#ekstrovert
Explore tagged Tumblr posts
booindonesia · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Ada yang pahit tentang 16 tipe kepribadian
16 notes · View notes
auliasalsabilamp · 1 year ago
Text
Peran Kebaikan #02
Bogor, 21 Juni 2024 | Jumat, 14 Dzulhijjah 1445 H.
Berbicara tentang pekerjaan, banyak sekali jenis pekerjaan yang ditawarkan di dunia kerja dan bidang pekerjaan yang ada sekarang juga cukup beraneka ragam. Ada yang memilih untuk bekerja sesuai dengan jurusan kuliah, ada juga yang memilih untuk bekerja di bidang yang jauh dari jurusannya saat kuliah dulu. Dari kedua pilihan tersebut tidak ada yang salah, yang salah adalah orang yang tidak mau berusaha untuk bekerja dan hanya mau minta-minta.
Berbicara tentang jenis pekerjaan, ada pekerjaan yang sifatnya generalist ada juga pekerjaan yang sifatnya spesialist. Aku sendiri memilih untuk pekerja dengan lingkup pekerjaan generalist dari latar belakang jurusanku dulu management aku belajar banyak hal tentang bisnis dan ekonomi. Di jurusan kuliahku juga belajar sedikit materi programming dasar. Tidak ada yang salah dengan pekerjaan generalist atau spesialist, karena kedua sifat pekerjaan tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Sebagai seorang fresh graduate, saat awal-awal mencari pekerjaan bagiku sangat struggle karena aku sendiri saat itu belum mengetahui aku ingin bekerja dibidang apa dan posisi kerja yang sesuai dengan passion. Beberapa bulan aku menganggur tidak mendapatkan pekerjaan. Rasanya putus asa dalam menjalani kehidupan. Selalu membandingkan diri dengan teman-teman yang sudah sukses di dunia kerjanya. Saat menganggur aku sering sekali overthinking dan kurang optimis dalam menjalani kehidupan. Betul-betul saat itu adalah titik terendah dalam kehidupanku.
Alhamdulillah setelah berdoa dan banyak muhasabah diri dan pastinya belajar skill baru untuk persiapan memasuki dunia kerja. Aku diterima kerja dibagian unit pelayanan dibawah kementerian pertahanan. Namun sejujurnya pekerjaan ini jauh dari impian yang aku cita-citakan saat kuliah dulu. Lagi-lagi aku hanya bisa berencana dan berikhtiar namun Allah yang maha tau tempat terbaik untukku bekerja dimana. Disisi lain aku bersyukur karena tidak bekerha di dunia perbankan, karena banyak sekali teman-temanku dari prodi management yang ujung-ujungnya bekerja di bank. Aku sendiri punya prinsip tidak mau bekerja di lembaga perbankan karena menghindari riba. Namun aku tidak menyalahkan teman-temanku yang sekarang sudah bekerja di bidang perbankan, mungkin mereka ingin mencari pengalaman kerja dan pekerjaan yang sekarang dijadikan sebagai batu loncatan untuk bisa berpindah ke bidang kerja yang lebih baik.
Aku bersyukur karena pekerjaanku sekarang akan banyak berhubungan dengan orang dan aku bersyukur sebagai seorang ekstrovert aku akan banyak melakukan sosialisasi dengan pihak lain, aku bersyukur karena pekerjaanku yang sekarang memiliki tujuan akhirat yang besar dan insya Allah akan banyak membantu orang lain. Sebagai seseorang yang bekerja di unit pelayanan pastinya aku membutuhkan bekal dan skill yang memadahi sehingga harapannya nanti ketika sudah dilantik dan mulai bekerja bisa bekerja secara maksimal, untuk mewujudkan itu aku sekarang sedang mengikuti pelatihan unit pelayanan yang diadakan di Universitas Pertahanan, tempatnya di Sentul, Bogor.
Aku berdoa semoga Allah berikan kesehatan padaku sehingga aku bisa menyelesaikan pelatihan unit pelayanan dan dimudahkan untuk proses pelantikan kerjanya nanti. Aku juga berharap semoga aku bisa di tempatkan di pulau jawa bukan diluar jawa, agar bisa dekat dengan keluarga. Dan pastinya aku berdoa semoga nantinya aku bisa bekerja secara maksimal dibidang pelayanan ini. Aku selalu berdoa kepada Allah, jika memang ini adalah pekerjaan yang baik, mudahkan aku untuk bisa maksimal dalam menjalaninya atau melakukannya. Mudahkan aku untuk bisa memberikan kebermanfaatan untuk umat Islam, khususnya masyarakat Indonesia.
