Tumgik
#bangun rumah dari nol
Text
Tumblr media
BANGUN RUMAH IMPIANMU, Call 0821-2213-6599, PT. Mutiara Karya Propertindo
KLIK https://6289603339234, jasa renovasi rumah, harga bangun rumah per meter, budget bangun rumah minimalis, membangun rumah murah dan cepat, kontraktor bangun rumah, desain rumah minimalis dan biaya
Jalan Manggis, Kampung Jl. Cinyosog No.02, Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17320
Langsung OWNER 0821-2213-6599
Maps: https://g.page/pt-mutiara-karya-propertindo?share
0 notes
manusiafajar · 4 months
Text
Mom's Trial.
Tumblr media
Akhirnya tulisan ini hadir juga, setelah nge-draft di otak doang dari lama. Dan keluar ketika isi gform acara Motherhood Journey. (hoho iya saya lagi hobi ikut acara beginian)
Jadi, bentuk sederhananya, biar segera di-up, langsung drop aja yaaa, wkwk.
Dalam rintih malam itu, dengan badan setengah remuk, saya berkata pada diri sambil memeluk. "kamu kuat, kamu mampu.. tantangan suatu hari menjadi ibu akan lebih berat, hari ini, kita lewati ini bersama ya.. kamu pasti bisa.."
Saya belum menjadi ibu, saya seorang mahasiswi di tanah rantau jauh di negeri orang. Menuntut ilmu menjadi fokus utama saya saat ini, dan alasasn "bekal mempersiapkan masa depan anak - anak saya nanti" adalah alasan yang sangat kuat untuk membuat saya tidak gampang menyerah, dan bersabar saat lelah.
Maka, mungkin sesuai dengan tujuan saya, tantangan - tantangan yang Allah hadirkan untuk saya memang berputar dalam ranah bagaimana caranya untuk tetap menjadi pegiat ilmu berprestasi sedang peranan menjadi istri atau ibu tetap harus maksimal.
Urusan kebersihan rumah, belajar banyak tentang serba serbi dapur dari nol, tetap harus profesional dalam memegang beberapa amanah, membimbing junior dalam pengasuhan mereka, dan sebagainya.
Dan beberpa waktu lalu, saya mendapatkan kesempatan untuk mom's trial (saya menyebutnya) ketika mudhiroh yayasan saya datang dari Indonesia untuk visitasi tahunan, dan saya memegang urusan dapur untuk siap menyajikan menu beliau selama dua pekan disini, dengan banyak request menu yang 'agak rewel' dalam kesehatan dan kehigienisan, tapi tetap mengoreksi kualitas rasa.
Yang sering saya takutkan dalam "perjalanan serba serbi dapur" saya, adalah tantangan untuk memikirkan berbagai menu berbeda setiap harinya, dan tentu saja, justru itu yang Allah hadirkan untuk memberi saya kesempatan lolos dalam ujian yang paling saya hindari.
Dalam dua pekan menegangkan, dan menerima banyak kritik dan saran. Beberapa kali menangis di jalan menuju pasar untuk membeli stok bahan. Tidur malam paling larut untuk menunggu beliau datang dan menghangatkan makanan. Beberapa menyuguhkan dengan rasa takut tidak sesuai dengan permintaan, tidak sedikit air mata, tidak sedikit wajah saya menampakkan respon mode stressnya dengan bertumbuh banyak jerawat, (lebih tepatnya saya jadi sedikit lebih lelah dan kewalahan tidak sempat untuk fokus dengan perawatan diri.)
Di cuaca musim dingin dan badan saya yang sudah mulai drop. Harus bangun lebih pagi dari seluruh orang rumah, agar tetap bisa memaksimalkan peran, dan menjalani tanggung jawab saya yang juga harus fokus melanjutkan study saya.
Di malam - malam terakhir, saat kondisi tubuh saya makin buruk, di situ akhirnya saya fokus untuk memberi jeda dan menangis sepuasnya, memvalidasi rasa lelahnya, menguatkan diri, bahwa tantangan yang sedang berada di hadapan saya saat ini, adalah bekal yang sangat berharga untuk kehidupan suatu hari nanti.
Sambil berbisik mengingat mimpi saya yang sangat ingin melanjutkan study akademik, saya berkata..
"Ini sesuai katamu, biar nanti ketika Allah izinkan untuk terus berkuliah, atau berperan mengajar memegang amanah, urusan rumah sudah sangat terbiasa kamu selesaikan hak - haknya terlebih dahulu, semuanya menjadi ringan, hingga akhhirnya kamu mampu bergerak di luar dengan leluasa."
Saat ini semua dihadirkan di hadapanmu..
Berarti Allah percaya bahwa kamu mampu..
10 notes · View notes
mimiffifi · 1 month
Text
Ada apa Januari?
Habis scroll down tumblr, dan banyak baca tulisan menohok hati di bulan Januari di beberapa tahun yang lalu
Yang kalau dibaca sekarang tuh, kayak..
YaAllah dulu berat banget ya, tapi aku bisa sampai sejauh ini, gak pernah cerita banyak ke siapa-siapa, tapi berlalu gitu aja
Gak tau bakal jadi inner child atau gak, yang pasti pas baca-baca lagi tuh air mata ga bisa ditahan 🥹
Di Januari tahun yang lain pun sama, tepatnya 2023.
Bulan san tahun yang sangattt mix feeling, tahun dan bulan pertama di mana gue bangun rumah yaa bangun rumah dari nol, rasa bahagianya ada banget, sedihnya juga dapet banget.
Yah kalo diceritain kayaknya gue bakal nangis lagi sih, tapi kalo ditanya mau bangun rumah lagi gak? Ya mau aja asal dikasih duitnya 1 milyar juga cukup hahaha!
Rumah Tumbuh, 6 Mei 2024
20.18
0 notes
babadansyifa · 2 months
Text
Part II
Hancur yang Menjadi Pengangkatku
Saat aku sudah mulai menemukan kenyamanan bersama teman-temanku, waktu itu kenaikan kelas. Nyesek banget karena ngga diterima di IPA (ya gimana diterima, hampir semua mapel IPA aku ga menguasai, boro-boro menguasai di kelas rasane ngantuk terus 😓). Masuklah di jurusan IPS waktu itu hanya 2 jurusan, nyesek banget banget sampai nangis karena ngga bisa bareng sama temen-temen yang sudah bikin nyaman. Padahal untuk nyaman bener2 butuh proses yang rumit.
Perlahan, aku mencoba menerima. Aku bertekad, "Oke, gapapa aku ga diterima di IPA. Tapi aku harus jadi yang pertama di IPS".
Di titik ini, dan aku baru sadar sekarang setelah bertahun-tahun. Tekad itu datang dari Allah. 😭 Mana mungkin aku yang malas, menjadi ratu poin karena selalu telat masuk sekolah, sampai diancam guru bakal dateng ke rumah kalau masih suka telat 🙃 Aku yang seperti itu bisa berpikir jadi yang pertama, adalah hal yang "mustahil di luar logika"
Aku coba dengan hal kecil, berangkat lebih pagi dan selalu rapi. Dulu anak IPA terkenal pakaiannya rapi-rapi, jadi aku ngga mau kalah walau aku IPS.
