Repost By veganicecream4life: Mother's Day 13 May On this day when many of us remember our own mothers with love and respect, let's remember that motherhood is not a uniquely human status. For our victims, their motherhood is the very backbone of our refusal to be vegan, for without their motherhood, the countless billions whom we bring into the world every year for the sole purpose of using and slaughtering, would never exist. However the motherhood of our victims is not the same as that which we celebrate today. It is a motherhood forced upon the innocent by our repeated violation of their defenceless bodies. It is a travesty of motherhood, where our contemptuous exploitation of their reproduction actually depends upon their being forcibly separated from their infants. And being sentient individuals who feel as we do, this separation inflicts such anguish, a misery that we ourselves hope never to experience. Despite our elaborate pretences that we 'love animals', the truth is that our species revels in violence and domination and our consumer demand for their flesh, their breast milk and their eggs perpetuates nightmares beyond the worst that we are capable of imagining. Every use we make of the bodies and the lives of individuals of other species – whatever their species - is a deliberate choice to harm them. On the day that we finally let the truth shine onto the hidden horrors that are being done in our name, we can decide to stop being part of it. All it takes is the will to say, 'enough'. To make that decision is to become vegan. Respect motherhood. Be vegan. Dairy - https://wp.me/p4TmPw-Nn Eggs - https://wp.me/p4TmPw-UR RepostBy @saved_by_plants: "#februdairy #shoutaboutdairy #tellitlikeitREALLYis #tellitlikeitis #teamdairy #legendairy #legendairymilk #legendairylies #dairyisscary #dairyindustry #milk #dairy #cheese #yogurt #keepbritainfarming #keepbritainfarmingplants #dairydanceoff #farmsomeplantsinstead #animalrights #animalabuse #dairyindustryisthemeatindustry" (via #InstaRepost @EasyRepost) (via #EasyRepost @AppKottage)
0 notes
Things I Wish I Knew: About ASI
ASI (Air Susu Ibu) merupakan sebuah topik yang selalu hangat untuk dibicarakan di kalangan buibuk alias mamak-mamak dan juga bumil-bumil seantero Indonesia. Aku inget banget begitu saudara atau teman-teman (yang cewek) tahu aku hamil dulu, mereka langsung tanya-tanya, mau lahiran normal apa caesar? Mau ASI apa sufor? How would I even know at that time?! The point is ASI atau nggak, kita harus milih, dan pilihan macam itu seakan menunjukkan kualitas kita sebagai seorang ibu. Ga enak banget kan? Aku sendiri memilih untuk memberikan ASI kepada anakku karena aku ingin memberi nutrisi terbaik dan teraman buat dia setidaknya di enam bulan pertama usianya *dan keterusan sampai sekarang Noa 13 bulan*. Aku cukup concern dengan kesehatan anakku *kalau menurut suamiku sampai di level obsesif, lol*. Perjalanan ASI-ku adalah sebuah perjuangan, yang aku yakin setiap ibu mengalaminya meskipun berbeda-beda. However, there are some things I wish I knew about ASI sebelum aku berkecimpung di dalamnya. Andai aku tahu hal-hal ini, pasti hidupku lebih mudah:
ASI bukanlah sesuatu yang terjadi secara alami.
Wooooo….bukannya ASI itu alami keluar dari tubuh ibu, sis?!! Iya sih, emang ASI itu bentuk makanan manusia yang paling alami dengan nutrisi terlengkap dan terbaik, tapiiiii…. kemunculannya itu ngga langsung terjadi sesaat setelah kita melahirkan gitu aja. Ini ngga kayak film-film, atau iklan produk bayi, atau vlog artis-artis yang kisah lahirannya indah-indah gitu, seriusan! Ada yang langsung keluar, ada yang butuh beberapa jam, ada yang butuh berhari-hari, ada juga yang ngga keluar sama sekali. You just never know. Aku sendiri dulu ngga langsung keluar ASI-nya, sempat stress karena Noa cepet laper dan nangis-nangis kalo ga dapet susu. Tapi aku optimis, aku mikir pasti bisa ngasih ASI karena aku perempuan (haha simple ya mikirnya), dan akhirnya aku berhasil di hari yang ke-4 pasca lahiran. So, you’d better set your expectation and mindset right for this.
