Tumgik
#GAK meme
mscolorsplash · 2 years
Text
Tumblr media
GAK GAK GAK
🐴
Part 4 of trying to find mlp fandom vets
81 notes · View notes
kruxton · 8 months
Text
kau beli je la takde bola baling ke tak KAU BELI JE BABI ada function ke bola baling tu air milo jugakkk 😭
9 notes · View notes
dinisuciyanti · 8 months
Text
Debat capres #3 [FINAL]
Akhirnya sesi debat pamungkas hadir, membawa meme-meme lucu di bumi X wkwkwk.
Performa Pak ganjar bagus, lebih bagus malah dari sesi terakhir, takjub dengan counter argumen beliau soal isu stunting makan gratis. Kasih paham PAKKKKKK!!!!! Kalo bukan Pak ganjar yang mulai nyerang, mungkin sesi debat 2.5 jam itu anyep kek sayur kurang garem. Closingnya bagus banget, nyindir petahana, dan mengingatkan masyarakat bahwa seseorang itu pasti berubah, menjadi lebih buruk lebih tepatnya.
Sementara, bapak kemeja biru, yang kalau ditanya A, jawabnya B, ngalor ngidul kemana-mana, duh kasihan, udahlah pak miara ayam aja di rumah, istirahat. Kalo HILIRISASI jadi kata favorit nepo baby, MAKAN GRATIS adalah jawaban pamungkas beliau. MAKAN. MAKAN. MAKAN. Ya memang sih urusan perut itu penting, tapi ratusan trilliun untuk program makan siang? udah kebayang jadi lahan korupsi. Hadeh.
Hampir 3x debat, kaya gak niat debat, atau emang kapasitas nya hanya segitu? gak ngerti dah. Tapi di saat yang sama, banyak banget influencer yang dukung, yang meskipun bukan sekelas Dian Sastro atau Daniel Mananta :) yang penting kan influencer jutaan followers yah? hehe.
Juga seperti biasa, Pak anies selalu bagus dengan kalimat dan gagasan yang ciamik. Opening statement bagus, ada bahasa isyarat juga! Keren! Jawaban soal bansos, apalagi, JLEB banget. Lebih dari itu, isu perlindungan perempuan dan UKT yang diangkat, brilliant banget. Closing speech nya juga bagus. Gak ada nyerang-nyerang kinerja kaya sesi terakhir, dan berhasil mengambil hati banyak penduduk Indonesia yang bisa berpikir.
Yah, udahlah, he is only 1 out of million Indonesian people, yang terlalu cemerlang untuk dilewatkan. Kalau menang, alhamdulillah, kalau enggak, mungkin memang negara ini belum siap jadi negara yang membahagiakan rakyatnya.
Oya, resume ada disini ya:
Debat capres 1
Debat capres 2
Debat cawapres 1
Debat cawapres 2
6 Februari 2024
53 notes · View notes
kinzheart · 6 months
Text
This meme on Pinterest reminded me of Gak so I had to add it in
Tumblr media
25 notes · View notes
gizantara · 10 months
Text
Manusiawi
Waktu lagi scroll akun fesbuk bodong, nemu meme ini dan hahaha relatable banget!
Tumblr media
Di twitter dan quora: sok kritis nyimak postingan berat-berat mulai dari politik, sejarah, konspirasi, isu Palestina, isu perempuan, sampai trending topic apapun yang lewat di base, retweet thread lucu maupun insightful, ngumpulin meme, nyimak debat atheis vs theis, nyimak bahasan MBTI, nyimak base itbfess juga wkwk (undipfess lebih seru sih untuk disimak)
Di akun bodong fesbuk: tukang save dan repost meme, pendengar curhatan orang, pengayom anak-anak sekolah tentang mata pelajaran dan ilmu pengetahuan umum, join diskusi game, anime, dan komunitas, mencari jokian, menemukan berbagai lifehack, nonton reels yang suka nge-review film (paling inget mah film Escape Plan yang openingnya "di mata orang ini hanyalah sekotak susu" dengan backsound tereng teng teng teng teng teng), NONTON VIDEO NYUCI KARPET WKWKWK SATISFYING BANGET, nyimak war fandom K-Pop yang masih pada sekolah
Di instagram: ngikutin akun-akun inspiratif, ilustrasi sederhana but deep meaning, meme MBTI, penulis, dan psikolog
Di youtube: ceramah Ust. Nouman Ali Khan, Ust. Omar Suleiman, Syekh Imran Hossein, podcast Praz Teguh dkk., podcast Uus, Lapor Pak, Gideon Tulus dengan segala skill dan lifehack unfaedahnya, Stand Up Comedy, Eka Gustiwana, Yoasobi, kadang ILC kalau seru itu juga, video bikin rumah di tengah hutan pakai bambu dan ngelubangin bawah tanah (dengan speed 2x lipat), nonton review gadget di Gadgetin (hampir semuanya kaya tontonan bapak-bapak banget biarin, bapak aku lebih aneh nonton video orang mancing wkwk)
Di whatsapp: jamet abis gak ada lawan, slow reply, repost meme
Di tumblr: sok bijaksana mengambil semua ibrah dari setiap kejadian, puitis, si paling memaknai sesuatu hahaha geleh, suka ngelike postingan apa aja yang lewat beranda soalnya cerita orang pada bagus-bagus
Di real life: nolep, wibu dikit, tukang desain ige komunitas, menafkahi kebutuhan kuota dan gaming dua bocah di akhir pekan, nobar Naruto, Avatar Aang, Jujutsu Kaisen, dan Spy x Family bersama mereka, family time di atas segalanya!
