Tumgik
#Film Keluarga Cemara 2
widyaniskala · 2 years
Text
Meresensi dengan Hati by: Hanin R. Pramestie
Halo semua, pada kesmepatan yang membahagiakan ini kita dapat bersua melalui tatap maya, bagaimana kabarnya teman-teman semua. Semoga baik dan senantiasa berbahagia~
Meresensi dengan hati adalah tajuk yang akan kita bahas pada tatap maya kali ini, langsung aja yuk!
Meresensi merupakan kata kerja yang menyatakan suatu hal dari tindakan yakni resensi, So. apa sih resensi itu?
Resensi adalah cara seseorang dalam mengulas atau menilai serta memberikan pendapat tentang suatu karya seperti buku, film atau yang lainnya.
Penulis resensi atau peresensi adalah seseorang yang memberikan gambaran, penilaian dan pertimbangan mengenai kelebihan atau kekurangan dari suatu karya misalnya buku, film, puisi yang ingin dibeli atau dibacanya. Dan pada akhirnya apakah karya tersebut bisa layak dibaca atau tidak.
Pada kehidupan sehari-hari resensi memiliki 3 fungsi loh:
Fungsi informatif, yakni menginformasikan keberadaan buku atau film tertentu sehingga sebagai pembaca atau penonton kita jadi tertarik untuk tahu lebih lanjut.
Fungsi komersial, yakni mempromosikan produk baru untuk kepentingan komersial   (keuntungan materi), biasanya fungsi komersial ini diperuntukkan untuk penulis, editor, maupun penerbit. Tertarik? ayo mulai berkarya dari sekarang
Fungsi akademik, yakni interaksi antara penulis buku, penerjemah, editor, dan peresensi dalam membentuk wacana keilmuan serta berbagai pengalaman dan sudut pandang tentang topik tertentu yang dijadikan fokus resensi. Dari sini nih ada semacam talkshow atau bedah buku, hmm semakin menarik bukan
Meresensi juga perlu tahu tahapnya loh, tentunya kita gaboleh lupa sama urut-urutan yang tepat, lalu gimana sih urutan yang tepat itu?
Judul Resensi
Judul haruslah ada jika ingin meresensi karya orang lain. Judul resensi dibuat menarik dan benar-benar  menjiwai seluruh  tulisan atau inti tulisan. Jadi sebisa mungkin ketika kita buat judul harus mencakup isi cerita yaa bestie!
2. Identitas (buku, film, lukisan atau yang lainnya)
Identitas tuh luas banget lho, biasanya mencakup judul, nama pengarang, penerbit, tahun terbit, tebal buku (berapa halaman), harga buku (jika ada) dan lain sebagainya.
3. Pendahuluan
Pada bagian ini, peresensi berusaha memperkenalkan pengarang, latar belakangnya, dan tujuan penulis membuat atau menulis karya itu. Bisa juga membicarakan karya-karya dari pengarang, keunikan pengarang, maupun kesan terhadap karyanya yang akan diresensi.
4. Isi Resensi
Isi resensi mencakup 3 hal penting loh yaitu Sinopsis (untuk buku fiksi), Rumusan kerangka buku (untuk buku non fiksi), Keunggulan buku, dan Kelemahan buku.
5. Penutup
Pada bagian penutup berisi simpulan tentang apa saja yang dimiliki sebuah karya tersebut dan saran atau pertanyaan bahwa buku itu penting untuk siapa dan mengapa.
Wah Ilmuku bertambah nih!
Saatnya belajar membuat penilaian (kalimat kelebihan dan kelemahan)
Perhatikan contoh berikut yaa!
kalimat kelebihan:
Buku ini menarik karena alur cerita disampaikan secara runtut sehingga mudah dipahami
Alur cerita film “Keluarga Cemara” ini membuat para penonton penasaran.
Novel ini menarik karena karakter tokoh digambarkan dengan sangat baik dan detail.
Sudut pandang pengarang dalam film “Bumi Manusia” bagus karena sejalan dengan novelnya.
kalimat kekurangan:
Buku berjudul “Bumi” karya Tere Liye memiliki alur cerita yang terlalu rumit untuk dipahami.
Lukisan karya Affandi menggambarkan imajinasi yang sulit dipahami oleh khalayak umum.
Durasi film “Bumi Manusia” terlalu lama sehingga penonton bosan.
Bahasa dalam Novel “Siti Nurbaya” sulit dipahami karena menggunakan bahasa daerah.
Jadi, ayo coba membuat kalimat kelebihan dan kelemahan.
sampai kita bisa meresensi dengan hati
Tetap semangat, sampai bertemu di tatap maya selanjutnya, have a good day!
2 notes · View notes
pemburugacor · 2 years
Text
Cara Pesan Tiket Bioskop Keluarga Cemara 2 Secara Online Di Traveloka, Gotix, Goers
Cara Pesan Tiket Bioskop Keluarga Cemara 2 Secara Online Di Traveloka, Gotix, Goers
Film Keluarga Cemara 2 telah rilis di bioskop Indonesia mulai Kamis, 23 Juni 2022. Pemesanan tiket bioskop film Keluarga Cemara 2 dapat dilakukan secara online. Keluarga Cemara 2 melanjutkan kisah kehidupan keluarga Emak dan Abah. slot deposit via dana 5000 Film ini dibintangi oleh Nirina Zubir, Ringgo Agus Rahman, dan Adhisty Zara. Berikut ini cara pesan tiketnya. Cara Pesan Tiket Bioskop…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
irfanilmy · 5 years
Text
Salah Satu Harta Paling Berharga: Keluarga Forum Indonesia Muda
Tumblr media
Dokumentasi Pelatnas FIM 21: Hari Ke-4, Regional Exhibition
Saya mendapatkan penyadaran lewat satu kejadian cukup pahit saat Pelatihan Nasional Forum Indonesia Muda (selanjutnya disingkat FIM) 21 lalu. Bahwa ketergantungan terhadap teknologi harus dienyahkan dari diri ini. Memang sulit, tapi mau enggak mau harus dibiasakan. Agar, saat memang ada problem yang terjadi pada teknologi untuk menunjang aktivitas kita, seperti eror atau tidak berfungsi secara maksimal, itu bukan menjadi alasan untuk tidak menampilkan performa terbaik dalam berkarya dan bekerja.
