Tumgik
#Badai Panas
mufa1922 · 1 year
Text
Awas Gelombang Panas Hantam Indonesia, Ini Penyebabnya Menurut BMKG
Belakangan ini diketahui beberapa wilayah di Indonesia terasa lebih panas daripada biasanya. Hal ini juga yang menyebabkan muncul berita dari pesan berantai Whatsapp. Pesan tersebut menyatakan jika negara kita tengah dilanda gelombang panas yang mencapai suhu 40-50° C.  Suhu lingkungan memang terasa agak panas belakangan ini. Mulai dari awal April 2023 hingga sekarang. Namun, benarkah negara…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kurniawangunadi · 23 days
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Masyaallah tabarakallah, setelah sepuluh tahun umur rumah ini, nabung sedikit demi sedikit. Bisa mewujudkan keinginan @ajinurafifah buat punya dapur indoor yang lebih nyaman. Masih on progress pengerjaan setelah 5 bulan sudah proses renovasi berlangsung. Melewati beragam dinamika selama 5 bulan terakhir seperti masuk rumah sakit, ramadan dan idul fitri, bisnis agak goyah, nyari team baru, dan sebagainya. Alhamdulillah bisa terlewati. Alhamdulillah ketemu arsitek dan kontraktor yang baik, sejauh ini pekerjaan tepat waktu dan rapiiiiiih. Memang ada beberapa missed, tapi langsung diperbaiki. Alhamdulillah. Semoga dengan membuat istri semakin nyaman di rumah dan bahagia, rezeki semakin mengalir berkah. Aamiin. Ditulis sebagai pengingat kalau istri sudah bersabar selama 8 tahun terakhir dengan dapur outdoor yang kalau pas musim tertentu, hewan-hewan sawah pada masuk semua XD, kalau ujan badai - tempiasnya masuk, dan kalau siang panas terik ikutan panas semua karena atapnya galvanis :)
81 notes · View notes
kafabillahisyahida · 1 year
Text
Everyday Is Deadline Part 2
"Terbentur terbentur lalu terbentuk, dan bagi orang2 yang sudah terbiasa menerjang badai tidak akan terusik dengan gerimis"
Di titik mana kamu merasa puas dengan hidup ini? Rasulullah mengingatkan dunia tidak akan memuaskan kita... ketika mendapat harta banyak, rasanya ingin punya lebih banyak lagi. Sehingga ketika dikasih sedikit rasa syukur menghilang dan kita merasa kurang. Kehidupan yang demikian sangat melelahkan... Pada akhirnya kita terus menginginkan lebih. Bahkan yang melampaui kemampuan kita untuk menikmatinya apalagi mensyukurinya. Tubuh kita tidak membelah diri karena kita punya banyak rumah dan pakaian.. tapi kita malah lelah mengurusnya, Fitur handphone canggih kita tak termanfaatkan semua tapi malah habis waktu kita disibukannya, kapasitas perut kita tidak bertambah hanya karena kita kaya dan bisa membeli banyak makanan kita tetap kenyang, mual, bosan. Demikian sifat dunia, hawa nafsu, mubadzir, melalaikan, mendekatkan kekufuran yang tanpa disadari perlahan membinasakan.
Karenanya Rasull kembali mewanti - wanti untuk berhati2 dengan dunia yang akan jadi fitnah terberat bagi umatnya.
Lalu apa yang bisa menyekat dan melawan semua itu, apa yang akan membuat kita cukup? Yaitu keyakinan bahwa akan adanya hari akhir. Malam pagi malam pagi, coba khayati, cepat sekali waktu berganti. Dan semua rutinitas ini akan terhenti ketika kita mati. Entah kapan pastinya tapi kita yakin semua akan ada akhirnya. Dan pertanyaan besar yang selalu kita takutkan ketika semua ini berakhir, aku sedang dalam keadaan apa? bagaimana nasibku setelahnya? Bagaimana nasib orang2 yang telah meninggal sebelum kita? tempat kembaliku seperti apa? Bagaimana nasib keluargaku sepeninggalku?apakah aku bisa bertemu dan berkumpul lagi dengan mereka? Bagi orang beriman tentu kematian adalah istirahat? Tapi apakah aku benar2 akan istirahat yang nyaman, tenang minimal seperti tidur nyenyakku didunia, yg kadang membebaskanku dlsekejap dari beban yang ada? Ataukan itu justru pintu gerbang dari kehidupan yang lebih melelahkan dan payah dibanding dunia itu sendiri? Sungguh memikirkan itu membuat dunia menjadi tak berarti. Karena apa yang kita hadapi setelah dunia ini berakhir adalah kehidupan yang tak ada akhir. Maka itulah yang lebih penting sebab selangkah pertama setelah kematian menentukan langkah langkah seterusnya. Makanya harus ada upaya, harus punya jaminan agar masa depan kita setelah kematian itu selamat.
Ini bukan hal sepele yang harus dinanti-nanti karena mati itu datang tanpa permisi bahkan bisa jadi sebentar lagi. Kebiasan kita hari ini akan menentukan bagaimana cara kita mati, dan cara kita mati akan menentukan kehidupan kita selanjutnya.
Solusinya adalah mencari hidayah ...
Ya karena iman yang akan mencukupkan hidup.Hanya iman yang akan menghentikan perasaan yang selalu kurang dan akan membuat kita puas. Inilah puncak pencapaian tertinggi yang akan menyudahi semua ambisi.
Karena Hidayah adalah puncaknya , yang termahal yang hanya bisa diperoleh oleh orang yang benar2 berjuang mendapatkannya, Beda halnya dengan dunia ia bisa dibagi, diwariskan dan Allah karuniai siapa yang Dia kehendaki, tak peduli seorang kafir atau Muslim sama2 Allah beri. Tapi hidayah tak bisa dibagi walau untuk sekelas keluarga para Nabi. Tak bisa didapat oleh seseorang seberkuasa apapun. Tak bisa dibeli oleh orang sekaya apapun.
