pastthelast - Tumblr blog

[pastthelast]

Kau tau jika hal yang dipaksa tak selalu baik. Tapi mengapa kau selalu memaksa sesuatu yang bukan kehendak kita dan juga bukan kemauan kita? Apa karena gengsi yang merasuki jiwamu? Sehingga kau memaksakan hal itu. Percaya nya lah pada Allah, Allah itu baik kok. Tidak akan menyulitkan hambaNya.

[pastthelast]

Jangan terlalu memaksa. Ingat, yang ngerasain diri sendiri bukan orang lain. Biarin aja orang lain mau ngomong apa. Yang terpenting kita tidak merugikan orang lain.

[pastthelast]

Kau tahu dunia ini penuh tipu daya. Jangan mudah terpengaruh dengan hal hal yang membuatmu down. Fokus saja pada tujuan hidupmu, jangan melenceng kemana mana. Ingatlah proses tidak akan mengkhianati hasil dan Tuhan tidak pernah mengingkari janjiNya.

[pastthelast]

Kalau ingin diperlakukan layaknya ratu, cobalah perlakukan seseorang sebagai raja. Bersikap seperti itu saja enggan, bagaimana bisa jikalau ingin dijadikan seorang ratu.

[pastthelast]

Tak semuanya bisa dinilai sama dimata orang. Terkadang apa yang kita lihat itu baik, belum tentu yang dilihat orang lain juga baik. Semua punya cara tersendiri untuk menyatakan hal baik itu. Tidak perlu dipaksa dan tidak perlu memaksa.

Yang mereka tau tentangku hanyalah sebatas kecil saja. Mereka juga tidak akan pernah peduli disaat aku sedang senang ataupun susah. Karna bagi mereka yang terpenting adalah saya bisa berguna bagi mereka tanpa memikirkan bagaimana perasaan saya saat itu. Bahkan sekarang ini saya mulai paham bagaimana dunia itu bekerja. Uang adalah tuhannya bagi mereka yang disibuk mengejar dunia.

Jujur, saya saat ini hanya ingin orangtua saya mengerti perasaan yang sedang saya rasakan. Saya hanya ingin mereka mengerti kondisi saya sekarang ini. Tapi apa daya, dimata mereka saya lah orang yang paling di andalkan. Walaupun terkadang saya harus jatuh sakit demi membayar itu semua dan itu pun mereka tidak peduli jikalau saya sakit. Yang mereka pedulikan hanyalah "Bagaimana saya bisa memberikan uang ke mereka".

Ini adalah pelajaran yang sangat penting bagi saya untuk kedepannya. Bagaimana cara menjadi orangtua yang baik, bagaimana cara menjadi sesosok ayah yang mengerti anaknya, yang peduli anaknya. Tanpa ada rasa egois dari saya. Sekian.

[pastthelast]

Entah aku harus bersyukur atau gimana dengan keadaan sekarang ini. Jujur aku tidak betah dengan kondisi seperti ini. Sering kali dia berkata "tolong ngertiin sedikit, ini semua demi anak". Tapi hal itu malah sebaliknya, ternyata semua tidak semerta merta tentang anak. Semua tentang keadaan yang sepi dan merasa sendiri dikala sedang dirumah sendiri. Beda cerita ketika sedang berada dirumah orangtua, yang sedang 'ngidam' pun akan tidak terasa sama sekali. Bahkan bisa tertawa kesana kesini tanpa merasakan sakit di perut dan mual mual yang berlebihan. Entah aku harus bahagia atau tidak atas kesembuhannya itu.

Aku yakin perlahan tapi pasti, aku akan bisa merelakan semua ini. Keinginanku untuk hidup berdua dengannya tanpa ada campur tangan orang lain akan pupus dan hilang begitu saja.

Wahai anakku, kelak jikalau kau sudah besar semoga kau tidak menjadi seperti ibumu ya. Semoga kau menjadi sosok manusia tangguh, yang bisa melakukan ini itu sendiri. Aamiin....

