Tumgik
bellavlinder · 5 years
Photo
Tumblr media
Yay, this is my best travel-mate ever. Siapa sih yang gak pernah slek sama travel-mate nya? Pasti 90% pernah yaa. Ya namanya orang pasti pengennya beda-beda. Dari mulai tujuan mau kemana, pilihan makanan, mau tidur dimana, sampe ribut soal jalan kaki atau naik taksi. Ah ribet lah pokoknya. Makanya kadang beberapa orang lebih suka backpackeran daripada pergi rame-rame. Tapi sebenernya mah wajar sih klo ada konflik internal dalam perjalanan. Gak terlepas kalo jalan sama pasangan. Tapi kalo sama pasangan rasanya lebih nyantai gitu mau ngapain aja. Walau hujan badai dan panas menerjang, bahkan nyasar tak tentu arah, tetep aja dibawa nyantai. Ya atuh kalo kenapa-kenapa kan ada yang jadi sandaran. Eaaa. Sebenernya sih ada aja hal yang bisa jadi sumber konflik. Tapi akhirnya lewat aja gitu. Mungkin karena udah saling ngerti dan hapal isi otak masing-masing ya. Itulah yang meminimalisir konflik internal. Dan pada akhirnya tujuan perjalanan kan "menemukan sesuatu yang baru". Entah dari alam, tempat tujuan, bahkan dari teman perjalanan. Semoga tiap langkah kita bukan suatu hal yang sia-sia ya. 3 Nov 2019 (Tepat 8 bulan jadi travel-mate, partner, guru-murid, temen diskusi, temen gosip, temen tidur sampe temen berantem) #soul #love #travel #husband #opinion #travelmate #partner #wefie https://www.instagram.com/p/B4YVuS7Bb14/?igshid=11c3fipk76kaj
6 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Kita Hanya Tak Biasa
Tadi pagi gak sengaja liat berita IG yang judulnya,
Kita Sudah Kecanduan Listrik
Ngerasa relate banget. Walaupun gw juga bukan termasuk orang yang kalang kabut kemaren. Berusaha enjoy lebih tepatnya. Mungkin karena gak sendirian. Ada yang nemenin dan ngajak ngobrol.
Trus gw jadi inget sabtu lalu dosen gw cerita tentang susahnya cari kamar mandi di wilayah timur Indonesia. Ada, tapi jauh. Ada, tapi aksesnya sulit. Ada, tapi keadaannya gak layak. Ada, tapi banyak banget excusenya. Dia cerita buat nuntasin buang hajat aja dia harus jalan beberapa KM dan ketika sampai di lokasi masih harus menuruni ratusan tangga.
Kebayang gak sih lo? Gw kalo jadi bapaknya udah ilang kebelet gw. Udah kebawa sama rasa capeknya. Atau pas balik ke tempat semula balik kebelet lagi. Wkwk, selemah itu ya gw. Bahkan kata dosen gw ada banyak anal kecil yg ke kamar mandi sambil bawa ember penuh air pake iket kepala. Masha Allah. Tiba-tiba ngerasa lemah lagi gw.
Naah begitu juga sama kejadian black out listrik kemarin. Hampir semua mati total. Mulai dari listrik rumah, sinyal hape, air PAM, transportasi publik yg jalannya pake listrik, dan banyak hal lainnya yg ikut2an berenti beroperasi karena gak akan jalan maksimal. Banyak banget yang ngeluh karena hal2 tersebut. Bahkan banyak juga yg akhirnya bongkar celengan karena duitnya di dompet online dan kartu semua.
Sedih, takut, kesel, merasa gabut, dan gak bisa ngapa2in pas kemaren itu wajar. Tapi menrut gw itu hanya karena kita jauh dari kata belajar bertahan hidup dengan hal-hal seadanya. Walaupun banyak orang yang bilang gak lucu kalo buat persamaan dengan orang2 di pedalaman. Tapi buat gw kita semua tetep harus banyak bersyukur dan belajar untuk menikmati keadaan yang serba gak pasti.