Ianya suatu yang sangat berharga sebagai buah dari pengorbanan besar yang harus dipaksakan. Istiqomah Menutup aurat di tengah cuaca yang panas, istiqomah membaca Al-quran walaupun sulit terbata - bata, menghentikan kesibukan demi shalat tepat waktu. Meninggalkan kebiasan buruk yang kita sukai, menolong orang saat diri sendiri pun sedang sulit, bangun tengah malam untuk bermunajat disaat semua orang lelap tidur, bersedekah ketika kurang, meninggalkan pekerjaan riba, memaafkan ketika didzholimi, bertahan diatas sunnah yang lurus disaat orang2 mulai berbelok dan menyimpang. Itu adalah sebuah perjuangan yang berat yang bahkan tidak bisa dilakukan oleh orang2 dengan IQ tertinggi, dengan Tubuh Paling Kekar, dengan Waktu Paling Lapang sekalipun.
Dan buah hidayah adalah manisnya iman, yang tidak mengenal rasa kenyang dan bosan. Ianya kan semakin manis dan manis, yang akan membuat iri raja raja karena dengannya kita akan bahagia walau tak punya apa-apa. Karena kita sangat puas.. dan selalu puas dengan apa yang ada.
Bila islam itu telah kita pilih hari ini. Maka kita telah berada di pintu gerbangnya, tidak hanya bisa diam saja... Masukilah arena perjuangannya. Berat memang, bahkan kita mungkin harus mengalami rasanya disisihkan, dihujat, ditentang, dimusuhi, bergelut dengan hawa nafsu dan diri sendiri ketika senantiasa menuju Allah. Tapi percayalah kita akan menjadi kuat . Terbentur terbentur dan terbentuk, bagi orang2 yang sudah terbiasa menerjang badai tidak akan terusik dengan gerimis.
85 notes · View notes
mcrbxe · 1 year
Text
/Jun/
Tumblr media
Hujan di musim panas, apa yang kamu pikirkan? Hujan di musim panas, apa yang kamu lakukan? Hujan di musim panas...
Dia turun membawa keberkahan, turun di petang dan malam, turun tatkala azan berkumandang. Bukankah peluangnya satu? Satu sudah memberi arti pasti, hal bermakna mungkin. Doa apa yang sudah kau langitkan? Ataukah malah lupa karena sibuk terkagum tanpa mengucap-Nya?
Hujan di musim panas, mendatangkan sejuk di tengah badai pasir kekuningan.
Negeri Seribu Menara, bulan Juni dengan rahmat Ilahi berupa hujan yang menghampiri.
43 notes · View notes
azmi-azizah · 11 months
Text
Take a deep breath. Jangan pernah berputus asa dari rahmat-Nya.
Setiap dari kita nggak pernah meminta diberi masalah yang pelik dalam hidup. Pengennya kita ya yang baik-baik dan jalan yang mulus sesuai harapan.
Namun, udah pasti ada aja badai dan cobaan yang diberi semesta untuk mendewasakan kita. Ada ujian dari Allah untuk meningkatkan derajat kita.
Tetaplah lanjutkan langkah, stop merutuki takdir, maafkan diri sendiri dan lapang menerima masalah yang ada di hadapan. Yakin aja, rahmat dan pertolongan Allah bakal hadir bagi mereka yang nggak berputus asa dan terus merajut taqwa.
Ada tulisan bagus dari @sholahayub tentang masalah :
Masalah biasanya hadir di sisi terlemah kita. Bukan muncul seenaknya. Bagai permata yang terbentuk dari tekanan luar biasa ditambah panas sangat membara.
Masalah sejatinya adalah cara Sang Maha Kuasa memberi tempaan. Memang tak enak, memang tak nyaman, bahkan menyakitkan.
Tapi yakinlah, setelah berakhirnya momen berat, ada diri yang terlahir lebih kuat.
Semangat!
18 notes · View notes
tidaklagisendu · 9 months
Text
Kamu terlahir dari suasana damai, tenang, nyaman tanpa berisik
Sedang aku, sudah terbiasa dengan badai, panas, kasar, riuh dan tentu berisik
Semoga nanti kita akan sama-sama bersabar atas ke-aneh-an yang kita liat masing-masing. Semoga nanti kita bisa membaur ya.
"Tuk petualangan ini, mari kita ketuk pintu yang sama"
11 notes · View notes
lamyaasfaraini · 6 months
Text
Cerita di penghujung tahun (part 2)
Sabtu pagi tgl 30 des, sepupunya suami mampir dulu kerumah buat belanja utk grill2an tahun baru. Meanwhile aku dirumah packing, order gofud, beberes rumah mau ditinggal. Habis magrib baru kita otw sumedang. Dijalan ngebubur dulu lanjut jalan via tol cisumdawu lewatin terowongannya, baru pertama kali lewat malem2 terang bgttt kaya dimanaaa gitu haha.
Alhamdulillah sampe di sumedang sekitar jam 21.00, istirahatlah kami lalu bersiap tidur. Esoknya, msh prepare bahan2 pergrillan yg kurang, kita belanja aja ke griya mayan jauh soalnya rumah bibi jauh dr kota, griya nya ya ada di kota dong. Jam 11an kayanya kita pergi cuaca super panas, hareudang weh~ katanya belom ada hujan lama kesini. Pantesan..
Cuy, akhir tahun dan prepare tahun baruan griya penuh bgt. Belanja satset secukupnya yg kurang2, ehh malah nyangkut di tmpt diskonan baju, disc nya gede2 suami lg nyari chino dapet deh tapi yg pendek mayan jd murceu bgt haha.
Lanjut pengen ngopi cenah, sepupu suami blg ada tmpt ngopi enak, aku blg gosah mikirin tmptnya yg penting enak kopinya. Di Maja coffee katanya deket bgt dr alun-alun kota sumedang, gasslah kesana
Begini suasananya sehabis hujan badai, gede bgt wkt kita msh di griya tadi. Sekitaran jam2an kita disana. Sumedang berubah seketika jadi dingin bgt, fresh, seger. Ini msh agak deras hujannya, di rumah bibi malah msh hujan besar.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Lagi santai ngobrol, tiba2 ada guncangan kenceng.. Sama beberapa kepanikan pengunjung, teriakan jg ada. Gempa ya Allah.. Kaget bgt, mau lari agak keluar udah slesei gempanya. Kami lsg buru2 ngecek bmkg ternyata titiknya ngga jauh dr posisi kami di sumedang kota 4,1 skala richter. Mayan gede itu bikin geumpeur. Ngga skali, ditambah ada gempa2 kecil.
