Tumgik
#hari mudir
haritherapis · 1 year
Text
Tumblr media
Hari Mudir Terapis Pijat Fisik Sehat Bugar - Tubuh kita seperti kendaraan yang butuh perawatan dan perbaikan, mungkin pijat/ bekam/ akupuntur bisa jadi solusi alternatif bagi kesehatan Anda. WA 0857.5555.8627 ⬇️
Hari Therapist Jombang adalah jasa layanan pijat fisik yang profesional untuk kesehatan tubuh yang berpengalaman lebih dari 5 tahun. Hari Terapis spesialis terapi fisik, yaitu terapi pijat capek, terapi gangguan otot kaku, nyeri sendi, otot keseleo, gangguan tangan-kaki kebas, kesemutan, gringgingen, ngilu sakit kepala, dan badan pegal-linu letih lesuh.
P: Apakah Mas Hari Mudir, terapis Jombang, jasa layanan pijat fisik panggilan (on-call massage) di luar kota sewaktu-waktu?
J: Saya Hari Mudir Terapis Jombang jasa pijat fisik bisa dipanggil sewaktu-waktu ke luar kota, silakan langsung WA 0857-5555-8627.
WA 0857.5555.8627
Instagram @hari.therapis
https://www.instagram.com/hari.therapis/
Temukan Hari Therapist Jombang di Google Maps:
Hari Therapist Jombang
Jalan Sentul No.Blok 8
RT.22/RW.No. 8 Desa Sentul,
Kecamatan Tembelang
Kabupaten Jombang
Jawa Timur 61452
Indonesia
#harimudir #therapist #terapisfisik #terapi #pijat #bekam #fasdhu #akupuntur #alternatif #herbal #pijatjombang #pijatcapek #pijaturat #medis #kesehatan #pengobatanalternatif #haritherapist #terapisjombang #haritherapistjombang #harimudir #therapistjombang #sehat #pengobatanherbal #pijatcapekcapek #terapisendi #pengobatandiabetes #pengobatanstroke #obatalternatif #pijatsehat #pijatkaki
1 note · View note
azmi-azizah · 2 days
Text
Menghitung hari, aku akan kembali tinggal dan kerja di kota pelajar kesayangan, Jogja. Melanjutkan perjalanan mengejar cita di sana. Menyelesaikan hal-hal yang masih "berantakan" di diriku maupun peran amanahku kelak disana agar makin baik kondisinya.
Aku sangat bersyukur, dengan banyaknya rahmat dan karunia Allah, aku sudah berhasil melewati satu tahun penuh pembelajaran. Kehidupan berat yah memang, selain karena bukan keinginan murniku (pengennya lanjut S2, tapi Allah arahkan ke jadi musyrifah + wali kelas + guru Qur'an), juga karena banyak sisi hidupku yang terbatasi oleh lingkungan & budaya kerja yang kurang cocok di aku.
Betul memang banyak isak tangis, rasa ingin menyerah, dan pedih hati. Tapi perlahan, dari satu momen ke momen lain, dari kebingungan jadi tau harus gimana bijak menyikapinya, dari konsul pertama ke konsul ke sekian, sampai akhirnya Alhamdulillah, rasanya sudah begitu banyaak progres diriku.
Resign dari pondok dan kembali ke keluarga, rasanya menyenangkan sekali. Bebas. Lebih mudah buatku berekspresi lepas & mengisi hari lebih produktif. Nggak banyak waktu kesepian - kesendirian - tertahan di kamar yang hampir selalu bikin OVT seperti saat di pondok dulu.
Wah memang beda bangeet mengurus anak usia SMA dan mahasiswa. But, aku seneng juga jadi punya pengalaman berharga membersamai anak-anak unik + istimewa itu. Kemarin lusa pun dikasih tau mudir kalau hasil angket penilaian musyrifah, aku peringkat 1 yang menurut mereka pantes jadi musyrifah terbaik. Nggak nyangka sih.
Alhamdulillah dengan aku yang makin banyak mendalami tentang materi mengenal diri, udah dapet nyamannya ukhuwah hangat di Jogja, ditarbiyah di pondok - asrama - dauroh - halaqoh dan didewasakan selama berpindah-pindah tempat kerja, bikin aku lebih bisa membersamai mereka dengan kehangatan dan akhlak yang baik. Yang mungkin sangat mereka damba, di tengah lingkungan pondok yang yaa aku pun kadang merasa "dingin" atmosfernya.
Yahh, intinya aku senang bisa kembali ke Jogja. Keluar dari pondok dengan baik. Berpisah dengan manis sama anak2 santriku. Semoga semua yang kuberi ke mereka jadi ilmu jariyah yang bermanfaat tak lekang oleh waktu.
Semoga ketakutan-ketakutan terus menerus mereda. Bisa memasuki fase baru di hidupku ini dengan kebaikan dan kemuliaan 😊
9 notes · View notes
coretanaksar · 2 years
Text
Untukmu yang berada di sebuah puncak pencapaian dan, sendirian.
I
               Kamu kembali menatap undangan itu, sahabat. Ini kali ke-10 kamu melihat tanggal yang tertera dan kemudian, seperti biasa kamu mencoret satu tanggal di kalendermu. “3 hari lagi…”, ucapmu lirih. Air mata kembali mengambang di pelupuk matamu. Tetes pertama yang kau tahan-tahan itu jatuh juga. Terdengar di telingamu ucapan ibumu di telepon 2 pekan lalu, “Nak, maafkan ibu ya. Sepertinya ibu belum bisa menemanimu wisuda nanti.”.
               Dan hingga hari ini, kamu belum bisa mengikhlaskan bahwa, kamu akan diwisuda esok, tanpa ditemani keluarga.
II
               Di waktu dhuha ini, kau hamparkan sajadahmu. Sujudmu sangat panjang kali ini. Kau tumpahkan semuanya di hadapan Rabb-mu.
               Kembali terbayang, semua jerihmu melewati macam dinamika perkampusan ini, sahabat. Dag-dig-dug pertamamu kala mendaftar di sini. Betapa tulus senyum ibu dan bapakmu ketika pengumuman lulus itu keluar. Hingga episode-episode selanjutnya mulai terekam kembali dalam benakmu.
               Kuliah Senin-Jumat, susahnya nyari kostan, fotokopi ALIA, ketinggalan bithoqoh, dimarahin satpam, hahahihi sama se-genk, tegangnya dars nushush, tugas dan bahs yang menumpuk, panik saat kau diminta untuk menjawab pertanyaan, desak-desakan di angkot, panasnya hawa Jakarta, “ah ga akan habis untuk semua yang ku lalui ini untuk disebutkan,” lirihmu.
               “Ya Rabb, aku bersyukur, atas syekh-syekhah di sini. Atas semua ilmu di sini. Aku bersyukur karena ibu ayahku merelakan aku di sini…”
Dan, kembali, wajah keduanya nyata di pelupuk matamu.
III
               Kamu berhak menangis, sahabat. Hari ini harimu. Aku tau, sungguh tau, semua perjuangan ini untuk membanggakan ayah ibumu. Umi abimu.
               Saat namamu dipanggil nanti oleh mudir, menangislah.
               Menangislah karena kau yakin, jauh dari sana, jauh di surga sana, ayah ibumu melihat kau sedang memakai toga itu. Menangislah. Kau berhak untuk melakukan apapun hari ini. Ucapkan syukur, ucapkan aku berhasil, ucapkanlah dengan dzikir.
               Menangislah saat perayaan, sahabat. Karena air matamu ini adalah sejujurnya perkataan.
2 notes · View notes
majid1974 · 2 months
Text
Ucapan Selamat Hari Raya Idul Fitri oleh Mudir Pondok Pesantren Islam Al Mukmin Ngruki
0 notes
Text
Jalan Kemudahan
30 April 2023
Beb pengen meet up, punya acara gitu - Kak Puji
3 Mei 2023
Menghubungi suami teh Karina Hakman (pemateri) untuk menyampaikan undangan acara.
