Tumgik
senjana-senjaru · 2 months
Text
Nak bunda tidak bisa berjanji bahwa dunia ini selalu indah untuk kamu tinggali, tapi bunda berjanji bahwa keluarga ini akan selalu menjadi tempat terindah terkhusus untukmu.
Bunda tidak ingin kamu merasakan hal yang sama, tempat bertumpu pertama dimana seharusnya merasa aman dan nyaman justru memberikan luka dan rasa ketidaknyamanan itu sendiri. Merenggut gambaran rumah sebagai tempat berpulang yang hangat menjadi tempat singgah yang lebih sering berderai air mata dan perasaan cemas, bahwa segala sesuatunya bisa menguap dan menghilang, terus menurus memupuk rasa bersalah dan mengalah. Bunda berjanji bahwa keluarga bukan menjadi penyebabmu rapuh, justru pelangkap agar kau utuh.
0 notes
senjana-senjaru · 2 years
Text
Sebagai seseorang yang vokal dalam pikiran, namun tak riuh dalam perkataan. Rasanya isi kepala semakin tak karuan bila tidak menjadikan tulisan sebagai kepanjangtanganan.
8 notes · View notes
senjana-senjaru · 2 years
Text
Sesuatu yang terus kuulang dalam doa, yang semoga tak hentinya diri ini bisa merasai; syukur
3 notes · View notes
senjana-senjaru · 3 years
Text
Kecerdasan dan kedewasaan seorang perempuan memang menempatkan mereka pada level kekaguman yang berbeda di mata seorang lelaki. Sesuatu yang melebihi keindahan fisik yang akan pudar dengan panjangnya usia.
- Ario Muhammad
2 notes · View notes
senjana-senjaru · 3 years
Text
Nak, jika suatu hari kelak kaki mungilmu sudah bertambah jenjang dan ada kalanya kamu lelah untuk melangkah, bahumu semakin berat, nafasmu tersengal sesak akan dunia yang baka dan fananya semakin acak. Semoga senyuman bunda bisa menjadi pengingatmu untuk kembali pulang, semoga pangkuanku bisa jadi tempat ternyaman dan pelukanku menjadi penguatmu setelah Tuhan.
- Dara Qodisa
3 notes · View notes
senjana-senjaru · 3 years
Text
Rintik hujan sore itu seolah tak memecah keheningan kami, aku dan suami terduduk di lorong menunggu dokter obygn dengan wajah penasaran dan perasaan cemas tentunya.
Beberapa waktu sebelumnya, kami memang sepakat untuk memeriksakan diri sebab si buah hati tak jua kunjung hadir di tengah kami, meski berbagai usaha telah kami upayakan.
Akhirnya hari itu tiba, namun kami datang dengan keluhan yang berbeda. Beberapa saat terakhir setiap kali datang bulan, nyeri di perutku semakin tak tertahankan rasanya luar biasa, lebih dari apa yang pernah kualami.
Kami dengan sabar menunggu, setelah rangkaian pemeriksaan selesai, dokter mendiagnosis dengan sesuatu yang tak pernah ku tahu sebelumnya 'endometriosis' di mana jaringan dari dalam dinding rahim tumbuh di luar rongga rahim, dan dokter menjelaskan bahwa dengan keadaan ini peluang untuk mendapatkan momongan akan sulit.
Seketika hening menjadi lebih sunyi, gelap, bahkan dinginnya hujan terasa masuk menusuk tulang. Harapan untuk segera promil pun sirna, dokter menyarankanku melakukan terapi hormon menggunakan obat selama 3 bulan berturut-turut.
Hingga tiba hari dimana obat terakhir ku habis. Seolah masih belum selesai, dokter menyarankan kembali menambah dosis untuk 3 bulan kedepannya namun kami memutuskan untuk beristirahat sejenak menata ulang pikiran dan perasaan. Setelah tenang kami pun mengambil langkah promil dengan dokter yang berbeda dan sepertinya kami harus kembali menahan rindu untuk bisa bertemu si buah hati.
Selang dua bulan setelah itu, ketika kami memilih untuk lebih bersabar menantimu, kamu hadir ditengah ketidaktahuan kami, seolah ingin memberi kejutan kepada kami "ayah, bunda terima kasih sudah berusaha kuat sejauh ini"
..
Yaa, ada hari-hari dimana awan hitam terasa menyelubungimu, tapi bukankah cuaca tak selalu gelap?
Ada satu kalimat yang ku suka. Semakin kuat suatu badai, semakin cerah langit sesudahnya. Dan kini kamu hadir sebagai keajaiban yang tidak akan berhenti menjadi keajaiban bagi kami, orang tuanya.