Gak ada yang mau diceritain sih. Cuma mau nulis sesuatu yang "lebih manusiawi" karena ternyata pas dibaca-baca ulang akun ini tuh selama ini isinya serius amat. Hidup perlu dibikin enjoy yakan, gak semuanya harus ada pelajaran. Kadang emang cuma kejadian nir-hikmah yang meninggalkan kesan seru aja, itung-itung memperkaya pengalaman.
— Giza dan Minggu pagi yang semenjana
30 notes · View notes
queenhoneybee-exe · 1 year
Text
Tumblr media
happy birthday mlp!!! ♥
how has it been 13 years already ??? i remember when my ex friends first got me into the show where i'd skip the intro out of pure cringe bcs ponies are for little girls, not for manly 14 yo cis girls like me!!1!!1!
then i was waiting for livestreams of the 3rd season premiere and i'd freak out in the chat lol... i started calling myself a "pegasister" on deviantart, even had those tacky f2u stamps on my profile oh god.. hell, my very first cosplay was of rainbow dash (it was sooo shit help).
ponies helped shape my art style and even taught me english!! and ofc the friendship lessons, those taught me a lot too. oh, the memories i'll forever cherish... all the memes that came out (love and tolerate, gak,...) and all the gorey shock-value creepypastas, ack...
never have i ever had a longer hyperfixation than this that still lasts to this day. except bunnies maybe. if you wake me up from deep sleep, i'll be able to recite many scenes from the show, i'll be able to do the sunshine sunshine ladybugs awake dance, i'll remember lyrics not only from the show but from the fan-fuckin-made friendship is witchcraft (which still hold up unlike that .mov bullshit). yes i've got the tism why do you ask.
god and the final episode ????? i dont agree w twilight's final design or her role in the world or w the friendship school as a whole, and i didn't care too much for the final song either... except for the very fucking end, where they play the main jingle for a second... yeah no i cried like a fucking baby lol
idk i think i owe a lot to this show. i've met some really nice people thru it. it really is the epitome of friendship, i firmly believe that. so happy 13th, my little ponies! ♥
47 notes · View notes
tempat-bercerita · 9 months
Text
Hal terberat di tahun ini; melepaskan sahabat ke kehidupannya masing-masing. Bahagia dan sedih di satu waktu. Gak ada lagi keriwehan ngatur jadwal buat nongkrong tiap weekend, gak ada lagi chat “kau sibuk gak? Aku galau, mau cerita, lama”, gak ada lagi telpon tengah malam cuma buat nemenin buang air kecil, gak ada lagi chat random cuma buat ngetawain hal receh yg kadang sampe bikin mikir “kok bisa sampe kepikiran gitu, ya?”, gak ada lagi ajakan shopping yg sampe harus maksa buat ikutan belanja juga sampe dipilihin barang-barang yg girly sekali, gak ada lagi kiriman meme receh yg bisa mengalihkan sejenak dari riuhnya pikiran, gak ada lagi yg ngejemput dan dengan santainya ngomong “nanti kau yg bawak motornya ya, aku capek habis jadi musafir”, gak ada lagi yg tiba-tiba nongol depan rumah karena hapenya ketinggalan di mobil pacarnya, gak ada lagi ajakan buat nyobain menu baru di sana-sini, ah masih banyak lagi.
Iya, time flies. Senangnya punya banyak memori indah, berpisah karena hal yg membahagiakan.
Melihat satu persatu berpasangan berdiri di pelaminan, membagikan moment bersama di akun sosial media masing-masing, mengganti foto profil akun whatsapp menjadi foto berdua. Senangnya menjadi bagian dari perjalanan hidup mereka.
Rasa sepi ini tidak sebanding dengan bahagianya melihat mereka bahagia.
Semoga apupun yg terjadi, mereka tetap mencintai dan dicintai pasangan mereka dengan tulus, selama hidup, sampai syurga 🤲
- Pekanbaru, 26 Desember 2023
9 notes · View notes
lebensmoode · 1 year
Text
Actually...
... there was someone I avoided here that made me take some times off. No, it was two. They made me hate what I should have cherished and been happy for. They made me even hate myself.
But now I think, what I hated wasn’t the persons. It’s the “thing”. The nature that they have. It wasn’t myself, but the negative and pathetic thought that empowered me. I hated why I was thinking and feeling that way. At least I have learned that what they were doing is out of my control and honestly has nothing to do with me. My resentment back then, yes, it was the result of comparing lives.
I thought I’ve been free from comparing, but it’s still testing my sanity :)
Now I'm in reckless mode about it, been there done that. Just want to work for what I can change.
---
Ini efek abis namatin drakor yang ber-genre melodrama makanya tulisan pun jadi ikutan sok serius. MAU REKOMEN DRAKOR YG BIKIN NGAKAK DONG BIAR HAMBA KEMBALI WARAS HUHU 😭
Kembali ke tujuan pengen sharing kehidupan selama hiatus. Sebenernya waktu itu beneran ngerasa useless sampe ke pori-pori terdalam karena satu dan lain hal. Freelance editan novel stuck, gak pernah masuk tawaran lagi. Bingung banget cari pemasukan dari mana. Udah bikin akun di fastwork tapi kayak I’ve done nothing. Pokoknya bener-bener ngerasa dibuang sama semesta, gaboleh hidup di bumi lagi :’)
Trus gak lama, pertengahan bulan juli, aing ngeliat story wa temen yg lagi butuh pengajar toefl online sampe akhir bulan. Niatnya mau nanya2 doang karena blum ada pengalaman ngajar toefl, eh langsung dihubungin dan disuruh ngajar. Mana gw gak perlu ngirim CV. Kan how could you trust me when I have trust issue with myself, gitu. Yaudah, jadi tu ngajar toefl online sampe akhir bulan, gw juga harus ngungsi ke tempat adik yg di tebing tinggi karena mereka pake wifi. Alhamdulillah ada pemasukan.