Pulang2 sore, prepare buat grill2an tahun baru ya simple aja sih makanannya mah gini aja.
Tumblr media Tumblr media
Pas lagi ngumpul di teras tiba2 ada gempa lg dan lebih besar, kaget dan panik semuanya. Pas di cek bmkg, sebesar ini huhu.
Tumblr media
Shock yg td sore aja masih, ketambah malam malah lebih besar. Lsg teu pararuguh, makan jg ngga nafsu. Maunya cpt bobo aja. Sekitaran rumah yg asalnya rame jd sepi dan mendadak semuanya ngaji dan berdoa. Petasan, kembang api jg ngga ada. Kedengeran tp kaya jauh bgt. Beberapa org tidur di teras takut ada gempa susulan. Aku sama nemo tidur dikamar tp ttp kebangun2 malah sampe kemimpiin gempa, ya Allah..
Tgl 1 januari 2024 akhirnya tiba, disambut dgn mencekam semalam. Lsg melamun knp pergantian tahun ini harus diawali dgn bencana dan kepanikan. Ya Allah lindungilah kami, jangan sampe ada gempa2 lagi..
Planningnya plg hari ini, batal karena bibi nahan kita supaya extend sehari. Menjalani tgl 1 sambil ttp waswas dan melamun, hari berasa sangat panjang. Sampe tiba malam hari, org2 ngumpul di teras, aku yg gakuat ngangin mutusin menghangatkan diri dikamar sampe ketiduran. Dan di jam yg sama kaya kemarin guncangan gempa datang lg, aku yg tidur nyenyak sampe kegeser nabrak lemari sebelah kasur. Msh stengah sadar aku lari keluar kamar sambil pabeulit sama selimut, hp ngga aku bawa kaya bodo amat yg penting lari dulu aja. Gemeteran, kaki lemes, lagi2 dibikin shock therapy berkali2. Besar juga guncangannya pas di cek 4,5 dan pusatnya msh di daerah kota. Akibat gempa dari kemarin, RSUD, SMAN 1 smd bangunan2nya belah2 dan retak. Itu posisinya di kota bgt, kemarin ngelewat dan aku blg ke suami, "oh ini RSUD nya? Baru liat", trus jalan lg "itu SMAN 1 smd? Bagus amat bangunannya, besar pula" taunya skrg belah2, malah depan RSUD bikin tenda darurat bencana.
Menjalani malam hari msh belom tenang, bibi ikut ngaji ke sebelah. Beberapa org tidur lg di teras, nemo panik gamau masuk kamar hampir tidur diluar, serba salah kalo diikutin maunya, dia punya alergi gamungkin aku biarin. Dibujuk akhirnya tidur di dpn tv, dan akhirnya diangkut sama ayahnya ke kamar biar lebih anget.
2 harian ini kami tidur dgn resah, sambil berdoa ngga ada gempa susulan yg besar lg. Tibalah kami harus pulang, ninggalin kelg kita di smd, sedih sih knp berpisahnya harus susasanya tegang dan waswas kaya gini. Ya Allah, jagalah kami semua, lindungilah kami dari marabahaya dmnpun kami berada. Hanya Engkau satunya penolong kami. Mudah2an Kau izinkan kami untuk hidup ngga penuh ancaman bencana lg. Aamiinn
4 notes · View notes
arhazasinna · 2 years
Text
Pertama kalinya
Well, akhir-akhir ini aku merasa banyak sekali hal yang terjadi di tahun 2022. Susah, sedih, senang bercampur dan terus berotasi. Sebagai bentuk pengingat, aku ingin menuliskan betapa berwarnanya tahun ini bagiku dengan membuat daftar pengalaman berkesan yang ku peroleh pertama kalinya di tahun ini.
Pertama kalinya trekking
Aku rasa terakhir kali aku melakukan kegiatan ala pecinta alam saat SMP, sewaktu aku ikut Pramuka. Di masa SMA dan kuliah, mana sempat aku ikut 😋 Kembali melakukan aktivitas fisik, menempuh jarak PP 14km penuh tanjakan dan turunan curam di usia ku yang sekarang tentu saja cukup membuat trauma lahir batin. Tapi faktanya, aku sudah 3x treking di tahun ini hahahaha
Pertama kalinya daftar beasiswa
Di masa-masa pengangguran setelah memutuskan resign akhir tahun 2021, ambisiku untuk lanjut sekolah memuncak. Di awal tahun, aku buru-buru daftar beasiswa yang ku inginkan. Tapi, tentu saja ditolak hahahaha. Tidak apa-apa, aku sadar betul dengan persiapan yang super minim, faktor luck tetap tidak bisa menyaingi usaha. Kemudian apakah aku sudah coba daftar lagi? Belum 😅
Pertama kalinya menginjak tanah Sumatera
Hal yang paling menarik dari pekerjaanku adalah hidup nomaden. Ada kantor, tapi aku bahkan tidak pernah mengunjunginya. Karena project yang dilakukan melibatkan banyak lokasi, aku berkesempatan untuk ikut terbang ke Sumatera Barat untuk melakukan monitoring visit. Kesan pertama? Hmmmm, sangat berbeda jauh dengan Jawa hahahaha tapi makanan tradisionalnya perlu diacungi jempol. Senang rasanya bisa makan secara langsung di daerah khasnya makanan berkolesterol tinggi itu 🤤
Pertama kalinya menjadi teman dekat dengan orang yang tidak ku sangka akan jadi teman dekat
Aku masih akan terus menyebutkan kalau ini adalah the biggest plot twist in my life. Semua teman dekatku (termasuk orang yang jadi subjek di paragraf ini) sudah tahu jelas pusaran badai yang terjadi waktu itu. Awalnya aku hanya menaruh respect dan sama sekali tidak berpikir untuk bisa dekat, tapi karena satu dan lain hal yang membuat kami banyak interaksi, perlahan kami jadi dekat. Aku tahu persis ada benteng yang menghalangiku waktu itu, tapi siapa sangka kalau bentengnya ini berlapis-lapis sampai aku merasa memang Tuhan mengirimkan dia untuk jadi bahan pelajaran hidupku 😏 Maaf kalau aku tidak bisa menjelaskan secara rinci, tapi aku kaget juga dengan tingkat toleransiku yang berubah drastis sejak aku bertemu dengan orang ini. Kalau boleh jujur, orang ini layak jadi MVP di hidupku tahun ini dengan segala drama kehidupan yang sudah sama-sama dilewati hahahahaha
