Tumgik
#yuk ngaji
mamadkhalik · 14 hours
Text
Kajian Kok Ribet
Dari banyaknya Influencer Palestina, Ust. Hussein Gaza dan Bang Amar Risalah adalah 2 yang terfavorit. Dan pekan lalu, mereka satu panggung di Kota Surakarta!
Tumblr media
Saat pamflet agenda ini muncul, saya tak berpikir panjang untuk mendaftar. Meskipun beberapa syarat mengharuskan follow akun tertentu, screenshot bukti, lalu unggah di google form, saya tak memiliki kesusahan berarti karena memakai komputer kantor. Lebih cepet.
Namun ternyata, banyak beberapa kawan yang merasa keberatan dengan syarat follow+screenshot ini. Untuk ukuran kajian tergolong menyulitkan awam mendaftar hingga berpotensi membuat mager datang ke kajian.
Sekilas memang tak salah argumen tersebut. Namun setelah berpikir lebih dalam, saya kok malah setuju, bahkan kalau bisa kajianya berbayar.
Kenapa? Ya karena agenda-agenda hiburan di luar sana lebih ribet!
Misal mau nonton timnas. Kalian harus war tiket di jam tertentu sampai-sampai harus fokus pake banget. Juga, kalau kalian pengen nonton konser musik seperti Coldplay, Blackpink, Avenged Sevenfold, atau musisi lokal. Sama juga kan?
Saat hari H, kalian harus datang lebih awal agar dapat parkir enak. Kalian harus jalan kaki ke venue. Kalian mungkin harus membeli jajan di dalam venue yang mahal karena dilarang membawa makanan dari luar. Dan mungkin, kalian sholat di venue daripada di Masjid karena mempertimbangkan poin-poin diatas.
Saya juga seperti itu kok hahaha
Tanpa bermaksud lain, agenda-agenda yang tidak ada muatan keislaman itu begitu ramai oleh kawula muda yang rela mengorbankan banyak hal.
Sedangkan, kajian-kajian di dalam kampus terasa sepi dan shaf-shafnya mayoritas diisi oleh pengurus LDK juga.
Saya sangat senang sekali dengan kemunculan Yuk Ngaji, Ayah Amanah Ust. Hanan, Bahagianya Merayakan Cinta Ust. Salim, Kajian Musawarah dan EO dakwah lain yang menjadikan Kajian Islaman menjadi Next Level.
Kelompok-kelompok ini memang lembaga profesional dan target utamanya kelas muslim menengah perkotaan.
Disisi lain, Dakwah Kampus punya pasar pemuda yang lebih banyak dan dekat. Jadi kalau ada LDK yang bikin kajian dengan pembicara nggak kaleng-kaleng dan gratis harusnya didukung.
Syiar Dakwah kampus harus naik level dan kita harus berlomba-lomba dalam kebaikan.
Hamasah ya Ikhwah!
Tumblr media
Countryside, 23 September 2024
Menuju Kemerdekaan Palestina 🇵🇸
7 notes · View notes
ulakauni · 18 days
Text
Emang boleh se-serius ini😭🤏🏻
Tolonglah. Ini udah serius banget. Udah gak waktunya galau-galau lagi. Udah waktunya bener-bener uprage diri sebaik-baiknya loh.
Duh, kok bisa ya, aku ini masih suka galau, tantrum, dan mikirin hal² yang gak jelas😭 Ya bukannya kenanganku itu gak jelas. Maksudnya yang sudah berlaku kan ya sudah, kalau sudah tau akhirnya gak bakal berubah kenapa masih dibuat keluh kesah.
Sekarang yang perlu dipikirin adalah: Gimana caranya bisa pantes jadi orang yang bisa dinut. Gimana caranya Qur'annya segera mutqin, karena ada kegiatan yg mengharuskan aku untuk ngaji dengan alumni, dan egoku sangat tidak menyukai apabila aku kalah lancar dan tidak bisa nerusin ngaji. Trus gimana caranya biar kitab-kitab yang sudah kupelajari harus bisa ku kuasai, mengingat si gus sudah memberikan jadwal mengajar secara terperinci. Gimana juga caranya balance antara kegiatan pondok dan kuliah, mengingat ambisiku harus tercapai masalah akademik. Belum lagi tugas dan tanggungjawabku di kuliah yang 2 bulan ini harus tuntas dan purna.
Kaan, banyak banget asli yang harus dipikirin, yang harus dijalanin, yang harus segera dibenahi. Kok bisa masih sempet mikir hal-hal gak guna.
Masalah perasaan skip dulu yuk diriku. Nanti masalah cinta²an atau engga pikir setelah akad saja. Sekarang jalani apapun yang menjadi tugasmu, segera selesaikan apapun yang menjadi tanggunganmu. Dah yakin aja tresno jalaran soko kulino. Nanti pasti bakalan tresno dengan sendirinya, sesuai rencana awal bahwa nikah itu dijodohkan dan manut.
Masalah perasaan yang berlalu tolong disimpan rapat ya diriku. Please! Jangan sampai kamu membuat orang lain tak nyaman dengan perasaaanmu. Jika galau, tantrum, sedih, sekarang coba luapkan saja dalam sujud panjang. Allah pasti akan memberikan jalan terbaik untuk menuntaskan perasaan. Tak usah gundah bakal hilang atau tidak, seperti niat awal. Jadikan saja inspirasi ketika dibutuhkan.
Sudah ya, sampai disini kita sepakat dulu. Pms depan please ga usah tantrum. Please tantrumnya ditahan. Inget udah tua. Mau jadi istri, bentar lagi jadi ibuk. Ditahan perasaan yang tidak perlu. Tahan. Bisa yuk bisa.
Masalah hati pasrahkan saja pada pemiliknya. Sudah jangan diambil pusing. Kalau masih cinta ya sudah dinikmati, waktunya lupa nanti pasti ada jalannya. Wong jelas sudah ada yang lain, pasti nanti dipermudah semuanya.
