Tumgik
#dunia laksmi
baliportalnews · 10 months
Text
Bertemu Dubes Prancis, Pj Gubernur Bali Bahas Potensi Kerjasama Strategis
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, DENPASAR - Penjabat (Pj) Gubernur Bali, S.M Mahendra Jaya menerima audiensi Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone, terkait pembahasan beberapa poin kerjasama strategis antara Bali dan Perancis, pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Tamu Gubernur Bali, Kantor Gubernur pada Kamis (16/11/2023). Dalam kesempatan tersebut, Duta Besar Prancis untuk Indonesia, Fabien Penone yang didampingi Atase Kerjasama Bahasa Prancis, Julie Duperoir dan Direktur Alliance Française Bali, Denys Cennet menyampaikan, bahwa hubungan kerjasama antara Indonesia-Prancis selama ini sangat terjalin dengan baik, begitu pula dengan Bali dimana terdapat 8-12 ribu ekspatriat Perancis yang tersebar di Indonesia termasuk di Bali. Untuk itu, Bali sangat penting dan merupakan aset bagi Prancis tidak hanya sekedar diplomasi namun lebih jauh untuk menjalin kerjasama-kerjasama strategis yang bisa memberikan multiplier efek bagi kedua belah pihak. Menurutnya, terdapat beberapa kerjasama strategis yang bisa difokuskan, seperti pada bidang pariwisata karena belum ada kerjasama yang valid pada bidang kerjasama kultural antara Bali dan Prancis. Untuk itu, kerjasama pariwisata dalam hal kultural seperti seni kontemporer atau seni kreatif lainnya dapat menjadi poin strategis yang bisa dibangun antar kedua belah pihak. Selain itu, Dubes Fabien Penone mengatakan, selain pariwisata, kerjasama dalam peningkatan keterampilan khusus baik bagi sekolah SMK maupun Politeknik bisa dibangun kerjasama, mengingat saat ini Prancis juga sedang berupaya membangun sekolah Internasional Prancis di Indonesia. Saat ini telah terdapat 400 siswa yang bersekolah di tempat tersebut, ke depannya diharapkan lebih banyak bisa menampung siswa Indonesia yang ingin bergabung di sekolah Internasional Prancis ini. Lebih dari itu, kerjasama di bidang lingkungan hidup seperti penanganan sampah yang saat ini menjadi masalah tersendiri bagi Bali. Untuk itu, pihaknya berjanji akan menghubungkan kepada investor yang bisa menangani permasalahan sampah, sehingga bisa membantu Bali dalam penanganan sampah tersebut. Menanggapi hal itu, Pj Mahendra Jaya menyambut baik dan berterima kasih atas perhatian Pemerintah Prancis terhadap Bali. Memang kedatangan wisatawan asal Perancis saat ini menduduki peringkat ketujuh dengan jumlah kunjungan dari awal tahun sampai Oktober 2023 sebanyak 162.128 orang wisatawan. Hal ini sangat baik bagi Bali yang sedang berusaha bangkit dari pasca pandemi Covid-19 yang membuat ekonomi Bali terpuruk. Lebih jauh, Pj Gubernur juga meminta bantuan kepada Dubes Prancis untuk membantu Bali dalam penanganan sampah, karena sebagai jendela pariwisata dunia maka pengelolaan sampah harus segera diatasi sehingga dapat menjaga citra pariwisata Bali di mata dunia. Mahendra menyampaikan, bahwa pada bulan Februari tahun 2024 nanti Bali akan mulai memberlakukan pungutan bagi wisatawan asing yang datang ke Bali. Dana ini akan digunakan untuk menjaga pelestarian lingkungan dan pelestarian budaya. Bali juga sedang mendorong penggunaan bahan bakar non fosil dan kendaraan listrik dengan target zero emission pada tahun 2045. Mahendra berharap Dubes Prancis dapat membantu mensosialisasikan hal-hal tersebut kepada warganya. Hadir mendampingi Pj Gubernur dalam kesempatan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan dan Olahraga Provinsi Bali, Boy Jayawibawa, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Bali, Made Teja dan Kabid Pengembangan Kelembagaan dan SDM Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Vera Laksmi Dewi.(bpn) Read the full article
0 notes
aksarabumilangit · 1 year
Text
Mengintip Proses Kreatif di Balik Karya Denny JA 20: Lotre Kehidupan
Dalam dunia seni dan sastra Indonesia, tidak bisa dipungkiri bahwa nama Denny JA merupakan salah satu yang paling diakui. Dengan karya-karyanya yang penuh makna dan kualitas yang tak terbantahkan, Denny JA telah berhasil mencuri perhatian publik dan menginspirasi banyak orang. Salah satu karya terbarunya yang menarik adalah Denny JA 20: Lotre Kehidupan. Dalam artikel ini, kita akan mengintip proses kreatif di balik karya tersebut. Pertama-tama, mari kita bahas sedikit tentang Denny ja. Denny JA adalah seorang sastrawan, penulis, dan juga pendiri Laksmi Pamuntjak Institute. Dia telah menulis banyak novel, cerpen, dan puisi yang semuanya dikenal karena kekuatan naratifnya yang menggugah. Denny JA juga dikenal sebagai seorang yang vokal dalam menyampaikan pandangannya tentang politik dan sosial di Indonesia. Dalam Denny ja 20: Lotre Kehidupan, Denny JA mengajak pembaca untuk merenung tentang kehidupan dan takdir. Melalui kisah-kisah yang dibawakan dalam buku ini, Denny JA menggambarkan bagaimana kehidupan seseorang dapat dipengaruhi oleh banyak faktor yang tak terduga. Ia menunjukkan bahwa takdir seseorang seringkali ditentukan oleh kejadian-kejadian yang mungkin terasa seperti sebuah lotre. Salah satu ciri khas dari karya Denny JA adalah penggunaan bahasa yang indah dan puitis. Dalam Denny JA 20: Lotre Kehidupan, Denny JA menggunakan bahasa yang lugas namun sarat dengan makna. Ia mampu menggambarkan perasaan dan emosi dengan sangat mendalam dan menghadirkan gambaran yang jelas dalam pikiran pembaca. Dalam proses kreatifnya, Denny JA seringkali menghabiskan banyak waktu untuk melakukan riset yang mendalam. Ia ingin memastikan bahwa setiap detail dalam karyanya terasa autentik dan kredibel. Denny JA juga seringkali melakukan wawancara dengan orang-orang yang memiliki pengalaman yang relevan dengan topik yang sedang ia tulis. Hal ini membantu Denny JA dalam memperoleh wawasan yang lebih dalam dan memperkaya cerita yang ia buat. Selain itu, Denny JA juga seringkali menggunakan teknik penulisan non-linear dalam karyanya. Ia suka menggabungkan berbagai sudut pandang dan mengaitkannya dengan cara yang tidak terduga. Ini memberikan kesan yang unik dan menarik dalam karya-karyanya. Dalam Denny JA 20: Lotre Kehidupan, Denny JA menggunakan teknik ini untuk menggambarkan betapa rumitnya kehidupan dan takdir seseorang. Dalam proses penerbitan bukunya, Denny JA juga sangat selektif dalam memilih penerbit yang akan menerbitkan karyanya. Ia ingin memastikan bahwa karyanya diterbitkan dengan kualitas terbaik dan didistribusikan dengan baik. Denny JA juga memiliki hubungan yang erat dengan tim redaksional yang membantunya dalam mengedit dan menyusun karya-karya tersebut. Dalam kesimpulannya, Denny JA 20: Lotre Kehidupan adalah bukti nyata dari proses kreatif yang luar biasa dari Denny JA. Dengan menggunakan bahasa yang indah dan puitis, Denny JA mampu menghadirkan kisah-kisah yang mencerahkan dan memikat pembaca. Melalui riset yang mendalam dan penggunaan teknik penulisan non-linear, Denny JA berhasil menciptakan karya yang autentik dan kredibel. Dengan penerbitan yang selektif dan kerja sama yang erat dengan tim redaksional, Denny JA memastikan bahwa karyanya terbit dengan kualitas terbaik. Denny JA 20: Lotre Kehidupan adalah karya yang patut diapresiasi dan menjadi inspirasi bagi banyak orang. Dalam dunia seni dan sastra Indonesia, Denny JA adalah sosok yang patut diacungi jempol. Karya-karya besarnya telah memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangan seni dan sastra di Indonesia. Dengan Denny JA 20: Lotre Kehidupan, kita dapat melihat langsung proses kreatifnya dan mengapresiasi keindahan dan kualitas karya-karyanya. Semoga karya-karya Denny JA terus menginspirasi dan memberikan dampak positif bagi masyarakat Indonesia.
