Tumgik
itsyessy-blog1 · 7 years
Photo
Tumblr media
“Sanitation will make the Earth better”
a copywrite poster made by Yessy Kurnia Faradina.
Let’s take care of our Beloved Earth.
15 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 7 years
Text
Sanitation is What We Need
Kata “sampah” merupakan sesuatu yang sudah tidak asing lagi bagi kita. Dalam kehidupan sehari-hari pun, sampah juga selalu ikut andil didalamnya. Tak heran jika jumlah sampah baik plastik maupun kertas setiap tahunnya semakin meningkat. Kurangnya kepekaan warga di seluruh dunia terhadap kebersihan lingkungan juga merupakan salah satu penyebab semakin banyaknya sampah yang ada di sekitar kita.
Tumblr media
Berikut adalah 10 fakta menarik tentang sampah:
1. Setiap hari sampah kertas didunia berasal dari 27.000 batang kayu.
2. Semua jenis tissue diproduksi dari serat kayu dan tidak dapat didaur ulang.
3. Indonesia berpeluang untuk menghasilkan tenaga listrik yang berasal dari           sampah.
4. Supermarket diseluruh dunia memberikan >17 milyar kantong plastik tiap             tahunnya.
5. Setiap tahun dibutuhkan sekitar 12 juta barel minyak dan 14 juta pohon untuk     membuat plastik.
6. Sampah plastik yang dibuang sembarangan menjadi salah satu faktor                 terjadinya banjir.
7. Jika sampah plastik ditimbun dalam tanah akan menyebabkan pencemaran         air tanah.
8. Jika sampah plastik dibakar akan menimbulkan gas beracun yang beraal dari     kandungan asapnya.
9. Dalam kurun waktu setahun, satu orang Indonesia rata-rata menghasilkan           700 sampah plastik.
10. Sampah plastik didunia jika diselimutkan ke permukaan bumi akan                       menghasilkan 4 kali lilitan.
Kesimpulan:
Dengan dihasilkan sampah sebanyak >17 milyar tiap tahunnya, baik berupa sampah plastik maupun kertas dari seluruh dunia akan dapat menyelimuti permukaan bumi sebanyak 4 kali lilitan.
Tumblr media
“Sanitation will Make the Earth Better”
3 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 7 years
Text
Usaha yang Tak Mengkhianati
Jeni Smith, seorang gadis berumur 18 tahun dan berwajah khas oriental yang merupakan seorang pewaris tunggal dari sebuah perusahaan swasta terbesar ketiga di Korea Selatan. Gadis yang memiliki rambut panjang ini bercita-cita menjadi seorang fashion designer kelas dunia. Kegiatan sehari-harinya selalu saja didampingi dan tak pernah terlepas dari pengawasan Mari Clara, seorang pelayan setia di Keluarga Smith.
Malam itu, Jeni tengah bersiap untuk menghadiri acara makan malam dengan ibunya, Yemi Smith. “Nona, Nyonya telah berpesan kepadaku untuk memberikan gaun indah ini kepadamu untuk dipakai pada acara makan malam hari ini,” kata Mari sambil menatap ke arah punggung Jeni yang sedang mengamati refleksi dirinya pada cermin seukuran tubuhnya yang berada di sudut ruang kamar Jeni. “Letakkan aja di tempat tidurku, Mari. Aku akan segera memakainya,” timpal Jeni sambil melemparkan seulas senyum manis yang membuat kedua matanya berbentuk seperti bulan sabit.
Tumblr media
Semenjak kepergian mendiang sang ayah, membuat semua pekerjaan dan kesibukan berpindah tangan kepada sang ibu. Sehingga mau tak mau pun membuat keduanya jarang bertemu, bahkan hanya untuk sekedar mengatakan ‘halo’ melalui telepon. Jeni dibesarkan di lingkungan yang serba mewah, namun itu tak membuatnya tumbuh menjadi pribadi yang manja dan ketergantungan. Makan malam berdua dengan ibunya merupakan hal kecil yang sangat amat terasa spesial baginya, mengingat setiap malam Jeni hanya menyantap makan malamnya di depan TV hanya untuk meramaikan suasana. “Nyonya telah menunggu di bawah,” perkataan Mari barusan telah membuyarkan seluruh lamunannya. ‘Mungkin malam tidak akan terasa sesepi ini jika saja ayah masih di sini…’ batin Jeni.