20 notes · View notes
jasmine-throne · 10 months ago
Text
Tumblr media
Kembar introvert (kanan) dan ekstrovert (kiri)
7 notes · View notes
elmonolog · 22 days ago
Text
Tumblr media
Hey Mar,
Ternyata aku bisa loh minum kopi hitam tanpa gula.
Kopi hitam yang harusnya pahit seketika menjadi manis karena kunikmati sambil kuingat dirimu. Seolah kita yang tak berkabar namun tetep pada spectrum frequensi yang sama dan pada akhirnya kamu stay at my mind... Sekarang jam 23, biasanya jam jamnya kita fokus untuk saling berbagi isi kepala kita ya Mar. Happy holiday ya jaga kesehatan Mar.. Gimana udah naik panggung dan dapet doorprize nya? Si paling ekstrovert petcah gak di Pangandaran?
Sun Screen masih aman kan stok? Gimana banana boats seru?
2 notes · View notes
tongsampaaaah · 2 months ago
Text
3 Kata Tentangku
Lama tidak menulis, ternyata membuat pikiranku lama juga mencari prolog. Sepertinya aku harus mulai dengan perkenalan.
Hai, aku HaHa. Itu nama penaku. Yang aku pahami tentangku sendiri, ternyata selama ini aku seorang yang; Ekstrovert, Visual, dan Sensitif.
Ekstrovert
Ya, aku seorang ekstrovert. Bertemu orang-orang, entah berinteraksi atau tidak, entah orang baru atau teman lama, jika bertemu rasanya sudah mengisi tanki energiku. Jika ada obrolan yang nyambung energi itu rasanya fast charging. Aku senang kalangan pertemananku meluas, yang awalnya hanya seputar karakter teman-teman asrama, sekarang teman-teman baik yg pernah kutemui bertambah, ada yg lebih tua, seumuran, bahkan jauh umurnya dibawahku. Teman yang entah dulunya punya masa lalu kelam, atau pun sekarang aku punya teman anak punk. Seru sekali berteman dengan mereka. Lebih tepatnya bersyukur sekali mengenal mereka.
Diperjalanan kehidupan sosialku ini, yg telat aku sadari adalah, aku tidak begitu cepat mengenali orang-orang mana yang benar-benar ingin berteman atau hanya memanfaatkan. Sedikit-lebihnya berteman dengan orang-orang yang suka memanfaatkan ada pasti ruginya, banyaknya rugi waktu dan materil. Tapi, itu semua kuanggap sebagai pengalaman dan pelajaran. Lepas bagaimana pun wataknya, aku harap pada diriku sendiri setelah mengenali orang-orang yang seperti itu, aku meminimalisir interaksi tanpa mengurangi ketertarikan.
Pengalam buruk bagi diriku atau bahkan sebagian banyak orang adalah bertemu dengan manusia NPD (Narsistic Personal Disorder). Selain itu, bertemu dengan manusia yang rasa irinya tinggi.
Memang benar bounderies pertemanan itu perlu sekali. Membatasi postingan atau bahkan menyembunyikannya dari manusia-manusia seperti mereka itu perlu sekali.
Visual
Ya, aku adalah manusia visual. Aku suka gambaran-gambaran, illustrasi-illustrasi, lukisan-lukisan, dan apapun itu yang membentuk gambar, warna, dan bentuk.
Dalam belajar pun, aku terkadang sulit memahami guru atau dosen yang menceritakan tentang sejarah, tentang senyawa-senyawa, atau pun teori-teori.
Jika sejarah, aku lebih bisa memahaminya lewat buku cerita atau komik, itu lebih menarik. Jika tentang senyawa kimia, jujur aku tak bisa membayangkannya hingga saat ini, hahahahha. Jika teori-teori itu, aku lebih suka melihat langsung ke lapangan atau mempraktekkannya langsung.
Merangkum catatan apapun itu, aku nyaman membacanya kembali jika ada warna di buku catatanku.
