Tumgik
#Buku Gratis
mariafraniayu · 6 months
Text
Jejak-jejak di Tepi Sungai: Sebuah Cerita di Balik Layar
Saya menerbitkan satu buku lagi! Sebenarnya, buku selanjutnya ini sudah terbit beberapa waktu yang lalu. Namun, perlu waktu yang cukup lama untuk memproses pikiran dan perasaan yang muncul ketika buku ini berhasil lahir dan siap dilumat pembaca. Buku yang saya terbitkan kali ini berjudul, “Jejak-jejak di Tepi Sungai (Kumpulan Catatan-catatan Perjalanan untuk memahami Diri Selepas Pergi)”. Buku…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
feitoldya · 1 month
Text
Islamic Book Fair 2024 Kapan Dimulai dan Di Mana?
Islamic Book Fair 2024 akan segera dimulai! Tahun ini, ajang literasi Islami terbesar di Indonesia ini akan diselenggarakan dengan meriah dan penuh kejutan menarik. Bagi Anda yang ingin tahu lebih lanjut tentang Islamic Book Fair 2024, mulai dari tanggal pelaksanaan hingga lokasi acara, kami telah merangkumnya untuk Anda dalam artikel Islamic Book Fair 2024 Kapan Dimulai dan Di Mana? ini. Mari…
0 notes
Tumblr media
0 notes
rifeni · 1 year
Text
Yuk belajar digital marketing dan tau pentingnya untuk bisnis Mu
belajar digital marketing – Kebutuhan yang semakin banyak diimbangi dengan harga yang semakin naik membuat beberapa orang memutuskan untuk membuat suatu gerakan berwirausaha. Baik bagi mereka yang masih mulai membuat, berkembang, dan sudah besar dalam usahanya pastinya berharap selalu ada kenaikan setiap bulannya. Salah satu faktor pendukung perkembangan suatu bisnis adalah dari segi marketing.…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rooflascl · 2 years
Text
Download buku erlangga gratis sd
Tumblr media
#Download buku erlangga gratis sd software
#Download buku erlangga gratis sd free
If you’re not sure it is possible to call their support department.ĮssayPro has been operating for more than two decades and is an extremely popular choice among college students. It should not take long to figure out if they’re competent enough to create the kind of document you want. It is possible to view samples of their work on their website. This service is not affordable, however, you’ll get high-quality papers. If they spot plagiarism over 10 percent, they mark the piece. 99Papers guarantees that they won’t submit any plagiarising papers. You can also check out 99Papers for helpful information on assignments and other topics.ĩ9Papers Their team is dedicated to delivering high-quality, timely work. 99Papers will assist you with all types of assignments, including essays for classes or written presentations to university classes. You will get a high-quality writing piece within the timeframe that you’ve specified. 99Papers guarantees your essay in a way that meets your needs. 99Papers is also extremely responsive for assistance for clients, and you will always receive prompt responses to your questions.īesides offering high-quality essays, 99Papers also offers a array of other offerings such as lab reports and spoken speeches written by the company. Customers can also talk directly to writers through either email or text messages You can also keep track of the progress of your order. 99papers employs writers who have extensive knowledge of various fields and are subject to rigorous quality controls. If you’re a student looking for the top essay writing service 99papers may be an ideal choice for you.
#Download buku erlangga gratis sd free
They also offer free revisions to papers that have less than 10 percent the original text. If they find greater than 10% of an essay is plagiarism, they’re qualified for a reimbursement. ExtraEssay is able to ask customers to specify the level of plagiarism that they require from the institution they work for.
#Download buku erlangga gratis sd software
All papers are screened through plagiarism software prior to it is submitted to clients. They have strict regulations in relation to plagiarism. Extraessay also promises money back and 24/7 customer service. Extraessay guarantees 100% originality for all content. After they have completed the payment, they may expect to receive their task. You can also opt to receive additional services. After they’ve registered and logged in, they complete the order form. To make orders, customers are required to sign up on the website. The ordering process at Extraessay is simple. You can request a return within ten business days after receiving your purchase If you’re unhappy about the service. The company also offers cash-back guarantees. Costs are determined by the kind of paper, academic grade as well as the deadline. Its price calculator helps clients calculate the cost of the essay they’ll need. Clients enjoy many advantages from the service. In the list of top writing websites, ExtraEssay is one of the top solutions. Expect reasonable costs and top-quality work. A paper writing service should take a wide range of payment methods. It is not enough to be able to have your essay completed on time, but also one that keeps you updated as the project progresses. Also, you should choose a service that writes your paper quickly and easily. For the top writing assistance You should search for these qualities: an easy ordering, swift assistance from the customer, and an intuitive site.