Oke diriku. Semangat. Hidup yang panjang ini kedepannya mari kita buat upgrade diri sebaik-baiknya. Nikah diniati ibadah. Niat mondok lagi. Niat ngluru ilmu. Niat mendekat kepada sang ilahi. Bismillah, insyaallah semua lancar.
Sekali lagi, urusan hati, pasrahkan pada Tuhan. Kamu gak usah ngatur. Biar diatur Tuhan. MauNya gimana, jalani aja. Oke!
9 notes · View notes
ceritasiolaa · 2 months
Text
Tumblr media
Assalamu'alaikum Aqsha!
Rabu, 17 Juli 2024M | 12 Muharram 1446H
اَلْحَمْدُ للَّهِ رَبِّ الْعالَمِينَ
Telah lahirnya putera pertama kami tepat di pukul 19.39 WIB di Rumah Sakit Hermina Medan.
Bismillah, aku ingin menuliskan kisah persalinan dan proses bagaimana seorang sosok penerus peradaban lahir dari rahimku kemarin.
Berawal dari merasakan kontraksi di tanggal 14 Juli. Malam hari tidurku sudah mulai tidak nyenyak, hampir setiap 10-20 menit sekali aku merasakan kontraksi. Saat aku cek juga sudah mulai ada flek dan cairan bening yang keluar.
Paginya aku dan suami langsung bergegas ke rumah sakit untuk mengecek, karena sebenernya kami punya agenda untuk mengikuti event sudut pandang dan ittiba' dari komunitas Yuk Ngaji Medan, kebetulan juga aku salah satu panitianya dan suami sudah membeli tiket kedua event tersebut.
Setelah cek di Rumah Sakit, hasilnya belum ada bukaan. Dokter langsung menyarankan aku untuk pulang, beraktivitas seperti biasa, dan lebih banyak lagi bergerak untuk jalan lahir si bayi.
Dengan memantapkan hati, aku dan suami memilih untuk pergi ke event yuk ngaji. Sembari mengikuti event, menjadi panitia, aku merasakan gelombang cinta per 10-20 menit sekali. MasyaAllah.
Tetapi pelan-pelan kontraksi itu berkurang, saat malam hari bisa 30 menit sekali mungkin kontraksi itu muncul dan hanya sebentar saja. Setelah event tersebut, malam itu aku bisa tertidur lelap. Mungkin karena kelelahan juga ya pikirku saat itu.
Besoknya tanggal 15 Juli, kontraksi juga sering muncul per 30 menit. Flek juga semakin banyak.
Malam harinya, aku tidak bisa tidur lagi. Kontraksi semakin kencang, bisa 5-10 menit sekali. Semakin sakit dan nyeri rasanya.
Suami sudah membujuk aku untuk pergi ke Rumah Sakit sejak jam 2 pagi, tapi aku masih mengurungkan niat dan menunggu, berharap kontraksi semakin cepat lagi.
Namun ternyata, pukul 4 lewat aku sudah tidak tahan. Dicoba untuk tidur pun tak bisa, kontraksi nya sangat membuatku tidak nyaman.
Aku dan suami pun langsung bergegas ke Rumah Sakit sebelum shubuh (aku tidak ingat waktu pastinya).
Tanggal 16 Juli, kembali lagi ke Rumah Sakit. Setelah di cek oleh bidan disana, aku sudah bukaan 1. Alhamdulillah pikirku. Si dedek bayi sudah ingin keluar.
Sembari menunggu bertambahnya bukaan, aku berusaha untuk jalan di sekitar rumah sakit ditemani suami, melakukan pergerakan agar si dede bayi semakin semangat untuk keluar juga.
Qadarullah, bukaannya tidak bertambah banyak. Sejak siang hari sampai besok paginya tanggal 17 Juli, bukaannya tetap di 3-4. Belum bertambah.
Kekhawatiran itu muncul dari dalam hati. Kenapa? Apakah aku masih kurang gerak? Batinku.
Karena tidak bertambahnya bukaan, dokter pun menyarankan agar aku di induksi. Aku diberikan perangsang kontraksi agar bukaan bertambah.
Alhamdulillah atas izin Allah:
- Pukul 12 siang aku sudah bukaan 5-6
- Pukul 2 siang bukaan bertambah menjadi 7-8
- Pukul 4 sore menjadi bukaan 9
- Pukul setengah 6, sudah bukaan 10.
Saat bukaan 10, aku memperhatikan sekitar ruangan bersalin, semua bidan sudah bergerak mempersiapkan persalinanku.
Tidak ada lagi jeda kontraksi. Perut, vagina, bokong, semua terasa nyeri dan aku seperti ingin mengeluarkan sesuatu sesegera mungkin.
Alhamdulillah Allah bantu, Allah mampukan. Pukul 19.39, buah hati kami lahir ke dunia ini.
Semuanya atas izin Allah.
Alhamdulillah bini'matihi tatimmush sholihaat.
Mohon do'a nya untuk teman-teman yang membaca.
Semoga anak kami menjadi anak yang shalih, qurrota a'yun, faqih fiddin. Aamiin allahumma aamiin
Yang berbahagia,
Ola & Farhan ( @farauzanotes )
| Medan, 29 Juli 2024
4 notes · View notes
aisndry · 4 months
Text
Rekomendasi Channel YouTube untuk Belajar Agama Islam
Tumblr media
Ustadz Adi Hidayat Official
Tumblr media
Pada penjelasan Ustadz Adi yang jelas, terang dan detail membuat siapa saja yang belajar dapat meningkatkan kapasitas ilmunya. Pada channel youtube tersebut memberikan penjelasan terkait Hukum Fikih, Kajian, sejarah, diskusi, dan murottal Al-Qur'an. Ustadz Adi juga menerangkan di papan tulis sehingga penjelasannya juga detail dan mudah dipahami.
