#ramadhan1438h

[arnamee]

Dalam hidup ini, ada perkara yang hanya mampu dikenang, tapi tidak mampu diulang. Seperti ramadan ini, yang bakal pergi dan kembali dirindui. :( *Semoga ibadah kita semua diterima-Nya. Insya-Allah.

[choqi-isyraqi]

TIADA PERUBAHAN

"Bagaimana menurutmu, jika ada orang yang mandi tapi ia tetap tidak wangi?" "Berarti dia tidak mandi dengan benar. Mandi kan biar wangi" "ok. Lalu, bagaimana menurutmu, jika ada orang yang makan tapi ia tetap tidak kenyang?" "Berarti dia tidak makan dengan benar. Makan kan biar kenyang" "ok. Lalu, bagaimana menurutmu, jika ada orang yang masuk sekolah, tapi ia tetap tidak paham" "Berarti dia tidak sekolah dengan benar. Sekolah kan biar paham." "ok. Lalu, bagaimana menurutmu, jika ada orang yang menjalani ramadhan, tapi setelahnya, perilakunya tetap sama dengan sebelum ia ramadhan?" "Bukankah tanpa kujawab, kau sudah mengerti aku akan menjawab apa?" --- Semoga kita adalah manusia yang berubah, ke arah yang lebih baik. TIADA PERUBAHAN Bandung, 23 Mei 2017

[mewangitenang]

Akan sampai pada masa dimana kamu tidak lagi peduli apa kata orang lain, bukan karena keras kepala, melainkan karena kamu mulai paham bahwa setiap orang punya hak untuk berpendapat dan tidak semua pendapat orang lain harus kamu setujui.

@merebahriuh - c’s

147 / 365.

[fkhalila]

19 Ramadhan: Yakin

Entah seremuk apa hati Ibrahim ketika Allah memberinya suatu perintah yang begitu berat untuk dilaksanakan. Ia diharuskan untuk menyembelih putranya tercinta yaitu Ismail. Memorinya berkelana ke hari dimana Ismail terlahir ke dunia. Kemudian teringatlah ia saat meninggalkan Ismail kecil beserta ibunya di padang batu yang tandus. Dan kini setelah ia bisa berkumpul kembali dengannya, Allah hendak memisahkan mereka sekali lagi. Bukan dengan mengasingkannya lagi di tempat terpencil, tapi dengan menyembelihnya menggunakan tangannya sendiri.

Entah logika macam apa yang tertalar pada Nuh ketika Allah mengabarkan suatu hal yang begitu mengejutkan. Tak lama lagi, banjir bandang akan segera datang dan tak ada satupun yang akan selamat. Tapi, Allah memerintahkan Nuh untuk membuat sebuah kapal yang nantinya dapat mengangkut kaumnya yang beriman juga berpasang-pasang hewan. Ingin sekali ia turut serta membawa istri dan anaknya. Namun, hidayah itu belum kunjung menyapa hati-hati mereka yang masih sekeras batu.

Entah datang dari mana keberanian Musa tatkala Allah menyuruhnya untuk menyampaikan kebenaran. Ia sadar betul atas banyak kekurangan yang dimiliki. Statusnya yang pernah menjadi buronan karena tidak sengaja pembunuh pengawal kerajaan Mesir. Lisannya yang gagu sehingga tidak lincah dalam bertutur. Lalu ia harus menghadapkan dirinya pada Fir'aun yang mengaku-mengaku menjadi Tuhan. Namun bagaimanapun Fir’aun juga adalah ayah angkat yang telah membesarkannya dulu.

Walaupun setan menghasutnya sepanjang jalan, Ibrahim membalas mereka dengan lemparan batu-batu kerikil. Walaupun air bah itu nampaknya tak kunjung datang, Nuh tetap tekun menyelesaikan pengerjaan kapal. Walaupun ia tak mempercayai kemampuan dirinya sendiri, Musa tetap bersikap lemah lembut terhadap Fir'aun.

