#rtm
Explore tagged Tumblr posts
wallet6464 · 7 days ago
Text
This is so lazy but whatever it reminds me of them
Cw: suggestive
(Idk how to do content warnings im sorry)
47 notes · View notes
andromedanisa · 1 year ago
Text
Melewatkan orang baik..
Tidak ada yang akan kusesali nantinya melewatkanmu ataupun menunggumu. Diantara keduanya ada konsekuensi yang akan memintaku saat aku memilih. Namun satu hal yang aku syukuri, setidaknya aku pernah diperjuangkan dengan sebagaimana mestinya. Meski pada akhirnya masing-masing dari kita memilih diam dan pergi untuk saling menjauh.
Tidak semua perjumpaan akan berujung pada kesepakatan. Tidak semua yang bertemu akan selalu bersama. Demikian, bukan?
Melewatkan orang baik itu nyata adanya. Edisi nemenin ibu jalan-jalan pagi. Pagi ini bertemu dengan salah satu teman pengajian ibu.
Ibu Y: ".... mba dandelion (nama disamarkan) qadarullaah nggak bisa lanjut proses kemarin, Bu."
Keluarga kami cukup dekat sehingga ibu Y seringkali bercerita banyak hal dengan ibuku.
Ibu Y: "Saya sedikit kepikiran, Bu. mba Dandelion setelah proses ta'aruf dengan Ikhwan tersebut, akhir-akhir ini lebih sering menangis, lebih menutup diri dari biasanya. Tapi setiap kali ditanya, jawabannya selalu diam dan memilih menghindar. Barangkali mba Nisa bisa ajak mba Dandelion ngobrol-ngobrol ya. Dari kemarin pengen ngobrol sama Nisa katanya. Tapi takut ganggu mba Nisa."
aku: "nggeh, Bu. Nanti saya coba chat mba Dandelion lebih dulu. Bertanya kabar, semoga bisa sedikit terbuka dengan saya."
Ibu Y: "ikhwan ini datang kerumah menegaskan bahwa tidak bisa melanjutkan proses ta'aruf. Mas F (inisial Ikhwan yg sedang proses) datang dengan kakaknya untuk menegaskan.
Awalnya mba Dandelion mengabarkan kalau akan ada seorang laki-laki yang Alhamdulillaah sudah ngaji dan Insya Allaah baik pemahaman agamanya. Suami saya menyambut dengan senang perihal kabar baik itu. Dan atas izin Allaah keduanya bertemu dan memutuskan untuk proses ta'aruf. keduanya ini saling tertarik dan merasa cocok satu sama lain. Delapan kali datang kerumah dan saling terlibat pembicaraan bersama.
Mas F bilang kalau belum bisa datang bersama bapak ibunya untuk meminta mba Dandelion dikarenakan ibunya sedang dalam kondisi sakit.
Kamipun paham kondisi mas F, dan kami mencoba memberikan garis ketegasan untuk anak perempuan kami satu-satunya ini. Bapaknya (suami saya) tidak ingin putri kesayangannya ini tidak ada kejelasan status. Bapaknya meminta agar ada kejelasan bagaimana kelanjutan dari proses ta'aruf ini. Akhirnya mas F mengatakan akan segera mengkhitbah mba Dandelion dengan cincin pemberian dari Ibunya.
Ketika waktu yang sudah dijanjikan akan datang untuk mengkhitbah, qadarullaah Ibu mas F Allaah panggil lebih dulu (meninggal dunia). Sehingga ini butuh waktu tiga minggu untuk melanjutkan kembali. Dalam waktu tiga minggu, mas F mengabarkan bahwa setelah ibunya meninggal dunia. Ayahnya jatuh sakit. Satu minggu setelah mendapat kabar sakitnya, kami mendapat kabar bahwa ayah mas F tersebut meninggal dunia.
