Tumgik
#antonkurnia
Photo
Tumblr media
Buku ini memuat kisah perjalanan mengelanai berbagai belahan dunia antara lain Singapura, Laos, Tiongkok, Uni Emirat Arab, Kazakhstan, Turki, Jerman, Austria, Prancis, Ceko, Slovakia, Hongaria, Polandia, Inggris, dan Skotlandia. Anton Kurnia tidak hanya memuat kisah bepergian ke satu tempat yang eksotis, tetapi bagaimana ia bisa tergetar oleh pemandangan, peristiwa, pengalaman, dan hal-hal unik yang menyentuhnya secara personal. Anton Kurnia, Banyak Jalan Menuju Praha: Kisah Perjalanan dan Pertemuan, Yogyakarta, Shira Media, Juli 2022, viii+132 hlm, 59.000 #AntonKurnia #BanyakJalanMenujuPraha #Esai #Perjalanan #ShiraMedia (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CiO7RrMBiE3/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
bababookstore · 8 years
Photo
Tumblr media
#antonkurnia . ~•~ Ensiklopedia Sastra Dunia >> Rp. 55.000 ~•~ Buku ini memuat profil 315 sastrawan terkemuka dari pelbagai penjuru dunia dari pelbagai zaman. Sejak pujangga Yunani zaman silam #homer hingga pemenang hadiah Nobel sastra 2005 Harold Pinter. Juga dilengkapi informasi tentang karya-karya mereka yang telah diterjemahkan ke Bahasa Indonesia. ~•~ WA / LINE : 085640654073 ~•~ #novel #jualbuku #bukumurah #jualnovel #jualbukumurah #book #novelmurah #bukuanak #books #bukuislam #bukubekas #bestseller #indonesia #jualnovelmurah #bukumotivasi #bukubagus #bukuislami #bukuonline #sayajualbuku #komik #novelterjemahan #onlineshop #komikmurah #jualbukuonline
0 notes
latifpungkasniar · 8 years
Text
Vegetarian Edisi Bahasa Indonesia
Wow… just wow…
Tumblr media
Kemarin mendapat kabar dari @siwisukmawati kalau ternyata Vegetarian karya Han Kang yang memenangkan penghargaan Man Booker Prize tahun 2016 terbit dalam bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia! Gerak cepat sekali sodara-sodara. Di kepala langsung muncul nama Gramedia dan Serambi atau Bentang lah samar-samar. Tapi ketika Siwi mengirimkan gambarnya.... ternyata buku itu diterbitkan oleh penerbit Baca, wow saya terkejut. Pertama, ini karya besar yang kalau dilihat-lihat akan hits mengingat sudah banyaknya tokoh penting dan banyak pengikut yang sering menyebut karya ini, sebut saja Eka Kurniawan juga  Andina Dwifatma, tak ketinggalan Bernard Batubara. Pendek kata buku  ini adalah karya bagus dan menjual. Kedua, penerbit Baca jarang sekali saya dengar, mungkin bukan mereka yang tidak tenar, saya saja yang kurang paham. Ketiga, ini naskah baru dan pasti copyrightnya diperebutkan oleh penerbit-penerbit raksasa Indonesia, berbeda dengan naskah-naskah klasik yang sudah menjadi public domain, penerbit bebas menerbitkan karya tanpa izin dari pihak-pihak yang bersangkutan.
Ada alasan kenapa pikiran saya langsung tertuju kepada Gramedia dan Serambi. Saya langsung teringat sepak terjang keduanya saat Mo Yan dan Haruki Murakami head to head di Nobel Prize pada tahun 2012. Buku-buku Mo Yan diterbitkan Serambi: Big Breasts and Wide Hips dan Di Bawah Bendera Merah sedangkan buku-buku Murakami diterbitkan oleh Gramedia (Selain Kafka on the Shore yang diterbitkan Alvabet).
Akhir kata, saya angkat topi kepada pihak rights penerbit Baca yang mampu menggondol copyrights Vegetarian dan menerbitkan dalam bahasa Indonesia. Saya akan membaca novel ini kelak, Saya akan senang karena dapat membaca Vegetarian dalam bahasa Indonesia karena kekurangan saya dalam menikmati karya selain bahasa Indonesia. Terima kasih, Baca.
