Tumgik
fkhrnnd 7 months
Text
Allaaah...
Betapa baiknya Engkau kerana izinkan kami meminang Ramadhan-Mu sekali lagi. Padahal dosa tampak tak terkira. Padahal ibadah naik turun kualitasnya. Padahal hati telah lama membatu dan tak lagi merasa.
Maka, bantulah kami untuk tidak lagi lalai yang menyebabkan kami menderita setelahnya. Jangan jauhi hari kami yang masih kotor dengan dosa. Hantarkan kami kepada rida dan rahmat-Mu. Sebab hanya itu harapan kami yang sering tak tahu malu.
Allaaah...
18 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Scroll timeline, nemu tulisan :
"Saya senantiasa berfikir bahwa Israel telah menguasai Gaza. Tetapi saya baru menyadari bahwa, Israel menguasai semua negara Islam yang ada di muka bumi ini kecuali Gaza."
That's so deep馃ぇ yaa Allah.
#FreePalestine
11 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
May Allah protect all of our sisters and brothers in Palestine. Aamiin yaa Rabb...
3 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Jangan karena kekecewaanmu kepada manusia, membuatmu marah kepada Allah, apalagi melakukan hal yang tidak Allah sukai hanya perkara makhlukNya.
Menjadikan diri lebih baik, lebih taat, adalah cara terbaik mengungkapkan rasa kesal dan kecewa.
1 note View note
fkhrnnd 1 year
Text
Pada akhirnya kita bakal sendiri, itu benar. Manusia akan berubah itu pasti.
4 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Buih di Lautan, Itu Aku (?)
Entah mengapa aku jadi lebih banyak berbicara dengan diriku sendiri akhir-akhir ini, banyak bertanya dan berdiskusi lebih mengenai hal yang tidak melulu tentang masalah yang sifatnya personal keduniawian. Melihat diriku sebagai seorang manusia, wanita, dan juga seorang muslim membuatku semakin ingin mencari mata air yang sudah lama hilang itu.
Hari demi hari aku terus berfikir tentang peran dan terus mempertanyakan keberadaanku sekarang sebagai seorang manusia yeng berusaha untuk terus belajar tiap harinya; yang tidak jarang meragukan langkah sendiri atau bertanya 'untuk apa' tiada henti.
Rasa-rasanya aku kehilangan sebuah makna, beberapa waktu lalu aku聽cenderung mengikuti trend manusia pada umumnya yang lebih ingin hanya sekedar hidup saja. Lalu kemudian dipukul oleh kenyataan bahwa kita diciptakan pasti memiliki arti yang besar. Mengingat manusia itu mulia ketika ia setia dan memiliki nilai dan tujuan untuk diperjuangan, rasanya mungkin tidak akan 'hambar' seperti ini.
Lingkungan boleh berubah, sifat manusia bisa saja berubah, tapi kamu harus hidup, bukan hanya sekedar hidup, tapi menghidupkan yang telah lama hidup. Ke belakang, aku diingatkan kembali oleh kisah demi kisah heroik masa kegemilangan dan puncak kejayaan keilmuan islam kemudian ke depan aku dihadapkan data bahwa hampir 2 milyar umat muslim tersebar di seluruh penjuru dunia saat ini, mendominasi 25% dari populasi global, tapi bagaimana kontribusi dan keadaan muslim saat ini? Apakah kita sudah mampu menjadi representasi keindahan Islam lewat gesture dan keilmuan yang saat ini kita miliki.
Kenyataan itu membawaku jauh ke diriku 5 tahun yang lalu, aku duduk dan berbincang banyak dengan Lisa. Wanita 32 tahun itu berasal dari Austria. Dia bercerita, bahwasannya ia pernah menjadi volunteer ketika tsunami Aceh 2004 melanda. Kami banyak bertukar cerita. Namun, karena keterbatasan bahasa, aku lebih sering menyimaknya sembari sedikit demi sedikit aku mencoba menimpalinya. Dia seorang Christiani yang taat. Dia mengajakku berdiskusi terkait kepercayaan. Dia menceritakan kisah demi kisah nabi-nabi dari Adam hingga nabi Muhammad dengan sangat gamblang. Sampai pada topik mengenai ayat yang mengatur tentang hubungan lawan jenis, ia bertanya kepadaku mengapa Islam mengharamkan zina? Padahal kita harus lebih mengenal satu dengan yang lainnya sebelum menginjakkan kaki ke jenjang pernikahan. Lagi-lagi karena keterbatasan bahasa, aku nyatanya tidak siap dengan diferensiasi percakapan yang ada. Ditambah juga akan keterbatasan ilmu. Miris sekali.
