#camdig

[lamyaasfaraini]

Hey 2024, iniloh aku umur 24 tahun, skrg masih 34 thn menjelang 35 issshhh. Yang atas masih 23 jalan 24 2 mingguan kemudian haha. Ceritanya tahun 2012 nya puasa konser, palingan lokal aja di Bdg. Fokus nyari uang dan kerja buat diabisin di 2013 wkwk cemana.. Karena wkt 2011 itu belom kerja dan duit konsernya pun hasil tabungan dari uang saku yg dikasih ortu. Sepanjang 2013 alias umur 24 thn ini pure duit hasil kerja sendiri. Vacationnya udah di tahun 2012 ikut trip ke pulau putri di kep. Seribu. Begitulah masa muda spending uangnya seputaran itu aja, gakepikiran nabung buat masa depan, nikah atau apapun. Ya emg nyeselnya skrg yah huhu. Circle jg msh jarang yg nikah di umur 24 kaya belom kabita amat buat nikah, umur 25 dan 26 baru tuh murudul yg nikah kaya tiap bulan gituloh ada aja undangan nikah haha ajegileee.. Untung dah punya pacar, wlpn belom mau ngawinin w saat itu wkwk.

Fotonya mayan cekas yaa itu dari camdig loh, yg 2 terbawah hasil iphone 3gs milik pribadi, pake filter, padahal kayanya ngga burem2 amat sebetulnya sih haha. 2013 masih usum path yah, seru tuh aplikasi lebih privat. Ini kalo gasalah diposting jg ke path.

Umur 24 tahun masih jomblo, deket sama cowo ya ada ajalah. Yang pasti umur 24 tahun ngga terjebak sama jerat racun pelarian suami org yah yg umurnya terpaut jauh 9 tahun, akusih takut kalo dideketin om om apalagi beristri duh mau cari mati kali ya atau bosen hidup? Kasian ah istri anaknya gatau menau eh dijahatin, hemm jadi inget cerita siapa yaa~ yang pasti otak aku ngga sedangkal itu buat keputusan bodoh, udah dewasa dong ngga ngandelin nafsu dan tone deaf kalo kata anak jaman skrg mah..

Masih dalam fase berduka, baru 3 tahun ditinggal ibu. Masih belom ikhlas dgn semuanya. Ya melakukan hobi itulah utk pengalihannya. Aku harus happy, aku harus happy gitu terus afirmasinya..

Sebetulnya foto2 umur 24 thn banyak tp laptop lama belom di backup. Jadi nemunya itu dikit dan semuanya tentang perkonseran dari awal tahun sampe tengah tahun. Weezer JKT januari 2013, Java Jazz fest maret 2013, Blur JKT Mei 2013. Padet ya brooo bulak balik jakarta ngabisin duit tapi happy hahaha alhamdulillah gpp lah masa muda namanya jg. Coba dari dulu udah ada MRT kayanya jauh lebih gampang aksesnya kalo pake umum. Eh wkt ke JJF mah pake mobil pribadi sih sama persepupuan.. Sisanya sendirian aja dari Bdg pake umum, soalnya temen2 nonton konsernya rata2 tinggal di Jkt.

Kalo lagi nostalgia masa muda tuh suka pgn ngulang lagi ya betapa beban dulu ngga seberat skrg, masih single happy gamikirin apa2 haha. Skrg beban berat, tanggungjawab berat, konflik semakin kompleks dan bahagianya dengan cara berbeda gituloh. Lebih mengapresiasi bahagia hal hal yg sederhana.. Yes cause we're growing up, honeeyyyy!

[tivsyah]

Maaf, bukan seperti yang kamu kira

Suatu ketika ditanggal 12 Mei.

Wkwk, gimana kabarmu ? kuharap kau tak pura-pura dengan keadaanmu. Oh iya kalau kamu nanya kok tumben kesini (Tumblr) lagi, jawabanku masih sama "tempat mana lagi yang paling tenang buat nulis selain disini yakan, tapi sebenernya kangen dikit, dikiiitt banget tapi yang besar u know lah, hehe".

