Tumgik
#hatchi haru
tunaverso · 1 year
Text
OK SO LET'S START THE BLOGGG and what's some better way to do it than writting down some oc ref sheets! i want to give some old characters sum love and attention since they are very dear to me :D i love my ocs so much aavsjagsha!!
the art pieces i have from most are very old, so i'll be creating them on this picrew => https://picrew.me/en/image_maker/1322863 (plus giving them some updates) i'll make their human versions but most of them are furries hehee (i still want to make little ms paint icons for them but this is gonna take some time... i'll update it slowly)
let's start!
☆ Summary: under this article you can find the reference sheets of:
- Pixel (space girls)
- Astra (space girls, digital world)
- Allison Filomena (cottage witches)
- Eelie (cottage witches)
- Hatchi Haru (hatchi haru)
- Josh Sphynx (sphynx)
- Shiver (hatchi haru, a tale of dirty whiskers)
Pixel
Tumblr media
Full Name: Pixel Nova
Pronouns: she/they
Species: starcat (species created by me; they're usually slim cats with short fur and big round eyes with white stars on their pupils. coat is usually shades of purple and blue. their tail can be split in two. legends say they came from space and got on Earth through a comet)
Age: early 20s
Gender: afab non-binary
Sexuality: lesbian
Occupation: in training for being an astronaut
Relatives: Astra Nova (cousin)
Friends: Sunny (love interest)
Key Information:
- due to being a starcat, has some easiness on going to space
Trivia:
- likes to wake up early and go running
- a marathonist!
☆ Pixel can be found under the tag "space girls"!
Astra
Full Name: Astra Nova
Pronouns: they/it/she
Species: starcat (read Pixel's Species section for more info)
Age: 19
Gender: demigirl
Sexuality: biromantic demisexual
Occupation: gamer; stuck in a virtual adventure world
Relatives: Pixel Nova (cousin)
Friends: Kurt (love interest)
Key Information:
- very shy and quiet
- sings very well
- only wears black
- always with a hoodie
- tail tip is split in two
Trivia:
- plays as a dark mage/necromancer
☆ Astra can be found under the tags "space girls" and "digital world"!
Allison Filomena (Filó)
Name: Allison Filomena
Pronouns: she/they
Species: cat/lynx hybrid
Age: late 20s
Gender: transfem non-binary
Sexuality: panromantic demisexual
Occupation: witch; witchcraft teacher; ritual leader
Relatives: Eelie (wife)
Key Information:
- lives in a cottage in the woods with her wife
- has a small potion online shop (hires crows to deliver them)
- tall and very charming
Trivia:
- loves earrings and necklaces
- loves fungi (especially as food)
☆ Allison can be found under the tag "cottage witches"!
Eelie
Name: Eelie
Pronouns: she/her
Species: maine coon cat
Age: early 30s
Gender: trans woman
Sexuality: pansexual
Occupation: witch; pastry baker, youtuber
Relatives: Allison (wife)
Key Information:
- lives in a cottage in the woods with her wife
- runs a cooking channel on youtube
- short and chubby; very fluffy
Trivia:
- loves kawaii aesthetic and lolita dresses (her favorite character is cinnamonroll)
- her favorite color combination is pink and blue
☆ Eelie can be found under the tag "cottage witches"!
Hatchi Haru
Full Name: Hatchi Haru
Pronouns: she/they
Species: ground shark
Age: early 20s
Gender: trans woman
Sexuality: questioning (knows she's queer)
Occupation: indie game developer
Relatives: Noah (sibling)
Friends: Anime and Tomoko (gamedev partners), Margô (swimming tutor, former love interest), Josh (con friend), Rocket (love interest)
Key Information:
- VERY shy
- not a natural swimmer like other sharks; goes to swimming classes
- goes to the same coffee shop every morning; usually works there until noon
- saving money to gamedev college
- has a hard time dealing with her family; is only slightly close to her sibling Noah
Trivia:
- scared of water!
☆ Hatchi can be found under the tag "hatchi haru"!
Josh
Full Name: Josh Sphynx
Pronouns: he/it
Species: sphynx cat
Age: early 20s
Gender: trans man
Sexuality: gay
Occupation: professional gamer
Relatives: Joe (older brother), Mavis (sister-in-law)
Friends: Hatchi (con friend)
Key Information:
- hikikomori; slowly overcoming the fear of leaving his house so he can attend college
- tall and lanky
- has very small boobs (chest is almost flat)
- lives with his brother, but the guy's barely at home so Josh spend most time alone; the only people he regularly talk to are Joe and Mavis
Trivia:
- Professional Lamen Cooker (tm)
☆ Josh can be found under the tag "sphynx"!
Shiver
Full Name: Cherié "Shiver" Whiskers
Pronouns: they/she/it
Species: stray cat
Age: 22 y.o
Gender: agender
Sexuality: aromantic bisexual
Occupation: barista
Relatives: the "Whiskers" family (they're one of the siblings)
Key Information:
- writes adventure stories in their free time
- has the right eye cut by a scar; nobody knows where they got it
- the youngest sibling and one of the closest to mom, making others jealous
☆ Shiver can be found under the tags "hatchi haru" and "a tale of dirty whiskers"!
2 notes · View notes
indri-n-ani · 11 months
Text
Annyeong, CHINGU
Tumblr media
Sudah lama sekali rasanya tidak mencatatkan beragam pengalaman dalam buku harian daring ini. Jujur saja aku rindu masa-masa ketika kerap menuliskan apapun yang ada dalam kepala tanpa perlu menyeleksinya terlebih dulu. Namun seiring bertambahnya tahun pikiranku seakan 'terkunci' ditambah lagi kurangnya motivasi dalam diri, hikss.
Jadi biar buku harian ini gak makin kosong, maka aku akan men-submit pengalamanku menonton bioskop kembali. 
(Lupa banget kapan tahun dah aku terakhir kali pergi ke bioskop untuk menonton sebuah fim, antara tahun 2018 atau 2019 gitu. It's so long ago).
Begini ceritanya :
Tumblr media
Sebagai seorang perempuan yang tidak suka-suka amat untuk pergi ke bioskop, kedatanganku ke CGV Rabu sore itu disebabkan oleh seorang pemuda berzodiak Taurus. Rasa kagum dan sukaku padanyalah yang membawa langkah kaki ini hingga tiba di lantai 7 di FX Sudirman.
Pemuda itu bernama Kim Seon Ho. Aku telah menyukainya selama kurang lebih tiga tahun, dan entah sampai kapan. Padahal jika kurunut ulang ke belakang, aku sudah mengetahui sosoknya tiga tahun sebelum akhirnya aku menyukainya. Kurasa itu hanya perkara timing saja.
The Childe adalah film debut Kim Seon Ho, dia aktif bermain di banyak teater lalu mulai merambah drama dan kini gilirannya menjamah layar lebar. To be honest, genre film seperti ini bukanlah cup of my coffee, cuma sebagai SHHD yah kudu wajib support si Bapak seonho__kim, karena selain film debutnya, ini juga moment comeback-nya after the storm dua tahun lalu. Duh kalau diinget-inget masih amaze aja bisa ngelalui masa kelam itu dan sekarang malah makin bersinar. Proud of you Pak Kim.
(( Seumur-umur menjadi seorang fangirl, baru sama Seon Ho doank yang namanya aku bawa dalam doa. Bukan sejenis doa yang "Tuhan, jodohkanlah saya dengannya" tapi doa agar dia diberikan yang terbaik dalam hidupnya. Gak rela gitu kalau liat dia disakiti. ))
Tumblr media
Nah balik lagi ke film, genre film ini tuh sebenarnya noir, action, thriller dengan adegan kejar-kejaran yang intens tapi ada juga selipan comedy yang buat penonton ketawa karena gak nyangka aja di adegan yang harusnya tegang dan sedih kenapa malah diselipin humor macam itu. Sebut saja perkara Mercedez Benz, $10 juta sampai adegan luka tembak dan uhuk-uhuk. Bisaan aja lagi jokenya.
Sebelum film ini resmi rilis 21 Juni 2023 yang lalu, beberapa hari sebelumnya telah ada fans screening dan pemutaran awal kepada media, sehingga beberan dan ulasan tipis-tipis sudah berseliweran di linimasa. Aku sepakat dengan salah satu ulasan yang menyatakan bahwa The Childe ini sungguhnya adalah 'film keluarga'. Film keluarga yang dibalut sama adegan tembak-tembakan, lari-larian sama umpatan-umpatan, banyak pulak itu.
Tumblr media Tumblr media
Tersebutlah seorang pemuda keturunan Korean - Filipina (Kopino) bernama Marco (diperankan oleh Tae Joo) yang pergi mencari ayahnya (kalau pergi mencari ibunya, nanti jadi kayak hatchi, halah). Eh ujug-ujug ada tuh informasi mengenai keberadaan ayahnya, tapi si Marco ini disuruh terbang ke Korea untuk ketemu langsung sama ayahnya. Maka pergilah dia dalam tempo yang sesingkat-singkatnya. 
Belum juga sampai di tempat tujuan, si Marco ini disamperin sama pemuda imut, tampan dan sexy yang mengaku Chingu (teman). Marco heran donk siapa pulak ini mengaku-ngaku temannya, mana tampilannya mencurigakan walaupun tetap menawan. Gak sampai di situ aja, ada pula seorang perempuan (diperankan oleh Go Ara) yang juga mengincar Marco demi tujuan tertentu dan tentu saja abang tiri si Marco (Kang Woo) yang juga harus memastikan membawa Marco hidup-hidup untuk bertemu dengan ayahnya.
Maka pengejaran pun dimulai.
Tumblr media
Akting Seon Ho di film ini GILAK.
PSIKOPAT TENGIL YANG GILAK YANG NGAKU-NGAKU TEMAN.
Meski dalam beberapa adegan menampilkan wajah bengis dan kejamnya Seon ho bunuh-bunuhin orang, aku tidak merasa ngeri melihat ekspresinya, malahan berujar dalam hati 'dih nih anak mah aslinyaa lawak'. Mungkin karena template di memoriku sebab tingkahnya di 2day1night dulu kali ya.
Tumblr media
. Aku masih ngah-ngoh ngah-ngoh di 30 menit pertama film diputar, alurnya terasa lambat. Namun selanjutnya kayak gak dikasih jeda, cepet banget euy. Aku masih cerna satu adegan ini maksudnya gimana dah, eh udah disuguhin lagi adegan selanjutnya yang buat gue melongo dan WHAT ?? Ini apaan kenapa jadi gini?? Yep. Plot twist nya di luar jangkauan pikirku. Cuma memang penyelesaian atas pertanyaan kenapa Marco dikejar-kejar dan jadi masalah di film ini tuh dijelasinnya padat dan singkat bener jadi kesannya kayak diburu-buru dan agak sedikit maksa. Part yang paling kusuka sih plot twist kedua yang muncul setelah credit title, muka cengok dan polosnya Seon Ho setelah 'dikelabui' itu memancing tawa penonton..
Akhirul kalam, tiga bintang setengah dari aku yang notabene SHHD cukup subjektiflah untuk film ini.
Jadi, sudahkah anda minum multivitamin hari ini?
Tumblr media
PS : 
Makasih untuk Hamba Allah dan Kak Adit yang sudah memfasilitasiku tiket gratis saat pemutaran perdana The Childe. Gomawo.
Tumblr media
5 notes · View notes
wrecking · 1 year
Photo
Tumblr media
january!!  one year of doing these monthly now, and what a year it’s been!  this selection ended up a lot more diverse and unexpected than i felt it would be going into this month, but that’s for the better!  open for names + some yearly stats + february predictions!!
snail mail - lush, rina sawayama - hold the girl, yola - stand for myself, kacy hill - simple sweet & smiling, sasha alex sloan - i blame the world
soccer mommy - sometimes forever, julia jacklin - pre-pleasure, grace ives - janky star, tove lo - dirt femme, jockstrap - i love you jennifer b
big thief - dragon new warm mountain i believe in you, hiroshi yoshimura - music for nine post cards, taylor swift - folklore, angel olsen - big time, haim - women in music pt. iii
ethel cain - preacher’s daughter, poppy - i disagree, bjork - fossora, sufjan stevens - carrie & lowell, alvvays - blue rev
big thief - u.f.o.f., adrianne lenker - songs, ivy - long distance, cafune - running, men i trust - untourable album
-
now for the yearly stats funtimes:
165 total albums (including singles, eps, etc.) made it onto the charts this year!
there were only 4 albums that were on over 6 of the 12 charts: - big thief - dragon new warm mountain i believe in you (9/12, my 2022 aoty lol) - phoebe bridgers - punisher (7/12, top 3 of 2020) - jessie ware - what’s your pleasure (6/12, top 20 of 2020... maybe need to reconsider) - hatchie - giving the world away (6/12, top 3 of 2022)
the lowest scoring things were: - a single song from 100 gecs’ upcoming “10000 gecs”, “doritos & fritos” charting for only 1 month - miya folick’s “2007″ ep, which would be given a full point if it wasn’t all included on her upcoming album “roach”, which discounts it to just pre-release singles - paramore’s “this is why” a single from the upcoming album of the same name - hercules & love affair’s song with anohni, “one” charting by itself despite being listened to with an album (it was deserved that song is easily the best) - lapsley’s “through water” receiving half a point for being charted as specifically the “these elements” ep because i felt like only listening to those 4 tracks
we’ll see how these stats fare at the end of 2023 as well!  curious to see what moves up or down, maybe even some dark horses that charted low this year might come back and chart insanely well in the coming year!
-
and as for predictions:
Tumblr media
keeps: everything up to men i trust - untourable album
recurrents: hitsujibungaku - our hope, kimbra - a reckoning (came out 1/27 and wasn’t influential enough to sweep something out in time), snail mail - valentine
new stuff: maya hawke - blush, frou frou - details, rebecca black - let her burn, paramore - this is why, tennis - pollen
haru nemuri - haru to shura, caroline polachek - desire i wanna turn into you, superknova - splendor dysphoria, william basinski - the disintegration loops (i-iv), pvris - white noise
3 notes · View notes
beansonbread2 · 1 year
Text
BEANSONBREAD AWARDS 2022 - BEST ALBUM
AWARD NO.1 - BEST ALBUM OF 2022
Tumblr media
PAST WINNERS
2021 > Self Esteem - ‘Prioritise Pleasure’ (see full list HERE)
2020 > The Flaming Lips - ‘American Head’ (see full list HERE)
2019 > Self Esteem - ‘Compliments Please’ (see full list HERE)
2018 > Kero Kero Bonito - ‘Time ‘n’ Place’ (see full list HERE)
2017 > Richard Dawson - ‘Peasant’ (see full list HERE)
2016 > Blood Orange - ‘Freetown Sound’ (see full list HERE)
2015 > Holly Herndon - ‘Platform’ (see full list HERE)
2014 > FKA Twigs - ‘LP1′ (see full list HERE)
2013 > These New Puritans - ‘Field Of Reeds’ (see full list HERE)
2012 > Django Django - ‘Django Django’ (see full list HERE)
2011 > Shabazz Palaces - ‘Black Up’ (see full list HERE)
2010 > These New Puritans - ‘Hidden’ (see full list HERE)
2009 > Animal Collective - ‘Merriweather Post Pavilion’ (see full list HERE)
2008 > Wild Beasts - ��Limbo, Panto’ (see full list HERE)
2007 > Animal Collective - ‘Strawberry Jam’ (see full list HERE)
2006 > Safetyword - ‘Man’s Name Is Legion’ (see full list HERE)
2005 > Animal Collective - ‘Feels’ (see full list HERE)
2004 > Devendra Banhart - ‘Rejoicing In The Hands’ / ‘Nino Rojo’
2003 > Dizzee Rascal - ‘Boy In Da Corner’
2002 > The Streets - ‘Original Pirate Material’
2001 > The Beta Band - ‘Hot Shots II’
2000 > Outkast - ‘Stankonia’
1999 > The Beta Band - ‘The Beta Band’
1998 > The Beta Band - ‘The Three EPs’
1997 > Radiohead - ‘OK Computer’
1996 > Beck - ‘Odelay’
THE RULES - No Re-issues, Live Albums, Compilations, or EPs.
SPECIAL MENTIONS for these collections and things that don’t really live on the main lists.
PC Music ‘Volume 3’
PC Music ‘Away From Keyboard [file not found]’
Bulbils no.65 > 70
Avon Terror Corps ‘Avon Attorlaoe’
-
WORTH A MENTION (in no order) - A bunch of albums i enjoyed but didn’t quite make the final lists and others i just didn’t hear enough to be considered properly.  A list for future me to revisit.
