#Basahan

[marianneaquines2172]

*"Ang mga Basahan na aking nilalabhan na tinutulugan ng mga *Pusa* at may mga ihi at tae ng mga ito na hindi ko naman mga Alaga". Sa akin po ito ina-asa at dito sila mapagsamantala habang ina-alipin ako at ang iba ng patago". "Kung saan, sila ay mga Panggap din sa akin at sa Lahat".-Marianne Aquines (also Tomian Barwaqui)

*Photography by Tomian Barwaqui.

[jndmmsyhd]

Menyukai hujan tidak harus selalu basah-basahan saat ia turun, menyukai bunga tidak harus memetik untuk sekadar memilikinya. Terkadang, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dimiliki, bukan karena tidak bisa, tapi untuk menjaga. Apapun itu.

Menunggu hujan dari teriknya matahari di siang hari.

@jndmmsyhd

[tropic-havens]

Man and woman in traditional Basahan clothing

[filipinofoodart]

Long rainy days of the typhoon season means it’s also time for our local SOUPer heroes. Here are 6 soup suggestions to help fight colds, wet commutes, or to help melt the clouds away in our own minds.

Bisaya halang-halang brings spice, lemongrass, and coconut milk to our lives. Batsoy from Iloilo and Kinalas from Bicol brings us rich, meaty, noodle soups. Tiyula itum from Tausug and Muslim cooks brings us unique flavors from Southern Mindanao, while Luzon’s Tinola and Sinigang make a vegetable-rich soup duo, full of varying shades of green and spice. The names of these soups are illustrated with their names either in Badlit from the Visayas, Basahan from Bicol, or Tagalog Baybayin.

Wherever you are never forget: rain or shine, its sabaw time.

Printable: https://www.etsy.com/listing/1522266278/souper-sabaw-filipino-soup-dishes

[tigre-edi-rawr]

Tada! I only brought two pair of clothes for this quick trip. Isa pang-uwi at isa pangligo haha, tbh there's a part in me na nahihiya ako kasi ganon lang yung damit ko. I mean, when I'm still living with my parents, I used to wear branded clothes. In short, I was presentable, pero sa Bolinao trip, I wasn't since basically that's my available clothes. Lahat sila talagang maaayos ang mga porma at malilinis, pakiramdam ko basahan ako haha. Pero I shaked it off, inisip ko nalang... I was there to enjoy the moment. I am okay, I am not presentable enough because I need to be responsible in my expenses and adulting in general.

[huminahon]

Ang kyot ng ampon naming pusang si Tolpu e. Nagpabili kasi ako kay kuya ng patuka ng manok tapos iniwan nya lang sa upuan sa terrace. Kinaumagahan nung aayusin ko na, nakita ko may butas tas nagkalat. Edi kinausap ko agad yun pusa kung sya ba may kagagawan. Bumaba sya tas nagmeow meow. Meow meow sya nang meow meow tas lumalabas ng terrace tas babalik sakin tas meow meow na nakatingin sa malayo. Hindi nman ako galit sa kanya, so dedma ko lang. Kinuha ko yung lalagyanan ng patuka sa likod nung pagbalik ko nakita ko yun makulit na manok ng kapitbahay na umaaligid tapos wala na yung patuka na nagkalat sa sahig. Si Tolpu naman nag memeow tas tumitingin sa manok. Parang nagsusumbong sya kung sino yung nagbutas at kalat nung patuka. XD Last month, may makulit na malaking daga na nangingingain ng patuka ng manok. 2 weeks ko sinubukan hulihin yun e kaso masyado malaki para dun sa trap ng daga. May nagsuggest na magpain nalang ako ng lason e parang nakakaawa naman. Nung sumunod na araw after nung may nagsuggest ng paglason... hindi ko na nakita yung daga. Ang nakita ko si Tolpu. Hunter kasi to kaya inampon ni papa. Simula nun hindi ko na nakita yun daga, tas may times na dun nagbabantay sa manukan si Tolpu. Nung nangingitlog din yun mga bibe, binabantayan nya rin. Not sure lang kung sya naglagay nung laruang bibe sa pugad nung mga bibe. Parehas babae kasi yun kaya di nagpipisa ng itlog. Hinaharvest ko lang tas ginagawang itlog na maalat. Siguro nafeel nya yun sadness nung bibe kasi walang duckling na lumabas dun sa isang itlog na iniwan ko. Nung nakaraan kasi 2 kuting nilagay nya dun e XD XD XD

