Tumgik
#waktuyangtepat
careerclass · 1 year
Text
Jodoh
Hari ini aku melihat rekan-rekanku menikah... 'dijodohkan oleh career class'
entah satu kegiatan ataupun satu group chat bersama.. ada yang lewat jalur negeri maupun beberapa swasta..
Apakah aku iri ? TENTU SAJA...
aku merasa sungguh aktif tapi kenapa mereka lebih dulu bertemu ? apakah ini bukan waktuku ? Lalu kapan.. pertanyaan yang belum bisa kujawab sampai sekarang
tapi hidup harus terus berlanjut, aku menerima bahwa sekarang belum waktuku dan akan kulakukan yang kumampu sembari menunggu..
Sampai ketemu di Career Class berikutnya..
Dari aku yang berjuang mencari dia dan jati diriku yang sesungguhnya...
66 notes · View notes
catatancr · 1 year
Text
Tumblr media
Judul Buku : Aku Tidak Sedang Kehilangan
Karya : Kak Najwa Dzahin
Bogor, 14 Agustus 2023 | 23.41 WIB
1 note · View note
wardanidita · 6 years
Text
Waktu, katanya waktu adalah uang, waktu adalah segalanya, hanya waktu yang setia menemani, dan sampai waktu yang menjawab..
Semua kembali pada waktu, karena setiap dari kita memang punya waktunya masing masing, sama seperti waktu siang di indonesia, mungkin malam di amerika, sama seperti hidup kita, saat kita galau gundah gulana belum kunjung mendapat yang diinginkan, di saat orang lain sudah mendapatkan nya, itu pun perkara waktu, waktu yang tepat untuk masing masing dari kita, di waktu yang berbeda.
Jangan pernah membandingkan kata orang orang karena semua ada waktunya, jika belum sekarang berarti saat ini bukan waktu yang tepat menurut yang Maha Kuasa, kalau sudah mendapatkan nya sekarang berarti itu waktu yang tepat, sabar katanya, jangan lelah meminta dan berusaha karena waktu yang tepat pasti datang.
Note to my self, pengingat diri kalau segala sesuatu nya memang ada waktunya, tenang jangan panik, mari piknik .. 😄😄
5 notes · View notes
karinarn · 4 years
Text
Tentang Kita
Mungkin saat ini bukan waktu yang tepat untuk kita bertemu.
Aku dengan kesibukanku.
Kamu dengan kesibukanmu.
Tak mau saling egois untuk mengusik kesibukan masing-masing.
Karena setiap orang memiliki prioritas.
Dan saat ini prioritas kita masih sebatas mencari ilmu sebanyak-banyaknya.
Tak apa, ini hanya perihal waktu.
Nanti, akan tiba waktunya untuk kita bertemu.
Menjadi satu.
Bekerjasama, merajut asa.
  Dimalam yang hujan
Pada tanggal kabisat di tahun 2019
0 notes
tulisdulu · 7 years
Text
Waktu Yang Tepat
Beberapa tahun lalu saya dan sahabat berencana untuk berlibur di sebuah kota, sebut saja kota X. Beberapa kali telah merencanakan serta mengupayakan agar dapat berkunjung kesana, namun selalu gagal. Ada saja hal-hal yang membuat kami memutuskan untuk tidak bisa melanjutkan perjalanan. Hal seperti demikian tidak hanya terjadi satu atau dua kali saja. Tetapi berkali-kali. Kecewakah? Tentu saja ada rasa seperti itu. Namun tidak berlangsung lama. Beberapa waktu berlalu, setelah selang sehari dengan hari pernikahan saya dan zaujy, tanpa diduga bapak mertua mengajak untuk berkunjung ke tempat saudaranya yang tinggal di kota X. Saat itu tiket pun langsung dipesan. Barang-barang yang sekiranya diperlukan pun segera dikemas. Esok harinya, kami benar-benar berangkat ke kota X. Masya Allah, sebegitu mudahnya jika Allah memang sudah mengizinkan. Meskipun tanpa direncanakan, jika Allah ingin seperti demikian, maka terjadilah. Hari itu saya benar-benar dapat berkunjung ke kota X. Alhamdulillah. Tak hanya itu, tetapi Allah memberi bonus perjalanan kala itu dibersamai dengan zaujy. Masya Allah, rencana Allah memang selalu yang terbaik. Entah apa yang terjadi jika sebelumnya saya dan sahabat benar-benar dapat berkunjung ke kota X. Barangkali Allah ingin menyelamatkan kami dari hal-hal yang tidak diinginkan. Barangkali ada hal yang jauh lebih baik, yang ingin Allah berikan kepada hambanya jika saja bersedia untuk sedikit bersabar. Serta terus mengedepankan prasangka yang baik, atas rencana-rencana yang belum terwujud. @tulisdulu