2. Yuk Ngaji
Tumblr media
Pada channel youtube ini terdapat beragam konten dakwah yang disajikan seperti Diskusi Islam, Sejarah, "main yuk" dengan diundang para bintang kamu dan releatable dengan Islam, "YN Band" Live band, belajar fikih dan juga pada bulan Ramadhan terdapat program "Reconnecting With Qur'an". Di dalam channel tersebut terdapat beragam asatidz yang memiliki warna berbeda-beda dengan cita rasa dakwah lebih mudah sasaran untuk anak muda seperti Ustadzah Felix, Ustadz Weemar, Fuadh Naim, Hawariyyun, Ustadz Hussain, Ustadz Hidayat, Ustadz Cahyo, dan Risco Aditama
3. Nouman Ali Khan-Official-Bayyinah
Tumblr media
Pembawaan dakwah yang santai dan jelas dari Ustadz Nouman sangat cocok bagi semua kalangan. Pada channelnya Ustadz sangat jelas menerangkan studi bahasa arab, ilmu fikih, Al-Qur'an, Ilmu Tafsir serta motivasi refleksi kehidupan. Ustadz Nouman juga menjelaskan dengan sedehana dan mudah dipahami.
4. Dr. Zakir Naik
Tumblr media
Ustadz sekaligus Dokter yang telah menghafal beberapa kitab seperti Al-Qur'an, berbagai macam hadits, bibel dengan beberapa versi, taurat, Weda, Tripitaka, dan Bhagavad Gita. Ia memperoleh gelar Bachelor of Medicine and Surgery (MBBS) dari Maharashtra, tapi sejak 1991 ia telah menjadi seorang ulama yang terlibat dalam dakwah Islam dan perbandingan agama. Zakir Naik adalah pendiri dan presiden Islamic Research Foundation (IRF), sebuah organisasi nirlaba yang memiliki dan menyiarkan jaringan saluran TV gratis Peace TV dari Mumbai, India. Ia adalah Ustadz pembanding agama yang terinspirasi dari Ahmad Deedat. Gaya pembawaannya yg sangat ciamik dan gaya debatnya yg jelas dan detail pada setiap ayat, nomornya serta surahnya disebutkan agar tidak menimbulkan kekeliruan dan telah menghasilkan banyak masyarakat yg sebelumnya tidak memeluk agama Islam sehingga mengucapkan kalimat 2 syahadat untuk masuk Islam.
5. Yaqeen Institute
Tumblr media
Ustadz Omar Sulaiman sangat meneduhkan hati kepada siapapun yang mendengarkan kajian dakwahnya. Ustadz sangat terperinci, detail dan mudah dipahami. Ustadz banyak menjelaskan tentang Hukum Fiqih, pernikahan, Al-Qur'an, Reflection Life or anything else. Ketenangan dalam pembawaannya dan kharismatik yang Ia punya dapat semakin menularkan kecintaan kita terhadap Allah dan Rasul-Nya.
Semoga Allah memberikan hidayah-Nya kepada siapapun bagi kita yang ingin terus belajar untuk mendekatkan diri kepada-Nya, Aamiin Allahumma Aamiin Ya Rabbal 'alamin.
2 notes · View notes
enha88 · 1 year
Text
Tumblr media
NGAJI SEBULAN SAJA
YUK DAFTAR KELAS E-LEARNING PERBAIKI CARA SHOLAT KITA
Setiap Muslimin di dunia ini punya kewajiban sama: Shalat lima waktu setiap harinya. Terbayang dalam seumur kehidupan, berapa rakaat ditunaikan. Ribuan bahkan jutaan rukuk dan sujud.
.
Kewajiban yang amat utama ini, sayang sekali jika ternyata kita keliru melakukannya. Atau yg menyedihkan: ternyata shalat kita tidak diterima.
.
🌿 Jangan sampai ribuan rakaat yang kita lakukan hanya sia-sia. Kita harus belajar, bagaimana cara shalat yang benar; Sekarang juga.
.
.
InSyaaAllah akan Membahas:
📖 Perbaiki Cara Sholat Kita
Dari Kitab Manhajus Salikin
(Karya Syaikh Abdurrahman bin Nashr As-Sa'di)
Pemateri:
👤 Ustadz dr Raehanul Bahraen, M.Sc., Sp.PK
(Mahaswa S2 Al-Madinah International University, Alumnus Mahad Al-'Ilmi Yogyakarta)
🚨 Segera Daftar! GRATIS!!!
🔗 KLIK : sso.itauh.id/register
📆 Pendaftaran dibuka tanggal 06 Juli - 17 Juli 2023
📱CP Admin 082220232441/082229808329
🔰 Indonesia Bertauhid Academy
2 notes · View notes
Text
Katanya, kita itu beredar mengikuti untaian-untaian do'a-do'a kita..
Beberapa tahun yang lalu, ada yang bertanya padaku tentang pengaruh teman dekat/lingkungan dalam perubahan diri/ketaatan seseorang, waktu itu aku jawab bahwa itu "urusan pribadi, kalau teman2ku buruk, aku bisa saja tetap dalam kondisi baik..", jawabku pede..
Iya, itu jawaban anak usia 17 tahun yang belum tau apa-apa soal circle pertemanan, bahkan mungkin waktu itu masih mencari aku ini hidup untuk apa dan akan kembali kemana..
Ternyata pendapatku kala itu salah, berjalannya waktu dan berubahnya pemikiranku tentang hidup justru membawaku pada kenyataan bahwa nominasi pertama yang paling berpengaruh terhadap perubahan diri seseorang adalah LINGKUNGAN.