Sedikit curhat, di hari ke-2 pelaksanaan pelatnas, HP saya terjatuh saat sesi foto setelah sesinya Bunda Elly Risman. Saya meletakkan HP di atas paha sembari jongkok untuk bersiap difoto bersama para peserta. Ternyata permukaan bagian belakang HP saya memang licin, ditambah bahan celana yang saya gunakan pun sama licinnya. Akhirnya HP saya membentur lantai ruangan tempat berlangsungnya sesi-sesi pelatnas. Saat terjatuh, HP saya kontan tidak menunjukkan tanda-tanda kehidupan sama sekali. Inilah definisi dari mati total sebagaimana tulisannya sering saya lihat di tukang service HP. “Terima service HP matot,” sebagai iklan agar orang-orang terpikat menggunakan jasanya.
Saya coba tekan tombol power hingga mengisi daya baterainya pun hasilnya tetap nihil. HP saya enggan menyala. Saya jadi teringat nasihat bapak dan mamah di rumah yang tak pernah jemu mengingatkan saya untuk senantiasa apik terhadap barang-barang yang dipunya. Saat barang yang dipunya rusak atau bahkan hilang karena teledor, baru tahu rasa. Dan ujung-ujungnya minta untuk dibelikan barang baru. Astagfirullah.
Sebenarnya sedari awal saya akan dengan disiplin merekam obrolan para narasumber di tiap sesi, ternyata saya justru kehilangan kesempatan itu. Catatan-catatan itu rencananya akan saya jadikan bahan untuk membuat jurnal harian selama saya mengikuti pelatihan nasional dan akan diposting secara berkala di blog pribadi. Saya memperjuangkan pelatihan ini sejak tahun 2014 lalu dan baru diberi kesempatan di percobaan yang ke-5. Sayang sekali kalau apa yang saya alami hanya lewat begitu saja tanpa saya dokumentasikan dalam bentuk tulisan.
Sebelum akhirnya terpilih menjadi peserta dan kini menjadi alumnus FIM 21 saya banyak membaca tulisan-tulisan tentang pelatihan ini yang tersebar di internet. Baik yang ada di blog-blog pribadi, media sosial, maupun yang sudah rapi terkumpul dalam format pdf. Dan sejak saat itu saya bertekad apabila pada suatu ketika bisa mengikutinya secara langsung, saya pun ingin berbagi pengalaman lewat tulisan agar lebih banyak orang yang tertarik untuk coba mengikuti seleksi di tahun-tahun berikutnya.
Pasca jatuhnya HP, dari hari ke-2 hingga hari terakhir, saya tidak menggunakan HP. Kalau saya mengambil hikmah secara tepat, harusnya ini menjadi jalan agar saya fokus saja pada setiap rangkaian pematerian dan agenda-agenda lain selama pelatnas, tapi realitanya saya melewatkan kesempatan ini begitu saja. Saya memang mencatat materi yang disampaikan, tapi itu hanya sedikit saja.
Saat pematerian berlangsung, saya kerap terserang kantuk yang teramat. Mungkin ini disebabkan agenda yang begitu padat tiap harinya. Atau niat belajar saya yang kurang membaja? Alasan yang kedua sepertinya paling dominan terjadi di diri saya. Saat larak-lirik ke berbagai arah, ternyata bukan saja saja yang mengantuk. Beberapa peserta pun terlihat berjuang melawan godaan tidur yang terkutuk. Kenapa saya katakan terkutuk? Ya, karena mengantuk di saat yang tidak tepat. Harusnya kan ketika sesi pematerian bisa dimaksimalkan untuk menyimak apa-apa yang disampaikan.
Tanpa HP yang beroperasi, jangankan untuk meng-update-nya di media sosial, untuk mengisi kuesioner setiap sesi pun tidak saya lakukan. Jadi, saya memohon maaf dari hati yang terdalam ke panitia karena enggak menunaikan kewajiban selaku peserta. Meskipun beberapa kali saya sempat meminjam HP teman untuk mengisinya. Tapi terus menerus pinjam, saya malu juga.
. . .
Sejak hari pertama, saya merasakan dengan sebenar-benarnya menjadi Indonesia. Dari ujung Barat hingga Timur negeri ini tumpah ruah di Taman Wiladatika, Cibubur. Hal yang minimal sekali dalam seumur harus dialami seluruh warga bangsa saya kira. Agar semboyan bhineka tunggal ika tidak hanya kita dengar dari orasi para polisi atau aktivis yang sedang membakar semangat masa di berbagai mimbar-mimbar unjuk rasa.
Dengan mengalami langsung bertemu dengan sesama saudara dari segala penjuru negeri, setidaknya kita akan sadar bahwa Indonesia bukan sekadar milik “Aku” melainkan kepunyaan “Kita” bersama. Tidak boleh ada yang semena-mena terhadap siapa pun lantaran merasa lebih berhak atas Indonesia. Kita tidak sedang numpang di negeri ini. Jadi, perlakukanlah semuanya sebagaimana tuan rumah. Jangan seolah sedang ngontrak sehingga hak-haknya dibatasi.
Saya merasa sangat beruntung bisa bergabung di pelatihan ini. Sebuah mimpi yang saya idam-idamkan sejak kuliah di tingkat 2. Walau saat itu saya juga tahu diri bahwa form di web yang tersedia tidak mungkin bisa saya isi. Ada isian tentang pencapaian terbaik dan yang lain-lainnya. Di mana, saya sama sekali tak punya kuasa bahkan untuk mengarang bebas dalam mengisinya. Namun, jangan sebut mimpi kalau saat mencapainya mudah saja. Mimpi harus diperjuangkan dan sangat wajar kalau dalam proses meraihnya dihadapkan pada berbagai kegagalan.
Dan—tanpa bermaksud melebih-lebihkan—FIM ini bagi saya sendiri sangat layak untuk diperjuangkan selagi pintu kesempatannya memang masih bisa diketuk. Sebagai yang telah mengalami langsung bagaimana serunya pelatihan ini dan bagaimana kehangatan layaknya keluarga yang terbentuk pasca mengikutinya, pantas kalau saya bercerita dengan nada persuasif macam para sales yang menjajakan produk dagangnya. Tapi yang perlu dicamkan, saya sama sekali tak dipaksa oleh siapa pun untuk melakukannya. Ini atas dasar kerelaan yang didorong oleh rasa syukur karena saya telah diberi kesempatan untuk belajar banyak di forum ini.
Walau tulisan insight ini merupakan salah satu tugas paca pelatnas, saya dengan senang hati menuliskannya. Bahkan tanpa embel-embel tugas pun, saya berniat membuatnya sedari dulu sebagaimana saya ceritakan di paragraf-paragraf awal. Saya ingin apa yang saya alami ini bisa juga dirasakan oleh para pemuda lain di luar sana. Semoga saja para pembaca benar-benar mampu memvisualkannya setelah baca tulisan ini.