Pada hari yang sama minta rekomendasi tempat ke Kak Niken, alhamdulillaah langsung dapat izin pakai tempat, gratis.
Saat itu langsung oke semua tanpa tau dana darimana 😅 Benar-benar jalan aja dulu.
Waktu kak Puji tanya "Beb, dana kegiatan dari siapa? " "Amaan" Waktu itu belum terkumpul dana, padahal maunya menyediakan, sarapan dan snack mabit, snack, makan siang kajian, support sedikit biaya transpor untuk yang jauh. Yakin aja pokoknya.
Allah Mahabaik, kemudian Allah mendatangkan orang-orang baik yang mensupport kajian.
"Kak, aku mau donasi untuk support transpor teman-teman" "Kak, boleh aku bantu sediain minuman?" "Mbak, ada yang udah sediain buah?" "Kak, kalo aku beli tasbih digital (untuk dibagikan di kajian) menurut kak Kiki gimana?" "Kak, boleh support snack? "
20-21 Mei 2023
Alhamdulillaah berlangsung mabit di Rumah Quran Tahfidz Al Fatih dan kajian "Allah, Sumber Solusi Segala Masalah" dengan pemateri teh Karina Hakman berjalan dengan lancar 🥰
Ternyata ini definisi nasihat ustadz Anshori, mudir Pesantren Bina Insan Kamil "Jalan aja dulu, nanti ada jalan di tengah jalan" 😍 Yang awalnya ndaktau dana darimana ternyata infaq berdatangan, lalu ketika banyak pengeluaran tak terduga saat kajian, ternyata infaqnya masih mencukupi bahkan lebih 🥺🥺
Jazakumullaahu khayr untuk semua pihak yang sudah support kajian offline Benah Diri pertama kali, baik tenaga, pikiran, harta, waktu. Terima kasih Teman Pengingat, Teman Benah Diri yang datang dari dalam maupun luar kota lintas provinsi dan pulau, DKM An-Nur, Rumah Quran Tahfidz Al Fatih, teman-teman RISNI, dan komunitas yang menjadi media partner. Allah sebaik-baik pemberi balasan.
Alhamdulillaah, alhamdulillaah.
Ibadah, jika dilakukan bersama, berjamaah, akan terasa lebih mudah.
Tumblr media
0 notes
kajiansolohariini · 1 year
Photo
Tumblr media
┏🍃🕌●●●━━━━━━━━━━━┓ KAJIAN RUTIN MASJID AR RAHMAN-Surakarta ┗━━━━━━━━━━━●●●📚🍃┛ Kajian Umum (Muslim dan Muslimah) 📚┃ Materi Perjalanan Hidup Rosulullah shallallahu 'alaihi wasalam 🎙┃ Pemateri Ustadz Dr. Sufyan Baswedan, MA. 🔰 Alumni S3 Jurusan Hadist UIM, Saudi Arabia 🔰 Mudir Markaz Mulazamah Arrahman 🔰 Dosen STDI Imam Syafi'i, Jember 🔰 Ketua Merangkap Anggota Dewan Fatwa Perhimpunan Al Irysad 🗓┃ Setiap Hari Kamis Ba'da Maghrib - selesai 🕌┃ Tempat Masjid Ar Rahman (bit.ly/masjidarrahman) 📱┃ Contact Person - wa.me/6287878159125 🔰┃ Penyelenggara ▪DKM Masjid Ar Rahman #kajiansolohariini #solobersholawat #surakartamengaji #danukusuman (di Masjid Arrahman) https://www.instagram.com/p/Cpj27yKpFqC/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
noteyu · 1 year
Text
Yasinan hari ini tadi...
Banyak ilmu yg di dapat dari mudir Yasinan.
Beliau orang yg Maasyaa Allah tsaqofah Islamnya
Setiap beliau bicara, isinya membuat insecure diri dan otak ini ketika mendengarnya :')
Tapi bukan berarti jadi rendah diri, tapi jadikan penyadaran diri bahwa kita masih banyak kurangnya dan sebagai motivasi lebih untuk kita terus belajar dan belajar.
Salah satu pembahasan yg di highlight adalah tentang berisik dalam kebaikan.
Yaitu mencoba share kebaikan, apapun itu.
Kita tak tau dari kebaikan yang di share itu bisa jadi wasilah mengantarkan orang kepada hidayah Allah.
Siapa tau kan..
Jadi, coba aja! bukan tentang besar kecilnya pengaruh itu.
Mungkin bagi kita pribadi ga ada pengaruhnya atau kita ga butuh. Tapi kita ga tau bisa jadi ke orang lain itu berpengaruh. Buat orang lain itu perlu.
Siapa tau kan..
Jadi, berisiklah dalam kebaikan..
Bagikan kebaikan itu.
Apapun itu selagi kebaikan kenapa engga?
Aku ketampar bgttt.
Kadang klo mau ngeshare konten harus kyk content creator dlu isinya, captionnya, desainnya, dll.
Jiwa perfeksionis sihh :)
Klo gitu lama kan baru bisa posting2 hal kebaikan dan kebermanfaatannya bisa tersebar?
Jadi, aku mulai meruntuhkan itu semua..
Mulai membangun dari posting hal2 sederhana selagi itu kebaikan dan hal bermanfaat maka akan aku share sebaik yg aku bisa.
Ga perlu nunggu bagus kyk content creator cukup sebisaku yg penting kebaikan itu tersebar kebermafaatannya.
Yg pasti niat Lillahi Ta'ala.
Bismillah yaa :)
0 notes
yunusaziz · 2 years
Note
Maaf mas mau bertanya. Gimana caranya untuk sabar dalam membina? Sabar ngehadepin hal-hal kayak: udah dijelasin katanya paham tapi ternyata nggak ngerti, udah diarahin tapi kayak nggak digubris. Gimana agar punya kelapangan hati dalam membina dan menghadapi hal seperti itu?
KIAT SUKSES MEMBINA : Agar Punya Kelapangan Hati
Sebenernya kalau menurut saya cukup 3 point, coba saya terangkan, tapi kayaknya agak panjang.
Pertama, yang selalu disinggung tentang persoalan keluwesan, keikhlasan dan kekhusyukan dalam beramal, adalah soal niat. (Jangan sampai bosen dah siapapun kalau ada yang ngingetin kita soal niat~)
Find your own reasons, start from the big question "WHY". When the WHY is big enough, the HOW will be easy. Insyaallah.
Tumblr media
Ini penting banget, niat, motivasi, tujuan (WHY) selalu menentukan bagaimana (HOW) sikap kamu kedepannya dalam menghadpi satu amal yang kamu niatkan, ketika WHY kamu memang besar, dihadapkan dengan kondisi yang susah, tidak sesuai ekspektasi dsb ya akan lebih bersiap diri, karena itu merupakan konsekuensi logis dari tujuan atau impian besar.
Contoh : Kalau BIG WHY kamu membina adalah kamu punya keinginan, semangat, cita-cita dalam memperbaiki problematika umat. Diawali dari sekup kecil umat dulu, melalui circle-circle itu... Ya... project ini adalah project besar dan emang nggak mudah... kalau kita sadari bahwa problematika kian hari malah makin menjamur.
Adik mentee nggak menggubris, pada sibuk sendiri, keberjalanan mulai stagnan adalah merupakan tantangan yang ada dari perjaalanan mencapai big WHY kamu, mungkin kamu akan lelah, futur, bahkan menangis(?), tapi yang kamu harus yakini rasa itu muncul artinya kamu sudah keras dalam usaha.
Dengan punya big WHY tadi, ketika kamu dihadapkan di posisi itu, kamu punya alasan untuk bangkit dengan mengingat kenapa kamu memulai semua ini (membina).