Padahal jika kita telik ke belakang, runtuh demi runtuhnya kejayaan islam, tidak terlepas dari fenomena; melemahnya ilmu pengetahuan. Dari banyaknya ilmuan dan ulama yang tewas hingga hancurnya perpustakaan-perpustakaan. Lantas hari ini, buih di lautan itu memang nyata adanya. Sifat mudah berpuas diri, sifat tertutup dan menutup pada perubahan, menjajah diri para pejuang. Kita melihat Ibnu Sina, Al Khawarizmi, Al Ghazali dll, mereka menguasai banyak sekali dimensi keilmuan pada saat itu. Kita memang tidak sepintar mereka. Tapi dengan kemudahan akses pada informasi saat ini, mengapa kita lebih sering menghabiskan waktu dengan mengonsumsi algoritma yang mendidik kita menjadi generasi yang mudah menyerah.
Nyatanya kita memang sedang haus dan akan selalu membutuhkan sejarah. Untuk sesekali manjadi pengingat ketika langkah tidak sesuai dengan tujuan penciptaan. Di dunia yang serba memojokkan Islam saat ini, menjadi cita-cita; seperti kata Dr. Omar Sulaiman 'menyambut orang-orang di luar sana dengan pengetahuan ketimbang membiarkan mereka mengetahui islam melalui Twitter, Fox News, dll" adalah hal yang sangat perlu.
Ahad, 20 Agustus 2023
1 note View note
fkhrnnd 1 year
Text
Penjajah Itu Aku
Dewasa ini, kemerdekaan memiliki makna tersendiri untukku. Sesuatu yang bebas dan lepas nyatanya tidak selalu berarti merdeka, ya. Apa itu merdeka bagi burung yang terbang di langit berpolusi, harimau di hutan yang berpukat, ikan di air beracun? Ternyata merdeka bukan berarti bebas.
Lalu aku mengais kembali hal hal yang tak se sederhana dari tangkapan indera kita. Sesuatu yang tak kasat namun nyatanya menipu. Yang terus mengendap menjadi endapan beracun. Ya penjajah itu ternyata diri kita sendiri. Bukan mereka yang membawa senjata tajam ataupun bom peledak. Penjajah itu adalah aku. Ya aku, diriku sendiri.
Ternyata aku memang belum sepenuhnya merdeka. Aku terkadang masih ragu untuk percaya diri. Aku juga belum merdeka dari belenggu masa lalu yang tidak selalu bernuansa indah itu. Aku juga belum merdeka dalam membiarkan diriku menikmati langkah demi langkah di atas jalan berjuang. Melihat ke belakang ternyata aku seterjajah itu oleh diriku sendiri.
Semoga kita semua menjadi merdeka dengan versi terbaik diri kita masing-masing. Karena merdeka itu bukanlah tentang bebas semata, tapi merdeka itu adalah tentang tumbuh dan perubahan. Semoga kita bisa memerdekakan diri kita dari kebiasaan kebiasaan buruk juga yaa; sifat berburuk sangka, merendahkan oranglain, iri, dengki, sombong, kufur, dan lain lain, menjadi pribadi yang selalu ingat dari mana kita berasal dan kemana kita akan kembali.
Fathimah | 20 : 42
3 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Allah itu keren banget ya. He can arrange all our affairs at the right time and the right portion too. If i think about it, all of this is really precise. Although sometimes our minds don't always accept it. But Allah gives the best conditions.
Banyak hal-hal di hidupku yang sesuatu itu dimulai ketika yang lain selesai. Pfffff emang bener lagi lagi Allah gabakal uji di luar batas kemampuan kita. Jadi kalo ngerasa ngga kuat, Allah tau kita bisa, makannya Allah percayain ujian itu, kan.
Dan seringkali pikiran pikiran kita sendiri yang membatasi gerak gerik kemungkinan itu. Padahal Allah itu punya kun fayakun yang ngga terbatas. That's so amazing sih.
Terus kalo inget inget lagi, apa yang tidak oranglain miliki terhadap kita instead of mikirin terus apa yang ngga kita punya, dan dibarengin sama istighfar tu hati kita rasanya jadi full.
Apalagi kalo kita sepenuhnya sadar kalau kita itu lagi diuji, detik demi detiknya yang berat itu kita minta pertolongan Allah. Itu tu salah satu rahmat Allah juga gasih sebenernya? Bahkan ngga semua orang sadar kalau dirinya lagi diuji. Walaupun ujian itu juga bentuknya kebahagiaan.
