Tumgik
#rencana bangun rumah
bersuara · 5 months
Text
Tumblr media
Foto aku potret seadanya
Sedari kemarin sudah merencanakan untuk lari di Minggu pagi dan sejak semalam alarm sudah aku setting agar aku bisa bangun di jam lima pagi.
Aku sih beneran bisa bangun, tapi pas lihat luar rumah, loh kok gerimis. Aku masih optimis kalau gerimisnya akan cepat reda, jadi aku langsung siap-siap. Tapi ternyataaaaa, masih gerimis dan berubah jadi hujan deras. Alhasil, rencana lari di Minggu pagi tidak jadi dan rencananya ku ubah jadi lari sore saja.
Memang manusia adalah perencana, tetapi Tuhan lah yang menentukan.
- 21 April 2024
8 notes · View notes
vanilachocolate · 15 days
Text
Katanya semingguan ini Bandung bakal hujan, dari siang ke sore. Hujannya bener, tapi ternyata malam juga masih ujan. Bahkan barusan pake gludug gludug segala. Agak lumayan serem pas diliat di kaca transparan di tangga.
Dengan rencana agak matang, to do list yg mau dilakuin hari ini kelar semua tanpa keujanan. Yey. Senang. Mengingat, aku ngga bisa temenan sama air ujan.
Tadi pagi ke tukang jait sama ke warteg. Hari ini ngga masak. Terus tadi motong celana dan rombak baju yg dibeli online sejak lama tapi ngga cukup suka pakenya. Moga aja tidak mengecewakan deh.
Abis itu sempet pulang dulu dan hujan. Pas sore, keliatan agak cerah. Sempet ragu buat keluar tapi ternyata sempet juga.
Jalan kaki 40 menit sama beli bensin. Karena siang ke sore sempet ujan, berangkat jam 4 pun Gasibu belum serame biasanya. Enak sih. Pas udah 20 menitan baru mulai rame. Sempet mau udahan sebelum 30 menit karena liat ke utara kok kaya ujan. Tapi sayang kalau ngga ngelarin 40 menit karena yaa belum ujan hehehe.
Tumblr media Tumblr media
Sempet ragu buat beli bensin tapi, gaskeun wae. Akhirnya bisa beli bensin juga. Terus pulang. Walau udah makin mendung, tapi sukurnya sampe rumah belum ujan.
Senang. Alhamdulillah.
Ayo tidur cepat biar besok bangun cepet karena harus ke rumah sakit.
3 notes · View notes
pemintalkata · 2 years
Text
“Gimana rasanya hidup setelah kehilangan orang yang ingin sekali kamu ajak hidup bersama?”
Satu pertanyaan dari salah satu pengguna sosmed, yang ketika aku membacanya langsung flashbacknya ke kejadian itu. 
Nggak tau kenapa ya, tapi kalau pertanyaannya ini jawabannya bisa panjang atau sekalian nggak bisa jawabannya karena terlalu membingungkan.
Kenapa ada seseroang yang nggak pernah diminta, datang tiba-tiba, membuat semua kriteria jadi nggak ada, lantas pergi begitu saja.
Mungkin itu yang kata orang datang cepat hilangnya pun cepat.
Pertama dia pergi, yang ada dipikiran langsung di mana aku harus mencari penggantinya? Sedang dulu aku nggak pernah mencarinya. Ia datang sendiri tanpa aku tau maksud kedatangannya.
Lalu, setelahnya bagaimana dengan hidupku? Dengan mimpi yang aku bangun selalu berdua dengan dia? Bagaimana aku bisa mewujudkannya jika hanya sendirian saja?
Selanjutnya, terus bertanya-tanya yang kemarin itu sebenarnya apa? Khayalanku saja? Atau memang dia yang terlalu pandai susun rencana?
Selepas kepergiannya, hidupku benar-benar kacau dan berantakan. Tidak ada satu malam pun yang tenang tanpa tangisan.
Jalanan sepulang aku bekerja jadi saksi air mata ini turun tanpa permisi. Ada satu titik tepat di salah satu lampu merah yang bahkan aku masih bisa jelas melihat ada dia yang mengelus kepalaku.
Rasanya terlalu berat.
Dulu, tanpa perlu aku minta, aku akan jadi yang pertama mendengar kabarnya. Setelah kepergiannya, aku harus sabar menunggu dia mengunggah kabar melalui laman media sosialnya.
Nada dering pesan khusus untuknya tidak lagi bisa aku dengar karena memang dia sudah tidak mengirimiku pesan.
Dan satu tahun setelah kepergiannya yang sungguh tiba-tiba, dia mengajakku bertemu untuk berbicara.
Aku kira ini akan jadi akhir dari seluruh penderitaan. Harapan untuk kembali aku kira akan ada lagi. Aku sudah membayangkan rasanya pulang dan memeluk rindu yang sudah satu tahun aku simpan.
Namun manusia memang jangan gantungkan ekspektasi berlebihan. Sebab seringnya sakit saat gagal. Dan benar. Jangankan ajakan untuk berbaikan, alih-alih dia justru aku yang membuka pembicaraan.
Aku tanya apa maksudnya dan katanya hanya ingin bertemu saja, sebab dulu pamitnya hanya sempat melalui panggilan telepon karena terhalang jarak Jogja-Jakarta.
Aku menahan air mataku agar tidak tumpah di depannya. Walau aku sangat ingin melakukannya. Aku tau dia sangat membenci melihatku menangis. tapi sayang, air mataku justru akrab bersekongkol dengannya.
Ceritaku malam itu tumpah. Aku benar-benar seperti pulang namun saat aku lihat lagi rumah itu ternyatanya semuanya semu.
Dia yang aku kira rumah sudah rata dengan tanah. Pergi tanpa menyisakan pesan apa-apa kecuali berharap aku bisa selalu bahagia.
Pertanyaannya, bagaimana caranya? Bagaimana bisa seseorang yang sudah lebih dulu menyakiti berharap kebahagiaan datang ke dalam hidupku?
Padahal dia jelas tahu, salah satu kebahagiaanku adalah tumbuh dan hidup dengan dia.
Setelah pintu mobil aku tutup rapat, setelah aku memutuskan berjabat tangan dengannya, aku berkata bahwa tidak ada lagi pertemuan sengaja di antara kita. Tidak untuk satu kali, dua kali, atau seterusnya.