Tumblr media
0 notes
gadisturatea · 1 year
Text
Untuk siapa pun yang akan menikah,
pesanku, belajarlah ilmu agama. Belajarlah tentang aqidah yang benar. Belajarlah tentang ilmu mengenal Allah (ilmu tauhid). Dan pilihlah laki-laki yang juga sudah belajar tentang hal-hal di atas.
Karena anak-anakmu berhak lahir dari seorang Ibu yang shalihah dan paham agama. Juga berhak memiliki Ayah yang shalih, yang paham agama, dan bertakwa kepada Allah.
Bukan salahmu jika kau terlahir dari keluarga yang tak paham agama. Tapi salahmu adalah ketika kau pilihkan Ayah untuk anak-anakmu, laki-laki yang buruk akhlak dan agamanya.
{dalam buku “Pilihlah Ia Yang Layak Kau Taati Seumur Hidup}
Order bukunya di sini ya 👇
398 notes · View notes
kaktus-tajam · 4 months
Text
Mulailah dari Gelisah
“Ada satu pesan terakhir?”
Ketika pada podcast LPDP aku ditanya satu pesan akhir, aku teringat nasihat mendalam dari KH Budi Ashari: “mulailah dari rasa gelisah.”
Eh gimana gimana? Rasa gelisah memangnya positif ya?
Ternyata yang dimaksud di sini adalah rasa keprihatinan pada suatu isu. Pada suatu masalah. Pada suatu problematika.
Rasa gelisah itu bisa amat berbeda di tiap orang. Ia hadir sebagai titipan pada hati tiap individu, yang beragam latar, cara pandang, pengalaman hidup, dan lingkungannya.
Kata kakak saya yang seorang dokter anak… banyaak sekalii bayi prematur di Indonesia yang tidak tertolong karena mahal dan terbatasnya inkubator. Kenapa harus impor inkubator sementara alat ini mudah dan murah dibuat? Kenapa harus mengikuti spek ukuran di jurnal ternama? Padahal realitanya di masyarakat, kamar mereka sempit dan bersebelahan dengan kandang kambing. Mana mungkin cukup? Kenapa alatnya terlalu berat sehingga sulit ditransportasi, sementara pasien kita hidup di pegunungan dengan akses jalan kaki terjal?
Ujar seorang Professor teknik mesin penggagas gerakan inkubator gratis untuk bayi prematur di Indonesia.
Aku sakit kanker kelenjar tiroid di usia muda, usia dimana seharusnya aku bersenang dan bermimpi. Tidak hanya fisikku yang sakit, mentalku jatuh. Padahal aku sendiri kuliah psikologi. Bagaimana dengan remaja dan pemuda lain di luar sana yang sendiri menghadapi sakit kronis? Yang dikucilkan? Yang tiap hari harus konsumsi obat? Yang tiap bulan tamasya-nya ke Rumah Sakit?
Ujar seorang penggerak komunitas pasien penyakit kronis.
Rasa gelisah itu tidak bisa direkayasa.
Rasa itu muncul dari belanja masalah pada realita. Muncul dari ilmu tentang kondisi ideal yang kemilau dari hasil literasi, diskusi, dan keyakinan atas ayat-ayat suci. Semakin berilmu, semakin gelisah.
Semakin tinggi ilmunya, semakin sadar akan standar ideal yang menjadi acuan, dan betapa tidak idealnya kondisi saat ini.
Sesederhana acuan penanganan “door-to-needle-time” pasien stroke 15 menit yang sulit diterapkan. Yang kemudian mendorong tim dokter saraf merevolusioner sistem pre-hospital penerimaan pasien stroke dengan mengintegrasikan alat CT scan di ambulans.
Atau sekompleks kenapa suasana kebodohan, kemiskinan, dan keterbelakangan umat terjadi di tengah masyarakat.. sementara pada kitab suci dan tuntunan Nabi telah dipercontohkan sebagai panduan. Yang kemudian membangkitkan seseorang berjuang mendirikan madrasah. Kemudian memberi akses pendidikan yang kini menjadi aliran amal… dari ribuan sekolah di Indonesia dari bangku TK hingga perguruan tinggi. Iya, KH Darwis, pendiri Muhammadiyah.
Rasa gelisah itu bukan kebetulan.