Kita tahu apa akhir cerita dari masing-masing kisah tersebut. Ibrahim menyembelih seekor domba yang dipertukarkan posisinya dengan Ismail. Nuh beserta kaumnya yang beriman terselamatkan dari banjir berkat kapal yang mereka bangun. Musa dapat menyeberangi Laut merah sedangkan Fir'aun dibinasakan. Maka bergembiralah mereka yang yakin. Mereka kan memetik buah yang rasanya begitu manis. Tak akan pernah kecewa orang-orang yang berharap hanya pada Yang Maha Menepati Janji.

Benang merah dari ketiga cerita tersebut adalah keyakinan seorang hamba akan Rabbnya yang begitu besar. Keyakinan bahwa mereka tidak diperintahkan untuk melakukan suatu hal yang sia-sia. Keyakinan bahwa akan ada pertolongan dari Yang Maha Mengatur. Keyakinan ini akhirnya melahirkan kepasrahan menggantungkan diri pada Pemilik Segala Daya Upaya. Tentu ada beribu tanya yang menggelayuti kalbu. Tapi mereka tetap memilih untuk mempercayai apa yang Allah titahkan.

Cobaan yang menimpa kita pastilah hanya seujung kuku saja dari apa-apa yang harus para kekasih Allah hadapi. Tentu saja itu juga karena kapasitas iman kita yang hanya sepersekian jengkal saja dari iman di dada mereka yang bergolak-golak laksana api yang berkobar. Tapi kita dapat meneladani kuatnya iman mereka pada satu-satunya Illah yang pantas untuk disembah.

Adanya rasa takut, ragu ataupun cemas adalah hal yang sangat wajar. Tapi, jangan sampai perasaan itu membuat langkah kita surut untuk mentaati-Nya. Karena Allah tak pernah berniat untuk menyusahkan hamba-Nya. Kita hanya diharuskan untuk mengambil keputusan. Memilih cinta dari makhluk atau Pencipta Makhluk. Mengimani logika manusia atau Yang Maha Berilmu. Menakuti penguasa kerajaan atau Penguasa Langit dan Bumi.

Lagi-lagi, ketiga lelaki mulia ini memberikan contoh pada kita dalam menangkis kekalutan. Kita bisa seperti Ibrahim yang menutup mata ketika hendak menyembelih Ismail. Kita bisa seperti Nuh yang menulikan telinga dari cemoohan orang yang tidak beriman. Atau kita bisa seperti Musa yang menebalkan tekad untuk menghadapi sang tiran.

*gambar dari sini

Bandung, 19 Ramadhan 1438 H

[rndyfebrian]

Guten Morgen 🌤 Lompat indah di antara ke dalaman 8m / 10m dekat dengan pusaran air. Don't try this At home 🌊🏊 #iPhonevideography #selamatpagi #SloMo #iPhonesia #Lebaran #iMovie #idulfitri1438H #Ramadhan1438H #extreme #extremerules #travel #backpacker #mountain #jungle #forest #CariSinyal #gunungbunder #bogor #shootoniPhone5s #Bestoftheday #afterlight #bestofme #vsco #vscocam #instadaily #instagrammers #goodmorning #indonesia #shortmovie (at Curug Goa Lumut (curug Gentong))

[rachdie]

View this post on Instagram

A post shared by أبو سلمى محمد (@abinyasalma)