16 notes · View notes
wardazulfakar · 8 years
Photo
Tumblr media
#ceritatentangwaktu #waktuyangtepat
0 notes
nuhanulyn · 9 years
Text
Cerita Februari dan November
Semalam temen cerita kalo dia habis nelfon seseorang yang udah 2 tahun lebih dia memendam rasa cinta ke orang tersebut. Namanya Februari sama November karena mereka masing-masing lahir di bulan tersebut. Malam itu katanya dia memberanikan diri untuk mengungkapkan semuanya yang udah lama dia rasakan. N : Assalamu'alaykum Mas. F : Wa'alaykum salam N N : udah selesai live nya? F : udah alhamdulillah. Tadi abis rapat redaksi dulu. Maaf yaa nunggu lama. N : iya gapapa kok. F : jadi gimana-gimana? Ada apa nih kayanya serius banget yang bakal di omongin. Hehe. N : hehe. Duh serius gak yaa. Iya serius nih. F : tentang apa? N : tentang.. Umm.. Tentang seseorang. Jadi aku mau mengungkapkan sesuatu ke seseorang. F : siapa? P ? N : hah? Itu siapa? F : Itu si X. N : oh bukan. F : Y ? N : bukanlah. F : oh Mas Z yhaa? N : ih bukan jugaaa. F : terus siapa dong? N : orang yang lagi ngomong sama aku. F : *diem*. Aku? N : iya, jadi aku memiliki sesuatu perasaan ke Mas. F : speechless nih gue. Dari kapan? N : dari waktu kita masih satu kantor. Dari yang pas aku mau resign. F : hah? Serius N?? Pas gue jadian sama M dong. N : yap. F : jujur gue kaget, gak nyangka. Itu udah lama banget N. N : iya, M tau kok tentang aku ke Mas. Karena aku ceritanya sama dia. Dan sampe ada satu waktu M agak jaga jarak sama aku, aku bingung dan aku tanya ke dia kenapa sikapnya berubah ke aku akhirnya dia bilang kalo dia jadian sama Mas. F : iya aku tau kok, M juga cerita sama aku tentang N. Tapi yaudah gausah bahas tentang M yaa udah berlalu. Tapi gue serius gak nyangka kalo N masih nyimpen rasa ini buat gue. Gue makasih banget. Makasih makasiih banget. N : iya Mas sama-sama. Aku juga baru berani bilang sekarang karena menurutku sekarang waktunya tepat buat bilang ke Mas. ini juga setelah saran dari temen2, baiknya aku bilang ke Mas. F : N, kenapa bilangnya by phone? Kenapa gak ketemu aja sih? N : aku takut gak nemu waktunya. Makanya via telfon aja. F : kan kalo bilang bisa di rencanain buat ketemu. N : iya sih F : kalo diniatin pasti bisa. Hehe. Tapi gak papa it's happen. Hehe. Terus sekarang Mas harus gimana? N : yaa aku serahin ke Mas aja baiknya gimana. F : gitu yaa. Ummm.. *diem sebentar* oke-oke. Mas ngucapin terima kasih, makasih banget buat N karena ada Mas di perasaan kamu. Mas nyaman dengan kondisi kita saat ini, sebagai teman. Karena jujur Mas seneng banget punya temen kaya N kayak dulu kita satu kantor. Hehe. Kita masih bisa komunikasi, silaturahim. Mas harap kamu jangan berubah yaa tetep keep contact sama Mas, tetep silaturahim, dan kita gak akan pernah tau kita akan berjodoh apa enggak ke depannya. Kalau berjodoh kan gak tau hehe. Tapi kalau pada akhirnya kita berjodoh dengan jodoh masing-masing kita juga gak tau. Cuma Allah yang tau tentang jodoh kita masing-masing. Aku nanya deh emangnya di kantor kamu sekarang gak ada yang deketin kamu? N : iya Mas makasi juga. Ada sih beberapa temen yang ngenalin aku. Tapi aku belum bisa Mas. F : kan di sana banyak dede2 ganteng kaya yang waktu kamu bilang yang mirip aku. N : hahaha gak dede2 juga Mas. Iya sih mirip tapi kan dede2. F : hehehehe. Aku salut sama N karena kamu beda sama yang lain. N : makasi Mas. Pulang jam berapa Mas? F : abis ini aku pulang abis nelfon. N : ogitu yauda gitu aja. Hati-hati di jalan yaa Mas. Makasii udah menyempatkan waktu buat aku dan mau nerima telfon aku. F : iya makasii N. Hahaha lebay deh. Pukpukpuk.. Sabar yaa. N : yaudah, Assalamu'alaykum Mas. F : wa'alaykum salam N. Gak tau harus bersikap seperti apa sama temen saya. Mungkin satu kata S A B A R. Umm.. Lagi baca #lautanlangit jadi inget ada kata-kata di buku tersebut kira-kita: "Kita tidak