Udah lama banget ngga buka Tumblr, dan feel-nya tuh khas banget, aku udah baca beberapa tulisanmu disini (Tumblr) seperti biasa tulisan-tulisanmu itu selalu hidup dan masih menyenangkan, So never stop writing ya!.

Sedikit cerita malam ini hujan deras, sepulang mengerjakan Skripsi. Ntah kenapa innerchild-ku muncul pengin hujan-hujanan, aku kira kalau menyukai hujan itu harus hujan-hujanan dan siap buat dihantam rintik air hujan yang jatuh. Tapi lama kelamaan malah jadi rintik rindu yang menyerang.

Agak capek sih, cuma yaa gimana. Penginnya ya ngga gini, penginnya sih ngga saling menyiksa tapi ini lah Kuasa-Nya. Yang pernah menjadi Pusat Semesta dan kini cuman bagian semesta yang hilang dari ribuan semesta, jadi jangan pernah menyalahi keadaan apalagi menyalahi diri sendiri, lagian berdamai itu perlu sih.

Menangislah saja ngga apa-apa dan maaf bagaimanapun pura-pura adalah apa yang aku lakukan setelah tidak denganmu.

Noted* di foto menggunakan Camdig Samsung biar agak retro dan mendengarkan Lagu Fiersa Besari - Nadir yang dicover oleh Roni Ramadhan serta dibaluti dengan suara deras hujan.

-tiv

#akumasihsama #keadaanyangmerubah #nulislagi #ingkarjanji #kepadamuakuberpulang #tempatakupulang #akhirperjalanan

[lawass-oke]

Kamera Digital Samsung VLUU i85 Berfungsi normal 8 Megapixels Ukuran megapixels bisa diturunkan Bodi sesuai foto dan video Lcd aman Zoom in Zoom out lancar Flash ON Tombol tombol normal Batre awet gk ngedrop Memory 1GB . Minus tdk ada tutup lensa . Kelengkapan unit kamera, memory 1GB, batre, dan charger kodok . Minat 085728394499 WA LokaSi Solo . #ready_lawassoke #samsungi85 #kamerasamsung #camdig #jualkameradigital #kameradigital #kameradigitalmurah #camdigmurah #jualkameradigital #jualcamdig #62digicam #digicam #digicamindonesia #jualkamerasamsung #digicamphotography #jualdigicam #jualdigicammurah #digicammurah #kameracanon #kameracanonmurah #lowmegapixels #10megapixel #jualkamerasecond #jualkamerajakarta #jualkamerabandung #jualkamerajogja #jualcamdigmurah https://www.instagram.com/p/ClVC0MaL2Xf/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[yukiyaaihara]

Entah kenapa saya rindu; tempat ini, kenangannya, kebersamaannya, perjuangannya, canda tawanya, berantemnya juga.

Tak terasa 4 tahun berlalu begitu cepat ya gaes. Dari yang dulunya selalu bareng dari bangun tidur sampe tidur lagi. Yang kalo mau foto tinggal jepret aja gapake susah nyamain jadwal ngumpul (ya, dulu itu kita fotonya pake camdig, gapake hp kekinian, kita hpnya blackberry senter kan ya? But we proud of it. Karenanya kebersamaan kita selalu berkualitas). Yang kalo mau ngumpul tinggal teriak "GATHEEER" dari guest room dan semuanya bakal ngumpul komplit banget.

Semua tentang kalian memang indah untuk dikenang. Meski dulu kita melaluinya dengan perasaan nanonano, but now I realize that every single memories about you is priceless.

Entah bagaimana membahasakannya, saya rindu. Pagi-pagi dibangunin dengan suara gedoran bertubi-tubi pembina asrama, setengah sadar berjalan menuju masjid (iya, kita wajib subuh dan maghrib di masjid, kalo gak siap2 kena skor), sebagian bawa2 mushaf untuk hafalan karena dikejar oleh deadline setoran sehabis subuh. 😹

Belum lagi keributan dipagi hari, rebutan giliran mandi dan menyetrika, piket pagi, dan berujung dengan kita yang selalu hadir di sekolah barengan sama satpam yang bukain pagar (padahal asrama kita yang terjauh loo.. asrama teladan emang 😹).

