sabrins-things
sabrins-things
paus yang pengen kaktus
33 posts
Ke permukaan sebentar buat beli sate padang sama hazelnut latte.
Don't wanna be here? Send us removal request.
sabrins-things · 3 years ago
Text
Oh wow, now that i read this thing again, ternyata pikiran ku bisa melanglangbuana sampe sini ya
Waktu dan Semesta
Akhir-akhir ini aku sering banget mikir begini.
Apa sih sebenernya yang bisa aku lakukan?
Dalam beberapa bulan terakhir, sambil melakukan pencarian ke sana dan sini, pikiran yang macem ini muncul terus di kepalaku.
Rasanya nggak adil ngeliat banyak banget orang-orang di sekitarku yang sudah sejauh itu. Sedangkan aku masih stagnan di tempat yang sama.
Kalo kayak lagi lomba, yang lain udah lari dan kamu masih aja jalan di tempat.
Kalo lagi parah-parahnya, kadang aku mikir, “Kenapa ya orang yang kayak gitu bisa dapet hal kayak itu? Sedangkan aku nggak pernah dapet apapun yang aku mau.”
Aku sering banget cerita dan omongin soal mimpiku atau apa yang pengen aku lakukan. Aku pengen ini, pengen itu, pengen begini, pengen begitu. Tapi pas aku tau orang lain bisa dengan mudah memperoleh itu, entah gimana ceritanya, aku seneng sekaligus marah dan kecewa lebih ke diriku sendiri. Dasar gede omong doang.
Sampe sini, rasanya aku rendah banget buat iri sama pencapaian orang lain.
Aku kapan?
Keep reading
8 notes · View notes
sabrins-things · 3 years ago
Text
Waktu dan Semesta
Akhir-akhir ini aku sering banget mikir begini.
Apa sih sebenernya yang bisa aku lakukan?
Dalam beberapa bulan terakhir, sambil melakukan pencarian ke sana dan sini, pikiran yang macem ini muncul terus di kepalaku.
Rasanya nggak adil ngeliat banyak banget orang-orang di sekitarku yang sudah sejauh itu. Sedangkan aku masih stagnan di tempat yang sama.
Kalo kayak lagi lomba, yang lain udah lari dan kamu masih aja jalan di tempat.
Kalo lagi parah-parahnya, kadang aku mikir, “Kenapa ya orang yang kayak gitu bisa dapet hal kayak itu? Sedangkan aku nggak pernah dapet apapun yang aku mau.”
Aku sering banget cerita dan omongin soal mimpiku atau apa yang pengen aku lakukan. Aku pengen ini, pengen itu, pengen begini, pengen begitu. Tapi pas aku tau orang lain bisa dengan mudah memperoleh itu, entah gimana ceritanya, aku seneng sekaligus marah dan kecewa lebih ke diriku sendiri. Dasar gede omong doang.
Sampe sini, rasanya aku rendah banget buat iri sama pencapaian orang lain.
Aku kapan?
Keep reading
8 notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Quote
I might or might not start a new writing project but I really want to do it but we'll see it later I guess.
For the nth times.
1 note · View note
sabrins-things · 5 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
aaaaand here it is…The cupid Scene from “ House of Hades” this was one of my favourite scene of all the books. 
26K notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Falling into Tartarus
-
-
- It took me forever to finish this comic but I really had to do this scene. When I read it I SWEAR I haven’t been able to sleep or doing anything for hours.
22K notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Conversation
nico: my favorite thing about the 1940s?
nico: none of you were born yet
5K notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
I don’t wanna be a demigod. Seriously.
So, guess who has completed 10 Percy Jackson books in 10 days?
Me, ofc.
I really like the book. Why I didn’t read that since the start? Why now?
Mostly, I CAN’T WAIT FOR THE SERIES!!!
Regarding to my last post about What if I’m a Demigod, I’m gonna tell you. I’m just so happy that I’m not.
p.s. Pardon for my bad English since it’s not my first language. But I’m trying my best! Promise!
Why did you ask? This is what I think.
Tumblr media
1. You’re just too cool
Not that I don’t wanna be those cool people, but they're too awesome for themselves. I don't think I could handle the attention of the immortals. Yeah, from the gods themselves, the monster from Tartarus or so. Not to mention, from the mortals. But still, one of your parents is a god! Suddenly you have this power of electricity you can have a competition battle with Pikachu safely. But you won't because he is cute, okay?