Satu persatu anak tangga telah dilewatinya, Jeni menginjakkan kakinya secara perlahan agar tidak membuat kegaduhan di dalam rumah mewah bak mansion yang terasa kosong ini. Perasaannya kini gugup dan campur aduk saat akan menemui ibunya yang belum ditemuinya selama hampir 3 minggu ini.  “Jeni..” sambut ibunya yang telah duduk terlebih dahulu di meja makan seberang saat Jeni mulai menunjukkan batang hidungnya. Jeni hanya membalas panggilan ibunya dengan tersenyum kikuk sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. “Kau terlihat sangat cantik dengan gaun yang kau kenakan, Jeni..” puji sang ibu tak lupa disertai dengan senyumannya yang menawan.
Suasana ruang makan kali ini tak terkesan sepi. Dentingan sendok dan garpu yang beradu dengan piring keramik disertai dengan obrolan ringan seputar menanyakan kabar satu sama lain membuat rumah ini terlepas dari kesan sepinya yang mengekang. Sejenak Jeni berpikir untuk mengutarakan keinginannya sekali lagi kepada sang ibu, tekadnya untuk menjadi seorang fashion designer. 
Tumblr media
“Bu.. aku akan tetap melanjutkan pendidikanku ke sekolah desain dan kuharap ibu menyetujuinya” perkataan Jeni barusan membuat ibu Jeni terdiam sejenak mencerna semua perkataan Jeni barusan. “Ibu pikir kita telah selesai membicarakan ini, Jeni. Ibu tetap tidak bisa menyetujuinya dan kau akan tetap mengambil alih perusahaan milik mendiang ayahmu nantinya” jawab ibunya tegas, terkesan tidak menerima penolakan.
“Tapi, bu, aku bisa melakukannya, aku juga benar-benar ingin melakukannya, bu,” Jeni tak ingin menyerah akan masa depannya begitu saja, baginya ini adalah hal yang selama ini benar-benar diinginkannya. “Tidak, Jeni. Tid-“ “Aku akan tetap melakukannya dan akan kubuat ibu bangga padaku!” belum selesai ibunya berbicara, Jeni memotong perkataan ibunya lalu beralih pergi dari ruang makan menuju kamarnya.
Satu keinginan Jeni ini selalu mendapat penolakan keras dari ibunya. Ibunya selalu berpikir bahwa dengan dirinya menjadi seorang designer, dia tidak akan mendapat penghasilan tetap dan akan selalu dihadapkan pada sesuatu yang tidak pasti, seperti peluang keberhasilannya. Tetapi bukan Jeni namanya jika dia hanya akan menyerah dan pasrah pada sesuatu yang bukan minatnya. Pada malam itu juga, dia mendudukkan dirinya di hadapan komputer miliknya dan bergelut semalaman dengan internet untuk mencari suatu ajang kompetisi khusus fashion berstandar internasional.
Matahari telah menampakkan sinarnya, seorang gadis dengan rambut hitam legam yang tak lain adalah Jeni, telah bangun dari tidurnya. Dirinya telah menyelesaikan rutinitas dasar dipagi hari seperti mandi dan menggosok gigi. Komputernya adalah hal pertama yang dihadapnya hari ini, Jeni telah memulai untuk mencari berbagai referensi yang diambilnya sebagai patokan dirinya untuk mengikuti kompetisi fashion design berstandar nasional ini.
Suara samar ketukan pintu telah mengalihkan pikiran Jeni hingga mau tak mau dia menoleh ke arah pintu dan berkata ‘masuk’. Di situlah Mari, berdiri di depan pintu berwarna putih sambil membawa sebuah nampan berisi tumpukan pancake yang terlihat lezat dan segelas jus jeruk yang segar. “Selamat pagi, Nona Jeni. Aku membawakan ini untukmu, kuharap ini dapat membangkitkan moodmu kembali,” ujar Mari sambil meletakkan nampan itu di atas meja nakas kamar Jeni. “Wah, terima kasih banyak, Mari. Kau yang paling tahu tentang apa yang paling kusuka,” balas Jeni sambil mulai melahap pancake itu. Lalu Jeni mulai melanjutkan pekerjaannya dalam diam.