Masuk agustus, si temen yg sama ngepost story wa lagi yg isinya oprec tutor online untuk english speaking. Gw yang berbekal dari kelas online toefl kemaren ngerasa yauda lah coba aja lagi, manatau manatau. Yg ini lebih ketat, karena pake interview online segala. Gw dengan songongnya pergi ke starbak utk pake wifi mereka pas interview, berakhir nyesel karena SB MUTERIN LAGU BLACKPINK GAK HABIS-HABIS YAROOOBB MANA VOLUME NYA KENCENG. But luckily during the interview, lagunya yg terputer tuh lagu-lagu klasik era Frank Sinatra gitu. Itu pun masih dikomenin sama yg interviewer-nya “enak ya kita interview nya ada backsound” 🥂
Pasrah dah pasrah, gw rela gara-gara backsound SB gw gak keterima kerja. Konyol pisan wkwk. Alhamdulillah besoknya gw dikabarin lagi dengan kabar baik. Padahal aslinya I didn’t hope so much, kayak kalo gak keterima tuh gapapa bgt. Karena gw gak se-prefer itu untuk ngajar lagi, especially online. Rupanya semesta masih baiikk, masih dikasih jalan rejeki.
So here I am now, 2 kelas di bulan agustus udah dijalanin. Agak keteter sedikit mengingat jumlah siswanya yg hampir 20. But even so I love it anyway. Untuk bulan september ini gw dapet 1 kelas privat yg siswanya adalah cowo dan kita sebayaan. Semoga gak terjadi apa-apa hahaha
Karena masih bareng doi, si Rubby 🙃
Soal asmara, there’s nothing much different. Idk this is a good thing or a bad thing. But he really is a good company. Almost never we had a fight to each other. Gw pernah nangis kejer gara2 dia gak bisa dihubungin seharian pas gw lagi di tebing. Waktu itu pas lagi marak-maraknya begal. Panik dong, takut dia kenapa-napa. Taunya… hapenya dimaling :')
Beberapa minggu tinggal bareng keluarga adek gw di tebing, gw masih ngerasa relax dan enjoyable compared to live with my parents. Entah ini udah masuk ke kategori durhaka atau belum, atau entah emang udah di usia yg gak nyaman kalo tinggal bareng ortu. Dikit lagi, gais, dikit lagi tante ini masuk kepala tiga. Ckckck
Kangen ngeluh di sini, kangen misuh-misuh. Kangen reblog memes. For all this time, yg jadi pengganti Tumblr ya Rubby. I’m thankful for his being beside me. Kayaknya kalo gw jomlo, gw gak akan kepikiran untuk hiatus. Bisa gila gak ada tempat sampah :D (i asked him whether he would feel offended to address him tempat sampah, but he was okay with it✌🏻)
Now I’m here again with a new page. Gak berubah drastis kayak di pilem-pilem kok, yg mendadak jadi cantik, kaya, banyak harta. Tapi boleh ya Allah, hamba gak akan nolak 😊🙏🏻
13 notes · View notes
the-trinket-witch · 10 months
Note
Hello! Long time no see, skele-pal! I need to know No. 17 for all-
ask meme here: (Also HOI HOI!!! You get to meet The Cook and Mr Khan too, now!)
What is the weirdest thing your oc regularly eats? (I'm changing it a little by adding 'the oddest thing your OC has ever eaten')
Albert:
Being from Altus, RQ, he's had exposure in trying things like Pie and Mash (which so happens to have eel in/accompanying it). It isn't often, but he does still enjoy the dish on occasion. As well, He's tried Chicharrón de pulpo. This was only on accident, though, as it was in the weeks following Azul's attempts to take the Dorm from them. Yuu had learned how to 'Passive aggressively' cook things like the aforementioned octo-chicharrón to pointedly bring to lunch. Needless to say: Yuu smugly shared some with the Twins, while said Tweels got a show in the grave face Al made on the realization.
Yuu:
This is probably the weirdest that others would probably balk at but: huitlacoche, corn smut or 'mexican truffle'. They loved how their grandma could make it a big deal because of how difficult it is to get a hold of fresh. 'Canned never tastes the same, mi hijo' She would say.
Tidus:
It might be easier to count on fingers things the dude hasn't tried yet. There were a few misses, but some like okonomiyaki were a knock outta the park. Similar to how Floyd likes making odd takoyaki concoctions, Tidus loves putting different things in okonomiyaki to see what works and doesnt.
Lázaro:
He has a pretty varied palate, but the one he just couldn't get into were fluffernutters (Peanut butter/marshmallow fluff sandwiches). Something others might think 'odd' he eats on the regular though, would be menudo, only because of the tripe.
