Tumgik
#Terimakasih Dan
serversidney73-qiu73 · 3 months
Text
Tumblr media
DAFTAR ID SEKARANG
Tumblr media
0 notes
produsenkaosolahraga · 6 months
Text
BERKUALITAS, 0818-0958-4233
Tumblr media
BERKUALITAS, 0818-0958-4233
0 notes
arioagio · 7 months
Text
Tumblr media
💗💗💗
1 note · View note
hatutannews · 8 months
Text
NU dan Muhammadiyah Raih Zayed Award for Human Fraternity 2024, Wapres RI Ma’ruf Amin Sampaikan Terimakasih Kepada Ramos-Horta
Hatutan.com, (07 Februari 2024), Dili-Wakil Presiden (Wapres) Republik Indonesia, K.H. Ma’ruf Amin sampaikan terimakasih kepada Presiden Timor Leste, José Ramos-Horta yang telah mengusulkan organisasi massa keagamaan; Nahdlatul Ulama (NU) dan Muhammadiyah (MU) untuk mendapatkan  Zayed Award for Human Fraternity 2024 atas kiprahnya dalam membangun toleransi. Continue reading NU dan Muhammadiyah…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
elangggunawann22 · 9 months
Text
TERMURAH! ! ! Jual Mesin Boiler Di Jakarta; wa 0817-790-764
Tumblr media
0 notes
kbanews · 1 year
Text
Anies Ucapkan Terimakasih Diundang Kuliah Kebangsaan, Bisa Berbagi Pikiran, Rencana, dan Aspirasi
DEPOK | KBA – Anies Baswedan menghadiri undangan dari Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI). Kehadiran Anies ke Kuliah Kebangsaan ini sebagai mantan Gubernur DKI Jakarta. Anies akan memberikan gagasan di depan civitas akademika kampus. Anies  mengucapkan terima kasih atas undangan di Kuliah Kebangsaan yang diselenggarakan di Falkutas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik…
Tumblr media
View On WordPress
1 note · View note
cintasundacatering · 2 years
Photo
Tumblr media
2 #tampah #nasikebulikambing #dan 4 #tampah #nasikebuliayam #nasikebuliayampanggang #tujuan #stkipkuningan @stkipmkng #terimakasih pak #haji Usep #atas #orderannya. #semoga #berkah Pemesanan Nasi Kebuli ☎️ 0812 8864 0441 (di Kuningan) https://www.instagram.com/p/Cko8CQBvkJC/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
tentangtenang · 1 month
Text
Berdoalah, Sampai Kita Lupa
Belakangan ini, saya sedang belajar memaknai bahwa doa adalah tentang proses-proses di dalam hidup. Menyampaikannya kepada Allah adalah proses dimana kita mengenali dengan baik apa yang menjadi kebutuhan kita dan alasan mengapa kita membutuhkannya, sampai jawabannya lurus selurus mungkin. Mengulang-ngulangnya adalah proses dimana kita belajar berprasangka baik, meski tidak pernah terbayang kapan doa itu akan menjadi nyata. Menunggu keputusan-Nya atas doa itu pun proses dimana kita akan dipertemukan-Nya dengan berbagai dinamika hidup hingga kita berpikir, "Apakah benar saya menginginkannya? Apakah benar ini adalah satu-satunya sumber ketenangan dan kebahagiaan yang saya cari? Apakah benar harus saat ini?" dan seterusnya.
Tentang berdoa, suami saya pernah bilang, "Berdoa aja terus, sampai kita lupa kalau kita pernah punya doa itu, sampai kita tidak lagi fokus pada kapan doa itu akan dikabulkan. Di saat-saat seperti itu, biasanya Allah berikan, bukan?" Ketika mendengarnya, saya sedikit bingung, "Bagaimana bisa kita lupa pada doa yang setengah mati kita harapkan? Kalau sesuatu itu penting bagi kita, bukankah kita tidak akan semudah itu untuk melupakannya?" Kemudian,
Perjalanan memaknai nasehat suami tersebut rupanya mempertemukan saya dengan sebuah pemaknaan bahwa lupa yang dimaksud bukanlah terlepasnya doa dan pengharapan kita itu dari ingatan, tetapi terlepasnya diri kita dari ikatan dan harapan yang tinggi terhadap kapan dan bagaimana doa tersebut harus dikabulkan.
