Tumgik
#indonesiamengajar
iradatira · 11 months
Text
Harapan Untuk Pulih dan Kembali
Sudah beberapa bulan aku meninggalkan desa penugasanku, dalam rangka penyembuhan tangan kiriku yang patah untuk dilakukan operasi dan pemulihan. Kenyamanan di kota yang serba ada, juga kondisi tanganku yang perlu pemulihan, membuatku tidak banyak bergerak.
Padahal saat aku bertugas sebagai pengajar muda, aku perlu berjalan kaki berkilo-kilo jauhnya untuk belanja ke toko sayur, atau saat bermain dengan anak-anak. Setiap bulan aku dan teman satu tim PM berkunjung dari satu desa ke desa temanku yang lain dengan kapal klotok 4 jam ke pulau maya, pernah juga kapal 12 jam untuk sampai di desa betok kepulauan karimata. Ya, effort yang diperlukan memang sebesar itu untuk hadir mengajar anak-anak di sana. aku sangat salut dengan bapak ibu guru yang mengajar di sana, mereka hanya pulang ke darat cuma beberapa bulan sekali, karena perjalanan transportasi yang dibutuhkan untuk ke darat memang sangat jarang dan perlu effort besar.
Yah karena sudah terbiasa berjuang di penempatan, aku tidak mau kehilangan spirit itu meski pergerakan tangan kiriku masih terbatas. Beberapa minggu ini aku sengaja pelan-pelan membuat diriku bergerak lebih banyak, dalam rangka menyiapkan mental dan pembiasaan sebelum kembali ke desa penempatanku, di desa Batu Barat, Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
Aku mulai mencoba memasak menggunakan tangan kanan saja. Tangan kiriku belum bisa memegang benda apapun dengan baik. ya, aku masak sebisanya. Dimulai dari, membantu ibu memasak tumis, menggoreng tahu tempe, mie, membuat roti bakar dan pisang goreng. aku mencoba keluar dari rumah, berjalan kaki kemanapun untuk membeli sesuatu. Entah itu ke mini market, ke tempat fotocopy, membeli jus. Pagi ini berjalan kaki satu jam mengelilingi kampungku tanpa membeli apapun.
Aku sengaja melatih diriku untuk kembali melakukan aktivitas normal, berada di kondisi yang terbatas, meski dengan keadaan tangan kiriku yang belum pulih. Karena dalam beberapa waktu kedepan aku kembali mengajar di sana, aku sudah sangat rindu dengan desaku, juga anak-anak, yang sangat menanti kehadiranku di sana.
Tak sampai hati aku menerima voice note dari murid-muridku kelas 1 yang menanyakan keadaanku, menanyakan kapan aku kembali bersama mereka. " Oo bu ira, bile ibu balik te? bile ibuk nak ajarkan kamek gik?" Maafkan ibu gurumu ini ya nak, harus melewatkan momen puasa, lebaran, bahkan ujian kenaikan kelas tidak bisa membersamai kalian, ibu masih sakit :").
Bahkan di sini, saat sakit pun, aku masih memikirkan bagaimana aku bisa kembali ke desa nanti dengan lebih baik. Aku membaca beberapa buku parenting agar aku bisa mengajar lebih baik, membersamai anak-anak dan guru-guru, juga lebih mindful berinteraksi dengan warga saat aku kembali nanti. Untuk menuntaskan momen pengabdianku.
Ah ya, baru kusadari ternyata satu tahun itu terasa sebentar. Aku belum banyak memberikan sesuatu untuk desa penempatanku. Justru aku belajar arti hidup, perjuangan, bahkan mengenali diri sendiri melalui momen pengabdian ini.