Setelah dua minggu sepeninggal ayahnya, mas F tersebut datang kembali kerumah dengan saudaranya untuk menegaskan kembali bahwa ia akan tetap maju untuk meminang mba Dandelion. Namun butuh waktu untuk membicarakan hal tersebut dengan keluarga besar seperti saudara dari Ayah dan Ibunya sebagai perwakilan yang dituakan. Kamipun menyepakati, karena kami mencoba memahami tentang ujian demi ujian yang mas F lalui.
Dua Minggu berlalu, mas F ini mengabarkan via chat. Yang intinya masih butuh waktu untuk meyakinkan keluarga besarnya untuk melangkahi kakak perempuannya yang belum menikah dan belum memiliki calon. Kata keluarga besarnya, kasihan jika dalam suasana duka seperti ini, kakak perempuannya harus ditinggal apalagi dilangkahi oleh adik laki-lakinya untuk menikah.
Dalam adat jawa, tabu jika ada seorang adik melangkahi kakaknya untuk lebih dulu menikah. Apalagi jika itu adalah adik laki-laki melangkahi kakak perempuannya. Meski mas F ini sudah paham tidak ada demikian dalam agama, namun keluarga besarnya masih kekeh memegang adat demikian.
Sampai satu titik, mba Dandelion meminta kejelasan bagaimana ujung dari proses ini. Akhirnya mas F datang dengan saudaranya lagi untuk menjelaskan situasi yang sedang terjadi. Bahwasanya ia meminta diberi waktu untuk mencarikan calon untuk kakak perempuannya ini sampai akhir tahun ini agar bisa menikah. Harapannya agar ada yang menjaga kakak perempuannya. Setelah kakak perempuannya mendapat jodoh barulah ia bisa dengan lapang menikah.
Mendengar hal itu mba Dandelion memberikan tanggapannya, bahwasanya ia tidak bisa lagi memberikan waktu.
"Lebih baik dicukupkan sampai disini saja. Tidak usah melanjutkan. Saya tidak ingin terus-terusan dalam kondisi status berproses dengan seorang Ikhwan yang belum terlihat kejelasannya untuk sebuah komitmen. kita cukupkan sampai disini saja, jika memang berjodoh maka kita akan bertemu lagi dengan cara baik dan waktu yang terbaik menurut Allaah. Saya tidak ingin menunggu sesuatu yang semu. Saya tidak ingin membatasi diri saya dengan menunggu seseorang yang belum tentu akan menjadi jodoh saya. Saya tidak mau membuka pintu-pintu syaithan dengan mengatasnamakan ta'aruf. Ta'aruf kita sudah berjalan kurang lebih 7 bulan dengan delapan kali pertemuan ini. Saya tidak ingin menutup banyak kemungkinan yang akan terjadi nantinya. Iya, kalau sampai akhir tahun kakak perempuan mas bertemu dengan jodohnya. Kalau masih belum menemukan, bgaimana dengan saya? apakah masih harus menunggu lagi? Saya tidak ingin demikian, ini akan membuka pintu fitnah untuk kita dan keluarga masing-masing. Saya mohon maaf selama proses kata-kata dan sikap saya menyakiti hati mas dan keluarga mas. Semoga setelah ini Allaah beri kita kelapangan hati dan ganti yang lebih baik lagi." Jawaban mba Dandelion saat itu didepan kami semua.
Jelas Bu, saya menangis saat itu juga. Saya kaget anak perempuan saya langsung memutuskan demikian. Suami saya mencoba memahami kondisi anak perempuannya. Dan memutuskan untuk tidak melanjutkan proses ta'aruf ini dengan berat hati.
"semoga kita masih tetap menjadi saudara muslim yang baik ya mas, entah nanti kalian berjodoh atau tidak. Semoga ini adalah keputusan yang terbaik untuk kalian berdua." Ucap Bapaknya mba Dandelion.
"baik, pak. Ngapunten sanget jika saya membuat mba Dandelion dan keluarga kecewa atas sikap saya. Saya bisa memahami keputusan MB Dandelion. Insya Allaah, jika nantinya kakak perempuan saya sudah menemukan jodohnya tahun ini. Dan mba Dandelion masih belum menikah atau masih belum proses ta'aruf dengan siapa-siapa. Semoga masih diizinkan untuk menyambung silaturahmi nantinya ya. Saya meminta maaf untuk segala ucap, tindakan dan hal-hal lain yang kurang berkenan. Semoga Allaah berikan yang terbaik setelah ini." Jawaban mas F saat itu.