Kenapa gak pasti? Karena Allah Maha Pembolak Balik Keadaan. Maha Perubah Takdir. Apalagj yang cuma ciptaan manusia. Gampang Allah jungkirbalikin jadi rusak. Apa sih yg Allah gak bisa?
Makanya menurur gw dengan adanya kejadian kemaren selain kita harus banyak persiapan untuk sesuatu bencana atau musibah yang gak pasti. Kita juga harus belajar menerima dan bertahan dalam keadaan apapun. Mungkin emang gak gampang. Tapi insha Allah bisa. Cuma kitanya aja yang belum biasa.
3 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Sering banget diingetin sama suami buat perbaiki barang2 rusak atau buang sekalian kalau udah gak layak.
Kadang kita mikir panjaaang banget soal biaya dan waktu yg akan keluar buat memperbaiki sesuatu atau bahkan beli baru.
Tapi kita gak pernah mikirin sebab akibatnya kalo gak peduli sama sebuah kerusakan.
Memang yang paling sulit itu membangkitkan kesadaran.
HARGA PENUNDAAN
Bayangkan, hari itu kamu pergi kerja, menggunakan mobil yang biasa kau pakai setiap hari. Sesaat sebelum kamu pergi, istrimu berkata
“Ayah, kapan rem mobilnya diperbaiki? sudah 1 bulan, belum dibawa terus ke bengkel. Nanti-nanti terus” Lalu kamu membalas “Iya Bu, nanti diperbaiki. Sekarang kan masih sibuk. Minggu depan deh ya, janji.”
Bayangkan, hari itu kamu menggunakan mobil kesayanganmu ke tempat kerjamu. Saat kamu lihat, ternyata waktu yang tersedia tidak banyak, akhirnya kamu melaju lebih kencang.
Bayangkan, saat itu, dari kejauhan, nampak lampu yang berwarna hijau, berubah menjadi kuning. Kamu yang sedang melaju kencang, menekan rem untuk berhenti. Namun apa yang terjadi? Mobil itu tetap melaju kencang, melewati stopan, melewati lampu lalu lintas yang kini sudah menjadi merah.
Bayangkan, kamu bertanya, kenapa tidak berhenti? Dalam sepersekian detik itu kamu baru inget, rem mobilmu rusak. Ya, kamu tahu rem mobilmu rusak, namun kamu tak pernah menyangka bahwa ia akan benar-benar rusak di saat seperti ini.
Bayangkan, sambil kamu sibuk dengan rasa kagetmu, sebuah mobil melaju di hadapanmu. Sebuah mobil yang taat aturan, mobil yang maju ketika lampu hijau menyala, tidak lebih cepat, tidak lebih lambat. Sebuah mobil yang terawat, tak ada kerusakan di mobilnya sama sekali, ia melaju dengan normal. Namun sayang, segala kehati-hatiannya, hari ini tak bisa menghindarkannya dari kesialan. Hari itu, mobilmu menabrak mobil orang untuk kali pertama.
Bayangkan, mobilmu berhenti, kamu bangun dari kagetmu, kamu tidak celaka karena sabuk yang kamu gunakan, hanya saja rasa sakit pada kepala yang membentur stir. Ketika kamu lihat ke depan, mobil yang kamu tabrak, terguling.
Bayangkan, kamu keluar dari mobil, mencari korban dari mobil itu, nampak warga berkerumun, di tengah kerumunan itu ada seorang ayah, dengan 2 orang anak. 1 anak laki-laki, tergeletak dekat ayahnya, mengerang kesakitan, nampak ada yang tidak normal pada kakinya. Ada lagi, 1 anak perempuan, masih kecil, usianya 5 tahun, terbujur kaku, duduk sambil dipeluk erat di pangkuan ayahnya.
Bayangkan, kamu mendekat, mendengar sang ayah berbisik kepada anak perempuannya.
