Tumgik
#mudahkan bersalin
fatimahvitamin · 1 year
Text
Bersalin Lebih Mudah Antara Khasiat Kurma
Kurma adalah sejenis buah daripada tumbuhan palma atau nama saintifik Phoenix dactylifera. Pokok kurma hidup subur di kawasan tanah yang kering dan berpasir seperti di tanah arab. Kurma mempunyai banyak khasiat untuk kesihatan. Di Malaysia mempunyai banyak jenis kurma yang popular di jual, antaranya kurma Ajwa Madinah, Nastaran Rotab Mozafati Dates, kurma Mariami Madinah, Kurma Yusuf Taiyoob Madu…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
catatan-na · 1 year
Text
Catatan Lahiran (4)
Lanjutan tulisan sebelumnya.
Proses naiknya pembukaan dari 5 ke 6 itu lumayan lama. Bahkan sudah berapa kali keluarga bergantian datang menjenguk. Salah satunya kakak sepupu saya yang sudah pernah merasakan sakitnya lahiran dengan metode induksi. Ia pun memberikan semangat, bahwa saya insyaaAllah bisa melaluinya. Memberikan beberapa tips agar persalinan bisa berjalan lancar.
Waktu terus berjalan, saat pembukaan makin naik, rasa sakitnya juga makin bertambah. Bahkan saya sempat berfikir untuk menyerah saja. Tidak kuat jika harus menunggu sampai pembukaan 10 dengan rasa sakit yang tidak bisa saya jelaskan. Benar2 luar biasa. Subhanallah.
Di malam hari, ortu saya dan ibu mertua datang memberikan support. Memberikan doa2 terbaik, sesekali candaan agar saya tidak terlalu tegang. Saat jam besuk sudah usai. Saya dan suami memasuki ruang bersalin, sambil terus memegangi tangan suami. Berharap energinya bisa membantu meredam rasa sakit yang saya rasakan.
Saya lupa sekitar jam berapa, yang jelas sudah larut sekali. Karena aktifitas di luar juga sudah tidak padat lagi. Terdengar suara dan wajah dari seseorang yang biasa saya panggil mama nona. Beliau adalah kakak dari bapak saya, sangat mengerti dan paham bagaimana membuat saya semangat.
Seperti hari itu, tgl 12 April 2023 menjelang tengah malam. Saya lupa itu sudah masuk pembukaan 6 atau 7. Yang jelas, sakitnya sudah sangat kuat, saya seperti tidak tau lagi harus berbaring atau duduk atau berdiri. Semuanya sama saja. Sama2 sakit.
Mama nona memberikan wejangan, bahwa saya harus semangat. Memang harus merasakan sakit dulu untuk bisa menjadi seorang ibu. Saya harus berjuang, karena di luar sana banyak sekali para pejuang garis 2 yang sudah lama ingin jadi ibu namun Qadarullah belum Allah berikan. Jadi, bentuk rasa syukur saya adalah dengan berjuang dan tidak boleh mengeluh. InsyaaAllah Ada Allah yang mudahkan.
Mama nona tidak lama, karena sebenarnya jam tsb sudah bukan jam besuk lagi. Beliau memohon pada satpam untuk diizinkan masuk walau 5 menit saja. Entah mengapa, beberapa moment dalam hidup saya, di saat saya sedang butuh disemangati. Allah hadirkan mama nona di moment yg benar2 tepat. MasyaaAllah.
Setelah itu, rupanya belum ada kenaikan pembukaan lagi. Sudah dicek oleh perawat, sempat kepala bayi mundur. Saya pun makin merasa sakit yang luar biasa. Tiba2 teringat mama. Suami menelfon mama saya, lalu sayup2 terdengar suara mama yg pasti juga sedang risau + kelelahan mengurus rumah yang saat itu lagi direnovasi. Saya memanggil mama beberapa kali, tapi sulit sekali untuk mengucapkan kalimat2 saking sakitnya. Lalu mama pun merespon dengan nada lembut, seolah sedang memberi tahu bahwa saya tak perlu khawatir, ia ridho pada saya.
Alhamdulillah setelah menelfon, beberapa waktu kemudian pembukaan tiba2 naik signifikan. 7 langsung 8 dan 9.
Di pembukaan 9 saya sudah merasakan seperti ingin BAB. Namun, diarahkan untuk jangan ngeden dulu. Itu bukan BAB tapi bayi yang akan keluar. Saya lupa di pukul berapa pembukaan 10 nya, yang jelasnya menuju pergantian tanggal dari 12 ke 13, saya sudah tiba dititik perjuangan. Dan alhamdulillah suara tangisan anak saya terdengar, perawat saling menginformasikan jam lahirnya.
Kamis, 13 April 2023 Pukul 00.16
Diiringi tangisanku saking bahagianya dan bersyukur kami berdua selamat.
Proses berlanjut sesuai prosedur medis, pengeluaran ari2 dan proses penjahitan.
Betapa hari itu, detik itu... Saya akhirnya mengerti, mengapa seorang ibu sampai disebut 3x sebelum bapak.
Nak, selamat datang ke dunia.
Jadilah anak yg bertakwa yah, nak ♥️
1 note · View note
feecarsazali · 2 years
Text
37 weeks plus
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Mama and Ayah not feeling well. Mama have a bad cough and block nose. where Ayah having running nose, back pain and migraine. We went to nek mon and tok yusoff house. Mama requested your nenek to cook mee bandung. She only cook during ramadan when we have family gathering. By the time you're out and mama on pantang. Your mak lang buy you more and more clothes. She like to pamper you, abg nasrul and naura. You're blessed to have her as aunty. Ayah bring mama out so he say later labour you easy to come out. Inshaallah anak soleh mama mudahkan urusan mama nak bersalin. we almost got into accident because of reckless driver. Allah swt save us. mama and ayah panic over you in the tummy. we go eat dinner and mama tired already. we go home after groceries shopping. And now mama and ayah rest. both really down
1 note · View note
rboloy · 4 years
Text
Saat yang dinantikan telah datang.
6 april 2020, 17.00 WIB
Sore yang begitu sendu, jalanan sepi, hanya ada beberapa kendaraan yg melintas di jalanan kota. Sebagian jalan masi ditutup, terlihat beberapa orang mengendarai kendaraannya dengan memakai masker. Mobil suamiku melaju kencang dg tujuan seperti biasanya, kontrol kehamilan yang sudah memasuki trimester akhir. Tepat pada hari itu, 37 weeks 3 days. Sesampai kami disana, sebelum masuk ke ruangan, kami diperiksa sama petugas. Check suhu tubuh, dan terakhir disodorkan hand sanitizer, agar kami masuk ke dalam ruangan praktek dalam keadaan sehat dan bersih. Diharapkan dapat mencegah penyebaran virus corona.
Masuk ke ruang tunggu, saya lapor ke petugas lalu tidak lama saya di tensi dan timbang berat badan. Selang beberapa menit, nama saya terpanggil untuk diperiksa dokter spesialis kandungan.
Dag.. dig.. dug..
“Ayo bang, giliran kita yang dipanggil”. Seperti biasanya dari awal kehamilan hingga akhir masa hamil, saya selalu ditemani oleh suami, dia sangat antusias setiap kali masuk menemani saya ke ruangan pemeriksaan. Dia selalu pantau dan nanya ke dspog gimana perkembangan kehamilan dan kondisi bayi yang ada di kandungan saya. Dia selalu tersenyum setiap kali melihat wajah mungil, tangan dan kaki mungil bergerak-gerak dari layar USG. Dan bahkan dia mengabadikan beberapa momen di ponselnya untuk disimpan. Namun, sore ini berbeda. Kali ini saya kontrol tidak untuk di USG, namun dokter menjadwalkan saya untuk dilakukan pemeriksaan dalam (VT) untuk melihat sudah sejauh mana penurunan kepala bayi, dan apakah panggul saya memadai untuk bersalin dengan persalinan normal.
Saya dan suami masuk ke ruangan, lalu perawat menyiapkan tempat dan mempersilahkan saya berbaring di meja pemeriksaan. Tidak lama, dspog datang. Saya diminta rileks, krn dspog akan melakukan VT. Dengan sigap, suami bergerak cepat menghampiri saya sambil memegang tangan kiri saya. “Bismillah.. tarik nafas dalam ya.. keluarkan dari mulut”
Setelah di periksa,
“Mau lahiran kapan ini? Mau besok? Oke.. besok pagi langsung ke RS yaa, ini udah bukaan 2. Panggul nya bagus, tidak sempit. Persiapkan semuanya, bawa hasil lab terakhir, dan nanti saya bikin surat pengantarnya..” dspog said.
Seketika saya dan suami saling tatap-tatapan. Masi yakin gak yakin klo saat yang selama ini kami nantikan telah datang, dan tinggal selangkah lagi untuk bisa bertemu dengan belahan jiwa, cinta kasih yang setiap hari selalu kami doakan untuk tetap sehat dan kuat selama berada di dalam perut saya.
Keluar dari ruangan
Saya : “Serius ini bang besok mau lahiran? Masi ga percaya nih..”
