Tumgik
#Mayangsari
putarmusik · 11 months
Video
youtube
PUTAR MUSIK - THE GREATEST OF MAYANGSARI
Agustina Mayangsari (lahir 23 Agustus 1971) adalah penyanyi dan aktris berkebangsaan Indonesia. Ia dikenal dengan lagunya seperti "Harus Malam Ini", dan "Tiada Lagi".
Selain menyanyi, Mayang juga memiliki kemampuan nyinden atau menyanyikan lagu-lagu Jawa.
Darah seni diwarisi dari kedua orang tuanya. Ayahnya, Ki Dalang Sugito Purbocarito, adalah dalang sedangkan ibunya, Larasatun, yang memiliki nama panggilan Nyi Woro Cengkir Gading adalah pesinden.
Daftar lagu:
(00:00:00) 1  Biar (00:05:11) 2  Biarkan Saja
(00:09:44) 3  Cukup Lama (00:13:26) 4  Gaya Lelaki (00:17:49) 5  Harus malam ini (00:23:12) 6  Izinkan Aku (00:28:24) 7  Jangan Kau Usik Lagi (00:33:12) 8  Kepasrahan
(00:38:04) 9  Ku Salah Menilai (00:44:03) 10 Lukisan Jiwa (00:47:40) 11 Menanti (00:52:40) 12 Menunggu Keajaiban (00:56:28) 13 Rasa Cintaku (01:00:49) 14 Selamat Malam Cinta (01:06:25) 15 Sudahlah (01:11:24) 16 Tiada lagi
#mayangsari #lagujadul #lagukenangan #lagunostalgia #lagunostalgiapopuler #lagunostalgiaterbaik #lagunostalgiaindonesia #andipratamastudio #putarmusik #lagunostalgiahq #lagukenanganhq #lagujadulhq #albumkenanganterbaik #thegreatestofalltime #lagulawas #tembangkenangan #fullalbum #laguindonesia #laguindonesiahits #laguindonesiapopuler #laguterbaru #lagusportify #lagutiktok #lagutiktokviral #lagutiktokhits #lagutiktokindonesia #lagutiktokyangbanyakdicari #laguviral #laguterpopuler #lagupilihan #lagu60an #lagu70an #lagu80an #lagu90an #lagu2000 #lagu2010 #lagu2020 #biar #biarkansaja #cukuplama #gayalelaki #harusmalamini #izinkanaku #jangankauusiklagi #kepasrahan #kusalahmenilai #lukisanjiwa #menanti #menunggukeajaiban #rasacintaku #selamatmalamcinta #sudahlah #tiadalagi
0 notes
riaunews · 2 years
Text
Kembali Viral: Tips Mayangsari Agar Suami Tak Direbut Pelakor, Simak Ya...
Kembali Viral: Tips Mayangsari Agar Suami Tak Direbut Pelakor, Simak Ya…
Mayangsari. Jakarta (Riaunews.com) – Nama Mayangsari pastinya sudah tidak asing lagi didengar ditelinga. Walaupun sudah jarang muncul di layar kaca namun penampilannya masih sering mencuri atensi. Baru-baru ini video lama Mayangsari ketika berbincang dengan Ashanty kembali viral dan jadi perbincangan. Sebagian video Mayangsari saat diundang menjadi tamu di acara podcast milik Ashanty diunggah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hanum28 · 3 months
Text
Progam Pemberdayaan Forum Anak Menuju Desa Digital Berkualitas Oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Dalam Rangka Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) Bhaktiku Negri kelompok 32 Di Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang
Tumblr media
Program Pemberdayaan Forum Anak Desa Pesanggrahan melalui sosialisasi teknologi digital, pengelolaan perpustakaan, dan pengajaran tilawatil Qur'an adalah kegiatan yang dilakukan oleh anggota Kelompok 32 Bhaktiku Negeri. Kelompok ini dipandu oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Sofyan Arifianto, S.SI, M.Kom, dengan Ahyad Izzudin Syuhaiba sebagai ketua kelompok. Mereka didukung oleh Maylani Kusuma Wardhani, Rahmatun Nikmah, Shelly Kurnia Ulisyah, dan Hanum Zaqiah Permatasari. Tujuan kegiatan PMM ini adalah untuk mengembangkan inisiatif teknologi yang dapat meningkatkan kualitas hidup dan akses informasi di desa, sebagai bagian dari upaya mencapai tujuan akhir Desa Digital Berkualitas. Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu, Kabupaten Malang, ditetapkan sebagai sasaran utama program kelompok 32.
Tumblr media
Melalui upaya Program Pemberdayaan Forum Anak, kami bertujuan menerapkan program kerja kami agar Desa Digital Berkualitas bukan hanya mahir dalam teknologi, tetapi juga diperkaya dengan literasi yang mendalam dan nilai-nilai keagamaan yang kokoh. Dengan menyelenggarakan pelatihan kreatif menggunakan platform seperti Canva dan Microsoft Word, kami memahami pentingnya memastikan akses informasi yang mudah dan menghibur.
Tumblr media
Selanjutnya, kami mengarahkan fokus kami pada memperbaiki dan merapikan data perpustakaan Desa Pesanggrahan. Tujuan utama kami adalah menciptakan perpustakaan yang lebih terstruktur dan memudahkan akses informasi bagi masyarakat. Dengan mengelompokkan buku-buku yang berantakan, menyusun rapi di rak sesuai dengan kode klasifikasi, serta mencatat informasi buku pada buku catatan khusus, kami berharap meningkatkan kualitas layanan perpustakaan. Kami percaya bahwa dengan memberikan akses yang mudah dan jelas terhadap koleksi buku, masyarakat akan lebih terdorong untuk memanfaatkan fasilitas perpustakaan dan mengembangkan minat baca. Tidak hanya itu, kami juga berkomitmen untuk mempercantik Perpustakaan Mayangsari Pesanggrahan agar menjadi ruang yang inspiratif dan menarik bagi pengunjung. Kami bertekad untuk mengubah persepsi mereka terhadap perpustakaan, bukan hanya sebagai tempat membaca, tetapi juga sebagai tempat untuk mengeksplorasi, belajar, dan merayakan keindahan literasi. Dengan menambahkan elemen-elemen artistik dan kreatif, seperti mural atau dekorasi tema yang menarik, kami berharap dapat menciptakan lingkungan yang memotivasi pengunjung untuk menghabiskan waktu di perpustakaan, sambil tetap belajar dan mengeksplorasi dunia pengetahuan.
2 notes · View notes
nuriamayangsarii · 2 years
Text
Nama: Nuria Mayangsari
Kelas: 12.1B.13
NIM: 12220457
Dampak teknologi informasi dan komunikasi
TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi) juga menimbulkan dampak negatif terhadap manusia, apabila tidak digunakan sebagaimana mestinya. Berikut adalah contoh beberapa dampak negatif dari penggunaan TIK dilingkungan masyarakat diantaranya:
Terasing dari lingkungan
Seorang pengguna komputer memiliki kecenderungan untuk mengisolasi dirinya karena ia akan berlama-lama di depan komputer. Hal ini mengakibatkan kurangnya interaksi dengan masyarakat di sekitarnya. Kesadaran untuk hidup bersama dapat mencegah dari keterasingan dengan lingkungan. Oleh karena itu, pandailah membagi waktu antara waktu dan bergaul.
Meningkatnya kejahatan di dunia maya Perkembangan dunia maya atau internet ternyata memunculkan model kejahatan baru yang memanfaatkan kelemahan sistem komputer untuk mencari keuntungan diri sendiri dan merugikan orang lain.
Merusak Moral Seringkali di internet menjumpai materi-materi yang berbau pornografi. Apabila diakses oleh pengguna yang tidak tepat dan belum dewasa, justru akan menimbulkan dampak buruk dan berpotensi merusak mental dan moral sesesorang.
Menciptakan kesombongan diri Media komputer merupakan teknologi baru dengan harga yang masih relatif mahal. Hanya orang-orang tertentu yang dapat memilikinya. Kadangkala orang yang memiliki komputer merasa sttus sosialnya lebih tinggi, lebih pintar, lebih kaya dan lebih modern. Akan tetapi hal yang sebaliknya juga dapat terjadi. Orang yang tidak memiliki komputer akan merasa minder dan rendah diri.
Menganggu kesehatan Kesehatan manusia dapat terganggu oleh penggunaan computer yang tidak tepat. Gangguan kesehatan pada mata sering dijumoai karena bekerja didepan computer
Meningkatkan jumlah pengangguran Dengan adanya teknologi informasi yang semakin berkembang, maka tenaga manusia lama semakin tergeser oleh komputer. Otomatisasi sistem komputer akan meningkat efektivitas dan efisiensi.