Dia Ikhwan yang baik, saya bisa melihat sikap dan kesungguhannya dalam mengupayakan, bu. Selama proses, saya dan suami menyelidiki latar belakang dan keseharian mas F. Bertanya beberapa hal pada tetangganya, dan suami saya juga pernah bertemu dengan mas F dalam barisan sholat subuh berjamaah. Masya Allaah, sekali memang.
Saat mas F berpamitan dan merangkul suami saya, saya melihat mas F menangis dan mengucapkan salam dengan suara yang gemetar. Sementara mba Dandelion langsung masuk kamarnya dan terdengar suara tangisannya.
Saya menangis, suami saya terlihat begitu sedih. Beberapa kali gagal ta'aruf baru kali ini mba Dandelion saya mendengar suara tangisannya. Kami mencoba lapang untuk terus menguatkan satu sama lain. Untuk tetap berbaik sangka kepada Allaah. Tahun ini mba Dandelion berumur 36 tahun, Bu. Hati saya ikut remuk setiap kali harus melihat kegagalan demi kegagalan proses ta'aruf mba Dandelion." Ungkap ibu Y dengan suaranya yang lirih dan menangis.
aku dan ibu hanya bisa saling menatap dan membisu. Ibu menangis seraya memeluk ibu Y untuk menguatkan.
~*
Barangkali kita pernah..
Merasa begitu beruntung ketika diingini oleh seseorang yang begitu baik, didoakan dalam banyak kebaikan, diberi hadiah tanpa melewati batas syariat, saling tak bersua namun saling mengupayakan.
Barangkali kita pernah..
Menjadi begitu istimewa ketika diperjuangkan, begitu bahagia saat kita mengetahui kita adalah seseorang yang diperjuangkan diantara orang-orang baik yang mengupayakannya.
Barangkali kita pernah..
Menjadi satu diantara pilihannya, menjadi tujuan perjalanannya. Meski pada akhirnya ketetapan Allah yang menjadi pemenangnya..
Barangkali kita pernah..
Melepas seseorang yang baik itu, menabahkan diri atas keputusan yang kita pilih. Sebab memaksa berjalan pada tujuan yang sama tidak menemukan titik temunya.
Barangkali kita pernah..
Dibuat takjub atas perjalanan yang Allaah kehendaki. Sesuatu yang kita tangisi dengan begitu, justru memberi lebih banyak arti atas serangkaian hidup yang kita jalani.
Barangkali benar, tidak semua kebaikan-kebaikan itu bertemu dan cocok. Cinta tahu kemana harus pulang, jodoh tahu kemana harus memupuk keshalihan. Menjadi baik adalah tugas kita, mencari jodoh yang baik adalah upaya kita. Pada akhirnya kita akan paham bahwa kita adalah ujian bagi satu sama lain.
*saya sudah izin kepada ibu Y dan mba Dandelion untuk menuliskan kisah ini dimedia sosial saya. Semoga Allaah tolong dan memberikan kelapangan serta ganti yang lebih baik.
365 notes · View notes
nariaein · 10 months ago
Text
food i would eat from lotr: return to moria 😋
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
71 notes · View notes
valerianinc · 1 year ago
Text
While the production unfolds we have an important question for all of you narrative podcast weirdos.
We really need the statistics on this, thank you🙏💓
91 notes · View notes
ghostifies · 23 hours ago
Text
i have plans that i cannot share with you right now because the haters will sabotage me but use your context clues here
16 notes · View notes
philoursmars · 1 month ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Marseille en février : au nord de la ville, le quartier des Aygalades. Ici, la Cité des Arts de la Rue avec son célèbre bus vertical.