SEBELUM BERPISAH DENGAN RAMADHAN (2) . Imam Ibnul Jauzi berkata : . إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق . Sesungguhnya, seekor kuda pacu saat mendekati garis finish, ia akan mengerahkan tenaganya semaksimal mungkin agar bisa memenangkan perlombaan. . ، فلا تكن الخيل أفطن منك! . Karena itu, jangan sampai seekor kuda pacu bisa lebih cerdas darimu!! . فإن الأعمال بالخواتيم، . Karena sesungguhnya setiap amalan itu tergantung akhirnya . فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع . Dan sungguh apabila dirimu belum bisa melakukan yang terbaik saat penyambutan, maka masih ada peluang bagimu untuk melakukan yang terbaik saat perpisahan Jadi saudaraku, apabila kau merasa di awal Ramadhan masih banyak kekurangan, maka jangan kau sia-siakan hari-hari yang tersisa ini… . Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah berkata . العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات . Yang menjadi patokan adalah kesempurnaan di akhir, bukan kekurangan di awal… . Duhai, alangkah benarnya sabda Nabi kita yang mulia : . إِنَّمَا الْأَعْمَالُ بِالْخَوَاتِيمِ . Sesungguhnya, setiap amalan itu tergantung penghujung atau akhirnya… [HR Bukhari & Muslim] . . ©free repost Jangan lupa sertakan sumber @gelorahijrah ya :) . . #videodakwahislam #lebaran #ramadan2017 #ramadhan1438h #yukbelajar #yukhijrah #yukberubah #gelorahijrah (at Perum Villa Balaraja)

[newadityaap]

Bagiku tweet di atas tidak hanya sindiran kepada teman yang muncul hanya pada saat ada perlu. Bagiku ada sindiran yang lebih mengena dari tweet di atas. Yaitu sindiran kepada orang-orang yang mengingat Allah hanya saat mereka butuh.

Orang-orang seperti itu, saat sedang senang, lupa bersyukur, lupa untuk beribadah. Namun jika sedang menghadapi kesulitan, seperti sedang ujian, hendak sidang skripsi, atau mendapatkan pekerjaan yang rumit, barulah kita kembali mengingat-Nya. Tidak perlu menunggu ada yang mengingatkan untuk salat dan berdoa, kaki mereka seakan ringan untuk berwudhu lalu bersujud. Ketika sedang menginginkan sesuatu dengan sangat, apakah itu pencapaian pribadi atau jodoh, tangan mereka dengan mudah terangkat lalu berdoa kepada-Nya. Apakah kita termasuk orang-orang seperti itu? Semoga tidak.

Di bulan Ramadhan ini, adalah kesempatan yang sangat tepat untuk semakin mendekatkan diri kepada Allah. Setiap salat yang dilakukan, serta setiap doa yang dilantunkan, jadikanlah ibarat makanan pokok dan air yang dikonsumsi sehari-hari untuk bertahan hidup, bukan malah menjadi obat yang hanya dikonsumsi saat sedang sakit.

[ramengir]

Hasil akhir marble marmer cake resep teh Susiana Flo dari @kudiels. Alhamdulillah yaa bikin kue. Padahal hobi saya mah eating bukan baking 😁. Ngomongin soal hobi atau kesukaan yang jadi kebiasaan. Ada satu kisah dimana seorang ibu bertanya kepada seorang ustadz, "wahai ustadz, kenapa ada orang yang sukanya nyinyir terus, kadang omongannya membuat sakit hati." lalu ustadz itu bertanya. "Ibu suka sambal?" si ibu mengangguk "apa sambal selalu tersedia tiap kali ibu menghidangkan makanan?." tanya sang ustadz lagi. Ibu itu mengangguk sambil heran memikirkan apa hubungannya sambal dengan pertanyaannya. " bisa jadi ibu selalu menghidangkan sambal karena mungkin hanya itu yang ada dan sudah jadi kebiasaan di keluarga ibu untuk menyediakan sambal" ibu itu mengangguk lagi. "Ibu, inilah pentingnya kita membiasakan diri dengan kebiasaan yang baik. Jika seseorang selalu nyinyir dan berbicara tanpa sadar menyakiti orang lain bisa jadi memang yang ada dalam dirinya hanya itu, sambal. Padahal masih banyak kan makanan lain yang bisa disajikan" ucap sang ustadz sambil tersenyum. Ibu itu mulai mengerti, manusia nanti akan diwafatkan dengan kebiasaannya. Amat sangat rugi jika kebiasaan manusia tersebut adalah melakukan kemaksiatan-kemaksiatan kecil yang mengikis pahala. Hampir sama dengan adonan kue jika kurang takaran bisa jadi hasil kuenya ga enak. Kita pun demikian jika kita kurang takaran dalam bersyukur bisa jadi hidup kita tak pernah bersyukur yang dilihat hanya kesedihan dan kemalangan. Orang yang banyak nyinyir juga bisa jadi adalah orang yang gak bersyukur. #30daysramadhanwriting #ramadhan1438H #ramadhanku