Kedua, susahnya proses yang dijalani itu adalah bentuk hal yang justru wajib di syukuri. Kenapa?Sebab dengan cara-cara itu Allah ingin lihat seberapa berpihak kamu, seberapa besar ikhtiar kamu, amal terbaik apa yang bisa kamu tunjukkan???
Ingat, Allah tidak menilai hasil tapi dari bagaimana prosesnya. Nabi Nuh dakwah 850 tahun, pengikutnya tidak lebih dari 100 orang.
Kalau mentee nggak menggubris, solusi apa yang harus dilakukan? Keberjalanan membina mulai stag? Nuansa baru apa yang mau dibawa? Dst, intinya ujian itu hadir sebagai ruang kreativitas dalam menunjukkan ahsanu amalan (amal terbaik) kita. Ini sikap~
Ketiga, dari sekian upaya yang mungkin udah coba keras, keukeh dilakukan. Pernah nggak di sepertiga malam, saat-saat selepas sholat, atau dikala ingat kita mendoakan mereka? Hehe
Hidayah itu mau bagaimanapun milik Allah, yang melunakkan hati, menyadarkan mereka itu Allah, tugas kita hanya mengupayakan. Jadi doakan mereka agar Allah memberinya hidayah.
Saya ingat satu kisah, di sebuah pesantren di kota Jawa Tengah ada santri-santri yang bandel, saking bandelnya mereka sudah cukup punya alasan untuk didepak. Beragam upaya dilakukan, tapi tidak ada hasilnya.
Mudirnya yang sudah naik pitam, melaporkan dan minta izin hal itu ke kyai sepuh disana agar mereka dikeluarkan . Singkat cerita, Kyai itu alih-alih menyetujui malah minta dituliskan nama-nama santri bandel itu di secarcik kertas.
Tahu kan arahnya kemana?
Sepekan... Dua pekan berlalu, sang mudir heran kok nggak kunjung dikeluarkan? Akhirnya bertabayunlah ke Kyai itu, kata Kyai "Loh siapa yang ingin mengeluarkan? Wong saya minta nama-nama itu buat saya doakan saat tahajud."
Santri-santri yang bandel itu perlahan membaik. Dapat kan kesimpulannya? Intinya doakan~
Kayaknya udah panjang bgt, kalau ada typo mon maap, nggak ngecek ulang haha🙏🏻Semoga menjawab.
Wallahua'lam bisshowab.
35 notes · View notes
haritherapis · 1 year
Text
Tumblr media
Hari Mudir Therapist ~Jasa Terapi Pijat Akupuntur Bekam Fasdhu Terbaik dan Terpercaya Lokasi Terdekat di kota Jombang, Jawa Timur, Hari Mudir Terapis WA 0857 5555 8627 - https://www.instagram.com/hari.therapis/
Akupuntur telah diterapkan selama ratusan tahun dalam penyembuhan berbagai macam penyakit terutama yang berhubungan dengan saraf dan otot, misalnya stroke, bell palsy, lumpuh ekstrimitas, dan sejenisnya. Dengan rangsangan di titik tertentu dapat menstimulasi saraf sehingga bisa meningkatkan kekuatan otot. Untuk terapi akupuntur, hubungi Hari Mudir Terapis WA wa.me/6285755558627
Akupuntur atau tusuk jarum atau dalam Bahasa Mandarin standard, zhēn jiǔ adalah teknik memasukkan atau memanipulasi jarum ke dalam "titik akupunktur" tubuh.
Menurut ajaran ilmu akupunktur, ini akan memulihkan kesehatan dan kebugaran, dan khususnya sangat baik untuk mengobati rasa sakit. Akupunktur wajah adalah pengobatan alternatif berasal dari Cina yang dilakukan dengan menusukkan jarum-jarum ke beberapa titik di kulit wajah.
Kegunaan akupunktur pada umumnya adalah untuk meredakan nyeri. Namun, akupunktur wajah dilakukan untuk perawatan kecantikan. Prosedur akupunktur wajah pada dasarnya sama seperti akupunktur pada umumnya. Jarum-jarum tipis akan ditusukkan ke beberapa bagian kulit wajah.
Mas Hari Mudir Terapis Jombang ~pijat panggilan favorit keluarga pelayanan ramah, pijat capek, akupuntur, bekam, fasdhu, siap dipanggil dalam kota hingga di luar kota Jombang, WA wa.me/6285755558627
Hari Mudir Therapist Jombang melayani home-care seluruh wilayah Jombang dan luar kota: Terapi pijat capek, kaku otot, nyeri sendi, keseleo, kebas, kesemutan, ngilu, sakit kepala, dan pegal-linu. Pengobatan tradisional alternatif kolesterol, asam urat, dengan pijat fisik, bekam, akupuntur, fasdhu, dan ramuan herbal.
Temukan Hari Therapist Jombang di Google Maps: https://goo.gl/maps/drsttPzgskMFvGMK8
Hari Therapist Jombang Jalan Sentul No.Blok 8 RT.22/RW.No. 8 Desa Sentul, Kecamatan Tembelang Kabupaten Jombang
Jawa Timur 61452 Indonesia WA 0857.5555.8627
#harimudir #haritherapistjombang #akupuntur #akupunturjombang #jasaakupuntur #jasaakupunturjombang #akupunturstroke #akupunturwajah #pijatjombang #jasapijatjombang #pijatsehat #pijatkaki #pijattangan #pijatfisik #pijatcapek #pijaturat #healing #terapi #pijat #bekam #fasdhu #alternatif #herbal #nonmedis #kesehatan #pengobatanalternatif #terapisjombang #haritherapist #pengobatantradisional #herbal
~
1 note · View note
rentangkehidupan · 3 years
Photo
Tumblr media
Hari ini hari yg bertema lagi tentang "KEBAIKAN" Sebenarnya aku bingung mau bercerita tentang apa dg tema ini, karena sangat banyak sekali kebaikan yg datang pada diriku dan orang sekitar. Tak terbendung untuk diceritakan! Bisa jadi novel ntar! Haha *canda Namun aku teringat tausiyah semalam bersama Ust.Ridwan, beliau mudir aku dulu di Al-Fityan Boarding School Kubu Raya. Beliau berpesan agar jangan sepelekan amalan kebaikan sekecil apapun. Karna kebaikan kecil itu jika selalu kita lakukan (dawam) maka akan terkumpul menjadi besar, semakin besar amalan, semakin besar pahala. Kek kita ngumpulin uang receh ni, lama-lama akan terasa berat di celengan tersebut dan yg pasti jadi banyak kan? Ya gitu juga sebuah amalan. Ibarat kata pepatah "dikit-dikit, lama-lama menjadi bukit" Kenapa kebaikan ini di anjurkan? Karena sebenarnya kita tak tau, apakah amalan besar, amalan wajib, segala amal kita apapun itu diterima atau tidak. Makanya sangat dianjurkan untuk melakukan amalan kebaikan dawam sekecil apapun. Seperti infaq subuh, membantu adik belajar, senyum, hingga menepikan duri pun itu sebuah kebaikan mulia di mata Sang Pencipta. Peluang kebaikan itu luas teman. Tapi mungkin remeh di mata manusia, namun tidak dimata Allah. Ga pelit-pelit kan Allah memberikan keluasan untuk kita berbuat baik kepada diri sendiri dan sekitar? Jadi, Ketika kebaikan itu sudah didepan mata kita, segera jemput, jangan sia-siakan ♥️ #30hbc2108 #30haribercerita @30haribercerita https://www.instagram.com/p/CJxn8KnsJ1W/?igshid=ma910oisfv9d
1 note · View note
nisaazulfas · 4 years
Text
Impian Abah
Part 2
Setelah abah selesai membaca surat Al-Ikhlas, beliau tetap menyuruh kami tuk kembali. Tentu setelah melihat kondisi abah yang tidak kuat tuk bangkit kami hendak berlama-lama lagi, tapi karena waktu tuk masuk kelas pagi hampir dekat jadi kami memustuskan tuk kembali dengan berat hati. Pagi itu abah tidak datang ke Ma’had karena sakit. Namun hingga beberapa hari beliau masih sakit, dan ternyata bukan hanya sakit biasa hingga menyebabkan abah stroke ringan. Abah dirujuk ke rumah sakit tuk menjalani perawatan agar segera pulih.