Cek Selengkapnya: Mengintip Proses Kreatif di Balik Karya Denny JA 20: Lotre Kehidupan
0 notes
realita-lampung · 1 year
Text
Lampung Terpilih Menjadi Tema Pada Kontes Kecantikan Puteri Indonesia 2023
Tumblr media
BANDARLAMPUNG - Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menyambut baik dan memberikan dukungan penuh dipilihnya Provinsi Lampung sebagai tema dalam Kontes Kecantikan Puteri Indonesia 2023. Dia berharap hal ini akan memberikan dampak bagi pengembangan pariwisata Lampung secara nasional dan internasional. Hal itu disampaikan Gubernur saat menerima audiensi dari Yayasan Puteri Indonesia (YPI) di Mahan Agung, Kamis (30/3/2023) malam. "Kami sampaikan penghargaan dan ini suatu kebanggaan sekaligus menjadi peluang bagi Lampung untuk bisa lebih dikenal tidak hanya nasional namun di kancah internasional. Dan ini harus kita respons dengan baik selaku tuan rumah," ujar Arinal. Ia menuturkan pihaknya akan memfasilitasi dan memberikan informasi segala potensi yang luar biasa yang ada di Lampung untuk bisa dieksplor. Baik itu pariwisata, budaya, kain, kuliner, UMKM, tarian, musik tradisional, satwa dan lainnya. "Lampung memiliki potensi yang luar biasa dan keindahan alamnya. Kita punya Anak Gunung Krakatau, Taman Nasional Way Kambas (TNWK) dan pantai-pantai yang indah diantaranya Pahawang, Teluk Kiluan, Tanjung Setia dan lainnya," katanya. Arinal meminta instansi terkait bersama Kabupaten/Kota dan Himpunan Pengusaha Muda Indonesia berkolaborasi dengan YPI untuk membuat konsep dengan sebaik mungkin dan hasil yang maksimal. "Kita persembahkan kekayaan dan keindahan Lampung dari segala sisi. Kita berikan yang terbaik Lampung sebagai tema Puteri Indonesia 2023," katanya. Dalam kesempatan itu, Arinal mengajak seluruh masyarakat Lampung untuk mendukung dan mendoakan Lulu Zaharani Krisna sebagai perwakilan Lampung dalam pemilihan Puteri Indonesia Lampung 2023. Malam final Puteri Indonesia 2023 sendiri akan dilaksanakan pada 19 Mei 2023 mendatang. Selain itu, Arinal juga meminta masyarakat mendukung Shahnaz Rafika, Puteri Indonesia Lampung Favorit 2023 untuk juga bisa masuk sebagai finalis Puteri Indonesia Lampung 2023 perwakilan Lampung II. Dalam pertemuan itu, hadir Direktur PT Mustika Ratu Tbk sekaligus Ketua Pemilihan Puteri Indonesia Nasional Kusuma Ida Anjani dan Ketua Bidang Komunikasi YPI Mega Angkasa. Hadir pula Laksmi Shari DeNeefe Suardana (Puteri Indonesia 2022), Cindy May McGuire (Puteri Indonesia Lingkungan 2022) dan Adinda Cresheilla (Puteri Indonesia Pariwisata 2022). Ketua Pemilihan Puteri Indonesia Nasional Kusuma Ida Anjani menilai bahwa Lampung sangat kaya akan potensi seperti pariwisata dan kebudayaannya. Ia menyebutkan pihaknya memilih Lampung sebagai tema Puteri Indonesia 2023. "Lampung punya potensi besar dan atas dasar itu Lampung kita angkat sebagai tema Puteri Indonesia 2023. Ide itu kita matangkan dan kita datang ke Lampung," ujar Kusuma. Kusuma menyebutkan kunjungan ke Lampung ini diawali dengan syuting atau pembuatan video opening oleh Puteri Indonesia, Puteri Indonesia Lingkungan dan Puteri Indonesia Pariwisata 2022 yang saat ini sedang berjalan. Salah satu tujuan lokasinya yaitu TNWK. "Kita menghadirkan 3 Puteri 2022 ini terlebih dahulu, baru selanjutnya seluruh finalis Puteri Indonesia 2023 yang berjumlah 45 finalis akan datang ke Lampung," katanya. Ketua Bidang Komunikasi YPI Mega Angkasa mengatakan YPI terus menjalin komunikasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung, HIPMI dan pihaknya lainnya mengenai potensi dan keindahan alam mana saja yang akan ditampilkan. Ia menuturkan termasuk juga terus membangun komunikasi bersama dengan Ketua Dekranasda Provinsi Lampung Ibu Riana Sari Arinal terkait kerajinan apa saja yang bisa di eksplor seperti kain tradisional Lampung atau lainnya. "Kain Lampung ini nantinya akan dipakai seluruh finalis dan juga 3 ratu kecantikan dunia yang akan hadir," ujar Mega.(Adpim) Read the full article
0 notes
anwitacitriya · 7 years
Photo
Tumblr media
A commissioned illustration for poetry book.
83 notes · View notes
yuningsihabdulhadii · 4 years
Text
"Apa yang bisa menjadi cukupmu, tidak perlu dilebih-lebihkan"
Teringat percakapan di salah satu scene film "padman" ketika pari bertanya ke laksmi kenapa dia ngga nge-matenin hasil penemuanya agar bisa jadi horang kaya raya. Trus laksmi ngejawab kurang lebih kayak gini, kalau dia nge-matenin itu inovasi dalam dunia ilmu ngga akan berkembang, trus terkait harta, dia bilang kalau apa yang didapet sekarang itu sudah cukup, toh kita ngga akan makan dan minum pake emas.
Dialog tadi jadi trigger buat aku ketika memutuskan untuk lanjut studi tanpa beasiswa. Pengalaman beberapa kali ikut beasiswa dan gagal.
Sejujurnya agak gambling juga sih karena biaya S2 yang ngga sedikit bisa dialihkan untuk DP KPR. Dan keluarga juga ngga bisa terlalu banyak membantu dalam hal support materi, ditambah lagi setelah selesai studi juga masih belum ada kepastian kerja.
Tapi ditengah ke gamblingan itu aku jadi teringat akan janjinya Allah, "Alaisallahu bi kaafin 'abdah?" Bukankah Allah yang mencukupi Hamba-nya? (Qs Az-zumar :36)
InsyaAllah kalo niatnya baik, Allah akan cukupkan.
Dan hari-hari ini, aku jadi bersyukur juga sih, lebih tepatnya bersikap untuk mengikhlaskan. Kalau saja uang tabunganku ngga dipake buat biaya pendidikan, mungkin aja kapake buat hal-hal lain yang kurang bermanfaat. Toh sama aja ini juga bagian dari investasi, sama aja jika uang itu kugunain buat inves diemas misalnya.
Lah trus apa hubungannya dengan quote diatas, ngga ada sih hehe, hanya saja dari keputusan ini sebagai ajang salah satu latihanku untuk punya mindset bahwa ukuran yang kugunakan untuk menilai sesuatu adalah bukanlah yang tampak, bukan duniawi, dan bukan materi saja tsaah. Sekian hatur nuhun..
4 notes · View notes
pagiyangdingin · 5 years
Text
Pagi itu aku melihatnya sedang menyapu daun-daun mangga yang berserakan di halaman rumahnya ketika aku dan Kliwon tiba. Terakhir kali aku mampir ke rumah itu tiga tahun yang lalu, dan suasananya masih sama, sejuk. Ia tak meyadari kedatanganku sampai aku dan Kliwon mengetuk-ketuk teralis besi pagar rumah dengan arsitektur modern itu. Ia menoleh ke arah kami dengan pandangan bertanya-tanya, menyipitkan mata dan kedua alisnya mengerut berkumpul di dahinya. Karena sadar mungkin saja dia pangling setelah sekian lama tak bertemu, aku melepas helm dan kaca mata minusku dan melempar senyum semanis mungkin kepadanya.
“Ah Andi…” teriaknya setelah hampir 10 detik mengamati. Ia bergegas membuka pagar besi yang cuma setinggi dada.
“Hai Kristin! Kukira tadi aku salah orang atau kamu sudah sepenuhnya amnesia. Aku begitu cemas.” Aku menyalaminya.
Ia tertawa, “70 persen, amnesia.”
Lesung di kedua pipi Kristin kini tampak begitu nyata. Kesan terkuat yang teringat olehku tentang Kristin… ya lesung indah itu. Kini tidak samar-samar lagi setelah mengendap begitu lama dalam bayang-bayang.
Aku dan Kliwon kemudian menikmati suguhan secangkir kopi dan camilan biskuit. Duduk mengobrol di beranda rumah. Berkali-kali nostalgia dan bertukar kabar. Lalu tiba pada satu momen ketika semuanya menjadi hening. Senyap dan menegangkan.