akan pernah tahu waktu yang tepat, karena waktu yang tepat hanya Allah yang tahu" Yaa setidaknya teman saya sudah berusaha untuk mencari ketenangan dalam bentuk seseorang namun memang menurut Allah waktunya belum tepat. Mungkin bisa jadi di waktu yang tepat nanti mereka akan berjodoh atau diwaktu yang tepat nanti mereka bertemu dengan jodohnya masing-masing. :") Setidaknya yang telah saya katakan ke dia, dengan kamu sudah melakukan hal itu ke laki-laki yang kamu cintai dan hasilnya untuk saat ini seperti itu kamu sudah bisa harus bersikap seperti apa memanage hati kamu seperi apa. Kesimpulannya yang aku dapatkan dari dia katanya: Pertama, LEGA. Kedua, aku bahagia karena di telfon tadi dia sangat sopan dan mencoba menghargai apa yang udah aku lakukan ke dia. Ketiga, aku harus bisa tidak berharap yg lebih ke dia. Walopun dia bilang kita gak akan pernah tau kedepannya kita bakal berjodoh atau berjodoh dgn jodohnya masing2. Keempat, ikhlas supaya aku bahagia. Kelima, Semoga dia sampe rumah dengan selamat. :") Sabtu malam, 10 Oktober 2015
0 notes
tulisdulu · 7 years
Text
Berbatas
Ada dua gadis yang telah bersahabat sejak lama. Sebut saja mereka mawar dan melati. Saat itu melati sedang merasa benar-benar gelisah. Kedua orang tuanya meminta ia untuk segera menikah. Aku pun sebagai seorang perempuan dapat menilai, melati nampaknya sudah benar-benar siap. Bisa dibilang "istri-able" banget. Selain parasnya yang meneduhkan, ia pun pandai sekali memasak. Orangnya sungguh periang, pemahaman agamanya pun begitu baik. Penyayang anak-anak. Kebermanfaatan diri bagi sekitarnya pun sangat terasa. Sholehah pisan! Beberapa kali ia telah mencoba untuk berta'aruf, namun kecocokan belum berpihak padanya. Disisi lain, aku melihat mawar. Ia masih begitu asyik untuk menyelesaikan studinya dan menikmati perannya diranah publik. Meski ia dikenal introver, namun semangat belajarnya sangat tinggi. Sehingga dari satu majelis ke majelis ilmu yang lain, tak pernah absen untuk ia singgahi. Sampai pada akhirnya ditengah kesibukannya yang seperti demikian, ada seseorang yang datang kepada ayah mawar dan memberanikan diri untuk melamarnya. Secara kasatmata melihat kedua sosoknya mawar dan melati, aku menduga-duga bahwa melati-lah yang akan lebih dulu untuk menikah. Sebab kurasa ia sudah sangat pantas dan lebih siap dibanding mawar. Namun nyatanya tidak demikian. Sampai akhirnya aku pun menyadari, bahwa kemampuan manusia memang sungguh berbatas. Pandangan manusia sangatlah sempit. Hanya pengetahuan Allah sajalah yang sangat luas. Apa yang menurut kita baiknya seperti demikian, belum tentu sama baiknya dihadapan Allah. Maka cukuplah apa-apa yang baik dihadapan Allah saja. Selama Allah ridho, sendiri ataupun berdua dengan pasangan hidup, atau dalam kondisi apapun, semestinya semakin mendekatkan kita dengan kebaikan-kebaikan. Semakin mendekatkan kita dalam jalan ketaatan. Menuntun kita pada hati yang senantiasa dipenuhi rasa syukur. Salam, @tulisdulu.
12 notes · View notes
tulisdulu · 7 years
Text
Pada setiap kehidupan manusia, akan ada saatnya bertemu dengan fase-fase penuh pertanyaan. Baik pertanyaan yang timbul dari dalam dirinya sendiri, atau barangkali tentang pertanyaan-pertanyaan yang terdengar dari luar. Semisal "Kapan aku bertemu dengan jodohku?", "Kapan lulus?", "Kapan nikah?", "Kapan punya anak?", dll. Pertanyaan-pertanyaan seperti demikian barangkali sebisa mungkin ingin sekali dijawab dengan mudah. Hanya saja, kita sebagai manusia tak mampu untuk menerka jawaban dengan tepat. Sebab hal-hal seperti demikian, tidak murni hasil dari apa-apa yang telah diupayakan sendiri. Melainkan ada ketetapan Allah yang berkuasa lebih banyak.  Akan mengisahkan tentang pencarian makna bagi pemuda pemudi, atas segala seuatu yang sampai saat ini barangkali belum terwujud. Menyelami makna tentang waktu yang tepat. @tulisdulu
8 notes · View notes