Menurunnya kemampuan berpikir Sistem komputer telah menyediakan program dan fasilitas yang dapat melakukan proses secara otomatis dan cepat. Para pengguna cukup memasukkan data dan hasilnya langsung dapat diperoleh. Langkah-langkah untuk memperoleh hasil tersebut tidak diketahui oleh pengguna.
Selain dampak TIK berakibat negatif kepada masyarakat maka TIK juga memberikan dampak positif dan negatif, berikut adalah penjelasannya:
Bidang Pendidikan
 Dampak Positif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan yaitu sebagai berikut. a. Informasi yang dibutuhkan akan semakin cepat dan mudah di akses untuk kepentingan pendidikan.
 b.Inovasi dalam pembelajaran semakin berkembang dengan adanya inovasi elearning yang semakin memudahkan proses Pendidikan
Dampak negatif Teknologi Informasi dan Komunikasi di bidang pendidikan yaitu sebagai berikut. a. Kemajuan TIK juga akan semakin mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) karena semakin mudahnya mengakses data menyebabkan orang yang bersifat plagiatis akan melakukan kecurangan.
 b. Walaupun sistem administrasi suatu lembaga pendidikan bagaikan sebuah system tanpa celah, akan tetapi jika terjadi suatu kecerobohan dalam menjalankan sistem tersebut akan berakibat fatal.
2. Bidang Sosial Budaya
 Dalam hal sosial dan budaya, TIK memberikan dampak yang tak sedikit, baik dampak positif maupun negatif.
 Dampak positif diantaranya adalah:
Informasi yang ada di masyarakat dapat langsung dipublikasikan dan diterima oleh masyarakat. Sumber informasi tidak hanya berasal dari satu orang saja. Dalam masyarakat, semua orang dapat menjadi sumber informasi. Setiap orang dapat saling bertukar informasi satu sama lain. Informasi itu pun menyebar sampai kepada seluruh lapisan masyarakat dengan cepat melalui media-media TIK yang ada.
Dampak negatif TIK dalam bidang sosial dan budaya adalah sebagai berikut.
Timbulnya jenis kejahatan baru.Kejahatan yang timbul antara lain penipuan, pencurian nomor     
kartu kredit, pornografi, pengiriman email sampah (spam), pengiriman virus, penyadapan saluran telepon, memata-matai aktivitas seseorang (spyware), dan mengacaukan trafik jaringan. Kejahatan-kejahatan ini sulit dideteksi karena dikerjakan dengan fasilitas TIK, salah satunya internet.
Bidang Perniagaan dan Perdagangan
Dampak positif teknologi informasi dan komunikasi di bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya sebagai berikut.
 a. Membuka Peluang Bisnis
 b. Pertumbuhan ekonomi yang semakin tinggi.
Dampak negatif teknologi informasi dan komunikasi di bidang perniagaan dan perdagangan di antaranya sebagai berikut.
a. Mendorong Tindakan Konsumtif dan Pemborosan dalam Masyarakat.
b. Menambah angka pengangguran karena tenaga manusia banyak yang digantikan dengan mesin-mesin.
4. Bidang Pemerintahan  Dampak positif TIK di bidang pemerintahan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Mendorong Tumbuhnya Proses Demokrasi.
b. Meningkatkan Kualitas dan Kuantitas Layanan Publik.
Dampak negatif TIK di bidang pemerintahan di antaranya adalah sebagai berikut.
a. Penggunaan persenjataan canggih untuk menyerang pihak lain demi kekuasaan dan kekayaan suatu negara.
 b. Terorisme yang semakin merajalela.
5. DAMPAK ERA REVOLUSI INDUSTRI 4.0
Dampak teknologi informasi lebih terasa pada saat sekarang, yaitu di era revolusi industri 4.0. Dampak revolusi industri 4.0 yang terjadi di dunia teknologi informasi terjadi dibeberapa bidang:
 1. Produksi
2. Pertumbuhan Ekonomi Dan Inklusi Sosial
3. Energi
4. Makanan, Keamanan & Pertanian
5. Pendidikan, Gender & Pekerjaan
Teknologi yang terkena pengaruh penting pada pada era revolusi industri 4.0 ini antara lain:
Computing Power
Kecepatan komunikasi
Kapasitas penyimpanan data
Sensor
Printer 3D
6. Di Industri Otomotif
Dampak revolusi industri dalam bidang otomotif adalah..
Pengemudi sudah mulai digantikan oleh teknologi yang mengakibatkan asuransi sudah mulai tidak diperlukan dikareknakan semakin menurunnya tingkat kecelakaan. Hal ini dikarenakan banyak driver yang digantikan fungsinya oleh robot dan mesin yang dapat memastikan tingkat kecelakaan yang lebih kecil, contoh pada rem yang dibuat menjadi rem otonom mengurangi tingkat kecelakaan sebesar 23% 45%.
7.Di Industri Ritel
 Pemanfaatkan komputer dan internet sebagai alat untuk melakukan digital marketing. Pembuatan e-commerce sebagai contoh nyata di revolusi industri yang dampaknya paling terlihat.
Perusahaan yang langsung menjangkau End User dengan seiring dibuatnya toko online sendiri menjadikan kemudahan bagi end user juga membuat harga menajdi lebih murah di bandingkan dengan harus berbelanja dari tangan ke 3 atau ke 4.
8. Di Bidang Logistik, Inventory dan Manufaktur
a. Pekerjaan manufaktur yang sudah mulai digantikan oleh mesin dan robot. Pekerjaan manufaktur biasanya berkaitan dengan buruh pekerja perusahaan sepatu, motor dan juga konveksi. Beberapa perusahaan besar seperti adidas sudah menggantikan pekerja manufaktur dengan robot sejak tahun 2017.
9. Di Bidang Teknologi Keuangan (Fintech)
a. Penyedia nasehat keuangan dan management melalui analisis big data. Dengan dibuatnya robot Ai yang menyediakan nasehat keuangan
Menyediakan AI untuk institusi keuangan
10. Di Bidang Pendidikan dan Kesehatan
      a. Terciptanya AI(Artificial Inteligent) didunia kesehatan sebagai
pengambil keputusan dibeberapa bidang kesehatan.
      b. Meningkatan akses dan kualitas pelayanan kesehatan jarak
jauh (Telemedicine)[1]
Revolusi industri 4.0 adalah disrupsi teknologi internet ke dalam proses produksi agar proses pengolahan barang dan jasa bisa lebih efisien, cepat, dan massal. Hal ini ditandai dengan penggunaan teknologi robotik, rekayasa intelektual, Internet of Things (IoT), nanoteknologi, hingga sistem yang disebut sistem komputasi awan (cloud computing).
 Dampak yang besar terancam terjadi dibeberapa bidang manufaktur, ancaman munccul dalam bentuk hilangnya beberapa lapangan pekerjaan dan akan ada 4. 75 juta pekerja administrasi di 18 negara terancam dirumahkan diakrenakan adanya revolusi indutri 4.0 ini.
 Maka dari itu dampak negatif dari revolusi industri 4.0 dapat dirasakan bersama, yaitu:
1. Timbulnya Kapitalisme Modern
2. Perusahaan Kecil Gulung Tikar Dikarenakan Tergantikan Oleh E-Commerce
3. Upah Buruh Semakin Rendah
4. Munculnya Golongan Pengusaha Dan Golongan Buruh
5. Munculnya Imperialisme Modern
6. Kurangnya Interaksi Antara Manusi Adan Manusia Lainnya
7 notes · View notes
sunda-akur · 1 month
Text
- Prabu Siliwangi, juga dikenal sebagai Prabu Surawisesa, adalah raja kerajaan Sunda pada abad ke-15 dan 16.
- Prabu Siliwangi lahir di desa Pakuan Pajajaran (sekarang Kota Bogor) pada sekitar tahun 1401 Masehi.
- Ayahnya adalah Prabu Niskala Wastu Kancana, yang merupakan raja Sunda sebelumnya.
- Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Dewawarman VII, raja Kerajaan Galuh.
- Ia memiliki tiga orang saudara kandung yang bernama Dewi Sri Pohaci, Dewi Ratih, dan Ki Tarjuna. Prabu Siliwangi adalah penerus tahta kerajaan Galuh setelah kematian ayahnya.
- Prabu Siliwangi dengan kerajaan Pajajaran, yaitu kerajaan yang memerintah di wilayah yang sekarang menjadi Jawa Barat pada abad ke-14. Menurut versi ini, Prabu Siliwangi adalah putra dari Prabu Niskala Wastu Kancana, raja Kerajaan Sunda. Ia memiliki dua orang saudara kandung yang bernama Dyah Pitaloka dan Dyah Wiyat.
- Silsilah Prabu Siliwangi, Raja Pajajaran Teragung
- Salah satu sejarawan abad 18 masehi  yang menguraikan mengenai silsilah Prabu Siliwangi adalah Pangeran Arya Carbon, tokoh yang dikenal sebagai penulis Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari.