Dari aku yang SMP paling ga suka ekstrakurikuler jadi cinta banget sama ekstra hampir tiap weekend nginep di sekolah. Karena ekstra bikin aku bisa kumpul lebih lama sama temen-temenku yg sudah beda jurusan. 🙂
Yapp, mereka Allah kirim buat nolong aku. 😭 dan kita masih bersahabat sampai sekarang, sampai ke keluarga lainnya. Saking sering nginep di sekolah, di rumah.
Aku juga mulai serius belajar, mencintai semua mapel yang ada di IPS. (Kecuali MTK itu udah mendarah daging kayanya 😫) tapi aku berusaha cinta demi meraih peringkat pertama.
Tidak lupa jalur langit, belajar sholat tahajud sholat hajat. Rela bangun malam begadang dengan dzikir2 panjang. Habis subuh hapalan semua materi yg sudah diajarkan di mapel yg ada di hari itu (aku selalu buat rangkuman).
Dan hal yang paling bikin hari-hariku ga bisa tidur adalah masa2 ujian-ujian UTS ntah apapun itu. Sangat takut kalau belum menguasai semua materi, membuat target minimal benar dan maksimal salah.
Hari-hari ujian adalah hari-hari terdisiplin. Pulang gasik yang lain gass main, aku jadi orang paling ngga asik. Karena aku pasti langsung pulang ke rumah, buat rangkuman dan persiapan tes besoknya. Begitu sampai selesai, dan jalur langit mohon mohon dan mohon.
Yass, Paralel 1. Hal yang tidak mungkin untuk orang seperti aku. Paralel 1 berturut turut membuatku semakin dikenal guru, dari situ muncul rasa PD, hal yang paling susah aku dapatkan.
Semester demi semester dijalani, bersaing dengan teman2 bahkan pernah hanya selisih nol koma... bener-bener keajaiban, bukan karena aku pinter... kalau suamiku ga percaya aku paralel 1, aku pun sebenarnya sama. 🙂
Lolos SNMPTN Unnes jalur undangan, tanpa tes sampai disembelihlah ayam nadzar dari mamaku 😂
Part III
Perjalanan Rantau
0 notes
husnafadlila · 6 months
Text
Some random thoughts.
Aku dibesarkan dari keluarga yang islami namun bukan yang dari keturunan keluarga religius dari kakek nenek buyut dst, kakekku bukan pemilik pondok atau semacamnya. Background keluarga islami adalah bentuk keluarga yang dibangun oleh kedua orang tua sendiri, bahkan aku adalah orang pertama yang masuk ke pesantren di keluarga besarku. Bapak dan ibu memutuskan untuk menjadikan Islam sebagai landasan dalam keluarga kami, bukan karena mereka dari awal religius, tapi mereka dari awal yang sepakat untuk menjadikan agama sebagai pondasi. Islamnya bapak dan ibu bisa dibilang standar seperti muslim pada umumnya, ibu memutuskan berhijab ketika kuliah, sholat 5 waktu, rutin puasa senin kamis. Sedangkan bapak yang mulai dari bujang sudah Istiqomah sholat di masjid, fyi ibuk mau menerima bapak hanya karena bapak rajin sholat di masjid ketika jaman dulu masjid hanya dipenuhi oleh orang orang tua.
Tahun 1997 mereka memutuskan untuk menikah (setelah perkenalan yang sangat singkat), LDR Pati-Semarang karna dulu ibuk bekerja di salah satu rumah sakit di Semarang. Pada tahun 2000, aku lahir ditempat kerja ibuk, rumah sakit roemani Semarang, seharusnya aku lahir bukan sebagai anak pertama, namun dikarenakan ibuk sempat keguguran karena kelelahan bekerja, jadi takdir menunjuk aku sebagai anak pertama di keluarga ini.
Yang ingin aku tuliskan adalah, pandanganku tentang keluarga seperti apa yang ingin aku bangun kelak. Iya, aku dibesarkan dengan cara yang islami, bahkan aku pernah mendapatkan cambukan karena tidak mau sholat, namun itu hanya kualami satu kali karena orang tuaku merasa bahwa didikan seperti walau diperbolehkan oleh Rasulullah tapi tetap tidak baik untuk anak, orang tuaku benar benar belajar dari nol tentang menerapkan agama dalam kehidupan sehari-hari, selalu ada trial and error ofc. Mereka mencoba yang terbaik untuk menanamkan nilai nilai islami kepada kami.
Aku sudah dibiasakan menggunakan jilbab bahkan ketika aku belum bisa berjalan, hingga ketika aku masuk TK pun aku satu satunya yang menggunakan jilbab, aku masuk ke SD negeri pun aku menjadi satu satunya di sekolah yang menggunakan jilbab namun kemudian ketika kelas 4 aku dipindah ke SD Islam Terpadu untuk memperbaiki lingkunganku. Ketika kecil pun aku sudah dikenalkan pada madrasah Alquran, umur 4 tahun aku ikut mbak sepupuku mengaji walaupun aku hanya menjadi beban karena selalu berakhir tertidur ditempat ngaji. Kemudian ketika TK aku dimasukkan ke madrasah Alquran secara official (bukan hanya ikut ikut dan numpang tidur), aku masuk kesana dan memulai dari jilid 1 sampai aku bisa khatam Al-Quran dan diwisuda pada tahun 2010 dan ketika wisuda aku adalah yang termuda diantara yang lain. Sedari kecil aku sudah dikenalkan tentang kemanusiaan, bagaimana kita harus peduli dengan sesama manusia, dikenalkan tentang konflik Palestina, bahkan sejak kecil aku sudah hafal lagu lagu nasyid tentang palestina. Sebegitunya keluargaku mengenalkan Islam kepada anak anaknya. Ketika aku SMP pun, aku dimasukkan ke pesantren dimana aku menjadi orang pertama yang masuk pesantren di keluarga besarku. Orang tuaku melakukan apa saja demi menjaga ketaatan anak anaknya, menjaga keimanan anak anaknya, dan menjaga keluarga dari siksa api neraka dengan bekal bekal agama yang ditanamkan sedari kecil dulu. Mereka mengenalkan kami kepada Allah dan Rasulullah, mengajarkan kami Alquran, menceritakan kepada kami tentang Sejarah Islam dan nilai nilai yang bisa diambil sebagai pembelajaran, memfasilitasi kami dengan pendidikan formal yang islami dan masih banyak lagi. Orang tuaku bukan orang tua yang sempurna, namun yang ingin aku tiru adalah, bagaimana mereka berusaha untuk selalu menerapkan prinsip islami dalam hidup kami, dan bagaimana mereka mau belajar dan melakukan trial and error dalam penerapannya, mau untuk keluar dari zona nyaman demi membuat kami lebih taat pada agama.
