Don't wanna be here? Send us removal request.
Photo

Mungkin kau telah tertidur; aku baru saja tiba mengistirahatkan lelahku, Nona. Jam menunjukkan waktu malam telah larut, pertanda fajar akan segera menyapa semesta, memberi hidup pada yang tumbuh pun menjadi puisi untuk setiap hati yang merindu. _ Esok, temu menjadi tanda tanya, sama seperti bencana-bencana yang menimpa negri ini; entah kapan akan berakhir? Semoga lekas membaik kata putri kecil di atas atapnya menghindari air yang menelan apa saja; esok apa lagi? Entah apapun itu, setelahnya rencana hanya butuh sebuah doa dan sedikit keyakinan. _ Tak terasa, suara ibu telah lenyap tertidur dengan lelah; aku membenci memikirkanmu, aku membenci tak mendengarnya bercerita lebih khusuk dan kau harus tau aku membenci jika harus membencimu seperti para korup di layar kaca kita; demi kepentingan rakyat ucapnya dulu dan ia benci jika harus mengatakan itu. Sial. _ Mungkin sore nanti aku tak lagi akan menyapamu hingga nanti; entah, semoga tak lama. Maka menepilah dari riuhnya kota, lihat aku dengan segala kurangku— di teras matamu senja dan kita tak pernah begitu asing, mari saling menikmati jarak, mari saling memaknai cinta. Nona. . . —A.a. ____________________________________ #prosapoetica #sajak #puisi #wikipuisi #gilasastra #poetry #writers #aliarba #sajakcinta #unsplash #sajakrindu #vsco https://www.instagram.com/p/B68po5Ln91H/?igshid=5u3nk0gwxfpt
#prosapoetica#sajak#puisi#wikipuisi#gilasastra#poetry#writers#aliarba#sajakcinta#unsplash#sajakrindu#vsco
2 notes
·
View notes
Photo

Esok, kita akan kembali berdiri tepat di hadapan jendela itu, saling meraba makna ketenangan dari warna-warna yang hilang, bising suara kendaraan yang hening, burung-burung gereja yang mewarnai langit sore dan kita tak menemukan apa-apa yang kita cari selain pekat asap pun jiwa-jiwa yang sesak. _ Seperti saban hari, sayangku, kita akan saling memandang tanpa seseorang selain diri kita sendiri pun bayang-bayang yang tak lagi asing dan aku, akan menjadi keras kepala pada kabut untuk dapat mentapmu dalam, sedalam jurang pada matamu, mengusap setiap helai rambut yang tersibak oleh angin berisi omong kosong yang hanya menyejukkan sesaat demi kepentingan-kepentingan pribadi mereka sebelum akhirnya membakar cinta sekaligus pemiliknya. _ Dan akhirnya akan kuberikan kau seikat bunga mawar yang sedang kusembunyikan tepat di hadapan matamu; merindu kau berkaca-kaca akan laku romantik dan mengucapkan kata-kata yang tak busuk seperti para orang-orang terhormat dalam negerimu. Namun sayang, sayangku, kita bahkan tak saling menemukan di hadapan masing-masing��hanya sesak, perih bola mata, janji, janji dan janji, solusi dan solusi dalam argumentasi yang tak kunjung membawaku kembali mengecup bibirmu yang entah tepat di arah mana. _ Tapi tenang, sayang, ini akan berakhir saat "hijau telah hitam" seperti dalam lagu Figura Renata dan kita akan kembali menikmat alam yang kita cintai ini dalam sebuah wujud imitasi serta elok beton yang tak memberi apa-apa selain rasa pengap yang mencekik. _ Sayangku, jika esok kita benar-benar berdiri di sana, berteriaklah sekencang mungkin, agar aku tau bahwa aku tak sendiri, berusaha tetap hidup, mengikat waktu yang terus berputar dengan doa dan menanti kematian yang entah kapan tepatnya ia datang, menjadi pencuri paling menakutkan dari segala PENCURI. . . —A.a ____________________________________ #prosapoetica #sajak #puisi #wikipuisi #gilasastra #poetry #writers #aliarba #sajakcinta #unsplash #sajakrindu #sajakcinta #vsco #kabutasap https://www.instagram.com/p/B2bqUn2nwuK/?igshid=2uno48lwpazk