Lalu, aku kembali ke diriku beberapa tahun lalu ketika mengatakan hal itu, kenapa ya aku bisa bicara begitu?.. aku mendapati jawabannya, ada perasaan takut kehilangan orang-orang yang ada di sekitar, takut bahkan khawatir saat harus keluar dari zona aman bahkan nyaman, takut kalau diri ini berubah pasti sekeliling juga akan berubah mungkin beberapa akan menjauh.. alhasil kala itu, diri ini mencoba menormalisasi, bicara pede bisa mewarnai.. namun, alih2 mewarnai, justru diri inilah yang terwarnai..
Why? Berubah sendirian dalam 1 circle itu bukan perkara mudah, saat 9 kepala bicara A, diri ini bicara B, alih2 mengubah pemikiran A menjadi B justru diri ini yang akhirnya menormalisasi pemikiran A dan mengesampingkan yang B. Kekuatannya cuma 1 kalo berubahnya sendirian, ya siapa lagi kalau bukan diri sendiri hehehehe..
Makanya banyak sekali yang bilang "Hijrah sendirian itu sulit" pada nyatanya yaaa iya wkwkwkwk, apalagi untuk anak belasan tahun; emosinya labil, boro2 punya prinsip dan pendirian wkwkkw..
Dan banyak juga yang bilang "Hijrah itu bukan meninggalkan circle yang sebelumnya, tapi mengurangi intensitasnya, bukan karena gamau, tapi karena iman ini susah stabilnya, kalau didorong sama yang bukan datang dari syariatNya terus kapan istiqomahnya?" heee ini nampar aku waktu itu wkwkwk.. dilanjutin lagi "kalau ngaji nunggu temen, terus kapan ngajinya? kalau mau jadi baik nunggu temen, ya terus kapan baiknya? Iya kalo masih ada umur, kalo ngga?" Menohok sekali bukan?
Nemu di instagram 7 thn yang lalu tapi jadi beenran mikirr wkkwkw.. terus ada lagi yang gini "ya kalau temen2 mu bukan org yg baik dan paham agama, maka carilah yang baik dan paham agama, kalau ga ketemu juga maka jadilah yang baik dan paham agama".. wess ini kayak langsung ngegerakin kaki, hati, otak untuk 1 pemikiran "iyaa bisa yuk"..
Akhirnya paham bahwa seberpengaruh itu lingkungan kita terhadap perubahan diri kita, kalau dibilang "kan bisa ngehandle itu semua sendiri, aku bisa kok istiqomah". pada nyatanya, kita bisa lihat berapa banyak orang yang mungkin dulunya semangat hadir dikajian sekarang beralih semangat hadir dikonser atau nongkrong bareng teman-teman yang dulunya dia anggap bisa dia rubah tapi sekarang justru dia yang berubah, bukan ke arah syariatNya tapi sebaliknya.. naudzubillah..
Dan aku berdo'a di 7 tahun lalu saat aku belum atau apa-apa tentang islam dan kegemilangan juga aturannya yang paripurna, aku berdo'a; "semoga Allah pertemukan aku dengan orang-orang yang taat, soliha, mengajakku ke syurgaNya, dan senantiasa mengingatkanku ketika aku mulai lalai dari syariatNya".. do'a itu tidak akan terjawab tanpa upaya dan pengorbanan dari kita..
Bak gayung bersambut, hari ini adalah syukur tiada henti yang senantiasa ku panjatkan, why? karena bisa dikelilingi mereka-mereka yang senantiasa menjadi cermin untuk diri, menjadi pemacu diri untuk terus ada di jalan ini seberliku apapun jalannya, namun perlu diketahui bahwa hidupku jauh jauh jauh jauhh sangat lebih tenang sejak aku bertemu mereka, sejak aku mengkaji islam secara komprehensif.
Aku jadi percaya, bahwa Allah memang menghimpun kita berdasar do'a dan apa yang kita cinta.
Semoga kelak kita kembali bertemu disyurgaNya, berkumpul di telaga kautsar bersama Rasulullah SAW. aamiin allahumma aamiin..
Depok, 18 Juni 2023
4 notes · View notes
meidarahmanisa · 1 year
Text
My Super Hero
Kadang marahku ke mas itu itungannya g logis. Emosional dan random alasannya. Dan mas mau mendengarkan. Mau minta maaf. Bahkan mau ikut menangis bersamaku.
Beda banget dengan mas saat ada masalah atau lagi marah. Diem.
Baru banget dengerin obrolan cowo² asatidz yuk ngaji, bilang gini, " tipikal cowo itu, kalo punya keresahan dia pikirin dulu, cari dulu solusinya baru pasangannya diajak bicara pas udah jadi."
Persis kayak yg diomongin ustadzah dr. Aisyah Dahlan.
Persis banget mas.
Aku jarang liat mas resah gelisah. Tapi diem. Pas aku coba ajak bahas masalah kita, dan mas g nanggepi, sebenernya mas bukan g mikirin. Tp ya itu tadi, tipikal cowo².
Mas, i love you. Terima kasih sudah jadi super heroku. Lelaki sejati ku ❤️
Tapi kumohon janganlah ragu untuk juga mau berbagi keluh kesah denganku, sekedar berbagi cerita melepas penat pikiran. Meskipun ya yang aku bisa berikan adalah respon garuk² kepala dan wajah bloon karena mungkin g tau kasih solusi apa.
3 notes · View notes
annisayayy-blog · 1 year
Text
Iman Mutiara
Iman tak dapat diwarisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat dijual-beli
Ia tiada di tepian pantai
Walau apapun caranya jua
Engkau mendaki gunung yang tinggi
Engkau berentas lautan api
Namun tak dapat jua dimiliki
Jika tidak kembali pada Allah
(Iman Mutiara, by Raihan)
Nasyid yg jadul banget, tapi kalau selintas terngiang, masyaAllah, booster~
Dua baris pertama udah cukup bikin tertampar, udah seberapa lalainya diri ini? Ingatkah bahwa manisnya keimanan itu bukan ujug-ujug hadir padamu? Dia adalah jalan Panjang yg ditempuh seseorang dalam perjalanan mencari Rabb nya. Bagaimana ceritanya hingga iman bisa sampai padamu? Masihkah kamu merasakan manisnya?