Dan keluarga seperti itulah yang ingin aku tiru kelak ketika aku berkeluarga nanti. Lalu bagaimana aku bisa meniru apa yang orang tuaku lakukan? Yang pertama dan paling utama tentu saja memilih pasangan yang sefikrah, satu visi dan misi, sepakat untuk menjadikan iman sebagai landasan dan sama sama mau belajar dan mengingatkan. Aku bisa memilih siapa pasanganku kelak namun anak anakku tidak bisa memilih siapa ayahnya, maka dari itu aku mencoba untuk memilih sosok pasangan yang kiranya bisa kujadikan partner dalam segala hal, yang membuatku merasakan surga begitu dekat ketika aku bersamanya (bismillah semoga Allah mudahkan). Ingat tidak, ibuk memilih bapak bukan karena bapak alim atau paham agama, ibuk memilih bapak hanya karena bapak rajin sholat di masjid, bahkan ketika itu bapak belum fasih membaca Al-Qur'an, belum begitu tau tentang ilmu ilmu agama, semua itu mereka pelajari dan mereka terapkan setelah menikah, namun yang dilihat ibuk adalah bapak merupakan sosok yang memiliki potensi untuk menjadi imam yang baik, dan tentu saja mau diajak belajar bersama sama. Dan seperti itulah aku mencari pasangan, aku tidak mencari yang ilmu agamanya sudah tinggi, tidak mencari yang alim dan berwawasan luas, aku ingin mencari yang sama sama menjadikan surga sebagai tujuan, Islam sebagai prinsip hidup, serta iman sebagai landasan ketika berumah tangga kelak, aku ingin dibimbing oleh seseorang yang bisa mengajari bukan menghakimi. Namun begitu sulit ya jaman sekarang untuk menemukan seseorang yang seperti itu, aku tidak tahu aku akan berakhir dengan siapa kelak, namun ya Allah, izinkan aku bersanding dengan seorang yang mencintaimu, yang menunaikan perintahmu dan menjauhi laranganmu, yang mau membimbingku untuk mencapai surgamu, karena sesungguhnya hidup didunia itu melelahkan dan melenakan, maka izinkan aku untuk bersandar pada sosok bahu yang akan menguatkanku dalam ketaatan.
0 notes
renovasirumahsurabaya · 7 months
Text
Jasa Bangun Rumah — 0817.4778.544
Jasa bangun rumah adalah layanan yang menyediakan tenaga ahli untuk membangun rumah dari awal hingga selesai. Tahapan pembangunan rumah meliputi beberapa aspek, namun banyak orang yang ingin mengetahui tentang bagaimana tahapan pembangunan rumah dari nol. Hal ini dikarenakan, ketika hendak mendirikan rumah, tidak semua orang memahami seluruh tahapan detailnya. Berikut ini tahapan dalam membangun rumah yang bisa Anda simak
Pembersihan lokasi
Pengukuran dan pemasangan bouwplank
Galian tanah
Urugan tanah kembali
Urugan pasir dibawah pondasi
Pekerjaan awal
Pekerjaan pondasi
Pekerjaan struktur
Pekerjaan dinding
Pengerjaan kusen, pintu, dan jendela
Rangka atap
Plumbing
Pemasangan listrik
Pemasangan keramik
Pemasangan plafon
Pengecatan
Pemasangan peralatan rumah tangga
Untuk membangun rumah, Anda dapat memilih antara menggunakan jasa kontraktor atau borongan. Pada sistem kontraktor, pelaksanaan bangun rumah sepenuhnya diserahkan kepada kontraktor atau pemborong yang meliputi penyediaan tenaga tukang berikut material bangunan. Sistem ini boleh dikatakan yang paling umum dan paling praktis dari segi pemilik rumah, karena pemilik rumah tidak perlu repot dan stress memikirkan proses pelaksanaan bangun rumahnya. Tinggal tunggu hasilnya sambil sesekali mengawasi bila ada yang kurang sesuai
Namun, sebelum memilih jasa bangun rumah, pastikan Anda mempertimbangkan beberapa hal, seperti mencari referensi, mengecek legalitas, melihat portofolio, mengecek rekam jejak, memilih yang sesuai dengan budget, dan memilih yang memberikan garansi
Selain itu, pastikan Anda juga memperhitungkan biaya bangun rumah, yang dapat dihitung berdasarkan biaya pembuatan atap, pintu, kusen pintu, dan material lainnya
Demikianlah informasi mengenai jasa bangun rumah. Semoga bermanfaat!
0 notes
xrogers · 7 months
Text
Rumah ternyaman
Hai semestaku.. Kamu sudah tersadarkan ya? Kamu sudah mulai bangun kembali tembokmu ya? Apa kunci pintumu masih sama dengan yang ku punya? Atau apa kamu sudah ganti handle pintumu?
Umm aku mau bilang sesuatu, tembok tinggiku sudah runtuh dahulu, rumahku juga sudah hancur berpuing2. Selama ini aku pulang dengan kunci dan rumah yang kamu berikan. Kalau kamu rubah, aku bingung harus pulang kemana ya? Aku sudah tidak berdaya untuk merancang ulang dan menyusun dari nol kembali.
Jika kau suruh aku untuk mencari rumah baru lagi, maaf kali ini gabisa. Rumah ini begitu indah, aku bahagia di dalamnya-sangat amat bahagia. Sekuat apapun aku mencoba mengikhlaskan, tidak pernah berhasil. Aku selalu teringat rumah ternyaman dan terfavorit ini. Aku sudah hafal betul semua bentuk lekuk dan letaknya tak perlu lagi repot repot mengkonsep semuanya dari awal. Rasanya juga semua pas, tidak ada yang berlebihan atau kekurangan disini. Lantas, mengapa aku harus mencari lagi jika ini saja sudah cukup. Bukankah aku termasuk golongan yang kurang bersyukur jika mengiyakan permintaan mu?
...
Akan ku buktikan cintaku padamu, Aku tidak akan menuntut apapun darimu. Bahkan janjimu boleh kamu ingkari jika memang itu caramu berbahagia dan menyayangiku. Sekeras apapun usahamu untuk membuatku benci, itu juga tidak akan terjadi. Kamu tau bagaimana bodohnya aku perihal mencintai. Tak masalah jika mau kau katakan aku tolol, memang benar adanya. Lebih baik aku tolol karena mencintai dengan tulus daripada aku menyesal seumur hidup karena tidak memperjuangkan kamu.
Terima kasih karena telah menciptakan rumah terindah yang pernah ku miliki. Terima kasih karena tidak kamu buang kunciku, kamu bisa kesini kapanpun jika memang itu yang kamu inginkan, walau keadaan sudah hancur berantakan tapi kamu tau, aku selalu disini. Selalu.