Sobrang gentle nya rin, hilig nya kasi humiga sa tsinelas, sapatos o kaya sa basahan kaya minsan di maiwasan na maapakan nya. Kung yung ibang pusa nangangalmot at nangangagat kapag naaapakan, sya hindi, ngiyaw lang sya na malakas. Never sya nanakit.

[netangbalisa]

10/04/2023

Sarap tulog kahit madumi basahan 🤣

[theriddleword]

Selingkuh itu penyakit ?

Tak ada harga yang setimpal untuk menjamin kesetiaan dalam sebuah hubungan.

Hai Apa kabar ? Semoga dalam keadaan baik-baik saja ya. hu hu hu, rasanya berat mau nulis ini tapi mari kita coba pelan-pelan, mari kita coba baca perlahan.

Selingkuh? apa sih menurut kalian? atau siapa yang pernah mengalaminya? lalu, adakah hubungan yang benar-benar sehat? parameternya apa?. Mari kita jawab ini satu persatu. 

hmm, siapa yang mau merasakan atau menerima sekumpulan perasaan sakit? aku rasa tak ada satupun yang mau bukan? apalagi kalau perasaan sakit itu datang dari orang yang paling kita percaya bisa menjaga seutuhnya rasa percaya kita. selingkuh, bisa jadi kita semua pernah mengalaminya, menjadi korban ataupun pelaku. meskipun secara garis besar selingkuh punya parameter yang jelas, namun kalau kita bahas sangat detail selingkuh ini punya parameter yang cukup abstrak untuk masing-masing dari kita. 

Ada yang bilang kalau texting yang menjurus keperselingkuhan, sudah termasuk selingkuh. ada juga yang bilang kalau selingkuh adalah aksi. bisa jadi selingkuh juga perasaan. tapi apakah benar semua itu? iya benar semuanya, benar bisa jadi seperti itu kalau kita melihatnya seperti itu. karna setiap orang punya parameter dan batas perasaan yang berbeda terkait definisi selingkuh ini jadi sebenernya ga bisa kita generalisasi ini secara merata. pada dasarnya selingkuh adalah sebuah pilihan. kenapa demikian? karna selingkuh adalah kesempatan yang mungkin bisa kita ambil atau kita biarkan melewati kita begitu saja. 

Aku percaya bahwa tidak ada manusia yang benar-benar bisa sportif sama perasaannya sendiri, bahkan setelah kita berjanji untuk melangkah pulang kerumah yang sama dengan seseorang, kita ga benar-benar bisa sportif. karna perasaan adalah segumpal abstraksi yang datang begitu cepat menghujani atau membakar manusia. persoalannya adalah apakah kita siap untuk basah-basahan? atau memilih meneduh? atau siap terbakar? atau memilih untuk menjaga jarak agar tetap pada kehangatan. 

Menurut ku, selingkuh adalah sebuah pilihan. mengapa demikian? karna selingkuh membutuhkan sebuah kekuatan untuk melakukannya. kekuatan untuk menutupi segala prilaku salah yang kita lakukan, kekuatan untuk mengutuk diri kita sendiri hanya untuk mengisi kekosongan sesaat. Selingkuh punya dampak yang besar tidak hanya untuk korban? namun pelaku juga sama. mengapa? karna selingkuh mempunyai sifat aidict yang mungkin bisa kita hentikan atau mungkin juga tidak. oleh sebab itu, tidak ada harga yang setimpal untuk menjamin sebuah kesetiaan. 