Or you have a really good mechanical skill that you'll graduate from your mechanical engineering faculty easily.
And so on, and so on.
When the other kids are busy with their homework, you're busy saving the world from its destruction because of some monster and endangering your life. Cool, right?
Tumblr media
2. Your life is in danger
Maybe I'm not on really good terms with my family. The family has it's up and down phase, but I'm lucky that I can still love them somehow. I don't want them in danger. Still, how about you? The gods use demigods for dealing with their problems, help here and there, do this and that. The danger that will face us--mortal--when doing a quest is high that sometimes it'll endanger our life.
Also, the gods might have so many enemies. If those enemies are afraid to show or lash their anger to them directly because the gods are too powerful, they go for us, the demigods. It's scary. Even though you're used in a battle, it's still scary.
What if your godly side parent did something bad and make the other gods from Olympus mad? You can be their target as well. It's not your fault, I know. But okay, don't make them mad too, yeah?
Tumblr media
3. So many siblings
It's great when you have so many siblings. When they're kind enough or just adore you, they'll help you genuinely. Maybe they'll give you really good cookies or brownies on your journeys. Or just give you the right direction when you're lost, you won't know.
If not? They'll attack you. Do they care if you're they're siblings from the godly side? Ah, I don't think so.
When you realize you have too many step-siblings from your godly side parent, don't ask, don't think too much. It won't make any sense.
Tumblr media
That's pretty much it from my own perspective. You might be a god's children but you never realize it and that's okay.
0 notes
sabrins-things · 5 years ago
Note
kak, suka sate padang ya?
Suka, kak! Kakak tau nggak kalau sebenernya Sate Padang itu ada beda-beda macemnya tergantung dari daerah mananya? :D
2 notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
Kok Rasanya Aku Adalah Demigod?
Nggak gitu.
Tapi beneran deh.
Setelah nyambi-nyambi nyari kerjaan sana sini, sambil menggeliat dengan kerja bersama dosen, tapi udah menyelesaikan 5 buku Percy Jackson and The Olympians dalam tiga hari? Who am I kidding? Iya, aku segabut itu meskipun malemnya aku begadang ngejar target kerjaan dosen.
Ini juga adalah bentuk ranting nggak jelas setelah nggak tidur lagi sejak jam 5 sore kemarin sampai jam 9 pagi ini. Hahaha.
Tumblr media
ANYWAY, I enjoyed my time reading that book. Udah lama banget aku kepengen nyelesein bukunya dan VOILA, I KIND OF DID IT?!
I’m so proud of myself and now I think that maybe I’m the daughter of--- my mother and father, of course. Hahaha.
Trus, sekarang aku lagi nyelesein seri yang The Lost Hero. Tbh, Jason is not my favorite. Tapi, karena skripsianku tentang siklon dan awan dan oh-ya-aku-pikir-Zeus-keren-tapi-lebih-lucuk-Apollo, I let it slide. A little.
Enjoy your morning~
0 notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
Nama Siklon Tropis - Si Cantik yang “Baiknya” Kamu Ajak Kenalan
Halo! Postingan ini berawal dari aku yang ketawa pas ngeliat nama siklon tropis yang muncul dekat Indonesia dan diberi nama “Mangga”.
Aku pikir, karena aku males ngerjain tugasku yang harusnya aku kerjain dari entah kapan dan juga kayaknya ini topik menarik yang nggak semua orang tau, jadi.... Yaudah???
Jadi, bukannya ngerjain tugas, aku malah research dan desain ginian pake aplikasi gratisan yang bisa kalian temukan di internet.
Keep reading, people!!
Ini adalah penjelasan dan penyampaian singkat dan super ringan tentang gimana sih caranya buat namain siklon tropis. Faktanya, ternyata pemilihan dan pemberian nama siklon tropis di Indonesia dan luar negeri berbeda, tergantung dari budaya dan familiaritas orang-orang terhadap suatu nama di lokasi tersebut.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Aku harap bermanfaat buatmu yang lagi baca ini :D Selamat liburan dan jaga kesehatan!!
0 notes
sabrins-things · 5 years ago
Conversation
Kondensasi
Adek : Mbak, kondensasi itu apa?
Mbak : *nggak fokus karena nonton drama* Apa?
Adek : Oh, udah dijawab sama dosennya. Perubahan dari gas ke cair.