Tunggu aku kembali, anak-anakku. Aku akan kembali dengan lebih kuat, lebih mindful, dan belajar untuk lebih berhati luas, demi mendampingi kalian di beberapa bulan terakhir ini. Kita lanjutkan proses tumbuh dan belajar sama-sama ya.. :")
17 notes · View notes
rainilamsari · 2 years
Text
aneh banget rasanya. baru saja merilis bahwa interviewer saya beberapa tahun lalu, yang menggagalkan saya, ternyata alumni Pengajar Muda. yang mana, saya sebut-sebut sebagai salah satu pengalaman yang mengesankan, bahkan, saya sebutkan beberapa nama yang menginspirasi saat menceburkan diri dalam salah satu kegiatan sukarelawan di sana. dan masih yang paling seru sampai hari ini!
aneh rasanya, mengetahui kalau Kakak yang menginspirasi saya, yang saya sebut namanya, ternyata seangkatan dengan beliau di IM. hah!?
lebih aneh lagi rasanya ketika merilis bahwa, istri beliau ternyata senior saya di kampus. senior yang kece, shalihah, dan penuh prestasi.
setelah mengait-ngaitkan satu sama lain, saya akhirnya paham dari mana datangnya ide program yang saya lamar itu, haha. qadarullah, memang belum berjodoh. alhamdulillah ala kulli hal..
yeah, i just connecting the dots. mungkin belum akan berakhir di sini. barangkali masih ada kejutan lain yang menanti. mari berbuat yang baik, berkata yang baik, berpakaian yang baik. kita ga pernah tahu orang yang kita temui, barangkali tengah menjadi wasilah atas hikmah dan ibrah atau penentu kisah yang akan kita tapaki. berharap ikhtiar-ikhtiar baik kita terganjar dengan yang baik-baik pula (meski jalannya berlubang dan tak mulus, hehe).
penemuan hari ini mengingatkan saya satu hal, tidak semua yang kita sukai akan kita dapatkan. tidak segala yang kita inginkan mesti kita menangkan. sebagaimana mencintai literasi, tidak harus berada di SLI. saya merasa diminta membuktikan cinta dengan cara-cara yang tidak biasa. bagaimana progresnya? kapan-kapan kita cerita ^^
0 notes
izzaazkiy · 5 months
Text
Menemukan mimpi adalah perjalanan menandai potensi diri, menantang diri untuk menjadi lebih baik.
Maka dalam perjalanan itu, ada jurang masa lalu yang harus dilewati, luka yang harus diobati, ketakutan yang harus dihadapi, dan masa depan yang harus disiapkan.
Membuka diri terhadap kesempatan berarti merelakan diri untuk terluka terhadap ketidakpastian dan kegagalan.
Namun kita harus yakin bahwa suatu saat masa itu akan terkenang, masa-masa dimana kita tidak menyerah terhadap keadaan.
Maka dalam prosesnya pasti ada hal-hal yang tak bisa kita kendalikan. Tak semuanya bisa kita kerjakan dengan tangan sendiri. Mengakui kelemahan bisa jadi mudah, tetapi membiarkan orang lain melengkapi kelemahan kita, membutuhkan kerendahan hati.
Kerendahan hati untuk menyadari ada orang lain yang bersedia membantu kita dalam memenuhi mimpi.
#IndonesiaMengajar
0 notes
yurikoprastiyo · 3 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Halo teman-teman semua.
Pernah kebayang gak untuk menjadi guru sekolah selama satu tahun di wilayah terpencil di Indonesia. Tempat yang sebelumnya belum pernah kamu kunjungi. Kamu gak hanya menjadi guru tetapi juga pemberdayaan masyarakat.
Pengalaman yang gak akan kamu lupakan seumur hidup pastinya. Kamu juga akan belajar pengembangan diri dan sekolah kepemimpinan selama disana. Tenang, menjadi pengajar muda gak harus lulusan PGSD kok.
Ini kesempatanmu untuk jadi Pengajar Muda XXI Indonesia Mengajar. Kalau tertarik boleh banget kok DM untuk tanya-tanya. Atau mau lihat ceritaku selama penempatan, bisa kunjungi www.yurikoprastiyo.com. Ikuti juga instagram @yurikoprastiyoblog. Mari berjejaring :)
76 notes · View notes
mudamelekteknologi · 3 years
Photo
Tumblr media
#mudamelekteknologi #melekteknologi #teknologi #design #branding #belajardesign #typography #belajarweb #build #belajarcanva #desainer #desainlogo #desainergrafis #webdesign #webdeveloper #lokerwebdeveloper #edukasi #pendidikan #indonesiamengajar #startup #mahasiswa #kampus #wisuda #sarjana #skripsi #kuliah #html #uidesign #luxuryhome #koding https://www.instagram.com/p/CJynMvLpTZk/?igshid=v5dnk8ydjrbg
2 notes · View notes
allamherlambang · 4 years
Text
ibarat susu yang terus dimasukkan ke dalam gelas berisi air, tanpa diaduk. tentu saja mengendap. manisnya tak merata. bisa dinikmati? jelas tidak.