Terus berdoa, tetapi lepaskan ikatan terhadap pengabulannya. Oh, ya Allah! Ini sulit sekali. Tetapi, saya jadi berpikir lagi, "Kalau kita meninggikan harap pada sesuatu yang kita doakan hingga terus-menerus diingat, dipikirkan, didambakan, sampai patah hati ketika belum dikabulkan, bukankah sesuatu itu mungkin sekali menjadi illah (sumber kecintaan) kita di dalam hidup? Satu-satunya illah kan hanya Allah. Lalu bagaimana jika dengan harapan yang tinggi itu kita ternyata sedang menghadirkan tandingan-tandingan-Nya di hati kita tanpa kita sadari?"
Astaghfirullah. Ya Allah, terimakasih atas makna berharga yang Engkau hadirkan ini. Ampunilah aku, yang dalam berdoa pun ternyata masih tidak tahu diri. Mampukanlah aku untuk tetap bersabar dan menjalani hidup sebagaimana arahan-Mu tanpa berfokus pada apa-apa yang belum ada dan belum termiliki.
Wallahu 'alam bishawab.
218 notes · View notes
andromedanisa · 14 days
Text
laki-laki bekerja seumur hidupnya.
aku pernah membaca sebuah kalimat yang ketika membacanya aku menangis, kalimatnya kurang lebih seperti ini, "laki-laki bekerja seumur hidupnya."
lalu setelahnya ada keterangan sebuah ayat QS. At-Taubah:105, "Dan Katakanlah: "Bekerjalah kamu, maka Allaah dan RasulNya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allaah) yang Maha Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakanNya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan."
itulah mengapa para wanita diperintahkan untuk taat dan berkhidmat kepada seorang suami. sebab laki-laki akan bekerja seumur hidupnya. sebab ia adalah seorang qawwam (pemimpin) bagi keluarganya. maka ia bertanggung jawab akan hal itu hingga akhir.
betapa melelahkannya dunia, namun ia harus berlelah-lelah menghadapi itu semua. seorang wanita sekaligus istri itu juga melelahkan dan semua orangpun akan merasakan kelelahan selama masih didunia. aku paham, sebab aku sendiri ketika sebelum menikah juga bekerja.
aku masih ingat betul betapa melelahkannya menjadi seorang pekerja. sekalipun pekerjaan menyita banyak waktu dikantor. memang bukan fisik yang lelah, namun hati, pikiran rasanya lelah sekali. setiap kali lelah hanya bisa berdoa agar Allaah menolongku dari kondisi yang demikian.
setelah menikah, aku menemukan jawaban atas doaku yang dulu pernah aku pintakan kepada Allaah. kini, begitu lapang dan tenang. maka benarlah fitrah seorang wanita adalah rumahnya. apresiasi kepada mereka para wanita yang bekerja ataupun yang memilih berkarir dirumahnya.
kini doaku lebih sederhana, "ya Allaah, kuatkanlah pundak para suami, para ayah, yang bekerja sebab Engkau perintahkan kepada mereka, berikanlah kemudahan atas segala urusan mereka, lancarkanlah rezeki mereka, bahagiakanlah hati mereka dengan keluarga yang menyayangi mereka, berikanlah surga kepada mereka yang bekerja mencari nafkah yang halal dan meninggalkan yang haram sebab mencintai keluarganya karenaMu."
oleh karena itu wahai diriku, banyak-banyaklah bersyukur kepada Allaah atas kondisimu saat ini. banyak-banyaklah meminta untuk keselamatan dunia dan akhiratnya, teruslah untuk mau tumbuh dan terus belajar menjadi seorang wanita yang tenang, wanita yang sholihah, wanita yang tau kapan harus bersikap kepada suami, wanita yang selalu menyenangkan hatinya,. teruslah berkhidmat dan taat kepadanya sebab Allaah telah memerintahkan itu kepadamu.