Sebab sebelum dengannya, kita bukanlah siapa-siapa. Dan aku lebih nyaman saat kita kembali melakukannya. Bukan menjadi teman seperti harapannya.
Dan setelah malam itu, aku sadar bahwa di antara kita memang tidak lagi ada hubungan apa-apa. Hubunganku dengannya memang sudah berakhir satu tahun lamanya. 
Tangisanku kembali pecah malam itu. Membayangkan dia melakukan hal-hal yang sempat kita lakukan berdua bersama perempuan barunya.
Sungguh rasanya menyakitkan.
Tapi nyatanya Tuhan tidak ijinkan kita untuk kembali bersama. Tuhan mau kita berpisah. Tuhan hanya menghadirkan hampir yang hanya berujung mampir.
73 notes · View notes
azkiaagustina · 1 month
Text
menuju 2 tahun menikah, ternyata aku ngga banyak menulis apa-apa. setelah aku cek, aku bahkan belum membuat 1 postingan pun di instagram (sampe pernah ada yang mempertanyakan 🤣🤣)
sebenernya aku rajin menulis tentang kami. tapi intim banget, jadi gimana gitu buat dishare wkwkwk.
nah dari situ aku sadar, ternyata itu yang membedakan hubungan pernikahan dengan yang lain-lainnya. keintiman.
aku itu dekaaaat sekali dengan orangtuaku dan aku merasa kayanya itu kedekatan paling maksimal yang bisa aku bangun dengan oranglain. eh, setelah nikah aku merasa ternyata aku biasa aja deketnya sama orangtuaku.
aku juga pernah mengalami cinta-cintaan di masa remaja. aku tau rasanya malu-malu pas ketemu atau senyum-senyum sendiri karena dapet surat cinta.
tapi, ternyata itu ngga ada apa-apanya juga.
sebelum nikah, aku kira surat-surat panjang dari Faith itu udah yang paling pol untuk disebut romantis.
tapi ternyata, dicium kening setelah melahirkan, digenggam tangan selama nyeri kontraksi, saling bersandar ketika lelah dan saling bercanda sebelum tidur itu jauh lebih menghangatkan.
di banyak waktu, alih-alih mendebat penyebab kesalku yang kadang sepele, aku justru selalu dipeluk erat ketika sedang marah, yang tentu saja batal dong marahku 😂
keintiman semacam itu yang kumaksud, yang kayaknya memang mustahil bisa aku miliki selain dengan suami.
dulu, aku kira menikah akan mengharuskanku mengobarkan banyak hal. tapi... ternyata ngga juga.
menikah justru membuatku terus menerus punya harapan. kami punya cita-cita yang diupayakan. entah sesederhana rumah seperti apa yang ingin kami tinggali atau tentang seperti apa keturunan yang ingin kami wujudkan.
sehingga mau ngga mau, aku harus terus mencari ilmu. aku mesti belajar. tidak boleh berhenti.
dan diantara banyak hal yang aku syukuri, satu hal yang menurutku penting; ketakterbatasanku untuk berkembang.
Faith, justru lebih sering memikirkanku dibanding diriku sendiri, memastikan aku tidak terkukung dalam rutinitas yang stagnan dan membosankan. memastikan aku tidak 'terampas' jiwanya.
3 tahun lalu ketika Ayahku meninggal, aku tidak hanya kehilangan seorang Bapak. aku juga kehilangan sebagian keberanianku. sebagian mimpiku. hidup setelah kepergiannya seperti tanpa maksud, tanpa alasan.
tapi setelah menikah dan jadi Ibu, alasan itu tumbuh lagu. mendadak banyak rencana, banyak harapan, banyak kesempatan ibadah di dunia yang ingin aku tunaikan.
semoga Allah kasih rejekinya, kasih umurnya, kasih sehatnya, kasih ridha dan kasih sayangNya.
semoga juga kami terus bertumbuh; bertumbuh atas harapan, ilmu, kerja dan cinta.
6 notes · View notes
temen-ngopi · 3 months
Text
Tiap fase hidup itu selalu ada masalahnya. Entah itu masalah diri sendiri, kerjaan, keluarga, tetangga, dll. Tinggal bagaimana kita ridho mendapatkan masalah itu dan bagaimana menyikapinya.
Kalau kamu PNS, penghasilannya mungkin mencukupi kebutuhan. Tapi kamu juga harus ridho kalau weekend tiba-tiba harus bertugas. Keluargamu pun harus ridho.
Ridho kalau gak bisa quality time bareng keluarga. Ridho kalau kehilangan me time. Ridho kalau gagal rencana ketemuan tukang bangun rumah. Dan ridho untuk hal-hal lain yang batal kamu dapatkan.
2 notes · View notes
kphpdraisme · 7 months
Text
Terlalu banyak, yang tidak disampaikan padamu.
ini setidaknya, satu hikmah yang Allah tanamkan padaku, seorang makhluk, dengan niscaya akan hidup esok hari, untuk bersinarnya makhluk lain.
Seorang ibu, 'menunda' mimpinya, mencoret perlahan tuju-tuju masa depan dan mensubtitusinya pada Sang Keajaiban di tangannya, yang baru memasuki golden time pertumbuhan.
Seorang istri, menggigit keras bibir bawahnya, dengan derasan air mata yang menahan emosi, juga jutaan janji-janji akhirat yang ia paksa muncul di kepalanya, demi menaati ucap sang suami.
Seorang ibu yang sepanjang solat, berusaha keras melawan fikiran tentang rencana masakan untuk anak di sahurnya, atau menghempaskan kucuran kekhawatiran pada ketakutan telat bangun di esok hari.
Seorang ibu, dengan jutaan perjuangannya, melawan fikirannya, menelan emosinya, menikmati derasan tangisnya, menapaki hidupnya, merapihkan pagi, menata siang, menenangkan malam, meredam egonya, mengedepankan sabarnya, menekan kasarnya, memaksa lembutnya.
Pada jalan panjang, merenungi hari hari Allah mengajariku, satu makna yang mendebarkan sekali, kau akan memasuki fase menakjubkan itu.