The Janitor:
They motion that while they don't have a sense of taste, they do experience temperature differences and textures. Because of that, many a non-edible thing has been chewed on, with the one of the least preferred textures being non-neutonian fluid. AKA Gak/slime/putty. They describe it as squeaky, cold and sometimes grainy.
Aadesh:
He has had a chance to try a lot of things, being the closest underling to Mr. Khan. His consistent 'irregular' favorite is beef tar-tare. The strangest thing he's tried (and didn't like) was snake wine. He only choked it down at the insistence of Mr. Khan, one evening, having to feign an absence of utter disgust.
Jon Teach:
"Ahaha! Y'can eat most anything if ye fry it in enough butter and salt! The things ye can stomach, though, when the billfold's feeling a bit light and the fishin's been rough."
Mr. Khan:
Something he enjoys on a more regular basis is shark curry. He has tried sharkfin soup and birds nest soup, but prefers the greater substance in something like curry. The 'Strangest' thing he's ever consumed isn't something he'll put in his financial books. He has a taste for more 'exotic' meat. (Read: hard to obtain due to regulations or ethical concerns)
7 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 10 months
Text
Mbak
Jadi kemarin ceritanya aku reshared/reposted reels in instastori kan. Menurutku kontennya harmless yah, dari akun bodor phd meme gitu captionnya (ga verbatim): “girls when asked for marriage after getting doctoral degree” terus her life flashes before her eyes gitu yang dia gendong bayi sambil telponan, nyuci piring, ngelipet baju, ngelap kaca(???). Terus di-reply salah satu mutualku: “untungnya di Indo ada mbak (laugh emoji)”. Which is TRUE AF. Bersyukurlah kita semua wanita-wanita Indo yang hidup berkecukupan sampai bisa nge-hire mbak/ART di rumah untuk bantu-bantu pekerjaan rumah tangga seperti yang di video. Cuma ku jadi mikir: “iya kalo di Indo, lah kalau wanita-wanita di luar Indo gimana? Mangnya cukup gaji buat nge-hire nanny dengan proper UMR???”. Di sini nursery yang orang nitip naroh anak jam 9 pagi terus pickup jam 17 aja mahalnya minta ampun.
Kemudian, ku jadi mikirin lagi: konsep “Mbak” aka ART itu ternyata cukup messed up ya. Aku pun nggak yang innocent dan clean dengan hal ini juga karena aku tumbuh di keluarga yang ber-ART karena mama papaku dua-duanya kerja kan dulu. Dan nggak dipungkiri lagi bahwa proses urbanisasi: orang Jakarta ngebawa orang dari desa di Jawa ini ya long term impact bagi si keluarga ART-nya bisa jadi bagus banget. Salah satu mbak-ku sekarang jadi orang Jakarta seutuhnya, ngontrak rumah di RT sebelah, anaknya udah SMK di Jakarta, intinya hidup mereka berubah lah. Cuma ya gitu, jadinya nggak ada kontrol laju urbanisasi karena literally gaada yang ngecek dan ngatur??? Terus yaudah desa mereka ya ga kebangun lagi aja. Duitnya berhenti muter di Jakarta.
Itu baru dari sisi governancenya ya. Mungkin masih banyak aspek lain yang aku ga terlalu ngerti karena aku bukan anak governance. Tapi ya betulan mereka mendingan dibayar 1,5 juta/bulan dibandingkan stay di desa dengan income 0 rupiah dan jadi child bride aja.
Kemudian masuklah kita ke sini: pay rate atau upah atau gaji. Kerja dibayar 1,5 juta/bulan inhumane banget gaksi??? I mean, dulu aku pernah sebagai dosen PKWT di Universitas Indonesia (UI) (gak kusensor ye karena emang kenyataannya gitu) dapet upah 1,7 juta/bulan, ku baru lulus S2 dari Perancis. Terus aku betul-betul merasa GAADA, REPEAT, GAADA orang di dunia ini yang deserved untuk dibayar 1,7 juta rupiah/bulan, apapun pekerjaannya. APALAGI, apalagi ini adalah cleaning up your dirty dishes??, doing laundry???, nyapu dan ngepel?? Those are very taxing tasks??? Terus ada juga kan yang nginep which means mereka ga punya working hour aka harus keep working all the time 17hours (selain tidur 7 jam)/24?? Dan gajinya ga UMR???
Belom lagi bahas insurance ya. Kerja-kerja informal gini tuh betulan ku bingung banget gaada asuransi kepegawaiannya. Terus kalau mereka mengalami kecelakaan kerja gimana?? Iya kalau bos/majikannya mau ngover, lah kalau nggak? Seram.
Ku juga belum lama habis nonton filem tentang ART gitu kan dalam rangka Black Month History gitu lah, ada festival film temanya “Decolonisation in Motion”, bagus deh (salah satu perk sekolah di luar: ter-edukasi banget hal-hal kaya gini). Filmnya judulnya Black Girl tahun 1966 keluarnya. Jadi dulu tuh apparently di Perancis juga common orang-orang putih bule bawa “Mbak” ART dari Dakar, Senegal.buat bantu-bantu bersih-bersih rumah di Perancis. Long story short, dibahaslah masalah si cewek ini ngerasa ga punya freedom, harus mau disuruh-suruh, gabisa act on her own will (yah tipikal value-value yang dijunjung negara barat lah ya, apalagi Perancis sendiri konsep negaranya kan liberte egalite fraternite). Terus, duh ini akan spoiler tapi intinya ceritanya tidak berakhir dengan baik lah ya, dan mayan sedih.
