Tumgik
#baju proyek
rompibaju · 4 days
Text
Vendor, 0818-0958-4233 Rompi Baju Proyek
Tumblr media
Vendor, 0818-0958-4233 Rompi Baju Proyek
Seragam Rompi : Pria,Rajut,Safety,Eiger,Wanita,Kpps,Motor,Proyek,Futsal,Anti Peluru,Anak,Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Rompi Baju Proyek
#RompiBajuProyek
0 notes
konveksiwahyu19 · 1 year
Text
BESTSELLER!! 0896-3577-7335, pusat konveksi seragam olahraga di Barito Timur , konveksi kaos seragam olahraga di Barito Timur
Tumblr media
0896-3577-7335 konveksi seragam kotak kotak, konveksi seragam sekolah smk, konveksi seragam kerja proyek, konveksi seragam batik guru "Karina Adalah Pusat Konveksi Baju Murah….!!!
Kami pusat produksi konveksi baju didaerah Barito Timur Kalimantan Tengah menyediakan berbagai keperluan baju antara lain: Baju sekolah Baju kerja Baju Organisasi Baju event Jaket Baju Almamater Baju polos Kemeja Baju polo
Bisa custom untuk berbagai baju atau sesuai request anda lokasi kami berada di Barito Timur - Kalimantan Tengah Siap kirim ke seluruh indonesia Harga yang kami berikan lebih murah dan juga bahannya berkualitas
More info hubungi: Karina Konveksi WA/Call: 0896-3577-7335" tempat konveksi seragam sekolah, konveksi seragam umroh, konveksi seragam usaha, konveksi seragam kantor wanita, konveksi pakaian yang murah #konveksiseragamngaji, #konveksiseragamolahraga, #konveksiseragamolahragamurah, #konveksiseragamolahragasma, #konveksiseragamonline, #konveksiseragampramugari
0 notes
wearpack12 · 2 years
Text
Tumblr media
wearpack safety surabaya, wearpack safety atasan, wearpack safety murah, wearpack safety pertamina, wearpack safety custom, wearpack safety terbaik, wearpack safety bandung, wearpack safety, jual wearpack safety surabaya, jual wearpack safety atasan
Di harapkan untuk membaca deskripsi produk dengan teliti terlebih dahulu sebelum membeli, supaya tidak terjadi kesalahan dalam bertransaksi di toko kami.Wearpack Setelan Safety Seragam Proyek M-2XLMerk / Brand : IMJModel : Setelan Baju dan CelanaBahan : American Drill 100%Bahan American Drill 100% dengan ketebalan yang sedang, sehingga tidak mudah robek dan bahan tidak panas saat digunakan, Memiliki tekstur yang baik sehingga tidak mudah susut dan dapat menyerap keringat.Terdapat Scotlight yang menyala saat terkena pantulan cahaya.Size Baju Atasan:M= L.Bahu 45cm, Panjang 66cm, L.Dada 51cmL= L.Bahu 49cm, Panjang 68cm, L.Dada 54cmXL= L.Bahu 51cm, Panjang 70cm, L.Dada 57cmXXL= L.Bahu 53cm, Panjang 71cm, L.Dada 59cmSize Celana:M= Lingkar pinggang 73cm, L.Paha 30cm, Panjang 93cmL= Lingkar Pinggang 75cm, L.Paha 31cm, Panjang 94cmXL= Lingkar Pinggang 79cm, L.Paha 33cm, Panjang 95cmXXL= Lingkar Pinggang 84cm, L.Paha 34cm, Panjang 96cmINFO PEMESANAN :0822-2591-89020812-5971-0646#wearpacksafety #wearpaksafety #werpaksafety #werpaksefty #wearpacksefty #werpaksetelan #wearpacksetelan #bajusafety #bajusefty #bajukerjasafety #bajuseragamsafety #wearpacksafetyproyek #wearpackproyek #safety #werpak #wearpack
0 notes
wedangrondehangat · 5 months
Text
Tumblr media
Terkadang ini soal sudut pandang.
Saya sebenarnya hampir-hampir sama dengan mbak tersebut. Mungkin sebagaimana perempuan pada umumnya, terkadang gemas melihat suami meletakkan barang tidak pada tempatnya lagi. Meski sebenarnya saya bukan perempuan yang rajin-rajin amat untuk membersihkan.
Saya teringat kisah tentang pasangan yang berpisah karena sang suami selalu membuang sisa rokoknya di pot milik si istri. Mungkin bagi orang lain terlihat sepele, tetapi hal itu dilakukan berulangkali bahkan mungkin bertahun-tahun sampai sang istri lelah mengingatkan. "Seumur hidup itu terlalu lama, nak.." ujarnya pada sang anak sewaktu hendak berpisah.
Saya setuju bahwa seumur hidup itu terlalu lama untuk dihabiskan bersama orang yang tidak tepat.
Saya pun kerap kesal ketika suami menumpahkan kopi sehingga menimbulkan bercak di lantai atau dalam kulkas. Ia juga kerap tidak membenahi perlengkapan laptopnya, meletakkan celana dan baju sesukanya, peralatan mandi berserakan tidak kembali pada tempatnya, tetapi ia tidak setiap hari seperti itu, meski memang sering.
Di sisi lain, jika saya marah mungkin bisa saja melukai hatinya dan membuatnya berpikir bahwa saya ini pribadi yang suka marah-marah.
Akhirnya saya mencoba mengubah sudut pandang. Bagaimana jika saya adalah dia? Apa yang selama ini dilakukannya terhadap saya ketika saya membuat kesalahan?
Jika diingat-ingat ada begitu banyak kelakukan saya terhadapnya yang berhak membuatnya marah besar, tetapi ia bahkan tidak marah sama sekali. Saya pernah mematahkan pondasi televisi yang ia beli dengan tabungannya sendiri, menumpahkan kopi ke atas laptopnya sampai laptop tersebut rusak padahal sedang ada proyek yang ia garap, bahkan yang terfatal saya melewatkan tanggal ulang tahunnya karena saya salah mengingat tanggal!
Suami saya banyak mentolerir sikap saya, tidak suka melarang, mengizinkan saya pulang kampung berminggu-minggu, memberikan nyaris seluruh penghasilannya untuk saya kelola, tidak menuntut rumah harus bersih, tidak menuntut harus masak.
Perempuan-perempuan yang belum menikah mungkin bisa membicarakan soal poin-poin kecil pada paragraf di atas kepada calon pasangan terlebih dahulu. Poin-poin itu berdampak sangat besar terhadap kehidupan perempuan nantinya setelah menikah. Banyak perempuan yang tertekan karena kerap dilarang, berbakti di bawah tekanan, tidak diberi ruang untuk dirinya sendiri, tidak punya waktu untuk me time, dan lain-lain.
Sebagaimana makhluk tuhan pada umumnya, suami saya juga tidak lepas dari segala kekurangan di balik segala kebaikannya. Sisi-sisi yang kurang tersebut saya anggap sebagai ujian dalam pernikahan sambil meyakini bahwa Allah memberi cobaan telah satu paket dengan solusi atau penyelesaiannya. Meyakini bahwa ada hikmah yang indah di balik setiap cobaan dari-Nya.
Saat berkunjung ke salah satu sesepuh yang telah berusia 90 tahun di Jawa beberapa waktu lalu, saya bertanya apa rahasia bisa berumur panjang dan sehat seperti beliau. Pesan beliau kepada saya:
Satu, sabar.
Dua, Jangan marah-marah.
Tiga, vitamin L alias "luweh" kalau kata orang Jawa. Luweh maksudnya terserah, bodo amat. Jangan baper, jangan terlalu memikirkan apa kata orang, jika ada masalah jangan dipikir terlalu lama.
Melalui tulisan ini saya ingin mengingatkan—utamanya pada diri sendiri bahwa setiap orang, termasuk diri kita sendiri maupun pasangan kita pasti memiliki kekurangan. Namun, hal itu sepatutnya tidak membuat kita buta atas segala kebaikannya.
Kekurangan yang saya maksud pun adalah hal-hal yang masih bisa ditolerir. Kita tahu batas tolerir kita masing-masing.
Dalam melihat persoalan, cobalah sesekali mengganti kacamata kita. Mungkin bisa mengubah apa yang tadinya begitu merunyamkan menjadi lebih menentramkan. Ingat-ingat juga 3 pesan dari sesepuh yang saya tuliskan. Sabar, jangan marah-marah, dan luweh! Semoga kita bisa sama-sama belajar menerapkannya, aamiin~
Catatan 22 Oktober 2023
12 notes · View notes
steven-wijaya · 1 year
Text
KENIKMATAN DARI MAS ARI TEMAN SUAMIKU SELAMA DIKALIMANTAN
Namaku Dina dan aku memiliki seorang suami yang bernama Budi. Hasil perkawinanku dengan Mas Budi sampai sekarang aku belum diberikan satu momongan apaun dari dia. Hubungan seks ku dengan Mas Budi bisa dibilang sangat datar-datar saja kerena dia sangat sibuk dengan tuntutan pekerjaan yang dijalani saat ini.
Padahal aku wanita yang dibilang memiliki nafsu seks yang sangat besar untuk urusan ranjang, tapi untungnya semenjak aku menjalin hubungan gelap dengan Mas Ari teman Mas Budi kebutuhan seksku lumayan terpuaskan oleh Mas Ari disaat suamiku tidak dirumah.
Mendengar suamiku mendapat tugas ke Kalimantan untuk mengurusi proyek pembangunan ibu kota baru, Malam itu Mas Ari diundang oleh suamiku untuk datang kerumah, membicarakan soal kepergian Mas Budi selama dikalimantan. Malam itu kita makan bertiga, Aku, Mas Budi dan Mas Ari, mereka berdua membahas soal keberangkatan suamiku, Akhirnya di sepakati selama sumiku dikalimantan untuk urusan antar jemput aku dan menunggu rumah selama Mas Budi dikalimantan ditunjuk Mas Ari.
“Oh Ya Ari selama aku dikalimantan jangan lupa yang antar jemput istriku kamu, dan kalua malam ada waktu sekalian jaga rumah dan istruku”, kata Mas Budi (sumiku).
Aku lihat Mas Ari hanya tersenyum, dalam hatiku aku bakalan seks bebas sama Mas Ari selama suamiku tidak dirumah.
“Siap bos?”,  jawabnya sambil bersenda begurau.
Saat mereka berdua berbicara, aku langsung pergi untuk masuk ke kamar dan mengganti baju tidur satin tanpa memakai Bra dan Cd lagi untuk pesiapan bermain seks dengan suamiku sebelum  besok pagi berangkat kekalimantan. Selesai mereka ngobrol malam itu, Mas Budi (suamiku) langsung masuk kamar, lalu saat melihat aku sudah memakai baju dinas alias baju tidur satin yang seksi Mas Budipun langsung mengajak aku untuk bercinta diatas ranjang. Malam itu tumben Mas Budi begitu bernafsu, malam itu aku main hingga 2 kali diatas ranjang.
Aku pun melayaninya dengan nafsu juga.  Tapi malam itu aku mulai merasakan perbedaan, antara permainan Mas Budi dan Mas Ari, karena permainan Mas Ari memang lebih hebat dibandingkan suamiku cara mengoral dan memuaskan aku diranjang saja beda dan ukuran batang penisnya milik Mas Ari lebih besar dan panjang dibandingkan sumiku atau karena perasaan aku saja.
Jam 7 pagi, Mas Budi berangkat ke airport dan di antar oleh Mas Ari. Sebelum berangkat Mas Budi mencium keningku dan bibirku.
“Mama, I love you” katanya sambil mencium keningku.
“I Love you to Pa”. Mobilnya pun segera berangkat dan aku kembali ke kamarku untuk berbaring.