Nantinya wahai Fatimah, di depan sana, pada dunia yang serba sorot hari ini, yang menormalisasi apresiasi hanya pada yang tampak dan terarsip secara digital,
nantinya, kamu akan dibebankan tugas dengan tiada lirikan kepadanya, tak ada sorot mata yang mengetahuinya, sedang pengorbananmu sangat besar, dengan terbataskan dinding-dinding rumah.
di depan sana, kamu akan diniscayakan, pada kelelahan yang tak sama sekali bisa didengar satu dunia, sedang bak tumpah ruah ingin kau suarakan pencapaianmu, upaya kerasmu menaklukan dirimu sendiri, demi solihnya anakmu, tenangnya jiwa pasanganmu.
di depan sana, terlalu banyak hari-hari penuh keajaiban, dengan hanya Allah yang melihatnya, juga hanya Ia yang mampu menghargainya.
Maka pertama kali diajarkan ini, peluk ku pada umi semakin dalam. Tubuh ini, dengan banyaknya cerita yang tak ia sampaikan padaku, atau mungkin cita-cita yang ia tunda demiku, dan betapa banyaknya kantuk yang ia buang demi panjang doanya untukku, berikut seluruh berat yang bahkan mungkin umi tak terpikir sama sekali untuk menuntut diringankan olehku.
---------
Para wanita itu, berhentilah bangga dengan hal-hal yang bukan dirinya. berhenti membanggakan suaminya yang menakjubkan di luar sana, atau anaknya yang sukses di sekolah. Itu semua bukan anda. berhentilah menipu diri. ambil lah suksesmu sendiri.
Penggalan dari ucap seorang feminis tersohor berabad lalu, yang pada masanya tiadalah ia kenal 'kerja domestik' dengan harga setara angkat senjata di medan perang.
Bayangkan, betapa sedihnya aku mendapati saudari yang perlu trial-eror demi mencari 'makna' bahagianya kami, para wanita ini. atau mencari rumus terbaik berbagi peran dalam instansi keluarga, agar sanggup membentengi golakan laut dunia.
Alhamdulillah.
*tipis-tipis, jutaan hikmah dari kelas AKU itu, kita tumpahkan secara berantakan disini yak wkkw, doakan istiqomahnya.
6 notes · View notes
lamyaasfaraini · 6 months
Text
Lari akhir bulan..
Pas nih masih libur, udah rencana lari jg kan dari 2 hari lalu. Masih semangat lari dlm keadaan puasa wlpn kuatnya cuma 30 menit sekitar 4k lah itu. Tadi bangun agak siang, start lari jam 6.30 matahari udah tinggi jg. Lsg ke paskal aja deh, udah lama ngga kesana, ada sebulanan kali yah wkwk.
Selama lari ngos2an bgt, ngga enjoy, cpt lelah.. HR 150-160an kata suamiku max di umurku HR gaboleh melebihi 185. Masih aman wlpn hampir mendekati batas max. 4k berasa lama bgt haaaa.. Knp ya? Faktor kurang tidur gt yah, apa puasa ini ngaruh bgt. Yaudahlah yg penting gerak, finished 4k dgn sempoyongan.
30 min, 4k as usual. Long time no see, paskal 23!
Tumblr media Tumblr media
Btw di paskal ternyata ngga begitu rame. Yg lari bisa keitung jari padahal udah siang bgt. Sepuh2 yg jalan kaki jg jarang.. Lagi libur keagamaan gt yah..
Udah syncing di strava, gps bagus tapi kepotong setengahnya. Ada aja deh ih..
Tumblr media
Hari terakhir bulan maret dan udah kuprediksi pencapaian bakalan menurun karena bulan puasa ini.. Ya gpp dong yaa santai aja~ bulan april gmn nih? Awal bulan kayanya aku bakalan mens, iyak betul awal dan akhir puasa bgt sad kaaan. Prediksi di kalender sih 3 harian lg, let's see lah.. Lari yaa gpp msh 2 hari sekali aja, kalo udah plg ke rumah ortu bisa lari treadmill lg, puasa mah ternyata lebih enak lari di treadmill euyyy. Pacenya jg meni stabil atuh wlpn cm 4k hehe. Bulan april kepotong mudik jg kayanya yaa, jd kita liat aja gmn nanti atur2 jdwl larinya.. Sebelum tgl 22 april nemo masuk sekolah lagi, jdwl lari kembali normal dong yaa.
3 notes · View notes
piecesofmylife · 8 months
Text
Tumblr media
Punya rumah deket kantor itu masuknya previlege banget masyaAllah. Ga deket2 bgt si tp ya setengah jam sampe.
Tp ya namanya emak2 pasti ada huru hara pagi hari, masak, nyiapin bekal suami, anak dan diri sendiri, sarapan, bangunin anak, mandiin smp siap sekolah dan tak lupa menyiapkan diri sendiri juga. Kadang burn out pagi2 krn bocil kurang bisa diajak kerja sama. Bangunnya udh siang, pake acara ngambek2 dulu. Wkwk. Ya namanya hidup. Jd ttp aja ke kantor telat:") blm kebayang kalo nanti tiba2 dpt SK mutasi. Tp semoga Allah berikan di waktu yg tepat.
Pagi ini bisa bangun cukup pagi dan bikin bebekalan lumayan proper. Tentu dg didahulu foodpreaparation sebelumnya.
Sebenernya aku bukan food prep person, krn buay foofprep ngabisin waktu dan energi, blm nyuci piring, beresin dapur yg ga berhenti. Capek shay. Moga2 bisa segera hire ART nanti. Aamiin. Tp jujur, saya akui foodprep sangat membantu mamak2 pekerja macam saya.
Ohiya, dua hari ini lg buruk bgt pola makannya, pdhl udh hampir 4 bulan konsisten menjaga kalori masuk, perbanyak buah dan sayur serta olahraga.
Tp minggu kemarin rasanya malas sekali. Pdhl ada kesempatan olahraga, tp ga aku lakukan. Makan siang juga pake ayam tepung huhu plus makan malam ketoprak. Minim bgt sayur buahnya.
Setelah aku refleksi, kayanya ini salah satu imbas krn mulai ngerasa sepi lagi, suami saya udh hampir balik mode awal masuk ppds, sibuk bgt. Ada, tp sibuk zoom atau tidur sepanjang hari. Saya sampe cape liatnya. Ya tp mau gimana, udh h-1bulan ujian. Moga2 bisa lulus aja. Sabar2 dulu aja ya sil.
Cuma ya, kita kan gabisq menggantungkan hidup kpd orang lain. Gaperlu cari alasan pola makan berantakan krn suami. Krn pd akhirnya ya kendali ada di diri kita.
