Tumgik
#Lahir di Tanggal 17 Agustus
Text
Para Tokoh Nasional yang Lahir di Tanggal 17 Agustus
Momen 17 Agustus menjadi sakral bagi bangsa Indonesia di mana 78 tahun silam diproklamasikan kemerdekaan Indonesia oleh bapak proklamator juga presiden pertama Republik Indonesia Ir. Soekarno Begitu istimewanya tanggal 17 Agustus ini ternyata ada beberapa tokoh yang ternyata lahir bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan dari pengasuh pesantren hingga mantan menteri. Berikut para tokoh…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
the-cycling-madness · 25 days
Text
"Lapisan Pelindung Kualitas Pada Permukaan Ban Luar"
Tulisan Eka Nugroho Sri Prajanta (pria, lahir 1981) dalam 17 baris paragraf tanggal 29 Agustus 2024.
Eka Nugroho Sri Prajanta (Sapaan: Eka Nugroho. Pria kelahiran 1981) seorang pembelajar mandiri sepanjang hayat keahlian fotografi, menulis dan desainer grafis.
Eka Nugroho berdagang produk merchandise, komponen sepeda dan sepeda dengan mendirikan dan 100% memiliki merk CYCLING-★-MADNESS, serta gerai daring www.tokopedia.com/CyclingMadness .
1/20 Zulpata Zainal, manajer pengujian produk pada kendaraan (PG-On Vehicle Test Manager) dari PT Gajah Tunggal Tbk dalam artikel "Teliti saat Beli Ban Baru, Cek Apakah Ada Lapisan Lilin? Ini Fungsinya" yang diterbitkan kompasDOTcom pada 24/09/2019 menyampaikan ban luar kendaraan baru berkualitas akan selalu dilapisi selaput berwarna keputihan.
2/20 Lapisan selaput ini terbentuk dalam proses pembuatan ban luar. Saat ban luar sudah digunakan, akan hilang sendirinya.
3/20 Lapisan berwarna putih, yang kerap disebut lilin, berfungsi menjaga campuran bahan pembuat ban luar/kompon (compound) supaya tidak rusak saat disimpan.
4/20 Lapisan lilin pada permukaan ban luar menjamin kualitas dan kinerja ban luar akan tetap optimal, hingga saat ban luar mulai digunakan. Walau ban luar tersebut tahun produksinya sudah cukup lama.
5/20 Hal Yang Perlu Diperhatikan Pesepeda Dengan Adanya Lapisan Pada Permukaan Ban Luar Baru
6/20 Penggunaan lapisan lilin pada permukaan ban luar, saat pemakaian awal (0 hingga 100 kilometer) akan membuat berkurangnya kemampuan traksi (gaya traksi) ban luar menapak pada permukaan jalan berkurang.
7/20 Gaya traksi ban luar sepeda yang baru dipakai akan sangat terasa berkurang, terutama saat sepeda melintasi permukaan jalan dari bahan aspal halus (aspal hotmix) atau permukaan trotoar dari semen yang rata sempurna.
8/20 Pengalaman CYCLING-★-MADNESS Berdagang Ban Luar Sepeda sejak 2020
Sejak usaha komponen dan sepeda CYCLING-★-MADNESS dimulai tahun 2020, hingga saat ini CYCLING-★-MADNESS sudah memperdagangkan ban luar sepeda merk Bontrager, Continental, Deli Tire dan Schwale.
9/20 Semua produk ban-ban luar dari merk diatas permukaan tapaknya dilapisi selaput transparan/keputihan.
10/20 Saat menangani penyimpanan dan pengiriman pesanan ban luar, baik Eka Nugroho selaku pemilik sekaligus pendiri merk CYCLING-★-MADNESS juga keluarga yang membantu penerimaan ban luar sepeda dari distributor, saat menyimpan, dan saat mengemas ban luar sepeda dengan tangan langsung (tanpa menggunakan sarung tangan), usai memegang permukaan ban luar sepeda baru akan merasakan menempelnya sebagian bahan permukaan lapisan ban luar sepeda pada telapak tangan.
11/20 Menempelnya sebagian bahan pelapis permukaan ban luar membuat telapak tangan menjadi lengket.
Lengketnya sama seperti saat permukaan tangan usai memegang Hansaplast/Tensoplast/Band Aid, juga isolasi maupun double-tape juga selotip (sello-tape) atau perekat kertas label.
12/20 Ruang Penyimpanan Ban Luar Sepeda Milik CYCLING-★-MADNESS
Ban luar sepeda yang diperdagangkan CYCLING-★-MADNESS saat ini disimpan dalam ruangan teduh, sehingga ban luar persediaan kami terlindung dari sinar matahari langsung.
13/20 Tidak ada panas dari sinar matahari yang mengenai permukaan ban luar persediaan kami.
14/20 Suhu ruang penyimpanan ban luar sepeda milik CYCLING-★-MADNESS kami jaga dengan sirkulasi udara yang baik. Sirkulasi udara baik kami andalkan untuk menjaga suhu ruangan dan ban luar dalam rentang suhu kamar, terhindar dari panas karena suhu tinggi.
15/20 Untuk menjaga harga ban-ban luar kami yang kami perdagangkan terjangkau untuk lebih banyak pesepeda, walaupun produk-produk ban luar yang kami perdagangkan bermutu dan berkualitas tinggi, kami menekan biaya/pengeluaran usaha dengan tidak menggunakan mesin pengatur suhu ruangan (Air Conditioner/AC) di ruangan penyimpanan ban luar.
16/20 Perubahan Fisik Lapisan Pada Permukaan Ban Luar
Pengalaman CYCLING-★-MADNESS pada produk-produk yang disimpan dan terkena lapisan debu pada ruangan penyimpanan tanpa AC, selaput/lapisan pada permukaan ban luar sepeda bisa/mungkin berubah warna menjadi agak kecokatan (karena partikel tipis debu yang menempel).
17/20 Selaput/lapisan pada permukaan ban luar sepeda juga sangat mungkin menjadi kerak kering.
18/20 Selaput/lapisan pada permukaan ban luar yang relatif kering dapat terkelupas, membuat warna bahan karet yang berwarna hitam pekat (black doff) nampak.
19/20 Cara Aman Berkendara Menggunakan Ban Luar Baru dari CYCLING-★-MADNESS
Pengendara kendaraan dan pesepeda yang baru mengganti ban luar pada roda, CYCLING-★-MADNESS sarankan untuk tidak melakukan perubahan arah berkendara/manuver laju sepeda yang ekstrem, untuk menghindari roda sepeda selip dan pesepeda tergelincir.
20/20 Terimakasih sudah membaca dan “Teruslah bersepeda!”.
Glosarium:
Gaya traksi: Gaya cengkram ban ke jalanan. Gaya yang mempengaruhi kestabilan pengendara saat mengendalikan kendaraan.
Semakin baik ban dalam memberikan gaya traksi, maka kemampuan ban untuk melakukan pengereman di jalanan akan semakin baik.