Aku mohon satu hal, terus berbahagia yahh semestaku. Terus bersinar! Kamu tau aku bangga sama kamu atas segala pencapaianmu dan kamu pantas berbangga atas dirimu untuk semua kerja kerasmu selama ini. Jangan sia2kan tangisku dan kehancuran ku yaa.. Kamu harus sehat dan bahagia terus ya elgi !!!
Teruslah berdoa untuk dirimu, aku dan kita agar tuhan makin akrab dengan nama kita dan mengabulkan satu persatu semua impian kita.
Ku syg km elgi, semestaku ❤
Tumblr media
0 notes
tipsrenov · 11 months
Text
Apa benar Bangun Rumah Tidak Ribet bersama jasa bangun rumah?
Memiliki rumah adalah idaman bagi semua orang. Salah satu cara untuk mencapai rumah idaman dengan membangun rumah dari nol. Sayangnya, banyak yang mengira membangun rumah itu ribet dan memakan waktu. Padahal jika anda menggunakan jasa bangun rumah tentu sangat menguntungkan untuk anda.
Apa benar membangun rumah dengan jasa bangun rumah ribet? Yuk simak berikut ini
Desain dapat dipilihkan Jasa bangun rumah biasanya memiliki tim arsitek dan perancang yang dapat membantu anda untuk menentukan desain rumah yang akan dibangun sehingga anda cukup katakan saja kepada mereka rumah seperti apa yang ingin dibangun
Perencanaan Dibuatkan Jasa bangun rumah akan membuatkan perencanaan pembangunan rumah anda, mulai dari pemilihan material yang berkualitas, rencana anggaran biaya bangun rumah hingga jangka waktu pengerjaannya. Tentunya, hal ini juga membantu anda untuk membangun rumah yang kesulitan karena harus membuatkan perencanaan yang detail.
Jaminan Kualitas Rumah yang dibangun pastinya harus berkualitas kan? Nah, Jasa bangun rumah akan memberikan jaminan kualitas yang berupa sertifikat garansi terhadap pekerjaan yang mereka lakukan.Dengan adanya garansi ini, anda tidak perlu lagi khawatir jika rumah yang dibangun ada kerusakan. karena dengan garansi ini anda dapat melakukan klaim kepada mereka untuk melakukan perbaikan tanpa memberatkan biaya
Berdasarkan ketiga testimoni tersebut, banyak pembangun rumah yang memilihnya berdasarkan kenyamanan
0 notes
plume-lune · 1 year
Text
per 430 kilometer
ditengah alam mimpi,
aku kehujanan.
aku terbangun menyapa sakit,
di dada, di tenggorokan,
koridor-koridor rasanya amat penuh
akan perasaan menggebu ingin pulang.
ku legangkan 430 kilometer dari rumah,
pengeras suara khusus telinga;
the cranberries — zombie.
pak,
bu,
aku rindu.
aku ingin pulang.
antar aku ke dalam rahim,
antar aku menjadi janin,
kalahkan sperma jika ia pemenang,
bu, pulangkan aku kedalam-mu.
dalam nol-nol lewat tiga puluh satu,
yang hangat— lampu dokter, lampu
jalan, selimut rumah sakit,
melahirkanlah! melahirkanlah ibu!
pada nol-nol dan aku akan dihujani;
berjatuhan air rindu.
aku ingin pulang dan tak bangun dari
mimpi.
yang semu.
yang nyata.
yang gila.
1 note · View note
prhndini · 1 year
Text
Rumah Teguh (6-selesai)
“Jadi.. Teguh berencana bekerja di Jakarta, tapi masih berat rasanya”
“Apa yang membuatmu ingin bekerja di sana?”
“Tentu saja karena gaji yang ditawarkan besar, yah. Aku ingin segera memiliki rumahku sendiri. Mimpiku sejak dulu”
“Kerja di bidang apa, le? Ganti ibu yang bertanya.
“Arsitektur, bu”
“Jadi, apakah yang membuat berat adalah usahamu yang sudah kau bangun di sini?” Tanya ayah.
“Itu juga salah satunya, yah. Terutama, adalah aku tidak menikmati Jakarta seperti kota Solo maupun disini”
Ya, begitulah adanya. Jakarta? Kalau bisa yang lain aja. Beberapa kali pernah ia mengunjungi saat masih kuliah. Mengikuti berbagai lomba, seminar, hingga bermain ke rumah teman. Ia telah menyimpulkan bahwa Jakatta bukanlah kota yang didambakannya. Dia seseorang yang menyukai ketenangan dalam hidup. Kota metropolotan jelas jauh dari situ. Udara segar dataran tinggi yang dihirupnya sejak ia kecil  bisa ikut protes kalau harus digantikan dengan tingginya polusi di ibukota. Belum lagi kecintaanya dengan kota Solo, kota rantauan yang sekarang jadi tempat dimana ia melabuhkan hati dan usahanya. Belum lagi macet hingga tingginya biaya hidup disana. Sebuah rencana yang belum pernah ada di kamus hidupnya.
Ayah mengangguk pelan
“Ya.. tidak ada yang mudah dalam meraih cita-cita, le. Kamu pikirkan masak-masak. Shalatlah istikhoroh meminta petunjuk pada Allah. Entah pada akhirnya kamu memilih Jakarta atau Solo, Ayah tetap akan mendukungmu. Kamu sudah banyak sekali membantu keluarga kita. Saatnya kamu pikirkan dirimu baik-baik”
Teguh terharu sekaligus tenang mendengarnya. Entah kenapa ia merasa akan pergi merantau lebih jauh lagi dari sini. Memulai lagi semuanya dari nol. Apakah ia bisa?
 ***
Jakarta. Disinilah ia sekarang. Bekerja di salah satu firma arsitektur terkemuka. Sudah selama ini, masih saja ia sulit beradaptasi dengan macetnya jalan. Padahal sehari-harinya ia menaiki komuter, tapi rasanya masih pusing lihat begitu banyak kendaraan bejubel di jalanan. Tak lupa panas dan lembab udaranya. Ia berjanji kalau sudah gajian bulan depan, mau membeli air purifier demi kesehatan dirinya.  Ritme kerja dan ritme kehidupan yang jauh berbeda dengan di Jawa Tengah membuat ia menjadi belajar banyak hal.
Semakin lama ia menjelajah Jakarta, ternyata tak buruk juga. Ia bisa mendapatkan bubur ayam, siomay, mie ayam, yang harganya tidak jauh dengan di Solo. Mengagetkan bukan? Apalagi jika saat libur kemudian ia mau meluangkan waktu untuk belanja di pasar tradisional dan memasak sendiri. Harga bahan makanan pokok, sayur, dan daging juga terjangkau. Tinggal pintar-pintarnya saja memilih menjalani gaya hidup yang seperti apa.
Akhir pekan ia habiskan untuk mencari rumah di pinggiran kota. Ya, beberapa waktu lalu pak Bani menelepon bahwa tanah miliknya telah dibeli oleh seseorang. Yasudah, berarti tanah tersebut memang bukan jodohnya.