Bismillah yuk susun lagi rencana dietnya, kalau sehat kan juga nikmat. Semoga Allah mudahkan.
4 notes · View notes
happinessworld · 11 months
Text
Matanya cerdas, berhati keras namun sangat sensitif dan sensual.. .matangnya kepribadian dari rasa berani beravonturer dalam kehidupannya.
Uang bagi saya sudah bukan ukuran dunia lagi..... kedekatanNYA langsung dipraktekkan dalam kebajikan hidup aja .
Bisa sangat setia dan bisa membalas lebih. Hidup bagi saya adalah kenyataan dan bukan cerita.
sifat jelek saya : Ga pernah takut gagal, ga suka flirt, ga cocok ya bubar , ga suka rumah tangga tanpa DOA BERSAMA , ga suka hidup dlm tekanan manusia, saya ga kuatir sama masa depan, dikasi rejeki halal ,ga berhutang, bisa bangun siang, bisa makan apa aja yg gw mau udh bersyukur banget... * Doa Lo ga lengkap.. minta kaya dong *
🙄 Saya selalu minta dicukupkan seperti doa bapa kami, cukup ya cukup .. kalo ada yg Allah blm kasih Krn emang ga diperkenankan, menjauh dr org2 yg pernah *membuang * saya adalah salah satu hal yg saya lakukan.
Mungkin mereka lupa ... Tp saya ingat .. keliatannya aja bodoh, tp ingatan saya detil dan tajam
Ya gw gitu... Proses hidup gw kali ini bukan aturan manusia, manusia yg atur suka brantakan, cukup sertakan Allah disetiap rencana kita... Harus bisa bedakan ujian , cobaan ,istidraj.. semakin ga kuatir hidup sederhana sejak belajar ttg HISAB..
Allah tau saya suka makan enak, bukan suka UANG, Makanya rejeki saya banyak berupa makanan enak..
Yg paling utama dlm hidup saya adalah, anak2 saya terlahir dlm keadaan yg berkecukupan.. diberi kecerdasan, itu adalah cita2 saya yg Allah kabulkan
Mo orang ngmg apa ,bodo amat, yg penting hubungan saya dgn mereka baik2 saja sampai detik ini..
Allah lebih tau apa yg pantas dikabulkan...
Mulailah hari ini dng intropeksi kehidupan masing2 , apakah kita sudah jauh dr hal2 ga baik?
Kalo belum, berhentilah seolah2 paling sesuatu...
Hidup itu ga susah kalo Allah yg ambil kendali 🤭❤️
Happy Friday.. no Room for Negativity
Tumblr media Tumblr media
4 notes · View notes
cocotangaje · 11 months
Text
3 November 2023
Hari pertama balik ngekost.
Banyak banget dramanya kemarin begitu check in kossan ini. Dimulai dari kamar kossan yang dituker tanpa konfirmasi, funished yang 80% rusak, ngajuin claim asuransi soal peralatan kossannya, debu dimana-mana, bahkan nyampe lantainya kotor banget gak karuan.
Begitu menyelesaikan segala drama kekecewaan dan perdebatan check in itu, gue langsung melesat ke superindo buat beli segala peralatan yang dibutuhkan. Ngekost kali ini sengaja nggak bawa banyak barang karena emang niatnya ngekost buat persiapan CPNS sama Simak UI Februari tahun depan (Betul, user cocotangaje ini akhirnya memantapkan hati buat nyobain test masuk S2 di UI, buat jurusannya udah mantep banget ambil medkom). Selain itu, gue memiliki rencana untuk mengisi hari-hari dengan apply magang dan kerja, nulis dan ngirimin ke beberapa media, editing project video buat youtube portfolio.
Balik lagi ke cerita kossan, emang di awaltuh ini bentukan kossannya kerasa gudang banget dan agak cukup nganu gitu. Makanya gue beli banyak banget peralatan bersih-bersih kossan, kamper, dan pewangi ruangan. Gue juga mampir ke apotek buat stock obat alergi, magh, dan tolak angin lalu lanjut ke naiso buat beli cermin kecil. Di awal sebelum pergi gue udah ngelist apa aja yang mau gue butuhin beserta alternatif brand-brand yang nggak mendukung israel. Ajaibnya ternyata, belanjaan gue sesuai budget. Pas banget sesuai sama perkiraan sebelum gue pergi.
Pulang ke kossan mepet maghrib, gue isoma bentar dan lanjut unpack setelah isya. Kamar mandi gue mandiin pake wipol, kamper gue sebar, sapu, pel, bahkan lemari gue lap pake cairan pel dan lapisin pake lembaran skripsi bekas revisian gue kemaren. Lanjut nata lemari, makeup, buku, dan laci-laci kecil tempat stationery. Semua barang punya rumah, dan satu-satu mulai tertata sempurna. Senang.
Gue tidur jam 11 dan pasang alarm di jam 5. Tapi karena kurang tidur sama kecapean, ditambah hp gue mati karena kelupaan ngecas, jadinya gue bablas dan bangun tepat jam 10 siang. Bablas dah tuh subuh. Astaghfirullah.
Lanjut mandi, beli beras di warung depan sama sabun cuci piring, beli galon di samping kossan, jajan ayam goreng buat makan, cuci beras dan masak nasi di megic com, makan siang, nulis jurnal manual, bantuin temen nyusun portfolio, ngasih kabar di grup keluarga, dan ngopi sambil chill karena kulkas disini nggak sepenuh itu dan masih punya ruang buat bikin es batu.
Gue sempet checkout sepatu juga karena gue gak punya sepatu formal buat kebutuhan interview kerja sama test CPNS nanti. Belum lagi minggu depan gue harus checkout hadiah buat kado ulangtahun adek.
Semoga lancar semua deh. Kalo gak lancar juga paling gue nangis dulu, dikit.
3 notes · View notes
pratiwigee · 2 years
Text
Rumah baruku
Kadang rencana Allah tuh emang surprise, tanpa diduga, dan datang di waktu yang tepat. again, Allah adalah sebaik-baiknya perencana. 
2022, bahkan di awal tahunpun saat temanku menyebutkan menikah sebagai sebuah resolusi dan doa utama untuk tahun 2022, aku malah mencoret menikah dari hal yang aku prioritaskan. aku memutuskan untuk melepaskan sepenuhnya pada rencana Allah, tanpa target, tanpa planning. hanya sebuah doa, dan keyakinan bahwa Dia yang Maha Mengetahui tentu punya rencana yang jauuuh lebih baik dari yang aku mampu bayangkan, termasuk kapan waktunya aku bertemu jodohku.
