Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Terkadang ilmu yang kita baca hanya memberikan efek 25%, dari apa yang dibutukan saat situasi sulit yang kita hadapi, sisanya adalah insting dan pengalaman hidup.
7 notes
·
View notes
Text
Jika penampilan fisik lebih penting daripada Jiwa, mengapa Jiwa diangkat ke Langit dan tubuh terkubur di tanah ?!
3 notes
·
View notes
Text
IF YOU HAVE AN IDEA, THAT YOU GENUINELY THINK IS GOOD. DON'T LET SOME IDIOT TALK YOU OUT OF IT!
Just do it,.
0 notes
Text
Tenang, ia tak abadi.
Lihat, kau melihat cahaya itu kembali. Amat nampak dipelupuk mata hingga kau tak bisa berkata, ya! Sudah berapa banyak waktu yang terbuang, hanya untuk kepingan-kepingan kembali memuai.
Apalah arti intan permata jika tiada nilai pada segumpal darah dalam daksa, apa arti hidup jika kau tak bisa menerima takdir-Nya ?!
Terlalu singkat jika hanya bicara tentang cinta, terlalu sia-sia jika kau terus meratapinya.
Hey, dikakimu banyak sekali pasir yang menyapa. Hey, mereka tertawa bersama deruh ombak yang menepi menyentuhmu.
Pada duka atau pada cita kau rela menghela nafas panjang untuk waktu yang terbuang percuma, tentang ke tidak pastian waktu yang lain. Apakah kau sanggup menerimanya ?!
Jika kau ingin menangis, tangisilah dosamu. Jika kau ingin tersenyum, tersenyumlah atas kebahagian yang kau tanamkan pada dataran yang hijau.
Ahmad Lendra
Jakarta, 30 Juni 2021.
2 notes
·
View notes
Text
JURNAL GAGAK
Kita adalah objek, binatang percobaan atas teror yang ditawarkan dari sudut pandang penguasa media.
Pesan sampah yang di konsumsi komunikan membuat kita terangsang untuk gelisah, di karyakan sebagai budak yang selalu cemas dan tertekan.
Cetak biru budaya Pembodohan terancam dalam kondisi aman.
Mereka menjajah pikiran secara Masif, melempari kita dengan molotov berisi pesan aroma bangkai.
Merakit surga yang semu merancang neraka lewat Skenario Genosida Nalar.
Sadarkah ?! Kita terbius panji Kapitalis media rakus menggilas rangkaian, kabar pilu yang bersemi telah mewartakan.
Duka lewat layar kaca menjadikan Kita lumpuh tak berdaya, tersebar sesuai keinginan mereka.
Libido dipacu menyembah kengerian, Kita adalah objek binatang percobaan, atas teror yang diwartakan sesuai perspektif media dusta, sejarah yang terukir getir, Inilah candu ketakutan yang kita percayai.
Ahmad Lendra,
Jakarta, 02/03/2016.
#traditional media#menulis#maknaprosa#cerita#puisi#makna#islam#edukasi#indonesia#dakwah#dakwahislam#prosa
4 notes
·
View notes
Text
MENEMBUS BATAS KEMUSTAHILAN
Aku dan dermaga, bukan candu namun rindu.
Ketika mimpiku hanya di anggap sebagai kembang tidur.
Kau siapa? Ujar mereka dengan nada tertawa seperti babi mendengkur.
Akanku buktikan bahwa Allah ﷻ yang Maha Mengatur.
Ketidak pastian dari logika memaksa sukma mencari cara menemukan jalan tujuannya.
Dari tempat tanpa manfaat ke tempat yang tepat agar selamat dunia dan Akhirat.
Kasta bertingkat seketika runtuh tersebab Tauhid melekat.
Perlahan-lahan ia menemukan jalan-Nya ketika cahaya hampir padam.
Perlahan-lahan ia menjadi sangat kuat pada siang dan malam.
Perlahan-lahan ia membangun banyak sekali Bahtera dan Meriam.
Perlahan-lahan ia membawa pasukan Panji Hitam yang tidak bisa di redam.
Mereka berkata; "Andai dahulu aku mengikuti seruan-Nya, pasti aku akan selamat."
Terlambat, jika itu kau ucap ketika di Akhirat.
Sayang, sungguh sangat disayang, namun Aku tidak bisa menolongmu. Karna ku sedang sibuk menikmati karunia dari Tuhanku bersama Rasulku.
Ahmad Lendra
Depok, 29/03/2021.
(Nishfu Sya'ban 1442 H)

#indonesia#puisi#makna#prosa#islam#maknaprosa#cerita#dakwahtauhid#dakwah#poesia#dakwahislam#khilafahislamiyah#khilafah#khilafahalaminhajinnubuwwah
4 notes
·
View notes
Text
Rindu
Saat itu, kau menangis menahan rindu yang menggebu tersebab kasih dan sayangmu. Perjumpaan yang lama sangat aku nantikan, cerita kebersamaan nan indah bersamamu adalah mimpi sepanjang hidupku.