4 notes · View notes
dewisetiyanip · 21 days ago
Text
Terasa, Tapi Tak Terasa: Lima Tahun itu
Kemarin sore, aku pulang dalam keadaan kehujanan dan pusing (pusing terlalu banyak hal yang dipikirkan). Sampai rumah, beliau inisiatif membawa adik dan mbak ke rumah nini-kai sampai sehabis magrib supaya aku bisa istirahat. Eh aku ketiduran sampai beliau dan anak-anak pulang. Padahal pengen bikin sempol daging dan bumbuin patin. Semua hanya jadi wacana.
Beliau pulang dengan muka datar, tapi tidak marah, mungkin mengira aku akan menyiapkan makan malam, nyatanya malah ketiduran dan belum mandi. Sungguh tidak untuk diulangi, tapi momen ini masih sering terulang.
Kebangun kaget, langsung mandi. Tanpa basa basi, beliau langsung inisiatif goreng ayam ungkep dan bikin nasi goreng. Tentunya sambil mengawasi mbak dan adik bermain bersama yang tiba-tiba bisa jadi "peperangan". Entah makin kesini membersamai sholihah terasa begitu menantang dan penuh ujian sabar.
Sementara aku, menikmati mandi dengan tenang. Tentunya aku sudah minta maaf sama beliau dan berterima kasih beliau sudah sangat pengertian, sabar, dan tidak marah. Ya walau mungkin beliau kesal. Tapi seperti biasa, aku tak pernah mendapati beliau memarahiku.
Masih lanjut ternyata perjuangannya.
Malam sebelum tidur adik naik turun kasur, eh ternyata pup, karena perutku mules, beliau langsung ambil alih ganti popok adik, ajak adik ke kamar mandi. Tentunya diikuti mbak yang masih belum bisa tidur dan minta bobok diceritain beliau. Sementara aku bisa istirahat dengan nyaman. Masih heran dengan Sholihah pertama kami yang seperti perangko dengan ayahnya. Kalau kata beliau, tak terpisahkan barang 10 meter.
Pagi hari tadi, hectic seperti biasa. Menu pagi ini, aku merencanakan masak sup bayam jagung + terong balado + patin goreng. Snack sekolah mbak kentang goreng + pentol homemade. Kebayang riwehnya baru mulai masak jam 5 dan harus selesai setengah 7.
Beliau mungkin melihatku panik kalang kabut dalam diam. Langsung handle persiapan mandi mbak dan adik dan goreng patin. Sisanya aku.
Drama sarapan tentunya ada aja ya. Aku menyuap patin yang masih panas ke adik, adik kaget dan nangis-nangis. Mbak yang maunya disuap bunda. Akhirnya beliau menenangkan adik dan aku menemani mbak sarapan. Sambil kesana kemari menyiapkan bekal dan keperluan mbak sekolah.
Alhamdulillah malam sampai pagi yang hectic terlewati.
___
Palangka Raya, 17 April 2025
Terasa, tapi tak terasa ternyata, 5 tahun terlewati. Rumah tangga yang isinya ternyata tolong, maaf, terima kasih. Saling meredam ego, saling membantu, saling pengertian.
Bukan merasa paling membantu, tapi saling membantu.
Memasuki tahun kelima, tentunya ada aja ujiannya. Tiap hari. Semoga Allah berikan kami taufik dan hidayah.
Satu sama lain masih perlu banyak berbenah.
3 notes · View notes
trexalicious · 1 year ago
Text
This interview from RTM The Right Direction London radio station 89.9 was a great find from @grits-galraisedinthesouth but it got buried in a long post/repost. I'm reposting it separately so it can get the attention it deserves! Hilariously they keep referring to her as the Duchess of York but the ladies are not impressed...
youtube
12 notes · View notes
wallet6464 · 7 days ago
Text
Tumblr media
My Robo tournament mugen sheet of differences between 旧Robo, Robo ky mk1, mk2 and mk3
Bonus fan art!