Manusia punya hak seutuhnya atas perasaannya, yang perlu kita pastikan adalah perasaan kita. hak untuk punya rasa suka dan kagum bahkan perasaan-perasaan yang keluar dari itu semua, seperti obsesi atau semacamnya. kita tidak bisa menjamin apapun untuk itu, kita hanya bisa percaya dengan langkah kaki kita. Untuk selamanya, kita tidak bisa membuat langkah kaki orang lain atau pasangan kita sendiri untuk melangkah secara seragam.

Persoalanya bukan hanya percaya, atau membuat garis batas secara prinsip visi dalam sebuah hubungan. tapi juga tentang bagaimana mengolah perasaan kita itu, perasaan yang kadang berlebihan terhadap sesuatu. mungkin setelah kita memutuskan untuk menetap hidup dengan seseorang, kita pasti akan mengalami perasaan suka, kagum atau perasaan manis lainnya lagi, dan untuk aksi selanjutnya itu menjadi pilihan kita. apalagi kalau peluang/kesempatannya ada, bisakah kita pintar-pintar mengawas diri kita? bisakah kita membatasi perasaan kita, dan menjaganya hingga langkah kaki terhenti dan berada tepat didepan seseorang yang seharusnya. 

Perasaannya nyaman bisa dimiliki pada siapapun dan untuk siapapun. jadi mungkin kalau hanya itu yang kita cari pada saat menjalin sebuah hubungan, kita tidak akan benar-benar menemukannya. perasaannya nyaman bisa dibuat dalam keadaan apapun, bahkan keadaan seburuk-buruknya. salah satunya adalah keadaan bosan. semua hubungan pernah berada di fase bosan, dan merasa monoton. hubungan yang terlalu statis. ketika sekumpulan perasaan itu datang, kira-kira apa yang akan kita lakukan? apakah kita akan menggantikan orangnya agar hubungan tetap dinamis dan tidak membosankan, padahal kita tau hukum alamnya bahwa kebosanan adalah bakat yang kita punya sejak lahir. seharusnya rasa bosan dan monoton, menuntun kita untuk tumbuh menjadi lebih baik, dan dalam hubungan seharusnya itu menjadi siasat kita untuk lebih memperhatikan romantisasi dalam sebuah hubungan.

so, mungkin kita bisa pikirkan baik-baik, ketika kita sedang merasa bosan, capek, marah dan perasaan ga enak lainnya. hal apa yang paling bisa menguatkan kita untuk tetap memilih tidak selingkuh? untuk tetap bersedia melangkah pulang kerumah yang sama, untuk tetap bertanggung jawab sama perasaan kita. mungkin bisa jadi dengan mengingat-ingat lagi hal-hal kecil yang bisa membuat kita mengambil keputusan untuk menetap dengan orang itu, atau mengingat-ingat lagi hal pertama apa yang mampu membuat kita ngomong dalam hati “ternyata ini loh orangnya, aku sudah menemuinya”. nah sekarang kepertanyaan terakhir, apakah selingkuh itu penyakit? kalian bisa menjawabnya masing-masing.

[askgitts]

Haloo teman-temann!!! Perkenalkan nama aku Agita Syahira Krisdiyanto. Aku adalah siswi SMP Negeri 109 Jakarta.

Kali ini aku akan menceritakan pengalaman aku mengikuti persami yang diadakan oleh sekolahku.

Persami adalah kegiatan pramuka yang dilaksanakan pada hari sabtu dan minggu. Pramuka adalah ekskul wajib disekolah.

Beberapa hari sebelum persami aku dan teman-teman seregu menyiapkan barang barang yang diperlukan saat persami nanti.

Di hari sabtu aku datang kesekolah. Ternyata sekolah masih sepi. Aku menunggu teman teman reguku sambil sarapan.

Setelah semua sudah datang, kita langsung ke kelas 8.1 untuk menyiapkan tempat untuk tidur saat malam tiba.