Pertengahan 2022, tanpa sengaja aku didekatkan dengan seseorang yang spesial. bukan orang baru. aku sudah mengenalnya sejak lama. hanya saja, kami hanya sebatas kenal dan rekan satu pekerjaan. sekedar itu. tidak ada sedikitpun terbersit dibayanganku untuk dekat dengannya lebih dari sekedar teman seperti yang selama ini kami jalani.
Hari itu, Allah menunjukkan dirinya lebih banyak dari yang biasa aku lihat. How he treat me, saat itu entah sebagai perempuan atau ya hanya karena teman. but, he’s so gentle. kemudian Allah perkenalkan ia lebih jauh. how he treat his family. Bagaimana hubungannya dengan Allah. Pendek saja, hanya sekitar 2 minggu kami dekat, dan memutuskan untuk berpacaran. Tau kalian pertanyaan apa yang ia ajukan pertama kali? “ayok, kapan kita akan menikah?”
aku memang pernah berdoa, untuk Allah jaga hatiku, jangan sampai aku jatuh hati pada orang yang bukan jodohku. dan saat itu, aku jatuh hati padanya, pada perilaku dan sifatnya. Maka, niatan serius itu aku terima, sebagai masa kami penjajakan dan meyakinkan lagi pilihan kami untuk menikah. 
First date kami? mempertemukan dia dengan orang tuaku. Sebuah pertanyaan tak terduga muncul dari mamah, “jadi kapan rencana untuk menikahnya?”, pertanyaan di usia hubungan kami yang baru seminggu. Apa jawabannya?
Jawabannya adalah ia datang melamar 3 bulan kemudian, dan kembali datang untuk menikahiku 6 bulan setelah kami berpacaran. singkat? lumayan, Tapi keyakinan itu muncul terus disertai dengan mengalirnya ridho dari keluarga kami. 
temanku pernah bertanya, kenapa bisa yakin secepat itu? apa yang membuat yakin? tentu, aku punya kriteria, yang entah bagaimana ceritanya, aku dapatkan semua padanya, bahkan lebih dari itu. Ia yang bisa menerima segala baik burukku, membimbing aku untuk lebih baik, memperbaiki perilakuku yang ‘kurang’, mengobati luka hati dari kenangan masalalu, Lalu apalagi yang aku cari?
Maka saat ini, jika ada satu laki-laki yang paling aku sayangi, maka dialah orangnya, dan kini, ia suamiku!
Rencana yang bahkan aku coret itu, ternyata terlaksana tanpa diduga. See? Allah itu sebaik-baik perencana.
mengawali 2023, aku resmi jadi seorang istri! doakan aku yaa, semoga aku sukses dengan karir sepanjang hidupku ini :) dan selamat datang di hidupku suamiku 🤗 Terima kasih sudah mau jadi rumahku, mari bangun ‘rumah’ kita menjadi kokoh dan indah ❤️❤️  aamiin
10 notes · View notes
Text
RUMAH BARU: Kami Siap Bantu dalam Setiap Langkah Mewujudkan Impian Anda
Bangun Rumah baru adalah impian bagi banyak orang. Momen indah ketika Anda akhirnya memiliki tempat sendiri untuk berkumpul dengan keluarga, menciptakan kenangan, dan merayakan kebahagiaan. Jika Anda sedang mempertimbangkan untuk membangun rumah baru, tak perlu khawatir, karena kami di sini siap memberikan bantuan dalam setiap langkah mewujudkan impian Anda.
Mengapa Memilih Membangun Rumah Baru?
Membangun rumah baru memberikan Anda kebebasan untuk memiliki tempat tinggal sesuai dengan keinginan dan kebutuhan Anda. Anda dapat merancang rumah dengan tata letak yang Anda inginkan, memilih material berkualitas, dan menambahkan sentuhan pribadi yang membuat rumah benar-benar menjadi milik Anda.
Selain itu, rumah baru biasanya lebih efisien dari segi energi, mengurangi pengeluaran dalam jangka panjang. Dengan teknologi dan Desain Rumah yang modern, rumah baru lebih ramah lingkungan, mengurangi dampak negatif terhadap alam.
Kami Partner Terpercaya untuk Membangun Rumah Impian Anda
Kami adalah partner terpercaya yang siap membantu Anda mewujudkan impian memiliki rumah baru. Dengan pengalaman yang luas dalam industri ini, kami mengerti setiap detail dan tantangan yang terlibat dalam membangun rumah. Oleh karena itu, kami hadir untuk membantu Anda dengan solusi terbaik dalam setiap langkahnya.
1. Konsultasi Awal
Langkah pertama adalah konsultasi awal. Tim kami akan bertemu dengan Anda untuk mendengarkan visi Anda tentang rumah impian. Kami akan mengumpulkan informasi tentang preferensi desain, lokasi ideal, dan anggaran yang Anda miliki. Dengan pemahaman yang jelas tentang kebutuhan Anda, kami dapat merancang rencana yang sesuai.
2. Desain yang Dipersonalisasi
Dalam tahap ini, tim ahli kami akan merancang rumah sesuai dengan preferensi Anda. Kami akan menyesuaikan tata letak, material, dan Interior Design gaya yang Anda inginkan. Setiap detail akan dipertimbangkan dengan cermat untuk menciptakan rumah yang unik dan sesuai dengan kepribadian Anda.
3. Proses Pembangunan yang Efisien
Setelah rencana disepakati, kami akan memulai proses pembangunan dengan efisien. Kami bekerja sama dengan para profesional terampil dan berpengalaman dalam bidang konstruksi. Penggunaan material berkualitas tinggi dan teknologi modern akan memastikan rumah Anda kokoh dan tahan lama.
4. Kendali Kualitas Ketat
Kami mengutamakan kualitas dalam setiap tahapan pembangunan. Setiap langkah akan melalui proses pengawasan ketat untuk memastikan standar kualitas yang tinggi. Dengan demikian, Anda dapat memiliki kepercayaan penuh terhadap keamanan dan kenyamanan rumah baru Anda.
5. Pelayanan Pascapembangunan yang Ramah
Setelah rumah selesai dibangun, kami tetap memberikan pelayanan pascapenjualan yang ramah dan responsif. Jika Anda memiliki pertanyaan atau memerlukan bantuan untuk Renovasi Rumah, tim kami akan siap membantu Anda setiap saat.