Aaah.. panjang sekali jika diceritakan satu persatu. Biarlah kenangannya saya simpan di dalam hati, seperti dulu cita-cita konyol menulis di dinding asrama; forever in my heart, atau; we were here.

Now we have different paths to go. Semoga jarak tak memutuskan ukhuwah yang telah lama terpatri dihati. Semoga sulitnya menyusun jadwal bertemu tak merusak silaturrahim yang telah terjalin lama bagai saudara.

Selamat melanjutkan perjuangan, Gaes. See you on top! Saya menunggu undangan dari kalian (semoga tak ada yang berjodoh bersama anggota bodorm -boy dormitory- sehingga saya tak harus mencuci piring di walimahan kalian hahaha 😈)

Last, curhatan ini ditutup dengan foto artis asrama yang ingin tetap eksis meski masa telah berganti. I'm not giving you any chance to complain. Muehehehe..

Love you as always,

G-Stars, since 2011 till jannah 💖

-Padang, January 15th 2019

[thruherlens]

A legendary ice cream at Passer Baroe.

Tropic Restaurant jadi destinasi wajib pas ke Pasar Baru semenjak pertama kali benerin camdig (camera digital). Ke sini karena suka sama rasa es krimnya yang jadul, bukan kayak es krim kebanyakan di minimarket atau gerai-gerai es krim ternama gitu. Entah kenapa rasa manisnya beda.

Kalo disuruh mendeskripsikan rasanya, jujur gue bingung. Gak bisa menebak es krim ini terbuat dari apa. Mirip rasa es puter? Gak juga sih sebenernya. Jujur bingung, tapi enak!

[senandikasusastra]

Tentang Rasa dan Asa

Pagi ini dua teman membuka obrolan di dunia maya, bertanya kabar. Kemudian saya pastikan pertanyaan selanjutnya, "Nia kapan balik Malang?". Ok benar. Hmm, ada tugas yg memang sedang saya sampingkan untuk kepentingan sebuah keluarga (lebih tepatnya birokrasi ayah dan ibu, termasuk adik2) dan satu hal lain yang membuat saya harus 'diistirahatkan' dulu. Beberapa hari yang lalu, beberapa teman juga menghubungi dan bertanya kabar. Orang-orang ini mengingatkan saya pada senja sendu di lautan kenangan dan satu hal yang membawa saya kembali pada sebuah rasa menyakitkan yang bernama rindu.

Saat itu bulan delapan tanggal 30 sampai bulan sembilan tertanggal 11. Kurang lebih tiga belas hari kami sengaja singgah di Kepulauan Masalembu. Tiga belas hari di pulau seluas 3.789,89 Ha (sepersekian ribu luas pulau jawa) yang entah bagaimana alam berkonspirasi menumbuhkan banyak orang-orang yang mudah dirindukan. Setelah melalui perhelatan panjang merasakan tidur, mandi, dan ngemper di Pelabuhan Tanjung Perak (tepatnya di bawah eskalator) karena jadwal keberangkatan kapal kami yang digantung pada cuaca. Sabuk Nusantara 56 akhirnya membawa kami pada orang-orang yang hidup dengan segala keterbatasan.

Awalnya saya enggan menyebutnya sebagai keterbatasan, karena bagaimanapun saya iri dengan mereka. Dengan hidup jauh dari hingar bingar perkotaan, setidaknya mereka bisa lebih mengorientasikan hidupnya pada kehidupan setelah kehidupan. Sedangkan saya? Masih senang dan nyaman menikmati yang sudah tau fana.