Sebaliknya, ban yang memiliki gaya traksi rendah, saat melakukan pengereman kemungkinan ban untuk selip, kemudian tergelincir cukup tinggi.
1 note · View note
kabarbanyuwangi · 1 month
Text
3 Bayi Laki-Laki Lahir di Hari Kemerdekaan RI ke-79: Disambangi Bupati Banyuwangi, Dapat Hadiah Akta Kelahiran, KIA, dan KK Terbaru
Radarbanyuwangi.id – Peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 2024 menjadi momentum sangat istimewa bagi tiga pasangan suami istri (pasutri) di Banyuwangi. Betapa tidak, buah hati mereka lahir tepat di tanggal ”keramat” dalam perjalanan bangsa Indonesia. Tiga bayi yang lahir pada 17 Agustus tersebut berjenis kelamin laki-laki. Mereka lahir melalui proses persalinan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
chandikalaabim · 1 month
Text
BIODATA DAN TRIVIA.
Tumblr media
Nama : Chandikala Abimana.
Nama Panggilan : Abim, Bima (oleh Ibu), Kala (oleh teman SMA).
Tanggal Lahir : Bandung, 14 Agustus 1998.
Tinggi Badan : 180 cm.
Pekerjaan : Hakim Pratama (Pengadilan Negeri Jakarta Timur).
Domisili : Bandung - Jakarta.
TRIVIA
Menyukai pekerjaannya lebih dari apapun di dunia.
Ditinggal nikah mantan, masih gamon sampai sekarang.
Pernah kepikiran untuk melajang selamanya.
Suka kucing, tapi gak bisa pelihara kucing karena Ibu alergi bulu hewan.
Sabtu-Minggu akan ada di Bandung untuk pulang ke rumah Ibu. Senin-Jum'at kembali ke Jakarta.
Penyuka buku fiksi dan film seluruh genre.
Kalau gamon-nya kumat, pelarian utamanya toko peminjaman buku dan bisa habiskan waktu berjam-jam agar kumatnya hilang.
Lulus kuliah usia 20 tahun.
Hakim Pratama yang paling muda diantara teman-temannya.
Words of Affirmation & Quality Time.
Punya satu adik kandung berusia 17 bernama Cintakala Ayuna.
Jam kerja pukul 08.00 - 16.00.
Apa lagi, ya?
Informasi:
Hakim Pratama merupakan bagian dari jenjang karier hakim di lingkungan peradilan. "Hakim pratama" mengacu pada hakim yang berada pada tingkat awal dalam hierarki hakim, setelah menyelesaikan pelatihan dan diangkat sebagai hakim. Setelah beberapa waktu dan pengalaman, dapat naik pangkat menjadi "hakim madya" dan kemudian "hakim utama."
[ Penulis sejatinya bisa keliru mengenai informasi di atas jadi mohon dimaafkan atas segala kesalahannya. Terkait latar belakang karakter hanya digunakan untuk kepentingan pribadi, bukan untuk kepentingan komersial. Terimakasih. ]
0 notes
pardomuansitanggang · 2 months
Text
Biografi Mohammad Hatta (1902–1980), PARDOMUANSITANGGANG.COM – Biografi Mohammad Hatta (1902–1980) Nama Lengkap: Mohammad Hatta Tempat, Tanggal Lahir: Fort de Kock, Hindia Belanda (sekarang Bukittinggi, Indonesia), 12 Agustus 1902 Tanggal Wafat: Jakarta, Indonesia, 14 Maret 1980 Latar Belakang Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia dan merupakan Wakil Presiden pertama Indonesia. Ia dikenal sebagai salah satu arsitek kemerdekaan Indonesia bersama dengan Soekarno. Pendidikan dan Awal Karir Hatta mengenyam pendidikan di sekolah ELS (Europese Lagere School) di Padang, kemudian melanjutkan pendidikannya di HBS (Hoogere Burgerschool) di Batavia (sekarang Jakarta). Setelah itu, ia melanjutkan studi ke Belanda di Nederlandse Handels-Hogeschool di Rotterdam, di mana ia bertemu dengan Soekarno. Aktivitas Politik Perjuangan Kemerdekaan Hatta aktif dalam pergerakan mahasiswa Indonesia di Belanda dan menjadi anggota Perserikatan Perhimpunan Indonesia (PPKI). Bersama Soekarno, ia mendirikan Partai Nasional Indonesia (PNI) pada tahun 1927 dan memainkan peran penting dalam perjuangan untuk kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Belanda. Proklamasi Kemerdekaan Pada tanggal 17 Agustus 1945, Hatta bersama Soekarno memproklamasikan kemerdekaan Indonesia dari Belanda setelah Jepang menyerah dalam Perang Dunia II. Jabatan Pemerintahan Wakil Presiden Setelah kemerdekaan Indonesia diproklamasikan, Hatta dilantik sebagai Wakil Presiden Republik Indonesia pertama pada tahun 1945. Ia menjabat sebagai Wakil Presiden hingga tahun 1956. Peran dalam Pembangunan Ekonomi Sebagai Wakil Presiden, Hatta memiliki peran penting dalam pembangunan ekonomi Indonesia, termasuk dalam penyusunan kebijakan ekonomi nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia. Pengabdian Setelah Masa Pemerintahan Setelah pensiun dari jabatan politik aktif, Hatta tetap terlibat dalam berbagai kegiatan sosial dan pendidikan di Indonesia. Ia juga menulis banyak buku dan artikel tentang politik, ekonomi, dan sosial di Indonesia. Meninggal dan Warisan Mohammad Hatta meninggal dunia pada tanggal 14 Maret 1980 di Jakarta. Namanya tetap diabadikan sebagai salah satu pendiri bangsa Indonesia dan tokoh utama dalam perjuangan kemerdekaan. Hatta dihormati sebagai salah satu pahlawan nasional Indonesia. Penghargaan dan Pengakuan Hatta dianugerahi berbagai penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri atas kontribusinya dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan Indonesia. Kesimpulan Mohammad Hatta adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Indonesia yang berperan penting dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan nasional. Dedikasinya untuk kesejahteraan rakyat Indonesia dan visinya tentang negara merdeka dan berdaulat menjadikannya sebagai salah satu tokoh yang sangat dihormati dan diingat dalam sejarah Indonesia modern.