Namun, kelemahan aku adalah, mewarnai. Entah aku masih minim ilmu dan pengalaman dalam menggradasikan warna. Aku jadi lebih suka mewarnai hitam-putih daripada warna. Hal ini menantang ku untuk belajar lebih.
Sensitif
Rasanya aku ingin tertawa jika membahas sifatku yang sangat sensitif. Hahahahaha. Entah bagaimana aku menanggapi sifatku yang satu ini. Terkadang sifat ini timbul baik, terkadang tidak. Dalam artian, saat timbul baik, sensitif itu menimbulkan akar simpati dan empati yang tinggi, sehingga aku mudah sekali iba ke orang. Sedikit-sedikit mau bantu orang, padahal aku sendiri sedang butuh bantuan. Tapi, pelan-pelan sifat ini sedang aku pelajari untuk aku kendalikan. Artian timbul tidak baiknya adalah aku mudah sekali berpikir berlebihan atas omongan orang lain, entah komentar, tingkah laku, dan mimik wajah mereka yang terbaca terkadang membuatku tersinggung atau berpikir. Apalagi kalau ada masalah. Hahhaahhaa. Bisanya aku nggak bisa menyembunyikan mimik wajahku yg overthinking.
Jadi, sifat sensitif ini yg aku pelajari ada baik tidaknya. Perihal overthinking itu, aku mulai belajar dengan orang-orang yang punya karakter bodo amat. Karena memang benar, ada beberapa hal yang tak perlu kita pikirkan berlebihan, harus kita eliminasi dan lebih mencintai diri sendiri.
2 notes · View notes
crescenthemums · 3 months ago
Note
Mba amii boleh dong rekomendasiin buku untuk introvert cara bersikap dan berbicara?
Ngga ada, bund. Kebetulan jarang baca buku-buku "how to", apalagi yang terkait introvert-ekstrovert-wasaivert, karena ku percaya karakter manusia itu ✨dinamis✨
Tapi mungkin bisa coba baca Quiet by Susan Cain. Kata goodreads sih bagus yah, skornya 4 koma. Ni buku dah masuk wishlist dari jaman kuliah tapi entah kenapa sampe sekarang ngga kebeli-beli juga wk. Banyak ini dijual di berbagai marketplace, bahkan udah diterjemahin juga. Sila ~
2 notes · View notes
ismahaha · 3 months ago
Text
Tips War Takjil Untuk Kaum Mageran
Tumblr media
Kita gak bicara si paling introvert, si paling ekstrovert di sini. Kita bicara orang yang ga bisa desak-antri-liat keramaian. Meski konotasinya sama, biarlah, daripada aku disebut-sebut orang yang paling merasa introvert. Apa bagusnya diganti jadi mageran aja ya? Bisa-bisa.
Berburu takjil; war takjil, gak berlaku untuk orang mageran. Tapi ga relate dengan orang yang nafsu makannya besar. Di Medan bertahun-tahun, aku bahkan gak pernah datang ke event ramadan, cuma untuk ikut vibes war takjil, aku juga gak suka sengaja berkeliling suatu tempat cuma untuk wae takjil. Apalagi kalau kalau tempat yang jualan takjil ramai, sumpah, aku angkat tangan! Meski aku kadang suka buka gratisan di masjid, itu juga karena aku sudah sering ke masjidnya, jadi ketika sudah dapat takjil, aku tau dimana titik masjid yang sepi dan aman haha.
Tapi, bagi orang yang suka dengan makanan, gak mungkin ga ikut merasakan takjil yang sengaja diciptakan di dunia kan? Baiklah, aku ada sedikit tipsnya. Walau ini jatuhnya bukan war, tapi setidaknya kamu ngerasain takjilnya🙏
1. Gofood
Gampang, tinggal buka aplikasi, cari menunya, order. Pandai-pandai cari promo ongkir, pandai-pandai cari lokasi, takjil datang tanpa harus keluar.
2. Titip Teman
Berlaku juga untuk anak kos, makanya kalau ngekos jangan sok sok mau hidup sendiri, kalau mereka keluar, mau beli takjil, bisa nitip. Berbaik-baik hatilah. Kita tetap butuh mereka.