“Sudah setengah tahun ini…” Kata Kristin lirih. Matanya menerawang jauh ke atas seakan-akan mampu menembus awan, “Aku tidak pernah mendengar kabar apapun tentang Albar…”
Hening menyergapku. Sebetulnya aku menanti-nantikan momen ini, tetapi ketika momen itu tiba, entah bagaimana sekujur tubuhku tiba-tiba dilanda hawa yang begitu dingin, darahku seperti membeku. Aku masih menunggu. Kristin mengerlingkan matanya kepadaku.
“Ada apa dengan dia?”
Tak sepatah kata pun keluar dari mulutku, sebagai jawaban aku mengeluarkan sesuatu untuk dia dari dalam tasku.
Mata Kristin terbelalak melihatnya.
***
Di tempat lain di timeline yang berbeda, di sebuah ruang keluarga, hening bergelayut merambati malam. Sebuah asbak tergeletak sedih di atas meja, ia menampung abu lama yang telah mengeras, dan segunung abu baru yang pucat. Kopi-kopi tinggal setengah dalam gelas, menampakkan lingkaran hitam yang tingginya nyaris sama persis satu sama lain. Satu dua semut berlarian di meja yang lengket oleh lingkaran-lingkaran bekas kopi.
“Semalam kami sempat berdiskusi dengan Pak Haji Salim…”
“Aku tak paham maksudnya, Pak Dhe?” Albar merebahkan punggunya di senderan sofa di samping ibunya.
Orang yang duduk di seberang Albar dan di sapa dengan Pak Dhe itu mengerlingkan matanya ke arah Bu Aisyah, Ibu Albar, di depannya dan kepada Ayah Albar di sampingnya. Semua orang diam.
Pak Dhe menghisap rokok kreteknya dan perlahan-lahan mengepulkan asap dari bibirnya yang berkumis keperakan. Ia menjentikkan jarinya di atas asbak lalu menatap Albar dengan penuh perhatian.
“Kamu mengenal putrinya…” Kata Pak Dhe akhirnya dengan sangat hati-hati memecah kebisuan.
“Annisa.” Alis Albar terangkat.
“Kamu akan menikah dengannya.”
Bagai tersengat listrik, mata Albar terbelalak. Ia terhenyak di kursinya dan dunianya tiba-tiba goyah. Ia kaget setengah mati.
“Kami mendiskusikan ini, karena kami beberapa kali mendapati kalian sering jalan-jalan bersama. Kami mendapati kalian sering tersenyum satu sama lain. Kalian sudah menjadi buah bibir tetangga. Dan kami setuju untuk menikahkan kalian berdua. Kalian sungguh serasi. Annisa cantik, pinter, rajin mengaji, berbakti dengan orang tuanya. Ia juga sangat sopan terhadapan tetangga-tetangganya.” Jelas Ayah Albar. Ia seorang pendiam dan tak terbiasa berbicara panjang lebar, tetapi untuk Albar ia melakukannya.
“Lagi pula hasil hitungan weton kalian…. sempurna.” Pak Dhe menambahkan.
“Tidak. Aku telah memutuskan akan menikah dengan seseorang,” Albar menoleh kepada Ibunya, ia menatap lekat-lekat ke dalam mata ibunya, lalu katanya dengan lirih “Kristin.”
“Kristin?!” Bu Aisyah tersentak tak kalah kaget dan langsung muntab tak karu-karuan “Kristin seorang Kristen itu? Tidak Albar! Tidak!”
“Ibu tahu ia seorang Kristen?”
Kedua mata anak beranak itu saling bersitatap, membaca ke dalam pikiran satu sama lain. Lapisan-lapisan ingatan yang telah mengendap kini mengapung kembali. Setengah tahun yang lalu Albar mengajak teman-temannya dalam rombongan untuk mendaki gunung. Dalam perjalanan itu mereka singgah ke rumah Albar. Kristin ikut dalam rombongan itu.
“Ibu perkenalkan temen-temen Albar…” Albar menunjuk satu persatu teman-temannya “Ini Satria, Maulana, Ridho, Idris, Farisa, Laksmi, Nina…” mereka bersalaman berganti-gantian, “… dan ini… Kristin.” Albar tersenyum begitu pula Kristin.
“Kristin?” ulang Ibu Albar lirih.
Kristin tersenyum bersalaman dan mencium tangan Bu Aisyah.
“Ibu?” Albar memanggil. Menyadarkan ibunya dari lamunan.
“Kristen, Budha Hindu… Kamu tidak akan menikah dengan orang-orang ini. Kamu seorang Muslim, Albar! Ibu tidak akan pernah merestui kamu menikah dengan perempuan bernama Kristin ini!”
“Tapi, Bu!”
“Tidak!!!” tegas Bu Aisyah “Kamu seorang Muslim! Kamu tidak akan pernah menikah dengan seorang Kristen atau orang beragama apapun lainnya. Kalau kamu melakukannya… kamu tidak akan lagi menjadi anggota keluarga ini, namamu akan di hapuskan dari daftar keluarga. Nasab dan cabang keluargamu akan diputuskan. Kamu akan diasingkan dan tidak diterima lagi di kampung halaman ini! Paham?!!”
Albar mengepalkan tangannya, mengeraskannya. Bulir-bulir keringat jatuh dari pelipisnya. Tubuhnya tegang. Tulang-tulang rahangnya menonjol. Albar melenggang pergi meninggalkan Ibunya, Pak Dhe dan… dan ayahnya yang diam seribu bahasa mengamati ketegangan itu.
Albar mengemasi barang-barangnya. Apapun dijejalkan dengan marah kedalam keril peralatan mendaki gunungnya. Albar terhenyak dan frustasi.
***
Sebulan yang lalu, bulan Mei, di suatu stasiun. Kristin memeluk Albar begitu erat. Ia tak peduli dengan orang yang sedang berlalu lalang di sekitarnya. Pegangan tangannya begitu kuat dan tak ingin terlepaskan. Kristin tak rela melepas kepergian Albar sore itu.
“Aku pulang dulu…” ungkap Albar lirih namun oleh Kristin hanya disambut dengan genangan air mata yang meleleh di pipinya. Ia menggeleng-geleng.
“Kristin…” Albar mengelus pipi Kristin dengan tangan kanannya. Sementara tagan kirinya tak dibiarkan sekejap pun oleh Kristin lepas dari genggamannya yang erat. “Kristin, apakah sesuatu telah terjadi?” Albar menghapus air mata yang terus bercucuran di pipi Kristin. “Aku hanya pulang sebentar seperti yang selalu terjadi. Pulang dan kembali lagi ke sini. Apakah ada sesuatu yang mengganggumu?”
Kristin menggeleng.
Albar meraih pinggang Kristin, menariknya kedalam pelukan dan mendekapnya dengan penuh kasih sayang.
Kristin menangis, wajahnya ia benamkan di dada Albar.
Peluit meraung-raung.
Sekali lagi Albar memberikan pelukan terhangatnya. Lalu ia mencium kening Kristin. Dengan rasa berat perlahan-lahan Kristin melepaskan pengangan tangannya.
Sepasang kekasih itu saling melambaikan tangan. Dan mereka berpisah.
Itu adalah kenangan terakhir Albar kepada Kristin. Lambaian tangan itu. Dan tangis yang masih bercucuran di pipi indahnya.
~~Dermaga saksi bisu, waktu ku kecup keningmu// perlahan kau lepaskan pegangan tanganku// aku lihat kau menangis//~~
~~Lambaian tanganmu masih ku ingat selalu// itu yang terakhir ku melihat dirimu//~~ (Bukan aku Tak Cinta: Iklim)
Terasa sesak dan begitu sebah di dada mengenang kisah cinta dan jalinan asmara yang sudah dijalani bersama-sama selama 5 tahun itu. Kisah cinta yang saling memahami, saling menjaga dan tak pernah mempertanyakan ataupun mempersoalkan tentang keyakinan beragamanya satu sama lain. Mereka begitu toleran. Bahkan terlalu sering dan teramat sering Kristin mengantar dan menanti ketika Albar hendak menjalankan ibadah sholat Jum’at. Begitu pula Albar berulang kali mengantar atau menjemput Kristin di Gereja pada Kebaktian di hari Minggu.
***
Tak pernah terbayangkan oleh Kristin, ia akan menerima surat undangan dari Albar. Tak pernah sekejap saja—sekalipun hanya dalam angan-angan—Kristin pernah membayangkan akan menerima undangan pernikahan dari lelaki bernama Albar, kekasihnya. Dan sangat sulit bagi Kristin untuk mempercayainya; sangat tidak mudah baginya untuk menerima kenyataan bahwa undangan itu benar-benar dari Albar dan dikirimkan khusus kepadanya setelah apa yang mereka jalani bertahun-tahun di tanah perantauan.