sejatinya para suami atau ayah itu mencintai keluarganya bukan sekadar ucapan manis saja, melainkan tanggung jawabnya hingga seumur hidupnya bekerja untuk memenuhi kebutuhan keluarganya. jangan banyak menuntut kepada makhluk, sebab hanya akan kecewa pada akhirnya.
berkhidmat, taat, dan patuh kepada suami adalah bentuk ketaatan kita kepada Allaah sebab Allaah yang memerintahkan akan hal itu. wanita dan laki-laki memiliki peran dan tanggung jawabnya masing-masing, dan tidak ada kedzaliman akan hal itu.
semoga Allaah mengkaruniahkan banyak-banyak kebaikan kepada para suami, kepada para ayah hebat di muka bumi ini. "ya Allaah, kumpulkanlah kami kembali bersama orang-orang yang kami cintai."
terimakasih untuk pembuktiannya, terimakasih untuk tanggung jawabnya, terimakasih untuk semua kebaikannya yang jauh sebelum aku memintanya. atasa kebaikan Allah kepada diri ini. dan aku bersyukur atas semua itu. semoga Allaah menjaga pernikahan kaum muslimin dimanapun berada dengan ketenangan, sakinah, mawadah, warahmah...
sudut ruang || 22.42 || 07.09.24
115 notes · View notes
maitsafatharani · 7 months
Text
Terimakasih, Pak Anies.
Barangkali, itu kalimat pertama yang ingin aku ungkapkan, jika ditanya tentang kesan di Pemilu 2024.
Terimakasih ya Pak, sudah berjuang untuk maju, menjadi salah satu calon presiden yang membuat kontestasi Pemilu terasa lebih ada 'ghirah'nya.
Jujur, di 2014 dan 2019, rasanya jengah sekali. Setiap membuka medsos, isu-isu SARA yang menjadi bahasan. Kampanye yang begitu-begitu saja, membuat bosan untukku pribadi melihat perjalanan kampanyenya. Karena paling ya, begitu saja tren-nya. Blusukan ke warga-warga, kampanye di atas pentas sembari bermonolog di bawah terik matahari, juga bagi-bagi amplop *eh.
Di 2024, Pak Anies dan tim menciptakan atmosfer yang berbeda. Desak Anies dan Slepet Imin, menjadi model kampanye yang berani tampil beda di sejarah pesta demokrasi Indonesia.
Dalam Desak Anies dan Slepet Imin, terjadi dialog antara capres-cawapres, dengan audiens. Audiens bisa menanyakan apa pun, bahkan mengadukan keresahan apa pun.
Ini menarik.
Melihat bagaimana para calon pemimpin kita berdialog dengan rakyat biasa maupun para mahasiswa, yang penuh dengan keluhan dan kritik yang beraneka ragam. Gaya kampanye ini meruntuhkan gaya konservatif, dan aku tidak bisa bilang tidak, gaya kampanye ini adalah gaya yang mendidik rakyat.
Buatku pribadi, ini mengagumkan. Bagaimana capres-cawapres bahkan memperhatikan bagaimana strategi dalam berkampanye. Memperhatikan bahwa proses pesta demokrasi, bukanlah sekedar pesta untuk yang akan maju mencalonkan diri. Tapi senyatanya, pesta demokrasi haruslah dirasakan sebagai 'pesta' oleh seluruh masyarakat Indonesia.
Meski tidak bisa langsung mengikuti agenda Desak Anies, aku adalah salah satu pendengar setia rekamannya di Youtube. Pak Anies selalu menyampaikan di setiap dialog, bahwa Desak Anies adalah cara paslon 01 menawarkan 'cara berpikir' mereka. Menurut beliau, rakyat harus tahu bagaimana cara pemimpinnya membuat keputusan, dimana keputusan lahir dari cara berpikir. Menurut beliau lagi, pemimpin itu tugasnya membuat keputusan, maka sudah seharusnya rakyat memilih pemimpin dengan cara berpikir yang paling relevan. Aku semakin kagum dengan strategi beliau.