Derai air mata tak mampu ku tahan pilunya tanpamu, ia jatuh di tanah tanpa suara, lemah tanpamu, hati ku hancur ketika kau disakiti, hatiku sakit ketika kau di hinakan.
Penantian panjang ini akan aku telusuri walau penuh onak dan duri, tersebab engkau telah menyaksikan dan mengajak aku untuk mencintai diriku sendiri. Tunggulah aku, panggilah aku, sayangi aku, kasihi aku.
Yaa Rasulullah, yaa Habiballah. Aku rindu. Aku sangat rindu bertemu denganmu. Aku rindu cerita tentangmu, aku rindu semua tentangmu, aku rindu.
الَّلهـُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِـناَ مُحَمَّـدٍ
Ahmad Lendra.

15 notes
·
View notes
Text
Hazihid-dunya (inilah dunia)
Dalam diri kita seolah-olah ada tombol on-off yang dapat difungsikan sebagai pengatur emosi kita.
Kitalah yang mengerti diri kita sendiri, kita yang mengetahui batas-batas kemampuan kita, kita pula yang akan mempertanggung jawabkan atas segala sesuatu yang telah kita jalani.
Rasional sangat diperlukan untuk memperhitungan baik dan buruk atas keputusan yang akan kita ambil. Namun, ada yang jauh lebih kuat dari logika, ada yang posisinya lebih tinggi dari akal ketika Ia bersujud dihadapan Allah pemilik langit dan bumi, yaitu hati.
Segumpal Darah itu sangat kuat pengaruhnya, bahkan mampu menghancurkan logika. Suatu ketika manusia paling Mulia dimuka bumi telah dijalankan-Nya menuju Baitul Maqdis hanya dalam waktu singkat, orang-orang yang hanya bertumpu pada akal pikiriannya akan berkata bahwa beliau sudah gila. Padahal jika ditelusuri jauh lebih dalam apa sulitnya bagi Allah untuk menjalankan seorang hambanya dalam waktu yang singkat ?
Hazihid-dunya, inilah dunia. Semua telah diatur sedemikian rupa agar kau semakin bertakwa, bukan untuk menjadikanmu semakin berburuk sangka. Jika logikamu adalah yang paling benar, coba kau hentikan tumbuhnya uban dikepalamu ?
Semua yang telah kita lalui, berupa luka maupun suka, hakikat nya adalah ujian bagi tiap-tiap hamba yang mengharap ridho-Nya. Jika lelah menepilah, namun jangan menyerah. Kesulitan hidup di dunia adalah anugrah untukmu agar lebih mudah meraih jannah-Nya.
In syaa Allah
Ahmad Lendra
Jakarta, 27/03/2021.
🎬 Animasi : Ahmad Lendra
#dakwahislam #dakwah #salaf #khilafah #indonesia #poem #sastra #prosa #senandika #tumbrl #cerita #rintiksedu #tsana
instagram
2 notes
·
View notes
Text
Benteng
Ketika kita berusaha menjaga diri dengan tidak bermudah-mudahan interaksi dengan lawan jenis, komunikasi seperlunya, membangun tembok dari pacaran, jangan lantas merasa aman dari fitnah. Teruslah meminta perlindungan pada-Nya.
Tablis iblis, ketika kita merasa lebih taat atas dasar perasaan suka yang belum halal itu.
Nyatanya, menjaga diri dari hal-hal buruk tidak semudah itu. Tidak hanya berhenti sampai bagaimana usaha-usaha kita menjaga iffah dan izzah sebagai seorang muslim, tapi juga gencarnya doa-doa untuk selalu meminta perlindungan-Nya.
Tidak berhenti sampai disitu. Allah akan mengirim orang-orang yang menggoda kita dengan licik, modus, yang menguji ketaatan dan kesungguhan kita.
Tidak hanya berhenti sampai disitu. Akan ada orang yang menuduh, memfitnah, atau berburuksangka pada kita. Apakah kita goyah hanya karena perkataan buruk orang lain?
Sungguh.. setan tidak akan pernah berhenti untuk menjerumuskan manusia.
Dahsyatnya fitnah akhir zaman ini, seringkali mengajarkan kita apa arti sabar dan kuat. Benteng tidak cukup hanya dengan ilmu, tapi juga dengan takwa.
Jangan mudah baper dan terbuai dengan obralan lelaki. Jangan mudah geer hanya karena kode-kode dari para penebar jala. Rayuan jahiliyyah sampai rayuan berkedok taat pada Tuhan, janganlah digubris. Tutuplah celah-celah itu dan gantungkan hati pada Sang Maha Pencipta.
