Duka
Beberapa hari yang lalu rasanya hati ini pilu mendapatkan kabar gempa di cianjur, Jawa Barat. Tak terasa sudah hampir tiga hari dan korban meninggal semakin bertambah.
Berat dan sedih rasanya melihat mereka kehilangan keluarga, tempat tinggal, harta, dan kebahagiaan. Kita yang tak merasakan duka dan tak berada di sana, tentunya tak tau bagaimana rasanya menjadi mereka yang terus berusaha untuk kuat mengahadapi gelombang lara.
Kepanikan dan kesedihan menjadi satu, berharap keluarga yang hilang akan segera ditemukan. Kehilangan hampir seluruh anggota keluarga menjadi duka yang menyakitkan.
Teringat tepat tahun lalu pernah merasakan gempa Yogya. Saat itu getaran terasa cukup kuat dan agak lama hingga membuat kepanikan dan usaha untuk menyelamatkan diri dari bangunan berlantai empat. Hingga akhirnya gempa berhenti, namun perasaan takut masih terasa.
Kita hanya bisa berdoa semoga badai ini segera berlalu dan korban yang terdampak mendapatkan bantuan yang sebaik-baiknya. Semoga dengan adanya bencana ini kita dapat hikmah bahwa kita tak punya apa-apa di dunia ini, semua yang dimiliki hanya milik Tuhan dan pasti akan kembali lagi kepada-Nya.
Di balik setiap gelombang badai akan ada gemericik air yang akan menyejukkan.
3 notes
·
View notes
Terjadi 95 Kali Gempa Hembusan di Gunung Ile Lewotolok, Warga Diimbau Waspada dan Tidak Panik
Ligapedia.News - Gunung Ile Lewotolok di Kabupaten Lembata, Nusa Tenggara Timur (NTT) mengalami 95 kali gempa hembusan pada Sabtu (2/3/2024) pagi berdasarkan pengamatan dari pukul 00.00-06.00 WITA.
Petugas Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Ile Lewotolok, Stanislaus Ara Kian, mengungkapkan, kekuatan gempa embusan berada di angka amplitudo 2-17,1 mm dengan durasi 53-168 detik.
"Gempa embusan tercatat sebanyak 95 kali dengan amplitudo 2-17.1 mm, durasi 53-168 detik," kata Stanislaus dikutip dari Kompas.com, Sabtu pagi.
Pos PGA Gunung Ile Lewotolok juga mencatat terjadi satu kali gempa guguran, empat kali tremor non-harmonik, dan satu kali gempa vulkanik. Secara visual, gunung terlihat hingga kabut level 0-I, dan tidak ada asap kawah yang teramati.
Aliran lava masih terpantau menuju arah tenggara sejauh 700 meter dari puncak, sementara ujung aliran masih berada dalam radius 2 kilometer dari pusat erupsi.
Stanislaus mengimbau agar tidak ada aktivitas di dalam radius 2 kilometer dari pusat aktivitas Gunung Ile Lewotolok.
Masyarakat di Desa Lamawolo, Desa Lamatokan, dan Desa Jontona diminta untuk waspada terhadap potensi guguran atau longsoran lava dan awan panas dari sisi timur puncak gunung.
Sementara itu, penduduk Desa Jontona dan Desa Todanara diimbau untuk tidak memasuki atau melakukan aktivitas di wilayah sektoral selatan dan tenggara hingga jarak 4 kilometer dari puncak gunung.
Untuk melindungi diri dari abu vulkanik yang dapat mengganggu pernapasan dan kesehatan, masyarakat di sekitar disarankan menggunakan masker pelindung mulut dan hidung serta perlengkapan lainnya untuk melindungi mata dan kulit.
"Semua pihak agar menjaga kondusivitas suasana di masyrakat, tidak menyebarkan narasi bohong dan tidak terpancing isu-isu yang tidak jelas sumbernya," kata Stanislaus.
Imbauan juga datang dari Kapolres Lembata AKBP Vivick Tjangkung. Ia mengatakan, sejumlah aparat gabungan TNI Polri bersama pemerintah setempat saat ini terus melakukan pemantauan di lokasi atau desa terdampak erupsi
Pihaknya juga tengah menyiapkan beberapa posko layanan kesehatan bagi masyarakat yang terdampak abu vulkanik.
"Kami terus mengimbau kepada masyarakat untuk selalu waspada dan jangan panik," ucap Vivick.
