menyapamakna1 - Tumblr blog

[menyapamakna1]

Di dunia ini masing-masingnya sedang melakukan perjalanan, menyelesaikan hal-hal yang berliku. Orang-orang didunia ini berusaha bertahan dari hal-hal yang rumit; persoalan hidup yang tak habis membuat tubuh retak. Kita tidak tahu seperti apa arus yang dihadapi setiap orang, tapi masing-masing sedang berusaha tegar.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Maaf karena aku masih berpura-pura menjadi diriku, masih bersembunyi dengan wajahku yang lain. Maafkan aku diri, aku masih belum bisa menunjukkan seperti apa rupaku sebenarnya. Aku tahu sangat lelah, bahkan mungkin kamu sudah bosan denganku dan hidupku. Maaf yah.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Hilang.

Orang-orang dihidup kita berlalu lalang, datang dan pergi. Orang-orang sekeliling kita mengisi cerita kita, dipenuhi berbagai warna. Ada sedih, duka, gembira, perasaan terharu. Semuanya memiliki jalan-jalan yang kadang dibagikan kepada kita untuk dijadikan pelajaran, pemahaman.

Kita juga menjadi pendengar cerita orang lain, kala orang lain sedang butuh sandaran. Mendengarkan dengan seksama, memasuki kesedihan yang dialaminya, berusaha melihat apakah ada jalan keluar dari cerita yang dibagikan.

Orang-orang dihidup kita ada yang menghilang dari peredaran, entah karena sudah menempuh jalan yang lebih jauh, atau sudah tak lagi berpijak dibumi. Semua memiliki cerita masing-masing, mengisi keseharian kita.

Begitu riuh dan ramai.

Tapi disuatu waktu, kita tidak akan selamanya bersama. Satu persatu orang-orang yang mengisi hidup kita akan hilang dari peredaran, kita juga akan hilang dari peredaran. Semoga ketika giliran kita yang menghilang, adalah kebaikan-kebaikan yang selalu di ingat dan rasakan. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Menyepi adalah salah satu bagaimana seseorang ketika menjadi dirinya sendiri.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Pikirkan diri kita juga.

Mengapa lebih sering mementingkan perasaan orang lain dari pada diri kita sendiri? Mengapa tak berdaya mengatakan kepada diri sendiri bahwa kita sama pentingnya seperti orang lain saat kita memikirkan orang lain? Mengapa kita lebih sering memikirkan bagaimana orang lain terhadap kita dari pada memikirkan bagaimana supaya kita berdaya untuk diri sendiri?

Apa tidak lelah menjadi demikian? Menjadi orang yang baik, berbudi luhur memang sangat baik. Tapi jangan lupa pikirkan diri kita sendiri, pikirkan perasaan kita. Beri ruang untuk kita berdaya, bermanfaat bagi diri kita sendiri. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Ditengah riuhnya dunia, dengan segala pesona dan lelahnya. Semoga cinta sama Allah gak berkurang ya, malah semakin bertambah. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Tubuhku sudah penuh luka. Sudah lama aku tak semenangis ini, tersedu tak bisa ditahan.

Aku malu karena harus menangis separah ini, tapi lukaku memang sudah kutahan sangat lama dan akhirnya jatuh dengan airmata berlinang.

Jalan hidup setiap orang berbeda-beda, medan juangnya juga berbeda-beda. Aku tak bisa membandingkan dengan siapapun, karena memang kesulitan yang diberikan berbeda-beda pada setiap orang.

Aku juga memiliki kesulitan yang harus diatasi.

Aku lelah dengan jalannya yang berbelit-belit, kadang terang dan gelap. Aku terluka parah, tubuhku tak bisa menahan nya lagi; badai. Meski aku tahu ini hanya sebentar, tapi aku selalu tidak sabar ingin segera selesai.

Meski aku juga tahu maha pencipta takkan mungkin memberi suatu hal yang diluar batas manusia. Semua nya mudah, tapi aku yang membuatnya sulit. Semuanya mudah, tapi manusia yang membuatnya rumit.

Kuatkan aku, menangkan aku dalam perjalanan yang ditempuh ini.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Pasang surut.

Seperti arus, ada pasang surut nya. Hidup juga demikian, kadang dibawah, juga diatas. Bersabarlah kalau menemui hambatan, bersyukurlah kalau yang diharap sesuai yang diinginkan. Karena maha pencipta memiliki maksud dan tujuan mengapa yang diberikan payah dan lelah itu kita.

Ada makna, juga pelajaran yang bisa kita ambil. Meski untuk kesana ada tempuhan waktu yang panjang.