. . .
FIM mungkin bukan satu-satunya pelatihan kepemudaan di negeri ini. Kalau kalian mengikuti beberapa akun Instagram yang berisi info-info pelatihan, dalam setahun banyak sekali pelatihan yang bisa diikuti. Hanya saja FIM ini beda, setidaknya bagi saya. Mungkin ini saya lontarkan lantaran tidak terlalu banyak pelatihan sejenis yang saya ikuti. Jika dibandingkan dengan yang sudah malang melintang dalam kegiatan semacam ini mungkin bisa dianggap biasa-biasa saja. Namun, anggaplah ajakan ini saya tujukan kepada yang masih ingin terus mendapatkan input, dari mana dan bagaimana pun bentuknya.
Kemudian, saya juga ingin mengatakan bahwa memutuskan mencobanya berkali-kali adalah sebuah tindakan tepat dan sama sekali tidak akan rugi. Percaya sama saya! Setelah kalian bergabung, akan banyak hal-hal istimewa yang bakal diperoleh. Dengan catatan kalian memang tidak tiba-tiba hilang dari peredaran.
. . .
Harta yang paling berharga/ adalah keluarga/ Istana yang paling indah/ adalah keluarga. Petikan lirik lagu film keluarga cemara berjudul “Harta Berharga” ini sangat mewakili keintiman kami, alumni FIM 21. Meski waktu 5 hari ini rasanya terlalu singkat untuk bisa mengenal keseluruhan peserta pelatnas. Namun dengan adanya berbagai grup whatsapp FIM—grup besar, api ekspresi (AE), dan kelompok fasil—membuat keakraban bisa dibangun kemudian secara bertahap. Saya sendiri dari keseluruhan peserta, paling hanya kenal dengan yang satu AE, regional, dan fasilitator dan beberapa yang satu kelompok adventure journey. Sisanya gelap. Saya tak sempat berkenalan dengan mereka. Atau saya yang terlalu jaim saja?
Pernah ada niatan untuk mengirimi pesan secara personal ke semua kawan-kawan FIM 21 sekadar mengucapkan terimakasih sembari berkenalan, namun  niat tersebut hingga saat ini tak pernah saya realisasikan. Saya takut disangka yang enggak-enggak. Dianggap ada udang di balik batu lah, ini lah, itu lah. Ribet banget. Maksudnya pikiran saya yang ribet. Padahal itu hanya prasangka saja sebenarnya.
Ketika saya ceritakan ini ke teman-teman sesama alumni FIM 21 regional Bandung, seseorang bilang kalau yang penting niatnya diluruskan. Ada benarnya juga. Tapi sekarang momennya sudah enggak tepat lagi. Biarlah sambil berjalan, terutama kalau ada kerja-kerja kolaborasi atau interaksi lewat media sosial, proses perkenalan itu akan terjadi dengan sendirinya. Jangan melulu berfokus pada kuantitas pertemanan tapi harus mulai serius menyasar kualitasnya.
3 bulan selepas pelatnas FIM 21 usai, berbagai grup yang dibuat sebagai wadah untuk berkomunikasi tak pernah sepi notifikasi. Bahkan saya kewalahan untuk membaca seluruh chat yang masuk terutama di grup besar di mana ada Satu Jam Lebih Dekat (SJLD)—yang faktanya sering hingga larut malam. Selain itu, selalu saja ada topik diskusi yang digulirkan di sana. Tinggal kitanya mau atau enggak buat nimbrung. Saya sesekali ikut. Tapi enggak jarang juga hanya jadi silent reader.
Berbagai dokumentasi kegiatan dan pencapaian mereka pun kerap dibagikan grup. Walau terpisah jarak, kami bisa saling tahu kabar masing-masing dan kesibukan apa yang sedang dijalani. Saya sangat mengapresiasi kepedulian di antara sesama penghuni grup. Saat ada yang perlu dibantu, beberapa dari mereka tak segan untuk menawarkan bantuannya. Ini merupakan momen-momen puitik saya kira.
Sesama manusia saling bantu-membantu untuk menghilangkan kesusahan di antara mereka sungguh sebuah pemandangan yang mengademkan. Kami telah sama-sama tersatukan dengan 7 pilar karakter FIM, yakni cinta kasih, integritas, kebersahajaan, totalitas, solidaritas, keadilan, dan keteladanan. Serta juga terwarnai dengan 7 pilar kepemimpinannya, yaitu mengenal diri, komunikasi, akhlak, kekuatan belajar, pengambilan keputusan, manajerial, pengorganisasian.
. . .
Sebenarnya saya ingin menulis lebih banyak lagi. Hanya saja karena mengerjakan ini menjelang akhir pengumpulan, saya jadi keteteran juga. Saya berencana menuliskan apa-apa yang diperoleh selama pelatnas dan setelahnya di blog pribadi. Silakan pantau saja di irfanilmy.tumblr.com. Di benak saya masih bejibun inspirasi berkaitan dengan FIM yang bisa dibagikan.
Bandung, 30 Januari 2020, 11.40 WIB
3 notes · View notes
abur-sepai · 4 years
Text
#AprilProduktifDay9 : Beberapa Film Rekomendasi
Beberapa hari ini saya melewatkan deadline #AprilProduktif karena beberapa hal yang membuat saya tidak sempat menulis. Alasan sih, seharusnya menyempatkan ya. Bukan menyisakan waktu. Kalau begitu nggak akan pernah sempat :” jadi malam ini, saya akan membayar utang menulis yang tertinggal!
Sebenarnya saya bukan tipe yang senang menonton film, drama atau sejenisnya. Masa-masa di asrama, menonton film adalah hal yang paling ditunggu-tunggu banyak santri. Kami hanya bisa menonton film 1 bulan sekali, lesehan di ruang makan, sempit-sempitan, menggunakan layar infokus. Bagi saya, jika di menit-menit awal film saya sudah tidak tertarik, saya akan beranjak dan kembali ke kamar untuk sekedar baca novel atau tidur. Hehe
Sampai 2016 yang lalu, ketika sampai di menjelang masa UN SMA, sebuah drama korea bertajuk Descendants Of The Sun rilis. Setengah dari orang-orang yang saya kenal tergila-gila pada Korea; kotanya, penduduknya, budayanya. DOTS adalah drama pertama yang saya tonton sampai selesai, yang sejak episode pertamanya tidak membuat saya beranjak. Mungkin saat ini, menonton drama adalah hal yang lumrah dan biasa sekali.