Cinta dan realita memang terkadang sangat aneh. Cinta tak pernah bisa dilogika, dan realita sekalipun sangat nyata seringkali tak mudah untuk diterima. Bagaimana tidak aneh, Albar sangat mencintai Kristin begitu juga sebaliknya, Kristin sangat mencintai Albar bahkan Kristin sangat yakin, dunia tidak akan pernah ada tanpa Albar. Namun bila dihadapkan dengan realita, cinta, hanya sekedar cinta saja, ia tak cukup untuk menyatukan dua hati manusia dalam ikatan suci pernikahan. Maka sungguh sangat naif, mereka yang memandang cinta adalah segala-galanya. Sungguh naif apalagi jika dihadapkan dengan keabadian, cinta dua orang manusia adalah fana belaka.
~~Lalu kucoba bertanya untuk apa cinta kita// sekian lama kita bina hanya berbuah derita// Oh Sheila tabahkanlan suratan di dirimu// Oh Sheila relakanlah kita harus berpisah//~~ (Sheila: Iklim)
Malam telah larut. Melalui jendela Kristin melihat jalanan telah sepi. Pohon mangga di halaman bergoyang-goyang tertiup angin, beberapa daun jatuh. Garis-garis gerimis yang lembut terlihat begitu jelas di bawah bohlam lampu jalanan. Garis-garisnya yang serupa jarum menambah pedih yang menusuk-nusuk dada Kristin.
Kristin memandangi bayangan dirinya yang jatuh dalam cermin meja riasanya. Rambutnya berantakan awut-awutan. Bekas air mata yang telah mengering begitu jelas di bawah matanya yang sembab. Di genggaman tangannya ia memegang surat undangan pernikahan Albar yang dititipkan kepada sahabatnya.
“Dak dak dak…”
Kristin sadar dari lamunanya.
“Dak dak dak…” Seseorang mengetuk kaca di jendela kamarnya.
“Dak dak dak…” terdengar lagi ketukan itu, lebih keras.
Kristin membuka jendela kamarnya yang berada di lantai dua.
“Al… Al… Albar?” seru Kristin kaget bukan kepalang.
Albar tak peduli. Ia membuka lebar jendela itu dan masuk ke dalam kamar Kristin dan langsung memeluknya. Erat sekali pelukannya. Kristin terbujur kaku. Kaget dan tak percaya. Ia begitu shock hingga tak sanggup membalas pelukannya.
Bermenit-menit lamanya sepasang kekasih itu berpelukan. Memadu rindu yang tak karuan. Keduanya memejamkan matanya. Melepaskan beban dan resah yang seakan-akan tak bisa mereka tanggungkan.
“Albar…” bisik Kristin.
Albar membalas dengan memeluknya lebih erat.
“Kenapa kau ada di sini? Bukankah esok kamu akan melaksanakan akad yang suci itu?”
“Diam, Kristin!” geram Albar.
Kristin akhirnya membalas pelukan Albar setelah sekian lama, sejak terakhir kali di stasiun.
“Jelaskan padaku, Al.” Kata Kristin tenang.
“Aku mencintaimu, Kristin.” Jawab Albar.
Kristin menggeleng dalam pelukan Albar.
“Apa artinya ini?” Kristin mengisyartkan akan undangan itu, “Aku tidak ingin menjalani kehidupan yang seperti ini, Al”
Mereka kemudian saling melepas pelukannya. Mata sepasang kekasih itu saling bersitatap.
“Semoga engkau bahagia, Al.” Mata Kristin yang telah mengering itu meneteskan air mata cintanya sekali lagi dan membasahi Undangan Pernikahan itu.
~~Surat undanganmu pernikahan itu kugenggam erat di tanganku// hanya do’a restu yang kupersembahkan semoga engkau bahagia//~~ (Surat Undangan: Poppy Mercury)
Naifnya Cinta © Andy Riyan | 2019
1 note · View note
carilahmas · 3 years
Text
PROFIL dan Fakta Harry Pantja, Mantan Presenter Acara Gaib, yang Kini Berjuang Lawan Stroke
PROFIL dan Fakta Harry Pantja, Mantan Presenter Acara Gaib, yang Kini Berjuang Lawan Stroke
OtoMobile.id – Berikut fakta presenter acara Dunia Lain, Harry Pantja yang kini sedang menderita penyakit stroke. Diketahui kini Harry Pantja sedang berjuang melawan stroke yang dideritanya. Kabar ini dibenarkan oleh istri Harry Pantja, Imelda Laksmi pada Selasa, (18/1/2022) dikutip dari Kompas.com. Baca juga: PROFIL Sheila Dara Aisha, Pemain Film yang Kini Jadi Istri Vidi Aldiano, Awali Karier…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
hinduchannel · 3 years
Photo
Tumblr media
Selamat Hari Suci Soma Ribek Dalam kitab Devi Bhagavata Purana (Skhanda IX), Dewi Sri yang dikenal dengan nama Sri-Laksmi sebagai pendamping dari Mahavisnu di dalam memelihara dunia ini. Dewi Sri atau Sri-Laksmi sebagai ibu pertiwi akan memberikan segala kekayaan yang dimilikinya pada manusia untuk dapat hidup. Dengan kasih sayangnya seorang ibu akan memberikan anak-anaknya segala sesuatu yang dibutuhkan bukan atas dasar keinginan yang berlebihan. Veda melalui cerita itu sesungguhnya memberikan pemahaman pada manusia, bahwa tanah atau pertiwi merupakan unsur yang terpenting untuk dijaga, agar manusia dapat hidup di dunia ini. Pemujaan kepada Dewi Sri-Laksmi yang digambarkan dalam kitab Purana secara fundamental sebagai simbolisasi dari sebuah sikap bagaimana manusia hendaknya menjaga dan melestarikan alam agar tetap terjaga dan lestari. Pemujaan di dasari atas sikap bhakti (kasih sayang) kepada Dewi Sri-Laksmi dalam mitologi Purana dapat dimaknai pula agar manusia dengan kasih menjaga kesuburan tanah, terlebih tanah pertanian. Sebagai Dewi Kemakmuran, pemujaan kepada Bhatari Sri dirayakan pada saat soma ribek, hari senin / soma pon sinta. Dan Muspa kehadapan dewi Sri atau dewi yang berstana di pura Ulun Suwi dan Ulun Danu, dengan sarana Kwangen, dan mantram kramaning sembah dalam ganapatyananda disebutkan dapat diucapkan sebagai berikut: Om Sridhana dewika ramya Sarwa rupawati tatha Sarwa jnana maniscaiwa Sri – sri dewi namostute Om-Tuhan; Sri-pemberi anugrah; dana-kekayaan;dewi-dewi; ramya-cantik Sarwa-segala; rupawati-perwujudan kecantikan; tatha-seperti Sarwa-segala; jnana-pengetahuan; mani-sumber; caiwa-dan juga Sri-dewi Sri; sri-pemberi anugrah; namostute- semba sujud Ya Tuhan, Engkau yang menganugrahkan segala kekayaan, berwujud dewi yang sangat cantik Yang merupakan perwujudan segala keindahan Dan juga merupakan sumber segala pengetahuan Sembah sujud kami pada Dewi yang memberikan segala anugrah. Om Maha Laksmi ca vidmahe Visnu patni ca dhimahi Tanno Laksmi pracodayat Om Shrim Maha laksmiyai ya namah #hinduchannel #hinduindonesia #somaribek https://www.instagram.com/p/CTM2_FxlC0j/?utm_medium=tumblr
0 notes
baliportalnews · 1 year
Text
Drupadi Menggugat Kemapanan Kekuasaan Lelaki
Tumblr media
BALIPORTALNEWS.COM, JAKARTA — Drupadi menggugat kesewenangan-wenangan kekuasaan laki-laki yang hampir selalu memperlakukannya secara tidak hormat. Perempuan dalam kisah Mahabharata itu bahkan melawan seluruh tindakan dan keputusan yang telah ditetapkan oleh raja dan para suaminya. Ia tidak ingin pelecehan terhadap dirinya berlangsung terus sampai di masa kini. Gugatan dan perlawanan Drupadi itu bisa disaksikan dalam lakon bertajuk Teater Monolog Drupadi, Sabtu (3/6/2023) pukul 20.00 WIB di Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), Pasar Baru, Jakarta Pusat. Lakon ini ditulis seniman Putu Fajar Arcana, yang sekaligus menjadi sutradara pertunjukan. Sejauh ini, seluruh persiapan pementasan telah dilakukan selama hampir tiga bulan di Denpasar, Bali. Menurut Produser Joan Arcana, Arcana Foundation yang ia dirikan sejak tahun 2011 selalu konsisten menangkap isu-isu aktual untuk kemudian dipresentasikan ke atas pentas. Saat ini, katanya, peristiwa tentang para perempuan yang mengalami kekerasan seksual dan dilecehkan seolah terus menderas tanpa henti. “Hukuman rupanya tak menjerakan para pelaku. Kekerasan seksual terhadap perempuan terus-menerus terjadi, di mana-mana. Ini memprihatinkan kami,” kata Joan, Sabtu (20/5/2023) di sela-sela latihan Drupadi di Denpasar, Bali. Joan menyebutkan beberapa peristiwa mengenaskan yang dialami para perempuan di Bandung, Bekasi, Jakarta, Sumatera Barat, dan beberapa daerah lain di Indonesia. Ia merasa