Silsilah Prabu Siliwangi, raja pajajaran teragung dalam Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari diuraikan pada Pupuh IV. Adapun silsilahnya adalah sebagai berikut:
- “Prabu Siliwangi adalah putra Prabu Anggalarang, putra Prabu Mundingkawati, putra Prabu Banyakwangi, putra Prabu Banyaklarang, putra Prabu Susuktunggal, putra Prabu Wastukancana, putra Prabu Ciungwanara, - dan Ciungwanara adalah putra Maharaja Galuh Pakwan bernama Maharaja Adimulya”.
- Berdasarka Pupuh IV pada Naskah Carita Purwaka Caruban Nagari di atas dapat dinyatakan jika Prabu Siliwangi secara silsilah adalah ketrunan dari Maharaja Adimulya, yaitu pendiri Kerajaan Sunda yang jangkuan kekuasannya meliputi pulau Jawa bagian barat. 
- Ibu Prabu Siliwangi
Berdasarkan silsilah yang telah disebutkan sebelumnya, bahwa Prabu Siliwangi adalah anak dari Prabu Anggalarang atau juga disebut Prabu Niskala Westu Kencana, adapun nama Ibunya adalah Mayangsari. 
- Prabu Siliwangi  disebut juga Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang mempunyai nama asli Jaya Dewata (Dewa Niskala) adalah anak tertua dari pasangan Prabu Anggalarang dan Mayangsari. - Selain itu Prabu Siliwangi juga mempunyai seorang adik kandung yang yang bernama Kusumalaya.
- Perjalanan Prabu Siliwangi
Sebelum dinobatkan menjadi Raja Pajajaran pada tahun 1482 hingga1521, Jaya Dewata mulanya dinobatkan menjadi penguasa bawahan di Kerajaan Sindangkasih, sebelum akhirnya dinobatkan menjadi Raja di Galuh dan seterusnya dinobatkan menjadi Raja di wilayah Kekuasaan Kerajaan Sunda (Gabungan Galuh-Sunda).
- Wafatnya Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi wafat secara normal akibat usia yang sudah menua, beliau wafat pada tahun 1521 dan disemeyamkan di Pakuan, Ibukota Kerajaan Sunda. Beliau wafat pada umur 120 Tahun (1401-1521). Setelah kewafatannya, tahta Kerajaan Pajajaran dilanjutkan oleh Prabu Surawisesa anak tertua dari Mayang Sunda, hal itu dikarenakan Pangeran Walangsungsang sebagai putra Mahkota lebih memilih keluar Istana dan mendirikan Kesultanan Cirebon. 
- Anak-Anak Prabu Siliwangi
Menurut beberapa sumber sejarah, Istri Prabu Siliwang jumblahnya sangat banyak, lebih dari 151 orang, begitupun juga anak-anaknya dikisahkan sangat banyak sekali, akan tetapi, dari beberapa istrinya yang terkenal diantaranya
(1) Nyi Ambet Kasih
(2) Subang Larang dan
(3) Mayang Sunda
- Dari ketiga Istrinya yang terkenal itu, hanya anak-anak dari Subang Larang dan Mayang Sunda saja yang sangat begitu terkenal, karena dari Subang Larang kelak melahirkan Raja-Raja di Kesultanan Cirebon dan Banten dan dari ketrunan Mayang Sunda melahirkan Raja-Raja Pajajaran pengganti Prabu Siliwangi. 
------------------
0 notes
hendriyvialli · 7 months
Text
Sri Baduga Maharaja
( Prabu Siliwangi/Raden Pemanah Rasa )
Lahir : Kawali, Ciamis, Jawa Barat 1401 M
Gelar : Sri Baduga Maharaja Ratu Aji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata.
Raja Sunda ke - 35 : 3 Juni 1482 -
Orang Tua : ♂ Rakryan Ningratkancana / Prabu Dewa Niskala / Raja Sunda, ♀ Nay Ratna Mayangsari / Ratu Banawati.
Saudara : ♀ Dewi Retna Pamekas / Ratu Ayu Kirana, ♂ Raden Kusumalaya Ajar Kutamangu / Raden Palinggih.
Istri : Nyai Subanglarang / Dewi Kumalawangi (Puteri Subang Keranjang), ♀ Kentringmanik Mayang Sunda ? (Nyimas Padmawati), ♀ Ratu Anten, ♀ Ratu Ratnasih / Nyi Rajamatri (Ratu Istri Rajamantri), ♀ Nyai Ambetkasih, ♀ Nyai Aciputih.
Anak : ♂ Prabu Kian Santang / Raja Sangara, ♀Nyai Rara Santang / Hajjah Syarifah Mudaim, ♂ Walangsungsang / / Sri Mangana (Pangeran Cakrabuwana), ♂ Prabu Surawisésa / Munding Laya Dikusuma (Ratu Samiam), ♂ Dalem Manggu Larang, ♂ Munding Sari / Ratu Bancana, ♂Munding Laya Dikusumah (Munding Sari Ageung / Munding II / Prabu Munding Suria Ageung / Prabu Munding Wangi), ♂ R. Sake Alias Prabu Wastu Dewata, ♀ R. Ne-Eukeun,♂Munding Keleupeung / Munding Kelemu Wilamantri , ♂ Prabu Liman Sanjaya, ♂Jaka Puspa Alias Guru Gantangan, ♀ Dewi Surawati, ♂ Balik Layaran / Sunan Kebo Warna, ♂ Sultan Surosoan, ♂Banyak Ngampar (Silihwarni) / Arya Gagak Ngampar, ♂Prabu Layakusumah, ♀ Nyai Lara Badaya, ♂ Rd. Ceumeut / Raden Meumeut (Raden Ameut), ♂Raden Tenga, ♂ Raden Banyak Catra / Raden Kamandaka, ♀ Ratna Ayu Kirana.
Wafat : Pakuan Pajajaran, 31 Desember 1521 M
Makam : Desa Pajajar, Kecamatan Rajagaluh, Kabupaten Majalengka, Jawa Barat.
Keterangan :
Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja atau Prabu Siliwangi (Sunda: ᮞᮢᮤ ᮘᮓᮥᮌ ᮙᮠᮛᮏ atau ᮕᮢᮘᮥ ᮞᮤᮜᮤᮝᮍᮤ) (Ratu Jayadewata) (1401-1521) putra Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana lahir 1401 M di Kawali Ciamis, mengawali pemerintahan zaman Pakuan Pajajaran Pasundan, yang memerintah Kerajaan Sunda Galuh selama 39 tahun (1482-1521). Pada masa inilah Pakuan Pajajaran di Bogor mencapai puncak perkembangannya.
Dalam prasasti Batutulis diberitakan bahwa Sri Baduga dinobatkan dua kali, yaitu yang pertama ketika Jayadewata menerima tahta Kerajaan Galuh di Kawali Ciamis dari ayahnya Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora, yang kemudian bergelar Prabu Guru Dewataprana. Yang kedua ketika ia menerima tahta Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertua dan uwanya, Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung. Dengan peristiwa ini, ia menjadi penguasa Kerajaan Sunda - Kerajaan Galuh dan dinobatkan dengan gelar Sri Baduga Maharaja Ratu Haji di Pakuan Pajajaran Sri Sang Ratu Dewata. Jadi, sekali lagi dan untuk terakhir kalinya, setelah "sepi" selama 149 tahun, rakyat Sunda kembali menyaksikan iring-iringan rombongan raja yang berpindah tempat dari timur ke barat. Untuk menuliskan situasi kepindahan keluarga kerajaan dapat dilihat pada Pindahnya Ratu Pajajaran.
Prabu Siliwangi
Di Tatar Pasundan, Sri Baduga ini lebih dikenal dengan nama Prabu Siliwangi. Nama Siliwangi sudah tercatat dalam Kropak 630 sebagai lakon pantun. Naskah itu ditulis tahun 1518 ketika Sri Baduga masih hidup. Lakon Prabu Siliwangi dalam berbagai versinya berintikan kisah tokoh ini menjadi raja di Pakuan. Peristiwa itu dari segi sejarah berarti saat Sri Baduga mempunyai kekuasaan yang sama besarnya dengan Niskala Wastu Kancana (kakeknya). Menurut tradisi lama, orang segan atau tidak boleh menyebut gelar raja yang sesungguhnya, maka juru pantun memopulerkan sebutan Siliwangi. Dengan nama itulah ia dikenal dalam literatur Sunda. Wangsakerta pun mengungkapkan bahwa Siliwangi bukan nama pribadi, ia menulis:
"Kawalya ta wwang Sunda lawan ika wwang Carbon mwang sakweh ira wwang Jawa Kulwan anyebuta Prabhu Siliwangi raja Pajajaran. Dadyeka dudu ngaran swaraga nira".
Indonesia: Hanya orang Sunda dan orang Cirebon serta semua orang Jawa Barat yang menyebut Prabu Siliwangi raja Pajajaran. Jadi nama itu bukan nama pribadinya.