Ya, seperti kebanyakan orang, saya termasuk (mungkin bisa dikatakan) “pecinta” drama atau film Korea. Jadi beberapa rekomendasi di bawah akan lebih banyak yang berbau Korea. Sebenarnya tema dari Nina adalah mereview film, tapi saya belum ada menonton film yang membekas sejak terakhir menonton NKCTHI Januari yang lalu. Maka saya akan memberikan beberapa list film yang “membekas” di hati saya:
1. Miracle in Cell no. 7 (Korea)
Film ini dulu saya tonton di asrama, bersama dengan seluruh penduduk asrama putri. Ramai-ramai. Film yang menceritakan tentang seorang ayah yang mengalami keterbelakangan mental tetapi memiliki seorang putri. Ia selalu mengusahakan apapun yang putrinya inginkan. Hingga suatu hari, sang ayah harus masuk penjara. Saya lupa-lupa ingat tentang film ini, tapi scene yang paling saya ingat ketika sang ayah bertemu putrinya di penjara dan ayahnya diseret masuk kembali ke sel, sedangkan putrinya menangis tersedu-sedu,
2. Bajrangi Bhaijaan (India)
Selain karena sedih, film ini membekas sekali di hati saya karena ini film India pertama yang saya tonton. Hehe. Masih sama, film ini saya tonton sewaktu masih di asrama. Mungkin sudah banyak sekali yang menonton film ini, ya. Film ini bercerita tentang gadis kecil Pakistan, menganut agama Islam yang tidak bisa berbicara dan tersesat di Kashmir, India. Kemudian ia ditemukan oleh seorang pemuda asal India yang beragama Hindu. Film ini kaya akan contoh-contoh toleransi yang menurut saya masih sangat relate dan bisa kita terapkan di kehidupan masa kini. Scene yang paling saya ingat ketika gadis kecil bisa kembali ke Pakistan bertemu ibunya, lalu sang pemuda meski harus melewati “birokrasi” India-Pakistan yang sulit, ia bisa menemui gadis kecil tsb yang akhirnya mengeluarkan kalimat pertama dari mulutnya: “Paman!”
3. Midnight Runners (Korea)
Film ini bercerita tentang dua sekawan yang bersahabat sejak pendidikan polisi mereka. Satu hari, ketika masih menjadi mahasiswa kepolisian mereka melihat seorang gadis diculik. Usut punya usut, penculiknya adalah oknum-oknum penjual sel telur wanita. Meski belum resmi menjadi polisi, mereka berusaha memecahkan kasus tersebut.
4. The Negotiation (Korea)
Saya menonton film ini setelah menyelesaikan drama Crash Landing On You beberapa waktu lalu. Dibanding CLOY, film ini jauh lebih membekas untuk saya. Kenapa? Hanya karena saya baru tahu (entah benar atau tidak) di kepolisian ada seseorang yang ahli dan dipanggil juru negosisasi. Pekerjaan impian saya berubah setelah menonton film ini. Absurd. Tapi ya.. Wkwk
5. Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini (Indonesia)
Saya adalah satu dari sekian banyak yang tergila-gila dengan cara menulis kreatif, salah satunya NKCTHI. Film keluarga, terlalu nyata baik konflik dan alurnya. Beberapa waktu lalu saya sempat membuat tanggapan tentang NKCTHI juga
6. Keluarga Cemara (Indonesia)
Emak, Abah~ ini juga film keluarga dan sukses bikin tersedu-sedu.
1 note · View note
itsaftermath · 5 years
Text
Keluarga Cemara vs Keluarga Saya
Abis nonton Keluarga Cemara.
Dan ternyata sangat relate sama hidupku.
Bangkrutnya usaha orangtua, air mata, tekanan yang ada.
Yang beda, kami nggak pindah rumah ke desa, karena rumah kami sudah didesa.
Bedanya lagi, kami ngga pernah berpelukan, saling menguatkan.
Adanya kami saling diam,
Adanya kami saling menahan.
 Ya Allah ya Rabbi , masa-masa itu.
Aku berada di posisi Euis, anak berumur 13 tahun.
Bedanya aku anak bungsu, bukan sulung seperti Euis.
 Aku bisa mengatakan, aku nangis di 70% scene dalam film itu.
Apalagi ketika Abah menjadi tukang bangunan, bedanya bapakku jadi tukang cat trotoar ditengah jalan 😊
Apalagi ketika Ara bilang “Sejak bangkrut, kita jadi sering bareng, Abah dirumah, Mak jadi sering masakin buat kita, kita jadi deket ya kak” kepada kakaknya, Euis.
Dan itu bener banget. It happened to us.
Sejak orangtua bangkrut, tiap pagi sebelum saya sekolah, mereka jadi ada dirumah, ibu jadi masak buat sarapan, dan saya juga jadi sarapan.
Yah, walaupun saat itu, karena sejak kecil (sebelum TK) sampai SMP kelas 2 = lebih sari 7tahun, sudah terbiasa tidak sarapan, alhasil dimasa awal-awal saya dikasih sarapan sama ibu saya, perut saya sakit, pasti mules. Ga enak banget rasanya.
Bapak juga jadi dirumah. Ah senangnya. Saya merasa lebih disayangi, walaupun secara duit, kami ga punya.
Sekolah saya? Saya sempet mikir untuk pindah sekolahan di desa, sesimpel karena SPP bulanan saya mahal, dan jaraknya jauh (harus ada uang transport). Ohiya, saat itu memang sudah jaman dapet uang BOS atau apa ya istilahnya, gerakan wajib beljar 9 tahun, dan sudah banyak sekolahan yang sama sekali tidak membayar, namun yah, saya terlanjur masuk ke kelas RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional), which is fair I think,  if they asked for higher tuition fee, but….ya lagi gaada uang buat bayar.
Ibu saya? Kalau di cerita Keluarga Cemara, Mak jadi julan Opak yang harganya 3000an, ibu saya ‘terpaksa’ jadi buruh tani, nanem padi, dari pagi sampai sore, dibawah terik matahari langsung, dan bayarannya 20.000. Sangat menyayat hati sih kalo inget ini. Padahal biasanya 20.000 tu ya ngejual sayur ke 1 pelanggan aja, dibawah 5 menit dapet lah itu uang. Belum lagi, karena shock tersebut, ibu saya jadi diabetes, dan tubuhnya semakin kurus. I love you Mom.