3. Nyuruh Adek
Anak bungsu diciptakan di dunia sebagian tugasnya adalah untuk disuruh-suruh oleh kakaknya. Ajak dia keluar, suruh dia turun dari motor. Tunggu sebentar, dia sudah pandai membayar dan mengantri. Takjil siap disantap.
4. Pura-pura Sakit
Di rumah atau di kos, sepertinya sama. Pura-pura sakit sambil bilang 'aku pengen kali bubur', bisa jadi solusi. Entah orangtua yang akan peka, entah teman baik yang akan membantu, intinya cara laknat ini juga bisa jadi solusi, yang bisa jadi mengurangi pahala puasa.
5. Diem! Matikan Sosmed
Makan yang ada, gak usah buka sosmed, gak usah banyak keinginan. Sebenarnya kita berpuasa padahal cuma butuh makan nasi, udah kenyang. Tapi lapar mata yang kadang bikin kita khilaf banyak.
Sesekali, aku sebenarnya juga ingin war takjil, sengaja keluar untuk cari takjil. Tapi aku cuma suka mendatangi stan yang sepi, meski keseringan zonk, setidaknya itu gak bikin kaum mageran kaya gini ngeluh 'rame kali'. Rupanya 'gak enak' merasakan bubur lebih baik daripada ungkapan rame kali. HAHA
Kepada seorang teman, keluarga, yang sering direpotkan, terima kasih.
Semangat puasa, semangat war takjil, aku titip🙏
#tautannarablog8 #day7 #edisiramadan
2 notes · View notes
palupiyuliyani · 1 year ago
Text
Teruntuk ekstrovert-ektrovert tersayang dari si introvert.
Declaimer : Bukan mau menisbatkan diri jadi introvert, karena bagiku menjadi introvert juga bukan hal yang spesial.
Hanya ingin kalian tahu, bahwa lelah berinteraksi itu nyata adanya.
Aku juga tidak tahu kenapa? Tidak paham teorinya apa? Juga apa yang terjadi di kepalaku? Tapi seharian mengajar ditambah terus memaksakan diri berinteraksi dengan rekan guru di kantor membuatku merasa begitu lelah dan butuh waktu untuk menepi sejenak.
Jadi jangan tanya kenapa aku diam, jangan paksa aku untuk bercerita atau sekedar nimbrung dalam obrolan.
Jangankan untuk nimbrung, untuk bertahan dengan ekspresi "senyum" saja sudah harus memaksakan diri.
Biarkan aku menepi sejenak, biarkan aku sendiri dengan pikiranku, menenangkan diri sekaligus mengisi energi. Setelah itu aku bisa kembali tersenyum ramah dan kembali dalam obrolan dengan kondisi yang lebih baik.
:)
11 notes · View notes
alyahanifahsblog · 8 months ago
Text
Tipologi Belajar Anak Didik dan Perbedaan Individual
Tumblr media
1. Pengertian Tipologi Belajar
- Tipologi belajar adalah penggolongan gaya atau karakteristik belajar yang dimiliki anak didik. Setiap anak memiliki cara berbeda dalam menerima, mengolah, dan mengaplikasikan informasi yang diterima.
- Tipologi belajar sering dikaitkan dengan gaya belajar, yaitu preferensi individu dalam proses belajar, misalnya dengan cara visual, auditori, atau kinestetik.
2. Macam-Macam Gaya Belajar
- Visual: Anak didik yang lebih cepat memahami materi melalui gambar, grafik, atau video. Mereka memiliki ingatan yang kuat terhadap hal-hal yang dilihat.
- Auditori: Lebih mudah menyerap informasi lewat suara dan musik. Mereka cenderung lebih mudah mengingat materi jika mendengarkannya.
- Kinestetik: Lebih mudah belajar melalui pengalaman langsung, aktivitas fisik, atau praktik. Mereka membutuhkan gerakan untuk membantu pemahaman.
3. Perbedaan Individual
- Perbedaan Kognitif: Setiap anak memiliki tingkat kecerdasan, kemampuan pemrosesan informasi, dan kecepatan belajar yang berbeda. Ini mempengaruhi seberapa cepat dan efektif anak memahami materi.
- Perbedaan Afektif: Berhubungan dengan aspek emosional, seperti minat, motivasi, dan sikap terhadap belajar. Anak yang memiliki minat tinggi pada pelajaran cenderung lebih mudah menyerap materi.