begitulah kira-kira bagaimana gambaran ceritaku selama menjadi pengajar muda. hari demi hari, ada begitu banyak cerita keren, hebat, dan cerita-cerita inspiratif yang aku dapatkan. mulai dari anak kecil, anak baru gede, yang mulai beranjak dewasa, ibu-ibu, sampai kakek-kakek. namun, satu pun belum pernah kukonversikan menjadi tulisan maupun catatan perjalanan.
apakah aku perlu mengaduknya sekarang? agar cerita-cerita itu larut dalam sebuah tulisan. tak peduli apakah ada yang ikut menikmati atau sekadar merasakan. setidaknya, alasanku menulis adalah karena ingin menulis. dan tentu saja, bukan berarti aku tidak ingin ada yang membaca. itu alasan lain.
sudah mau ramadan. mungkin aku akan membiarkannya dulu bersama malam-malam keajaiban. biarkan aku menyerapnya lebih dalam. membiarkan cerita-cerita itu masuk mengisi pemahaman.
esok, barangkali aku hanya perlu menyulamnya menjadi tulisan.
23.35
4 notes · View notes
socio-ligius · 4 years
Text
Tumblr media
Jika tidak mencoba, dimana kita akan belajar hal benar dan salah ?
Banyak yang membuktikan bahwa pengalaman adalah benih yang menghasilkan ilmu.
Jika tidak berani, dimana kita akan mengatahui rasa takut dan punya nyali ?
Banyak yang merasakan bahwa keberanian hadir di atas rasa takut yang pernah/sedang mengahampiri.
Dan yang terpenting,
Selama itu tidak membuatmu mati, semua akan membuatmu kuat.
Ciamis, 13 Juni 2020
1 note · View note
antikarafalesia · 5 years
Photo
Tumblr media
Selamat ulang tahun @kelasinspirasi.id Rasanya baru saja 4 hari yang lalu saya dan panitia lokal kelas inspirasi kepulauan sula menjalankan hari inspirasi di 5 zona inspirasi. Hari ini ttnyata tepat 7 tahun kelas inspirasi berjalan menginspirasi anak-anak di seluruh penjuru negeri. Semangat menginspirasi dan bergandengan tangan bersama untuk memajukan pendidikan negeri ini.... Sukses selalu untuk kelas inspirasi di seluruh Indonesia ^^ #kelasinspirasi #kelasinspirasisula #pengajarmudaxvii #pmxvii #Indonesiamengajar (at Sanana, Maluku, Indonesia) https://www.instagram.com/antikaatsna/p/BwriBxGgIFi/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=ecvms4m51php
1 note · View note
kijepara-blog · 5 years
Photo
Tumblr media
Zhùfú Nín Xīnnián Kuàilè. . "Menyambut musim dan harapan terbaik untuk Tahun Baru." . Semoga di tahun baru ini, menjadi semangat baru untuk menebar kebaikan. Salam Inspirasi !!!! . ➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖ #indonesiamengajar #kelasinspirasi #kelasinspirasijepara #kijepara #kijpr3 #imlek https://www.instagram.com/p/BtewaMzHtBr/?utm_source=ig_tumblr_share&igshid=1bw3f0xaozp9p
1 note · View note
bellavlinder · 6 years
Text
Yang Terbaik di Setiap Kelas Inspirasi
Yang Terbaik di Setiap Kelas Inspirasi
Hai-hai, udah sering banget kan gw posting tentang Kelas Inspirasi. Udah banyak banget hal yang gw ceritain. Dari momen sedih, seneng, bingung, kesel, kecewa, semangat, dan lain sebagainya. Banyak juga foto yang mendukung tiap tulisan yang udah di ambil sama para dokumentator kece.