Arti nama Siliwangi Sunting
Nama Siliwangi adalah berasal dari kata "Silih" dan "Wawangi", artinya sebagai pengganti Prabu Wangi. Tentang hal itu, Pustaka Rajyarajya i Bhumi Nusantara II/2 mengungkapkan bahwa orang Sunda menganggap Sri Baduga sebagai pengganti Prabu Wangi, sebagai silih yang telah hilang. Naskahnya berisi sebagai berikut (artinya saja):
"Di medan perang Bubat, ia banyak membinasakan musuhnya karena Prabu Maharaja sangat menguasai ilmu senjata dan mahir berperang, tidak mau negaranya diperintah dan dijajah orang lain.
Ia berani menghadapi pasukan besar Majapahit yang dipimpin oleh sang Patih Gajah Mada yang jumlahnya tidak terhitung. Oleh karena itu, ia bersama semua pengiringnya gugur tidak tersisa.
Ia senantiasa mengharapkan kemakmuran dan kesejahteraan hidup rakyatnya di seluruh bumi Tatar Sunda. Kemasyurannya sampai kepada beberapa negara di pulau-pulau Dwipantara atau Nusantara namanya yang lain. Kemashuran Sang Prabu Maharaja membangkitkan (rasa bangga kepada) keluarga, menteri-menteri kerajaan, angkatan perang dan rakyat Tatar Sunda. Oleh karena itu, nama Prabu Maharaja mewangi. Selanjutnya ia di sebut Prabu Wangi. Dan keturunannya lalu disebut dengan nama Prabu Siliwangi. Demikianlah menurut penuturan orang Sunda".
Biografi Sunting
Leluhur Sunting
Kesenjangan antara pendapat orang Sunda dengan fakta sejarah seperti yang diungkapkan di atas mudah dijajagi. Pangeran Wangsakerta, penanggung jawab penyusunan Sejarah Nusantara, menganggap bahwa tokoh Prabu Wangi adalah Maharaja Linggabuana yang gugur di Bubat, sedangkan penggantinya ("silih"nya) bukan Sri Baduga melainkan Niskala Wastu Kancana (kakek Sri Baduga, yang menurut naskah Wastu Kancana disebut juga Prabu Wangisutah).
Orang Sunda tidak memperhatikan perbedaan ini sehingga menganggap Prabu Siliwangi sebagai putera Wastu Kancana (Prabu Anggalarang). Tetapi dalam Carita Parahiyangan disebutkan bahwa Mahaprabu Niskala Wastu Kancana itu adalah "seuweu" Prabu Wangi. Mengapa Dewa Niskala (ayah Sri Baduga) dilewat? Ini disebabkan Prabu Dewa Niskala hanya menjadi penguasa Galuh. Dalam hubungan ini tokoh Sri Baduga memang penerus "langsung" dari Wastu Kancana. Menurut Pustaka Rajyarajya I Bhumi Nusantara II/4, ayah dan mertua Sri Baduga (Dewa Niskala dan Susuktunggal) hanya bergelar Prabu, sedangkan Jayadewata bergelar Maharaja (sama seperti kakeknya Niskala Wastu Kancana sebagai penguasa Sunda-Galuh).
Dengan demikian, seperti diutarakan Amir Sutaarga (1965), Sri Baduga itu dianggap sebagai "silih" (pengganti) Prabu Wangi Wastu Kancana (oleh Pangeran Wangsakerta disebut Prabu Wangisutah). "Silih" dalam pengertian kekuasaan ini oleh para pujangga babad yang kemudian ditanggapi sebagai pergantian generasi langsung dari ayah kepada anak sehingga Prabu Siliwangi dianggap putera Mahaprabu Niskala Wastu Kancana.
Masa muda dan Silsilah Sunting
Waktu mudanya Sri Baduga atau Prabu Jayadewata terkenal sebagai pengembara ksatria pemberani dan tangkas. Istri pertamanya, Nyi Ambetkasih putri pamannya, Ki Gedeng Sindangkasih putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Kerajaan Surantaka ibu kotanya Desa Kedaton sekarang di Kecamatan Kapetakan Cirebon, penguasa di Pelabuhan Muarajati Cirebon berbatasan langsung dengan Kerajaan Sing Apura. Saat Wafat digantikan menantunya, Prabu Jayadewata. Dalam berbagai hal, orang sezamannya teringat kepada kebesaran mendiang buyutnya (Prabu Maharaja Lingga Buana) yang gugur di Bubat yang digelari Prabu Wangi.
Bahkan satu-satunya saat menyamar dengan nama Keukeumbingan Rajasunu yang pernah mengalahkan Ratu Kerajaan Japura Prabu Amuk Murugul putra Prabu Susuktunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana waktu bersaing memperebutkan Subang Larang putri Ki Gedeng Tapa/ Giridewata atau Ki Gedeng Jumajan Jati, penguasa Kerajaan Sing Apura putra Ki Gedeng Kasmaya, Penguasa Cirebon Girang putra Prabu Bunisora (Adik Mahaprabu Niskala Wastu Kancana), (istri kedua Prabu Siliwangi yang beragama Islam) dari Kerajaan Sing Apura berbatasan dengan Kerajaan Surantaka. Dari pernikahannya dengan Permaisuri Subanglarang melahirkan Raden Walangsungsang atau Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang dan Raden Kian Santang. Kemudian Nyimas Pakungwati putri Pangeran Walangsungsang menikah dengan Sunan Gunung Jati putra Nyimas Rara Santang. Pangeran Walangsungsang sebagai Sultan Cirebon I dan Sunan Gunung Jati sebagai Sultan Cirebon II dalam Kesultanan Cirebon sejak tahun 1430 M.[1].[2]
Setelah terbuka jati diri Sang Prabu Jayadewata masih kerabat, lalu diantarkannya menemui ayah Prabu Amuk Murugul, yaitu Prabu Susuktunggal kakak lain Ibu Prabu Dewa Niskala ayahnya Prabu Jayadewata, di Kerajaan Sunda Bogor sekarang dan dijodohkan dengan Nyai Kentring Manik Mayang Sunda putri Prabu Susuktunggal, yang nanti melahirkan Prabu Sanghyang Surawisesa kelak jadi pengganti Sri Baduga Maharaja di Pakuan Pajajaran dan Sang Surasowan jadi Adipati di Pesisir Banten atau Banten Girang. Sang Surasowan berputra Adipati Arya Surajaya dan putri Nyai Kawung Anten. Nyi Kawung Anten kelak menikah dengan Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Djati dan melahirkan Pangeran Sabakingkin alias Maulana Hasanuddin, pendiri Kesultanan Banten tahun 1552 M.
Prabu Siliwangi juga menikahi Ratu Istri Rajamantri putri Prabu Gajah Agung putra Prabu Tajimalela atau Prabu Agung Resi Cakrabuana putra Prabu Aji Putih atas perintah Prabu Suryadewata putra untuk mendirikan Kerajaan Sumedang larang tahun 900 M. Nama kerajaannya berubah-ubah, Kerajaan Tembong Agung saat Prabu Aji Putih, zaman Prabu Tajimalela, diganti menjadi Himbar Buana, yang berarti menerangi alam, Prabu Tajimalela pernah berkata Insun medal Insun madangan. Artinya Aku dilahirkan, Aku menerangi. Sumedang dan Larang berarti sesuatu yang tidak ada tandingnya.[3]
Ratu Pucuk Umun Sumedang keturunan Prabu Gajah Agung menikah dengan Pangeran Pangeran Kusumahdinata atau Pangeran Santri putra Pangeran Pamelekaran atau Pangeran Muhammad, sahabat Sunan Gunung Jati. Ibu Pangeran Santri Ratu Martasari/Nyi Mas Ranggawulung, keturunan Sunan Gunung Jati dari Cirebon. Dari pernikahan itu lahir Prabu Geusan Ulun yang memerintah Sumedang Larang (1578-1610) M bersamaan dengan berakhirnya Pakuan Pajajaran tahun 1579 M, menerima mahkota emas milik Raja Pakuan Pajajaran yang bernama Binokasih (Mahkota Binokasih) dari senapati Pajajaran sebagai tanda bahwa Kerajaan Sumedang Larang penerus sah Kerajaan Pajajaran.
Kebijakan dalam kehidupan sosial Sunting
Tindakan pertama yang diambil oleh Sri Baduga setelah resmi dinobatkan jadi raja adalah menunaikan amanat dari kakeknya (Wastu Kancana) yang disampaikan melalui ayahnya (Ningrat Kancana) ketika ia masih menjadi mangkubumi di Kawali. Isi pesan ini bisa ditemukan pada salah satu prasasti peninggalan Sri Baduga di Kebantenan. Isinya sebagai berikut (artinya saja):
Semoga selamat. Ini tanda peringatan bagi Rahyang Niskala Wastu Kancana. Turun kepada Rahyang Ningrat Kancana, maka selanjutnya kepada Susuhunan sekarang di Pakuan Pajajaran. Harus menitipkan ibu kota di Jayagiri dan ibu kota di Sunda Sembawa.