Pertama kalinya dicium knalpot
Sewaktu aku liburan ke Bali, aku dan teman-teman memutuskan untuk sewa motor supaya nyaman berkeliling tanpa keterbatasan transportasi. Seri motor yang ku gunakan di sana sama dengan motor yang ada di rumah, tapi anehnya, waktu itu kakiku tersenggol knalpot. Panas tapi ku tidak berpikir aneh-aneh, tapi ternyata luka bakarnya cukup parah dan butuh waktu recovery yang cukup lama. Sekarang, aku punya tattoo bekas knalpot di kaki kananku 🤟🏼
Pertama kalinya mengaku
Jika dilihat dari tulisanku yang lalu-lalu, sudah terlalu banyak clues kalau aku naksir orang sudah cukup lama, jangka waktu tahunan. Tapi bagaimana mungkin aku mengakuinya kalau aku merasa sudah tahu orangnya tidak menaruh setitik pun rasa suka padaku. It was indirect confession, tapi sudah cukup membuatku sadar untuk berhenti. Hehe. The war is over. Entahlah orangnya sadar atau tidak, aku tidak mau ambil pusing. Yang terpenting sekarang, aku sudah tidak patah hati dan kami masih berteman baik 😉
Pertama kalinya positif COVID-19
Selepas konser 2 hari berturut-turut di akhir Oktober, aku merasa kalau aku radang tenggorokan. Ku pikir memang karena saat konser aku benar-benar banyak berteriak dan bernyanyi. Satu, dua hari aku masih merasa seperti itu. Sampai tiba-tiba aku flu. Kondisiku tidak membaik beberapa hari. Benar saja, saat aku coba tes antigen, hasilnya positif 🤒 Resmi sudah aku jadi S.Cov.
Pertama kalinya nonton Live SUC
Kalau dipikir-pikir, untuk sampai duduk di bangku penonton acara ini, dramanya cukup banyak. Acara ini berlangsung pasca rangkaian kegiatan konser dan status ku sebagai S.Cov. Aku baru bisa melakukan Exit PCR Test di H-1 acara ini berdasarkan PL. Hasilnya ku terima 3 jam sebelum acara dan alhamdulillah negatif. Akan tetapi, sampai 1 jam sebelum acara, status PL ku masih hitam, jadi dari panitia tidak mengizinkan aku masuk. Aku mendesak helpdesk tempat ku swab dan juga kemenkes. Hingga akhirnya, aku berhasil diperbolehkan masuk venue 15 menit sebelum acara. Seru banget nonton secara langsung! Dengan peraturan yang ketat, aku benar-benar bisa menikmati komedi di dalam ruangan itu. Mungkin, boleh nanti kita coba tonton komika lainnya 😬
Pertama kalinya nabrak
Di tahun ini, skill mengemudiku meningkat drastis. Karena satu dan lain hal, beberapa kali aku harus menyetir ke site. Bermacet-macetan dan medan selama perjalanan itulah yang banyak berkontribusi dalam peningkatan kemampuanku haha. Tapiiiiii, sungguh aneh tapi nyata, aku nabrak pagar tetangga. Kejadian baru terjadi sekitar 2 minggu yang lalu. Sudah bisa dipastikan aku yang tidak fokus. Jadilah aku menambahkan luka di badan mobilku bagian kanan depan. Proses penyembuhannya pun cukup mengacaukan cash flow bulan ini ya 😔😵
Begitulah kehidupan. Akhirnya aku bisa mengucapkan hal itu di penghujung 2022. Aku banyak bersyukur juga dengan warna-warni kehidupanku akhir-akhir ini. Banyak sekali pembelajaran yang ku dapatkan untuk membuka mataku lebih lebar terhadap keadaan di sekitarku. I also feel my sense and awareness just progressively built up. But still, I’m looking forward for many surprises ahead! 🥳
24/12/2022
8 notes · View notes
sadajiwaku · 1 year
Text
RuangMasaLalu
Hai Ky! Apa kabar?
Selalu dan harus baik-baik ya. 33Tahun hidup ternyata kamu bisa lewatin semuanya dengan baik meski airmata gak ada habisnya.
Dilewati dengan hujan, dilewati dengan panas, dilewati dengan hati bergemuruh amarah, dilewati dengan kepura-puraan untuk tertawa, dan segala topeng untuk tetap dianggap kuat.
Hebat! Tak banyak yang tahu, pun banyak yang mengira hanya masalah sepele. Percaya banget Ky, menjaga kewarasan untuk tetap hidup tuh gak gampang.
5 tahun menikah ternyata.....
Kembali lagi untuk tetap harus merasakan luka, merasakan hati seperti tersayat, merasa menjadi diri yang paling hina, merasa menjadi yang gak berharga dan selalu memaksakan diri untuk 'gapapa'. Susah ternyata menjadi Ibu. Meyakinkan diri bahwa akan baik-baik saja itu melelahkan. Selalu Memaksakan percaya bahwa pelangi akan datang setelah badai. Gak mudah ya....
Ternyata menikah itu harusnya benar-benar harus selesai dengan diri sendiri. Dan menentukan pasangan hidup untuk selamanya tu harus ngerti latar belakang dan keluarganya sampai keakar-akarnya. Sekarang kalau dibilang salah memilih pasangan, juga enggak! Karena udah lahir satu lelaki kecil yang lucu dan baik hati.
