Tumgik
#hanungbramantyo
banglims-training · 3 years
Photo
Tumblr media
SEKARANG LU PADA NGERTI KAN kenapa gue sengaja botakin rambut, agar kejadian Hanung ribut ama gue gak terulang lagi ... 🤣 #banglims #zaskiaadyamecca #hanungbramantyo https://www.instagram.com/p/CSwt5ghh7uL/?utm_medium=tumblr
0 notes
ban9yan · 3 years
Photo
Tumblr media
"Masa lalu masa depan adalah masa kini" Selamat Hari Kartini😊 Ora lali budayane dewe. Konsisten bangun masa depane. Kuwi sing bentuk jati diri awake dewe. Photo by Bang Yan Model : @srutirespati #solongangeni #kotasolo *Merayakan Hari Wanita nggak cukup cuman sehari. Jadi, share lagi😆 Location : Solo, Central Java, Indonesia _________ #kartiniday #kartinimasakini #kartiniindonesia #hanungbramantyo #instanusantaradiy #kotasolo_fp #kabarsolo #agendasolo #hipaae #instanusantarasoloraya #geojateng #girlaroundworld #canonindonesia #natgeoyourshot #pesonaindonesia #serikat_photography_indonesia #instanusantara #natgeotravel #geonusantara #natgeotravelindonesia #natgeotravel #natgeoindonesia #genpiindonesia #fotografisecret #cameraindonesia #portraiture #portrait_mood #portrait_vision #portrait_shots @kotasolo_fp @agendasolo (di Solo the Spirit of Java) https://www.instagram.com/p/CN8u03bBu6w/?igshid=2lq0r0t9czq5
0 notes
kadaryanto97 · 4 years
Photo
Tumblr media
SULTAN AGUNG Menelusuri Jejak - Jejak Puncak Kekuasaan Mataram Penulis : Krisna Bayu Adji dan Sri Wantala Achmad Penerbit : Araska ISBN : 978-602-5805-80-6 Tahun : 2019 Ukuran : 14 x 20 cm Tebal : 296 hlm Original Harga Rp 59.000 diskon 20% Rp47.200 Sinopsis Buku ini menyajikan secara detail ambisi Sultan Agung untuk menaklukkan sebagian besar wilayah Jawa dan juga karya-karya monumentalnya. Melalui buku ini, Anda akan menjadi orang pertama yang berhasil menguak sosok Sultan Agung secara lengkap dan utuh, baik dari sisi gelap maupun dari sisi terangnya. #sejarahsultanagung #sultanagung #paniradyakaistimewan #jogjaistimewa #sejarahindonesia #guyubsosmedjogja #adminplatab #pemimpinnusantara #jogjaseni #sastragending #studioalamsleman #studioalahollywood #studiogamplong #sleman #hanungbramantyo #pusatsejarah #destinasiwisatasleman #biografisultanagung #biografirajajawa #rajamataram #kerajaanmataram #bukusejarah #sejarahkerajaanmataram #sejarahjogja #bukusultanagung #bukukuliah #sejarahnusantara #sejarahkerajaanjawa #bukumurahjogja #bukumurah https://www.instagram.com/p/CCDhAX5pDnn/?igshid=1eoq7h130w0cf
0 notes
permatahayu · 7 years
Text
Oh, jadi ini Rudy Habibie.
Saya baru saja selesai menonton film Rudy Habibie dan saya terkesan!
Film ini memang sudah lama tayang di bioskop, tahun 2016 lalu mungkin, saya lupa. Acting Reza Rahadian dan Chelsea Islan yang apik di film ini cukup membuat saya cengeng. Mungkin terdengar alay, tapi nyatanya memang begitu. Di awali dari perjalanan seorang Habibie di masa mudanya yang berkesempatan untuk mengenyam pendidikan di Jerman. Seseorang yang jenius namun masih mau berkontribusi mati-matian untuk merencanakan pembangunan industri dirgantara yang dimulai dari PPI (Perkumpulan Pelajar Indonesia) Eropa yang akhirnya memang terwujud sesuai keinginan. Ya, sebuah cita-cita yang sangat mulia bagi Indonesia. Konkret, tanpa fafifu. “Apalah arti sebuah kemerdekaan tanpa integritas”, begitu katanya. Film ini memperlihatkan betapa gigih Pak Habibie untuk membangun industri dirgantara Indonesia, dengan dibantu oleh teman-temannya yang setia, walaupun juga penuh ancaman dari seniornya yang mantan pejuang (saya baru tau kalo pada jaman itu ternyata ada senioritas semacam itu). Mungkin beliau terlihat agak freak sebenarnya karena beliau sangat visioner dan keras kepala. Namun beliau terus berpegang teguh pada idealismenya (mungkin ini yang susah untuk kita lakuin), beliau berani “berbeda” dari yang lain. Satu kata untuk tekat dan semangatnya Pak Habibie, “Keren!”.