Terbayang, menghadiri berbagai dialog pasti adalah hal yang menguras pikiran dan tenaga. Belum lagi jika ada kritik-kritik yang perlu dijawab, betapa melelahkannya. Tapi Pak Anies dan segenap tim, tetap memilih proses yang 'out of the box' ini demi mendidik rakyat dalam proses pemilu. Selain juga pasti ada misi menjaring suara.
Pak Anies, kuakui adalah sosok yang memiliki kelebihan dalam public speaking nya. Beberapa pihak bersentimen negatif, menyebut kelebihan ini sebagai 'omon-omon' belaka, atau 'janji manis' tanpa eksekusi nyata. Beberapa juga berpandangan, orang yang ucapannya manis di mulut, tidak selalu baik dalam bekerja. Tapi, kurasa itu logika yang tidak selalu benar dan tidak bisa dipukul rata. Kecerdasan berbicara tidak berarti payah dalam kerja nyata. Tidak bisa dihakimi begitu saja. Dan lagi, rekam jejak selama Pak Anies menjabat Gubernur Jakarta pun dapat kita pelajari di berbagai platform media sosial.
Ada lagi yang menarik menurutku. Performa Pak Anies saat debat. Aku kebetulan menyimak debat ketiga secara live via Youtube. Disana, Pak Anies tampak begitu 'menyerang'. Jujur, sebagai orang yang tidak suka dengan konflik, aku agak jengah menonton serangan demi serangan tersebut. Tapi, secara jernih aku mencoba berpikir. Acaranya ini judulnya debat, lagipula saat itu temanya adalah pertahanan, dimana salah satu paslon adalah juga menteri pertahanan. Wajar kalau terjadi kritik yang pedas, dan harapannya yang bersangkutan piawai dalam menjawab. Namun, seperti yang kita lihat dan saksikan sendiri, yang terjadi justru sebaliknya. Ah, sepertinya tidak perlu kujelaskan, netizen bisa menilai sendiri dengan mindsetnya masing-masing :)
Aku tersadar, bahwa saat itu Pak Anies sedang menjalankan peran, sebagai seorang kontestan yang berdebat. Terimakasih Pak, sudah menjalankan peran sesuai dengan situasinya.
Lalu tentang visi-misi. Aku belum membaca dokumen visi-misi paslon secara lengkap. Tapi beberapa kali, aku melihat postingan yang mengutip visi-misi dari para paslon. Dan, aku melihat hampir di setiap aspek, Pak Anies selalu memiliki visi-misi yang digagas. Di isu kesehatan, ekonomi, sampai diaspora pun beliau tuangkan gagasan. Dokumen visi-misi yang lengkap ini amat membantu jika kita ingin mencari isu yang menjadi fokus kita. Dan rata-rata mostly isu-isu tersebut ada di dokumen paslon 01.
Tidak hanya itu, muncul juga berbagai gerakan organik seperti aniesbubble, humanies, senimanbersatu, dll yang mendukung perjalanan kampanye Pak Anies. Pak, rasanya saya susah membayangkan gerakan-gerakan seperti itu terbentuk jika tidak ada ketulusan (apalagi tanpa bayaran), karena satu tujuan menginginkan perubahan.
Oh ya, aku juga respect dengan para pendukungnya yang tetap objektif meski mendukung paslon AMIN. Contohnya, pada saat debat cawapres. Patut diakui Cak Imin masih sangat blunder ketika itu. Tapi, para pendukung mengkritik dan menasihati, bukan menutup mata atas kekurangan itu. Dan alhamdulillah, Cak Imin pun terbuka dan menerima kritik. Di debat berikutnya, performanya lebih baik daripada sebelumnya. Membayangkan Indonesia dengan pempimpin yang terbuka, berkepala dingin, mampu memproses (bukan hanya menampung lalu jadi angin lalu) kritikan, luar biasa sekali rasanya.
Pak Anies, aku berharap, apapun yang terjadi selepas Pemilu, Pak Anies tetaplah menjadi Pak Anies yang seperti ini. Pak Anies yang menginspirasi, dan terus menyuarakan suara rakyat, terlepas apa pun pilihan politik Pak Anies. Aku sudah di titik pasrah dengan hasil Pemilu. Pak Anies terpilih ataupun tidak, Allah sudah mengaturnya, bukan.