Ps: setelah kepo sana-sini ternyata penerbit Baca itu penerbit baru milik Anton Kurnia! Hahahaha. Pantas saja keren dan gerak cepat! Salut!
sekadar info Anton Kurnia ini dulunya penjaga gawang di Penerbit Serambi dan merupakan penulis dan penerjemah yang sangat mumpuni.
0 notes
elitethinker · 7 years
Photo
Tumblr media
#BookReview "DARI PENJARA TALIBAN MENUJU IMAN Kisah Yvonne Ridley, wartawati-feminis Inggris yang menjadi mualaf setelah ditawan Taliban&kini menjadi pembela Islam di Barat" Karya Anton Kurnia Penerbit Mizan . #Buku ini adalah kisah nyata @yvonneridley, seorang #jurnalis #Inggris yg juga #feminist. Beliau pernah ditangkap tentara Taliban di perbatasan #Afghanistan-#Pakistan saat melakukan reportase dalam penyamaran menjelang serangan #AmerikaSerikat&sekutunya terhadap Afghanistan pd tahun 2001. Sudah 16 tahun berlalu namun saya rasa tak ada salahnya saya mengulas buku ini, karena mungkin dapat memberikan pengetahuan&inspirasi bagi para pembaca. . Bab awal buku ini berisi cerita kehidupan pribadinya&karirnya di bidang jurnalistik serta buah hatinya @daisyridley. Bab berikutnya berisi tentang petualangannya sebagai #wartawan di negeri asing&pengalamannya disandra #Taliban, sampai pada pembebasannya. . Setelah pulang&kembali bekerja #YvonneRidley berbagi pengalamannya selama berada di Afghanistan melalui artikel, jurnal, surat kabar&buku. Beliau menuliskan pengalamannya selama disekap Taliban ke dalam buku berjudul "In the Hands of the Taliban: Her Extraordinary Story" & novel berjudul "Ticket to Paradise" yang meskipun #fiksi namun mirip dengan cerita hidupanya. . Hal yang tak disangka oleh banyak orang adalah meski ditawan oleh Taliban, #Ridley diperlakukan dengan baik&terhormat, jauh dari kesan brutal sebagaimana julukan Taliban pada saat itu yakni "rezim paling brutal di dunia". Pengalamannya tsb sangat membekas di hati Ridley sehingga beliau tertarik mempelajari #Islam. Setelah mempelajari #AlQuran Ridley semakin tertarik, hingga 2 tahun setelah dibebaskan dari Taliban beliau mengucapkan #Syahadat/masuk Islam. . Setelah menjadi #muslim beliau tetap aktif menulis sebagai jurnalis,feminis&aktif meluruskan kesalahpahaman yang merebak di kalangan #Islamophobia&orang awam yang tak mengenal Islam. Beliau juga menjadi #aktivis #perdamaian. . #AntonKurnia yg lulusan teknik geologi&ilmu jurnalistik ini menuliskan kisah Ridley dengan runtut&bahasa yg mudah dimengerti. . Rating: 3/5🌟 . #BedahBacaan #Change #Gramedidotcom
0 notes
kendurifiksi-blog · 8 years
Text
Pengajian Fiksi: : ”Magadir“
Tumblr media
Berpesta dalam Sastra, Berkelana dalam Makna!
***
Kuratapi takdir dan nasibku. Kunyanyikan lagu penawar rindu:
Magadir ya galbil ‘ana
Magadir wisy dzambi ana
Magadir wittimdhi hayati
Masyawir watmannal hana
Oh, takdir! Wahai hatiku yang lara, apakah dosaku? Hidupku terus berjalan. Aku mengharapkan kebahagiaan. Tapi kami dipaksa berjauhan. Sirnalah kesenangan. Harapan pun hanya lamunan. Wahai para pecinta, bagaimanakah caranya agar cinta itu mudah? Bagaimana agar jarak membuat mata melupa? Sekali pandang kerinduan terasa manis bertahun-tahun. Berilah aku sekejap pandang kerinduan!
***
Cerpen "Magadir" merupakan karangan Anton Kurnia yang terbit di Koran Tempo tahun 2014 lalu. Cerpen yang mengangkat kisah kerinduan Zulaikha kepada Yusuf ini akan dibahas bersama di Pengajian Fiksi pekan ini.