Iman bukan uang, bukan harta warisan yang sepeninggal si empunya bisa dibagi dan habis tak bersisa. Iman bukan rumah bertingkat tingkat yang sepeninggal si empunya bisa ditinggali dan dipindah hak miliknya. Iman itu harta yg paling berharga, baru keluarga *colek BCL wkwk
Intinya, dari dua baris pertama itu selalu cukup menenggelamkan pikiran ini ke dalam perenungan,
“udah ngapain aja selama ini?”
“udah ngerasa seberapa baik sih kok skrg santai banget?”
“udah seyakin apa sama keimanan yg kamu punya? Apa jaminannya? Siapa yg ngejamin?”
“sadar ga sih, ada tanggung jawab besar yg akan kamu tanggung kelak, keimananmu dan keimanan anak-anakmu.”
Anak-anakmu, mereka sangat berhak lahir dari Rahim ibu yg istiqomah menjaga keimanannya, tidak, tidak supaya serta merta si anak langsung jadi beriman juga, ingat kan? Iman tidak diwarisi. Tapi ibu yg istiqomah menjaga dan meningkatkan keimanannya pasti Allah beri Ruh yg kuat juga untuk menghidupkan Ruh kebaikan dalam rumahnya. Allah beri kekuatan pada si ibu untuk menjadi madrasatul ula’ yg mampu menanamkan bibit2 keimanan pada anak2nya. Bermodalkan keistiqomahan menjaga keimanannya itu, Allah lapangkan hati si ibu untuk senantiasa bersabar membimbing dan penuh keikhlasan mendoakan anak-anaknya agar mereka menemukan manisnya keimanan dalam hidup mereka. Ibu yg mantap dgn keimanannya, pasti akan mampu menjadi qudwah hasanah bagi anak-anaknya, sehingga memudahkan anak2nya menyerap dan meniru perilaku baik yg sudah menjadi tradisi di rumahnya.
Wahai para ibu dan calon orang tua. Sesekali yuk bercermin, sudah sejauh mana kita pupuk keimanan itu dalam diri kita? Sudahkah ia siap dipetik untuk dinikmati oleh anak-anaknya kelak? Apa yg akan kita berikan untuk anak-anak kita, kalau bukan iman, yg merupakan kunci kebahagiaan hidup mereka di dunia dan akhirat?
Perjalanan Panjang akhirnya Allah pertemukan pada manisnya iman. Walau kini masih terasa naik turun, tapi kesadaran untuk tetap mencari hidayah adalah nikmat besar yg tak boleh luput untuk disyukuri.
Ingat banget waktu masih kecil Allah karuniai saya ibu dan nenek yg shalihah. Ibu yg senantiasa menjaga diri dan keluarganya dari sesuatu yg haram, nenek yg sangat teguh pendiriannya untuk menanamkan semangat mengaji dan menuntut ilmu pada anak dan cucunya. Pernah suatu hari, sebagaimana anak2 pada usianya yg gemar bermain, saya malas sekali berangkat mengaji, tapi emak bilang, “kalau gak mau ngaji mau jadi apa?” seolah gak berguna banget kalau hidup di dunia tapi kamu ngga mengaji. Suatu kali juga saya malas sekali berangkat sekolah, saat itu jadwalnya masuk siang, rasanya berat sekali meninggalkan acara dahsyat pada waktu itu, apalagi harus menggoes sepeda pukul 10 an ke sekolah, ugh. Tapi emak dgn kerasnya menyuruh saya berangkat, akhirnya dgn hati yg berat saya berangkat sambil ngedumel, dan lgsg kena tegur dari Allah, qodarullah di jalan saya keserempet motor yg pengendaranya ceroboh ngobrol dgn salah satu pejalan kaki, saya pun jatuh dan tangis yg ditahan dari rumah karena geram dilarang bolos akhirnya tumpah juga,  tangan saya terkilir sedikit dan diberi uang 10 ribu, senang juga wkwk alhamdulillah. Terimakasih emak, Allahummaghfirlaha warhamha wa’afihi wa’fu’anha, insyaAllah semua ilmu dan amal kebaikan anak cucumu menjadi amal jariah untuk emak, aamiin Allahumma aamiin..
Teringat juga teguhnya pendirian ibu yg meyakini bahwa Allah akan memberi rezeki untuk anak-anaknya sekolah di tempat terbaik. Benar, bermodal keyakinan itu ibu pilihkan pesantren yg saat itu direkomendasikan oleh uwa ku. Bertempat di cigombong, Namanya pesantren terpadu al kahfi. Ibu merasa tidak cukup ilmu untuk memberi pemahaman agama untuk anak-anaknya, maka dari itu ibu memilih jalan ninjanya, ikhtiar yg terbaik, biar Allah yg urus rezeki dan mencukupi hidup anak-anaknya. Hidup di pesantren bukan biaya yg murah. Apalagi ibu pejuang tunggal. Tentu butuh iman dan tekad yg bulat untuk melangkah demi dirinya sendiri, apalagi untuk menghidupi ketiga anaknya. Biaya selama di pesantren, jgn tanya sudah habis berapa. Transport setiap kali penjengukan, belum lagi list bekal jajanan yg anaknya request-kan, uang jajan, SPP, dll. masyaAllah semua Allah cukupkan.  Darimana sumber kekuatan dan keimanan itu ibu dapatkan kalau bukan dari Rabb nya, Allah subhanahu wata’ala. Buah dari keimanan ibu adalah, ketiga anaknya yg skrg masih selalu mencoba istiqomah, insyaAllah, mohon doakan :”)
Dari ibu saya belajar banyak. Terhitung banyak sekali hikmah yg dapat dipetik, teladan yg dapat ditiru, sangat dekat rasanya kalau sumber kebaikan itu sudah tercipta di rumah bukan? Untuk diriku kelak, sudahkah ada iman yg kuat itu tertanam dalam dirimu juga? Sudahkan sujudmu itu khusyuk meminta manisnya iman dari Rabb mu? Tidak melulu meminta urusan dunia, tapi mintalah agar keimananmu dikuatkan. Mintalah kebaikan untuk keturunanmu kelak. Tentu siapapun ingin selalu Bersama orang2 yg dicintainya selama di dunia, begitu juga di akhirat. Jika ada satu hal yg dapat mempersatukan kembali dirimu dengan org2 tersayangmu di akhirat kelak, mungkin itu hanyalah segenggam iman.