0 notes
realita-lampung · 9 months
Text
Tim Inafis Satreskrim Polres Lampung Utara Identifikasi Penemuan Mayat
Tumblr media
Personil Unit Inafis Satreskrim Polres Lampung Utara evakuasi temuan mayat di Jalan Merdeka RT. 02 LK 07 Kelurahan Tanjung Aman Kotabumi Selatan, sekira pukul 18.30 WIB pada, Jumat (5/1/2024). Dari hasil pemeriksaan saksi-saksi, ketika saksi mau membeli pulsa token listrik lalu melihat dari jendela bahwa korban dipanggil tidak menjawab dan dilihat korban sudah meninggal dunia dengan kondisi terlentang dan ditutupi kain kemudian saksi melaporkan kejadian tersebut Ketua LK 07 dan Ketua RT 02 Kelurahan Tanjung aman dan kemudian LK menghubungi Bhabinkamtibmas. Kapolres Lampung Utara AKBP Teddy Rachesna, S.H., S.I.K, M.Si. membenarkan adanya penemuan mayat tersebut. Ia menjelaskan, bahwa korban telah diidentifikasi bernama Nuarsayah, lahir pada tanggal 17 Agustus 1983. Ia merupakan buruh harian lepas warga Jalan Punai Indah RT 003 RW 007 Kelurahan Tanjung Aman. "Untuk korban sudah di evakuasi dan di visum oleh Dokter jaga RSUD Ryacudu Kotabumi dengan hasil tidak ditemukan tanda kekerasan dan diperkirakan korban sudah meninggal 2 atau 3 hari", kata Kapolres. Lanjut Kapolres, Personil di lapangan juga telah mengamankan barang-barang milik korban yang berada di TKP sebagai bagian dari proses penyelidikan. "Dugaan sementara bahwa korban meninggal dunia akibat sakit, mengingat dari keterangan keluarga korban mempunyai riwayat penyakitnya paru-paru (TBC) dan penyakit diabetes, namun menunggu hasil pemeriksaan dokter forensik", ujar Kapolres AKBP Teddy.(*) Read the full article
0 notes
bryangosu · 1 year
Text
Tentang Denny JA dan Perjuangannya dalam Mendorong Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama
Dalam era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, perempuan di seluruh dunia semakin memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bidang yang semakin menarik perhatian adalah peran perempuan dalam penafsiran agama. Dalam konteks ini, Denny JA adalah salah satu tokoh yang gigih dalam mendorong perempuan untuk aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Denny ja, atau lengkapnya Denny Junaidi Aisyah, lahir pada tanggal 17 Agustus 1977 di Jakarta. Sebagai seorang intelektual yang penuh semangat, Denny telah lama berkontribusi dalam membahas isu-isu sosial, politik, dan agama di Indonesia. Salah satu fokus penting dalam perjuangannya adalah memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan dalam penafsiran agama. Dalam beberapa tahun terakhir, Denny ja telah memimpin sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk menggerakkan perempuan agar lebih aktif berpartisipasi dalam penafsiran agama di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan dan penelitian yang khusus membahas isu-isu agama dan perempuan. Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, pendidikan, dan dukungan kepada perempuan yang tertarik dalam penafsiran agama. Selain mendirikan lembaga pendidikan dan penelitian, Denny JA juga sering mengadakan seminar dan diskusi terbuka yang melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang agama. Tujuannya adalah untuk menciptakan forum yang aman dan inklusif agar perempuan dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam konteks agama. Dalam diskusi-diskusi ini, Denny mengedepankan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan menghargai keragaman agama. Perjuangan Denny JA dalam mendorong perempuan aktif dalam penafsiran agama tidak selalu mulus. Beberapa kali, ia menghadapi tantangan dari berbagai pihak yang skeptis terhadap peran perempuan dalam bidang ini. Namun, Denny tidak pernah menyerah dan terus berjuang dengan keyakinan bahwa perempuan memiliki kompetensi dan pemahaman yang mendalam terhadap agama. Salah satu kontribusi penting dari perjuangan Denny adalah menginspirasi perempuan untuk melangkah maju dalam bidang penafsiran agama. Banyak perempuan yang sebelumnya merasa dirinya terbatas oleh norma-norma sosial yang patriarkal, kini merasa termotivasi dan berani untuk mengambil peran aktif dalam menafsirkan agama. Hal ini terlihat dalam berbagai karya tulis, ceramah, dan diskusi yang diinisiasi oleh perempuan-perempuan yang terinspirasi oleh Denny JA. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Banyak perempuan yang mulai menjadi pemimpin spiritual, ulama, dan intelektual dalam bidang ini. Peran Denny JA sebagai seorang pionir dalam perjuangan ini tidak dapat diabaikan. Tentu saja, perjuangan Denny JA masih terus berlanjut. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar dalam penafsiran agama. Namun, dengan semangat dan dedikasi seperti yang ditunjukkan oleh Denny JA, kita dapat berharap bahwa masa depan penafsiran agama di Indonesia akan lebih inklusif dan memperhatikan perspektif perempuan. Dalam kesimpulan, Denny JA adalah seorang tokoh yang gigih dan inspiratif dalam mendorong perempuan untuk aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Melalui lembaga pendidikan, seminar, dan diskusi terbuka, Denny telah memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan agar mereka dapat berkontribusi dalam penafsiran agama.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Perjuangannya dalam Mendorong Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama
Dalam era perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat, perempuan di seluruh dunia semakin memperoleh kesempatan untuk berpartisipasi dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satu bidang yang semakin menarik perhatian adalah peran perempuan dalam penafsiran agama. Dalam konteks ini, Denny JA adalah salah satu tokoh yang gigih dalam mendorong perempuan untuk aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Denny ja, atau lengkapnya Denny Junaidi Aisyah, lahir pada tanggal 17 Agustus 1977 di Jakarta. Sebagai seorang intelektual yang penuh semangat, Denny telah lama berkontribusi dalam membahas isu-isu sosial, politik, dan agama di Indonesia. Salah satu fokus penting dalam perjuangannya adalah memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan dalam penafsiran agama. Dalam beberapa tahun terakhir, Denny ja telah memimpin sejumlah inisiatif yang bertujuan untuk menggerakkan perempuan agar lebih aktif berpartisipasi dalam penafsiran agama di Indonesia. Salah satu upayanya adalah dengan mendirikan lembaga pendidikan dan penelitian yang khusus membahas isu-isu agama dan perempuan. Lembaga ini bertujuan untuk memberikan pelatihan, pendidikan, dan dukungan kepada perempuan yang tertarik dalam penafsiran agama. Selain mendirikan lembaga pendidikan dan penelitian, Denny JA juga sering mengadakan seminar dan diskusi terbuka yang melibatkan perempuan dari berbagai latar belakang agama. Tujuannya adalah untuk menciptakan forum yang aman dan inklusif agar perempuan dapat berbagi pandangan dan pengalaman mereka dalam konteks agama. Dalam diskusi-diskusi ini, Denny mengedepankan prinsip-prinsip kesetaraan gender dan menghargai keragaman agama. Perjuangan Denny JA dalam mendorong perempuan aktif dalam penafsiran agama tidak selalu mulus. Beberapa kali, ia menghadapi tantangan dari berbagai pihak yang skeptis terhadap peran perempuan dalam bidang ini. Namun, Denny tidak pernah menyerah dan terus berjuang dengan keyakinan bahwa perempuan memiliki kompetensi dan pemahaman yang mendalam terhadap agama. Salah satu kontribusi penting dari perjuangan Denny adalah menginspirasi perempuan untuk melangkah maju dalam bidang penafsiran agama. Banyak perempuan yang sebelumnya merasa dirinya terbatas oleh norma-norma sosial yang patriarkal, kini merasa termotivasi dan berani untuk mengambil peran aktif dalam menafsirkan agama. Hal ini terlihat dalam berbagai karya tulis, ceramah, dan diskusi yang diinisiasi oleh perempuan-perempuan yang terinspirasi oleh Denny JA. Dalam beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan jumlah perempuan yang aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Banyak perempuan yang mulai menjadi pemimpin spiritual, ulama, dan intelektual dalam bidang ini. Peran Denny JA sebagai seorang pionir dalam perjuangan ini tidak dapat diabaikan. Tentu saja, perjuangan Denny JA masih terus berlanjut. Masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender yang lebih besar dalam penafsiran agama. Namun, dengan semangat dan dedikasi seperti yang ditunjukkan oleh Denny JA, kita dapat berharap bahwa masa depan penafsiran agama di Indonesia akan lebih inklusif dan memperhatikan perspektif perempuan. Dalam kesimpulan, Denny JA adalah seorang tokoh yang gigih dan inspiratif dalam mendorong perempuan untuk aktif dalam penafsiran agama di Indonesia. Melalui lembaga pendidikan, seminar, dan diskusi terbuka, Denny telah memberikan ruang yang lebih besar bagi perempuan agar mereka dapat berkontribusi dalam penafsiran agama.
