this is my story as Indonesian born Chinese (part 1)
will be written in Indonesian language.
yang mau berkomentar dipersilahkan, tetapi tidak ada komentar menyinggung SARA ya... biar cerita ini berbau SARA tapi saya hanya menceritakan pengalaman saya...bukan bermaksud menyakiti menyinggung salah satu suku, ras, agama.
seperti yang sudah saya janjikan di twitter saya: @fennyli . saya akan menuliskan pengalaman , yang akan saya tulis merupakan pengalaman tidak menyenangkan, sebagai keturunan tionghoa yang lahir dan besar di Indonesia (I called myself as Indonesian born Chinese).
mungkin ini akan cukup panjang dan membosankan, saya juga pernah menuliskan penggalan cerita nya beberapa kali.
okay... kita mulai... 13 mei 2017 03.20 WIB
berhubung suasana cukup pas juga dengan peringatan kejadian mei’98.
1997/1998 ?
saya lahir dan besar di Bandung. saya tidak terlalu ingat apakah sebelumnya pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan sebagai anak keturunan tionghoa. seingat saya, sampai di tahun itu saya merasa sama dengan kebanyakan anak-anak lain sebaya saya. biarpun saya sekolah di sekolah swasta yang mayoritas keturunan tionghoa, tapi saya tinggal di lingkungan mayoritas muslim. saya masih bermain dengan tetangga lain. saya di kala itu aktif mengikuti kegiatan sekolah minggu dan bertemu banyak teman sebaya dari daerah lain juga. dan saya tidak merasakan berbeda.
saat itu saya duduk di kelas 4 SD, samar-samar saya masih teringat kejadian di tahun itu. tahun itu akan diadakan pemilu. masih dengan 3 parpol yang merah, kuning, hijau itu. di hari itu... yang saya ingat, saya sedang berkunjung ke rumah teman 1 sekolah minggu untuk bermain dengan teman-teman lain, saat itu sedang berlangsung pawai kampanye. kalau diingat dulu ramai sekali arak-arakannya. naik mobil terbuka teriak-teriak.
pokoknya akhirnya kami saat itu harus pulang, saya bersama teman saya sebut lah L, saya yang tidak bisa dijemput memutuskan ikut pulang dengan L yang akan dijemput kakak lelakinya. L kebetulan keturunan jawa tionghoa yang memiliki warna kulit cukup gelap dan mata yang besar; berbanding terbalik dengan saya yang warna kulit dulu kuning langsat cenderung pucat dan mata yang sipit. perawakan L diwaktu itu lebih besar dari saya.
saya masih ingat kata-katanya, “udah pulang sama kami aja kan searah juga, tapi kamu duduk di tengah aja, pake tudung jaketnya (hoodie) dan nunduk aja.” saya setuju saja, biarpun dengan perasaan bingung. akhirnya kami keluar ke jalan dan berpapasan lawan arah dengan arak-arakan kampanye. saya masih ingat rasa cemas dan takut yang saya rasakan waktu itu. rasa takut yang ntah saya rasakan karena apa. mungkin karena orang banyak yang berteriak-teriak atau mungkin alasan lainnya, singkat cerita, kami bisa pulang ke rumah dengan selamat. di zaman itu belum tenar hp ya... pager pun hanya ortu yang pegang. telepon mengandalkan telepon rumah/ telepon umum koin/kartu. jadi sesampai di rumah cepat-cepat telepon ortu bahwa sudah selamat sampai di rumah.
di lain hari nya... rombongan kampanye lagi-lagi ada. kali ini di hari sekolah. kebetulan kelas saya berada cukup jauh di dalam sekolah dan jarak dari pagar sekolah ke pintu gerbang sekolah lumayan jauh. sehingga kami tidak terlalu terganggu dengan teriakan-teriakan kampanye. tapi itu tidak lama, sampai kami mendengar bahwa sekolah kami dilempari batu. terbayang tidak kebingungan yang dirasakan oleh anak kelas 4SD di sekolah hanya dengan guru di kelas dan teman-teman sebayanya. gerbang sekolah sudah tertutup rapat. pelajaran pun menjadi sulit dilanjutkan. tidak lama petugas sekolah ada yang mengetuk pintu, “maaf pak/bu, siswa X sudah dijemput orang tuanya di bawah.” dan itu berlanjut beberapa kali sampai akhirnya sekolah pun memutuskan untuk memulangkan siswa/i nya setelah menilai suasana cukup aman. saya yang kebetulan orang tua punya usaha dekat sekolah, dengan memutar jalan berhasil sampai selamat.
susasana tenang kembali sampai pada saat itu, hari dimana mahasiswa mulai menduduki gedung mpr/dpr.
malam hari nya kami masih melihat berita dan terus berdoa agar situasi kondusif aman terutama di Bandung. di waktu-waktu itu saya pun masih tetap pergi-pulang ke sekolah dan orang tua masih usaha seperti biasa.
tapi, di sekolah sudah ada teman-teman yang katanya cuti sekolah karena alasan keamanan , yang baru beberapa tahun kemudian saya ketahui kalau mereka mengungsi ke negara tetangga, sehingga ada beberapa kursi di kelas yang kosong. dan hari itu pun tiba....di mana kerusuhan dan penjarahan serta pembakaran terjadi di Jakarta.