Aku nonton ini sama ada orang Indo juga, yang pas kecil di rumahnya ada Mbak juga, dan beres nonton filem ini, kami berdua jadi bahas how fucked up konsep “Mbak” is. “And how come it only comes in girl, as in ONLY in ‘MBAK’? And there is no boy version which is a ‘MAS’??? Apakah bersih-bersih itu solely kerjaan yang bisa dilakukan oleh cewek???”, we said.
Kemudian datang juga idealisme aku sebagai orang yang believe that both men and women deserved equal opportunity in education and pay. Ngelihat konsep Mbak ini sebetulnya suka sedih karena ya mereka betulan di usia yang masih super ideal buat sekolah?? Sometimes they are as young as 17 or 18, betul-betul baru selesai SMA (BAHKAN ada yang baru lulus SMP??). They should be in Uni learning SO MANY THINGSSS. Tapi ya balik lagi ke atas kan. Pilihannya bukan uni vs jadi ART buat mereka, melainkan jadi ART vs child bride…. Sad tapi emang reality-nya gitu mau gimana lagi…
Yah… Yaudah gitu ajasih. Intinya apa gatau juga, cuma mau ngeluarin unek-unek aja. What do you guys think about ART/Mbak? Setuju-kah kalian? Apa nggak? I leave the podium to you:
8 notes · View notes
gakupo-spotted · 1 year
Text
Hello! This is a Gakupo-dedicated art reblog sideblog inspired by @miku-spotted!
Submissions are welcome!
Icon link!
Tags -
#gak spotted - Gakupo art
#gak and friends spotted - Gakupo art featuring other Vocaloids!
#not gak - Updates and such
#gak meme - Memes and such!
#gak asks - Asks, probably pertaining mostly to Gakupo
16 notes · View notes
rrrecklessabandon · 5 months
Text
practically I don't like to talk about professional ish thing outside work, I don't wanna share sql memes or offer trainings through my social media, I don't if it's a good thing or not, but I always think that the true player and the smartest one usually just being quite and never showed up.
Kemarin dan hari ini gue mengkepoi 2 orang yang cukup berbeda, not intentionally tapi I found them randomly dan jiwa spy ku meronta ronta. Aku suka melakukan hal hal seperti ini sebenernya buat semakin tau diriku seperti apa, jadi fokusnya lebih ke akunya sendiri, bukan orang yang aku kepoin.
Pertama, ada istrinya enrico drummernya lomba sihir, orangnya cakep abiiiisssss dan pertama kali gw liat dia di ig nya enrico akunnya privat jadi gw gatau orang ini gimana. Tapi kaya auranya beda aja dan gw penasaran. Gw awalnya mengira ya just typical mbak mbak jaksel cakep wangi dan kaya raya dengan gaya hidup yang sedikit party dan hepi hepi. Tapi kmrn gw menemukan akunnya udah gak di gemboookkk aaakkk. Dan gw kaget bet karena dia lulusan S2 university of new yorkkk terus jurusannya teknik teknikan gilak. Tapi lu tauuu feednya ig nya jarang banget yang nunjukin skill paling ada ya foto graduation aja, padahal gw yakin yang dia pelajarin pasti susah, ibarat lu lah orang yang sebenar benarnya punya hak untuk fleksing. Nah yang kaya gini gini nih yang gw suka, pemain ga berisikkkk. Pokoknya mba zahra humaira I secretly admiring you. Gw suka personality yang kaya begini, cewe2 STEM yang pinter tapi ga pernah bawa bawa dunia stemnya yang keren ituh dalam kehidupan sehari hari, waktunya kerja ya kerja, waktu parti ya parti, kan gak seru masa party ngomongin median dan accuracy. Makin pinter orang biasanya makin ngerasa banyak hal yang gak dia tau, makanya nggak sering fleksing.
Kedua, hari ini gw mengkepoi seorang yang baru switching ke dunia data analyst, mungkin baru 3 tahunan. Tapi twitnya udah yang kaya belajar statistik bertahun tahun macem "bahkan di dunia kerja aja masih banyak yang gak tau median itu buat apa", ya emang suka suka dia sih mau nge tweet apa, tapi poinnya adalah, orang yang baru belajar ilmu biasanya suka berasa paling ngerti, wajar karena dia belum tau bahwa ada banyak hal yang dia belum tau, karena merasa paling ngerti, maka dia akan mudah komentar, judging, dan begitulah you name it. Mungkin orang ini memang beneran pinter, terbukti dari dia jadi mentor dan kerja di perusahaan yang bagus, tapi feels of excitement nya masih berasa banget kaya orang lagi kasmaran sama ilmu baru. Personally gw gasuka orang begini.
Jujur gue dulu juga pas awal awal belajar hal baru gini, bawaannya kayak wah banget, tapi gw selalu melihat keatas kaya cewe cewe keren tadi kayak mbak zahra tadi, crystal widjaja, dian rosanti yang sudah melanglang buana abroad and beyond, mau sombong tuh apa yang mau tak sombingin, yang ada malu sendiri. Sekarang mah fokusnya terus belajar terus penasaran aja.