Silvana Estrada / Florist / Lorraine James / SAULT (various) / Cucina Povera & Ben Vince / Klein / Sobs / Gabriels / Sharon Van Etten / Caroline Loveglow / Mount Kimbie / Horace Andy / Daniel Rossen / Huerco S. Plonk / Mitski / Stealing Sheep / Otoboke Beaver / Haru Nemuri / Carly Rae Jepsen / Michael Head & The Red Elastic Band / Yeah Yeah Yeahs / Rina Sawayama / Stormzy / The Beths / Palm / Horsegirl / Yaya Bey / Ibeyi / The Cool Greenhouse / Makaya McCraven / Beth Orton / Brian Eno / Dehd / Belle & Sebastian / The Orielles / Ibibio Sound Machine / M.I.A / Beabadoobee / Charles Watson / Gwenno / Playboi Carti / Fell / Let’s Eat Grandma (‘The Bastard Son..’ OST) / Ari Lennox / Kikagaku Moyo / Gently Tender / El Michels Affair / Wasuremono / GAIKA (‘War Island’ OST) / Don Leisure / Yung Lean / More Eaze / Camila Cabello / Koffee / Shamir / Jenny Hval / Sea Power / James Yorkston (‘J Wright Presents’) / A.R. Wilson / Modern Nature / Guerilla Toss / Maranta / Katy J Pearson (‘Waiting For The Day’) / Ravelston / Jilk / Galen Tipton / Elena Isolini & Bianca Scout / Borrowed Atlas / Gupi / Dan Johnson / Iceboy Violet / Phoebe Green / Daniel Avery / Moor Mother / Plastic Mermaids / Kurt Vile / Geoff Barrow & Ben Salisbury (‘Archive 81’ OST) / Melt Yourself Down / Alex Cameron / Yumi Zouma / Jensen McRae / Kai Whiston / Animal Collective (‘The Inspection’ OST) / Susan Bear / Lucky Shivers / Grace Ives / Lizzo / Toro y Moi / Warmduscher / ThisIsDA / Superorganism / The Death Of Pop / Hatchie / The Grand Piano / Obongjayar / The Comet Is Coming / Rico Nasty / Jo Schornikow / Shinichi Atobe / 7FO / Bladee & Ecco2k / Conway The Machine / Deluxe100 / Fievel Is Glauque / Phoenix / Dan Deacon (‘Strawberry Mansion’ OST)
-
2022 RUNNERS UP (in no order)
700 Bliss ‘Nothing To Declare’
Syd ‘Broken Hearts Club’
Yeule ‘Glitch Princess’ 
Steve Lacy ‘Gemini Rights’
Carla Dal Forno ‘Come Around’
Sasami ‘Squeeze’
Vince Staples ‘Ramona Park Broke My Heart’
The Smile ‘A Light For Attracting Attention’
They Hate Change ‘Finally, New’
Quelle Chris ‘Deathfame’
Delifinger ‘Small Love’
BABii ‘SCREAMER’
Denzel Curry ‘Melt My Eyez See Your Future’
Marina Herlop ‘Pripyat’
Dick Dent ‘Decadence’
Alexia Avina ‘A Little Older’
Beyonce ‘RENAISSANCE’
Rachika Nayar ‘Heaven Come Crashing’
Savage Mansion ‘Golden Mountain, Here I Come’
Daphni ‘Cherry’
Earl Sweatshirt ‘SICK!’
Special Interest ‘Endure’
Lucrecia Dalt ‘¡Ay!’
Los Bitchos ‘Let The Festivities Begin!’
Death’s Dynamic Shroud ‘The Lunar Curtain’ 
PVA ‘BLUSH’
Billy Woods ‘Aethiopes’
Julia Jacklin ‘PRE PLEASURE’
Kelly Lee Owens ‘LP.8’
Digifae, Diana Starshine, Galen Tipton ‘Digifae’
Ben Salisbury & Geoff Barrow ‘Men’ OST
Rachael Dadd ‘Kaleidoscope’
The Big Moon ‘Here Is Everything’
Frankie Cosmos ‘Inner World Peace’
Sorry ‘Anywhere But Here’
Brockhampton ‘The Family’ & ‘TM’
Bill Callahan ‘YTI⅃AƎЯ’ 
James Yorkston ‘The Songs And The Poems Of The Book Of The Gaels’
FLOHIO ‘Out Of Heart’
Michael Abels ‘Nope’ OST
Claire Rousay ‘Everything Perfect Is Already Here’
Matmos ‘Regards/Uktony dla Boguslaw Schaeffer’
Working Men’s Club ‘Fear Fear’
Yama Warashi ‘Crispy Moon’
Little Simz ‘No Thank You’
Batu ‘Opal’
Dana Gavanski ‘When It Comes’
Kelan ‘Downtown’
Blanck Mass ‘GAZZA’ OST 
Blanck Mass ‘Ted K’ OST
Big Thief ‘Dragon New Warm Mountain I Believe In You’
NANORAY ‘Digimaiden’
Tirzah ‘Highgrade’
Franco Franco ‘Solo Fiori’
SZA ‘SOS’
Hot Chip ‘Freakout / Release’
Hyd ‘Clearing’
Max Tundra ‘Remixtape’
Beach House ‘Once Twice Melody’
Soccer Mommy ‘Sometimes, Forever’
-
THE TOP 50 ALBUMS OF 2022
50. Caroline ‘Caroline’
Tumblr media
49. Alvvays ‘Blue Rev’
Tumblr media
48. Claire Rousay & More Eaze ‘Never Stop Texting Me’
Tumblr media
47. The Weeknd ‘Dawn FM’
Tumblr media
46. Lambchop ‘The Bible’
Tumblr media
45. Katy J Pearson ‘Sound Of The Morning’
Tumblr media
44. Scalping ‘Void’
Tumblr media
43. Wesley Gonzalez ‘Wax Limousine’
Tumblr media
42. Perfume Genius ‘Ugly Season’
Tumblr media
41. Group Listening ‘Clarinet & Piano: Selected Works, Vol.2’
Tumblr media
40. Tim Heidecker ‘High School’
Tumblr media
39. Bas Jan ‘Baby U Know’
Tumblr media
38. Crack Cloud ‘Tough Baby’
Tumblr media
37. Saya Gray ‘19 Masters’
Tumblr media
36. Sarahsson ‘The Horgenaith’
Tumblr media
35. SAULT ‘Air’
Tumblr media
34. Nilufer Yanya ‘Painless’
Tumblr media
33. Wet Leg ‘Wet Leg’
Tumblr media
32. Bjork ‘Fossora’
Tumblr media
31. Coby Sey ‘Conduit’
Tumblr media
30. Spiritualized ‘Everything Was Beautiful’
Tumblr media
29. Let’s Eat Grandma ‘Two Ribbons’
Tumblr media
28. Panoram ‘Acrobatic Thoughts’
Tumblr media
27. Wojciech Rusin ‘Syphon’
Tumblr media
26. Aldous Harding ‘Warm Chris’
Tumblr media
25. Alex G ‘God Save The Animals’
Tumblr media
24. Angel Olsen ‘Big Time’
Tumblr media
23. Pictish Trail ‘Island Family’
Tumblr media
22. Pusha T ‘It’s Almost Dry’
Tumblr media
21. Charli XCX ‘Crash’
Tumblr media
20. Hudson Mohawke ‘Cry Sugar’
Tumblr media
19. Sudan Archives ‘Natural Brown Prom Queen’
Tumblr media
18. Rosalia ‘Motomami’
Tumblr media
17. Panda Bear & Sonic Boom ‘Reset’
Tumblr media
16. Cate Le Bon ‘Pompeii’
Tumblr media
15. Shygirl ‘Nymph’
Tumblr media
14. Black Country, New Road ‘Ants From Up There’
Tumblr media
13. Self Esteem ‘Prima Facie’ OST
Tumblr media
12. Animal Collective ‘Time Skiffs’
Tumblr media
11. Kendrick Lamar ‘Mr. Morale & The Big Steppers’
Tumblr media
10.  Arctic Monkeys ‘The Car’
Tumblr media
9. FKA Twigs ‘Caprisongs’ 
Tumblr media
8. Alabaster DePlume ‘GOLD’
Tumblr media
7. Dry Cleaning ‘Stumpwork’
Tumblr media
6. Death’s Dynamic Shroud ‘Darklife’
Tumblr media
5. Weyes Blood ‘And In The Darkness, Hearts Aglow’
Tumblr media
4. Charlotte Adigery & Bolis Pupul ‘Topical Dancer’
Tumblr media
3. Black Midi ‘Hellfire’
Tumblr media
2. Richard Dawson ‘The Ruby Cord’
Tumblr media
1. Jockstrap ‘I Love You Jennifer B’
Tumblr media
0 notes
uchazero · 1 year
Text
Misi Hidup
Well, setiap orang pasti memiliki titik perenungannya masing-masing. 
Tentang hidup : Kenapa manusia hidup? Untuk apa kita ada di bumi? Apa sebabnya Tuhan menciptakan manusia? 
Pertanyaan basic, tapi mungkin tidak selalu ada di dalam pikiran manusia. Sebagian mencari tapi sebagian memang menjalani hidup begitu saja (hidup yaudah hidup aja).
Tapi sejujurnya perkara pokok penting dalam menemukan tujuan hidup ini memang berdampak pada semangat hidup kita. 
Pertanyaan ini semua sudah ada di dalam jiwaku sejak SD, termasuk juga kesadaran kenapa aku memiliki ketertarikan yang berbeda. Mungkin di masa-masa itu dimana teman-teman sebaya yang menggemari artis-artis barat, film-film kartun tertentu sampai hiburan-hiburan lainnya. Tapi yang membuatku tertarik justru mengenai Cosmic Ordering, psikologi manusia dan hal-hal sejenisnya, kartun pun yang menarik Detektif Conan & Hatchi lebah. 
Seringkali aku berjalan sambil memandang ke langit dan bertanya “Tuhan, kenapa manusia harus hidup di bumi? ; Tuhan kenapa aku kayak gini, aneh?” 
Selalu merasa sendirian (secara fisik) kayak Lonesome stranger, dan satu-satunya sahabat yang bisa aku ajak bicara bukan manusia, tapi pribadi Yesus, yang saat itupun rasanya menyerupai sahabat khayalan. Memang saat itu suara Tuhan belum bisa terdengar jelas, tapi samar-samar hati nurani dapat menangkap ekspresi semesta. 
Sampai pada sebuah perenungan panjang yang membawa pada kesadaran jiwa, bahwa sebenarnya isi jiwaku tidak ada ambisi atau keterikatan terhadap hal-hal fisik. Kalau mau throwbak ya cita-cita sejak SMP untuk masa depan adalah untuk membantu anak-anak jalanan. Setelah kuliah, melihat keadaan dunia ini, yang tertanam di dalam hati adalah suatu hari jika Tuhan mengijinkan, aku mau memberikan anak pertama sebagai persembahan untuk Tuhan, untuk menjadi seorang Pastor. 
Apa yang aku inginkan untuk diriku sendiri? gatau. Memang dulu sempat ada keinginan soal sukses,bla.bla,bla yang akhirnya juga untuk membangun panti asuhan. Jadi ya kalo dipikir-pikir, nggak ada hal-hal yang spesifik untuk pemenuhan diriku sendiri. Kebahagiaanku adalah ketika orang-orang terdekatku bahagia, sekitarku bahagia, dan Tuhan ada terus dekat bersamaku. 
Pun seorang pasangan yang aku harapkan adalah orang yang mampu menjadi sahabat sekaligus menjadi partner bekerjasama untuk mengerjakan karya-karya keselamatan Tuhan. Persoalan keselamatan jiwa, jauh lebih penting dari apapun juga. Aku paham bahwa orang yang mampu mengenali “blueprint” dari Sang Pencipta memang tidak banyak, tapi bukan tidak mungkin. Segala sesuatunya mungkin bagi Tuhan. Kami pasti akan dipantaskan untuk melayani Tuhan bersama-sama, disertai dukungan dari seluruh alam semesta dan para malaikat.  
-Surabaya, 17 November 2022- (11:30 PM)
0 notes
animecreator3000 · 3 years
Text
About the Boueibu iceberg
@delphoxqueen asked me to explain about my list for the iceberg so here it is. I might update this from time to time with links and stuff if I stumble across the original posts. This is all from what I know so feel free to add new info. Also, spoiler warning for RobiHachi and the Boueibu manga and novels. (This is like a masterpost it’s very long)
1. There’s a theory in tumblr about which decade the series is set in, using data like the friday the 13th calendar in s2 ep11. In HK we got a second number for when the next monthly Pretty Boy Contest was happening and using the one from Love it was theorized that around a decade had passed since then, which ended up being true.
2. The stage play had a few original songs and characters exclusive to it so unless you watched the full performance, you probably weren’t able to witness all of them. One of the characters is called “Robato Deniro”, as romanized in the stage play booklet I own.
3. The nurse and the cafeteria staff from the s1 mobile game appear in the background in around the first half of s2 ep3.
4. S2 had an unfinished manga that was only available online and was never released on physical format; it was centered around the defense club and sometimes the conquest club and Beppu brothers. All that’s left from what I know are the scans linked on magicalgirlsandcerulean’s blog.
5. This isn’t that obscure because it’s talked about in the anime, but I’m mentioning it because I think many people dropped it before the ova, where right at the beginning it is revealed that the alien that resucitated Mr. Tawarayama twice was, as described by Io, a “mulberry-colored naked mole rat-looking thing”, and was nicknamed “Moley-san” by Yumoto. At least in the anime, we had never heard before of who this was and it never appeared on screen nor was mentioned again.
6. In HK ep8, Karurusu promises the knights to grant a wish if they show him how earthlings spend summer. Kyoutarou reveals at the end of the episode that he wished that summer lasted one more day so he could spend it doing nothing, which prompts Ichiro to theorize that it’s the 32nd of august, and the next day is the second 1st of september.
7. The stage play was was held from march 10th to 13rd, of which the latter is Ryuu’s birthday. There’s an additional recording of a small celebration with cake focused on Ryuu and Io.
8. Atsushi mentions his older sister in the flashback at the beginning of s1 ep4, but she never appears or is mentioned again.
9. There’s a few posts on tumblr theorizing about what happened to the Hakone parents since Yumoto only says in s2 ep3 that according to Gora, “they are busy with their hot springs tour”. En mentions that it’s a bit suspicious, but it’s all the information we have from the anime. Posts talk about the parents perhaps passing away from an accident or an illness, thus the reason why Gora was so worried about Yumoto’s cold in s1 ep10, but from another post I think it’s implied in the second novel that they actually left their home when Yumoto was still a toddler.
10. It’s no secret that the surnames of the characters are all real onsens in Japan that even the seiyuus have visited, but apparently the Arima onsen has two different kinds of water, “kinsen (gold hot spring)” and “ginsen (silver hot spring)”, with different properties each, and the Kusatsu onsen water also has certain properties, both that were used to build the characters. Additionally, Ryuu’s favorite food are Sato Nishiki cherries, which are grown in the same prefecture, Yamagata, as his onsen, Zaou.
11. The press club lose relevance after s1, with only Kinosaki and Tazawa reappearing briefly in s2 ep2 to interview the Beppu twins after they arrive at the school. Tazawa doesn’t even have lines. Hireashi is mentioned by Zundar in ep11.
12. What the heck
Tumblr media Tumblr media
13. Exclusively in the manga we see that Arima met Kinshiro and Atsushi when they were little and they were good friends, but when they met again as adults, Kinshiro seemingly didn’t remember Arima. Atsushi, however, stated that Kinshiro’s talent is remembering people’s faces and names, so Arima wonders if he’s just trying to distance himself from him. He also explains to Akoya that he follows Kinshiro and obeys him because as a child, he was fascinated by his radiant smile. This is never talked about in the anime.
14. Like the previous point, the anime never shows Akoya being bullied, at most just a slight dislike of his full name, but the manga shows that he was made fun of for it and how he actually hates his surname, to the point of introducing himself formally to the president and vicepresident of the student council as “Holy Angel Akoya”.
15, 16, 17, 19. Batonama lives were the livestreams done through the franchise by the defense club seiyuus on youtube and niconico. They’re all on youtube, without any kind of translation.
Love-ko is a girl with a shell bikini drawn on a piece of cardboard that was used as a girlfriend in the Batonama Love! lives, acted by the seiyuus themselves.
RobiHachi has one episode full of official Boueibu artwork and a parody of the series too, a Love-ko doll appears, and Wombat appears as well, named “The Don”. It received an english dub, so for a bit, people were excited that Wombat was going to speak in english too. Also, various mechas appear in both Boueibu and RobiHachi.
18. The director of Fairy Ranmaru (Masakazu Hishida if I’m not wrong) revealed in an interview that he was inspired by Boueibu and aimed to make a show like that.
20, 21. The website super-groupies.com has results for defense and conquest club lingerie sets, dc and VEPPer tote bags, the Beppus’ scarf rings, dc bath sets and the pumps magicalgirlsandcerulean mentioned. I’ve found the s1 Loveracelets and Caerula Adamas’ ring on different sites, the True Loveracelets on TheChara’s twitter and the Happybraces (apparently called “Hapibure”) on broccoli.co.jp but I’m not sure where exactly they were all announced and sold, so I’ll just drop that.