Cek Selengkapnya: Denny JA dan Perjuangannya dalam Mendorong Perempuan Aktif dalam Penafsiran Agama
0 notes
independenhistory · 1 year
Text
youtube
Jenderal Besar TNI (Anumerta) Raden Soedirman (EYD: Sudirman; 24 Januari 1916 – 29 Januari 1950[a]) adalah seorang perwira tinggi Indonesia pada masa Revolusi Nasional Indonesia. Sebagai Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia pertama, ia adalah sosok yang dihormati di Indonesia. Terlahir dari pasangan rakyat biasa di Purbalingga, Hindia Belanda, Soedirman diadopsi oleh pamannya yang seorang priyayi. Setelah keluarganya pindah ke Cilacap pada tahun 1916, Soedirman tumbuh menjadi seorang siswa rajin; ia sangat aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler, termasuk mengikuti program kepanduan yang dijalankan oleh organisasi Islam Muhammadiyah. Saat di sekolah menengah, Soedirman mulai menunjukkan kemampuannya dalam memimpin dan berorganisasi. Soedirman sangat dihormati oleh masyarakat karena ketaatannya pada Islam. Setelah berhenti kuliah keguruan, pada 1936 ia mulai bekerja sebagai seorang guru, dan kemudian menjadi kepala sekolah, di sekolah dasar Muhammadiyah; ia juga aktif dalam kegiatan Muhammadiyah lainnya dan menjadi pemimpin Kelompok Pemuda Muhammadiyah pada tahun 1937. Setelah Jepang menduduki Hindia Belanda pada 1942, Soedirman tetap mengajar. Pada tahun 1944, ia bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (PETA) yang disponsori Jepang, menjabat sebagai komandan batalion di Banyumas. Selama menjabat, Soedirman bersama rekannya sesama prajurit melakukan pemberontakan, hingga kemudian diasingkan ke Bogor.
Setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya pada tanggal 17 Agustus 1945, Soedirman melarikan diri dari pusat penahanan, kemudian pergi ke Jakarta untuk bertemu dengan Presiden Soekarno. Ia ditugaskan untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas, yang dilakukannya setelah mendirikan divisi lokal Badan Keamanan Rakyat. Pasukannya lalu dijadikan bagian dari Divisi V pada 20 Oktober oleh panglima sementara Oerip Soemohardjo, dan Soedirman bertanggung jawab atas divisi tersebut. Pada tanggal 12 November 1945, dalam sebuah pemilihan untuk menentukan panglima besar TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi panglima besar, sedangkan Oerip, yang telah aktif di militer sebelum Soedirman lahir, menjadi kepala staff. Sembari menunggu pengangkatan, Soedirman memerintahkan serangan terhadap pasukan Inggris dan Belanda di Ambarawa. Pertempuran ini dan penarikan diri tentara Inggris menyebabkan semakin kuatnya dukungan rakyat terhadap Soedirman, dan ia akhirnya diangkat sebagai panglima besar pada tanggal 18 Desember. Selama tiga tahun berikutnya, Soedirman menjadi saksi kegagalan negosiasi dengan tentara kolonial Belanda yang ingin kembali menjajah Indonesia, yang pertama adalah Perjanjian Linggarjati – yang turut disusun oleh Soedirman – dan kemudian Perjanjian Renville yang menyebabkan Indonesia harus mengembalikan wilayah yang diambilnya dalam Agresi Militer I kepada Belanda dan penarikan 35.000 tentara Indonesia. Ia juga menghadapi pemberontakan dari dalam, termasuk upaya kudeta pada 1948. Ia kemudian menyalahkan peristiwa-peristiwa tersebut sebagai penyebab penyakit tuberkulosis-nya; karena infeksi tersebut, paru-paru kanannya dikempeskan pada bulan November 1948.
Pada tanggal 19 Desember 1948, beberapa hari setelah Soedirman keluar dari rumah sakit, Belanda melancarkan Agresi Militer II untuk menduduki Yogyakarta. Pada saat pemimpin-pemimpin politik berlindung di kraton sultan, Soedirman, beserta sekelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama tujuh bulan. Awalnya mereka diikuti oleh pasukan Belanda, tetapi Soedirman dan pasukannya berhasil kabur dan mendirikan markas sementara di Sobo, di dekat Gunung Lawu. Dari tempat ini, ia mampu mengomandoi kegiatan militer di Pulau Jawa, termasuk Serangan Umum 1 Maret 1949 di Yogyakarta, yang dipimpin oleh Letnan Kolonel Soeharto. Ketika Belanda mulai menarik diri, Soedirman dipanggil kembali ke Yogyakarta pada bulan Juli 1949. Meskipun ingin terus melanjutkan perlawanan terhadap pasukan Belanda, ia dilarang oleh Presiden Soekarno. Penyakit TBC yang diidapnya kambuh; ia pensiun dan pindah ke Magelang. Soedirman wafat kurang lebih satu bulan setelah Belanda mengakui kemerdekaan Indonesia. Ia dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta.
1 note · View note
Text
HUT RI ke-78, SIM Gratis Bagi Masyarakat Lahir Tanggal 17 Agustus
  Jayapura – Satpas Satuan Lalu Lintas Polres Nabire melakukan pelayanan SIM gratis bagi yang lahir pada tanggal 17 Agustus. Pelayanan SIM keliling bertempat di Jalan Pepera, Nabire, Papua Tengah, Sabtu (12/08/2023). Hal ini dikatakan langsung oleh Kapolres Nabire yang diwakili Kasat Lantas AKP Jusman Mori, S.I.K., MM kepada Sie Humas Polres Nabire bahwa selain pelayanan SIM dikantor ada juga…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
putarmusik · 1 year
Video
youtube
PUTAR MUSIK - ALBUM KENANGAN TERBAIK HETTY KOES ENDANG
Hj. Hetty Koes Madewy, (lahir 6 Agustus 1957) yang lebih dikenal dengan Hetty Koes Endang adalah seorang pemeran dan penyanyi Indonesia keturunan Sunda dan Minangkabau.