Semoga ada yang mengurusnya. Jangan memberatkannya dengan "dasa", "calagra", "kapas timbang", dan "pare dongdang".
Maka diperintahkan kepada para petugas muara agar jangan memungut bea. Karena merekalah yang selalu berbakti dan membaktikan diri kepada ajaran-ajaran. Merekalah yang tegas mengamalkan peraturan dewa.
Dengan tegas di sini disebut "dayeuhan" (ibu kota) di Jayagiri dan Sunda Sembawa. Penduduk kedua dayeuh ini dibebaskan dari 4 macam pajak, yaitu "dasa" (pajak tenaga perorangan), "calagra" (pajak tenaga kolektif), "kapas timbang" (kapas 10 pikul) dan "pare dondang" (padi 1 gotongan). Dalam kropak 630, urutan pajak tersebut adalah dasa, calagra, "upeti", "panggeureus reuma".
Dalam koropak 406 disebutkan bahwa dari daerah Kandang Wesi (sekarang Bungbulang, Garut) harus membawa "kapas sapuluh carangka" (10 carangka = 10 pikul = 1 timbang atau menurut Coolsma, 1 caeng timbang) sebagai upeti ke Pakuan tiap tahun. Kapas termasuk upeti. Jadi tidak dikenakan kepada rakyat secara perorangan, melainkan kepada penguasa setempat.
"Pare dondang" disebut "panggeres reuma". Panggeres adalah hasil lebih atau hasil cuma-cuma tanpa usaha. Reuma adalah bekas ladang. Jadi, padi yang tumbuh terlambat (turiang) di bekas ladang setelah dipanen dan kemudian ditinggalkan karena petani membuka ladang baru, menjadi hak raja atau penguasa setempat (tohaan). Dongdang adalah alat pikul seperti "tempat tidur" persegi empat yang diberi tali atau tangkai berlubang untuk memasukan pikulan. Dondang harus selalu digotong. Karena bertali atau bertangkai, waktu digotong selalu berayun sehingga disebut "dondang" (berayun). Dondang pun khusus dipakai untuk membawa barang antaran pada selamatan atau arak-arakan. Oleh karena itu, "pare dongdang" atau "penggeres reuma" ini lebih bersifat barang antaran.
Pajak yang benar-benar hanyalah pajak tenaga dalam bentuk "dasa" dan "calagra" (Di Majapahit disebut "walaghara = pasukan kerja bakti). Tugas-tugas yang harus dilaksanakan untuk kepentingan raja diantaranya: menangkap ikan, berburu, memelihara saluran air (ngikis), bekerja di ladang atau di "serang ageung" (ladang kerajaan yang hasil padinya di peruntukkan bagi upacara resmi).
Dalam kropak 630 disebutkan "wwang tani bakti di wado" (petani tunduk kepada wado). Wado atau wadwa ialah prajurit kerajaan yang memimpin calagara. Sistem dasa dan calagara ini terus berlanjut setelah zaman kerajaan. Belanda yang di negaranya tidak mengenal sistem semacam ini memanfaatkanna untuk "rodi". Bentuk dasa diubah menjadi "Heerendiensten" (bekerja di tanah milik penguasa atau pembesar). Calagara diubah menjadi "Algemeenediensten" (dinas umum) atau "Campongdiesnten" (dinas Kampung) yang menyangkut kepentingan umum, seperti pemeliharaan saluran air, jalan, rumah jada dan keamanan. Jenis pertama dilakukan tanpa imbalan apa-apa, sedangkan jenis kedua dilakuan dengan imbalan dan makan. "Preangerstelsel" dan "Cultuurstelsel" yang keduanya berupa sistem tanam paksa memanfaatkan tradisi pajak tenaga ini.
Dalam akhir abad ke-19 bentuknya berubah menjadi "lakon gawe" dan berlaku untuk tingkat desa. Karena bersifat pajak, ada sangsi untuk mereka yang melalaikannya. Dari sinilah orang Sunda mempunyai peribahasa "puraga tamba kadengda" (bekerja sekadar untuk menghindari hukuman atau dendaan). Bentuk dasa pada dasarnya tetap berlangsung. Di desa ada kewajiban "gebagan" yaitu bekerja di sawah bengkok dan ti tingkat kabupaten bekerja untuk menggarap tanah para pembesar setempat.
Jadi "gotong royong tradisional berupa bekerja untuk kepentingan umum atas perintah kepala desa", menurut sejarahnya bukanlah gotong royong. Memang tradisional, tetapi ide dasarnya adalah pajak dalam bentuk tenaga. Dalam Pustaka Jawadwipa disebut karyabhakti dan sudah dikenal pada masa Tarumanagara dalam abad ke-5.
Piagam-piagam Sri Baduga lainnya berupa "piteket" karena langsung merupakan perintahnya. Isinya tidak hanya pembebasan pajak tetapi juga penetapan batas-batas "kabuyutan" di Sunda Sembawa dan Gunung Samaya yang dinyatakan sebagai "lurah kwikuan" yang disebut juga desa perdikan, desa bebas pajak.
Ketika memerintah Prabu Siliwangi dikenal sebagai pemimpin yang menganut gaya kepemimpinan Egalitarianisme. Egalitarianisme sendiri memiliki arti sebagai paham yang memegang teguh azas kesetaraan dalam kehidupan sosial. hal tersebut sering digambarkan dalam berbagai literasi menenai Prabu Siliwangi.[1]
Peristiwa-peristiwa pada masa pemerintahannya Sunting
Beberapa peristiwa menurut sumber-sumber sejarah:
Carita Parahiyangan Sunting
Dalam sumber sejarah ini, pemerintahan Sri Baduga dilukiskan demikian:
"Purbatisi purbajati, mana mo kadatangan ku musuh ganal musuh alit. Suka kreta tang lor kidul kulon wetan kena kreta rasa. Tan kreta ja lakibi dina urang reya, ja loba di sanghiyang siksa".
(Ajaran dari leluhur dijunjung tinggi sehingga tidak akan kedatangan musuh, baik berupa laskar maupun penyakit batin. Senang sejahtera di utara, barat dan timur. Yang tidak merasa sejahtera hanyalah rumah tangga orang banyak yang serakah akan ajaran agama).
Dari Naskah ini dapat diketahui, bahwa pada saat itu telah banyak Rakyat Pajajaran yang beralih agama (Islam) dengan meninggalkan agama lama.
Pustaka Nagara Kretabhumi parwa I sarga 2. Sunting
Naskah ini menceritakan, bahwa pada tanggal 12 bagian terang bulan Caitra tahun 1404 Saka, Syarif Hidayat atau lebih dikenal Sunan Gunung Jati menghentikan pengiriman upeti yang seharusnya di bawa setiap tahun ke Pakuan Pajajaran. Syarif Hidayat masih cucu Sri Baduga dari Lara Santang. Ia dijadikan raja oleh uanya (Pangeran Cakrabuana) dan menjadi raja merdeka terlepas dari Pajajaran di Tatar Pasundan (Jawa Barat dan Banten).
Ketika itu Sri Baduga baru saja menempati Istana Sang Bhima (sebelumnya di Surawisesa). Kemudian diberitakan, bahwa pasukan Angkatan Laut Demak yang kuat berada di Pelabuhan Cirebon untuk menjaga kemungkinan datangnya serangan Pajajaran.
Tumenggung Jagabaya beserta 60 anggota pasukannya yang dikirimkan dari Pakuan ke Cirebon, tidak mengetahui kehadiran pasukan Demak di sana. Jagabaya tak berdaya menghadapi pasukan gabungan Cirebon-Demak yang jumlahnya sangat besar. Setelah berunding, akhirnya Jagabaya menyerahkan diri dan masuk Islam.
Peristiwa itu membangkitkan kemarahan Sri Baduga. Pasukan besar segera disiapkan untuk menyerang Cirebon. Akan tetapi pengiriman pasukan itu dapat dicegah oleh Purohita (pendeta tertinggi) keraton Ki Purwa Galih. Cirebon adalah daerah warisan Cakrabuana (Walangsungsang) dari mertuanya (Ki Danusela) dan daerah sekitarnya diwarisi dari kakeknya Ki Gedeng Tapa (Ayah Subanglarang santri Syekh Quro).
Cakrabuana sendiri dinobatkan oleh Sri Baduga (sebelum menjadi Susuhunan) sebagai penguasa Cirebon dengan gelar Sri Mangana. Karena Syarif Hidayat dinobatkan oleh Cakrabuana dan juga masih cucu Sri Baduga, maka alasan pembatalan penyerangan itu bisa diterima oleh penguasa Pajajaran.