Sumber : kompas.tv
Read the full article
0 notes
BENCANA ALAM DI JAWA TIMUR
Banjir di Pacitan,Jawa timur
Banjir bandang merendam ratusan rumah pada sejumlah lokasi pemukiman di Kota Pacitan, Kamis, yang menyebabkan sedikitnya 350 kepala keluarga terisolasi akibat akses jalan terendam genangan air.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana daerah (BPBD) Kabupaten Pacitan, Erwin Andriatmoko menyebut, titik genangan air terpantau ada di lingkungan Bleber Kelurahan Sidoharjo serta lingkungan Ngampel Kelurahan Ploso.
"Total ada sekitar 350 kepala keluarga terdampak," kata Erwin.
Di lingkungan Bleber, banjir terjadi akibat tanggul sungai jebol. Ketinggian air di pinggiran Kota Pacitan ini setengah badan orang dewasa atau sekitar 75 centimeter.
Kendati tidak menimbulkan korban jiwa ataupun luka-luka, kerugian materiil yang dialami warga ditaksir mencapai puluhan juta rupiah. Banyak kendaraan, perabot rumah tangga hingga peralatan elektronik yang terendam dan tak sempat diselamatkan.
Kondisi genangan yang kunjung surut membuat sebagian besar warga yang terdampak memilih mengungsi ke rumah kerabat ataupun fasilitas penampungan sementara milik kelurahan.
"Banyak warga yang terisolasi dan tak bisa kemana-mana karena pemukiman mereka dikepung banjir," lanjut Erwin.
BPBD dibantu tim Tagana juga mendirikan beberapa dapur umum untuk memastikan kebutuhan logistik warga terpenuhi.
Banyaknya warga yang terisolasi ini menjadi perhatian serius Pemkab Pacitan. Bantuan logistik dasar, terutama makanan dan minuman mulai disalurkan.
"Kami berlakukan skala prioritas. Tentu saja ini tanpa ada maksud mengabaikan wilayah lain yang juga terdampak. Sementara ini prioritas untuk wilayah Bleber dulu," katanya.
Selain di Bleber, kawasan lain yang juga terendam genangan adalah Lingkungan Ngampel, Kelurahan Ploso. Puluhan Kepala Keluarga (KK) tak bisa kemana-mana karena lingkungan sekitar rumah dipenuhi air.
Sebagian warga yang rumahnya kemasukan air mengungsi ke tempat tetangga yang memiliki bangunan bertingkat. Ada pula yang menjadikan masjid sebagai tempat pengungsian sementara. Sedangkan jembatan di di pintu masuk permukiman beralih fungsi menjadi area parkir mobil.
Warga pun tampak saling bantu. Di antaranya memindahkan barang-barang milik warga terdampak ke tempat aman. Genangan berwarna putih kecoklatan juga menjadi tontonan warga.
Bahkan tak sedikit anak-anak yang justru menjadikan air banjir sebagai wahana bermain.
"Di sini hampir semua warga RT terkena dampak. Sebagian besar (genangan) memang di jalan. Tapi ada beberapa rumah juga yang kemasukan (air)," terang Ketua RT 02 Lingkungan Ngampel Didik Purwoko.
2.Gempa yang terjadi di Pacitan,Jawa timur
Gempa berkekuatan magnitudo 5,6 mengguncang wilayah Kabupaten Pacitan, Jawa Timur (Jatim) pada Rabu malam (18/1/2023). Gempa terjadi pada pukul 23:27:52 WIB.
Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa berada di laut 306 km tenggara Pacitan atau pada koordinat 10.87 Lintang Selatan (LS) dan 111.73 Bujur Timur (BT).
Getaran gempa bumi yang terjadi di wilayah tenggara Pacitan, Jawa Timur (Jatim), dengan kekuatan magnitudo 5,6 pada Senin malam dirasakan warga di Yogyakarta.
Seorang pegawai salah satu perusahaan di Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Novan Dwi Setiyanto mengaku merasakan getaran gempa cukup kencang kendati hanya beberapa detik.
"Lumayan cukup kencang tapi cuma beberapa detik," kata Novan Dwi Setiyanto saat dihubungi di Yogyakarta, Senin malam.
Meski demikian, kata dia, getaran tersebut tidak sampai menyebabkan barang-barang di kantor tempatnya bekerja berjatuhan.
Karena yakin situasi masih kondusif, ia tidak merasa perlu berlari keluar ruangan untuk menyelamatkan diri. "Terasa agak sedikit digoyang tadi. Saya tidak keluar ruangan, tetap duduk di dalam kantor," ucap Novan.
Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono menyebutkan selain dirasakan di daerah Pacitan, Gunungkidul, Bantul, Kota Yogyakarta, Sleman, serta Kulon Progo, gempa juga terasa di Wonogiri, Purworejo, Cilacap, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, Kediri, Nganjuk dengan skala intensitas II-III MMI.
"Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan truk berlalu," kata dia melalui keterangan tertulis.