Dipertemukan tokoh ini dan itu, orang ini dan itu. Dipertemukan bacaan-bacaan buku. Dipertemukan guru-guru. Dipertemukan ujian ini, kondisi itu.
Jadi mulailah dari rasa gelisah. Jika belum menemukan rasa itu, mungkin itu tanda baik dari Allah untuk kita lebih semangat mencari ilmu, semangat belanja masalah, semangat membaca buku. Lalu temukan celah-celah itu. Celah besar antara realita dan kondisi ideal.
Berdirilah di celah itu, rasakan kegelisahannya. persempitlah celah itu, mulailah dari situ.
Tumblr media
Nanti akan Allah bukakan jalan untuk menjawab kegelisahannya.
InsyaaAllah.
Nabi Muhammad SAW adalah orang yang amat peduli. Amat khawatir dan gelisah tentang kondisi umat dalam kondisi kebodohan dan kerusakan serta kebiadaban saat itu. Ber-tahannuts di gua Hira, bukan karena menghindari masyarakat, justru karena beliau SAW adalah sosok yang selalu hadir di tengah masyarakat.. Rasulullah SAW merasakan kegundahan, kegelisahan, keprihatinan mendalam.
Wallahua’lam.
-h.a.
Kalau kamu, rasa gelisahnya terhadap apa?
54 notes · View notes
mamadkhalik · 3 months
Text
Tahun Baru
Hidup di akhir zaman begitu kompleks.
Betapa banyak media sosial kita dijejali aib manusia yang diumbar-umbar, perseteruan ormas Islam, kezaliman yang merajalela, dan yang akhir-akhir ini adalah kebodohan pemimpin yang tidak amanah urusan orang banyak.
Dalam beberapa bulan ini, aku akhirnya menyadari perkataan Rumi :
Kemarin aku menjadi pintar. Aku ingin merubah dunia. Hari ini aku menjadi bijak. Aku ingin merubah diriku sendiri
Meski tak ku telan mentah-mentah. Aku berpikir kita bisa merubah diri sendiri dan beriringan merubah keadaan, akan tetapi porsi perbaikan diri harus prioritas.
Ambil rehat sejenak, muhasabah atas perjalanan yang telah dilewati. Saat kita siap, kita jadi lebih mantap mengubah dunia, menuju tak terbatas, dan melampauinya.
Selamat Tahun Baru Islam 1446 H.
***
Oiya dalam perenungan beberapa bulan ini, aku menulis buku berjudul "Tapak Mula : Refleksi Menuju Separuh Abad"
Kamu bisa membacanya gratis di :
Tumblr media
14 notes · View notes
diaryputri · 4 months
Text
cinta paling nyata
tidak ada cinta paling nyata selain cinta sang Rabbul Izzah pemilik alam semesta. Cinta Tuhan kep hamba-hambaNya yang tak bisa terhitung jumlahnya.
Berkatnya manusia diciptakan, bumi disuburkan, air dilimpahkan, tanaman dihijaukan, orang tua dihadirkan, kesempatan disediakan, pasangan hidup didatangkan, kesulitan dimudahkan, bahkan kelalaian pun masih dimaafkan.
Cinta-Nya mencakup seluruh dimensi dan perjuru alam ini, ia ada disetiap titik bumi, lorong bumi, tempat paling terpencil, darah dan air yang mengalir, bahkan hal-hal terkecil sekalipun tak lepas dari cinta-Nya yang nyata.
akan tetapi banyak dari manusia sering melupakan, enggan memerhatikan. Langit kokoh tanpa tiang, burung terbang tanpa pegangan, oksigen gratis dimana-mana, air melimpah ruah, pagi tak pernah telat, malam tak pernah lambat, laut tenang, gunung dengan kokohnya tegak berdiri, tanaman menghijau, panen menanti, sandang pangan tersedia, apa-apa yang dibutuhkan semuanya ada.
Kestabilan tata kehidupan tsb sejatinya membawa risalah besar bagi manusia untuk senantiasa ditadabburi dan direnungi. Risalah tentang keagungan, kemaha kuasaan, berkemampuan, tidak lengah apalagi lelah mengurusi kehidupan manusia.