Pembicara:
Yansa El-Qarni (Founder UKM Kepenulisan Islami Al-Qolam UPI, Penulis Buku Renjana: Sajak-sajak Cinta dan Rindu)
Pengajian akan dilaksanakan pada:
Minggu, 8 Mei 2016
Pukul 16.00-17.30
@Koridor Timur Masjid Salman ITB
Konfirmasi kehadiran:
PS_Nama Lengkap_No.Kontak_Instansi
Kirim ke 0857-9585-9809
Sebelum menghadiri pengajian, silakan terlebih dahulu untuk membaca cerpen yang akan dibahas di tautan berikut (http://kendurifiksi.tumblr.com/post/143942315118/magadir).
GRATIS & TERBUKA UNTUK UMUM!
Dipersembahkan Oleh:
Komunitas Kenduri Fiksi
*mohon bantu sebar ya…
1 note · View note
Photo
Tumblr media
Buku ini merupakan seri kumpulan cerpen terjemahan Anton Kunia yang diterbitkan oleh Diva Press. Kali ini adfa 15 cerita oleh 15 penulis dari Amerika Fasifik yang muncul dalam buku ini. Anton memilih nama-nama berikut untuk mewakili kawasannya. Mereka adalah: Dany Laferrire, Edgar Allan Poe, Ernest Hemingway, Erskine Caldwell, Isaac Bashevis Singer, Jack Kerouac, John Steinbeck, Mark Twain, O. Henry, Peter Carey, Raymond Carver, Shirley Jackson, Thomas Keneally, Toni Morrison, William Saroyan. Anton Kurnia (Penerj.), Cinta Terlarang Gadis Meksiko; 15 Cerita dari Amerika-Pasifik, Cerpen, Diva Press, Juni 2022, 160 hlm, 50.000 #AntonKurnia #CintaTerlarangGadisMeksiko #Cerpen #SastraDunia #DivaPress (at Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CfnXe0SpajH/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
Photo
Tumblr media
Ada lima belas esai Anton Kurnia yang terkumpul dalam buku ini yang merupakan refleksi tentang sejumlah persoalan sastra. Tulisan itu dikelompokan dalam 3 bagian; pertama, esai yang menggagas berbagai hal dalam kaitan sastra Indonesia dan sastra dunia; kedua, gagasan yang meneroka beragam persoalan di dunia sastra, terutama soal politik dan kekuasaan; ketiga, tulisan yang mencoba memaknai hayat dan karya sejumlah tokoh dalam sastra Indonesia. Anton Kurnia, Dilarang Membaca, Sepilihan Esai, Makassar, Pustaka Merahitam, Februari 2022, viii+106 hlm, 60.000 #AntonKurnia #DilarangMembaca #SepilihanEsai #PustakaMerahitam #KatalogJBS (di Jual Buku Sastra-JBS) https://www.instagram.com/p/CdU_Gmahbeo/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
bababookstore · 8 years
Photo
Tumblr media
#antonkurnia . ~•~ Mencari Setangkai Daun Surga >> Rp. 65.000 ~•~ #novel #jualbuku #bukumurah #jualnovel #jualbukumurah #book #novelmurah #bukuanak #books #bukuislam #bukubekas #bestseller #indonesia #jualnovelmurah #bukumotivasi #bukubagus #bukuislami #bukuonline #sayajualbuku #komik #novelterjemahan #onlineshop #komikmurah #jualbukuonline
0 notes
kendurifiksi-blog · 8 years
Text
Magadir
Tumblr media
Cerpen Anton Kurnia
(Koran Tempo, 8 Juni 2014)
  Oh, Cinta, jiwaku musnah dihangus api yang kausulut di dalam diri. Semula kukira aku sudah mengenal api. Ternyata aku hanya tahu hangatnya lampu. Api yang ini berkobar tak terkendali. Tubuhku dibakar bara asmara. Tak kuasa aku memadamkannya. Kalau ini kegilaan, bukan aku yang memulainya. Tapi cintalah yang telah menyalakan sumbu kegilaanku tanpa rasa iba.
Kuratapi takdir dan nasibku. Kunyanyikan lagu penawar rindu:
  Magadir ya galbil ‘ana
Magadir wisy dzambi ana
Magadir wittimdhi hayati
Masyawir watmannal hana
  Oh, takdir! Wahai hatiku yang lara, apakah dosaku? Hidupku terus berjalan. Aku mengharapkan kebahagiaan. Tapi kami dipaksa berjauhan. Sirnalah kesenangan. Harapan pun hanya lamunan. Wahai para pecinta, bagaimanakah caranya agar cinta itu mudah? Bagaimana agar jarak membuat mata melupa? Sekali pandang kerinduan terasa manis bertahun-tahun. Berilah aku sekejap pandang kerinduan!