Setelah setahun bekerja di firma arsitektur, siapa sangka jika akhirnya ia bisa membeli rumah di Jakarta. Benar-benar sesuatu yang diluar dugaan. Semua rencananya berubah total. Semula ia yang bersikeras ingin membangun rumah di kota kecintaanya, kini malah ia memulai kehidupan di kota yang selama ini ia hindari. Awalnya ia akan membangun rumahnya sendiri, kini ia memilih untuk membeli rumah yang sudah jadi saja. Kesibukannya yang luar biasa membuatnya tidak sanggup jika harus membangun rumah dari nol. Lagipula ia bisa merenovasinya pelan-pelan hingga sesuai dengan seleranya.
           Rumah barunya dipenuhi teman-teman kerjanya. Ada juga mantan kawan se-kosan datang. Teguh membuat tasyakuran kecil-kecilan atas rezeki besar ini. Sebuah panggilan video call masuk ke telepon genggamnya. Ah, telepon dari Bagus rupanya.
“Halo, Gus!”
“Hei, bro. Wah.. la….me….na…” Hah? Ngomong apa ya Bagus?
“Sebentar bro, ga dengar nih. Lagi rame disini. Aku keluar dulu ya” Teguh membawa teleponnya keluar rumah
“Ngomong apa kamu tadi, Gus?”
“Lagi rame apa disana? Tasyakuran rumah?”
“Iya Gus. Tasyakuran kecil-kecilan, aku ngundang temen-temen kerja ”
“Oh gitu. Alhamdulillah, akhirnya ya Guh, mimpimu punya rumah tercapai juga. Terharu banget sama perjuangamu”
“Alhamdulillah bro.. main kesini lah sama Tiara dan Karim. Kangen banget sama kalian. Sehat-sehat kan semuanya?”
“Alhamdulillah, sehat. Nanti deh, kalau Karim udah agak besar insya Allah main kesana. Sekalian ngajak dia ke Seaworld. Karim lagi demen banget sama ikan. Doain ya ada rejeki kesana”
“Aamiin, aamiin. Ditunggu ya bro. Emang ada apa telepon, Gus?”
“Yaa gak ada, pengen lihat aja muka sahabatku ini dan rumah barunya. Hahaha”
“Yaampun bro, ya gini gini aja mukaku”
“Yaudah Guh, ternyata bener masih gitu-gitu aja mukamu. Hahaha. Dah ditungguin tamu-tamu tuh. Udah dulu ya. Sekali lagi selamat bro!”
“Oke, makasih ya Gus. Salam buat Tiara” Teguh hendak mematikan videocallnya dengan Bagus, sebelum sesosok yang tidak sengaja tertangkap kamera depannya mengagetkannya. Rasanya ia kenal sekali dengannya.
Nindya?
Wanita yang sedang berdiri tak jauh dari rumahnya tampak fokus memandang jalan--kemudian memandang handphonenya. Seperti menunggu sesorang. Tapi kenapa tidak menoleh ke arahnya? Ah iya. Tadi ia hanya membatin saja.
“Nindya?” Wanita itu akhirnya menoleh.
“Mas Teguh?” Nindya terkejut, sama terkejutnya dengan dirinya.
“Mas Teguh kok disini?”
Astaga, benar ini Nindya. Seseorang yang sudah lama menetap di hatinya, kemudian ia hapus dari hidupnya, kini Kembali muncul di depannya? Di sini pula, di Jakarta?
Jantungnya berdegup kencang.
Tidak bisa membohongi dirinya, Teguh masih memiliki rasa cinta kepada wanita ini walaupun ia telah menolak pinangannya. Saat itu Nindya belum siap, masih banyak hal yang ingin ia raih, termasuk melanjutkan kuliah profesinya.
“Aku sekarang tinggal dan kerja disini. Kamu sendiri? Bukannya kamu ke Surabaya?”
“Nggak jadi, mas. Aku melanjutkan kuliah disini dan sekarang baru saja kerja di sekolah swasta dekat sini”  
Teguh tertegun mendengarnya.
Apakah aku harus mencoba lagi untuk mendapatkan hatinya? Sepertinya tidak ada salahnya Kembali berjuang semampuku. Pekara hasil, itu diluar kuasanya. Yang jelas, takdir Allah adalah yang terbaik. Bukankan selama ini itulah yang telah ia pelajarii?  Dan baginya, ia sangat bangga dan bersyukur telah menjadi seseorang yang berusaha meraih mimpinya.
(Selesai)
1 note · View note
almayhindri · 1 year
Text
AKTIVISME DIGITAL DI MEDIA SOSIAL DALAM MEMBENTUK KARAKTER KRITIS ANAK MUDA
Masyarakat pasca-industrial sangat erat dengan perkembangan teknologi, informasi, dan komunikasi (TIK) yang cukup radikal. Hal ini berimplikasi langsung terhadap dinamika kehidupan masyarakat baik dari aspek sosial, politik, maupun budaya. Media sosial sebagai salah satu hasil dari perkembangannya, di masa pandemi ini bagai menjadi kebutuhan yang krusial bagi keseharian setiap individu di dalam masyarakat. Media sosial yang awalnya terbatas sebagai wadah komunikasi dan hiburan pun sudah melebarkan fungsinya menjadi sebuah wadah kritik bernuansa politis atau kontrol sosial bagi suatu kebijakan publik. Fenomena sosial tersebut dikenal sebagai aktivisme digital. Menurut Mary Joyce, aktivisme digital adalah meluasnya penggunaan teknologi digital dalam kampanye untuk perubahan sosial dan politik. Selaras dengan apa yang juga ditulis oleh Manuel Castell (2010), percepatan arus teknologi informasi terutama pada media sosial telah memberikan sarana yang luas bagi masyarakat untuk mengekspresikan sikap mereka, baik itu dalam bentuk gerakan sosial baru maupun sebagai pengontrol terhadap perilaku pejabat atau politisi. Media sosial seperti Instagram, Twitter, dan Facebook menjadi platform yang cukup tinggi dilihat dari tingkat penggunaannya pun turut menjadi wadah bagi aktivisme digital itu sendiri.
Mengintip Jatuh Bangun Merry Riana, Motivator Wanita dengan Mimpi Sejuta Dolar
Foto: Foto: linkedin.com/in/merry-riana/
Merry Riana menjadi salah satu motivator wanita yang namanya mulai mencuat sejak sepuluh tahun lalu. Pengusaha dan investor muda ini kerap membagikan kisah sukses dirinya yang membuat takjub banyak orang.
Bagaimanapun, sukses di usia muda memang selalu menarik perhatian siapa saja.
Terlebih lagi bagi anak-anak muda yang masih kerap bergairah, berambisi, dan terus mencari motivasi.
Konon, dalam usia yang tergolong muda atau belum berumur 26 tahun, Merry Riana meraih satu juta dolar pertamanya.