Nyai pengasuh putri mengabarkan kami tentang kondisi abah selama menjalani perawatan. Surat yasin selalu kami bacakan untuknya ba’da sholat maghrib dan sebelum tidur malam hingga khotmul Qur’an kami adakan untuk mendoakan kesembuhannya. Kami merasa berdosa karena kami pernah meminta hal sepele namun berujung pada suatu dampak yang besar, apalagi itu berkaitan dengan abah, ayah kami. 
Ketika beliau dijenguk oleh salah satu Nyai pengasuh putri kemarin saat berada di rumah sakit, beliau tersenyum menyambut. Beliau mengalami kemajuan amat besar, yang awalnya tak dapat berbicara tlah dapat berbicara secara perlahan. Beliau berkata:
“Ahlan wa sahlan yaa Lutfiyah, aina ustadz Zainal?” kata beliau pelan menggunakan bahasa arab. 
lalu Nyai Lutfiyah hanya menjawab sekerdarnya sambil menahan haru, ia tak ingin menangis di depan abah. Satu hal yang membuat kami semakin menangis ketika mendengarkan Nyai bercerita dengan kami hal itu adalah keinginan abah tuk kembalik mengajar.
“Saya mau mengajar kutub at-turost kembali” kata beliau.
Penuturan Nyai Lutfiyah membuat kami menangis mengingat saat belajar bersama Abah. Beliau bahkan disaat-saat seperti ini tetap memperhatikan kami sebagai murid dan anak asuhnya. Oh iya, abah adalah mudir ma’had lil banat, maka kasih sayang dan rasa peduli beliau sama seperti yang beliau berikan kepada anak-anak kandungnya atau bahkan hingga membuat anak beliau pun iri kepada kami. Beliau bukan hanya sekedar guru, ustadz, kyai tetapi bagi kami beliau adalah ayah kami. Beliau tlah menggantikan peran orang tua kami selama kami menempuh pendidikan di pondok ini. Kami benar-benar dibimbing tuk belajar, berlatih dan berprestasi sesuai dengan visi-misi pondok Al-Amien. Berkat beliau, kami menyadari satu hal penting yakni Ikhlas mengabdi pada pondok sebagai bekal mendapatkan barokah Ilahi. Semoga beliau segera disembuhkan oleh Allah dan dapat kembali ketengah-tengah kami. 
-Aamiin-
-Aku, 13 Oktober 2020 M-
2 notes · View notes
sukasenja · 4 years
Text
Juara Apa?
Tulisan hari ini mungkin lebih ke ungkapan dari sudut pandang pribadi akan suatu hal. Jadi, kalau kurang setuju ya silahkan saja, toh ini cuma *sudut pandang pribadi*.
Setiap orang pasti punya sesuatu yang ingin banget dia capai dalam hidupnya, dan ketika dia berhasil akan ada rasa puas juga haru karena udah bisa ngewujudin itu semua. Sederhananya mari kita sebut saja dengan "prestasi".
Sejak zaman jadi anak SD yang pulang sekolah masih harus di antar jemput sampe kelas 4, saya termasuk orang yang "ambisius" banget sama yang namanya prestasi. Gak ada ceritanya nama Hennika Arumsari gak pernah ada di lima besar rangking kelas teratas. Beberapa penuh di angka 1 dan 2. Hampir setiap guru jadi hafal nama saya, alasannya ya pasti karena wali kelas saat itu yang banyak bincang sana-sini. Lomba menggambar dan MIPA pun sengaja saya ikuti, dan memang permintaan sekolah. Satu cita-cita saya waktu itu dan belum kesampean sampe sekarang adalah, jadi penganten pas samenan/perpisahan. Padahal waktu itu nilai saya tertinggi kedua setelah "doi" hahahaha kecil-kecil udah ada yang naksir, dasar saya. Karena biasanya dia orang nilai tertinggi laki-laki dan perempuan akan di arak dalam upacara adat, yang kedua orangtuanya juga ikut di belakang. Otomatis seantero sekolah bakal tau, oh mereka orang tua yang sukses didik anak-anaknya. Alasan saya sederhana waktu itu, cuma pengen orangtua seneng. That's it. Semuanya gagal karena waktu itu ada pergantian kepala sekolah. Gagal lah saya dalam membanggakan orang tua di masa itu, dipenghujung jenjang dasar pendidikan saya.
Lanjut ke pondok pesantren, ternyata menjadi juara kelas bahkan angkatan tak semudah juara di SD dulu. Walau sudah berusaha pontang-panting, menghafal sana sini, akhirnya saya harus menerima, mungkin piala juara itu memang hanya bagi mereka yang punya "otak dewa". Berkali-kali juga curi-curi perhatian ustad biar bisa direkrut jadi tim Olimpiade Matematika sama Biologi waktu itu, tetep aja gagal. Kalau kata-kata julidnya "Ya emang kesempatan buat dia-dia lagi aja terus". Saya frustasi karena sebal melihat teman-teman saya yang itu-itu lagi yang di rekrut jadi tim Olimpiade, tiap tahunnya. Saya tak tau alasannya dan pada akhirnya saya tidak mau tau. Cita-cita saya saat itu adalah lulus dengan predikat Syarof di haflah angkatan tahun 2015 saat itu. Pasti bangga nih orang tua anaknya dapet kalung bunga dari mudir. Tapi memang benar kata orang bijak dulu, bermimpilah setinggi langit, maka ketika kau jatuh, kau akan jatuh di antara bintang-bintang. Syarofnya gagal, saya terselamatkan di predikat Mumtaz, ya cuma beda satu kelas lah, posisi duduk saya juga jadi di barisan kedua waktu itu hahahah. Banggalah pada diri sendiri dulu.
Saking depresinya saya yang cuma bisa ikut pengiriman lomba paskibra tim waktu di pondok itu, akhirnya saya putuskan untuk berpindah fokus dari mengejar prestasi dalam paham kejuaraan, menjadi prestasi dalam keaktifan diri saja. Bertemu dengan dunia kampus membuat saya semakin membuka pandangan bahwa prestasi ternyata bukan saja perihal kamu menang lomba A, B, C, kamu dapet piala A, B, C, dan sejenisnya.
Rahasia umum kalau dunia mahasiswa itu jadi dunia paling seru, bebas, dan menantang. Fase-fase menjadi dewasa awal dan pencarian jati diri jadi waktu yang tepat bagi kamu yang emang punya keinginan buat sejarah, seenggaknya yang akan nanti tertulis di berlembar-lembar portofolio diri. Bagi mahasiswa yang sejenis dengan saya ini, yang semangat banget kalau udah ada berita seminar gratis, workshop beasiswa, training-training skill gratis, open recruitment berbagai organisasi (dalam dan luar kampus), maka berlomba-lomba lah sejak awal kamu masuk ke kampus itu. Gunakan sedikit trik pilih-pilih tapi jangan jadi terlalu selektif juga. Biar selamat dari iming-iming "organisasi hitam" dan aman dari jeratan "Do less, Talk more". Dan oh ya, dunia mahasiswa juga sangat luas panggungnya, kamu bisa jadi juara apa saja di kejuaraan manapun, yang penting kemauan, usaha, dan do'a.
