Tumgik
myrhin-blog · 5 years
Text
Sekadar teman: tapi saling mengisi lebih dari seorang kekasih dan mengerti banyak hal tentang kita. Merasa nyaman dan tentram di dekatnya, tapi tak terikat apa-apa selain pertemananan. Salahkah?
192 notes · View notes
myrhin-blog · 5 years
Text
Merekam kisah dengan tulisan
Memori yang terekam hari ini dengan segala macam bentuk kisahnya, suatu saat nanti hanya akan menjadi kepingan kenangan. Tidak lagi utuh, tapi bisa diputar ulang seiring terbilangnya waktu dengan tulisan.
Di dunia fiksi ada banyak cerminan kehidupan nyata. Di dunia nyata, segetir apapun kisahnya tidak pernah bisa dianggap fiksi meskipun bersikeras menganggapnya tidak pernah ada.
Menulis memang bukan berarti selalu menceritakan tentang dirimu, kepribadianmu, cerita keseharianmu. Tapi aku rasa menulis itu waktu yang tepat untuk menjadi dirimu sendiri.
Ada banyak kisah yang selalu menarik untuk direkam oleh kata-kata. Minimal untuk bukti sejarah kehidupanmu. So, mari menulis agar kisah keseharian ini tidak mudah terkikis. Bukankah manusia lebih banyak melupa dibanding mengingatnya?
Dan apapun bentuk perasaan, kegundahan, emosi, harapan, doa biarkanlah tulisan yang berbicara. Ia penyampai yang baik ketika lidah terlalu kelu untuk berkata. @quotezie
40 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Selangkah Meninggalkan Rasa
Kita pernah saling mengenal, dan kurasa mengenalmu tidaklah salah, semuanya berjalan baik-baik saja. Justru aku banyak belajar darimu, dari keresahan perasaanku padamu, dari rasa yang kusimpan padamu. Aku hanya berusaha menyembunyikannya, sangat lama. Hingga aku sampai di suatu titik, dimana aku terpaksa mengungkapkan semuanya.
Aku bodoh? Iya. Seakan semua asumsi-asumsi dalam kepala itu benar adanya. Menolak semua bukti nyata bahwa kamu telah bahagia, bersamanya. Aku menyesal? Iya. Sebab setelahnya, saling mengetahui rasa menjadikan hubungan pertemanan tidak akan berjalan seperti biasanya. Aku benci? Tidak. Mana mungkin aku membenci seseorang yang imannya sama dan rasulnya pun sama. Terlebih, kamu telah hadir untuk memberikan pelajaran berharga.
Aku akan coba melupakan rasa, tenang saja. Kamu tidak perlu khawatir aku mengganggumu lagi, sebab aku akan menyibukkan diri, banyak berinteraksi dengan hafalan, juga memahami beberapa kitab yang ingin aku pelajari.
Aku tidak akan mengganggumu lagi, tenang saja. Tidak akan stalking media sosialmu lagi, tidak akan kepo-kepo lagi, tidak akan menanggapi rasaku padamu lagi. Sebab, semakin mengikuti rasa hanya akan menyiksa hati (lagi), menyayat luka lama (lagi). Dan sebagai pengganti, rasa ini aku serahkan sepenuhnya kepada Allah dan Rasulnya. Dan mungkin, di jalan yang berbeda, pada orbit yang berbeda, aku bisa menemukan seseorang yang bisa seiring, sejalan, sesisi.
Tenang saja, semua akan baik-baik saja seperti dulu lagi. Sebab kita masih pandai memanipulasi.
El Isbat
334 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
“Ya Allah, munculkanlah perasaan cinta, karenaku melihat kebaikan dan ketaatan pada dirinya, bukan cinta yang muncul dari cie-cie belaka”
840 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Pada titik tertentu,aku akan mengalah pada waktu,dan membiarkan engkau bersama dengan bahagiamu.
2 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Aku tidak pernah mengubahnya dalam tulisanku,sebab dia selalu ada dalam bait perbait aksaraku.
aku tidak pernah mengubahnya dalam do'aku,karena aku selalu ingin kau bahagia,kala nanti tak bersamaku,mungkin kau bisa,namun aku harus terbiasa.
Bahkan jika harus ku ubah,sudah bisa dipastikan aku mulai kehilangan sosok tersebut.