bahwa harus ada cara lain untuk memberdayakan perempuan dan menggugah kesadaran para lelaki. Pementasan teater, katanya, menjadi salah satu metode yang bisa dimanfaatkan untuk mengetuk kesadaran bersama, tentang betapa pentingnya menghargai dan menghormati perempuan. Namun, katanya, semua gugatan dan perjuangan itu tidaklah dalam kerangka saling mengalahkan. “Setidaknya perempuan diletakkan dalam posisi terhormat,” kata dia. Teater monolog Sutradara Putu Fajar Arcana mengatakan ia ingin menyajikan bentuk teater yang akrab dengan seluruh elemen penginderaan dalam diri manusia. Secara visual, para penonton akan diajak bertualang menikmati keindahan lanskap yang disajikan teknologi multimedia. Selain itu, secara auditif ia akan mengajak para penonton menyimak dan mendengar lagu, yang digubah oleh musisi dan aktris film Ayu Laksmi. Putu Fajar Arcana sejak awal telah memilih Ayu Laksmi untuk menggubah lirik-lirik yang ia tulis untuk pementasan Drupadi. Menurutnya, nuansa musik yang digarap Ayu pas dengan suasana yang ingin dia bangun dalam pementasan Drupadi. “Ayu itu berhasil memadukan musik dunia dengan materi kekayaan etnik yang kita miliki. Lakon ini juga berangkat dari kekayaan tradisi yang kita miliki, tetapi dipresentasikan dengan platform yang akrab dengan generasi di masa kini,” kata Putu, yang akbrab disapa Bli Can ini. Bentuk teater monolog yang ia pilih, tambahnya, dalam rangka menyederhanakan penyampaian curhatan yang diungkapkan Drupadi sepanjang pertunjukan. Namun, monolog Drupadi diperkuat dengan eksplorasi tari yang digarap koreografer internasional Jasmine Okubo, serta musik oleh Kadapat. Khsusus tentang Kadapat, Bli Can mengatakan digawangi oleh Yogi dan Barga, dua anak muda Bali yang menguasai musik tradisi, tetapi mengeksplorasinya melalui teknologi musik digital. Ayu Laksmi mengatakan ia sungguh beruntung mendapatkan lirik yang kaya akan makna. “Indah sekali, saya jadi mudah menggubahnya menjadi nyanyian,” katanya. Menurut pemeran Ibu dalam film Pengabdi Setan ini, menciptakan lagu yang diperuntukkan bagi sebuah pementasan agak berbeda dengan menyiapkan sebuah album. Semua lirik yang diberikan penulis naskah, ujar Ayu, merupakan satu rangkaian dengan cerita. “Jadi saya harus menangkap nuansa pentas, lalu mencari warna yang tepat agar menghasilkan lagu yang pas dengan bentuk pertunjukan,” ujar Ayu Laksmi. Sementara itu Jasmine Okubo mengungkapkan ia mengajak para penari sarat pengalaman dan prestasi dalam proyek pementasan Drupadi. Di antaranya ada penari muda bernama Thaly Kasih, yang pernah bermain dalam film The Seen and Unseen, garapan sutradara Kamila Andini. “Dia berbakat sekali, karena itu layak diberi kesempatan mengembangkan bakatnya,” tutur Jasmine, koreografer berdarah Jepang, tetapi lahir di Turki. Menurut Joan Arcana, pertunjukan ini bisa dihelat berkat dukungan Direktorat Jenderal Kebudayaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, serta Indonesia Kaya. Selain itu masih terdapat para donatur yang merasa berkepentingan untuk menyuarakan isu-isu seputar kaum perempuan.(bpn) Read the full article
0 notes
faiteavecamour · 3 years
Text
her point of view
Tumblr media
Luna Salma Damaris, akrabnya disapa Luna atau Salma oleh sekitarnya. Seorang gadis berdarah Jawa kental yang lahir pada 8 September 1993 di kampung halaman sang Ibu, tepatnya Semarang. Putri pertama keluarga muda-mudi milik Indra Tanaya Darmakusuma (1975) dan Citrawati Subadra (1977-2002), dua sejoli yang mampu menerjal segala rintangan dan cobaan yang menghadang di masa depan. Cemoohan demi cemoohan mereka telan mentah-mentah ketika menjalani pernikahan dini. Semua mereka lakukan semata-mata demi menata rumah tangga yang harmonis atas dasar cinta dan kasih sayang yang lebih besar, untuk keduanya juga untuk putri pertama mereka yang sebentar lagi akan lahir ke dunia.
Indra juga Citra, keduanya selalu menjadi yang terdepan dalam bidang akademis. Setelah sebelumnya Indra bersusah payah membanting tulang mencari dan menekuni berbagai pekerjaan, namun kehadiran Luna seolah memberi keberkahan juga keberuntungan tersendiri bagi keluarga kecil nan harmonis ini. Usaha Indra tak sia-sia hingga di titik dimana dirinya berhasil bekerja di salah satu instansi pemerintah, menjadi seorang PNS. Akhirnya, tiba masa-masa indah bagi keluarga Indra, Citra dan Luna.
Namun, tentu saja, di masa-masa penuh kebahagiaan itu pula Tuhan merenggut segala-galanya dengan sebuah diagnosa bahwa Citra mengidap kanker stadium akhir. Hal ini terjadi akibat selama ini Citra selalu menyembunyikan rasa sakitnya dari sang suami dan putri kecilnya. Tabungan yang semula mereka sempat kumpulkan guna merantau ke Ibukota, lenyap begitu saja untuk biaya pengobatan Citra. Tetapi Tuhan kembali berkata lain dan menjalankan rencananya yang lain. Tepat pada 28 Februari 2002, Indra dan Luna kehilangan sesosok istri pula ibu dalam hidup mereka.
Dengan berbekal ketekunan dari Luna, kini sang Ayah dapat kembali bangkit setelah hampir kehilangan arah usai kehilangan separuh jiwanya. Luna pun tumbuh menjadi pribadi yang dewasa juga mandiri terlepas dari segala keterpurukan yang menimpa keluarga kecilnya; yang kini hanya tinggal tersisa Luna dan Ayahnya. Indra lalu kembali berusaha keras mengumpulkan pundi-pundi, guna mewujudkan keinginan memboyong Luna ke Ibukota.
Usaha Indra lagi-lagi tak sia-sia. Setelah Luna menyelesaikan pendidikan jenjang SMP-nya di Semarang, kini Ia akan melanjutkan sekolahnya di Ibukota, dengan kultur yang baru dan cukup mengejutkan gadis itu. Tentu saja, bukan Luna namanya jika tidak mudah beradaptasi. Walaupun Ia sempat dibuat kebingungan oleh lingkungan barunya, bukan berarti hal tersebut menghentikannya dari meraih juara tertinggi untuk nilai akademisnya. Begitu pula kehidupan sosialnya, jika boleh jujur, bukan hal yang mudah baginya mendapatkan teman di Ibukota namun Luna tetap mampu miliki beberapa teman yang setia padanya.
Indra dan Luna tak sendirian merantau di Jakarta sebab keluarga dari Indra sudah terlebih dahulu menjejaki Jakarta, membangun sebuah gedung kesenian khusus wayang orang di daerah Jakarta Pusat. Tentu saja Luna ikut andil dalam setiap pementasan wayang orang yang diadakan sejak hari pertama Ia tiba di Jakarta, semua itu pun Ia lakukan atas dasar kemauannya sendiri. Agar dirinya tak melupakan salah satu tradisi kampung halamannya. Setiap minggu Luna akan disibukkan dengan latihan juga pementasan di gedung kesenian itu.
Prestasi Luna tentu saja tidak hanya sampai di situ. Lagi-lagi, Luna berhasil memukau seluruh sekolahnya bahkan saat dirinya hendak meninggalkan gelar ‘putih abu-abu’ dengan bersematkan siswa dengan nilai UN tertinggi di sekolahnya. Ditambah lagi, dengan kemampuannya yang tak perlu dipertanyakan lagi, Luna juga resmi menjadi mahasiswa Universitas Indonesia di hari yang sama. Tentu saja semua itu membuat Indra, sang Ayah dibuat bangga olehnya.
Semua kembali berjalan normal hingga pada tahun terakhir Luna mengemban pendidikannya di kampusnya, hal mengejutkan terjadi. Pada tahun 2015, Indra memberi kabar bahwa Ia akan kembali mengikat tali pernikahan. Dengan sifatnya yang dewasa, harusnya membuat Luna dapat menerima semuanya. Namun ketika gadis itu tahu bahwa usia calon istri sang Ayah hanya berjarak beberapa tahun darinya, membuat amarah bergejolak dari dalam dirinya. Saat awal mengetahui kabar itu, Luna menolak habis-habisan ide sang Ayah tapi saat mengetahui bahwa calon ibu tirinya itu lagi-lagi sudah mengandung anak dari Ayahnya, mau tak mau Luna harus menyetujui ide itu.