3 notes · View notes
talsmara · 1 year
Text
11:16PM
Udah lama pengen nulis2, tapi baru bisa sekarang! ahaha
Belakangan semakin berasa kalau teman bisa datang dan pergi kapan aja. Bisa setiba-tiba itu. Sebenarnya gak heran, karena (katanya) memang semakin tambah umur, semakin sedikit temannya atau semakin kecil circlenya. Bisa jadi karena memang udah beda interest atau ya karena satu persatu mulai membangun rumah tangga dan berkeluarga, jadi ya beda prioritas aja. Beberapa tahun belakangan tapi tanpa sadar sepertinya jutru aku yang suka menarik diri dari teman-teman. Kurang tau juga apa alasan pastinya... tapi pandemi juga menjadi salah satu faktor yang cukup berperan, dimana selama pandemi hingga saat ini aku betah sekali di rumah. Menghabiskan waktu untuk bekerja dari rumah, bermain game dan nonton film sendirian heheh
Nah, kemarin sempet baca-baca highlight IG-nya influencer, tentang friendship breakup. Gak begitu mendalami banget semua bahasannya, tapi sepertinya ku sedang mengalaminya.... haha. Tidak hanya dengan seorang teman aja. Aku sadar kok sebenarnya aku yang menarik diri lebih dulu (bukan tanpa sebab sih), tapi ternyata kok rasanya ga enak ya? :( Bertahun-tahun berteman, akupun kurang yakin sebenarnya bisa dibilang teman dekat atau tidak, tapi aku merasa aku dan temanku sudah sangat dekat. Ada masanya sering ngobrol-ngobrol receh, sekedar cek kabar, sending reels/meme, we did it almost everyday. Sesekali kemudian muncul waktu dimana ego masing-masing terlalu tinggi, hal-hal sepele jadi masalah (ya sebenarnya ini wajar sih dalam hubungan antar manusia). Cuma lama-lama ku merasa ngejalanin pertemanan ini kaya effort banget, apalagi lama-lama terasa "hmm apa cuma aku sendiri ya yang nganggep kita itu deket?" apa menurut dia emang ku ini gak ada artinya sebagai teman ya? Intinya sih, aku lama-lama merasa energiku drained banget kalo lagi komunikasi. Malah kebanyakan salah pahamnya, beda pendapatnya dan hal-hal lain yang aku atau diapun kayanya gak bisa jelasin juga kenapa bisa begitu haha tapi ya setelah terjadi terus menerus, akhirnya baru memutuskan menarik diri. Lama-lama selalu kepikiran, "mungkin sebenarnya aku dan dia gak cocok aja kali ya."
Cuma ternyata tidak semudah itu juga untuk menarik diri :") Semuanya selalu berakhir deket lagi. Ujung2nya ngobrol lagi, main lagi, deket lagi, tapi selalu berakhir sama juga, yang ujung-ujungnya ngerasa capek tiap ada masalah yang aku sendiripun tidak paham sebenarnya kenapa bisa begitu haha. Itu terus berulang sampai akhirnya aku nyerah, dan benar-benar memutuskan untuk ngasih waktu, ngasih ruang buat diriku sendiri terutama (ya gambarannya persis lagu Tulus yang Ruang Sendiri deh). Kalau sekarang-sekarang ini, hubungan kaya gini mungkin bisa disebut toxic ya. Kebanyakan drama. Tapi disatu sisi jadi berpikir juga, apa mungkin kita emang toxic satu sama lain? Setelah kucoba, aku berhasil ngasih diriku waktu kurang lebih 4 bulan buat benar-benar stop, karena ya udah bener-bener capek aja.
Terus gimana perasaannya selama 4 bulan itu?
It was REALLY hard, heheh. Mirip waktu dulu ngalamin breakup beneran haha. Walaupun perlahan akhirnya bisa nerima dan bisa ngerasa ikhlas kalau emang yang namanya pertemanan tuh bisa selesai sampai disitu aja. Tapi rasanya emang aneh, bahkan kayanya lebih ga enak daripada putus cinta! hahaha. Tiba-tiba kehilangan teman ngobrol sehari-hari, kehilangan teman jalan-jalan. Rasanya selalu kepikiran untuk sekedar nanya kabar, tapi ya gengsi buat ngomong duluan lagi. Terus jadi ingat, ada salah satu hal yang mbak influencer itu bilang terkait ini, yang aku setuju banget sama pernyataannya. Pada intinya: walaupun kita masih punya keluarga, masih punya banyak banget teman lainnya atau masih bisa mencari lagi banyak teman baru, gak ada yang bisa gantiin posisinya di diri kita. emang terasa something missing aja, yang tidak bisa tergantikan oleh siapapun/apapun.
Sekian kali ya cerita-ceritanya hehe. Hal kaya gini ya ternyata memang wajar terjadi, tapi mungkin akan ada masanya dimana kita sama-sama sudah bisa bersikap lebih dewasa dan bisa menurunkan ego masing-masing untuk bisa berteman baik lagi sama teman baik kita, hehe.
9 notes · View notes
fauzahocan-arts62 · 8 months
Text
I missed what happened to tpc here
Disclaimer: speak with my own country language
Fr, tpc bakal cancel selamanya?
