Tumgik
anextremepeacemaker · 7 years
Text
Tentang Hubungan dan Perubahan di Dalamnya
Waktu tengah malam, aroma setelah hujan, kasur yang hangat, kopi hitam yang mulai dingin, dan [pikiran tentang] kamu...
 Ketika hubungan saya dan Baskoro memasuki tahun pertama, banyak sekali hal-hal yang sering kami perdebatkan waktu itu. Wajar, karena mungkin kami merasa sudah sangat tahu satu sama lain, tapi ternyata belum tahu sama sekali. Saya ingat betul waktu itu saya sering sekali berfoto dengan Baskoro, baik sengaja maupun tidak sengaja. Saya juga sangat sering mengabadikan momen yang saya lewati dengan dia, baik melalui foto di Instagram atau tulisan di status line.
Alasan saya melakukan itu yakni ingin memberitahukan pada sebanyak mungkin orang, bahwa saya memiliki hubungan yang, well, saya pikir adalah hubungan yang sempurna. Ya, cermati kata sempurna di situ. Saya merasa hubungan saya sempurna hingga saya perlu menceritakan setiap hal yang terjadi di dalam hubungan saya. Dan hubungan saya yang sempurna itu dikarenakan rasa cinta yang luar biasa dari masing-masing kami. Sehingga saya sering menulis caption yang intinya mengatakan bahwa saya sayang Baskoro, saya cinta Baskoro.
Lalu, masalah pun muncul: Baskoro tidak pernah, sama sekali, mencantumkan tentang hubungan kami di sosial medianya. Hal remeh itu membuat saya berpikir bahwa Baskoro tidak memiliki perasaan sedalam saya. Iya, saat ini saya sudah bisa bilang bahwa masalah itu sangat remeh. Tapi percayalah, dua tahun yang lalu, kami bertengkar lumayan hebat karena hal itu. Pertengkaran itu membuat Baskoro, pada akhirnya, mengunggah foto saya di Instagram. Meski berterima kasih tapi waktu itu dalam hati belum puas, karena caption yang dituliskan masih sangat biasa, menurutku.
Hal lain yang memicu saya untuk marah yakni dulu sebelum berpacaran, Baskoro sering menulis soal saya di blog pribadinya. Namun sejak berpacaran, Baskoro hampir tidak pernah lagi menulis tentang saya. Jangankan di blog, di Instagram atau di LINE yang singkat pun tidak pernah. Saya sempat berpikir bahwa perubahan itu dikarenakan saya yang menjadi biasa saja di mata dia, tidak spesial, sama seperti orang lain, dan tidak penting. Setiap kali Baskoro mengunggah foto dengan teman-temannya, saya pun merasa cemburu dan marah tidak jelas.
Hari berganti bulan, bulan berganti tahun, lalu bagaimana kami sekarang?
Kali terakhir kami berada dalam satu layar yang sama sekitar 2 bulan yang lalu. Sebuah video boomerang yang dibuat di depan Gedung D FISIP. Saat itu, Baskoro sedang ada urusan ospek dan saya sedang cabut dari lokasi KKN karena harus bertemu dosen wali. Oh, terima kasih kepada teman Baskoro, Arya, yang sudah merekam boomerang penuh kedunguan itu (videonya bisa dilihat sendiri di akun Instagram Baskoro).
Kami semakin menyadari bahwa berfoto sama sekali bukan menjadi concern kami saat sedang bersama. Sebelum saya berangkat KKN, kami sempat menghabiskan waktu bersama dan membawa kamera untuk mengabadikan momen. Percayalah, momen waktu itu memang indah, tapi tidak seindah seharusnya, karena kami sibuk dengan kamera. Entahlah, seketika saya langsung menyadari bahwa ada hal yang salah ketika kami berjalan-jalan dan membawa kamera.
Singkat cerita, karena semakin banyak waktu yang kita lalui dan semakin banyak pula momen yang terjadi dalam hubungan ini, saya semakin sadar bahwa memang tidak seharusnya saya memaksakan hal-hal yang memang tidak biasa dilakukan bersama. Memang banyak yang mengatakan bahwa untuk menghilangkan rasa jenuh dalam suatu hubungan, sebaiknya diatasi dengan melakukan hal-hal yang baru bersama pasangan. Namun bagi saya, yang namanya hal baru itu ada batasannya, yakni hal baru yang tidak mengubah apa adanya hubungan kita.