Pengetahuan dan manajemen ASI sangat diperlukan
Nyusuin tinggal buka bra trus tancep? Tidak semudah itu Ferguso. I wish bisa semudah itu, tapi kenyataannya banyak hal baru yang harus diketahui. Aku juga baru tahu ginian pas udah lahiran, agak terlambat, tapi better late than never lah ya. Pengetahuan dasar apa yang perlu kita ketahui? Basic-basic aja ya. Pertama, ada dua hormon yang bekerja dalam produksi ASI, yaitu prolaktin dan oksitosin. Jadi, kalau mau ASI produksinya banyak dan lancar, dua hormon itulah yang harus “diakali”. Caranya gimana? Bisa lewat nutrisi yang baik, yang memacu kinerja hormon-hormon tersebut, bisa lewat sentuhan pijat (ada yang namanya pijat oksitosin), coba aja cari-cari di sumber yang terpercaya di Google. Kedua, ada metode-metode dalam memberikan ASI; yaitu direct breastfeeding (DBF) alias netek, lalu pumping alias mompa ASI pakai alat (baik manual maupun elektrik) lalu minumnya pakai botol atau media lain, ada juga teknik marmet yaitu memerah ASI pakai tangan aja, ada juga yang melakukan keduanya atau ketiganya. Metode mana yang kamu gunakan semua terserah kamu dan tergantung kemampuan dan kehendak anaknya juga. Saranku adalah be as flexible as you can. Kalau anakmu maunya netek, yaudah netek, kalau anakmu menolak netek yaudah pumping atau marmet aja, atau bahkan sufor aja, BEBAS! I’m not here to judge. Kemudian, kalau kamu menggunakan metode selain DBF, maka ada hal lain lagi yang harus kamu pelajari, yaitu manajemen ASI perah. Kamu harus tahu berapa lama ASI perah tahan dalam suhu ruangan, suhu chiller, freezer, dll. Wow! Piye? Masih bisa bilang ASI itu gampang?
Diperlukan komitmen dan perjuangan dalam meng-ASI-hi
Segala sesuatu ada harganya. Tapi ASI kan gratis?!! Ya, kesannya emang gratis karena kita ga perlu bayar untuk tiap mililiter ASI yang dihasilkan, tapi ya tetap ada perjuangannya, rek! Harga yang diperlukan untuk ASI adalah komitmen, yaitu keterikatan untuk terus memberikan ASI hingga waktu tertentu. Kemudian waktu, ya hitung aja berapa lama waktu yang dihabiskan dalam sehari untuk menyusui ataupun pumping. Dalam kasusku, seharian kalau ditotal durasi pumpingku bisa mencapai 120 menit alias 2 jam, itu belum ditambah waktu cuci peralatan pumping, waktu untuk breast care, dan atur stok ASI di kulkas. Fleksibilitas kegiatan ibu juga menjadi hal yang harus dibayar untuk ASI. Bagi yang menyusui langsung tentunya ibu harus selalu berada di sekitar anak sepanjang hari, dan bagi yang pumping, ibu harus rela memotong kegiatannya apabila jam sudah menunjukkan waktu Indonesia bagian pumping. Belum lagi kerempongannya untuk membawa peralatan pumping ke manapun ibu pergi. Ada lagi harga terbesar yang harus dibayar ibu, yaitu SAKIT. Yep, menyusui itu sakit, mau pumping kek, mau DBF kek. Pumping resiko sakitnya pas penyumbatan, aku sendiri sudah langganan banget sama yang namanya penyumbatan alias clogged duct. Menyusui langsung juga ada resiko clogged duct meskipun jarang, tetapi kata orang-orang yang udah pengalaman, sakitnya itu adalah pas bayi udah tumbuh gigi dan gigitin puting ibunya. Bisa bayangin kan, bayi yang giginya gatel trus gemes gigitin puting. Merinding-merinding disko gitu.