Dikamar aku berpikir apa aku ini benar benar wanita gila seks. Dalam sehari aku bisa bermain 2-3 kali dengan Mas Ari dan Mas Budi (suamiku)_dan kalau siang aku main seks dengan Mas Ari dan kalau malam dengan suamiku. Tapi aku lebih puas bermain dengan Mas Ari karena aku bisa merasakan klimaks 2 kali dan sampai-sampai aku sangat merindukan sosok Mas Ari bila tidak menajamah tubuhku dalam sehari saja.
Aku memang berasa bersalah terhadap Mas Budi, sumiku sendiri tapi persaan cintaku sedikit pudar karena sosok Mas Ari hadir dalam kenikmatan, aku memang egois dan selalu menyalahkan suamiku, sehingga aku berselingkuh dengan Mas Ari, tapi kenapa Mas Budi tidak pernah sama permainan nya diatas ranjang seperti Mas Ari yang selalu romantic dan selalu mendapatkan kepuasan yang tersendiri. Semua pikiran ini hanya untuk menutupi kesalahanku saja dan ini memang berdosa tapi semua ini karena aku ingin diperhatikan dan dipuaskan.
Malam hari setelah suami berangkat kekalimantan, aku tetap diam di dalam kamar dan kuhabiskan untuk nonton film di TV sreaming. Kudengan suara mobil Mas Ari datang dan dimasukan dalam garasi. Malam itu aku sepertinya ragu untuk keluar kamar kamar untuk menemui Mas Ari. Aku hanya diam , berbaring sambil nonton TV dan video call dengan Mas Budi. Kadang aku berpikir apakah aku memang  wanita jalang, wanita gila akan seks diranjang (hyper sex). itu semua yg aku pikirkan tentang diriku.
Lagi asyik-asyiknya nonton Film,“..tok , tok  bunyi ketukan pintu kamarku membuyarkan semua lamunanku. Dalam hati  aku tahu itu pasti Mas Ari.
Aku segera merapikan gaun tidurku, berjalan ke pintu dan membuka pintu kamarku.
”Ada apa Mas Ari..? tanyaku.
Tanpa permisi lagi, Mas Ari langsung masuk ke dalam kamar tidurku dan menyerahkan sebuah tas besar kepadaku.
“Dina, ini hadiah buat kamu?, tadi aku mampir belanja ke Mall” katanya sambil memberikan aku sebuah tas besar.
“Hadiah apa ini? Tanyaku.
Mas Ari tersenyum ” buka saja”.
Aku membuka Tas besar itu dan saat kubuka isinya sebuah baju tidur model daster yang sangat seksi berwarna merah muda dari bahan satin lengkap dengan CD mininya. Spontan aku menatap Mas Ari dan dia tersenyum.
“Ayo , coba di pakai malam ini sayang?”.  Entah kenapa hatiku luluh, dan aku tak tahu, bila aku memakainya pasti Mas Ari menjadi bergairah melihatku.
“Tunggu bentar ya Mas”, kemudian aku berjalan masuk ke kamar mandi dan aku menganti gaun tidurku dangan baju tidur tidur satin yang di berikan Mas Ari.
Aku ambil baju tidur yg seksi dan licin itu dan ku pakai ketubuhku dan kupakai juga CD mininya dari bahan satin juga warna yang sama dengan dasternya tanpa memakai bra. Aku menatap ke cermin yang ada dikamar mandi, melihat tubuhku yang seksi dengan balutan baju tidur satin.
“Bertahun tahun-tahun aku menikah dengan Mas Budi, belum pernah sekali pun dia memberiku hadiah seperti ini”,  ujarku dalam hati.
Setelah puas membolak balik badanku, berkaca didepan cermin tampak kedua putting susuku telihat menonjol dan seksi, aku segera keluar dari kamar mandi.  Begitu kukeluar Mas Ari menyambutku degan senyuman,
“Dina, kamu benar benar cantik dan seksi dengan baju tidur itu? Kalau bisa pakai terus selama sumimu tidak dirumah.
Mas Ari meraih tanganku dan kemudia dia aku duduk di pinggir ranjang. Lalu dia mengecup bibirku, dia memperlakukanku seperti istrinya saja . Aku diam menatapnya . Lalu aku merasakan jari-jari Mas Ari mulai menyelinap di balik CD mini yang kupakai. Dengan jarinya mulai mengesek-gesek bibir vaginaku lalu dia memasukan jari tengahnya masuk kedalam vaginaku. Mas Ari kemudian melumat bibirku dan lidahky dengan sangat. Aku pun sebaliknya mengikutinya lumatanya, kami berciuman degan panas . Lepas melumat bibirku, kemudian Mas Ari menarik tanganku dan memintaku berdiri. Aku mengikuiti kemauanya, kedua tangannya pun langsung meraba buah dadaku dari luar pakaian baju tidurku yang sangat licin itu, kemudian  jarinya mengitari putting susuku dan  saat itu juga aku mulai merasa terangsang. Birahiku meningkat drastis. Aku menggigit bibirku bawahku dan Mas Ari terus meraba-raba putting susuku yg sudah menonjol dan keras itu menjeplak dikain satin baju tidurku.
Lalu tangannya terus mengusap-usap baju tidur satin yang kupakai dan langsung memainkan putting susuku dengan kedua tangganya.
Aku mendesah “Anghhh…Mas Ariiiii?? Sedot mas putting susuku”, kataku.
Mas Ari menyedot dan mengigit kecil dikedua putting susuku secara bergantian dengan mulutnya tanpa membuka baju tidurku. Kemudian kedua tangannya meraba-raba buah dadaku yg sudah keras itu. Aku merasakan buah dadaku menjadi begitu sensitif. Tak lama tangan kanan Mas Ari turun ke bawah dan mulai meraba raba pahaku. Lalu sebelah kakiku di angkat dan di tumpukan pada pinggir ranjang. Tangan kananya itu terus meraba raba pahaku sedang tangan kirinya merabai buah dadaku.
Aku terus merasa kenikmatan dan mulutku tak henti-hentinya  mendesah. Apalagi saat tangan kanan Mas Ari, berjalan menuju ke arah selangkangan celana dalamku yg sudah basah itu  dan tepat saat menyentuh bibir vaginaku, Aku menjerit dan mendesah sangat keras.
“Anghhhh….Mas….Arirrrrr?”, Aku merasa seperti di sengat aliran listrik.
Jari-jari Mas Ari terus meraba-raba selangkangan celana dalamku. Klitorisku membesar, aku benar-benar terangsang hebat . Tubuhku seperti gematar. Tak beberapa lama seperti aku merasa akan merasakan orgasme mulai mendekat.
“Anghh…Mas….Ariii..aku sudah gak tahan..itu bagian  itil nya gatel banget Massss?”,  kataku tanpa malu.
Kemudia Mas Ari meniduriku dipinggir ranjang dengan kedua kakiku dilebarkan, kemudian dia menggeser CD miniku kesamping dan lidahnya langsung menjilat vaginaku dan menyedot bagian klistoriku (itilku) dan tak lama kemudian ada tekanan kuat dari dalam perutku, rasanya seperti ingin pipis.
“Anghhh….ahhhh….anghhhhh….Masss….Ariiiii”, aku mendesah sangat Panjang dan tubuhku mengejang-ngejang saat tubuhku orgasme.
Tanpa bisa aku tahan lagi cairan orgeasmeku keluar membasahi vaginaku dan air seniku sedikit meluncur keluar begitu saja.  Aku benar benar merasakan orgasme yang luar biasa dan aku merasakan tubuhku menjadi lemas. Mas Ari kemudian berdiri dan memelukku tubuhku yang terbaring dipinggir ranjang, Mas Ari kemudian menciumi leherku dan birahiku langsung timbul lagi.
“Gimana sayang , enak gak ?? tanyanya.
“Mas Ari ..enak ..enak banget sayang”, Kataku .
Kembali Mas Ari membuka lebar dikedua kakiku, sambil memangku diriku, tangan Mas Ari kembali meraba selangkangan celana dalamku. Dia tak peduli celana dalamku yang basah oleh cairan vaginaku dan sedikit bercampur air pipisku.
“Auuungghhh….Mas….Ariii”, erangku.
Jari-Jari tanggan Mas Ari Kembali terus bermain di selangkangan celana dalamku, membuat birahiku makin lama makin terus meninggi. Tak lama jari-jari menyusup Kembali di balik celana dalamku tanpa membuka celana dalamku  dan memainkan bagian  klitorisku. Aku kembali dibuatnya menjerit  kenikmatan.
“Mas….Ariiii…oughhhh…Mas…Ariiii..aghh”, erangku.
Kemudian Mas Ari melepas jilatanya dibagian klistoriku dan menarik celana dalamku yang sudah basah dan melemparnya kelantai, kemudian aku membaring tubuhku terlentang diatas ranjang. Mas Ari membuka seluruh pakaiannya.  Aku segera melebarkan kedua kakiku karena aku sudah tak tahan ingin segera merasakan batang penis yang hitam itu.
“Mas Ari, ayo dong masukin ..” ujarku. Kulihat Mas Ari hanya tersenyum.
”Mas Ari please, masukin aku pingin sekali?”,  kataku mengemis memintanya.
Tapi Mas Ari bukanya memasukan batang penisnya kedalam vaginaku melainkan dia naik keatas tubuhky dan mengesek-gesek penisnya dibaju tidur yang aku pakai sambil meraba-raba kedua buah dadaku.
“Sabar ya sayang, malam ini malam panjang…..aku pasti akan masukin kevaginumu, sabar ya sanyang” kata Mas Ari.
Kubiarkan Mas Ari apa yang diinginkan dari tubuhku ini sambil terus mengesek-gesekan penisnya dibaju tirdurku yang licin ini dan tak lama kulihat cairan bening yang keluar dari dalam penisnya membasahi baju tidurku.
“Giamana Mas, enak gesek disitu bikin basah baju tidurku”, kataku.
“Iya sayang aku pingin gesek-gesek dulu merasakan baju tidur yang licin ini”, setelah puas Mas Ari kemudian diam sejenak.
Aku kembali memintanya untuk memasukan batang penisku ini ke dalam vaginaku. Aku sudah benar benar tak tahan, aku yakin semua ini karena pengaruh rangsang yang berikan oleh Mas Ari. Tapi Mas Ari tidak mau memasukan penisnya itu kedalam vaginaku tapi melainkan dia mengarahkan batang penisnya ke wajahku.
”Sayang, isepin dulu dong?? pintanya.
Aku tak bisa menolaknya, batang penisnya itu memang membuat aku nafsu melihtnya, aku menjulurkan lidahku dan mulai menjilatinya. Kudengar Mas Ari mengerang kenikmatan saat aku kulum penisnya kedalam mulutku.
“Anghhh…aghh ..iya..enak sekali….sayang terus sayang ” erangnya, sambil aku pegang batang penisnya yang keras itu.
Tak lama Mas Ari memintaku untuk mengulumnya, aku menurutinya  apa katanya, mulutku aku buka lebar dan penisnya yang besar itu mulai menyodok nyodok mulutku hingga kebagian tenggorokan. Tangannya mulai memang kepalaku, lalu dia mendorong batang penisnya maju dan mundur.
”Ceplak…cplokk”, suaraku tersumbat batang penisnya dimulutku bercampur air liur, tubuhku terus meronta,tapi Mas Ari semakin kuat memegang kepalaku.
Mas Ari bertahan cukup lama, walau akhirnya dia juga ejakulasi. Aku merasakan cairan spermanya mucrat didalam mulutku. Saat batang penisnya lepas dari mulutku, aku memuntahkan seluruh sisa sepermanya dan membasahi sperai ranjang. Sikap Mas Ari kembali lembut, dia membelai rambutku, dan melap mulutku degan tissu, lalu mengecup bibirku.