Gak kerasa nih akhir Maret 2018 kemaren ternyata udah lumayan banyak Kelas Inspirasi yang gw ikutin. Rinciannya…
View On WordPress
1 note · View note
andhinaratri · 6 years
Text
Sebuah Perjalanan Panjang (1)
"kamu hari ini adalah kumpulan dari apa yang kamu lakukan di masa lalu dan harapan di masa depan”
Tentang kuliah di luar negri, hal yang saat ini masih hangat dibicarakan, dan saya sendiri sering dapat pertanyaan tentang bagaimana cerita saya bisa sampai di sini. Tulisan ini dibuat untuk bercerita pengalaman saya, bukan khusus tentang tips dan trik, karena sudah banyak yang membuatnya. Yap, di saat tulisan ini di buat, saya sedang menempuh studi S2 dengan program Development and Rural Innovation di Wageningen University and Research di Belanda. Bisa kuliah di luar negri sendiri memang bukan harapan singkat yang tiba-tiba muncul di kepala begitu lulus kuliah S1, namun ide ini memang kumpulan asa dari masa kecil yang selalu ada di kepala, hingga sadar tak sadar selalu membawa untuk berjalan ke arah sana.
Selama ini, saya sendiri selalu mendapatkan sekolah atau kampus yang bukan menjadi minat dan pilihan utama, tapi program yang saya jalani selalu sesuai dan memang yang saya suka. Saya bersekolah SMA yang memang dekat dengan rumah, karena itu adalah pilihan terbaik orangtua. Sewaktu memilih kampus, pun UGM bukan pilihan pertama saya, tapi kuliah di sana adalah salah satu dari sekian banyak “bukan pilihan” yang tidak saya sesali. Sampai saat ini bisa di Wageningen pun juga bukan apa yang saya pilih dari awal dan cita-citakan. Aneh. hmm, sepertinya Allah lebih dan lebih tau apa yang terbaik buat saya, hingga semua jalan yang saya tempuh tak lepas dari campur tangan kuasa-Nya.
Jadi begini, ide untuk bisa merasakan sistem pendidikan di negara maju pertama kali saya coba sewaktu SMA, mungkin banyak yang tahu tentang AFS, sebuah program pertukaran pelajar khusus anak SMA. Pada waktu itu, pengetahuan saya dan secara kemampuan memang jauh sekali, bahasa Inggris juga “basic greeting” doang, nulis esai belum bisa, apalagi bikin motivation letter, belum ada gambaran apa yang harus dilakukan, dan hasilnya jelas tidak diterima. Pelajaran pertama, setidaknya harus bisa berbahasa Inggris yang baik dan benar. Dari situlah saya mencoba untuk belajar TOEFL sendiri, mengejar target. Hingga saat lulus SMA pernah ditawari buat kuliah di NTU, dengan A level, namun karena masih merasa jauh dari gambaran dan dinilai terlalu muda oleh orangtua untuk di lepas sendiri di negara orang pilihan itu dilepaskan.
Singkatnya, saat kuliah, entah tidak terhitung proses mencari informasi pertukaran pelajar, konferensi, ataupun kegiatan short course yang mungkin bisa untuk diikuti. Sudah lupa berapa banyak membuat aplikasi untuk berbagai program, meminta surat rekomendasi (mungkin jajaran dekanat udah saking hapalnya) ditambah banyak surat motivasi dan proposal, beberapa berhasil dan akhirnya membawa saya bisa ikut program-program konferensi singkat, sisanya memang terlewat begitu saja, atau karena satu dan lain hal akhirnya tidak bisa berangkat. Setelah punya target untuk lulus S1 secepat-cepatnya, yang ada dalam bayangan saya tak lain dan tak bukan adalah lanjut kuliah S2, tak ada gambaran lain yang mau saya capai. Dari sinilah perjalanan di mulai...
Proses untuk memulai ini ada banyak sekali yang perlu dipersiapkan, apalagi saya tidak punya mentor khusus atau orang yang bisa benar-benar mengarahkan, no clue. Hal pertama dan paling utama yang saya lakukan jelas memersiapkan kemampuan berbahasa Inggris. Untuk hal yang satu ini saja sudah banyak sekali yang harus dikorbankan, waktu, tenaga, dan uang. Waktu itu, tidak banyak teman saya yang berminat untuk belajar IBT ataupun IELTS seperti yang saya lakukan. Pun, saya tidak pernah benar-benar terdaftar belajar penuh di sebuah lembaga bahasa. Pertama karena mengatur waktunya susah, kedua jelas karena biaya yang tidak murah. Untuk melatih dan mencoba kepercayaan diri saya, sampai pada akhirnya saya menulis skripsi dengan bahasa Inggris, yang mungkin bikin ketawa bacanya sekarang, tapi itu salah satu hal yang bisa saya jadikan ukuran untuk melampaui diri sendiri. Selain itu karena kebetulan skripsi saya mendapatkan “research grant” dari Mercy Corps, sebuah NGO Internasional yang biasanya memberi dukungan untuk penelitian S2 dan S3, namun karena topik penelitian saya sangat terkait dengan program mereka, jadilah ada pengecualian untuk pendanaan skripsi S1. Karena NGO nya sendiri internasional dan menginginkan publikasi jurnal berbahasa Inggris, skripsi pun harus berbahasa Inggris.