Saya teringat sebuah film dokumenter pendek yang direkam dalam rangka perayaan 50 tahun pernikahan Jusuf Kalla dan istrinya. Di film itu dikisahkan bahwa Jusuf Kalla dan istrinya memang hampir tidak pernah mengatakan I love you ke satu sama lain. Dan di penghujung film, Jusuf Kalla dan istrinya diminta untuk mengungkapkan cinta terhadap pasangannya itu. Namun, kalimat singkat dari Jusuf Kalla waktu itu membuat saya terenyuh. Beliau berkata,
“Ah, tidak. Biar saja tetap seperti ini,”
Dan istrinya mengatakan kurang lebih hal yang sama,
“Tidak perlu mengatakan aku cinta padamu begitu, sudah selalu cinta kok,”
Dari sini dapat dilihat bahwa kita tidak perlu terlalu aneh-aneh, memaksakan hal baru terjadi di dalam hubungan kita. Kisah film pendek tokoh besar itulah yang kemudian membuat saya membatalkan rencana untuk mengajak Baskoro fine dining merayakan 3 tahun hubungan kami tanggal 22 November besok. Saya mengganti acara fine dining dengan ngopi dan mengobrol. Saya dan Baskoro senang mengobrol, seperti yang kami lakukan sejak awal berpacaran. Saya senang mendengar cerita dia dan sesekali berargumen dengannya. Saya sering terbahak mendengar leluconnya. Saya tidak ingin mengubah itu.
Itu pula yang membuat saya tidak lagi mempermasalahkan hal kecil nan bodoh lagi seperti dia yang tidak pernah mengunggah foto bersama saya atau dia yang tidak pernah lagi menulis tentang saya. Sebab tanpa itu semua saya sudah yakin pada perasaan dan terutama, komitmennya. Seiring berjalannya waktu, masalah yang dulu terasa besar pun justru saya tertawakan sendiri dan muncul pertanyaan, “Ngapain ya, dulu aku kayak gitu,”
Perubahan pemikiran itu datang dengan sendirinya, seperti motif mengunggah foto atau menulis tentang Baskoro di sosial media. Jika dulu karena saya ingin pamer bahwa hubungan saya sempurna, atau karena saya ingin menunjukkan betapa besar perasaan saya ke dia, sekarang ini, sudah tidak begitu. Alasan saya mengunggah foto seringkali karena rindu. Alasan lain karena saya bahagia, meski hubungan saya tidak sempurna. Itu sebabnya saya lebih banyak mengumbar kebahagiaan saya, instead of mengumbar perasaan saya.
Saya bahagia jalan kaki di bawah terik matahari bareng dia,
Saya bahagia walaupun malam Minggu nggak bisa selalu bareng dia,
Saya bahagia walaupun jarang-jarang pulang bareng habis kuliah,
Saya bahagia walaupun cuman duduk di simpang lima sambil mainan tiup gelembung,
Saya bahagia walaupun cuman ejek-ejekan waktu papasan di kantin, walaupun dia nggak bisa ngobrol lama karena harus ngobrol sama orang lain urusan organisasi,
Saya bahagia walaupun dia dungu,
Dan masih banyak kebahagiaan lain yang sepertinya, kalau nggak dilakuin bareng dia jadinya nggak bahagia.
Seiring berjalannya waktu, pemikiran kita pasti berubah. Mustahil jika kita meminta pada pasangan untuk tidak berubah sama sekali, sebab esensi dari keberadaan manusia di bumi adalah potongan-potongan dari perubahan. Tetapi jika kita bertahan pada satu perasaan dan komitmen yang sama, perubahan yang terjadi justru akan menguatkan keyakinan kita. Bahwa meski banyak yang berubah, perasaan itu tetap sama. Meski banyak yang berubah, komitmen itu masih ada.
Semakin lama akan semakin sedikit yang kita umbar karena semakin banyak kebahagiaan yang kita rasakan bersama dia hingga kita tidak ingin menggantinya dengan hal lain. Hingga kita tidak ingin mengorbankan kebahagiaan itu dengan mencari handphone dan mengabadikan momen. Hingga kita hanya ingin meresapi momen saat bersama dia, membiarkan ingatan yang merekam kebahagiaan itu. Kebahagiaan kecil seperti melihat dia tersenyum, merasakan genggamannya, ataupun saat dia mengacak rambut kita adalah sesuatu yang sangat sayang untuk dilewatkan. Dan rasa bahagia semacam itu, tidak bisa begitu saja diupdate.
“Cinta yang besar tidak diumbar-umbar.” (Bernard Batubara, 2017)
0 notes
anextremepeacemaker · 7 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
2014-2017
Udah lama banget ya nggak nulis buat kamu. Semenjak memasuki masa-masa sempro, baru sadar kalo udah nggak pernah bikin hal romantis buat kamu lagi. Udah lupa kapan terakhir kali bikin kamu speechless karna hal-hal romantis itu. Aku nggak bisa mastiin sih kalo tulisan kali ini bakal jadi hal yang romantis. Tapi, aku harap apapun jadinya nanti semoga tulisan ini bisa mewakili perasaan aku yang sedang 'jauh'.
