Semua kisah kehidupan ini adalah kisahNya. Kisah yang ditulisNya dengan pena di atas lembaran-lembaranNya. Kisah yang menjadi kisah terbaik bagi seorang hamba. Karena Dia adalah penulis skenario hidup terbaik selangit dan bumi untuk ditakdirkan kepada hamba-hambaNya. Jangan pernah kecewa sedikitpun padaNya. Karena dalam kisah-kisahNya ia tak akan pernah mengecewakan hamba-hambaNya.
Don't wanna be here? Send us removal request.
Text
Gelisah Menyapa, Ilmu Membuka, Peran Menjawab
Belajar yang hakiki bermula ketika kegelisahan tak lagi menjadi tamu asing di ruang batin, melainkan cermin yang memantulkan luka peradaban dalam diri. Di titik itu, pengetahuan bukan lagi sekadar kata-kata, tapi pisau bedah yang menguak lapisan-lapisan pertanyaan primordial: Mengapa aku ada? Untuk apa gelisah ini dihadirkan?
Sejak kecil, api pencarian itu telah menyala. Tapi kejahilan akan jati diri membuatku memadamkannya dengan dalih "semua baik-baik saja" (ust Akmal: masalah umat saat ini adalah the loss of adab, kehilangan adab, adab ini bukan hanya akhlak doang, bukan masalah kesopan santunan, bukan)
Aku menyepi di balik topeng normalitas, menyangkal gemuruh hati yang meronta membaca realitas. Hingga di persimpangan usia, saat tumpukan ijazah dan teori tak lagi mampu membungkam suara sumbang itu: Ilmu untuk apa, jika tak sanggup menjawab tangis umat yang terpenjara dalam kubang kebingungan?
Kini, sebagai seorang pencari yang Allah pertemukan dengan Sekolah Pemikiran Islam (SPI) Bandung Angkatan 10, kuakui: proses mengenal diri ini adalah jihad paling sublim. Di sini, para guru ilmu tak hanya mengajar, tapi membidani kelahiran kesadaran. Mereka mengajakku menyelami samudra tafsir atas diri, merajut benang-benang ilmu dengan benang-benang problematika umat.
Keresahan yang dulu kupendam sebagai aib, kini terpampang sebagai peta buta: Inilah medan tempuhmu. Di bawah bimbingan guru-guru, kegelisahan individual bertransformasi menjadi tanggung jawab kosmik — sebuah ikrar bahwa setiap helaan napas mesti menjadi syahadah bagi peran spesifikku dalam mozaik kebangkitan peradaban.
0 notes
Text

temukan makna diri itu dari keresahan-keresahan yang di dalam batin. bukan tentang diri, tapi tentang sesama. keresahan/kegalauan itu adalah pesan dari Allah, di situlah ketika solusi yang kita berikan sebagai makna diri kita. lebih dari sekadar menjadi manfaat, tapi juga sebagai persembahan amal kepadaNya. di tengah gelap, kemelut, yg ada, bisa jadi kitalah cahayanya✨🥹
makna diri di hidup ini bukan tentang diri sendiri, tapi tentang relasi sesama, keluarga, masyarakat, lingkungan, komunitas, dst.
doa yang perlu bgt terus kita minta ke Allah supaya Allah bimbing dnegan hidayahNya untuk menemukan makna diri di qs al-ahqaf ayat 15
رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ
“Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”
0 notes
Text