Wallahua’lam bisshawwab~
5 notes · View notes
rst-iyes · 2 months
Text
Sadar gak sih?
Hei, sadar gak sih? Kurang Ibadah itu ternyata berpengaruh terhadap tingkat produktivitas kita.
Lalai sholat.
Jarang ngaji.
Jarang dzikir.
Jarang puasa.
Jarang sedekah.
Rasanya sholat, tapi kok hati tetap terasa kosong. Ngaji satu lembar sudah pegal, ingin segera selesai. Semakin dzikir semakin mengantuk. Sudah puasa tapi hanya lapar dan haus saja yang dirasa. Sedekah cari nominal yang paling sedikit di dompet.
(Ya Allah)
Dan, semakin lama akan semakin berat menjalankan ibadah. Pengennya main medsos saja. Scrolling handphone 1 menit, 10 menit, 1 jam, terus ko lama-lama jadi 3 jam. Sudah pusing, baru selesai.
Akhirnya, hidup jadi pasif. Tidak berkembang dan berkreativitas. Rasanya mau kerjain sesuatu malas saja.
STOP! Mau sampai kapan?
Coba dibalik.
Rajin sholat.
Rajin ngaji.
Rajin dzikir.
Rajin puasa.
Rajin sedekah.
Semakin rajin ibadah semakin khusyuk ibadah. Hati semakin tenang dan selalu ingat Allah. Liat handphone langsung ingat Allah. Cepat-cepat dimatikan dan mulai kurangin scrolling medsos.
Akhirnya, waktu semakin jadi efektif dan efisien. Kembali pada cita-cita dan tujuan hidup. Semakin diri ingin berkembang. Semangat mempelajari ilmu. Hidup jadi produktif.
YUK! Rajin lagi. Pasti bisa.
@rst-iyes
0 notes
mamadkhalik · 1 year
Text
Game Changer
Masih ingat sekitar tahun 2017an awal, ada diskusi yang diinisiasi salah satu BEM Fakultas membahas prahara uang UKT di kampus dulu.
Tumblr media
Saat itu ada kejadian unik, ketika kami menyanyikan lagu Indonesia Raya lalu ada salah dua diantara peserta yang tidak berdiri dan menyanyi. Setelah saya amati jaketnya, ternyata mereka adalah kawan-kawan Gema Pembebasan, sayap mahasiswa dari organisasi HTI. Sontak sikap mereka membuat kami semua heran dan bertanya-tanya apalagi maba seperti saya. 
Saat penyampaian aspirasi di diskusi panel, perwakilan mereka pun terlihat konstruktif dalam penyampaian argumentasi. Tapi yang menambah heran kami adalah ending yang sudah bisa ditebak arahnya, yang tak lain tak bukan adalah solusi itu hehehe.
Sebagai ADK anyaran, saya membatin dengan nada seperti Sastra Silalahi, “Nggak kek gitu bro!”
Di tahun berikutnya, HTI mendapat tekanan publik yang keras, di cap organisasi terlarang, pemecah belah bangsa, pengusung ideologi usang, dan persekusi lainya.
Namun dalam pantauan pribadi saat ini, bisa dibilang 5 tahun kebelakang mereka lebih leading dalam gerakan kreatif media sosial dibandingkan gerakan lainya.
Yuk Ngaji, XKWavers, KLI, dan lain-lainnya adalah contoh nyata, belum gerakan kultural lainya.
Tentu yang baru saja saya ikuti adalah ketika mereka sudah masuk dalam ranah Stand Up Comedy, ketika dunia ini dipandang sebagai tempat mengolok-ngolok agama, mereka mengubah itu, dan menjadi sedikit beda dari komunitas stand up lainya.
Seperti kemunculan Shift dulu, gerakan mereka banyak mendapat respon positif, tak sekaku dulu, pembawaannya santai, dan pasti juga anak muda banget.
Apresiasi yang besar untuk mereka, bagi saya mereka sudah menjadi Game Changer dakwah kreatif digital hari ini.
Tapi yang namanya dakwah pasti akan pasang surut, sedangkan dunia berubah cepat. Maka selanjutnya bagaimana bisa kita beradaptasi, dan tentunya berfastabiqulkhairat dengan sesama muslim, bukan memukul atau bahkan mengusirnya.
32 notes · View notes
saudarimu · 3 years
Text
Hari ke 26: Cara hidup di bumi
Tumblr media
Tema: Life hack
Hari ini @30haribercertia dikasi tema lagi tentang lifehack. Bingung juga sih pengen nulis apa, soalnya gak punya kebiasaan unik tertentu yang bikin jadi produktif.
Akhirnya iseng scroll baca cerita-cerita orang, yang terlintas malah ide yang sumbernya dari buku berjudul Seni tinggal di bumi oleh Farah Qoonita. Buku yang sebenarnya belum pernah kubaca sama sekali.
Lalu kenapa kali ini aku ingin bercerita sedikit tentang cara hidup di bumi?
Berangkat dari pengalamanku pribadi, aku hidup dengan mengikuti standar nilai, pencapaian, dan perilaku umum yang dibuat oleh orang lain. Atau bisa saja memang sengaja dibuat oleh sistem saat ini. Standar yang dewasa ini kusadari bahwa itu semua gak akan pernah bisa mengantarkanku pada kebahagiaan dan ketenangan hidup yang selama ini kucari. Malah yang ada hanya menciptakan gangguan mental kecil berupa kecemasan dan kecenderungan untuk membandingkan diri.
