Tumgik
berawaldarijogja · 3 years
Text
does the food and behavior can change our genes?
You are what you eat!
Berawal dari menulis ini karena melihat sebuah tulisan singkat di website yang concern soal wanita (ibu, anak, kecantikan dan kesehatan). artikel tersebut mengulas bagaimana daily food culture di wilayah Blue Zone. Blue Zone adalah wilayah dimana masyarakatnya memiliki harapan hidup lebih panjang/ live longer than other zones. Di dunia ternyata ada enam wilayah yang termasuk ke wilayah Blue Zone diantaranya Okinawa – Japan, Nicoya – Costa Rica, Sardinia – Italia, Loma Linda – California, dan Ikaria – Yunani.
Nah tulisan ini akan mencoba mengulas apakah benar gen-gen kita dapat berubah susunannya karena pengaruh faktor makanan? apakah ada makanan tertentu yang dapat mengubah ekspresi dan susunan gen kita? artikel ini daku coba simpulkan dari berbagai sumber yak.
first impression ide menulis ini muncul dari judul video liputan yang diunggah di Channel Youtube TONIC. Sangat menarik mulai dari judul hingga perekamannya gaes.‘Can Your Diet Change Your Genes?’ liputan sesi ini dilakukan di Okinawa - Japan, salah satu wilayah yang masuk kategori Blue Zone.
oke, let’s start...
Apakah benar semua yang kita konsumsi akan menyebabkan DNA kita berubah dengan sendirinya? Bagaimana mekanisme perubahan tersebut? apa yang perlu kita perhatikan agar tetap sehat (dan untuk merencanakan agar kita tetap sehat) ?
Recent studies mencoba memaparkan alih-alih gen pada DNA berubah secara otomatis dengan sendirinya, hal ini lebih disebabkan perubahan jumlah gugus metil ( -CH3 ) pada DNA yang dipengaruhi oleh sinyal Epigenetics.
Sinyal-sinyal epigenetics tidak akan mengubah gen kita directly tetapi dapat mengubah bagaimana sel-sel tubuh menerjemahkan kode-kode sekuens DNA.
Sinyal epigenetic dapat melakukan turn off dan turn on pada ekspresi gen. Sinyal epigenetic dihasilkan dari sistem biologis dan lingkungan kita. Oleh karena itu diet/pola makan dan behavior/latihan fisik merupakan hal yang dapat mengubah sinyal-sinyal yang dikeluarkan oleh epigenetics. Epigenetics merupakan studi yang mempelajari bagaimana sinyal-sinyal dari sistem biologis yang kita miliki dan faktor lingkungan mengubah ekspresi gen.
Bagaimana kerja Epigenetics?
Epigenetics dapat mempengaruhi ekspresi gen dengan berbagai cara diantaranya Epigenetics yang mengubah jumlah gugus metil pada gen, modifikasi protein histon ada gene dan tipe epigenetics Non-coding RNA.
Epigenetics akan berkembang dimulai sejak sebelum kita dilahirkan atau dapat dikatakan dimulai pada saat pembentukan janin. DNA methylation bekerja dengan menambakan gugus CH3 pada DNA. Gugus metilasi ini berperan dalam menerjemahkan kode-kode DNA untuk perkembangan dan diferensiasi sel-sel. Jumlah gugus metil berkorelasi lurus dengan usia. Semakin muda usia seseorang semakin banyak gugus metil yang menempel/attach pada DNA seseorang. Maka dari itu kita sering mendengar pertumbuhan dan perkembangan anak atau remaja lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Bahkan orang dewasa/tua cenderung stuck. Contohnya pada proses terapi patah tulang. Anak-anak atau remaja yang mengalami fraktura/cedera patah tulang cenderung akan recovery lebih cepat dibandingkan orang dewasa. Hal tersebut dapat diasosiasikan dengan cepatnya regenerasi sel pada usia muda (karena jumlah metil DNA lebih banyak) dibandingkan usia dewasa.
Transduksi sinyal epigenetics tidak permanen
Seperti yang telah dipaparkan diatas, bahkan epigenetics sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan behavior.
Apa yang kita makan, bahkan apa yang kita cemil sehari-hari benar-benar menjadi sesuatu yang dapat diturunkan ke anak bahkan hingga ke cucu kita kelak. Contohnya jika orang tua suka minum dan makan manis, masak dengan rasa asin yang cenderung lebih kuat, keturunan berikutnya akan mengadpatasi kebiasaan dan gaya hidup kita.
references : https://www.youtube.com/watch?v=D18P7duyZ6Q
https://www.cdc.gov/genomics/disease/epigenetics.htm
https://www.niehs.nih.gov/health/topics/science/epigenetics/index.cfm
continue...
0 notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
Pengalaman mengikuti tes TOEFL ITP Online
Sejak virus corona menyerang ke banyak Negara, praktis saja semua tatanan kehidupan mesti menyesuaikan. Kerja, sekolah, kuliah, rapat bahkan pengajian pun kini ramai digelar secara virtual. Terus salah satunya yang ikut menyesuaikan dengan kondisi zaman pandemic ini adalah tes Toefl. Biasanyakan tes TOEFL baik ITP maupun IBT diadakan secara tatap muka, ga tau ielts ya.. apa tetap tatap muka mungkin.. Hehe.
Jadi singkat cerita pertengahan Januari 2021 kemarin aku memberanikan diri untuk mengikuti tes Toefl ITP Online. Sebenarnya sudah terniat sejak awal 2020, tapi saat tau tes ITP diakan online, bayangan sudah menduga-duga bakal repot. Mesti install aplikasi ini dan itu, mesti cari koneksi internet yang memadai dan sebagainya. Akhir 2020 kemudian ada niatan lagi buat ambil tes ITP, alasannya ya sederhana aja, mana tau nanti dikemudian hari butuh, jadi ga buru-buru lagi nyari jadwal tes.