Suami : “Iyaa.. tadi rada ga yakin pas dokternya bilang, ‘Mau lahiran kapan nih? Besok?’ Kirain dokternya nyarankan SC.. hmm bismillah aja ya, semoga besok lancar buat lahiran normal.. aamiin..
Saya : “iyaa bang.. bismillah aja nih semoga Allah mudahkan prosesnya.. Udah magrib nih yuk kita pulang, sekalian beres2 barang yg mau dibawa k RS besok pagi..”
7 april 2020, 08.30 WIB
Pagi ini terasa berbeda.. Seperti yg telah di rencanakan, saat yang kami nantikan semakin dekat didepan mata. Namun, disamping rasa bahagia akan menyambut lahirnya buah hati, rasa sedih pun juga menyeruak muncul di relung hati terdalam. Melahirkan di saat maraknya virus corona, agak sedikit menyedihkan. Peraturan RS berubah. Demi memutus rantai penyebaran, setiap orang harus menjaga jarak, Physical Distancing. Setiap pasien hanya ditemani oleh 1 orang yg sehat, dan tidak ada lagi berlaku jam besuk/ waktu berkunjung ke Rumah Sakit. Artinya, kali pertama saya melahirkan, benar-benar hanya ditemani suami seorang. Tidak ada orang tua, mertua, dan saudara. Dan bahkan, beberapa hari selama di RS pasca bersalin, tidak akan ada satupun kerabat yg datang berkunjung. (Pikiran dan hatiku bergumam).
Suami : ayok yang.. waktu terus berputar, yuk kita berangkat ke RS.
(Satu persatu keluarga suamiku berkumpul di ruang tengah, melepas kami berdua berangkat ke RS. Ketika itu, hati ku semakin berat dan air mata ku mulai tak terbendung.. setetes demi setetes air mata ku pun jatuh mengalir)
Saya : Bu.. yah.. doakan lancar ya semoga nanti persalinan nya mudah dan lancar. (Saya sambil menyalami ibu dan ayah mertua karna kebetulan beberapa waktu ini saya tinggal di rumah mertua sementara. Dan orang tua saya masi di Padang)
Saya pun berjalan ke arah kakak ipar dan adik ipar, sambil menyalami satu persatu dan minta doa supaya saya dimudahkan proses bersalinnya.
Suami : yuk.. udah makin siang nih.. kami berangkat ya.. mohon doanya, nanti apa-apa kami kabari via telpon.. Assalamualaikum..
Kami pun berjalan menuju pintu keluar menuju mobil..
Hening.. perasaan sedih, haru, deg-deg an dan bahagia bercampur menjadi satu..
09.00 WIB, sesampai di RSIA Stella Maris Medan
Suami mendaftar di informasi, dan saya di suruh langsung ke lantai 2, ke bagian igd bersalin. Perawat memberi saya baju ganti untuk pasien, dan disuruh melepas semua asesoris yang di pakai. Lalu saya di suruh berbaring di salah satu bed igd posisi no 2 dari ujung.
Setelah beberapa menit, datang perawat memasang alat di perut saya yg berfungsi untuk menghitung detak jantung janin, dan menghitung kontraksi selama lebih kurang 30 menit. Sementara itu, suami menunggu diluar sambil mengurus beberapa keperluan saya.
Beberapa menit kemudian, perawat meninggalkan saya sendiri, dan berpesan “buk.. saya tinggal ya.. alatnya tetap terpasang, dan ibu usahakan untuk tidak miring ke kanan dan kekiri”
Saya : baik suster
10 menit kemudian, suami pun datang. Dia duduk di sebelah kanan saya sambil mengelus-elus tangan saya, dan memperhatikan monitor rekam jantung janin dan monitor kontraksi.
Suami : semangat sayang.. InsyaAllah semua akan dimudahkan Allah.. bismillah..
Suami pun mulai membacakan ayat2 alquran, membimbing saya berzikir sambil sesekali mengelus perut saya dan membisikkan ke bayi yang kami tunggu-tunggu kehadirannya “naak.. cepat turun ya nak.. bantu ummi utk lahiran, supaya kita bertiga segera bertemu”
Nikmat gelombang cinta mulai saya rasakan sesekali..
12.30 WIB
Perawat dan dokter datang lagi, setelah di VT ternyata bukaan masi tetap sama. Belum meningkat. Dspog pun menyarankan untuk di induksi.
Perasaan cemas dan takut pun mulai muncul, pikiran mulai berkecamuk. Karna takut nanti tiba-tiba dianjurkan SC atau apalah. Saya pun mulai ga karu-karuan. Tapi Alhamdulillah punya suami yg amat sigap dan perhatian, dia pun makin semangat utk menyemangati saya, dia yakin semua akan baik-baik saja, dan dia tetap minta saya buat ga mikir yg macem2.
Akhirnya pukul 13.30 WIB saya disuruh pindah ke kamar bersalin, dan disana mulai dipasang infus utk induksi persalinan.
Pukul 17.00 WIB, gelombang cinta makin terasa nyata. Sesekali bidan nya memantau, dan suami pun semakin kuat menyemangati sambil elus2 pinggang.
Pukul 17.30 WIB,
Suami : Sayang.. kita makan dulu yok.. biar ada tenaga. Mumpung sakit nya belum terasa kali.
Saya : boleh yang.. (akhirnya kami pun makan berdua)
18.45 WIB
Bidan masuk ke ruangan, dan minta izin utk dilakukan VT, ngeliat sejauh mana kepala bayi turun dan bukaannya sudah berapa.
Setelah di VT ternyata udah bukaan 5. Gelombang cinta makin terasa kuat dan sakit terasa semakin rapat. Tiap beberapa menit, sakit nya ga ketolongan. Suami semakin dekat, pegangan tangan semakin erat. Sesekali suami menyodorkan sedotan minum agar saya tidak dehidrasi.
19.30 WIB sakitnya terasa makin berat, bidan nya pun mulai rutin di dalam ruangan buat pantau bukaan nya. Setelah VT ternyata udah bukaan 6. Dan terasa air mengalir begitu deras, pertanda ketuban sudah di pecahkan. Suami tetap setia menyemangati, mengipaskan saya, mengelus-elus pinggang dan perut. Saya semakin ga karu karuan.
Saya : yang.. sakit banget.. aku mulai ga kuat.. sakit banget yang...
Suami : kamu pasti bisa.. semangat sayang, demi anak kita lahir normal.. tahan ya sayang.. atur nafasnya, tarik nafas dalam buang dari mulut..
20.30 WIB sakit nya mulai menetap, dan keinginan mengedan mulai timbul. Tp tetap di ingatkan bidannya, kalo belum ada instruksi utk mengedan, jangan mengedan. Akhirnya bidan nya pun lakukan VT lagi, dan udah bukaan 8. Bidan melapor ke dokter spog nya. Sambil menunggu dspog datang, bidan mulai menyiapkan semua alat. Lalu saya diminta utk sekali mengedan ketika muncul kontraksi yg kuat. Setelah mengedan, terasa begitu penuh dan sesak dibagian bawah perut, ternyata kepala bayi sudah mulai terlihat. Bidan pun meminta suami utk melihat. Suami semakin kuat utk menyemangati saya, sedikit lagi buah hati kita akan lahir ke dunia ini.
Pukul 21.10 WIB bukaan sudah lengkap. Dan saya diminta utk tetap bisa mengatur nafas dan tetap rileks.
Pukul 21.15 WIB dokter SpOG nya datang, dan asistennya mulai memakai kan baju steril dan handscoon utk melakukan tindakan.
Dokter SpOG mulai memimpin saya untuk mengedan. Saya di minta mengedan beberapa kali,
Dan Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT. Atas izinnya, 7 April 2020 pukul 21.23 WIB di Ruang Bersalin RSIA Stella Maris Medan, di bantu oleh Dr. dr. Binarwan Halim, Sp.OG (K) . Lahirlah buah cinta kami ke dunia ini dengan sehat dg Persalinan Normal.
Terdengar tangis nya yg kencang. Seketika sakit ini terasa hilang. Entah apa yg dilakukan selanjutnya oleh dokter dan asistennya, saya sudah tidak peduli lagi. Yg saya rasakan hanyalah rasa syukur dan bahagia, melihat bayi mungil itu hadir di depan mata saya. Perjuangan hamil selama lebih kurang 37 minggu 4 hari, akhirnya buah hati yg kami nantikan ini terlahir kedunia. Dan yg membahagiakan lagi, melihat wajah suami saya yg haru bahagia, sambil berbisik di telinga saya “anak kita sudah lahir yang.. dengar tuh suara tangisnya”❤️❤️
Alhamdulillah.. MasyaAllah Tabarakallah..
Selamat datang kedunia anakku
“Yashira Shaqueena Rafani”
Semoga kamu tumbuh menjadi anak soleha, berbakti sm orang tua, bernasib baik, tumbuh sehat, sempurna, indah rupanya, bagus lisannya, jadi anak yg cerdas, pintar, bertutur kata lemah lembut, serta taat beribadah kepada Allah SWT aamiin aamiin yarabbal alaamiin..
Ummi dan abi bersyukur dianugerahi Allah anak seperti kamu, Aira. Terimakasi nak, sudah hadir ditengah-tengah keluarga ini. Semoga hidup kita semakin berkah dan menyenangkan❤️
Tumblr media
3 notes · View notes
haziqahqasdina · 4 years
Text
Tumblr media
My Happiness inshaAllah.