Namun dibalik diamku,banyak hal yang tak pernah kamu tau,entah sampai kapan,mungkin sampai senja yang menawan hilang hingga ratusan purnama berlalu dalam sendu dalam rindu~
1 note · View note
myrhin-blog · 6 years
Text
Mendekatkan Jarak
Mungkin sudah terlewat olehmu ribuan senja kala menunggu untuk sebuah kepastian hati, juga mungkin telah terlewat olehmu ratusan fajar pagi saat menanti janji. Serpihan kaca yang terpecah, tidak akan pernah sempurna meski harus merangkainya dan merekatkannya kembali. Sama sepertimu yang sedang menunggu tertepatinya janji, atau menanti kepastian hati.
Sedikit banyak akan datang padamu kekecewaan, tersebab jarak yang kamu impikan ternyata semakin jauh dari kenyataan yang sedang terjadi. Bukan karena keyakinanmu, bukan karena kesetiaanmu, tapi pada sandaran menunggumu dan bergantungnya harapmu.
Sebenarnya tidak akan lama waktu menunggu dari pagi hingga senja menyapa, jika yang kamu lakukan adalah kebaikan yang berorientasikan padaNya, bukan pada manusia, dan biarkan waktu yang akan menjadi cepat tanpa terasa. Sebenarnya tidaklah jauh jarak antara kamu dengan siapa yang akan datang nanti, jika kamu yakin akan ada waktu yang tepat untuk menyatukan hati, tepat menurut takaranNya.
Sesuatu yang kamu anggap akan mendekatkan jarak antara kamu dan dia, lalu ternyata justru membuatmu semakin jauh dan rumit pada realita, menandakan ada yang harus di sudahi dengan jalanmu juga caramu. Akan percuma semua jalan yang kamu tempuh untuk mendekatkan jarak, saat ternyata Dia tidak mengizinkan sama sekali, tersebab kurangnya keberkahan atau lainnya.
Lakukan saja kebaikan-kebaikan yang sekarang sedang ada di hadapanmu, memaksimalkan diri sembari melangitkan harap dan impian padaNya, dan biarkan Dia mendekatkan kalian dengan caraNya. Akan selalu ada jalan, meski terlihat buntu olehmu. Impian, doa, harapan, usaha dan tangisan, dunia ini hanya berisi dari semua itu untuk tercapainya tujuan. Dan bagimu yang sedang mendekatkan jarak pada apapun dan siapapun, dekatkanlah dulu jarak antaramu dengan Dia. Dia yang mempunyai segalanya.
Mari mendekatkan jarak.
@jndmmsyhd
383 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Jeda
Sudah lama saat aku berteman dengan sunyi,aku lebih terbiasa memaknai,apa arti sejauh rasa harapku padamu.
kini perlahan aku hapuskan harapku satu persatu,walau terasa sulit namun aku fahami jika dia mencintaimu takkan seperti ini,seperti tidak ada rasa untukmu,namun aku memaknainya dengan perasaan.
Harus bagaimana ku menyikapi?apakah harus aku pendam rasa ini sendiri sampai berlalu pergi,sampai kamu menyadari ?
Lelah nampaknya menyikapi sikapmu dengan sendiri,jika hadirku hanya untuk menemani sepimu berbicaralah,agar aku faham jika memang tak ada rasa untukmu aku bisa dengan sungguh sungguh menghapus semua rasa itu ,mungkin nanti yang kutitipkan padamu hanya asa yang berlalu pergi.
Terimakasih.....
Kau melepas piluku,menghapus rinduku,saat memang kau benar benar butuh aku,aku selalu bahagia apapun pesan yang kau kirimkan padaku,walau kau datang pergi sesuka hatimu,jujur.. Pesan darimulah yang kutunggu,walau setelah bahagia aku akan menemukan kembali sepi itu.
Fahamilah dalam sejauhnya jarakku padamu,dalam kesendirianku,dalam sunyiku,aku tidak berhenti berdo'a untuk kebahagiaanmu.
0 notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Pada malam ini ku takhlukan egoku sendiri
Bersama bayang bayang
Berharapa kau takkan pernah menghilang
Mungkin aku harus banyak memahami
Agar suatu hari nanti,mungkin kita bisa saling melengkapi
Mungkin ini hanya khayalan dalam mimpi
Agar aku bisa sadar diri jika harus pergi
Tapi hati?