Tumblr media
36 notes · View notes
desisaraswatii · 1 year ago
Text
- morning talks.
dini hari aku merenungi, sembari memasak masakan sahur pertama ini. Alhamdulillah masih diberi usia untuk menikmati ramadhan tahun ini.
saat masak sahur tadi, aku terus mengingat-ingat kembali, apa yang selalu dilakukan mama tiap hari di waktu sahur sedari dulu. mama yang selalu bangun lebih dulu dari kami, menyiapkan sahur riweuh ngurus ini dan itu. tanpa absen sekalipun, mama tetap tenang dengan sabarnya mama menikmati dan menjalani perannya, meski jika diingat-ingat kadang ada saja dari kami yang kadang mengesalkan karena susah untuk dibangunkan kalo mau sahur.
Meski shaum pertama ini aku sedang berhalangan berpuasa, aku tetap harus bangun dan menyiapkan sahur. berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya jika sedang halangan menyiapkan masakan buat sendiri dikosan biasanya bisa lebih nyantai. kali ini berbeda, halangan ataupun tidak, aku tetap harus bangun lebih awal menyiapkan masakan untuk sahur. tidak untuk diriku tapi juga untuk pa suami, yaa tahun ini peranku bertambah menjadi seorang istri.
iya, kali ini aku merenungi. aku mulai merasakan dititik dimana aku tak boleh absen untuk menyiapkan sahur tiap hari. lalu pikiranku menjelma 'oh ini yang selalu mama rasakan tiap hari, hebatnya melawan nafsu yang kalo dipikir yaudahlah mungkin kalo cuma mikirin perut sendiri gausah repot-repot nyiapin ini itu sealakadarnya aja yg bikin kenyang sendiri, tapi yaa kan ternyata tidak hanya untuk diri sendiri.' benar sekali, mungkin tiada yang bisa mengganti letihnya mama tiap hari dari dulu tapi pahalanya mengalir tanpa henti sampai nanti. dan, sekarang giliran ku menjalani nya.
Mah, semoga Allah kuatkan dan sehatkan mama selalu. meski tidak bersamaku. Dan mah, kini aku mulai belajar menjadi kuat seperti dirimu. Mah, doakan aku bisa menjalani peran ini dengan sebaik-baiknya ya. Aku banyak belajar dari mama, ya aku tidak diarahkan tapi aku melihat bagaimana mama melakukannya.
Peranku kian bertambah, semoga Allah bersamai Allah kuatkan ku untuk terus menjalani peran sebagai istri yang diridhoi suami dan Allah ridhoi. 🤍
one pages. prompt.
15 notes · View notes
valerianinc · 1 year ago
Text
Happy trans visibility day!!!
Tumblr media
Art by @vranart
For a long time we wanted to draw one of our lead characters Chanel (he/him) together with CHNT's Sydney because, like we've mentioned in one of our posts, we take a lot of inspiration from this podcast. Also because both of them are:
Fat, trans & fabulous!
[Image description]
A digital sketch of Chanel Boijko and Sydney Sargent, showing them from the hips up. The piece uses minimal colors: shades of blue for the background and the lineart, and pink for the lighting. Both Chanel and Sydney are looking at the viewer, Chanel making peace signs with both his hands and smiling cheerfully, and Sydney leaning on his crutches with a more relaxed smile. Chanel is a short, fat boy with freckles and shoulder-length wavy hair with bangs. He's wearing a dress with puffy sleeves and a flared skirt, heart earrings, and a simple ribbon choker. Sydney is a short, fat man with long wavy hair, with some plants and mushrooms sticking out of it. He's wearing a baggy sweater and a skirt, and several layered necklaces.
24 notes · View notes
Text
Dear J.D.B.,
I really don't know what to do with all of this sometimes.
Do I throw things? Do I yell? Do I slam my fists into the side of a tree until my skin is raw with the agony of unnoticed emotion and the bark has shattered on the ground at my feet.
I feel like there is an animal trying to claw its way from my skin and escape into the world Alien-style.
Ironically, you are the one who put me here and you are the one I want most to talk to about all of this. I want you to notice me. I have been trying to get you to notice me for almost two years and I feel like I am screaming into the void. It is like when you are in a nightmare and you are trying to yell for help and no noise comes from your gaped mouth.
