Tumgik
#konstantinopel
landschaftsmalerei · 8 months
Photo
Tumblr media
Konstantinopel am Abend, 1882 von Ivan Konstantinovich Aivazovsky (Undatiert, )
45 notes · View notes
kaelula-sungwis · 1 year
Video
Yerebatan Sarnıcı by Bastian Kratzke Via Flickr: Famous Basilica Cistern in Istanbul. Last time I was in Istanbul it had been closed for renovation, luckily this time it was open to visit again. Laowa 15mm 2.0 on Sony A7III
3 notes · View notes
datenarche · 7 months
Link
0 notes
hoerbahnblog · 10 months
Text
"Geschichte der Völkerwanderungen" – Mischa Meier spricht mit Uwe Kullnick über Europa, Asien und Afrika vom 3. bis zum 8. Jahrhundert n.Chr. – Histothek on Stage
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Hörbahn on Stage Wer war Helmut Gröttrup? “Geschichte der Völkerwanderungen” – Mischa Meier spricht mit Uwe Kullnick über Europa, Asien und Afrika vom 3. bis zum 8. Jahrhundert n.Chr. – Histothek on Stage Einführende Lesung durch Mischa Meier (Hördauer ca. 20…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madameli · 11 months
Text
Tumblr media
0 notes
dharomunthe · 1 year
Text
Tradisi Resmi Katolik - Syahadat Nicea "Credo in Unum Deum" [Latin, Inggris, Indonesia, Toba, Simalungun]
CREDO Credo in unum Deum, Patrem omnipotentem, factorem caeli et terrae, visibilium omnium, et invisibilium et in unum Dominum Iesum, Christum, Filium Dei unigenitum et ex Patre natum ante omnia saecula. Deum de Deo, lumen de lumine, Deum vero de Deo vero. Genitum, non factum, consubstantialem Patri per quem omnia facta sunt. Qui propter nos homines et propter nostram salutem descendit de…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
cajram · 10 months
Text
Gör frågesporten om kända murar!
Vilka skulle den Kinesiska muren hålla undan? Du har säkert hört talas om den Kinesiska muren många gånger. Den byggdes som försvar mot en farlig fiende. Men vilka var det man ville försvara sig emot? Vad heter muren som romarna byggde? Romarna lät bygga en mur på de brittiska öarna. Den skulle skydda dem mot barbarerna. Vad har muren för namn? Få reda på detta + mer om andra kända…
View On WordPress
0 notes
eknozor · 2 years
Text
কনস্টান্টিনোপল বিজেতা মুহাম্মাদ আল-ফাতিহ (একত্রে)
কনস্টান্টিনোপল বিজেতা মুহাম্মাদ আল-ফাতিহ (একত্রে)
  আসসালামু আলাইকুম। সুপ্রিয় পাঠক/পাঠিকাবৃন্দ! এখানে পাবেন “কনস্টান্টিনোপল বিজেতা মুহাম্মাদ আল-ফাতিহ” বইয়ের সমস্ত পর্ব। পড়ার পর কমেন্ট করে আপনার মূল্যবান মন্তব্য জানানোর অনুরোধ করছি।   প্রকাশকের কথা
View On WordPress
0 notes
mamadkhalik · 6 days
Text
Yang Membuat Hidup
Apa yang membuat peradaban hidup? jawabanya adalah Iman.
Kita memahami bahwa Islam itu pasang surut di setiap zamanya. Ketika Islam meredup di suatu tempat, Allah memunculkan suatu kaum untuk menyalakan api dakwah kembali di tempat lain.
Ingatkah kau dengan korupnya Bani Umayyah? dengan kezaliman pemimpin-pemimpin itu, Allah menghadirkan kembali Khalifah yang shaleh dan peduli akan masyarakatnya, Beliau adalah Umar bin Abdul Azis Sang Khulafaurrasyidin ke-5.
Ketika Bani Umayah mulai lalai, munculah Bani Abbasiyah dengan kegemilangn ilmu pengetahuanya. Ketika Abbasiyah sedang lemah karena cinta dunia, munculah Turki Seljuk yang gagah berani dari Asia Tengah untuk menyelamatkan Izzah kaum Muslimin.
Beberapa masa setelahnya, Turki Seljuk dilanda perpecahan, munculah dinasti Zankiyah dilanjutkan dengan Ayyubiyah yang memiliki cita-cita untuk membebaskan Al-Quds kembali.