berusaha menghadirkan makna dengan mengupayakan syukur serta merawatnya. ketika Allah mensyukuri hamba2nya, akan Allah ampuni dosa2nya, Allah beri pahala dari sisiNya, Allah meridhai dirinya. Aamin ya Allah♥
Rabbi 'auzini an asykura nimatakal lati an 'amta alayya wa 'alaa wa lidayyawa an 'amala shalihan tardhahu wa ashlihlii fi dzurriyyati, inní tubtu ilayka wa inni minal muslimin...
Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya akutermasuk orang-orang muslim.
1 note
·
View note
Text
gada yang kebetulan, semuanya rabbana maa khalaqta hadzaa batilaa, subhanaka faqinaa 'adzabannaar, Yaa Tuhan kami, tidaklah engkau menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka
saat kita salah menilai salah memandanh segala sesuatunya di dunia ini (terhadap reality and truth) ini bisa jadi penyebab kita tergelincir dalam bersikap, naudzubillaah.
ya Allaah tolong, aku mah gamampu menghadapi dunia ini sendiriaan tolong bimbing selalu
termasuk ketika video ini lewat beberapa hari lalu, dan setelahnya Allah menguji untuk mendidik lewat peristiwanya. aku jadi sadar bahwa ternyataa diri kita punya jiwa yang punya potensi sakit (fii quluubihim maradh, al hajj 53) dan sehat (qalbun |salim, asy-syu'ara 89).
bahwa ternyata batin kira terluka. bahwa ternyata hati kita enggak nyaman. bahwa ternyata keterguncangan jiwa itu nyata dan ini seringkali kita denial, menilai bahwa diri ini kuat dan bisa menghadapi semuanya sendiri.
keterguncangan jiwa ini nyata dan bukan untuk denail dan merasa gak aparapa, tapi jadi tanda bahwa kita harus segera kembali kepada yang Maha Kuat dan sadar memang diri begitu lemahnyaaa bukan hanya tentang relasi dengan orang tua.
kehidupan ini adalah tentang relasi dengan siapapun dan apapun di dunia ini.
"dan agar orang2 yg telah diberi ilmu meyakini bahwa al-Qur'an itulah yang haq dsru Rabbmu lalu bereka beriman dan tunduk hati mereka kepadanya. dansesungguhnya Allah pemberi petunjuk bagi orang2 yang beriman kepada jalan yang lurus" al hajj 54
instagram
0 notes
Text
Karena sebenernya Allaaah yang lebih ingin. Allah yang lebih sayang hambanya dibandingkan hamba itu menyayangi dirinya sendiri. Dan Allaah lebih tau takdir terbaik bagi hambanya. Karena Allaah yang lebih menginginkan kebaikan kebaikan itu untuk kita, hambaNya.
ya Allaah jadikan kehidupan ini sebagaimana yang Engkau inginkan ajaa, sebab segala rencana dan takdirMu adalah selalu baik
Jadikan, hati ini selalu ridhaa. meski sadar untuk ridha itu juga engga mudah, maka tolong didik agar ridha agar sabar. perlahanaja gapapa ya Allaah, asal emang nantinya bisa bener2 ridha sama setiap ketetapan, kenikmatan, bahkan ujian dariMu.
Engkaulah Sang Pemilik Kehidupan, Engkau satu-satunya yang engga mungkin meninggalkan hamba-hambanya🤍✨
0 notes
Text
Karenanya kamu menginginkan surga. Maka, Allah ingin kamu..
tulisan ini menjadi sebuah refleksi yang sangat indah..
sudah lebih dulu kisah-kisah itu... berat dalam bayangan namun berhasil menjadi inspirasi... para perempuan yang telah Ia jamin surganya
Siti Asiyah, menginginkan rumah di surga.. dan Allaah ingin Sang Ratu yang menginginkan surgaNya bersuami Raja Fir'aun.. menjadi ujian terberatnya sang suami mengaku dirinya tuhan alam ini.
Siti Maryam, menginginkan surga.. dan Allaah ingin dengan kekuasaanNya rahimnya yang suci itu mengandung seorang putra yang kelak akan menjadi Nabi. betapa berat ujian hidupnya tatkala orang-orang sekitar menganggapnya perempuan yang berzina? Padahal Allah ingin mengujinya..
Siti khadijah ibu Sang Ummahatul mukmin, Allaah menginginkan dengan menjadikannya saudagar kaya yang menjadi teman dalam berdakwah sang Rasul hingga diakhir hayatnya
"wahai Rasul andai dakwah ini belum usai namun aku telah lebih dulu meninggal.gali lah lubang kuburku ambil tulang belulangku, jadikanlah jembatan untuk menyebrang ke sebuah desa untuk Engkau berdakwah di sana" padahal udah yang habis2an banget, all out support dakwahnya sang Rasul.
Ia tahu suami yang diutus olehNya adalah seorang yang memiliki tugas yang mulia sekaligus penuh dengan ujian. Ia menjadi support system terbaik Rasulullah dengan segalaa ujiannya.
Ujian-ujian itu.. untuk membersihkan dan mempersiapkan jiwa, untuk meneguhkan iman.. sebab hanya yang beriman saja yang beruntung dapat kembali ke tempat terbaik itu. Surga. Sebagaimana janji-Nya.
Kita bukan Nabi, bukan Istri nabi, bukan orang yang dimuliakan juga dalam qur'an.. tapi kita dikasih kesempatan untuk memperjuangkan surga itu dengan berbagai dinamika ujian kehidupan sebagai sarana untuk membersihkan dan mempersiapkan jiwa kita, meneguhkan keimanan kita dan agar layak untuk mendapatkan predikat menjadi hamba yang beruntung pulang ke tempat terbaik yang dijanjikanNya.
"(yaitu) bagi siapa di antaramu yang hendak menempuh jalan yang lurus. Kamu tidak dapat berkehendak, kecuali apabila dikehendaki Allah, Tuhan semesta alam." at-Takwir 28-29
1 note
·
View note
Text