Tentu ini mengagumkan bagi seorang wanita yang benar-benar memulai semuanya dari nol.
Faktanya, dia bukan seseorang yang lahir dari keluarga konglomerat. Itu artinya, pundi-pundi uang yang dia hasilkan memang diperoleh dari hasil kerja kerasnya yang tidak main-main.
Hasilnya, dia mulai dikenal dan membagikan cerita keberhasilannya tersebut melalui berbagai seminar, buku, dan acara televisi.
Bukunya yang berjudul Mimpi Sejuta Dolar menjadi sebuah buku inspiratif dan motivatif.
Tidak hanya tertuang dalam buku, kisah hidupnya yang menarik tersebut juga diangkat menjadi film berjudul Merry Riana.
Hebatnya, film ini kembali sukses dan menjadi salah satu film box office Indonesia pada tahun 2015.
Kini, dia terus mengembangkan bakatnya menjadi salah satu pengusaha, investor, financial planner, motivator, dan content creator / influencer.
Bagaimana kisah sukses, perjalanan hidup, perkembangan bisnis, dan target ke depan dari seorang Merry Riana?
Profil Merry Riana
Foto: Profil Merry Riana (https://www.instagram.com/p/Ca1FrRCNSgC/?utm_source=ig_web_copy_link)
Foto: Instagram / Merry Riana
Nama Lengkap : Merry Riana
Lahir : Jakarta, 29 Mei 1980
Orang Tua : Ir. Suanto Sosrosaputro (ayah), Lynda Sanian (ibu)
Saudara. : Aris, Erick
Suami : Alva Christopher Tjenderasa
Anak : Alvernia Mary Liu
Buku : Mimpi Sejuta Dolar
Merry Riana yang menjadi salah satu entrepreneur dan motivator wanita tersukses di Asia, lahir pada tanggal 29 Mei 1980 di Jakarta.
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, wanita ini besar dalam keluarga yang sederhana.
Orang tua anak sulung dari tiga bersaudara ini adalah seorang pengusaha dan ibu rumah tangga. Perjalanan suksesnya dimulai di Singapura saat krisis dan kerusuhan di Jakarta tahun 1998.
Dikutip dari last.fm, Merry Riana kuliah di jurusan Teknik Elektro dan Elektronika (EEE), Nanyang Technological University (NTU) pada tahun 1998.
Bukan tanpa tujuan, menurutnya jurusan tersebut menjadi jurusan yang paling masuk akal baginya saat itu, yaitu menjadi insinyurMerry mulai mencoba bisnisnya mencoba dari awal dengan serius mempelajari seluk beluk pasar dari industri yang dia lirik.
Ketika merasa sudah siap, dia memutuskan untuk menekuni industri perencanaan keuangan dan hal itu dia mulai saat lulus kuliah.
Merry lalu mulai sukses sebagai Konsultan Keuangan yang menjual produk keuangan seperti asuransi dan perbankan, kartu kredit, deposito, dan tabungan.
Pada salah satu perusahaan asuransi, Merry Riana mendapat penghargaan Top New Advisor Award yang didambakan banyak orang yang menekuni profesi tersebut.
Pada tahun 2004, prestasi gemilang Merry terlihat saat dia dipromosikan sebagai manajer. Pada saat yang sama, dia memulai bisnisnya sendiri dengan mendirikan Merry Riana Organization (MRO).
Pada tahun 2005, Merry menerima penghargaan sebagai penghargaan Top Agency of the Year dan Top Rookie Award Agency.
Hingga saat ini, Merry telah memotivasi dan melatih ribuan profesional dan eksekutif di bidang penjualan, pemasaran, dan motivasi.
Saat ini di bawah Merry Riana Group, terdapat beberapa bisnis yang dia kerjakan.
Di bidang Pendidikan, ada Merry Riana Learning Centre, dengan 9 cabangnya di seluruh Indonesia, adalah penyedia Pengembangan Pribadi terkemuka, yang fokus pada Anak & Remaja.
Selain itu, ia juga mendirikan Merry Riana Life Academy dan Merry Riana Digital Learning.
Di F&B, Merry Riana juga memulai Kopi M yang kini telah memiliki lebih dari 50 cabang di berbagai kota di Indonesia.
Selain itu, Merry Riana juga memberikan inspirasi dan motivasi setiap hari kepada jutaan pelanggan dan pengikutnya di YouTube, Instagram, Facebook, dan Twitter.
Potret dan Fakta Merry Riana
Foto: Fakta Merry Riana (https://www.instagram.com/p/CaQxWHLF50u/?utm_source=ig_web_copy_link)
Foto: Instagram / Merry Riana
Kisah sukses Merry yang berliku adalah fakta bahwa keberhasilan tidak bisa didapatkan dengan instan.
Jatuh bangun adalah kata-kata yang pantas untuk mewakili bagaimana Merry memotivasi dirinya sendiri.
1. Pernah Bercita-cita Kuliah di Universitas Trisakti
Cita-citanya adalah kuliah di Jurusan Teknik Elektro Universitas Trisakti. Keinginan itu pupus karena kejadian krisis 1998.
Tak jadi ke Trisakti, Merry Riana dikirim ayahnya untuk bersekolah di Singapura.
Saat itu, Singapura merupakan pilihan yang paling masuk akal karena relatif dekat, lingkungan aman, dan sistem pendidikan yang baik.
2. Bersekolah dengan Uang Beasiswa Pinjaman
Namun, karena dia ingin membantu ayahnya dalam menjalankan bisnis, Merry belajar ke luar negeri tanpa persiapan yang memadai untuk belajar di luar negeri.
Merry sempat gagal dalam ujian bahasa Inggris di Nanyang Technological University (NTU).
Bukan hanya tanpa persiapan mental, dia juga tanpa persiapan dana simpanan yang memadai.
Akhirnya Merry meminjam dana beasiswa dari Bank of Singapore Government sebesar US$40,000 dan harus dilunasi setelah ia lulus kuliah dan bekerja.
Namun, dalam enam bulan pertama karirnya sebagai financial planner, Merry berhasil melunasi hutangnya tersebut.
3. Hidup Hemat
Untuk berhemat uang saat kuliah di Singapura, Merry cuma mangantungi US$10 selama seminggu.
Merry menyiasatinya dengan hanya makan mie instan di pagi hari, makan siang dengan 2 potong roti tanpa mentega, ikut seminar, dan arisan di malam hari agar dapat makan gratis.
Bahkan untuk minumpun dia ambil dari kran air/kran air di kampus. Hal itu berangsur-angsur hampir setiap hari di tahun pertamanya kuliah.
4. Kerja Sana — Sini Cari Uang Tambahan
Hidup yang sangat memprihatinkan menganjurkan mahasiswa perantau seperti Merry, untuk mencari penghasilan sampingan.
Dia bekerja dari mulai membagikan pamflet di jalan, penjaga toko bunga, dan pramusaji di hotel Banquet.