[pastthelast]

Semakin kesini semakin merasa tidak bisa banyak bergerak. Tidak bisa banyak mengejar impian impianku. Orang yang telah bersamaku sekarang ini lah penyebabnya. Entah kenapa aku jadi seperti ini, ya mungkin karena telah dibutakan oleh cinta. Menikah itu bukan membatasi ruang gerak. Justru menikah itu seharusnya mendukung ruang gerak yang positif dan membangun semangat. Bukan malah menjatuhkan semangat.

[pastthelast]

Aku hanya rindu pada semuanya. Berkumpul bersama keluarga rasanya seperti hal yang sudah lama tidak aku rasakan. Rasa kangen muncul pas lagi sendirian. Ingin pulang tapi apadaya belum mampu.

[pastthelast]

Tetaplah hahahihi disaat gempuran tuntutan ekonomi orang tua yang terus menuntut tinggi perihal gaya hidupnya ☺

[pastthelast]

“Tak banyak yang berani memilih hidup yang benar benar ingin dijalaninya. Beberapa karena tanggung jawab yang begitu melekat pada dirinya hingga kadang menjadi beban baginya. Beberapa karena disibukkan oleh pandangan orang lain. Beberapa karena gengsi atas status yang melekat padanya.Ia batasi dirinya pada hal hal yang Tuhan sendiri beri pilihan padanya. Lalu di satu hari senja setelah kelelahan menjalani hidup untuk memenuhi ekspektasi orang lain, ia mengeluh dan berandai andai “andai ia begini, andai ia begitu” lalu batinnya dengan lancar merapalkan ribuan alasan “mengapa tak bisa begini” “Mengapa tak bisa begitu.” Malam datang membawa benih esok hari, yang berputar sama baginya. Begitu terus, siang hari bergerak, sorenya mengeluh, malamnya tidur dengan kelelahan. Tanpa benar benar berani menghadapi kenyataan tentang, “Sebenarnya apakah kamu benar benar sedang membangun sesuatu sekarang?” Bangunlah, sadar..”

—

[pastthelast]

Kelak suatu saat nanti jika ada yang bertanya, siapa orang yang paling berpengaruh terhadap hidupku? Aku akan menjawab namanya. Karena cuman dia yang punya pemikiran yang sama denganku. Yang hampir sepenuhnya mendukungku disegala kondisi. Ya walaupun kerap kali kita bertengkar.

Terimakasih telah hadir, sayangnya kita hanya bertemu tidak untuk bersama.

[pastthelast]

Dikit dikit emosi, baper, padahal konteks dari awal kita saling bercanda. Lama lama kayak yang udah ga sejalan, ga sepemikiran. Dia mau begitu, aku mau begini. Dan ya lagi lagi aku harus banyak mengalah.

[pastthelast]

Dia sudah tak seasik dulu, sangat disayangkan. Segala hal selalu yang akan dihadapi selalu membuatnya takut, lemah dan tak berdaya. Kemana kamu yang dulu? Hehe

[pastthelast]

Udah capek sama hal hal sepele yang diperbesar. Kalo mau ya ayo, kalo gamau ya yaudah. Jangan dibuat ribet, apalagi sampe dibuat ribut. Sama sama sudah dewasa.

[pastthelast]

Tuhan, tolong beri aku kekuatan. Aku capek seperti ini terus.

[pastthelast]

Ada kalanya kau harus mengerti satu hal. Sukses itu bukan berarti memiliki mobil mewah. Kalau kau hanya mengartikan sekecil itu, untuk apa kau terus terusan berjuang untuk hidup? Apa hanya untuk sebuah mobil agar dibilang sukses? Malah yang ada menyiksa diri, karena harus membayar gaya hidup yang terlalu tinggi.

[pastthelast]

Dari semua yang telah ku lalui, aku belajar bahwa hidup itu tak perlu mewah. Sederhana saja yang penting bahagia lahir batin.