- Perbedaan Psikomotorik: Terkait dengan kemampuan motorik yang memengaruhi pembelajaran, terutama pada anak yang membutuhkan aktivitas fisik untuk membantu proses belajar.
4. Pengaruh Perbedaan Individual dalam Belajar
- Pendekatan Belajar: Guru perlu menyesuaikan metode pengajaran agar sesuai dengan karakteristik anak didik.
- Interaksi Sosial: Anak dengan kepribadian ekstrovert cenderung lebih aktif dalam diskusi kelompok, sementara yang introvert mungkin lebih nyaman belajar secara mandiri.
- Kebutuhan Khusus: Beberapa anak memiliki kebutuhan khusus (disleksia, ADHD) yang mempengaruhi proses belajar mereka, sehingga perlu metode pengajaran yang lebih spesifik dan personal.
5. Penerapan dalam Pembelajaran
- Pendekatan Diferensiasi: Guru perlu mengadaptasi materi dan metode agar dapat diakses semua tipe pembelajar.
- Variasi Metode: Menggunakan berbagai metode, seperti diskusi, praktik langsung, dan visualisasi, untuk menyesuaikan dengan berbagai gaya belajar.
- Evaluasi dan Umpan Balik : Memberikan evaluasi yang sesuai dengan kemampuan individu dan memberikan umpan balik yang konstruktif.
4 notes · View notes
iradatira · 1 year ago
Text
Pada umurku yang menjelang dua puluh enam ini, aku telah memiliki lima ponakan yang gemas dan unik. Tapi empat ponakan sebelumnya tidak tinggal bersamaku, aku hanya bertemu mereka saat mereka berkunjung ke rumah, atau saat lebaran dan libur tahun baru.
Tahun lalu, lahirlah keponakan kelimaku, persis sebelum ramadan, namanya Hasan. Meski ia makhluk yang mungil, hadirnya mengubah seisi rumah. Tak hanya kehidupan kedua orang tuanya yang berubah, peran kami pun juga bertambah; sebagai kakek-nenek, tante-om dari si bayi menggemaskan ini.
Butuh berminggu-minggu untuk kami beradaptasi dengannya. Memahami caranya menangis, kapan ia lapar, kapan popoknya harus diganti, kapan ia mengantuk, kapan ia bosan dan ingin diajak bermain. Kami seisi rumah saling bergantian satu sama lain terus belajar memahami maksudnya dan mengasuhnya.
Kini bayi ini tumbuh sebagai bayi yang riang dan banyak energi. Umurnya sudah genap satu tahun. Hasan sudah bisa melangkah dengan dititah, hobinya mengajak orang dewasa di sekitarnya untuk terus mentitahnya mengelilingi rumah. Setiap hari ia bangun jam lima pagi, membangunkan paksa ibunya untuk mengganti popoknya. Bapakku, mengajaknya bersepeda keliling kampung setiap pagi. Entah sejak umur sekian bulan, bersepeda merupakan kegiatan favoritnya. Jika bapak sedang bekerja di luar kota, Hasan tetap bangun jam lima pagi, lalu meminta digendong menghampiri bapak untuk diajak bersepeda pagi. Kalau kakeknya tak ada, ayahnya lah yang menggantikan untuk mengajaknya bersepeda. Lho memangnya kenapa kalau tidak diajak ke luar bersepeda? Wah, ia bisa rewel seharian. Keliling ke luar rumah adalah caranya mengisi energi untuk seharian beraktivitas. Yash, he is ekstrovert sejak bayii hahaha.
Meski aku sudah punya empat ponakan sebelumnya, namun Hasan tetap menjadi ponakan pertama yang tinggal bersama kami. Karena aku tinggal 24/7 dengannya, otomatis aku juga belajar menggendong, membuatkan susu, mengajaknya bermain, menyuapinya makan, hingga membacakan cerita dan mendongeng untuknya.