Sungguh, nangis kalo inget momen-momen itu.
Apakah Desy bercerita ke teman-temannya tentang kondisi keluarga?
Haha, Desy yang masih remaja menutupi semua itu. Dia malu. Malu sekali. Teman-temannya adalah dari orangtua berkecukupan. Namun, bagaimanapun ditutupinya, it reflected on her attitude. Percaya ga Desy berantem karena kesel sama temen sekelas yang ngebully? Itu adalah efek. Percaya ga Desy yang anak SMP ngajak berantem anak SMA, cowok lagi? I was so messed up. Very.
I am trying to deal with my past. Please don’t judge me. I am trying my best being vulnerable.
 Sangat sakit sih dirasa semua itu. Bagaimana Ibu akhirnya setelah saya lulus kuliah cerita tentang kegugupannya ketika saya SMA dan pulang ke rumah, buat apalagi selain minta uang untuk hidupku di kosan kota. Gugup, takut, gabisa memenuhi kebutuhan anaknya. Dengan jatah 50.000 seminggu, dimana teman-teman yang lain dapet jatah 100.000/minggu, kadang saya cuman dikasih 30.000/minggu. Ngirit pol. Harus.
Lalu sekarang, setelah 10 tahun masa itu. Dengan keadaan seperti itu, saya tumbuh menjadi seorang yang selalu bekerja keras dan mikir gimana caranya dapat uang buat kehidupan. Actually, I said thanks to my moments, it grows into Desy that have a sense on business, ya not far from “percuanan duniawi”, but on the other side, I became someone that have a big empathy on “poverty”, how poverty caused so many other problems in live, or usually known as a vicious cycle (lingkaran setan)
Akan berbeda kalau Tuhan ga ngasih cobaan ini, I could be a business woman, but it just about money hehe, kebetulan orangtua pedagang, sensing nya akan kena juga ke saya, anaknya.
Overall, that is a way to answer why I am doing what I do know.
Another realizement to close this writing,
“Ini berat buat saya,
tapi lebih berat lagi bagi orang tua saya”
2 notes · View notes
nadyaridha · 6 years
Text
Keluarga Kelapa Sawit Bukan Keluarga Cemara (1)
Menonton film Keluarga Cemara membawaku mengenang memori masa kecilku. Masa kecil yang menurut aku masa terindah. Mungkin karena itulah membuat aku sangat menyukai anak kecil dan betah bermain membahagiakan mereka, karena masa kecilku begitu indah ketika keluarga aku dapat berkumpul dengan lengkap. Aku ingin semua anak-anak bisa bahagia sebelum akhirnya mereka mulai memahami dan dihadapkan pada realita kehidupan.
Aku dilahirkan di Kota Pekanbaru. Ayahku yang seorang Insinyur lulusan Pertanian UGM bekerja di Perkebunan Kelapa Sawit di Riau. Kami tinggal di rumah dinas perumahan elit dengan halaman yang cukup luas. Perumahan yang dikelilingi oleh kelapa sawit. Halamannya ditumbuhi banyak sayuran, pohon buah-buahan juga tanaman hias. Mulai dari cabai, kangkung, singkong, pisang, jambu air, jambu biji, nangka semuanya lengkap. Lebih dari cukup untuk membuatku bereksplorasi manjat pohon ataupun main masak-masakan.
Waktu kecil, aku merupakan anak yang aktif dan kritis. Bahkan bisa dibilang aku dewasa sebelum waktunya. Bayangkan saja, ketika aku ulangtahun yang ke empat tahun aku sudah rajin bangun subuh untuk sholat subuh tanpa dibangunkan. Ketika itu aku berpikir itulah cara aku bersyukur karena sudah dikasih ulangtahun. Tak jarang pula ketika lagi main sama teman-teman perempuanku, ketika sudah adzan harus berhenti bermain dan segera sholat dengan aku sebagai imamnya.
Keaktifan aku yang cukup parah yaitu aku pernah jatuh dari tempat tidur, bahkan aku pernah loncat ketika di bonceng papaku naik motor sampai jatuh dan berdarah, selain itu juga aku suka hilang. Rasa penasaran dan jiwa petualang yang kumiliki membawaku pergi sesuka hati tanpa rasa takut. Aku pernah hilang di mall 2 kali ketika usia 3 tahun salah satunya ketika lagi musim demo tahun 1998, hilang di pasar, dan hilang di kantor pemberangkatan haji ketika lagi mengenakan baju muslim putih hingga aku dikira anak jamaah haji yang ketinggalan dan mau disusulkan ke Jakarta. Ketika hilang aku tenang dan kalem saja, justru aku yang heran ketika ketemu mama dan mama aku memeluk aku sambil menangis.
Waktu TK aku sudah bisa membaca makanya ketika masuk SD aku sudah lancar membaca. Ketika kelas 1 SD pun aku sudah juara 1 lomba puisi mengalahkan kakak-kakak kelasku. Kelas 2 aku sudah hafal perkalian. Semua itupun berkat metode pendidikan mamaku dimana setiap Minggu selalu membelikan majalah Bobo. Hampir setiap malam sebelum tidur aku membacanya. Dalam diam aku membaca sambil berkhayal sedang membacakan puisi depan panggung. Ketika membaca cergam dan cerpen aku membayangkan sedang akting memainkan peran-peran tersebut. Selain itu, dikamarku banyak ditempel alfabet dan perhitungan matematika. Akupun suka menulis, menulis cerpen dan puisi. Halaman belakang buku tulis ku selalu penuh dengan karya-karyaku kalau aku lagi bosan di kelas. Aku yang pecinta Barbie dan Princess suka menggambar kedua tokoh tersebut dengan gaun indahnya, sampai ketika itu mamaku mengira aku akan menjadi seorang desainer baju.
Aku suka memperhatikan keadaan sekitarku dan mengajukan banyak pertanyaan pada mamaku. Seperti kenapa orang bisa jadi artis dan masuk TV, kenapa ada yang mau jadi pedagang, nanti mereka dapat uangnya darimana kan mesti beli dagangan lagi, bahkan ketika teman aku ada yang jatuh dan patah tulang tangannya aku sampai bertanya kenapa sejak teman aku jatuh, orangtuanya jadi lebih perhatian sama dia, adiknya yang kecil seolah di tak acuhkan tidak seperti biasanya. Mamaku kadang sampai kewalahan menjawab pertanyaan aku.