Jadi saat itu aku ambil tes ITP Online yang disenggelarakan oleh Cilacs UII, harganya 550k. saat daftar kita akan diminta untuk mengunduh aplikasi TOEFL Proctoring gitu, kayaknya ga begitu besar kapasitas ini aplikasi, nanti akan dipandu dari pihak Cilacs UII kok. Donlotnya tinggal klk – yes – klik – yes, beres :D kemudian yang wajib juga ada, aplikasi zoom di Pc ya, bukan di hp atau tab. Jadi selama pelaksanaan tes zoom kita akan aktif kameranya, hanya mic saja yang dimatikan. Tujuannya ya untuk memantau para test taker selama ujian. Tentu karena ini namanya Online, kita mesti pastikan memiliki kuota internet minimal 3Gb, jika menggunakan tethering hotspot dari gadget kita, atau Wifi jika ada.
Oke masuk ke info tiap sesi ya, Bismillah.. haha nulis ini bukan berarti sotoy, tapi mana tau ada yang butuh info kan. Ohyaa, sebenarnya kemarin sempat berikrar dalam hati, nek missal hasilnya diatas 550 akan membagikan pengalaman ini. Qadarullah, hasilnya dibawah 550 ik, haha. Alhamdulillah ‘ala kullihal, ya udahlah ya, ga mesti jadi orang kaya baru bisa berbagi, ga mesti jago dulu bukan sharing tipis-tipis. hhe
Sesi pertama seperti biasanya didahului dengan sesi Listening. Nah ini bener-benr kita mesti familiar sama maksud soal dan jawaban TOEFL ITP. Karena tiap percakapan hanya diputar satu kali sajaaaah,  no repeat2 gitu. Jadi make sure kita dapat inti tiap pckapan apa, klik satu kali pada jawaban yang benar-benar kamu anggap itu lah dia jawabannnyaa. Ingat sekali sajaaah, jangan bimbang di tngah jalan, tiba-tiba pengen ganti jawaban. Kita hanya dikasih waktu 12 detik saja untuk menjawab tiap soal listening haha. Nah ini kejadian di aku kemarin, sudah jelas kata orang2 yang pernah ikut tes ITP, jangan ragu-ragu. Langsung tembak yang paling possible, lah aku ada 1 soal yang udah ngeklik, trus ragu, pengen ganti, ga keburu dan yihaa… terlewat deh. Alhasil ksong 1 soal cooi, huaha. So Sad, tapi yasudahlah. Jadikan pelajaran.
Lanjut ke sesi kedua, sesi structure, dari 40 soal kita dikasih waktu 25 menit sajah. Manpaatkan baeek baek Gaes. Nah ini kana da 2 tipe ya, 1 tipe di nomer 1-15 multiple choice, dan 16-40 tipe error analysis. Sama aja sebenarnya untuk kedua tipe, yang perlu dilakukan baca cepat satu kalimat paada soal, pada tipe multiple choice lihat mana yang kosong, lihat pilihan jawaban, butuh apa disana. Apakah butuh subject, verb, connector atau malah hanya butuh artikel saja. Kalau sudah langsung klik tombol Next! Iya di sesi structure dan juga reading aka nada tombol next. Ga sperti sesi listening ya kita akan ikut saja apa yang diputar pada aplikasi. Jangan kelamaan di soal tipe multiple choice ini, jangan diulang2 baca, terus eh pas gay a, pas ga yaa.. jangan kelamaan. Masih ada soal lainnya. Terus sesi error analysis, hampir sama dengan tipe sebelumnya, baca kalimat utuh 1 kali saja, lihat tiap plihan jawaban yang ditandai A, B, C dan D. lihat dengan cukup cepat mana yang tidak pas, misal many money, nah itu kan yang kurang pas many nya, mestinya much, langsung klik plihan itu, langsung Next ke soal berikutnya.
Terakhir di sesi Reading, ini sesi yang benar-benar menguras mata dan pikiran menurutku. Pada sesi yang terdiri dari 50 soal ini kita diberi waktu 40 menit. Eh 40 atau berapa ya, kayaknya 40 deh, haha. Kalau slaah monmaap pemirsaah. Nah waktu itu seingatku aku dapat 5 atau 6 passages. Lumayan panjang-panjang. 1 passage untuk 9-11 pertanyaan. Nah ini kalau boleh berbagi, caranya, baca cepat atau skimming bacaan, lihat 2 kalimat di tiap paragraph, lihat kalimat terakhir paragraph, langsung check soalnya. Umumnya soal pertama di tiap paragraph akan menanyakan main idea dari paragraph tersebut. kata orang-orang yang video pengalamannya aku pernah tonton di youtube, plih jawaban yang paling umum, jangan terlalu spesifik. Karena ini menanyakan ide pokok atau gagasan utama tiap paragraph. Jika sudah langsung next. Nah pertanyaan yang cukup banyak tentang paraphrase dari suatu vocab. Misalnya blaa..bla.. get in line 7 closest meaning to … langsung cek opsi jawaban, jika kurang yakin pakai kata itu untuk mengganti kalimat yang ditanyakan. Jika pas, anda benar insya Allah.
