Tumgik
#notolies
ashiribe · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
The Four Gods
(OCs for Materia)
0 notes
indomitus-ferox · 2 years
Text
Although Artemis didn’t tend to visit New Tyne often, preferring her own haunts around Korosa, there were times where she’d head into the big city to do some work for Nor Fel, spend some time at the nightclubs under her dancer’s alias “the Red Ghost”... Or, as she was doing at that current moment, grabbing a bite to eat at Trattoria Georgi. It was a quiet place, the food was good, and it was an excellent place to observe the comings and goings of New Tyne’s residents. After all, the Georgi doubled as a smuggler’s meeting point, on the downlow.
And there was a lot a girl could learn from listening to smugglers.
At that point in time, all was good. She felt no urge to linger, no sense of impending doom she needed to pick up on. Once her meal was paid for, she downed the last of a glass of hiskal, shrugged on her leather jacket, and stepped out onto the walkway along the Via Notoli. 
...And paused in surprise, as she was all but walked into by a man she just so happened to recognize.
“Hey, watch where you’re— szar, is that you, Leonard?” Shit.
Weird. Out of everyone she’d expected to possibly encounter while in New Tyne, one of her regular customers back at Korosa’s Club White Hot, was not it. Hell, she’d first met him back in one of New Tyne’s nightclubs —  L’Arctique, she thought it had been — and had then been surprised when he’d visited Club White Hot over two months later. She had told him that she lived in Korosa, and she supposed he’d taken a liking to her enough to look for her there the next time he’d come to Venezia.
To bump into him in broad daylight, however, was a slightly different story.
“We meet again, I suppose.”
starter for @thestupidmeanone ||
14 notes · View notes
kraamstuff · 5 years
Video
undefined
tumblr
Plakatite töötuba Kraamis / the poster workshop. 28.03.19.
0 notes
manifestasi-rasa · 4 years
Text
Helm dan Keselamatan
Dulu, saya seperti mayoritas masyarakat +62 pada umumnya, menganggap bahwa helm hanyalah alat utk mengamankan diri dr pandangan polisi. Saya sama sekali engga kepengaruh bahwa 'helm untuk keselamatan'. ⁣
Jadi kalo menurut saya jarak yg bakal saya tempuh di atas motor engga jauh² amat dn aman dr pandangan pak pol, saya berani dn pede aja ga pake helm. Padahal Abi berkali kali ngewanti kalo helm tu buat keselamatan, bukan sekedar pelengkap biar ngga kena cegat. Tapi tetap saya nganggap mitos belaka. Lha gimana, dulu pas SD saya mbonceng abi pake helm, jatuh pun tep ninggalin bekas jahitan di dahi.⁣
Tapi suatu hari hidayah itu datang. Hidayah yang memahamkan saya bahwa helm memang untuk keselamatan. Saat itu saya hendak berangkat ngajar TPA. Jarak dr rumah ke tempat ngajar emng lumayan jauh. Beda dusun, harus naik motor, agak mlosok juga soalnya.⁣
Nah, pas jalan agak turunan, saya biasanya lewat situ agak ngegas, karna ngrasa udh biasa lewat dan gada apa². Ndilalah hari itu sesudah turunan ada segerombol induk ayam dan anak²nya lagi notoli jalan :(. Saya bingung, kalo ngga ngerem nanti nabrak ayam². Tapi kalo ngerem ini mendadak sekale. Akhirnya ngerem mendadak, dan tergelincirlah roda² motor. Tau² saya udh jatuh ketimpa motor. ⁣
Pas bangun ngerasanya cuma tangan kiri kerasa pegel. Pikir saya, paling juga gapapalah lecet² dikit, yg penting sampe TPA dulu. Tapi ternyata pas mau berdiriin motor, tangan kirinya ngga bisa diangkat, wkwk. Singkat cerita, ada ibu² nolong saya. Trus saya telpon Abi. Ngga lama Abi kemudian Abi dateng. ⁣
Beberapa waktu kemudian, saya ngga sengaja liat helm yg waktu itu dipake pas jatuh. Saya baru sadar kalo di sisi kiri kaca helmnya ada bekas mbleret agak dalem dn panjang. Terbayang, kalo pas itu ngga pake helm, bonyok sudah ini muka. Sejak itu, bahkan jarak deket pun kalo motoran saya ribut cari helm. Biar kalo ada apa², kepalanya semoga tetep utuh.⁣
Sedikit banyak, helm ini ibarat rambu² hidup dn amalan yaumi kita. Seperti sholat, puasa, sedekah dll. Dulu pas kecil mungkin saya sholat biar kalo ditanya umi spy bisa njawab 'udah'. Tapi kelak seiring berjalannya waktu, semoga kita semua memahami bahwa amalan² ibadah itu sejatinya penyelamat kita. Baik untuk kita pribadi, juga hingga lingkup masyarakat. Baik di dunia yg fana ini, juga di akhirat yg kekal kelak. ⁣
Semoga kita semua senantiasa teguh untuk Istiqomah.