Karena menurut saya menjadi yang terbaik itu perlu tapi tidak begitu penting pada akhirnya. Memasuki fase dewasa dengan segala tantangannya membuat diri sadar bahwa kompotitor terbaik adalah dirimu sendiri, bukan orang lain. Terlalu banyak mimpinya jika berdarah-darah kamu menjadi seorang pemenang yang ingin disanjung masyarakat seantero negeri. Karena kini adalah zamannya kolaborasi. Jadi daripada emosi terkuras habis untuk berteriak "Hai, Hai, ini gue yang terbaik di bidang .... ", lebih baik teriakan "Eh, gue punya ini, lu punya itu, kolab yuk, buat karya", mungkin setelah itu akan banyak kebaikan-kebaikan terlahir dan kebermanfaatan yang beranak-pinak.
Endingnya apa? Bukan lagi penghargaan manusia yang jadi tujuan, tanpa sadar tiap orang mulai berpikir gimana caranya berlomba-lomba buat dapet perhatian dari Sang Pemilik Semesta. Apalagi coba yang lebih membahagiakan dibanding RidhoNya yang membuat kita bisa makin nyaman jalanin hidup. Karena emang pada akhirnya juga kan semuanya akan berubah jadi bentuk tabungan, bekal di akhirat nanti.
Aih,, jangan lah buruk sangka dulu dengan berpikiran "Mentang-mentang nih si HenHen sarjana pendidikan yang jadi guru PAI, hari ini ngasih kultum" hahhaha. Justru itu, jarang-jarang kan bisa liat saya se-ukhti ini wkwwk. Gak dong, semua itu pasti ada prosesnya, ada alasannya kenapa sampe akhir di detik ini gue bisa kasih sudut pandang tentang "prestasi" dengan definisi yang kayak gitu. Ini semua gara-gara kata-kata Arab cantik ini yang gue pelajari waktu di pondok dulu:
1. Firman Allah yang diulang-ulang dalam QS. Ar-Rahman
هَلْ جَزَآءُ ٱلْإِحْسَٰنِ إِلَّا ٱلْإِحْسَٰنُ
"Tidak ada balasan kebaikan, kecuali kebaikan (pula)"
2. Hadits Rasulullah SAW (yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah)
عن ابى هريرة ان رسول الله ص. م قال :إِذَا مَاتَ ابْنُ آدَمَ انْقَطَعَ عَمَلُهُ إِلا مِنْ ثَلاثٍ : صَدَقَةٍ جَارِيَةٍ ، أَوْ عِلْمٍ يُنْتَفَعُ بِهِ ، أَوْ وَلَدٍ صَالِحٍ يَدْعُو لَهُ . (رواه مسلم)
"Dari Abu Hurairah r.a. berkata, Rosulullah Saw. bersabda: 'Apabila ‘anak Adam itu mati, maka terputuslah amalnya, kecuali (amal) dari tiga ini: sedekah yang berlaku terus menerus, pengetahuan yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan dia.'"
3. Kata-kata bijak (mahfudzat)
خير ��لناس احسنهم خلقا و انففعهم للناس
"Sebaik-baiknya manusia ialah yang berakhlak mulia dan bermanfaat bagi manusia (sesama)"
Mungkin tiga kata-kata ajaib penuh makna itu bisa sangat membantu ketika kita temui "jalan buntu". Keren banget sih emang kalau udah level prestasinya itu: Berlomba-lomba cari ridho Illahi. Kayak judul ftv Hen? Engga koq ini bener. Gue sadar loh nulis itu. Jadi ya, yuk bareng-bareng kita lakuin apa yang bisa kita lakuin kedepannya. As ini told before, bukan gue, bukan lu, tapi kita:) Masih tetep harus terus belajar dan latihan buat sampe ditahap itu, termasuk gue pastinya. Jadi yuk sama-sama aja! Maaf sekali lagi, karena ini hanya sudut pandang pribadi.
"Tuhan emang udah nulis takdir manusia jauh sebelum manusia itu lahir ke muka bumi. Tapi bijaksananya Sang Maha Kuasa itu, ya Dia kasih manusia kemampuan untuk berusaha. Berusaha mencari kesempatan, berusaha terus mencoba, berusaha buat terus belajar memahami. Dan jangan lupa selalu iringi sama do'a, kekuatan ajaib yang dibisikin ke bumi tapi bisa menembus langit"
Faidza azamta, fa........
*lanjutin guys, gue kasih hadiah permen nanti :)
@sekotenggg @fadhila-trifani @mathmythic @adhit21 @gugunm
6 notes · View notes
ceploktelur · 4 years
Text
sejak tadi sore, di kepalaku seolah sedang diputar video kenangan beberapa tahun ke belakang. mendorongku untuk membuka-buka buku tahunan SMA ku, mempertemukanku dengan foto-foto yang entah bagaimana menarikku tenggelam dalam segala rasa dan memoriku saat itu.
'aku rindu'
kurang lebih genap sudah dua tahun aku pergi, meninggalkan segala hal yang membentukku enam tahun terakhir. tempat di mana aku mulai merawat tunas cinta yang mulai bertumbuh pada ayat-ayatNya. tempat di mana aku mendapat curahan kasih sayang, dan melihat amat banyak ketulusan dari guru-guruku hafidzahullaah, serta cinta dan ketulusan teman-teman yang hidup bersamaku 24 jam penuh. tempat di mana aku belajar tanggung jawab, merawat barang-barangku sendiri, mengurusi kebutuhanku sendiri, dan sekuat tenaga berusaha meraih apa yang sudah kucitakan.
'dan sekarang, apa yang tersisa?'
dua tahun terakhir ini kurasa mengubah banyak hal. ah, mungkin lebih tepatnya merampas banyak hal. aku merasa kehilangan cukup banyak hal yang kudapat dalam enam tahunku yang berharga itu.diri ini kian hari kian merasa munafik.
Kalian dalam posisi sekarang sudah memasuki fase menjadi mitra perjuangan, pelanjut generasi penerus, penerima tongkat estafet perjuangan, walaupun kalian masih memerlukan pemantapan ilmu dalam studi lanjut, tetapi tanggung jawab perjuangan sudah jatuh di pundak kalian.
bahkan kalian sudah waktunya menjadi mitra para mujahid dakwah, pelahir generasi pejuang, mudah-mudahan tidaklah kalian kami lepas, kecuali kami melepas generasi pelopor, generasi teladan, generasi pembawa cahaya iman, islam, dan Al Quran, pelita sunnah yang insyaallaah menjadi bagian instrumen Allah dalam memenangkan Islam, menunaikan janjiNya
Mudir Ma'had kami hafidzahullaah, 2018
mungkin persepsiku sewaktu pergi keliru.
kami pergi bukan untuk memulai 'kehidupan' yang baru, melainkan untuk melanjutkan dan memperdalam capaian-capaian kami selama tiga atau enam tahun itu. bukan pula untuk menjadi sosok yang 'berbeda', tetapi terus bertumbuh tanpa menyalahi ayat-ayat yang pernah kita pegang erat itu.
'kelulusan bukanlah pintu gerbang untuk berubah dan berganti arah, namun untuk melanjutkan perjuangan yang sudah-sudah'
selamat mencari malam qadarNya!