Mbak : Trus kalo dari cair ke gas apa, dek?
Adek : Hmm...
Mbak : Mendidih?
Adek : EVAPORASI MBAKKK MALU SAMA SKRIPSIMU MBAK YAAMPOOOON!!!!
0 notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
Tertinggal
Sebelumnya aku cerita tentang gimana aku menjelaskan soal semesta dan waktu dari perspektifku yang masih terbatas.
Tapi kalo dipikir-pikir, mungkin sebenernya aku lebih ngerasa tertinggal dibandingkan sama temen-temenku. Aku juga yakin bukan cuma aku yang ngerasa begitu, tapi mereka dan orang-orang lain juga.
Kita nggak bisa ngerti kenapa perasaan itu muncul. Nggak bisa jelasin. Tapi itu beneran ada. Aku yakin. Gimanapun versi mereka.
Mereka bilang aku orang yang kompetitif. Katanya aku itu punya prinsip yang harus terus maju, harus terus berkembang, pikiranku harus jauh ke depan buat antisipasi, harus terus ini dan itu. Tapi hal itu juga yang jadi kelemahanku.
Gara-gara itu rasanya aku ngebatasin kebahagiaanku sendiri. Apa yang sebenernya bikin aku bahagia dan seneng.
Jelek banget.
Sedih rasanya.
Kenapa aku harus ngerasa tertinggal dibanding temen-temenku?
Aku nggak ngerti. Tapi perasaan kayak gitu muncul begitu aja.
Tumblr media
Mereka bilang aku harus lebih fokus ke diriku sendiri. Fokus sama apa yang aku lakukan dan apa yang ada di depanku.
Tapi menurutku ketika ada orang ketemu seseorang yang melakukan hal yang sama dan entah gimana caranya lebih baik dan lebih berhasil daripada apa yang dia lakukan, pasti dia bakal cari tau. “Eh, kenapa ya orang ini bisa kayak gitu?”
Meskipun begitu... Aku tetep bersyukur sih.
Aku sering denger pengalaman dari orang-orang yang kutemui.
Seorang wanita pengusaha bakpia sukses. Seorang eksekutif yang naik kereta ekonomi. Main UNO sama keluarga orang asing yang baik hati. Seorang wanita petualang yang rindu panasnya aspal jalanan. Seorang abang ojek online yang bikin aku kayak sidang skripsi lagi. Seorang ibu ojek online yang sengaja banget ambil jarak yang jauh karena lagi ngambek sama suaminya. Seorang seniman yang ngomong tentang ajining diri ing lathi (kepribadian yang murni ada dalam perkataan) jauh sebelum itu tenar banget di sosial media. Seorang yang...nggak tau.
Kalo dipikir-pikir luar biasa banget.
Tapi apa yang kalian liat, bukan berarti apa yang kalian tau.
Orang-orang ngeliat aku sebagai aku yang keren. Serba bisa. Pinter. Rajin. Terarah. Terkontrol.
Mereka nggak tau apa yang aku hadapi. Mereka nggak tau gimana aku meragukan diriku sendiri, penyesalan, tekanan, kecemasan, kesedihan.
Tumblr media
Tapi semua orang ngalamin itu. Seenggaknya.
Makin lama aku makan sadar dan belajar sedikit-sedikit, kalo perasaan nggak boleh tertinggal dan harus maju itu... bentuk salah satu dari aku nggak cinta diri sendiri? 
Bukan berarti aku nggak cinta diriku sendiri.
Aku cinta diriku sendiri. Rasanya sih.
Aku cuma nggak puas dimana aku berdiri sekarang. Aku belum bisa nerima diriku di titik dimana aku berdiri sekarang. Aku nggak terima semua yang aku lakukan belum keliatan ujungnya.
Tapi siapa yang sebenernya nyiptain hal itu sih? Darimana ukuran itu muncul? Aku sebenernya di belakang mana? Di belakang apa?
Semua itu cuma ada di pikiranku aja.
Beneran deh.
Hidup itu nggak bisa diprediksi dan dihitung.
Dan pas aku ngelakuin itu, memprediksi dan menghitung semesta, aku makin kecewa. Rasanya capek.
Aku sadar kalo semua orang pasti ngalamin ini. Entah gimana bentuknya. Sayangnya aku masih belum ketemu gimana caranya agar aku meyakinkan diriku.