5. Membangun Mimpi
Ketika menyadari hidupnya tidak berubah bahkan setelah memasuki tahun kedua kuliah, Merry Riana mulai membangun mimpi.
Dia membuat resolusi ketika ulang tahun ke 20 dengan berpikir harus memiliki kebebasan finansial sebelum usia 30 tahun.
6. Memulai Karier Sebagai Financial Planner dengan Tantangan
Merry berpikir profesi sebagai financial planner adalah salah satu hal yang akan memungkinkan dirinya mewujudkan mimpi dalam waktu yang relatif singkat.
Saat Merry memulai kariernya sebagai penasihat keuangan, ia harus bergulat dengan sejumlah tantangan dan rintangan.
Orang tua, dosen, dan teman-temannya tidak setuju dengan keputusan Merry.
Merry saat itu tidak memiliki kemampuan berbahasa Mandarin ketika lebih dari separuh penduduk Singapura adalah etnis Tionghoa.
Sebagai pendatang asing di sana, pengalaman dan relasinya sangat terbatas.
7. Wanita 1 Juta Dollar Singapura
Saat awal dia bekerja sebagai financial planner, Merry sudah berpenghasilan SGD 220.000.
Setahun berikutnya, yaitu pada tahun 2004. Setelah itu dia mendirikan perusahaan Merry Riana Organization (MRO) dan dua tahun berikutnya di usia 26 tahun, penghasilan totalnya mencapai 1 juta dollar Singapura atau sekitar Rp 7 miliar.
8. Menikah dengan Teman Kuliah dan Bisnisnya
Merry Riana menikah dengan Alva Christopher Tjenderasa, yang merupakan teman kuliah serta temannya merintis bisnis.
Dari pernikahannya dengan sang suami, ia sudah memiliki dua orang anak yang diberi nama Alvernia Mary Liu dan Alvian Mark Liu.
Itulah beberapa fakta tentang Merry Riana yang berhasil bangkit dari kesusahannya dengan berbekal niat, ikhtiar, serta aksi. Wah, sangat menarik untuk dijadikan contoh ya, Moms!
0 notes
zahravioo · 2 years
Text
Awal Mula Pergi Ke Jogja
Perjalanan gue menuju Jogjakarta kali ini sedikit berbeda. Biasanya menggunakan kereta sekarang berangkat pakai motor Honda.
Kaget ga?
Kalau kaget, sama sih gue juga kaget. kenapa bisa nekat pergi berdua adek gue ke Jogja.
Berawal dari, feel betrayed sama si Mr. J karena dia kerjanya ga bener dan merasa paling benar, lalu team yang gue bawa dan gue kenalin ke dia sekarang jadi pengkhianat gue nomor satu, ga tau terima kasih, malah ngomongin gue di belakang, jelek-jelekin gue di belakang.
Apalagi si editor, yang namanya kayak Youtuber suaminya Aurel Hermansyah, skilnya biasa aja, jam terbang b aja, terus attitude-nya nol besar, berasa si paling seni, si paling editor, padahal nihil, dikasih planning aja ga bisa capai KPI. Nah dia si paling ngomongin gue ke si mr. J tentang apa yang sebenernya dia aja ga tau, toh baru kerja 39 hari di kantor gue udah paling merasa 39 tahun.
Kalau tidak tau apa-apa, apalagi tidak kenal gue harusnya bisa ditanya ke keduabelahpihak, itu gentlemen dan bijaksana. Bukan malah omongin satu pihak yang kejelasannya tidak bisa dipertanggungjawabkan, dan anak itu selalu menggoreng berita yang ga ada faktanya.
Dan parahnya lagi, waktu gue ke rumah mr. J dan ada dia, dia tidak sama sekali menyapa gue, seolah-olah gue ga ada, ga tau diri banget ya kan? Sampe gue ngomong sama dia, "Bagus loh ya ga nyapa, keren banget lo" Padahal dia bisa ada di rumah si J sekarang itukan karena gue yang kenalin, tapi mana basic attitude lo? Padahal apa yang dia mau gue coba maksimalin, dan gue mencoba untuk menghargai dia dan semuanya, tapi apa balesannya dia ke gue?
Parahnya lagi, si MR. J ini kan mindset-nya pendek, kaum sumbu pendek, weakness-nya dia itu selain sotoy salah satu-nya adalah gampang kehasut omongan orang yang ga ada faktanya juga, buat gue sih goblok ya, untuk cowok yang usia-nya mau 30 tahun tapi pola pikirnya masih kayak bocah suka drama.
Mungkin memang mereka satu vibe, negative vibe, yang sukanya jelek-jelekin orang, gossip, drama, sotoy, ngerasa paling benar, dikuasi oleh mood, (maaf banget) mereka tidak punya pengendalian diri yang baik, bahkan nihil mungkin, playing victim, manipulatif, ihhh serem deh.
Dan gue melihat dari perspektif lain, mungkin memang vibe mereka tidak satu tune sama gue, gue positif, gue benar, gue realistis, jadi ga kena sama orang-orang yang vibe-nya negatif kayak mereka. Jadinya gue mental.
Alhamdulillah sebenarnya, ga dideketin sama orang-orang toxic kayak gitu. Tapi perasaan tetaplah perasaan, tidak bisa dibohongi, merasa sakit ya sakit, merasa dikhianati ya dikhianati, dan gue sama adek gue merasa kita sangat disakiti dan dikhianati dengan sikap mereka.
Bermula dari situ, kita merasa painfull, sakit hati yang sakiiittt sekali karena merasa dikhianati oleh team sendiri akhirnya suatu hari, kita bangun pagi, ada ilham untuk pergi, awalnya ga tau mau kemana. Tiba-tiba setelah berpikir dan mengikuti intuisi, akhirnya kita tau kita mesti pergi kemana.
Ke Jogjakarta, naik sepeda motor.
Kita rasain sakit ini di jalan sampe pelan-pelan hilang, lalu kita balik dengan hati riang.
Dan alhamdulillah, dihari Jumat itu, kita berangkat ke Jogjakarta naik motor.
0 notes
shasaaaaa · 2 years
Text
A day in my life :)
Seperti biasa hari senin dipenuhi dengan pasien baru, yang ternyata banyak banget, dan monev pasien lama, ampe kaki gemeteran, tangan pegel bgt nulis rm. Visit sengaja lebih awal, utamain visit pasien dulu, mikirnya yg penting visit dulu, tau kondisi pasien. Kaya biasa ke non infeksius dulu, baru pasien infeksius. Di tengah tengah visit, datenglah aku ke salah satu pasien disitu pasiennya sesak dan gelisah, namun ttv nya bagus dalam batas normal. Pasien minta tolong benerin alat, yg dimana aku gabisa karna itu tugasnya profesi lain. Lalu mencet bel lah dan dateng temenku. Dia benerin posisi pasien, tapi pasiennya tiba tiba merem, di bangunin ga bangun bangun, di cek nadi nya udah gaada. Langsung aktifkan code blue, namun qadarullah tidak terselamatkan :(, padahal sebelumnya masih ngejawab pertanyaan aku :(
Visit dilanjutin sampe beres, abis visit niatnya istirahat dulu, eh taunya ada konsulan di rajal. Yaa ke rajal lahh. Perjalanan ke rajal, eh di lift barengan ternyata sama si bapa yg bawa jenaxah :".