Gak habis pikir, dulu masalah quadragonx yang ngambil hak Brittany yang bikin canon cerita Brittany cuma sampe episode 5 dan dia yang lanjutin cerita tpc hingga dia menghilang dan malah gak lanjut(lu kalo gak bisa gak usah claim bngst), breabear yang malah bikin video animasi tpc nge seg gak jelas, ditambah report dan suspend akun fans tpc yang bikin dub, translate sama memes, hingga tahun ini pula Brittany gak jadi lanjut lagi cuma gegara tag doang
Lu masalah sama tag? Cuma ditambahin jsab di belakang doang kok marah, coba lu misal bikin cerita fanfic sendiri dari suatu game/anime/film/series trus pake hastag, di hastag ternyata nama cerita nya ada yg sama dan udah kepake, trus solusinya apa? Y TaMbAhIn nama game/series/film/anime di belakang, auto cuma ada cerita kamu kan di situ dan orang tau itu ada cerita buatan elu dari game/anime/film/series, ngerti kan guna nya apa
Dongo banget 👉🤓👈
Yaudah gw bingung mau bicara apa lagi, pokoknya gw menghilang lagi, mohon maaf baru tau beberapa hari yang lalu, saya undur diri, byee
3 notes · View notes
benmisim · 11 months
Text
offf kızılcık şerbo bu sezon hiç çekilmiyor ya hiçççç. doğa’nın fatih’e bebeği göstermemesi, yabancı biriymiş gibi “benim kızımı göremezsin”ler falan aaayyyhhh gerçekten bıktırdı. kızıyla nasıl bir özdeşleşme bu “sen onun annesini üzdün onu göremeyeceksin” falan :d kendi davana niye çocuğu karıştırıyon ki. insana fatih’i savunduracaklar ya clckc tamam böyle bi durumda hiçkimse adamın suratını bir an bile görmek istemez, çocuğunu göstermek istemez, ama bir yerde istemeye istemeye de olsa çocukla görüştürmeye mecbur olduğunu, bunu engellemeye hakkın olmadığını bilirsin.
bunu geçtim fatih’in bebeği polis nezaretinde doğa’dan alması, eve götürmesi ve evdekilerin de bunu şenlikle karşılaması saçmalığı??? kafayı yedim “ulan çocuğu nasıl besliceksiniz” diye. hayır mama da vermediler “doğa gelip emzirmicek mi” diye bekliyorlar, aradan en az 12 saat geçmiş ertesi gün olmuş doğa bekliyorlar :D pembe hanım “asla mama olmaz anne sütüyle beslenecek benim torunum” falan dediğine göre 12 saattir aç bekletiyorsunuz bebeği :D kimisi mantık arama dizi işte falan diyebilir ama bu kadar da değil be. doğa da öyle evde oturuyor, süslenip avukata gidiyor falan. böyle bir durumda skerler fatihi de ailesini de, gidersin o eve ne olursa olsun bebeğin yanında olursun ya. emen bebek bu. gak dese meme guk dese meme vermen gereken bi bebek.
ay cidden saçmalık dolu izleyemicem.
5 notes · View notes
merakiasa · 1 year
Text
bagiku, perjalanan kereta lebih dari sekadar mengantar para insan menuju tempat terbaik yang mereka inginkan.
bagiku, perjalanan dengan suara vokalis The Neighbourhood yang mengalun di kedua telinga serta samar-samar suara roda kereta yang menghantam jalan di bawahnya adalah salah satu waktu terbaik untuk melayangkan pikiran dengan bebas.
bagiku, perjalanan kereta lebih indah dari suara Pak Nardi, wali kelas semasa aku SMA yang menyebutkan nama panjang serta pencapaianku menjadi juara 1 lomba olimpiade fisika tingkat nasional yang diakhiri dengan riuhnya tepuk tangan dari seluruh murid di lapangan.
bagiku, kamu alasannya.
alasan mengapa sinar matahari yang terlampau silau dari jendela kereta ini tidak terlalu menyebalkan. padahal aku tidak terlalu suka cahaya yang terangnya sama seperti cahaya ponsel para orang tua. aku tidak protes bahkan ketika penumpang di sebelah kiriku berkata, “saya sangat suka pemandangan Semarang-Bandung ketika sore begini loh, mas. jendelanya saya buka lebar-lebar kayak gini gapapa ‘kan, mas?”
aku menghargai seorang wanita paruh baya yang tersenyum lebar padaku saat itu. “Saya juga suka, bu.” aku membalasnya dengan kebohongan.
padahal, aku lebih suka gelap. padahal, pemandangan di luar jendela yang bergerak itu bahkan membuatku mual.
nyatanya aku saat itu hanya merasa tidak enak saja pada orang yang bahkan tidak kuketahui nama panggilannya.
sama seperti ketika kamu pertama kali menyodorkan sebotol air putih kepadaku tiga tahun lalu, Sab.
saat aku berusaha sekuat tenaga menahan tangis, setelah mendapat kabar bahwa orang tersayang yang membuatku cepat-cepat pergi ke Semarang untuk melihat perkembangannya di Rumah Sakit Paru bahkan sudah meninggalkan kami semua bahkan sebelum aku tiba di sana untuk memecah rindu.
satu-satunya kerabat sedarah yang menyayangiku dengan sepenuh hati, satu-satunya yang selalu menyambut hangat kedatanganku di Semarang dengan dialog andalannya yang terdengar sangat ramah di telinga, “Mas Rai, mau nenek buatkan teh panas atau jahe susu?”
aku selalu pilih jahe susu.
tangisku pecah, Sab, saat ingat itu. asmaku entah kenapa kambuh setelah kukira aku sudah sembuh beberapa tahun lalu. semua kenangan indah yang tidak bisa dihitung pakai jari perlahan memenuhi isi kepala. berisik, menyakitkan, dan tidak bisa dikontrol.
tangisku pecah namun aku sebisa mungkin tidak bersuara. rasanya sesak, aku bahkan makin sulit bernapas. dadaku naik turun tidak karuan, berusaha memproses kabar yang kudapatkan dari Pakde melalui pesan singkat. sedangkan tanpa aku tahu pasti kapannya, kamu menyodorkan botol ke hadapanku.