Maka jika ada manusia yang sampai saat ini masih menyangkal akan eksistensi Tuhan & berasumsi bahwa apa yang ada di alam hanyalah hasil karya evolusi, lalu kemudian semua yang terjadi bisa ditafsirkan dengan sains dan teknologi, maka sejatinya manusia tsb benar** telah keluar dari fithrahnya sbg seorang hamba, bukan akalnya yang menolak, tetapi nafsunya (percaya pada kekuasaan selain Tuhan, melumrahkan segala kejadian, menjauhkan diri dari tali agama, merasa mampu menciptakan) yg mendominasi, sehingga mengaburkan mata hatinya untuk melihat semua bukti nyata cinta Tuhan yang bertebaran di alam semesta ini.
(sedikit tentang isi buku yang sedang saya tulis :) xixixi)
7 notes · View notes
AMANAH, Call 081-197-5649, Keajaiban Sedekah Di Saat Sulit di Bandung
Tumblr media
0 notes
adoctobepullet · 25 days
Text
Tumblr media
Refleksi ngajar; orang tua, pendidikan, dan karakter anak
Ngerasa ga si dunia pendidikan ((TK-SMA)) udah mengalami pergesaran? Banyak orang tua yang preferensi sekolahnya cenderung ke sekolah swasta daripada sekolah negeri, tapi kalo kuliah PTN masih menjdi favorit, baik prodi saintek atau soshum ((tapi seleksi dan saingane)) ketat wkwk.
Banyak faktor yang mempengaruhi sih, kek kurikulum, sarpras, kinerja guru, sampai biaya, yang tentu akan berdampak pada iklim belajar. Nah dari pendek kacamataku, sekolah swasta (setara SD) -aku berkecimpung- di Jogja kurikulumnya terintegrasi dengan nilai islam, ada kelas iqro, tahfidz, PAI, bahkan bahasa arab, yang notabene tidak diajarkan di sekolah negri. Selain itu, sarpras di sekolah swasta juga cukup memadai, SD sudah ada LCD, AC, ruang computer, dan ruang music (literally beneran ada gitar, piano, angkung, dll) yang bisa menunjang minat bakat mereka, po ga keren! Makin yahut lagi kalo gurunya, ngajar nggak sekedar ngajar tapi juga transfer of attitude yang akan membentuk karakter anak, pinter akademiknya dapet, nilai agamanya nggak lupa, dan budi pekerti luhirnya nggak ketinggalan. Truly Menyala.
Nah tapi masalahnya adalah, hal hal tersebut nggak bisa terprovide dengan baik, tanpa biaya pendidikan yang mumpuni. Like my curcol before, SPP SD Swasta non boarding di Jogja minimal 1/4 UMR lebih, haha. Itu juga biar fasilitas good, gurunya makmur, ngajarnya optimal, dan kualitas KBM berjalan baik. Mugkin bukan suatu masalah jika anaknya terlahir dari keluarga menengah ke atas tapi kalo middle to low ya sangat effort (kadang ada orang tua yang berpikiran gapapa buat anak, salut sih).
Mindset pendidikan sebagai investasi jangka panjang is a must. Ga gampang juga buat membangun hal seperti itu. Buktinya aja kemarin pas pemilu, banyak yang milih makan gratis dibading pendidikan gratis :” Gimana Indo mo maju kalo kek gini, rakyatnya gampang disetir karena literasi rendah. Back to main topic, sekolah swasta lebih digandrungi daripada sekolah negri, dalam jangka yang panjang akan ngaruh ke disiplin, akhlak, dan moralitas anak. Di SD islam swasta, masuk teeet jam 06.45 WIB, lanjut dhuha baru KBM. Wali kelasnya mandatory memastikan tiap siswa ikut dhuha. Jam 09.00 WIB ada snacking dan jam 12.00 sholat lanjut having lunch. Sesetruktur itu. Pas zamanku, sekolah negri nggal ada tuh kewajiban dhuha, hafalan, snacking, atau sesederhana buku pengubung kegiatan buat ngerecord kamu sholatnya rutin belum, belajar apa, tilawah atau hafalan nggak.
Mungkin bisa dikatakan, harapan orang tua menyekolahkan anaknya di elit swasta itu sebagai wadah pembentukan karakter dan kedisiplinan sejak dini kali ya, walaupun nggak mutlak tapi mayoritas begitu. Eh tp ada juga temen w yang sekolah negri tapi ketika dewasa karakternya kuat dan balance antara akademik, agama, dan sosial. Truly mesti penanamannya sejak kecil, sampe akhirnya jadi karakter, kebiasaan saat ini (tirakat orang tuanya apa ya?). Selain faktor eksternal (sekolah) ada yang lebih urgent dan mendominasi, yap faktor internal (hadinya orang tua), karena bagaimanapun orang tua adalah garda terdepan dalam mendidik dan membentuk karakter anak. Sebagus apapun pendidikan sekolah yang dienyam, ketika internalisasi dalam rumahnya kurang, maka nilai nilai yang masuk juga nggak efektif. Misal, di sekolah diajari hafalan ini itu, eh di rumah orang tuanya ignore, nggak dimurojaah. Wis bablas. Di sekolah dibiasakan sholat berjamaah, eh di rumah orang tuanya sholat malah entar entar, bablas juga. Jadi sebenernya sekolah itu cuma wasilah, garis terdepan adalah orang tua. That’s way, ibu sebagai al madrasatul ula.