Namun, setidaknya rakyat mendapat pendidikan yang berharga sepanjang perjalanan pesta demokrasi ini. Dan semoga, terus terdidik dan naik kelas demokrasi di Indonesia.
Pak Anies, terimakasih karena banyak kalimat Pak Anies yang menggugah dan terngiang di banyak orang. Aku jadi teringat salah satu ayat Al Quran,
Tidakkah kamu memperhatikan bagai-mana Allah telah membuat perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya (menjulang) ke langit (QS. Ibrahim ayat 24).
Salah satu kalimat yang aku ingat dari Pak Anies adalah saat Pak Anies membicarakan prinsip kebijakan. Kata beliau, "Membesarkan yang kecil, tanpa mengecilkan yang besar.". Maknanya, dalam sekali. Dan kalau itu menjadi basis dari setiap kebijakan, rasanya Indonesia Adil Makmur untuk semua bisa terlaksana.
And, the last. Terimakasih Pak Anies, sudah menggerakkan saya untuk menulis. Baru pertama ini, saya mendukung dan memilih calon pemimpin sampai dituangkan dalam sebentuk tulisan.
Semoga, Allah memberikan yang terbaik untuk Indonesia.
277 notes · View notes
coretanly · 29 days
Text
Berhenti
Tidak semua bisa terus dilanjutkan, ada saatnya harus sadar diri untuk berhenti dan memutar arah tujuan. Kali ini aku berhenti lagi namun bukan untuk memutar arah tapi benar² berhenti, bukan pula sebab menyerah tapi memang inilah batas ku, dan kesadaran diri sudah mengambil alih.
Dear Kamu,
Terimakasih banyak atas waktu yang pernah kamu berikan, terimakasih banyak.
Ly
68 notes · View notes
hellopersimmonpie · 7 months
Text
Belajar hidup dengan baik itu butuh usaha yang cukup panjang dan butuh self compassion yang besar. Dibesarkan dalam budaya yang mengglorifikasi segala macam ketidaknyamanan membuat gue menyadari betapa sulitnya mencintai diri sendiri. Betapa sulitnya membedakan antara menjadi berlebihan atau pure memang berusaha hidup dengan baik.
Gue hidup dengan ADHD. Salah satu gejalanya adalah mudah depresi ketika siklus hari-hari gue terlalu dinamis. Meskipun struktur otak ADHD pada dasarnya tidak menyukai rutinitas, tapi gue butuh struktur dan jadwal yang tetap dan tidak terlalu banyak agar gue nggak stress karena di setiap perpindahan, gue harus belajar lagi untuk memusatkan perhatian. Gue lebih baik dengan 3 jam diisi 1 kegiatan dibanding 3 jam diisi dengan kegiatan. Ini ngebuat gue stress.
Sewaktu gue menjelaskan ini ke orang lain, nggak banyak yang bisa berempati. Semua mengatakan:
"Kamu harus belajar menyesuaikan diri"
Sekalipun gue sudah menjelaskan kondisi ADHD gue. Karena tidak banyak orang yang familiar dengan kondisi ini dan semua dianggap sebagai sesuatu yang dibuat-buat padahal itu nyata. Akhirnya gue yang berusaha banget sedikit memaksa orang lain mengikuti cara gue. Biar hidup gue less stessfull. Di samping itu, gue juga belajar banget nyari apa yang ngebuat gue merasa nyaman. Entah itu lingkungan yang tidak berisik, harumnya teh dan banyak lagi. Gue belajar untuk tidak merasa bersalah ketika gue menghindari sebuah ruangan hanya karena ruangan itu berisik.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang dinasehati orang-orang di sekitar karena kamarnya berantakan, jilbabnya tidak disetrika, sering banget telat janjian, dan sering menggunakan kaos kaki yang berbeda antara kanan dan kirinya.