Semoga kita memahami bahwa Ia ingin kita belajar. Memiliki empati yang tinggi kepada sesama, memiliki kepedulian yang luas. Semoga kita mengerti kalau Allah sedang mengangkat derajat kedudukan manusia.

Selamat berjuang untuk kita. Semoga iman selalu tertanam dalam hati, semoga Allah selalu merahmati. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Kita tidak sendirian, kita hanya tak saling mengetahui jalan yang ditempuh masing-masing orang.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Jangan menggenggam erat sesuatu yang ditakdirkan akan menghilang.

Kita tahu sesuatu yang dimiliki pasti akan hilang. Salahnya kita adalah menganggap sesuatu yang menjadi milik kita adalah memang milik kita. Padahal paham dan mengerti sekali kalau yang didekap, yang digenggam seerat-eratnya memang bukan milik kita. Nanti akan hilang dari peredaran, dari perjalanan kita.

Entah itu seseorang yang berarti atau hal yang berharga menurut pandangan manusia.

Semoga kita selalu mengingat segala sesuatu adalah titipan. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Mari menang.

Sudah seterluka ini, sudah dicabik beberapa kali.

Terimakasih sudah sekuat ini, meski sudah lebam, tubuh dan kakimu masih melangkah, tanganmu masih mengayun kedepan. Terimakasih karena masih mau bertahan ditengah badai. Tidak mudah, tapi masih mau sekuat tenaga beranjak.

Terimakasih diri, karena mau membantuku beranjak.

Tubuh dan kaki akan terus melangkah, aku tidak akan luruh, aku tidak akan jatuh.

Aku akan menangkan. :)

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Kamu kalah kalau tidak bisa melawan dirimu sendiri.

Kita berjuang sekeras itu agar tidak hilang arah. Karena dunia tak berhenti menghujam keras lewat keadaan-keadaan yang rasanya ingin menjatuhkan. Dunia memang seperti itu, membuat semua orang lelah, membuat ringkih.

Hilang arah, lepas kendali adalah hal sering terjadi, kalau dirasa tak sanggup menjalani perjalanannya; kesulitannya, lika-likunya. Jalan-jalan yang dilalui juga sering membuat kita ambruk, karena situasinya, karena keadaannya. Mungkin ini adalah proses untuk menjadi orang yang bernilai, bijaksana, bermartabat; lewat keadaan-keadaan yang sulit, dari situasi-situasi yang berat. Tapi kita menjalaninya meski tertatih.

Kita mengalami emosi, luapan amarah selama menjalaninya, karena rasanya seperti terpelanting sana-sini. Kita dibanting keras, rasanya perih.

Dibuat bingung, menangis, lelah. Semua terasa gelap, karena dunia rasanya menyerang dari berbagai arah, dengan masalahnya, dengan persoalannya. Juga untuk keluar dari permasalahan butuh jalan yang tidak mudah, harus memutar otak. Ada ketakutan, kecemasan.

Sangat menguras energi.

Dan kita berjuang sekeras itu untuk tidak tersesat. Makin kesini ternyata makin rumit, banyak yang harus dituntaskan; masalahnya, persoalannya. Termasuk menuntaskan diri kita sendiri; melawan pikiran, melawan ego, melawan diri kita sendiri. Kalau kita tidak bisa melawan diri kita sendiri, kita kalah sudah.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Kita lelah.

Dunia sangat melelahkan rasanya, jalan-jalannya tak bisa ditebak. Apalagi jalan-jalanya membuat kita rasanya ingin mati karena lelahnya, karena capeknya, kesulitan-kesulitannya. Berteriak juga tidak ada yang peduli.

Bersembunyi juga tidak bisa, pilihannya adalah menjalani dan menyelesaikannya.

Sangat melelahkan, tapi tidak ada pilihan lain.

Merasakan posisi ini?

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Jangan segan membantu orang lain, mempermudah urusan orang lain, memudahkan jalan orang lain, memberi rasa cukup kepada orang lain; bersedekah, memberi kebaikan untuk orang lain. Karena Allah menyukai hal-hal yang demikian dan akan melimpahkan kebaikan berkali-kali lipat.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Kalau saat ini kamu merasa kesulitan dengan jalan hidup sekarang, pikirkan berapa banyak kesenangan yang sudah dirasakan oleh tubuhmu dari dulu sampai sekarang.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Kalau sudah bisa terbang tinggi, jangan lupa dengan daratan.

@menyapamakna1

[menyapamakna1]

Manusia selalu ingin mendapat jawaban dari apa yang didoakan. Padahal sudah paham kalau proses kerjanya tidak selalu demikian, ada tahapan-tahapan. Tapi namanya manusia, selalu tidak sabar ingin tahu jawaban dari pertanyaan yang selalu dipertanyakan.

Ah, manusia...

@menyapamakna1