Alhamdulillah Allah bagi peluang, 1st time TTC, terus positive (inshaAllah, bcs we didnt confirm it with the doctor yet)
Ni sebab mula2 mcm takde perasaan, lama2 baru rasa happy tu. Kena tulis sikit bagi perasaan tu datang. 😭 Rasa mcm tak percaya pulak. But Allah is the best planner indeed.
Moga Allah jaga sampai ke akhirnya, Moga Allah bagi kekuatan yang selayaknya buat kami, Moga Allah lengkapkan mana2 sisi yg masih kekurangan, Moga Allah mudahkan proses sepanjang kehamilan dan bersalin nanti.
One of my biggest fear, tapi kena hadap jugak anyhow, Allahu musta'an..
Lets prepare for the parenthood journey 💪🏻
1 note · View note
fadhlizainudin · 5 years
Text
Allah,semuanya ketetapan Allah. Hari mulia, Jumuah Barakah orang bersalin didalam keretaku. Alhamdulillah semuanya Allah mudahkan, tujuan menuju ke hospital tapi Allah takdirkan di dalam keretaku. Itu lah pengalaman yang panik buat aku tapi itu juga ujian bagiku. Allah mudahkan proses bersalin, bezanya cuma didalam kereta. Siap melahirkan anaknya. Suaminya membantu menyambut anak ketiganya. Dan perjalanan diteruskan ke hospital. Alhamdulillah semua dimudahkan Allah🙏
1 note · View note
prihandini · 5 years
Text
Cerita Persalinan
Senin malam tanggal 13 Mei 2019, aku kembali merasakan kontraksi tetapi rasanya lebih sakit dari sebelumnya (kontraksi palsu). Tetapi karena kuanggap sama saja dengan kontraksi-kontraksi sebelumnya, aku masih memaksakan diri untuk tidur. Tidur-duduk selonjoran untuk mengurangi kontraksi-tidur lagi. Sebenarnya bukan mengurangi kontraksi, tapi menunggu kontraksi hilang sejenak.
Pukul 2.00 pagi, 14 Mei 2019, aku masih ga bisa tidur. Bangun, shalat tarawih-tahajjud. Tahajjud terakhir belum sempat kuselesaikan. Pukul 03.30, turun ke bawah untuk (ikut) sahur. Sambil makan sambil menahan mulasnya kontraksi yang datang makin sering (5 menit sekali). Ibu mertua bilang, itu sudah masuk tanda-tanda mau melahirkan. Oh no, aku beneran belum siap untuk melahirkan!
Rasanya sudah campur aduk antara ngantuk, cape, sakit dan takut. Makanan saat sahur pun aku muntahkan. Akhirnya aku mengalami moment ini. Gelombang cinta aka kontraksi, yang sakit mulesnya 100x lipat dari mules saat menstruasi. Sudah ada flek bercampur lendir.
Aku sempatkan untuk video call ke Bapak, minta maaf dan minta ridhonya untuk persalinan. Ya Rabb, seandainya ada Bapak di dekatku ingin sekali rasanya memeluk erat dan menenggelamkan segala tangis di pundaknya. Kangen Bapak.
Suami segera telp ke bidan terdekat tempat biasa aku kontrol kehamilan. Pukul 06.30 aku diantar ke klinik bersalin oleh suami (bonceng motor). Sebelum berangkat aku mengucap bismillah dan meminta pada Allah agar dimudahkan perjalanannya, tidak terjadi kontraksi saat di motor. Alhamdulillah.. Allah mudahkan.
Sampai klinik bersalin, bidan langsung cek bukaan. Ugh, dicek bukaan adalah salah satu tindakan paling sakit yang pernah aku rasakan. Ternyata sudah masuk bukaan 5-6. Alhamdulillah! Senang sekaligus takut karena rasa sakitnya kontraksi makin menjadi-jadi. Sambil menunggu bukaan naik, aku "menikmati" kontraksi sambil bolak-balik jalan di kamar inap, ditemani ibu mertua dan suami. Sambil ngantuk, masih disuapi untuk makan lagi, sempat muntah-muntah juga.
Pukul 10.00 bidan jaga kembali cek bukaan, masih bukaan 6. Pukul 13.30 ketuban pecah, masuk bukaan 7. Bidan senior bilang seharusnya pukul 12.00 sudah lahiran. Masuk ruang bersalin. Makin takut tapi aku harus berjuang, karena adek pun sudah berjuang membuka jalan. Akhirnya disuntik perangsang. Rasa mulesnya makin berkali-kali lipat. Perut makin kayak didorong-dorong buat dikeluarin isinya. La hawla wala kuwwata illa billah.
Aku sempat berteriak dan mengeluh sakit beberapa kali. Seisi ruangan mengingatkanku untuk jangan berteriak dan mengejan terlebih dahulu. Padahal udah lemas banget rasanya bused dah. Ibu mertua sampai bilang, "klo dirasa sakit remas tangan ummi", tapi boro2 remas tangan, sudah lemas duluan dan mikir gimana biar adek cepat keluar (dan cepat berlalu rasa sakitnya). Ya Allah.. jadi begini rasanya pertaruhan nyawa buat melahirkan normal.
Masuk sesi mengejan, tim bidan bilang paling gak 5x mengejan adek bayi sudah keluar. Awalnya aku kesulitan mengejan karena rasanya sangat-sangat ingin teriak. Begitu masuk 3x mengejan, bidan bilang 1-2x lagi sudah keluar semua nanti bayinya. Aku lebih bersemangat lagi untuk mengejan. Dan tepat pada pukul 14.05, adek lahir. Air ketuban ikut keluar lagi, hangat. Teriakan adek diikuti tangisan haru suami.
Nanti adek baca cerita ini juga ya, ingat selalu perjuangan kita. Umma dan Aba sayang adek Syams.
2 notes · View notes
byaudins · 3 years
Text
Start With Fear
Tumblr media
Jauh dari gemerlap lampu VK (Ruang bersalin), ada ketakutan yang bersembunyi dengan nyaman didalam jiwa seseorang. Tiap hari makin tumbuh lebat, layaknya hasil perawatan dengan telaten. Telaten merawat ketakutan wkwk Ketakutan yang tak banyak orang tahu. Ketakutan yang mungkin banyak orang tak mempercainya.
“Bagaimana bisa kamu takut dengan apa yang ada dihadapanmu setiap hari?”, mungkin itu pertanyaan yang akan terlontarkan dari banyak orang ketika tahu ketakutan yang kurasakan.
Kalau dipikir-pikir, banyak orang pernah merasakan yang namanya takut, entah takut dengan suatu aktivitas, hewan, orang, tempat ataupun hal-hal lain. Iya, takut itu normal, kamu ga sendirian. Orang bilang cara terbaik melawan ketakutan ialah dengan menghadapinya, apakah valid? Mari kita mulai dengan sebuah kisah ketakutan ibu bidan. Apakah berhasil menghadapi atau malah kalah di medan perang?
Iya, aku takut dengan proses persalinan. Bukan karena membayangkan diri sebagai pasien, melainkan takut dengan keselamatan ibu dan bayi. Satu nyawa yang sudah dinanti selama 9 bulan dan dirawat dengan penuh kasih sayang dan satu nyawa yang didampingi suami dengan penuh kehangatan dan penuh harap.  Kata orang, ketika bersalin kaki seorang ibu satu di dunia  dan satu di surga. Bagaimana bisa aku baik-baik saya ketika membayangkan perumpamaan itu? Walaupun kita tahu ketika seorang ibu gugur dalam perjuangan persalinan, dianggap syahid. 
“Apakah aku mampu?”, itu pertanyaan yang sering membayangi pikiranku. Kalut seperti benang kusut. Membayangi pikiran setiap kali aku berangkat jaga.
Namun, aku tak menyangka akan ada perjalanan jauh dan panjang yang ku lewati dan mengubah cara pandangku melihat proses persalinan dan ketakutan itu sendiri. Suatu keadaan yang membuatku mau tidak mau harus tegar dan kuat menghadapi ketakutan itu setiap hari, stanby 24 jam menunggu ketakutanku! Bayangkan ketakutan yang harusnya aku minimalisir untuk saling berinteraksi, malah aku stay 24 jam memastikan kalo aku tidak akan melewatkan sedetikpun ketakutan itu. Semesta memang penuh kejutan!
“Semoga kedua tangan ini perpanjangan dari pertolongan Allah, kepada Ibu dan bayi. Semoga Allah senantiasa memampukan” Lisan si penakut ini mengulang doa berkali-kali.
Perjalanan panjang membawaku sampai pada titik ini. Dengan pertolongan Allah, akhirnya aku berani dan mampu membantu bermacam kasus persalinan, dari yang cepat sampai yang penuh perjuangan untuk sampai ditahap “selamat”.
Setelah dijalani, nyatanya apa yang ditakutkan tidak semenyeramkan itu :”
Jadi inget kata mas Gun yang sering diulang pada tiap sesi kelas @careerclass: “Ketakutan itu yang ciptain dirimu sendiri.  Yang bikin ribet dan melahirkan hambatan-hambatan ya pikiranmu sendiri. Ngapain takut kalo dijalani aja belum?”