Tumblr media
Malam berganti malam, hari  berganti hari. Jeni terus berkutat dan fokus pada apa yang ia kerjakan. Mulai dari terbitnya matahari, hingga munculnya sang purnama. Semangat yang dimilikinya semakin tinggi dan tak kunjung mereda. Kegigihan membuatnya pantang menyerah dan tetap mengejar apa yang telah lama diimpikannya.
Tak terasa hampir sebulan telah dilewatinya. Malam ini adalah malam dimana ia mengumpulkan dan mengsubmit semua hasil kerja kerasnya selama ini. Dengan ditemani oleh Mari seperti biasa, Jeni dapat melewati semua ini. Sekarang, Jeni hanya tinggal menunggu hasil pengumuman pemenang pada tiga bulan berikutnya.
Selama tiga bulan Jeni menunggu hasil pengumuman kontes tersebut, Jeni menghabiskan waktunya untuk menghadiri berbagai acara fashion yang diadakan di kotanya, berkumpul bersama teman-temannya, mengkuti beberapa acara social charity, dan masih banyak lagi kegiatan yang dilakukannya. Dan besok, adalah hari yang benar-benar dinantikannya, hari dimana penantiannya selama ini akan berhenti, dan juga hari dimana kerja kerasnya selama ini terbukti.
“Apakah ada surat untukku, Mari?” untuk kesekian kalinya Jeni bertanya pada Mari yang sedang membereskan beberapa surat yang datang hari ini. “Tidak, Nona,” jawab Mari lembut sambil menggelengkan kepalanya pelan. Jeni berdecak pelan tidak percaya pada perkataan Mari barusan. Jam telah menunjukkan pukul 5 sore dan belum ada satu surat pun yang ditujukan kepadanya. Mari berjalan pelan menghampiri Jeni dan mengusap pelan rambut Jeni sambil berkata “Tenang, Jeni.. Mungkin sekarang hanya belum saatnya, atau mungki sedang ada kesalahan dari pusat-“ “Tidak, Mari, tidak.. Aku sudah berusaha, aku sudah berusaha semaksimal mungkin yang aku bisa. M-mungkin ibu memang benar, keinginanku hanyalah impian semata,” cerca Jeni panjang lebar disertai linangan air mata yang mulai meluncur satu persatu menyusuri pipi tirusnya. “Jeni..” Mari berusaha menenangkan. “Tolong.. Tinggalkan aku sendiri,” pinta Jeni tanpa melihat lagi ke arah Mari.
Beberapa hari setelah itu, Jeni mengurung dirinya di kamar. Dia hanya akan keluar dari kamarnya pada waktu sarapan dan makan malam. Pagi ini, Jeni terlihat murung dan lesu semenjak beberapa hari sebelumnya, namun tiba-tiba saja Mari berlari dengan tergesa ke arah Jeni yang sedang duduk di meja makan sambil memberikan sebuah surat dengan amplop yang berwarna keemasan. “Kau pasti tidak menyangkanya, Nona Jeni!” kata Mari dengan senyum sumringah sambil memamerkan deretan gigi putihnya. Jeni terbelalak kaget menerima sebuah surat dari apa yang selama ini telah dinantikannya. Tertulis ‘Fashion Fetish’ di bagian depan amplop itu. Jeni pikir dia sedang bermimpi, dia bahkan tidak yakin bahwa hal yang sedang dialaminya ini adalah sebuah kenyataan. Dibukanya surat itu, sebuah surat pemberitahuan atas kemenangan Jeni pada ajang kompetisi fashion internasional serta permintaan maaf atas keterlambatan penyampaian pengumuman.
Tumblr media
Tiba-tiba saja sebuah nada dering yang berasal dari telepon genggam milik Jeni berbunyi, tertera kontak bernama ‘Ibu’ yang tengah menghubunginya sekarang. “Halo, Ibu?” sapa Jeni. “Jeni.. Ibu telah mendengar berita hari ini. Ibu tahu kau berada di Koran kolom fashion terdepan. Ibu minta maaf telah menentang mimpimu, selama ini ibu telah salah menilai. Mulai sekarang, ibu berjanji akan selalu mendukung penuh atas segala sesuatu yang kau inginkan, Jeni. Ibu sayang padamu,” jelas ibunya panjang lebar diseberang telepon.