Orang yang pernah meninggalkan kita lalu kembali, orang yang pernah menyakiti kita, orang yang menyukai kita, yang tidak menunjukkan sebuah keseriusan, sejatinya mereka adalah ujian.
Tegaslah! Jangan mau hati ditawan, tanpa adanya ikatan.
Menikahlah, jika memang itu akan menjaga dari fitnah. Jika belum siap, maka sibukkan saja dengan membekali diri. Perbanyak kegiatan yang bermanfaat supaya tidak disibukkan dengan urusan perasaan. Perbanyak istighfar dan mengingat Allah. Sebab, mengingat manusia adalah penyakit. Sesungguhnya hati yang lalai ialah yang tidak mengingat Rabb-nya.
Perketat setiap proses dari awal, kita harus tahu betul siapa dan seperti apa sosok yang akan kita pilih. Hati manusia hanya Ia Yang Tahu. Menjaga setiap niat menuju kesana. Sebab, pernikahan bukanlah permainan.
Semoga Allah meneguhkan kita. Jangan pernah berhenti berdoa, membekali diri dengan ilmu dan terus memperbaiki diri.
ربنا آتنا في الدنيا حسن�� و في الآخرة حسنة وقنا عذاب النار
Pena Imaji
232 notes
·
View notes
Text
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ : كُلُّ أُمَّتِي يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ إِلَّا مَنْ أَبَى ، قَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ وَمَنْ يَأْبَى ؟ قَالَ : مَنْ أَطَاعَنِي دَخَلَ الْجَنَّةَ وَمَنْ عَصَانِي فَقَدْ أَبَى
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasûlullâh Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda;
“Semua umatku akan masuk surga kecuali yang enggan, para Sahabat bertanya, “Wahai Rasûlullâh! Siapakah yang enggan?” Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam menjawab, “Barangsiapa yang mentaatiku niscaya ia akan masuk surga, dan siapa yang bermaksiat kepadaku maka dia enggan (untuk masuk surga).”
Hadits ini diriwayatkan oleh al-Imam al-Bukhari dalam shahihnya Kitab al-I’tisham Bil Kitab Wa as-Sunnah, Bab al-Iqtida’ Bi Sunani Rasûlillâh no. 7280, al-Imam Ahmad dalam musnadnya no. 8728, dan al-Imam al-Hakim dalam al- Mustadrak, Kitab al-Iman no. 182. Dari Sahabat Abu Hurairah Radhiyallahu anhu
1 note
·
View note
Text
PERSPEKTIF
Setiap kita berhak memiliki sudut pandang yang berbeda.
Hanya sahaja jika tidak di topang dengan Ilmu & Iman yang kokoh serta pengalaman yang memadai.
Akan sangat beresiko, bisa jadi perspektif yang kita anggap benar akan menjadi boomerang untuk diri sendiri.
Maka itu hakikat kebenaran tidak bisa di sandarkan hanya pada logika semata. Dunia ini terlalu luas untuk dijelajahi dengan kaki mungil kita. Apalagi hanya sebatas wawasan "media" yang entah siapa atau untuk apa ia dibuat.
Perdebatan bukan solusi, karna ia rentan kepentingan.
Misal; "Ekor gajah yang dipegang orang Buta, pasti dikatakannya bahwa gajah itu kecil. Dari kejauhan diteriaki oleh orang Tuli bahwa gajah itu sangat besar!
si Buta tetap ngotot dengan pendapatnya, karna yg di pegang hanya ekornya saja.
Begitupun si Tuli dengan suara lantangnya mengatakan bahwa pendapatnya lebih benar. Tapi, ia tak membantu si Buta untuk memahami postur gajah secara utuh."
Masing-masing dari mereka bersikeras tentang kebenaran pendapatnya.
Perdebatan yang konyol bukan?!
Analogi sederhana ini secara gamblang menggambarkan bahwa perspektif manusia terbatas.
Apalagi hanya mengandalkan prasangka. "Prasangka tidak dapat dijadikan dasar dalam menilai seseorang atau suatu akibat, apa jadinya kalau prasangka itu salah?! maka kita sudah memfitnah seseorang didalam hati."
Bukan, bukan soal siapa yang paling benar.
Batin yang bersih akan menuntun pada kebaikan.
Akal yang terbuka akan menerima setiap pembenaran walau harus melalui proses perbaikan demi perbaikan.
Mudahnya kita menghakimi, adalah ciri dari lemahnya akal. Mudahnya hati terkontaminasi dengki akibat jauhnya kita dari kalam Illahi.
Telinga tidak diciptakan untuk melihat, pun mata tidak diciptakan untuk melaknat.