Bersama dengan itu, Ayyubiyah mulai dilanda perpecahan internal, Turki Rum Seljuk mengambil peran dengan melindungi kaum Muslimin dari arah barat. Kilic Arslan dan Aleadin Keykubad menjadi momok bagi Pasukan Salib yang melewati Anatolia agar tidak terlalu jauh masuk ke bumi Syam.
Di belahan bumi lain, pelarian Bani Umayah, Abdurrahman Ad-Dakhil terpilih menjadi pemimpin Andalusia dan mengembalikan persatuan Umat Islam di sana. Naik turunya peradaban, Andalusia mulai lemah sampai akhirnya muncul Panglima yang bukan dari keturunan dinasti mengambil kepemimpinan, Muhammad bin Abi Amir Al-Mansur atau yang dikenal Alamanzor menyelamatkan muka umat Islam atas serangan Kerajaan Kristen Utara.
Andalusia pecah kembali menjadi kerajaan kecil sampai lemah, akhirnya ditaklukan kembali oleh Bani Murabithun, dilanjutkan Bani Muwahiddun yang menegakan kembali nilai-nilai Islam
Kembali ke Anatolia, Turki Rum Seljuk mulai lemah dengan kedatangan Mongol dan perpecahan suku Turki. Munculah Suku Kayi dengan Suleyman Shah, dilanjutkan Ertugrul Ghazi, lalu besarkan oleh Osman Ghazi yang dikemudian hari membentuk Kesultanan Turki Usmani sampai menaklulan Konstantinopel.
Di Tanah Jawi Nusantara, Malaka di gempur habisan-habisan oleh portugis. Mereka hendak mengobarkan perang Salib atas dasar dendam di Andalusia. Dari Malaka perlawanan berpindah dari Barus, Aceh, Pasai, dan sekitarnya.
Di Jawa, gema jihad terdengar ke telinga Mataram Islam hingga memberangkatkan pasukan untuk menyerang Malaka dan Sunda Kelapa. Bersama koalisi Mataram, Cirebon, dan Banten, Sunda Kelapa ditaklukan yang kemudian hari menjadi Jayakarta.
Berpindah ke tempat lain, ertempuran berkobar di Jazirah Al-Mulk (Maluku). Kaum kafir yang menyebarkan fitnah di jawa dari Mataram Islam ke Giri Kedaton, mulai mengadu domba umat Muslim di Ternate Tidore. Sampai masa kelicikan portugi membunuh Ayah dari Sultan Baabulah, yang akhirnya Sang Sultan mengobarkan Jihad seluruh Maluku, menghancurkan Portugis ke akar-akarnya.
Pertempuran beralih ke Mataram Islam kembali ketika fitnah sudah merajalela. Pertempuran di pimpin oleh Pangeran Mangkubumi yang mengepung Jenderal De Klerk di Benteng Ungaran sampai mati, kemudian melanjutkan perjuangan dengan mendirikan Kesultanan Yogyakarta Hadiningrat sebagai antitesis dari Kesultanan lain yang memilih tunduk kepada Belanda.
Setelah itu, cucunya Pangeran Diponegoro melanjutkan estafet perjuangan dengan menyerukan Perang Sabil gabungan Kaum Ulama, Priyayi, Keraton bersatu padu melawan Penjajah.
Jadi, apa rahasia dari perjuangan setiap zaman itu? apa yang membuatnya perjuangan hidup dari satu tempat ke tempat lain? Jawabanya adalah Iman.
Arsa Coffee Library, 18 Juni 2024
Tumblr media
22 notes · View notes
wulfhalls · 1 year
Text
byzantine emperor alexios I komnenos: greetings my good personal friend pope urban ii pls help a fellow brother in christ against the seljuk dynasty 🙏 im specifically asking u for military aid for the sole purpose of repelling the encroaching enemy force and ejecting them from my domain 🙏 nothing more nothing less I have this one specific concrete plea
pope urban ii: yeah no u got it absolutely im here for u im here to hear so to speak im all over this I got u and the message fr
pope urban ii at clermont 1095: lads LADS listen my good personal friend byzantine emperor alexios I komnenos wants us to *looks at smudged writing on hand* go ape shit and reconquer the holy land!!!!!!!!!!!!!!! everyone who goes gets fast tracked to heaven and all ur sins are forgiven and if u scan this qr code u can print out a cross and put it on ur cloak to get 15% off the first cup of wine once we reach konstantinopel lets ball!
byzantine emperor alexios I komnenos:
Tumblr media
96 notes · View notes
chocohazel · 10 months
Text
Mastatho'tum!
“Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan” — Al Baqarah: 195
Suatu ketika dikisahkan ada seorang anak muda yang menegur Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu ‘anhu dengan ayat di atas. Teguran ini beralasan, karena di usia sepuh–nyaris satu abad, Abu Ayyub Al Anshari terus saja memenuhi panggilan jihad fii sabilillah. Maka menurut anak muda ini, ikut perang dengan fisik yang kian lemah dan tidak lagi gesit sebagaimana anak muda adalah pilihan yang beresiko. Dan ia khawatir bahwa Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu ‘anhu malah tergolong sebagai orang yang menjatuhkan diri sendiri dalam kebinasaan.
Namun alih-alih gentar, ketika anak muda itu membacakan ayat tersebut, Abu Ayyub justru gusar. Ia lalu bertanya, “wahai anak muda, tahukan kau apa makna ayat yang kau bacakan itu?” Abu Ayyub tahu betul apa maknanya. Sebab ia hidup dan menyaksikan sendiri bagaimana peristiwa yang melatarbelakangi turunnya ayat tersebut. Dan konteksnya sungguh berbeda dengan apa yang dipahami oleh si anak muda.
Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu mengisahkan, “Setelah Allah memberikan kejayaan kepada Islam, para pengikutnya bertambah banyak, maka kami saling berbisik sesama kami, ‘Harta kita sudah ludes dan Allah sudah memenangkan Islam. Bagaimana kalau kita cuti sejenak dari jihad untuk mengurusi kembali urusan bisnis, ladang, ternak.’ Lalu mereka menghadap kepada Rasulullahﷺ untuk mengajukan izin cuti dari jihad dan pengorbanan. Lalu turunlah ayat “Dan infakkanlah (hartamu) di jalan Allah, dan janganlah kamu jatuhkan (diri sendiri) ke dalam kebinasaan.” — Al Baqarah: 195
Abu Ayyub selanjutnya menegaskan, “kebinasaan adalah bila kami terbelenggu dengan harta dan meninggalkan jihad.”
Sebagaimana kisah yang populer, di akhir hidupnya Abu Ayyub Al Anshari radhiallahu ‘anhu menemui syahid yang ia rindukan setelah sempat berwasiat untuk dimakamkan di tempat terdekat dengan keberadaan musuh yang dapat dijangkau oleh muslimin. Mastatho'tum. Delapan abad berselang, makam Abu Ayyub Al Anshari kemudian menjadi salah satu penguat ketika pengepungan empat puluh hari yang dilakukan oleh sebaik-baik pemimpin juga sebaik-baik pasukan pembebas Konstantinopel tampak mengalami kebuntuan.
Abu Ayyub Al-Anshari radhiallahu ‘anhu berhasil dengan sempurna menjadi teladan bagi siapa saja yang mengaku mengambil bagian dalam jalan juang dakwah. Sebab setelah turun ayat
“Berangkatlah kamu baik dengan rasa ringan maupun dengan rasa berat, dan berjihadlah dengan harta dan jiwamu di jalan Allah. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.” — At Taubah: 41
terhapuslah semua alasan bagi kita untuk mengabaikan seruan-seruan yang sejatinya justru menyelamatkan diri kita dari kebinasaan.
Maka penuhilah seruan-seruan itu dan kejarlah mastatho’tum.
Terakhir, jika keraguan terhadap diri sendiri membuatmu mengerdilkan potensi hingga membatasi perjuangan; ingat kembali bahwa mastatho’tum adalah titik yang kita temui ketika kita berjuang maksimal—mengerahkan seluruh yang kita punya sampai Allah sendiri yang menghentikan perjuangan kita.