Jadi refleksi kalo umur segini (gtau tar lagi) belum fokus buat cari parter urip ya salah satunya mikir, pendidikan anak yg bonafit di masa depan semakin mahal, tantangan zaman semakin gila (ghazwul fikr dan salah pergaulan nggak pandang bulu), kalo kita nya nggak bener, dalam artian ilmu dan amal (kerja) ya gimana mereka kedepannya bisa dapet pendidikan yang proper, kecuali mereka high selflearner tapi satu banding berapa sih yg kek gitu atau lu harus jadi ibu yg care parah (multitasking). Makanya ayo sekarang usahakan keluarga impian yang berbasis ilmu dan amal itu se-mastato’tum- nya. Belajar yang bener dan kerja yang berkah. Ga perlu neko neko dulu.
Allahuma baarik🙏✨
2 notes · View notes
fthyaaa · 6 months
Text
HSN
/ffuh ffuh bersihin debu/
Tumblr ini sudah lama tidak aku isii. Mari menulis spontan karena Abuy di kantor dan aku tidak bisa menunggu sampai nanti untuk menuangkan pikiran ini. Sepertinya tidak akan full lowercase (aaa tidak sesuai dengan SOP Tumblr ini)
Hari ini ikut HSN dan maasyaAllaah serba serbi rasa banget lah 😭 Dari dulu senang sama tulisan Kak Zahra jadi hari ini pokoknya harus ikut wkw walau bagian awalnya aku hilang karena Ilya tetiba ada di halaman ngikut Mang Ujang lalu BAB.
Lampau
Mari berjujur ria. Ternyata dalam hidup ini aku cukup banyak taken something for granted. Misal dulu aku suka menggambar, crafting, dibilang kreatif, lalu ya sudah aku menikmatinya tanpa menyadari harusnya ketika Allaah beri sarana, aku gunakan, kembangkan, manfaatkan untuk hasilkan sebanyak-banyaknya kebaikan. Tapi aku LUPUT BELAJAR dan akhirnya 'kalah' dengan yang sejak awal harus terseok dulu untuk sampai ke titik yang sama. Mendapatkan sesuatu dengan belajar dan berjuang dulu secara SADAR, akhirnya membentuk diri dengan cara yang berbeda.
Shirah
Termasuk ilmu-ilmu agama, bahasa Arab, shirah, aku alhamdulillaah sangat terkondisikan dengan disekolahkan di tempat yang mendukung. Lalu ketika aku dilepas dari sarana-sarana itu, akhirnya clueless deh /nangis/. Akhir-akhir ini kepikiran terus, sebetulnya gimana sih cara belajar terbaik buat aku huhuhu. Entah berapa kelas aku daftar, livenya tidak sempat join, lalu recordingnya pun tidak tersimak. Oh apa aku bisanya offline? Sayang sekali Bandung rudet dengan segala lalu lintasnya, dengan peranku sekarang agak sulit. Walau effortnya mungkin tetap Allaah nilai kalau niatnya ✨lurus ✨ tapi ya tapi banyak sekali tapinya. Pembenahan selalu jadi PR.
Aku suka sekali shirah. Tapi tidak terjawantahkan dalam perilaku dan tindakan aku. Ternyata aku merasa cukup dengan materi dari Bunda Jube dan Pak Gaos? 😭 Padahal masih banyak yang belum tersentuh, padahal masih.. Ah pokoknya begitu lah 😭😭 Kayak "Masa sih ini orang suka shirah? Belajar (secara sadar) aja ngga??"