Yuk, Wujudkan Impian Rumah Baru Anda!
Jangan biarkan impian memiliki rumah baru hanya menjadi impian. Bersama kami, impian Anda akan menjadi kenyataan. Kami siap membantu Anda dalam setiap langkah, dari konsultasi awal hingga penyelesaian akhir. Dengan keahlian dan dedikasi kami, Anda dapat memiliki rumah impian yang sesuai dengan keinginan Anda.
Tunggu apa lagi? Segera hubungi kami untuk memulai perjalanan menuju rumah baru Anda. Jadikan rumah impian Anda sebagai tempat di mana cinta dan kebahagiaan berkumpul!
2 notes · View notes
elangfatah · 1 year
Text
Ulang Tahun
Pagi tadi pukul 09.00 WIB Bapak menelpon. Aku yang sedang terlelap pun bangun menjawab panggilan video call itu. Kukira akan ada kabar terkait rencana kepulanganku hari ini dalam rangka Idul Adha, ternyata ucapan selamat ulang tahun yang beliau sampaikan.
"Selamat ulang tahun ya mas Elang, sekarang sudah 23 tahun".
"Nggih, maturnuwun", aku membalasnya dengan senyuman tipis dan mata sipit serta rambut yang tidak karuan sebangun dari tidur.
Terlihat sekali kebahagiaan terpancar dari wajah Bapak di rumah sana setelah 3 hari lalu Masku yang nomor 2 pulang dari Saudi dan disusul Adik bungsuku pulang dari pesantren. Sejak kami kecil, Bapak memang suka merayakan momen, atau jika kata "merayakan" kurang pas bisa diganti dengan mensyukuri momen. Jika tidak ada momen pun Bapak seringkali membuat-buat momen yang kadangkala alasannya cukup "mekso", wkwkwk.
Pernah suatu saat ketika kami semua diajak ke Kulonprogo hanya untuk beli kacang bawang kesukaan Bapak. Nampaknya kacang bawang adalah kambing hitam agar bapak bisa mendapat momen bersama kami jalan-jalan ke pantai yang mungkin sudah puluhan atau ratusan kali kami kunjungi.
Mensyukuri momen bagi Bapak bisa dilakukan dengan berbagai macam cara seperti, makan bersama di ruang makan, pergi ke pantai dekat rumah, atau bahkan sekedar "gendu-gendu rasa" alias "sharing session" sambil minum teh, lalu diakhiri dengan doa bersama yang dipimpin bapak.
Adik bungsuku pernah bertanya kepada Ibu di hari ulang tahunnya yang ke 8, "Bu, boleh tidak aku merayakan ulang tahun seperti teman-temanku yang lain?". Sambil tersenyum Ibu menjawab, "boleh, tapi maaf yaa perayaan ulang tahun di keluarga kita tanpa tiup lilin". Aku hampir yakin kalau jawaban Ibu sanadnya tersambung ke Bapak.
Soal ulang tahun, Bapak merespon itu sebagai momen untuk bersyukur bahwa kita telah dilahirkan dengan berbagai kelebihan dan kekurangan masing-masing, serta masih diberi kesehatan dan kemudahan dalam beribadah hingga saat ini. Dalam suatu riwayat juga disebutkan bahwa alasan Nabi Muhammad berpuasa pada hari Senin karena itu adalah hari kelahiran beliau. Jadi tidak masalah kita merayakan ulang tahun sepanjang itu dalam rangka syukur dan pengingat bahwa kita semua bisa dipanggil oleh Allah kapan dan dimana saja tanpa memandang waktu dan tempat. Bukan malah menjadi momen unfaedah yang bahkan bisa termasuk pada tasyabbuh yang dilarang.
Salah satu pesan Bapak yang lengket di memoriku,
"Boleh kita berdoa punya umur panjang, toh ada doanya (dst.....اَللّٰهُمَّ طَوِّلْ عُمُوْرَنَا وَصَحِّحْ أَجْسَادَنَا). Tapi yang lebih penting adalah keberkahan dalam umur kita, percuma panjang umur tapi tidak barokah. Orang yang paling beruntung adalah yang umurnya panjang dan dipenuhi keberkahan. Sebaliknya, orang yang paling rugi adalah yang umurnya panjang tapi tidak ada keberkahan sama sekali." -Rawahu Bapak-
Tumblr media
2 notes · View notes
dewiningtias · 1 year
Text
Tubuh Perempuan Bab PerKB an Duniawi
Kenalan sama dunia perKB an sejak memutuskan untuk menikah. H-2 mingguan menikah aku dan pak su konsul ke dokter online tentang masalah kb karena kita sepakat untuk tidak buru-buru punya anak.
Karena hanya bertujuan untuk menunda dan kita sama-sama baru akan pertama kalinya melakukan HS maka dokter menyarankan untuk KB alami yang resikonya lebih rendah. Karena KB kimia seperti obat dan suntik akan membuat kandungan kering dan menyebabkan aku susah hamil kedepannya. Oke kita sepakat.
KB alami ada 2 pilihan
1. KB kalender
2. Buang diluar
3. Menggunakan pelindung bagi yang pria (masuknya semi alami) wkwk
Menikah bulan mei, bulan juli aku merasa ada yang beda dengan tubuhku. Mual muntah di pagi hari dan telat mens sehari. Memutuskan untuk membeli tespack dan hasilnya garis 2. Wow rencana menunda gagal. Yasudah rejeki anak kita terima. Diminggu itu langsung cek ke dokter kandungan kata dokter janinku berusia 6 minggu. Masyaallah.
Bulan februari anak lahir. Mengurus bayi secapek itu. Aku kayaknya babyblues. Sering merasa sedih dan tiba" bangun di malam hari untuk nangis di kamar mandi.
Aku melahirkan secara normal, dengan jahitan di vagina. Waktu kontrol ada jahitan yang kurang bagus jadi aku butuh waktu lama untuk pulih. Orang normal katanya sebulan akan pulih kondisiku beda aku tidak tahu apa yang menyebabkannya. Sekitar 2 bulan baru terasa baik dan pulih. Di buku panduan nifas ibu melahirkan sekitar 40 hari. Aku hitung nifasku sekitar 3 bulanan an. Capek sekali.