Beberapa tahun lalu, Dea adalah Dea yang sering banget menangis karena selalu merasa dirinya malas. Sering banget time blind dan orang sekitar berkomentar:
"Kamu tuh sebenernya pinter. Tapi kamu kurang effort makanya hasil yang kamu dapatkan nggak banyak"
Gue nangis hanya karena ada temen yang mungkin maunya memotivasi tapi malah ngirim pesen:
Salah satu pengkerdilan terkejam dalam hidup adalah membiarkan pikiran yang cemerlang menjadi budak bagi tubuh yang malas.
Gue, setiap ganti rutinitas secara mendadak, dampaknya bakal insomnia berhari-hari. Sementara pekerjaan menuntut gue bisa berpindah dari satu tugas ke tugas lain dengan cepat dan jadwal rapat yang kadang mendadak. Gue baru nemu perubahan jadwal ini ngebuat gue stress dan insomnia tuh ya setelah melewati journaling yang cukup lama. Sampai gue pada akhirnya bisa membaik dengan mengurangi beban pikiran satu persatu. Berusaha hidup dengan sangat terstruktur agar ada beberapa hal yang bisa di-otomasi dan di-optimasi sehingga gue punya waktu kosong untuk bernafas.
Belakangan, gue merasa hidup gue berprogress ketika gue sudah nggak pernah kehabisan kaos kaki meskipun kaos kaki gue cuma 5. Gue juga nggak pernah pakai kaos kaki yang berbeda. Gue nggak pernah menangis kalau tugas nggak selesai. Gue sudah kerja keras. Gue perlu menyadari bahwa waktu adalah resource. Kalau tugas nggak selesai, yang perlu terus diupgrade adalah prosesnya. Kalau sudah mengerjakan semuanya dan tetap belum selesai, berarti memang bebannya yang terlalu banyak.
Gue sudah paham bahwa kerja itu memang harusnya 40 jam per minggu. Tidak mudah termakan gaslight orang lain. Tetap aware bahwa gue sangat mungkin punya kekurangan. Demikian juga dengan orang lain :")
Menulis ini untuk mendokumentasikan jika kelak gue harus melewati peristiwa besar lagi dan gue lupa bahwa untuk hidup dengan baik memang butuh usaha panjang banget. Jangan sampai gue patah semangat untuk menjalani hidup.
Terimakasih Dea yang sudah minum vitamin sama supplemen zat besi rutin, makan makanan bergizi, bikin jadwal tidur, nyari macam-macam teh, berolahraga, mencari teman, mengejar cita-cita, ngoding, meneliti, dan menulis lagi. Semoga nanti bisa hidup dengan baik, penuh kasih sayang dari sekitar dan di lingkungan yang tenang.
Terimakasih buat keluarga yang mau jemput gue dari kampus ke rumah biar nggak capek tiap kali pulang. Terimakasih buat temen-temen yang sudah menyediakan "lab riset" sehingga gue bisa eksplore dunia storytelling lagi.
Mari menghargai diri dengan baik dan menemukan teman-teman yang baik juga.
108 notes · View notes
coklatmaniss · 6 months
Text
Terimakasih sudah bertahan sejauh ini, aku tau setiap perjalanan yang kamu lewati sungguh tidak mudah, ada lelah, penat, gundah, sedih dan bahkan sampai meneteskan air mata.
Tapi aku bangga melihatmu masih berjuang, dengan segenap sisa tenaga yang kamu miliki. Dengan tanpa support system di hidupmu, dengan memendam semuanya sendiri. Agar tak ada orang yang terbebani dengan ceritamu.
Teruslah berjuang, berikan yang terbaik, niat baikmu selama ini tentu amat sangat diperhatikan Allah, semoga suatu hari nanti pelangi akan datang setelah kamu melewati badai ini.
Kamu adalah perempuan kuat dan tangguh yang ku kenal selama ini, kamu orang yang baik, sabar, penyayang dan aku berharap tidak ada satu pun yang bikin kamu sakit, kalo ada apa-apa cerita ke aku yaa. Aku di sini, di sampingmu.