22, 33. Boueibu was originally pretty much a copy of Sailor Moon, I think they were all going to be called “Lackluster Moon” and that stuff and be literally Sailor Moon genderbent. They were all different from color palettes to physical features (except Yumoto’s), and Ryuu was a shota, even smaller than Yumoto. Their names were also very reminiscent of the five Sailor Senshis’. Even if they made it more original, the show is still clearly inspired by Sailor Moon (just look at Caerula Adamas lol) and Pretty Cure. It has also referenced, very blatantly, animes like Doraemon, Detective Conan, Aikatsu and even Vocaloid, when Kyoutarou tries to guess what Karurusu is saying with ““Just Google It, Asshole”?” in ep1.
23. Wombat’s real name and the name of his planet sound like gibberish to the earthlings and ends up being named after the Earth animal, but Zundar, Dadacha, Karurusu and Furanui all have original names. And I think Hireashi means “goldfish”?
24. If you google “zundar technology”, it’s actually a company in Shanghai, China. Aren’t Wombat and Zundar always talking about “advanced alien technology”?
25. Zundar and Dadacha are siblings, so are Karurusu and Furanui, and so are their father King Kamopapa and their uncle minister Wao, but neither are the same species and, except the first two, not even the same color. But they are supposedly related because they share birthmarks or something like that...
26. Everyone who’s in this fandom knows about the pixel blur and voice pitch censor from s1, but I’ve added it anyway because it’s so rare for mahou shoujo and shounen animes to explain why the heroes aren’t recognized when transformed.
27. A good while of s2 ep11 is spent discussing Zundar’s ex-wife and his problems to give child support. Naturally, he gets mad at this.
28. “Money doesn’t betray” (s1 ep6) and “The despair hidden behind your smile that comes from not being understood” (s3 ep11) are sentences that came out of nowhere and implied that the people they were said by (Io) or about (Taiju) respectively had some kind of angst going on but were never explained at all. They’re famous for just that.
29. The Beppu twins’ house in Andromeda shown in flashbacks had strange green circles that apparently are from another anime I don’t know but honestly I didn’t get it very well... It was revealed on a tweet from Takamatsu.
30. Alien language mostly appeared in s2 due to the many flashbacks of Aki and Haru in Andromeda, but in Boueibu s1, it appears on the Zundar Needle before it is shot on the human. It appears a lot through RobiHachi as well, due to being a story about travelling through space. There might be an alphabetical chart somewhere, but I can’t assure it exists, I might even have dreamed it.
31. Hikaru Midorikawa as the melon monster, Kousuke Toriumi as the bishounen monster, Yoshitsugu Matsuoka as the kotatsu and panda monsters and Takuya Eguchi as the remote controller monster in s1 and 2, before going on to voice the main cast in HK. Keisuke Koumoto voiced Hatchi Kita in RobiHachi as well as Akihiko in Boueibu, and the characters look similar.
A new addition is that so far Boueibu is the only anime I’ve seen where children weren’t voiced by female seiyuus, but by actual children. Personally, it’s charming and makes it so much more realistic, specifically since no women appear in the franchise at all either (not counting Protag-chan in the game).
32. Speaking of seiyuus, Can I Destroy The Earth? had a dub shown in ep11/12 (?) that made Gora the villain that wanted Earth to stay the same and not progress, against the monsters that supposedly wanted to bring good things to earthlings. Aki and Haru quickly dismissed this dub as fake. (I made a mistake in the title in the previous post btw)
34. As seen in the glossary in the Boueibu Mook (I think, but might not be the mook), Caerula Adamas’ speeches are based on an old japanese detergent commercial that went “Gold, silver, pearl, gift”.
35. In the manga there’s a short parody of the first chapter of Sailor Moon with “Pretty Boy Guardian Gakuran Akoya”. The conquest club manga was released before the anime, so I remember reading somewhere that a fake website appeared for the Gakuran Akoya manga, before turning into the conquest club manga website in the day of its release.
36. Cgi was used a few times in the anime: s2 ep10 for a short sequence of the defense club on a rollercoaster and the carousel monster, ep11 for a cenital shot of the Battle Lovers singing, and HK ep12 for the Honyalaland soldiers and the Wao mecha.
37. The toothbrush incident in s1 ep7. (It’s definitely well-known but it’s so weird lol)
38. “We hope we can see each other again someday!” Something along those lines was the last text to appear in the last episode of HK, implying a s2. We all know how that went.
57 notes · View notes
gitapsar · 4 years
Text
Gila-gilaannya zaman yang makin modern membuat aku merindukan satu hal: masa kecil yang sederhana. Yang paling aku rindu lagi sebetulnya tontonan masa kecil. Kartun, telenovela-telenovela, dan tontonan ramah anak lain macam idola cilik, sinetron anak.
Masih kebayang tuh gimana rasanya mantengin channel spacetoon nonton Rugrats, Si anjing kembar siam (aku lupa namanya), Mingky momo, dll. Di channel lain juga bertebaran kartun-kartun pagi/sore. Pagi menemaniku sarapan sebelum berangkat sekolah ada Chalkzone, Spongebob, Fairy the odd parents, Blues Clues, Barney, Elmo, Teletubbies. Menuju sore sebelum berangkat ngaji ada kartun-kartun jepang macam Hunter x hunter, Naruto, Tsubasa. Naruto yang paling famous tapi aku sampai sekarang ngga ngerti dan ngikutin hahaha. Lainnya ada Hatchi, Doraemon, Digimon, Crayon Sinchan, Chibi Maruko Chan dll. Seru lah pokoknya. Ngga perlu tv kabel untuk menikmati tayangan ramah anak. Ngga perlu youtube juga dulu.
Telenovela juga ngga kalah seru. Carita de Angel, yang paling favorit sih Amigos X Siempre. Kisah Pedro-Anna ini uwu pada zamannya. Sering banget cari-cari alasan untuk izin ngaji karena serial ini. Pura-pura ketiduran lah, sakit perut lah, cuma karena pengin nonton mereka.
Kangen abis. Produksian Indonesia dulu juga oke. Ada Idola cilik yang aku ikutin dari zaman Kiki sampai Chelsea terakhir. Sinetron Kepompongnya Indra dkk, Heart Seriesnya Farrel. Nostalgia sekali.
Sekarang ada sih tayangan untuk anak tapi jam tayangnya sedikit. Tayangannya juga sedikit. Kartun minggu di RCTI juga kayaknya udah ga ada. Yang kayaknya sekarang ada itu Adit Sopo Jarwo, Upin-Ipin, Spongebob, kartun-kartun anak produksi korea macam Tayo, Pororo. Mungkin masih ada lagi, tapi ga sebanyak dulu. Dan tontonan berkualitas ramah anak banyaknya sekarang ada di tv kabel, atau youtube. Tapi sayangnya tv kabel ga semua kalangan bisa langganan. Dulu, semua terasa sama, perbedaan kelasnya ga terlalu kentara. Mau kalangan atas sampai menengah ke bawah, angkatanku pasti masih inget kartun-kartun dan tayangan anak di atas. Karena zaman juga udah beda sih ya, anak-anak sekarang juga menikmati cara yang berbeda. Gapapa deh selama masih sesuai umur. Apapun zamannya, anak-anak harus bahagia.
5 notes · View notes
yesbiffwritesthings · 5 years
Text
“don’t get your hopes up too high”: An Exhaustively Curated 2018 Playlist
So, since time immemorial I have been putting together year-end playlists and for a long time they were pretty sloppy affairs overall.  Last year, I decided to make up some kind of formula for putting these playlists together.  Basically what it comes down to is, from every new album I listen to, released in the given year, I pick one song.  No repeating artists because that gets to be too much (although featured acts aren’t subject to this rule).  When deciding what releases are going to get my attention, aside from my own personal tastes (skews toward alt. rock and punk a lot of the time) and releases from longtime favorites (this year we saw releases from Metric, and Animal Collective, as well as a long-awaited A Perfect Circle album, and even a Spotify single from the Yeah Yeah Yeahs), I try to get give more of my time to queer artists (and this year there were TONS of queer acts releasing great music--Adult Mom, Laura Jane Grace & the Devouring Mothers, Janelle Monae, Snail Mail, SOPHIE, etc. etc. etc. hallelujah).  I also try to make an effort broaden my musical worldview by making time for artists that operate within genres I don’t always naturally gravitate towards.  This was a great year to get back into hip-hop (Rico Nasty, Cardi B, Tierra Whack, Black Panther OST) after not really vibing with some of the directions it has taken in the past ten or so years.  I have also tried to include a track by every band I saw in 2018, providing they actually released something in 2018 and it is available on Spotify (strong apologies to Partner, Bully, Shellshagg, Kimya Dawson, Rozwell Kid, Los Campesinos, the incomparable Liz Phair, and the legendary Fleetwood Mac--y’all didn’t release anything this year).  I give myself until the end of January of the following year to finalize my expansive, year-end playlist, and here we are.  This years playlist is over 15 hours long--almost long enough to put on while you’re doing all that laundry you've been putting off.  I hope you enjoy.
Full list of songs:
The 1975 - “Love it if We Made it”, from A Brief Inquiry Into Online Relationships
Ab-Soul - “Bloody Waters” [ft. Anderson .Paak], from _Black Panther _OST Adult Mom - “Drive Me Home”, from Soft Spots Amanda Palmer - “Mr. Weinstein Will See You Now” [ft. Jasmine Power], from “Mr. Weinstein Will See You Now” single Amen Dunes - “Miki Dora”, from Freedom American Pleasure Club - “New Years Eve”, from A Whole Fucking Lifetime of This Animal Collective - “Jake & Me”, from Tangerine Reef Anna Burch - “Quit the Curse”, from Quit the Curse Anna Calvi - “Don’t Beat the Girl Out of My Boy”, from Hunter Antarctigo Vespucci - “Not Yours”, from Love in the Time of E-Mail Arctic Monkeys - “Four Out of Five”, from Tranquility Base Hotel & Casino Ariana Grande - “No Tears Left to Cry”, from Sweetener Ava Luna - “Centerline”, from Moon 2
The Bascinets - “Jangle Bee”, from 378 Vol. 1 EP Bat Fangs - “Bad Astrology”, from Bad Astrology Beach House - “Last Ride”, from 7 Bear Hands - “Back Seat Driver”, from “Back Seat Driver” single Bettye LaVette - “What Was it You Wanted” [ft. Trombone Shorty], [Bob Dylan cover], from Things Have Changed Big Freedia - “Karaoke” [ft. Lizzo], from 3rd Ward Bounce Billie Eilish - “When the Party’s Over”, from “When the Party’s Over” single Black Belt Eagle Scout - “Soft Stud”, from Mother of My Children Bleachers - “Alfie’s Song (Not So Typical Love Song)”, from Love, Simon OST Blood Orange - “Charcoal Baby”, from Negro Swan Bob Dylan - “He’s Funny That Way” [Gene Austin cover], from Universal Love: Wedding Songs Reimagined Booji Boys - “Locked (Barely Open)”, from Unknown Pleathers EP Boygenius - “Bite the Hand”, from Boygenius EP Brandi Carlile - “Every Time I Hear That Song”, from By the Way, I Forgive You The Breeders - “Walking With a Killer”, from All Nerve  Bristletongue - “Thistle Among Roses”, from Femme Florale EP Brockhampton - “Thug Life”, from Iridescence
Camp Cope - “The Opener”, from How to Socialise & Make Friends Cardi B - “Ring” [ft. Kehlani], from Invasion of Privacy Caroline Rose - “Bikini”, from Loner Caroline Says - “Cool Jerk”, from No Fool Like an Old Fool The Carters - “Apeshit”, from Everything is Love Cat Power - “Wanderer”, from Wanderer Celine Dion - “Ashes”, from Deadpool 2 OST Chai - “Fried”, from Pink Chance the Rapper - “My Own Thing” [ft. Big Purp], from “My Own Thing” single Childish Gambino - “This is America”, from “This is America” single Christine & the Queens - “Girlfriend” [ft. Dâm-Funk], from Chris Chvrches - “Get Out”, from Love is Dead Closer - “This Year”, from All This Will Be Cloud Nothings - “So Right, So Clean”, from Last Building Burning Company of Thieves - “Window”, from Better Together EP Comrade Question - “Never Change”, from Four Seasons Con Connections - “Low, Low, Low”, from Foreign Affairs Control Top - “Type A”, from “Type A” single Courtney Barnett - “Charity”, from Tell Me How You Really Feel Cupcakke - “Total”, from Ephorize
Damn the Witch Siren - “I Don’t Want to Say I’m Sorry”, from Red Magic Daphne & Celeste - “You & I Alone”, from Daphne & Celeste Save the World Dashboard Confessional - “We Fight”, from Crooked Shadows David Byrne - “Everybody’s Coming to My House”, from American Utopia Death Cab For Cutie - “Gold Rush”, from Thank You For Today The Decemberists - “I’ll Be Your Girl”, from I’ll Be Your Girl” A Delicate Motor - “Do For Self”, from Fellover My Own didi - “Haru”, from Like Memory Foam Dilly Dally - “Bad Biology”, from Heaven Dirty Projectors - “I Found it in U”, from Lamp Lit Prose Django Django - “Beam Me Up, from Marble Skies Downtown Boys - “Fotos y Recuerdos” [Selena cover], from “Fotos y Recuerdos” single Drake - “In My Feelings”, from Scorpion Dream Wife - “Spend the Night”, from Dream Wife DRAM - “WWYD?”, from That’s a Girl’s Name EP Drinks - “Pink Or Die”, from Hippo Lite
El Perro Del Mar - “We Are History”, from We Are History EP EMA - “Dark Shadows”, from Outtakes From Exile EP Empath - “The Eye”, from Liberating Guilt & Fear EP Empress Of - “Love For Me”, from Us Ezra Furman - "Suck the Blood From My Wound", from Transangelic Exodus
Father John Misty - "Disappointing Diamonds Are the Rarest of Them All", from God's Favorite Customer Fatoumata Diawara - "Nterini", from Fenfo (Something to Say) Fields & Planes - "Alice", from Press First Aid Kit - "It's a Shame", from Ruins Fischerspooner - "Discreet", from Sir  Flasher - "Business Unusual", from Constant Image Florence & the Machine - "Hunger", from High As Hope Frank Ocean - "Moon River" [Audrey Hepburn cover], from "Moon River" single Franz Ferdinand - "The Academy Award", from Always Ascending The Frights - "Over It", from Hypochondriac Fucked Up - "Tell Me What You See", from Dose Your Dreams
Gabby's World - "Winter, Withdraw", from Beast On Beast Gerard Way - "Baby You're a Haunted House", from "Baby You're a Haunted House" single Gia Margaret - "Smoke", from There's Always Glimmer Girlpool - "Picturesong", from "Picturesong" single The Go! Team - "The Answer's No--Now What's the Question?", from Semicircle Goodbye Honolulu - "Lorry Can't Love", from More Honey Goat Girl - "The Man With No Heart Or Brain", from Goat Girl Greta Van Fleet - "When the Curtain Falls", from Anthem of the Peaceful Army Gymshorts - "Ding Dong Ditch", from Knock Knock
H.E.R. - "Lord is Coming", from I Used to Know Her: Part Two EP harunemuri **- "sekaiwotorikaeshiteokure", from harutosyura Hatchie - "Sure", from Sugar & Spice EP Hinds - "To the Morning Light", from I Don't Run The HIRS Collective - "Not For You" [Moor Mother remix], from Friends, Lovers, Favorites Hop Along - "Not Abel", from Bark Your Head Off, Dog Hovvdy - "Late", from Cranberry Hozier - "Nina Cried Power" [ft. Mavis Staples], from Nina Cried Power EP
Iceage - "Take it All", from Beyondless  Idles - "Smaritans", from Joy As an Act of Rebellion Illuminati Hotties - "The Rules", from Kiss Yr Frenemies Interpol - "If You Really Love Nothing", from Marauder The Interrupters - "Gave You Everything", from Fight the Good Fight Iron & Wine - "Milkweed", from Weed Garden EP
Jack White - "Over & Over & Over", from Boarding House Reach Janelle Monae - "Pynk" [ft. Grimes], from Dirty Computer Japanese Breakfast - "Dreams" [The Cranberries cover], from Spotify Singles Jay Rock - "Redemption" [ft. SZA], from Redemption Jeff Rosenstock - "Let Them Win", from POST- Jenn Champion - "O.M.G. (I'm All Over It)", from Single Rider Jenny Hval - "Spells", from The Long Sleep EP Jorja Smith - "I Am", from Black Panther OST Joyce Manor - "Fighting Kangaroo", from Million Dollars to Kill Me Juice WRLD - "Lucid Dreams", from Goodbye & Good Riddance Julia Holter - "Turn the Light On", from Aviary Juliana Hatfield - "A Little More Love" [Olivia Newton-John cover], from Juliana Hatfield Sings Olivia Newton-John  Jupiter & Okwess - "Ekombe", from Kin Sonic