[dewisetyawati]

Ramadhan#15

Puasa Puasa mengajarkan menahan rasa lapar dan haus akan rakus segala hal. Puasa dapat menahan hawa nafsu berlimpah saat disajikan beragam makanan di atas meja saat maghrib tiba. Menjadi terbiasa untuk mengingat apakah ia disana mendapatkan makanan juga? Minumnya sudahkah? Duduk di tempat yang layakkah? Dan mengambil sesuai dengan kebutuhan, secukupnya. Dan seringkali ujian berpuasa adalah menahan pandangan agar tidak membeli makanan yang sekedar keinginan bukan kebutuhan. Saat suapan pertama masuk ke mulut, rasa ingin itu hilang berubah jadi kenyang, itulah keberkahan jiwa yang berpuasa. Ia sudah kenyang dengan harapan, puasa ini untuk Allah semata bukan untuk balas dendam makanan. Yakin dan iman itu sejalan, tak bisa diukur oleh orang lain. Tidak masuk nalar memang ketika tidak makan seharian tapi kenyang dengan segelas air putih dan beberapa butir kurma. Tidak masuk nalar memang ketika tidak makan seharian tapi kenyang dengan segelas teh hangat dan setengah porsi nasi. Tidak nalar memang ketika tidak makan seharian tapi bisa pergi kesana kemari, melakukan ini itu. Tidak nalar memang ketika tidak makan seharian lalu perut diisi selewatnya saja tapi bisa sholat semalaman, sujud, rukuk, takbir berulang-ulang. Karena puasa tidak mesti diindikasi dengan lemas dan lemah tapi ini tentang kuatnya jiwa, yakin dan iman sejalan. Puasa mengajarkan menahan emosi, tolerasi, tenggang rasa, kasih sayang. Sungguh beruntung orang yang merasakannya. Bukan rasa kasihan tidak makan seharian, karena bukan itu tujuan dari puasa. Berpuasalah dengan sebenar-benarnya berpuasa maka akan disayang semesta dan Tuhan.

[ilhamkambalatonro]

View this post on Instagram

A post shared by ILham Kamba | Digital Marketer (@ilhamkamba)

segenap kader IPM Enrekang mengucapkan SELAMAT MENUNAIKAN IBADAH PUASA 1438 H. Lokasi : SMP Muhammadiyah Cece #ipmenrekang #muhammadiyah #muhammadiyahenrekang #pktm #perkaderan #ipm #pelajar #ramadhan #ramadhan1438h

[mewangitenang]

'Mata' kita harus seimbang. Melihat ke atas dan ke bawah jangan berat sebelah. Biar merasa cukup. Biar bersyukur kan?

@merebahriuh - c’s

158 / 365.

[fkhalila]

10 Ramadhan: Introvert

Bia selama ini indikator yang digunakan untuk mengidentifikasi kepribadian seseorang berkiblat pada Dunia Barat, dalam beberapa kali kesempatan, Ustadz Salim A. Fillah pernah menyampaikan gagasan tentang menggunakan 10 Sahabat yang Dijamin Masuk Surga sebagai figur kepribadian muslim. Bila mau dikerucutkan lagi, bisa menjadi 4 Khalifah pertama. Sedangkan kerangka utamanya bisa kita lihat dari 2 Khalifah saja yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq Sang Introvert dan Umar bin Khaththab Sang Ekstrovert.