Waktu kecilku banyak aku habiskan dengan bermain. Mulai dari boneka barbie, boneka kertas, main petak umpet, engklek, gerobak sodor, karet, bulu tangkis, sepeda, sepatu roda dan scooter. Aku dan kakakku juga suka membuat pertunjukan kecil-kecilan. Kami menyalakan kaset anak-anak dengan volume tinggi lalu mengajak anak-anak tetangga menonton kami yang sedang menari-nari disamping rumah yang lebih tinggi bak sedang menari di atas panggung. Walaupun demikian, 3 kali dalam seminggu setiap sore aku dan kakakku mesti mengaji.
Aku sangat dekat dengan papaku. Mungkin ketika masih kecil aku sudah punya adik dan mama aku kerepotan mengurus adik aku. Setiap hari aku selalu menyambutnya pulang kerja dan mengajak jalan-jalan naik motor berkeliling perumahan dan pabrik kelapa sawit. Kalau aku lagi nangis, mungkin papakulah orang yang paling bisa menenangkan aku. Papaku memang orang yang sangat sabar dan gak pernah marah. Selain itu, akupun sangat bawel sama papaku, kalau udah memasuki waktu sholat, papa aku mesti segera jadi imam kalau gak aku bisa ngambek.
Ketika hari Minggu tiba, aku dan keluarga aku suka jalan-jalan ke perkebunan kelapa sawit. Kami memetik jamur yang bisa dimakan yang tumbuh dari pelepah buah kelapa sawit. Sangat menarik bukan? Seperti kisah di film si bolang
Di sekolah aku juga anak yang pemberani. Aku tak segan memukul teman laki-laki aku yang berani mengganggu. Kadang aku juga suka iseng, mengadukan teman aku ke mamanya kalau misalkan dia dihukum guru karena tidak mengerjakan PR. Oia, hal yang paling berkesan di sekolahku yaitu kadang kami naik truk dari sekolah ke rumah kalau misalkan bus sekolahnya lagi rusak. Dan aku sangat menikmati itu. Menikmati udara segar sambil menatap pohon sawit. Namanya juga perkebunan kelapa sawit, sejauh mata memandang yang dilihat hanya hutan kelapa sawit yang menjulang tinggi dengan jalanan bertanah merah yang naik turun.
Hal lain yang menyenangkan di masa kecilku yaitu perusahaan sering mengadakan rekreasi saat libur panjang. Hampir semua kota provinsi di Pulau Sumatera sudah kami jelajahi kecuali Aceh dan Palembang. Aku paling menyukai wisata kota Bukit Tinggi dan Danau Toba. 2 tahun sekali kami juga mudik ke Jawa menyebrangi pulau naik kapal.
Itulah sepenggal kisah masa kecilku yang sangat menyenangkan. Masa-masa ketika keluarga aku belum Long Distance Marriage (LDM). Masa-masa sebelum surat mutasi itu datang dan keadaanpun berubah...
1 note · View note
borobudurnews · 2 years
Text
Lirik dan Link Download MP3 Marion Jola, Teza Sumendra - Jatuh Cinta
Lirik dan Link Download MP3 Marion Jola, Teza Sumendra – Jatuh Cinta
BNews–MAGELANG-– Penyanyi muda berbakat Indonesia, Marion Jola dan Teza Sumendra berkolaborasi merilis single terbaru mereka yang berjudul ‘Jatuh Cinta’. Lagu yang merupakan hasil kerja sama Universal Music Indonesia, Visinema, dan Dominion Records ini, di rilis dan sudah bisa teman-teman dengarkan mulai hari ini, 3 Juni 2022. Single ini menjadi official soundtrack film Keluarga Cemara 2 yang…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
kayvmanis · 2 years
Text
Film keluarga cemara ada yang ke 2 nya, sediiii dulu nonton yang pertamanya berempat, sekarang personil berkurang satuuu. Miss u pakkkk. 😢
0 notes
carilahmas · 3 years
Text
"Keluarga Cemara 2" rilis teaser poster
“Keluarga Cemara 2” rilis teaser poster
Visinema Pictures merilis teaser poster dari sekuel film “Keluarga Cemara” yang memperlihatkan lembaran baru kehidupan keluarga Abah. Teaser posternya memperlihatkan Abah (Ringgo Agus Rahman), Emak (Nirina Zubir), …Visinema Pictures merilis teaser poster dari sekuel film “Keluarga Cemara” yang memperlihatkan lembaran baru kehidupan keluarga Abah. Teaser posternya memperlihatkan Abah (Ringgo Agus…
View On WordPress
0 notes
pemburugacor · 2 years
Text
Lirik Lagu Jatuh Cinta, Single Baru Marion Jola Ft Teza Sumendra
Lirik Lagu Jatuh Cinta, Single Baru Marion Jola Ft Teza Sumendra
JAKARTA, – “Jatuh Cinta” adalah sebuah singel baru yang dibawakan oleh penyanyi tanah air, Marion Jola dan Teza Sumendra. Marion dan Teza juga turut menulis lirik singel ini bersama Harry De Fretes. Diproduseri oleh Kenny Gabriel, singel tersebut akan digunakan sebagai salah satu soundtrack film Keluarga Cemara 2. situs slot hoki Berikut ini lirik lagu “Jatuh Cinta” dari Marion Jola ft. Teza…
View On WordPress
0 notes
putrandy · 4 years
Text
Hari Ketujuh: Sulit Memilih Favorit
30 Hari Tantangan Menulis
youtube
Saat pertama kali melihat potongan video “pidato” Keanu Reeves ini, saya merasa bahwa si John Wick telah mengungkapkan apa yang selama ini saya rasakan. Kecuali pada bagian “i love making them” karena saya masih sekadar penonton film, bukan pembuat film. Walau sering berkhayal jadi pembuat film sih.
Jujur kalau mendapat pertanyaan, “Putra, apa film favoritmu sepanjang masa?” saya selalu bingung harus menjawab apa. Tepat seperti topik yang diusung untuk hari ketujuh ini.
Saya sangat mencintai film. Bagi saya, film adalah salah satu wujud nyata karya terbaik yang pernah ada di dunia ini. Saya sendiri termasuk orang yang tidak terlalu pilih-pilih soal genre film atau pun dari mana film tersebut berasal.
Tumblr media
One Day (Thailand), film paling related buat saya :)
Mungkin hanya genre horor yang jarang saya pilih karena saya sendiri memang penakut. Tapi tahun lalu saya mulai mencoba memberanikan diri sih lewat menonton Perempuan Tanah Jahanam, Ratu Ilmu Hitam, dan Doctor Sleep di bioskop. Terima kasih kepada sahabat baik saya yang sudah berusaha meyakinkan kalau saya berani. Puji Tuhan, setelah menonton saya tetap baik-baik saja. Tak ada ketakutan yang terbayang-bayang.