Kacey Musgraves - "Space Cowboy", from Golden Hour Karen O - "YO! MY SAINT" [ft. Michael Kiwanuka], from "YO! MY SAINT" single Kendrick Lamar - "All the Stars" [ft SZA], from Black Panther OST Kero Kero Bonito - "Time Today", from Time 'n' Place Kesha - "I Need a Woman to Love" [Janis Joplin cover], from Universal Love: Wedding Songs Reimagined  Khalid - "Love Lies" [ft. Normani], from Love, Simon OST King Princess - "Pussy is God", from "Pussy is God" single Kimbra - "Right Direction", from Primal Heart Kississippi **- "Adrift", from Sunset Blush Krimewatch - "The Big Picture", from Krimewatch Kurt Vile - "Check Baby", from Bottle it In
Lala Lala - "I Get Cut", from The Lamb Laura Jane Grace & the Devouring Mothers - "Reality Bites", from Bought to Rot Laura Stevenson - "Maker of Things", from "The Mystic & the Master" single Lauren Ruth Ward - "Well, Hell", from Well, Hell Leikeli47 - "Top Down", from Acrylic Leon Bridges - "Bet Ain't Worth the Hand", from Good Thing  Loma - "Relay Runner", from Loma Long Neck - "Elizabeth", from Will This Do? Lord Huron - "Wait By the River", from Vide Noir Low - "Rome (Always in the Dark)", from Double Negative  Lowpines - "Parasite", from In Silver Halides Lucius - "Woman", from Nudes Lucy Dacus - "Timefighter", from Historian Lykke Li - “Jaguars in the Air”, from So Sad, So Sexy
The Men - "Come to Me", from Drift Meshell Ndegeocello - "Smooth Operator" [Sade cover], from Ventriloquism Metric - "Dressed to Suppress", from Art of Doubt MGMT - "One Thing Left to Try", from Little Dark Age Middle Kids - "Edge of Town", from Lost Friends Mister Moon - "Plastic", from Codes EP Mitski - "Nobody", from Be the Cowboy Mountain Man - "AGT", from Magic Ship Mourn - "Candle Man", from Sorpresa Familia Muncie Girls - "Jeremy", from Fixed Ideals Mungbean - "Wednesday", from "Wednesday/Aimed at You" single
Natalie Prass - "The Fire", from The Future & The Past Neko Case - "Gumball Blue", from Hell-On Night Flowers - "Head On", from Wild Notion Noble Vices - "Wheelhouses", from "Wheelhouses" single Noname - “With You", from Room 25 Nothing - "Us/We/Are", from Dance On the Blacktop Now, Now - "Window", from Saved
Ohmme - "Icon", from Parts The Ophelias - "Lover's Creep", from Almost Ought - "Disgraced in America", from Room Inside the World Ovlov - "Stick", from TRU
Palm - "Swimmer", from Rock Island Parquet Courts - "Normalisation", from Wide Awake! Peach Kelli Pop - "Parasomnia", from Gentle Leader Peggy Gou - "It Makes You Forget (Itgehane)" [edit], from "It Makes You Forget (Itgehane)" single A Perfect Circle - "So Long & Thanks For All the Fish", from Eat the Elephant Petal - "Stardust", from Magic Gone Phoebe Bridgers - "Friday I'm in Love" [The Cure cover], from Spotify Singles Pinky Pinky - "Robber", from Hot Tears  Poppy - "Play Destroy" [ft. Grimes], from Am I a Girl? Preoccupations - "Espionage", from New Material Princess Chelsea - "I Love My Boyfriend", from The Loneliest Girl Protomartyr - "Wheel of Fortune" [ft. Kelley Deal], from Consolation EP
Q-Tip and Demi Lovato - "Don't Go Breaking My Heart" [Elton John cover], from Revamp
Radattack - "Rock & Roll Party Queen", from "Rock & Roll Party Queen" single Rainbow Kitten Surprise - "Hide", from How to: Friend, Love, Freefall Remember Sports - "Making it Right", from Slow Buzz Rico Nasty - "Oreo", from Nasty Robert Delong - "Favorite Color is Blue" [ft. K-Flay], from See You in the Future EP Robyn - "Missing U", from Honey Rolling Blackouts Coastal Fever - "Exclusive Grave", from Hope Downs Ron Gallo - "Really Nice Guys", from Really Nice Guys EP Rosalia - "Di Mi Nombre", from El Mal Querer Saintseneca -  ” Good Hand", from Pillar of Na Say Lou Lou - "All Love to Me", from Immortelle Screaming Females - "Deeply", from All at Once Shame - "Concrete", from Songs of Praise Shannon & the Clams - "The Boy", from Onion Shannon Shaw - "Golden Frames", from Shannon in Nashville Shilpa Ray - "Shoot This Dying Horse", from Nihilism The Sidekicks - "Twin's Twist", from Happiness Hours SiR - "Summer in November", from November Skating Polly - "Free Will at Ease", from The Make it All Show Sleep - "Marijuanaut's Theme", from The Sciences Slothrust - "For Robin", from The Pact Smashing Pumpkins - "Silver Sometimes (Ghosts)", from Shiny & Oh So Bright, Vol. 1: No Past, No Future, No Sun Snail Mail - "Pristine", from Lush Snarls - "Lonely", from Snarls EP SOB X RBE - "Paramedic!", from Black Panther OST Soccer Mommy - "Cool", from Clean SOPHIE - "Immaterial", from Oil of Every Pearl's Un-Insides Souther - "Enough", from Blume EP Spiritualized - "On the Sunshine", from And Nothing Hurt SSION - "1980-99" [ft. Patty Schemel and Sky Ferreira], from O St. Vincent - "Los Ageless" [piano version], from Mass Education Stef Chura - "Degrees", from "Degrees/Sour Honey" single Sunflower Bean - "Burn It", from Twentytwo in Blue Superchunk - "Erasure" [ft. Stephin Merritt and Waxahatchee], from What a Time to Be Alive  Superorganism - "Night Time", from Superorganism Swearin' - "Big Change", from Fall Into the Sun
Tanya Tagaq - "Run to the Hills" [ft. Damian Abraham] [Iron Maiden cover], from "Run to the Hills" single Tanlines - "Row, Row, Row Your Boat", from Presents EP Teenage Wrist - "Dweeb", from Chrome Neon Jesus They Might Be Giants - "Let's Get This Over With", from I Like Fun Third Eye Blind - "In the Fade" [Queens of the Stone Age cover], from Thanks For Everything EP Thumpers - "Tenor", from Life All In EP Tierra Whack - "Fuck Off", from Whack World Titus Andronicus - "Above the Bodega (Local Business)", from A Productive Cough Tom Misch - "Isn't She Lovely" [Stevie Wonder cover], from Geography Tomberlin - "You Are Here", from At Weddings Toto - "Hash Pipe" [Weezer cover], from "Hash Pipe" single Tracyanne & Danny - "It Can't Be Love Unless it Hurts", from Tracyanne & Danny  TT - "Take One", from LoveLaws tune-yards - "Colonizer", from i can feel you creep into my private life Turtlenecked - "Knocked Down By Another Ghost", from High Scores of the Heart TV Girl - "King of Echo Park", from Death of a Party Girl Twin Shadow - "Saturdays" [ft. Haim], from Caer
U.S. Girls - "Rage of Plastics", from In a Poem Unlimited Ultra Beauty - "Pegasuss", from Ultra Beauty EP Unknown Mortal Orchestra - "Hunnybee", from Sex & Food
Vacation - "Action Road", from Mouth Sounds #2699 The Vaccines - "Surfing in the Sky", from Combat Sports Valerie June - "Mad About the Girl", from Universal Love: Wedding Songs Reimagined
Waxahatchee - "Takes So Much", from Great Thunder EP Weaves - "Neighborhood #3 (Power Out)", from "Neighborhood #3 (Power Out)" single The Weeknd - "Wasted Times", from My Dear Melancholy EP Weezer - "Africa" [Toto cover], from "Africa" single Westerman  - "Albatross", from Ark EP Wished Bone - "Ohio", from Cellar Belly The Wombats - "Dip You in Honey", from Beautiful People Will Ruin Your Life  Wussy - "Cake", from What Heaven is Like Wye Oak - "I Know It's Real", from The Louder I Call the Faster it Runs
Yeah Yeah Yeahs - "Thirteen" [Big Star cover], from Spotify Singles Young Fathers - "Fee Fi", from Cocoa Sugar Young Guv - "Ain't Fallin' in Luv Again", from 2 Sad 2 Funk Yowler - "WTFK", from Black Dog in My Path Yungblud - "I Love You, Will You Marry Me", from 21st Century Liability
https://open.spotify.com/user/barfwalker/playlist/7mCLnG6CZG1yB4q8uhzcys?si=Ip-Lka-0TOWCWRLMXGZ26w
5 notes · View notes
jmret · 5 years
Text
good sounds from 2018
Advance Base - Animal Companionship Alice Bag - Blueprint American Pleasure Club - A Whole Fucking Lifetime Of This An Horse - "Get Out Somehow" Ashley McBryde - Girl Goin' Nowhere Bacchae - Bacchae Bad Moves - Tell No One Bat Fangs - Bat Fangs Beach House - 7 Bedbug - "Lilies" Bernice - Puff LP: In the air without a shape Big Ups - Two Parts Together Black Belt Eagle Scout - Mother Of My Children Black Dresses - WASTEISOLATION / HELL IS REAL Blithe Field - Days Drift By Boygenius - Boygenius Braids - "Collarbones" / "Burdock & Dandelion" Bristletongue - Femme Florale Brockhampton - "SAN MARCOS" Camp Cope - How To Socialise & Make Friends Cardi B - "I Like It" CHAI - PINK Charli XCX - "5 In The Morning" / "Focus" / "No Angel" / "1999" Charly Bliss - "Heaven" Closer - All This Will Be Conor Oberst - "No One Changes" / "The Rockaways" Control Top - "Type A" CupcakKe - "Quiz" Dear Nora - Skulls Example Devi McCallion & Katie Dey - Some New Form Of Life Dilly Dally - Heaven Dirty Projectors - Lamp Lit Prose Diva Sweetly - "Detox Island" Earl Sweatshirt - Some Rap Songs Emily A. Sprague - Mount Vision Empath - Liberating Guilt And Fear / Environments  Empress Of - "When I'm With Him" / "Timberlands" Flasher - Constant Image Forth Wanderers - Forth Wanderers Frankie Cosmos - Vessel Fred Thomas - Aftering Free Cake For Every Creature - The Bluest Star Friendship - Shock Out Of Season Gabby's World - Beast On Beast Gia Margaret - There's Always Glimmer Girls Rituals - Im Desperate gobbinjr - ocala wick Guerilla Toss - Twisted Crystal Half Waif - Lavender Harmony Tividad - Oove Is Rare Haru Nemuri - "Kick In The World" Hatchie - Sugar & Spice Helena Hauff - Qualm Hop Along - Bark Your Head Off, Dog Hour - Tiny Houses / Anemone Red Human People - Butterflies Drink Turtle Tears IAN SWEET - Crush Crusher Illuminati Hotties - Kiss Yr Frenemies James Blake - "If The Car Beside You Moves Ahead" / "Don't Miss It"  Jonny Greenwood - Phantom Thread Kacey Musgraves - Golden Hour Kero Kero Bonito - "Only Acting" Lady Gaga & Bradley Cooper - "Shallow" Lala Lala - The Lamb Lana Del Rey - "Mariners Apartment Complex" / "Venice Bitch"  Let's Eat Grandma - I'm All Ears Lisa/Liza - Momentary Glance Long Neck - Will This Do? Low - Double Negative Lucy Dacus - Historian Majetic - Club Dread Many Rooms - There Is A Presence Here Mary Lattimore - Hundreds Of Days Mathew Lee Cothran - My First Love Mends My Final Days Mitski - Be The Cowboy Mountain Man - Magic Ship Muncie Girls - Fixed Ideals Natalie Prass - The Future And The Past Nice Try - Nice Try Noname - Room 25 Now, Now - Saved Oneohtrix Point Never - Age Of Ovlov - Tru Palberta - Roach Goin' Down Petal - Magic Gone Pllush - Stranger To The Pain Pool Kids - Music To Practice Safe Sex To Post Pink - "You Real" / "Moon" Remember Sports - Slow Buzz Renata Zeiguer - Old Ghost Retirement Party - Somewhat Literate Rico Nasty - Nasty Robyn - Honey (Sandy) Alex G - "Fay" SASAMI - "Callous" / "Not The Time" Screaming Females - All At Once serpentwithfeet - soil Shannen Moser - I'll Sing Sir Babygirl - "Heels" / "Flirting With Her" / "Haunted House" Snail Mail - Lush Soccer Mommy - Clean SOPHIE - "Immaterial" Sorry - Home Demo/ns Vol II / "2 Down 2 Dance" / "Starstruck" Spirit Of The Beehive - Hypnic Jerks Strange Ranger - "New Hair" Superorganism - Superorganism Superteen - Over Everything Swearin' - Fall Into The Sun Thin Lips - Chosen Family Tim Hecker - Konoyo Tirzah - Devotion Tomberlin - At Weddings U.S. Girls - In A Poem Unlimited Vince Staples - FM! Vundabar - Smell Smoke Waxahatchee - Great Thunder Weakened Friends - Common Blah Wednesday - Yep Definitely Whitney Ballen - You're A Shooting Star, I'm A Sinking Ship Worlds Greatest Dad - Get Well Soon Wye Oak - The Louder I Call, The Faster It Runs Yowler - Black Dog In My Path
6 notes · View notes
theeusexmachina · 3 years
Text
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Don’t Read— A Diary
Thanks for the Memories
I have a thing for cats—
During the time I was taking my medication for my MDD, I was walking home and found a stray cat on the street. I took it home and I finally have a reason to get up every morning. I have to feed it. Clean after it. Train it to potty. But days later, it eventually died because he’s already sick when I got him. I cried for nights after that. His name was Night.
The next cats I had was these three kittens I found outside our church after the practice of the Music Team. I was hesitant to bring it home because it’s only a month since my first cat died. But I feel pain in their every cry. I was worried because they are in a box beside a street. So even though I am not sure my mom will approve, I brought them home anyways. Their eyes are still closed. I have to feed them from time to time using a kitten bottle. But they died eventually because, again, they are still too young. Their name were Moon, Oreo, and Sky.
Months after, I eventually got a cat. Healthy and will surely live. It’s supposed to be just one, but since my cousin can’t bring the two home, all of them stayed with me. They are all black with little white. Their names are Hatchi, Stitch, and Luna.
They are all pretty tiny girls. They sleep with me. I feed them. We were happy. I am extremely happy and I feel loved.
Luna was the first one to give birth. I watched her as she delivers her baby. Eventually, she have three babies. Cute white and black tiny things. They are growing well but Luna suddenly became too lazy to breastfeed them. Until they started to get week. Yuki (white with tiny black) was the first one to die. Then, the day after, Zuki (all black) followed. I was really worried that Bambi (looks like Stitch) will die too. He used to be playful but when his sibs died, he became lethargic. But hey! He survived and is still with me.
Hatchi, then gave birth to another five kittens. I was worried that they are growing in numbers (Luna’s babies haven’t died yet this time) but I was glad at the same time because they are sooooo cute. Hatchi seemed to be fine at first. Her first baby died days after she gave birth and we don’t know why. She doesn’t have a name yet but she looked like Stitch too! Hatchi always feed her babies, even Luna’s babies. Then, when Luna’s two babies died, she became lazy too in feeding the kittens. They became week. Hime was the next one to die. Then it was followed by the death of the rest, every other day. Shiro who’s the fastest runner among them surprisingly died the next day his sibs did. I saw him during his final hours and it’s really painful. When he did die in the morning, I cannot even look at him. The next day, Haru slowly deteriorated. He doesn’t want to eat nor drink milk. He died in the afternoon. And lastly, Sora. He is my most fave among the kittens because he stays with me and sleeps on me even though I have a class. He just stays, and I feel loved. He looks like Night and acts like Night. Just like how Zuki looks like Night and acts like Night. But just like Night, Sora also developed a bump on his neck. I know he’s already hurt and is sick. I cannot watch him die, so I left. And he did die.
Lately, I have been questioning my capability to care and capacity to love. But them, the tiny little things that came to my life are my constant reminder of what I can do and what I can be. But now, with them gone, I am starting to doubt myself. BUT then, I realized that I still have Hatchi, Stitch, Luna, and Bambi. I still have them.
0 notes
tunaverso · 1 year
Text
Hatchi Haru Chapter #2
Hatchi tangled her fingers together and pulled her hands up, stretching her back. She looked around, finally drifting her attention away from the laptop. Shiver and Buttercup, the other barista, were already packed up and ready to leave, only waiting for her. The Seashore Café was already closed and cleaned up, and Hatchi was still there, as usual.
- Want a ride home, sharkie? - Shiver asked, and Buttercup spun the keychain on their fingers.
- I wouldn’t mind, actually - Hatchi answered, putting the laptop back in her bag. - I have to save energy for swimming class tomorrow.
- How’s it going? You better work hard to impress the pretty teacher, huh - Shiver winked, making the shark’s face turn red.
- Aahm, uhh…. - Hatchi looked away - Doing fine I guess! I still can’t even think of leaving the float behind, but I’m making progress on tail swing. Margô said I’m doing well!
- Not so bad, huh? - Shiver said, passing by the door followed by Hatchi. Buttercup held it for them and then locked it, letting out a sigh.