Mereka bilang masih ada air tenang, bahkan di tengah pusaran air yang gila. Tapi kenapa tak ada setitik pun ketenangan dalam pusaran kegilaan cintaku? Jika cinta bagaikan racun, jelaslah aku telah binasa dituba asmara.
Bagaikan gelang bagi tanganku, bunga bagi rambutku, pulas bagi mataku, gincu bagi bibirku, aroma wangi bagi payudaraku, kalung bagi leherku, kenikmatan bagi tubuhku, jiwa bagi rumahku. Bagaikan sayap bagi burung, air bagi ikan, nyawa bagi sang hidup. Begitulah kau bagiku. Betapa pun hebatnya aku menangis untuk melupakanmu, kau selalu kembali menyelindap di benakku. Dan bila kaudengar aku bernyanyi, kau tentu tahu, itulah tangisku untukmu. Yang menjerit adalah hati, tetes air mataku menjadi bayangan nyeri.
Oh, Kekasih, sekuntum mawar mekar dalam diriku saat kaukecup bibirku. Saat itu seakan raja dunia menjadi budakku. Dalam cahaya matamu aku belajar cara bercinta. Dalam ketampananmu aku belajar merangkai kata. Dalam gelap malam pun tak perlu lilin menyala. Sebab cahaya cinta sedang purnama.
Karena dirimu sampai hati aku mengkhianati suamiku. Karena cintamu aku terseret nafsu gila tak berujung. Tapi tak pernah kusesali perjumpaan kita. Bahkan jika cinta berarti petaka, biar sajalah aku dijemput. Mati dan mati tujuh kali berturut-turut. Kalau perlu sampai ribuan kali.
Di bukit sunyi daunan ilalang bergesek ditiup angin sepi. Aku membayangkan kekasih yang tak ada di sini. Bulan jelita. Gagak terentak dari lelapnya. Aku duduk sendiri di dalam kamar tempat kita pernah bercinta. Di pinggir ranjang kupandangi bantal. Malam ini ngilu hatiku. Bagaimana aku bisa menemukan kekasihku yang lenyap entah ke mana? Kapan bisa kutemui kau kembali? Berapa lama lagi malam akan berlangsung tanpamu? Apakah kau akan tetap mencintaiku?
Kuingat saat bahagia kala kita duduk berdua di sudut rahasia. Terbebas dari pandangan dan cakap orang-orang. Kau dan aku. Dua sosok tubuh tapi hanya satu jiwa. Harum semak dan nyanyi burung menebarkan kehidupan pada saat kita memasuki taman. Bintang-bintang yang beredar sengaja menatap kita lama-lama. Bagai bulan kita bagaikan cahaya terang kepada mereka. Kau dan aku menyatu dalam puncak nikmat tertinggi. Semua burung yang terbang di langit merasa iri. Lantaran kita tertawa riang sekali.
Begitu berat pertemuan, begitu berat perpisahan: ketika angin timur tak bertiup lagi, segala bunga layu; ulat sutra mati karena memintal, air mata lilin mengering kala mengabu. Suara malam mencecap cahaya bulan. Duka perpisahan tak juga sirna. Bagai mimpi musim semi ia datang sesaat. Lalu bagai kabut pagi ia pun tiada. Entah ke mana.
Aku teringat saat suamiku membawaku ke istanaku. Kau seorang budak muda rupawan yang baru dibelinya dari seorang saudagar budak. Pertama kali memandangmu, aku langsung jatuh cinta. Ah, siapa yang tidak? Perempuan sehat manakah yang bisa bersabar menatap cahaya parasmu?
Kuingat pula saat kami mengadakan pesta jamuan pada suatu malam di balairung istanaku. Para wanita kawan-kawanku tanpa sadar melukai jemari mereka saat mengupas delima seraya menatap takjub sosok rupawanmu ketika tiba-tiba kau masuk menghidangkan minuman segar. Mereka berseru dan mendesah tanpa sadar. Lupa diri dilanda pesonamu yang memabukkan dan bikin gemetar. Maka jangan salahkan aku jika aku tergoda oleh ketampananmu dan menggodamu karena racun asmara ini tak mampu kulawan.