Daftar Lagu:
(00:00:00) 1 Berdiri Bulu Romaku (Versi POP) (00:04:19) 2 Beri Aku Kesempatan (00:08:59) 3 Cinta Embun Pagi (00:13:31) 4 Cintaku Sesuci Air Surgawi (00:18:14) 5 Dag Dig Dug Deer (00:22:39) 6 Demi Cinta Ye (00:26:30) 7 Dingin (00:31:38) 8 Hati Lebur jadi Debu (00:35:47) 9 Hati Yang Luka (00:41:40) 10 Hitam Putih Fotomu (00:46:44) 11 Ingkar Janji (00:50:37) 12 Jawaban Cintaku Sedalam Atlantik (00:54:42) 13 Kau Tercipta Bukan Untukku (00:59:21) 14 Kemesraan (01:05:11) 15 Madu dan Racun (01:08:42) 16 Malam Minggu Tanggal Muda (01:12:57) 17 Melody Perpisahan (01:16:35) 18 Pedihnya Rasa (01:21:37) 19 Pulanglah Uda (01:27:48) 20 Rindu (01:32:01) 21 Sayang Di Sayang (01:35:27) 22 Simalanca (01:40:28) 23 Sorga dan Neraka (Versi POP) (01:44:31) 24 Syurga dan Neraka (01:48:56) 25 Tenda Biru (01:53:34) 26 Terpikat
#hettykoesendang #lagujadul #lagukenangan #lagunostalgia #lagunostalgiapopuler #lagunostalgiaterbaik #lagunostalgiaindonesia #andipratamastudio #putarmusik #lagunostalgiahq #lagukenanganhq #lagujadulhq #albumkenanganterbaik #thegreatestofalltime #lagulawas #tembangkenangan #fullalbum #laguindonesia #laguindonesiahits #laguindonesiapopuler #laguterbaru #lagusportify #lagutiktok #lagutiktokviral #lagutiktokhits #lagutiktokindonesia #lagutiktokyangbanyakdicari #laguviral #laguterpopuler #lagupilihan #lagu60an #lagu70an #lagu80an #lagu90an #lagu2000 #lagu2010 #lagu2020 #berdiribuluromaku(versipop) #beriakukesempatan #cintaembunpagi #cintakusesuciairsurgawi #dagdigdugdeer #demicintaye #dingin #hatileburjadidebu #hatiyangluka #hitamputihfotomu #ingkarjanji #jawabancintakusedalamatlantik #kauterciptabukanuntukku #kemesraan #madudanracun #malamminggutanggalmuda #melodyperpisahan #pedihnyarasa #pulanglahuda #rindu #sayangdisayang #simalanca #sorgadanneraka(versipop) #syurgadanneraka #tendabiru #terpikat
0 notes
dyahworld · 1 year
Text
Anak Kinarshiro Yumemizu
Generasi Pertama
16 Juni 2023
Kucing pertama lahir pukul 21:15 betina warna hitam (lahir sungsang langsung mati)
Kucing kedua lahir pukul 21:50 jantan warna coklat (sempat gerak sedikit dan karena keracunan air ketuban berapa menit kemudian mati)
Kucing ketiga lahir pukul 22:10 jantan warna coklat (lahir sungsang langsung mati)
Kucing keempat lahir pukul 23:30 betina Citashiro Yumemizu (mati tanggal 10 Januari 2024 pukul 11:17 di usia 6 bulan 3 minggu 5 hari karena sakit)
17 Juni 2023
Kucing kelima lahir pukul 01:00 warna hitam (baru lahir langsung mati)
Generasi Kedua
22 Januari 2024
Kucing pertama betina warna putih Mariyemshiro Yumemizu
Kucing kedua betina warna abu-abu Klawushiro Yumemizu
Kucing ketiga jantan warna hitam Blackyshiro Yumemizu (mati tanggal 14 Agustus 2024 pukul 22:00 di usia 6 bulan 3 minggu 2 hari karena kutuan)
Generasi Ketiga
7 Juli 2024
Kucing pertama lahir pukul 15:55 betina warna putih (mati tanggal 31 Juli 2024 pukul 14:43 di usia 3 minggu 3 hari karena sakit)
Kucing kedua lahir pukul 16:23 betina warna hitam abu-abu (mati tanggal 19 Juli 2024 pukul 17:30 di usia 1 minggu 5 hari karena sakit)
Kucing ketiga lahir pukul 17:00 jantan warna putih (mati tanggal 31 Juli 2024 pukul 23:00 di usia 3 minggu 3 hari karena sakit)
0 notes
kabarbanyuwangi · 1 month
Text
Pasutri Rifqi-Neli Asal Sragi Banyuwangi Bahagia Anaknya Lahir Persis Tanggal 17 Agustus
Radarbanyuwangi.id – Pasangan suami istri (pasutri) Rifqi Rizal Fahmi dan Neli Dina Takumala merayakan kebahagiaan ganda saat momen HUT ke-79 RI pada Sabtu (17/8). Di tengah semarak peringatan kemerdekaan RI, putra pertamanya lahir dengan selamat. Proses persalinan berlangsung normal di RSNU Mangir, Rogojampi, pukul 12.38. Bayi laki-laki yang lahir dengan berat 3,3 kg, panjang badan 50…
0 notes
turisiancom · 2 years
Text
TURISIAN.com – PPKM atau Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat sudah dicabut. Artinya, tahun 2023 lebih longgar dalam melakukan aktivitas, termasuk saat liburan. Tentu dalam menentukan kapan harus memilih liburan, tanggal merah atau cuti berdama menjadi salah satu patokan. Buat kalian yang sedang merancang liburan di 2023, ada baiknya menyimak daftar cuti bersama 2023. Cuti bersama 2023 telah ditetapkan pemerintah. Total ada 8 hari cuti bersama di tahun pada tahun ini (2023). BACA JUGA: Asyiknya Liburan dan Berenang di Pantai Tanjung Cirewang Subang Menpan RB, Menag dan Menaker telah meneken SKB 3 Menteri tersebut, beberapa waktu lalu. Menko PMK Muhadjir Effendy turut menyaksikan penandatanganan SKB 3 Menteri tersebut. Cuti Bersama 2023     23 Januari: Tahun Baru Imlek 2574 Kongzili     23 Maret: Hari Suci Nyepi Tahun Baru Saka 1945     21, 24, 25 dan 26 April: Hari Raya Idul Fitri 1444 H     2 Juni: Hari Raya Waisak     26 Desember: Hari Raya Natal Tanggal Merah 2023     1 Januari (Minggu): Tahun Baru Masehi     22 Januari (Minggu): Tahun Baru Imlek     18 Februari (Sabtu): Isra Mi'raj     22 Maret (Rabu): Hari Suci Nyepi     7 April (Jumat): Wafatnya Isa Almasih     22-23 April (Sabtu-Minggu): Hari Raya Idul Fitri     1 Mei (Senin): Hari Buruh     18 Mei (Kamis): Kenaikan Isa Almasih     1 Juni (Kamis): Hari Lahir Pancasila     4 Juni (Minggu): Hari Waisak     29 Juni (Kamis): Idul Adha     19 Juli (Rabu): Tahun Baru Islam     17 Agustus (Kamis): Hari Kemerdekaan     28 September (Rabu): Maulid Nabi Muhammad SAW     25 Desember (Senin): Hari Natal Bagaimana, Sobat Turisian, mumpung tahun 2023 lebih longgar tak ada salah segera merancang perjalanan liburan kalian. ***
0 notes
mampirminum · 3 years
Text
Kisah Gemini yang Hadir dan Berakhir di Bulan Juni
BULAN JUNI sudah menyambut di depan pintu. Gara-gara Sapardi Djoko Damono, hujan (dan asmara) selalu jadi topik paling syahdu. 