Sering terjadi bukan? yaa wajar saja kita hidup di zaman yang sudah diberitakan sejak 1400th yang lalu.
And now, What and How ?
Masih adakah celah dihatimu untuk setiap kebaikan yang berjarak atau telah tertutup semua pintu hikmah dan kebajikan atas nuranimu.
wallahu 'alam bishowab.
Ahmad Lendra.
Jakarta, 15/03/2021.
#prosa
#maknaprosa #sastra #islam #indonesia #cerita #perspektif #cerpen #rintiksendu #puisi #note #narasi
5 notes
·
View notes
Text
"Never believe the words of someone whose TV is bigger than his bookshelf."
Emilia Clarke
(Jangan pernah percaya perkataan seseorang yang TV-nya lebih besar dari rak bukunya).
2 notes
·
View notes
Text
Mereka yang setujuan akhirnya Allah pertemukan, agar menjadi contoh teladan karena penjagaan dan mengutamakan keberkahan. Mereka yang setujuan juga ada yang akhirnya Allah pisahkan, agar menjadi pelajaran bahwa ketetapan takdir dan hasil itu mutlak milik Allah. Bukan manusia.
Jadilah yang menjaga dan terjaga, agar kelak Allah mudahkanmu mendapatkan keberkahan. Jangan pula sesumbar dan jumawa bahwa semuanya atas kuasa dan rencanamu, sebab mudah bagi Allah untuk memutus langsung apa yang sedang kamu ikat.
Apalah yang dicari dari kehidupan ini kecuali keberkahan dan nikmatnya kematian, tenangnya beribadah dan lapangnya dada dari semua urusan dunia.
Ketahui saja, bahwa semakin tenang sholatmu maka semakin dekat jawaban atas persoalanmu. Dan semakin cepat sholatmu, semakin enggan pula Allah memberikan jalan keluar bagimu.
Menata hati.
@jndmmsyhd
1K notes
·
View notes
Text
Masih Ada
Langkahmu tak pudar hanya sebab akibat.
Jalang! Ujarku pada selaksa senandikamu.
Tidaklah mampu asa menahan rasa yang senantiasa rintik sebab nilaimu.
Akibat ini aku anggap kutukan masa lalu, karna angkuhku mengabaikan pilu jenismu.
Jiwa pendosa, mati naluri, mawar yang terinjak.
Laksana Bima yang ditelan Dewa Ruci pada tengah lautan.
Kokoh benteng istana sang raja, adalah prosesi dari banyaknya luka.
Harum tinta kasturi, kini tercecer pada laman media.
Ternyata, ia masih hidup.
Bukan tuk dicinta, hanya saja hal itu mampu menghancurkan logika.
Rumit, pelik nan destruktif memahami setiap makna.
Memang, itulah fungsi sastra.
Mampu mewakili asa dan rasa tanpa bersua.
Ahmad Lendra
Jakarta, 10/03/2021.
1 note
·
View note
Text
3 Tahun Membentuk Rasa
Lebih atau kurang nya waktu berlalu antara rasa dan logika.
Menepi sesaat dari arogansimu dikepala nyata nya tetap saja aku tiada mampu meninggalkanmu.
Melepaskan bukan sekedar dekorasi bibir semata, sangat sering aku lakukan hingga akhirnya aku tetap kalah.
Untuk pertama kali nya dalam hidup, aku mengenal kau adalah manusia yang tak memahami rasa.
Aku tahu, Aku Tahu semua tentangmu.
Aku tahu, kamu menunggu. Cerita indah khayalmu.
Aku tahu, kamu merapihkan rencanamu sangat matang.
Aku tahu, aku memahami itu. Aku hanyalah seorang manusia dengan sejuta kenyataan, bahwa hidup bukan hanya sekedar tentang rasa dan logika. Itulah kita, yang menolak untuk bersama tapi disatukan dalam harap. Yakinilah bahwasanya aku adalah tempat kembalimu.
Lendra, 10/03/2021.
1 note
·
View note
Text
Beruntung.
Hanya segelintir orang yang mau tahu bagaimana proses seseorang hingga ada di titik yang sekarang. kebanyakan orang-orang hanya melihat bagaimana enaknya sekarang, tanpa mau melihat bagaiamana proses masa-masa saat berjuang.
"ku mohon jika nanti kau menemukan orang yang cukup beruntung katamu, ingatlah itu bukan hanya karena keberuntungan tapi dari proses panjangnya perjalanan yang tidak diketahui kebanyakan orang, peluh yang ia rasakan, tekadnya keyakinan serta lirihnya do'a-do'a yang mengalir untuknya".
Tahu kah kita juga teramat beruntung, masih tetap mau bersedia untuk terus berjuang meski kerapkali dipatahkan.
37 notes
·
View notes