Aku harap hari itu bakal dateng. Buatku meyakinkan diriku, menerima diriku. Aku ya aku. Aku ya gimana aku. Aku melakukan hal yang terbaik buatku.
Aku yakin pasti nggak ada lagi yang namanya aku bilang kalo aku di belakang orang lain, nggak ada lagi ukuran itu, nggak ada alat yang nunjukkin kalo aku ada di belakang orang lain. Karena emang pada dasarnya hal itutu udah salah dari awal.
Aku cuma butuh pengingat aja.
Ini salah satunya.
4 notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
Waktu dan Semesta
Akhir-akhir ini aku sering banget mikir begini.
Apa sih sebenernya yang bisa aku lakukan?
Dalam beberapa bulan terakhir, sambil melakukan pencarian ke sana dan sini, pikiran yang macem ini muncul terus di kepalaku.
Rasanya nggak adil ngeliat banyak banget orang-orang di sekitarku yang sudah sejauh itu. Sedangkan aku masih stagnan di tempat yang sama.
Kalo kayak lagi lomba, yang lain udah lari dan kamu masih aja jalan di tempat.
Kalo lagi parah-parahnya, kadang aku mikir, “Kenapa ya orang yang kayak gitu bisa dapet hal kayak itu? Sedangkan aku nggak pernah dapet apapun yang aku mau.”
Aku sering banget cerita dan omongin soal mimpiku atau apa yang pengen aku lakukan. Aku pengen ini, pengen itu, pengen begini, pengen begitu. Tapi pas aku tau orang lain bisa dengan mudah memperoleh itu, entah gimana ceritanya, aku seneng sekaligus marah dan kecewa lebih ke diriku sendiri. Dasar gede omong doang.
Sampe sini, rasanya aku rendah banget buat iri sama pencapaian orang lain.
Aku kapan?
Akhirnya malah mikir, apa sebenernya aku pantas memperoleh apa yang mereka dapatkan? Atau aku sebenernya nggak ada jalan atau celah sama sekali buat memperoleh hal yang kayak mereka dapatkan makanya aku ditaruh di sini-sini aja?
Hal-hal itu nggak harus selalu sama persis kayak mereka. Cuma aku penasaran kenapa pencapaian cerita hidupku cuma sampe di sini aja....
Jari-jari gendutku nggak lanjut nulis lagi.
Kalo lagi jelek, aku tau banget biasanya bakalan semakin ngelantur. Semakin menuntut. Semakin nyalahin semesta yang nggak adil.
Kayak, plis deh. Aku hidup juga nggak milih. Kenapa buat nerusin kehidupan juga nggak bisa milih sih? Jadi tujuannya apaan dong?
Tumblr media
Capek muter-muter di pertanyaan dan pikiran yang sama, bikin aku mual. Meskipun di sisi lain aku tau apa yang harus aku lakukan, pikiran-pikiran kayak begitu nggak akan berhenti makan diriku sendiri. Sampe aku habis. Sampe aku jadi partikel-partikel kecil yang mungkin nggak akan keliatan.
Semakin aku khawatir dan cemas, dua hal itu makin lama juga makin besar. Nindih aku. Makan aku hidup-hidup. Kayak nelan bakso utuh dan nggak dikunyah. Wow.
Aku ngerasa masih cukup beruntung karena masih ada yang ngasih aku sesuatu buat kupegang. Meskipun di banyak waktu, aku ngerasa apa yang mereka kasih buatku cuma setengah hati karena kasihan dan bukan peduli. Kebetulan aja aku cerita ke mereka, jadi mereka seolah punya kewajiban buat ngerepson. Padahal nggak juga. Tapi makasih.
Sering aku menemukan jawabannya sendiri. Kadang pas ngaca atau pas mandi. Akhirnya malah kecewa sendiri.
Apa cuma segini aja?
Apa iya kamu cuma segini-gini aja? Maksudnya, ayolah, kamu nggak seburuk itu kok. Kamu nggak serendah itu sampe harus ngebandingin dirimu sama orang lain.
Oke, kamu emang payah, tapi nggak payah-payah amat lah.
Oke, kamu emang males dan suka nunda-nunda. Tapi banyak juga sih kerjaanmu yang kelar. Mepet sih emang, tapi yaaa not so bad pokoknya.
