rrwnote - Tumblr blog

[rrwnote]

10 posts!

[rrwnote]

Jangan lupakan rasa marah, kecewa, sakit hati pada suatu hal. Jadikan semua itu sebagai alarm diri untuk tidak mendekati hal yang membuatmu merasakan itu lagi.

[rrwnote]

Segala jejak sentuh mu terkubur debu

Disetiap sudut berisi bayangmu pun mulai semu

Dongeng tentang sosokmu tak lagi berlagu

Barangkali yang lain mulai jemu

Tapi untukku kau tetap sama

Suaramu masih terus bergema

Di kalbu kau masih bertahta

Mengulang rindu yang tiada reda

Disini pada sang bayu aku merayu

Menitip rindu yang menyesakkan kalbu

Menatap langit pun aku bersimpuh

Memohon agar kelak kita bertemu

2 Juli 2024 / 25 Dzulhijjah 1445

[rrwnote]

Tuan jadi tak asik

Masih suka mengusik

Padahal tak lagi jadi hak milik

Tuan menjadi tega

Membuka luka lama

Yang sudah di lupa

Berjalan harusnya menatap kedepan

Disini juga sudah tenang

Tidak butuh sapaan tuan

Duh kelimpungan

Sikap tuan yang plinplan

Membuat hati ikut bimbang

[rrwnote]

Takut, tidak percaya diri, itu hanya pikiran kita. Jauh dalam diri kita sebenarnya punya kekuatan yang luar biasa. Yang bisa menyingkirkan ketakutan dan ketidak percayaan diri.

Sebagai manusia kita harus melawan sifat negatif semacam ini. Kalo tidak, kita akan terus terkurung dalam ketakutan dan ketidak percayaan diri.

Akibatnya kita tidak bisa melihat, bahwa hidup itu indah. Mengenal banyak orang itu kebahagiaan. Bekerja dan bermain diluar itu menyenangkan.

Orang yang katanya introvert juga ada komunitasnya. Bertemu dengan sesama mereka. Yang jadinya menjalin pertemanan, pekerjaan, dan interaksi sosial lainnya.

Ayok bangun. Keluar. Jangan berlindung dibawah kata takut, tidak percaya diri, dan lain sebagainya.

[rrwnote]

Di serambi rumah hampir rubuh

Kulihat dia bercelana lusuh

Bergerak kaku hendak berlabuh

Melepas lelah menghapus peluh

Duhai si renta yang dimakan usia

Betapa iba hati meraba

Hidup menyiksa hari-harinya

Tuapun tak punya apa

Wahai Jiwa yang berusaha kuat

Langkahmu berat bagai diikat

Waktu melatihmu dengan hebat

Menjadi contoh para kerabat

[rrwnote]

Ingat kata profesor Buya Hamka; kalo hidup hanya sekedar hidup kera di hutan juga hidup. Kalo kerja sekedar kerja kerbau di sawah juga kerja. Kita bukan kera kita bukan kerbau, kita manusia. Lalu apa yang membedakan antara kera, kerbau dan manusia? Yang membedakan adalah kera kerbau tidak punya dream, dan manusia harusnya punya dream.

[rrwnote]

Betapa tega penghakiman bagi orang yang berduka. Kala hatinya lebam oleh semesta. Dunia masih jua menghajarnya.

Sungguh kejam hati manusia. Sudah yang dicinta tiada, masih juga dituding tak berdaya.

Kemana harus dicarinya cuitan hangat. Jika alam saja terlihat pekat. Purnama pun dianggap penghianat.

Remuk lebam bagi yang kehilangan. Bahkan duri jalanan enggan menyerang. Menakutkan memang luka yang diemban.

Tapi tak apa katanya. Biar dunia membuatnya nelangsa. Asal Tuhan-nya menggandeng mesra.

[rrwnote]

Perdalamlah lagi, apa yang kau cari. Lalu cobalah tengok ke kanan, barangkali disana yang kau inginkan. Atau cobalah ke sisi kiri, siapa tau ada disini.

Tekadkan lagi, larimu yang kesana kemari itu untuk apa. Jangan-jangan kau hanya mengejar yang sia-sia. Pun barangkali harapmu fatamorgana.

Meditasilah wahai diri. Arah mana yang benar kamu inginkan. Tidakkah selatan utara atau mata angin lainnya tetap menyesatkan. Bilamana titik tujuan tidak ditentukan.

Benahlah kembali langkah kaki. Sembari menyelamatkan diri dari jebakan angan-angan yang tidak berkesudahan.

[rrwnote]

Jika di raba melalui akal, gila sudah.

Kenapa rela seseorang membuang waktunya? Sekedar demi uang ratusan ribu saja. Sedangkan titel pendidikan yang diraihnya perlu menggelontorkan banyak dana. Setahun lima tahun pun belum cukup mengganti nominalnya.

Lihat bagaimana tumpukan admnistrasi, losinan buku, dan lembaran soal penilaian tak lenggang dari meja mereka. Belum lagi dengan tugas tambahan lainnya.

Jika saja hanya akal yang bekerja, gila sudah.

Segala upayanya bukanlah dilandasi akal semata. Hati nurani dan rasa cinta menjadi dasarnya. Dalam benak memikirkan bagaimana anak yang didiknya bisa menjadi manusia mulia.

Maka jika ada yang berkata itu memang pekerjaan mereka, sungguh salah.

Maka jika banyak tuntutan untuk mereka, sungguh tega.

Sehat dan bahagilah guru-guru kami tercinta. Semoga untukmu jannah balasannya.

[rrwnote]

Namanya hidup di masyarakat. Rasan-rasan biasa. Entah sesuai fakta atau sedikit asumsi kepala.

Baik buruknya, sebagai manusia tetap jadi bincangan tetangga. Biarkan dan diamkan memang pilihan utama.

Tapi ya.., coba sedikit-sedikit bagi siapa saja. Kurangi rasan-rasannya. Dan juga bagi yang jadi tokoh cerita, kurangi tingkah pongahnya.

Sejatinya setiap tindak tanduk, imbasnya tidak hanya untuk individu saja. Kanan kiri depan belakang pasti terpapar baunya.

Ini tulisan nasihat bagi siapa saja. Bukan sindiran apalagi penghakiman. Salam.