Kamu mungkin tahu: tak ada yang lebih tabah dibanding hujan bulan Juni. Hingga 2021 kini, dilahirkannya kumpulan gemini yang pernah jadi pengiasa negeri ini. Empat dari tujuh Presiden Indonesia lahir di Juni. 
Tapi akan kuceritakan satu saja dahulu. Inilah dia: Putera Sang Fajar.
“Tak bisa kutolak matahari/ memaksaku menciptakan bunga-bunga//”
Lahir pada 6 Juni 1901 di Surabaya, sejak kecil ia sudah dikenal karena sifatnya yang bengal. Betul, di antara kawan-kawannya dia-lah yang banyak akal.
Sementara anak-anak yang lain mesti setuju dengan segala ia punya tindak-tanduk. Bukan lantaran takut, tapi kawan-kawannya mudah termanipulasi oleh aura kharismatik yang ia bawa.
Bocah ini disebut-sebut punya mata bagaikan kombinasi Elang dan Burung Hantu. Luar biasa dan penuh daya pikat.
“Matamu serupa mata kucing candramawa,” kata eyangnya yang punya pendapat lain soal mata si cucu.
Ketika balita, kakeknya mendaftarkannya ke sekolah di sebuah desa di Tulungagung. Inilah sekolah pertama yang memberi pelajaran baca tulis padanya. 
Sekolah ini boleh bangga. Sebab satu tokoh pejuang kaum Marhaen pernah duduk di bawah atapnya.
Kemudian, saat ia bersekolah di Hogere Burger School di Surabaya, bocah kharismatik ini indekos di rumah Hadji Oemar Said Tjokroaminoto, pemimpin besar Sarekat Islam (SI). 
Di rumah sewaan itu pula, ia mulai meminati buku-buku politik dan sosial. Di situ, ia berkenalan dengan Agus Salim, Alimin, Darsono, Moeso dan lain-lain.
Surabaya sudah seperti New York, pikirnya. Satu kota pelabuhan yang ramai nan berisik. 
Mungkin karena kondisi seperti itu, ia lebih suka menyepi ke Mojokerto yang lebih damai. Konon, di Mojokerto ia sempat akrab dengan pembantu rumah tangga bernama Sarinah.
Meluapkan keresahan sekaligus rasa penasaran, ia sesekali mulai menulis artikel di surat kabar Oetoesan Hindia, satu terbitan berkala milik SI. 
Beberapa tulisannya nongol sebagai tajuk utama. Namun, tak ada yang mengenalnya. Sebab, ia menggunakan nama pena “Bima”.
Kemudian...
Tahun 1920-an atas naif dan kenekatannya, ia melamar cewek londo totok bernama Mintje. 
Mbonek (bondo nekad), ia pergi bertemu Papa Mintje. Terheran-heran, Papa Mintje komat-kamit, “Kamu? Inlander kotor seperti kamu? Mintje ndak boleh kawin sama yu!”.
Akhirnya ia menyadari, saat itu ia hanya bisa berkawin dengan perempuan lokal. Lantas, si Bima ini menikahi anak Tjokro dan membawanya ke Kota Kembang.
Saya bayangkan, pasangan kekasih ini berjalan-jalan sepanjang Jalan Braga  tiap sore, di atas bayangannya sendiri. Bergandengan tangan, saling tunjuk perhatian.
Mungkin di situ, pada momen itu, si Bima komat-kamit baca sebuah sajak perlawanan akan suatu kedurjanaan ini: “Aku ingin mencintaimu dengan sederhana: dengan isyarat yang tak sempat disampaikan awan kepada hujan yang menjadikannya tiada.”
Namun, nasib berkata lain. Istrinya pergi meninggalkan Bima saat dia sedang sayang-sayangnya. 
Perbedaan pendapat dengan mertuanya, Tjokro, berakibat fatal. Bima yang memilih menjauh, bergegas, berkemas, berlayar.
Perpisahan itu membuatnya kerap terjaga. Hidup terasa di ruang hampa. Tak ada rasa, hanya banyak tanya. 
Tiada waktu untuk tak bertanya, “Oh, apakah si dara manis itu akan bahagia?” Nyatanya, anak Tjokro itu kawin lagi dan beranak tujuh kepala bayi!
Bima jadi paham betul makna lagu Sal Priadi:
Aku ingin jadi jantungmu Dan berhenti semauku Agar kau tahu Rasanya hampir mati ditikam Patah hati
Sakit hati bikin ia lebih dekat dengan Tuhan. Bukan lain perempuan.
Dalam sujudnya, Bima tak mengetahui awal dan akhir doa; ia tak pernah tahu kenapa. Yang ia tahu, hidup merupakan kumpulan dari doa-doa pendek.
Dalam proses mencari petunjuk dari-Nya, ia baru sadar jika di dunia ini hanya ada dua jenis pencarian cinta yang saling bertolak belakang. 
Yang pertama, perjalanan memiliki cinta dari pasangan hidup; dan Kedua, perjalanan memiliki hidup yang penuh cinta. Pilihan pertama ialah membagikan cinta kepada pasangan hidupnya, sedangkan yang terakhir yaitu menyalurkan rasa cinta kepada lebih banyak manusia.
Sebagai pemuda yang menggebu-gebu atas nasionalisme, si Bima memilih jalan kedua. Cintanya pada banyak orang menggerakkan laku dan pikirnya untuk berjuang meraih pembebasan. Barangkali hidup adalah doa yang…
Hingga ia bertemu dengan perempuan ini. Yang lebih tua 12 tahun dan tak pernah sekalipun menuntut sesuatu yang berarti.
Jiwa nasionalismenya yang meronta-ronta bikin Ia makin galak terhadap penjajah. Artikelnya yang berjudul “Nasakom” lamat-lamat membuat Belanda “moentah darah”. 
Bima ditangkap dan diadili oleh para londo. Pengadilan digelar di muka umum. Ia dituduh menyebarkan ujaran kebencian hingga mengganggu ketertiban umum dan sebagai provokator. Dalam pengadilan itu, atas nama bangsa dan keadilan, ia malah balik menggugat!
