Tumgik
#28haribersajak2
penaalmujahidah · 2 years
Text
Sejatinya kita sedang menunggu untuk kembali pulang,
Pada tempat yang di sana tak lagi bisa kita dengar kebisingan dan hiruk pikuknya dunia.
Tapi kita sering lupa, hingga terlena.
Kita malah menunggu sesuatu yang tak pasti.
Padahal mati itu lebih pasti.
Di atas sana, Malaikat maut selalu mengintai.
Siap siaga merenggut nyawa dengan kecepatan ekstra.
Dan tak ada yang bisa mendahuluinya jika titah Tuhan telah sampai kepadanya.
Hari ini, esok dan seterusnya bisa jadi adalah giliran kita, kan?
Jadi, sudah sejauh mana kita mempersiapkan kedatangannya?
Jangan-jangan selama ini kita hanya sibuk mempersiapkan diri untuk dijemput oleh sang pujaan hati dari pada untuk mati.
@penaalmujahidah
24 notes · View notes
tuanpoetry · 3 years
Text
Navvsah
2:53 PM
Tumblr media
kira-kira begini adanya, bukan-tapi memang begini adanya. sekatung-katung nasehat telah kutampung dikepala dan dikelopak mata, namun tak jua bisa membobolkan keras kepalaku ini. bagaimana bisa hatiku telah dibobol dengan begitu sempurna namun masih saja aku menolak mengikuti semua arahan yang baik kepadaku?
sembuh itu butuh waktu, namun waktu tak pernah memilihkan kita waktu mana yang tepat untuk dipilih.
ada banyak cinta mengelilingiku namun tak satupun terlihat nampak dimataku. ada banyak mimpiku yang berserakan dilangit-langit dunia, aku hanya membiarkan mereka bergelantungan seperti bintang-bintang. aku menatapnya dengan penuh kebebasan.
menunggu itu tidak pernah begitu menyenangkan, namun daripada ditunggu aku lebih baik menunggu. menunggu kapan untuk bisa benar membuka dunia, menunggu kapan bisa memilih waktu yang tepat untuk memulai, menunggu seseorang datang dengan luruh jiwanya, menunggu salju turun, menunggu mimpi mana yang harusku gapai, dan menunggu diriku kembali.
saat ini semua terasa seperti ruang kosong yang dipenuhi angin sepoi-sepoi. aku didalamnya sendirian, menatap keatas, menelisik langit yang biaru cerah. semuanya melayang dan aku diam saja. tidak maju dan tidak mundur, tidak pula berusaha meraih mereka.
apa ada yang senang mengamati jam pasir sepertiku?
@tuanpoetry || @komunitaspuanberaksara
80 notes · View notes
ermaerica · 3 years
Text
Tumblr media
Aku terkesiap, mendapati bukan pantulan diriku yang ada di dalam cermin.
Raut wajah tegar yang seolah menyimpan jutaan stok sabar di baliknya itu makin membuatku tergugu. Siapa sosok itu?
Namun, detik berikutnya adalah jawaban, diikuti dengan buliran peluh yang bergelantungan.
Kukira aku sedang terperangkap dalam dimensi mistis, ternyata tak lain ia adalah aku dengan topeng profesionalis.
Sumber foto: google
@komunitaspuanberaksara
94 notes · View notes
pemintalkata · 3 years
Text
Tidak ada yang jadi sia-sia hanya karena aku pernah begitu menyayanginya
Meski akhirnya pilihannya memang bukan aku
Aku tidak menyesal karena sayang sama dia juga bikin aku jadi tumbuh
Aku pernah merasakan senang dan aku belajar banyak hal
Hanya sepertinya aku memang harus tau diri ya
Tidak semua kisah cinta itu berakhir bahagia
Ada beberapa yang memilih melepas karena jalan bersama rasanya memang terlalu susah
Lagipula menyampaikan rasa sayang tidak selalu dengan terus bergandengan
Pergi dan membiarkan orang yang disayang bahagia tanpa kita juga salah satunya
@komunitaspuanberaksara
29 notes · View notes
memorelies · 3 years
Text
Perasaan sebatas emosi sesaat katamu, lalu apakah tentang kita juga hanya akan jadi sementara?
'Bisakah aku mengukir sejarah terlebih dulu sebelum dijarah waktu?'
Aku kembali terhanyut lamunan, lembayung senja menjadi teman, menikmati setiap kilas bayang senyuman yang mendominasi pikiran.
Sepertinya memang sudah hilang sadarku dibuatnya.
16 notes · View notes
miftaqulrohmah · 3 years
Text
Hatiku tertusuk oleh angan angan yang membusuk.
Perang bukan bersama parang, bimbang tak terbayang.
Aku hilang.
Aku terpuruk.
2 notes · View notes
penaalmujahidah · 3 years
Text
Harus Mati
Dalam diam rasa itu kita pendam,
Tak ada yang berani bersuara,
Bungkam.
Gejolak yang muncul selalu berusaha diredam.
Tapi telepati tak bisa menafikan diri.
Ia dapat menangkap sinyal tersembunyi,
Menjelaskan bahwa ada benih di hati kita
Yang biasa disebut cinta.
Ia tumbuh seiring musim berganti,
Namun akhirnya harus mati sebelum bersemi.
Sebab Tuhan tak merestui.
@penaalmujahidah
@komunitaspuanberaksara
25 notes · View notes