Demikianlah situasi yang dihadapi Sri Baduga pada awal masa pemerintahannya. Dapat dimaklumi kenapa ia mencurahkan perhatian kepada pembinaan agama, pembuatan parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat jalan dan menyusun Pagelaran (formasi tempur) karena Pajajaran adalah negara yang kuat di darat, tetapi lemah di laut.
Menurut sumber Portugis, di seluruh kerajaan, Pajajaran memiliki kira-kira 100.000 prajurit. Raja sendiri memiliki pasukan gajah sebanyak 40 ekor. Di laut, Pajajaran hanya memiliki enam buah Kapal Jung 150 ton dan beberapa lankaras (?) untuk kepentingan perdagangan antar-pulaunya (saat itu perdagangan kuda jenis Pariaman mencapai 4000 ekor/tahun).
Keadaan makin tegang ketika hubungan Demak-Cirebon makin dikukuhkan dengan perkawinan putera-puteri dari kedua belah pihak. Ada empat pasangan yang dijodohkan, yaitu:
Pangeran Hasanudin dengan Ratu Ayu Kirana (Purnamasidi).
Ratu Ayu dengan Pangeran Sabrang Lor.
Pangeran Jayakelana dengan Ratu Pembayun.
Pangeran Bratakelana dengan Ratu Ayu Wulan (Ratu Nyawa).
Perkawinan Pangeran Sabrang Lor alias Yunus Abdul Kadir dengan Ratu Ayu terjadi 1511. Sebagai Senapati Sarjawala, panglima angkatan laut, Kerajaan Demak, Sabrang Lor untuk sementara berada di Cirebon.
Persekutuan Cirebon-Demak inilah yang sangat mencemaskan Sri Baduga di Pakuan. Tahun 1512, ia mengutus putera mahkota Surawisesa menghubungi Panglima Imperium Portugis Afonso de Albuquerque di Malaka yang ketika itu baru saja gagal merebut Pelabuhan Pasai milik Kesultanan Samudera Pasai. Sebaliknya upaya Pajajaran ini telah pula meresahkan pihak Demak.
Pangeran Cakrabuana dan Susuhunan Jati (Syarif Hidayat) tetap menghormati Sri Baduga karena masing-masing sebagai ayah dan kakek. Oleh karena itu permusuhan antara Pajajaran dengan Cirebon tidak berkembang ke arah ketegangan yang melumpuhkan sektor-sektor pemerintahan. Sri Baduga hanya tidak senang hubungan Cirebon-Demak yang terlalu akrab, bukan terhadap Kerajaan Cirebon. Terhadap Islam, ia sendiri tidak membencinya karena salah seorang permaisurinya, Subanglarang, adalah seorang muslimah dan ketiga anaknya—Walangsungsang alias Cakrabuana, Lara Santang, dan Raja Sangara—diizinkan sejak kecil mengikuti agama ibunya (Islam).
Karena permusuhan tidak berlanjut ke arah pertumpahan darah, maka masing masing pihak dapat mengembangkan keadaan dalam negerinya. Demikianlah pemerintahan Sri Baduga dilukiskan sebagai zaman kesejahteraan (Carita Parahiyangan). Tome Pires ikut mencatat kemajuan zaman Sri Baduga dengan komentar "The Kingdom of Sunda is justly governed; they are honest men" (Kerajaan Sunda diperintah dengan adil; mereka adalah orang-orang jujur).
Juga diberitakan kegiatan perdagangan Sunda dengan Malaka sampai ke kepulauan Maladewa (Maladiven). Jumlah merica bisa mencapai 1000 bahar (1 bahar = 3 pikul) setahun, bahkan hasil tammarin (asem) dikatakannya cukup untuk mengisi muatan 1000 kapal.
Naskah Kitab Waruga Jagat dari Sumedang dan Pancakaki Masalah Karuhun Kabeh dari Ciamis yang ditulis dalam abad ke-18 dalam bahasa Jawa dan huruf Arab Pegon masih menyebut masa pemerintahan Sri Baduga ini dengan masa Gemuh Pakuan (kemakmuran Pakuan) sehingga tak mengherankan bila hanya Sri Baduga yang kemudian diabadikan kebesarannya oleh raja penggantinya dalam zaman Pajajaran.
Sri Baduga Maharaja alias Prabu Siliwangi dalam Prasasti Tembaga Kebantenan disebut Susuhunan di Pakuan Pajajaran, memerintah selama 39 tahun (1482 - 1521). Ia disebut secara anumerta Sang Lumahing (Sang Mokteng) Rancamaya karena ia dipusarakan di Rancamaya.
Kultus Prabu Siliwangi Sunting
Sunda Wiwitan Sunting
Dalam kepercayaan tradisional Sunda Wiwitan, tokoh Prabu Siliwangi dihormati sebagai gambaran pemimpin ideal masyarakat Sunda. Ia dihormati dan diakui sebagai karuhun atau leluhur para menak atau bangsawan Sunda.
Hindu Dharma Sunting
Dalam kompleks Pura Parahyangan Agung Jagatkarta, di lereng utara Gunung Salak, terdapat sebuah candi yang dibangun untuk memuliakan tokoh Sunda, Prabu Siliwangi. Pura ini terletak di Kecamatan Taman Sari, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Konghucu Sunting
Prabu Siliwangi dipuja dan memiliki altar tersendiri pada Vihara Nam Hai Kwan Se Im Pu Sa, Simpenan, Sukabumi.[4]
Uga Wangsit Siliwangi Sunting
Prabu Siliwangi memberikan petuah kepada keturunannya dalam bentuk wangsit yang disebut Uga Wangsit Siliwangi
Sc: Elisandra Nur Maharani 28
#history #sunda #sejarah #siliwangi #rajasunda
Tumblr media
0 notes
turisiancom · 8 months
Text
TURISIAN.com -  Pemilik Komodo Gift Shop Kandi Mayangsari Latubatara, memaparkan tantangan yang masih dihadapi Labuan Bajo dalam menarik perhatian wisatawan China. Ia mengemukakan kawasan Labuan Bajo masih belum banyak di kenal oleh wisatawan asal negeri Tirai Bambu tersebut. Hal ini terbukti saat dirinya mengikuti China-Arab States Expo yang berlangsung dari 21 hingga 25 September 2023 di Yinchuan, China. Saat pameran berlangsung, ia menyajikan pesona Labuan Bajo kepada ratusan pembeli dan investor dari berbagai negara di Asia. BACA JUGA: Memulai Jalan Baru, Otoritas Labuan Bajo Siapkan Konsep Menarik Wisman Pada kenyataanya,  wilayah ini masih belum dikenal secara luas oleh masyarakat Cina. Yang,  saat ini hanya mengenal Bali sebagai destinasi favorit mereka. "Mereka kenal hanya Bali. Belum terlalu kenal Labuan Bajo," tutur Kandi seperti dikutip Turisian.com dari Kompas.com Senin, 9 Oktober 2023. Dengan demikian, Kandi memandang perlu adanya upaya promosi yang intensif dan berkelanjutan yang melibatkan pelaku wisata, masyarakat Labuan Bajo. Termasuk, pemerintah untuk mengangkat nama Labuan Bajo di kancah internasional, khususnya di China. BACA JUGA: Super Air Jet Membuka Rute Baru Surabaya-Labuan Bajo, Tawarkan Destinasi Ini Dalam rasa syukur yang mendalam, pelaku wisata seperti Kandi berkesempatan unjuk gigi di panggung internasional tersebut setelah melalui seleksi ketat. Dari seluruh Indonesia, hanya empat daerah yang berhasil menembus seleksi, yaitu Bintan, Aceh, Lombok, dan Labuan Bajo. Komodo Gift Shop Kandi mengungkapkan bahwa momen berharga ini terwujud berkat hasil KTT ASEAN yang baru-baru ini diselenggarakan di Labuan Bajo. Sebagai hasilnya, pihak Kedutaan Indonesia di China memilih Komodo Gift Shop untuk turut serta dalam ajang pameran internasional di Cina. BACA JUGA: Pemerintah Segera Susun Standar Prosedur Kapal Wisata di Labuan Bajo Sementara itu, selama kunjungannya di China, Kandi aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti Business Matching, Capacity Building melalui studi banding, City Tour, dan seminar. Dengan lokasinya yang strategis dalam link international expo, Komodo Gift Shop selalu mendapat undangan dari berbagai negara penyelenggara pameran. Dimana, mereka  berfokus pada produk lokal UMKM seperti yang diusungnya. BACA JUGA: Sejumlah Restoran China di Bali Buka Kembali Sambut Kedatangan Wisatawan Apa yang dilakukan  Kandi pada pameran tersebut  menunjukkan, bagaimana ia terus mendorong Labuan Bajo, dengan segala pesonanya, untuk memperluas pangsa pasarnya. Tentu saja, juga menarik perhatian wisatawan China yang masih belum terlalu mengenal keindahannya. Semoga upaya ini akan membantu Labuan Bajo meraih lebih banyak pengunjung dari negara yang begitu besar dan berpotensi itu. ***