Jeni juga selalu percaya bahwa hasil tak akan pernah mengkhianati usaha yang telah dikerahkan. Banyak berusaha tak lupa disertai berdoa dapat mewujudkan semua mimpi yang dimiliki.
7 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 7 years
Text
Man(groove) Exploration
Kuinjakkan kakiku di atas jalan tapak berlapis tanah lembab ini untuk pertama kalinya bersama teman-teman. Sol sepatu berwarna putih kini terlapisi oleh coklatnya tanah yang mengiringi kita sepanjang perjalanan. Waktu menunjukkan pukul 1 siang. Panas terik menyengat  pemberian sang matahari pun tak segan untuk menembus satu persatu lapis baju yang kami kenakan kala itu. Hutan Mangrove, namanya. Salah satu tempat wisata di Surabaya yang tak pernah lepas dari kunjungan wisatawan lokal. Keluarga, sekelompok sahabat maupun pasangan sejoli pun tak akan melewatkan tempat ini untuk dijadikan sebagai tempat meluangkan waktu mereka.
Hal pertama yang menyambut setelah kita melewati pintu masuk adalah sebuah pendopo. “ALAS KAKI HARAP DILEPAS” merupakan peringatan yang ditempelkan secara rapih disalah satu tiang pendopo untuk menjaga kebersihan tempat tersebut. Banyak orang yang terlihat lelah setelah menyusuri panjangnya rute tempat wisata ini.
Tumblr media
Cotton candies-yum.
Setelah melewati pendopo yang terdapat dibagian depan, selanjutnya kita menyusuri sebuah jembatan yang terbuat dari kayu yang berada tepat di atas air. Hal selanjutnya yang disuguhkan kepada kita di sini adalah banyak pedagang jajanan kecil seperti permen kapas dengan warna menarik, es krim yang cocok dengan cuaca panas untuk mendinginkan kerongkongan dan deretan minuman segar yang terpampang untuk menghilangkan dahaga. Ada juga beberapa stan makanan yang menjual berbagai menu pengusir rasa lapar seperti mie ayam, bakso maupun nasi goreng.
Tumblr media
Tepat di sebelah stan-stan makanan, terdapat sebuah dermaga kecil yang digunakan untuk tempat berangkat hingga kembalinya sebuah perahu perahu. Harga tiket yang ditawarkan untuk orang dewasa adalah seharga Rp 25.000,00 dan Rp 15.000,00 untuk anak-anak, sedangkan untuk menyewa keseluruhan perahu dibutuhkan biaya sebesar Rp 300.000,00 untuk kapasitas maksimal 6 orang saja.
Tak lama setelah memasuki daerah penyewaan perahu, kami memutuskan untuk berhenti sejenak disambi dengan menyantap makanan dikarenakan waktu sudah memasuki jam untuk makan siang. Makanan yang kami santap pun memiliki harga yang terbilang cukup murah dan memiliki rasa yang tidak buruk bahkan cenderung enak. Setelah puas dengan makanan yang kami santap, kami mulai melanjutkan perjalanan dan melewati jalan tanah kering yang berdebu dengan beberapa tempat yang sepertinya sedang dalam proses pembangunan.
Tumblr media
Someone took this photo when we’re not even ready.
Tak lupa juga kami mengambil beberapa foto bersama dibeberapa tempat menarik untuk diabadikan. Banyak wisatawan lalu-lalang yang berpapasan dengan kita, hingga sampailah kami di pintu masuk Hutan Mangrove yang sebenarnya. Kami membayar hanya sebesar Rp 5.000,00 untuk dapat masuk dan menikmati pemandangan yang ada di dalamnya.
Tumblr media
Jembatan yang mengawal kita sepanjang jalan di sana terbuat dari kayu yang hanya selebar kurang lebih 2 meter dan hanya dapat dilewati 2 orang saja. Ditambah dengan banyak wisatawan yang memutuskan untuk berhenti, mengambil foto, menyantap jajanan kecil di sisi kanan maupun sisi kiri jembatan yang terkadang menghalangi wisatawan lainnya untuk melanjutkan perjalanan.