#prosapoetica#sajak#puisi#wikipuisi#gilasastra#poetry#writers#aliarba#sajakcinta#unsplash#sajakrindu#vsco#kabutasap
2 notes
·
View notes
Photo

Saat kita merasa kehilangan dukungan dari orang-orang terkasih, mungkin menerima dan bersyukur adalah sebaik-baiknya cara untuk mencintai kesunyian. —Ali arba . . https://www.instagram.com/p/B0kTEnJncMf/?igshid=8u0h0vkl9axm
0 notes
Photo

Sepasang sahabat sedang menikmati libur dengan memakan sate di salah satu kawasan kuliner. "Coba lihat, mereka saling menertawai diri sendiri walau tak berucap apa-apa" kataku sambil sesekali melirik pada meja sebelah. "Apa yang salah dari mereka, Dam?" Tanya Lana "Lana, apakah kau pernah jatuh cinta? Bagaimana mereka menurutmu?" Lana pun tertawa dengan lontong yang masih ia kunyah "Sudahlah, Dam. Semua orang juga tau jatuh cinta tak pernah masuk akal, apa lagi jika harus terlihat buruk dihadapan orang yang dia cintai, bahkan kau bisa saja dibuatnya gila dan bodoh demi perasaan yang belum pasti menginginkanmu juga" "Dan aku sekarang telah gila dan bodoh" kataku "Sekian lama perasaan kujaga, sekian lama juga aku mengarapkan balasan itu, namun yang kudapatkan masih juga abu-abu" Kemudian kami sama-sama diam menikmati suasana sore yang semakin sejuk, anak-anak pedagang roti sesekali menghampiri dan Lana sudah hampir menghabiskan hampir 50 ribu membeli roti dengan bermacam selai hanya untuk mengenyangkan jiwa kemanusiaan dalam dirinya. "Lan boros banget sih, beli mulu tapi gak dimakan" "Dam, kita membeli tidak melulu harus karena lapar. Tenang saja makanan ini akan habis kok, temanku di kos banyak hehe" Dari Lana aku mengerti bahwa sebagai seorang manusia kita memang harus saling menghidupi walau sebenarnya bersikap apatis selain kepada diri sendiri jauh lebih menyenangkan dan dari keras kepalanya aku paham ada ikatan yang ia jaga ketimbang saling jatuh cinta yang mungkin saja pada akhirnya saling mencaci. "Dam, maaf" Aku tersenyum dan kami saling meninggalkan harapan yang berbeda. . . —A.a _____________________________________ #prosapoetica #sajak #puisi #wikipuisi #gilasastra #poetry #writers #aliarba #vsco #unsplash #sajakrindu #sajakcinta #literasi https://www.instagram.com/p/B0BM5NBH-3X/?igshid=4xt5n8kgy4i3
#prosapoetica#sajak#puisi#wikipuisi#gilasastra#poetry#writers#aliarba#vsco#unsplash#sajakrindu#sajakcinta#literasi
1 note
·
View note
Photo