“Terima kasih sayang , kamu benar-benar membuatku puas ..” ujarnya. Aku hanya diam menatapnya karena dalam hati aku kecewa penisnya belum masuk kevaginaku tapi malah keluar dimulutku.
“Tunggu sebentar sayang aku ambil air dulu “, katanya seraya memakai piyama satin yang ada dipinggir ranjang miliku, lalu dia keluar kamar tidurku.
Tak lama kemudia aku masih diatas ranjang dengan poisi terlentang Mas Ari kembali degan segelas air dingin, memberiku minum, aku merasa segar degan sejuknya air dari lemari es itu. Lalu Mas Ari kembali menciumi bibirku dan tangannya mulai meraba raba buah dadaku lagi. Aku pun kembali berterasngsang dan vginaku berdenyut-denyut kembali.
“Angggghhh….Mas….Ari….masukin..saja?”,  pintaku.
Mas Ari hanya tersenyum, “sabar sayang ..masih lemes nih ” ujarnya , sambil memperlihatkan batang penisku yang masih mengecil. Aku hanya diam saja sedikit kecewa tapi aku tetap tersenyum dihadapanya. Lalu jarinya kembali meraba raba bagian klitorisku, membuat aku bernafsu kembali.
Aku melihat batang penisnya sudah kembali tegak berdiri kemudian Mas Ari segera membuka lebar kedua kakiku dan tanpa kusuruh lagi Mas Ari segera mengarahkan batang penisnya itu segar masuk ke dalam liang vaginaku yang sudah basah. Perlahan penisnya segera menyesaki ruang di dalam vaginaku. Blesss…..lalu Mas Ari mulai menggoyang tubuhnya dan kurasakan penisnya bergerak maju dan mundur.
“Anghhhh…..uuuughhh sayangg….unghhhhh”, erangku sambil memegang pundaknya.
Dengan posisi Mas Ari diatas tubuhku mengenjot tanpa henti dengan kedua kakiku menyilangkan ketubuhnya dengan bertahan selama 15 menit dengan posisi seperti itu hingga aku orgasme yang kedua kalinya, membuat tubuhku mengejang-ngejang dalam pelukkan Mas Ari yang tak henti-hentinya mengejot penisnya kelua masuk kevaginaku.
Tak lama setelah aku merasakan orgasme, Mas Ari berkata “sayang….aku mau keluarrrr” dan kata-kata itu tidak aku jawab dan Crottt…crottt..crottt, cairan spermanya keluar sangat banyak membasahi vaginaku dan mengalir keluar membasahi ranjang kami. Malam itu aku mengalami orgasme beberapa kali hingga tenagaku terkuras habis, Aku seperti tak sadarkan diri, aku tertidur pulas hingga terbangun pukul 11 siang . Aku tak pernah tidur selama itu sampai-sampai aku tidak berangkat kerja .
Aku melihat sekeliling kamarku , Mas Ari sudah tidak ada disampingku. Aku lalu masuk ke kamar mandi, membersihkan tubuhku dengan air hangat. Dan siangnya Mas Ari menelponku.
“Sorry sayang aku ngak membangunkan kamu tidur soalnya kamu terlihat capek”katanya
“Kamu jahat Mas masak aku hari ini harus bolos kerja”.
“Tenaag sayang aku sudah telpon kekantormu bahwa kamu sedang ngak enak badan”.
“Dasar kamu Mas jahat”.
“Ngak papa aku jahat, tapi nanti malam jangan lupa baju tidur itu dipakai lagi”.
“Iya sayang pasti aku selalu pakai”.
“Udah dulu ya sayang sampai ketemu nanti malam”.
Setiap malam selama suamiku tugas dikalimantan, Mas Ari selalu menemaniku dirumah sesuai pesana suamiku itu selain dirumah dia jago memuaskan Hasrat seksku diatas ranjang dengan berbagai gaya permainan yang selalu dilakukanya demi sama-sama puas dan hingga saat ini aku masih lakukan sama Mas Ari dan sampai kapan waktunya aku berhungan sama Mas Ari aku belum tau karena aku masih ingin kenikmatan dan kepuasan darinya.
SEKIAN
24 notes · View notes
putriutamidewi · 1 year
Text
MISI RAHASIA ANDINI
"Aku antar sampai sini ya, Ma. Nanti kalau 15 menit acara mau selesai, langsung telpon aku. Ini aku pergi dulu ke tempat temen kantor cabang. Kebetulan diajak meet up di cafe dekat sini."
"Oke, Paa. Aku sama adek masuk kedalam dulu ya. Hati-hati dijalan Paa!" Andini mencium punggung tangan suaminya, lalu melambaikan tangannya seiring mobil berputar balik.
Andini berjalan 10 langkah ke arah gedung bertingkat 3 yang bertuliskan Jurusan Desain UTC.  Malam itu gedung tempat kuliahnya dulu terlihat lebih menawan. Danau sebelah kampus, dihiasi lampu LED kecil bak resto yang menawarkan intimate dinner. Ada kapal kano kecil yang bisa dipakai untuk menyusuri danau jurusan itu. Seketika memori semasa kuliah terekam ulang. Dulu Andini dan teman sekelompoknya pernah membuat kapal kano berukuran 1x3 meter menggunakan metode modelisasi manual. Benar-benar manual menggunakan tangan. Setiap mengerjakan tugas kapal itu, teman Andini memutar lagu Dewa19. Ya pada tahun 2000 an itu grup Dewa19 memang lagi hits banget.
"ANDINI! HEY Andini Tyas Utari!" Teriak seorang wanita bertubuh gempal, rambut panjang terurai rapi, matanya bersinar indah, meski bukan body goals kebanyakan orang, entah mengapa wanita itu terlihat cantik dan menarik, ia berlari sambil menggendong anak, kurang lebih anaknya sepantaran dengan anak Andini.
"Farah!! Ya Ampun, tambah cantik aja! Ayo masuk bareng!"
"Hayu, Udah lama ya nggak ketemu! Aku penasaran sama kabarmu."
Memasuki selasar gedung yang bertulisan "Temu Alumni Angkatan 2005" mereka disambut oleh panitia yang merupakan mahasiswa baru di tahun 2018. Mereka dipersilahkan untuk duduk di meja bundar dengan 1 kursi yang sudah terisi teman angkatan Andini. Ia sontak berdiri ketika Farah dan Andini menghampiri.
"Farah, Andini! Sini duduk sini, Gimana kabarnya? eh ya ampun tau gitu anakku aku ajak kesini juga," Sapa Nia.
"Baik Ni, kamu apa kabar?" Balas Farah
"Alhamdulillah, baik juga. Eh kamu di Yogya kan Din? berarti nginep ya nanti?" Tanya Nia pada Andini
"Iya, nih Ni. Aku nginep di rumah mertua." Jawab Andini
"Oiya, Lupa. Kamu kan dulu jadian sama mas jurusan sebelah gara-gara proyek kompetisi bareng jurusan sebelah! Masnya asli sini kan ya"
"Hahahah, iyaa. Masih inget aja kamu Ni"
"Kamu gimana sekarang Ni? Kesibukannya apa?" tanya Farah
"Aku sekarang lagi running bisnis online Fa. Agak jauh sama bidang jurusan kita. Dan kamu tau faktanya setelah kita lulus itu kupikir bakalan semakin mudah ya hidup. Ternyata enggak. Kita masih perlu belajar lagi. Kupikir kalau aku lulus aku bisa langsung menjadi desainer produk. Tapi  pada kenyataannya setelah aku apply dan kerja di perusahaan manufaktur aku nggak enjoy menjalaninya. Dan coba deh gais, kalo kalian amati. Berapa persen alumni dari angkatan kita yang menjadi desainer produk? 2% ? Sebagian besar pada switch career. Untuk saat ini aku ibu rumah tangga, Running bisnis baju piyama, sama ngurus anak dan suami. Jangan kira kerja dari rumah malah tambah enak! justru nggak habis-habis masalahnya. Yang paling bikin aku bahagia adalah, aku masih ada pemasukan yang lumayan disamping nafkah suami. Kalo kamu gimana Fa, Ndin sekarang?
"Aku sekarang masih kerja di Pt. P,Ni. Ya masih sama, Cuman naik satu tingkat jadi senior desainer aja. Anakku tak titipin ke daycare dekat kantor, jadi ya gitu. Pinter-pinter gimana delegasi aja. Ini masih mending sudah bisa dititipin. Dulu waktu dia masih bayi aku kudu ambil cuti, sama minta mamaku buat tinggal sama aku dulu buat bantu. Susah jadi single mother,Ni"
"Kalo kamu Ndin?" tanya Nia
"Aku fulltime ibu rumah tangga, Ni. Suamiku sebelum nikah udah bilang, kalau aku harus resign. Katanya dia ga mau aku kerja, dia punya prinsip suami harus memuliakan istri, mencukupi kebutuhannya, sampai tidak memperbolehkan istrinya untuk bekerja biar dirumah saja mengurus anak dan rumah." terang Andini
"Waaaaa, so sweet" respon Farah dan Nia kompak.
"Hebat kamu Ndin. Kamu bisa legowo dan rela melepas pekerjaan demi keluarga. Kalau kamu nggak resign waktu itu mana mungkin aku bisa gantikan posisimu di kantor. Ni, Andin ini sempet satu kantor sama aku dulu. Dia karyawan ideal. Kerjaannya bagus dan rapi, sering dapat promosi naik pangkat. Terus dia bukan karyawan yang dibenci karyawan lain, justru semua pengen deket sama Andini karena dia ga pelit ilmu. Cuman aku benar-benar kaget sewaktu acara syukuran di kantor, Andini pamitan resign. Jujur Ndin, kamu nyesel ga ambil keputusan ini." tanya Farah
Andini tersenyum, belum sempat menjawab, perhatian mereka bertiga teralihkan ke suara MC yang membuka acara.Suasana menjadi riuh. Tak lama kemudian acara dibuka dengan suara alunan musik dari band mahasiswa.
Sepanjang acara dibuka, pikiran Andini berkecamuk. Sesekali ia melihat anaknya dan anak Farah bermain di spot playground yang disediakan dan didampingi panitia. Pikirannya terngiang pertanyaan Farah. Apa dia benar-benar bahagia dengan keputusan menuruti suaminya?
***
Tangis bayi pecah, Andini tebangun kaget. Anaknya haus. Kemudian ia bergegas menggendong anaknya sembari menyambar dispenser susu di dapur.
“Jam 8 baru bangun kamu?” bentak ibu mertua Andini Andini gelagapan, belum sempat menjawab ia disambar lagi. “Kamu ini ya! Udah bangun siang, nggak kerja, cuman ngurus anak aja masih nggak becus! suamimu pergi ke kantor cabang juga nggak tau kan? ya iya lah masih ngebo” Anak andini menyedot botol susu dengan lahap, dan andini masih kaget atas perkataan ibu mertuanya. “Maaf ya bu, Andini lagi capek. Karena tau ada kemungkinan kesiangan, baju dan perlengkapan mas buat dibawa ke kantor juga sudah tak siapin dari malem, bu. Andini engga lalai kan sama suami? Lalu soal enggak kerja, ini atas permintaan mas. Apa mas nggak nyampein ke Ibu?”