Aku periksa ke dokter kata dokter karena darahku rendah malah banyak yang keluar yang menyebabkan aku pendarahan terus menerus. Aku diberi obat penambah darah, dianjurkan tidak minum kopi dan teh karena kopi dan teh menguragi penyerapan zat besi sehingga darahku makin rendah makin pusing dan makin tidak berhenti nifasnya. Aku harus banyak makan telur, kacang hijau dan susu.
Bulan Juni 2022 Aku mens pertama setelah nifasku berhenti. Aku dan suami sepakat untuk pasang KB agar tidak menjadi bayi sepeti anak pertamaku hehe.
Ada 4 pilihan kontrasepsi :
1. IUD : tidak kupilih karena aku trauma di cek pembukaan sewaktu akan melahirkan. Efektif sampai 95 % bisa digunakan hingga 5th.
2. Suntik rutin : tidak kupilih karena aku takut gemuk hehe
3. Pil : tidak dipilih karena takut lupa minum pilnya
4. Implan (susuk) : efektif sampai 98% jangka waktu 3 tahun. Di pasang di lengan dan dibius saat pemasangan. Ini yang aku pilih.
Oke KB di pasang. Kata bidan nanti kalau pakai kb ini kemungkinan haidnya jadi jarang-jarang. Bisa 3 bulan sekali atau tidak haid sama sekali. Jadi sitem kerja KB ini penebalan dinding rahim. Karena dinding rahim menebal sehingga tidak terjadi peluruhan (mens). Iyap paham.
Entah tidak cocok atau apa sejak pasang KB hingga bulan Agustus aku mens terus nonstop. Ya Allah..
Dan sejak itu tubuhku gatal-gatal. Di sekujur tubuh. Bahkan kalau parah sampai ke mata dan bibir.
Bulan September atau Oktober aku periksa ke dokter faskes 1. Dokter memberi obat stop pendarahan dan pereda nyeri aku dilarang makan seafood agar tidak gatal. Tiap minum obat darah tidak keluar tapi saat aku lupa aku haid lagi. Capek banget.
Bulan desember aku minta di rujuk ke rumah sakit. Di sana aku di usg di periksa mata ku pula, tensi darah dll. Kata dokter kondisiku normal, sehat semua. Aku menceritakan riwatku sejak melahirkan hingga aku minta rujukan. Dokter menyimpulkan aku tidak cocok KB. :'(
2 notes · View notes
kanoopi · 1 year
Text
Memikirkan Rumah Impian
Rumah adalah tempat yang penting bagi setiap orang. Sebuah tempat di mana seseorang dapat pulang setelah melakukan kegiatan sehari-hari. Rumah adalah bangunan atau tempat tinggal yang digunakan untuk menampung dan melindungi manusia dari cuaca, lingkungan luar, serta memberikan privasi dan kenyamanan untuk beristirahat, berkumpul dengan keluarga, dan melakukan kegiatan sehari-hari.
Tumblr media
Impian adalah cita-cita atau harapan seseorang untuk diwujudkan di masa depan. Impian bisa berupa tujuan hidup atau sesuatu yang ingin dicapai dalam hidupnya. Banyak orang bermimpi memiliki rumah impian mereka sendiri.
Rumah impian adalah rumah yang menjadi harapan banyak orang. Rumah impian biasanya memiliki lokasi, ukuran, desain, dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan dan selera pemiliknya. Setiap orang memiliki ide yang berbeda-beda tentang rumah impian mereka.
Dari impian ini orang kemudian mencari jalan untuk mewujudkannya, seperti menabung , mencari informasi tentang rumah, dan mencari tahu tentang lokasi yang diinginkan. Jadi, jika Anda juga bermimpi memiliki rumah impian, ada baiknya untuk mulai dengan membuat rencana. Jika Anda ingin mempelajari lebih lanjut tentang pentingnya membuat rencana sebelum memulai proyek arsitektur, artikel berikut akan banyak banyak membantu anda Sukses Bangun Rumah: 6 Alasan Mengapa Harus Mulai Dari Membuat Rencana
Langkah mewujudkan rumah impian dengan membuat rencana akan membantu Anda lebih termotivasi dan fokus pada tujuan. Semoga sukses dalam mewujudkan rumah impian.
2 notes · View notes
adhindatb · 1 year
Text
Menukar Harum Atsiri
          Keadaan taman sore itu sangat asri, hujan yang mengguyur kota begitu meninggalkan jejak. Aroma petrichor sangat terasa merasuki ruang-ruang kalbu Atsiri. Sejak sore, ia banyak menghabiskan waktu untuk membaca buku di taman itu. Memanjakan mata dengan pemandangan bunga-bunga, anak kecil yang berlarian kesana-kemari, hingga muda-mudi yang asyik saling melempar senyum, entah apa yang mereka pikirkan, rencana kedepan nya atau hanya bayang-bayang dunia percintaan semata. Atsiri berdoa didalam hati untuk setiap pasangan yang ada di taman itu, semoga mereka benar-benar merancang masa depan sebuah pernikahan  dengan baik, tidak gegabah, dan matang dalam setiap pertimbangan.
“Permisi, mbak, boleh minta tolong fotoin kami?” Lamunan Atsiri tiba-tiba buyar, seorang ibu muda memintanya untuk memotret keluarga mereka yang datang ke taman itu.
“Oh, boleh, sini saya fotokan bu.” Bergegaslah ia bangun dari duduk nya dan mulai mengarahkan keluarga tersebut, orangtua dengan dua anak yang masih kecil-kecil. Mereka berganti gaya beberapa kali, hingga bayang-bayang masa kecil Atsiri tiba-tiba menghampiri.
“keluarga yang sempurna, andai ayah dan ibu masih bersama, mungkin akan banyak momen seperti ini, berkunjung ke taman dan menutupnya dengan foto bersama.” Atsiri bergumam dalam hatinya.
“Mbaaa, halo, sudah kah?” Atsiri masih memandangi layar ponsel ibu tersebut dengan tatapan kosong. Kemudian ibu tersebut menepuk pundak Atsiri kembali.
“Mbaaa!” 
“Ehhh, eh iyaa gimana bu udah?”
“Ko mba melamun, justru saya yang harusnya tanya, udah mba fotonya?”