Aulia kepada Aulia
14 notes · View notes
adestraayubs · 1 year
Text
Marifaturrasul
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Kami susuri
Lembaran sirahmu
Pahit getir
Perjuanganmu
Membawa cahaya
Kebenaran
Engkau taburkan pengorbananmu
Untuk umatmu
Yang tercinta
Biar terpaksa tempuh derita
Cekalnya hatiMu menempuh ranjaunya
Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau Rasul mulia
Tabahnya hatiMu menempuh dugaan
Mengajar erti
Kesabaran
Menjulang panji
Kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran
Tak terjangkau tinggi pekertimu
Tidak tergambar indahnya akhlakmu
Tidak terbalas segala jasamu
Sesungguhnya engkau Rasul mulia
Tabahnya hatiMu menempuh dugaan
Mengajar erti
Kesabaran
Menjulang panji
Kemenangan
Terukir namamu di dalam Al-Quran
Rasulullah
Dalam mengenangmu
Kami susuli
Lembaran sirahmu
Pahit getir
Perjuanganmu
Membawa cahaya
Kebenaran
Ya Rasulullah
Tumblr media
Untaian kalimat di atas adalah lirik nasheed dari Hijaz yang berjudul “Rasulullah dalam mengenangmu”
Pada malam kemarin seberes aktivitas tarawih dan tadarus, kita bersepakat untuk menggelar sebuah pertemuan kecil berupa gabungan MK Khos KAMMI. Yang sebelumnya terjadwal di Wedangan Pak Sakir, ala kulli hal hujan menyebabkan kita bergeser di Pesma Ar royyan. Dengan istiqomah semilir lirih kipas angin serta lampu yang kelap kelip (mati murup hehe) menyapa dan menemani kita hingga akhir. 
Topik obrolan kami adalah marifaturrasul, sebab sebelumnya telah membereskan topik marifatullah. Topik topik di atas adalah kurikulum MK Khos KAMMI. Kita mulai dengan sebuah refleksi berupa, “Apa jadinya jika kita hidup berada di jaman nabi?”, sebab tentu hidup bersama bagina Nabi adalah dambaan kita, namun yang menjadi pertanyaan adalah lantas kita menjadi bagian kaum apa? Apakah menjadi barisan kaum nabi atau penentang atau munafik?
Maka kita yang bertemu pun bersyukur atas nikmat iman dan islam yang telah ada semenjak lahir, terlahir sebegai Muslim. Kesempatan emas untuk berbuat baik dan memperbesar peluang mendapat rahmat dari Allaah, sebab rahmat ini lah yang akan membuat masuk syurga.
Kembali kepada bahasan Rasulullah, karena pertemuan tadi malam bersama adik-adik yang sedang banyak berkiprah di organisasi, belajar menjadi seorang pemimpin. Maka begitu mulia bahwa sosok Rasulullah adalah sebaik-baik pemimpin. Beliau bervisi jauh dan pemberani. Visi Rasulullah menembus batas kemustahilan, karena Allah maha besar, tentu membawa Visi yang berorientasi kepada Allah pula. 
Ada sebuah penggalab kisah yang menggetarkan hati, bahwa selama pembangunan parit dalam perang parit, para sahabat menemukan batu yang sulit dipecah, lalu Rasulullah beranjak mendekati batu tersebut dan memecahkannya sambil meneriakkan takbir ”Allahuakbar, kita akan menaklukkan Romawi dan Kontantinopel”. Sungguh menembus batas kemustahillan, sebab pada waktu itu sedang berada di tengah kondisi paceklik, serta Romahi dan Konstantinopel adalah 2 negara yang menjadi adidaya. Seperti sebuah desa yang memiliki cita-cita mengalahkan sebuah negara besar. MasyaAllaah
Pemimpin yang menjadi duta paling berani pada sosok Rasulullah. Dengan penuh keyakinan dan kesabaran Rasulullah mendatangi Thaif untuk berdakwah, namun yang beliau jumpai tidak lain adalah cemoohan dan hinaan. Namun Rasulullah justru mendoakannya bahwa kelak di antara keturunan dari mereka akan menjadi barisan dakwah Rasulullaah, daripada menerima tawaran malaikat untuk membalikkan gunung kepada penduduk Thaif.