Melihat anakku, Ba seperti aku memiliki 1000 batrai kehidupan untuk hidup lebih lama dengannya, ya...bukan lagi bertahan untuk menua dengan suami.
" Assalamualaikum Ba, anakku sayang. Ba, terimakasi sudah lahir ke dunia ini. Menerima ibu&bapakmu dengan penuh cinta. Ba, maafin kami ya, kami bukan ortu sempurna. Apalagi ibu, kamu yang sedari bayi sering lihat ibu menangis, ibu sering marah, dan ibu yang nakal katamu... Ba, ternyata dalam hidup ini kita boleh merasa sedih, kecewa, marah dan jikalau ingin mennagispun tak apa. Kamu boleh mennagis. Ba, ingatlah ada ribuan doa yang bisa kamu panjatkan pada Illahi, untuk memenangkan egomu yang terlalu keras.
Makasih ya Ba sayang, karena selalu bisa memeluk ibu dikala ibu butuh pelukan. Selalu bisa membuat ibu senyum dikala hati memang susah untuk membuat muka tersenyum. Ba, sayangi dirimu ya, tapi tetap ingat bahwa kamu milik Tuhanmu.
Ba, kemari kamu nemenin ibu berbincang-bincang dengan seseorang, menangis didepannya, dan mungkin kamu bingung kenapa kepuskesmas, kenapa ibu nangis-nangis?
Ternyata ibu butuh seseorang yang bisa memahami ibu, yang bisa menolong ibu. Yaitu PSIKOLOG. Bukan ibu lemah iman tapi memang ibu butuh perantara Allah yang mengerti ilmu kejiwaan. Apa ibu Gila? Enggak Ba. Ibu hanya gak bisa memahami lagi diri ibu karena banyaknya hal yang berujung salah ibu.
Sedari kecil ibu memiliki luka batin yang tak terhitung berapa jumlahnya. Tapi ibu selalu memendam dan mencoba bangkit. Ibu sembuhkan luka itu sendiri tanpa tahu bahwa pelukan seorang ibu & bapak (mbah) itu perlu.
Sekarang saat ibu punya kamu. Ibu mau peluk kamu sampai kamu dewasa. Bukan untuk memanjakanmu. Agar kamu memahami bahwa wanita itu tercipta dari tulang rusuk yang bengkok.
Kamupun akan menikah, akan hidup dengan wanita pilihanmu yang dengan sikap, karakter, kepribadian berbeda dengan ibu. Kamu harus bijak menghadapi badai rumahtanggamu kelak.
"Jangan pernah meluruskan rusuk yang bengkok, janganpula kamu diamkan hingga terlalu bengkok"
Wanita itu rumit. Dia hanya butuh dipeluk dan dianggap ada. Dia perlu untuk di jaga hati dan perasaannya. Karena itu kedudukan wanita itu tinggi.
Selagi ibumu masih hidup kamu tetap akan menjadi milik ibu. Tapi ketika kamu sudah menikah, kamu harus bertanggung jawab sepenuhnya pada istrimu. Kamu harus bisa menjadi tameng dari segala kesalahan selama itu tak melanggar syariat islam. Menjadi kepala rumah tangga itu berat tapi percayalah ketika kamu muliakan wanitamu kamu akan selamat pada tujuan pernikahanmu.
Lalu bagaimana dengan ibu? Ibu akan tetap membersamaimu, mendoakanmu, dan akan selalu bisa menerima bagaimanapun keadaanmu. Bukan untuk kita hidup bersama tapi untuk bersatu kelak dalam SyurgaNya.
"Ingat ya Ba. Sejauh kamu melangkah pergi meninggalkan ibu, tetaplah bawa ibu dengan doamu. Bukan dengan uangmu.
Dan untuk diriku. Hai Ky! Tetaplah hidup meski melewati perasaan yang gak enak banget. Iya gak enak banget! Kamu harus sayangi dirimu. Kamu punya Allah. Biar Allah yang jaga Ba. Biar Allah yang selesaikan. Tetap tenang. Obati lukamu. Kembalilah percaya bahwa hidup akan sampai pada bukit hijau yang sejuk dan kamu bisa melihat luasnya dunia yang indah ini.
Kamu punya impian. Kamu punya Baruna, dan kamu punya Allah SWT. Hidup bukan cuma mampir minum, tapi juga mampir ngumpulin amal.
Orang lain anggap kamu ngeselin, nyebelin, sombong, gak sopan atau apalah gak papa. Tapi kamu punya Allah yang lindungi kamu, yang kamu bisa minta kekuatan Allah. Biar kayak wonderwoman 😂
6 notes · View notes
desysydesy · 1 year
Text
Memakai sepatu dan seragam
Berjalan beramai ramai menuju gerbang sekolah sembari mendiskusikan banyak hal
Memakai mantel musim dingin
Bermain salju dengan ujung sepatu dan kaos kaki tebal
Membaca buku
Tidur siang
Tidur malam yang hanya 2 sampai 3 jam
Bekerja paruh waktu
Mengasuh anak kecil dan mengajarinya banyak hal
Memburu aurora dan fenomena langit lainnya
Kelelahan
Mengguyur badan dengan air hangat
Sarapan buah buahan yang manis dan segar
Berdebat dengan dosen dan teman lalu meminta maaf
Menertawakan diri sendiri
Tersenyum kepada sebanyak banyaknya orang dan menyapa mereka
Mendengarkan musik klasik dan menyentuh tuts sembarang nada
Berlatih bela diri dengan tangan kosong atau senjata apa saja
Berlarian sejauh apapun sampai terjatuh sendiri
Mendengarkan orang lain
Menangis sedih, ikut tertawa bersama mereka
Menceritakan hal hal aneh dan konyol
Memberi makan hewan hewan
Bermain tebak tebakkan
Diberi hukuman dengan mencorat coret wajah
Saling berkunjung dan bergantian merawat ketika sakit
Liburan musim panas
Naik bis dan transportasi umum secara gratis
Menceburkan diri di kolam dangkal
Memunguti bunga yang jatuh ketika musim semi
Menaiki wahana bermain
Menonton opera
Melukis dan memberinya warna
Duduk di bawah pohon ketika musim gugur sambil mengerjakan tugas yang menumpuk
Berbelanja di toko Asia
Memasak sup dan memanggang kue sampai gosong lalu berteriak “hei itu salahmu, bukan aku”
Marah, saling diam, berbaikan
dan berakhir mencari makanan di luar
Membantu penjaga kebun
Mengangkat beban dan barang untuk dipindahkan
Berlomba menaiki dan menuruni anak tangga
Menutup telinga ketika hujan petir datang
Bersama memperbaiki bangunan setelah badai usai
Menyenangkan sekali ya sepertinya
Dan tentu saja, berharap kepadaMu yang paling utama, jika tidak terlaksana, Engkau yang akan mengurangi rasa sakitnya, ya?