Abu Bakar digambarkan sebagai sosok yang berbadan kurus, berbeda dengan sosok Umar yang tinggi besar dan bersinnya saja mampu membuat orang dewasa tersungkur. Perangai Abu Bakar begitu lembut. Ketika Umar kesal padanya, beliau mengetuk pintu rumahnya, mengucapkan salam, dan menghiba maafnya berkali-kali. Ketika tak kunjung reda marahnya, Rasulullah menegur Umar. Walaupun begitu, Abu Bakar tetap bersikeras bahwa dirinyalah yang salah.

Walaupun Abu Bakar begitu lembut, beliau bukanlah seorang yang lembek. Ketika beliau mendapatkan amanah untuk menjadi Khalifah pertama sepeninggal Rasulullah SAW, tidak sedikit dari kaumnnya yang menolak membayar zakat maal karena merasa sudah cukup dengan membayar zakat fithrah. Dalam pernyataannya yang tegas, Abu Bakar mengatakan akan memerangi para pembangkang zakat dengan mengirimkan laskar mujahiddin sebanyak sebelas batalyon.

Dua sisi Abu Bakar terlihat sangat berbeda sekali namun memang seperti itulah para introvert. Pada kondisi yang tidak genting, kita jarang menemukan introvert berada pada spotlight yang kebanyakan diisi oleh para ekstrovert. Namun apabila nilai-nilai yang ia percaya telah dilanggar, maka ia akan segera keluar dari persembunyiannya untuk bertindak. Dalam keadaan seperti itu, introvert tidak akan tinggal diam. Maka, ‘Aisyah begitu keheranan menyaksikan ayahandanya yang biasanya sangat tenang bersikap begitu keras terhadap orang-orang yang tidak mau membayar zakat.

Yang tidak kalah menarik adalah mengamati bagaimana kondisi emosi Abu Bakar yang cenderung sering berbeda dengan yang lain. Hari itu, akhirnya Makkah berhasil ditaklukkan kembali di bawah pimpinan Rasulullah dalam peristiwa Fathul Makkah. Sementara yang lain larut dalam euforia kegembiraan yang begitu meluap, Abu Bakar malah menangis tersedu dalam kesendiriannya. Ia tahu arti di balik ini semua. ia menangkap pertanda bahwa sebentar lagi Rasulullah akan kembali pada Maha Pemilik karena telah paripurna tugasnya di muka bumi. Allah telah menjanjikan bahwa orang-orang akan memasuki Islam secara berbondong-bondong seperti yang tertulis dalam Surah An-Nashr.

Ketika akhirnya Rasulullah benar-benar wafat, hanya Abu Bakar lah yang dapat tetap mempertahankan akal sehatnya. Tak lupa ia hibur Umar yang belum mampu menerima kenyataan pahit itu. Saking tidak percayanya, Umar bahkan pergi berkeliling negeri dengan menghunuskan pedangnya seraya mengancam akan membunuh sesiapa saja yang mengatakan bahwa Muhammad telah tiada.

Introvert adalah para pencari makna yang senang sekali menginterpretasikan suatu fenomena menjadi temuan menarik. Emosinya begitu mendalam secara intrapersonal tapi juga mampu memahami emosi orang lain secara interpersonal. Kekuatannya terletak pada kemampuan mengobservasi dan mendengarnya.

Sedangkan, karakter introvert yang paling khas adalah kesetiannya yang begitu mendalam terhadap orang-orang yang dekat di hatinya, seperti Abu Bakar terhadap Rasulullah. Ketika yang lain mengatakan Rasulullah hanya membual tentang perjalanan Isra’ Mi’raj, Abu Bakar adalah yang paling pertama mempercayainya. Ketika peristiwa hijrah, Abu Bakar adalah pelindung Rasulullah SAW bahkan saat ia harus dipatuk ular berbisa di Gua Tsur. Menurutnya, semua itu bukanlah pengorbanan yang sia-sia, karena dilakukan untuk orang yang ia cintai.