Barangkali langit ingin menangis Menatap bumi dengan indahnya sang pagi Menyaksikan pesisir beserta koleganya Tercemari oleh rasa peduli tak bertuan. . Barangkali awan sempat bermimpi Sampah-sampah menguap dari berbagai belahan bumi Hadir meneduhkan dari terik matahari Menghujani kami dengan teguran yang dikhianati. . Senja menepi berganti dengan sejuta gemintang Kegelapan menyatukan segala keragaman dalam semesta. Menghadirkan pekat hitam sebagai pesan Sebelum yang berwarna hadir melahirkan kesombongan. . . ~Ali Arba Maros - [04/4/19]. . 📷 @thelifeofjord ______________________________________________ #aliarba #quotesoftheday #quotes #sajak #sajakliar #puisijalanan #sendal_tua #love #april #poetry #poems #poem #puisitepijalan #streetlife #wikipuisi #writer#sastra #kmmdk10 #sastraindonesia #sastragagal #melankolis #puisi #unsplash #ritmaataspuisi #prosanusantara #puisi #syair #puisilover #puisisederhana #igdaily #ruangrasa (di Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia) https://www.instagram.com/p/Bv0OfYfHay5/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1stt554acmigd
#aliarba#quotesoftheday#quotes#sajak#sajakliar#puisijalanan#sendal_tua#love#april#poetry#poems#poem#puisitepijalan#streetlife#wikipuisi#writer#sastra#kmmdk10#sastraindonesia#sastragagal#melankolis#puisi#unsplash#ritmaataspuisi#prosanusantara#syair#puisilover#puisisederhana#igdaily#ruangrasa
1 note
·
View note
Photo

Lembaran-lembaran kertas di atas meja itu menanti tinta air mata renjana yang telah lama bersembunyi di balik senyuman; Tentang rindu yang sekarat, Tentang cinta yang kehilangan rumah, Tentang keterasingan dalam diri sendiri pun ruang-ruang dalam nurani yang tak lagi mengenalku sebaik ia mengenal penghianatan. . Kursi dan meja itu bergeming pun berbisik; Menampar keheningan dengan warna yang semakin hilang sekaligus membawa ingatan pulang dalam tatapmu, tatap mata yang semakin asing, yang memilih bertualang lebih jauh meneduhkan rimba luka setelah pernah sejenak singga . Lalu ku tuliskan, awal kepedihan yang kau terlantarkan di ujung temu kemudian memilih menggenggam tangan yang kembali kau tinggalkan sebelum akhirnya aku berhenti pada bibir, sorot mata, keriput pun tawa seorang ibu; Bahwa ia lebih banyak menanggung luka Lebih banyak menanggung rindu Lebih asing dalam aliran darahnya sendiri atas kehangatan yang pernah ia rawat penuh kasih, ia ajari cara berbicara untuk mengenal kata-kata kemudian hilang dalam ambisi dan kisah percintaan dua insan yang tak akan pernah-pernah usai semesta bicarakan . "Maaf" ku ucapkan untuk sejenak menepi; Ada cinta lebih besar dan luka lebih parah Yang harus ku dekap sebelum kehilangan ada Yang lebih memilukan dari segala kepergian. . Ma, masak apa hari ini? . . ~Ali Arba Maros - [03/3/19] (di Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia) https://www.instagram.com/p/BvxIzTPHVNU/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1xmvfn4jql7m6
1 note
·
View note
Text
Pilu
Di suatu sore saat syahida menyusuri bibir pantai dan menikmati indahnya senja yang perlahan memudar, ia menemukan botol tua kemudian membukanya.
.
Syahida terkejut, gumpalan asap keluar dari botol saat membuka tutupnya dan tak lama muncullah jin seperti apa yang tersajikan di layar-layar televisi.
.
"Terima kasih tuan putri kau telah membebaskanku dari botol penuh mantra itu, maka izinkan aku mengabulkan Tiga permintaanmu" dengan sopan ia meminta.
.
Syahida masih tak percaya dan ia pun menyebutkan Tiga permintaannya "Jadikan aku buta, miskin dan bodoh. Bisakah kau mengabulkannya?".
.
"Mengapa kau menginginkan hal itu?" Om jin bertanya kebingungan.
.