Panas kuping Gubernur Jenderal Hindia Belanda mendengarnya. Bersama istri keduanya saat itu, Bima dibuang ke Ende, Flores dengan menumpang kapal “van Riebeeck” yang kepayahan.
Pada 14 Februari 1938, datanglah surat yang mengharuskan Bima berpindah ke Bengkulu. Di tanah pembuangan yang baru ini, ia bergabung pada perserikatan Muhammadiyah. 
Ternyata, tak hanya diri Bima yang nomaden, hatinya pun ikut berpindah. Di Sumatra, ia jatuh hati pada seorang gadis belia puteri seorang tokoh Muhammadiyah.
“Lupakah kau bahwa baru saja meninggalkan dermaga?” sindir istrinya yang sudah sewot. Bima hanya tersenyum kecil coba memberi tahu dan rayu bak Aldebaran kepada Andin.
Tercatat dalam sejarah, perjalanan hidup yang penuh petualang “bawah perut” telah mencap Bima jadi playboy kelas kakap. Ia adalah The Great Lover.
“Rasio saya nasionalis, hati saya romantis, perut saya sosialis, lalu dari bawah perut ideologi saya itu playboy dan womanizer,” ucapnya terkekeh suatu kali saat perempuan bule mewawancarainya.
Kenpeitai datang bawa banyak impian. Terbuai, Bima berkolaborasi dengan penjajah baru. Oleh karenanya, ia kerap dianggap antek Kenpeitai. 
Namun, Bima tak peduli. Kenpeitai, suka-tak suka, membuka kesempatan bumiputera menengok kemerdekaan dari sebuah jendela.
Ia dan kawan-kawannya mulai mempersiapkan dasar negara. Akhirnya terkumpul lima sila. Di mana sila pertama yang tercipta di menit-menit akhir berbunyi begini:
“Marilah kita amalkan, jalankan agama, baik Islam, maupun Kristen, dengan cara berkeadaban. Apakah cara yang berkeadaban itu? Ialah hormat-menghormati satu sama lain…,” jelasnya panjang-lebar.
17 Agustus 1945, ia dan seorang kutubuku memproklamirkan satu teks. “Kami bangsa Indonesia dengan ini menyatakan kemerdekaan Indonesia.” Ia mengklaim bahwa kemerdekaan bangsanya ini bukanlah sebuah pemberian.
Perompak Belanda datang lagi ke negeri merdeka ini usai Kenpeitai akui jadi pecundang. Aksi-aksi bela negara tak terelakkan lagi. 
Para pendekar angkat senjata membela tanah air — juga merampok, membunuh, dan memerkosa perempuan londo. Darah bertumpahan pada periode yang disebut ‘Masa Bersiap’ ini.
Perjanjian demi perjanjian dengan Belanda terjadi. Entah menghasilkan tolak dan/atau sepakati. Bersama kawan-kawan seperjuangan, ia meminta keadilan di muka hukum deklarasi. Ia dicap lembek oleh Ibrahim Tan Malaka, si revolusioner klandestin.
Tak hanya sekali tegur. Datuk Minangkabau ini kerap mengkritik Bima karena Bima tak berusaha menghentikan romusha yang menyerabut sekian ratus nyawa.
Memasuki paruh kedua abad keduapuluh, Bima terlihat semakin tua. Pula, ia semakin nyaman di singgasana kekuasaan.
“Tetapi begitu cepat kata demi kata menjadi abu dan mulai beterbangan dan menyesakkan udara dan…”
Ketika zaman revolusi, Bima dikenal sebagai pribadi yang simpatik, idealis, terbuka dan demokratis. Kini, ia berubah menjelang masa tua. Menjadi orang yang tidak toleran, keranjingan kekuasaan, otoriter dan beberapa orang menyebutnya cabul.
Lantas, ia semakin berkuasa saat dikukuhkan sebagai Pemimpin Besar Revolusi. Hingga ia tak sadar kalau dirinya sedang dimangsa oleh revolusi yang Bima ciptakan sendiri.
Pada suatu kali tanggal 23 Oktober 1965, kata-kata Bima mencerminkan kengerian, “Bencana 30 September… bisa dianggap sebagai suatu hal yang lumrah, biasa dalam suatu revolusi. Yang terpenting adalah revolusi, bukan saya, juga bukan beratus-ratus Pemuda Rakyat yang telah dibunuh!”
Arogansi dan kepanikan terlihat sangat jelas. Ia akan mendamprat siapa saja yang menentangnya. Kontra-revolusi!
11 Maret 1967, pria bulan Juni lain menggantikan Bima dengan surat super sebelas Maret. Secarik surat yang hingga kini misterius ada di mana.
Konon katanya, Bima menitipkan surat super itu pada pemilik penerbitan buku yang menerbitkan buku Di Bawah Bendera Revolusi!
“Maut dilahirkan waktu fajar/ia hidup dari mata air/ …maut mencintai fajar/ dan mata air, dengan tulus//”
Beberapa purnama kemudian, tepatnya pada Juni tahun 1970, seorang dokter merasakan panas dari tangan Bima. Tubuhnya pun melemas. 
Kemudian, tangan yang panas itu terkulai. Detik itu juga Bima hembuskan napas terakhir. Ia sendiri dalam sepi.
Seperti sudah digariskan titimangsa kehidupan, Bima hadir dan berakhir di bulan Juni. Di bulan yang basah ini.***
_______________________________________
P.S: Pernah terbit di blog medium.com saya di sini.
8 notes · View notes
ts-lawfirmjkt · 3 years
Text
Togar Situmorang Mengingatkan Tentang Konsep TRI SAKTI Dalam Memperingati Hari Kelahiran Bung Karno
Tumblr media
Istilah Pancasila tidak dapat dipisahkan dengan sosok Soekarno atau Bung Karno, sang Proklamator Indonesia. Pancasila lahir tanggal 1 Juni 1945 dan diucapkan pertama kali dalam Pidato Bung Karno dalam sidang BPUPKI.
Bulan Juni identik dengan Bulan Bung Karno, hal tersebut tidak lepas dari beberapa moment bersejarah yang lekat dengan Presiden Pertama Republik Indonesia tersebut, seperti Hari lahir Pancasila, hari kelahiran Bung Karno, hingga hari wafatnya pun juga di bulan Juni.
Dr. Ir. H. Sukarno adalah Presiden Indonesia pertama yang menjabat pada periode 1945–1966. beliau lahir di Surabaya, Jawa Timur pada 6 Juni 1901. Putera 'Sang Fajar' lahir dari pasangan Soekemi dengan Ida Ayu Nyoman Rai dengan nama kecil Koesno Sosrodiharjo. 
Sukarno memainkan peranan penting untuk memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda. Ia adalah Proklamator Kemerdekaan Indonesia (bersama dengan Mohammad Hatta) yang terjadi pada 17 Agustus 1945.
Sukarno juga yang pertama kali mencetuskan konsep mengenai Pancasila sebagai dasar negara Indonesia dan ia sendiri yang menamainya.