***
Ya, semula kau memang menolak jaring pesona yang sengaja kutebarkan. Sekuat akal dan daya kau mencoba lepas dari jerat madu perangkap rayuan. Tapi aku wanita berpengalaman. Lagi pula aku bukannya tak rupawan. Perlahan-lahan, selangkah demi selangkah, kau berhasil kutaklukkan. Kita pun menjadi sepasang kekasih tak terpisahkan.
Sampai tibalah malam jahanam itu. Saat kita berasyik-masyuk, meniti bahtera dalam liarnya badai asmara di atas peraduanku, suamiku yang semula kukira sedang bermuhibah ke luar negeri sekonyong-konyong mendobrak pintu terkunci dan menerobos masuk bersama penjaga.
Suamiku murka. Nyaris saja kau dipenggalnya saat itu juga. Beruntung air mata dan ratap rayuku yang mengiba-iba serta sedikit cintanya yang tersisa untukku membuatnya mengurungkan hukuman. Tapi siksaannya berlaku juga bagi kita berdua. Kau dideranya dengan empat puluh cambukan hingga luka-luka. Lalu kau diusir dari istananya dan tak diperkenankan lagi menginjakkan kaki di negeri ini. Kau dibuangnya ke ujung benua sebagai budak hina-dina dengan harga jual serendah-rendahnya demi menistakan harga dirimu. Sementara, aku dikurungnya di istana durjana ini, tak diperbolehkan beranjak selangkah pun dari gerbang yang dijaga para pengawal bersenjata. Aku pun tak diperdulikannya selama empat puluh hari empat puluh malam. Dianggap tiada dan tak berharga. Seandainya cintanya kepadaku tak sedahsyat ombak tujuh samudra, tentu kita berdua sudah binasa.
Dan kini aku disiksa rindu kepadamu. Padahal aku tak tahu di mana kau berada dan bagaimana keadaanmu. Cinta kita serupa buah terlarang yang membuat kita jatuh ke dalam nestapa rindu yang membelenggu. Oh, burung kelabu, sampaikanlah rinduku kepada kekasihku!
Aku ingin dekat denganmu bagai baju basah yang menempel di tubuhmu. Aku ingin mencarimu selalu walau kutahu itu tak perlu. Tentu saja sepasang kekasih tak usah bertemu di tempat tertentu. Karena yang satu ada di dalam yang lain sepanjang waktu.
Sayangku, aku akan selalu mencintaimu sampai seluruh lautan mengering dan batu karang leleh ke laut. Tapi tak kuat rasanya aku hidup tanpa kehadiranmu. Jika sampai aku mati, kenanglah aku saat sudah tiada nanti. Waktu kau tak lagi bisa menyentuhku. Ketika tak ada jalan kembali bagi kita. Kenanglah aku jika sudah terlambat untuk mengucapkan kata dan doa.
Kalau rindu menyiksaku hingga aku tak tahan lagi, biarlah aku mati. Tapi sebelum aku mati, perkenankan kupanjatkan sebuah pengakuan:
  Ya, Tuhanku, tak pantas bagiku menjadi penghuni surga-Mu
Tapi aku tak kuat dengan panasnya api neraka
Maka ampunilah segala dosa dan kesalahanku
Jika Kau menolakku, kepada siapa lagi aku mengiba?
  Kemang-Antapani, Mei 2014
  Catatan Cerita pendek ini diilhami Magadir, lagu berbahasa Arab gubahan Pangeran Mohammad Abdullah al-Faisal dan Siraj Omar Tamblen yang amat dikenal di kalangan pesantren di Indonesia, dipopulerkan oleh penyanyi Talal Maddah dan Warda al-Jazayria. Cerita pendek ini juga merupakan adaptasi tak setia kisah Zulaikha dan Yusuf dalam Haft Awrang karya Nuruddin Jami(1414-1492), penyair sufi Persia. Beberapa kalimat di dalamnya dipinjam dari puisi-puisi para penyair dari berbagai negeri dan berbagai zaman terjemahan Sapardi Djoko Damono dalam buku Love Poems: Aku dan Kamu (2007) serta syair Abu Nuwas al-Hasan (756-814).
   Anton Kurnia sehari-hari bekerja sebagai manajer redaksi pada penerbit Serambi, Jakarta. Kumpulan cerita pendeknya adalah Insomnia (2004).
Sumber: https://cerpen2korantempo.wordpress.com/2014/06/08/magadir/
Tambahan: gambar asli ilustrasi cerpen dibuat blur di sini
0 notes