Getaran gempa juga terasa dengan dengan skala intensitas II MMI di daerah Banjarnegara, Wonosobo, Karangkates dan Kebumen.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi Tsunami," ujar Daryono.
Berdasarkan data Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi magnitudo 5,6 pada Senin (9/1) pukul 19.26 WIB, berada pada 8,93 Lintang Selatan dan 111,13 Bujur Timur atau 70 kilometer arah Selatan Kota Pacitan, Jawa Timur pada kedalaman 59 km.
3.gunung Raung meletus
Gunung Raung yang berjenis gunung api kerucit di Jawa Timur meletus, Rabu (27/07/22). Gunung yang terletak di perbatasan Banyuwangi, Bondowoso dan Jember itu mengeluarkan abu vulkanik setinggi 1,5 kilometer dari atas puncak.
Kepala pos pengamatan Gunung Api (PPGA) Raung, Mukijo mengatakan gunung yang memiliki tinggi 3.332 meter di atas permukaan laut (mdpl) itu meletus sekitar pukul 17.19 Wib. Abu vulkanik Gunung Raung mengarah ke Bondowoso dan Jember.
4.Tanah longsor putus akses sejumlah desa di Malang
Bencana tanah longsor yang terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi di wilayah Kabupaten Malang, Jawa Timur, mengakibatkan akses jalan ke sejumlah desa terputus.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Malang Sadono Irawan di Kabupaten Malang, Selasa, mengatakan bahwa bencana tanah longsor tercatat terjadi di tiga kecamatan dan berdampak terhadap kurang lebih 16 desa.
"Sejumlah akses jalan menuju desa tertutup akibat longsor," kata Sadono.
Ia menjelaskan beberapa titik yang mengalami longsor dan menutup akses jalan tersebut di antaranya adalah jalur menuju Desa Sukodono, Kecamatan Dampit dan jalur Desa Pujiharjo, Kecamatan Tirtoyudo, Kabupaten Malang.
Kemudian, jalur menuju Dusun Krajan 2, Desa Lebakharjo, Kecamatan Tirtoyudo, jalur menuju Desa Argoyuwono, Lebakharjo menuju Purwoharjo, jalur menuju Desa Sidorenggo dan Desa Tamansari Kecamatan Ampelgading.
"Kemudian jalur menuju Desa Ampelgading, Kecamatan Tirtoyudo juga tertutup longsor," katanya.
Ia menambahkan sejumlah alat berat saat ini sudah dikerahkan untuk membersihkan material longsor yang menutup akses jalan pada sejumlah desa tersebut. Proses pembersihan material longsor dilakukan oleh sejumlah unsur gabungan dan pihak terkait.
Kejadian tanah longsor tersebut tercatat berada di sejumlah kecamatan yakni Kecamatan Ampelgading, Kecamatan Dampit, Kecamatan Donomulyo, Kecamatan Sumbermanjing Wetan dan Kecamatan Tirtoyudo.
"Tidak ada korban jiwa akibat kejadian bencana tersebut," ujarnya.
Sebagai informasi, di wilayah Kabupaten Malang tercatat ada delapan kecamatan yang terdampak bencana tanah longsor, banjir dan banjir bandang. Bencana tersebut terjadi akibat curah hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi pada Senin (17/10).
BPBD Kabupaten Malang mencatat, hingga saat ini bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi pada Senin (17/10) di wilayah Kabupaten Malang, khususnya bagian selatan tersebut berdampak terhadap 1.939 keluarga.
Dari total 1.939 keluarga terdampak tersebut, sebanyak 723 di antaranya berada di wilayah Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, Kabupaten Malang.
0 notes
Gempabumi Tektonik M 3,1 Dirasakan di Kuta dan Denpasar
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR – Senin (21/8/2023) pukul 23.37.29 WITA, wilayah Kuta dan Denpasar diguncang gempabumi tektonik. Hasil analisa BMKG menunjukkan bahwa gempabumi ini berkekuatan M=3,1. Episenter terletak pada koordinat 8,65° LS; 115,17° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 7 km barat Badung, Bali pada kedalaman 11 km.
Dalam keterangan resmi, Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho, SE., S.Si., menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat aktivitas sesar aktif di darat.
“Dampak gempabumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Kuta dan Denpasar II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang). Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan tsunami dengan sumber gempabumi tektonik menunjukkan bahwa gempabumi ini Tidak Berpotensi Tsunami,” jelas Cahyo Nugroho.
Lebih lanjut Cahyo mengatakan, hingga Senin (21/8/2023) pukul 23.44 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenaranya. Agar menghindari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali kedalam rumah,” imbau Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Denpasar, Cahyo Nugroho.(tis/bpn)
Read the full article
0 notes