17/01/21
3 notes · View notes
senjana-senjaru · 3 years
Text
Semoga dalam kondisi apapun diri kita terbiasa  untuk berupaya semaksimal mungkin, memberikan yang terbaik yang bisa kita berikan. Semoga dalam kondisi apapun lisan kita tersibukkan dengan berdoa bukan sibuk untuk menilai siapa yang benar atau salah, baik atau buruk.
1 note · View note
senjana-senjaru · 3 years
Text
Innalillahi wa innailaihi roji'un, Sesungguhnya kami adalah kepunyaan Allah dan kepada Allah jugalah kami kembali.
Hari demi hari semakin banyaknya kabar duka yang sampai di telinga kita, pun kabar kerabat dan saudara-saudara kita yang terkonfirmasi positif covid19. Tidak sampai di sana, Allah memberi kita peringatan lain, pagi ini tanah kembali berguncang di selatan Yogyakarta.
Sekali lagi, kita tidak sedang baik-baik saja. Mari sejenak intropeksi diri kita, apa yang sudah kita lakukan untuk menjaga keselamatan diri, keluarga dan orang-orang terkasih kita?
Tidak hanya di dunia, namun juga kelak di akhirat. Sudah kah kita siap pada suatu ketika, mengucapkan salam perpisahan saja kita tidak bisa.
subhanallah walhamdulillah wala ilaha illallah wallahu akbar, maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.
Aku, kamu, kita
jangan sampai menutup mata atas banyaknya fakta-fakta.
0 notes
senjana-senjaru · 3 years
Text
Buah dari penantian yang sabar ialah indah
0 notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
Hal yang paling menakjubkan dari sebuah pernikahan ialah ketika kamu mempunyai kedua Ibu, yang jika Ia ridho terhadapmu dan berdoa untukmu niscaya tidak ada hal yang lebih indah dari hadiah manusia lain di muka bumi ini.
-daraqodisa
32 notes · View notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
Menemukanmu dalam pandangan
Tak semudah
menemukanmu dalam tulisan
- Dara Qodisa
0 notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
“Rindu ku sudah terlalu rindu Setiap menatap wajahmu Puisiku selalu berakhir diam dengan sunggingan lugu Rinduku sudah terlalu rindu Hingga aku lupa pada pertemuan singkat Selalu saja ada yang mengganggu Rindu ku sudah terlalu rindu Sampai kapan kau harus membagi waktu Sampai kapan kami bisa mendamaikan ego itu Rindu ku sudah terlalu rindu Semoga kelak aku bisa membahagiakan mu Barang sejenak jadi tempat bersandar mu kala bahu mu mulai tak sekekar dulu Kala kaki mu tak sekuat dulu kini tentang harga membayar rindu Pada sebuah nama yang kau nisbatkan padaku Tak kan tenang, sampai aku mati memastikan Yang setidaknya sedikit saja itu bisa hilangkan dahaga perjuanganmu”
— Dara Qodisa
2 notes · View notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
Sebut saja jika kita bisa memilih rentang masa kecil dahulu.
Kisah mana yang ingin kamu ulang?
Impian apa yang ingin terus kamu hidupkan?
Dan tekad seperti apa yang tak membuatmu gentar walau ditertawakan orang?
Masih dapatkah kamu ulang, ataukah hanya cukup berulangkali tuk kamu bayangkan
1 note · View note
senjana-senjaru · 4 years
Text
Sering-sering mendoakan orang lain, karena siapa tahu malaikat juga mengaminkannya untukmu :)
Sering-sering minta didoakan orang lain karena siapa tau pertolongan-Nya hadir melalui orang itu
—mohon doanya
171 notes · View notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
Betul saya sepakat
Semua orang punya masa lalu, tapi tidak semua orang menerima kenyataan itu. Semua orang punya masa lalu, tapi sebagian orang memilih hidup di masa itu.
“Setiap orang memiliki masa lalu namun tidak semua betul-betul mampu belajar dari sana. Padahal, seluruh peristiwa yang sudah kita lalui adalah guru paling bijak yang mengajarkan banyak hal agar kita tidak perlu mengulang kesalahan yang sama dua kali.”
— (via ai-raa)
120 notes · View notes
senjana-senjaru · 4 years
Text
Pernah kah kamu memiliki perjalanan dengan tujuan dan rute yang sudah sedari awal kamu tentukan?
namun karena satu dan banyak hal kamu tersadar untuk mengambil jalan memutar, namun siapa sangkah langkah besar yang diambil dalam memutar jalan justru membawamu kesebuah akhir tujuan, yang disebut kepastian.
Allah memiliki seribu cara untuk memberi hikmah dari maksud baik-Nya kepada para hamba.❤
2 notes · View notes
senjana-senjaru · 5 years
Text
“Some people care too much. I think it’s called love.”
— A.A. Milne, Winnie-the-Pooh (via books-n-quotes)
2K notes · View notes