“Ada apa ini pagi-pagi ribut?” tanya Ayah mertua Andini. Semuanya terdiam. Ibu mertua Andini melengos dan pergi keluar rumah sambil menyambar keranjang belanja. “Ada apa nak, coba sini cerita,” pinta Ayah mertua Andini dengan lembut. Keduanya duduk di meja dapur, kemudian Andini menceritakan apa yang terjadi. “Ya, dulu memang ibu mertuamu dulu adalah seorang wanita karir. Suamimu waktu kecil kami titipkan ke tempat neneknya. Kami terlalu sibuk bekerja sehingga tiba masa ia TK, dia dibully karena diasuh nenek. Dia dibully katanya dibuang orangtuanya. Waktu itu hanya dia saja yang setiap acara sekolah selalu didampingi nenek. Ketidakhadiran kami malah menciptakan luka untuk anak. Dari situ aku meminta agar ibu mertuamu berhenti bekerja dan mengurus rumah secara penuh. Tentu terjadi pertengkaran yang hebat. Aku tegaskan lagi kepadanya, Apa guna karir gemilang namun seharusnya bertanggung jawab atas anak, malah menjadi lalai. Mungkin ini alasan Masmu melarangmu untuk berhenti bekerja selepas menikah, Nak”
Ibu mertua tiba-tiba masuk kedalam dengan wajah masam. Ia mengambil dompet yang tertinggal di meja dapur. Ternyata ia mendengar semua perkataan suaminya.
“Menyesal aku mas nuruti kamu dulu! Kalau aku tidak menuruti katamu, aku udah naik pangkat jadi wakil direktur!”
Tangis bayi pecah lagi, Anak Andini kegerahan. Sudah waktunya dia dimandikan. Andini pamit ke belakang, untuk memandikan anaknya. Sembari memandikan anaknya, ia merenung. Apa iya berhenti bekerja adalah keputusan yang terbaik? Farah temanku juga menyayangkanku resign, ia ibu bekerja juga sambil mengurus anaknya, mana kerjanya di industri manufaktur tempat kerjaku dulu. Kalau aku tidak resign mungkin aku juga di posisinya sekarang.. Nia juga, dia running bisnis online sambil mengurus anak juga. Sejujurnya aku lebih iri pada Nia. Mana tadi pedes dan nyakitin banget omongan ibu mertua.
***
“Mas, Aku tadi diceritain sama bapak. Bapak cerita kalo kamu dulu dibully waktu TK. Gara-gara dititipin ke Nenek. Itu beneran, Mas?”
Suami Andini memutar setir, dan mengambil jalan putar bali. Jalan yang seharusnya dia belok. Malah terlewat. Kali ini mobil menuju jalan tol Surabaya - Solo.
“Ya, itu juga salah satu alasanku Ma jadi punya prinsip ini. Aku nggak ngebolehin kamu bekerja karena takut anak kita mengalami masa yang buruk seperti aku dulu. Lagian ya Ma, Menurutku “Harta Termahal” keluarga adalah anak. Dan masa depan keluarga adalah masa depan anak. Ini mutlak. Terus kalo ada tanggapan, Istri berpendidikan tinggi apa nggak sayang dirumah aja? So, what …. ?? Justru karena istri yang pintar itulah, yang akan mencerdaskan anak. Masa istri pintar malah untuk membangun usaha orang lain, sementara anak kita dididik dan disayangi oleh orang yang bukan orang tuanya. Itu pilihan yang bodoh, Ma ! Bagiku apakah istri bekerja atau tidak bukanlah pilihan yang sulit. Konsekuensinya sudah sangat jelas. Istri jangan bekerja, jika sudah (akan) hamil, sampai anak tamat SMP atau SMA. Karena uang dan kecukupan finansial bisa  menyusul, tapi masa atau usia emas anak, tidak bisa diulang dan juga tidak bisa ditunda.”
Andini tidak membalas omongan suaminya. Dia sibuk membenarkan posisi duduk anaknya yang sedari tadi banyak tingkah. Sesekali ia melihat jendela mobil. Lampu merah menyala, di seberang ada cafe yang terlihat dipenuhi kawula muda menghadap laptop masing-masing Jaman sekarang, teknologi semakin maju. Pasti ada pekerjaan yang fleksibel baik secara pengerjaan maupun tenggat waktunya. Pendapatanku hanya dari suami, sangat jauh bila dibandingkan sewaktu aku bekerja dulu. Bukannya aku merasa kurang, namun.. Jujur saja, aku merasa tidak bervalue saat ini, Aku perlu mengupgrade diri. Mungkin banyak yang berkata bahwa aku dibayar pahala. Namun entah mengapa aku juga merasa butuh reward berupa materi, Aku ingin bisa seperti Nia Ataupun Farah. Aku harus mencoba bekerja tanpa melalaikan kewajibanku mengurus anak, batin Andini.
Lampu hijau menyala, mobil melintasi zebra cross perlahan. Anak Andini menangis, diraihnya lah sebotol susu yang tinggal seperempat, kemudian ia minumkan ke anaknya,”Bismillahirrahmanirrahim.” Dia pandangi wajah anaknya, yang dia namai Naila Malika Putri yang berarti perempuan yang sukses menjadi ratu. Dengan harapan semoga anaknya menjadi seorang anak perempuan yang sukses sebagaimana seorang ratu diharapkan dia memberi manfaat kepada masyarakat yang banyak. Dan tentunya seperti karakter pemimpin pada umumnya, diperlukan pribadi yang tegas, dan sigap mengambil keputusan. Tidak seperti Andini yang selalu penurut, banyak bimbangnya dan susah mengambil keputusan sendiri. Andini tidak ingin anaknya seperti dia. 
***
“Berangkat dulu ya, Ma. Ada client minta ketemu lebih pagi di kantor. Baik-baik ya Ma. Pamit dulu” “Hati-hati ya,” Andini mencium punggung tangan suaminya.
“Adik, masih tidur?”
“Masih, pules banget.”
“Hati-hati di rumah yaa, kalau ada apa-apa langsung telpon. Berangkat dulu Ma.”
Kesempatan, batin Andini.Ia melihat mobil suaminya menjauh dari pandangannya. Andini bergegas masuk kedalam. Dia langsung meraih vacuum cleaner, ember serta alat pel. Ia mengerjakan segala pekerjaan bersih-bersih rumah dengan cepat. Cepat sekali.
Rumah yang hanya terdengar suara vacuum cleaner terpecah oleh suara tangisan bayi. Saatnya memandikan anakku. “Haloo, adek sudah bangun? Mandi dulu yuk sama mama.” Andini menggendong anaknya menggunakan selendang, lalu bergegas menyiapkan air dan bak mandi untuk anaknya. 
Seperti rutinitas bayi pada umumnya, bangun, mandi, makan, main sebentar, mengantuk dan tidur lagi.
Andini mencuri waktu ketika anaknya tidur. Dia membuka laptop dan lekas meriset pekerjaan apa yang fleksibel serta yang sedang on-demand. Dia juga mengumpulkan portofolio terbaru selepas resign. Barangkali masih bisa terpakai untuk melamar kerja. Kali ini dia membuka akun media sosialnya. Dia memilih jenis platform ini karena persebaran informasi lebih cepat disini.
Matanya berhenti pada suatu konten video yang lewat di beranda akunnya. “Dibuka Program Affiliasi Sefi. Marketplace terbesar abad ini. Cukup copy-paste-share link ini anda akan mendapatkan komisi setiap penjualan dari klik link Anda. Chuan dari rumah, mudah bukan? Gabung sekarang!”
Ini iklan heboh banget. 
Andini mencoba menghubungi Customer Service terkait.
“Halo, selamat siang. Saya tertarik untuk ikut program afiliasi di toko kakak. Boleh minta tolong teknisnya kak?”
“Halo, selamat siang. Sebelumnya dengan ibu siapa ini?”
“Andini ya kak”
“Baik, ibu Andini untuk bergabung menjadi affiliator di toko kami melalui marketplace Sefi cukup mudah. Ibu bisa buat akun di marketplace Sefi dulu. Lalu silahkan isi formulir untuk mendaftar sebagai affiliator. Kemudian ibu tinggal copy-paste  link produk kami ke semua sosial media ibu. Atau ibu bisa buat konten di TicTaec lalu untuk link produknya bisa pakai link Tictaec Shop dari kami. Cukup jelas ibu?”
“Cukup jelas kak, Lalu bagaimana dengan pembagian komisinya kak?”
“Baik untuk pembagian komisi, kami hanya bisa mengikuti sistem dari marketplace ya kak, nanti akan diinfokan lagi. Sudah jelas ibu? Kalau sudah kami akhiri sesinya.”
“Sudah kak, Terimakasih”
Belum sempat meraih laptop lagi, Heningnya rumah terpecah dengan tangis anak Andini. Anaknya terbangun. Lagi-lagi Andini terdistraksi. Kalo gini caranya gimana orang-orang bisa membagi waktu ya.. Sulit aku harus bekerja sambil momong anak, batin Andini
***
tek tek tek tek tek. Dari luar terdengar suara pagar di ketuk-ketuk.
“Paket,” suara lantang kurir yang dinanti menyapa.
“Iyaaa, Sebentar pak.”
“Ibu Andini, Bener ya bu ini paketnya.”
“Iyaa, bener. Makasih banyak pak.”
Produk sample sudah datang, saatnya Andini membuat konten promosi. Produk sampelnya berupa baju anak. Ya Andini mencoba menjadi affiliator produk baju anak. Seperti biasa Andini mencuri waktu dikala anaknya tidur. Bermodalkan ilmu mata kuliah photografi, Andini lekas memulai membuat konten promosi. Dia tata alas foto, ada beberapa aksesoris seperti bunga kering, pinus, kenari kening, dan beberapa properti foto lainnya. Lalu ia letakkan produknya dengan komposisi yang cantik. Semuanya di tata sedemikian rupa di dekat kaca kamarnya. Kebetulan matahari sedang bersahabat. Cerah. Dan hasil foto serta video mentah produknya cukup bagus.
Hanya perlu sedikit keterampilan editing foto dan video melalui handphonenya. Dan jadilah sebuah konten promosi yang aesthetic. Andini menghasilkan 5 konten video dan foto sekali take. Dan seperti biasanya belum sempat memencet tombol post dan tag link produk, susana heningnya rumah terpecah dengan suara tangis anaknya. Anaknya bangun. Kini fokus Andin kembali ke mode ibu rumah tangga.
Begitulah keseharian Andini dalam mencuri waktu, dan tibalah waktu ia rekap bulanan. Astaga, satu bulan ngonten. fyp ada 3, tapi total pemasukan 17 ribu aja? Ternyata menjadi affiliator cukup susah. Aku rindu pekerjaanku yang dulu.
Andini membuka folder lain. Ia temukan portofolio yang sudah dikumpulkan bulan lalu. Apa aku coba apply pekerjaan yang setipe kayak dulu ya?
Andini mencari-cari di platform pencari pekerjaan. Lalu dari sekian lowongan kerja yang tersedia. Tidak ada yang menurutnya cocok. Mungkin Andini akan melanjutkan esok harinya.
***
Masih berlanjut dengan aktivitas yang sama, Andini mencari-cari pekerjaan yang sekiranya tidak jauh dengan pekerjaannya dulu di industri manufaktur. Hari ini dia menemukan lowongan pekerjaan remote sebagai konsultan desain produk. COCOK! Tak pikir panjang hari itu ia memasukkan portofolio dan mengisi formulir pendaftaran onlinenya.
Untuk Apply pekerjaan ini dia tidak berharap banyak. Andini terlihat mau menyerah. Kantung matanya menggembung dan sedikit menghitam. Nampaknya dia benar-benar lelah. Mungkin kali ini adalah terakhir kalinya dia apply pekerjaan. Mengurus rumah, mengurus anak yang masih 14 bulan, serta mengerjakan pekerjaan sampingan untuk menambah penghasilan tidaklah mudah. 