Aku masih ingat bagaimana senangnya aku saat ia berhasil menirukan apa yang kuajarkan pertama kali yakni "menjulurkan lidahnya". Kemudian ia berhari-hari menjulurkan lidahnya itu kepada siapapun yang ia temui hahahah. Selanjutnya aku juga membacakan buku tentang emosi untuknya, ku kenalkan ekspresi marah, sedih, takut, jijik, senang, kutunjukkan bagaimana mengekspresikan emosi tersebut. Saat itu ia masih berumur dua bulan, baru bisa melihat tapi belum bisa menunjukkan emosi. Pada bulan berikutnya, ternyata ia sudah menunjukkan beberapa ekspresi tak nyaman seperti marah, sedih, dan jijik. Inilah awal mula Hasan menjadi bayi yang sangat ekspresif haha. Ia tak mau duduk kalau popoknya penuh, ia marah dan menangis kalau lapar, ia sedih kalau ditinggal pergi orang dewasa yang mengasuhnya.
Hasan tumbuh begitu cepat, setiap perkembangannya kami ikuti dengan riang gembira. Bonus sakit punggung dan tangan kebas sebab menggendongnya dan menemaninya bermain sepanjang hari. Tetep capek ternyata, padahal kami sudah bergantian "shift" untuk mengasuhnya haha.
Ternyata bayi sekecil ini membawa banyak warna baru di rumah, juga membuat kami saling bahu-membahu untuk mengasuhnya. Akupun menghempas rasa magerku untuk menemaninya bermain, atau sekedar makan bersamanya. Hasan ini bayi yang sangat meniru sekelilingnya. Kalau ia melihatku makan dengan lahap, ia pun juga ikut makan bersamaku dengan lahap. Biasanya aku menanyakan "Hasan mau mam sama Te Yaa (tante Ira), nggak?" "Enak yaa makanannya? Hmmm enak bangeett nyam nyam nyam. Alhamdulillaah" lalu ia menirukan "nyam nyam nyam" sambil tersenyum dan menggeleng-gelengkan kepala tanda ia menyukai makanannya.
Peran pengasuhan memang tidak mudah ya, membutuhkan dukungan lingkungan sekitarnya untuk mengasuh bersama. Salut untuk para pasutri yang mengasuh anak-anaknya hanya berdua saja, apalagi single parent, wah perjuangannya sungguh luar biasa.
Perks of being aunty, sudah trial parenting sebelum married wkwkw. semoga bisa menjadi jam terbang yang berguna saat menikah dan punya anak nanti. Ya walaupun, bisa jadi nanti pas memiliki anak akan berbeda lagi pengalaman mengasuhnya. Tapi seenggaknya, aku sudah memiliki sedikit bekal dan tahu lubang mana yang perlu aku tambal dengan belajar parenting lagi, sebelum benar-benar menjadi orang tua nanti.
15 notes · View notes
booindonesia · 2 years ago
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
16 tipe kepribadian sebagai hewan
9 notes · View notes
anisahmahar · 1 year ago
Text
Terlalu Ramai
Seringkali aku menemukan seseorang tidak ingin muncul dalam forum pembicaraan, tetapi jika ku sapa dalam pesan singkat kesannya menjadi berbeda.
"Hey, kenapa jarang muncul di grup? Padahal kamu ini anaknya rame."
Sontak ia menjawab, "Di grup terlalu ramai."
Ya, setiap orang punya caranya sendiri dalam berkomunikasi. Kadang, orang mengira aku introvert, padahal ekstrovert. Dan sebaliknya, aku mengira temanku ekstrovert, padahal sebaliknya.
Semua yang tampak di permukaan bukanlah hal yang sebenarnya. Menyelami hati seseorang itu perkara gampang-gampang susah. Kalau sudah memahami, akan lebih mudah mengenali.
8 notes · View notes
soelvfisk · 9 months ago
Text
Jeg har ikke set eller talt med mine venner i meget lang tid. Over et år nu. Efter alt det der skete med Stenen, følte jeg mig overbevist om at det var bedst for alle, hvis jeg isolerede mig. Og da ting begyndte at spire med Bjerget, slugte det al den overskudsenergi, jeg ellers kunne have brugt på kontakt med andre. Det føltes meget trygt da det skete, men jeg blev nærmest endnu mere isoleret. Eller - det blev jeg. Slet “nærmest”. Nu er der sket så meget siden sidst, at det kan føles helt overvældende både at skulle høre om alt det jeg er gået glip af og fortælle om alt det jeg har været alene om at opleve. Det er meget at skulle begribe forsinket. Måske det er bedre bare at tage udgangspunkt i ~lige nu~. Jeg håber de stadig vil mig. At jeg stadig findes i deres bevidsthed, når jeg bliver klar til at vende tilbage til verden efter at have været skjult og lille.