Tetapi berbicara fakta, keterbatasan tetaplah keterbatasan. Bagaimana tidak? Listrik di Kepulauan Masalembu hanya beroperasi dari pukul 17.00 hingga 23.00. Itupun memakai PLTD (Pembangkit Listrik Tenaga Diesel), ok saya tidak perlu menjelaskan berisiknya suasana malam di pulau. Selebihnya? Pagi dan siang mereka menggunakan tenaga surya yang tidak seberapa terangnya dengan lampu neon di rumah/kos2 an, jangan bandingkan. Sedangkan, saat itu kami membawa 7 kamera; 3 dslr, 3 action cam, dan 1 camdig. Ok, 5 jam pada malam hari menjelma menjadi waktu krusial untuk charging.

Perahu kami berlanjut menuju Pulau Masakambing, sebuah pulau sebagai wujud sebuah desa, terdiri dari dua dusun; Dusun Tanjung dan Dusun Ketapang. Ditempuh selama 3 jam dari Pulau Masalembu yang notabene merupakan sebuah kecamatan. Jangan bayangkan indahnya perjalanan, satu-satunya yang dirindu ialah wajah-wajah kecut, pucat pasi, baju yang basah, dan perut yang masam karena terpaan ombak yang hampir 3 meter tingginya.

Siang terik menuntun kami menuntaskan program pengabdian dan malam menjelma menjadi malam-malam penuh mistis akibat cerita dari Pak Usman tentang Masakambing yang menyela-nyela ditengah rapat evaluasi. Saya belajar banyak tentang bagaimana pengorbanan dan pembelajaran. ENJ mengajarkan saya cara bersyukur yang paling hebat. Pengorbanan terhadap banyak hal yang telah kami tinggalkan; rumah, keluarga, waktu liburan yang terpotong, jualan di comboran jam 6 pagi, bahkan kuliah minggu pertama yang udahlahbodoamat, pembelajaran tentang bagaimana berdedikasi dan menjadikan diri bermanfaat bagi orang lain (padahal saya sadar saya blm beres ngurus diri sendiri). Bersyukur bahwa saya, tidak sepatutnya mengeluh pulang satu semester sekali karena jauh, belum apa apanya dibanding beberapa orang Masakambing yang memilih kuliah di Malang dan pulang bergantung cuaca dan belum lagi terkatung-katung di laut selama kurang lebih 24 jam.

Kini sudah tak ada lagi makan 3 kali sehari rutin pakai ikan laut (yang murahnya ga ketulungan), ga ada lagi keringatan padahal abis mandi, ga ada lagi nasi buras, masak merah, sate goreng, dll (makanan khas bugis), ga ada lagi pak-siapa-lupa-namanya yang cerita bagaimana nelayan disana menemukan fishing ground hanya dengan melihat awan di langit, ga ada lagi program-tanpa-briefing Aku Cinta Islam tapi-sukses-luarbiasa, pendidikan kemaritiman, pendidikan kewarganegaraan untuk anak MI DDI Masakambing-yang mana bikin nasionalisme saya naik drastis dan bahkan merinding ketika ngomongin Indonesia, ga ada lagi antre mandi dan tercyduk saat keluar, dll.

Rindu menjadi sangat rindu apabila kita sudah kesulitan merangkai cerita yang lalu. Saya hanya mencoba mengingat, merangkai dan menyusun kembali, agar tidak hilang.

Terima kasih ENJ, bagaimanapun, kita sebagai manusia harus belajar bagaimana menyelami hati seseorang, dan kalian ialah penyelam yang handal dalam lautan rindu yang sengaja diciptakan di senja sendu kala itu.

Kepulauan Masalembu,

30 Agt-11 Sept 2017

dan

Februari 2018.

Diposting ulang 8 Juni 2021 dalam rangka merawat kenangan.

[hafnimajid]

花火:kembang api

ketika asik bakar-bakar jagung dan ayam di halaman. sampai lupa waktu, 'wuush wusssh brek brek brek brek' terdengar suara kembang api yang meletus di udara. ternyata sudah jam 00.00. pantas saja. kami pun berlarian ke arah pagar, ingin melihat.

ketika si kembang api muncul ke udara, aku refleks "iih apaan tu? jelek amat" sambil ketawa. hahaha, aku jadi sombong sesaat dan membandingkan festival kembang api yang pernah aku nonton di Jepang. aku lupa, perbandinganku tidak apple to apple melainkan apel to gersen. hahahaha.

oke, ku lampirkan foto-foto fireworks yang meccha SUGOI. ku foto sendiri pakai camdig waktu itu.