Drupadi Mahadewi, tiba-tiba saja datang ke dalam kehidupan Luna dan Indra sebagai sosok istri untuk sang Ayah bersama seorang malaikat bernama Senandika Laksmi Damarisa yang lahir pada 29 September 2016. Berbanding terbalik dengan ekspektasi sang Ayah bahwa Luna akan membenci sang adik, Ia justru sangat amat mengasihi dan menyayangi Sena. Terlebih saat adiknya itu genap berusia satu tahun dan Drupadi memutuskan untuk menceraikan Indra dengan alasan yang simpang siur, salah satunya adalah bahwa dirinya belum siap menikah dan mempunyai buah hati. Drupadi mengaku masih ingin menggapai impiannya. Kondisi ini pun mengharuskan Indra kembali kehilangan sesosok istri pula kini merawat Sena bersama dengan Luna.
Luna berusaha sekuat tenaga menjadi sosok ibu dan kakak untuk adiknya, Sena, bersama dengan sang Ayah, mereka kini berjanji untuk selalu menjaga satu sama lain di tengah hiruk-piruk kehidupan mereka di Jakarta. Sesekali pula Luna masih bersikeras mengajak sang Ayah juga adiknya berkunjung ke kampung halaman sang Ibu; yang juga miliknya, guna bersilaturahmi dan menghabiskan waktu liburan mereka di sana.
Tak hanya berhenti di sini, kisah Luna baru saja dimulai. Luna pun tahu, akan banyak sesuatu yang siap mendatanginya juga meninggalkannya lagi dan lagi, terus-menerus. Namun Ia juga telah berjanji akan selalu menjaga sang Ayah juga adiknya. Apapun yang terjadi.
0 notes
sekotakbiru · 3 years
Text
Ngobrol sambil makan malam bersama Mba Mulya yang tidak pernah kerja di kantor (orang lapangan tulen) juga Mba Yayan, Field Officer yang S2 nya 2 kali dan masih ingin ambil vokasi setelahnya, tapi super rendah hati.
"Yakin ajaa sama rezeki mba, jangan takut," jawaban Mba Mulya ketika ditanya soal pekerja lapang yang incomenya ngga sustainable.
"Makanya harus pinter-pinter jaga relasi. Kalo ngga suka sama orang simpen di hati ajaa. Barangkali di suatu waktu nanti orang itu jadi sumber rezeki kita kan. Karena dunia perkonsultan-perpenelitian itu sempit mba," tambah Mba Yayan.
"Mba kan S2 nya dua kali yaa, juga lebih senior yaa tapi posisinya malah di FO, apa ngga merasa kalo misal PO atau PM nya tu ngga tau apa-apa lah, anak kemarin sore lah dsb?"
Bersamaan mereka menjawab, "Kan kita kerja dilihat hasilnya mba, bukan titelnya. Kerja sesuai dengan tugasnya ajaa, urusan dia ya biar dia yang kerjakan."
Baru kemarin rasanya aku ditampar realita soal bagaimana seseorang di jalur karir ini membangun relasi berbau romansa. Baru kemarin panik sebab berasumsi bahwa barangkali bagaimana cara Laksmi Pamuntjak menceritakan kehidupan per-NGO-an ini lewat Aruna dan Lidahnya memang benar. Baru kemarin rasanya mendapat insight bahwa dunia dengan pemasukan tidak sustain ini sebaiknya ditinggalkan, "Jadilah abdi negara," begitu katanya. Baru kemarin rasanya memaklumi sikap menyebalkan seseorang sebab merasa dirinya lebih senior, lebih pintar sebab S2. Apa orang-orang ini ngga malu yaa, kalau ada yang lebih ahli tapi mereka santai dan diam saja.
4 Juni 2021
1 note · View note
mocha71mi08dja11 · 3 years
Text
AUM
Dekumen untuk umum, Om A no bhadraah kratavo yantu visvato ( Semoga pikiran baik datang dari segala penjuru) OM SWAHA
Keranity
SELECT MENU
Home » Dewa Siwa » Mantra » Mantra Tryambakam » Arti Mantra Tryambakam Dan Manfaat Sebagai Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Yang Tidak Bisa Di Tangani Secara Medis
Arti Mantra Tryambakam Dan Manfaat Sebagai Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Yang Tidak Bisa Di Tangani Secara Medis
 1 Comment
Dewa Siwa, Mantra, Mantra Tryambakam
 Mantra Tryambakam
OM TRYAMBAKAM YAJAMAHE
SUGANDHIM PUSHTIVARDHANAM;
URVAARUKAMIVA BANDHANAAN
MRITYORMUKSHEEYA MAAMRITAAT.
Arti Mantra Tryambakam: 
Bermata Tiga, Kita bermeditasi kepada-Mu, Yang menembus dan memelihara semua seperti wewangian. Semoga kita dibebaskan dari kekuatan penyakit, perbudakan dan kematian demi keabadian.
Mantra Tryambakam ditemukan oleh Rsi Markandeya. Merupakan Mantra rahasia, dan Rsi Markandeya adalah satu-satunya di dunia yang tahu mantra ini. Mantram ini ditujukan kepada Rudra sebagai Mrityunjaya ditemukan dalam Kitab Rig-Weda. 
Mantra ini memiliki banyak nama dan bentuk, disebut mantra Rudra mengacu kepada Dewa Siwa, Tryambakan mengacu kepada Tiga Mata Siwa, kadang dikenal juga sebagai mantra Mrita-Sanjivini. Maha Mrityunjaya mantram ini dipuji oleh orang bijak sebagai jantung dari Veda. Seiring dengan Mantra Gayatri memegang tempat tertinggi di antara mantra yang digunakan untuk kontemplasi dan meditasi.
Mantra Tryambakam disebut juga dengan Mantra Maha-Mertyunjaya (Mrityunjaya) adalah mantra untuk pangurip (anuggrah jiwa-kehidupan). Disamping itu, mantra tersebut mempunyai daya perlindungan yang besar, penyakit-penyakit yang dinyatakan tak tertangani secara medis (dokter), dapat diobati dengan mantra ini, apabila mantra di-uncar-kan (disebutkan secara manasika, upamsu maupun vacika) dengan sungguh-sungguh, jujur dan taat. Mantra tersebut merupakan senjata melawan penyakit-penyakit serta menaklukan kematian.
Mantra Tryambakam/Mantra Mrityunjaya adalah juga mantra-moksha, mantra-Nya Siwa. Selain untuk memohon berkah mohksha, mantra itu juga memohon kesehatan (Arogya), panjang umur (Dirgha Yusa), kedamaian (shanty), kekayaan (Aiswarya), kemakmuran (Pushti), dan memuaskan (Tushti).
Bagikan :
FacebookGoogle+Twitter
RELATED POST
TUJUAN TERTINGGI DAN ARTI SIWA LINGGAM ATAU LINGGAYONISAIVAYA -  OM AWIGNAM ASTU NAMAH SIDHAM om ano badrah kratawo yantu wiswatah...smoga Idha Hyang Widhi Wasa senantiasa…
Manfaat Berlimpah Dari Mantra Om Namah ShivayaSaivaya - Mantra berasal dari kata MAN dan TRA yang artinya pembebasan pikiran. Dari asal kata tersebut maka bisa dium…
Arti Mantra Tryambakam Dan Manfaat Sebagai Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Yang Tidak Bisa Di Tangani Secara Medis Mantra Tryambakam OM TRYAMBAKAM YAJAMAHESUGANDHIM PUSHTIVARDHANAM; URVAARUKAMIVA BANDHANAANMRITYORMUKSHEEYA MAA…
Pengertian, makna dan cara melaksanakan brata siwaratriPengertian  dan Makna Siwaratri Siwaratri artinya malam Siwa. Jika diuraikan terdiri dari 2 kata, yaitu Siwa dan Ratri…
Makna Hari Raya Siwaratri Dan Cara Pelaksanaan SiwarâtriMakna Hari Raya Siwaratri Dewa Siwa Pengertian Hari Raya Siwaratri Siwaratri adalah hari suci untuk melaksanakan…
1 Komentar untuk "Arti Mantra Tryambakam Dan Manfaat Sebagai Penyembuhan Berbagai Macam Penyakit Yang Tidak Bisa Di Tang
pada saat mengucapkan mantra dengan berjapa, kita focuskan kpd arti mantra atau, wujud Ciwa, ataufocuskan kemana? suksma
Makna, Mantra Dan Cara Melaksanakan Upacara Otonan
Otonan berasal dari kata “pawetuan”, yaitu peringatan hari lahir menurut tradisi agama Hindu di Bali yang didasarkan pada Sapta wara, Panca...