Saya bisa terlarut dalam kisah cinta yang melukiskan sejarah dari Habibie & Ainun, mau pun kisah romansa remaja SMA ala Dilan dan Ada Apa Dengan Cinta, atau juga kisah cinta bercampur fantasi alternate universe ala Love at the Second Sight (Film Perancis pertama yang saya tonton di bioskop tahun 2019 lalu). Bisa pula terbawa perasaan mendayu-dayu dari romansa Will & Stella (Five Feet Apart) atau Hazel & August (The Fault in Our Stars).
Saya bisa terlarut dalam dunia fantasi heroik dari semesta sinema Marvel, DC, mau pun bumi langit yang baru dimulai dengan Gundala. Fantasi dengan visual memukau ala Ready Player One dan Kimi No Na Wa (Your Name) juga sangat menarik dinikmati.
Saya senang tertawa bahagia lewat drama komedi keluarga ala Ernest Prakasa, mau pun drama komedi percintaan absurd ala Raditya Dika. Tawa yang sama juga saya nikmati dari komedi aksi ala Rush hour, Central Intelligence, mau pun Comic 8 dan Partikelir yang berasal dari negeri sendiri.
Saya menikmati adrenalin yang terpacu lewat aksi penuh baku tembak dan hantam menegangkan The Raid, Expendables, John Wick, atau pun Extraction yang teranyar.
Saya senang belajar mengenai nilai-nilai kehidupan dari Slumdog Millionaire, Wonder, sampai Forest Gump dan Mengerjar Matahari. Juga nilai-nilai nasionalisme kepahlawanan dari tokoh-tokoh bangsa macam Soekarno, Guru Bangsa Tjokroaminoto, dan Jendral Soedirman. 
Saya senang bernostalgia dengan film-film klasik yang menemani masa kecil seperti Home Alone, Petualangan Sherina, atau pun animasi fantasi seperti Toy Story dan Cars yang menurut saya tak lekang oleh waktu. Kalau tidak salah ingat, Toy Story 2 adalah film pertama yang saya tonton di bioskop bersama orang tua (Oma).
Ada banyak lagi yang tentunya terlalu panjang kalau saya jabarkan satu persatu. Umumnya saat saya sudah menyukai suatu film, saya akan turut menyukai lagu yang menjadi Original Soundtrack-nya. Film dengan kumpulan lagu-lagu soundtrack terbaik bagi saya masih The Greatest Showman.
Tumblr media
Saya jadi teringat kembali tahun 2019 lalu, tahun yang bagi saya sangat banyak film-film bagus dari berbagai negara dirilis di bioskop. Sebagian besar saya tonton di bioskop dan memang banyak yang memuaskan. Contohnya dari dalam negeri ada Dua Garis Biru, Keluarga Cemara, Pretty Boys, Love for Sale 2. Apresiasi khusus dari saya untuk tiga film dari Korea Selatan yang rilis tahun lalu yaitu Parasite (Sang pemenang Oscar), Extreme Job, dan Exit.
Rindu rasanya dengan perasaan antusias ketika menonton film di bioskop. Film terakhir yang saya tonton di bioskop sebelum pandemi adalah Mariposa. Semoga saja pandemi ini bisa lekas berakhir agar bioskop bisa kembali beroperasi.
Tumblr media
0 notes
awesomehanan · 4 years
Photo
Tumblr media
. Baba RINGGO . @ringgoagus Bojo nya @sabaidieter . Yang akan menjadi bapak dari 2 lelaki, Bjorka dan calon adek Bjorka... Duuuh... senengnya baba... Selamat ya Babaaa... . Anw, kapan film layar lebar baba keluar lagi nih? Slalu terpukau dengan apapun peran yang dimainkan baba... Apalagi waktu baba memerankan sosok Abah di film Keluarga Cemara... aseliiii... kereeen... bikin haru, nangis mulu... . . . Sketsa ketujuh . Sketsa ini dibuat karna saya sebagai tukang goras-gores senang kebangetan melihat video perjalanan 3 Keluarga 3 Campervan. Video di youtube channel nya 'temantapimenikah' dan 'GyTar' hingga kini selalu diputar di kala mata ingin melihat yg hijau, melihat yg segar-segar, apalagi di masa pandemik ni, butuh lhiburan... 🤭 Padahal video sudah pernah ditonton dari Oktober 2019, tapi, tetep aja senang nonton ulang-ulang 🤭🤣 Seru aja... Serasa mengikuti perjalanan seru... . Jadi rindu perjalanan 🤣 . Hmmm... Sebenarnya ni juga gara-gara cerita di @podcastdaritadi Jadi keinget serunya perjalanan mereka... . . Ohya, bagi kalian yang pingin punya, t-shirt, tas, masker, face shield, dan e-money dengan design yg unik, yuk mampir, main main, lihat lihat... Dibeli juga boleh beee... 😁 https://www.tokome.id/karyahanan/ Colek ig nya @karyahanan . Terimakasih Terus berkarya dan semangART . Maafkan jika ada ksalahan dalam gambar ataulun tulisan 🙏🏻 Kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT. . . #art #sketch #seni #sketsa #sketsawajah #anak #Bjorka #karyahanan #artwork #draw #drawingpen #gambar #wajah #gambaran #wargambarHan #InstaArt #instaArtwork #SemangaArt #Indonesia #dirumahaja #workfromhome #tetapbekerja #tetapbelajar #socialdistancing #wfh #wfhlife #workingfromhome (at New Zealand) https://www.instagram.com/p/CC8eLytBbKI/?igshid=pegka2jga4xx