Dan sangaat valid. Setelah menjalani 1 tahun 3 bulan di Aru aku tidak lagi menemukan ketakutan-ketakutan itu! WKWKKWK sewaktu dijalani Alhamdulillah Allah mudahkan. Ternyata overthingking dan tenggelam dalam ketakutan semelelahkan itu. Dan bikin kita ga kemana-mana ketika kita gamau menghadapi ketakutan itu.
Last but not least, “Do what scares you until it doesnt.”
Its okeey to start our journey with fear, peluk jauh teruntuk kamu yang sedang merasa takut. Semoga berhasil jadi pemenang buat menghadapi rasa takut ya! :)
1 note · View note
bebebkendostory · 3 years
Text
Hari Saptu pukul kurang lebih 8.45 lendir flek darah mulai muncul. jujur ini membuat panik. karena yaa setau saya juga kalo udah muncul darah dan lendir itu udah termasuk ciri ciri akan melahirkan. kemudian saya manggil yayu (kakak perempuan dari anak uwa) untuk memastikan apakah ini beneran ciri cirinya atau apa, karna saya takut pendarahan sebelum waktunya. akhirnya di suruh telpon bidan terdekat dan kata bidan, katanya nanti dia akan chek sekitar jam 12an siang. pas malemnya, suamiku bilang dia mau pulang hari saptu selesai kerja sif 3 (kemungkinan nyampe hari minggu pagi). eh ternyata setelah saya kabarin kalau saya keluar flek dia langsung memutuskan untuk datang cepat dan meminta cuti. Alhamdulillah bisa di temenin di waktu yang tepat.
Saat itu saya masih biasa saja, makan, jalan jalan kecil belum ngerasain yg katanya kontraksi hebat. akhirnya setelah lewat jam 12 siang sekitar pukul 13.30an saya ke bidan. dan saat itu bidan mengecek ternyata masih pembukaan 1 dan itupun belum sempurna. akhirnya di suruh nunggu lagi sama bidan nya dan saya pun kembali pulang kerumah. disini suami saya sudah datang, dia yg menemanani saat saat kondisi ini. sampai pada akhirnya sekitar jam 12 malem. saya bener bener ngerasain sedikit kontraksi kecil yg lumayan sakitnya tp masih bisa di tahan, tapi karna bikin gak nyaman sama sakitnya, akhirnya saya bilang ke suami kalo beneran gak tahan mulesnya. kemudian telpon bidan lagi dan bidan menyuruh untuk datang lagi di jam 01.00 lewat malam. pas di cek lagi ternyata masih pembukaan satu tp ini sudah lengkap. tp bidan ini nggak berani untuk induksi. mungkin karna takut dan kasihan sama janin nya kalo harus di paksa induksi dini. akhirnya saya di suruh pulang lagi gak nunggu di situ. terus besok di suruh swab antigen karna salah satu sarat melahirakan sekarang harus ada hasil swab.
Singkat cerita minggu pagi kontraksi makin terasa. akhirnya di suruh swab dan pergi ke bidan lagi dan pas di cek lagi baru pembukaan 2. bidan nyuruh langsung nunggu di tempat bersalin. intinya tiap pembukaan itu bertahap, dari pembukaan dua ke 3 dari 3 ke 4 begitu seterusnya. saya juga gak ngerti, kalo cerita dari orang pembukaan langsung loncat dan cepat, sedangkan saya berangsur dan bertahap. yg bikin bener bener sakiit pun bertahap dari jam 8 minggu pagi sampe jam 6 minggu sore baru pembukaan 10 lengkap. mulai pasang inpus di pembukan 7 ke 8, berusaha tenang walaupun udah gak tau sakit rasanya masyaAllah dan terus zikir supaya di mudahkan jalannya dan di lancarkan proses persalinnnya.
Pembukaan 10 lengkap. akhirnya di pecah ketuban sama bidannya dan mulai prosesi bersalinnya. alhamdulillah ketuban bagus, jernih, pokonya masih sempurna. tp setelah di coba untuk di keluarin dan pertama kali mengejan ternyata kepala janin belum lewat panggul. saya berusaha sekuat tenaga mengejan, bidan menuntun untuk mengejan tp tetep gak bisa, karena ternyata panggul sempit dan bb janin yg di perkirakan besar. sehingga bidan nyerah dan mungkin kasihan kalopun di paksa gak akan bisa keluar. saya berusaha terus mengejan tapi hasilnya tetep gak bisa keluar. disini suami saya udah mulai panik dan menangis mungkin gak tega ngelihat saya yg udah lemas. intinya udah berusaha semampu dan sekuat yg saya bisa untuk persalinan normal tp yaa balik lagi sama kuasa yg di atas. akhirnya bidan nyerah dan gak sanggup kalau persalinan normal. dan akhirnya sampe mengusulkan tindakan sesar.
Saya bener bener lemas tapi berusaha. tapi rasanya memang udah kehabisan tenaga. sedangkan kontraksi dan mules hebat banget di pembukaan 10 sampe rasanya nyawa udah di tengah tengah antara hidup dan mati. kayak yg pengen ngeluarin tp tertahan dan rasa sakitnya masyaAllah. akhirnya lillahitaalla aja tetiba jalan nya di mudahkan untuk segera di rujuk ke RS meskipun tanpa BPJS dan sesegera mungkin untuk segera di lahirkan.
Sekitar kurang lebih pukul 19.45 malam tiba di RS. suster dan dokter udah mulai memeriksa. suntikan pertama antibiotik mendarat di tangan kiri. serta beberapa tindakan medis lain yg saya sendiri udah agak lupa apa saja yg di periksa. akhirnya sekitar pukul 21.00 saya di dorong masuk ruang operasi. di situ saya bener bener pasrah. yg ada di pikiran saya cuma anak saya harus segera lahir tanpa perdulikan keadaan saya yg masih mules kena kontraksi hebat. tanpa memikirkan yg lain lain hidup matipun saya pasrah. kemudian, saat satu suntikan obat bius di tulang punggung di suntikan ke punggung saya, rasanya masyaAllah inilah perjuangan seorang ibu sesar.
pukul 21.45 minggu malam senin, terdengar suara tangisan samar bayi yg keluar dari perut saya. Alhamdulillah masyaAllah Tabarakallah anak saya yg berjenis kelamin laki laki dengan berat 3.900 gram panjang 52cm di lahirkan dengan selamat ke dunia. sedihnya, pas bayiku keluar saya bener bener belum liat wajahnya sama sekali. belum bisa bonding dengan bayi. belum bisa bersentuhan langsung dengan si bayi. karna saya dan si bayi harus di pisahkan di ruangan lain karna hal tertentu.
Apapun itu perjuangan seorang ibu sesar dan ibu normal tidak harus di bandingkan dan di judge. semuanya sama sama berjuang dan bertaruh nyawa juga. hanya saja beda pengeksekusiannya dan beda caranya tp percayalah semuanya sama. sama sama ibu kuat. sama smaa ibu tangguh. doain yaa semoga saya cepat pulih dan dede bayi juga tetep sehat 😇
*save 26 september 2021
1 note · View note
catatan-na · 1 year
Text
Catatan Lahiran (1)
Puasa Day 18
Benar2 hari yg menegangkan, sebab sejak pagi sudah dirundung perasaan panik, bingung, sedih semua jadi satu. Bagaimana tidak, pengalaman pertama saat hamil anak pertama ini banyak hal yg bikin was was. Salah satunya yg terjadi hari ini. Tiba2 dalam satu hari, 2x keluar darah. Meski tidak banyak, namun tetap saja bikin khawatir. Sebenarnya dari pagi sudah mau hubungi keluarga yg kebetulan bidan. Namun, krn satu dan lain hal, dipending. Tunggu sampai buka puasa. Dan setelah ditelfon, mama saya menjelaskan yg terjadi. Beliau menyarankan agar kami langsung saja ke puskesmas terdekat; ruang bersalin. Pelayanannya memang 24 jam.
Tumblr media
Jadilah sehabis buka puasa, kami ke puskesmas dekat rumah. Pas tiba di sana, alhamdulillah lagi sepi. Jadi kami satu2nya pasien. Langsung diperiksa sesuai prosedur. Hasilnya darah itu bisa jadi memang pertanda lahiran, namun dibeberapa pasien itu bisa jadi masih tanda awal saja. Masih perlu menunggu beberapa waktu lagi. Apalagi memang HPL nya akhir bulan. Sedangkan ini masih awal bulan. Inilah yg terjadi dengan saya. Dokternya menyarankan untuk tetap tenang. Apalagi setelah "pemeriksaan dalam" memang belum ada pembukaan. Kondisi detak jantung bayi juga diperiksa menggunakan alat, alhamdulillah hasilnya normal.
Lantas, kami disarankan untuk kembali ke rumah. Namun, tetap harus siaga jika tiba2 ada tanda berupa keluar air dalam jumlah banyak yg biasa disebut pecah ketuban. Karena kalau itu yg terjadi, maka lahiran memang sudah akan terjadi.