Abis dari rajal mikir ini pasien covid koo naik terus. 1/5 total pasien di rs, ternyata pasien covid, yang berbulan bulan nol kasus covid di rs. Kepikiran orang rumah dongg. Langsung hubungi mereka buat jaga jaga. Sekitar jam 3 ke ranap lagi buat isi rm, beres sekitar magrib. Liar grup katanya ada gempa di cianjur, liat beberapa video nyaa yaa Allaah jaga mereka :(. Lagi scroll sosmed ternyata gempa tsb disebabkan oleh sesar yg aktif. Sebagai warna yg tinggal di sekitar sesar dan gunung berapi tentu saja kebawa panik dongg, kepikiran yg di rumah, langsung kuhubungi alhamdulillah mereka baik baik aja.
Eeee tapi kebayang gasi bdg kalo sesar lbg aktif bakal ke gimana :(
0 notes
najmanhuda · 2 years
Text
Dari Jumat ke Jumat: Tentang Kereta Solo
Juli sampai awal Agustus kemarin mayoritas dihabiskan untuk kepanitiaan ospek jurusan yang mulai luring tahun ini. Selama masa libur semester itu, aku dan beberapa teman kuliah jadi belum jalan-jalan. Kami sebenarnya sudah berencana pergi ke Solo sebelum masa ospek dimulai. Namun, aku mendadak sakit mata. Beberapa juga tidak sempat, yang bisa hanya dua orang. Kurang seru, sehingga belum jadi terlaksana. 
Acara ospek kemudian selesai di minggu awal bulan delapan itu. Tanggal 15 Agustus nanti kami sudah naik ke semester tiga. Liburannya sudah hampir habis. Aku mulai mengingatkan teman-temanku soal rencana pergi ke Solo. 
 "Liburan udah mau selesai. Hari Kamis pada bisa nggak?" 
"Gas." 
"Ayo." 
"Aku nggak bisa. Sakit." 
Satu teman kami sakit. 
 "Ya sudah, Jumat aja yaa." 
 Pada akhirnya Jumat lagi tanpa disengaja. 
Ternyata sampai hari Jumat, temanku masih sakit. Dia jadi tidak ikut. 
 "Naik apa?" 
"Mobil." 
"Kereta aja." 
Ya sudah. Supaya bisa jalan-jalan lebih lama, maka kami harus naik kereta paling awal. Jam tujuh pagi. Kami berempat. Tiga, termasuk aku, janjian naik dari stasiun dekat jembatan layang. Satu lagi menyusul dari stasiun dekat candi. Rumah dia lebih dekat dari sana. 
Besoknya, aku datang pagi-pagi. Sudah ada Nau—temanku di sana. Kami menunggu satu orang lagi tapi tidak datang-datang. 
 "Naj, ditunggu nggak?" 
"Duh gimana ya?" aku bingung, "tapi kalau kita menunggu lagi, kelamaan. Baru ada lagi jam sembilan." 
"....." kami diam menyelami keputusan yang harus dibuat. Drama sekali, tapi serius.  
"Ya sudah, kita duluan saja. Nanti dia menyusul," kataku yang diikuri anggukan Nau. 
Lalu kami naik kereta. Keberangkatannya tepat waktu sekali sehingga temanku ketinggalan. Padahal, ketika keretanya mulai berjalan, temanku yang sedari tadi ditunggu itu sudah di antrian tiket masuk. 
Tidak selang lama, temanku bilang kalau dia sudah di kereta. 
"Cepet banget?" tanya Nau melalui ketikan pesan.
"Ternyata salah. Ini aku malah naik kereta yang ke arah stasiun titik nol. Jadi harus balik lagi." 
Ada-ada saja. 
Sementara itu, teman kami yang rumahnya paling jauh belum ada kabar. 
 "Pasti belum bangun," kata Nau dan aku menerka-nerka--dan tebakan kami benar. Dia baru bangun jam delapan.
Kami cuma bisa geleng-geleng.
Di dalam kereta, pendingin ruangannya dingin. Aku merapatkan jaket. Sesekali aku dan Nau mengobrol. Kereta lumayan ramai, tapi seingatku gerbongnya tidak penuh. Saat kereta akan sampai di Balapan, telepon Nau berdering. Dia mengangkat telepon itu dan terlihat dua temanku yang terlambat sudah ada di kereta bersama-sama. 
 "Maaf yaa," kata mereka. 
"Cukup tau,” jawabku dan Nau bercanda.
"Ya sudah, ini kami sudah mau sampai. Nanti kami cari makan dulu sambil menunggu kalian datang." 
"Oke." 
Telepon ditutup dan tidak lama, kami telah sampai. Matahari pagi mulai cerah dan hangat sekali. Kami berjalan pelan-pelan mengikuti dari belakang orang-orang yang akan keluar dari stasiun. 
0 notes
lailaagustin · 2 years
Text
Tumblr media
JASA BANGUN RUNAH CEPAT, Call 0821-2213-6599, Bangun Rumah Dari Nol Di PT. Mutiara Karya Propertindo
KLIK https ://wa.me/6282122136599, Bangunan Minimalis PT. Mutiara Karya Propertindo, Bangunan Rumah Minimalis PT. Mutiara Karya Propertindo, Harga Bangun Rumah Per Meter PT. Mutiara Karya Propertindo, Bangunan Industrial PT. Mutiara Karya Propertindo, Biaya Bangun Rumah Mewah Per Meter 2020 PT. Mutiara Karya Propertindo
Jalan Manggis, Kampung Jl. Cinyosog No.02, Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17320
Langsung OWNER 0821-2213-6599
Maps: https://g.page/pt-mutiara-karya-propertindo?share
0 notes
Text
Tumblr media
JASA BANGUN RUNAH CEPAT, Call 0821-2213-6599, Bangun Rumah Dari Nol Di PT. Mutiara Karya Propertindo
KLIK https ://wa.me/6282122136599, Bangunan Minimalis PT. Mutiara Karya Propertindo, Bangunan Rumah Minimalis PT. Mutiara Karya Propertindo, Harga Bangun Rumah Per Meter PT. Mutiara Karya Propertindo, Bangunan Industrial PT. Mutiara Karya Propertindo, Biaya Bangun Rumah Mewah Per Meter 2020 PT. Mutiara Karya Propertindo
Jalan Manggis, Kampung Jl. Cinyosog No.02, Desa Burangkeng, Kec. Setu, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat 17320
Langsung OWNER 0821-2213-6599
Maps: https://g.page/pt-mutiara-karya-propertindo?share
0 notes