Så tænker jeg på at det sommetider føles lettere at møde folk uforpligtende. Husker min barndom. Mit hjem var ikke et sted man kunne have gæster. Vi boede øde og i rod og med store følelser. Utrygt. Det har ikke været nemt at danne eller vedligeholde relationer. Og min autisme gør det endnu mere omstændigt. Og mine traumer gør mig endnu mere skeptisk. Jeg har altid været gæsten. En meget artig gæst. Meget taknemmelig over at blive behandlet pænt. Pænt eller passivt. Hm.
Jeg elsker mennesker. Jeg tror nogle gange slet ikke at jeg er introvert. Jeg tror at jeg er traumatiseret ekstrovert. Isoleret ekstrovert. Skræmt og forskrækket. Og nu er det blevet for “dyrt” at være andet end alene. Der er for meget på spil. Håber jeg bliver modig igen. Savner at kramme dem jeg holder af. Savner deres ansigter og deres stemmer.
5 notes · View notes
bayuvedha · 9 months ago
Text
Mitos Karisma
youtube
"Pernah ndak mengalami? ketika kita menyimak guru/coach menjelaskan, rasanya tiap kata yang keluar dari mulutnya tuh bikin kita fokus dan nyaman dengerinnya, seolah-olah dia punya kekuatan buat bikin pelajaran yang tadinya rumit jadi lebih masuk akal?
Pasti ada diantara kita berpikir, 'Ah, dia pasti ganteng, dia pasti ekstrovert, punya karisma alami.'
Nah, ini yang akan kita bahas!
Selengkapnya, bisa disimak di link berikut ini!
2 notes · View notes
theartismi · 11 months ago
Text
Tidak ada ekstrovert Introvert di dalam Islam
Tsaqofah asing inilah yang sangat membahayakan umat, kenapa? Karena dari pemahaman inilah yang menjadi pemakluman diri untuk tidak melakukan dakwah, perintah wajib yang diberikan seorang muslim ini harus dijalankan. Tapi karena ada pemahaman ini seolah olah orang2 dibatasi dengan pemahaman ini sehingga yang berdakwah yang bisa ngomong aja, yang ekstrovert. Selagi kita menyadari diri kita beriman maka dakwah wajib kita lakukan, maka dari itu agar memproses diri bisa melakukan syariat perlu adanya pembinaan islam secara kaffah.
2 notes · View notes
mutiarafirdaus · 1 year ago
Text
Pada perjalanan sebelumnya, Allah mengenalkanku dengan Gita. Perempuan asal Bali beragama Hindu yang ceria, cantik dan lucu. Perjalanan menjadi menyenangkan dan obrolan kami bermacam-macam meskipun baru kenal. Ia pertama kali ke Hongkong, pun sama denganku ketika Oktober lalu.
Pada perjalanan ini, aku berharap agar Allah pertemukan dengan orang baik lagi yang membuat perjalanan jadi menyenangkan, syukur-syukur bisa menemani sepanjang jalan dan mendapatkan hikmah yang besar. Keluarga sudah menegaskan, jangan asal kenalan sama orang asing. Jangan ramah-ramah dan jangan mau dititipin barang. Aku cukup skeptis, tapi memang Allah tak pernah berhenti untuk mengirimkan orang-orang baik menemani perjalanan si ekstrovert ini :")
Yasir namanya. Pria Mesir yang perawakannya seperti Abi. Berparas tegas, rambutnya botak, badannya besar. Usianya pun bisa ditaksir sudah mencapai 50. Kami sudah bertemu sejak mengantri bagasi di Soetta. Disaat orang-orang masih duduk, kami sudah berdiri mengantri. Lebih baik ambil antrian awal meskipun harus 30 menit berdiri menunggu pelayanan bagasi dibuka. Paspornya terbuka dan kulihat Mesir sebagai kewarganegaraannya.