Setiap rasa semoga terilhami olehNya, bukan karena hawa nafsu, serta yang menuntun kepada amal-amal yang Allah ridhai🤲✨🤍
0 notes
Text
Allaah sayang banget sama kita, segala hal yg diberinya adalah tanda cintaNya🌱✨🤍
termasuk yang kita kira itu keburukan, dibalik itu ada maksud dan hikmahNya. sabar adalah yang utama untuk mengantarkan kita pada segala cintaNya itu ✨🤍
sabar sebentuk syukur, syukur sebentuk sabar.. betapa mulianya setiap urusan orang mukmin, semoga kita termasuknya juga🤲✨🤍
0 notes
Text

ya Allaah tolong aku masi banyak compang-campingnyaa buat belajar apapun yg aku rasa aku butuhin, sesubgguhnya Engkau lebih mengetahui ilmu itu drpd aku sendiri, dan aku mohon tolong berkahi waktu, usia dan kesehatan aku dan temen2 yang sek3las jugaa, tolong ridhai kami aamiiin 🤲🏻✨
0 notes
Text

"tujuan utama kita bukan agar Allah melibatkan kita. tujuanutama kita adalah agar diri (hati dan jiwa) menyadari kehadiran Allaah" Bunda Rora.
coba apa yg bedain setelah belajar sama engga.. kita ngerasa sendiri kan? kita ngerasa lemah sendiri kan.. padahal kita bisa melalui hari-hari sampai hari ini adalah karena izin Allaah. dengan kita mengetahui (ilmu) atau engga, Allah selalu hadir dalam setiap hirupan napas dan detak jantung kita.
kalau tau (ilmu) jadi lebih bisa menyadari kehadiran Allah itu. jadilebih bisa mensyukuri segala hal yang terjadi.
ternyata letak sadar itu ada di shadr (di hati)
0 notes
Text
ya Allaaah ilmunya berattt bbgt rasanya terus hidup tuu berat jugaa masalah2nyaa kek gak selesai2 padahal banyak orang pinter.. takut bgt loo, masalahnya gamain.. selaluu dibikin resah kalo ngomongin masalah yg nyatanya emang gitu realitanya
tapi Allah emangingetin lagi sii kalo Allah menciptakan kehidupan dab kematian ya emang tujuannya untuk menguji kita kannn untuk melayakkan kita. iyaạ hidup untukmenguji siapa yg paling baik amalnyaa. kita ni layak gasii dikasi balasan terbaik atas amal2 kita di akhir dab penghujung nanti?
dikasi tau ilmunya aja rasanya berat. taukenapa begini begitu, kenapa jadinya harus begini begitu.. harus ngapain dan sebagainya. beraat
apa lagi gatau ilmunyaa, akhirnya slaah buat keputusan, salah beramal dan makin banyak salah lagi. kayak rugi serugu2nya banget si
semoga Allah karuniakan kita buat cinta ilmu, Allah berikan taufik untuk memuliakan segala hal yang berkaitan dengan ilmu, Allaah tolongg untuk mengamalkan ilmuu.. aamin