Setelah itu kita semua turun kebawah untuk melaksanakan upacara dan baris-berbaris. Lalu kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi pos-pos yang wajib kita lalui rintangannya untuk mendapatkan bintang. Bintang yang paling banyak itulah pemenangnya. Regu kami mendapatkan juara ke 3.

Pada malamnya semuanya berkumpul untuk menyaksikan api unggun.

Dan setelah itu semuanya berpartisipasi dalam pentas seni. Aku dan reguku menampilkan tarian, menyanyi dan semapur. Karena sudah pukul 12 malam dan banyak yang ngantuk dan lelah kita langsung bersih-bersih dan tidur.

Pada waktu subuh, kita dibangunkan oleh Pak Jalal melalui speaker kelas untuk salat. Aku masih merasa sangat ngantuk karena aku sulit tidur.

Setelah salat, kita berolahraga senam dan bersiap-siap lomba memasak sarapan tetapi dilarang menggunakan nasi. Reguku memasak martabak mie dan sayur telur. Dan akhirnya kita mendapatkan juara.

Setelah masak-masak kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi pos pos. Dan kami mendapatkan bintang yang banyak sekali.

Setelah semua pos sudah kita selesaikan, kita mengikuti upacara penutupan. Dan kita basah-basahan karena disiram. Lalu menyanyi bersama.

Dan acara pun selesai. Kita semua pulang ke rumah masing-masing.

Dan seperti itu keseruanku mengikuti Persami. Aku sangat senang bisa mengikuti kegiatan persami. Selain karena seru kita bisa belajar banyak terutama bergotong royong.

Semoga kalian suka dengan blog aku. See you next time guyss!!!

[qweertydom]

basah basahan di dominobet

[ginniemouse]

sabi ko sisipagan ko na mag dress up EVERY TIME na lalabas ako. grabe, di ko talaga ma maintain. most of the time, mukha akong basahan eh. tas lagi pa kapag ganon, dun ako makakakita ng kakilala ko. hahaha. ewan. 🥲

[n0-ai]

Bicara Hati - Pendahuluan

Pernahkah kau merasakan kesedihan? Aku- pasti semua pernah. Hari ini- aku rasakan kesedihan lagi, Bertubi- terluka dengan duri kata dan penulisan dingin. Bagaimana hendak aku buka cerita? Sedangkan di pendahuluan pun- jari ku sudah kaku-kelu. Betapa berat perasaan ini, Sehinggakan jiwaku bergetar hanya untuk membuka kata latar.

Ingin aku tangis sebutir- demi sebutir mutiara hati, Tapi disetiap titisan basahan pipi- terukir lekuk demi lekukan. Hanya senyuman yang ingin ku tutup segala kesedihan, Sudah penat aku menyimpan, dan aku redha akan keperitan.

[the-manunulat-in-me]

Circa 2005

Lumaki ako sa palengke, doon na kasi nagtatrabaho ang nanay ko mula pa no'ng nagkaroon ako ng isip. Mainit, mabanas, maraming tao tapos limang taon pa lang doon na ako nasanay. Hindi pwedeng hindi matutulog nang tanghali ang isang batang anak ng isang Bicolanang nanay kaya ayon, labindalawang pambentang "welcome" basahan ang inilalatag niya para sa'kin sa likod ng tindahan. May mga papasok para tumingin ng mga paninda, ilan sa kanila magtatanong kung kaninong anak ako, at kapag nalaman na sa 41 year-old kong nanay, kasunod na agad ang, "Eh? Buti nakaya mo pa." Magigising ako at madalas naghahanap ng merienda, minsan iiyak kasi ganon ako kapag nagising nang 'di siya una kong nakita. Tatahan ako dahil matatakot ako kay lola, tapos maghahanap na ulit ng merienda. minsan hindi siya pwedeng umalis sa tindahan dahil mag-isa lang siya kaya sa'kin niya ibinibigay ang bente pesos, bahala na raw ako 'wag lang masyadong lalayo.