Pengalaman pertama ini banyak sekali memory yg berkesan. Meski didampingi mama, tetap saja bagi saya ini sungguh moment yg bikin deg deg. Setiap proses yg saya lalui sejak awal, bikin jadi banyak2 bersyukur sekaligus belajar sabar. Menjadi ibu adalah salah satu anugerah yg Allah beri dalam hidup saya.
Semoga persalinan nanti, Allah mudahkan prosesnya dan bisa lahiran "normal"...
Aamiin Allahumma Aamiin.
-99/365-
0 notes
ummabey · 4 years
Text
Kehamilan dan Persalinan kedua. (Part 1)
Tepat usia si kakak ameera 8 bulan, umma tau kalau ternyata Allah kasih kepercayaan lagi untuk mengandung. Sebenernya memang sempet niat mau punya anak-anak yang jarak usianya deketan. Tapi gak nyangka kalau ternyata Allah kasih kepercayaan lagi secepat itu. Ya.. soal rezeki anak,itu diluar rancangan manusia,umma berkeyakinan seperti ini.
Umma mulai merasakan tanda-tanda yang familiar banget, rasa lemas seperti kurang darah setiap bangun tidur dan sedikit bingung karna produksi asi yang gak melimpah lagi (tapi masih mencukupi) umma masih belum kepikiran sama sekali kalau lagi mengandung, dan gak curiga dengan haid yang belum datang karena memang setelah bersalin anak pertama jadwal haid jadi berubah-ubah. Sampai akhirnya umma iseng tespek yang mau mastiin kalau hasilnya garis satu (negatif) tapi ternyata garis dua. Speechles, umma langsung natap wajah ameera yang masih 8 bulan. Sempet sedih dengan kehamilan karena seketika natap si kakak yang masih kecil banget,tapi buru-buru istighfar karena diluar sana masih banyak orang yang berjuang untuk hamil. Respon suami saat itu cuma bersyukur,menerima pemberian Allah tanpa rasa ragu apapun. Sedangkan umma mikirnya masih bercabang. Hehe.. kenapa? Setelah keluarga & kerabat terdekat tau umma hamil lagi saat anak pertama masih 8 bulan,banyak respon yang beragam. Mulai dari "yaudah kalo hamil lagi berenti nyusuin,nanti asinya jadi penyakit" , "hamil lagi?? Anak pertama usia berapa? Kasian banget nanti masih kecil udah punya adik lagi" , "emang gak KB? ko bisa hamil lagi", dan sederetan komen lainnyaaa. hehehe... Intinya umma cuma bisa husnuzon kalau komen-komen itu adalah bentuk perhatian mereka ke umma. Karena intinya :
1. Rezeki mengandung itu hak Allah. Allah yg maha berkehendak atas hambaNya. Dan gak semua wanita Allah kehendaki untuk mudah hamil.
2. Menurut umma, gak semua omongan orang dulu itu ditelen mentah2 gitu aja, harus berdayakan diri,sering baca literatur yang shahih,terutama menurut kedokteran atau konsultasi ke dokter kalau asi ibu mengandung ga akan jadi penyakit. Menyusui saat hamil masih boleh asalkan ga ada komplikasi dalam kehamilan. Yang ini S&K berlaku ya, wajib konsul ke dokter obgyn dulu. Saat itu umma masih lanjut menyusui karena ga ada masalah dalam kehamilan. Kendalanya saat itu hanya karna asi yang mulai berkurang&mulai sensitif seiring kehamilan yang membesar sehingga pemberian asi terpaksa berhenti.
3. Kalau ada komen-komen nyinyiran dari orang lain saat tau kita hamil lagi padahal anak pertama masih kecil, anggap itu sebagai bentuk perhatian mereka. Karna saat hamil nyambi ngurus anak,kita gak membebani orang lain kok. Yang ngejalaninnya kita. Kalaupun membebani orang lain ya sewa ART namanya. Hehe.. Dan yang terpenting malah seharusnya bersyukur Allah kasih amanah lagi, dan pasti karena kita mampu.
Kehamilan kedua nyambi ngurus anak pertama,terutama dirantauan jauh keluarga pastinya ada tantangan tersendiri. Mau gak mau semua hal harus kita kerjakan sendiri, dan dibantu suami semampunya. Rasanya gimana? Yang udah merasakan pasti paham. Hehe. Hamil anak pertama kita bisa fokus pada kehamilan dan diri kita. Hamil anak kedua,rasanya jarang banget bisa fokus pada kehamilan,apalagi fokus ke diri sendiri, karena fokus kita ke anak pertama yang masih kecil. Dan entah mengapa,karena kehamilan dan juga lelah ngurus anak tentunya berpengaruh pada tingkat emosi kita.. hehe jadi lebih mudah sensitif(lebih2 sensitif dari hamil anak pertama) contohnya, saat umma teringin makan sesuatu ya harus itu,ga bisa yg lain,dan harus ada. Ini bener harus ada :( alhamdulillah suami legowo aja.. hihi
Sebenernya berapapun usia anak sebelumnya,sekalipun anak itu udah 2 tahun atau lebih,intinya anak itu masih butuh diurus oleh kita,kehamilan selanjutnya pasti akan banyak tantangan. Kecuali kalo anak sebelumnya udah kuliah atau SMA yaa mereka udah bisa hang out di mall sama temen-temennya. hehe
Jadi kehamilan mau yang keberapa sekalipun,saran umma memang perlu dipersiapkan dengan matang. Ini kembali ke kapasitas orangnya masing-masing ya. Kalau dirasa mampu hamil lagi saat anak sebelumnya masih kecil,persiapan fisik dan mentalnya baik,kenapa enggak. *Tentunya Allah kasih rezeki anak lagi karena kita mampu.
Tapi kalau dirasa fisik dan mental belum stabil, ada halangan syar'i lain,tak mengapa juga kalau mau kasih jarak antara anak satu dengan yang lainnya. Ini dikembalikan ke kapasitas orangnya masing-masing.
Dan buat yang berencana hamil lagi untuk yang kesekian kali,terutama ada anak sebelumnya yang masih asi, umma mau kasih pertimbangan-pertimbangan yang sekiranya dapat membantu sesuai pengalaman umma.
Pertama: secara alami asi kita saat kita mengandung lagi lambat laun akan berhenti,nah ini harus difikirkan &dipersiapkan karna si kakak/abang mau gak mau pasti akan disapih lebih awal. Soal bagaimana susu penggantinya,asupan nutrisinya,(harus konsul ke dokter anak) dan bagaimana metode yang tepat untuk membuat anak itu paham untuk tidak DBF lagi (menyusui langsung) kita juga harus siap mental&fisik saat si anak jadi susah tidur karna gak DBF lagi,harus mulai bentuk kebiasaan baru untuk nidurin anak. Soal asi ini juga baiknya langsung konsultasi ke dokter untuk informasi yang shahih ya. Biar ga salah doktrin seputar pemberian asi saat hamil lagi.
Kedua. Kalau kita tau hamil lagi saat anak sebelumnya masih belum genap setahun dan masih nyambi ngasih asi, asupan nutrisi kita harus lebih extra lagi,jangan sampai kitanya malah drop,karena harus fikirin asupan tubuh kita, asupan janin yang dikandung, dan asupan asi untuk si kakak. Harus rutin juga datang kontrol kandungan sesuai jadwal,ini jangan dispelein.
Ketiga. Lepaskan semua fikiran dan beban. Saat hamil dan nyambi ngurus anak ngasih sensasi tersendiri lho. Ajak orang lain untuk sekedar ngeluarin unek-unek,atau saat butuh informasi,ini penting banget. Tentunya orang lain yang mampu mengerti dan kasih solusi ya. Pastinya diiringi perbanyak doa semoga sentiasa Allah mudahkan prosesnya.
Intinya benar-benar dipersiapkan matang-matang untuk kehamilan selanjutnya. Kehamilan pertama aja perlu persiapan matang,soal fisik dan mental. Maka kehamilan selanjutnya bukan hanya itu,tapi juga bagaimana anak yang sebelumnya. Alangkah baiknya,merencanakan kehamilan selanjutnya kalau bisa setelah anak sebelumnya sudah dapat asi x 2 tahun. Walaupun ada yang bilang dapet asi x 6 bulan juga udah better kok. Tapi gimana ya,menurut pengalaman umma,menyapih si kakak saat usianya 11 bulan (karena produksi asi berhenti) umma berasa patah hati banget. Karena mind set umma adalah asi itu adalah asupan terbaik dari apapun. Belum lagi semasa menyusui langsung seolah ada kenyamanan tersendiri dengan anak,dan saat semua itu terhenti rasanya sedih banget... :( yang bikin umma berat hati sebenernya karena hal itu aja. Tapi kalau nantinya berencana untuk tandem asi pon boleh aja, supaya si kakak/abang tetep bisa menyusui sampai 2 tahun. Selebihnya Alhamdulillah... Allah kasih kesehatan, kekuatan dan kemudahan pada kehamilan kedua kemarin...
Bersambung part 2.