Hhee.. cukup sekian sharing tipis-tipis kali ini ya, sangat banyak yang kurang dan mungkin malah ngga ngerti ya. Wkwkwk. Ya sudah namanya aku manusia, xD sukses yaa jika ada rencana mau tes juga, Semoga Allah mudahkan. Jangan lupa latihan yang rutin yak, daku hanya psiapan kurleb 10 hari sajah pemirsa, dimana tiap tiap hari belajar hanya sesekali pagi atau sore,malam juga. Tapi kalau malam tiba-tiba sudah tepar. Haha. Itupun belajar dari hP aja, liat2 youtube, baca pengalaman orang di blog, paling lama juga 2 jam ga nyampe, karena hp nya jadul, jadi batrenya mulai2 soak. Hiks. Ma’an Najah, Good luck <3 awoqawoqaoq... haha
Cheers, Aydw <3
1 note · View note
berawaldarijogja · 4 years
Text
Berawal dari Jogja
Sungguh ketika Allah berkehendak, manusia hanya mampu mengikutinya. Jogja menjadi awal bagiku dimana ku merasa dunia itu begitu luas. Tak hanya sebatas kuliah yang dibatasi tembok tinggi, bak penjara yang terkunci namun ada hal lain yang menjadi awal mimpiku mulai terwujud. Mengapa aku bilang begini? Ya, di kuliah ku yang pertama, di kota Semarang, di sebuah kampus yang aku hanya berpikiran sebagai mahasiswa yang kuliah, pulang, organisasi, dan tentunya main dengan teman. Namun ternyata ketika diizinkan Allah untuk menuntut ilmu lagi di Jogja, pemahaman itu berubah.
Aku merasa bahwa dunia di luar sana begitu luas, kemana aja aku selama ini? Contoh saja, sewaktu aku kerja sebelum kuliah lanjut, aku baru menemukan komunitas online yang terdiri dari berbagai macam golongan. Komunitas tersebut berkecimpung di dunia tulis - menulis. Selama di S1 tak pernah aku menemukannya, bahkan sekedar terpantik untuk mencarinya. Jadi kupikir saat itu aku mungkin masih pakai kacamata kuda.
Lanjut kuliah di Jogja, ada hal lain lagi yang membuka tabir pikiranku. Yakni, mahasiswa ya kerjaannya riset, nulis, dan publish lalu ikut conference dan tentunya jalan - jalan gratis. Menyenangkan bukan? hehe... Sungguh, dulu gak pernah kebayang kalau ternyata jadi mahasiswa bisa seperti itu. Sebenarnya bukan poin jalan - jalan gratisnya ya, itu hanya bonus. Tapi inti dari hal ini adalah bagaimana menjadi mahasiwa yang produktif terutama di ranah akademik. Bisa menghasilkan jurnal yang publish di kancah internasional itu adalah suatu prestasi nyata, ada bukti yang bisa dijadikan “hujjah” bahwa aku telah berkarya. 
Dulu, aku hanya berpikiran kalau kuliah ya hanya untuk masuk kelas, ikut himpunan atau organisasi di kampus, dan ikut lomba - lomba yang berasal dari event organisasi. Mikirnya dulu itu, yang suka bikin paper hanya untuk mahasiswa berprestasi aja. Yang suka presentasi karya ilmiah hanya untuk jurnal kampus aja. Eh... ternyata semua itu hanyalah asumsi pikiranku semata. Diriku tersempitkan oleh cara pandang waktu itu.
Lalu semua terbuka di kala bergabung dengan tim riset di bidang fisika material. Semua dijelaskan step by step oleh seorang sensei yang membuka cara pandangku sebagai mahasiswa. Yang akhirnya aku bisa bepergian dengan biaya dari beasiswa dan dari lembaga riset di Thailand. Sungguh tak menyangka bahwa aku bisa sampai di titik itu.
Flash back....
Sebelum aku bekerja sebagai pengajar mapel fisika di SMK, aku berniat kuliah di Bandung, Berbekal surat rekomendasi dosen dan mencoba peruntungan beasiswa DIKTI. Ternyata aku termasuk nama - nama yang ditunda pengumumannya, karena mereka (pihak kampus) lebih menyetujui untuk masuk prodi pengajaran fisika, bukan fisika. Jelas, aku mundur. Karena DIKTI tidak menyediakan beasiswa di jurusan pengajaran fisika saat itu. Pun Ibuku lebih setuju supaya aku bekerja terlebih dahulu. Dari hal tersebut aku pun sebagai anak ya manut. Karena kurasa nasehat ibu adalah yang terbaik.
Lambat laun, setelah mengajar aku pun mencoba beasiswa lainnya, LPDP yang menjadi pilihanku. Ternyata saat itu gagal di bagian wawancara. Ketika aku pulang, ternyata memang ketika kutanya ibuku, beliau masih belum terlalu ridla anaknya kuliah lagi. Baiklah...
Hari berlanjut, sudah resign mengajar, beasiswa gagal, aku pun fokus ngelesin dan hanya bekerja dari rumah. Ya menulis, hasil dari bergabung dengan komunitas menulis. Lalu ibuku sakit selama 3 bulan dan akhirnya meninggal. Alhamdulillah, saat itu aku benar - benar fokus untuk di rumah merawat ibu. Jadi gak menyesal untuk menunda kuliah. Pesan terakhir padaku adalah supaya aku kuliah lanjut.
Dengan tekad bulat, aku mendaftar beasiswa LPDP lagi. Ini yang kedua kalinya, jika gagal maka aku tidak akan pernah bisa mendaftar lagi. Begitulah menurut peraturan saat itu. Saat itu pun aku sudah tidak “ngoyo” lagi untuk mendapatkannya, tapi tetap mempersiapkan yang terbaik. Bahkan lebih memasrahkan diri. 
Alhamdulillah, saat pengumuman aku dinyatakan di terima untuk kuliah di Jogja.
MasyaAllah, saat itu aku nangis sendirian di kamar malam - malam, pengin banget ngasih tahu Ibuku. Mungkin inilah sebagai hadiah dari Allah buatku karena aku mencoba mengikuti apa kata ibu dan juga mungkin inilah doa ibu yang akhirnya terwujud. Ternyata ibu ingin ditemani sampai akhir hidupnya, sehingga aku tidak dibolehkan untuk kuliah terlebih dahulu. Allah Maha Besar. 