Alam ko na kung saan ako pupunta– papasok sa malansang lugar ng mga nagtitinda ng karne at isda, kung saan-saan lulusot para lang makabili ng paborito kong Sunshine, kaya siguro nasira ngipin ko noon. Walang pagsisisi. Hindi ko alam kung meron pa ng ganon ngayon, pero greenpeas siya na covered ng kung ano man 'yon na kulay brown at sobrang tigas. Tapos kapag may tinda pa si Ate Wency na leche flan, bibili din ako ng isa. Madalas akong kulang ng dalawang piso kaya isinasama ko pa siya sa tindahan para bayaran ng nanay ko.

Hanggang sa pumatak na ang alas-singko ng hapon. Mag-iingay na ang pamilyar na tunog ng mga nagbabagsakang bakal sa mga ukay-ukay ng damit dahil tiangge, ibababa na ng mga "boy" ang roll up ng kaniya-kaniyang tindahan na pinagtatrabahuhan nila pagkatapos ay aabutan ng dalawandaang piso ng Chinese nilang amo. Tapos ang nanay ko, isasalansan na simula sa mga dustpan hanggang sa pinakamalaking kawali na Eagle no. 1 para hahakutin na lang ng boy namin papunta sa isa pang tindahan.

Ganon lang ang buhay noon, naalala ko lang kasi nakarinig ako ng ibinababang roll up kanina. Hindi lang pala sa amoy natin naitatago ang mga ala-ala, sa tunog din. Ayokong ayoko ng ingay pero sa tunog ng mga maiingay na tao sa palengke, sa pagsigaw ng nanay ko sa kabilang tindahan kapag may bibili ng mga bagay na wala sa amin, at sa tunog ng mga sasakyan malapit sa maliit na Goodwill TODA– sanay ako.

| 012923, the-manunulat-in-me

[tananansad]

Berbahasa Melayu atas Intelek Kendiri, Jangan Jadi Cerminan Kolonialisme

Saya jelaskan dahulu pendirian saya mengenai bahasa Melayu; bahasa Melayu bahasa dagang, bukan bahasa kebangsaan.

Konsep negara bangsa ini bak tali yang dipegang erat sejak zaman penjajahan oleh para nasionalis hinggakan boleh disalah guna pada hari ini untuk menyelubungkan segala masalah sosiopolitik di negara kita. "Wahai dunia luar, negara Malaysia aman damai, kami bersatu di bawah naungan bangsa Malaysia!" Dan semestinya wadah untuk muslihat segala muslihat di negara kita ialah isu bahasa. Konsep "bahasa Melayu" sebagai bahasa pemersatu ini buatan semata-mata untuk kononnya "menyatukan" semua suku kaum yang ada di negara ini. Padahal, sudah lama bahasa Melayu digunakan sebagai bahasa "pemersatu" di sini, cuma bukan bahasa Melayu yang diinginkan atau cara pemersatuan yang diimpikan.

Bahasa pasar yang digunakan sehari-hari oleh rakyat hari ini ialah hasil ubah ansur bahasa yang murni dan tidak dicampurtangani para preskriptivis. Ini realiti yang ditolak para ulama sekular tempatan, yang menggelarkannya sebagai bahasa "basahan" yang "tidak patut digunakan dalam urusan rasmi." Walhal, negara lain menjadikan pijin dan kreol sebagai bahasa kebangsaan! Timor Leste berani merasmikan Tetun Dili di samping penggunaan bahasa Portugis dalam pendidikan. "Persatuan" penduduknya melalui kebiasaan menggunakan bahasa Tetun dalam hubungan antar-etnik, bukan untuk membentuk sebuah bangsa Timor Lorosa'e.

Perumpamaan J. M. Gibbon yang langsung menolak konsep melting pot di Amerika melainkan menghuraikan keadaan sosial di Canada sebagai mozek budaya sering ternginang-ngiang dalam fikiran saya. Bangsa lain tidak patut dipaksa untuk berasimilasi melainkan mendukung lanskap kepelbagaian negara. Realitinya, sejarah tidak boleh diubah melainkan dihargai.