0 notes
Text
Aku Malu Mendengarnya...
malam ini.. syahdu.. terdengar gema takbir yang saling menyeru...
jadi malam yang rasanya ingin segala rasa tumpah pada Tuhan Yang Maha Segalanya..
malam ini. . akuingin bertemu, dengan yang kucari yang menghilang entah dari kapan. tapi rasanya aku baru menyadari hilang itu. yang bikin gusar dan gelisah.
pergi, kemana hendak hati ingin menemuinya.
memesan maxim.. di jalan melewati PDAM terdengar gema takbir di Masjidnya.
terdengar aneh, kayaknya yang mendengarpun tidak menemukan kekhusyuannya.
tetiba.. mang ojek bilang "Neng tau itu siapa yang takbiran?"
"Saya gak tahu pak"
"Maaf ya, dia orang yang punya keterbatasan. tapi saya salut dia selalu ada di shaff pertama setiap kali saya shalat maghrib dan isya di sana. dia kalo mengaji juga seperti itu suaranya. kalau shalat dia begini tahyatnya" (sambil sedikit diperagakan, dengan satu tangan tetap mengendarai)
"ohh gitu yaa, jadi saat shalat sesulit itu untuk tahyat pun"
"dia usianya masih belasan keliatannya, malu saya yang di kasih sempurna"
dalam hati aku juga malu yang mendengarnya.. YaAllaah apa apaan aku ini.. dia yang kesulitan bertakbir, tapi dia sangat mengusahakan untuk terus mengagungkan Engkau.
Lantas aku, masih sulit rasanya melawan hawa nafsu.. malu untuk bertakbir mengagungkan Engkau..
Tapi hati terdalam ingin, ingin malam-malam ini mengagungkan namaMu, memohon ampunanMu, memohon kasih sayangMu..
Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Allahuakbar Walillahil hamd✨
0 notes
Text
siapa si yg ga jatu cinta sama orang yang sepanjang hidupnyaa selalu diutamakan, diperhatikan, disayangi, dan dia udah paling tau kita banget gitu, udh paling tau yg terbaik untuk kita, tau kesukaan kita, tau kelemahan kelebihan kita, tau gimana supaya kita jadi lebi baikk, tau gimana supaya kita jadi versi terbaik diri kita. segalanyaa tauu bahkan yg ga kita tauu dia tauu, pasti jatu cintaa ya kan?
Gimana coba dengan Ia Yang Menciptakan?
gapapa kita geer sama Allaah.. gederasa sama Allaah karena Allaah Sang Maha.. Maha Pengasih, Maha Penyayang, Maha Cinta, Maha lainnyaa🤍
0 notes
Text

hidup penuh dengan ujian dan ketidakpastian dalam rangka Allaah mendidik hamba-hambanya. maka belajar dan terus mengilmui diri dengan ilmu yang benar dan bermanfaat adalah cara dan alat untuk menempuh setiap ujian yang ada, supaya kita siap untuk naik level dan siap menempuh ujian yang level up juga sampe setiap tangganya mengantarkan pada puncak kebahagiaan yang abadi yaitu surgaNya.. ya, di Spectra jadi salah satu sarana belajaranya dan insyaAllaah ilmu-ilmu yang disampaikan guru2 Ilmu, guru alam, bahkan guru dari pengalaman kita sendiri bisa jadi ilmu yang bermanfaat dan benar sumbernya, InsyaAllaaah.. ✨✨✨🕊️ siapa yang bermimpi surga, dia adalah seorang pembelajar selamanya
0 notes
Text
Saat ujian itu datang, lebih sering mana mempertanyakan dan mempermasalahkannya atau justru menerima dan yakin kalo Allaah sedang menginginkan yang terbaik?
'ya Allaah kenapa sih kok aku yang kena ujian ini? kenapa sih harus aku yang ada di kondisi ini?' 'kok jadi kayak gini? kan harusnya gak seperti ini' daan pertanyaan denial lainnya...
ya kehidupan ini emang dipenuhi dengan segala realita yang sering terjadi di luar ekspektasi, di luar kehendak diri. seolah realita itu bergerak sendiri tanpa kompromi dengan ekspektasi diri.. pada akhirnya realitalah yang seharusnya di menangkan dengan penerimaan diri atas apapun yang terjadi, meskipun dengan setengah hati, bahkan dengan dada (hati) yang terasa sempit.
semakin dewasa semakin mengenal polanya, seharusnya semakin terlatih mendamaikan realita dengan meminimalisasi ekspektasi ganti dengan menyiapkan hati untuk siap diintervensi oleh Sang Pemilik realita kehidupan ini. Dialah Zat yang mampu mengendalikan segala kehendakNya atas kehidupan seluruh makhluk di muka bumi ini. Maka sekali lagi, semakin kita meminimalisasi ekspektasi, semakin kita menggantungkan kepada Zat yang mampu mengendalikan kehidupan ini. Pada akhirnya, supaya hidup ini bisa terkendali sesuai dengan yang seharusnya, sesuai dengan apa yang jadi ingin dan kehendakNya terhadap diri kita.
Semakin bertanya ke dalam diri, bertanya kepada hati nurani, bertanya pada Sang Pemilik Hati, Yang Maha Membolak Balikannya.
'Ya Allaah, atas ujian yang ada Engkau ingin aku meresponnya seperti apa? ya Allaah atas apapun kondisi yang menimpaku saat ini Engkau hendak aku berbuat atau melakukan apa?'
Kemudian berdamai dengan realita, dan jujur menjawab pertanyaan hati nurani.. Sehingga, bersiaplah untuk dibimbingNya, digerakkan olehNya, ditolong dan benar-benar merasakan kehadiranNya begitu dekat. Lebih dekat daripada urat nadi.
Hingga bukan lagi kenikmatan itu sebagai ujian, tapi ujian itu adalah kenikmatan juga.. Betapa nikmatnya selalu menemukan Allaah pada saat-saat tersulit. Merasakan betul betapa kita tak membutuhkan segalanya, kecuali hanya Allaah satu yang menjadi segala-galanya.
Semakin yakin, 'Oh Allaah, Engkau selalu Ada, Engkau nyata dan selalu hadir bahkan saat-saat tak ada segala tempat lagi untuk berharap, hanya Engkau-lah satu-satunya tempat bergantung segala harapan. Oh Allaah, Engkau Nyata selalu membimbing, Engkau nyata selalu memberikan jawaban-jawaban atas setiap tanya, Engkau yang memberikan jawaban dan petunjuk, saat diri bertanya, Allaah hendak aku berbuat apa? Allah ingin aku seperti apa? Allaah selalu menjawab apa yang Allaah emang inginkan atas hambanya, bahkan tanya itu, doa-doa itu udah termasuk bagian dari iradahNya, bagian dari kehendakNya atas diri ini. Semakin sadar, ya Allaaah betapa sebenarnya diri ini benar-benar bukan apa-apa, kalau hanya sebagai tanda kewujudan atau keberadaan Engkau Yang Maha Kuasa.
hari-hari selalu meminta, Aku ingin selalu bisa menemukan Allaah di jalan-jalan hidupku.
Dan untuk segala kenikmatanNya, maka nyatakanlah, ceritakanlah, sampaikanlah..
Alhamdulillaah 'alaa kulli haal
#StoryOfMySpectra
#OrkestratorPeradaban
#LilinlilinPeradaban
1 note
·
View note
Text