Tumblr media
This photo was better than the rest.
Sebanyak tiga kali kami meminta tolong kepada wisatawan lain untuk mengabadikan momen kami bersama, tak satu pun dari sekian foto yang diambil memiliki hasil yang bagus (sigh). Hingga pada akhirnya kami selalu mengambil foto sendiri dan tak lagi meminta bantuan pada orang lain. Tak terasa kami sudah sampai di ujung jembatan, lalu kami berbalik lagi dan melanjutkan perjalanan kembali ke pintu keluar yang sama dengan pintu dimana kita masuk tadi.
Tumblr media
Sweet cotton candy in the making.
Keinginan untuk mengecap sesuatu yang manis pun keluar, saya akhirnya berhenti di tempat dijualnya permen kapas berwarna-warni dan mau tak mau pun teman-teman saya ikut berhenti menemani saya. Canda dan tawa bersama bapak pedagang pun sempat mengisi waktu bersamaan dengan dibuatnya permen kapas yang masih segar. Rp 5.000,00 saya kocek dari dalam saku untuk ditukarkan dengan permen kapas berwarna putih salju tersebut.
Tumblr media
Hari tak terasa sudah memasuki waktu sore dan kita mengistirahatkan kaki di pendopo yang kita jumpai diawal tadi sambil menunggu kendaraan yang datang untuk menjemput kita bersama. Rasa lelah yang datang diakhir tergantikan oleh tawa kita bersama saat membicarakan banyak hal kecil yang kita jumpai di dalam Hutan Mangrove tadi. Edisi hari ini yang diisi oleh kisah perjalanan kami ke Hutan Mangrove ini merupakan hal yang sangat menyenangkan yang telah saya lalui bersama para sahabat karib saya.
Well..
Friendship isn’t a big thing – it’s a million little things.
11 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 7 years
Text
About an Effort
Judul      : Hand to Mouth (A Chronicle of Early Failure) Penulis   : Paul Auster
ulasan oleh Brenda Caesar dan Yessy Kurnia.
Tumblr media
Paul Benjamin Auster atau lebih dikenal dengan nama Paul Auster adalah seorang penulis yang berasal dari Amerika. Paul Auster dikenal akan berbagai karya yang telah dihasilkannya, seperti cerita fiksi, puisi, rangkaian cerita untuk film, autobiografi, dan masih banyak lainnya.
Buku autobiografi yang berjudul “Hand to Mouth, A Chronicle of Early Failure” ini ditulis oleh Paul Auster pada tahun 1997. Pada umumnya, menulis tentang “menulis” biasanya merupakan sesuatu hal yang membosankan, dan seorang penulis sukses yang menulis sebuah cerita mengenai kehidupan masa mudanya secara terus terang disertai dengan cerita detail yang menyayat hati. Cerita dari Paul Auster ini tak jauh sebuah cerita tentang seorang anak muda yang selalu was-was akan soal keuangan, dirinya menjalani kehidupan yang dilanda oleh kemiskinan.
Didalam buku ini, ditumpahkan secara keseluruhan bagaimana dia menjalani kehidupannya, termasuk sebagai seorang penulis. Dia melewati sebuah titik dimana selama beberapa tahun Paul Auster merasa semua yang sedang dijalaninya berubah menjadi sebuah kegagalan total. Pekerjaannya sebagai penulis yang kian lama kian memburuk, masalah keuangan yang tiada hentinya melanda dan termasuk perjalanan rumah tangga dengan istrinya yang tidak harmonis hingga keduanya lebih memutuskan untuk berpisah. 
Disini Paul Auster tidak hanya mempermasalahkan tentang keuangan yang hanya terjadi dalam beberapa kali, namun sebuah permasalahan konstan yang menyesakkan dan berkepanjangan, hingga meracuni jiwanya dan membuatnya selalu berada dalam keadaan panik yang tak henti-hentinya. Hubungan antara dirinya dengan uang selalu saja bertentangan dan membuatnya selalu ada pada titik cemasnya.