Tadinya aku berniat untuk ngga daftar HSN tahun ini (COBA? NIAT MACAM APA INI) karena berencana mau nyimak aja dulu rekaman HSN sebelumnya, dan simak video-video YouTube yang sudah aku list sejak dahulu kala namun belum tersimak (KAPAN BERESNYA ATUH AKHIRNYA MOAL DAFTAR HSN SEUMUR HIDUP KALI?). Poster dan kabar HSN aku tidak simak sama sekali, chat Kak Ega yang nawarin aku jadi presenter pun tenggelam 😭 Lalu hari H penutupan HSN biidznillaah aku tau-tau mendaftar (nuhun Ririn dan Kak Ega) dann per hari ini, doaku lebih mantap ke yaaAllaah beri hamba-Mu ini kemampuan membaca petunjuk-Mu, termasuk tentang bagaimana semestinya cara terbaik hamba-Mu ini belajar. /brb chat Mpit mau nitip doa beliau mau umrah/
Istiqamah
Kalau lihat Ririn dengan komunitas-komunitasnya, suka ckckck maasyaAllaah deh ini temanqu ini. She know herself. Mau apa dan butuh apa, maka beliau melakukan apa. Terus Teh Ikma (jol mention Teh punten wkwk) yang memang ber-resume di setiap waktu? Beliau tau bahwa cara beliau adalah mencatat? Kak Ega entah berapa entitas dijalankan wkwk cara beliau adalah dengan tetap bergerak? Teh Dini mengajar agar terus belajar? Firza Uji bisa gitu ngikutin ritme KRM. Dila dan Kak Alya bisa gitu dari ngeSLOW lanjut ngeSLOW.
Jadi kelas-kelas tu sudah banyak, accessible, mau yang pricey tinggal menabung. Video gratis juga banyak. Komunitas juga banyak, aku sudah masuk beberapa grup tapi sesuhunya di awal aja, akhirnya terpincang juga manjat chats, review, materi. Buku banyak. Tempat bertanya banyak. Aku butuhnya apa?
Kembali pada diriku sendiri ternyata wqwq istiqamah 😔 DAN SABAR. Aku kira aku ini orangnya sangat penyabar tapi akhir-akhir ini kusadari aku tuh ternyata butuh sabar!!
to be continued.
5 notes · View notes
validstory · 3 months
Text
Perjalanan 1 Dekade dari Timothy Ronald 🤩
Memulai usaha di usia sangat muda, Dari seorang penjual sedotan hingga memiliki Family Office🤩
Perjalanan yang sangat tidak mudah, Dengan visi dan misi yang luar biasa.
Dalam 30-50 tahun kedepan ia ingin menjadi Kepala naga dari 9 Naga di indonesia.
Kebahagian terbesarnya adalah Edukasi, Mengedukasi anak muda di seluruh indonesia dan membangun sekolahan gratis untuk mereka yang membutuhkan.
Tujuan Terbesarnya ialah membangun 100 Sekolahan gratis di indonesia @ronaldfoundation.id🤩
Yang seperti kita ketahui, Warrent buffet adalah Sumber inspirasi sekaligus Mentor dari Timothy Ronald.
The Big Fans Warren Buffet
Walaupun belum pernah bertemu langsung, Semoga suatu saat bisa bertemu dengan kakek Warren Buffet.
9 Buku Terbaik dari @timothyronaldd 🤩
Tidak bisa bahasa inggris ? Tenang, kamu bisa menggunakan Google Lens atau Google Translate :)
‌Secara tidak langsung kamu belajar bahasa inggris, Semangatt buat kamu yang membaca ♥
Sangat tertarik ? Beli buku di Tokopedia sekarang👇
👉 bit.ly/TemanMembaca
[ KLIK LINK DI BIO ]
#timothyronald #literasi #indonesia
2 notes · View notes
moonsieure · 11 months
Text
21
Tumblr media
kalau kata taylor swift, it’s supposed to be fun, turning 21.
tidak, aku tidak sedang berulang tahun.
aku baru aja nemu postingan di blog seseorang (istilah keren dari stalking blog orang adalah blogwalking) dan dia secara konsisten, rutin, konstan, menulis tulisan pendek pada hari ulang tahunnya.
ulang tahun bukan momen yang sakral untukku. namun aku jadi teringat bahwa tahun lalu aku sudah menulis tentang usia 20-an, jadi kenapa tidak aku lanjutkan meskipun telat.
bagaimanapun, setidakpenting apapun keberadaan ulang tahun, kadang aku merasa aku butuh sesuatu untuk merayakannya. biasanya lewat kata-kata. tidak huru-hara. semakin bertambah usia, aku semakin mengerti kenapa banyak orang enggan untuk menunjukkan euforia ketika hari itu tiba.
dan ini turning 21 versiku.