21 Ramadhan 1441H
3 notes · View notes
kajiansolohariini · 1 year
Photo
Tumblr media
┏🍃🕌●●●━━━━━━━━━━━┓ Kajian Rutin Masjid Ar Rahman -Surakarta ┗━━━━━━━━━━━●●●📚🍃┛ Kajian Umum (Muslim dan Muslimah) 📚┃ Materi : PRINSIP - PRINSIP AQIDAH AHLUSSUNNAH WAL JAMA'AH • Pertemuan ke-20 Karya Syaikh Dr. Nashir bin Abdul Karim Al-Aql 📕┃ Unduh Kitab : https://dik.si/kitabmasjidarrahman (Terjemahan) https://dik.si/prinsipaqidaharab (Teks Asli) 🎙┃ Pemateri : Ustadz Dr. Sufyan Baswedan,MA 🔰 Alumni S3 Jurusan Hadist UIM, Saudi Arabia 🔰 Mudir Markaz Mulazamah Arrahman 🔰 Dosen STDI Imam Syafi'i, Jember 🗓┃ Setiap Hari Selasa Ba'da Maghrib - selesai 🕌┃ Tempat : Masjid Ar Rahman (dik.si/masjidarrahman) 📱┃ Contact Person : - wa.me/6287878159125 🔰┃ Penyelenggara : ▪DKM Masjid Ar Rahman #kajiansolohariini #danukusuman #yukngajisolo (di Masjid Arrahman) https://www.instagram.com/p/Cpe8fE4pcOF/?igshid=NGJjMDIxMWI=
0 notes
amtullah · 4 years
Text
Prolog Rabu Sore
Prolog Rabu Sore. Kalo boleh memutar waktu, bisa jadi gue bakal milih kuliah di fisip. Paling nggak ambil ilmu komunikasi lah. Alasannya gue lihat enak amat mata kuliah saudara gue yang jadi ketua fotografi di kampus kami. Eh kampus doi aja sekarang wkwk. Semoga segera balik deh dosen pemimbingnya dari study di LN katanya. Tapi gak papa, setidaknya gue juga mempelajari bagian dari komunikasi. Yang paling penting malah. Bahasa. Haha. Hal paling utama, bukan? Zahran. Laki-laki dengan postur tinggi kira-kira 165cm-an. Gatau gue ga ngukur juga. Dengan celana rapi model ajushi-ajushi yang tidak melebihi mata kaki. Pls, gausa bahas kaki. Secakep apapun doi jadi males gue liat kakinya. Rambutnya menuju gondrong. Gilesih definisi ganteng versi Mama gue. Kacamatanya bulat. Alhamdulillah, gue belum sefikrah, setidaknya sampai saat ini. Poni belah tengahnya dibiarkan begitu saja diterpa angin. Ngomong nya sambil ada ketawanya dikit di belakang. Yaela. Mas (itu loh ajang bergengsi di kabupaten/kodya) salah satu Kabupaten plat AA itu memang terlihat ramah. Jadi ya ga perlu baper lah diperlakukan seperti itu. Itu karakter cuy! Doi mengenakan sneakers yang gue tahu harganya dari merk itu. Tanpa kaos kaki! I like it. Gue jadi mikir, bener banget kalo ketua lembaga dakwahnya juga swag gini, gimana manusia² fisip nggak lihat keindahan islam? Masya Allaah. Darinya, gue dapet poin luar biasa. Oke, sebenernya tokoh utama dalam hidup gue bukan si Zahran. Doi hanya salah satu laki-laki baik yang gue temui sore ini di perbatasan Karanganyar. Iya, acara walimahan ketua Formaiska. To be honest, nggak ada yang tau gue nyari suatu sosok di setiap orang yang gue temui. Hingga kembali ke Solo, tak ku temukan pada akhirnya. Its okey, just take your time. Im always believe in Allaah. Always. Dzuhur berkumandang, hujan meronta kencang. Perjalanan harus dilanjutkan. Alhamdulillah, ada teknologi bernama mantel. Terpujilah yang menciptakan. Sudah lama tidak merasakan rinai hujan yang turun gemercik besar-besar. Meski sakit jika mengenai pandangan. Aih. Harus dijaga ya memang, pandangan ini. Seperti sepetik pelajaran di Rabu Sore ku, masih dalam Prolog yang sama. "Kalian tidak pakai mobil saja? Hujan begini." Mudir kami, memberi ide yang sangat baik. Sesampainya gue dan my roomates sampai di Kadipiro, kediaman salah satu asatidz di Ma'had kami. "Adakah ikhwan yang berkenan membawakan kendaraan saya, ustadz?" tanyaku takzim. Menghadap beliau. Padahal sederet ikhwan yang tak dapat ku pandang berjejer rapi di hadapan ku. Mana bisa aku melihat mereka yang sepertinya menunduk juga? Antara takzim dengan asatidz kami atau menghindari para tulang lemah yang berjumlah 3 manusia ini? Entahlah. Semoga Allaah selalu menjaga mereka. Salah satu ikhwan mengajukan kesanggupan atas dari pengurus senior. Alhamdulillah. Kami menemukan solusi. Kontak dan STNK berpindah tangan. Perjalanan kemudian dilanjutkan. Kembali lagi gue bertemu honda city ini berserta pemiliknya. Ustadz Fery mengajak makan siang, tak baik rezeki ditolak; begitu prinsip kami. Di sela-sela potongan sirloin steakku, percakapan kembali dibuka lagi. Tentang rencana ke depan untuk kemaslahatan ummat, bagaimana mengupgrade ma'had serta diri kami, bisnis, dan lain sebagainya. Waktu berlalu hingga tak disadari semua piring telah kosong kecuali hot plate di hadapan gue. Astaghfirullah. Kebiasaan. Makan lama. Gue jadi gak enak hati. "Mbak besok porsinya harus ditambah lagi loh karna habisin makanan anak juga." Tiba-tiba ustadz mengagetkan. Belum sempat terjawabkan, ditambah okeh sang driver, "atau kalo nggak, besok tuh makan abis anaknya makan. Biar bisa ngabisin makan anaknya." Semua yang di meja itu tertawa. Gue? Tersedak. Pls. Kalimat ringan dua pria tersebut menampar gue. Gak main-main emang persiapan peribadahan seumur hidup itu. Makin kesini makin banyak hal yang perlu dipelajari. Nah contohnya, si driver kepikiran aja tuh untuk menanggapi ustadz. Kan beliau juga belum pernah mengalami wkwk. Tapi, makin kuat mental untuk menghadapi apapun kapan Allaah akan memberikan waktu. Bertemu siapapun, terhadap takdir apapun, biidznillah semua memang sudah menjadi kehendakNya. Sudah berapa syukur yang terpanjatkan hari ini? Makin jatuh cinta dengan Rabu.