Menurutnya, menjadi seorang penulis bukanlah suatu “karir pilihan” seperti layaknya memilih untuk menjadi seorang dokter ataupun polisi. Satu-satunya cara ketika dia mengetahui bahwa dirinya tidak memiliki kecocokan berada dimanapun selain menulis adalah dengan menerima kenyataan yang ada, dia sadar bahwa dia harus menjalani sebuah kehidupan dengan memulai dari bawah, sebuah kehidupan keras yang akan terus menghantui sisa hari-harinya. Tapi dia memahami semua ini, dia merasa bahwa dirinya memang disiapkan untuk ini. Dia bahkan tidak memiliki satupun keluhan. Paul Auster merasa dirinya luar biasa beruntung, dengan kehidupan yang selama ini dijalaninya membuatnya tidak menginginkan barang berupa materi, dan perihal akan kemungkinan hidup dalam kemiskinan bahkan juga tidak menakutinya.
Sebuah kegagalan, sulitnya masalah keuangan dan kisah cinta yang membuahkan luka adalah sebuah cerita seni hasil karya riwayat hidup Paul Auster yang sangat jujur, penilaian yang tulus dari sebuah permintaan dan penghargaan dari seni, pekerjaan dan uang. Buku ini sukses memberikan kita cerita tentang bagaimana sebuah kesengasaraan. Selain itu buku ini juga memberikan banyak motivasi sekaligus inspirasi untuk kita semua dalam menguatkan usaha kita untuk menjalani hidup yang tidak selamanya mudah.
“The truth of the story lies in the details.” - Paul Auster
4 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 8 years
Text
Kisah Tentang..
Perkenalkan,nama saya Yessy Kurnia Faradina. Akrab dipanggil dengan panggilan Yessy, Cece dan Dina. Terlahir pada tanggal 23 Agustus 1996 sebagai seorang anak kembar.
Tumblr media
Foto saya bersama saudara kembar saya.
Usia ayah dan ibu saya terpaut cukup jauh, yakni 12 tahun. Ayah saya bernama Hilmy Widajanto dan terlahir di Kota Bandung. Semasa kecilnya, ayah saya pun tidak pernah menetap lama disuatu tempat dan terus berpindah hingga dewasa. Beliau terlahir dengan mendapatkan sedikit keturunan tionghoa. Lalu ada ibu saya yang bernama Mahmudah Ismiyati yang notabenenya orang asli Semarang, sehingga saya juga memiliki sedikit keturunan tionghoa dari pihak ibu. Selanjutnya yaitu saudara kembar saya, Tusty Kurnia Faradilla, yang saya anggap sebagai kakak perempuan. Tak lupa saudara laki-laki saya yang merupakan anak bungsu dari keluarga kami, Adam Kurnia Pradana.
Tumblr media
Foto saya yang diambil pada saat saya berusia 2 tahun (1998)
Semenjak saya kecil, orang tua saya merupakan orang yang sangat sibuk dan rutin bergelut dengan pekerjaannya. Tak heran jika orang tua saya mempekerjakan 3 orang baby sitter sekaligus untuk merawat kami bertiga sedari kecil. Pada awalnya, kami sekeluarga bertempat tinggal di Sidoarjo, hingga akhirnya ayah saya memutuskan untuk membeli sebuah rumah dan pindah ke Surabaya, dimana saya tumbuh besar. Ayah saya merupakan seorang mantan PNS dan sempat menjadi seorang ajudan dari Gubernur Pak Larso (Alm) pada periode tahun 1988-1993. Sedangkan ibu saya kini bekerja seorang diri sebagai seorang PNS dikarenakan ayah saya yang telah lama pensiun. 
Sejak dini saya selalu didaftarkan ke sebuah sekolah swasta oleh orang tua saya dengan alasan akan menjamin pendidikan selagi orang tua saya tidak dapat mengawasi saya selama 24 jam. Hingga suatu saat saya memohon untuk didaftarkan ke sebuah sekolah menengah pertama berstatus negeri. SMPN 10 Surabaya adalah sekolah negeri pertama tempat saya didaftarkan bersama dengan saudara kembar saya. Mata yang cenderung kecil dan kulit putih yang dulunya jarang tersentuh oleh sinar matahari, membuat saya sempat dijadikan bahan bully-an dengan sebutan “Cina.. Sipit,” dikarenakan fisik saya yang minoritas. Dari sanalah saya mendapatkan panggilan “Cece”. Saya yang tentu saja kaget dengan kasarnya sikap, pergaulan dan bahasa, sedikit membuat saya menyesal dan mau tidak mau saya pun harus berusaha untuk membaur dengan lingkungan yang asing bagi saya.