kami yang berada di kelas dibuat khawatir, ketika satu per satu teman kami dijemput oleh orang tua nya. Ketahuilah, ada beberapa teman yang saat itu adalah terakhir kali saya lihat. saya tidak ingat lagi wajahnya, namanya. tapi saya harap kamu ntah dimana berada, hidup sehat dan bahagia tampa kurang sesuatu. suasana di kelas dan di sekolah semakin tidak jelas. akhirnya semua dipulangkan dan diliburkan dengan alasan keamanan.
tidak seperti zaman sekarang, bisa live fb, streaming dll, dulu hanya mengandalkan berita di tv. dan telepon rumah untuk saling mencek keadaan dengan saudara-saudara lainnya.
terima kasih Tuhan semua keluarga aman dan di Bandung tidak ada kejadian apa-apa.
semenjak ini lah saya mulai sadar akan apa yang mereka teriak-teriakan “CINA” . di kala itu katanya banyak rumah, toko-toko yang mereka jarah, orang-orang yang mereka sakiti karena mereka anggap dan sebut sebagai Cina.
biar saya mulai sadar tetapi saya masih belum mengerti apa artinya perbuatan mereka, mungkin saya hidup terlalu damai dan naive selama 10 tahun sebelumnya.
mungkin tidak jauh dari bulan itu, terjadi hal tidak menyenangkan pada keluarga saya dan tetangga saya yang juga tionghoa. teras rumah kami dilempari dengan kotoran manusia. yaaaa kamu ga salah baca. kotoran manusia. terima kasih pada asisten rumah tangga kami, saya tidak pernah melihat nya. sudah lapor RT setempat, tapi belum ada hasil saja.akhirnya ortu sampai nungguin kapan pelaku datang ngelakuin yang sama. karena waktunya kurang lebih selalu sama. akhirnya berhasil tertangkap. saya yang ntah karena masih umur segitu atau tidak mengerti atau takut hanya diam di dalam rumah. tapi saya bisa dengar percakapannya.
pelaku masih remaja, tertangkap juga dengan bantuan tetangga lain. saat diinterogasi menjawab mereka dari RW lain, melakukan karena katanya ada orang CINA tinggal di sini. sisanya saya tidak ingat.
---terus terang sekarang ini kalau saya ingat lagi.. saya masih sakit hati--
syukur tetangga-tetangga yang baik bilang, tidak ada orang CINA tinggal di sini semua orang INDONESIA.
tahun-tahun berlalu, seiring dengan kepemimpinan GusDur, kami sebagai keturunan Tionghoa bisa merayakan imlek, ke kelenteng melihat barongsai, belajar bahasa Mandarin yang sebelumya tidak bisa.
jujur saya awalnya tidak antusias belajar bahasa Mandarin. untuk apa....
sampai suatu saat... ada yang bilang CINA koq ga bisa bahasa CINA.
saya yang awalnya belajar sekedar pelajaran di sekolah. les pun untuk bantu di sekolah saja. mulai tertarik seiring masuknya serial dari Taiwan, hingga akhirnya belajar sendiri melalui lagu, tontonan. pada lebih lanjutnya melalui chat dan aplikasi, chating dengan orang China langsung. saya berusaha sampai segitunya karena terpancing rasa kesal ucapan di atas. kalau saya yang INDONESIA dibilang CINA dan harus bisa bahasanya, saya akan belajar! sampai titik dimana saat kamu bilang dan tanya lagi. saya akan jawab “saya bisa!” dan membuat mulut kamu itu diam.
bersambung........
-akan saya lanjutkan sesegera mungkin di part 2-
0 notes
Destiny Walker
THIS WOMAN RIGHT HERE!!!
Take a GOOOOOOOOD look at her...
SHE was once SUICIDAL...
SHE was once DEPRESSED...
SHE was once...a VICTIM OF DOMESTIC VIOLENCE...
SHE was once a RAPE VICTIM...
SHE was once LOST AND CONFUSED
BUT I TOOK BACK MY POWER!
I WILL NOT walk around pouring all the bad things that have happened to me into others. My experiences are only to be shared as a necessary part of my destiny. If it was not for all that I have experienced, I would not be to help my clients today.
I AM THE KEY TO SOMEONE'S PRISON AND IT IS MY MISSION TO SET YOU FREE.
Get your copy of my new book Destiny Walkers
http://rev.lakeisha.destinywalkersbook.com
#DestinyWalkers #mystorymylife #healing #reikihealing #reikipractitioner #reikimaster #lightworker #healersmusthealfirst #metaphsycian #metaphsycialpractitioner #openbook #unapologeticallyme
0 notes
Ahh! These years has gone by so fast! My sister is turning 25, my little bro is not little so little any more, he's got a gf & a place of their own... And my second oldest bro with two lovely kiddos. Out of these three musketeers, one makes me so happy, that I always sob... He came a long way from being a chunky boy who accidentally took a pants that looked liked his and he literally put it on and couldn't even pull it up. I was like, "Gabby, those are my pants..." I was dying of laughter! Now he's out of hs, about couple years of losing weight on his own, has a beautiful gf and has a cute lil dog Meeko. Might as well call her "Titah" too now. :) Of course there's my two other siblings, Isaiah and Brittany. Isaiah who has two little monkeys and a beautiful wife and Tita Britt, who about to be five years closer to thirty years old. Fuck. And I'm over here like, I'm almost thirty, I still have tons to do with my life. Fuck. I'm getting old and I need to do more. Fuck. Enough with the language. I'm just proud of my family and what they are becoming. Life's short. Love. Love your family. Put THEM first. Love is good, all the time, all the time, LOVE is good.
1 note
·
View note