Balik lagi ke program kuliah S1, saya memilih Penyuluhan dan Komunikasi Pertanian (PKP). Pilihan yang sederhana, saya suka biologi tapi minat saya banyak ke arah komunikasi, seperti public speaking, community engagement, atau media komunikasi. Jadilah saya mengambil jurusan di UGM ini yang bisa mewakili semuanya, kuliah gado gado. Semester 1-4 campuran, setengah belajar pertanian dari genetik, hama penyakit, ilmu tanah, mikrobiologi, ataupun budidaya dan segala kegiatan praktikum di lab, setengah lagi saya habiskan belajar teori dasar sosial, sosiologi, komunikasi, dan psikologi. Sisanya fokus ke arah sosial, belajar bagaimana pertanian dilihat dari sisi petani dan behavioral-nya. Disitulah saya semakin tertarik untuk belajar, bagaimana memahami cara berpikir petani, untuk bisa membantu mereka meningkatkan hasil usaha taninya, pun membantu pemerintah membangun daerah. Influenced by one of my inspiring lecturer, he gave the idea about rural development. Sejak saat itulah saya ingin belajar tentang pembangunan daerah. Saya rasa belajar tentang pembanguna daerah sungguh sangat relevan untuk Indonesia, karena saya juga berasal dari daerah.
Di semester 5, saya selain memersiapkan kemampuan berbahasa Inggris, juga sudah mulai mencari program apa yang menyediakan ruang untuk belajar tentang “rural development” beserta program beasiswa apa yang sekiranya bisa saya coba. Jadi sudah ada 3 hal penting yang harus disiapkan: Bahasa Inggris, LoA dari kampus, dan beasiswa (jelas susah untuk membayar sendiri kalo bagi saya). Waktu itu tahun 2013, saya hanya familiar dengan Erasmus, Fullbright, dan Monbukagakusho. Sehingga saya mencari program dan kampus yang sesuai. Hingga akhirnya sebelum saya lulus, tepatnya di semester 7, saya sudah mendapatkan satu LoA dari program Erasmus (Lotus) di Gent University, Belgium, dengan program International Master of Rural Development (IMRD). Namun, karena satu dan lain hal, saya harus defer program ini di tahun berikutnya, yaitu 2016.
Saya resmi lulus dari UGM tahun 2015, bulan Mei tepatnya di wisuda, dan waktu itu sudah punya LoA kedua, datang dari Gottingen University, Germany pada program Sustainable International Agriculture, tanpa beasiswa, alias harus mencari sendiri. Terbitlah keinginan untuk mendaftar DAAD, beasiswa dari pemerintah Jerman dan LPDP, waktu itu masih belum setenar sekarang.
Gambling. Pilihannya adalah ambil IMRD di tahun 2016 atau berangkat ke Gottingen dengan mencari beasiswa sesegera mungkin. Kemudian, saya kembali teringat mimpi lain saya di tahun 2011, saya ingin menjadi Pengajar Muda, sebuah program dari Yayasan Gerakan Indonesia Mengajar. Di bulan Mei itulah dilema pertama saya dimulai, menunggu ketidakpastian untuk bisa sekolah lagi atau menunda dan ikut Indonesia Mengajar dengan resiko harus memulai perjuangan S2 dari awal. Lagi-lagi, sepertinya memang sudah jalannya, masih teringat saya sedang di parkiran kampus dan menerima e-mail dari Indonesia Mengajar, dikatakan diterima dan diminta menandatangani kontrak dengan konfirmasi secepatnya. Pusing, iya. Semuanya saya suka, dengan keunggulan dan resikonya masing-masing. Hal pertama yang saya jadikan pertimbangan adalah mendaftar beasiswa bisa kapan saja, banyak pintu yang tersedia, tapi untuk jadi Pengajar Muda, mendaftar lagi di tahun berikutnya belum tentu diterima.