Jika kita berandai-andai tentang hal paling mustahil yang pernah aku fikirkan,
aku pernah berpikir jika aku tidak mungkin menyelesaikan 3 laporan kegiatan dalam waktu satu minggu mengingat birokrasi kampus yang menyedihkan. Tapi, kamu bilang aku bisa, tidak peduli apapun keadaannya. Kamu membantuku melewati hal-hal yang tidak mungkin, kamu membantuku menemukan kemungkinan di antara yang tidak mungkin, dan kamu memberiku harapan. Kamu selalu menyadarkanku bahwa akan selalu ada ratusan pintu terbuka lainnya meskipun satu pintu di depanku sudah tertutup rapat. Kamu membantuku melewati batasanku, melewati ketidakmungkinanku, dan melewati lebih banyak hal dari itu.
Jika kita berandai-andai tentang hal paling menyeramkan yang pernah aku takutkan,
aku pernah berpikir bahwa memasuki pintu ruang Departemen adalah hal yang paling menyeramkan sedunia. Tapi, kamu mendorongku untuk memberanikan diri. Kamu adalah orang yang paling, well, kejam memaksaku melawan rasa takutku. Untuk pertama kalinya aku berada di belakang setir kemudi, menggerakkan mobilmu untuk sejengkal (HAHA), itupun karna kamu. Aku tidak sabar mengetahui akan ada berapa banyak lagi rasa takut yang berhasil aku taklukkan selama aku masih bersama mu.
Aku masih ingat sekitar dua hari yang lalu aku menangis di kampus, di hadapanmu. Mengkhawatirkan sesuatu yang tidak jelas, dan aku benci ketidakjelasan. Lagi-lagi kamu berhasil membuatku jauh lebih tenang dan akhirnya berhasil menyelesaikan masalah itu meski harus tidak tidur semalaman. Tapi, aku tidak sendiri karena ada kamu di situ.
Cinta,
Kamu tau seberapa aku takut berbicara di depan orang banyak. Kamu tahu seberapa buruk skill public speaking ku. Kamu tahu seberapa banyak energi yang harus aku habiskan untuk menghadiri acara-acara yang butuh socialization skill yang extra. Kalau bukan karena kamu, aku tidak akan berusaha untuk mengubah semua itu. Aku ingin kamu andalkan, aku ingin suatu hari kamu bilang "That's my girl!" ke hadapan dunia.
Bas, aku akan selalu siap untuk segala kemungkinan terburuk, tapi entah... apakah aku akan siap jika aku melihatmu menjauh meski hanya selangkah.
1 note · View note
anextremepeacemaker · 7 years
Text
Semangat #2
Yap, so glad to be here karna itu artinya aku sudah melakoni bimbinganku YEAY. Bimbingan tanggal 18 Mei 2017 kemarin menjadi hari bimbingan paling menyenangkan dan tak kan terlupakan karena di situlah buat pertama kalinya, dosbingku memuji hasil tulisanku HEHEHEHE (langsung sombong). Alhamdulillah dengan upaya menulisku yang setengah mati kemarin, akhirnya dosbingku paham juga dengan apa yang aku maksud dan mengizinkanku untuk lanjut. So excited!!!!!!!!!
Bahkan, saking santainya bimbingan kemarin sampai-sampai dibercandain sama beliau.
“Kamu emang takut banget ya sama wabah penyakit?”
“Kalau sama virus zombie kamu takut?” jawab saya, “Lebih takut lagi, Mas,”
HAHAHAHAHA hubungan antara dosen pembimbing dengan mahasiswa yang aneh...
Besok, nih, rencananya akan menemui beliau dan bimbingan lagi. Semoga bisa masuk ke kerangka pemikiran, definisi konseptual, dll dengan cepat. Sehingga bisa segera ujian komprehensif. Meskipun cobaannya nambah (perkara KKN), tapi tetep harus fokus dengan sempro ini. Bismillah, pasti bisa.
1 note · View note
anextremepeacemaker · 7 years
Text
Semangat #1
WOOOPPPSSSS. Memasuki semester akhir perkuliahan semakin berasa banget nih KULIAHnya. Kerasa banget pas ngerjain sempro, sih. Apalagi aku termasuk ke dalam orang-orang yang terlambat, ugh. Stress. Konsul baru mulai setelah UTS, sad. Disuruh ganti tema lagi, sad. SAD BGT. Kesedihan ini bikin makin down, down, down. Dosen pembimbing yang sulit juga bikin makin down huhu TIAP KEINGET INGIN NANGIS. Pengennya cepet kelar aja tapi susah juga mau nyelesein.
Udah nggak keitung sih berapa kali stress di bulan ini. Berapa kali ngeluh, pusing, bingung sendiri nggak karuan. Ada beban yang mengganjal di hati dan pikiran, sumpah rasanya nggak enak banget. Tapi, mau gimana lagi ya namanya hidup. Life must go on. Thanks buat temen-temen penyemangat dari grup ghibah MBTI Updates, Claudia Siregar, Yustia Rahma, Rizky Ananda, Nadzifa, Gabriella Mitra, Tashiani Candra, Annissa RP, yang penuh dengan keambisan #pertemananberfaedah. Gila, sih, kalo nggak karena kalian mungkin sempro ku masih ngga dikerjain sampe sekarang. SAMA SEKALI. Kalian yang ambis mendorongku untuk ambis hiks kadang malu juga dibandingin sama mereka, aku mah nggak ada prestasinya sama sekali. Ingin menangis.