“Asyhaduallailahaillallah, waasyhaduannamuhammadarrasulullah”
“Asyhaduallailahaillallah, waasyhaduannamuhammadarrasulullah”
“Asyhaduallailahaillallah, waasyhaduannamuhammadarrasulullah”
Sang anak perempuan itu, sudah tidak bernyawa. Sedang sang adik, harus kehilangan kakiknya.
Bayangkan, kamu merasa menyesal, kamu membantu keluarga yang tertabrak itu, kamu biayai semua biaya pengobatannya, harganya begitu mahal, jauh lebih mahal dari biaya perbaikan rem, tapi tetap kamu bayar karena tak enak.
Bayangkan, kamu merasa menyesal, kamu menunggu keluarga itu sampai mereka keluar dari rumah sakit,waktunya begitu lama, bahkan jauh lebih lama dari waktu perbaikan rem, tapi tetap kamu tunggu karena kamu merasa harus gentle.
Bayangkan, kamu merasa bersalah, kamu ganti mobil keluarga tersebut dengan mobil baru, harganya jauh lebih bahal dari biaya perbaikan mobilmu, tapi tetap kamu bayar sebagai bentuk tanggung jawab.
___
Bayangkan, beberapa waktu setelah itu, kamu hidup seperti biasa lagi, ada perasaan bersalah, tapi semua itu tersapu dengan kesibukanmu. Tapi, di tempat lain, seorang ayah hidupnya kini hancur, putri kesayangannya hilang seketika, sedang anak laki-laki jagoannya, kini tak bisa berjalan seperti biasanya.
Bayangkan, semua ini, hanya karena sebuah penundaan, hanya karena kamu tidak mau mengorbankan waktumu sejenak, karena kamu tidak mau mengorbankan biaya yang memang tidak seberapa.
Bayangkan, karena kelalaianmu, hidup orang lain jadi taruhannya.
Untungya, ini hanya bayangan, bukan kejadian nyata. Lagipula, orang macam apa yang kendaraannya rusak lantas ia membiarkannya? Bukankah itu sama saja dengan menyiapkan kecelakaan?
Ah, tak mungkin, semua orang disini kan orangnya semua peduli, mereka pasti tidak akan melakukan hal semacam itu. Betul bukan?
Semoga bayangan diatas, hanya sebuah bayangan, dan tak pernah kita alami.
BAYANGKAN Bandung, 1 Agustus 2019 @choqi-isyraqi
349 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Konsekuensi
Akhir-akhir ini berbagai rutinitas menyadarkan. Hari-hari lalu yang kita lewati bersama terasa sangat membahagiakan.
Sarapan pagi bersama. Saling memberi ucapan cinta di pagi hari. Sholat fardhu berjamaah. Dan pulang pergi ke tempat kerja dalam satu jalan.
Tapi tiap pilihan pasti punya konsekunsi. Entah waktu, tenaga, bahkan biaya. Dan sejak minggu lalu kita mencoba menguatkan diri. Mengurangi waktu interaksi yang sudah membuatku kecanduan setengah mati. Kebiasaan yang saling menguatkan bonding antara kita.
Tapi setiap kita tak boleh jadi egois. Mungkin bukan kita, hanya aku saja. Karena nyatanya seringkali kamu yang menjadi "penunggu setia" dalam setiap kesibukanku. Lalu kau hanya mengirim kata sakti itu. RINDU.
Dan kini akhirnya aku merasakan apa yang kemarin-kemarin itu kau rasakan. Ternyata rasanya tidak enak. Tapi aku tak bisa menolak. Semua ini adalah sebab dari pilihan. Jangan sampai aku menjadi penghalang bagi banyak ide liarmu.
Semoga ini jalan menuju versi terbaik bagi diri kita. Bukan sekedar ingin membahagiakan diri sendiri. Tapi juga turut membahagiakan pasangan masing-masing.
Semangat ya.
2 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Kalau kamu takut kehilangan, aku lebih takut akan sebuah pertemuan. Karena tak akan ada rasa kehilangan, jika kau tak mengiyakan sebuah pertemuan.