Now...
Alhamdulillah tsumma alhamdulillah. Berawal dari Jogja pikiranku semakin terbuka. Bagaimana menjadi seorang mahasiswa, bagaimana menjadi seorang anak. Dimana aku lebih fokus di dunia akademik, lebih menyayangi bapak sepeninggalan ibu. Jujur ada juga rasa sedih, karena ga bisa menemani bapak di rumah. Tapi tekad ini sudah bulat untuk lanjut kuliah saat itu, jadi hanya bisa menelpon bapak ketika kuliah.
Berawal dari Jogja pun aku bertemu dengan jodohku sekarang ini. Bukan, bukan karena jodohku orang jogja. Justru karena perantara ta’arufku adalah orang yang kukenal baik saat SMA di Purwokerto dan perihal taaruf tercetus ketika kami bertemu di Jogja.
Begitulah... Berawal dari Jogja bagiku ^^ Thankyou sudah membaca
Maaf yaa... ceritanya jadi macem - macem. hehe
writing with love
sna B-)  <3
2 notes · View notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
Beberapa sikap yang perlu dimiliki oleh Scholarship Hunters
Assalamualaikum.....
Hai teman-teman Onlinekuuh.. hehe, bagaimana kabarnya? Bagaimana ikhtiarnya untuk meraih mimpi-mimpi? Teup semangat ya, mimpi apa saja pokoknya yang baik-baik. XD
Melanjutkan pendidikan ke degree yang lebih tinggi, pasti sangat menjadi idaman bagi sebagian orang kan. Nah seringkali kita bingung mau mulainya gimana? Harus seperti apa berencana untuk menjemput goal tersebut, apa saja yang perlu kita lakukan hingga nanti kita berhasil memetiknya, Insya Allah! Beklah, kali ini daku akan sedikit berbagi apa yang aku tahu, berdasarkan cerita dan kisah orang-orang yang luar biasa, yang berhasil memintal ikhtiar perlahan tapi pasti hingga akhirnya mereka berhasil memeluk mimpi-mimpi itu. Ah iya juga sedikit pengalaman dari aku yang masih remah-remah biscuit regal ini. Hehe. :p
Langsung aja deh ya. Ini diaa...
1. Rajin baca
Ini poin pertama yang sangat-sangaaaat pentiiing! Ibarat kata ini macam map kamu gituh, jika kamu ingin menisbatkan diri sebagai Scholarship hunters xD. Harus kepo maksimal ini mah, mulai dari deskripsi beasiswa tersebut apa, persyaratannya, model pembiayaannya (full atau parsial scholarship), bisa dapat beasiswa yang  lain secara bersamaan atau tidak, atau hanya satu beasiswa saja. Apalagi ya..oh iya dapat biaya transportasi ngga menuju ke Negara/kota tujuan kita, dapat asuransi ga, dapat Family allowance, kapan deadlinenya dan apa saja kelengkapan administrasinya. Jangan sampai karena kita baca cepat atau banyak bagian yang kita skip, ada kelengkapan administrasi yang lupa kita siapkan. Kan sayang gitu. Pokoknya kudu detail, til, til. Sampe kalo perlu baca pengalaman orang-orang yang pernah meng-apply suatu beasiswa yang kamu incar. Kalau perlu cari pengalaman mereka yang gagal. Ada hal yang perlu kita pelajari dari kegagalan orang lain, agar kita tidak jatuh di lubang yang sama. Netizen sekarang baik-baik banget loh, mereka ingin biarlah kegagalan jadi miliki mereka seorang, buat yang lain jangan. Buat list terperinci ya setiap  apa yang kamu baca.
Satu lagi penting ga penting sih ini, tapi sangat penting menurutku. Jangaaaaan berpatokan pada “katanya, kata Si Anu, Kata Si B, dll” setiap periode pendaftaran beasiswa persyaratan dan kelengkapan administrasinya mungkin saja berbeda. Jadi sangat tidak relevan kalau kamu nanya persyaratan kepada alumni beasiswa tersebut. Lihat dan downloadlah semua informasi yang kamu perlukan di web instansi atau lembaga tersebut. Mesti ada dan mesti up to date.
2.  Ikut forum-forum diskusi atau forum scholarship hunters
Perjalanan mencari peluang beasiswa itu perjalanan yang cukup panjang dan kadang juga melelahkan. Banyak yang mundur di tengah usaha juga karena rasanya ga mampu, ga mungkin, dsb. Nah buat me-recharge semangat kita, kita bisa ikuti nih forum-forum diskusi atau webinar yang banyak diadain oleh kampus-kampus, komunitas atau lembaga penyedia beasiswa itu sendiri. Di forum ini kamu juga dapat menanyakan hal-hal yang belum kamu pahami dan tentu kamu jadi tidak merasa sendiri lagi dong, karena punya teman-teman baru dengan goal yang sama.