Thanks juga buat Gaspol Crew, Damartyas Murti, Nanda Eka Prasetya, terutama Trimbakkentir, Nuharani Savitri, Afifah Veriyana, yang selalu mendampingiku, memberikan ide-ide terbaek. Luv u all. Mendengarkan curhatanku dan selalu menemaniku setiap kali di kampus. So happy to have u guys in my life.
Dan special thanks juga buat Septian Tri Baskoro Adi yang menemani brainstorming kapanpun, di manapun. Di warung burjo, di stasiun, terimakasih untuk setiap kalimat penyemangatnya. Terimakasih untuk obrolan tengah malam, pesan rindu, dan katalis pengantar tidur. Terimakasih karena sudah menjadi manusia pembuka tutup botolku, peminjam jaket buat aku, dan cinta kasihnya selama ini HEHE. Terimakasih karena sudah bersama selama 2,5 tahun huhu I dont know what will happen if you’re not around. Baru sadar juga setelah berantem yang hebat terakhir kali kemarin, cuman butuh kamu aja buat jadi semua yang aku mau. Ehe, lovv.
INI SEMPRONYA MASIH BELUM NEMU TEMA BTW, TAPI UCAPAN TERIMAKASIHNYA UDAH SEGINI BANYAK. AH, BODO AMAT. Nyatanya emang kalo nggak ada mereka, aku nggak ada motivasi juga buat kelarin sempro dan lulus cepet. Thanks banget sumpah kalian katalis penyemangatku buat ngerjain research project yang penuh tekanan ini. Kalian juga penyemangat ku walaupun dosen pembimbingku, ugh, bikin ingin menangis.
Terimakasih karena sudah hadir di hidup Fathni!!!!!
1 note · View note
anextremepeacemaker · 7 years
Photo
Tumblr media
9 Mei 2017
Hari ini, di tengah-tengah kesibukan kuliahku, ada seseorang yang mengirimkan foto ini kepadaku. Orang itu kini tengah berjarak 459 km dariku dan membuatku semakin merindukannya. Aku hanya bisa berkata bahwa aku senang melihat senyum lebarnya setelah beberapa hari aku tidak melihatnya. Terakhir kali kami bertemu, kami justru bertengkar. Entah apa makna dari foto tersebut, aku belum sempat menanyakannya. Mungkin sebuah doa, mungkin juga sebuah harapan. Tapi aku tahu pasti, bahwa foto itu lebih dari sekedar pose di halaman parkir Senayan. Mungkin, hanya mungkin, iya sungguh menginginkannya. May God be with you, babe. May your dream come true.
Dan kini, rindu itu semakin terasa...
0 notes
anextremepeacemaker · 8 years
Photo
Tumblr media
am i the only one dari sekian banyak mahasiswa yang ngrasa butuh piknik? ternyata bener juga, serajin-rajinnya orang, seulet-uletnya dia kerja tetep aja dia butuh waktu buat refreshing ngliat yang seger-seger, me time di rumah doang ga akan membantu kadang. bener-bener akan merasa terseok-seok di sisa semester 4 ini, udah ga sabar libur dan liburan kali ini akan (pertama kalinya) merencanakan trip ke luar kota demi penyegaran otak yang selama ini cuma nontonin semarang. sangat. harus. diagendakan. karna otak udah butuh asupan yang seger-seger selain baca bahan bacaan (yang kadang bahasa inggrisnya.... hhhmmmm ntaps), ngerjain weekly review, final paper, makalah, presentasi kelompok, collective paper, take home task for uts/uas. yah, liburan cuma demi menyehatkan otak aja biar next semester ngga ngrasa mendadak demotivasi dan otak ngelag kayak komputer rumah. june come faster!♥
2 notes · View notes
anextremepeacemaker · 9 years
Text
PAMIT
Tubuh saling bersandar
Kearah mata angin berbeda
Kau menunggu datangnya malam
Saat ku menanti fajar
Aku harap, kau sudi memutar lagu Pamit itu, sebagai teman membaca ceritaku. Tak perlu terburu-buru, kau bisa membaca ini kapanpun. Dan aku berusaha, sangat berusaha, membuatmu merasakan bahwa aku juga sakit, dan lemah, dan berair mata saat aku menulis ini. Lewat lagu itu, lewat liriknya, lewat perpisahan kita, aku tunjukkan bahwa aku lemah.
Jika seseorang telah menunjukkan sisi terlemahnya padamu, maka yakinlah, ia telah percaya sepenuhnya padamu. Sebaliknya, jika ia hanya menunjukkan sisi terbaiknya saja, maka jangan berharap apapun.