Dalam memperingati hari kelahiran bapak bangsa tersebut, advokat kondang dan pengamat kebijakan publik Togar Situmorang, SH.,MH.,MAP.,C.Med.,CLA mengingatkan tentang konsep Tri Sakti dari Bung Karno.
Tumblr media
 Harus kita ingat bahwa Bung Karno telah melahirkan satu gagasan kongkrit yang dinamakan TRISAKTI, yakni, Berdaulat di bidang politik, Berdikari dalam bidang ekonomi, serta Berkepribadian dalam bidang kebudayaan. Dan hingga hari ini, pemikiran Bung Karno yang sangat brillian tersebut masih tetap relevan dijadikan pedoman bagi bangsa ini,” ujarnya
Lebih lanjut, Togar mengatakan bahwa saat ini Indonesia memiliki banyak tantangan yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan kita sebagai bangsa yang berbhinneka tunggal ika.
Berbagai paham yang berinduk pada kapitalisme dan liberalisme telah berseliweran setiap hari di kehidupan kita. Belum lagi maraknya tindak-tindak kekerasan ataupun pemaksaan kehendak yang berkedok agama. Semuanya itu menjadi pemandangan yang sering terlihat dalam proses berbangsa dan bernegara kita.
 Lebih luas lagi Advokat yang sering disapa “Panglima Hukum” mengingatkan, sebagai negara yang berdaulat tentu kebijakan politik luar negeri kita tidak boleh ada satu negarapun yang mendikte kita. Menciptakan perdamaian dunia sebagai salah satu tujuan kita bernegara harus terus diemban, khususnya dalam mensikapi adanya negara-negara yang sedang berseteru atas wilayahnya.
Demikian juga dengan keberdikarian kita di bidang ekonomi. Peta jalan ekonomi kita dalam menghadirkan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia harus benar-benar berdasarkan keputusan negara kita sendiri. Pemerintah boleh melakukan kerjasama ekonomi antara negara.
Tapi dalam melakukan kerjasama tersebut, kesetaraan dan kemandirian kita harus menjadi prasyarat utamanya. Kita harus menolak jika kerjasama-kerjasama yang ditawarkan oleh negara lain tersebut hanya meletakkan Indonesia hanya menjadi pasarnya semata.
Sama halnya dengan bidang kebudayaan. Indonesia adalah negara yang sangat kaya dan dikenal memiliki budaya bangsa yang adiluhung. Dan tugas kita bersama untuk menjaga itu semua.
Mari kita tetap kobarkan semangat dari Sang Proklamator untuk membangun negeri ini menjadi lebih baik dan maju. Kami segenap Keluarga Law Firm Togar Situmorang, PBH Panglima Hukum, PT. Bali Global Service mengucapkan “Selamat Hari Lahir Bung Karno” tutup CEO & Founder Law Firm “TOGAR SITUMORANG“ dengan kantor pusatnya di Jl. Tukad Citarum No.5 A, Renon, Denpasar Selatan dan Jl. Kemang Selatan Raya No.99, Gedung Piccadilly,Jakarta serta Jl. Pengalengan Raya No.355, Bandung, Jawa Barat.
2 notes · View notes
irfanilmy · 3 years
Text
Menyambut Kemerdekaan RI yang ke-76
Saya sedang di depan laptop membaca beberapa tulisan di Tumblr. Jauh di hadapan saya juga ada beberapa gunung yang menjulang. Satu di antaranya pernah saya datangi saat masih kecil dulu. Saya tak tahu pasti tingginya berapa MDPL. Gunung Aul, kalau saya tak salah nama gunungnya teh. 
Dulu, saat ada proyek pembukaan jalan di gunung itu, saya bersama teman-teman sempat main ke sana. Sebenarnya enggak sampai puncaknya banget. Tapi lumayan tinggi lah. Dan untuk sampai ke sana, kami tidak perlu terlalu bersusah payah karena jalannya lumayan bikin betah, jalan yang masih berupa tanah gitu.
Sekarang, dari jauh jalannya sudah tak terlihat. Entah proyeknya tidak berjalan atau bagaimana sehingga jalannya tak lagi digunakan. Tapi, tayangan masa lampau di kepala saya kembali terbayang.
Beberapa meter di depan saya juga ada umbul-umbul berwarna-warni yang menjadi tanda sebentar lagi hari kemerdekaan negeri ini akan diperingati. Dari sekarang, tepat 7 hari lagi. Angin membuat umbul-umbul itu berkibar dengan sangat indah. Di depan rumah saya ada 5 umbul-umbul yang beberapa hari lalu dipasang bapak. Di rumah tetangga juga sudah berkibar umbul-umbulnya masing-masing.
Mungkin ini terkesan hanya seremonial, membuat suasana khas 17-an yang itu-itu melulu. Tapi, bagi saya hal semacam ini masih relevan buat dilakukan. Toh juga positif. Masalah ada banyak yang tak tergerak perasaannya untuk mengingat perjuangan para pahlawan dan anggapan bahwa peringatan setahun sekali itu tak berdampak signifikan terhadap peningkatan rasa nasionalisme, itu urusan lain.
Saya termasuk dari yang mengganggap bahwa rutinitas semacam ini masih penting buat dilestarikan. Sembari juga memang tak lupa kita beranjak untuk menyelami esensi dari arti kata merdeka itu sendiri. Merdeka dalam berpendapat, bertindak, dan berkarya. Juga tak lupa, merdeka dari perasaan patah hati--dalam bentuk apapun--yang kerap menjangkiti umat manusia di sepanjang zaman.
*
Dengar-dengar dari jamaah pengajian bapak-bapak Jum’at malam minggu kemarin, katanya peringatan HUT RI sekarang diserahkan ke dusun masing-masing, mau seperti apa format kegiatannya.
Kemarin, saya dikabari adik kalau saya diajak untuk jadi tim volly mewakili RT 07 hari ini. Insya Allah saya akan hadir. Ya, bukan berarti saya jago main volly, ini buat asik-asikan saja. Untuk kegiatan yang lainnya, saya kurang tahu.
Saat mengantar bapak ke sekolah agama tadi, saya melihat kalau netnya dilapisin 3 terpal. Mungkin itu sengaja disepertiitukan biar sekalian lucu-lucuan. Jadi bola dari arah lawan tidak terlihat oleh para pemain. Ada-ada saja. Semoga nanti sore seru permainannya.
Oh iya, diperkirakan pertengahan bulan ini teteh saya lahiran anak pertamanya. Keren kalau misalnya dede bayi lahir di tanggal 17 Agustus. Jadi, nanti hari ulang tahunnya diperingati sama seluruh masyarakat Indonesia. Tapi, yang lebih penting dari itu, semoga lahirannya lancar dan dede bayi juga teteh saya sehat. Aamiin.
Saya bentar lagi resmi jadi om atuh. Ya, begitulah. Menjadi om tanpa ada tante di sampingnya rasanya akan kurang sempurna. Maka dari itu, segeralah mencari tante terbaik buat si (calon) dede bayi! Ha.
Cikondang, 10 Agustus 2021, 14.29 WIB
1 note · View note