Tata Cara Mempersembahkan Daksina atau Banten Pejati Beserta Mantra Mantranya
Tata Cara Mempersembahkan Daksina atau Banten Pejati Beserta Mantra Mantranya Tata Cara Mempersembahkan Daksina atau Banten Pejati, sebel...
Cara Mengendalikan Sad Ripu Enam Musuh Dalam Diri Manusia Menurut Kitab Sarasamuscaya
Sad Ripu, yaitu enam musuh yang dapat menelanjangi kita untuk jatuh ke lembah kekotoran dan neraka. Terbagi menjadi enam bagian yaitu anta...
CARA MEMPERSEMBAHKAN CANANG SARI DAN MANTRA MEBANTEN ॐ
Bila canang dihaturkan sesuai dengan pengider-ideran Panca Dewata yang tepat, canang merupakan segel suci niskala yang memiliki keku...
Mantra Sehari Hari Menurut Hindu Beserta Artinya Yang Wajib Di Mengerti Oleh Semeton Hindu
Ilustrasi: Mempersembahkan Persembahan Di Laut Mantra Sehari-Hari Menurut Agama Hindu Beserta Makna, atau Doa Sehari Hari Menurut Hin...
Makna Banten Segehan, Mantra Dan Macam Macam Segahan
Segehan adalah tingkatan kecil / sederhana dari Upacara Bhuta Yadnya. Sedangkan tingkatan yang lebih besar lagi disebut dengan tawur. Kata...
Arthi Mantra (3)
banten (4)
Dewanagari (2)
Durga Mantra (7)
Ganesh Ganapataye Mantra (1)
Ganesh Stuti (1)
Gayatri Mantra (5)
japa mala (6)
Maha Laksmi Astakam (4)
mahalaksmi mantra (9)
Mahalaksmy Gayatri Mantra (9)
Mantra (35)
manusia yadnya (3)
Om Nama Sivaya (6)
Perayaan-Perayaan Umat Hindu (4)
pura di bali (9)
Rerainan (11)
saraswati mantra (1)
.
0 notes
ayojalanterus · 3 years
Text
Literasi Naik, Anies Daftarkan Jakarta Jadi Kota Buku Dunia
Tumblr media
KONTENISLAM.COM - Pemprov DKI Jakarta mengikuti pencalonan sebagai UNESCO World Book City (WBC) atau UNESCO Kota Buku Dunia pada 2023 seiring dengan kenaikan literasi warga. Proposal pencalonan ini telah dikirimkan kepada UNESCO pada 15 April 2021. Untuk pencalonan ini, Jakarta mengusung tagline Eja.kar.ta Everybody’s Reading. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan bahwa beberapa tahun belakangan Jakarta mengalami kenaikan literasi warga karena adanya dukungan dari program utama Pemprov DKI Jakarta. Hingga 2020, tercatat 19 persen penerbit di Indonesia berada di Jakarta dan telah mendaftarkan 14.906 ISBN. "Jakarta juga berkontribusi pada 25 persen koleksi digital nasional. Angka ini cukup signifikan dalam menempatkan Indonesia sebagai negara paling produktif dalam industri penerbitan di Asia Tenggara pada 2019," ujar Anies dalam keterangannya, Sabtu (1/5/2021). Menurut Anies, dalam kegiatan literasi, Jakarta juga menjadi tempat penyelenggaraan sejumlah acara seperti Indonesia International Book Fair (IIBF), Jakarta International Literary Festival (JILF), dan Jakarta Content Week (Jaktent). “Kami juga mendirikan di banyak lokasi dan titik di ruang publik yang menyediakan buku bagi warga, yang bisa dibaca di tempat. Ini sesuai dengan tema yang kami ajukan, Everybody’s Reading. Ini adalah bagian dari ikhtiar kita bersama untuk menghadirkan Jakarta sebagai Kota Buku Dunia,” ujar dia.   Ia menjelaskan, semangat Pemprov DKI Jakarta mengikuti pencalonan ini tak lepas dari sejarah bangsa Indonesia. Indonesia, kata dia, dibangun melalui perjuangan dan dengan imajinasi tentang sebuah negara merdeka, negara yang melindungi warganya, yang mempersatukan semua komponen bangsa, dan menyelenggarakan keadilan sosial. Imajinasi itu kemudian diwujudkan oleh para pendiri bangsa ke dalam janji kemerdekaan. “Imajinasi itu dibangun melalui kata, melalui kalimat. Disebarkan melalui buku, majalah, koran, media massa. Apalagi di Jakarta ini, di kota ini penerbit buku pertama berdiri dan menjadi tempat perhelatan diskusi-diskusi besar kebangsaan. Di sini juga kemerdekaan Indonesia berkumandang. Jakarta adalah tempat penyemaian yang baik bagi kemerdekaan Indonesia yang dari imajinasi," imbuhnya. "Berdasarkan aspek sejarah dan keterkaitannya dengan literasi dan perbukuan ini, Jakarta mengajukan diri menjadi Kota Buku Dunia dan juga akan mengajukan proposal sebagai Kota Sastra. Jakarta sangat siap untuk menyambut keduanya,” lanjut Anies. Pengajuan proposal ini dilakukan oleh Komite Jakarta Kota Buku yang dibentuk oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan melalui Keputusan Gubernur Nomor 742 Tahun 2020. Laura Bangun Prinsloo selaku Ketua Harian Komite Jakarta Kota Buku menerangkan tentang makna dari tagline yang diusung, yakni Eja.kar.ta, Everybody’s Reading. “Eja memiliki arti dalam kelas verba atau kata kerja yang menyatakan suatu tindakan, keberadaan, pengalaman sehingga Eja.kar.ta diharapkan bisa menjadikan Jakarta kota ramah buku, tempat di mana membaca adalah bagian dari kegiatan masyarakatnya, sehingga buku bisa hadir di setiap sudut kota. Salah satu program mendukung ide ini adalah menghadirkan kutipan-kutipan buku di media luar ruang milik Pemprov DKI Jakarta,” ujar Laura Bangun Prinsloo. Sejumlah kutipan para penulis Indonesia saat ini sudah bisa dilihat di sejumlah media luar ruang yang dikelola Pemprov DKI Jakarta, di antaranya di beberapa stasiun MRT Jakarta. Kutipan-kutipan terpilih tersebut adalah dari Wiji Thukul, Sapardi Djoko Damono, Laksmi Pamuntjak, Agustinus Wibowo, Avianti Armand, M. Aan Mansyur, Yusi Avianto Pareanom. Pembuktian Jakarta sebagai kota yang mendukung kegiatan yang meningkatkan minat baca ini tak hanya dilakukan dengan mengikuti pencalonan UNESCO WBC, tetapi juga mengikuti pencalonan untuk menjadi City of Literature 2021, di mana proposal paling lambat harus diterima UNESCO pada Juli 2021. Untuk itu, saat ini Komite Jakarta Kota Buku tengah dalam proses penulisan proposal untuk bisa memenuhi tenggat waktu yang ditetapkan. [okezone]
from Konten Islam https://ift.tt/3t9H1ER via IFTTT source https://www.ayojalanterus.com/2021/05/literasi-naik-anies-daftarkan-jakarta.html
0 notes
bukan-pasarmalam · 7 years
Text
A Note to Self #2 : Perempuan dan Karir
Think like a man, act like a woman
Bisa mendapat kesempatan untuk menghadiri conference pertama dari @femmeinstem  benar-benar memberikan saya banyak pencerahan. Ada banyak hal yang membuat saya berpikir, tertegun, merenung, bahkan sempat berkaca-kaca. Segitu powerfulnya dari apa yang saya alami hari itu membuat saya sangat ingin berbagi kepada kalian semua, tentang perempuan dan karir
Jawaban – jawaban dari ketiga pembicara: Maria S. Melania, Meher Vaswani , dan Prasanti Widyasih Sarli telah saya rangkum menjadi paragraf
Bagaimana prospek untuk bekerja bagi perempuan dan skill apa saja yang dibutuhkan untuk bisa survive?
Sejatinya perempuan memiliki naluri alami yaitu nurture, dan pola pikir yang berbeda dengan laki – laki. Inilah mengapa perspektif perempuan sangat penting dan dibutuhkan. What drives women to work is to give impact for others. Sementara, kebanyakan laki – laki meniti karir untuk memenuhi ambisinya (walau ini juga tidak 100% benar).
Banyak kondisi dimana keberadaan perempuan diunderestimate orang lain. Hal ini bisa disebabkan karena minimnya role model di bidang pekerjaan tersebut sehingga orang-orang tidak melihat kekuatan dibalik perempuan yang sesungguhnya. Untuk bisa survive, perempuan harus berani dan percaya diri untuk speak up. It all starts with your raised hand. Show that you deserve. You need to stay long enough. Banyak orang – orang pintar tapi malu untuk speak up.