Aku butuh untuk mendelegasikan pekerjaan lain, mungkin.. menyewa suster? tapi jelas sangat beresiko ketahuan sama suamiku. Bagaimana kalau di cafe yang ada penitipan anaknya? hmmm tapi kalau suami mendadak pulang lebih cepat dan mendapati tidak ada orang dirumah? Kalau aku alasan sekali mungkin diterima, bagaimana jika 4x mendapati rumah kosong? Aduh, pusing! susah!
***
Suara vacuum cleaner berhenti, lampu rumah juga ikut mati, kini rumahnya hening kembali, anaknya tidur, tv mati dan ternyata ia dapati kabar ada pemadaman bergilir. Heningnya rumah, terpecah oleh suara dering handphonenya. 
“Assalamualaikum, maaf ini dengan siapa?”
“Selamat siang ibu Andini, saya HR dari CV.X mengabarkan kalau ibu lolos tahap seleksi administrasi untuk posisi  konsultan desain produk di perusahaan kami. Apakah ibu berkenan untuk melakukan sesi wawancara besok pukul 10.00 secara virtual?”
“Ah, iya. Bisa pak.”
“Baik untuk detailnya kami kirimkan lewat email saja ya ibu.”
“Baik”
“Ada yang ingin ditanyakan dulu ibu? kalau tidak ada saya akhiri.”
“Cukup pak, insyaAllah sudah jelas.”
“Baik saya akhiri ya bu, sampai jumpa di sesi interview besok.”
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Alhamdulillah
Andini mengucap syukur dengan sangat tulus. Kini dia fokus untuk mempersiapkan interview besok pagi.
Ia menyiapkan plan A dan B. Plan A, dia akan menyiapkan interview di rumah. jikapun anaknya bangun ia akan meminta keringanan untuk interview dengan menggendong anaknya. 
Plan B, jika listrik rumah mati, dan sinyal handphone tidak begitu baik, Andini akan pergi ke cafe yang ada penitipan anaknya. Kalaupun suaminya pulang lebih awal, ia tinggal bilang saja bosen di rumah sendiri.
Dan tibalah hari interview. Listrik rumah mati (lagi). Plan B dijalankan. Ia bergegas membawa anaknya ke tempat cafe yang ada penitipan anaknya. 
Andini tiba di cafe 20 menit sebelum interview dimulai. Ia amati bagian playground dan penitipan anak. Sebenarnya ini bukan cafe biasa. Cafe playground dan workspace serta perpustakaan. Cafe ini sangat untuk dikunjungi keluarga. Andini mengamati betul-betul apakah ada yang berbahaya di sekitaran maupun didalam playground. Ada seluncuran kecil, dan tidak terlalu tinggi. Disebelah seluncuran ada replika rumah pohon mini.
“Permisi bu, ada yang bisa saya bantu?”
“Maaf kak, ini kalau saya titipkan di playground akan ada yang menjaga nggak ya?”
“Kebetulan staff kami sudah ada yang datang bu. Jadi bisa di titipkan yaa.”
“Ibu tinggal saya pandu untuk prosedur selanjutnya.”
Andini kemudian mengikuti arahan pegawai cafe tersebut.
***
Selama interview, semua berjalan lancar. Dan Andini tiba dirumah sebelum suaminya pulang ke rumah. Hari itu tergolong lancar, anaknya pun tidak rewel. Sekarang tinggal menunggu kabar apakah akan diterima atau tidaknya.
***
Satu minggu berlalu, dia belum mendapati kabar apapun. Hari ini Andini beraktifitas seperti biasa. Mengurus rumah dan anak. Kali ini pekerjaan rumah selesai, dan anak Andini tidak tidur siang di jam biasanya. Sewaktu ia bermain bersama anaknya di ruang tengah, Handphone miliknya berbunyi. 
“Halo, Selamat siang.”
“Selamat siang ibu Andini, Saya HR dr CV.X bu. Mau mengabarkan kalau ibu di terima sebagai konsultan desainer produk. Untuk kontrak kerja sudah kami emailkan ya bu. Boleh di cek dulu, apabila ada yang ingin ditanyakan terkait kontrak silahkan kontak via whatsapp ya bu.”
“Baik, Pak. Akan saya cek terlebih dahulu. Terimakasih banyak pak.”
Andini menyambar anaknya lalu mengangkat tinggi-tinggi. Andini kegirangan. Sangat kegirangan. Akhirnya setelah penantian lama. Besok sudah mulai bekerja. Aku harus mengatur jadwalku bagaimana membaginya nanti.
*** Pada jam 9.00 sampai jam 15.00 adalah waktu bekerja Andini. Namun pekerjaannya tidak harus standby penuh depan laptop. Cukup fleksibel, Andini hanya perlu memberikan saran atas desain yang masuk. Serta melayani konsultasi terkait produk yang akan launching. Rata-rata clientnya adalah seorang business owner di UMKM. CV.X sendiri adalah lembaga konsultan khusus desain produk, dan clientnya sudah merambah di pasar global.
Pukul 10.00 ada client yang meminta untuk konsultasi secara virtual. Mengharuskan untuk video call. Saat itu rumah sedang kondusif, hanya bertahan 5 menit sejak konsultasi virtual berlangsung, anak Andini menangis. 
“Mohon maaf, pak. Anak saya bangun, boleh sesi ini saya mengajak anak saya? Namun mohon maaf saya bisanya off-cam.”
“Silahkan ibu. Tidak masalah ya.”
Sesi berlangsung dengan lancar. Andini tersenyum puas sambil menutup laptopnya. Mungkin karena clientnya suportif  dengan working mom, Barangkali ini adalah sesuatu yang diinginkan Andini sejak lama.
Satu bulan berlalu dan saldo rekening Andini bertambah. Gaji sudah dibayar. 
***
3 Bulan berlalu. Pekerjaan Andini lancar. Namun bukan hidup namanya kalo lancar terus nggak ada batu sandungan. Handphone Andini nyala-menyala beruntun di tengah malam. Notif email sambar menyambar. Hari ini dia merestart handphonenya dan lupa mematikan segala notifikasi. Bunyi dan getar bisa disenyapkan, namun notifikasi dengan sinyal lampu LED tetap menyala-nyala sebagai tanda. Disini masalah baru dimulai.
“Ada apa sih Ma, tumben rame notif hp nya.”
“Ngga tau ni Pa, Udah lanjut tidur aja”
Suami Andini menatap curiga. Kok tumben, biasanya nggak pernah notifikasi handphonenya seramai ini, batin Suami Andini.
Pukul 03.00, Suami Andini bangun lalu berjalan mengendap-endap menuju ruang kerja. Diambilah laptop Andini. Dia terkejut, karena laptopnya di password. Tidak kurang akal. Dia membuka akses laptopnya dengan berbagai cara. Dan terbukalah halaman desktop. Dia meluncur ke browser dan dibukalah email Andini. Langsung terbuka, barangkali karena Andini tidak menghapus jejaknya di browser, jadi email langsung terbuka. Barangkali suami Andini sampai bertindak demikian karena memiliki asumsi bahwa istrinya berselingkuh selama ia bekerja. 
Suami Andini menghela nafas panjang, Ia dapati banyak email invoice serta banyak email yang seperti sedang melakukan konsultasi. Suami Andini meskipun kaget bukan kepalang, namun ia lebih tenang karena asumsinya salah. Namun ia masih berwajah masam, karena mendapati istrinya melanggar janji sewaktu sebelum menikah dulu. 
Apa nafkah yang aku berikan kurang, sampai dia bekerja tanpa sepengetahuanku? Kenapa sampai harus diam-diam bekerja? Aku paling tidak suka kalau ada yang disembunyikan. Dia maunya apa sih! Apa dia nggak peka? aku sudah bekerja banting tulang, memuliakan dia, mencukupi kebutuhannya, apa masih kurang?
Keesokan harinya, seperti aktifitas biasa. Andini menyiapkan sarapan. Dibalik pintu dapur, Suami Andini berwajah masam dan bergegas mengambil bekalnya. Andini memasak sambil bersenandung, Namun pandangannya teralihkan ke meja makan. Ia dapati muka suaminya masam, serta sangat tergesa mengambil bekal yang sudah disiapkan.
“Loh, Pa. Kok buru-buru dan gak sarapan?”
“Enggak”
Suami Andini bergegas mengikuti suaminya, meraih tangannya. Namun Suami Andini menghempaskan tangan Andini. Jari telunjuknya menunjuk muka Andini.
“Jangan kira aku nggak tau, apa yang kamu lakuin di belakang ya! Kenapa kamu melanggar kesepakatan pernikahan kita? Jawab Ndin! Apa nafkah dari aku kurang sampai kamu harus bekerja sembunyi-sembunyi? Kamu istri yang nggak patuh!”
“Mas.. Mass!”
Belum sempat menjelaskan, suami Andini berlalu dan membanting pintu mobil di garasi. Saking kerasnya pertengkaran ini dan suara bantingan pintu mobil, anak Andini terbangun. Satu kata untuk situasi pagi itu. Chaos.
***
Waktu sudah menjelang sore. Suami Andini memutuskan untuk tidak pulang ke rumah. Dia tega meninggalkan anak dan istrinya. Nampaknya ia masih kesal, barangkali ia merasa terkhianati. Dia memutuskan untuk menginap di masjid. Masjid itu cukup ramai biasanya, hari ini agak sepi. Diambilah air wudhu, kemudian dia menuju masjid bersiap untuk menanti shalat maghrib. Ketika masuk kedalam ia disapa oleh penjaga masjid yang sedang mempersiapkan peralatan untuk kajian. 
“Mas? Sendirian? Udah lama ya nggak mampir kesini. Gimana kabar?”
“Iya, Alhamdulillah baik Mas. Mau ku bantu?”
“Tidak usah mas, Duduk aja ya Mas, Monggo.”
“Ada kajian apa ini Mas”
“Ini Mas kajian buat akhwat, Pesertanya ibu-ibu. Bahas ini sih mas, muslimah berkarir surga. Misi ya mas mau naruh barang dulu.”
Penjaga masjid itu izin lewat di sampingnya sambil membawa sekotak kabel mikrofon. Dia dan suami Andini terlihat cukup akrab, barangkali karena dahulu suami Andini memang sering ke masjid itu.
Sementara itu,dibalik pembatas diam-diam suami Andini menyimak.  
“Ibu-ibu, disini siapa yang mengalami perasaan stuck tidak berkembang, iri teman-teman lainnya bisa bekerja dan mengurus anak, Ingin kembali ke masa lajang lagi buat berkarir, Pengen balik lagi ke masa masa masih punya penghasilan sendiri, lalu karena sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga secara penuh bukannya bahagia tapi malah merasakan kemunduran?”
Jama’ah terdiam.
“Ibu-ibu, itulah yang dinamakan post power syndrome. Gejala yang ibu-ibu alami terjadi pada seseorang dimana penderitanya berada dalam bayang-bayang masa lalunya yang berupa kebesaran, kesuksesan, kekuasaan, kehebatan, keberhasilan, prestasi atau pencapaian besarnya saat dulu. Hingga menyebabkan penderita terjebak pada masa lalu dan sulit menerima dan atau beradaptasi dengan kondisi realita saat ini yang sedang dijalankan.”
Ustadzah melanjutkan.
“Biasanya, Mulai timbul itu keinginan untuk kembali menjadi wanita karir. Ibu-ibu, suaminya diajak ke kajian nggak ni? Apa cuman nganter aja? Besok lagi dibawa ke kajian juga ya. Kalau sekarang ini boleh di rekam terus sampai rumah nanti tunjukin ke suaminya.”
Ustadzah melanjutkan kembali setelah menenggak air mineral.