Kendari, 1/1/21

#day1of365days

[maulidafira]

Kuat peka.

Soal mengambil foto, aku memang masih belajar. Dari sekian kali jepretan masih sering kali blur atau salah fokus terhadap objek lain. Ah, tak mengapa, memfoto bagiku hanya hiburan. 

Salah dua dari enam syarat menuntut ilmu mulai aku penuhi, yaitu semangat (hirsh) dan petunjuk dan bimbingan guru (irsyadu ustadz). 

Depabetta (D): “Ra, motret pakai apa?”

 Aku (A): “Pakai camdig, Kak. Sulit fokusnya karena touchscreen-nya sudah tidak berfungsi dengan baik.”

D: “Sebenarnya kalau motret bukan saja faktor kameranya, Ra. Tapi dari pengambilan gambarnya. Coba Ra googling material komposisi dalam fotografi.”

A: “Oke, Kak.”

D: “Coba explore masalah kondisi sosial, Ra.”

A: “Banyak sebenarnya, tapi kadang kesulitan menangkap momen.”

D:”Iya, Ra. Kita harus kuat peka memang dan pas langsung lihat momen, kamera langsung siap.”

A: “Itu sulitnya, Kak.”

D: “Tidak sulit. Selamat mencoba.”

“Kuat peka” bagian yang mudah tapi sulit.  Kepekaan terhadap lingkungan sekitar perlu diasah terus. Kuat peka sebenarnya tidak hanya dibutuhkan dalam motret. Kepekaan untuk bergegas berbuat baik misalnya. Bisa jadi momen kebaikan itu ada disekitar, tapi adakah kita dalam momen kebaikan itu?  

Aha, kok jadi ngelantur ya. Dikaitkan saja. Hehe

[lamyaasfaraini]

"kamu gaperlu memfilmkannya, kamu gaperlu merekam semua orang bisa liat lagu ini di youtube"

Nah baru kemarin nulis tentang ini. Yang aku memilih untuk enjoy konsernya tanpa gadget (saat itu hp emg belom canggih tp kan ada camdig itupun cm ngerekam 2-3 lagu dan max 1 menit). Ngga tiap lagu direkam terus ih uyuhaaaan. Bener kaya Chris Martin nanti jg u bisa liat di Youtube hey! Ngapain u cape2 kaga konsen nonton.

Pernah taun lalu ke Tau Tau fest Bdg, karena udah lama ngga mencicipi fest musik setelah nikah, beranak lalu pandemi. Kita coba fest lokal. Ya memang mayoritas yg dateng pasti anak muda alias gen Z, gen kek kami ada aja mungkin tp ngga sebanyak mreka yg baru kenal kek gininan. Waktu ERK main didepan aku padahal hujan rintik tp ni org terus ngerekam tiap lagu dan kuat lama. Hah seriously??? Selain ih nananonan sih meni ngga easy, eta ngahalangan nu ningali di blkg kamu lahhhhh kan kesel yah.

Ah tapi ternyata org2 kek dia ya banyak sih udah sulit, itu serius ngalangin bgt tau. Masa gabisa rekam secukupnya sih heraaaan.. Kalo aku sangat menikmati singalong dan ngerekam pake hp bikin ngga leluasa untuk itu kan.. Hemmm fenomena telah berubah kawand~

[umisholikhah]

Oktober

Oktober 27, 2013 Besok adalah hari pertama kali saya di wawancarai kerja. It’s has been 4th years ago. (bener ga bahasa inggrisnya ?)

Jadi, dulu ketika semua sibuk dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda, saya adalah orang yang tengah sibuk mencari kerja ke sana sini. Tanggal 28 wawancara, tanggal 29 saya diterima bekerja sampai sekarang. Berkat doa ibu juga, dalam hal mencari rezeki saya dimudahkan. Alhamdulillah. Tidak harus berlama-lama menunggu. Satu bulan, itu sebenarnya sudah lama, tapi ternyata ada yang lebih lama lagi.