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Gugatan "Lesu Darah", KIP Bali Putuskan Tolak Permohonan Walhi Bali
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Sidang Ajudikasi Komisi Informasi Publik (KIP) Provinsi Bali antara Pemohon, Walhi Bali dengan Termohon PT. Dewata Energi Bersih (PT. DEB) akhirnya memberi amar putusan yang menyatakan Termohon tidak memenuhi syarat kedudukan hukum (legal standing) dalam sengketa A Quo. Sidang yang digelar pada Jumat (28/4/2023) di Kantor KIP Bali ini, juga menyatakan Termohon bukan sebagai badan publik, sehingga tidak dapat sebagai Termohon dalam sengketa A Quo. Dari putusan tersebut otomatis gugatan sengketa informasi dengan Pemohon, I Wayan Adi Sumiarta, S.H., M.Kn., I Made Juli Untung Pratama, S.H., M.Kn., dan Made Krisna Dinata, S.Pd., alias Bokis dari Walhi Bali lagi-lagi kalah telak dan gagal total, sehingga Walhi Bali nampak "lesu darah" untuk meminta dokumen Termohon dari PT. DEB yang dikuasakan kepada Dr. Hendri Jayadi, S.H., M.H., Rolan Parasian, SH., Fitria Mayangsari, SH., dan Esra Agatha Hutagaol, S.H., dari Hendri J Pandiangan & Partners Law Office. Sidang dengan Majelis Komisioner terdiri dari Dewa Nyoman Suardana, S.Ag. (Ketua) dan anggota Ni Luh Candrawati Sari, SH., MH., Dr. Drs. I Wayan Darma, M.Si., itu dengan kata lain menyatakan permohonan informasi dari Pemohon untuk dokumen Studi Kelayakan terkait pembangunan Terminal LNG di wilayah Desa Adat Sidakarya serta lampiran dokumen pendukungnya ditolak. Padahal Walhi Bali sudah menggunakan berbagai cara untuk meminta dokumen PT. DEB yang dituding sebagai itikad yang tidak baik dari Pemohon. Sidang dengan agenda Pembacaan Putusan ini, sesuai hasil Musyawarah Majelis yang menyatakan Penyelesaian Sengketa Informasi yang diajukan oleh Pemohon diputuskan dengan Putusan Sela. Sesuai yang sudah didengarkan langsung di dalam persidangan oleh para pihak, Putusan Sela tersebut seluruhnya dibacakan oleh Majelis secara bergantian dengan memutuskan menolak mentah-mentah permohonan Walhi Bali. Terkait keputusan itu, Bagus Suardana selaku perwakilan Kuasa Hukum Termohon menegaskan permohonan informasi dari Walhi Bali ditolak Majelis Komisioner KIP Bali. "Mamang DEB tidak memenuhi sebagai badan hukum publik. Jadi permohonan Walhi terkait FS yang kita buat ditolak. Karena kami bukan badan hukum publik," tegasnya singkat. Di sisi lain, keluar dari persidangan, pihak Pemohon yang juga Koordinator Divisi Advokasi Komite Kerja Advokasi Lingkungan (Kekal) Bali, Made Juli Untung Pratama bersama Bokis nampak semakin lesu. Pihaknya mengaku akan mempelajari lagi putusan tersebut dengan upaya hukum yang ada. "Kami akan pelajari dulu putusan KIP. Kalau kita perlu melakukan langkah hukum selanjutnya akan kita lakukan," katanya. Ia sembari menegaskan saat ini belum bisa memastikan upaya banding, karena masih perlu mempelajari putusan KIP tersebut. Perlu diketahui dari sidang sebelumnya, Termohon setelah membaca dan mempelajari secara teliti seluruh dalil-dalil permohonan Pemohon tertanggal 11 November 2022, maka dengan tegas menolak seluruh dalil-dalil tersebut kecuali terhadap hal-hal yang secara tegas diakui kebenarannya oleh termohon. Termohon juga dengan tegas menolak dalil pemohon dalam permohonannya mengenai Kedudukan Termohon yang menyatakan Perusahaan Daerah Bali merupakan salah satu pemegang saham pada Termohon sehingga unsur organisasi nonpemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah terpenuhi. “Dalil ini jelas merupakan dalil yang mengada-ngada dan tidak sesuai dengan fakta hukum yang sebenarnya, sehingga patut demi hukum untuk dikesampingkan oleh Majelis Komisi Informasi yang memeriksa perkara ini,” ujar Dr. Hendri Jayadi, S.H., M.H. Bahwa berdasarkan Perjanjian Pemegang Saham (Shareholders Agreement) antara PT. Padma Energi Indonesia (Padma) dengan Perusahaan Daerah Provinsi Bali (Perusda Bali) tertanggal 20 Mei 2020, dimana Padma merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pengembangan infrastruktur energi Liquified Natural Gas (LNG) dan Perusda Bali yang merupakan suatu Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Bali telah ditunjuk secara langsung oleh Pemerintah Daerah Provinsi Bali, untuk melaksanakan kebijakan pengembangan energi bersih dan terbarukan di Provinsi Bali. Sebagaimana yang diatur dalam Pasal 4 ayat 3 dari Perjanjian Pemegang Saham (Shareholder Agreement) aquo secara tegas dinyatakan dan disepakati oleh para pihak yaitu kewajiban pemenuhan setoran saham kepada perseroan atas nama Perusda Bali, maka Padma akan menanggung terlebih dahulu kewajiban pemenuhan setoran saham tersebut, dengan ketentuan Perusda Bali wajib melakukan pengembalian atas seluruh pemenuhan setoran saham tersebut kepada Padma, yang mana pengembalian tersebut diambil dari deviden yang merupakan hak Perusda Bali. Berdasarkan uraian diatas secara tegas, jelas dan nyata bahwa setoran saham atas nama Perusda Bali dibayarkan terlebih dahulu (utang) oleh PT. Padma Energi Indonesia. Sehingga hal tersebut membuktikan bahwa Perusda Bali tidak melakukan penyetoran modal/saham yang menggunakan dana bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Hal mana dibuktikan juga dengan Surat Pernyataan Direktur Perusda Bali yang menyatakan baik setoran modal atau biaya-biaya operasional PT. Dewata Energi Bersih tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Berdasarkan perjanjian pemegang saham tersebut di atas maka Padma dan Perusda Bali mendirikan PT Dewata Energi Bersih sebuah perusahaan join venture berdasarkan Akta Pendirian Nomor 23 tertanggal 18 Januari 2020 yang dibuat di hadapan Putu Eka Lestary, S.H., Notaris di Denpasar. Disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-0003999.AH.01.01 Tahun 2020 tertanggal 22 Januari 2020 yang bergerak di bidang pengembangan, pembangunan serta pemeliharaan Terminal LNG, trading LNG, regasifikasi dan distribusi gas alam. Dalam kerja sama kedua belah pihak sepakat untuk menempatkan modal Perseroan dengan persentase kepemilikan yakni PT Padma Energi Indonesia 80% dan Perusda Bali 20% yang digunakan dalam pelaksanaan proyek penyediaan Terminal LNG di Desa Sidakarya. Secara tegas Termohon menyatakan bahwa PT. Dewata Energi Bersih bukan merupakan Badan Publik yang berkewajiban untuk memberikan informasi publik kepada Pemohon dalam hal ini Walhi Bali. Termohon dengan ini secara tegas menyampaikan eksepsi (nota keberatan) absolut, karena berdasarkan uraian diatas secara jelas dan nyata dibuktikan bahwa Termohon dalam hal ini PT. Dewata Energi Bersih bukan merupakan badan publik. Karena walaupun salah satu pemegang sahamnya adalah Perusda Bali, akan tetapi dalam penyertaan modal dan pembiayaan operasionalnya tidak bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, atau organisasi non pemerintah sepanjang sebagian atau seluruh dananya bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan/atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sumbangan masyarakat, dan/atau luar negeri. Terkait dokumen ditegaskan merupakan informasi yang bersifat rahasia karena memiliki nilai ekonomis dalam melakukan pelaksanaan pembangunan Terminal LNG. Sehingga jika dokumen-dokumen tersebut disampaikan maka hal itu bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 tentang Rahasia Dagang.(*/bpn) Read the full article
0 notes
muslimah-id · 1 year
Text