Oke, kamu emang suka banget ngebandingin dirimu ke orang lain. Tapi kamu kalo kamu mau sombong dan pake kepalamu buat sadar dan bangun, kamu bisa ngelakuin lebih banyak hal daripada orang-orang yang kamu bandingin itu.
Mereka nggak bisa kan tidur 20 jam? Selera musik dan game-mu jauh lebih beragam dan bagus dari mereka. Bacaanmu juga jauh lebih banyak (kalo fanfiksi dihitung). Kamu lebih banyak ketemu orang. Kamu lebih ngehargai hal-hal remeh. Kamu suka mikir jauh banget. Kan???
Oke, kamu emang mengecewakan karena kamu masih segini-segini aja. Tapi coba tunggu deh, sedikit lagi. Berhenti tanya kapan-kapan-kapan-kapan.
Semua orang punya waktunya masing-masing. Temen-temenmu mungkin udah lari duluan dan kamu masih rebahan doang. Kalo semesta mau, mereka bisa aja nyeret kamu dan nyusul temen-temenmu. Semesta tau persis apa yang kamu lakukan, udah sejauh mana, dan sadar banget sama apa yang semesta lakukan buatmu.
Semesta nggak perlu koar-koar kisah perjuangan temen-temenmu. Semesta juga nggak perlu ngumpetin pengorbanan temen-temenmu.
Sekarang coba tanya dirimu sendiri, Sebenernya apa sih yang kamu pengen sampe kamu sebegininya?
Jawabannya ya nggak tau. Aku juga nggak tau kenapa aku sampe sebegininya. Aku belum tau dan buat nyari jawabannya pun aku nggak nemu caranya gimana.
Tumblr media
Tapi dari pengalamanku, aku tau persis, kalo....
Semesta emang nggak adil, tapi di banyak waktu sebagian besar mereka nggak akan mengkhianati kamu banget kok.
8 notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Quote
Thinking about pine tress... and you.
Oruscate
2 notes · View notes
sabrins-things · 5 years ago
Text
It’s been so long!
Halo! Apa kabar?
Udah lama banget sejak aku terakhir post dan reblog di Tumblr. Nggak nyangka aja bakal mulai ngebuka lagi, bahkan sampe ngeganti tema! Tapi, dengan segala macam hal yang terjadi sekarang, rasanya aku bakal sering ngomel-ngomel dan nulis-nulis di sini.
2017
Terakhir posting tahun 2017. Apa yang aku temukan di sini adalah massive fangirling dan wow aku kangen banget masa-masa itu. Aku masih suka Yuri on Ice dan perlahan mulai beralih ke fandom K-Pop, terutama BTS. Sampe yang beli album, bikin streaming playlist, dateng ke exhibition.
2020
Sekarang 2020.
Aku udah lulus kuliah. Ternyata selama 3 tahun, secara perlahan aku mulai sadar kalau aku mengurangi intensitasku di dalam suatu fandom. I enjoy the fandom and its excitement, but not too deep anymore. Entah itu fandom anime atau K-Pop.
Wallpaper di hp-ku juga mulai berubah. Kalau kata temenku, “Sabrina udah mulai jadi normies.”
Aku cuma ngebales, “Kita semua perlahan jadi normies, mbak.” Trus senyum sedih. Nggak siap buat jadi dewasa kayaknya.
Halah
Selama tiga tahun belakangan, aku ngalamin banyak banget hal. Ketemu orang yang begini dan begitu. Menarik banget. Dapet dan kehilangan sesuatu. Pesimis dan optimis, sekarang dan nanti. Pretty sure I’m gonna rant it here.
Ini udah masuk minggu kesekian sejak diberlakukannya karantina mandiri di sini. Masih tetep banyak yang keluar rumah, meskipun banyak toko yang tutup juga. Jalanan tetep rame, meskipun tempat ibadah sepi kegiatan.
Semoga ini semua cepat berakhir dalam kondisi terbaik. Sehat terus ya, kamu!
0 notes
sabrins-things · 8 years ago
Conversation
Me: there's no more fanfics to read. what am I supposed to do now?
Responsibilities: hey
Me:
Me: *rereads old fanfics*
3K notes · View notes
sabrins-things · 8 years ago
Quote
Everything seems started with some kind of “having delusion” about something, right? If you do not want to call it “dream”, though.
My brain and its random thoughts in the middle of night with sudden emotion burst.
7 notes · View notes