Ibu saya pernah bilang “Seseorang yang sudah sukses, memang dikagumi banyak orang dan mereka juga menginginkan kesuksesan seperti itu, tapi mungkin kamu tidak tau seberapa keras dia berjuang untuk meraih kesuksesannya. Jangan hanya kagum pada kesuksesan orang, tapi tirulah perjuangannya itu”. Saya liat di film ini, entah film ini dibuat agak hiperbola demi kepuasan penonton, atau memang benar-benar true story, tapi saya melihat perjuangan itu. Gigih. Penuh gairah. Membara. Kemudian saya berkaca, sampai saat ini bahkan saya hanya bisa berfoya-foya. Menghabiskan waktu untuk hal-hal yang tidak penting. Pak Habibie yang se-jenius itu pun masih tetap rajin belajar dan bekerja, sedangkan saya yang hanya berotak pas-pasan ini untuk mengambil buku pun malas. Jujur saya malu dengan saya sendiri. Malu, Ta. Hehe.
Bagaimana lagi saya harus mengungkapkan kekaguman saya pada beliau? Saya tau, beliau memang pantas untuk dikagumi banyak pemuda di Indonesia. Dengan berbagai penemuannya, beliau memang pantas untuk dijadikan role model bagi masa depan para generasi penerus bangsa ini. Ya, saya memang sok-sok an ngomongin tentang Indonesia karena toh nyatanya saat ini saya baru bisa berwacana tanpa usaha nyata. Yah, tapi saya merasa beruntung karena menonton film ini. Saya jadi termotivasi untuk berusaha dan  belajar lebih giat lagi biar bisa jadi engineer handal kayak Pak Habibie. Hehe. Terima kasih Pak sudah menginspirasi saya!
Sleman, 29 April 2017
01.25 am. Habis nonton film Rudy Habibie sambil mikirin E-dom.
1 note · View note
adeirwansyah · 4 years
Text
REVIEW FILM PERAHU KERTAS 1 & 2 (2012)
Tumblr media
Perahu Kertas 1 & 2, dari Novel ke Film
Di jagat perfilman nasional, momen ketika YB Mangunwijaya meminta namanya dicabut dalam produksi film Roro Mendut garapan Ami Priyono pada medio 1980-an, lantaran versi film tak sejalan dengan versi novel yang ia tulis, telah jadi contoh klasik perselisihan antara pengarang buku dengan sineas saat karya tulis dipindahkan ke layar lebar.
Perahu Kertas 1 dan 2 (sutr. Hanung Bramantyo, 2012) bisa jadi kebalikannya, sebab sang pengarang, Dee atau Dewi Lestari, justru turut menulis skenario versi filmnya.
Konon, saat selesai syuting dan proses editing, filmnya jadi dengan durasi 4 jam. Novel aslinya berjumlah sekitar 450-an halaman. Dengan mengasumsikan satu halaman di novel sama dengan satu menit durasi film, langsung kelihatan kalau versi film berupaya sangat setia pada novelnya.
Tak mungkin memutar film berdurasi 4 jam di bioskop komersil. Maka, film dibagi dua dengan jeda edar 3 bulan, Agustus ke Oktober 2012. Menilik filmnya, Perahu Kertas 1 mengambil cerita hingga halaman 340-an. Sedangkan Perahu Kertas 2 melanjutkannya hingga cerita di buku tamat.  
Film pertama berakhir ketika Kugy (Maudy Ayunda) bertemu Keenan (Adipati Dolken) kembali di pernikahan sahabat masa kuliah mereka, Noni dan Eko (di novel, mereka bertunangan, bukan menikah). Akhir menggantung itu diniatkan bikin penasaran penonton untuk bertanya: apa akhirnya Kugy dan Keenan bersatu?  