2 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Kalau Allah memberikan semua yang kita tengadahkan, kita tidak akan belajar dari satu sama lainnya. Kita tidak akan mengerti apa rasa syukur dan apa itu sabar. Justru ujian memberikan kita warna, kita jadi belajar memaknai ungkapan sayang Allah kepada hamba-Nya.
1 note View note
fkhrnnd 1 year
Text
Day 7 : See U
On this day, i'm getting more and more comfortable without social media. I use my time more for things that increase my knowledge. Or I prefer to sleep. Today, I learned a lot about speaking, because I know, speaking is my weakness so far.
Btw, after 7 days, i won't write about my deactivating experience on tumblr anymore like full 1 month. But I will write it on day 30. See you theree.
2 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Day 6 : Rest
On this 6th day, honestly, the past two days i have not felt well. Especially today, it was exacerbated by yesterday's rain. But alhamdulillah, today Allah still enabled me to meet all of my lil sisters in SHS in a routine weekly meeting. Today is also a day when there is no energy to be productive actually. So i decided not to push myself too far. And i think that letting my body rest is one way to love the blessings that Allah has given.
1 note View note
fkhrnnd 1 year
Text
Day 5 : Relax
On this fifth day, I honestly felt a lil bit busy. Until I got caught in the rain on my way. It made my head a bit dizzy to do a lot of things today. But at the end of the day, i just realized that, "Being unhappy is not the same thing as being ill. Sadness is just part of normal life."
1 note View note
fkhrnnd 1 year
Text
Day 4 : A little goes a long way
On this fourth day, I'm learning not to underestimate the little things. Today I continued reading my ring book - atomic habit. From there I started to get reinforcement that we only need small improvements that accumulate to achieve big changes.
I realized that sometimes we easily get tired and discouraged because we are too exhausted to get instant results. So pay attention to the little things that you often underestimate and also ignore. It's precisely from simple things that will produce beautiful results in the future.
0 notes
fkhrnnd 1 year
Text
Day 3 : More Responsible
On this third day, I feel like I'm getting comfortable without social media. Today I learnt to be more focused and responsible. I tried and forced a new thing; Journaling! The third day without social media, as well as the first day of writing a journal. Today I looked for many references and also watched videos that made me love myself more. Journalling does have its own satisfaction. But for me, being responsible for what I write is more important.
By the way, today is the first day of August. I just hope that I and you who are reading are happier this month, more grateful, more tolerant, and see everything more wisely.
Fathimah | the first day of August<3
2 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Day 2 : Mentally Unstable
Tumblr media
On this second day, my trials are starting to show, test after test in the early phases of deactive social media is real. Because im used to using social media as a healer and a distraction for my overthinkingness *ckck, on this second day i feel soo empty. So, instead of scrolling through social media feeds, my mind went blank, thinking about things i shouldn't be thinking about.
But today, something made my mood up. Today i practiced longer to improve my english speaking. I talked a lot with a friend that i found on the free4talk platform, she is from the Philippines. She's very kind and also wise. Apart from helping me improve and elaborate on my language skills, she often gives me encouragement. Because i also asked her for advice regarding some options for my future. Yaa, she is very aware of the topic of mental health. About how to deal with insecurity and love yourself more deeply. Nice to meet u, sis<3
Fathimah | at the end of July, 2023
2 notes View notes
fkhrnnd 1 year
Text
Day 1 : Feels Weird
I will write about my deactivating social media journey in the next 1 month. Hopefully i can handle it, be patient, and also responsible with my decision.
Before, I deactivated several of my social media accounts such as Instagram, Twitter, and also TikTok. About twitter, i just deleted the app, because im afraid that if i deactivate my account i'll lose it because i forget my password.
The biggest reason i deactivated my social media is; i wanna know myself better, be more focused, and be productive鈥攑urely for myself鈥攊 see a lot of time wasted looking at content that doesn't grow me. Ya i love my times.
The first day i wondered it wasn't that heavy, even sometimes my hands were still 'talkative' to send DMs via Instagram, but that could still be overcome. On the first day, i haven't felt any changes. Not very productive yet indeed, because i still often open WhatsApp鈥攂ecause this application is so impossible for me to delete, it's still be a distraction even though it's not that big.
But today, i spend more time hanging out and having a chit chat with my bude and embah, i also watched some structured positive contents on youtube. I read books but not too much. Today I'm still not used to it. But i'll keep it up.
Fathimah | 30th of July, 2023
0 notes
fkhrnnd 1 year
Text
What do you do when you are going through hardship?
154 notes View notes