"Sejak aku mulai mengerti tentang hangatnya rumah; betapa tersayatnya jiwaku melihat orang-orang yang tak ku kenal datang mengusir kami dari tanah kami sendiri untuk mendirikan gedung tinggi berlantai-lantai, maka aku ingin saja menjadi buta agar tak dapat melihat betapa manis dan bahagianya senyuman mereka di atas segala kepedihan-kepedihan dalam dada orang-orang yang kehilangan haknya" jawab syahida memandang langit dengan pipi yang mulai basah.
.
"Maafkan tuan putri. Lalu mengapa harus menjadi miskin dan bodoh? Bukankah uang dan kepintaran dapat membantumu melawan ketidak adilan?".
.
"Sudah teralalu banyak kekayaan yang berakhir disombongkan pun kecerdasan yang hanya menjadi alat mengibuli dan meniduri sumpah dan janji, menjadi miskin dan bodoh bukanlah hal yang hina, hanya agar aku tak tau membeli kesombongan terutama pada keluargaku sendiri".
.
"Baiklah tuan putri jika itu yang kau mau, maka izinkan aku kembali ke tempatku berasal; biarlah saja aku menanggung sepi dan sunyi selamanya di sana daripada harus melihatmu lebih menderita menanggung kebahagiaan orang-orang yang tak pernah menghargai sesamanya".
.
Om jin pun menghilang, semua berubah menjadi gelap "haaaa..." Syahida terbangun dari tidurnya, ia berlari menuju bibir pantai berharap menemukan botol yang serupa. Sayangnya semua hanya mimpi dan yang ia temukan hanyalah sampah yang menumpuk pada beranda bumi manusia.
.
.
~Ali Arba
.
[23/3/19-Cerita hari ini]. ______________________________________
#prosa #sajak #writing #cerita
6 notes
·
View notes
Text
YANG KITA TINGGALKAN
Sekarang aku berdiri tepat di mana terjadinya akhir sebuah kisah. Kisahku sendiri yang dulunya sempat ku yakini bahwa kau wanita itu akan menjadi pertama yang kesekian dan menjadi akhir atas kehidupan ini. Kini aku kembali seorang diri dan bertanya pada waktu yang sama
“hi, apa kabarnya? Apakah dia juga pernah mengunjungimu karena merinduku?”
Lembayung perlahan pudar bersama hati yang semakin sendu menanti jawab yang sejatinya telah kupahami tak akan pernah ku dapatkan. Bodohnya bukannya beranjak meninggalkan memori, aku malah kembali bertanya untuk kesekian kalinya
“di mana dia kekasihku yang dulu? Apakah aku masih menjadi bagian dalam doanya? Ataukah dia telah berbahagia dengan orang yang lebih mencintainya dariku?”
Malam menyeruak, gelapnya pun perlahan menghitamkan segala yang ada pada muka bumi ini. Kini yang gelap bukan hanya pandangan di bawah langit tanpa penerang, tapi juga setumpukan asa yang tumbuh terlambat setelah kepergian anatara dua langkah yang saling meninggalkan.
Di tempat ini; tempat di mana seluruh cinta kita gugurkan, di mana ego berhasil mematahkan, aku berdiri sebagai penyesalan pun kehancuran tanpa tahu di mana akan berakhir sebagai sebuah luka atas segala kenangan yang telah-telah kita tinggalkan.
Ali Arba
Maros 5 Maret 2019
6 notes
·
View notes
Photo

Chapter- Zona (Ny)aman : "Aku pun bingung harus bagaimana, dalam zona yang membuatku begitu nyaman ada rasa yang juga harus ku pendam, sebab aku tak ingin semua hancur hanya karna kata-kata yang seharusnya memang tak pernah kuungkapkan. Mungkin kau akan menerima dan juga membalas cintaku, namun semua yang telah kita jalani tidak menjamin bahwa kau menyimpan namaku dalam setiap harapan dan doamu". . . #aliarba #Mencintaisendirian #MS #prosa https://www.instagram.com/p/BtZl4bXl6cw/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1ygoxw6guxht
3 notes
·
View notes
Text
SAHABAT DAN LUKA
Kita yang selalu bersama namun tak terikat pada satu kata yang rumit namun sangat mudah untuk tenggelam; cinta. Persahabatan tak pernah wajar jika dari salah satu antara kau dan aku tak memiliki rasa yang lebih dari sekedar sahabat. Dan sekarang yang sedang ku rasakan; perhatianmu membuatku bertanya-tanya pada diriku, apakah kau juga menyimpan rasa yang sama terhadapku? ataukah memang aku yang terlalu berlebihan mendefinisikan semua itu?