Selamat malam, Sayang, Cintaku Yang Tenang, Cintaku Yang Tidak Bertepi. Aku ingin tetap mencintaimu dengan cara seperti itu.
Bila boleh ku ungkap semua perasaanku di sini, aku ingin kau tahu, perpisahan ini tidak ada yang ingin. Pun aku yang meminta kita mengakhiri semuanya. Bagian tersulit saat aku melakukan itu adalah, lagi, ketika kamu memintaku untuk tidak pergi, ketika kamu, lagi-lagi, menunjukkan sisi terlemahmu di hadapanku. “Aku ini siapa, hingga kau bisa mempercayai hidupmu padaku seperti itu,” pikirku saat itu.
Kita mengawali dan mengakhiri semuanya di sebuah tempat yang sama, bahkan bisa kubilang, dengan perasaan yang masih sama pula. Aku tahu kamu rindu membaca tulisan ini, tapi harus ku katakan, aku masih mencintaimu. Masih sedalam kemarin, masih seindah dulu, masih semurni yang kau tahu. Tersenyumlah, dalam kepahitan mengetahui itu, sebab kitapun sudah jauh.
Berat rasanya ketika aku harus membuatmu membenciku, sebab tidak ada cara lain agar kamu mau pergi selain itu. Berat, ketika aku bilang 15 bulan terakhir ini tidak memiliki arti, apa yang kita lalui, semua sudah kulupakan. Aku jahat, memang, tapi aku tidak sejahat itu untuk memaknai ucapanku. Apa yang aku katakan hari itu, aku berbohong.
Maaf, untuk kepergianku. Aku harap aku bisa kembali, secepat yang ku bisa. Setelah sekian waktu inipun, akupun seakan kehilangan arah, mengapa aku harus pergi dan mengapa kita berpisah. Tapi sekali lagi, aku hanya ingin mencoba melakukan yang terbaik agar aku masih pantas kembali padamu suatu hari nanti.
Aku tidak pergi, sebab aku masih tahu, hatiku milik siapa. Milikmu.
Selama lagu itu masih terputar, kenanglah aku. Kenang aku, selalu, di dalam hatimu. Sebab, aku selalu mengenangmu dalam setiap air mataku.
Your FATH, forever.
10 Maret 2016
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Photo
Tumblr media
FIRST YEAR - Chapter 2: Berakhir Tanpa Sesal (on Wattpad) http://w.tt/1lKMQFH Flo, seorang gadis yang saat ini sudah berusia 18 tahun, mulai merasa bahwa dirinya bukanlah seorang remaja lagi. Jikapun ia masih bisa disebut remaja, masalah kehidupan yang menimpanya membuatnya yakin bahwa dia bukanlah remaja lagi. Atau minimal, ia harus menyebut bahwa dirinya lebih dewasa daripada remaja-remaja seusianya. Terlalu percaya diri, kata orang-orang, tapi Flo tahu betul apa yang ia rasakan. Tahap-tahap kehilangan berulang kali terjadi dalam dirinya, dan ia yakin bahwa orang dewasa adalah orang yang sudah pernah merasakan pahitnya kehilangan, seperti Ayahnya, ia, dan bahkan adiknya, yang kehilangan sosok Ibu dalam keluarga mereka. Di tengah-tengah peliknya perubahan dalam hidupnya karena kepergian Ibunya itulah, datang seorang laki-laki bernama Hazel yang turut mengombang-ambingkan kehidupan Flo. Siapakah Hazel? Dan bagaimanakah Flo bersama Hazel mencoba untuk melalui kehidupan mereka?
1 note · View note
anextremepeacemaker · 9 years
Photo
Tumblr media
FIRST YEAR - Chapter 1: Tentang Ulang Tahun Pertama (on Wattpad) http://w.tt/1nIwuPu
Flo, seorang gadis yang saat ini sudah berusia 18 tahun, mulai merasa bahwa dirinya bukanlah seorang remaja lagi. Jikapun ia masih bisa disebut remaja, masalah kehidupan yang menimpanya membuatnya yakin bahwa dia bukanlah remaja lagi. Atau minimal, ia harus menyebut bahwa dirinya lebih dewasa daripada remaja-remaja seusianya. Terlalu percaya diri, kata orang-orang, tapi Flo tahu betul apa yang ia rasakan. Tahap-tahap kehilangan berulang kali terjadi dalam dirinya, dan ia yakin bahwa orang dewasa adalah orang yang sudah pernah merasakan pahitnya kehilangan, seperti Ayahnya, ia, dan bahkan adiknya, yang kehilangan sosok Ibu dalam keluarga mereka. Di tengah-tengah peliknya perubahan dalam hidupnya karena kepergian Ibunya itulah, datang seorang laki-laki bernama Hazel yang turut mengombang-ambingkan kehidupan Flo. Siapakah Hazel? Dan bagaimanakah Flo bersama Hazel mencoba untuk melalui kehidupan mereka?