“Ibu-ibu, Dalam ilmu psikologi itu nyata ya bu. Dan tidak masalah jika seorang ibu juga bekerja. Pada dasarnya setiap individu, termasuk seorang ibu, butuh perasaan berharga dan berdaya. Meskipun banyak yang mengatakan kalau surga ditelapak kakinya, segala pengorbanan menjadi ibu rumah tangga akan dibalas pahala, dalam kenyataannya setiap individu itu butuh keberdayaan secara moral maupun material.”
“Upgrade diri, menjadi berdaya, adalah dua hal yang diinginkan ibu-ibu sekarang ini kan? Gapapa bu, komunikasikan ke suaminya. Memenuhi kewajiban sebagai seorang istri dan ibu, itu baik, tapi jangan lupa untuk mengupayakan diri sendiri.”
Dibalik pembatas jamaah, suami Andini termenung. Apa ini ya yang dirasakan Andini. Dulu sebelum aku menikahinya, dia adalah seorang wanita karir yang tergolong sukses. Apa iya gara-gara prinsip yang aku miliki, malah menjadikannya beban? Dan dia takut buat ngomong sama aku, makanya dia diam-diam bekerja sendiri, batin suami Andini.
“Allahuakbar, Allahuakbar….”
Suara adzan berkumandang, menandakan waktu shalat maghrib sudah tiba, Jamaah mulai masuk masjid satu persatu.
***
Usai shalat maghrib, suami Andini bersujud kembali dengan durasi yang lebih lama. Seolah ia sedang memohon petunjuk dengan sungguh. Selesainya, ia masih belum berubah pikiran kembali kerumah. Ia masih duduk disitu sambil termenung.
Tiba-tiba pundaknya ditepuk oleh penjaga masjid.
“Nunggu Isya sekalian mas?”
“Hehehe Iya.”
“Muram terus mas, ini minum dulu teh anget. Sisa pengajian tadi masih banyak. Minum dulu ya mas. Tak liat kok lagi suntuk.”
“Iya ni mas, masalah rumah.”
“Istri sama anak? ditinggal sendiri? Ada masalah apa mas kalo boleh tau?”
“Jadi gini mas…”
Suami Andini menceritakan masalahnya dengan Andini. 
***
Di lain tempat, Andini dirumah sedang menangis. Karena mendapati suaminya tak kunjung pulang. Ditambah dia masih kepikiran tentang perkataan suaminya tadi pagi.
Di Atas kasur, bersama dengan anaknya dia mencoba untuk lebih tenang sambil menidurkan anaknya. Namun tampaknya tidak bisa.
Akhirnya Andini memberanikan diri untuk mengirim pesan.
Pa, Dimana? Nggak pulang? Pulang ya Pa, Aku perlu bicara  buat jelasin alasan kenapa aku kerja diam-diam. Andini yang salah, Pulang ya Pa..
***
“O, jadi gitu Mas. Wah ya jalan satu-satunya coba Mas bicarain sama istrinya. Dan kalau bisa malam ini pulang ya mas. Sudah bukan remaja lagi. Masak kabur-kaburan.”
Suami Andini mengangguk. Suara adzan berkumandang, tanda masuk waktu isya.
Si penjaga masjid, dan suami Andini bergegas untuk ambil wudhu kembali. Sebelum ke tempat wudhu ia mengecheck tas dan handphonenya di loker penitipan barang. Ia dapati pesan dari Andini. Kemudian ia membalasnya,
Aku pulang agak maleman. Kamu sama Naila tidur duluan saja. Kita bicara besok pagi, mumpung kantorku besok libur. Istirahat dulu aja, jangan berpikiran aneh-aneh.
***
Pagi ini Suami Andini di rumah. Kantornya libur, jadi waktunya lebih leluasa. Anak Andini dititipkan dulu ke penitipan anak.
Ruang makan dipilih untuk duduk bersama. Mereka sepakat kalau sedang bertengkar, apapun yang terjadi, jangan bertengkar di kamar. Mereka memilih untuk menjadikan ruang makan sebagai tempat untuk berdiskusi.
“Jadi, apa yang pengen kamu jelasin?”
“Beberapa bulan yang lalu mas tau kan aku habis temu alumni. Disana aku bertemu teman-teman. Nia, dia ibu rumah tangga juga bisa ngurus online shopnya. Farah, memang dia tidak punya pilihan lain untuk bekerja sambil mengurus anak. Mas tau kan, kalo aku dan farah dulu sekantor. Kalau misal aku nggak resign, mungkin posisi Farah adalah punyaku. Mas aku pengen bisa berdaya, nggak mengandalkan nafkah dari kamu. Kalau ditanya apakah nafkah darimu kurang? Daripada aku menyebutnya kurang, Nafkah darimu itu bukannya kurang, melainkan cukup. Namun aku ingin lebih mas, setidaknya setara dengan gaji bulananku dulu sebelum menikah. Mas, pun kalau aku ga mendapat setara dengan gajiku dulu, aku ingin bekerja untuk mengupgrade diriku sendiri. Jadi mas…”
Andini, belum sempat melanjutkan. Suaranya tercekat. Dia menangis.
Suami Andini memeluknya, dan menepuk-nepuk punggung Andini.
“Maafin Mas ya, Mas baru tau. Kamu ga mau meminta ijin dulu karena takut mas marah ya?”
“Iya mas”
“Maafin ya, kamu udah berapa lama kerja diem-diem?”
“3 Bulan mas”
“Kalau liat apa yang udah kamu lakuin. Dan anak kita masih sehat, tumbuh dengan baik, aku rasa kamu cukup kompeten dalam membagi waktu. Ingat ya Ndin, prioritas utamamu. Dan mengurus rumah, anak dan pekerjaan itu juga mas yakin nggak mudah. Mas, mengijinkan kamu buat bekerja. Dengan syarat kewajiban mengurus rumah dan anak harus tuntas dulu. Kemudian mas hanya ngebolehin buat bekerja secara remote dan pekerjaan-pekerjaan yang fleksibel.”
Bak sinar matahari yang naik sepenggal, wajah Andini yang sedari tadi muram sekarang  telah bersinar kembali. Barangkali pernyataan suaminya menghangatkan hati Andini hingga kini tersalur ke matanya. Matanya berbinar, senyumnya mengembang. Lalu ia peluk suaminya.
“Terimakasih, Mas”
“Kemarin sewaktu aku nggak jadi balik ke rumah, aku sempat berpikir. Sebelum menikah denganku pasti kamu memiliki impian. Lalu setelah aku melamarmu, kemudian niat hati memuliakanmu dengan melarangmu untuk tidak bekerja seusai menikah, ternyata aku membunuh mimpimu. Pencuri. Mulai sekarang mimpimu juga mimpiku, Mimpiku juga mimpimu. Untuk kedepannya jangan ada yang disembunyikan lagi ya. Sebisa mungkin kita selesaikan berdua”
***
Rumah tangga ibarat bahtera. Kapal kayu yang berukuran besar didalamnya membawa yang banyak muatan pula menuju suatu tujuan. Kemanakah tujuan akhir sebuah rumah tangga? Apakah surga yang dituju? Tentu akan tidak mudah dalam perjalanannya. Ada ombak yang menerjang silih berganti, Ada badai di tengah cuaca yang tidak dapat diprediksi, belum lagi kalau barangkali diserang oleh monster laut?  Bagaimana komunikasi antar awak dan nakhoda? Apakah masih satu tujuan? Kisah Misi Rahasia Andini semoga bisa diambil sebagai pelajaran. Keluarga, karir dan komunikasi merupakan 3 peran penting yang harus selalu diusahakan dan dijaga.
12 notes · View notes
bungajurang · 9 months
Text
#1 - Pekerjaan (Rumah) yang Tak Pernah Selesai
Sejak pagi Jogja diguyur hujan. Mendung mulai datang sekitar pukul 08:40 WIB. Waktu itu saya baru mau menjemur pakaian yang sudah selesai dicuci. Beruntunglah sebagian halaman belakang saya ditutupi atap. Saya tetap bisa menjemur pakaian meski hujan. Hanya saja, atap itu tidak bisa menahan angin yang masuk dari samping. Akhirnya saya meletakkan jemuran di dalam gudang. Selesai dengan jemuran basah, saya beralih ke jemuran kering. Sekarang giliran saya menyetrika baju-baju kering ini. Saya menghabiskan 2,5 jam duduk di depan meja setrika. Tiap 30 menit saya berdiri dan ambil minum. Sampai aktivitas menyetrika selesai, di luar masih hujan.
Kantor tempat saya bekerja akan selalu libur tiap hari libur nasional. Namun rumah tempat saya singgah tidak pernah libur. Tiap hari libur saya tetap bekerja, hanya saja jenis pekerjaan dan lokasinya berbeda. Kerja yang saya lakukan di hari libur adalah pekerjaan rumah, atau kerja takberbayar. Bagi orang tertentu, mereka menggantungkan pemasukan dari melakukan pekerjaan rumah ini. Sementara bagi sebagian besar orang, pekerjaan rumah adalah jenis pekerjaan yang memang tidak perlu dibayar. Saya belum bisa mengelaborasikan lebih lanjut mengenai pekerjaan rumah sebagai kerja takberbayar dan kerja perawatan, yang menurut saya, pantas untuk dibayar.
Pekerjaan rumah adalah kerja yang tidak pernah selesai. Baru tadi pagi mencuci piring dan alat masak, siang hari wastafel sudah penuh dengan piring kotor lagi. Rumah perlu disapu setidaknya tiga kali dalam sehari. Baju perlu dicuci setiap hari, dan disetrika dua hari sekali jika tidak ingin menumpuknya di akhir pekan. Rumput liar mesti dipangkas dua minggu sekali. Piring makan kucing dicuci seminggu sekali. Halaman depan disapu setiap hari. Halaman belakang disapu dua hari sekali. Tirai jendela diganti dan dicuci dua minggu sekali. Pekerjaan rumah seakan tidak ada habisnya, namun tetap dilakukan agar orang-orang di rumah bisa istirahat dengan nyaman dan esoknya siap bekerja lagi.
-------------------------------------------------------------------------&
Mulai hari ini sampai tanggal 17 bulan depan, saya mau mencoba menulis rutin. Konsep proyek kecil ini mirip seperti 30 Hari Bercerita, saya cuma mengganti kata bercerita dengan menulis. Saya berusaha mengelabui kepala saya agar mau menulis--kegiatan mengubah ide menjadi tulisan. Kalau saya pakai kata bercerita, nanti kepala saya mikirnya ya bercerita itu kan tidak harus melalui tulisan, bisa lewat lisan. Angka 17 adalah angka favorit saya. Sekian
2 notes · View notes
mutiarafirdaus · 9 months
Text
Rumah Sakit : Tempat Terbaik Merefleksikan NikmatNya
Mari mengawetkan momen hari ini di Tumblr. Kayak udah lama banget ngga coret coret disini :")
Dulu Rumah Sakit adalah suasana yang asing. Jaraaangg banget kesana. Tapi entah kenapa beberapa tahun ke belakang bolak balik ke RS jadi hal yang harus dikerjakan. Jadi curiga di masa depan kayaknya bakal punya RS Islami 🤧
Ada yang sebabnya karena rawat jalan, atau ngajar, atau jenguk saudara/kawan. Dan dari kesemua perjalanan itu kudapati satu corak yang sama, setiap hari kenapa RS penuh mulu ya, Ya Allah 😭🥺
Satpam, admin, perawat, dokter, pasien, hingga keluarga pasien yang setiap hari hilir mudik di Rumah Sakit, baik swasta maupun punya negara tuh sabarrr banget ya :"
Kalaupun ada yang judes satu dua, kayaknya maklum deh. Mereka tiap hari berhadapan dengan manusia2 yang berbeda tapi ada terus. Dan bersyukurnya ketemu sama Rumah Sakit yang dari penjaga tiket parkir sampai dokter spesialisnya ramahh baik bangett. Pantesan aja sertifikasi penilaian RS itu Paripurna 💕
Padahal dari segi bangunan nggak yang mentereng dan mewah banget. Tapi manusia-manusia disana punya hati yang sangat hangat dan bersahaja. Semoga semua manusia yang terlibat dalam proyek menyehatkan orang orang sakit di rumah sakit itu Allah jaga keimanannya, lancarkan urusan, rukunkan keluarganya dan Allah sayang selaluu
Di RS bakal ditemuin pemandangan yang menitik haru, memantik inspirasi, menghangatkan hati, dan juga menuntut kesigapan dalam berlaku. Reminder Rasulullah SAW tentang kesehatan adalah nikmat yang sering disia siakan itu betul banget :"
Baru kerasa betapa mewah momen bisa makan seblak adalah ketika radang tenggorokan, atau momen ngobrol sama keluarga jadi dirindukan ketika seharian menghuni RS.