Sudah kebayang harga yang harus dibayar untuk ASI?
Semua pengetahuan tentang ASI bisa dibaca di Instagram
Main Instagram itu sejatinya sangat berfaedah. Pengetahuan soal ASI, dan bayi-bayian lainnya banyak di sini. Biasanya aku baca di IG-nya para seleb-mom, tapi kalau soal ASI ada dua accounts yang menurutku paling lengkap dan mudah dipahami isinya. Pertama, IG-nya Mom Elizabeth Zenifer (@elizabeth.zenifer). Di situ dia bikin hashtag #DirectoryMamanyaDavid yang isinya lengkap dari soal ASI, MPASI, review produk bayi, dan tips bermanfaat lainnya soal perbayian. Cari aja yang tips ASI, dia jabarin semua perjalanan ASI dia yang dari nol sampai dia pumping 100 kali baru muncul ASI setetes, hingga dia bisa stok ASI 3 freezer! Amazing kan! Dia beberin semua secara gamblang dan rasional, no magic-magic ya. Ga ada yang namanya minum ASI booster terus besokannya ASI-mu langsung muncrat-muncrat. Pokonya baca aja deh sebelum mulai perjalanan menyusui, dijamin ga nyesel. Yang kedua ada IG account Rennata Pranata (@rennatapranata). Dia ini sebutannya adalah tetegram, alias dia bener-bener dedicate akun IG-nya untuk tetek, eh pengetahuan ASI. Dia dikenal dengan metode marmet, atau perah tangan. Di situ banyak banget pengetahuan soal ASI yang lebih ke ilmiah tapi dijelasin dengan ringan banget jadi gampang dipahami. Ada lagi, akun IG Legendairy Milk (@legendairymilk), suplemen booster ASI, yang banyak banget tips soal ASI. Udah tiga akun IG itu aja cukup untuk membekali busui dalam mengarungi perjalanan ASI.
ASI itu memang nutrisi terbaik dan terlengkap yang ada di dunia, yang berisi sel-sel hidup dengan manfaat imunitas yang tinggi bagi bayi, tetapi ASI juga bukanlah segalanya. Yang terpenting adalah bayi tetap bertumbuh dengan baik dan ibu sehat jiwa raga. Harga apa yang bersedia dibayar oleh seorang ibu semua sudah pasti dipertimbangkan sebaik-baiknya sesuai kondisi masing-masing. Mau ASI atau non-ASI, DBF atau pumping, itu semua bukanlah sebuah tolak ukur untuk ibu yang baik. Setiap ibu yang berjuang adalah ibu versi terbaik bagi anaknya. Stay strong! We’re in this together!
Cheers,
Renata
Photos from Unsplash.com
0 notes
(Insta is messing with me again 😡 I can't tag ppl so having to put a space between the @ & the account name 😥 Follow➡️ @ wish_i.d_gone_vegan_earlier - . Eat @ followyourheart @ lovemysilk @ so_delicious @ miyokos_kitchen @ daiyafoods @ nadamoo @ letscookvegan @ weareveganuary @ cynical_coyote STOP TORTURING ANIMALS ~ BEVEGAN Regranned from @ aaronasr - Stop the torture, be vegan. #repost @ farmusa Imagine giving birth while being electrocuted so that your baby is born faster - as someone literally rips them from your body. You get a few moments with them before they are loaded in a truck to die or be abused. With afterbirth still hanging from your body you are forced back into a milking stall. That is the life of dairy cows. DitchDairy.com #DitchDairy footage via @ arminvestigations - #regrann #vegan #vegansofig #whatveganeat instead of cruelty of #dairy #vegandairy #februdairy is the #dairy industry's Lies in response to compassionate #animallovers telling the Truth about #milk #cheese #icecream and the enslaved, raped, horrid, sad lives of #dairycows and their stolen babies. Google: HowDoIGoVegan.com ThereIsNOWAYToKILLAnimalsThatDONTWANTToDIE! V E G A N I S L O V E. #shoutaboutdairy #februdairykills #legendairy #legendairymilk #legendairylies #teamdairy #vgang
2 notes
·
View notes