*gambar dari sini

Bandung, 10 Ramadhan 1438 H

[annisafithria]

Bahagia itu.. dengerin ayah cerita di telpon. Jarang-jarang. Biasanya kalo nelpon selalu diwakilin sama mamak, ayah cuma bisik-bisik aja disamping mamak, yang bisik-bisiknya kadang bisa didengar anaknya juga hehe.

Bahagia itu.. dengerin ayah cerita, “dek, ayah ikut program one juz one day lho”. MasyaAllah, ayah, yang jarang cerita, sekalinya cerita justru tentang semangatnya beribadah, ga kayak saya yang malah beralasan tesislah inilah itulah sampe ibadahnya nurun juga, malu :(

bahagia itu., karena saya yakin kalo ayah curhat kayak gitu cuma ke saya doang, anaknya yang ga bisa denger suara tilawah ayahnya setiap abis maghrib karena jauh dari rumah, walaupun anak-anaknya yang lain juga ga ada yang tinggal di rumah :’)

Semoga Allah memberikan keistiqomahan untuk kita ya ayah.. walaupun kita belum bisa khatam 2 kali sehari seperti Imam Syafi'i, minimal kita bisa khatam sekali dalam sebulan..

Hamasah! Fastabiqul khairaat~

[sitiuraidah]

View this post on Instagram

A post shared by Siti Uraidah Udin (@sitiuraidah)

Kami ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Aidil Fitri buat semua rakyat Malaysia, pada yang balik beraya di kampung, semoga berhati-hati di jalanraya dan semoga aidilfitri kali ini disambut dengan penuh meriah tanda kesyukuran kita pada nikmatNya. ✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨✨ We are looking for new teammates who aren't satisfied with just any solutions of INCOME, please PM/DM me asap. Siti Uraidah - 019.229.8991 •We will guide until SUCCESS• #GrowYourWealth #GYW #FinancialGeniusGroup #FGG #JoinUs #BusinessOpportunity RHBAssetManagement #Manulife #InspiredDaebakAchievers #teamIDA #UnitTrustConsultant #WealthManager #IslamicEstatePlanner #FinancialPlanner #RHBIslamicInternationalAssetManagement #GYWRayaSakan2017 #Ramadhan1438H (at Kuala Lumpur)

[rullzmika]

Berbagi bukan karena merasa lebih. Berbagi karena pernah merasakan berkekurangan itu seperti apa. Semalam di Klana Berbagi @klanakopi. Terimakasih kepada Teman Klana dan Teman-teman sekalian yang telah menyisihkan sebagian hartanya untuk senantiasa terselenggaranya acara ini. Kita sama-sama belajar berbagi dan memaknai diri. #klanakopi #klanakopibandung #klanacoffee #klanaberbagi #klanakopimerch #klanakopievent #temanklana #coffeeevent #charity #humanity #ramadhan #ramadhan2017 #ramadhankareem #ramadhanmubarak #ramadhan1438h #charityonramadhan (at Bandung)

[newadityaap]

Perasaan yang selalu muncul pada akhir Ramadhan seperti ini.

Andai kita tahu Ramadhan ini adalah Ramadhan terakhir bagi kita, apa yang akan kita lakukan di hari-hari seperti ini? Akankah kita dapat bertemu lagi dengan Ramadhan berikutnya? Jika bertemu, apakah dalam keadaan sehat sentosa seperti di tahun ini? Akankah pada bulan-bulan berikutnya kita mampu menjaga iman kita hingga Ramadhan berikutnya? Akankah amalan-amalan yang sudah kita biasakan di bulan ini dapat dipertahankan hingga bulan-bulan berikutnya? Pada akhir Ramadhan nanti, akankah kita merasa kehilangan atau senang karena sudah merasa bebas?

Sumber gambar: https://www.facebook.com/thesiakapkeli/photos/a.705512519471772.1073741829.591441797545512/1082212565135097