Kejadian ini berlangsung hingga jenjang sekolah selanjutnya sebelum akhirnya saya menjadi terbiasa dengan semua itu. Berbicara menggunakan Bahasa Jawa kini telah menjadi bagian dari keseharian saya. Tak ayal juga kulit yang awalnya putih kian menghitam akibat paparan sinar matahari. Hobi menggambar sejak dini membuat saya tumbuh besar dengan tiada hari tanpa coretan dan pada akhirnya membuat saya berkeinginan untuk mendaftarkan diri sekaligus melanjutkan pendidikan di Jurusan Desain Produk Industri ITS Surabaya.
Saya terdaftar di almamater yang sama dengan adik laki-laki saya, yaitu ITS, tetapi dijurusan yang berbeda. Sedangkan untuk saudara kembar saya terdaftar sebagai salah satu mahasiswa UNAIR Surabaya. Saya berharap dimasa depan nanti saya dapat memberikan imbal balik yang meski tak akan pernah cukup kepada kedua orang tua saya yang telah membesarkan kami bertiga dengan ikhlas dan tidak pernah menolak semua permintaan kami.
Tumblr media
Sekedar tambahan, ini adalah pemanis yang melengkapi susah senangnya masa perkuliahan.
17 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 8 years
Text
Oh Ternyata
Ingatkah kalian tentang Catalena? Si gadis cantik berkulit putih yang sangat baik hati dan easy-going?
Di sinilah Catalena sekarang, terdiam sejenak menatap intens layar smartphone yang sedang digenggamnya sekarang. Gadis ini menerima sebuah pesan singkat dari temannya yang berisi ajakan ke sebuah acara cosplay yang diselenggarakan secara nasional pada Hari Minggu nanti. Mata indahnya terbelalak kaget dan perasaannya kini senang bukan main. Tak terasa sudah lama dia vakum dari kegiatan favoritnya ini, mungkin sudah sekitar 1 tahun..?
Tumblr media
Kini pikirannya terus terngiang akan ajakan temannya tersebut, “Haruskah?” tanyanya dalam hati. Dia dihadapkan pada 2 pilihan, disatu sisi ingin sekali dia terbebas dan mempersiapkan mentalnya untuk mengikuti acara tersebut, tetapi disisi lain berbagai tugas telah menumpuk dan menunggunya untuk menyelesaikan semuanya. Dia mengarahkan pandangannya ke arah meja belajar yang berada di sudut kamarnya. Meja kayu itu terlihat penuh sesak dengan berbagai buku, alat tulis yang berserakan dan laptop yang terus menyala selama 24 jam non-stop. “Huhh,” dia menghembuskan nafasnya kasar.
Catalena berdiri, dengan tergesa dia memakai sandal bulunya dan berlari kecil menuju gudang yang tepat berada di samping kamarnya. Ternyata dia telah memutuskan untuk ikut. Dibukanya kembali seluruh koleksi yang telah lama disimpan dan lama tak disentuhnya. Gadis berumur 21 tahun ini telah memantapkan hatinya dan bersiap untuk ikut serta dalam acara tersebut.
Hari yang dinantikannya pun telah tiba. Matahari telah keluar dari persembunyiannya dan menggantikan sang bulan untuk berjaga. Detik jarum jam yang terpasang di kamarnya terdengar sangat keras untuk pagi yang sunyi ini hingga tak sengaja membuatnya terbangun. Catalena mengerjapkan matanya mencoba untuk terbiasa dengan sinar matahari yang masuk lewat gordennya yang sedikit terbuka. Sekilas terpikir tentang tadi malam betapa susah dirinya mencoba untuk memejamkan kedua matanya hanya untuk menunggu datangnya hari ini. Tiba-tiba saja terdengar ketukan pada pintu kamarnya, “Tok-tok,” diikuti dengan suara samar ibunya, “Cepatlah bersiap! Kita harus datang lebih awal untuk ulang tahun kakek siang ini, Lena!”