Perjalanan dimulai saat akhirnya saya ke Jakarta, ke kantor Indonesia Mengajar, untuk bertemu dengan 49 calon Pengajar Muda XI lainnya. Ya kami belum akan resmi menjadi Pengajar Muda sebelum mengikuti rangkaian pelatihan selama 2 bulan...drama masih akan berlanjut di cerita selanjutnya
14 notes · View notes
iradatira · 1 year
Text
Hal kecil
Beberapa waktu ini aku meninggalkan kayong utara; kabupaten tempatku mengajar, dan kembali ke kota asalku untuk pengobatan. Aku kembali beradaptasi dari kehidupanku sebelumnya di desa yang damai dan lambat, ke kota yang segalanya berjalan cepat.
Pertama kali tiba, aku merasa excited dengan jalan raya yang tidak rusak dan besar, sekaligus pusing karena ternyata kotaku ini super macet jika dibandingkan dengan jalan desaku yang kendaraan lewat bisa dihitung jari.. aku jadi bersyukur karena akses makanan yang melimpah, jalan tidak sampai 100m aku sudah menemukan berbagai menu makanan yang dijual; nasi goreng, seblak, mie ayam, ayam krispi, bebek dan sebagainya. sementara bila kuingat di penempatan, aku harus keluar desaku, yang membutuhkan waktu 45 menit bermotor untuk menemukan mie ayam dan sebagainya. Lalu aku mensyukuri air yang melimpah, aku senang bisa melihat dasar lantai bak mandiku, yang beberapa bulan lalu tidak bisa kulakukan di penempatan karena airnya tidak jernih dan berwarna. Berbagai akses makanan, sinyal, jalan raya, kesehatan memang sangat mudah..
Tapi aku merasa kehilangan sesuatu... ternyata aku kehilangan pemandangan Alam yang bisa kupandang, entah itu sawah, kebun sawit, parit yang besar atau sekedar rumput ilalang yang tinggi.. di sini, membuka pintu yang kulihat rumah, jalan raya, gedung-gedung tinggi.. selain itu aku juga kehilangan kehangatan murid-muridku yang selalu menyapaku dengan semangat meski dari jauh. Kalau di rumah, tetangga pun belum tentu saling sapa. Walau tetangga tapi tidak berinteraksi satu sama lain, karena aktivitas yang sangat sibuk, jugaa pagar rumah-rumah yang menjulang tinggi, menghalangi untuk menyapa satu sama lain. Tetiba aku rindu para wali murid, guru, tetangga, anak-anak muridku, para stakeholder yang sangat senang menimpali obrolanku kapanpun.
Setelah menjalani kehidupan yang berbeda 180 derajat antara kehidupan di pelosok dan kehidupan kota besar, aku jadi lebih mudah mensyukuri hal kecil, sekaligus menghempas rasa magerku. Kalau di penempatan saja aku rajin jalan kaki meski tempatnya jauh berkilo-kilo meter, di rumah aku menjadi senang jalan kaki untuk membeli kebutuhan apapun.
Semoga kebiasaan baik yang sudah kubentuk dari penempatan ini tidak hilang. Seperti berjalan kaki kemanapun, memakan masakan apapun (kecuali yang aku alergi), tidur dimana saja, menjadi teman ngobrol yang menyenangkan dengan berbagai usia dan latar belakang, menjalani peran dengan hati yang sungguh dan penuh meski lelah sekalipun. Karena hal-hal kecil inilah yang membuatku lebih membumi dan mudah mensyukuri apapun yang kumiliki, meski di keadaan terbatas sekalipun.