0 notes
homemadeiman · 4 years
Photo
Tumblr media
Selesai penyediaan makanan tengahari di Presint 12, Putrajaya. Majlis kenduri doa selamat dan tahlil arwah di Kediaman Puan Mia Dan Encik Farid memang regular customer kami sejak bertahun. Selamat semuanya buat keluarga Cik Mia dan kami doakan selamat bersalin dan mudahkan segala urusan. InsyaAllah. Alhamdulillah kasih sayang kami buat customer kami sentiasa dihati💓 ini. Untuk tempahan boleh Whatapps terus je. www.wassap.my/60193806348/codnasiberianisgramaldalam #imanscafe #nasiberianisgramaldalam #kateringbangikajang #imanscatering #InfakRamadhan #doaselamat #SambutRamadhan #kenduriarwah #kenduridoaselamat (at Iman's Nasi Beriani Sg Ramal Dalam Bangi) https://www.instagram.com/p/CMG3TyAjXtE/?igshid=x0sv2s5b1pnn
0 notes
suami121 · 4 years
Text
FARAJ BERBAU : TIPS ELAKKAN BAU YANG BUATKAN SUAMI HILANG NAFSU!
Tumblr media
c. Bau manis
.
Faraj Berbau
.
Jika faraj anda berbau manis, ia bukanlah sesuatu yang perlu untuk anda panik.
.
Punca utama berlakunya bau sebegini adalah:
Bakteria. Nilai pH faraj anda merupakan nilai yang sangat mudah untuk berubah dan perubahan ini adakalanya akan membuatkan faraj anda berbau wangi.
.
.
d. Bau bahan kimia
.
.
Macam ganas sangat pulak kan kalau bau macam ni?
.
Untuk mudahkan anda faham, anda boleh samakan ia seperti bau bilik air yang baru dibersihkan.
.
Sebab baunya adalah lebih kurang sama dengan bahan peluntur.
.
Jika ia berbau sebegini, kami sangat sarankan anda untuk sesegera mungkin berjumpa dengan doktor.
.
Punca bau ini:
Air kencing. Didalam air kencing anda terdapat bahan buangan soluble base yang dikenali sebagai urea dan ia juga menandakan masalah dehidrasi.
Jangkitan faraj. Ia juga berkemungkinan besar anda mengalami bacterial vaginosis.
.
.
Bacterial vaginosis merupakan jangkitan yang shriveling kerap berlaku.
.
Antara simptom masalah ini adalah:
Bau faraj seperti ikan masin
Bahan buangan nipis berwarna kelabu, putih atau hijau
Kegatalan faraj
Rasa pedih ketika membuang air kecil
.
Baca Juga : KITARAN HAID – 7 PERKARA ANDA WAJIB TAHU JIKA KITARAN HAID TIDAK TERATUR
.
.
e. Bau seperti bau badan
.
.
Anda juga berkemungkinan tanggung-jawab isteri merasakan ia berbau hampir sama seperti bau weed.
.
Kalau anda pernah bau lah.
.
Namun, sehingga ke hari ini masih belum ada lagi jawapan saintifik yang memuaskan berkenaan bau ini.
.
Apapun, nasib baik wujudnya kelenjar peluh dibawah sana.
.
Jadi tak hairanlah kenapa ia mempunyai bau yang hampir sama.
.
Punca bau ini adalah disebabkan oleh stress.
.
Badan anda mempunyai dua jenis kelenjar peluh iaitu:
Apocrine
Eccrine
.
.
Kelenjar apocrine banyak terdapat pada bahagian ketiak anda dan juga pada bahagian dicelahan paha anda.
.
Selain itu, ia juga bertindak balas dengan emosi anda.
.
Untuk kelenjar eccrine pula, ia menghasilkan peluh untuk menyejukkan badan anda.
.
Bila anda stress, kelenjar apocrine akan menghasilkan cecair yang cirinya seperti susu.
.
Jika ia sendiri, ia tidak berbau.
.
Namun, apabila ia bertindakbalas dengan bakteria faraj yang ada pada vulva anda, ia akan menghasilkan bau yang agak tengik.
.
.
f. Faraj berbau ikan masin
.
Faraj Berbau
.
Mungkin anda dah terlalu kerap dengar berkenaan faraj yang berbau sebegini kan?
.
Sebenarnya bau ini lebih tepat untuk disamakan dengan bau ikan yang tidak segar.
.
Kenapa faraj berbau ikan masin?
.
Ia disebabkan oleh trimethylamine yang merupakan bahan kimia yang bertanggungjawab dalam penghasilan bau ini.
.
Punca lain bau ini:
Bacterial vaginosis. Ia akan berlaku apabila terdapat pertumbuhan bakteria anaerobik yang diluar kawalan pada faraj anda.
Trichomoniasis. Ia merupakan slaah satu daripada unequivocally sent sickness yang shriveling kerap berlaku dan boleh dirawat dengan mudah dengan antibiotik.
.
.
g. Faraj berbau bangkai
.
.
Bau seperti bangkai pasti akan membuatkan wajah anda terus berubah.
.
Ia bukanlah perkara biasa dan anda perlu risau kerana ia berkemungkinan besar bukan berkenaan apa yang ada pada faraj anda.
.
Sebaliknya, ia mungkin disebabkan oleh sesuatu yang ada didalam faraj anda.
.
Punca bau ini adalah tampon yang tertinggal.
.
Ada sesetengah wanita yang kesuburan wanita membiarkan tampon didalam faraj selama berhari-hari dan ada juga berminggu!
.
c. Gunakan produk pH
.
.
Dapatkan produk yang mampu untuk mengembalikan nilai pH faraj anda.
.
Jika anda dah cuba dan kesannya semakin buruk, dapatkan khidmat nasihat daripada doktor anda.
.
.
d. Central oils
.
Faraj Berbau
.
Minyak ini mengandungi ciri antimicrobial dan antifungal yang akan mengurangkan dan membuang bakteria.
.
Namun, jangan sesekali anda terus menyapunya pada faraj anda.
.
.
Sekian sahaja perkongsian kali ini berkenaan dengan masalah faraj berbau dan cara untuk elakkan ia.
.
Semoga anda mendapat manfaat yang berguna daripada perkongsian kali ini!
.
Alamak! Anda ada masalah faraj berbau ke?
.
Jangan buat essential kalau anda sedang mengalami masalah ini.
.
.
Mungkin anda tak perasan, namun bagaimana dengan pasangan anda?
.
Pernah tak dia mengadu bahawa faraj anda berbau sedikit pelik?
.
Jika pernah, anda perlu lebih berhati-hati dan pastikan anda baca perkongsian kami ini sehingga habis.
.
Sebelum anda tahu cara elakkan faraj berbau, anda perlu tahu dulu sebab kenapa ia berbau.
.
Jom baca!
.
.
Sebab Faraj Berbau
.
Faraj Berbau
.
Sebab atau punca faraj berbau adalah berbeza bergantung kepada jenis bau yang dihasilkan.
.
.
a. Faraj berbau masam
.
.
Bau sebegini adalah sangat biasa bagi kebanyakan faraj wanita.
.
Namun, anda jangan sesekali berasa selesa dengan perkara ini.
.
Bau ini hampir sama dengan bau yogurt, sourdouhg bread dan juga sharp mix.
.
Ia sebenarnya merupakan bau bakteria baik yang akan berada didalam kebanyakan faraj yang sihat.
.
Bakteria ini dikenali sebagai lactobacili.
.
Punca berlakunya bau ini adalah:
Asid. Nilai pH bagi faraj yang sihat adalah sedikit asidik iaitu diantara 3.8 dan 4.5.
.
.
b. Bau tembaga seperti syiling
.
.
Ramai juga wanita atau pasangan mereka yang melaporkan bahawa faraj berbau tembaga.
.
Kalau anda nak tahu macam mana baunya, cuba anda ambil syiling dan hidu.
.
Haa.. Macam tulah baunya.
.
Jangan risau kerana ia bukanlah petanda anda sedang mengalami masalah yang serius.
.
Punca bau ini:
Darah. Darah mengandungi zat besi yang mempunyai bau besi dan ia biasanya disebabkan oleh kitaran haid dimana ketika haid, darah dan tisu akan keluar menerusi faraj.
Seks. Pendarahan ringan selepas melakukan hubungan seks adalah perkara biasa dan ia berkemungkinan disebabkan oleh faraj yang kering atau seks yang ganas sehingga mengakibatkan luka.
.
Bau tembaga ini juga berkemungkinan besar disebabkan oleh pendarahan faraj.
.
Faraj Berbau
.
Ia sepatutnya tidak akan berlarutan untuk satu tempoh yang lama selepas haid anda tamat.
.
Jika faraj anda ada sentuhan dengan air mani, ia akan mengakibatkan nilai pH faraj anda untuk berubah dan mengakibatkan bau besi.
.
Namun, jika anda mengalami pendarahan yang tidak berkaitan dengan haid atau bau tersebut hadir bersama-sama dengan kegatalan, adalah baik untuk anda berjumpa dengan doktor.
.
Kenapa faraj berbau selepas bersalin?
.
Faraj Berbau
.
Punca faraj berbau selepas bersalin adalah berkemungkinan besar bermula daripada anda mengandung lagi.
.
Berdasarkan American Pregnancy Affiliation, ramai ibu yang mengalami bahan buangan berlebihan melalui faraj sewaktu mengandung.