Dan dengan mengunjungi berbagai RS, jadi terharu sama manajemen SDM di RS Fatmawati yang mengadakan program tahsin untuk pegawainya. Ngga tanggung-tanggung, bahkan belajarnya di sudut ruang di area ruang operasi yang kalo ngajar kesana harus pakai baju khusus. Atau di antara deret komputer sebagai tempat utama memonitor aktifitas disana.
Semoga setiap RS memberlakukan pelayanan yang sama untuk para pegawainya. Memfasilitasi mereka belajar Quran di tengah kesibukan menjadi pahlawan bagi banyak orang💕
4 notes · View notes
alcaristia · 1 year
Text
Menuju Utuh #3
Tin... Tin... Jalanan ramai sekali sore ini menjelang malam Minggu. Kendaraan antre di perempatan lampu merah. Beberapa mengekor dari parkiran mall di seberang sana, termasuk mobilku.
Lama berbaris di jalan, akhirnya aku dan Saf dengan santai mengelilingi toko-toko di dalam pasaraya. Aku mengajak Saf untuk belanja baju. Selasa depan aku harus menggunakan kostum nuansa putih untuk merayakan hari jadi perusahaan. Sekalian, Saf juga ingin menonton film yang baru saja tayang.
Sekembalinya dari mengangkat telepon selagi aku memilih baju, Saf berbisik dengan lesu.
“Aku harus packing sekarang nih, besok mau flight  ke Jakarta. Ada dokumen yang perlu disiapin dulu,” ucapnya dengan rasa bersalah. Untungnya aku sudah mendapatkan baju yang dicari. Usai dari kasir, kami lalu putar balik untuk kembali ke kos tanpa menyambangi bioskop.
“Maaf yaa,” ucap Saf berulang kali di sepanjang perjalanan.
“It’s ok. Makasi sudah nemenin cari baju. Kamunya malah yang belum sempat nonton. Kita nobar drakor aja yuk malem ini, aku temenin sambil kamu packing,” tawarku menghibur.
Saf, si perempuan pekerja keras. Mimpinya besar untuk berkarya di korporasi bergengsi. Dia memang orang yang tekun dan pintar sedari dulu. Tidak pernah satupun dosen kecewa atas kinerjanya dalam beberapa proyek akademisi. Bahkan tidak tertinggal, dia juga aktivis terkenal di kampus.
Tapi keluhnya juga tidak kalah nyaring. Beberapa kali dia berkata lelah dengan mimpi yang dijalani. Belum lagi lingkungan kerja yang begitu kompetitif terkadang justru menyediakan suasana kotor. Sikut sana-sini. Bos overprosecute. Coba bayangkan, malam Minggu Saf dikabari untuk flight besok pagi! Sudah sering dia melontarkan kata resign. Sekali bahkan pernah disampaikan maksudnya itu ke atasan tetapi tidak dikabulkan. “Yaudah lah, nikmatin aja. Toh ini juga yang dulu aku mau sebenarnya,” ungkapnya kalau sedang pasrah.
“Under the Queen Umbrella” memenuhi malamku dan Saf yang sedang mempersiapkan penerbangan.
“Kemarin ibu ngirim opor. Nanti dibawa ke kamar yaa, buat makan besok. Nunggu aku pulang dari Jakarta, nanti keburu basi,” katanya di sela-sela malam ini, “itu ada banyak, nanti dibagi dua aja sama Der. Besok kalian ketemu, kan?”, pungkasnya.
“Hoake,” sahutku sambil menguap menahan kantuk untuk maraton menonton drama Korea.
“Zan ada juga?”, tanyanya lagi. Aku menggeleng.
-alcaristia- 310123 Semarang
Writting and Publishing Workshop Challenge by @kurniawangunadi and @careerclass
2 notes · View notes
vendorrompi · 29 days
Text
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Baju
Tumblr media
Terbaik, 0818-0958-4233 Vendor Rompi Baju
Vendor Rompi : Rompi Pria,Rompi Rajut,Rompi Safety,Rompi Eiger,Rompi Wanita,Rompi Kpps,Rompi Motor,Rompi Proyek,Rompi Futsal,Rompi Anti Peluru,Rompi Anak,Rompi Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Vendor Rompi Baju
#VendorRompiBaju
0 notes
rompibaju · 3 days
Text
Vendor, 0818-0958-4233 Rompi Baju Model Lapangan
Tumblr media
Vendor, 0818-0958-4233 Rompi Baju Model Lapangan
Seragam Rompi : Pria,Rajut,Safety,Eiger,Wanita,Kpps,Motor,Proyek,Futsal,Anti Peluru,Anak,Anti Angin
PT. ARKANA PUTRA BAROKAH
Kami Melayani Order Delivery, Juragan Cukup Telpon/WA 0818-0958-4233. Kami Akan Datang Ketempat Juragan Membawakan Beberapa Contoh Sampel Produksi Kami. Terimakasih
Rompi Baju Model Lapangan
#RompiBajuModelLapangan
0 notes
aldilapermata · 1 month
Text
Mudah Kecewa
Kadang aku bertanya, apakah salah jika mudah kecewa? :D
Katanya sih kalau terlalu berharap pada manusia maka akan kecewa. mungkin aku terlalu berharap pada diri sendiri jadinya kecewa. Cuman gara gara mendapatkan rating 4,3 aku jadi merasa agak down. Sebelumnya aku mendapatkan rating 3,7 saat mendelegasikan tugas kepada rekan. Mungkin memang semua ini adalah kesalahanku pribadi. Saat mendelegasikan seharusnya aku melakukan supervisi dan memberikan instruksi yang jelas. Namun apakah terkendala komunikasi dalam bahasa inggris, jadi seperti itulah yang terjadi. Namun memang aku perlu belajar lebih lanjut tentang komunikasi yang efektif. Terkadang dalam menghadapi klien kita harus jeli karena kita tidak akan pernah bisa benar benar paham dalam berkomunikasi singkat via chat.
Yasudahlah jgn cengeng! yang penting proyek selesai dan duit cair!
Rating gak mempengaruhi rejeki orang kog! Berharap pada rating sama saja berharap pada manusia. Berharap pada rejeki Allah saja, toh terbukti walaupun turun 2 level tetep aja dapat orderan, itu krn Allah yang ngasi rejeki.
Oke saatnya move on ke orderan selanjutnya! Lakukan dengan baik!
Saatnya juga cairin duit buat beli baju lebaran dan sangu pulang kampung!
Bye!
0 notes
enomanias-blog · 2 months
Text
New Life
18 Februari 2024
Hi.. sobat tumblr
udah lama sekali tidak menuliskan apa yang terjadi, memang yaa istiqomah sulit bagiku. huft
Hari ini akhir pekan.. wacana dari awal tahun ingin jalan pagi atau jogging di hari libur akhirnya dapat direalisasi hari ini. Dari sekian wacana dengan diriku sendiri akhirnya aku dan temanku ke cfd alun-alun karanganyar. Ya walaupun pekan kemarin juga cfd di alun-alun Cilacap juga sih. berarti memang aku butuh partner. Memang diriku harus ada yang memantik untuk melakukan sesuatu. Contohnya, aku akan jogging sebagai pemantik aplikasi. mungkin saja aku akan jadi semangat. 
Sore ini hujan., dimana memang pagi-siang cerah sekali dan di tutup dengan hujan. menurutku hari ini aku belum produktif sepenuhnya. Aku hanya berhasil jalan pagi dan sharing dengan temanku lalu mencuci baju dan jemur saja. Aku pakai rehat rebahan dengan scrolling ig. Niatku aku mandi awal jam 3 sore agar fresh mengerjakan tugas. Ternyata saat aku mandi, mati listrik. Pikirku, biasanya mati listrik cuma sebentar, kok ini lama bgitu. Akhirnya aku belum memulai mengerjakan tugas. Tugas? Ya, aku mahasiswa baru magister ini yang tadinya ingin menata hidupnya. Sejak semalam sebenarnya aku tidak ingin menunda dan ingin berubah menjadi pribadi yang tertata. Ternyata, aku masih saja belum bisa jadi orang yang menggarap tugas di awal waktu. Kuhabiskan malamku dengan menonton drama korea setelah kelas sore. 
Niatku hari ini akan mengerjakan tugas malah mati listrik, it mean wifi mati juga. Atau aku gunakan untuk mengoreksi daily test saja ya? boleh sih, karena besok sudah Hari Senin. 
Tahun 2023., ku akui memang aku jarang menulis. Aku akui saat 2022-2023 itu masa dimana aku bermain dan bersenang senang karena baru menikmati hasil uang gajian. Di penghujung 2023 aku mulai berpikir, aku masih harus tetap berkembang. Akankah mau seperti ini terus? di awal tahun 2023 aku mengambil short english course saat bulan puasa di sore hari. Karena saat bulan puasa jam kerjaku hanya sampai pukul 14.00, terkadang aku juga sering memasak. Lalu saat mulai mengajar kembali aku mulai sibuk dengan amanah baruku, sekertaris ppdb dan menjadi walikelas. Yes, i love for new challenges, new experience and i think i will growth. Saat itu aku sering mendapat undangan dari teman-teman ku saat SMA dan kuliah. Rasanya, inginku juga dan jikapun aku segera menyusul gamungkin di tahun 20203 batinku. Alhasil aku mencoba hal yang memang ada di wishlist ku tapi aku belum kerjakan. Beasiswa S2 ada di wishlist ku tanpa ku sadari aku menulisnya. Dan memang Allah akan memberi hambanya jalan jika ada kemauan. Dan kalau sobat tumblr pernah baca tulisanku di tahun 2021 tentang dosenku yang bilang kalau jurnalku sudah terbit. Dan di tahun 2023 aku baru mengecek bahwa jurnal ku ternyata jurnal scopus. Terimakasih ya Bu Budi, maafkan aku yang dulu memang berambisi lulus S1 cepat dan menyalahkan Bu Budi dan menganggap proyek itu beban pdahal itu memang jalanku. Sebenarnya aku memang pernah ikut International Conference dengan presentasi makalah semkimku. Tapi saat itu sedang pandemi, jadi presentasinya online. Semoga saja bisa Conference ke Luar Negri/ke Bali atau kemana gitu secara offline yaa Allah. Aamiin. Karena tahun 2023 adik tingkatku Conference ke Bali dengan dosenku (sejujurnya aku iri, maksudnya aku ingin juga 😭) 
Bismillah ku jalani pendidikanku dengan bekerja. Harus professional, jd pekerjaan ku hrs slsei jika mau mngrjakan tugas. Ataupun sebaliknya, agar tidak keteteran aku harus jd org yg tertata dan tidak menunda. (apa aku buang saja ya kasur di kamarku)
Sejujurnya karena coba-coba peruntungan daftar beasiswa S2, aku belum tahu ritme kuliah S2 bagaimana. Aku sering sharing sm temanku yg mengambil S2 dan menanyakan ada tidak yang sambil bekerja. Aku mengambil S2 Pendidikan Sains, walau dosen rekomendasi thesisku dari dosen P.Kimia juga jd udh kenal dan tau karakter beliau bagaimana. 