- Busy day, Buttercup? - Hatchi changed subjects. The slender cat blinked, nodding a yes. Hatchi never heard their voice before, even after visiting the Café for so long. Shiver told her they were never pretty much of a speaker, but their voice got even rarer after Buttercup became a teenager.
The three of them got in the car. Hatchi’s house wasn’t too far from there, and soon enough she’d hit home, take a shower and head to play games… Oops, she shouldn’t, her class would start early in the morning. She needed to sleep well if she wanted to get Margô’s attention… in a good way. She always had her attention, but usually because she was either drowning or panicking. It was tough being afraid of water when she was a shark, especially considering the family she came from… Having a sibling who was a professional swimmer and all. Hatchi soon shook this thought out of her mind, focusing on answering her friends’ texts.
------------------------------------------------------
😎🔥💎 Gaymerzz 💎🔥😎
Momoko Tsukiyo 🌈💘: yo hatchi, ur around? wanna play smt today? me and pony gurl made some progress on exploring the cave :]
Momoko Tsukiyo 🌈💘: I MEAN, not that we have been playing all day! i swear im working on the game art, just needed to take a break…….
Anime 🦄💞: Speak for yourself, Tsuki. I made good progress on Detective Softpaws’ background story before joining the server. Think I’ve seen you online for quite a while though…
Momoko Tsukiyo 🌈💘: mind ur own business, nerd 🙄🙄
Momoko Tsukiyo 🌈💘: im kidding girl be sure i love you xoxo
Hatchi rolled her eyes, in a playful manner.
Hatchi Haru 🦈💙: sorry guysss i was caught up coding again! my friends at the café said i didn’t stop tipping for three hours…
Hatchi Haru 🦈💙: i have swimming class tomorrow morning ugh….
Anime 🦄💞: At least you’re seeing your fishy crush ;)
Anime 🦄💞: Hehe
Hatchi Haru 🦈💙: ANIME O///////O
Momoko Tsukiyo 🌈💘: cmon hatchi stop being a sissy and play with us for a while!
Hatchi Haru 🦈💙: ok, ok, imma join the server for just half an hour…
Anime 🦄💞: Are you sure, dear? Won’t you be too tired tomorrow?
Hatchi Haru 🦈💙: nah, trust mama B)
Hatchi Haru 🦈💙: be joining you in 40 mins xoxo
Momoko Tsukiyo 🌈💘: waiting for u!
------------------------------------------------------
The car stopped just as the shark put her phone back in the bag. Another day went by, and now it was time to chill.
🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊🌊
little update before heading to bed! weekends go by so fast, i wish i wrote more in the last days </3 anyways there's a whole week ahead and i'll have plenty of time :] hope you like it!
1 note · View note
salmaferoza · 4 years
Text
Tumblr media
Hai, aku Hatchi. Begitulah nama yang diberikan majikanku, karena saat itu aku datang sendirian ke rumahnya dan dia melihatku dengan kasihan. Jadi dia menamaiku Hatchi seperti kartun anak sebatang kara itu.. :( Aku datang ke rumahnya sambil mengeluarkan suara andalan para koceng, "miauw". Setelah lama aku ngeong² akhirnya dia membukakan pintu rumahnya dan mempersilahkan aku masuk di ruang depan. Rumahnya begitu besar. Sayang, ternyata rumah sebesar ini hanya ditempatkan oleh 3 orang saja. Aku melihat dia seperti kebingungan, mungkin dia bingung apa yang harus dilakukan terhadapku. Aku tidak mempedulikannya, aku hanya berlari ke tiap sudut ruang dan kursi sofa layaknya aku sedang bermain dengan banyak teman. Akhirnya dia membawakanku air pu... eh bukan, dia membawa susu yang sudah ditaro di mangkok kecil. Lalu dia memberikannya kepadaku. Tapi aku tidak meminumnya karena aku masih belum bisa minum. Dia jadi semakin bingung. Aku jadi tidak tega. Tapi mau gimana lagi aku hanya seekor kucing kecil yang tersesat di rumah orang. Akhirnya dia pergi keluar rumah. Hmmm... Kemana ya pergi. Aku menunggunya sambil duduk di atas kain. Duh, ngantuk sekali. Rumahnya memang sepi dan dingin. Aku tertidur sebentar sampai akhirnya dia datang membawakanku makanan. Wah, dia ternyata habis membeli makanan dan pasir gumpal untuk tempat aku pup. Apakah aku akan diasuh olehnya? Benakku seketika. Aku makan dengan lahap saat itu. Dia memberikanku makanan basah berupa ikan dalam kemasan, aku tidak tau merknya apa karena aku gabisa baca:( . Makanan itu enak sekali. Dia sangat tau apa yang aku suka. Saat aku makan dia sedang menyiapkan tempat buang air untukku. Untung aku sudah diajarkan oleh ibuku —yang entah kemana— untuk buang air di pasir. Jadi dia tidak perlu repot² mengajarkanku lagi.
Sejak saat itu, akhirnya aku jadi anggota keluarga baru dari dia😺 Senangnya.. Setiap hari dia selalu merawatku layaknya anak bayi😹 dia memberikanku makan yang bergizi, susu, sampai obat cacing supaya aku tidak cacingan. Dia juga suka memandikanku katanya biar aku bersih dan wangi. Tapi aku gasuka mandi😿 aku selalu berteriak ketika dia memandikanku. Kadang dia jadi korban cakaran kukuku.. Saat mandi dia selalu menenangkanku agar tidak takut. Huft... Spesiesku memang tidak suka air. Tapi mau gimana lagi, aku tetap harus berhutang hudi kepadanya. Dia juga sering menggendongku walaupun kadang aku gamau digendong dan akhirnya menggigit tangannya hehe maafkan aku ya hooman😺 Aku sering tidur bareng dia di kamarnya kalau siang. Huh, kamarnya memang sangat nyaman untuk tidur. Kalo aku tidur disitu bisa sampai sore haha. Orangtua dia juga baik kepadaku. Yaa walaupun selalu bilang aku kucing nakal dan tidak normal karena tingkahku yang seperti musang haha iya gara² aku suka menyerang tangan dan kaki mereka😹 Tapi bagaimanapun juga mereka sayang sama aku. Aku juga sayang sama mereka. Sekarang aku sudah tumbuh semakin besar, sehat dan cantik😸 Suatu saat aku akan menjadi kucing yang lebih baik lagi yang bisa membahagiakan hooman dan aku yakin kebaikan hooman akan dibalas oleh Tuhan. Terima kasih hooman, semoga kamu selalu bahagia ya😺
Hatchi - 2020 / 07 / 19
0 notes
saahiika-blog · 7 years
Text
KarmaGisa - Missunderstand (One Shot) Pt.2
“Jadi bagaimana Nagisa-kun?” mereka menoleh saat Karma menghampiri. Karma memasukan pisau dan pistolnya. Nagisa memberi Karma senyuman lembut mautnya.
“Nggak masalah kan?” Karma mengerjap, begitu pula teman-teman.Mereka baru pertama kalinya melihat senyuman seperti itu di wajah Nagisa. Karma mendesah pelan dengan senyuman.
“Baiklah.”
“SELAMAT!!” mereka mengucapkannya sekali lagi dengan bahagia.
“Nee, Nagisa, apa saja yang sudah dilakukan Karma padamu?”
“Eh?!” wajah Nagisa memerah saat ditanya begitu oleh Maehara.Kayano menunduk sedih dan pundaknya ditepuk oleh Kanzaki.
“Yang semangat, Kayano-chan.”
“Ka-kau akan baik-baik saja!” ujar Okuda ikut Kanzaki menyemangati Kayano yang terpuruk.Karma mendesah dan mendekati setelah melihatnya.
“Maaf, aku terlihat merebutnya darimu.”Ujar Karma sambil mengusap rambut merahnya.
“Eh? Ah, tidak…” Kayano menundukkan kepala malu dengan wajah memerah.
“Dia sudah jadi milikku.”Kayano mendongak melihat seringai di wajah Karma. “Takkan kulepaskan begitu saja.”Karma pun melenggang pergi, seolah itu adalah tantangan bagi Kayano dari Karma. Walaupun gadis itu tahu hal itu tidak mungkin, mengingat siapa lawannya. Kanzaki mengusap punggung Kayano dengan senyuman.
“Semangat, Kayano-chan.”
Kelas pun selesai, dan Nagisa menghampiri Karma untuk pulang bersama. “Nee, Karma-kun, mau ke café yang waktu itu lagi?”Karma tertawa.
“Kini kau yang ingin makan dessert itu? Boleh saja, aku juga sedang lapar.”
“Asyik!”Nagisa meraih lengan Karma, dimana hal itu terlihat biasa saja bagi mereka berdua. Nagisa bertingkah seperti seorang gadis yang sedang jatuh cinta, walau itu tidak sepenuhnya salah. Nagisa terlihat begitu bahagia. “Lalu soal websitenya?” ujar Nagisa melanjutkan pembicaraan mereka tadi pagi.
“Ng? ah, kalau disana kurang lengkap,” ujar Karma sambil meraih ponselnya dan menunjukkan lagi apa yang ada di layarnya. “Coba di website ini.” Karma memperlihatkannya pada Nagisa.
“Hua! Apaan tuh? Mencurigakan.”Karma terkekeh saat Nagisa memandang layar ponsel Karma dengan ekspresi jijik.
“Oya, kalian sudah jadian ternyata.” Nagisa dan Karma mengerjap saat melihat Koro-sensei sudah berada di hadapan mereka kini. Keduanya melirik pada tangan Nagisa yang melingkar di lengan Karma, dan sontak lelaki berambut biru itu melepasnya dengan wajah memerah. Karma hanya mendesah dengan senyuman.
“Sensei yang memberitahukan yang lainnya soal kami kan?” Koro-sensei tertawa seperti biasanya.
“Nurufufu.Sensei hanya senang melihat ekspresi bahagia di wajah kalian.”Ujarnya sambil mengusap kepala Karma dan Nagisa. Karma menahan diri untuk tidak menyerang gurita kuning itu karena dengan mudahnya mengusap kepalanya. Nagisa tersenyum dengan rona merah di wajahnya saat Koro-sensei mengusap kepalanya.
“Saya dengar sensei menjengukku di rumah Karma-kun?”Koro-sensei menoleh.
“Iya, dan sensei melihatmu tertidur pulas, dimana Karma-kun selesai mandi.”Wajah Nagisa memerah membayangkan sosok Karma yang hanya memakai handuk di atas kepalanya dan celana panjang tanpa kaos. Karma terkekeh melihat ekspresi Nagisa itu.
“Kenapa sensei tidak membangunkanku?”
“Nurufufu. Kau sedang sakit, Nagisa-kun. Guru macam apa yang membangunkan muridnya itu hanya karena menjenguk? Sensei cukup melihat keadaanmu seperti apa, toh Karma-kun ada bersamamu.” Nagisa tersenyum sambil melirik Karma yang menatapnya juga.
“Jadi ke café, Nagisa-kun?” ujar Karma sedikit membungkukkan badannya dekat Nagisa.
“Eh? Ah, ng!” ujar Nagisa kembali bersemangat. “Sayonara, sensei.” Ujar Nagisa memberi salam dan Karma telah melangkah duluan.
“Ja, ne, sensei~” Koro-sensei melihat keduanya berjalan pulang.
“Hai, sayonara.”Koro-sensei membalas dengan lambaian tangan pada mereka berdua.
“Koro-sensei, sejak kapan mereka jadian?”Tanya Rio dengan heran melongok dari dalam kelas.
“Oya? Bukankah kalian yang tahu?”
“Eehh??”Rio membantahnya dan Isogai pun datang menghampiri.
“Kurasa sejak kejadian kereta, Koro-sensei, Nakamura.”
“Nyuya? Kejadian kereta? Apa yang terjadi?!” Koro-sensei mulai panik saat mendengar ucapan Isogai, si ketua kelas. Isogai tertawa, dan melihat Kayano menghampiri.
“Kami tak sengaja datang ke stasiun dimana Karma dan Nagisa biasa pulang bersama.”
“Rumah mereka searah sih ya,” ujar Kayano dan melihat Isogai mengangguk membenarkan.
“Kami melihat Nagisa berdiri disana sendirian, karena seingat kami, kami meminta Karma untuk menemani Nagisa pulang.” Kayano mengangguk.
“Nagisa kan sedang demam.”
“Ooohh~ sensei ingat saat itu.”Keduanya mengangguk saat Koro-sensei mengangguk-angguk mengingatnya.
“Nah, kami melihat Nagisa seolah melihat sesuatu yang mengerikan!”
“Nyuya?!”Koro-sensei mulai panik. Isogai tertawa melihat Kayano terlalu mendramatisir.
“Kami pun melihat kejadian tragis menimpa seseorang di stasiun itu.”
“Kejadian tragis?!”Kepanikan Koro-sensei semakin menjadi-jadi.
“Apalagi sosoknya seperti Karma-kun!”
“NYUYA!!??”
“Hahaha.” Isogai dan yang lainnya tertawa saat Kayano berhasil membuat Koro-sensei panik.
“Sensei terlalu berlebihan deh” ujar Rio melihat bagaimana reaksi Koro-sensei itu.
“Jadi, apakah itu memang Karma-kun?” ujar Fuwa kini ikut dalam pembicaraan.
“Paling juga si Nagisa salah menyangka kan?” Terasaka melangkah keluar kelas bersama kelompoknya yang seperti biasa. Kayano dan Isogai mengangguk membenarkan ucapan Terasaka.
“Nagisa salah menyangka bahwa yang jadi korban adalah Karma. Kami melihat kemiripan antara keduanya, tidak aneh akan hal itu.” Ujar Isogai dimana Koro-sensei mengangguk-angguk khawatir.
“Tapi Nagisa sendiri menyadari bahwa dirinya salah karena Karma sedang berada di belakang kami. Kami terkejut melihatnya berlari ke arah Karma-kun tanpa menghiraukan kami sama sekali.” Isogai tertawa lalu mengangguk setuju. “Kau harus lihat ekspresinya Nagisa, Koro-sensei!”
“Huff~ sensei kira itu beneran Karma-kun.” Isogai dan Kayano tertawa.
“Kini dalam pikiran Nagisa ada Karma juga.” Ujar Isogai melihat bagaimana Nagisa begitu antusias berada di samping lelaki berambut merah itu.
“Walaupun sensei tidak menyangka bahwa Karma-kun akan menyukai seseorang… nurufufu.”
“Hatchi!” Nagisa menoleh dengan ekspresi khawatir.
“Kau baik-baik saja, Karma-kun? Apa kau kena demamku?” Karma mengusap hidungnya yang terlihat mulai memerah.
“Hmm. Entahlah,” ujar Karma dengan ekspresi kesal. Nagisa meraih lengan Karma.
“Aku akan merawatmu bila kau sakit.” Karma tersenyum.
“Kau sudah janji kan.” Karma mengeryit kesal. “Kita ke café dulu baru pulang.” Nagisa mengeryit khawatir.
“Kau yakin akan ke café?” Karma menatap Nagisa dengan heran.
“Bukankah kau ingin, Nagisa-kun?”
“Eh? Iya sih… tapi Karma-kun lebih penting!” Karma membelalak terkejut. “Aku tak mau kau memaksakan dirimu-“Nagisa membelalak saat Karma menyentuh wajahnya dan mendekatkannya dengan wajahnya kini.
“Aku ingin memaksakan diri demi kau, Nagisa-kun.” Nagisa mengerjap, merasa wajahnya mulai memerah.
“Eh…” Karma mendesah.
“Oh, kau lapar kan?” Karma menatap Nagisa yang mengingat alasannya pergi ke café. Seringai muncul di wajahnya. “Yosh! Setelah makan kita pulang.” Nagisa menarik lengan Karma menuju café dengan semangat.
Saat keduanya memesan. “Ah, jangan pesan yang dingin, Karma-kun.”
“Eehh~ tidak apa-apa kan?” Karma memohon agar Nagisa mengizinkannya.
“Hmm, gimana kalau beli satu untuk berdua? Jadi Karma-kun tidak terlalu banyak minum bagian dinginnnya.” Karma mengerjap, lalu mengangguk setuju.
“Untuk itu saya rekomendasikan ini.” Ujar pelayan yang mengetahui keinginan Nagisa dan Karma.
“Oh.” Nagisa mengangguk saat pelayannya menunjukkan yang dimaksudnya.
“Yang ini enak kelihatannya.” Ujar Karma menunjuk gambar dalam menu. “Nagisa-kun jadi beli dessert-nya?”
“Iya! Toh jadi dessert kesukaanku dan Karma-kun!” Karma mengerjap, merasa ada hal yang aneh akan Nagisa yang begitu bersemangat dan antusias perihal dirinya. Karma jadi merasa ragu, apakah perasaan Nagisa itu hanya rasa kasihan?
Sambil menunggu, Karma memberanikan diri untuk menanyakan hal itu.
“Nee, Nagisa-kun.”
“Ng?” Nagisa kini sedang asyik mencari website yang direkomendasikan Karma untuk game yang sering dimainkannya.
“Kau tidak memaksakan diri kan?” Nagisa pun mendongak, menatap Karma.