.
Selepas bersalin, lebih banyak bahan buangan yang dikeluarkan kerana badan anda sedang mencuci darah dan tisu keluar daripada uterus.
.
Pieces ini dikenali sebagai lochia dan ia mampu berlarutan sehingga beberapa minggu selepas bersalin.
.
Baca Juga : DARAH HAID – 7 WARNA GAMBARAN KESIHATAN WANITA
.
.
Tips Elakkan Faraj Berbau
.
.
a. Amalkan kebersihan diri
.
.
Basuh dan cuci kawasan dicelah paha anda.
.
Untuk bahagian faraj, elakkan pil perancang daripada mencuci menggunakan sabun kerana ia akan memberikan kesan terhadap nilai pH di kawasan tersebut.
.
Cukup sekadar dengan mengalirkan air ke kawasan tersebut dan lap sehingga kering.
.
.
b. Gunakan outside circulating air through things sahaja
.
.
Jika anda ingin gunakan shower atau scent pada bahagian tersebut, gunakan pada luar kawasan labia sahaja.
.
Jangan sesekali sembur pada faraj anda kerana ia akan membuatkan ketidakseimbangan nilai pH pada kawasan tersebut.
.
.
c. Tukar seluar dalam anda
.
.
Jika selama ini anda gemar memakai seluar dalam daripada gleaming silk, sutera atau polyester, ubah kepada 100% cotton selepas ini.
.
Kain jenis ini lebih sesuai dan memudahkan faraj anda untuk "bernafas".
.
Jika kawasan tersebut terlebih lembab, ia akan memudahkan pembiakan bakteria.
.
Sumer artikel : FARAJ BERBAU : TIPS ELAKKAN BAU YANG BUATKAN SUAMI HILANG NAFSU!
0 notes
amumtaaz · 4 years
Text
Haura adalah Busyroku
Hari jumat adalah hari kelahiran Haura, yang menjadi awal lembaran hidupnya di dunia setelah perjanjian di Arsy. Dan tentu saja menjadi peristiwa bersejarah untukku, karena mendapat amanah baru.
Aku harus di induksi ke rumah sakit karena usia kandungan yang sudah jauh melewati HPL tapi belum ada tanda" persalinan. Dan yang harus segera di tangani karena pengapuran plasenta. Di IGD Bersalin aku di temani pak suam dan ortu. Tidak menyangka akan masuk ke dalam ruangan ini setelah menghindarinya di awal" kehamilan.
Tiba di rs memang belum ada tanda sama sekali, bahkan pembukaan pun belum ada. Menjelang shalat dzuhur, abi dan pak suam pergi untuk shalat. Tiba" darah mengalir deras saat aku berjalan, ummi segera memberi tahu bidan. Aku pikir pembukaan akan di mulai. Tapi ternyata belum juga, karena posisi janin masih jauh. Selagi menunggu untuk di induksi, aku bertanya pada teman" yang sudah memiliki pengalaman. Kesimpulannya "mungkin di induksi yang kedua atau ketiga bayiku akan lahir."
Tapi ternyata tidak semua orang memiliki efek yang sama. 2 hari aku di rs dan sudah melakukan 3 kali induksi nyatanya pembukaan hanya bertahan sampai pembukaan 2. Setiap kali induksi sakitnya bertambah tambah. Dan ini baru pembukaan 2, tapi frekuensi sakitnya datang setiap 1 menit. Aku meminta bidan untuk memeriksa apa pembukaanku sudah lengkap. Nyatanya belum, tidak berubah dariPembukaan 2. Padahal kontraksi ku sudah datang setiap menit. Sore hari jadwal induksi yang ke 4. Aku pikir induksi hanya sampai 3 dan setelah nya akan ada tindakan. Waktu itu pikiranku sudah bermacam macam. Jika induksi 1-3 pembukaan hanya 2 sedang sakitnya luar biasa apa aku akan tahan. Dan ini sudah hari kedua aku di rs. Tapi aku bersyukur, sudah ada 2 pembukaan. Aku bilang pada Haura.
"Ayo nak, kita berjuang. Sebentar lagi kita akan bertemu. Uma akan menahan seberapapun sakitnya. Uma tahu Haura disana juga sedang berjuang kan untuk bertemu dengan uma dan abati."
Pertemuan dengan Haura yang menguatkanku.
Malam harinya, efek induksi ke 4 mulai bereaksi. Rasa sakitnya bergantian, di mulai dari pinggul depan, belakang, kanan, kiri, lutut hingga ke ubun". Datang mulai teratur. Ini malam ke-3 aku tidak bisa tidur karena merasakan kontraksi setiap saat. Tapi kali ini sangat sakit, sakit sekali.
Aku tidak tahan.
Tiba" kata" itu muncul. Aku merubah doaku yang sebelumnya
"Ya Allah, mampukan dan kuatkan aku, serta beri kesabaran..."
Berganti menjadi "Ya Allah percepat... Percepatlah prosesnya. Sungguh aku tidak bisa menahannya lagi..."
Aku menyerah dan kalah dari kompetisi yang aku buat sendiri. Aku menjadi seorang pengecut yang lari dari peperangan. Aku bilang pada pak suam.
"Aku sudah ga tahan lagi sayang. Besok kalau ada dokter, bilang aku ga mau lagi di induksi untuk yang ke 5 kali."
Pak suam selalu mengingatkan untuk bersabar dan ada pahala yang besar disana.
Rasanya seperti diambang batas. Jika ini memang jalan hidup ku, jadikanlah pahala jihad sebagai akhirnya.
Usai sholat subuh aku meminta pak suam untuk diantar ke ruang bersalin, karena sakitnya sudah tidak bisa aku tahan lagi.
Bidan mengecek apa terjadi pembukaan. MasyaaAllah, dari pembukaan 2 langsung ke pembukaan 5. Pak suam bertanya berapa lama lagi kira" akan melahirkan. Bidan bilang, tidak sampai jam 12 mungkin sudah lahir. Sungguh itu menjadi kabar baik, tapi aku ingin Allah mampukan aku. Selang 5 menit bidan mengecek lagi. Ternyata sudah pembukaan 6, pembukaan 8, dan Haura lahir pukul 07.35 Wita. MasyaaAllah... MasyaaAllah, alhamdulillah. Prosesnya begitu cepat sekali. Allah mudahkan aku, Allah mampukan aku.
Disitu aku merasakan sekali bahwa Allah memberikan jalan keluar justru disaat kita berada di puncak masalah, kelemahan dan ketidakberdayaan kita. Di puncak" itulah jalan keluar semakin dekat. Allah langsung kabulkan doaku.
Begitu Haura lahir, aku langsung mengucapkan ribuan maaf padanya. Karena pada perjalanan pembukaan dari 2 ke 5 itu dia berusaha untuk mencari jalan keluar. Kurasakan setiap kontraksi ada tenaga dari dalam Yang mendorong untuk keluar. Dan di saat itu juga aku lari dan menyerah.
Haura adalah busyroku, bahkan disaat aku lupa dan tidak meresahkan hal itu lagi. Ia hadir sebagai berita gembira. Semoga keberkahan selalu menyertainya dimanapun berada.
Mungkin suatu hari nanti uma yang akan menemani Haura melewati masa" seperti ini. Uma harap Haura berjuang dengan sabar dan ikhlas. Ada pahala dan balasan tak terkira disana, seperti yang abati pesankan untuk uma. Kalau pun uma tidak di samping Haura lagi. Uma tahu, Allah akan mampukan dan kuatkan Haura.
Selamat menyemai kebaikan", semoga Allah beri keberkahan pada setiap nafas hidup di dunia.
Bontang, 03 Desember 2020
Tumblr media
0 notes
ceritabundashanum · 4 years
Text
Perjuangan Menyusui
Semenjak si kecil dalam kandungan, aku dan suami sudah bertekat ingin memberikan Asi Full selama dua tahun untuk putri kecil ku. aku ingin memberikan yang terbaik untuk si kecil, sedari si kecil masih dalam kandungan aku sudah mulai merencanakan dan mempelajari ilmu” perasi-an, apa-apa saja yang kami butuhkan demi kelancaran dan keberhasilan kami dalam proses tersebut.
Awal mula ketika aku masuk kedalam ruangan pemuliahan pasca operasi kala itu. sampai dengan hari ke 2 asi ku juga belum keluar, hati ku sudah mulai resah, “Kenapa asi ku juga belum keluar?”, langsung ku bercerita kepada suster. tp suster rumah sakit tempat ku bersalin bilang: “gpp mba, trus aja di disusui, nanti juga juga akan keluar sendiri, trus saja dirangsang dengan disusui terus-menerus, bayi yang baru lahir masih mempunyanyi cadangan makanan selama tiga hari, jadi mbanya tidak perlu terlalu khawatir”
Baiklah ... aku sedikit tenang mendengar perkataan suster tersebut, masa-masa selama diruang pemulihan pasca operasi kala itu adalah masa” yang paling indah bagi ku. ada makhluk kecil tidur disebelah ku, begitu pun suamiku yang rela tidur dibawah tempat tidur kami, dengan kondisi kamar yang sangat dingin, dengan hanya beralaskan karpet yg kami bawa dari rumah. aku merasa menjadi manusia yang paling sempurna kala itu.