“Sudah bu, ada beberapa gaya yang saya ambil. Semoga suka ya bu, di cek dulu aja, nanti kalau jelek bisa saya ulang.” Ponsel tersebut kemudian ia serahkan kepada sang pemilik. Ternyata hasilnya tidak ada yang mengecewakan, keluarga tersebut kompak mengucapkan terima kasih.
“Terima kasih ya mbak.”
“Iyaa bu, sama-sama, bahagia terus ya buu sama keluarganya.” Senyum itu mengiringi salam perpisahan mereka. Atsiri terkagum, tidak bisa dipungkiri bahwa ia juga merindukan peran seorang ayah yang telah lama ia impikan.
          Waktu menunjukkan pukul 05.00 sore, ia bergegas pulang karena akan segera mengantar sang ibu ke pasar, membeli bahan kue yang akan diolah menjadi kue-kue pasar yang siap dijual belikan esok pagi. Sejak ayah dan ibunya berpisah Atsiri dan ibunya harus bekerja untuk bisa bertahan hidup, membiayai kehidupan mereka dan juga nenek Nur orangtua dari ibunya yang saat ini tinggal bersama. 
          Atsiri mungkin tidak seberuntung orang lain yang bisa bersekolah dengan fasilitas memadai, beristirahat sepulangnya, dan berangkat pagi dengan bersantai. Ia mengisi waktu setelahnya dengan membantu sang ibu membuat kue, dari kue basah hingga kue kering jajanan pasar. Sebelum sekolah pun, tak lantas membuatnya ia bisa segera bergegas menuju kelas, ia harus pergi ke kantin untuk menitipkan kue yang telah ia buat, tak jarang pula ia turut membantu mengantarkan pesanan kue tersebut ke rumah sang pemesan.
“Ini kue pesanannya siapa bu? Ko banyak banget?” Siri membantu ibu membungkus kue pisang sambil kebingungan, jumlahnya sudah hampir 300 pcs dan belum juga usai.
“Pesanannya ibu Retno RT, si Sandra keterima kuliah di Taiwan, jadi ibunya bikin selamatan gede-gedean.” 
“Oh gituuu, Alhamdulillah, Sandra memang pintar sih bu, dia teman Siri sejak SD, tapi Siri nggak terlalu dekat dengan dia, soalnya dia bukan circle Siri.” Ia tertawa renyah, seakan menunjukkan bahwa Siri memang tidak selevel dengan anak bu RT tersebut.
“Nggak selevel gimana sih nak, orang sama-sama warga Gang Salam kok.” Ibu membalas lelucon itu dengan senyum khas nya. Bagaimanapun juga, bagi ibu, Siri tetap anak terbaiknya. Walau perbedaan ekonomi terlihat jelas, Siri juga pintar dan kerap kali memenangkan perlombaan di sekolah, walaupun mungkin nasib memang berkata lain pada masa depan pendidikannya.
***
          Hari kelulusan itu tiba, semua temannya bersuka cita karena akan segera menyandang status seorang mahasiswa. Teman-teman Atsiri berlomba untuk bisa masuk ke perguruan tinggi ternama di kota itu. Sebagai kota besar, banyak sekali universitas ternama yang menjadi incaran para siswa. Namun tidak dengan Atsiri, ia seakan memberikan sinyal kepada sang ibu bahwa cita-cita nya harus terhenti. Biaya kuliah serta biaya lain nanti nya akan memberatkan sang ibu. Bagaimana mungkin Atsiri berkuliah saat uang untuk makan sehari hari saja kadang harus mengambil uang modal berjualan. 
          Atsiri memutuskan untuk tidak berkuliah, ia berusaha bekerja menjadi pelayan toko di salah satu toko pakaian milik teman ibunya. Hal itu ia tekuni di sela-sela kesibukannya membantu ibu untuk membuat dan berjualan kue. Setiap pagi ia mengantar kue-kue pesanan dan setelah itu bergegas ke pasar yang tidak jauh dari rumah nya.
“Permisiiii buuu.” Atsiri dan ibunya melewati sekumpulan ibu-ibu yang sedang berkumpul hendak berbelanja sayur.
“Atsiriii, bawa apa itu?” Tanya bu Ani salah satu ibu-ibu tersebut atas apa yang ia bawa.
“Ini kue pesanan bu Retno bu, mau saya antar ke rumah beliau.” Atsiri menjawab sambil tersenyum, ia berusaha menjaga keseimbangan agar kue-kue tersebut tidak jatuh akibat beban yang dibawa nya memang terlalu berlebihan. Atsiri dan ibunya tidak memiliki kendaraan jadi mereka memang harus mengantar kue-kue itu berjalan kaki.
“Eh, emangnya bu Retno mau ada acara apa? Kok pesan kue nya banyak banget gitu.”
“Itu lhoo buu, si Sandra kan keterima kuliah di Taiwan.” Ibu lain menimpali dengan jawaban yang ia ketahui.
“HAH TAIWAN?! Jauh bangettt, itu kuliah apa jadi TKW?” Ibu itu terkaget sambil berbisik-bisik, di lingkungan ini memang tidak ada anak yang berkuliah ke Luar Negeri. Di pikiran para masyarakat tempat Atsiri tinggal, Sandra seperti menjadi pelopor dan menjadi kebanggaan tersendiri bagi masyarakat warga Gang Salam.
“Husssssh! Ya kuliah lah, Sandra kan pintar, berprestasi, jadi pasti masa depannya bagus.”
“Iya dong bu, jaman sekarang mah kuliah itu jadi hal wajib buat para anak, orangtua harus siap sedia dana buat menguliahkan anaknya. Nanti kalau sudah lulus biar bisa kerja di tempat yang bagus, gedung-gedung tinggi. Kalau gaji nya besar kan orangtua juga kecipratan.” Ibu lainnya memberikan opini di tengah pembicaraan itu.
“Iyaaa, anggap aja balik modal ya bu.”
        Atsiri dan ibunya hanya saling melempar senyum mendengar pembicaraan para ibu-ibu tersebut. Mereka tidak ingin berkomentar apapun tentang keluarga yang sudah memborong dagangan mereka pun tentang opini para ibu tersebut. Bagi Ibu Atsiri menguliahkan anak bukan hanya sekedar menuai keuntungan, lebih dari itu, menguliahkan anak adalah salah satu bentuk menjadikan generasi penerus yang lebih baik dan sama sekali tidak bijak jika tujuannya hanya untuk balik modal serta berharap keuntungan dari sang anak.
[Bersambung…..]
4 notes · View notes