*****
pada usia 21 tahun, oh, aku ke jakarta, ke sumatra—itu patut disyukuri.
terus pas ke perpus jakarta, berhubung aku baru baca artikel tentang interaksi pemustaka-pustakawan, aku jadi inget waktu ke sana pustakawannya baik-baik banget.
apalagi pas di ruang koleksi hb jassin, aku bener-bener diarahin letak rak untuk buku ini di mana, dikasih tahu ada mural di belakang lift yang boleh untuk foto-foto, pokoknya kelihatan kalo mereka “ngerti” ga sekadar existing sebagai penjaga konter check-in. ada yang memuji dressku juga.
"bunga-bunga, kayak taman. cantik." really made my day!
bagaimanapun kalo yang ditawarkan adalah jasa, servis layanannya adalah yang paling utama. dan perpus jakarta punya itu semua.
aku juga jadi teringat kalau aku hidup dengan baik … menghidupi diriku sendiri. hidup memang tidak mudah tapi setidaknya, aku mampu melewatinya.
aku membayar sendiri untuk perawatan gigiku yang tidak murah (kayaknya gajiku habis di situ, deh). aku bisa berlangganan netflix dan menonton film-film di watchlist sekaligus binge-watching gilmore girls. aku bisa check-out keranjang shopee pakai uangku sendiri! bisa baca buku bagus dan beli yang ada di booklist-ku. bisa beli tiket pesawat sendiri untuk berangkat KKN! wah.
aku nggak banyak bersenang-senang dengan uang pribadiku tapi aku sudah merasakan yang lebih dari itu. alhamdulillah. kalau aku bisa beli tiket ke sumatra, harusnya ke depannya akan lebih mudah untuk beli tiket ke inggris atau korea. kalau beli tiket konser band lokal nggak perlu banyak berpikir, seharusnya untuk war tiket BTS dan Seventeen besok juga nggak akan pusing. hahaha pasti maunya gratis tapi kalau kepepetnya nggak bisa, ya sudah aku cari sendiri saja.
to do list before I die yang dulu rame banget di tumblr memang banyak sekali yang belum aku checklist, tapi aku bisa beli makanan dan cemilan yang aku inginkan.
aku tahu aku telah berjuang untuk itu jadi aku merasa pantas … aku merasa, paling tidak, di antara kekacauan dunia, ada sesuatu yang telah aku capai. pencapaian kecil yang membuat diriku tetap hidup. remahan-remahan yang membikin nyala dalam diriku tak pernah padam.
15 November 2022
11 notes · View notes
ismahaha · 4 months
Text
Koh Ruby, Belajar Life Skill Setiap Hari
"Paling tidak, luangkan waktu sebentar untuk selalu mendengar dan melihat ilmu dari orang lain. Gratis dan mudah."
Tema kali ini tentang rekomendasi channel yang menurut pribadi bermanfaat. Rasa-rasanya sangat banyak yang ingin ku rekomendasikan berdasarkan jenisnya. Tapi aku memutuskan untuk memfokuskan mereview channel ini. Sosok yang sudah 3 tahun ini menemani perjalanan perubahanku.
Sebelum ke sana, aku mau bilang kalau kita punya tontonannya sendiri, dan orang-orang yang kita tonton, sudah tentu baik menurut kita. Dan ini, aku mau cerita kenapa Koh Ruby yang jadi pilihan pada tema kali ini.
Bukan cuma dia sebenarnya konten motivasi yang selalu share banyak ilmu, tapi menurutku dia sudah sangat baik dalam berkata-kata.
Redaksi bahasa yang diucap juga selalu tertata dan rapi. Dari setiap omongannya, dia selalu menghargai proses orang, dan selalu percaya kalau orang punya cara dan prosesnya masing-masing.
Membahas financial, life skil, ya itu kemampuan dia, dan tentunya selalu memakai properti yang dijadikan perumpamaan dalam menjelaskan sesuatu. Ini makin memudahkan pendengarnya.
Paling kusuka, ada segmen Dibacain, yang isinya membahas dan mereview buku yang ia baca. Menariknya, dia gak menceritakan bagaimana buku itu, tapi apa insight yang berkaitan dengan kehidupan kita dan korelasinya dari buku itu. Jadi gak heran kalau dia ceritain buku, dia selalu punya contohnya sendiri.
Ngomong pakai data, aku suka nih yang gini-gini, ngomong gak asal ngomong. Dia nih ngomong pakai data, pakai grafik, bahkan kutipan kecil, dia juga buat tuh kutipan siapa.