Menyambung dari kata realiti itu sendiri, pola petempatan di Malaysia (terutamanya di Semenanjung) ialah hasil dasar pecah dan perintah penjajah Inggeris terdahulu. Dari situ, tidak dampak kenapa harus kita paksa mereka yang beretnik untuk berbahasa baku sejak kecil. Adakah tidak cukup mereka boleh berbahasa Melayu secara perbualan?

Saya terfikir akan era 70-an, ketika dasar pemelayuan di Malaysia Timur semakin rancak. Di sekolah berbahasa Melayu, di pejabat berbahasa Melayu, hidup sehari-hari dimelayukan sehingga bahasa etnik tempatan hanya terbiar dan mereput di rumah. Kesannya jelas hingga kini, ketika pemuda tidak tahu berbahasa etnik kerana ibu bapa mereka mahu agar mereka dapat berasimilasi dengan baik. Berasimilasi di tanah sendiri! Fikir-fikirkanlah ironi hal itu.

Pada hari ini pula, didapati bahawa orang Melayu malu bertutur dalam dialek sendiri. "Ini hanyalah dialek atau telor dan bukanya bahasa Melayu yang lengkap sifatnya." Dalam kertas kajian bahasa, dialek sering dibandingkan dengan bahasa piawai, sepertinya dialek itu adalah keturunan bahasa standard, padahal bahasa piawai yang kita kenal pada hari ini pula asalnya dari sebuah dialek Johor-Riau juga. Alahai.

Takkah ketara bahawa konsep "bahasa kebangsaan" yang asing ini bukan mengayakan adat benua kita, melainkan memiskinkan dan menarik kepelbagaian yang telah wujud sejak beribu tahun daripada rakyat kita? Zalimnya kamu untuk mengenakan polisi bawaan orang asing dengan gelaran ideologi tempatan!

[huminahon]

Yun panaginip ko kagabi, napanaginipan ko na rin dati. May office room daw ako pero wet and muddy yung sahig. Sa isip-isip ko raw, dapat buhusan ng tubig or kung may hose ng tubig, malilinis agad tas tutuyuin na lang. Kaso parang walang tubig, ang binibinigay lang sakin na panlinis e mga basahan at lumang damit.

Stay in daw ako roon then public comfort room and shared bathroom. Maliligo raw ako kasi hindi ako nakakatulog kapag hindi malinis ang katawan. Tas wala raw malinis na cubicle. Sobrang dumi nung buong cr. Maraming naglalabas pasok na mga hindi ko kakilala. Tas parang wala na raw ako pake dun sa ibang tao, basta need ko makaligo and marelieve sarili ko. Naghanap lang ako ng dry spot for my stuff, tas wala na ako pake kung makita nila katawan ko. Tas may grupo raw ng mga estudyante na namomoblema, hindi ko sila iniintindi pero aware ako sa kanila at sa paligid. Tas yung malaking CR daw na yun, ang kalahati raw nun ay kitchen at pantry na sobrang laki rin nandun sila nagtitipon-tipon. E alam ko raw paano isolve problem nila kaya tinulungan ko raw kahit naliligo ako hahahahaha. Since ang tagal ko naghanap ng spot sa banyo, tas tagal nila sinosolve problem nila naabutan daw kami ng curfew. Nakita kami nung parang pinaka-student president, pero nung sinabi nung mga student na tinulungan ko sila masolve yun problem hindi na raw kami huhulihin, nagpaparty pa sila sa rooftop. Lol.

[sandalinalang]

Huleeeee.

Sinend ko to sa bf ko tas sabi niya bat nagngangatngat yang anak mo ng basahan. Eh saktong pupunta kami sm this week, ayun punta siya pet express binilan niya ng stufftoy hahaahaha

Tatawa ko kamukha pa niya yung binigay na stufftoy haha