3.   Lihat channel youtube dan IG yang men-jepret atau me-record kampus bahkan Negara tujuan kamu!
Kalau ini udah kebukti kayaknya. Banyak para awardee beasiswa yang kisahya kuat berusaha karena terus termotivasi kala melihat liputan atau ulasan tentang kampus, Negara/kota mereka di sosial media. Bisa lihat pemandangan Negara/kota tujuan, ikon wisata, kuliner, dan lain-lain. Ini boleh-boleh aja buat jadi motivasi. Selain niat untuk belajar dan berkontribusi sesudahnya. Ada itu youtuber tenar yang bisa kuliah ke negeri sakura karena pas jaman dia sekolah menengah, dia cuma bisa lihat teman-teman kelasnya yang kalangan borjuis liburan ke luar negeri. Karena dia belum pernah saat itu dan kepengen banget, akhirnya dia belajar, berusaha, mencoba dan berdoa biar bisa lihat Negara orang dengan cara melanjutkan pendidikan. Karena menurutnya itu yang paling memungkinkan.  Dengan izin Allah, Allah kasih jalan. J
4. Gigih lagi pantang menyerah
Pokoknya harus punya mental pejuang, it’s a must! Ada yang keterima kuliah di luar negeri setelah mencoba tiga kali. Ada yang lima kali, ada yang tujuh kali, ada yang sebelas kali baru keterima. Daann…ada yang 22 kali mencoba looooh baru keterima di salah satu kampus luar negeri sana. Jadi ya kalau jatuh sekali ya biasa aja gitu, anggap aja bocah yang lagi belajar jalan, jatuh bedebug berkali-ali tapi tetap berdiri mencoba lagi. Ada pepatah Jepang yang bilang “Jatuh tujuh kali, bangkit delapan kali! Semangaat ya ><
 5.  Pray, Pray, Pray!
before and after! memohon kepada Allah, meminta doa dan restu orang tua, meminta doa para guru dan saudara. Apapun rencana kita tentu rencana Allah jauh lebih baik untuk kita. IA dengan segala Ilmunya Maha Mengetahui apa yang terbaik buat kita. Jika tidak dengan melanjutkan sekolah ke degree yang lebih tinggi, mungkin dengan bekerja, jika tidak, mungkin dengan jadi pengusaha, jika tidak, mungkin berprofesi lainnya. Hingga nanti kita sadar bahwa ternyata jalan rezeki kita disana, dan dengan cara ini dan itu. Yakinlah Allah’s plans better than our wishes. Yosh! Ganbatte yo!
 *ditulis untuk mengingatkan kepada diri sendiri, saling mendoakan yaaa :3
Cheers, Aydw <3
0 notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
Hati - hati salah jurusan kuliah!
Hai.. Assalamu’alaykum.
Maaf baru sempat untuk menengok postingan di blog ini. Sebelumnya kuucapkan Selamat Hari Jumat ya temans, semoga keberkahan selalu menyertaimu.
Ngomong - ngomong tentang blog ini, blog yang menyatukan kami bertiga yang sekarang udah ga lagi berada di Jogja, tapi insyaAllah hati kami selalu terpaut karena berawal dari Jogja. Btw, ini tulisan pertamaku di sini. hehe.. Mianhe..
Yup? apa kabar kalian temans? Aku lagi kepikiran tentang skill karena barusan baca postingan salah satu dari kami yaitu “Skilled Up!”. Nah kalau berkaitan tema ini, jujur banget nih selepas kuliah di Jogja dan bertemu pasangan halal, aku justru semakin terpacu untuk menambah skill. Karena pada kenyataanya banyak dari kita yang bekerja namun tak sesuai dengan jurusan kuliahnya. Jadi loncat - loncat ke berbagai macam bidang gitu lah, nyoba dari 1 bidang ke bidang lain, atau dari 1 skill ke skill yang lain padahal waktu tak terasa terus berjalan.
Menurut pengalamanku sendiri, selama 30 tahunan ini aku belajar dan menekuni kuliah di bidang pendidikan dan ilmu fisika rasa - rasanya pekerjaan yang sesuai dengan bidang tersebut baru kualami sekali dalam hidupku, yaitu sebagai pengajar fisika di SMK. Itupun hanya bertahan selama 2 tahun. Selain itu? di luar bidang fisika, seperti freelancer writer, olshop, dan sekarang sedang menekuni di dunia IT yang berkaitan dengan programming. Memang benar, pekerjaan adalah pilihan. Namun, saranku banget nih buat yang masih muda bahkan yang belum memutuskan kuliah mau kemana, cek ricek lagi deh niat karirnya mau apa dan ambil kuliah yang memang mendukung karir tersebut.
Selain itu, riset mengenai jurusan yang akan diambil juga penting banget dilakukan, supaya tidak salah ambil jurusan. Walaupun memang, pada ujungnya kalian akan dihadapkan banyak pilihan jurusan, pilihan karir dan bermacam keahlian lainnya yang bisa ditempuh tanpa pendidikan formal. Namun antisipasi mengambil jurusan yang memang benar - benar kamu penginin itu suatu yang menurutku wajib dipertimbangkan dengan matang. Kalau kataku, “Eman - eman kuliah lama - lama, kalau nyatanya ketika lulus nanti beralih ke bidang yang beda banget dengan apa yang kamu ambil ketika kuliah”. Memang, walaupun mungkin nantinya salah jurusan pun, ilmu yang didapat gak akan sia - sia. Tapi pada akhirnya kamu akan lebih lama menghabiskan waktumu untuk belajar tentang hal baru yang ingin kamu geluti sebagai karirmu nantinya. Ibarat yang lain udah start dari lulus SMA, kamu start dari lulus S1. Ya, bisa dibilang kalah start. Tapi, lagi - lagi tapi yaa... hal tersebut no problem si asal memang kamu pada akhirnya benar - benar menetapkan pada satu spesialisasi yang mendalam. Karena untuk umur 25 tahun ke atas harusnya bukan saatnya coba - coba meloncat dari satu bidang ke bidang lain. Harusnya udah mendalami satu spesifik bidang yang akan diambil sebagai jalan karirnya. Cukup biar aku saja yang mengalami loncat - loncat begini, padahal umur mah udah 30 tahun tapi belum memiliki spesialisasi yang jelas dan mendalam.