1 note · View note
bellavlinder · 5 years
Text
Last Minute
Buat gw yang namanya "Campur tangan Allah" udah gak aneh sebenernya. Sejak Papa meninggal, adaaa aja hal-hal kecil yang gw rasa itu bentuk bantuan dari Allah. Entah ada yang kasih uang saku, petunjuk jalan, beasiswa, orang baik, dan lain sebagainya. Semua itu perlahan-lahan membentuk gw untuk terus pasrah aja sama Allah.
Terus pas gw mulai mandiri, keuangan mulai membaik dari segala sisi, gw ngerasa udah jarang dateng "keajaiban" itu. Kadang-kadang aja nongol, itupun kalo gak ditafakuri, gw seringnya gak nyadar. Emang dasar gw nya aja kali ya yg kurang bersyukur.
Tapi kali ini Allah kasih liat "keajaiban" nya lagi. Tapi kali ini bukan lewat gw, tapi melalui suami gw.
Sejak akhir tahun kemarin suami udh cari kerjaan kesana kemari. Dari tempat yang paling mudah dijangkau, sampe yang test nya lumayan nguras otak. Karena waktu itu posisi mau nikah, suami berusaha buat cari kerja tambahan atau yang lebih baik. Muter-muter kesana kemari. Ke tempat kenalannya, ke tempat2 yang gw rekomendasiin, sampe tempat yang ada di loker komunitas. Hasilnya nihil.
Sempet suami terpuruk. Merasa gagal dan gak bisa apa2 sebagai laki-laki. Gw cuma bisa semangatin dan bilang, "Semua ada waktunya. Mungkin Allah mau kasih waktu ke kita untuk saling mengenal satu sama lain. Jadi Allah kasih waktu luang buat kita, khususnya kamu". Dia mengiyakan walaupun dengan rasa sedih di dada.
Sampai hari pernikahan pun apa yang ia usahakan tak kunjung terlihat hasilnya. Gw cuma bisa bantu doa. Walaupun dalam hati mulai muncul rasa pesimis. Tapi akhirnya dipasrahin aja ke Allah. Suami pun udh mulai terlihat pasrah. Gak menggebu2 kayak di awal, tapi tetep usaha.
Dan akhirnya kemarin, tepat di H-3 tahun ajaran baru dimulai, sebuah telpon datang. Lamaran kerja yang sudah ditaruh entah sejak kapan akhirnya membuahkan sebuah panggilan. Dan begitu sampai disana langsung diterima kerja. Senin besok sudah bisa mulai. Masha Allah. Nikmat Allah mana lagi yang kamu dustakan?
Allah gak ngasih langsung. Butuh waktu buat mempersiapkan diri kita bener2 ikhlas sama ketetapan Allah. Allah gak ngasih gitu aja. Butuh usaha, tenaga, bahkan materi untuk sampai pada jawaban atas doa2 kita. Masih gak nyangka sampai detik ini gimana bisa Allah kasih jawaban di detik-detik terakhir. Di saat gw dan suami rasanya udah gak berharap sama semua hal yg kemarin kita udah coba. Kayaknya udah gak bisa gitu. Tapi Allah bikin jadi bisa.
Dan yang lebih mencengangkan lagi sebenernya posisi yg dilamar suami sudah ada yg mengisi. Tapi beliau mengundurkan diri karena memilih bekerja di tempat lain. Masha Allah. Lagi2 dibuat takjub sama skenarionya Allah.
Hanya Allah yang Maha Tahu. Hanya Allah yang Maha Adil. Hanya Allah yang Maha Mendengar. Allah udah ngatur. Kita cuma diminta lebih mesra lagi aja sama Allah. Semua udah ada takdirnya. Kitanya aja kadang gak percaya dan uring-uringan sendiri sama kemauan kita.
Maka nikmat Allah manalagi yang kamu dustakan?