“Mas, minum.”
tanpa bertanya, kamu menyuruhku begitu saja. seakan ini bukan yang pertama kali.
tanpa bertanya juga, aku mengambilnya dan menuruti perintahmu. refleks, aku menyerahkan botol tersebut ke tanganmu setelah usai meminum dua tegak.
“Feeling better?”
saat kalimat itu terlontar, barulah aku menyadari napasku mulai teratur. Tangisku terhenti, walau dada rasanya masih sesak. Aku menoleh ke kiri, akhirnya dapat melihat wajahmu sepenuhnya dengan pemandangan hijau di belakangnya.
“So much better. Makasih, ya.” aku memaksakan senyum.
“Gak perlu senyum kalau emang lagi ngerasa sedih, mas.”
aku tertegun.
“Pemberhentian setelah ini lumayan lama, sekitar 15 menit. Mas bisa turun dari kereta lalu ke toilet stasiun. Nangis sepuasnya.”
aku tertegun, lagi.
“Makasih, ya.”
setelah itu, aku kembali menuruti ucapanmu. kereta yang berhenti cukup lama itu membuat aku cukup bisa meluapkan semua emosi yang sejak tadi tertahan.
namun, siapa sangka, Sab? ternyata ucapanmu selalu aku turuti hingga 2 tahun setelah kita lebih mengenal satu sama lain.
kamu yang selalu protes kalau aku kurang minum air putih. kamu yang selalu melarangku untuk mengangkat telefon saat berkendara karena fokusku gampang terpecah dan aku bisa saja mengalami kecelakaan, bahkan ketika telefon itu dari kamu.
kamu yang selalu mengingatkan bahwa aku tidak boleh terlalu banyak merokok karena asmaku sering kambuh. kamu yang selalu memesankan makanan saat aku bahkan lupa waktu jam makan siang. padahal aku di Bandung, kamu di Semarang. secanggih itu, ya, teknologi sampai bisa membuat yang jauh selalu terasa dekat.
sayangnya, teknologi tidak bisa menyatukan dua orang yang memang bukan takdirnya sejak awal ya, Sab.
kalau bisa, sumpah, aku akan bekerja 24/7 tanpa libur untuk bisa mengumpulkan uang dan membeli teknologi itu, Sab.
karena sejak kamu memutuskan untuk pergi, kamu membawa sebagian semangatku untuk hidup.
duniaku mendadak runtuh sejak sore itu kamu berkata, “Rai, aku harap kamu bisa temuin orang yang lebih pantas buat kamu nantinya. Yang bisa selalu mengerti isi kepalamu yang penuh itu. Yang selalu bisa memprioritaskan hidup kamu dibanding hidupnya sendiri. Yang selalu mencintai kamu lebih dari ia mencintai dirinya sendiri dan hal-hal yang membahagiakannya.”
“I hope you’ll meet a person who can do all the things I can’t do for you, Rai.” tangismu pecah waktu itu. tepat saat aku ingin meraih tanganmu, kamu sudah buru-buru membalikkan badan untuk pergi.
bahkan sampai saat ini, punggungmu yang menjauh di hari itu selalu hadir di bunga tidurku sebagai mimpi buruk, Sab.
aku kira hidupku setelah kepergianmu sore itu juga termasuk mimpi buruk. rupanya aku masih bisa merasakan jahitan di kakiku yang kudapatkan dari kecelakaan dua minggu lalu karena terjatuh dari motor.
bukti nyata, ya, Sab. hidupku kacau tanpa kamu.
aku kira semuanya mimpi buruk. tapi kenapa kertas undangan pernikahanmu di genggaman tanganku ini terlihat sangat nyata, Sab?
kamu menghantuiku sampai ke mimpi karena aku terlalu egois saat kita masih pacaran, ya? kamu dendam, Sab?
kalau bisa, aku akan menyuruhmu untuk dendam saja. untuk benci, untuk memukulku, untuk memakiku. asal kamu di sini, di sampingku, melintasi Bandung ke Semarang dengan kereta sambil bercanda tawa. kita pada akhirnya menikah di kota asalmu, kota asal nenek, kota yang menjadi awal dari kisah kita.
siapa kira aku justru duduk sendiri di bangku kereta dengan penumpang di sebelah kiriku yang tidak berhenti berbicara padaku tentang masa indahnya bersama mendiang suaminya dulu dan aku hanya bisa mengangguk lalu tersenyum pahit.
aku bisa membayangkan kamu 20 tahun lagi mungkin akan seperti ibu di sebelahku ini, Sab. berbicara tanpa jeda, tersenyum, matanya berbinar seakan kisah yang sedang diceritakan baru saja terjadi kemarin. sayangnya, yang kamu ceritakan nantinya bukan aku tapi pasanganmu.
sialnya, dalam hitungan kurang dari 20 jam, aku harus menyaksikan kamu tersenyum dan mengucap ikrar sehidup semati tanpa aku di hadapanmu.
Sab ... kalau kamu saja bisa memaafkan aku dengan segala kebodohan dan kesalahanku ketika kita masih bersama, kenapa aku sampai detik ini justru berharap aku pergi dari dunia ini dibanding harus menjalani hidup tanpa kamu di dalamnya?
3 notes · View notes