5 notes · View notes
sunflwr-chyld · 6 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
mєlαnín mαgíc ||  вlαck αnímє chαrαctєrѕ  (pαrt III )
Notoly Malche (Tatakau Shisho: The Book Of Bantorra) 
Muhammad Avdol (Jojo’s Bizarre Adventures: Stardust Crusaders)
Matthieu & Hilda (Eureka 7) 
Mabui & Karui (Naruto)
Villetta Nu & Dorothea Ernst(Code Geass: Lelouche Of Rebellion)
Rei Hououmaru (Kill La Kill)
Feb Fall (Sol Bianca)
Galahad Woeher (Gangsta)
321 notes · View notes
obuszalee1 · 4 years
Video
instagram
As we GET READY for the LIVE STREAMING of Dining@TheALTAR #Data,, I Admonish us to.please MAKE OUR VOICE COUNT. MAKE IT USEABLE. A Closed Mouth Is A Closed Destiny, Don't Mask Forever! It's Time TO RAISE EVERY VOICE 🔥Against Every Common Enemy Of Humanity 💢 . . . . #prayagainstevil #takedstand #notocorruption #notolies #notolooting #notobadleadership #nomorekilling #buildoureconomy #notomanipulation #healourland #havemercylord #forgiveus #notosingleuseplastic #notohatred @melvinoak @pastorfredigho @atenagavictor @pastorpoju (at Lagos, Nigeria) https://www.instagram.com/p/CEyRTKmFYuh/?igshid=1fvefalzi9avw
0 notes
jan-sila · 6 years
Text
Join the Kingdom of Notolis!
I’m about to declare independence from the US and start my own micronation. It’s a kingdom, and I’m the king.
If anyone’s interested in being a citizen, DM me. I’ll let you. (A citizen is just someone who wants to be in something fun. For now, at least)
The nation doesn’t elect kings. If I want to resign as king, I’ll pick someone to be the leader of Notolis.
I’ll try to declare myself independent in about two weeks. I’ll also probably make a subreddit, so I’ll put that here.
Thanks for your patience! With love, Demon
2 notes · View notes
adiwisaksonoadi · 4 years
Text
Tumblr media
Dulu sekali saya hobi doro duwuran. Sampai rumah samping dibikin dak cor beton untuk ngepleki dan mepe doro. Doro termahal yang saya beli bukan doro duwuran yg paling nenggel nggesutnya tapi malah wedokan lenjeh. Lenjeh? Ya wedokan yang buat semua doro lanang langsung terkintil2 templek notoli ndas e. Berkali2 dibuktikan doro liwat nduwur omah yang mabur kentip nganti dilihat cuilik dr bawah nek dikepleki pk wedokan lenjeh itu lgs 90derajat nekuk nggesut ke bawah dg kecepatan tinggi untuk cuma pengen nemplok nang wedokan itu. Benar2 luar biasa ya? Terus apa itu merpati ga pernah ingkar janji kalo udah ketemu wedokan lenjeh?