“Eh?” Karma mengusap rambutnya.
“Kurasa ini pertanyaan yang terlalu seenaknya, hanya saja aku merasa dalam mimpi. Kau begitu dekat, dan antusias saat bersamaku. Kau memang bersikap seperti biasanya dengan yang lainnya pula, namun aku merasa kau begitu hangat dan menyenangkan saat bersamaku. Aku merasa begitu disayangi.” Karma menatap Nagisa. “Namun, aku agak merasa aneh, karena kita walau sering bersama, tidak sesering ini. Makanya aku berpikir kalau-“
“Aku bersikap seperti ini karena kasihan padamu?” Karma mengerjap, saat mendengar Nagisa dapat menebaknya.
“N-ng…” Nagisa memberikan jeda pada Karma. Karma tahu ini pertama kalinya dia banyak bicara. Perihal keduanya pula. Nagisa pun mendongakkan kepalanya dan menatap Karma, matanya berkaca-kaca.
“Apa aku terlalu nempel padamu?”
“Eh? Ah, tidak, maksudku-“Nagisa menahan air mata dengan menggembungkan pipinya.
“Apa perasaanku tidak sejelas seperti sikapku padamu?” Karma merasa ekspresi Nagisa itu sangat lucu. Pipi Karma memerah. “Aku memang tidak menyadari perasaanmu yang kau miliki untukku sejak kelas 1 SMP, namun aku yakin perasaanku tidak kalah darimu-“Karma menutup mulut saat pesanan mereka datang dan pelayan berdiri dengan ekspresi ragu-ragu.
“Oke, oke, aku dengarkan nanti dengan senang hati ya?” Nagisa mengangguk setuju dan Karma melepas tangannya. Pelayan pun memberikan pesanan keduanya dan permisi dengan ekspresi khawatir. Karma menyadari bahwa pelayan terlihat telah mendengarkan pembicaraan mereka.
“Apa aku terlalu keras…?” bisik Nagisa dengan ragu-ragu sambil melirik ke arah lainnya. Beberapa mulai memperhatikan mereka.
“Kurasa karena mereka menyangkamu sebagai laki-laki?” ujar Karma sambil nyengir.
“Aku memang laki-laki!” Karma terkekeh. “Atau aku dianggap sebagai…?” Karma kembali nyengir bahagia melihat Nagisa yang bereaksi seperti anak perempuan. Karma menepuk kepala Nagisa. “Ng?” Nagisa mendongak melihat ekspresi Karma. Nagisa membelalak saat melihatnya tersenyum.
“Sudahlah, kita lanjutkan nanti.” Ujar Karma pada Nagisa. Nagisa yang merona merah mengangguk setuju. Keduanya pun mengalihkan topik dan kembali membicarakan tentang game yang dimainkan oleh Karma.
Karma menoleh saat dirinya membuka kunci rumah. “Tidak apa-apa bila kau menginap lagi disini?” Nagisa mengangguk.
“Kurasa aku akan pulang malam.” Ujar Nagisa menyentuh dahi Karma dan membuat lelaki itu mengerjap bingung. “Aku ingin memastikan Karma-kun baik-baik saja.” Karma tersenyum dengan sedikit rona merah di pipinya. Karma meraih tangan Nagisa yang menyentuh pipinya.
“Thanks, Nagisa-kun.” Nagisa mengerjap, pipinya ikut merona, lalu mengangguk pelan. “Baiklah, saatnya kita selesaikan yang tadi.” Ujar Karma menarik tangan Nagisa untuk masuk ke dalam.
Karma pun duduk di atas kasurnya, dimana Nagisa kembali menyentuh dahi Karma. “Kau merasa pusing?” Tanya Nagisa sembari mengeryit khawatir. Dahi Karma terasa hangat. Karma menggeleng pelan.
“Aku mau tidur.” Karma menjatuhkan dirinya. Nagisa menoleh. “Maaf soal tadi.” Nagisa menggeleng pelan.
“Kenyataan bahwa Karma-kun masih menyentuhku itu sudah cukup.” Karma menutup kedua matanya dengan sebelah lengannya. Seringai muncul di wajahnya.
“Apaan itu…” Nagisa tersenyum.
“Namun aku sungguh-sungguh menyukaimu, Karma-kun. Aku ingin bersamamu.” Karma tersenyum lembut. “Apa aku perlu menginap?” Karma menggeleng pelan.
“Kau bisa kena lagi. Ibumu juga pasti khawatir. Datang saja bila aku tidak ke sekolah besok.” Nagisa tersenyum dan mengangguk sekali. Nagisa berdiri, namun Karma kembali menarik tangannya.  “Aku hanya merasa sedang bermimpi,” ujar Karma sembari menahan matanya yang mulai tertutup perlahan. “bahwa orang yang kusukai kini telah menjadi milikku…” Karma mulai menutup matanya. “…dan bahwa orang itu juga menyukai…” kata-kata Karma terputus, namun tangannya tak melepas tangan Nagisa. Nagisa tersenyum lembut, memosisikan tubuh Karma dan menyelimutinya dengan selimut. Nagisa mengecup dahinya.
“Cepat sembuh, Karma-kun.”
Setelah menempelkan kompres dingin di kepala Karma, dan menyiapkan bubur, Nagisa pulang dengan senyuman. Dirinya berharap agar bisa lebih lama bersama Karma.
Esoknya, ucapan Karma benar. Lelaki berambut merah itu tidak datang ke sekolah dan Nagisa jadi pusat perhatian akan hal itu. Berondong pertanyaan tertuju padanya. “Nagisa, ada apa dengan Karma?” Tanya Isogai menghampiri meja Nagisa.
“Ah, dia demam, sepertinya kena demamku kemarin.” Ujar Nagisa sambil tertawa malu-malu.
“Apa yang kalian lakukan sampai membuat Karma ikut sakit?”
“Eh!?” Nagisa teringat ciumannya dengan Karma, dan itu yang pertama kalinya. Dan itu menjadi ciuman pertama sebagai tanda jadinya mereka berdua sebagai pasangan kekasih. “I-itu…” Rio menyeringai pada Nagisa yang bereaksi lebih pada pertanyaannya.
“Apa dia baik-baik saja?” Tanya Kayano dengan ekspresi khawatir. Nagisa mengangguk dengan senyuman.
“Aku berniat datang hari ini.”
“Hei! Gimana kalau kita juga datang menjenguk?” ujar Rio membuat teman-teman terkejut.
“Eh? Tapi bukannya kita akan mengganggu…?” Okuda kini telah berdiri di belakang Kayano bersama Kanzaki. Kayano mengangguk-angguk setuju.
“Aku bisa tanyakan dulu bila kalian mau…”
“Mau! Mau!” Rio tak memperdulikan yang lainnya, dan hanya ingin sekali menjenguk Karma. Nagisa mengambil ponselnya dan menelepon langsung Karma, agar dapat kepastian langsung darinya.
“Ya, Nagisa-kun?”
“Ah, Karma-kun? Kau baik-baik saja?” Karma memberi jeda sebelum memberikan jawaban.
“Ng… kurasa.” Ujar Karma seolah terdengar sedang menyentuh dahinya dan mencaritahu kondisinya.
“Aku berniat untuk datang, tapi teman-teman juga ikut, bagaimana?” Tanya Nagisa dan membuat Karma memberi jeda.
“Hmm, boleh saja sih-“
“Ah, tunggu, Nakamura-san!” ujar Nagisa yang ponselnya direbut Rio tanpa ragu-ragu.
“Ah, Karma? Hari ini kita bakalan kesana.”
“Ugh, apa maumu?” Rio terkekeh mendengar ketidaksukaan Karma akan ucapannya yang seenaknya itu.
“Kami gakkan mengganggu kalian yang akan bermesraan, tapi kami Cuma ingin main ke rumahmu.” Karma mendengus.
“Kau mau ngejenguk apa main sih?” Rio terkekeh mendengar komentar Karma.
“Nakamura-san!” wajah Nagias memerah karena ucapan Rio mengenai keduanya.
“Terserahmu.” Ujar Karma sambil mendesah dan membuat Rio bersorak bahagia. Kayano dan Okuda tadinya ragu, namun akhirnya ikut senang karena diperbolehkan datang menjenguk. “Kembalikan pada Nagisa.”
“Iya, iya.” Ujar Rio sambil menyerahkan ponsel lelaki berambut biru itu. “Ini kekasihmu tercinta.”
“Nakamura-san…” Nagisa memberi ekspresi tak percaya sekaligus kesal pada Rio. Namun orangnya sendiri hanya tertawa senang. “Karma-kun?”
“Ah, Nagisa-kun? Boleh aku nitip makanan manis? Kebetulan dessert di kulkasku habis,” Nagisa tersenyum.
“Ng, boleh.” Karma tertawa.
“Kau sudah lihat kemarin di kulkas yang seperti apa saja kan? Beli yang sama saja. Nanti kuganti uangnya.” Nagisa mengangguk. Dalam hati, dirinya senang sekali dapat mendengar suara lelaki berambut merah itu.
“Ng. Kita ketemu nanti.”
“Oke.” Komunikasi mereka terputus, namun senyuman bahagia di wajah Nagisa tak terhindarkan.
“Kau benar-benar menyukainya ya, Nagisa.”
“Eh?” Nagisa terkejut mendengar ucapan Isogai.
“Kami takkan mengganggu kok.” Goda Rio membuat wajah Nagisa memerah.
“Nakamura-san!”
Nagisa pun belanja di supermarket bersama yang lainnya, ada yang membawa paket untuk memasak, dessert juga minuman, seolah mereka akan berpesta di rumah Karma. Karma membuka pintu dan mendapati teman-temannya membawa banyak kantong dan dengan seringai bahagia. Karma mengeryit. “Kau mau pesta?” Rio langsung masuk dan membawa belanjaan dengan yang lainnya ke ruang keluarga. “Ah, hoi!” Nagisa menutup pintu saat semuanya telah masuk dengan ekspresi menyerah. Karma mendesah pelan.
“Maaf, Karma-kun, aku jadi membawa yang lainnya.” Karma menoleh.
“Nggak masalah sih, toh nggak ada siapa-siapa ini.” Ucapan Karma itu membuat Nagisa mengerjap. Benar, rumah Karma selalu sepi, apakah Karma tidak kesepian? Nagisa pun beranjak mendekat dan menyentuh dahi Karma.
“Kau baik-baik saja?”
“Ng?” Karma menoleh saat dahinya disentuh. “Sudah mendingan, aku tidur cukup lama hari ini.” Ujar Karma sambil tersenyum. Lelaki berambut merah itu terkejut melihat Nagisa mendekat dan menempelkan kepalanya di dada Karma.
“Aku bersamamu…” Karma mengerjap dua kali. “Semuanya juga…” Karma mendesah, lalu memeluk dan mengusap kepala Nagisa.
“Iya, aku tahu.” Karma pun mengajak Nagisa untuk ke ruang keluarga.
“Apa teleponku mengganggu?”
“Kau menelepon pas saat aku akan mandi.”
“Kau mandi?!” Karma tertawa.
“Badanku basah, ogah kalau aku Cuma ganti baju.” Karma melangkah masuk ke ruang keluarga duluan.
“Karma-kun…”
“Hoi! Jangan seenaknya!” Nagisa berlari dan melihat ruang keluarga telah penuh oleh teman-temannya.
“Keren!” ujar Maehara dan Okajima saat melihat-lihat majalah di salah satu kotak dekat televisi LED.
“Hei, bukankah kalian mengajak Koro-sensei?” ujar Rio sambil menoleh kesana kemari mencari sosok gurita kuning itu. Karma mengeryit kesal.
“Kau mengajak gurita sialan itu?” Nagisa tertawa mendengar keluhan Karma. Rio menyeringai senang.
“Tapi, kau punya rumah yang besar ya,” ujar Rio kembali melihat ke sekeliling.
“Kami pinjam dapurmu, Karma-kun.” Ujar Kanzaki yang kini telah menyiapkan kantong yang berisi bahan makanan yang mereka beli. Kayano dan Okuda telah siap membantu. Nagisa pun teringat dan menarik Karma menuju kulkas.
“Nagisa-kun?” lelaki berambut biru itu membuka salah satu kantong dan memperlihatkan isinya pada Karma.
“Apa ini cukup? Aku tidak tahu Karma-kun suka yang mana.” Kayano pun ikut melongok.
“Ah! Ini pilihanku, aku ingin Karma-kun juga mencobanya.” Namun ucapan keduanya tak didengarnya, mereka melihat Karma membelalak melihat salah satu dessert yang dibeli oleh Nagisa dan yang lainnya. “Karma-kun?”
“Oh, iya, thanks,” Kayano tersenyum sementara Nagisa melihat keraguan di wajah Karma. Apa yang terjadi? Karma melangkah untuk duduk di sofa, melihat teman-temannya asyik mengobrak-abrik ruang keluarganya. Nagisa pun mengikutinya.
“Karma-kun,”
“Ng?” Karma pun menoleh.
“Apa ada yang salah? Aku berlebihan?” Karma mengerjap melihat ekspresi Nagisa itu, lalu menggeleng pelan dengan senyuman.
“Nggak, justru cukup.” Ujar Karma. “Aku hanya tak percaya kau tahu mana yang kusukai, Nagisa-kun.” Nagisa mengerjap, lalu tertawa kecil. Karma mengerjap bingung, “Kenapa?” Nagisa pun berbalik dan menggeleng.
“Ng, kubereskan ya.” Karma mengangguk sekali.
“Tolong ya.” Rio pun duduk di samping Karma dan merangkul pundaknya. “Ng?”
“Nee, kalian kok sudah seperti suami istri sih?”
“Nakamura-san!” Nagisa yang mendengar membantah dengan ekspresi kesal dan pipi merona merah. Karma tersenyum.
“Hee~ kau membantahnya, Nagisa? Jadi gimana kalau kuambil Karma-mu ini?” goda Rio sambil mengusap dagu Karma dengan jarinya.
“Kau menyukai Karma-kun, Nakamura-san?”
“Diambil serius lagi…” Karma mendesah.
“Kau tahu seperti apa dia bukan?”
“Iya juga sih,” keduanya mendesah bersamaan.
“Eh? Apa maksud kalian berdua?!” Nagisa memasang ekspresi kebingungan akan ucapan Karma dan Nakamura. Namun, dirinya melangkah mendekati keduanya, menyentuh tangan Rio dengan lembut. “Tapi kau terlalu dekat,” ujarnya pelan, dimana Karma dan Rio mendongak terkejut. Nagisa pun menjauhkan tangan Rio dari Karma. Rio dengan ekspresi tak percaya menjauh dari Karma, disaat Nagisa naik ke pangkuan Karma dan tangan Karma menyentuh pinggangnya. “Karma-kun milikku.” Nagisa menajamkan tatapannya, memasang ekspresi serius yang menandakan seolah itu ancaman. Rio dan Karma pun menahan tawa bersamaan setelah jeda. “EH?!”
“Karma, kau yakin tak salah orang?” ujar Rio akhirnya melepas tawanya. Karma menggeleng pelan dan melakukan hal yang sama.
“Kau sudah tahu pasti ini Nagisa-kun.” Walau tertawa, ada rona merah di pipi Karma. Senyuman dan tawanya pun terlihat lebih menarik dan lembut.
“Sampai Karma-kun juga?!” Karma tertawa, dan mendekatkan wajahnya dengan wajah lelaki berambut biru itu.
“Thanks, Nagisa-kun.” Nagisa tersenyum, rona merah menghiasi pipinya.
“Karma-kun terlalu sering berterima kasih.” Karma tertawa lagi.
“Kau mau begini terus?”
“Eh?” Karma menoleh dan membuat Nagisa ikut menoleh.
“Kau yakin tidak apa-apa di depan yang lain seperti ini?” wajah Nagisa langsung memerah menyadari apa yang dilakukannya dan langsung menyingkir dari pangkuan Karma.
“Hahaha.” Karma dan Rio tertawa puas saat Nagisa melangkah menuju dapur membantu Kayano dan yang lainnya dengan wajah memerah.
Seperti pesta, rumah Karma begitu ramai. Rumahnya yang cukup besar dan luas itu kini terasa sempit namun membahagiakan. Nagisa duduk di samping Karma yang sedang sakit itu dan menikmati semuanya demi Karma. “Nagisa! Ayo nyanyi! Untuk kesembuhan Karma!” ujar Sugino menyerahkan mic mainan pada Nagisa.
“E-eehh??!!” Karma tertawa melihat reaksi Nagisa itu. Wajahnya memerah malu. Karma mendorongnya maju, dan membuat Nagisa menoleh dengan khawatir.
“Sebisamu saja, Nagisa.” Nagisa terkejut Karma memanggilnya tanpa embel-embel. Hal itu membuat keraguannya hilang dan seolah menjadi semangat. Nagisa pun mengangguk dan mulai menyanyi.