95 notes · View notes
elangggunawann22 · 9 months
Text
TERMURAH! ! ! Jual Mesin Boiler Di Jakarta; wa 0817-790-764
Tumblr media
0 notes
aksarahumaira · 7 months
Text
Ruang Tunggu
Tumblr media
Terimakasih ya, sudah menjadi bagian dari perjalanan yang sampai saat ini sulit untuk digambarkan bagaimana rasanya. Sampai-sampai harapku sederhana, semoga kesabaran ini ada banyak pahala di dalamnya.
Ini tentang kepastian saling tunggu walau tidak tahu siapa yang dituju, tentang menjaga walaupun tak tahu kepada siapa akan berlabuh. Tentang diam yang terlihat begitu tenang, tapi riuh akan badai doa di tiap kesempatan.
Cerita orang lain beragam, mereka bertemu di tempat kerja, tepi pantai, atau dunia maya. Dan aku tidak tahu pertemuan mana yang nantinya akan membawa kita pada ujung penantian. Aku harap, kita dipertemukan di tempat yang Allah ridhoi, di tempat-tempat penuh kebaikan dan keberkahan, di tempat banyak orang sedang memperbaiki hubungan dengan Sang Pencipta.
Di akhir penantian nanti, semoga hatimu penuh kelapangan bertemu dengan aku yang banyak kurangnya, yang banyak tidak percaya dirinya, yang mudah menangis ketika memendam amarah, yang punya mimpi tidak sama seperti orang kebanyakan. Jika kau cari yang sempurna, jarak sekarang dan ujung penantian akan lebih panjang, mungkin nyaris tak akan ada ujungnya.
Semoga di ruang tunggu ini, tetap di isi dengan banyak kebaikan. Semoga di ruang tunggu ini, dilingkupi banyak pahala kesabaran karena menunggu dengan sebaik-sebaik penjagaan.
Depok, 7 Maret 2024
Tumblr media
Di doakan orang-orang baik tuh berhargaa bangettt, kalau lagi lelah, minta di doakan orang-orang terdekat tuh sesuatu sekali. Apalagi di doakan dengan suka rela :")
77 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Membangun Narasi Indah Pernikahan
Dibalik narasi-narasi indah pernikahan, tentu berawal dari ketidaksempurnaan kita—manusia yang juga banyak salahnya. Jangan denial, manusia juga memiliki kekurangan
Kesalahan bukanlah sebuah masalah, selama kita mau memberi ruang kepada pasangan untuk upgrade diri menjadi lebih baik. Melihat potensi dan sisi baik pasangan yang jaaauuhhh lebih banyak
Dua manusia yang hidup dari sisi berbeda. Masing-masing membawa dampak dari luka-luka selama dua puluh lima tahun silam, yang kini berubah menjadi cerita perenungan dan pembelajaran. Ruang-ruang itu tertata lebih baik; bertahap melalui ruang validasi-penerimaan-melakukan perbaikan-melakukan perubahan
Melihat kilas diriku yang sekarang amat jauh berbeda. Sampai di titik ini, keberadaan anak membuat kami semakin dekat, meski tidak selalu mulus jalannya. Hal-hal sederhana seperti beres-beres rumah, memasak, mengurus anak, yang dilakukan bergantian juga kerjasama. Menemani tumbuhkembangnya, berdiskusi, menceritakan hal-hal kecil satu sama lain
Hidup sederhana, apa adanya, tanpa banyak drama. Memprioritaskan kebutuhan yang penting-penting saja. Tidak perlu berisik ketika bertemu banyak prahara, dan tetap menjaga hubungan dengan Yang Maha
Melewati satu persatu masalah yang dihadapi, mengembalikan semuanya pada diri sendiri supaya tidak mudah menyalahkan orang lain. Kuncinya ialah bersyukur, menikmati yang indah hingga yang pahit sekalipun
Terimakasih sudah mau menjadi tempat, dimana aku merasa diterima tanpa takut dihakimi. Terimakasih sudah membantu banyak hal untuk lebih memahami diri sendiri; juga saling memaklumi
Semoga Allah mampukan menjalani skenario kehidupan ini yang muaranya tentu kembali pada Ia—Pencipta Alam Semesta
Jakarta, 6 September 2023 | Pena Imaji
214 notes · View notes