Kisah Visioner dan Keberanian yang lain adalah pada Hamraul Asad, kisah yang seharusnya membuat hati kita menangis. Bagaimana tidak menangis, seberes pasukan Muslim selesai dari fase perang Uhud, Rasulullaah serukan jihad kembali kepada veteran pasukan Uhud, harus yang telah ikut perang Uhud, tidak boleh ada tambahan pasukan sedikit pun. Padahal pada waktu itu, dikisahkan luka imbas sayatan pedang masih segar, perban masih melekat seberes perang, istirahat tentu belum cukup untuk memulihkannya. Namun, Rasulullaah menyerukan pengejaran kembali kepada pasukan Quraisy, dengan strategi briliannya. Hingga akhirnya mampu memenangkan dan menjatuhkan mental pasukan musyrik. Kecerdasan pengambilan momentum, ide strategi yang tidak mudah, kondisi fisik yang masih basah akibat peperangan, semua itu terhapus dengan seruan Rasulullaah. Rasulullaah memiliki visi yang kuat, tergambar jelas, mampu menjadi duta yang paling berani di antara pasukan umat Islam.
(yaitu) orang-orang yang mentaati perintah Allah dan RosulNya sesudah mereka mendapatkna luka. Bagi orang-orang yang berbuat kebaikan dan bertakwa ada pahala yang besar. (yaitu) orang-orang yang jika ada yang mengatakan pada mereka “sesungguhnya manusia telah mengumpulkan pasukan untuk menyerang kalian, maka takutlah”, keimanan mereka bertambah dan mereka menjawab” cukuplah Allah menjadi penolong kami, dan dialah sebaik-baik pelindung.” [QS Ali Imron(3): 172-173]
Kisah tersebut terabadikan dalam Al Quran. Sedemikian besar perjuangan Rasulullaah bersama sahabat, lantas tidak kah kita bersyukur untuk hari ini? Belum lagi dengan kemuliaan yang Allah berikan sebab menjadi umat Rasulullaah, umat yang relatif berumur pendek dibanding dengan rata-rata umur umat nabi sebelumnya, namun memiliki waktu-waktu istimewa untuk mengkalibrasikan amal. MasyaAllaah. 
Sholu ala nabii Muhammad, semoga istiqomah menjadi barisan risalah Nabi, menghabiskan waktu hidup di dam barisan yang mencintai sunnah dan keturunan Nabi. Aamiin
29 notes · View notes
hoerbahnblog · 1 year
Text
"Metropolen der Moderne" – Friedrich Lenger spricht mit Uwe Kullnick über europäische Stadtgeschichte seit 1850 – Histothek on Stage
[vc_row][vc_column][vc_column_text]Hörbahn on Stage Wer war Helmut Gröttrup? “Metropolen der Moderne” – Friedrich Lenger spricht mit Uwe Kullnick über europäische Stadtgeschichte seit 1850 – Histothek on Stage Lesung und Gespräch erfolgten als Zoom-Meeting. Wir bitten die fehlerhafte Tonqualität der Aufzeichnung zu entschuldigen.  Einführung durch Friedrich Lenger (Hördauer ca. 09…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
madameli · 11 months
Text
Tumblr media
0 notes
fundgruber · 9 months
Text
Tumblr media Tumblr media
Graco: Dönerland in Riesa-Gröba im Stil des Ischtar Tors. 2019/2020
"Die Berliner Museen kamen mit der osmanischen Altertümerverwaltung in Konstantinopel überein, dass die Fundstücke zur „sachgemäßen Behandlung und Zusammensetzung“ nach Berlin verbracht werden dürften. Über den Seeweg reisten so 399 Kisten, jede mit ca. 250 Ziegelbruchstücken, von Basra nach Hamburg und von dort über Elbe, Havel und Spree bis in den Kupfergraben vor dem Vorderasiatischen Museum. Nachdem wegen des Ersten Weltkriegs die Grabungsarbeiten in Babylon zum Erliegen gekommen waren, wurden 1926 Verhandlungen zwischen den Berliner Museen und dem neu gegründeten Irakmuseum in Bagdad über die Teilung der Funde aufgenommen. Die irakische Seite konnte überzeugt werden, dass nur durch das Zusammenführen der neuen Funde mit den bereits in Berlin befindlichen eine Rekonstruktion des Tores möglich sei. So trafen im März 1927 geschätzt weitere 400 Kisten voller emaillierter Ziegelbrocken in Hamburg ein, von wo sie weitertransportiert wurden. [...]
Die irakische Regierung forderte 2002[3] und 2009[4] die Rückgabe des Tors an den Irak." https://de.wikipedia.org/wiki/Ischtar-Tor
2 notes · View notes
animestan69 · 1 year
Text
11 notes · View notes