Catalena terdiam sejenak berusaha untuk mencerna apa yang telah dikatakan oleh ibunya barusan. Hingga kemudian, “Oh, Tuhan… Bagaimana aku bisa lupa...?” lalu dia menjatuhkan kembali dirinya ke atas ranjang dan menutup kepalanya dengan selimut.
Tumblr media
Ini adalah hari ulang tahun kakek kesayangannya..
8 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 8 years
Text
“Who is this pretty girl?”
Hi again! This is my 3rd post on Tumblr and I’m gonna describe one of my classmate in college. So, can you guess who ‘she’ is?
Tumblr media
This girl has a pretty face and white skin. Supported by unique-shaped lips that she has makes her even prettier and cuter especially when she smiles. She’s beautiful both inside and outside. She’s also genuinely kind, helpful and an easy-going person. When her friends have difficulties, she always tries her best to help them solve it.
In her third year on college, I bet she’s going to turn into 21 year-old girl. It can be seen from how many friends she has, she’s obviously knows how to love a friend. And I think she adores pretty and cute things, such as action figure from many different kinds of anime/ manga which she also really loves to draw every single day. Yeah, she really loves drawing. Special characters that she made by herself and then she uploaded to her social medias make her friends know what kind of special characters she always makes in her every single artworks.
And the last is, her fondness on cosplay things and make up. It makes her even prettier than before when she turns into a character from one of her favourite anime and applies some make up on her face.
Call her Catalena!
13 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 8 years
Text
Bambi
Tumblr media
(Let’s get back to 19s!)
For the first time, I am going to review one of the best animated classic movie ever, which is Bambi. I was in a kindergarten when I first watched this movie. That time my parents always went to work, leaving me with my sister and brother with a stack of Disney’s movies. Until now, I have never felt bored to watch any Disney’s movies and still a big fan of it. This movie was released in 1942 and was one of the oldest animated movie that had been released by Walt Disney after Snow White and Seven Dwarfs (1937), Pinocchio (1940), Fantasia (1940), and Dumbo (1941). The story was based on the book Bambi, A Life in the Woods by Felix Salten, an Australian author.
Tumblr media Tumblr media
The movie tells about the life of a white tailed male deer which is the son of a dominant male called “The Great Prince of The Forest”. Starting from the birth of Bambi, he then becomes the center of attention and surrounded by many other animal that live in the forest. Those animal call him “Prince” anywhere and anytime they meet Bambi and his mother.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bambi grows up to be a healthy deer and starts to learn everything about life with his mother and friends. He lives happily with his mother and his two friends, a chubby grey rabbit with a pink nose named Thumper and a skunk named Flower. And also, a female deer named Feline, that becomes Bambi’s mate when they are adults. They spend their childhood to experience many adventures.
Tumblr media
Just like an incident happens in the real world, a lot of hunters come to the forest. And that is the most feared thing by the animal, especially Bambi’s mother. When the winter is almost over, Bambi has to lose his mother who has been shot by the hunter. Since then, Bambi has to live under his father’s supervision until he becomes adult, and his father is “The Great Prince of The Forest”, the most respected and the wisest male deer in the forest.
Everything that is related to moral values have never been forgotten by Disney. This movie that is provided for kids (can be watched by adults too) contains a lot of moral values. Just like helping others, not giving up on something easily, etc. And here is a quote from Thumper.
Tumblr media
And in my opinion, for a really old movie, this movie is pretty good if it is seen from the characters’ expressions and body movements. The back sound itself suits the scenes pretty well. For the last thing, I recommend this movie for you guys who have not watched it yet. Enjoy!
8 notes · View notes
itsyessy-blog1 · 8 years
Text
Welcome to My World!
Tumblr media
Hello! My name is Yessy Kurnia Faradina, my friends use to call me Yessy/ Cece/ Dina (my chilhood name, haha). Most of my friends say that I look tough outside but deep inside I’m such a kind hearted person LOL.
I like to collect things such as Barbies, Dolls, Albums, and many other cute things. I’m a big fan of Troye Sivan and hoping to meet him in person someday.
I’m an university student majoring in visual communication design who has spent almost the last 3 years learning about design, including illustration, my favorite one.
Well, that’s all about me. 
5 notes · View notes