Selama beberapa saat aku hidup seperti sedang mengambang di tengah lautan. Akibat terlalu lelah dengan realita hidup yang gak pernah sesuai ekspektasi, alhasil aku pasrah saja mengikuti kemana ombak membawaku pergi.
Sampai akhirnya aku menemukan cara untuk hidup di bumi melalui tiga pertanyaan yang harus kutemukan jawabannya sendiri.
Dari mana aku diciptakan? Apa tujuanku diciptakan? Akan ke mana aku setelah tidak lagi di bumi?
Alhamdulillah, aku telah belajar bersama dengan orang-orang yang membimbingku untuk menemukan jawaban yang tepat dan sesuai standar dari Pencipta yang telah menciptakanku untuk menjalani hidup.
Jawabannya tidak akan kupaparkan di sini. Terlalu panjang dan agak sedikit rumit. Tapi jika kamu mau berpikir pasti kamu akan menemukan jalanmu sendiri. Kalau kamu juga berhasil menjawab pertanyaan ini dengan benar, maka kamu akan menemukan makna hidup dan tujuanmu hidup di bumi.
Kamu mulai penasaran? Yuk ngaji.
@30haribercerita
0 notes
ceritasiolaa · 4 months
Text
Perihal Yakin
Tumblr media
"Kang, bisa gak hari ahad nganterin aku rapat tim yuk ngaji akhwat di masjid raya?" "Nanti dikabarin ya, soalnya ini mendadak aku ada dinas ke Bogor hari senin yang. Jadi berangkatnya hari Ahad. Gimana kalo kita sekalian pulang aja ke Cianjur? dekat soalnya lokasi dinasnya dengan Cianjur. Biar aku ngobrol ke bos dulu." ucap suamiku di ujung telefon, di Jum'at siang ketika kami masih saling di kantor masing-masing. "Eh iya? oke kabarin ya gimana nanti." balasku
Jum'at sore ditengah kesibukan suami mengurus berkas mendadak yang diperlukan untuk dinas luar, saat itu pula juga ada acara syukuran bunda (kakaknya mama) untuk pergi haji insyaAllah tahun ini. Jadi cukup riweuh juga, sehingga suami harus izin dan melanjutkan pemberesan berkasnya besok.
Sabtu pagi, suami kembali lagi ke kantor dan mengatakan bahwa fix aku ikut dinas luar sekalian nanti kami singgah ke Cianjur, kampung suami.
Semua serba dadakan. Mulai dari mengurus surat izin terbang dari dokter di sabtu siang, membeli tiket di hari sabtu sore, packing di sabtu malam, dan berangkat ke bandara sebelum shubuh karena kami dapat tiket keberangkatan pukul 06.30. Alhamdulillah rumah praktek dokter kandunganku buka di hari sabtu siang, jadi bisa mendapatkan surat izin terbang.
MasyaAllahnya, semua dimudahkan sama Allah. Proses untuk keberangkatan tidak ada kendala. Tapi ya gitu, keadaannya cukup membuat aku hectic apalagi aku sudah masuk trimester III kehamilan.
Pesan yang selalu aku ingat dari suami ketika khawatir atau takut adalah harus yakin.
Dia selalu bilang ke aku, "Yang penting yakin. Kalo kamu yakin, aku akan percaya sama apa yang kamu lakukan. Pokoknya dalam hal apapun, kalo kita sendiri yakin dengan apa yang kita lakukan, pasti ada jalannya."
| Medan, 13 Mei 2024
Olaa
5 notes · View notes
mynameisfate · 3 months
Text
setelah dipikir-pikir, berantaknya hidupku akhir-akhir ini emang kesalahanku sendiri. mulai dari sholat wajib yang kehilangan ruhnya, ngaji yang super ala kadarnya, dzikir yang seadanya banget. Bondingku dengan Allah justru aku sendiri yang melemahkan alhasil yang hidupku serasa in a big mess.
jadi yuk usna pelan-pelan bangkit, mulai perbaiki solat wajib kembalikan ruhnya, hidupkan amalan solat sunnah, syukur-syukur fisik dah mulai bisa buat puasa bayar hutang biar habis itu bisa puasa sunnah, terus ngajinya diperbanyak juga sama dzikir juga diperbanyak biar hati makin adem dan pikiran makin tenang. bismillah bisa yuk!
0 notes
adsmy · 3 months
Text
Ayah: kak makan, kak kopi, kak transfer ini, kak jalan-jalan yuk
Adek: kak mintain uang ke ayah sama mamah, kak jajan yuk, kak tolong bilangin ke ayah aku mau ini
Eyang: kak beliin snack, kak anterin ngaji, kak beliin tiket
Mamah: kak anterin mamah, kak masak apa, kak ini Hp nya mamah eror, kak ini tolong didaftarin
Anak dan cucu pertama ini sudah apa-apa sendiri, do'anya semoga dikuatkan pundaknya, diberikan rezeki yang berkah, diluaskan sabarnya, didekatkan jodohnya, diberikan kesehatan dan kebahagiaan, dapat beasiswa S2, serta yang baik-baik lainnya. Aamiin
0 notes
cnandini · 4 months
Text
Kapan ya aku bertemu dengan jodohku?
Kira-kira begitulah curhatan dari beberapa teman disekitarku...
Dan aku cuma tersenyum, "semangat!!! semoga segera dipertemukan, ya!"
Catatan: Asal kalian gak berhenti untuk memperbaiki diri dan berupaya menjadi orang yang lebih baik. Jadi status wanita baik untuk pria yang baik, jadi berlaku untuk kalian...
Iya, sering kali ku perhatikan kadang memang yang membuat kita belum bertemu dengan jodoh kita adalah bisa jadi karena kita belum di level yang sama dengan sang jodoh (atau juga sebaliknya?).