Ok pembuka cerita saja. Apakah manusia juga berlaku begitu? Tentu saja pasti malah lebih gila lagi. Masih ingat antasari ahyar? Mantan ketua kpk itu? Dengan teganya mbedil koncone cuma memperebutkan mangkir golf yang jane ra ayu2 banget. Tp opo istilah e? Punya sex appeal tinggi.
Cukup prolognya ini. Monggo disimak crita pewayangan saja yang menceritakan juga tentang perempuan lenjeh.
Beda Sagopa, beda pula Sagopi. Wanita paruh baya yang masih terlihat gurat – gurat kecantikan di waktu mudanya memiliki cerita masa lalu yang berbeda dengan Sagopa, bahkan lebih rumit dan kompleks mengenai hubungannya dengan Basudewa, bukan sekedar hubungan antara penguasa dan rakyat jelata, bukan. Perlu diketahui, ketika masih muda, Ken Sagopi yang saat itu masih bernama Ken Yasuda adalah Wiraswara ( penyanyi ) dan Penari di Istana Mandura ketika pemerintahan raja Kunthiboja, ayah Basudewa. Meski berasal dari desa namun kecantikan Yasuda sedah melegenda di kalangan keraton. Pembawaan yang sederhana namun menawan, anggun tanpa banyak tingkah yang disengaja, tentu akan membuat siapapun terbuai oleh citra Ken Yasuda. Apalagi ditambah dengan gerak tari yang gemulai dan suara yang merdu, membuat kecemerlangannya kian komplit.
Banyak abdi dalem bahkan tidak sedikit pejabat keraton yang menaruh hati pada sosok Yasuda, namun tidak satupun yang berani mrngungkapkan perasaan mereka. Apa pasal ? bukankah mencintai dan keinginan memiliki adalah kodrat manusia ? bukankah Yasuda hanyalah gadis desa yang tentu tidak banyak permintan ? Ya, setiap orang di dalam dinding keraton tentu tahu bahwa ada seorang yang juga memuji kesempurnaan Yasuda. Bukan pria sembarangan, ya dialah putra sulung raja sekaligus putra mahkota kerajaan, yaitu Basudewa. Setiap diadakan penyajian kesenian di istana tentu Basudewalah yang paling tak sabar menantikan penampilan Yasuda, tiap ada waktu luang pasti digunakan Basudewa untuk berbincang atau sekedar menyapa Yasuda.
Pertemuan yang intens dan dengan kuasa yang dimiliki Basudewa, tak sulit baginya untuk mendekatkan dirinya dengan Yasuda. Hingga di suatu kesempatan, pangeran mahkota dan gadis desa itu melampaui batasan yang paling tegas. Ya, calon Raja Mandura telah menghisap madu kenikmatan dari bunga desa yang baru mekar itu. Akibatnya tentu bisa dirasakan, Yasuda mengandung benih trah Kerajaan Mandura, benih putra mahkota, dan pasti juga akan menjadi pewaris tahta kelak. Namun Yasuda juga menyadari dia hanyalah gadis desa, mana mungkin dia akan menjadi seorang istri pangeran, menjadi permaisuri, apalagi menjadi ibu suri kelak. Jangankan permaisuri, selirpun sepertinya mustahil. Tak apalah, toh ia tidak mencintai Basudewa, ya dia tidak mencintai Basudewa. Ia melakukannya hanya semata sebuah pelayanan rakyat terhadap perintah dari penguasa.