Waktu merubah segalanya, yang dulunya kau kelihatan tengil, jorok karna sering buang angin sembarangan, pemalas intinya tidak ada yang menarik untuk mencintaimu. Dan sekarang waktu akhirnya menjawab bahwa aku salah. Kenapa? karna rasa sayang itu lahir dalam diriku sendiri bahkan ia begitu memaksa untuk bisa memilikimu seutuhnya, duduk di plaminan kelak di saksikan oleh seluruh keluarga, teman kerabat dan barisan para mantan yang telah menyesal meninggalkanmu.
Semua sangat indah jika berjalan sesuai keinginan jika kau juga mencintaiku dalam diam, itu hanya jika? yah, kalau tidak bagaimana? aku akan tetap bersamamu, tetap menjadi sahabatmu yang kau cari setiap ingin menceritakan segala resahmu; Menjagamu agar tetap baik-baik saja dan sebatas mencintaimu dalam diam.
Aku percaya suatu hari pada hubungan ini kau pun juga akan menyadari betapa aku mengharapkanmu menjadi ibu dari anak-anakku kelak, menyadari arti sebuah pengorbanan atas segala yang telah kita lalui bersama.
Akan kurelakan jika nanti kau harus menikah dengan lelaki lain, yang lebih membuatmu bahagia, namun yang lebih ku inginkan kau tetap denganku hingga waktu memisahkan kita. Saat ini biarlah berjalan seperti ini saja kau dengan duniamu dan aku dengan duniaku, saling mengabari, saling merindukan, berbagi cerita,bertemu jika kau butuh, menangis dibahuku saat kau kembali terluka dan menyeka derai air mata yang mengalir pada pipimu. Sebab ada yang ku takutkan ketika menyatakan seluruh perasaanku padamu dan kau tak menerimanya; Rasa canggung akan merubah persahabatan kita, menjadi tak lebih dari sekedar teman biasa, takut untuk mengabari karna rasa beresalah telah memberikan harapan. Maka biarlah seperti ini saja, kau bahagia dan aku juga bahagia terluka karna kau bahagia
#aliarba#cinta#poems#poetry#mediakita#pengarang#melankolis#poem#prosanusantara#sajak#sajakliar#sastra#sastraindonesia#syair#tulisan
5 notes
·
View notes
Photo

Aku ingin seperti Eyang Sapardi; Mencintaimu dengan sederhana. // Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; Dengan embun yang habis terbakar mentari sebelum memelukmu yang bunga. // Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; Dengan pelangi yang diam-diam membahagiakanmu setelah badai hujan. // Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; Dengan senja yang memelukmu hangat hingga malam menjadikan kita tiada. . ~Ali Arba 13 Januari 2019 . 📷 Unsplash ______________________________________________
#aliarba#happy#2019#sajak#sajakliar#puisijalanan#sendal_tua#januari#poetry#poems#poem#puisitepijalan#streetlife#loveyourself#happynewyear#sastra#tulisan#sastraindonesia#sastragagal#melankolis#pengarang#unsplash#desember#prosanusantara#puisi#syair#puisilover#cinta#igdaily#mediakita
5 notes
·
View notes
Photo

Biar aku saja. . Buku #Mencintaisendirian dapat kau pesan melalui @inspo.creative dan link pada Bioku kawan. . . https://www.instagram.com/p/BsUhvKTlj3I/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=njcnj5ybtxdw
1 note
·
View note
Text
Pesan akhir Desember
Ada yang datang lalu menetap dan terlelap dalam ingatan yang semakin menyayat.