Belum lagi untuk mendalami suatu ilmu hingga menjadi skill paling tidak harus mencapai 10.000 jam, baru akan menjadi kompentesi yang nantinya bisa dikonversi ke uang (pendapatan). Jadi, melihat bahwa waktu yang kita punyai di dunia itu terbatas, pikirkanlah lagi apa yang akan kita lakukan ke depan, supaya tidak menjadikan amal kita sia - sia atau tidak jelas arah tujuanya ke mana. Syukur - syukur kita bisa melakukan percepatan amal. Misalnya begini, jika kita, eh aku aja deh yang merasa telat mempelajari sesuatu, katakanlah programming, maka setelah menghabiskan 10.000 jam sebisa mungkin aku harus mengajari orang lain sebelum mereka terlambat juga untuk memutuskan lanjut mengasah skill di dunia programming. Biar kata aku terlambat, semoga orang yang aku ajari bisa mengambil jalan yang tepat dan lebih cepat (tidak harus salah jurusan dulu). Begitulah kira - kiranya. 
Sebenarnya istilah percepatan amal ini tiba - tiba aja muncul ketika ngetik paragraf di atas. Intinya istilah tersebut adalah upaya untuk bisa menebus waktu yang telah diambil ketika mempelajari hal yang belum bisa menjadi sebuah amal kebaikan. “Cara gampangane ki yo, kakehan sinau tapi durung biso dadi amal becik”. Jadi perlu memperbanyak amal dalam waktu yang cukup singkat setelahnya. Bisa jadi ini sebagai motivasi juga buat kita supaya nantinya selalu welcome untuk membagikan ilmu atau skill yang sudah kita punyai saat ini.
Oke, semoga menangkap apa yang sudah kutuliskan di atas ya... 
hehe... mohon maaf kalau bahasanya belibet gitu.
Sumonggo yang mau komen, diskusi tentang pemrograman khususnya tentang react native, pembuatan web dengan wordpress, fisika, pcos, freelancer writer bisa komen di post ini. 
Thankyou...
by sna ^^
0 notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
Skilled up!
Bulan-bulan ini merupakan tahun ajaran baru bagi anak-anak SMA  yang lulus dan akan melanjutkan ke pendidikan tinggi kan ya. Bagi mereka yang memutuskan untuk lanjut studi ke bangku kuliah, tentu telah melewati berbagai usaha dan mencoba berbagai kesempatan. Mulai dari jalur undangan (yang biasanya dapat didaftar saat masih di semester 2 kelas 3 SMA), jalur seleksi rapor, jalur ujian serentak, sampai jalur mandiri yang diadakan oleh masing-masing kampus.
Lagi-lagi hidup tak lepas dari rencana Allah yang Maha Sempurna. Sekeras apapun berjuang, sebanyak apapun memiliki uang, Jika IA tak berkehendak, maka tentu semua tidak dapat terjadi sesuai kehendak kita semata. Saat kita ingin masuk ke jurusan X, sudah coba kampus sana, kampus sini..tapi berkali-kali gagal. Lulusnya malah di jurusan  Y. Ingin masuk jurusan A, sudah coba jalur ini dan jalur itu, keterimanya tetap malah di jurusan C. ada yang ‘demikian’. Kasus lain ada yang keterima di jurusan yang memang diidam-idamkan. Alhamdulillah ala kullihal.
Baik mari kita bercerita tentang kasus ‘demikian’ jika sudah seperti ini harus bagaimana? Jalani dengan baik, skilled up, sajaah! (jika ada kesempatan dan masih mampu memperjuangkan, ya monggo! (itung-itung menuntaskan rasa penasaran kan yaa). Tapi apapun itu improvisasi diri, tingkatkan kemampuan, banyak baca, banyak berdiskusi, banyak meneliti, dan ku yakin kau kan bersinar, kau kan menjadi ahli di bidangnya. Hingga di kemudian hari, dirimu akan menyadari bagaimana rencana Tuhan telah mengantarkanmu menjadi lebih pandai juga lebih mature.
ditulis karena sebuah komen teman “wah..bagus ya tanaman-tanaman punyamu, pantesan jd anak bio” -kala aku mempost beberapa tanaman di pekarangan rumah, it’s a part of skilled up, ism’t it? xD
Salam dari aydw, yang dulu kepengen jadi anak teknik, tapi jadinya anak ‘bioteknik.’ Alhamdulillah Tsumma Alhamdulillah
Semoga Allah yang Maha Rahman, Maha Rahiim.. terus menuntun kita menjadi lebih baik.
Semoga Allah yang Maha Rahman, Maha Rahiim, memberkahi setiap perjalanan, dan
Semoga Allah yang Maha Rahman, Maha Rahiim, memberikan kita kemampuan untuk memperbaiki segala kekurangan.
 Cheers, Aydw <3
0 notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
Merangkai Rantai Kebaikan
Aku teringat pada sebuah kisah, tepatnya di Bulan Januari 2015, di tahun terakhir studiku. Pada saat itu aku harus menyelesaikan tahapan studi untuk magang di sebuah kantor pemerintah di daerah Klaten. Seperti biasa, setiap jam 07.30 WIB dan jam pulang kantor, tempat magangku  selalu menyelenggarakan apel bersama di depan kantor. Apel selalu diisi dengan sedikit hikmah dari pimpinan.
Pagi itu aku berdiri tepat di barisan depan. Bisa kulihat wajah dan ekspresi tenang dari sang pimpinan. Saat giliran pimpinan memberikan sambutan, beliau diam sejenak. Lalu perlahan mulai berucap. Begini kurang lebihnya yang beliau sampaikan :
“Hari ini saya ingin bercerita tentang sebuah angkutan umum. Kalau kita lihat, biasanya sopir angkutan umum ugal-ugalan di jalan untuk mencari penumpang. Tapi suatu hari ada seorang sopir angkutan yang mendekatkan angkutannya ke seorang ibu  yang tengah menggendong anaknya di pinggir jalan.