:)
(aku ingin melakukannya bersama kalian juga)
2 notes · View notes
justloneuly · 1 year
Text
Kepada Yth,
Bom Waktu
Di Sudut-sudut hati.
Dengan rasa bersalah yang teramat, aku ingin meminta maaf, sebab membiarkan mu terlalu lama terperuk di sana. Aku paham betul, kamu ingin segera meledak, menumpahkan lahar panas agar segera lega. Namun maaf lagi, harus menahan mu. Hingga yang bisa kau lakukan hanya bergemuruh kecil, saking kecilnya mahluk bernafas di sekitar mu tidak sadar akan gemuruh itu. Kamu terlihat tenang, terpantau senang.
Gemuruh tertahan itu tanpa sadar membentuk mu jadi sosok yang lain. Terlihat kokoh sekali, bahkan beberapa badai kemarin, terpantau tidak menggoyahkan mu. Setidaknya begitu, menurut pandang sekeliling mu. Maaf lagi, aku terlambat sadar, bahwa kokoh mu itu adalah jelmaan jeruji, mengurung dirimu yang asli demi melindungi diri.
Hari ini puncaknya, kamu memutuskan meledak. Gemuruh itu sudah tidak lagi mampu kamu redam, dia mendorong sebuah kekuatan besar untuk keluar.
Dan bom waktu yang kau namai "marah" itu, akhirnya meledak.
Sangka mu, ia hanya akan keluar bersama lahar panas, tidak kau sangka ia dibersamai hujan deras. Terbata dan kesulitan, semua akhirnya berani kau tumpahkan. Sulit sekali, beberapa kali kau berhenti karena harus menyeka hujan yang membasahi pipi. Tentang apa yang menumpuk dan beberapa hal yang memupuknya, entah sudah semua atau belum, satu persatu kau luapkan.
Entah bagaimana akhirnya, tapi setidaknya kau sedikit bernafas lega dan mengambil tenang. Tentang malam-malam yang terlewat dengan rasa tidak nyaman, tentang kalimat-kalimat luka yang sulit dibuat lupa, semoga Sang Pemilik Jagat Raya mengaminkan doa mu, untuk hati yang lapang dan ikhlas yang dalam.
Ku sudahi dulu ya, semoga lain kali, kita bertemu di level lain, mungkin selanjutnya level penerimaan.
"Ganjil Ramadhan putaran ketiga yang pertama"
2 notes · View notes
shifaturrahmah · 1 year
Text
Akad
"Mau langsung apa latihan dulu?" Aku tau, suara itu bukan ditujukan untukku. Tapi tetap saja tak dapat kutolak sebuah rasa yang tiba-tiba mengacaukan detak jantungku. Suaranya seperti bergema di telingaku. Detaknya bertambah sepersekian detik lebih cepat dibanding lima menit lalu. “Langsung saja Pak.” Aku, duduk tersipu. Dan dengan ragu perlahan memandang seseorang yang ada di sampingku. Rasanya ingin kupastikan lagi. Sungguhkan itu dia? Bahkan aku tak menyangka ini nyata. "Nak Azam, Sebelum saya menikahkan anda dengan putri saya. Saya ingin berpesan sedikit. Bahwa mahar yang telah anda serahkan kepada putri saya adalah berupa seperangkat alat sholat. Itu tentunya mempunyai makna, mempunyai filosofi. Saya akan ungkapkan sedikit saja diantara filosofi itu. Bahwa itu adalah alat, tapi yang dituju...”