Acara pun hampir selesai setelah beberapa mulai pulang. Karma kini duduk sambil terlihat mengangguk-angguk, namun matanya mulai tertutup. “Oh, Nagisa-kun,”
“Ng?” Nagisa menatap Okuda yang memanggilnya. Gadis itu menunjuk pada sosok Karma yang duduk di sofa di belakangnya. Nagisa menoleh dan melihat Karma hampir terjatuh. “Karma-kun!” Nagisa berhasil membuat Karma terbangun dan membuatnya mengerjap saat Nagisa menahan pundaknya agar tidak jatuh.
“Oh, maaf,” Nagisa menunduk.
“Bagaimana kalau kau tidur saja?” Karma mengerjap, lalu mengangguk setuju. Nagisa membantu Karma berdiri, dan mulai melangkah menjauhi ruang keluarga.
“Maaf,” Kayano dan yang lainnya berdiri.
“Tidak apa-apa, Karma. Istirahatlah.” Ujar Isogai dimana Sugino dan Maehara juga masih di rumahnya.
“Kami akan membantu Nagisa membereskannya.”
“Kami sudah memakai tempatmu juga sih,” ucapan Rio membuat Karma nyengir.
“Kau bisa berterima kasih juga toh.”
“Tentu saja hoi!” Karma terkekeh dimana Nagisa tersenyum melihat keduanya. Nagisa pun akhirnya menghilang bersama Karma menuju kamarnya.
“Kau bisa turun membantu yang lain, Nagisa-kun.”
“Eh?” Nagisa terlihat kecewa.
“Kau bisa kena lagi demamku kalau disini. Bila pulang langsung pergi istira-“ Karma berhenti melihat Nagisa menunduk.
“Kau tak ingin aku-“ ucapan Nagisa yang kini berhenti. Karma memeluknya, begitu erat.
“Kau tahu bukan itu maksudku kan,” Karma mendengar Nagisa siap menangis. Karma melepas pelukannya dan melihat mata Nagisa tergenang air mata. Karma mengusapnya dan mendesah pelan. Nagisa membelalak saat melihat Karma menciumnya, lembut dan hangat. Nagisa menutup mata, membiarkan lelaki berambut merah itu melakukannya. “Kita akan melakukannya lagi bila aku sudah sembuh, setuju?” Karma tersenyum pada Nagisa yang merona merah. Lelaki itu mengangguk sekali, setuju akan hal itu. Nagisa pun turun, dimana Karma akan tidur. Di atas kasur, Karma menutup matanya dengan lengannya. “Kau bersikap begitu bukan karena kasihan padaku kan, Nagisa?”
Karma terbangun di malam hari, langit masih berwarna hitam dan cahaya bulan menembus korden kamar Karma. Lelaki itu turun, dan beranjak menuju kulkas. Dia terkejut melihat dessert yang disukainya dan dibelikan oleh Nagisa dkk tidak ada. Karma berbalik saat merasakan bunyi lain di belakangnya. “Kau mencari ini, Karma-kun?” Karma membelalak saat mengetahui siapa sosok di depannya itu. Nagisa, kekasihnya.
“Nagisa-kun, kau tidak pulang?” Nagisa menggeleng pelan, lalu tersenyum memberikan dessert itu.
“Aku memikirkan sesuatu.”
“Sesuatu?” Tanya Karma penasaran, setelah menerima dessert itu.
“Bagaimana dengan demammu, Karma-kun?” ujar Nagisa sambil menyentuh dahi Karma, dan anehnya pipi Karma merona merah.
“Istirahat cukup akan menyembuhkanku.” Nagisa tertawa.
“Syukurlah.” Nagisa mengajak Karma untuk duduk. “Masih mau disini?” Tanya Nagisa saat keduanya telah duduk di sofa. Karma mengangguk.
“Aku akan kembali bila sudah ngantuk.” Karma pun mulai memakan dessert-nya.
“Makan malam bisa membuatmu gendut lho.” Karma mendengus mendengar komentar Nagisa.
“Baru pertama kali.” Nagisa tertawa lagi.
“Aku berpikir apakah sikapku padamu hanya karena kasihan.” Karma membelalak. “Aku jadi teringat pada kejadian di kereta waktu itu. Aku tak mengerti kenapa aku merasa begitu takut akan kehilanganmu. Aku akan bersikap begitu pada semuanya, namun berbeda padamu. Aku merasa kasihan, tapi bukan itu saja. Ada sesuatu dari diri Karma-kun, yang membuatku ingin terus bersamamu.” Nagisa kini memandang Karma, tatapan baru yang dilihat oleh Karma. “Aku tahu Karma-kun juga merasa kasihan, tapi aku percaya perasaanmu padaku itu nyata. Kau memperlakukanku dengan lembut, mungkin mirip sikap ibuku dulu saat aku kecil.”
“Pfft,” Nagisa menoleh melihat Karma menahan tawa.
“Ahh! Karma-kun!”
“Maaf, maaf,” ujar Karma berusaha menghentikan tawanya. “Tapi aku bukan ibumu lho,” Nagisa mendengus.
“Aku tahu.”
“Aku ingin jadi orang yang penting bagimu.” Nagisa membelalak terkejut. Karma memberinya ekspresi yang lembut dan hangat, sekali lagi. “Aku berpikir, sejak awal perasaanku takkan tersampaikan, karena walau kau belum memiliki orang yang kau sukai, suatu saat kau akan memilikinya.” Ujar Karma sambil melanjutkan memakan dessert-nya. “Aku juga berpikir kenapa aku menyukaimu, apa alasanku merasa begitu, dan bagaimana semua itu terjadi.” Karma menoleh dengan kesedihan di matanya. “Aku berpikir untuk menghapus perasaanku padamu, Nagisa.” Lelaki berambut biru itu membelalak lagi. “Kau takkan mengerti diriku yang bergulat dengan perasaan ini, haruskah aku memberitahumu atau tidak, ataukah aku harus menyerah, aku tahu kau yang tak menyukai siapapun takkan merasakannya.” Nagisa mengangguk setuju. “Saat kau bilang menyukaiku, aku senang sekali, aku tak berpikir perasaanku akan terbalas. Dari awal memang aneh sih, sesama cowok saling menyukai.” Nagisa ikut tertawa mendengar Karma tertawa. Lelaki berambut merah itu mendesah pelan. “Namun selain itu, aku tak pernah berharap lebih.” Nagisa kembali melihat kesedihan di mata Karma. “Mengetahui kau menyukaiku pun, itu sudah cukup. Tak tahu begini rasanya bila aku bisa memilikimu ataupun berada bersamamu sedekat ini.” Wajah Nagisa memerah, senyuman Karma begitu lembut, namun matanya diselimuti kesedihan. Karma pun menyentuh dan menggenggam tangan Nagisa. “Jadi, apapun keputusanmu, perasaanmu terhadapku, aku terima semuanya, Nagisa.” Nagisa membelalak. “Aku ingin yang terbaik untuk kebahagiaanmu.” Air mata Nagisa pun mengalir.
Nagisa pun datang ke sekolah dengan perasaan bingung. Apakah ucapan Karma semalam adalah perpisahan? Ataukah Nagisa perlu memberi kepastian bagi Karma? Bukankah perasaannya sudah jelas? Nagisa masuk dan melihat Karma kini dikelilingi teman-teman. “Kau sudah sehat Karma?” ujar Terasaka dengan nada mengejek.
“Aku tidur nyenyak sih,”
“Apaan tuh?” ujar Rio dengan nada mengejek.
“Memangnya kau anak kecil?” ujar Maehara dan mereka tertawa.
“Beneran.”
“Oh, Nagisa!” panggil Kayano saat melihat Nagisa menyimpan tasnya. Mata Karma dan Nagisa bertemu, Karma hanya tersenyum seperti biasa padanya. Teman-teman bingung saat Nagisa terlihat ragu dan tidak bersikap seperti sebelumnya. “Ada apa, Nagisa?” Kayano khawatir, diikuti oleh Okuda dan Kanzaki.
Nagisa pun memutuskan untuk membicarakannya dengan mereka.
“Eh? Karma-kun berbicara seolah itu adalah salam perpisahan darinya?” Tanya Kanzaki saat Nagisa menceritakannya.
“Aku bingung harus bersikap apa padanya…” Kayano mencondongkan tubuhnya.
“Kau harus memberinya kepastian, Nagisa!” Nagisa mengerjap bingung akan ucapan Kayano.
“Bukankah perasaan kalian sama, Nagisa-kun?” Nagisa menoleh pada Okuda dan alisnya mengeryit.
“Aku pikir begitu.” Ketiganya terkejut. “Aku merasa aku bersikap pada Karma seperti itu hanya karena kasihan. Dan aku tak ingin hal itu!” Nagisa mengatakannya dengan lantang. “Aku ingin bersikap biasa saja, seperti biasanya, seolah bersamanya adalah hal wajar, seperti bersama kalian.” Kanzaki tersenyum.
“Kau takkan setenang dan sebiasa itu dengan orang yang kau sukai, Nagisa-kun.” Nagisa mengerjap bingung.
“Eh?” Kanzaki menoleh pada Karma yang masih dikelilingi yang lain.
“Aku yakin Karma-kun juga berusaha keras bersikap biasa saja dan tenang saat bersamamu. Walau aku yakin dia tidak seperti itu.” Nagisa membelalak. Kanzaki kembali menatap Nagisa. “Bagaimana yang kau rasakan saat bersama Karma-kun, Nagisa-kun?” nagisa mengeryit.
“…tidak tenang, sangat berdebar, namun, aku tetap merasa nyaman berada di sampingnya.” Nagisa menggenggam kemejanya. “Aku tahu aku tidak sekuat Karma-kun,” tambahnya. “Namun bila aku bersamanya, seolah aku bisa melakukan apapun. Walaupun aku merasa seperti ini, aku tetap ingin bersamanya.” Nagisa menatap Kanzaki yang tersenyum.
“Aku yakin Karma-kun merasa begitu. Bukankah Karma hanya memaksamu, saat dirinya mengerjaimu bersama Nakamura-san?”
“Eh? Ah, ng…” Nagisa kecewa saat mengingat tiap-tiap kejahilan Karma dan Rio padanya mengenai sikapnya yang agak seperti perempuan.
“Apakah dia pernah memaksamu dalam hal lain?” Nagisa mengeryit, dirinya teringat ucapan Karma yang terdengar seperti perpisahan itu, dan merupakan rasa sakit yang dirasakannya setiap hari, akan perasaannya pada Nagisa. “Bila kau merasa begitu, sampaikanlah yang sejujurnya.” Nagisa mendongak. “Nagisa-kun memang orang yang jujur kan?” Kanzaki tersenyum. Nagisa pun menoleh pada Kayano dan terkejut melihatnya menangis.
“Ka-Kayano?!” gadis itu mendongak.
“Kau bukan orang yang setengah-setengah kan Nagisa!?”
“EH?!” Nagisa terkejut.
“Aku juga menyukaimu tidak setengah-setengah! Maka itu jangan melukai orang yang menyukaimu dengan sepenuh hati itu dengan perasaanmu yang setengah-setengah!!” Nagisa membelalak, dirinya teringat, walau Karma seperti itu, jahil, nakal dan menyebalkan, Karma bisa serius akan satu hal. Tentang apa yang menurutnya benar, akan apa yang dirinya inginkan, dan tentang perasaannya sendiri. Dirinya menyukaiku, dan dengan sepenuh hatinya. Karma tak memikirkan dirinya sendiri, dirinya memikirkan aku yang disukainya. Walaupun aku seperti ini, dia menerimaku dan berusaha mengerti aku. Bagaimana aku tak bisa mengetahui semua itu?! Nagisa menggenggam tangan Kayano dan membuatnya terkejut.
“Terima kasih, Kayano.” Nagisa tersenyum. “Terima kasih telah menyukaiku yang seperti ini.” Kayano pun tersenyum. “Tapi maafkan aku,” Nagisa melepas genggaman tangannya, dan memberi Kayano ekspresi tegas dan tenang seperti biasanya. “Aku menyukai Karma-kun.” Kayano mengangguk dan mengusap air matanya, Nagisa berlari dan siap menuju orang yang disukainya.
“Berjuanglah, Nagisa.”
Lelaki berambut biru itu berlari, menuju lelaki berambut merah yang hingga hari ini masih menjadi kekasihnya. Namun keraguan, tetap menyelimuti mereka. Karma berdiri di depan pohon yang dirinya biasa datangi untuk tidur siang dan mendongak menatap langit luas yang berwarna biru itu. Langit luas itu mengingatkannya pada Nagisa. “Akankah aku bisa melupakan perasaanku untukmu, Nagisa?”
Karma menoleh saat mendengar derap langkah kaki mendekat ke arahnya. Matanya membelalak, melihat siapa yang menghampirinya, dengan berlari, ekspresi khawatir di wajahnya, dan terengah-engah. Wajahnya memerah, namun matanya hanya menatap lurus tertuju pada Karma. Nagisa melompat, setelah melihat Karma spontan melebarkan kedua tangannya siap menyambut Nagisa yang berlari ke arahnya. Nagisa berlari ke dalam pelukan Karma. Keduanya pun berpelukan, dimana angin mulai berhembus lembut menyapu mereka. “…Nagisa-kun?” Nagisa mendongak.
“Panggil saja Nagisa!”
“Eh?” Karma terkejut.
“Karma-kun juga pernah memanggilku begitu kan?” Karma membelalak, lalu mengerjap beberapa kali dengan rona merah mulai mengiasi pipinya.
“Maaf kalau aku seenaknya…” Nagisa menggeleng pelan.
“Aku merasa kembali bersemangat bila Karma-kun memanggilku begitu.” Karma tersenyum.
“Oke, Nagisa.” Senyuman Karma kini menghangat. Dirinya tak ingin kehilangan senyuman itu, juga kehangatan dan kelembutan yang Karma berikan. Nagisa ingin merasakan itu semua lagi. Nagisa ingin membalas perasaan Karma dan perlakukannya pada dirinya, dengan perasaan yang sama.
“Aku menyukaimu Karma!” Karma membelalak. “Memang tak sebesar dan selama perasaanmu padaku, namun aku takkan kalah! Karena aku ingin bersamamu!” Karma tersenyum.
“Kau yakin?” Karma memeluknya seperti sedang memeluk seorang perempuan, Karma menyentuh pinggangnya dan membuat wajah Nagisa memerah.
“Ki-kita belum melanjutkan itu…” Karma menyeringai.
“Kau ingin sekali ya, hm?”
“Ka-kalau begitu tak usah!” ujar Nagisa menghindar dengan wajah memerah. Karma terkekeh.
“Mau dong,” Nagisa menoleh dan melihat wajah Karma juga memerah. “Apalagi dengan orang yang kusukai.” Nagisa membelalak, merasa wajahnya memerah dan panas. Nagisa memeluk Karma dengan erat.
“Bagaimana perasaanku padamu, apakah aku bersikap karena kasihan atau tidak, aku tak peduli.” Karma mengerjap. “Aku merasa hangat dan nyaman saat bersamamu, walau disini tak berhenti berdebar. Tapi aku takkan merasakannya bila aku tak bersamamu. Itu sudah cukup bagiku.” Nagisa mendongak dan menatap Karma dari dekat. “Kuharap kau tak melepasku, Karma.” Seringai muncul di wajah Karma setelah mendengar ucapan Nagisa yang jelas itu.
“Jangan berharap.” Karma mencium Nagisa, lembut dan hangat. Keduanya pun tertawa, setelah semua kejadian yang terjadi. Kayano dkk pun, ikut senang karena hubungan keduanya berjalan lancar.
“Tunggu, Karma! Jangan disini!”
“Ehh, bukannya kau sudah tak sabar?”
“Pa-pas kita berdua saja! Pas kita berdua saja!!” Nagisa berusaha lepas dari pelukan Karma yang semakin erat dan dekat.
“Kita kan sedang berduaan?”
“Kita sedang di sekolah!!” Karma terkekeh melihat reaksi Nagisa yang begitu menarik dan menyenangkan. Hal itu tidak berubah dari sosok si lelaki berambut biru ini. Karma pasti takkan bosan mengerjainya sampai kapanpun, selama mereka bersama-sama.
- THE END - 
1 note · View note
scummymansblog · 7 years
Text
KARTUN
             Dengan berkembangnya teknologi di zaman sekarang, hal apapun bisa menjadi sangat instan. Apalagi dengan adanya media sosial yang semakin tumbuh dengan pesat. Komputer, Laptop, Gadget, Internet, Wi-fi, dan sebagainya, serasa sudah menjadi kebutuhan pokok di era sekarang.Tak semua menjadi nilai plus pastinya, terkadang banyak juga hal minusnya. Dan salah satunya penyalahgunaan internet. Dampak kepada orang "dewasa" mungkin tak akan berpengaruh, atau mungkin tidak akan berlebihan atau sama saja? tau ahh.. Tapi bagaimana jika penyalah gunaan itu terjadi kepada anak kecil? nahh.. bagaimana jika dampak ketika mereka dewasa malah merusak pola pikir generasi - generasi selanjutnya?