Penyesalan tentu mengalir deras dari diri Basudewa, gelora jiwa mudanya telah membuyarkan akal jernihnya. Nalar seorang ksatria calon raja telah hanyut oleh nafsu birahi seorang pemuda. Nasi telah menjadi bubur. Benih yang dikandung Yasuda lama – lama kian membesar, ia khawatir jika ia berterus terang kepada ayahnya ia akan kehilangan tahta karena dianggap mempermalukan kerajaan. Bisa saja tahta akan jatuh ke tangan adiknya, Arya Prabu Rukma, atau si bungsu, Ugrasena. Kebingungan dan ketakutan yang menyelimutinya mengantarkannya untuk pergi ke Widarakandhang, menemui Sagopa, saudara seperguruannya.
Dengan merengek bak anak kecil meminta mainan, Basudewa memohon bantuan Sagopa, meminta Sagopa untuk mau menampung Yasuda dan bayi yang dikandungnya. Sagopa sudah paham dengan sifat saudara seperguruannya itu, apa yang diinginkan harus tercapai.ia menyanggupi dan dia juga bersumpah selibat, tidak akan menikah maupun berhubungan badan dengan siapapun, ia sudah menjadi wahdat. Sebuah sumpah yang luar biasa. Sebuah penghormatan dan kepatuhan terhadap kawan dan penguasa. Sebagai balasan maka Sagopa diangkat menjadi Demang di Widarakandhang, dengan gelar Antagopa. Dan untuk bayi yang dikandung Yasuda akan diakui sebagai anak dari Sagopa, serta demi keselamatan Yasuda, maka identitasnya disamarkan dengan memakai nama Ken Sagopi.
Mulai saat itu, secara de jure Sagopi adalah istri dari Sagopa, namun secara de facto Sagopi tetaplah simpanan Basudewa. Setiap ada kesempatan Basudewa tentu akan mengunjungi Sagopi. Tak kurang tiap seminggu sekali Basudewa selalu berkunjung. Namun seiring diangkatnya Basudewa menjadi raja, maka Basudewa sudah tidak bisa leluasa lagi mengunjungi Sagopi, apalagi ia sudah memiliki 3 orang permaisuri, yaitu Dewaki, Rohini, dan Maera. Bahkan ketika Sagopi melahirkan, Basudewa tidak bisa hadir, dia hanya mengirim adiknya yaitu Arya Prabu Rukma untuk memberikan nama pada bayi yang baru lahir, nama bayi tersebut adalah Udawa, yang kelak menjadi patih di Dwarawati.
Sagopi tak sedikitpun menaruh dendam atau marah pada Basudewa, ia sadar bahwa posisinya hanyalah seorang rakyat dan wanita biasa. Namun ada hal lain yang dirasakan Sagopi, Arya Prabu, entah iba karena Sagopi ditelantarkan oleh kakaknya atau karena melihat kecantikan Sagopi yang tidak berkurang sedikitpun meski telah memiliki satu anak, ia menaruh hati pada Sagopi, wanita simpanan kakaknya. Sagopi pun tidak bisa mengelak bahwa ia juga seorang wanita yang butuh kesenangan biologis, mengingat suami resminya Demang Sagopa hanya bersandiwara menikahinya, maka ajakan Arya Prabu Rukma untuk memadu kasih ia terima dengan penuh gairah. Singkat waktu, Sagopi kembali mengandung, kali ini benih dari Arya Prabu Rukma. Hingga tiba waktunya melahirkan, Arya Prabu Rukma tidak pernah lagi menemui Sagopi, karena ia sudah menjadi raja di Kerajaan Kumbina bergelar Prabu Bismaka. Bayi perempuan yang baru lahir diberi nama Rarasati atau Larasati yang kelak diperistri oleh Arjuna.