0 notes
bellavlinder · 5 years
Text
Terima kasih telah membersamai. Telah sabar meniti hari demi hari dengan berbagai pengalaman dan pelajaran baru. Terima kasih sudah mencintaiku di tiap detik yang berlalu. Sesungguhnya hingga kini aku tak pernah merasa begitu dicintai lebih dari ini. Semoga segala kesungguhanmu menjadi doa terbaik bagi keluarga kecil kita. Semoga Allah juga mendengar bisikan keinginan kita tiap malam.
6 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Bahagia bersama pasangan halal itu sederhana. ❤😊
yang menyenangkan
sebelum menikah, saya mengira bahwa hal-hal yang akan membuat pasangan kita senang, hal-hal yang akan menyenangkan kita, itu seperti apa yang sering tampak di lini masa media sosial. seperti bisa punya rumah dan kendaraan sendiri, bisa jalan-jalan jauh, makan-makan enak. ternyata, iya hal-hal itu akan membuat senang. akan tetapi, masih banyak hal lain yang bisa membuat pasangan kita senang. hal-hal yang sederhana.
merawat diri dan menjaga kebersihan diri. misalnya mandi sebelum tidur supaya wangi. misalnya rajin sikat gigi. misalnya dandan sedikit dan pakai parfum di rumah. misalnya rajin olahraga.
memberikan pujian atas usaha pasangan. berlaku kepada semua orang juga sih. berikan apresiasi atas usahanya, bukan atas hasilnya. “terima kasih ya sudah masak.” “terima kasih ya sudah lelah bekerja hari ini.” dan lain-lain.
menerima pemberian dan menunjukkan kita menghargai pemberian tersebut. misalnya dikasih baju oleh pasangan. dipakai, terus waktu pakai bilang sama pasangan, “aku keren yaa. makasih yaa.”
menerima bantuan. buka ladang pahala untuk pasangan kita. misalnya ditawari, “mau minum nggak? mau dipijetin nggak?” jawab iya saja. terima kebaikannya karena pasangan kita pasti senang melakukan kebaikan, apalagi kalau dia menawarkan.
memberi bantuan. bagi-bagi tugas pekerjaan rumah tanpa harus bagi-bagi, itu yang paling enak. misalnya si laki-laki sedang nyuci kendaraan, si perempuan bantu bersihkan pekarangan sekalian. misalnya si perempuan sedang cuci-cuci peralatan dapur, si laki-laki bantu bersihkan dapurnya sekalian.
memberi hadiah. nggak selalu harus hadiah besar. bisa juga kok semacam, “tadi aku ke warung, terus ada cokelat, terus aku inget kamu. ini buat kamu.” bisa juga hadiahnya membuatkan makanan kesukaan, dan lain-lain.
memberi ruang. biarkan dia punya hobi, main game, main media sosial, baca, apa pun yang menjadi kesukaannya. tak usah ikut-ikutan alias jangan kepo. :P
kejutan! kejutan nggak selalu harus yang besar dan mewah-mewah. tiba-tiba bilang, “aku sayang kamu” terus cium pipi atau peluk, itu juga kejutan.
memberi perhatian. perhatian itu bukan sering-sering nelepon, sering-sering kasih hadiah, bukan. perhatian itu kalau pasangan kita sedang bercerita, kita fokus mendengarkan, nggak main gadget. perhatian itu mengingat jadwalnya. perhatian itu “membaca” apa yang sedang dibutuhkan pasangan kita.
membiarkan pasangan kita istirahat. kita semua tahu mahalnya istirahat yang berkualitas. jadi, kasih kesempatan kepada pasangan kita untuk istirahat. kalau pasangan sedang capek, jangan bebani dengan apa pun. biar istirahat dulu.
tidak ribet kan? semakin dewasa, semakin kita menyadari bahwa kesenangan–dan kebahagiaan–letaknya ada pada hal-hal sederhana. kebanyakan hal itu, tidak tampak di media sosial. bahagia atau tidak, sejatinya, hanya diri sendiri yang mengetahui.