Menganalogikannya dengan skenario tiga babak, film kedua mengambil babak akhir alias sepertiga cerita ketika para tokoh berada di puncak konflik lalu mendapat penyelesaian atas konflik yang mereka alami. Itu mungkin sebabnya film pertama terasa berpanjang-panjang, lantaran hanya memuat babak satu dan dua dari tahapan skenario tiga babak.
Buat yang sudah baca novelnya, menonton versi film pertama seperti tengah melihat isi buku dipindahkan ke skenario. Itu pun tampak luarnya saja, sekadar mengkonformasi pembaca novel bahwa satu momen yang mereka baca di novel tak dilewatkan atau diubah sedikit untuk dimampatkan/disederhanakan.  
Nah, di film kedua kita disuguhkan tinggal puncak-puncak konflik yang tersedia. Kita bertemu lagi Keenan dan Kugy yang masing-masing sudah punya pacar, yang ternyata juga saling kenal. Kita disuguhi Keenan dan Kugy semula mengabaikan benih cinta yang masih tertanam sejak di bangku kuliah. Namun pada akhirnya mereka tak kuasa lagi membohongi diri masing-masing.  
Film berakhir bahagia seperti cerita dongeng. Penonton juga dibuat senang karena bekas pacar yang ditinggalkan Kugy dan Keenan juga dapat jodoh masing-masing (hal ini tak ada di novelnya).
Hanung, Dee, dan mungkin juga atas andil produser, ingin tak ada yang menggantung di babak akhir cerita. Semua dapat bagian (baca: jodoh masing-masing) dan dengan begitu, diharapkan penonton puas.
Pada titik ini, Perahu Kertas 1 dan 2 akhirnya berhenti sebagai film pop yang ingin menyenangkan penonton. Film ini tak berpretensi macam-macam. Di permukaan kita memang disuguhkan sub-tema soal idealisme lawan realisme. Namun, di sepertiga babak terakhir (baca: film kedua) hal itu sirna karena kita melihat tokoh-tokohnya lebih fokus mengejar cinta.
Hemat saya, andai sedari awal yang jadi fokus soal pilihan hati, Perahu Kertas tak perlu dibagi sampai dua film, mengorbankan karakter utama yang seharusnya punya chemistry berdua tapi kelihatan sibuk masing-masing, bikin emosi penonton tak terikat dan ikut jatuh hati.
Ah, benar kata James Monaco yang dikutip Asrul Sani, "Versi film yang paling memuaskan dari novel Tolstoy War and Peace adalah serial yang terdiri dari 20 bagian yang dibuat BBC di tahun 1970.”
Mungkin sudah saatnya Perahu Kertas diadaptasi jadi serial pendek 6-7 episode oleh salah satu layanan video streaming. Tidak serba tanggung seperti versi filmnya ini. * Ade Irwansyah
#ulasfilmkemdikbud #perahukertas1 #perahukertas2 #dee #hanungbramantyo #novel #filmindonesia @pusbangfilm @budayasaya @kemdikbud.ri
2 notes · View notes
yulitarosa · 7 years
Photo
Tumblr media
Mumpung nang #Jogja, mampir mrene sek, #mamahkejogja. Kelingan pas nang njeroh gedung, mbuh lali gedung opo jeneng'e, pokok'e gedung'e Universitas Negeri Jogja. Nyelitut metu diluk, tuku panganan sing ngehitz lan kekinian iki. Alhamdulillah. Entuk, #mamahkecheese, mbelani ngantri sak suwene. Wong sing tuku yo sak arat-arat. Jan, perjuangan tenan. Pas dirasakno, ancen #istimewarasane! #zaskiaadyamecca #hanungbramantyo #oleholehkekinian #oleholehhitzjogja . . . 📷 : @lizaalida 📍 : @mamahkejogja 🗓 : August 5th, 2017 (at Mamahkejogja)
0 notes
andikahermawan · 7 years
Photo
Tumblr media
Selamat dan sukses atas grand opening @mamahkejogja hari ini @zaskiadyamecca @hanungbramantyo . Penasaran pengen tau apa itu @mamahkejogja ? Cuss monggo kepoin IG nya atau bisa baca ulasannya di blog aku ya! (link ada di bio aku) . @mamahkejogja // Jalan Taman KT 1/329 Yogyakarta (selatan Taman Sari) . . #mamahkejogja #zaskiamecca #hanungbramantyo #jogjaistimewa #istimewarasane
0 notes
pacarkecilku · 7 years
Video
. . Testimonine mbakyu @pacarkecilku sing wingi melu ngincipi @mamahkejogja pertama kali.. . . Sopo sing wingi melu ngincipi? Ayo komen piye rasane.. . . Repost dari @mamahkejogja . #jogjaistimewa #istimewarasane #mamahkejogja #oleholehjogja #oleholehkekinian #zaskiamecca #hanungbramantyo