2 notes · View notes
kreditmultiguna · 4 years
Quote
بسم الله الرحمن الرحيمBiografi singkat KH. NAWAWI BERJAN PURWOREJO TOKOH DIBALIK BERDIRINYAJAM'IYYAH AHLITH THORIQOH AL-MU'TABAROH AN-NAHDLIYYAH ( JATMAN ) "Almaghfurlah Simbah KH. Nawawi Lahir pada hari Selasa Kliwon , 10 Januari 1916, Beliau KH. Nawawi kalau dirunut Silsilah atau garis Nasab beliau masih keturunan Sultan Agung Prabu Hanyokrokusomo ( Raden Mas Djatmiko) dari Salah satu Putranya ke 6 yakni Sinuhun Sayyid Tegal Arum atau Sultan Amangkurat Agung yang dimakamkan di daerah Tegal , Adapun putra putri Sultan Agung Prabu Hanyokrokusomo ;1. Pangeran Tumpo Nangkil atau Raden Muhammad Kosim2. Pangeran Ronggo Kawijen3. Bendoro Raden Ayu Winonga4. Pangeran Ngabehi Loring Pasar5. Sayyid Abdul Ghaffar atau Raden Purbaya atau Mbah Kyai Kalisoka dimakamkan di Desa Kalisoka Tegal6. Sayyid Tegal Arum atau Sinuhun Sultan Amangkurat Agung , beliaulah yang menggantikan kedudukan menjadi Sulthan atau Raja Mataram Islam Darussalam7. Bendoro Raden Ayu Wiratmantri8.Pangeran Haryo Danupoyo atau Raden Mas Alit , Beliau Raden Mas Alit inilah kelak yang menggantikan Sultan Amangkurat Agung ( Sayyid Tegal Arum) utk menjadi Sulthan atau Raja Mataram Islam Darussalam , dengan Gelar Kebangsawanannya. Sultan Amangkurat Mas I ( Sumber Silsilah Paneraban Pusat Sayyid Abdul Ghaffar atau Pangeran Purbaya Kalisoka Tegal )SULTAN AGUNG PRABU HANYOKROKUSUMO (Raden Mas Djatmiko) dirunut runut ke atas bersambung dengan Sunan Giri ( Sayyid Ainul Yaqin ) dan terus keatas nasabnya akan bertemu kepada Baginda Rosululloh SAW , adapun Nasab Sultan Agung Prabu Hanyokrokusomo bin Prabu Hanyokrowati ( Raden Mas Jolang) bin Panembahan Senopati bin Nyai Sabinah ( Istri Ki. Ageng Pemanahan ) bin Ki Ageng Saba bin Nyai Pandan bin Sunan Giri II (Sunan Giri Ndalem) bin Sunan Giri ( Sayyid Ainul Yaqin) bin Sayyid Maulana Ishaq ( Sumber dari Silsilah Paneraban Pusat Sayyid Abdul Ghaffar atau Raden Purbaya Kalisoka Tegal )Adapun Nasab atau Silsilah KH. Nawawi Berjan Purworejo bin KH. Shiddiq Berjan bin KH. Zarkasyi Berjan bin KH. Asnawi Tempel bin KH. Nuriman Tempel bin Ky. Burhan Joho bin Ky. Suratman Pacalan bin Jindi Amoh Plak Jurang bin Ky. Dalujah Wunut bin Gusti Oro Oro Wunut bin Gusti Untung Suropati bin Sinuwun Sayyid Tegal Arum bin Sultan Agung Hanyokrokusomo (Raden Mas Djatmiko) bin Pangeran Senopati. ( sumber buku Mengenal KH.Nawawi Berjan Purworejo ,hal 11 sd 12), bahkan dalam salah satu sumber menyebutkan bahwa Sinuwun Sultan Agung Prabu Hanyokrokusomo juga seorang Pengamal Tarekat Syadziliyyah ( Subhanalloh)NASAB KEILMUANIlmu Thoriqoh (Tarekat)Silsilah Kemursyidan Tarekat Qodiriyyah Wa Naqsyabandiyah (TQN) dari Ayahanda beliau yakni Syech Shiddiq Berjan Bin Syech Zarkasyi Berjan Purworejo juga dari Pakdenya yakni Syech Munir Berjan bin Syech Zarkasyi Berjan Purworejo , Kemursyidan Syech Zarkasyi bin Asnawi Berjan Purworejo dari Syech Abdul Karim Al-Bantani dari Syech Achmad Khotib bin Abdul Ghoffar Sambas Kalimantan . Salah satu murid yang utama diangkat menjadi Khalifah/ Mursyid adalah Tuan Guru Ali bin Abdul Wahhab Al-Banjari Kuala Tungkal Tanjung Jabung Barat Jambi bahkan Zawiyyah atau komunitas tarekat Tuan Guru Ali merupakan Zawiyyah yang terbesar di luar Pulau Jawa , karena Acara Peringatan Haul Sultanul Auliya' Syech Abdul Qodir Al - Jaelani QSA. masuk dalam APBD Provinsi Jambi. KH. Nawawi Bin Syech Shiddiq RA. ( 1947 - 1982 ) , juga telah mengangkat Kholifah sbb ; KH. Achmad Chalwani Bin KH. Nawawi, Tuan Guru Ali bin Abdul Wahhab Al Banjari Kuala Tungkal Jambi, KH. Masduqi Syarofuddin Purworejo , KH. Abdurrahim Kebumen , KH. Zuhri Syamsuddin Wonosobo, KH. Nachrowi Magelang, KH. Baqiruddin Magelang, KH. Madchan Magelang, KH. Machfudz Magelang, KH. Mundasir Magelang, KH. Parlan Cilacap , KH. Ilyas Singapura , KH. Djazoeli Magelang. Selain itu Beliau KH. Nawawi aktif menulis dan membaca terbukti dengan menghasilkan beberapa karya meliputi kitab tentang Tarekat, kitab-kitab fiqh, dan syair-syair.Ilmu Syari'atBeliau KH. Nawawi pernah belajar di beberapa pesantren Jawa Tengah dan Jawa Timur seperti Watucongol Magelang, Krapyak Yogyakarta, Lasem Rembang , Tremas Pacitan, Jampes Kediri , Tebuireng Jombang dan Lirboyo Kediri.ULAMA KHARISMATIKBeliau adalah Seorang Ulama kharismatik sekaligus Ulama Thoriqoh dari Dukuh Berjan Desa Gintungan Kecamatan Gebang Kabupaten Purworejo, sebagai seorang Guru Mursyid beliau juga berperan aktif diberbagai kegiatan thoriqoh yaitu pernah menjadi Ketua I Kongres I Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh pada tanggal 12-13 Oktober 1957 di Tegalrejo Magelang yang mengasilkan keputusan bahwa tanggal 10 Oktober 1957 adalah sebagai hari Lahirnya Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh yang pada tahun 1979 pada saat Muktamar NU ke 26 di Semarang, Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al-Mu'tabaroh kemudian dimasukkan sebagai salah satu Badan Otonom dibawah Nahdlatul Ulama dan dikukuhkan dengan Surat Keputusan Syuriah PBNU Nomor 137/ Syur.PBNU/V/1980. Sejak itulah sampai sekarang Jam'iyyah ini dikenal dengan nama Jam'iyyah Ahli Thariqoh Al- Mu' tabaroh An- Nahdliyyah (JATMAN) , bahkan beliau juga pernah ditunjuk menjadi Mudir Tsani Idaroh 'Aliyah Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al- Mu'tabaroh An-Nahdliyyah (JATMAN Pusat). Saat ini estafet kepemimpinan beliau dilanjutkan oleh putranya yaitu Romo KH. Achmad Chalwani Mursyid Thoriqoh Qodiriyyah wan Naqsyabandiyyah sekaligus Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo .Di Balik Berdirinya Jam’iyyah Ahli Thariqot al-Mu’tabarohSecara singkat, sejarah Thariqohal-Qhadiriyyah wa Naqsyabandiyyah berkembang di Berjan adalah merupakan hasil gabungan antara dua aliran, yakni aliran Thariqoh Qhadiriyyah dan aliran Thariqoh Naqsyabandiyyah yang gagas oleh Syekh Ahmad Khatib bin Abdul Ghaffar daerah Sambas Kalimantan Barat (1802-1872 M). Sedangkan aliran Thariqoh al-Qhadiriyyah pencetusnya adalah Syaikh Abdul Qhodir al-Jailani sebagai pelopor cikal-bakal aliran-aliran organisasi thariqoh dengan cabang-cabangnya di belahan penjuru dunia Islam. Sementara aliran Thariqoh Naqsyabandiyyah adalah dirintis oleh Syaikh Muhammad bin Muhammad Bahauddin al-Bukhari al-Naqsyabandi (717 H/1318 M-791 H/1389 M) seorang tokoh sufi yang memulai belajar tentang tasawuf kepada gurunya Baba al-Samsyi pada saat berusia 18 tahun. Syekh Ahmad Khatib Sambas telah berhasil untuk menggabungkan dua aliran Thariqoh tersebut sebagaimana tertulis dalam karya kitabnya Fath al-Arifin dengan metode jenis