Aku hanya ingin menetap disini
Diruang kecil ini,walau hanya sendiri
Berharap ganjilku tergenapi
Sungguh aku sedang berperang dalam logikaku sendiri
Tapi cinta tidak membutuhkan logika.
Hanya butuh kamu saja
Itu
Cukup.
- Karin
3 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Cuaca
Mengibaratkan mu seperti mengibaratkan cuaca yang berubah berubah,kadang sehangat mentari,dan kadang sedingin hujan,entah aku tidak bisa membuatmu selalu seperti mentari terus menerus ,karna ku tau dinginmu pun memberikan arti seperti hujan dimalam hari,kadang aku berfikir,adakah aku dihatimu?
Jika kau pura pura bahagia,aku akan membuatmu benar benar bahagia,dengan caraku untuk pergi jauh dari mu.
3 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Jatuh dan cinta
Sedari dulu aku hanya bisa melihatmu jauh jauh, sebab hanya itu yang dapat aku lakukan untuk saat ini. Senyummu dalam bilik itu membuatku rindu malam tadi, sampai tak terasa kumandang subuh telah tiba. Hingga fajar menyingsing mentari pagi itu masih sama seperti biasanya cantik dengan sedikit embun bekas hujan malam tadi.
Ada rasa rindu untukmu yang tak dapat tersampaikan hingga hari ini, ada rasa yang sampai hari ini tak dapat aku ungkapkan untukmu. Bukan aku tidak bisa hanya saja aku tak mampu, kulihat kamu sangat istikomah sampai saat ini, kulihat banyak laki laki yang mendekatimu satu persatu menyigkir, kulihat setiap laki laki itu tampan dan mapan. Aku tak mengerti dengan sikapmu itu, kamu sudah cukup mampu untuk membangun masa depanmu. 
Aku masih disini memendam rasa yang sekian tahun aku simpan. Aku jatuh etah mengapa bisa terjadi. Aku tak mengerti
bersambung dulu ngantuk 01.03 AM
18 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
“Laki-laki selalu menjaga rumahnya, menjaga tujuan pulangnya; hati perempuannya.”
1K notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Di titik terendahmu
Akan ada satu fase di mana kau harus merelakan semuanya. Melepaskan harapan-harapanmu, keinginanmu, dan segala hal yang telah kau upayakan dengan sekuat tenaga.
Kau tak bisa berbuat banyak. Kau hanya bisa diam menyaksikan seluruh perasaanmu hancur, berkeping-keping. Hingga yang tersisa di dalam dirimu, hanyalah kesedihan dan penyesalan yang tak kunjung henti.
Kau dihadapkan pada sebuah kenyataan yang memaksamu untuk belajar melapangkan hati, memasrahkan diri, dan menerima bahwa hidup terkadang berjalan tidak sesuai dengan apa yang kau perkirakan sebelumnya.
Maka berhentilah sejenak, di sana, saat kau menemui titik terendahmu. Sebab di sekelilingmu, masih banyak hal-hal kecil yang selama ini lepas kau perhatikan. Sesuatu yang barangkali dapat membuatmu melompat lebih tinggi.
Dan apa yang sudah kau lepaskan, bukanlah sesuatu yang pantas untuk terlalu lama kau tangisi.
—ibnufir
307 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Rasanya. Hati menggebu-gebu ingin sekali pergi Umroh sama Ibu. Seperti ada rindu yang harus di selesaikan disana. Semoga segera bisa di berikan rezki kesana sama Ibu :“).
Doakan yeuuw.
38 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
undefined
youtube
Fiksi dan kenyataan - Hasyim Wahid
10 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
“Bersabarlah dalam diam. Berharaplah dalam-dalam. Sampai kamu sadari, apa-apa yang kamu sabari, dalam-dalam sedang aku upayakan. Apa yang kamu harapkan, diam-diam aku ikut meng-aamiin-kan.”
— @quotezie
126 notes · View notes
myrhin-blog · 6 years
Text
Kalau saja.
Kalau-kalau suatu saat kamu rindu tapi harga dirimu terlalu tinggi untuk mengungkapkannya, datanglah ke sini. Ada satu tempat yang aku sembunyikan khusus untukmu, dan hanya kamu yang tau kunci untuk membukanya.
187 notes · View notes