Yang pernah selalu, kini semakin tak terlihat
Kita lupa cara beranjak, entah dari ego yang semakin mengikat atau diri sendiri yang mengaku paling hebat.
Ada sejumlah kegagalan yang telah pun terus mendekat; kita hanya perlu mengingat bahwa yang kita jalani dengan niat, selalu punya solusi dan pengalaman yang banyak untuk alasan kita terus berjalan dan menjadi kuat.
Terima kasih atas semua yang telah terlibat dalam kehidupan, hingga akhir tahun yang sangat hebat; yang selalu ada bukan karena perihal angka, kekayaan, gelar atau jabatan. Tetapi karena hal kecil yang dapat kalian lihat, cukup membuat kedua bibirmu dan orang lain melahirkan senyuman yang memikat.
Mari terus berjalan pun menetap, tetaplah kuat, tetaplah tinggal menjadi seorang sahabat; hingga akhir dan awal yang tak pernah kita inginkan terlibat
Jaga kesehatan yah , sampai jumpa Tahun depan #2019.
~Ali Arba
31 Desember 2018
3 notes
·
View notes
Photo

Langit sendu menyimpan rindu Aku tak tau kepada siapa harus mengadu Jutaan aksara bak serdadu Meramu luka terbalut pilu masa lalu. . . ~Ali Arba 29 Desember 2018 https://www.instagram.com/p/Br9KLzcF86A/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=9efrnlk4xec4
1 note
·
View note
Text
Selama ini aku peduli pada yang lupa cara menghargai keberadaan seseorang dalam hidupnya
*ALI ARBA
1 note
·
View note
Text
RINDU
Kau pergi sudah terlalu lama jika hanya untuk memberi jeda pada hubungan kita yang hampir usai oleh rasa jenuh. Kau membuat rasa rindu itu tumbuh jauh lebih besar yang bahkan nyaris membuatku tak dapat lagi bernafas lega, layaknya memandang bintang namun tak dapat kugapai; itulah yang ku rasakan saat ini. hanya dapat melihatmu dari layar ponselku sebenarnya sudah cukup membuatku bahagia namun tak benar-benar menikmatinya.
Rindu itu telah lahir sejak pertama kali kau melangkahkahkan kakimu pergi dari hadapanku, kau katakan "sementara saja, semuanya akan baik". Tapi, pada kenyataan yang terjadi aku hampir habis terkikis waktu menanti kepulanganmu. Dengan masih menyimpan sedikit harapan akan hadirmu esok hari; di sini, aku masih tetap dengan cinta yang sama, rindu yang memenuhi rongga dada dan doa yang tak habis-habisnya melangitkan namamu.
Saat ini aku; malam tanpa bintang yang sepi dari pancaran sinar wajahmu, dengan sejuta Tanya dari sekian banyak hati yang terpisah di beberapa belahan bumi. Apa yang harus ku katakan? saat ini saja, aku pun sedang merindu dan juga memiliki tanya yang belum menemui jawaban. Entah, di mana bintangku yang hilang? sudah begitu lama aku ingin berjumpa menatap wajahnya, merapikan rambut yang berserakan pada wajahnya, mecubit pipinya yang bulat itu.
Ahhh kenapa rindu itu kini terasa semakin berat, menjadi resah yang tak kunjung hilang dari kepala. Hanya tentang pertemuan tanpa menemui kenyataan, hanya terus berharap tanpa menemui kepastian. Kenapa rindu itu kini begitu menyesakkan? entah, bagaimana itu ku katakan, ternyata memang benar saat hati berkehendak, diri ini tak memiliki arti apa-apa, kepala tak lagi dapat berfikir jernih, semua hanya tentang seseorang yang pergi dan tersesat menemui jalan pulang.
3 notes
·
View notes