Mataku terasa panas. Tapi kutahan. Aku takut polesan wajahku luntur. Bahkan ketika makeup ini ditempel ke wajahku, aku sudah berjuang agar tidak tertidur. Tapi tidaaak. Aku tidak bisa. Aku tak kuat lagi menahannya. Hatiku kebas. Nafasku sesak. Air mata itu sudah mulai membasahi bulu mata. “…maknanya adalah fungsi dari alat tersebut yaitu digunakan untuk sholat. Artinya bahwa sholat itu adalah kewajiban umat islam. Kemudian sholat itu tidak sah kecuali dimulai dengan berwudhu, thoharoh. Baik hadats kecil maupun besar. Maknanya, bahwa…” Pikiranku seketika melayang ketika ayah mendongengiku 'si kancil' tiap akan tidur. Sesekali juga bercerita tentang keong emas, bawang merah bawang putih, juga semut hitam semut merah. Aku adalah gadis kecilnya. Yang selalu ia kasihi sepanjang hidupnya. Ia lindungi sekuat tenaga. Dia ayahku. Seseorang yang sedang berbicara di hadapanku. Ayah, kau selalu berhasil membuat dunia gadismu ini penuh tawa dan cinta. Tapi saat ini, kau serahkan semua tanggung jawab itu pada seorang pria yang baru saja kau kenal dua bulan lalu, apakah kau percaya dengan pilihanku? “…dengan wudhu itu, kita membersihkan badan kita. Tapi hakikatnya kita diminta untuk membersihkan hati kita. Yang kedua sholat dimulai dengan takbiratul ihram. Allahu akbar. Maknanya bahwa janganlah sekali-kali sekali-kali, khususnya dalam rumah tangga itu membesarkan diri. Dan saya ingatkan juga untuk putri saya, jangan mebesarkan diri. Tapi besarkanlah Allah, asma Allah. Allahu akbar…” Pikiranku berkelana semakin dalam. Kali ini ketika ayah mendapatiku kecelakaan. Ia seketika datang dalam jangka waktu yang sulit bisa dijelaskan, padahal normalnya butuh 2 jam untuk menempuh perjalanan. Ayah yang memelukku, membelai lembut kepalaku, memastikan kondisiku, dan memberikan segala yang ia mampu untuk kesembuhanku. Adakah yang akan sanggup menggantikan itu? “..Yang ketiga, tidaklah sah sholat kecuali dengan bacaan Al Fatihah. Dimulai dengan bacaan bismillah yang artinya demi nama Allah atau atas nama Allah. Artinya jika kita bersumpah atas nama Allah, kita harus menanamkan diri kita untuk berperilaku sesuai dengan sifat Allah yang Rahman dan Rahim. Kemudian, dalam berperilaku hendaklah bertanggung jawab. Semua adalah pemimpin dan kepemimpinan itu akan dipertanggungjawabkan di hadapan Allah. Tentunya adalah kepemimpinan yang berlandaskan Ar Rahman dan Ar Rahim. Begitu ya. Kalau saya teruskan akan panjang. Mari kita lanjutkan saja." Ayah mengakhiri pesannya. Tapi air mataku belum berakhir juga. --- "Saaah." Aku terbangun dari lamunan ku. Sudah basah semua pipiku. Sambil sesekali kuusap tisu. Apa kabar riasan ini? Aku sama sekali sudah tidak peduli. Kecuali sang MUA yang memandangiku dari seberang kursi sedari tadi. "Ah udah dibilang jangan nangis." Mungkin begitu ia berkata dalam hati. Seketika semua orang meminta ku berdiri. Berhadapan dengan seseorang yang akan menjadi rumah baru untukku berbakti. Air mata itu berganti senyum tulus saat mata kami melekat. Sosok yang sangat aku kenal, bersamanya pernah aku jelajahi gunung dan tepian pantai. Bersamanya aku tak lagi takut akan petir dan badai. Ia, lelaki yang selalu meyakinkanku bahwa mimpi dan harapan akan menjadi nyata, jika kita bertekad untuk berjuang dan tidak menyerah meski betapapun sulitnya. Air mata itu jatuh lagi, saat aku kecup tangannya untuk pertama kali. Baktiku kini akan berpindah untukmu, bukan lagi untuk ayahku. Ayah, ibu, tanggung jawabku berbakti kini telah berganti. Setiap detik hidup ini akan kuhabiskan bersama pria ini. Tapi bolehkan aku memohon tetap doakan aku sebagaimana yang selalu kalian lakukan untukku selama ini? --- Pipiku kini terasa hangat, wajahku perlahan penuh semburat. Kami tertawa untuk sesuatu yang aku tidak tau pasti. Kecuali karena menyadari ia telah menghapus air mataku dengan jemarinya, untuk pertama kali.
5 notes · View notes
segudangpikiran · 1 year
Text
Janganlah Berandai-andai
Oleh @segudangpikiran
Bagaikan angin badai dan api yang ganas
Memporak-porandakan musim panas
Jikalau berandai-andai terus-menerus
Lebih baik tenggelam di lautan luas
2 notes · View notes
jejakoma · 1 year
Text
Patah Semangat
Perihal kata “Patah Semangat” yang muncul, sebelum memulai. Perihal kata “Patah Semangat” yang terpikir, padahal baru terpikir belum juga dilakukan.
Jalannya mungkin akan sangat sulit, penuh rintangan juga kerikil tajam. Tapi, apakah akan secepat itu untuk patah semangat?
Sudah sejauh ini loh kamu berjalan, sudah sebanyak ini loh kamu melangkah. Mungkinkah akan secepat itu patah? Gak kan?
Kita tuh sudah jalan jauh banget, sudah melewati rintangan hujan badai, panas-panasan, kesandung kerikil, lutut kepentok batu, membiru. Jatuh bangun dari suara sumbang dan sakit tanpa kabar. Tapi, kita masih aja tuh bangun dan terus berjalan.
Terus, sekarang mau nyerah gitu aja? mau patah semangat? hanya karena kamu juga belum mendapatkan apa yang kamu impikan?
Tidak.
Hilangin kata “Patah Semangat” itu. Kita akan terus berjalan, melangkah, berlari dan berjuang. Dengan strategi kita masing-masing, dengan waktu kita masing-masing dan dengan semangat kita masing-masing.
Aku marah loh kalau sekarang kamu patah semangat, lemah.
Ayo, coba duduk dulu sebentar. Jeda sebentar, mungkin kamu butuh rehat sejenak sebelum nanti melangkah lagi.
Kalau sudah semangat lagi, mulai yuk melangkah dan meraih mimpimu lagi.
Jangan patah ya! apalagi patah semangat :)
3 notes · View notes
irishophiaa · 1 year
Text
Ruang
Akhir- akhir ini, aku sedang sibuk menata sesuatu. Kali ini, aku benar- benar ingin menatanya dengan rapi, dengan indah dan estetik.
Kata seorang teman bertanya padaku perihal ruangan itu, "itu ruang untuk apa?". Aku memberi kode tersenyum sebelum akhirnya menjawab, "itu ruangan untuk menyambut seseorang yang kutunggu-tunggu".
Dahinya mengkerut, menandakan rasa penasaran yang semakin dalam, seolah jawabanku belum membuatnya puas.
"iya kamu benar", jawabku. "Ruangan ini sudah ada sejak lama, hanya saja ia kubiarkan kosong, tak pernah kutengok apalagi kurapikan agar terlihat lebih baik. Ruangan ini adalah ruangan paling rahasia di antara bilik rahasia lainnya. Karena aku ingin menyambut seseorang yang belum bisa kusebut namanya didepanmu, meskipun begitu aku hanya ingin menceritakannya. Seseorang yang kutunggu kedatangannya, itu lah yang membuatku ingin membuka ruang rahasia ini. Dia menggerakkan hatiku untuk memperindahnya dengan ikhtiarku. Selama ini, ruangan ini benar-benar kujaga, hanya Allah yang tahu seberapa besar usahaku dalam menjaganya. Aku tidak akan bisa menjaganya dengan baik tanpa Allah", belum selesai aku berbicara. Ia semakin menajamkan sudut pandangnya ke wajahku.