Lampu sudah menyala gais, gas mngerjakan tugas
bye-bye
kapn2 semoga aku bisa sering ngetik lagi ya..
Wisma Asri Karanganyar 16.30
0 notes
arhtant · 4 months
Text
Tumblr media
Hwaaa yamene meh tuku bensin, malah duit cash wes ntek 🤣
Dan tujuan mbolang masih panjang
sudah over pula dari budget yang emang salah estimasi, juga sebab pengeluaran lain yang tak diduga 🤣 asyem, njur alhadulillah akhire pijet 😂
Tumblr media
Si ibuk yang mijet 😅 dari Blitar, dan bapaknya dari Jember ( tak kira awalnya yangmijet bapak nya, ehhhh malah 😅) mereka ikut program trans ke Mamuju dan cerita macem macem. Walau ndak ada perkenalan nama sedari awal, tapi di akhir cerita sama bapaknya ( seperti biasa, aku lupa juga tanya nama mereka) aku tinggalin nomor hp dan nama lapangan setelah ngobrol peluang bisnis duren 🤣
___
Perjalanan masih panjang, dan belum termasuk itungan balik lagi ke Palu (sebelum pulkam di awal januari) serta biaya tambahan semisal beli baju ganti kalo emang perlu 🤣🙄🤣 (semoga perjalanan dengan motor proyek aman terkendali 😬)
Tumblr media
Semoga rencana mbolang sebelum balik ke jawa tercapai dengan rasa syukur yang nancep 😁
Tumblr media
0 notes
airiestar · 6 months
Text
𝑨𝑰𝑲𝑶'𝑺 𝑷𝟓 💃🏻🎭📖🎶 𝑬𝑿𝑷𝑬𝑹𝑰𝑬𝑵𝑪𝑬 !! ೀ⋆
haloo temen temen semua!! 👋🏻🥹
i'm back with another blog ^^,, sesuai dengan judul blog aku diatas, aku mau cerita tentang pengalaman P5 ku kali ini. . .
jadi kalian baca sampe akhir yaa so you guys don't miss out on all of the fun!! babababam 🎉🎺🥳🙌🏻
biar kalian enjoy bacanya, sambil dengerin musik yukk ;)) semoga kalian suka yaa,, selamat membaca 🎧🤩
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
💭 first things first, apa sih tema yang diambil buat P5 kali ini?? pasti kalian penasaran kan kan kan yakan (kalo enggak penasaran juga gapapa ror 🥹)
jadi . . . tema Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila kali ini adalah "Bhinneka Tunggal Ika" yang pasti TIDAK tampak asing bagi kalian. kalo sampe masih aja ada yang gak tau kebangetan banget sih 😤👎🏻 reminder, kalian ga boleh cuma tau apa itu Bhinneka Tunggal Ika, tapi kalian juga harus melaksanakannya dalam keseharian kita nihh,, TANPA PENGECUALIAN!!😡
okayy, sekarang kita masuk ke pengalaman projek kuu . . setiap hari sebelum kita memulai projek, kita menyanyikan lagu Pelajar Pancasila dan satu lagu daerah, lalu setelah waktu istirahat selesai, kita menyanyikan lagu Pelajar Pancasila lagi, and in the end of the day sebelum pulang kita menyanyikan satu lagu Nasional Indonesia 🇮🇩🇮🇩 di hari pertama, kita membentuk 6 kelompok untuk kerjasama selama projek. setelah itu kita mengisi test diagnostik. selama projek aku belajar tentang keberagaman individu, mengisi padlet, membuat infografis, membuat kording bertema Bhinneka Tunggal Ika, lagu daerah, dan cerita rakyat.
now here comes the exciting part!! 🎉 PERSIAPAN UNTUK PEMENTASAN DRAMA 🎉
jadi, tim projek mengamanahkan untuk setiap kelas menampilkan sebuah drama cerita rakyat yang juga akan diiringi tarian daerah dan lagu daerag yang nanti akan akan dipentaskan pada tanggal 23/24 Oktober, kelas ku, kelas 9.2 kebagian untuk tampil ke 4 pada tanggal 23. dengan waktu yang tidak begitu lama kita harus berlatih dengan sungguh sungguh!! 💪🏻
cerita rakyat yang kita pilih adalah a classic, "Malin Kundang" yang disutradai oleh teman ku Raeesa 🥹🥰 sedikit apresiasi buat raeesa, she's done such a great job, thankyou so much!! okay back with the blog, di dalam drama, aku berperan sebagai penari yang menarikan tarian dari Sumatera Barat, tari Bagurau. lalu untuk lagu yang ditampilkan, kita memilih lagu "Kampuang Nan Jauh di Mato" yang juga ditambah dengan koreografi ringan. kita bener bener kerja keras untuk persiapan drama kali ini, mulai dari buat prop sendiri, latihan sendiri tanpa guru, menyiapkan bahan bahan sendiri, menyiapkan kostum kostum sendiri. LIKE WE WENT ALL OUT!! bcs we want the best for our class. and tbh, it was all worth it 🥹🫂😍
akhirnya, hari yang ditunggu tunggu. Hari Pementasan Drama, akhirnya tiba. jujur, sebelum tampil, all mixed emotion, grogi, excited, takut, gak siap, can't wait to actually perform. deg deg-an banget rill 😭😭 but in the end, we know we did our best. dan benar, kita tampil dengan penuh semangat, give all our best. iya mungkin ada bagian bagian yang belum sempurna, tapi juga ada banyak improve. dan itu lah yang membuat performance kita bagus. aku bangga, aku bangga dengan SemDu. terimakasih SemDu, kita semua hebat. 👏🏻😍🎉🫂 esok hari nya gantian, kita nonton pementasan pementasan drama kelas lain yang keren keren semua 🥹👏🏻 bener bener ya OZoNe, hebat banget aku akui . .
Tumblr media
the final chapter, the last day. untuk selebrasi diadakan pawai. kita diperintahkan untuk memakai baju adat atau profesi, aku memilih untuk memakai baju adat Yogyakarta, karena aku dari sana dan aku cuma ada itu baju adat nyaa 😭😭 sesampai di sekolah, aku shock banget!! pakaian adat dan profesi yang dipakai beragam banget. aku heran, ko pada niat niat yaa, sedangkan aku yang cuma pake kebaya & rok songket 😔 but its okay, kan emang biar beragam heheh. pawai, kita jalan keliling kodam, sumpah kaki aku sakit banget lecet pakai flat shoes keliling kodam, sesampe sekolah lagi aku langsung nyeker karena udah ga tahan BANGET!! and then, waktunya istirahat,," selesai istirahat, kita mengerjakan soal. lalu menyanyikan lagu Pelajar Pancasila terakhir 😔 (alay, masih ada projek selanjutnya). The End.
that's it dari aku, seru banget^^ i mean, i surely had fun while doing it. sedih sih karna projek selesai, jadi harus balik ke KBM biasa 🙏🏻 but that's ok👌🏻 there's still next time;)) thankyou thankyou thankyou udah baca blog aku 🥹💗💓 as always, see you guys next time!! bye byee
1 note · View note
chayrunnisajc · 6 months
Text
Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila "Bhinneka Tunggal Ika"
Tumblr media
Menurut kalian ketika melihat foto di atas kira-kira kita lagi ngapain ya? demo? tentu bukan, liburan? bukan juga, bolos sekolah? oh tentu bukan juga, pawai? benar, kita siswa kelas 9, murid SMPN 109 Jakarta sedang melakukan pawai. Nah, pawai kali ini berkaitan dengan Tema P5 kita yaitu "Bhinneka Tunggal Ika". Kalau mendengar kata "Bhinneka Tunggal Ika" pasti kita akan langsung mengarah ke persatuan serta budaya. Pawai yang kita lakukan ini merupakan selebrasi setelah selesai proyek dengan mengenakan Baju adat dan profesi.
Sebelum aku cerita keseluruhan mengenai proyek kita kali ini, kalian tau ga apa itu P5? P5 atau Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila merupakan program yang diadakan oleh pemerintah untuk meningkatkan peserta didik untuk memberikan pengalaman lebih dan berpikir kritis. Sudah ada banyak sekolah yang menerapkan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila, salah satunya adalah SMPN 109 JAKARTA. SMPN 109 JAKARTA sudah menerapkan P5 sejak tahun 2021.
Proyek yang bertema "Bhinneka Tunggal Ika" ini merupakan proyek ke-7. Pada hari pertama, Senin 9 Oktober tentunya kita melakukan pembukaan P5 ini dengan apel dan sambutan dari kepala sekolah SMPN 109 JAKARTA serta menyanyikan lagu daerah.
Selasa, 10 Oktober kita menyanyikan lagu daerah "Hey Yamko Ramble Yamko", mengisi padlet mengenai diri sendiri, mengisi sebuah lembar aktivitas yang bertujuan untuk mengenal lebih jauh teman-teman yang ada di kelas dan tugas kelompok membuat infografis mengenai sara dan keberagaman individu dan peserta didik akan mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka.
Rabu, 11 Oktober membuat sebuah infografis mengenal provinsi yang telah dipilih sesuai nomor absen mereka masing-masing. Infografis tersebut berisi rumah adat, tari tradisional, lagu tradisional, baju adat, makanan khas, permainan tradisional dan cerita rakyat dari provinsi tersebut.
Kamis, 12 Oktober membuat Koran Dinding bersama kelompok.
Jum'at, 13 Oktober menonton video dan drama cerita rakyat Aji Saka dan mengisi pertanyaan mengenai Aji saka lalu mencari cerita rakyat dari berbagai daerah, setiap kelompok memilih cerita rakyat yang berbeda. Kami juga akan melakukan voting untuk memilih satu cerita rakyat untuk dipentaskan menjadi drama dan membagi tugas untuk pengurus drama dan pemain drama, kelas 9.4 mengambil drama "Lutung Kasarung" yang berasal dari Jawa Barat.
Senin, 16 Oktober setiap divisi akan mengirimkan job desk/rencana kerja mereka masing-masing.
Selasa, 17 Oktober membaca buku mengenal Bhinneka Tunggal Ika dan mengisi asesmen literasi. Berkumpul dengan divisi/per on kami masing-masing dan melanjutkan menjalankan tugas masing-masing.
Rabu, 18 Oktober semua siswa-siswi kelas 9 mengumpul di lapangan sekolah dan menentukan urutan nomor penampilan cerita rakyat dalam rangka P5 kelas 9 seluruh kelas menyiapkan peran masing-masing untuk pementasan drama kelas.
Kamis, 19 Oktober dan Jum'at, 20 Oktober latihan drama "Lutung Kasarung".
Senin, 23 Oktober kelas 9.3, 9.6, 91, dan 92 menampilkan drama pada hari pertama. Kelas 9.8,9.7.9.4, dan 9.5 menyaksikan dan menilai drama kelas yang sudah tampil.
Selasa, 24 Oktober kelas 9,8,9.7.9.4, dan 9.5 menampilkan drama pada hari kedua ini Kelas 9.3, 9.6, 91, dan 9,2 menyaksikan dan menilai drama kelas yang sudah tampil.
Dan hari terakhir, Rabu 25 Oktober melakukan selebrasi proyek dengan pawai mengelilingi komplek Kodam menggunakan baju adat dan baju profesi.
Tumblr media
1 note · View note