2K notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Sampai detik ini aku masih meyakinkan diriku alasan memilih dirimu. Kadang terbesit ragu. Tapi lama kelamaan berangsur meyakinkan. Aku berusaha meyakinkan hati bahwa memilih dirimu bukan karena materi, karena rejeki ada di tangan Allah. Juga bukan memilihmu karena fisik, karena semakin tua tubuh kita kian renta. Aku dengan sangat yakin memilihmu karena aku akan nyaman berada di dekatmu. Ada hangat, ada ketenangan tak terkira, dan ada senyum walaupun aku tau kita tak slamanya bahagia.
Aku selalu berusaha meyakini bahwa pelukan ternyaman adalah pundak dan dadamu. Tempatku berkeluh kesah hal-hal yang tak bisa ku tanggung sendiri. Tempatku menuangkan rasa sedih tak terkira yang menyeruak dari dalam dada.
Sampai saat ini aku masih juga meyakini kalau kau adalah pilihan terbaik yang Allah kirimkan untukku. Pria yang penerimaannya sangat luas kepadaku. Pria yang selalu ada mendukungku. Pria yang selalu sabar mengatasi keras kepalaku. Kata banyak orang kamu orang yang tidak sabaran. Tapi bagiku kamu paling sabar menghadapiku, begitupun sebaliknya.
Semoga kamu memang pilihan terbaik dari Allah. Jawaban dari doa-doa panjangku bertahun-tahun lalu. Jawaban dari penantian panjang diiingi kesabaran. Mungkin banyak juga yang mengira kita tak sejalan. Tapi kurasa jalan itu harus diciptakan, karena sejatinya manusia tidak ada yang benar-benar sempurna, tidak ada yang benar-benar sepaham.
Dan kini beberapa minggu bersam dirimu membuatku semakin yakin bahwa kau adalah pria pilihan yang akan menemani sisa hidupku. Perjalanan panjang kita baru saja dimulai. Masih banyak tantangan menanti di depan sana. Semoga kita selalu bisa melewati semuanya bersama-sama.
Bismillahirrohmanirrohiim.
2 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Let's being a new
Saya mengawali 2018 dengan tekad kuat untuk berbenah diri. Dimulai dari rencana melanjutkan pendidikan hingga mencari kajian rutin untuk mengisi kebutuhan rohani. Di awal tahun juga Saya mendapat tawaran mutasi di perusahaan. Tak langsung Saya iyakan, karena sebuah perpindahan selalu butuh banyak pertimbangan. Allah Maha Baik. Rasanya semua yang terjadi di awal 2018 adalah apa yang saya cari dan saya rencanakan. Kajian rutin dimulai bulan Januari, walaupun Saya masih sering bolos karena belum menemukan feel dalam kelompok. Mutasi ke kantor pusat di bulan Maret. Dengan berat hati dan pikiran akhirnya Saya setujui tawaran itu, berpikir bahwa berbenah diri di mulai dari tempat yang baru. Lalu kuliah S1 di mulai pada bulan Juli, setelah lebaran Idul Fitri saya kembali menyandang status mahasiswa.
Bagi saya semua perubahan yang saya alami karena saya menginginkannya. Ada begitu banyak hal baru yangy menyenangkan. Tapi banyak juga yang membuat saya sedikit menyesal mengambil keputusan. Tapi rasanya segala rangkaian kegiatan baru ini memang sudah diatur oleh Allah. Waktu kerja saya yang semakin luang membuat saya bisa mengerjakan tugas kuliah dan tidak harus masuk kerja di weekend, sehingga bisa mengikuti kuliah juga kajian. Betapa beruntungnya saya.
Lalu akhir tahun memasuki titik jenuhnya. Suasana kerja baru membuat hidup saya menjadi cepat lelah. Jarak yang jauh, ongkos yang banyak, hingga rekan kerja yang jauh dari ekspektasi. Tapi lagi-lagi Allah Maha Baik. Ia gulirkan satu episode lagi yang membuat hidup Saya jadi jauh lebih berwarna. Seseorang hadir begitu saja dalam hidup saya.