0 notes
jeremiahemis · 7 years
Photo
Tumblr media
Done watching Kartini Movie by @hanungbramantyo (insert my 10y.o self in Kartini's Day Celebration) . It is surely a victory for open ending movie. Its neither about prooving Kartini as a national hero, nor she is a feminist heroine. Its a plain observation to the life and the struggle of a woman . During the movie numbers of suspicions appears like "why the dutch has so much interest in Kartini's writings? Is there really no politics going on there? What part of Kartini's writing is considered very ground breaking? Is it related to the feminism movement in Europe at that time context? Et cetera" or something more sentimental like "Is it true that Kartini never experience polygamy becos her husband's prior spouse was deceased before he marry Kartini? What a nice coincidence " These provoking issues really tickles that i was compelled to open view articles about Kartini from internet once the movie got to the credit scene. Hanung you successfully made me revisit history lesson . The other success in the film, for me' is the attempt to insert progressive perspectives. First, Hanung and Dian Sastro @therealdisastr triumphantly make a bold&fresh interpretation of Kartini's persona. It come out as if Kartini is a feminist prodigy. She is a woman who able to experience transendental imagination while reading abook. She is a woman who are simply born as natural rebel to change the tradition and the way other woman should see the world. Despite her royalty mannered education, she was an out going, rule bender human being. And for that, 2who else could represent a free thinker modern indonesian woman stuck in the late 19th century better than Dian Satro. (and for this reason i actually think the character played by Reza Rahardian become unnecessary as if Kartini's thought of freedom is 'GIVEN' by a 'MEN'-feminist alert-). (continue in comment..) #filmkartini #review #moviereview #filmindonesia #kartini #hanungbramantyo #film #movies #theater #yeremiadimpudus (at 21 Malang Plaza)
0 notes
teguhraspati-blog · 8 years
Text
Review Film: ‘Surga yang Tak Dirindukan 2′ (2017)
Tumblr media
★★½
Tak semembingungkan judulnya, Surga yang Tak Dirindukan 2 adalah sebuah film mengenai cinta segi banyak (dalam hal ini, segi empat) yang lebih involving dan nyaman ditonton daripada Surga yang Tak Dirindukan. Sedikit berbeda gaya penyajiannya, namun jangan khawatir penonton target, film ini masih dikemas dalam melodrama mendayu-dayu, mengeksploitasi air mata. Just the way you like it.
Sebelumnya, ijinkan saya membahas judulnya terlebih dahulu. Bagaimana anda melafalkan Surga yang Tak Dirindukan 2, mengingat kata "tak" nya yang dicoret? Apakah menjadi Surga yang Dirindukan 2? Kalau iya, surga yang "dirindukan" ini buat siapa, karena sejauh yang saya lihat tak ada satupun kebahagiaan dalam film ini yang tak dibangun atas derita orang lain. Lagipula, mana film Surga yang Dirindukan 1? Judul Surga yang Tak Dirindukan 2 memang lebih tepat, namun apa maksud kata "tak" yang digayakan dengan dicoret? Misteri ini lebih dalam daripada bagaimana cara Meirose (Raline Shah) mengambil kembali anaknya, Akbar dan membawanya ke Budapest, karena kalau saya tidak salah ingat, ia meninggalkan Akbar bersama keluarga Pras di akhir film pertama.
Telah menonton film pertama, saya sudah menyiapkan suspension of disbelief (atau saya sebut juga sebagai Derajat Kepercayaan Semu atas Kemustahilan) dalam dosis besar. You know, in case Pras (Fedi Nuril) berjumpa dengan Meirose untuk keduakalinya lewat sebuah kecelakaan yang lebih kebetulan daripada menabrak tiang listrik di tengah lapangan. Namun mengejutkannya, saya hanya perlu menggunakan dosis suspension of disbelief yang lebih sedikit untuk sekuel ini.