Ada banyak susah senang selama empat tahun kebelakang. Berikut yang sesaat tadi terlintas di kepala.

Gaji pertama Dulu pertama kali kerja gaji saya masih dekat-dekat UMR Tahun 2013. Gajian pertama kali tunai, tidak genap gaji sebulan karena ternyata kantor saya cut off gaji tanggal 25. Buat apa gaji pertama ?

Jawabannya adalah buat nyaur utang. Hahaha. Sebelum kerja saya ga ada pemasukan sama sekali, hidup sehari-hari minjem ke mas sepupu. Ya, kuliah saya hidup dari beasiswa sih. Jadi malu mau minta orang tua. Tentu setelah dikurangi biaya hidup, bayar kos dan sebagainya. Tapi benar, rasanya terbebas dari hutang itu.. sungguh melegakan jiwa raga.

Nyasar kedua Saya ga kenal-kenal amat sama kota Surabaya. Kali pertama kerja dulu masih ngekos di Gebang. Empat hari pertama saya belom dapet kos di dekat kantor. Jadi saya sepeda motoran, sepedanya pinjem Cak Jo. Takmir Masjid Manarul yang aslinya Ngawi juga. Dan itulah kali pertama saya harus bonceng seseorang yang BBnya dua kali lebih dari BB saya. Dia ga bisa naik sepeda motor. Berhubung saya baik hati, ya sudah saya barengi.

Alhasil tangan saya sempat mati rasa jari-jarinya, dan pergelangan tangan seperti terkilir. Karena megangin setir motor dan nahan beban waktu lampu merah. Dan tangan itu baru sembuh setelah hampir dua tahun.

Hari keduanya saya nyasar, sampe di daerah Kayon-Bambu Runcing dan Panglima Soedirman. Hahaha. Padahal itu melenceng banget dari kos-kosan. Harusnya kamu ke utara eh malah ke selatan.

September, 2014 Menghilangkan Kamera Digital

Ini adalah peristiwa menyedihkan bagi dompet saya.

Waktu itu Surabaya Carnival baru dibuka. Akhirnya di suatu malam mainlah saya bertiga, dengan Mbak Ucik dan Mbak Risa. Waktu itu kami naik wahana sejenis roller coaster. Tambang apa gitu namanya. Kebetulan kami membawa camdig kantor. Dan waktu itu ditaruh tas saya.

Saya ga sadar kalau waktu itu tas saya buka. Entah buka entah resletingnya rusak. Tas cewek sih waktu itu. Bukan tas punggung. Dan setelah selesai bermain putaran-turunan-naikan menjungkir balikkan isi perut itu, saat turun saya sadar. Kameranya sudah raib. Ga ada. Dompet saya masih, hape masih, tapi kamera ga ada.

Akhirnya lapor ke petugas, dan muter-muter nyari kamera. Ga ketemu. Jadilah saya ganti kamera itu. Nikon Coolpix, harga 1juta sekian. Saya aja ga pernah beli kamera pocket, ini malah beli buat lainnya. Satu juta waktu itu cukup membuat dompet saya menangis. Ndak papa, banyak-banyak puasa ya.😂😂😂

[lawass-oke]

Kamera Digital Olympus MJU 9000 Fungsi normal Flash ON 12 MP Bodi masih utuh dan bagus Zoom in Zoom out lancar Memory 8GB Tombol tombol semua aman dan masih empuk Batre baru, awet pastinya Tipe yg jarang jarang keluar nih Cocok utk dikoleksi Minus layar kerutt, tp masih terlihat jelas dan tdk mempengaruhi hasil . Kelengkapan unit kamera, memory, baterai, dan charger ori . Minat 085728394499 WA Lokasi Solo . #kameradigital #olympusmju #camdig #digicam #jualkameradigital #jualcamdig #jualkamerajakarta #jualdigicam #kamerapocket #jualkamerapocket #jualkamerasecond #jualkamerabandung #digicamindonesia #camdigmurah #jualkamerajogja https://www.instagram.com/p/CppyhAbvOYe/?igshid=NGJjMDIxMWI=