Karena Allah Maha Baik sama umatnya, Beliau sayang sama kita dan ingin kita bertemu dengan jodoh di level yang terbaik.
Itulah kanapa gw cukup percaya: "kalau sampai sekarang kamu belum ketemu sama jodoh, bisa jadi ada hal yang perlu kamu perbaiki dalam diri kamu". Dan itu tidak terbatas dari segi agama saja ya. Bisa aja kamu udah belajar ngaji ke seluruh penjuru dunia, tapi kalau kata Allah ada hal lain yang masih perlu diperbaiki, ya belum ketemu aja gitu.
Dan itu yang aku rasain.
Dalam kasusku, aku pernah mencoba belajar agama dengan getol, aku coba terapin, dan gak lupa terus berdoa minta jodoh... gaaak kunjung dipertemukan. Sampai akhirnya aku berpikir untuk mencoba belajar self development dari sudut pandang psikologi.
Aku belajar tentang inner child, tentang amarah dan kesedihan masa lalu yang rupanya masih tersimpan di dalam diri dan belum dikeluarkan. Belajar mengeluarkannya secara sehat dan membuka hati untuk memaafkan. Yah belajarnya simpel aja cuma dari ikut seminar, baca buku, ilmunya aku terapin di kehidupan hari-hari. Sempet kepikiran mau ke psikolog, tapi gak jadi karena ternyata kadarnya masih bisa di atasi sendiri. Walau kata beberapa temen sih: gak papa kalau mau ke psikolog cuma buat cerita aja, setidaknya jadi tahu kalau kita tuh sehat kok kejiwaannya, cuma kecapean aja.
Percaya atau enggak, ketika aku sedang on going mempelajarinya... Allah bukakan aku pintu untuk bertemu seorang lelaki yang bersedia meminangku, padahal saat itu aku masih setengah jadi. Bahkan lelaki tersebut menjadi salah satu orang yang membantu aku menjadi orang yang lebih baik dengan memberi wejangan dan contoh nyata mindset yang berubah.
Disitulah aku mulai berpikir, oh... kalau kita diam di tempat yang itu-itu aja, kayaknya itu deh yang menjadi alesan kita belum ketemu jodoh.
Lalu aku menilik teman-temanku yang masih mencari jodoh:
Ada yang masih struggle manage duitnya, jadi suka besar pasak dari tiang
Ada yang masih suka jorok, kamar kosan diberesin belum tentu sebulan sekali dan aneka baju bersih/kotor dibiarkan menumpuk di kursi selama berminggu-minggu
Ada yang belum move on dari cinta masa lalu
Bahkan ada yang punya mindset salah: mencari suami untuk keluar dari kondisi keterpurukannya hidupnya
Yah mungkin itu jadi alesan Allah belum mempertemukan mereka dengan jodohnya, karena hal-hal basic yang belum mereka ubah
Bayangin kalau pasangan kamu gak bisa ngatur duitnya pas single, apa iya bisa manage duit buat keluarganya?
Bayangin aja kalau ngurus kosan yang 2x2 m2 aja masih males-malesan, gimana mau ngurus kebersihan rumah yang nanti bakal ditinggali sama anak-anaknya?
Bayangin gimana perasaan pasangan kalau kitanya masih suka mikirin masa lalu bahkan ngebanding-bandingin
Daaaan jangan pernah mengharapkan hidup kamu akan lebih baik kalau bukan kamu yang memulai mengusahakannya. Kan pasangan juga pasti pengen gitu loh punya pasangan yang kondisinya baik-baik saja. Gak semua orang punya jiwa keadaan layaknya Pangeran Berkuda Putih/ Superhero.. seringkali pasangan juga punya problematika hidupnya sendiri juga.
So, kalau boleh memberi saran buat kalian pencari jodoh... Jangan bosan untuk memperbaiki diri selangkah demi selangkah, dari semua aspek. Kadang aspek yang mengganjal itu aspek-aspek yang remeh temeh.
Yuk bisa yuuuuuk~
Tumblr media
1 note · View note
fiaaluthfia · 4 months
Text
"Piiip piiip piiipp... calon mantuuu"
Teringat obrolan dengan bapak 2 tahun lalu saat mbak mau menikah, memorinya ter-recall saat episode terakhir kelas sesi hijrah.
Ayah yang memikirkan masa depan anaknya : "Kalau kamu nggak kerja, mau kamu kasih makan apa anak saya nanti?"
Ayah yang jauh lebih visioner : "Kalau kamu nggak ngaji, mau kamu bawa kemana anak cucu saya nanti?"
Eits bukan, bukan kemudian tidak perlu bekerja, pokok bahasan di sini adalah, ---mengapa kita lebih khawatir dengan sesuatu yang bahkan Allah sudah menjaminnya (QS. 11 : 6) dan justru tidak terlalu peduli dengan kehidupan yang bahkan kita akan kekal di dalamnya?---
Padahal apapun pekerjaannya, selama mau berusaha, ada saja rezeki dari Allah. Bahkah banyak dari kita yang menerima rezeki tanpa mengupayakannya.
"Wahai umat manusia, bertakwalah engkau kepada Allah, dan tempuhlah jalan yang halal dalam mencari rezeki, karena sesungguhnya tidaklah seorang hamba akan mati, hingga ia benar-benar telah mengenyam seluruh rezekinya...." (HR. Ibnu Majah)
Sedangkan untuk akhirat, kita hanya mengupayakan sekedarnya saja, atau bahkan sesempatnya saja dan dengan ilmu seadanya saja. Lalu, mau kemana kita setelah kehidupan di dunia? Katanya, hidup cuma sekedar "numpang minum" alias sebentar. Yuk ngaji ! 😊
Coba tanya sama bapaknya, mau menantu yang gimana?
Surakarta, 26 Agustus 2018
0 notes