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Quote
Langitpun ada batasnya, begitu pula hati manusia.
(via nisatya21)
1 note · View note
anextremepeacemaker · 9 years
Text
late night though (1-8-15)
welcome August, . gonna be the busiest month ever in my life since a day after tomorrow. waw. i don't even know how to take care my schedule in this month. . bukannya sok sibuk, beneran. nggak enak banget kalo schedule padet (sepadet di bayangan) dan entahlah bisa bertahan sampe kapan. ditambah lagi kalo harus ketemu orang-orang nyebelin di dalemnya HAHAHAHA. . ya udahlah, welcome-in aja. welcome August! whatever you're turn to be, please make worth all of it.
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Quote
Langitpun ada batasnya, begitu pula hati manusia.
1 note · View note
anextremepeacemaker · 9 years
Text
evening thought (27-7-15)
good evening . i just woke up with feeling so much pain in my stomach. i'll let you know that today is my first day of pms (you girls should know this disaster) and all i want to do is just laying on my bed, struggle to ignore the bad feeling from my stomach. if you ask me why don't i consume such kind of paregoric (painkilling medicine) the answer is too traditional probably; i'm just afraid. i'm too afraid to consume that kind of medicine in case if i stick with it and can't stop to consume it. ya sounds so traditional but it's what really happens to me, the girl who doesn't know much about health and medicine and think it's better for me to avoid it. so (poor me) i just can accept this destiny to be a woman and feel this pain a whole day once a month. . so, what am i going to talk about right now is (again) about my boyfriend. heheheu. you know, i've been like 8 months (and 5 days) with him but i still can't help my self to stop talking about him. sounds weird but... here i am! lol . probably today he (again and again) doesn't be there when i need him to pick me up. i feel like struggling on the road by my self and feel so sucks to do it by my own. but then am realizing that i could go home safely even i was in a terrible stomachache because of this damn-pms-shit. and after i finally step on my front door i feel like "whoaahhh i can do this anyway" and i danced like crazy (no it's a joke). . after i washed my body, i finally laid on bed and tried to enjoy this pain because as you know, i can't do anything to help my self but calm it down. firstly first, i want to ignore my boyfriend a whole day after this because how dare him who just ignore me while i was trying to save my life on the road with no one beside me. i even can't believe that i finally reach my home this fast. but after i calm my self succesfully, i found an uselessness if i ignore him. i mean, i didn't feel angry anymore and i think i could forgive him anyway (clap for me because it's much easier than before). . and right now, when i'm writing it down, he just enjoying his time to play basketball with some of his old friends. and i don't know... i find my self looking at the mirror, realizing how lucky am i to get a guy like him. although sometimes i can't count on him but i believe it just a little bad thing about him between his kindness to me. like a black dot in a white blank space. maybe the dot a lil bit bigger than the usual dot but, it's ok to tolerate his way. . perhaps, my love story isn't as beautiful as my favorite fairytale. my boyfriend isn't a hot guy with tan skin, brownish hair, or hazel eyes. he's even not a rich man who drives his own car anywhere he wants and buy me an expensive shoes, bag, make up, or any other girl stuffs. he isn't a type of guy who can take me into a dinner in a fancy restaurant, he doesn't date me everyday with a full wallet. sometimes we share bills, sometimes i pay for my own, sometimes we postpone our date in case we don't have much money, etc. BUT, in him, i found a man that i need for so long. everytime i stare at him i can't help my self to not hug him or just kiss him in his chubby cheek (and fyi, i'll kill you if you touch his cheek. i'm fucking serious about it). he can't always pick me up everytime i need just because he still share vehicle with his parents or his brother, as a good girlfriend i should understand and not force him too much (but sometimes i force him that much so i can't consider my self as a good girlfriend. poor me). i love when he drive and let me grab his arm all the way. i love his smile to the most! i love the way he say "you're so beautiful" instead on asking me to wear skirt, or wedges, or my pink shirt. i love the way he listen to my arguments after my bad day. i love when he hold my shoulder and push me into his embrace; seems he never let me go. i love when we dance and hug and dance again between the crowd; ignoring everyone eyes from us and suddenly i feel 'the whole world just belong to us'. and after all of his long description here, how can i ignore him and pushing him away? how can i ask too much when he already gives me all of his life? AH! now i just find a reason why i can't stop talking about him because i just fall to him everyday, everyminute, everysecond, and everymoment we share with. . whoah i don't think that i would write this much. ok it's enough for me to spam on your home lol. and now i want to take a shower before dark because i'll be lazier to clean my self if the dark has come. bye!