0 notes
borobudurnews · 2 years
Text
5 Rekomendasi Film Indonesia yang Tayang Juni 2022, Catat Tanggalnya!
5 Rekomendasi Film Indonesia yang Tayang Juni 2022, Catat Tanggalnya!
BNews—NASIONAL— Beberapa judul film Indonesia dijadwalkan tayang pada Juni 2022. Melalui awal tahun dengan sederetan film bagus, paruh pertama 2022 akan ditutup dengan rilisan bulan Juni yang tak kalah menarik. Film My Sassy Girl hingga Keluarga Cemara 2 siap menghibur pecinta film Tanah Air. Tertarik untuk menontonnya? Berikut daftar film Indonesia yang tayang pada Juni 2022 seperti dirangkum…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
Photo
Tumblr media
Judul Film di atas adalah : 1. Ngentot Sama Keluarga Cemara Yang Sangat Binal 2. Karena Berbuat Salah Sepupuku Kena Entot Pamannya 3. Nyewa Hotel di Jepang Hanya Untuk Bercinta Nikmat 4. Ngentot Sama SPG Helm di Jepang Yang Cantik Sekali 5. Karena Salah Laporan Malah Diisengin Sekertaris Bos Kategori : Bokep Jepang Selengkap nya ada di kategori bawah ini : Bokep Jepang Bokep Barat Bokep Korea Bokep Indonesia
2 notes · View notes
sharingnothing · 5 years
Text
Film Keluarga Cemara
Sebenarnya saya bukan orang yang suka nonton film. Nonton film hanya sebagai hanya iseng saja. Diajak teman belum tentu mau kalau saya lagi tidak ingin nonton. Hehe
Saya iseng browsin dan menemukan film film di Indonesia yang bisa kita tonton secara gratis di iflix.com. Saya lihat da film film Indonesia yang dulu sempat banyak diberitakan namun saya tidak  menontonnya di bioskop.
Saya tertarik menonton film “Keluarga Cemara”. Cerita film ini berdasarkan sinetron “Keluarga Cemara” yang pernah di tayangkan di stasiun televisi RCTI sekitar tahun 2000an ya saya lupa, seingat saya ketika saya masih kelas 2 saya menontonnya sampai tahun kapan saya lupa. Hehe. 
Cerita “Keluarga Cemara” merupakan adaptasi dari Novel yang ditulis oleh Arswendo Atmawiloto. Yang kemudian diterbitkan menjadi sinetron di televisi dan saat ini sudah dirilis filmnya dengan judul yang sama. Film Keluarga Cemara ditayangkan di bioskop Indonesia tahun 2019 lalu.
Untuk filmnya saya mengatakan bahwa karakter yang dibuat sama dengan polemik keluarga yang menurut saya sangat manis. hehe. Sifat keluarga yang terbuka, keluarga harmonis seperti kebanyakan keluarga-keluarga lainnya yang saya sendiri bisa memposisikan diri saya di dalam cerita tersebut. 
Ceritanya tentang keluarga yang awalnya bahagia berkecukupan. Dengan Abah yang mempunyai pekerjaan sebagai kontraktor bangkrut dikarenakan terkena tipu oleh temannya sendiri. Akhirnya semua harta dan rumah mereka disita dan mereka pindah ke rumah Keluarga Cemara (peninggalan Kakek dan Nenek) di daerah. Di sanalah mulai problema keluarga muncul, Abah yang kehilangan pekerjaan, Euis dan Ara yang harus terbiasa tinggal di desa dan Emak yang selalu tabah menghadapi semua.
Kesimpulan yang bisa diambil di sini adalah dengan kondisi apapun dan seperti apapun keluargalah tempat kita berpulang dan dengan kekuatan keluargalah kita dapat bertahan dengan segala cobaan yang ada. Aseeek. Apa sih.
0 notes
satukanal · 5 years
Text
Berikut 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Tahun 2019 Lalu
https://www.satukanal.com/berikut-10-film-indonesia-terlaris-sepanjang-tahun-2019-lalu/
Berikut 10 Film Indonesia Terlaris Sepanjang Tahun 2019 Lalu
Tumblr media
SATUKANAL, MALANG- Sepanajang tahun 2019 yang lalu dunia perfilman Indonesia memang terus mengalami peningkatan dalam hal produksi maupun dalam hal penanyangan film di dalam negeri.
Hal tersebut memberikan pilihan kepada masyarakat luas dalam menikmati dunia hiburan dengan menonton film.
Setidaknya film-film Indonesia yang tayang pada tahun 2019 dari berbagai genre romance, komedi, horror, keluarga maupun action masih diminati oleh penonton.
Seperti film Dilan 1991, Dua Garis Biru, Danur 3: Sunyaruri, hingga flim My Stupid Boss adalah merupakan film-film yang tanyang di tahun 2019.
Berikut film-film Indonesia dengan jumlah penonton terbanyak sepanjang tahun 2019 dilansir dari situs Databoks, deretan pertama diisi oleh film adaptasi novel Pidi Baiq yakni Dilan 1991 menjadi film terlaris di tahun 2019.
Dengan jumlah penonton mencapai 5,3 juta orang selama tayang di bioskop.
Film yang merupakan sekuel dari Dilan 1990 ini sukses menjadi perolehan penonton terbanyak, yang juga mendapat predikat terlaris pada tahun sebelumnya, berdasarkan data dari filmindonesia.or.id.
Selanjutnya, ada film Dua Garis Biru arahan Gina S. Noer dan Danur 3: Sunyaruri yang diadaptasi dari novel karya Risa Saraswati yang menempati posisi ketiga pada daftar film terlaris sepanjang tahun 2019 yang lalu.
Dua film tersebut berhasil menembus dua juta penonton, dengan masing-masing sebanyak 2,5 juta orang penonton dan 2,4 juta penonton pada film Dua Garis Biru dan Danur 3: Sunyaruri.
Film My Stupid Boss 2 yang dibintangi oleh aktor terlaris juga ini yakni Reza Rahardian menempati posisi ke empat dengan mencapai 1,9 juta orang penonton selama penanyangan di bioskop.
Film dengan genre horror selanjutnya berada pada posisi ke lima dengan film Perempuan Tanah Jahanam yang mencapai 1,8 juta orang penonton.
Film yang juga baru kemarin ditayangkan di bioskop pada akhir tahun yakni Habibie & Ainun 3 berada pada posisi ke enam dalam daftar film terlaris dengan capaian penonton 1,7 juta selama penayangannya.
Film-film seperti Kuntilanak 3, Keluarga Cemara, Gundala: Negeri Ini Butuh Patriot mengisi deretan selanjutnya yang sama-sama memperoleh penonton 1,7 juta orang. Pada peringkat sepuluh merupakan film Imprefect: Karier dengan 1,4 juta orang penonton pada tahun 2019.
Film-film Indonesia terlaris tahun 2019 tidak didominasi oleh genre horror.
Film dengan genre komedi, drama keluarga, dan fiksi ilmiah pun berhasil menduduki posisi teratas, seperti My Stupid Boss 2, Keluarga Cemara, dan Gundal: Negeri Ini Butuh Patriot sebagai buktinya
0 notes