No one hears.
No one notices.
If this is, indeed, a nightmare, I should very much like to wake up now. This is really the part of my nightmare where I would try to throw myself off of something in an attempt to wake up. I'm trying not to let my head go to if that would be the same solution if I were not dreaming.
Would I hit the ground and then sit up, all of this a figment of imagination? The pain, the hurt, the shame, the disconnection? Would a short fall and a long stop be the cure for that?
I started my RTM therapy yesterday with Ona. I had to choose a memory that I wanted to work on first so I started with when you hit Arlo.
It was a movie reel that played over and over again in my head, with myself watching from different angles. I was the spectator in the movie theater. Then I was the one operating the projector from the booth above the theater, watching myself watch the movie. Then I was an angel floating above the projector booth, watching myself watch myself watch the movie. Each time I was more removed, the emotion was lessened and I was just watching how I responded to the scene. Giving the girl sitting in the theater the tools that she needed to watch the movie without panic. By the time I got up from the seat and walked to the movie screen to touch it, I had Arlo at my side, proof that he was safe, and Emmaline holding my hand, a silent, strong force that told me without words that she understood and she wasn't leaving. The three of us walked out of the theater.
When I came back to reality, I was more secure. I was more grounded. I left the office and went to Baskin Robbins and got cotton candy and bubblegum ice cream--not because that was what I really wanted, but because they were what I wanted when I was a child. Ona said for right now, maybe I need to stop going to the places that I used to go to spend time at, and find somewhere new that doesn't have a history that can feel "safe."
I went to the park where R.M.R. took me. I know that's not new, perse, but it is somewhere that I felt safe. Elisa said that it was objectively weird that in a park, which is often considered more dangerous than a busy indoor setting, I felt more at ease. But I did. I slipped my shoes off and dug my toes into the grass and the earth and luxuriated in the velvety feel beneath my feet. I settled with my back against a large cottonwood tree and felt the cool breeze pull whisps of my hair around and listened to the crinkle of the leaves pushed together. I journaled for a bit--something that aside from these letters I have not done in a long while--and I just sat and felt. I've been avoiding feeling for a very long time.
I felt more at ease outside of my home than I have in seventy-seven days. I didn't need to scream. I didn't need anyone to see me. I just let the silent tears warm my cheeks and sat in the misery. Then I gathered myself and I left.
In a very raw way,
H.L.F.
3 notes · View notes
Text
Anyone playing Lord of the Rings: Return to Moria? For the Playstation specifically. And would be willing to jump in and help me with a boss fight? I am having a hell of a time with the one in Ork town. (Also looking for more people to play with in general.)
5 notes · View notes
megdrawsiguess · 1 year ago
Text
Tumblr media
Had a dumb idea to draw my au Ryoma’s in one big meme. I’m not fully satisfied but hey I’m drawing backgrounds more so that’s a plus.
List of my Ryoms:
ZXxGetter (the one with the floating mini getter)
Return to Me (one in green)
Fate Shift (dead in the background)
All but the first one also have fics currently so hope that helps for context!
4 notes · View notes
o-agassy · 1 year ago
Text
Reminder awal tahun
Dan kemudian Istri saya berkata kepada saya:
“Emang setelah lulus doktoral program dengan cepat? Apa yang terjadi? Apa yang berubah? Bukannya sama aja? Kalo sama saja pola kehidupan ini, maka mari kita nikmati bersama. Jangan dibawa pusing dan spaneng, jadinya nanti malah sakit-sakitan terus karena terbebani berlebih”
4 notes · View notes
dewisetiyanip · 3 months ago
Text
Kita itu miliknya Allah, kalau setelah segala ikhtiar penjagaan yang kita lakukan, ternyata tetap Allah takdirkan untuk sakit, ya diterima dulu. Sambil terus ikhtiar perbanyak doa dan persering ruqyah mandiri.
_
Sebuah nasihat dari dok Widi, semoga Allah jaga beliau,
Palangka Raya, 14 Februari 2025
2 notes · View notes