Sang ibu berkata, “Pak, apa angkutan bapak ini melewati Jalan Sultan Agung?”
Dijawab oleh sang sopir, “Oh, kebetulan iya buk, silahkan naik.”
Sang ibuk tidak langsung naik tapi berpikir sejenak dan berkata, “Pak, saya hanya orang miskin, saya tidak punya uang untuk membayar  angkot bapak.”
Senyuman bapak sopir angkot pun mengembang, “Tidak apa-apa buk silahkan naik, ibuk tidak usah membayar, saya antarkan ke Jalan Sultan Agung.”
Sang ibu akhirnya naik angkot bersama dengan anaknya. Sesampainya di Jalan Sultan Agung, pak sopir memberhentikan laju angkotnya untuk menurunkan si ibu. Beberapa meter dari jalan tersebut, ada seorang penumpang angkot yang turun, dia memberikan uang 20rb kepada sang sopir. Pak sopir mencari kembalian uang senilai 16rb. Lalu uang 16rb dikasihlah kepada sang penumpang.
Tetapi sang penumpang menolak, “Pak, uang 4rb untuk ongkos saya naik angkot ini, tapi yang 16rb untuk ongkos ibu yang tadi saja, tidak usah dikembalikan pak. Terima kasih sudah menjadi orang yang baik untuk ibu tadi.”
Yaa… inilah rantai kebaikan saudara-saudara, kebaikan kita pada orang lain bisa merangsang lebih banyak orang untuk berbuat baik. Biarkanlah rantai kebaikan terangkai lebih panjang,  agar kehidupan ini semakin baik. Hari ini kita belajar dari peristiwa tadi. Seorang miskin yang ditolong oleh sopir yang baik hati kemudian membuat seorang penumpang yang berhati mulia untuk membagi sedikit rizkinya untuk sang sopir. Semoga apa yang mereka lakukan bisa menginspirasi kita untuk berbuat baik dan meneruskan rantai kebaikan itu agar lebih panjang lagi saudara-saudara. Demikian sedikit hikmah yang bisa saya sampaikan pagi ini.  Selamat bekerja kembali, niatkan untuk mencari ridho Allah.”
Begitulah kiranya yang beliau sampaikan. Pagi itu, rasanya hatiku lebih adem, dan bersemangat untuk bekerja sebagai karyawan magang. Setelah dari pagi rasanya ada banyak gejolak di dada yang kurasakan. Aku memang beruntung, setiap hari ada saja hikmah yang bisa kupetik dari tempat ini. Mungkin benar kata orang, akan selalu ada orang baik yang Allah kirim untuk kita, dimanapun kita berada. Semoga rantai kebaikan itu bisa aku rangkai, dan kisah ini bisa membuat orang lain merangkai rantai kebaikannya sendiri. :”)
with love, ppy <3
0 notes
berawaldarijogja · 4 years
Text
beberapa hal yang perlu kamu tahu sebelum memutuskan studi lanjut
Assalamua’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Semoga sehat dan ceria selalu saudara-saudariku semuanyaa...semoga Allah selalu melindungi kita semua dari wabah ini.. :)
Akhir pekan terakhir dibulan agustus ini, kuy lah kita produktif :D
Bagi sebagian orang menjadi seorang mahasiswa adalah dambaan, bagi sebagian orang yang lain bekerja selepas menamatkan Sekolah Menengah juga suatu dambaan,- memiliki penghasilan sendiri, mandiri dan bisa membantu keluarga-, dan bagi sebagian yang lain melanjutkan sekolah ke degree selanjutnya juga merupakan suatu dambaan lagi perjuangan yang membanggakan. Pada kesempatan kali ini, daku akan membahas, eh lebih tepatnya mungkin sedikit cuap-cuap tentang pilihan terakhir, yaitu melanjutkan pendidikan ke postgraduate degree.
Entah bagaimana dan darimana kita memperoleh kesempatan untuk sekolah master/doktroal, pada intinya kita sudah memulai babak baru dalam kehidupan kita. Ada tanggung jawab yang harus kita selesaikan, tentu harapannya kita dapat menyelesaikannya dengan baik. Selain sebagai bentuk tanggungjawab kepada orang lain (orang tua, pasangan atau pemberi dana/sponsorship), menyelesaikan studi yang sudah kita mulai adalah sebagai reward terhadap diri sendiri. Bagaimana tidak, jerih payah yang dibumbui dengan air mata, keringat dan darah *lebai* terbayar sudah saat dapat dengan izin-Nya mengenakan graduation attires
Nah, agar kita tetap on the track, ini ada catatan dari orang yang sudah berpengalaman dan sedikit ulasan dari daku juga berdasarkan pengalaman yang tidak seberapa ini, Alhamdulillah bini’matihi tatimussholihat (note: penulis blm PhD kok, hehe).
1. work life balance. frase ini menjadi pilihan pertama eh lebih tepatnya suatu keharusan pertama saat kita memulai studi pasca (selanjutnya daku lebih suka menyebutnya dengan studi pasca, red). kerja lapangan atau kerja lab yang totalitas tentu sangat baik, but you’re not a robot literally. Kita juga butuh rehat sejenak dari rutinitas. Hal ini sangat penting agar kita memberikan hak tubuh kita untuk istirahat. caranya ya macem-macem bisa pergi ke taman kampus, masjid-masjid (misal mau duduk santai sambil dengerin ceramah atau kajian), main ke kosan temen sambil masak-masak gitu, badminton ato berenang bareng teman-teman atau bisa mudik! Yuhuu.. bertemu keluarga merupakan salah satu mood booster terbaik ceunah.