Allah Maha Baik. Rasanya ingin tak henti mengulang kalimat itu. Karena hanya Allah yang bisa membuat banyak skenario tak terduga dalam hidup hambanya. Seseorang hadir membawa pertanyaan besar tentang masa depan. Membawa saya kepada kehidupan baru, rutinitas baru, perasaan baru, serta pemikiran yang lebih beragam. Anehnya berbagai ekspektasi dan rencana saya bisa begitu mudahnya diberi banyak warna oleh orang yang belum lama saya kenal. Saya takjub sendiri. Tapi tak tau harus apa selain menerima.
Di ujung tahun 2018, saya tak punya banyak harapan untuk tahun 2019. Saya hanya ingin memainkan peran saya sebaik-baiknya. Menjadi seorang wanita yang kuat dan bermanfaat untuk sekitarnya. Belajar banyak hal baru demi cita-cita. Dan selalu bersyukur agar Allah masih berbaik hati menyelipkan skenario-skenario manis dalam perjalanan hidup saya yang masih panjang.
Welcome 2019.
Let's being a new
6 notes · View notes
bellavlinder · 5 years
Text
Pada akhirnya, perjalananmu akan berhenti ketika menemukan seseorang yang mungkin jauh dari bayangan, tapi bersamanya seluruh ego dan ekspektasimu luruh perlahan.
Pada akhirnya, perjalananmu akan berhenti pada seseorang yang memiliki penerimaan sama besar dan luasnya pada diri masing-masing.
Karena jodoh bukan tentang mirip atau melengkapi. Tapi juga berusaha untuk terus saling memiliki.
Tentang Jodoh
Pernah kebayang gak, bahwa siapa jodohmu, apa pekerjaannya, dan bagaimana kebiasaannya, akan sangat mempengaruhi cerita dalam hidupmu kelak?
7 hari seminggu, 24 jam sehari. Bangun tidurnya, mandinya, sarapannya, bekerjanya, pulangnya, istirahatnya, pekerjaan malamnya, bacaannya, tontonannya, hiburannya, tempat nongkrongnya, dan olahraganya. Semuanya akan menjadi cerita dalam hidupmu.
Apakah dia seorang penulis, wartawan, arsitek, staff ahli anggota dewan, pegawai kantor pajak, tukang nasi goreng pinggir jalan, atau PNS kelurahan, kalian akan saling menyumbang cerita.
Kebiasaannya akan mengisi hari-harimu. Keteledorannya, kesiagaannya, kelucuannya, bahkan kebodohannya akan menjadi urusanmu. Yang barangkali bisa kamu tertawai, omeli, atau tak kamu pedulikan.
Saat kamu memutuskan untuk memiliki dan dimiliki seseorang, ada akibat atau konsekuensi yang harus kamu hadapi. Jika pekerjaannya begini, maka hidupmu akan begitu. Jika kebiasaannya seperti ini, maka hari-harimu akan seperti itu. Sudahkah kamu yakinkan dirimu? Ataukah terbersit secuil keraguan, jangan-jangan bukan dia?
Memang, kadang selektif menjadi dilematis. Terlebih usia tampaknya sulit diajak kompromi. Di saat seperti ini, kita perlu menilik kembali. Siapa yang kita cari, seseorang yang sempurna, ataukah yang mampu sama-sama?
Pada akhirnya, pencarianmu akan bermuara bukan kepada kesempurnaan melainkan penerimaan. Karena tak akan ada orang yang sempurna untuk dipilih, namun selalu ada orang yang layak untuk diterima.
Jika sudah ada penerimaan, maka sisanya adalah keberanian.
— Taufik Aulia
4K notes · View notes
bellavlinder · 6 years
Quote
Berulang kali excited tiap kali bisa mendarat di halaman biru ini. Rasanya tuh kayak "pulang" dan siap untuk mencurahkan segala kata. Belum nemu platform lain yang bisa senyaman ini.