"Dunia ini memang begitu luas, ruangannya tak terbatas atas mata & akal kita. Semua orang berlomba-lomba ingin menjamahnya, menghampirinya bahkan memilikinya. Tetapi aku hanya punya ruangan kecil ini, ruangan sederhana yang selalu ingin ku jaga diatas ridho Allah, ruangan kuat yang terbuat dari tembok doa dan harapan sepanjang waktu, lantainya terbuat dari butiran air mata cinta, ornamennya terpasang indah dari senyuman rasa syukur atas karsa terbaik yang pernah ku rasa. Kau tahu, yang paling rahasia dari ruangan ini adalah aku persiapkan ruangan ini untuk saling menghangatkan ketika musim dingin sesekali datang, meja dan kursi di setiap ruangan ini adalah tempat bersandar paling nyaman ketika lelah. Ruangan tidur nyaman, dapur dan beberapa bilik kecil diruangan ini sudah kupersiapkan sebagaimana fungsinya. Didalam ruangan mungil ini, selalu cukup untuk menampung harapan besar. Harapan itu, dibuat oleh dua orang penghuni ruangan ini. Mereka saling mencintai satu sama lain. Suatu ketika saat keadaan tidak normal menghampiri, salah satu bisa menjadi air untuk menetralkan keadaan itu. Satunya bisa menjadi api semangat untuk merawat masa depan dengan mengandalkan tangan Allah. Suatu ketika, tidak hanya berdua akan menata ruang ini. Ruangan ini, menjadi lebih hangat & penuh prasangka baik dengan kehadiran orang- orang baru yang berperan sebagai anak. Ia akan disayangi sebab taatnya kepada Sang Pencipta dan menyayangi dirinya sendiri, orang tuanya, dan lingkungan sekitarnya. Kau paham kan kenapa aku membuka dan menata ruangan ini?", jawabku yang mengakhiri penjelasan disertai senyuman tanpa henti.
Kali ini, wajahnya tak lagi mengerut, berganti senyum sambil sesekali menatap bilik- biliknya. Tak lupa ia memberi saran, tentang ornamen apalagi yang harus kupasang untuk memperindahnya.
Sebab itu, semuanya harus dipersiapkan dari sekarang. Waktu telah memberi ancang-ancang, jarak telah bekerjasama dengan suasana. Ruangan ini, akan ku rancang menjadi ruangan paling canggih yang pernah ada. Menjadi anti badai, anti panas, anti kedinginan, anti tsunami dan antipetir. Arsitekturnya adalah Allah. Ia akan merancangnya sesuai dengan apa yang kita minta dan butuhkan. Bayar seikhlasnya dengan taat dan juga doa sepanjang jalan.
Oleh sebab itu, melibatkan Allah dalam setiap langkah dalam merancang segala ruangan yang ada dirumah itu.
(masih) Diruangan itu:
Kakinya berayun, matanya berbinar menatap setiap sudut, dan tersenyum tiada henti. Seolah atmosfer baik dari ruangan ini benar-benar membuat hatinya menjadi lebih baik. Lalu sekali lagi ia berkata, "kau pasti sangat menantikannya. Dia pasti sangat istimewa. Bahkan aku rasa, kau sudah mencintai seseorang yang kau tunggu itu sebelum kamu benar-benar bertemu dengannya. Semoga ia akan segera datang", katanya lalu tersenyum lagi.
Malang, Jan. 1 2023
Tumblr media
2 notes · View notes
vischamber · 2 years
Photo
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Teruntuk Helm
Hai, apa kabar? Sudah setahun sejak aku memutuskan untuk memensiunkan kamu. Sebuah keputusan yang sulit pastinya karena sudah sewindu kita bersama. 8 tahun kamu menemani aku di masa yang kita sebut umur tanggung. Umur yang sudah dianggap sudah dewasa namun sejatinya masih kanak-kanak. Umur yang mengalami banyak perubahan drastis tetapi rasanya sosok yang menjalaninya stuck tidak berubah.
Sepertinya semua orang dalam 8 tahunku itu kenal kamu, kamu yang secara kasat mata lebih cocok dimiliki oleh kaum adam (apalagi sekarang penuh goresan di sana sini) malah aku bawa ke mana pun aku pergi, baik ku pasang di kepala ataupun aku tenteng. Ya… aku memisahkanmu dari ‘pasangan’mu yakni si sepeda motor. Aneh memang, di kala orang lain menunjuk ‘pasangan’mu untuk menjadi bekal di perantauan, aku mengkhususkan dirimu untuk menjadi kawan ‘perjalanan’ku.  
Seperi lirik lagunya Siti Nurhaliza “panas terik hujan badai kita lalui bersama”. Bersamamu aku hinggap di satu motor ke motor lainnya, dari motor yang tadinya asing menjadi terbiasa sampai jadi asing kembali. Kalau kamu bisa berbicara mungkin kamu akan merutukku karena berulang kali mengulangi pola yang sama. Tapi kamu tidak berbicara, tidak juga menghiburku, kala aku menangis tersedu-sedu di setiap pola itu. Namun aku tetap bersyukur ada kamu, karena kamu selalu menyembunyikan dengan baik wajah bengapku dengan masker yang basah itu. Kamu juga menyembunyikan dengan baik wajah memerahku dengan senyum yang sok malu-malu kala akhirnya aku hinggap di motor yang tepat.
Terima kasih ya, helm
-aku baru ngeh, biasanya aku selalu punya nama untuk setiap barangku, namun aku memanggilmu apa adanya tanpa nama, seolah hanya kamu yang menjalani peranmu sebagai helm di hidupku-
6 notes · View notes