Surga yang Tak Dirindukan 2 (judulnya tak usah diperdebatkan lagi) punya pembangunan plot yang lebih masuk akal --setidaknya dalam konteks opera sabun-- dan memiliki konflik yang membuat saya terikat terhadap pilihan yang harus dibuat para karakternya, karena kali ini, konflik benar-benar memberikan risiko yang rasional bagi hubungan mereka.
Hanya secuil bagian dari diri saya yang percaya atas alasan Pras mempoligami Arini (Laudya Cynthia Bella) demi menyelamatkan nyawa Meirose. Sekarang, ketiganya dipertemukan kembali dalam waktu dan situasi yang berbeda. Dikarenakan film sebelumnya adalah tentang pilihan --selain sarana pemeras air mata, tentu saja-- maka bagus juga saat mendapati bahwa saya kesulitan untuk menebak jalan mana yang akan mereka pilih dalam film kedua. Kesampingkan Arini yang sudah punya tekad bulat. Siapa yang akan dipilih Pras? Siapa yang akan dipilih Meirose? Logically and emotionally speaking, saya juga penasaran.
Namun anda juga tak perlu depresi sepanjang film, karena film ini juga menyelipkan komedi melalui karakter Tanta Ginting sebagai Hartono, Kemal Palevi sebagai Amran serta Muhadkly Acho yang berperan sebagi tour guide di Budapest. Persaingan Acho dengan Kemal untuk memperebutkan hati Sheila, manajer Arini bisa dibuatkan menjadi film komedi tersendiri. Ini bakal menjadi rehat bagi anda yang mulai lelah dengan drama terus-terusan.
Sepeninggal Meirose, Arini dan Pras bersama anak semata wayang mereka, Nadia hidup bahagia. Sebagai tambahan, Arini sekarang telah menjadi penulis bestseller dan buku "Putri Bintang"-nya laris sampai ke Eropa Timur, hingga ia pun diundang untuk promo ke Budapest. Kenapa Budapest, anda mungkin bertanya. Karena film ini harus punya lokasi indah di luar negeri, pastinya! Apalagi Amsterdam, London, dan New York sudah pernah dipakai.
Anyway, Arini berangkat ke Budapest bersama Nadia sementara Pras masih harus membereskan kerjaan bersama Hartono dan Amran. Siapa bilang Budapest luas; Arini secara kebetulan bertemu kembali dengan Meirose dan Akbar di sebuah masjid. Mereka pun berbagi cerita.
Jangan terkejut karena film ini punya twist(s) yang alasannya hanya diberikan dalam eksposisi supersingkat via dialog pendek. Meirose ternyata sudah 3 tahun tinggal di Budapest. Ayah Meirose meninggal beberapa tahun yang lalu. Ibu Arini juga meninggal beberapa tahun yang lalu. Dan Arini ternyata pernah operasi kanker rahim beberapa tahun yang lalu juga. That's right guys, kencangkan sabuk pengaman dan siapkan kantung air mata anda karena kita segera akan masuk ke zona baper maksimal.
Kejahilan Nadia mengagetkan sang ibu, membuat Arini pingsan dan dibawa ke rumah sakit. Dokter lokal yang praktek di Budapest, Dr. Syarief (Reza Rahadian) memvonis kankernya sudah menjalar ke otak dan tak punya waktu hidup yang lama. Ia tak mau menjalani pengobatan karena itu bertentangan dengan takdir Allah. Ia juga tak mau memberitahu Pras sebelum sang suami menyusulnya ke Budapest.
Mungkinkah Pras juga bersua kembali dengan Meirose? Pastinya. Sadar usianya tak panjang, Arini malah berusaha mendekatkan lagi Pras dengan Mairose meski Pras sudah bertekad ingin menceraikan Meirose (iya mereka belum sah bercerai). Naskah pun mengkondisikan momen agar nostalgia mereka bangkit lagi, misalnya saat Akbar alergi gara-gara coklat yang diberikan Nadia (Damn you Nadia. Lagi-lagi kamu), dan Pras menunjukkan refleks ayah idola dengan mengatarnya ke rumah sakit. Yang tidak Pras dan Arini tahu adalah Meirose sudah punya pacar. Pacarnya ini adalah dokter Syarief tadi, yang ternyata sudah berencana akan melamar!