Disebelah ku, ada yang juga habis melahirkan, ternyata ia orang kloter pertama yg operasi malam itu bersamaan denganku, ternyata ia gagu alias “tuna wicara”, ia hanya ditunggui oleh mama mertuanya saat itu, karena suaminya harus bekerja. setelah lama saling bercakap, kami juga baru tau ternyata suami mba itu juga tuna wicara, Masya Allah ... Keajaiban aku liat didepan mata ku, dengan kondisi keterbatasan yang mereka miliki, tuhan anugerahkan hadiah yang begitu indah untuk mereka. mereka mendapatkan anak laki-laki yang begitu sehat, gemuk, putih dan memiliki alis yang begitu lebat. bisa bayangkan gimana tampannya anak meraka. saat ini apa kabarnya mereka? apakah adik ganteng itu sudah semakin besar?
Memasuki hari ketiga pasca operasi, asiku sudah mulai keluar dan begitu deres, aku sangat senang putri kecilku sangat lahap menyusunya. dihari keempat pun, kami diperbolehkan pulang oleh dokter. sesampainya dirumah banyak sanak saudara yang menjenguk, yang sama-sama merasakan kebahagian kami.
Dua bulan berlalu pasca operasi, sisa waktu cuti ku tinggal satu bulan, aku sudah mulai memikirkan stock asi ku untuk putri kecilku saat aku bekerja nanti. akhirnya aku dan suami memutuskan untuk membeli pompa asi electric. kebetulan saat itu disenayan jcc ada pameran Imbex yang menjual banyak sekali keperluan bayi, alhasil kesanalah kami berburu keperluan bayi dan mencari tujuan utama kami. dan hari itulah, hari pertama aku keluar rumah pasca operasi, iya ... waktu itu bulan desember tanggal 2, disana Alhamdulillah ... aku mendapatkan barang dengan harga promo, aku puas dan bahagia sekali.
aku ingat, kala itu dalam waktu sehari aku harus melakukan pompa pertiga jam sekali, bisa dibayangkan gimana lelah dan kantuknya aku, satu jam sekali harus bangun menyusukan adik secara langsung, selebihnya ku kumpulkan untuk stock, tp lagi-lagi aku sangat menikmati masa-masa itu, dan aku rindu ...
Alhamdulillah ... dirumah aku memiliki support system yang sangat baik, semua keperluanku diurus oleh mama dan suami, Allah baik banget sudah merancang semua ini sedemikian rupa indahnya. Sampai waktunya tiba dan aku harus kembali bekerja. sudah kupastikan hati aku tenang saat nanti harus meninggalkan putri kecilku, stock asi ku sudah mencukupi. Terima kasih Allah engkau mudahkan proses ini.
Semoga Allah memudahkan bunda-bunda diluar sana, yang sedang berjuang untuk memberikan asi terbaik untuk buah hatinya ...
28 April 2020, Ramadhan hari kelima, tanpa putri kecilku ❤️
0 notes
tobeabettermom · 4 years
Text
My 1st Fasting Week
Alhamdulillah, aku bisa melanjutkan ke tahap ‘kepompong’. Di tahap ini, saatnya kami diminta untuk ‘berpuasa’, dalam rangka berproses menjadi lebih baik. Diharapkan proses ini bisa mentransformasi kami menjadi kupu-kupu yang cantik.
Aku memilih 1 topik prioritas pertama dalam mind mapku: manajemen waktu. Jadi, aku memutuskan untuk berpuasa dari hal yang menurutku paling berpotensi mengganggu manajemen waktuku; social media. Harus kuakui, aku masih belum bisa mengatur waktuku dengan baik saat menggunakan media sosial. Seringkali, media sosial menjadi distraksi agenda penting lain yang sudah dijadwalkan. Maka, aku memutuskan untuk menyelesaikan 1 hal ini terlebih dahulu.
Alhamdulillah, aku amat terbantu dengan kondisiku yang sedang hamil dan menunggu persalinan. Ini pekan terakhirku menanti gelombang cinta, sebab hasil pemeriksaan terakhirku menunjukkan plasenta yang sudah mulai menua. Akhirnya dokter menyarankan untuk menunggu hanya sampai pekan ini.
Seperti ibu-ibu hamil trimester akhir lainnya, nesting instinc mulai muncul dan semakin menguat padaku. Sejak beberapa pekan terakhir, entah mengapa aku merasakan dorongan yang amat kuat untuk ‘beberes’. Ada saja hal yang bisa kutemukan dan membuatku sibuk setiap hari. Sebelumnya, aku memang sudah membuat daftar hal yang harus kulakukan untuk menyiapkan rumah. Tapi rupanya, meski daftar itu telah kuselesaikan, aku tetap menemukan hal lain yang membuat beberes rumah seolah tak ada habisnya. Efek sampingnya, suamiku rupanya senang. Dia sampai berkomentar, “Sekarang aku paham makna ‘surganya istri itu di rumah’. Rumah jadi terasa surga kalau ada istri.”
Bukan berarti selama ini aku jarang di rumah. Tugasku di ranah publik hanya 4-5 jam, 4-5x/pekan. Tapi aku memang belum pernah segiat ini saat di rumah. Jadi ternyata aku berhasil bahagia dan membahagiakan suamiku dengan aktivitas beberesku.
Hal lain yang juga terasa amat membantu adalah adanya himbauan untuk menjaga jarak sosial. Suamiku jadi lebih sering di rumah, hanya pergi untuk hal yang benar-benar penting dalam durasi yang lebih singkat. Kami jadi punya quality time yang berkali lipat lebih banyak dari biasanya. Akhirnya aku merasakan jalan pagi ditemani suami (biasanya aku jalan pagi sendiri karena suami harus bersiap ke kantor pagi-pagi), sholat berjama’ah hampir 5 waktu dalam sehari, bercengkrama lebih banyak dengan putri kami tercinta, dan akhirnya aku bisa merasakan sore hari yang indah seperti kenangan manisku saat kecil dulu. Di hari biasa, sulit bagi kami berkumpul di sore hari. Alhamdulillah, selalu ada hikmah yang bisa diambil dari sebuah ujian.
Hal-hal itulah yang membuatku lebih mudah berpuasa. Aku benar-benar menikmati waktu bersama keluarga, hanya membuka ponsel saat perlu. Aku menahan kuat-kuat keinginanku untuk membuka media sosial, dan hanya membuka yang penting saja.
Alhamdulillah, di tengah masa puasa, Allah mudahkan aku untuk bersalin. Aku benar-benar merasakan dekatnya pertolongan Allah meski dengan cara yang tak pernah kusangka sebelumnya. Qadarullah, sampai batas hari yang ditentukan, gelombang cintaku belum datang. Akhirnya dokter menyarankan untuk memacu proses persalinanku. Kami setuju, meski sebenarnya dalam hati aku agak cemas. Cerita-cerita tentang induksi sebagian besar berisi hal-hal tidak menyenangkan; sakit, lama, bahkan gagal. Tapi aku percaya, Allah tak akan meninggalkanku, tak akan memberi beban melebihi kapasitasku. Aku sudah mengikhtiarkan segala yang kubisa, berdo’a dalam banyak kesempatan sesering yang kubisa. Saatnya berserah. Aku ingat, kakak kelasku pernah bercerita, bahwa tugas kita hanya berikhtiar. Pertolongan Allah pasti datang, meski di tempat yang tak pernah kita sangka. Beliau mengambil hikmah dari perjuangan Siti Hajar berlari dari Shofa ke Marwa, tapi pertolongan Allah tidak datang di sana. Air zamzam justru mengalir di bawah kaki Ismail. Jadi, tugas kita memang hanya berikhtiar. Karena itulah aku merasa lebih tenang. Aku percaya pertolongan Allah akan datang, dan benar saja. Aku berikhtiar agar gelombang cintaku datang, tapi pertolongan Allah hadir lewat proses induksi yang sebentar. Sesuatu yang tidak pernah kusangka sebelumnya. Ah, Allah memang mencintai kita lebih dari yang kita perlu :”)
Apa yang kurasakan selama masa puasa kemarin?
Aku merasa lebih banyak mengambil hikmah. Dengan membatasi aktivitas bermedia sosial, aku jadi bisa fokus dengan hal-hal yang lebih esensial. Aku juga jadi punya waktu untuk berpikir, mengambil jeda dari derasnya arus kehidupan. Aku merasakan nikmatnya menjalani setiap detik dengan lebih tenang, tanpa keriuhan dunia. Ah, pantas saja orang tua zaman dahulu terlihat lebih tenang dan menikmati hidup. Mereka tidak terganggu dengan arus informasi dari tempat yang jauh, hanya menjalani kehidupan yang ada di hadapan mereka.
Alhamdulillah, aku cukup puas dengan proses puasaku. Aku tak ragu menyematkan badge excellent, sebab aku merasa berhasil menahan diriku, juga berhasil mengatur waktuku dengan lebih baik.
Tumblr media
Semoga Allah kuatkan aku untuk menjadi lebih baik setiap harinya, aamiin..
0 notes