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Text
morning thought (26-7-15)
good morning everybody. . today, i just wake up at 3am. i can't sleep well last night because of my emotion which has take over my mind. maybe last night was the first night after a long time ago i didn't regret what am i doing while i'm angry. . after this morning, i regret all of the tragedy which happened last night. and also regret about why am i so childish. you know. . i sleep and wake up and sleep and wake up again. and everytime i wake up i always text my boyfriend and he also reply it fastly. althought i just text him 'baby?' and he say 'yes?' and i go back sleep but trust me, it makes me better everytime i do it heheu. you know, knowing you have somebody who try to make you feel better whatever your worst condition is the best feeling ever. . i'm so lucky to have him. . thank you, b. . and another thing that i would like to say is just sorry, sorry and sorry (although probably it doesn't work if i just say sorry here) to my brother and my dad especially because i bothering them so much last night. and now i feel so regret about it, really. . and what can i summarize from this is about don't you ever think hard or take an action when you've emotion, when you've angry because there'll be a big chance that the next day or the next time you'll regret it so much. calm down, just relax. and the whole world gonna help you because God want to.
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Text
Nyari Keyboard buat iPad Mini-nya Anna
What a super tiring day! Sebelum cerita soal hari ini, aku mau cerita soal temen baruku dulu. Namanya Anna. Dia dateng dari Moscow, Russia. Dia salah satu Exchange Participant buat Bridge 2 Project-nya AIESEC (I'm a volunteer on it), and Anna, she's my buddy. Kemarin, dia ngechat aku dan ngajakin ketemuan. Aku ngga tau kenapa dia ngajak ketemu, beneran. Tapi karena alasan profesionalitas (cielah) akhirnya iyalah aku ketemu sama dia, hari ini. Awalnya kita janjian jam 1, tapi dia mundur jadi jam 2, terus jam 3 dia baru nyampe. Yaahhh -_- but, ya udahlah. It doesn't matter. Terus tiba-tiba dia ngajakin aku buat nyari keyboard buat iPadnya dia. Aku yang ga pernah cari cari gadget, apalagi yang berbau bau apple, OMG. Langsung bingung deh ini mau ke mana.... Akhirnya aku ajakin dia ke matahari. Keliling dari lantai 2, lantai 5, lantai 1, zzzzz dan tidak menemukan apa-apa. Rasanya pengen nangis. Mana panas banget... (yah namanya juga matahari) Terus ketemulah satu toko yang punya keyboard buat tab (apalah itu namanya, portable apalah), tapi anehnya mas-masnya ga tau gimana cara pakenya. Dia bilang bisa pake bluetooth, terus Anna udah coba nyalain bluetooth iPadnya tapi tetep aja ga bisa, ga ketemu. Dan masnya gatau lagi gimana cara pakenya (apalagi kami), ya udahlah. Kami pergi dari toko itu. Dan Anna bilang "it's weird that he doesn't know how to use it" HAHAHAHAHA. Yea... so many weird thing here, Anna... Oh my God, sampe akhirnya dua jam muter-muter udah gatau lagi mau ke mana. Bener-bener capek dan akhirnya kita duduk delesoran di depan Robinson. Banyak juga yang duduk di sana, dan Anna bilang kalo di Moscow, kamu bisa duduk di mana aja kamu mau. Hahahaha. Even in the mall. (Is that true?) Ada beberapa hal yang Anna keluhkan dari kota ini. Pertama, karena dia nggak bisa renang di laut (she already know that beaches here are dirty, uhum). Kedua, dia nggak tau di mana bisa nemu free wifi di tempat umum. Bukan di cafe, atau restoran. Because she needs to writing on her blog, and she needs to download something blablabla i don't know. Aaaaaa. Aku merasa gagal banget jadi warga Semarang. Beneran. Dan soal free wifi, aku coba buat merekomendasikan starbucks. Ehem. Dan setelah aku perjalanan pulang, aku baru sadar, why don't I use google to looking for apple store nearby. -_- Stupid. -_- Ya. Intinya hari ini capek banget. Dan sedih banget karna ga bisa bantuin Anna sama sekali. Walaupun dia bilang ok ok, semuanya it's ok, tapi... tetep aja. Ku sedih. :( Although you don't understand what I say here, and even I beg you don't need to find it, but once again I'm really sorry, Anna. :(
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Text
You're A Warrior