Film ini adalah tentang pengorbanan sejati dari seorang istri demi kebahagiaan suami. Ia rela kehilangan kebahagiaannya sendiri (dan mungkin orang lain juga). Dan fiuh, Bella tahu caranya agar terlihat menderita. Hampir semua penonton yang menonton bersama saya pulang dengan mata sembab. Fedi juga masih lihai sebagai spesialis poligami yang bisa membuat penonton memafhumi apapun perbuatannya. Reza Rahadian? Sorry to say, he's too good to be here.
Naskah yang ditulis Hanung Bramantyo bersama produsernya, Manoj Punjabi mengkulminasi konflik sehingga lumayan pecah di puncak. Untuk urusan dramatisasi, Hanung yang mengambil alih posisi sutradara dari Kuntz Agus, benar-benar tahu tekniknya. Yah, slow motion atau semacamnya. Ia pandai menempatkan musik latar dan trek lagu untuk menggiring emosi penonton mengharu biru. Jika anda belum pernah melihat adegan yang religiously dramatic dalam sebuah film, well Hanung tak tanggung-tanggung gaes; antara ibadah dengan tragedi, antara Sang Pencipta dengan sang istri.
Bagaimana dengan anda? Hati anda memilih antara apa dengan apa? Menyaksikan tragedi Arini, apakah anda ikut menderita atau malah puas? Oh, yeah, I know you so well.
★★½  
0 notes
tempogelato · 3 years
Photo
Tumblr media
Terima kasih kak @hanungbramantyo & @davemoffattmusic atas kunjungannya ke outlet Tempo Gelato Jl. Kaliurang. 🙏☺️ Tempo Gelato Dine in Outdoor & Garden: 🕘 Strats from : 09.00 - 21.00 👉 Tempo Gelato Tamansiswa 👉 Tempo Gelaro Prawirotaman Credit photo @davemoffattmusic @hanungbramantyo #tempogelato #tempogelatojogja #gelato #gelatojogja #gelatohalal #icecream #eskrim #kuliner #jogja #yogyakarta #wisatajogja #kulinerjogja #kulineryogyakarta #kulinersolo #kulinerjakarta #kulinersurabaya #kulinerbandung #kulinerindonesia #hitsjogja #love #instafood #sukamakan #halal #makananenak #authentictempogelato #hitsjogja #food (at Tempo Gelato Kaliurang) https://www.instagram.com/p/CTv3DnghTBJ/?utm_medium=tumblr
0 notes
kuchie5 · 3 years
Photo
Tumblr media
Must watch..... keren abis @asmanadia @hanungbramantyo #kalauadayangtidakbisadibeliituadalahhati #menjadidirisendiri #surgayangterindah3 #berpegangdenganpilihan #adakorbanyangharusdijagaataspilihankita #anakanaksegalanya https://www.instagram.com/p/CNwL8xejP65/?igshid=sm0cdbvfmw1s
0 notes
fajargegana · 4 years
Photo
Tumblr media
Kedatangan tamu istimewa mas @hanungbramantyo dalam launching film pendek sekolah film #2 2020 dinas kebudayaan KulonProgo #kundokabudayankulonprogo #kulonprogothejawelofjava #kulonprogo #belabelikulonprogo (di Taman Budaya Kabupaten Kulon Progo) https://www.instagram.com/p/CGsawzqD4V-/?igshid=keew1wdyu3hg
0 notes
novantristan · 8 years
Photo
Tumblr media
I can't wait #Repost @hanungbramantyo with @repostapp ・・・ Nantikan karya terbaru saya di bulan April ini. Persembahan untuk perempuan yang sangat berarti buat saya ... IBU @mulyati.salim.ms
1 note · View note
malangtoday-blog · 7 years
Photo
Tumblr media
Statement Jadi Bias, Hanung Bramantyo Minta Maaf ke Kaum Perempuan
MALANGTODAY.NET - Belakangan ini nama sutradara terkenal, Hanung Bramantyo menjadi sorotan publik, terutama para aktris tanah air gara-gara statementnya yang dinilai berbaru 'seksis'. Dinilai merendahkan kaum perempuan, suami Zaskia Adya Mecca itu angkat bicara. Ia mengklarifikasi terkait statement bahwa menjadi aktris lebih mudah ketimbang aktor. "Susah mencari aktor itu, apalagi aktor pria ya. Kalau perempuan kan, ya, udahlah. Ibarat kata, 'Asal lo cantik aja, udahlah itu menjadi syarat'. Tapi aktor, laki-laki itu syaratnya banyak banget, nggak cuma sebatas harus ganteng, tapi harus bisa memainkan banyak peran," statement Hanung yang bikin panas