Dan channel ini, gak membosankan sih kata ku. Sama kaya 1%, selalu ada yang menarik di kontennya. Beda, dan selalu punya isian yang daging + beda. Jadi bikin penontonnya gak muak. Sederhana, durasi gak kepanjangan, dan tentunya to the point. Gak banyak babibu.
Oh ya terakhir, siapapun yang kita lihat, semoga itu benar-benar bikin kita teredukasi. Paling enggak, buat kita punya waktu yang bermanfaat dengan melihat tontonan itu.
Jangan lupa sesuaikan tontonan dengan kebutuhan kita. Pakai porsinya. Berapa persen nontonin jenis religi, biar nambah ilmu agama. Berapa persen nontonin jenis scholarship, financial, life skil, hiburan, dsb.
Semoga kita tetap memanfaatkan waktu sebaik-baiknya❤ Dan jangan judge tontonan orang, loh! Ingat itu!!!!
#tautannarablog
#day10
2 notes · View notes
satu-ruang · 2 years
Text
Cermin Perjuangan
Mustahil ketika kita berusaha membebaskan umat ini dari keterbelakangan kecuali dengan membina mereka berdasarkan nilai-nilai Islam. Mustahil pula kita dapat membina mereka dengan tanpa diawali membina diri sendiri terlebih dahulu.
Kita sama-sama tahu, di berbagai dimensi kehidupan ini perubahan selalu hadir dengan diawali sebuah langkah kecil yang dilakukan secara konsisten. Seorang Alif dalam Film Ranah 3 Warna tak akan menjadi penulis hebat jika ia tak memaksa diri untuk mengulangi tulisannya yang bolak-balik direvisi oleh redaktur majalah kampusnya. Atau seperti Buya Hamka yang hari-hari masa kecilnya dihabiskan untuk bekerja menyampul buku demi bisa membaca buku-buku terbitan barat secara gratis di Perpustakaan Zainaro. Darinya, Buya Hamka menerbitkan karya-karya sastrawi yang bernilai tinggi!.
Saya jadi ingat apa yang disampaikan guru saya sewaktu masih SMA. "Seorang muslim hendaknya membiasakan diri untuk disiplin meskipun dalam urusan-urusan yang kecil!!" Begitu ucap beliau berapi-api dengan tatapan tajam sembari mengacungkan telunjuknya ke atas.
Dewasa ini, rasa-rasanya sulit untuk mengkonsistensikan diri pada hal-hal yang dianggap kecil. Pada akhirnya, kesempatan-kesempatan besar pun luput karena terbiasa tak menghiraukan tanggung jawab "kecil". Singkatnya, diri ini sudah jauh dari kata berjuang. Mata yang gampang lelah, lambung yang dekat dengan kasur, hingga waktu yang habis dimakan rutinitas semata. Seolah semuanya menjadi penghalang bagi jiwa ini untuk lalai dari medan perjuangan membina umat tadi. Jangan dulu membicarakan umat, bahkan sekedar meningkatkan kapasitas diri sendiri saja amat sulit.
Jadi, apakah hanya seperti ini kualitas diri kita? (*tanya ke diri sendiri)
Diantara kelelahan itu, suatu ketika saya berdiskusi panjang dengan Ustadz saya. Hingga sampai di ujung waktu perjumpaan pagi itu, saya mengeluhkan sebuah proyek yang terasa berat untuk diselesaikan.
===
"Kenapa ngga dicoba?"
Tanya beliau ketika kami hampir sampai di ujung jembatan yang membelah danau itu.
"Pas Lukman lihat, kayaknya berat deh tadz,"
Lantas beliau menghentikan langkah sejenak. Menoleh ke samping dengan tatapan yang dalam, dan disusul senyum tipis yang membentuk lesung kecil di pipinya.
"Hidup ini nggak ada yang ngga berat, nak"
Mak deg! spechless ketika mendengarnya di waktu itu. Teringat dengan kisah-kisah kaum terdahulu, dan orang-orang shalih yang tak pernah gentar mundur dari perjuangan. Pun teringat bagaimana ustadz saya bercerita ketika berkuliah di negeri orang, bersusah payah hanya untuk sekedar mencari tempat sholat. Menahan lapar sekaligus dinginnya salju di negara itu, karena tak dijumpainya kedai halal di sekitar tempat penelitian.
Ah, hidup ini memang tak ada yang mudah.
Draf lama || 4 Maret 2023
20 notes · View notes