"Selamat atas Sarjananya yaa anak-anak yang kami banggakan.. Nak, kalau ada survey alumni.. isilah gaji kalian itu minimal di 2.5 jt.."
entah perasaan haru dan syukur saat sidang yudisium seketika runtuhhh sedihh bingung mau senyum bahagia atau gimana..
Setelah baca ini makin2 dibuat nangis, ya menangisi diri sendiri😭 bisa berbuat apa(?) hal yang paling esensi dari tujuan pendidikan sisdiknas seperti telah menguap begitu aja di tengah gempuran hidup kek begini..
gapapa deh rasain terus aja dulu keresahan itu, ridha, semoga nnt Allaah yang menunjukkan jalan2Nya, sabar yaa, belajar terus aja pupuk keresahan itu dengan optimisme dan spirit untuk jadi bagian dari perbaikan pendidikan yang sebagaimana mestinya.
8 notes
·
View notes
Text

selama kuliah yang paling banyak dirasa adalah keresahan, gejolak dan dinamika dalam diri sendiri.. bener2 dibuat banyak mempertanyakan ttg institusi pendidikan.. bukannya fokus mencari apa yang sebenernya jadi permasalahan dan mencari hal yang semestinya esensial.. malah lari berharap dapat angin segar barang sebentar dari keresahan di awal wkwk justru semakin terlihat begitu banyaknya permasalahan "yang ku anggap masalah saat itu." tapi anehnya "aku jadi merasa nyaman2 aja" di tengah rasa resah dan gejolak batinku astaghfirullaah wa atuubu ilaih.. biidznillaah Allah Maha Penolong ternyata banyak Allah tunjukkan Allah bukakan pandangan2 tentang kehidupan (wasilahnya dari Salman, DT, KAMMI tiga tempat yg banyak mengubah diri ini khususnya guru2ku Ust Aad, mas syarif, mas her, mas umar, mas agung, pokoknya semua pembina salman, alm ust harry santosa sampai Prof Syed M Naquib Al-attas meskipun aku blm perna baca buku beliau tapi guru2 ku termasuk yg sering mengutip perkataan Prof Alattas).. setelah lulus kuliah baru bener2 pengen banget bisa mencari apa yg jadi permasalahan dan mencari apa yang semestinya esensial dalam kehidupan, khususnya pendidikan. semoga Allaah mengampunii segala dosa2 dan Allaah bimbing selalu pada jalan2 yang Allaah ridha.
0 notes