                 Sebenernya yang dibahas bukan tentang teknologi atau sejenisnya lah.Tetapi tentang hiburan masyarakat terlebih anak-anak sekarang. Saat ini mungkin pemerintah atau lembaga terlalu sensitif ataaau terlalu over/ lebay dalam penyiaran nasional. Apa-apa digetur, apa - apa diberhentikan, apa - apa dibatasi. okelah terkadang memang siarannya tidak layak, tapi apakah semua orang itu satu pemikiran? apalagi orang dewasa dan anak kecil, memangnya pemikiran mereka sama? Atau bahkan semua hanya demi keuntungan pribadi dengan mengatasnamakan demi kesejahteraan masyarakat? yang mereka pikirkan itu hanya yang negatif negatif nya saja. Contohnya iklan permen yang bikin lidah jadi berwarna. Di iklan ada adegan empat orang anak yang sedang bersepeda berhenti di depan jurang karena takut untuk melewatinya. Namun setelah memakan produk iklan tersebut, timbul keberanian dari mereka untuk melompati jurang. Dan itu disebut sebagai pelangaran atas perlindungan anak - anak dan remaja. (Gini ya Pak, Bu, Om, Tante anak kecil kalo udah liat iklan itu jangankan jurang turun satu tangga pake sepedah aja mikir nya ampe puluhan kali atau bahkan gak berani.) Coba ambil positive nya. gimana kalo anak itu setelah makan permen produk itu jadi punya keberanian dan akhirnya berpotensi jadi pemain bmx, iya kan? atau ke- pede- an mereka jadi meningkat. Ini sih bukan masalah dari iklan nya Pak, Bu, ini sih masalah bimbingan dari orang tua nya. "Orang tua nya". Orang tua itu bukan saja Ibu kandung dan Bapak kandung saja. Bisa Guru, Tetangga, Om, Tante, pokonya orang yang sudah dewasa. Bayangkan kalo semua mengikuti pemikiran kalia nyang negative. Mau dibikin lemah kaya gimana Generasi penerus negara ini? Ada juga adegan Berkelahi, itu juga disebut nya kekerasan. Astagfirullah.... Gini ya guuuyyyss. Bela diri, Membela diri, dengan Kekerasan itu jauh berbeda. Aku perjelas yah, ketika ada orang baik yang dibahayakan dan berusaha untuk melindungi diri itu disebut "Bela diri" dan ketika ada segerombolan orang dengan segerombolan orang berkelah, atau Peperangan itu dinamakan "kekerasan". jangan dianggap "Bela diri" itu "Kekerasan" bahhhh. jangan diliat negative nya bapak ibu sekali lagi. pikirkan juga edukasinya. kali kali lah tayangan itu harus ada juga adegan seperti itu. balik lagi, harus ada bimbingan dari orang tuanya kan? Saya pribadi dari kecil nonton tayangan yang seperti itu tidak pernah sedikit pun mukul orang. bukan hanya saya bahkan temen temen saya pun begitu. kami pikir ya acara-acara yang ada di televisi itu hanya hiburan semata. Tapi yasudahlah mau apalagi mungkin semua itu sudah ada Undang-Undangnya yah.. kalian juga manusia kan? takut dengan hukum Pemerintah Sekarang.
                 Semua ini karena Teknologi yang semakin canggih, ehh atau mungkin semakin flexibel? teknologi yang bisa mencangkup semua umur. bisa jadi sih. Kita pasti sudah sering melihat berita di TV tentang anak remaja yang sudah melanggar hukum. itu mungkin disebabkan karena anak zaman sekarang tuh sudah berpikiran sok dewasa. mungkin jika kita anak era 90'an jika ingin diberi hadiah saat naik kelas paling cuma minta mainan, paling tinggi mungkin sepedah. Lah anak zaman sekarang yang dipinta itu motor atau gadget dan lainnya yang seharusnya belum pantas untuk mereka. Karena sinetron gaya gayaan itu ya? orang tua sekarang itu hanya bisa mengawasi tanpa mebimbing sih. Anak zaman dulu sih kalo ada acara tv yang ditunggu tunggu itu ya film kartun. Nah anak zaman sekarang kalo ada acara tv yang ditunggu - tunggu itu sinetron gaya-gayaan, ftv cinta-cintaan, realityshow drama-draman, pokoknya gak ada sisi edukasi nya sama sekali, bahkan dampaknya malah kehidupan di dunia tv dibawa-bawa ke dunia nyata. Emang kartun ada edukasi nya? Ya seengganya itu hanya jadi hiburan yang akan menjadi cerita dikehidupan nyata dengan teman teman yang lain. kerasa gak sih pola tingkah, etika dan sikap anak kecil sekarang itu desibabkan oleh tayangan acara tv saat ini?
                 Inget gak sih kalian generasi 90'an acara tv yang kalian tonton atau yang kalian tunggu tunggu itu acara apa? Yang pasti film kartun kan? jika bukan kartun ya sinetron yang emang dibuat untuk anak kecil saja. Nah kalo anak sekarang jika memang mereka suka nonton tv yang ditunggu acara apa sih? atau bahkan bagi mereka gak ada yang harus ditunggu-tunggu dan akhir nya mereka memilih pergi keluar. yang zaman sekarang banyak fasilitas tanpa pengawasan seperti Warnet, bahkan anak sekarang sudah punya tempat tongkrongan, dengan menggunakan motor, dan yang lainnya lah. yang menurutku itu semua secara sadar tak sadar sudah merenggut kebahagian yang sebenarnya dari diri mereka. Dulu dengan adanya film kartun dari pagi hingga siang, dari sore hingga malam. intensitas untuk pergi keluar buat anak kecil itu minim. tapi dampak nyatidak begitu meresahkan kan? tidak rawan diculik, dibegal, kecelakaan atau pergaulan bebas. ya tapi mau gimana lagi, kartun aja sekarang dikit dikit udah di sensor, dikit dikit udah dipotong adegan nya, dikit dikit udah dilarang. Sensitive nya Ibu, Bapak lembaga ini. Kalian tidak kasian dengan anak-anak generasi sekarang? Kalian lebih memilih anak-anak itu bergaul dengan teknologi? yang bahkan bisa berdampak buruk bagi mereka? yang salah TV swasta karena tidak menayangkan kartun? Tidak kalian yang terlalu sensitive dengan mereka.Jadi yang harus disalahkan siapa?
                 Yang pasti kebahagian sesungguhnya untuk anak generasi sekarang sudah hampir punah. Mereka sudah mulai membaur dengan dunia yang seharusnya belum layak untuk mereka. Mereka idak akan mengenal Hatchi, Yu-gi-oh, Conan, Hunter X hunter, Digimon, Cyborg kuro chan, Slam dunk, Let's and Go, Chibi maruko chan, Dragon Balls, Crayon Shincan, Saint seiya, Inuyasha, Ninja Hatori, Megalomen, Bugs Bunny, Daffy duck, Tweety, Sylvester cat, Popeye, Olive, Brutus, Pepe le pew, Taz devil, Road runner, Droopy, Felix, Fred The flinstone, Casper, Rugrats, Cat and dog, Wild Thornberrys, Snoopy, pink panther, marvin the martian, yosemite sam, Hanna Barbera, Looney tunes, dan masih banyak yang lainnya. mungkin walaupun mereka tau itu hanya sebatas boneka atau mainan saja. Apalagi ya buat penutup? bingung aku ngantuk. Oh ya harusnya anak sekarang tuh dibina, dibimbing, di didik, bukannya harus dipaksa berpikir.. ah udah ah segitu aja sumpah ngantuk. sekarang jam tujuh empat tiga, sumpah. aku harus pergi jam sepuluh nganter si tiga. tapi masa geje penutup nya? biarin lah yah. bukan penulis sih. cuma ingin aja, daripada koar koar gak jelas di sosmed. gaapa gak dibaca juga yang penting diliat yah. udah ah.
                                                                                                                                           7:48 Bandung  Maret 2017
2 notes · View notes
213hiphopworldnews · 5 years
Text
Primavera Sound’s 2019 Lineup Is Led By Solange, Cardi B, And Tame Impala
Getty Image
As we look forward to next year, music festivals are starting to unveil their lineups, and now, one of Spain’s biggest events, Primavera Sound, has unveiled the list of artists it secured for its 2019 edition, which takes place in Barcelona from May 30 to June 1. Most notably, it features an even amount of male and female artists.
#TheNewNormal #PS19 +INFO: https://t.co/FDNfseYa2F pic.twitter.com/xDkess0zh0
— Primavera Sound (@Primavera_Sound) December 5, 2018
Beyond the biggest names like Solange, Tame Impala, Erykah Badu, and Cardi B, there’s a ton to love here. Hip-hop is well represented thanks to Future, Danny Brown, Pusha T, 070 Shake, and others. There’s also some great pop to be had, via Robyn, Janelle Monae, Charli XCX, and Carly Rae Jepsen. The indie and rock worlds are making some noise as well, thanks to Interpol, Courtney Barnett, Mac Demarco, Big Red Machine, and others. Also notable is the appearance of Stereolab, who will be playing their first concert since 2009.
Tickets are on sale via the Primavera Sound website. The full list of performers is huge, so check it out below.
070 Shake
Agoria live
Agost
Aïsha Devi
Albany
Aldous Harding
Aleesha
Alice Phoebe Lou
Alondra Bentley
Ama Lou
Amyl and The Sniffers
Anastasia Kristensen live
Anthony Naples live
Apparat live & dj
Avalon Emerson
Bakar
Batu
Bea Pelea
Beak>
The Beths
BFlecha
Big Red Machine
Big Thief
Bliss Signal
Boy Pablo
Brat Star
Bridget St. John
Built To Spill
Carcass
Cardi B
Cariño
Carly Rae Jepsen
Cate Le Bon
Caterina Barbieri
CHAI
Channel Tres
Charli XCX
Christina Rosenvinge
Christine and The Queens
Clairo
Clara!
Dj Coco
Coucou Chloe
Courtesy
Courtney Barnett
Cuco
CupcakKe
Cupido
Cybotron
Dâm-Funk
Danny Brown
Danny L Harle live
David August
Daymé Arocena
Deerhunter
Demdike Stare
Denis Sulta
Derby Motoreta’s Burrito Cachimba
Dirty Projectors
Djrum
Dr. Rubinstein
Drab Majesty
Dream Wife
Ecran Total
Efrim Manuel Menuck
Elena Setién
Empress Of
Epsilove
Erykah Badu
Fantastic Man b2b Tornado Wallace
Filthy Friends
FKA Twigs
Flaca
Flohio
Forest Drive West
Frank Carter & The Rattlesnakes
Frinda Di Lanco
Fucked Up
Future
Gangsta Boo
Georgia Anne Muldrow
Goa
Goth Boi Clique
Guided By Voices
Haru Nemuri
Hatchie
Helena Hauff
Hieroglyphic Being
Homeshake
Hurricane G feat Tony Touch
Ian Isiah
Iglooghost
IM
Interpol
Isa-bel
Ivy Queen
Izabel
J Balvin
James Blake
Janelle Monáe
Japanese
Jarvis Cocker introducing JARV IS
JASSS
Jawbreaker
Jayda G
Job Jobse
Jon Hassell
Joy Orbison
JPEGMAFIA
Julia Holter
Julien Baker
June of 44
Jungle
Kali Uchis
Kate Tempest
Kelly Kapøwsky
Kodie Shane
Krystal Klear
Kurt Vile & The Violators
La Goony Chonga
La Zowi
Las Odio
Laurel Halo dj set
Lidia Damunt
Lil Moss
Linn Da Quebrada
Lisabö
Liz Phair
Lizzo
Lndfk
Lolina
Low
Loyle Carner
Lucy Dacus
Mac DeMarco
Mad Miran
Mafalda
The Mani-las
Dj Marcelle
María José Llergo
Maribou State
Marie Davidson
Mark Luva
Melenas
The Messthetics
Midori Takada
Mina
Miya Folick
Modeselektor
Mow
Mozhgan (IR)
Mumdance
Mura Masa
Museless
Mykki Blanco
Myrkur
The Mystery of the Bulgarian Voices featuring Lisa Gerrard
Nas
Nathy Peluso
The Necks
Neneh Cherry
Nilüfer Yanya
Nina Kraviz
Nitzer Ebb
Nosedrip
Object Blue
Objekt live & dj
Octo Octa b2b Eris Drew
Odina
Overmono live & dj
Pavvla
Peach
Peggy Gou
Dj Playero
Pond
Primal Scream
Princess Nokia
Pusha T
Putochinomaricón
r.e.a.l.
Retirada!
Richie Hawtin Close
Rico Nasty
Robyn
Róisín Murphy
Rosa Pistola
Rosalía
Dj Rosario & Sama Yax
Roza Terenzi
Rrucculla
Shakti Alliance (Ivy Barkakati, Modet, Vir)
Shellac
Shonen Knife
Sigrid
slowthai
Snail Mail
Soccer Mommy
Solange
Somadamantina
Sons Of Kemet XL
SOPHIE
Steffi
Stephen Malkmus & The Jicks
Stereolab
Sticky M.A.
Stiff Little Fingers
Suede
Dj Supermarkt
Suzanne Ciani
Tame Impala
Tierra Whack
Tim Hecker & Konoyo Ensemble
Tirzah
Tomberlin
Tony Touch & Friends (Don Chezina + Soni WithanEYE)
upsammy
Uzielito Mix
Veronica Vasicka live
Vicky Groovy
Voiski live
Wednesday Campanella
Xols
Yaeji
Ylia
Yung Beef dj set
Yves Tumor full band
source https://uproxx.com/music/primavera-sound-lineup-2019-solange-cardi-b-tame-impala/
0 notes
sneek-m · 6 years
Photo
Tumblr media
Monthly Listening: May 2018
I finally think I got an album I could call one of the year’s best: Haru Nemuri’s Haru to Shura. I still got to straighten out all the thoughts I got about it before I can really say anything substantial, but I highly recommend it if you’re looking for some really urgent pop music.
Here is the Spotify playlist of highlights from this month’s listening. Below is the full list of albums I checked out during May.
2018 albums
700 Bliss -- Spa 700
Ai Shinozaki -- You & Love
Aisha Devi -- DNA Feelings
AOA -- Bingle Bangle
At the Gates -- To Drink from the Night Itself
Atarashii Gakkou no Leaders -- Maenarawanai
Bali Baby -- Baylor Swift
Beach House -- 7
Belly -- Dove
The Body -- I Have Fought Against It, But I Can’t Any Longer
BOL4 -- Red Diary Page 2
BTS -- Love Yourself: Tear
Cero -- Poly Life Multi Soul
CHAI -- Wagama Mania EP
Courtney Barnett -- Tell Me How You Really Feel
Courtney Marie Andrews -- May Your Kindness Remain
Cross Gene -- Zero
Denmark Vessey -- Sun Go Nova
DJ Koze -- Knock Knock
Dreamcatcher -- Nightmare - Escape the Era
Elysia Crampton -- Elysia Crampton
En Vogue -- Electric Cafe
Eris Drew -- HER DAMIT Podcast #28
EXO-CBX -- Blooming Days
Favorite -- Love Loves to Love Love
Foodman -- Pokopoko
Forest Swords -- DJ-Kicks
Forth Wanderers -- Forth Wanderers
Gas -- Rausch
GFriend -- Time for the Moon Night
(G)I-DLE -- I Am
Gulfer -- Dog Bless
Haru Nemuri -- Haru to Shura
Hatchie -- Sugar & Spice EP
Hoodboi -- Breathing Room
Husalah -- H
iivvyy -- iivvyy
J Balvin -- Vibra
Johnny Jewel -- Themes for Television
Kississippi -- Sunset Blush
Klein -- cc EP
Laura Veirs -- The Lookout
Lee Ba Da -- Pink Ocean
Maliya -- Ego
Moka Sato -- Lukewarm
NCT 127 -- Chain
Niji no Conquistador -- Rainbow Phenomenon
Panopticon -- The Scars of Man on the Once Nameless Wilderness (I and II)
The Pats Pats -- Sing and Pretty
Pendant -- Make Me Know You Sweet
Pinkshinyultrablast -- Miserable Miracles
Polkadot Stingray -- Ichidaiji
Pusha T -- Daytona
Ronny J -- OMGRONNY
Se.A -- Purple EP
SHINee -- The Story of Light
Sun-El Musician -- Africa to the World
Teen Top -- Seoul Night
Thou -- The House Primordial
Tove Styrke -- Sway
UNI.T -- Line
various artists -- Flowers from the Ashes: Contemporary Italian Electronic Music
War on Women -- Capture the Flag
Yanakoto Sotto Mute -- Mirrors
Yong Jun Hyung -- Goodbye 20′s
Yorushika -- Makeinu ni Encore wa Iranai
Youngboy Never Broke Again -- Until Death Call My Name
Non-2018 albums
Emmylou Harris -- Wrecking Ball
Ice-T -- The Iceburg/Freedom of Speech... Just Watch What You Say
Kohmi Hirose -- Success Story
Mahmundi -- Mahmundi
Mannie Fresh -- The Mind of Mannie Fresh
Master P -- Ice Cream Man
Mouse on Mars -- Autoditacker
Skee Mask -- Shred
Sophia Loizou -- Singulacra
Squarepusher -- Hard Normal Daddy
Throbbing Gristle -- 20 Jazz Funk Greats
0 notes