Pun ketika di ruang boarding. Kami bertemu lagi. Ia menyapa Assalamu'alaikum dan bertanya tentang maskapai. Aku mengangguk dan menjawab singkat. Harus hati-hati dengan orang asing! Batinku saat itu. Baju Adidas yang ia kenakan membuatku berpikir, orang Mesir ini timnya Mursi atau Assisi? 😂
Kami berdiri bersisian kembali. Ia menunggu di Zona 2 sedang aku di Zona 3. Pengalaman berdiri di antrian paling belakang ketika mau memasuki pesawat di Oktober lalu membuatku enggan untuk mengulang. Ambil prinsip yang sama, lebih baik berdiri lama duluan tapi berada di antrian paling depan. Tak ada yang berdiri selain kami berdua. Aku sempat malu awalnya. Tapi tak apa-apa. Dia bertanya satu dua hal, aku kembali menjawab singkat.
Seraya menyenderkan tubuh pada tiang besar, aku memulai tilawah. Ingat pesan Umi dan Suami, banyak-banyak zikir di perjalanan. Pesan Umi, jangan sampai karena sudah berpengalaman kesana sendirian membuat rasa tawakkal menjadi berkurang. Tetap harus jaga interaksi dzikir kita yang kuat selama perjalanan. Setengah perjalanan tilawah, aku merasa ada yang memperhatikan. Kutengok ke arah beliau. Ia menatapku dan mengacungkan dua jempolnya, aku reflek tersenyum mengangguk sopan. Melanjutkan kembali bacaan Quran.
Selesai tilawah, meski sudah setengah jam berselang tak ada tanda-tanda pintu akan dibuka, padahal pesawat sudah siap. Di belakang kami sudah mulai mengantri orang-orang asing. Sedangkan orang-orang Indonesia duduk santai menunggu panggilan. Aku kembali membaca Quran dan ketika berhenti sejenak, dia mengajak berbicara dan mendoakan. Aku takzim menyimak dan membalas doanya. Seru bicara bahasa Arab meski aku patah-patah memahami kata-katanya. Kemudian ketika pengumuman sudah mulai bisa memasuki pesawat, aku mengucapkan fii amanillah kepadanya.
Ia membalas, fii amanillah too for you. Kemudian Ia membacakan ayat Quran, menjelaskannya dengan bahasa Arab, mengingatkan untuk berdoa selama menjadi musafir, dan meminta agar dirinya didoakan, diampuni dan disayangi Allah selalu. Terakhir dia mengajak berdoa juga supaya Palestina merdeka. Apakah aku sedang bercakap-cakap dengan kader Ikhwanul Muslimin original? 😂
Kursiku paling akhir. Sesampainya di Changi kecil harapan bisa bertemu dengan beliau. Ketika mau berjalan di eskalator, seseorang di belakang mengucapkan salam. Aku terkejut dan sontak gembira menyapanya. Ia menanyakan nama, ketika kujawab Lu'lu wajahnya gembira dan membaca Ayat Quran berkaitan dengan namaku.
Lalu ia bercerita tentang anak-anaknya yang bernama Sumayyah dan Ammar. Sampai di aula besar, ia berpamitan karena mau shalat. Aku reflek menjawab, ingin shalat juga apakah boleh ikut dengannya. Ia mempersilahkan dan sepanjang jalan kami kembali saling bercerita. Susah-susah aku berusaha memakai bahasa Arab ternyata dia sudah 4 tahun di Indonesia dan paham bahasa Indonesia 😂
Kami sampai di area shalat, ia mengarahkanku menuju kamar mandi khusus agar bisa wudhu dan kami berpamitan disana. Ketika memasuki area shalat, aku melihatnya shalat sambil duduk di kursi untuk orang tua.
Sebelum berpisah dia menegaskan untuk menyebut namanya untuk didoakan dalam shalat. Sampai-sampai dia berkata, Wallah?! Aku kaget dan mengucapkan Insya Allah. Ia tertawa dan mengatakan it's like Don't Forget. Don't Forgetnya orang Mesir emang beda 😂
Saat itu aku betul-betul bersyukur, Allah begitu baik untuk mengenalkanku dengan beliau. Semoga Allah menjaga engkau, Kakek Yasir. Memberikan keberkahan dalam kehidupan dunia dan akhirat nanti.
Hebat si kalau ada yang baca sampai akhir tulisan ini wkwkwk. Waktu menunjukkan 23.15 saat ini di Hongkong ketika aku menuliskannya. Tersebab sulit tidur karena nyeri haid, jadi kalau menulis membuat lupa nyerinya haha
5 notes · View notes