Jadi, setelah satu bulan penuh kesibukan, badanku mulai mempertanyakan kapan gilirannya untuk diperhatikan. Ia menjadi begitu manja, panas dingin tak karuan. Kemudian dengan mudahnya perasaan sehat itu terlupakan. Dan waktu suatu perasaan 'down' mulai menyelimuti, ada beberapa kalimat motivasi yang bikin aku semangat, bahwa aku harus sembuh. Kalimat itu seperti ini, "One day, you'll be my wife, dan aku ga mau, istri aku ga bisa ngerawat dirinya sendiri. Aku ga mau, istriku kelak, ga bisa ngejaga kondisi badannya sendiri. Aku gamau, istriku kelak, sakit-sakitan karna ulah yang dia lakukan sendiri. Aku gamau, istriku kelak, merasa badannya itu badan superman yang ga bisa sakit, yang ga punya batas apapun, sehingga dia lupa buat istirahat, lupa buat makan, lupa kalo dia bisa sakit, lupa kalo ada orang yang sedih kalo dia sakit. Aku gamau, istriku kelak kayak gitu." Siapa yang ngasih kalimat itu? Doesn't matter for you, but he's so much matter for me, for sure. Sejak itu, tiap kali aku sakit, tiap kali badan kerasa capek karna kegiatan ini dan itu, sebisa mungkin aku mengingat, bahwa di luar sana ada orang yang sedih kalo aku sakit. One day, I'll be a super warrior for my husband and my children. I'll be a super wonder woman for my family. Dan aku nggak akan bisa jadi seperti itu kalau aku bahkan masih nggak bisa mengatur badan aku sendiri. Aku harus bisa terima, sekuat apapun aku, aku nggak akan bisa sama seperti orang lain, perempuan lain. Mungkin banyak perempuan di luar sana yang lebih kuat, yang nggak gampang capek, yang nggak gampang sakit. Tapi, sekali lagi aku harus terima, kalau badan aku beda sama mereka. Mau dibuat seperti apa, badan aku bukan badan mereka. Kapasitas aku, bukan kapasitas mereka. Kadang emang aku ngerasa semuanya bisa aku kendaliin sendiri, semuanya bisa aku lakuin sendiri karna aku berpikir kalau perempuan lain melakukan hal yang lebih dari aku aja bisa. Tapi, that's not an action from a truly warrior. Mungkin, wonder woman bukan cuman perempuan yang selalu sibuk, banyak kegiatan, mencoba hal baru, atau berinteraksi ke sana sini. Tapi lebih dari itu, wonder woman adalah perempuan yang tahu seberapa besar kapasitas badannya untuk beraktivitas, dan tidak bermasalah sama sekali dengan itu. Meski sedikit demi sedikit, tapi pengalaman itu bisa terkumpul. Yang penting ia tidak sok bisa dan sok kuat atau sok tegar untuk bisa melalui segalanya sendirian. Wonder woman tidak harus terlihat kuat di depan pasangannya, dia punya waktu untuk bermanja. Tak penting seberapa manja dia di depan pasangannya, seberapa lemah dia di hadapan pasangannya, asalkan dia selalu terlihat kuat di depan anak-anak dan orang tuanya, dia adalah wonder woman. Maka, jangan takut untuk menangis di depan pasanganmu. Jangan takut untuk mengungkapkan peluh yang kamu rasakan. Jika ia tulus, maka ia akan mengambil tanggung jawab atas peluh yang kamu bawa. Yang terpenting adalah selalu ingat, bahwa kamu bukan hanya soal kamu, tapi juga soal orang-orang di sekitar kamu. Kamu, bukanlah free soul, karna perempuan memang ditakdirkan untuk menuruti pasanganmu, Tuhan yang bilang. Bagaimanapun, kalau kamu sakit, akan ada banyak orang yang sedih. Terutama pasanganmu. Just caring more on an important thing like God, family, and healthness. And you'll be a warrior.
0 notes
anextremepeacemaker · 9 years
Text
curhat doang (just skip pls)
halohalohalo. ini cuman mau curhat doang kok. ga penting banget ya? maaf. :( yaudah kalo ngrasa ga penting diskip aja. :( jadi critanya gini... malem ini tiba-tiba keinget sama omongan orang yang ini, "kalo sayang sama orang, jangan 100%, biar kalo ditinggal sakitnya juga engga 100%" di beberapa hubungan kemarin bisa nerapin itu dengan lumayan mulus sih, tapi di hubungan ini ga bisa. :( kayanya perasaanku udah 100% ada di dia dan bahkan mungkin udah overload ke 101% gimana. :( apa yang ada di dia, kadang bikin sebel juga. kadang bikin marah, bikin jengkel. apalagi kalo udah bikin cemburu. beeehhh... malesinnya minta ampun. tapi di sisi lain ada perasaan yang gede banget yang bikin aku ga masalah gitu mau jengkel sama dia, cemburuin dia, kaya gitu. :( aku udah nyoba jatuh cintanya selaw aja, biasa aja, tapi ga bisa coba. :( tiap kali dia marah, tiap kali dia jengkel, dan begitu juga sebaliknya, ada perasaan tetep pengen sama dia ga pengen pergi. :( ada perasaan peduli juga tetep. mau kaya apa aku marah aku selalu kepikiran dia kayak "dia lagi apa ya. udah makan belum. apa dia masih sedih ya gara-gara aku marah" dan perasaan itu bikin ga betah marah lama-lama. :( like... ya aku ga bisa diemin dia bahkan seharipun, aku ga bisa. :( a half of me want to kill him sometimes but the other half also want him to stay forever. :( am I really in love with this guy? :(
2 notes · View notes