Bagaimana challenge di dunia karir?
Challenge terbesarnya adalah worklife balance. Dan  hanya kita yang tahu dan mengerti siklus hidup kita seperti apa. Ketimpangan worklife balance bisa disiasati dengan memakai topi berbeda. Maksudnya adalah memiliki agility dan adaptability terhadap keseharian kita. Praktisnya, saat work days (senin – jumat) pakailah topi kerja, alias benar – benar total untuk bekerja. Nah saat weekend tiba pakailah topi santai, dimana kita benar – benar memanfaatkan waktu libur untuk refreshing dan merecharge energi. Namun siasat topi ini tidak akan bermakna apa – apa jika kita tidak berani untuk berkata tidak pada sesuatu yang bukan prioritas kita. Dan jangan sepelekan manajemen emosi. Ketika menghadapi sesuatu tekanan daripada malah makin tersulut dan membuat makin runyam, lebih baik tarik diri sejenak agar dapat lebih tenang and have a clear vision about the problem.
Selain worklife balance ada juga tantangan dimana kita takut untuk gagal. Perlu diingat bahwa setiap orang pasti memiliki perjuangan untuk hidup. Dan dalam perjuangan itu pasti setiap orang juga pernah mengalami titik terendahnya. It’s just we have to be comfort with our failure. If it’s not right now, eventually it will happen. Be dauntless. And to overcome this feeling, it’s important to have self love. We can be alone but still not feel lonely. Do somethings that will be value added for yourself. Lingkungan yang suportif juga sangat dibutuhkan untuk menghadapi setiap tantangan. Memiliki mentor adalah salah satu caranya. Mentor bisa siapa saja yang related dengan kita. Bisa orangtua, atasan di kantor, pembicara di suatu seminar, dan sebagainya.
Terkadang pula, kita berada di suatu posisi atau tempat yang tidak kita inginkan. Mau tidak mau ya harus dicoba dulu. If you can take this one, you can go anywhere. Or maybe you don’t like it beucase you don’t know about it deep enough. And if you don’t see someone like you, so just be yourself. Don’t make anyone steal your stage.
Sesi Wejangan dari Ibu Laksmi Wijayanti
Ibu Laksmi Wijayanti saat ini bekerja di Kementrian Lingkungan Hidup. Beliau adalah alumni Planologi ITB’87 dan MIT’96. Beliau bercerita banyak tentang lika-liku perempuan dan karir dari kacamata seseorang yang sudah berpuluh-puluh tahun menjadi working mom.
Yang saya highlight dari beliau adalah
1.Sangat penting untuk memiliki financial planning setelah lulus. Have yourself a bigger picture of your financial plan. Selain bermanfaat untuk diri sendiri, akan sangat bermanfaat pula jika sudah berkeluarga kelak.
2.Kalau ingin merubah sesuatu masuklah ke sistemnya. Ini terkait pula dengan insting perempuan: to nurture and give impact for communities, and to keep in mind that somebody relies on us.
3.Gender bias is real here! Lagi – lagi kultur pegawai negeri yang satu ini nampaknya susah dihilangkan. Untuk bisa survive, kita harus berani menghadapinya. Berikan apa yang bos butuhkan. Dalam konotasi positif tentunya. Seperti ketika sedang rapat dan membutuhkan jalan keluar. Kita tidak hanya memberikan jalan keluar a saja. Tetapi jalan keluar a dengan pertimbangan b c d e.
4.Kita beruntung, masih dapat mengikuti pendidikan sampai saat ini. And it’s a calling for us from God. Ada tanggungjawab yang lebih besar yang dibutuhkan untuk orang lain.
 And that’s all. I’d like to enclose this post with a popular quotes from Cinderella
Be kind and have a courage
1 note · View note
rintihan-galau · 7 years
Text
Pengabdi Setan (2017)
Tumblr media
Pertanyaan kamu dijawab itu sudah merupakan hadiah yang luar biasa berharganya, Bret. Boleh halaman ini kamu screenshot terus post di instagram. Jangan lupa print terus dikasih frame, pajang di kamar. URL-nya kamu masukin ke linkedln. Biar kalo kamu ngelamar kerja si HRD-nya mikir, “Wah ini anak golongan orang berkualitas yang bacaannya rintihan-galau. Terima aja lah.”
 Kembali ke Pengabdi Setan 2, itu sebenernya maksud saya Pengabdi Setan yang kemaren itu, yang booming tahun kemaren. Berhubung karena itu adalah remake film berjudul sama, saya sebut aja Pengabdi Setan 2. Tau gak? Yang itu loh, yang posternya ini:
Tumblr media
Waduh anak siapa sih lucu-lucu amat... Yang di tengah inceran saya itu.
Baiklah saya akan review dengan serius. Bagi yang merasa spoiler adalah hal najis, gausah klik read more.
Pengabdi Setan adalah suatu film horror yang disutradarai oleh Joko Anwar dan dibintangi oleh artis yang bisa Anda googling sendiri. 
Saya sok sokan tulis mau spoiler padahal saya sebenernya lupa ini jalan ceritanya gimana. Seinget saya aja, ya.
Saya inget saya nonton ini karena suami saya maksa-maksa mau nonton (modus lelaki ya emang, padahal dia mah ga demen film indo dan ga biasa nonton horror). Saya kan emang kurang suka nonton film manusia (ya ngapain??? udah biasa liat manusia di kehidupan nyata masa liat lagi di layar bioskop) jadi saya menolak, awalnya. Tapi Joko Anwar harus berterima kasih pada dik Adhiyat karena setidaknya ada satu orang Indonesia yang nonton film ini karena dik Adhiyat lucu banget.
Yaitu saya.
Film ini menceritakan tentang ibu (Ayu Laksmi) yang udah tua, sakit-sakitan, dan dia kalau manggil anak harus pake lonceng. Anaknya suka males gitu nyamperin ibunya yang klonteng-klonteng, kecuali si kakak. Ini membuat saya dan suami saya teringat pada bos besar kami di kantor. Mana kalo dia udah ngebel ting-tong-ting-tong gitu dah horror aja bawaannya. Hanya mba sekretaris yang berani ngadepin. Kalau bos kami horror karena... wah horror dah (dia berdiri depan mesin absen di jam pulang itu bener-bener pemandangan paling mengerikan!), nah si ibu ini horror karena mukanya serem.
Saya tuh merasa bersalah bilang ibu mukanya serem. Soalnya ada temen kantor saya yang mukanya mirip Ayu Laksmi, mana namanya sama-sama Ayu. 
Abis nonton Pengabdi Setan saya ketemu Bu Ayu Saya: Bu, ibu udah nonton Pengabdi Setan belom? Bu Ayu: Belom... :) :) :) Saya: Nonton deh, Bu Bu Ayu: Kenapa emang? :) :) :) Saya: Ada yang mirip ibu... Bu Ayu: Masa sih? :) :) :) Saya: (dalem hati: iya, yang jadi setannya)
Jadi tuh selama nonton juga saya gak fokus harus bayangin si ibu ini sebagai Bu Ayu temen saya apa Pak Anu bos saya.
Gak berapa lama, seperti yang udah diketahui dari sinopsis, si ibu meninggal. Teror pun menghantui keluarga ini. Dan kebodohan-kebodohan yang biasa terjadi di film horror kembali terjadi di film ini.
Bagian ini standar yah, kayak udah yaa, gimana. Udah tau rumah angker, tidur sendiri-sendiri. Dah tau ada setan, tidur defenseless di ruang tamu. Kan gak jelas yah? Maksudnya apa? AC kamar kurang dingin? Gak realistis banget.
Bukan cuma kebodohan yang hanya terjadi di film yang dipertontonkan di sini, tapi juga kebodohan yang biasa kita temukan di dunia nyata. Seorang anak ustadz naik motor gak pake helm. Apa zaman dulu belom ada helm, ya? Ya dah seenggaknya pake peci. Liat rambutnya melambai-lambai tertiup angin gitu kan ga lucu kalo nanti tokohnya mati ketabrakan gara-gara kecolok rambutnya sendiri.
Terus hal lainnya adalah si kakek temennya nenek yang sengaja ngasih artikel misleading dulu sebelum mengungkap kebenaran. Padahal dari awal kan bisa kasih tau. Maksudnya apa? Kayak orang dikasih duit udah difoya-foyain besoknya baru dikasih tau itu buat amal jariyah.
Tapi overall saya dan suami cukup menikmati film ini kok. Suami saya tuh, senang bat sama film ini (tepatnya dia mah seneng pertama kali pacaran nonton bioskop sama saya). Habis nonton ini kayaknya ada dua mingguan dia nyetel lagu di keheningan malam tiap malem.
1 note · View note
anwitacitriya · 7 years
Photo
Tumblr media
One of commissioned illustrations for Dunia Laksmi. 
51 notes · View notes