Dzikir yaitu Dzikir Jahr dalam Thariqoh Qhadiriyyah dan Dzikir Khafi dalam Thariqoh Naqsybandiyyah. Syekh Ahmad Khatib Sambas menjadi pelopor pemikiran Thariqoh Qhadiriyyah wa Naqsyandiyyah walaupun lama bermukim di Mekah pada pertengahan abad ke-19, maka banyak yang bersedia menjadi muridnya baik dari Negara Malaysia, Jawa dan luar Jawa. Pada perkembangannya Thariqoh wa Naqsyabandiyyah di Nusantara banyak yang bersumber kepada salah satu atau ketiga menjadi Mursyid pertama, mulai dan Syaikh Abdul Karim paman Syekh Nawawi Banten sebagai pimpinan Thariqoh. Sedangkan muridnya meneruskan dan berjasa besar untuk mengembangkan Thariqoh wa Naqsyabandiyyah di Nusantara yaitu, Kiai Asnawi Caringan Banten (w.1937), Syekh Zarkasyi (1830-1914 M), pada tahun 1860. Sementara Syekh Zarkasyi pada periode pertama mengembangkan Thariqoh wa Naqsyabandiyyah diteruskan pada periode kedua Muhammad Siddiq dan diteruskan ke periode ketiga yaitu KH. Nawawi Berjan Purworejo Jawa Tengah. Pada periode KH Nawawi pada mulanya tidak bersedia untuk di baiat menjadi mursyid karena alasan berjuang bersama laskar Hizbullah pada saat itu, lalu pamannya, memberanikan diri Kiai Abdul Majid Pagedangan matur untuk di baiat sebagai mursyid tapi KH. Nawawi jawabannya tetap sibuk berjuang bersama laskar Hizbullah, maka sementara kedudukan mursyid dilanjutkan oleh pamannya sendiri, Simbah Kiai Munir bin Zarkasyi. Setelah pasca perjuangan melawan penjajah, dan saudara kandung mirip ayahandanya wafat bernama Muhammad Kahfi pada hari kamis tanggal 6 Dzulqo’dah 1371/1950 M, maka barulah KH Nawawi berkenan untuk di baiat sebagai mursyid kepada Simbah Kiai Munir (w. 1958) Amanah yang berat sebagai pewaris pimpinan pondok pesantren dan juga sebagai mursyid Thariqoh wa Naqsyabandiyah selama 35 tahun (1947-1982). Pada saat itulah, KH Nawawi mulai merasakan keadaan terhadap aliran dan organisasi Thoriqoh yang berkembang dengan saling menyalahkan dan bahkan mengkafirkan antara aliran Thariqoh seperti Thariqoh Tijaniyyah dan Thariqoh Syathoriyyah yang sejatinya sama-sama berasal dari organisasi NU. Pada tanggal 31 Desember Tahun 1955 KH Nawawi Berjan dan KH Masruhan berdialog untuk berusaha meluruskan para penganut Thariqoh dan perlunya menyepakati dalam bentuk Jam’iyyah thariqoh yang benar dan lurus, mana yang mu’thabaroh maupun yang tidak. Sekitar dua tahun kemudian, KH Nawawi bersilaturrahim kebeberapa daerah Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah bersama Kiai Mahfudz Rembang, maka pada tahun 1957 yang didampingi oleh Kiai Abdurrahim Pagedangan sehingga melahirkan Tim Pentasheh Thariqoh yang beranggotakan enam orang diantaranya Kyai Muslih Mranggen, dan Kiai Baedlowi Lasem. Dengan keperihatinan dalam menyaksikan maraknya perpecahan dikalangan para penganut Thariqoh ini, kemudian KH Nawawi mengabadikan dalam catatan buku hariannya dengan menulis yaitu cara-cara yang menjalin hubungan persatuan berbagai panganut Thariqoh. Menurut catatan-catatanbuku harian KH Nawawi, cara-cara mengeratkan ukhuwah di antara ikhwan thoriqoh. Pertama, para mursyid diberi tuntunan-tuntunan asas Thoriqoh yang semuanya asas-asas tadi dimengerti sampai tahu betul para murid dengan asas tujuan Thoriqoh hingga paham adab-adabnya murid Thoriqoh, adab kepada guru dan adab teman-teman Thoriqoh dengan inshaf, dan patuh terutama adab ma’a Allah dan Rasulnya. Kedua, supaya dianjurkan tazawur diantara mursyidin dengan para abdal satu sama lain, dengan tukar pikiran bagaimana caranya mentarbiyah murid-murid mana yang baik ditiru oleh ikhwan lain agar menambah amal khair. Ketiga, para mursyid menganjurkan kepada abdal-abdal supaya berangkat khataman, tawajuhan dan riyadloh jasmaniyah dan rohaniyah serta tafakkur yang dapat mendekatkan muroqobah hingga para ikhwan Thoriqoh bisa melatih diri inshaf kepada ajaran-ajaran Sufi yang mana bisa sabar dan Ridho pada hukum Allah, dan membuat kebaikan kepada makhluk serta cinta kepada teman-teman dan menjauhi larangan-larangan tuhan dan terus mengabdi tambahannya ilmu serta ingat kepada mati agar giat beribadah. Dengan terbentuknya panitia sementara dalam rencana penyelenggarakan kongres pertama. Maka pada tanggal 11 Agustus tahun 1956 dengan susunan kepanitiaan Pelindung KH Romli Tamim Rejo Jombang dan Ketua I KH Nawawi Berjan serta pembantu-pembantu I KH Khudlori Magelang. Hasil Presidium Kepengurusan Kongres perdana dengan Anggota KH. Mandhur, KH. Chudlori Tegalrejo, KH. Usman, KH. Chafidz Rembang, KH. Nawawi, KH. Masruchan Brumbung, dengan sidang pertama di Rejoso Jombang. Kesepakatan kongres pada tanggal 19/20 Rabiul awal 1377 atau 10 Oktober 1957 sebagai hari lahir Jam’iyyah Ahli Thariqoh al-Mu’tabaroh. Pendirian Jam’iyyah ini telah direstui oleh KH. Dalhar Watucongol, walaupun pada saat itu beliau tidak berkenan naik panggung.Dalam kongres Jam’iyyah Ahli Thoriqoh ke 1 pada tanggal 12-13 Oktober 1957 di Tegalrejo Magelang dalam kapasitasnya sebagai ketua Panitia Kongres, KH. Nawawi dan Kyai Siraj Payaman yang paling banyak memberikan Jawaban setiap pertanyaan dari peserrta, termasuk dari Kiai Mahrus Lirboyo.KAROMAH / KERAMATPada waktu wafatnya KH. Nawawi , tempat yang digali untuk pemakaman beliau tiba-tiba memancarkan cahaya sangat terang yang ditimbulkan oleh batu-batu yang menyerupai berlian/ permata. Seketika orang yang berada di sekitarnya berebut mengambil batu-batu tersebut untuk dibawa pulang ke rumahnya. Konon, semasa hidupnya beliau pernah berwasiat ketika wafat nanti supaya dimakamkan di tempat tersebut. SubhanallohWafatBeliau wafat pada hari Ahad Pahing , tanggal 4 Syawal 1982 sekitar jam 23.00 WIB. dan di makamkan di Pemakaman Keluarga Desa Bulus Gebang Purworejo , pada waktu Upacara Pemakaman doa pemberangkatan dipimpin oleh KH. Nadzir Kebarongan Banyumas dengan diamini oleh KH. Achmad Abdul Haq Dalhar ( Mbah Mad ) Watucongol Magelang, KH. Mustholih Badawi Kesugihan Cilacap dan para muazziyin, muazziyat yang hadir. AlfatihahSumber :* Buku Mengenal KH. Nawawi Berjan Purworejo hal. 38, 39, 40 )* Pondok Pesantren An-Nawawi purworejo BIOGRAFI SINGKAT KH. NAWAWI BERJAN PURWOREJO TOKOH DIBALIK BERDIRINYA JATMAN Allaahumma sholli 'alaa Sayyidinaa Muhammad wa 'alaa aalihi wa shobihi wa sallimDi tulis ulang dari grup / halaman facebook :Nunu Isco‎ ke SEJARAH ULAMA DAN KARAMAHNYADi dalam grup tersebut tulisan ini di publikasikan oleh :Nunu Isco‎ ke SEJARAH ULAMA DAN KARAMAHNYASemoga Allah memberikan kebaikan dan manfaat atas tulisan ini bagi kita semuanya, Amin...
http://www.masdull.com/2020/01/biografi-singkat-kh-nawawi-berjan.html
1 note · View note