kuping para aktris, terutama perempuan. Bapak empat anak itu mengaku sangat menyayangkan pihak yang hanya mengutip pernyataan tanpa menyertakan konteks peristiwa. “Terus terang saya menyayangkan pihak kompas.com hanya mengutip pernyataan tanpa menyertakan konteks peristiwa yang terjadi sehingga membuat kalimat saya menjadi bias tujuan,” kata Hanung dalam klarifikasinya yang diposting di Instagram, Senin (07/11). Menurutnya, kutipan tersebut telah membingkai dan seolah-olah melecehkan profesi aktris perempuan di tanah air. “Kutipan tersebut telah membingkai saya seolah2 saya melecehkan profesi Aktris Perempuan Indonesia sebagai figur yang hanya mengekspose tubuh tanpa menggali sisi intelektualitasnya,” lanjutnya. Begini isi klarifikasi Hanung Bramantyo secara detail: [caption id="attachment_110210" align="aligncenter" width="500"] Benyamin Biang Kerok @© Instagram/hanungbramantyo[/caption] "Konteks pernyataan saya diawali dengan sebuah pertanyaan kenapa saya masih memilih Aktor Reza Rahadian dalam film Benyamin Biang Kerok produksi Falcon Pictures? Tidak adakah bibit baru Aktor Indonesia? Saya jawab, ada banyak bibit aktor maupun aktris baru, tapi sangat sedikit yang diterima penonton pecinta film Nas hingga jadi populer seperti Reza Rahadian. ( saya hy sebut Reza aja karena konteks interview saat itu hy m’tanyakan soal dirinya ). Seolah-olah buat seorang akor terdapat banyak sekali syarat untuk bisa come up di industry Film Indonesia dibandingkan Aktris yang hampir tiap 2-3 tahun selalu muncul wajah baru. Kalimat saya ‘Ibarat kata, asal lo Cantik doang’ dalam interview tersebut tidak dalam tujuan ‘menggampangkan’, atau bahkan dengan sengaja memposisikan perempuan semata-mata figure yang sekedar menjual tubuh saja. Kalimat tersebut mestinya tidak perlu diungkapkan dalam tujuan apapun karena ada pernyataan saya yang lain yang konteks dan esensinya sama dengan judul artikel diatas. Dalam konferensi pers Film Benyamin Biang Kerok yang akan rilis Maret 2018 sy menyatakan bahwa sy sedang memberi kesempatan aktris baru sbg penjelmaan sosok Ida Royani ( pacar Benyamin S ). Sengaja saya belum ungkap siapa Aktris tersebut karena ingin membuat penasaran penonton. Dalam pernyataan tsb sy jg menambahkan bahwa ada skema mengorbitkan bintang baru agar dikenal, yaitu dengan menyandingkan bintang tersebut dengan actor/aktris popular. Pada awal karirnya, Reza Rahadian juga disandingkan dengan Revalina S Temat di Film Perempuan Berkalung Sorban. Sayangnya pernyataan saya tersebut tidak dikutip secara lengkap yang menyebabkan tujuan kalimat menjadi bias. Saya sangat memahami bahwa profesi Aktor maupun Aktris tidak semata-mata menyoal tubuh. Sikap saya sangat jelas tergambar di Film-Film saya seperti Perempuan Berkalung Sorban, Tanda Tanya, Rudy Habibie dan terakhir film Kartini. Bahkan di Film Hijab produksi barengan saya dan isteri sangat jelas keberpihakan saya kepada perempuan (muslim) modern atas hak bekerja dan berkarya yang pada akhirnya justru menuai kontroversi dari kalangan penonton muslim sendiri," tulisnya. Disebut-sebut merendahkan kaum perempuan, pria kelahiran Yogyakarta yang terpilih sebagai Sutradara Terbaik itu akhirnya meminta maaf kepada kaum perempuan. "Oleh karena itu saya menyampaikan Mohon maaf sebesarnya dan setulusnya kepada semua pihak khususnya para perempuan, Ibu, isteri dan para sahabat perempuan atas pernyataan saya yang terucap dan terkutip. Semoga ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga buat saya. Sekian dan tabik Salam 🙏🙏🙏," pungkasnya.
Source : https://malangtoday.net/inspirasi/hiburan/statement-bias-hanung-bramantyo-minta-maaf-perempuan/
MalangTODAY
0 notes