Seperti De Javu, ketika perayaan kelahiran Larasati datanglah pangeran bungsu Mandura yaitu Ugrasena. Mengikuti jejak kedua kakaknya, ia juga terpesona kemolekan tubuh Sagopi yang sudah beranak dua kali itu. Kali ini pun Sagopi sudah tidak mempedulikan harga dirinya lagi, ia hanya pasrah ketika Ugrasena mulai menggunakan tubuhnya sebagai alat pemuas nafsu. Dari hubungannya dengan Ugrasena ia melahirkan anak laki – laki yang diberi nama Adimanggala, kelak Adimanggala menjadi patih di Awangga, dan Ugrasena sendiri menjadi raja di Lesanpura bergelar Prabu Satyajid.
Sagopi bukanlah wanita penggoda atau sundal yang suka merayu orang. Dia hanyalah korban feodal kaum elit. Apa daya seorang gadis desa melawan hasrat keinginan 3 bersaudara pangeran Mandura yang kini sudah menjadi 3 raja besar di Mandura, Kumbina, dan Lesanpura. Ia sudah tidak memikirkan lagi apa artinya harga diri atau perasaan seorang wanita, ia kini hanya focus pada masa depan anak – anaknya dan anak titipan dari raja Basudewa, orang yang membuatnya mengalami perjalanan hidup yang panjang dan melelahkan….
0 notes
Text
20 questions!
tagged by @happysquid rules: answer the 20 Questions and tag 20 amazing followers you would like to get to know better name: natalia! nickname: nat, nati, notolio, natibear, notolie rollie pollie ollio, nutella, taco (i have so many i am so sorry) zodiac sign: virgo bc i’m gonna stay a virgin forever height: 5'6"/5'7" orientation: bi (i’m basically pansexual but i hate that label bc i think it’s kinda dumb pls don’t @ me i just really dislike all the labels) ethnicity: hispanic favourite fruit: mangos bc they’re so messy but worth it favourite season: i love fall i want it to be fall all the time favourite book: i don’t think i have one aaa favourite flowers: roses favourite scent: gas from a car, strawberry and cherry scented stuff favourite colour: BLACK favourite animal: snakes coffee, tea or hot chocolate: tea average sleep hours: it ranges from getting a full 8 hours of sleep, going into a 72 hour coma or getting 3 minutes of sleep cats or dogs: cats who? all i know are dogs favourite fictional character: ( ͡° ͜ʖ ͡°) (marionette from fnaf and juvia lockser from fairy tail) number of blankets i sleep with: all ideal trip france!! blog created over a year ago in january # of followers: 96! i’m so close to 100 eeee @g0thiest-nightmari0nne @askthefnafcharecters @depressedpuppet @viva-vendettta @fruit-juice-rabbit @marsdweller no need to do it if you don’t want! if we’re mutuals, consider yourself tagged!
5 notes · View notes
Photo
Tumblr media
Never ever lie, it destroys every known relationships. Choose to speak the truth. . . . . . #writersblock #writing #poetry #poetsofinstagram #instawriter #instapoet #instagram #poetrycommunity #poetryisnotdead #poetryofig #powerintruth #notolie #speaktruth #truth #writersofinstagram #writers #writersofig #chang #naga #asian #nagaland #india #asianwhowrite #quotes #journal #spilledink #tinypoems #tinytales (at Tuensang)
0 notes
daniloronchi · 7 years
Text
Aquascapers al lavoro al PetsFestival 2017
Lunedì abbiamo pubblicato il nostro atteso editoriale del PetsFestival 2017 (articolo), martedì abbiamo parlato dei coralli (articolo), ed oggi ci dedichiamo al bellissimo mondo dell’aquascaping.
Durante il PetsFestival i ragazzi di ITAU (Italian Aquascapers Union) hanno intrattenuto il pubblico con diversi eventi live. Tutti eventi ovviamente incentrati sull’Aquascaping. Hanno fatto vedere al pubblico come si creano gli aquascaping, da dove si parte e dove si voglia arrivare. Hanno preso per mano i visitatori per raccontare loro tutti i segreti dietro questo meraviglioso mondo. E questo sia di sabato che di domenica, sia di mattino che di pomeriggio. Non paghi di questa loro dedizione si sono poi resi disponibili per interagire con il pubblico e rispondere alle loro domande.