2. Memulai menulis/melakukan mini riset sedahulu mungkin. Yup kita bisa memulai menulis tesis/disertasi kita sedini mungkin. meski masih tulisan kasar, atau draft saja, itu lebih baik dibandingkan setelah menyelesaikan semua rangkaian penelitian dan kita baru menulis. namanya saja kan draft ya, kita bisa edit, delete and add our thoughts. karena kita tidak tahu sesibuk apa nanti kita jika sudah diujung-ujung waktu, biasa deadline ini membuat otak kita tak mampu menjangkau hal-hal yang detail, yang bisa saja hal tersebut memperkuat riset kita.
3. selalu diskusikan temuan kita baik di Lab atau di lapangan kepada supervisor kita. jujur saja apa yang kita peroleh, apa yang kita butuhan dan apa yang menyulitkan kita. ini sangat sangaat pentiing menurutku cyiin. Jangan sampai kita punya kendala dalam studi tapi diem-diem aja, supervisor kita kan ngga ngerti ya. nah pas ujian nanti berabe, mulai lah terjadi kegamangan di ruang ujian antara kita, penguji dan pembimbing. Bahkan soal dana pun misalnya kamu harus jujur ke supervisor. Misalnya ya, kita sudah menyelesaikan penelitian, namun kita belum menemukan apa yang menjadi highlight research kita, mau ngulang lagi tapi dana habis. nah sampaikan hal ini ke supervisor (Spv) kita, jika dalam keadaan terburuk kita harus extent studi dan biayanya jauh dari jangkauan kita, atau mau mengulang penelitian lagi, naaah..., mana tau kan Spv kita baik, terus tergugah dengan kerja keras kita,  terus dibayarin penelitian selanjutnya, dicariin sponsor sampai dibayari uang semesteran.
4. write down all your trips. Jangan ramein timeline IG aja, hehe. tapi tulis yang semua kita peroleh, yang harus kita lakukan, yang ingin kita lakukan dalam semua buku. Yup, buku ya. Jangan di selembar kertas. kalau mepet-mepet ya Hp deh. tapi HP kadang sedih juga kalau kalau lagi dapat musibah, Hp nya hilang. semoga ngga deh yaa. Jangan cuma diingat aja, seringkali apa banyak mengingat banyak lupa *loh? hhehe becanda :D
5. make your goals. Tentukan tujuan-tujuan mu. misal selama studi pasca mau ngapaian aja, misal harus publikasi berapa banyak, ikut konferens yang memang bidangmu berapa kali, ikut course misalnya, atau internship sekaligus. Ini akan benar-benar mengupgrade dirimu. Udah nyemplung kan, udah basah ya udah berenang aja sekalian. hehe.
6. The last but not the least from me, Jangan diem aja! Maksudnya kalau sedang mengalami kesulitan, dan rasa-rasanya kita masih belum mau membicarakan langsung dengan Spv kita, cari teman! diskusikan sama teman satu lab, satu bimbingan Spv/Prof. Jangan sampai hal-hal yang belum kita peroleh membuat kita menarik diri dengan rutinitas studi. ini sungguh sangat banyak terjadi. Merasa lambat dari teman-teman yang lain, merasa kenapa aku masih disini, sedangkan teman-teman rasanya bagaikan berlari dalam track mereka. memang kita punya track masing-masing, tetapi tentu tidak ada salahnya sekadar meminta pendapat atau bertanya kalau sedang berada di jalan buntu, kan ;)
itu saja yang bisa aku sampaikan disini, inspirasi sekali lagi kudapatkan dari sini. for deeply insights, you can read that.
semoga yang memiliki keinginan untuk sekolah lanjut, Allah berikan jalan dan kemudahan ya, dan semoga kita tetap mengupayakan niat untuk menjadi insan berilmu lagi penuh manfaat bagi banyak orang. “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia (lainnya)”
Cheers, Aydw <3
1 note · View note
berawaldarijogja · 4 years
Text
AADJ - Ada Apa Dengan Jogja? -
Jadi kalau ada yang nanya kenapa tumblr ini namanya berawaldarijogja.tumblr.com, begini ceritanya… (guaya macam ada yang nanya, haha)
Ada tiga orang gadis pada saat itu, yang hijrah ke Jogja. Dua diantaranya berasal dari tanah jawa dan satunya dari Sumatra island. Hiahiahia. Mereka ke Jogja bukan mau mlancong apalagi kulakan batik neng Pasar Gede (Beringharjo). Mereka Alhamdulillah ada niatan mau belajar lagi, lagi, dan lagi. Hingga waktu berlalu mereka bertemu, sekali, dua kali, tiga kali hingga akhirnya mereka bertemu terus dalam irisan pergaulan yang “Lu lagi, Lu lagi..”
Inisiasi munculnya blog ini malah setelah kita lulus (menjelang Tahun Baru Hijriah 1442 H atau Agustus 2020). Komunikasi dan silaturahim yang terus terjalin dengan baik dan biar kita makin produktif, ceilaa.. maka disepakatilah kita bikin kanal berbagi ini. Kenapa milih microblogging sebagai tempat berbagi? Biar yang berkunjung memang dengan niatan berkunjung kan, daripada dibagi ke platform yang orang-orang hanya meng-klik karena ada notif masuk, lihat sekilas, kemudian exit, hehehe. Semoga disini kita juga bisa diskusi apa aja yang baik baik dan penuh paedaaah tentunyaa yaa.
Pada akhirnya terima kasih sudah berkunjung, semoga kita makin akrab *lah :p
Salam dari kami yang manis-manis inih, Aydw, Ppy, Sna :D
6 Muharram 1442 H, 25 Agustus 2020
2 notes · View notes