10 Masakan rumahan Mayangsari, sederhana, simpel, dan menggugah selera
http://dlvr.it/SlcRKt
0 notes
fred-onthemove · 2 years
Photo
Tumblr media
Dalam rangka melakukan pengelolaan dan penyaluran zakat secara profesional dan transparan, tim ZakatHub Iluni FEB UI yang terdiri dari Dewan Pengawas Zakat yang diketuai bang Adiwarman Karim @adiwarmankarim dengan anggota kak Rahmatina Awaliah Kasri, Ph.D. @rahmatinakasri (Direktur Pusat Ekonomi & Bisnis Syariah FEBUI, wakil dari almamater FEBUI) dan kak Mayangsari Dian (wakil dari Bendahara Iluni FEBUI), serta Komite Pengelolaan Zakat yang diketuai oleh kak Anna Rahmawati, telah bertemu membahas isu-isu apa yang menjadi perhatian dan perlu diselesaikan. Kami juga telah bertemu dengan Bapak M. Arifin Purwakananta, Deputi BAZNAS RI Bidang Pengumpulan pada hari Jumat 22 Juli 2022 lalu yang juga telah memberikan masukan agar pengelolaan dan penyaluran zakat dapat berjalan lancar, transparan dan akuntabel. #zakathub #zakat #givingback #beasiswa #alumni #almamater #connect #collaborate #contribute https://www.instagram.com/p/CgYb_klrCeE/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
newscakra · 2 years
Text
Sambut Nyadran di Guyangan Diadakan Kontes Kambing
Sambut Nyadran di Guyangan Diadakan Kontes Kambing
  NGANJUK –  Dalam rangka pemulihan perekonomian masyarakat dan menyambut nyadranan masyarakat Guyangan berbondong-bondong menuju ke lapangan Jati Guyangan Nganjuk. Kegiatan tersebut di hadiri oleh pengusaha muda asal kota Angin Nganjuk yaitu Miranti Mayangsari, pengusaha muda asal Nganjuk ini menyelenggarakan Kontes Lokal Kambing Seni Peranakan Etawa Ras Kaligesing dengan tema Miranti Farm Cup…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
missyoubodoh · 3 years
Video
MAYANG SARI - tiada lagi #potonganmusik #tiadalagi #mayangsari #kaset #kasetpita #kasettape #nostalgia #musiknostalgia #musikindonesia #musiklawas #musikkenangan #bandindonesia #story #storyig #storyinstagram #storywa #storywhatsapp #musikindie #kasetjadul #cassette #radiojadul #rock #ladyrock #rockindonesia #band90an #band2000an #indomusikgram #videomusikgram #missyoubodohmayangsari #missyoubodoh https://www.instagram.com/p/CTAXD3PJmo8/?utm_medium=tumblr
0 notes
beritarayaidn · 4 years
Text
Bambang Trihatmodjo Terjerat Utang Negara Rp 50 Miliar, Mayangsari Bela Suami
Bambang Trihatmodjo Terjerat Utang Negara Rp 50 Miliar, Mayangsari Bela Suami
Tumblr media
SUMBARRAYA.COM, (Jakarta) – – –
Bambang Trihatmodjo mendadak jadi pembicaraan lantaran disebut memiliki utang kepada negara mencapai Rp 50 miliar.
Bahkan, lantaran kasus tersebut, Bambang Trihatmodjo sampai dicekal oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan tak diperbolehkan ke luar negeri.
Tentu hal itu mengejutkan banyak pihak.
Pasalnya, tak banyak yang tahu perihal utang yang harus ditanggung…
View On WordPress
0 notes
carilahmas · 4 years
Text
Arisan Ala Mayangsari dan Geng Sosialitanya Saat Pandemi, Nggak Ketemu Tapi Tetap Pakai Dresscode
Arisan Ala Mayangsari dan Geng Sosialitanya Saat Pandemi, Nggak Ketemu Tapi Tetap Pakai Dresscode
Tumblr media
ARISAN ALA MAYANGSARI DAN GENG SOSIALITANYA Arisan Ala Mayangsari dan Geng Sosialitanya Saat Pandemi, Nggak Ketemu Tapi Tetap Pakai Dresscode
Carilahmas.com – Gara-gara pandemi corona yang tak kunjung berakhir, masyarakat disarankan untuk melakukan berbagai aktivitas di dalam rumah. Hal itu juga akhirnya membuat Mayangsari dan geng sosialitanya cuma bisa arisan jarak jauh.
Seperti…
View On WordPress
0 notes
sunda-akur · 1 month
Text
- Asal-usul Prabu Siliwangi
Prabu Siliwangi memiliki nama asli Jaya Dewata dan lahir pada tahun 1401 di Kawali Galuh, atau sekarang merupakan daerah Ciamis.
Ia juga dikenal dengan nama Prabu Dewataprana Sri Baduga Maharaja yang tercatat pada beberapa prasasti yang pernah ditemukan.
- Ayah Prabu Siliwangi bernama Prabu Dewa Niskala yang merupakan cucu dari Raja Niskala Wastu Kencana pemimpin Kerajaan Sunda-Galuh pada tahun 1348-1475M.
- Sebutan Prabu Siliwangi sendiri berasal dari kata “silih” dan “wangi”, yaitu gelar turun temurun yang diberikan kepada beberapa pemimpin karena menjadi pengganti yang bisa membawa harum nama Kerajaan Pajajaran.
- Gelar Siliwangi juga pernah disematkan kepada Niskala Wastu Kancana, kakek Sri Baduga Maharaja.
- Salah satu istrinya adalah Nyi Ambet Kasih, putri dari pamannya yang bernama Ki Gedeng Sindangkasih.
- Selain itu, ia juga memperistri Nyai Subang Larang dan dikaruniai tiga orang anak.
- Anak pertamanya bernama Raden Walangsungsang atau Pangeran Cakrabuwana, Nyimas Rara Santang, dan Raden Kian Santang.
- Nyimas Rara Santang adalah ibu dari Syarif Hidayatullah atau Sunan Gunung Jati.
- Sementara Raden Kian Santang terkenal karena menyebarkan agama Islam di tanah Sunda.
- Prabu Siliwangi berasal daru dua kata “silih” dan “wewangi”, - silih artinya pengganti dan wewangi artinya wangi atau harum, sehingga nama Prabu Siliwangi bisa dimaknai dengan “Pengganti Prabu Wangi”.
- Prabu Siliwangi atau yang bernama asli Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja adalah putra Prabu Dewa Niskala yang lahir pada tahun 1401 M di Kawali, Camis, Jawa Barat.
- Sri Baduga Maharaja mengawali kariernya saat memerintah Kerajaan Pajajaran pada tahun 1482 M hingga 1521 M. Di bawah naungan Sri Baduga Mahara inilah, Kerajaan Pajajaran mengalami puncak perkembangan yang pesat.
- Dalam catatan carita puisi dan Prasasti Batutulis menyatakan bahwa Sri Baduga Maharaja dinobatkan sebanyak dua kali untuk memegang mandat kerajaan.
- Pertama, ketika Jayadewata mendapat mandat untuk memegang Kerajaan Galuh di Kawali, Camis dari sang ayah Prabu Dewa Niskala putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Mayangsari putri Prabu Bunisora dengan gelar Dewataprana.
- Kedua, Sri Baduga Maharaja menerima mandat Kerajaan Sunda di Pakuan Bogor dari mertuanya bernama Prabu Susuk Tunggal putra Mahaprabu Niskala Wastu Kancana dari Permaisuri Ratna Sarkati putri Resi Susuk Lampung.
- Dengan peristiwa ini, ia menjadi sosok satu-satunya raja yang mendapat rekomendasi dari dua kerajaan, yakni Sunda dan Galuh.
Masa Pemerintahan Prabu Siliwangi
- Prabu Siliwangi memerintah Kerajaan Pajajaran selama 39 tahun, antara 1482 hingga 1521. Di bawah pemerintahannya, Kerajaan Pajajaran berhasil mencapai masa emasnya.
- Adapun hal pertama yang dilakukan oleh Prabu Siliwangi setelah naik tahta adalah membebaskan penduduknya dari beban empat macam pajak. Selama memimpin, Prabu Siliwangi dianggap sebagai pemimpin yang sangat menjunjung tinggi kesetaraan, baik itu sosial, agama, budaya, ekonomi, dan politik.
- Di bawah kekuasaan Prabu Siliwangi, Kerajaan Pajajaran disebut berhasil memiliki 100.000 prajurit dan 40 ekor pasukan gajah. Selain itu, Prabu Siliwangi juga memusatkan perhatiannya kepada pembinaan agama, membuat parit pertahanan, memperkuat angkatan perang, membuat alat, serta menyusun formasi tempur di darat.
- Berkat keberhasilan tersebut, Prabu Siliwangi dianggap berhasil membawa Kerajaan Pajajaran dalam masa kemakmuran bagi Pakuan. - Setelah Prabu Siliwangi meninggal, jasadnya dipusarakan di Rancamaya dan takhtanya digantikan oleh Surawisesa, puteranya.
------------------------------------
0 notes
Link
Diberitakan bahwa istri dari anak mantan Presiden Soeharto yaitu Mayangsari dibela anak saat ribut dengan Netizen beberapa waktu lalu
0 notes