Come se non bastasse hanno messo in mostra anche molti acquari già formati, alcuni anche da diversi mesi, per mostrare dove si possa arrivare.
Un servizio a 360° da parte di ITAU che è stato encomiabile, ed al quale non si possono davvero trovare pecche. Non possiamo che ringraziarli per lo spirito che ci hanno messo.
L’evento è stato reso possibile dal lavoro degli sponsor: Equo, Gaia Italia, Anubias, Newa, Askoll e JBL, sperando di non essermi dimenticato nessuno.
Il mondo dell’Aquascaping ed i loro protagonisti
Sabato mattina durante lo svolgimento dei vari workshop. Nella fotografia precedente si vedono Roberto Bielli, al centro, che sta parlando, ed Enrico Fortuna sulla sinistra che sta lavorando ad un acquario.
Il pubblico che inizia ad arrivare per assistere all’evento, subito dopo l’apertura del PetsFestival.
Roberto Bielli che intrattiene il pubblico.
Fabio Lorusso che lavora ad un hardscape (la prima parte della creazione di un aquascaping).
Simone Castagnoli che parla con il pubblico.
Un bellissimo hardscape.
Una vasca Shallow di Gaia Italia con in evidenza i prodotti Equo per la gestione di un Aquascaping.
Tutte le vasche di ITAU protagoniste dell’Aquascaping ed i loro autori le trovate a pagina due.
Gli Aquascaping protagonisti
Ma cosa sarebbe questo mondo se non ci fossero delle vasche da vedere? Eccovele in sequenza.
Partiamo con la bellissima vasca di Oliver Knot, già creata per l‘Interzoo di Norimberga (vedi) e portata in visione al PetsFestival 2017.
Vista frontale e laterale di un Aquascaping di Simone Castagnoli.
Nature Aquarium di Giuseppe Nisi.
Ancora più bello, solo la parte viva.
Un piccolissimo Aquascaping di Fabio Lorusso.
Un Iwagumi di Fabio Lorusso e Giuseppe Nisi.
Una shallow tank di Giacomo Guarraci.
Un altro Aquascaping di Simone Castagnoli.
L’Aquascaping di Samuele Gamberini.
Ma gli Aquascapers non erano solo questi che hanno presentato degli acquari, ci sono quelli che hanno presentato i workshop, e tutti quelli che hanno aiutato e partecipato alle varie gare e contest, fra i quali ricordiamo appunto Roberto Bielli, Enrico Fortuna, Marino Varetto, Alessandro Mascolo, Emanuele Chiossi, GianMarco Marra, Lorenzo Castelletta, Fabio Bassetto, Rachele Devecchi, Christian Tappella, Dario Torassa, Giacomo Azzalin, Alberto Vigo, Arcangelo Trematerra, Daniele Notoli, e Lims Lyssa e Greg Charlet come ospiti internazionale, che hanno contribuito attivamente a rendere grande questa manifestazione.
Poi abbiamo visto anche altri Aquascaping in altri stand del PetsFestival, ma ve li presenteremo nei prossimi giorni. Stati sintonizzati con noi. E se volete rimanere in contatto e vedere tutti gli articoli relativi al mondo dell’aquascaping, le vasche e quant’altro seguite #aquascaping su DaniReef.
Per approfondire vi rimandiamo al sito dei vari produttori citati nell’articolo ed al nostro Editoriale sulla manifestazione:
ITAU
Equo
Gaia Italia
Anubias
Newa
Askoll
JBL
Editoriale petsFestival 2017
Aquascaping al PetsFestival 2017 con ITAU Equo Gaia Italia Anubias Newa Askoll JBL Lunedì abbiamo pubblicato il nostro atteso editoriale del PetsFestival 2017 (articolo), martedì abbiamo parlato dei…
0 notes