17 notes · View notes
angoes25 · 4 years
Photo
Tumblr media
#wacomartulistiwa Drawing Competition alert "BHINNEKA TUNGGAL RUPA Syarat dan ketentuan - kriteria karya : Karya ilustrasi digital atau tradisional dengan ukuran file gambar minimal 2000 px X 2000 px. (karya tradisional difoto atau di scan) - Rule : 1. Tidak menyinggung/menghina SARA 2. Tidak terkait politik, organisasi, institusi apapun 2. Tidak plagiat 3. Harus karya baru 4. Boleh submit lebih dari satu karya namun hanya salah satu karya yang bisa terpilih sebagai pemenang. - Cara submit : upload hasil karya di IG dengan caption deskripsi karya dan hashtag #wacomartulistiwa ; dan kirim karya ke email artulistiwa dengan melampirkan karya final, foto WIP, dan data lengkap peserta (nama, alamat, akun IG, nomer WA) - Karya pemenang menjadi hak milik artulistiwa - kontes dimulai tanggal 15 oktober 2020, batas akhir pengumpulan karya : 15 november 2020. - pengumuman pemenang tanggal 30 November. Meet the judges and detail about "Bhineka Tunggal Rupa" swipe left #pentablet #wacom #wacomtablet #artwork #desain #gambar #animasi #digitalindonesia #wacomindonesia #photoshopindonesia #fotografi #ilustrasi #digitalillustration #pendisplay #desaingrafis #digitalart #portrait #indonesiamengajar #artist #anime #manga #illustration #inspiration #madewithwacom #wacomdrawingcompetition #drawingcompetition #artulistiwaindonesiabisa #artulistiwa #indonesianillustrators (at Wacom Indonesia) https://www.instagram.com/p/CGY3ifEgN_9/?igshid=f2wx0lttpokb
0 notes
alfinsyahrin · 4 years
Photo
Tumblr media
Megili aing Miliaken banyu #indonesiamengajar https://www.instagram.com/p/CCGizW-J_BW/?igshid=i7q6pdxohl94
0 notes
yurikoprastiyo · 4 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
[Turut Berkontribusi]
Setidaknya kita sedikit lebih beruntung. Bisa mencicipi bagaimana rasanya bangku sekolah, belajar dengan fasilitas yang sangat layak, sekaligus diberkahi sebuah jalan melalui pendidikan sebagai titik balik dalam hidup. Tidak banyak yang punya kesempatan serupa.
Sejurus dengan itu, dibelahan bumi ibu pertiwi. Masih kita saksikan pendidikan adalah barang berharga yang tidak bisa dimiliki oleh siapapun. Padahal pendidikan adalah hak setiap anak bangsa. Tak peduli dari daerah terpencil ataupun dari keluarga miskin sekalipun.
Sebagai generasi yang terdidik, tugas kita adalah mendidik. Terus berkontribusi pada hal yang bisa kita lakukan. Jika setiap orang bisa memiliki kesempatan yang sama untuk belajar, bukan hal mustahil manusia-manusia Indonesia akan tumbuh melebihi zamannya.
Tidak hanya menjadi guru untuk bisa berkontribusi dalam pendidikan. Buat saja taman baca, ajari anak-anak menulis dan berbuat sesuatu agar pendidikan lebih baik lagi. Jika tidak bisa, berikan sejumput dari yang kita miliki, agar kerja pendidikan tidak pernah berhenti.
Begitulah @ind_mengajar bekerja. Berkolaborasi mengajak semua pihak agar bisa berdampak untuk pendidikan yang lebih baik lagi. Jangan anggap sederhana, dengan berdonasi, kita turut menyalakan lilin-lilin kecil agar pendidikan di daerah tidak pernah padam. Sekaligus merawat harapan untuk Indonesia yang lebih baik lagi.
Yuk ikut Iuran Publik di @ind_mengajar . Cerita-cerita tentang pengajar muda bisa juga di lihat di @pengajarmuda . Serta gambar illustrasi pendidikan lainnya di instagram @yuriko_prastiyo . Yuk saling berkolaborasi dalam kebaikan.
70 notes · View notes
mudamelekteknologi · 3 years
Photo
Tumblr media
#mudamelekteknologi #melekteknologi #teknologi #design #branding #belajardesign #typography #belajarweb #build #belajarcanva #desainer #desainlogo #desainergrafis #webdesign #webdeveloper #lokerwebdeveloper #edukasi #pendidikan #indonesiamengajar #startup #mahasiswa #kampus #wisuda #sarjana #skripsi #kuliah #html #uidesign #luxuryhome #koding https://www.instagram.com/p/CKbX8iijAeX/?igshid=16ytpqn3z9b48
0 notes