[tiaragadget-blog]

Tripod Gorilla Bonus Holder U Smartphone Harga: 32.000 (Pasaran: 50.000) Berat 300 gram 1. Bisa digunakan untuk camdig 2. Bonus holder U 3. Ketiga kakinya bisa dilipat/tekuk/menggantung 4. Bisa dipakai sebagai tongsis 5. Tahan lama 6. Warna putih, kuning, pink, biru, merah, hijau BELI SEKARANG! LINE: @tiaragadget (pakai @ ya) WA: 085775209348 Termurah hanya di: @tiaragadget #tiaragadget #tripod #tripodsmartphone #tripodstable #tripodkuat #tripodstabil #tripodiphone #tripodsamsung #tripodsony #tripodhandphone #tripodmurah #jualtripodsmartphone #jualtripod #tripodkakitiga #tripodbagus #tripodtahanlama #tripodawet #tripodmodern #tripodsimpel #tripodflexibel #tripodapple #tripodcamera #tripoddslr #tripodcameradigital #tripodcamdig #tripodtekuk

[thruherlens]

Gedung Filateli, Jakarta.

Edisi jalan-jalan random kesekian kalinya. Setelah dari Pasar Baru buat benerin camdig dan bingung mau ngapain/ke mana, akhirnya iseng buka instagram Pos Bloc (yang berlokasi di bekas Gedung Filateli). Ternyata lagi ada pameran foto dari GJFA soal kerusuhan Mei 1998, so here I am.

Meski gue gak ngerti fotografi, tapi cukup seru juga sih liat-liat foto di sini karena banyak nilai sejarahnya.

[novandhawilyama]

• Belajar dari Nabi Musa • Beliau saat ada masalah dikit sebut "Rabbi", tiap ada masalah dikit sebut "Illahi", tiap ada masalah dikit sebut "Ya Allah" • Saat beliau ada banyak masalah, makin lari ke Allah.. Saat beliau makin labil, makin mendekat ke Allah.. Saat beliau ngerasa beban hidup makin berat, beliau makin sering sujud ke Allah.. • Jadi, kemana lagi kita mau lari dan keluar dari tiap masalah, kalo bukan ke Allah? Adakah yang lebih sabar, daripada sabarnya Allah mendengar segala permasalahan dan keluh kesah kita ? "Laillahaillallah" • 📷 : Sunset di Alas Purwo waktu KKL, bermodalkan camdig biasa, tapi rindu akan tempat ini luar biasa ❤ (di Alas Purwo National Park)

[servicekamerasidoarjo-blog]

081-8381-635(XL), Service Camera Digital Sidoarjo, Service Camera Digital Slr Sidoarjo, Service Camera Dslr Sidoarjo

Service Camdig Canon Sidoarjo, Service Camera Canon Sidoarjo, Service Camera Canon 1000d Sidoarjo, Service Camera Canon 500d Sidoarjo, Service Camera Canon 550d Sidoarjo, Service Camera Canon 60d Sidoarjo, Service Camera Canon 7d Sidoarjo, Service Camera Canon Dslr Sidoarjo, Service Camera Canon Eos Sidoarjo, Service Camera Canon Harga Sidoarjo

Melayani Service Segala Macam Merk Kamera DSLR, Pocket. Kami siap membantu segala macam kerusakan kamera kesayangan Anda, Untuk Wilayah Sidoarjo dan sekitar nya bisa datang ke service center kami :

Petra Service Camera Green Park Regency GG - 15B, Sekardangan - Sidoarjo 61215

No Telp : 081-8381-635(XL)

Kami Buka Dari Jam 09.00 WIB - 17.00 WIB

By : Bpk. Romadhon Dhani (SMK Muh 1 Taman)

[princessadenan]

Listening to Trouble by Coldplay

❤️ *mantenginlaptopsaya *blmmoveon #cantgetenoughyet 🙌🏻 #nw video 2 camdig burem semua😭 at Komplek pertamina pondok ranji ciputat – Preview it on Path.