Kangen Tumblr
2 notes · View notes
bellavlinder · 6 years
Quote
Kedewasaan seseorang selalu berbanding lurus dengan usia yang bertambah dan besarnya ujian hidup yang menempa.
Dulu dan mungkin hingga kini saya masih mencoba meyakini kalimat diatas. Ada yang selalu mendasari hal-hal yang saya percayai. Terutama apa yang sudah saya alami sendiri. Saya selalu meyakini bahwa sifat dewasa seseorang akan selalu bertambah seiring berjalannya hidup dan waktu.
Tapi akhir-akhir ini rasanya saya merasa salah. Ada suatu ketika saya bertemu orang-orang yang tetap tak bisa sempurna menjadi sosok dewasa walaupun usianya cukup matang dan seabrek masalah pernah menerpanya. Entah ekspektasi saya yang terlalu tinggi atau saya hanya menggeneralisir semua orang sama dengan saya.
Apakah saya kecewa ketika menemukannya? Tentu saja. Rasanya seperti dikhianati oleh kepercayaan yang selama ini saya jaga dan tumbuh dengan subur dalam hati dan pikiran saya. Tapi lalu saya sadar, tidak semua orang lahir dan tumbuh pada titik yang sama. Mungkin mereka yang saya anggap belum cukup dewasa di usianya kini hanya terlambat memulai hidup. Mungkin mereka yang saya anggap belum cukup dewasa walaupun kerasnya hidup bertubi-tubi menghampiri, mungkin hanya apa yang mereka rasakan belum mencapai batas minimal untuk meraih sebuah kedewasaan.
Waktu terus berjalan. Semua orang terus berubah. Walaupun seringkali saya merasa berada pada titik yang itu-itu saja. Bukan tak bersyukur, tapi ada begitu banyak hal yang rasanya menjerat dan tak ingin saya beranjak pergi terlalu jauh.
Apakah memelihara kenangan juga bisa menghambat sebuah kedewasaan? Semoga saja tidak!
- Bella Vlinder -
13 notes · View notes
bellavlinder · 6 years
Quote
Selalu ada jawaban atas setiap pertanyaan. Selalu ada solusi dari setiap masalah. Jangan pernah merasa sendiri, karena selalu ada kebaikan-kebaikan yang menyertai.
2 notes · View notes
bellavlinder · 6 years
Text
Kebahagiaan adalah ketika apa yg Anda pikir,apa yg Anda katakan,dan apa yg Anda lakukan bisa selaras.
Mahatma Gandhi
View On WordPress
0 notes
bellavlinder · 6 years
Text
Yang Terbaik di Setiap Kelas Inspirasi
Yang Terbaik di Setiap Kelas Inspirasi
Hai-hai, udah sering banget kan gw posting tentang Kelas Inspirasi. Udah banyak banget hal yang gw ceritain. Dari momen sedih, seneng, bingung, kesel, kecewa, semangat, dan lain sebagainya. Banyak juga foto yang mendukung tiap tulisan yang udah di ambil sama para dokumentator kece.
Gak kerasa nih akhir Maret 2018 kemaren ternyata udah lumayan banyak Kelas Inspirasi yang gw ikutin. Rinciannya…
View On WordPress
1 note · View note
bellavlinder · 6 years
Text
Hack for??
Kalo denger kata HACKER, apa sih yang ada di pikiran lo? Kedengerannya jahat yaa. Padahal gak juga kok. Semua ilmu di dunia ini kan bisa jadi positif dan negatif sesuai peruntukannya. Jadi gak bisa semua hal digeneralisasikan menjadi jahat dan baik.
Jadi sebenernya gw cuma mau cerita soal pengalaman gw kemaren sore. Pas pulang kerja kemaren gw duduk di depan RS sambil nunggu temen gw. Ada…
View On WordPress
0 notes