#loh lambda
Explore tagged Tumblr posts
azyrayringee · 3 months ago
Text
I know I am slow and so many other people probably pointed this out but:
I've just realized that both Lambda and Mu are named after Greek letters. Lambda is the 11th letter and the 11th cronichles terminal. Similarly, Mu is the 12th letter in the alphabet and the 12th chronicles terminal. That means that we could also potentially know the names of all previous terminals too. For example, if the theory stands, the one before Lambda would be/was Kappa, and the one before would be/was Iota, and so on.
Idk, I just think that's neat. A very nice piece of lore. Tbh I would have never connected the dots if I wasn't taking physics lmfao.
24 notes · View notes
primoresplendens · 4 months ago
Text
Tumblr media
(AWWWWWWWWWWW YEAHHHHHHHHHHHHH)
Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media Tumblr media
6 notes · View notes
kudakii · 2 years ago
Photo
Tumblr media Tumblr media
third prince... or broken emperor?
58 notes · View notes
baguette-the-baguette · 4 years ago
Text
More sisters energy Mu and Lambda
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
21 notes · View notes
cynical-cemeteries · 4 years ago
Text
EVERYONE WAKE UP AUGUST AVILLON TIMES COVER JUST DROPPED
Tumblr media
23 notes · View notes
tinymixtapes · 7 years ago
Text
Waxwork records unleashes horror film OST Eyes of My Mother by Ariel Loh on deluxe vinyl, premieres three blood-curdling tracks
There are plenty of horror movies that traffic in cheap scares, where the baddie jumps out of the shadows to a stab of dissonant strings. Then there are movies like Nicolas Pesce’s The Eyes of My Mother, a more refined and infinitely more disturbing vision of provincial psychopathy. The film is rendered all the more raw through grayscale cinematography, making it seem like a relic only recently unearthed from the depths of either Kim’s Video or the AFI archives. However, its brutally sadistic scenes — as well as its chilling synthesizer soundtrack — keep the film thoroughly modern. Composer Ariel Loh’s eerie synths display electronic music’s capacity to further unnerve already tense cinematic experiences, evoking Oneohtrix Point Never’s work on Good Time and the dronescapes on the revitalized Twin Peaks, or even A Nightmare on Elm Street (with a lot less cheese). Loh’s choice to use vintage synths should surprise few even vaguely aware of the synthesizer revival in film scoring. “I used the Korg Lambda running through a Roland Chorus Echo for a lot of the string sounds,” Loh says. “The echo adds a beautifully dark sense of space that feels very isolating when applied to a single sound source. Bass sounds (such as the one on ‘Meet Charlie’) were done with a Moog Prodigy. There’s also a good splattering of Juno 60 throughout the soundtrack.” The soundtrack to the film is out TODAY (January 16) on Waxwork Records— an imprint that specializes in gory/gorgeously packaged horror movie soundtracks of such classics as The Exorcist, Rosemary’s Baby, Evil Dead 2, and The Thing. The Eyes of My Mother joins the roster with gorgeous packaging that features — among other entice-ables listed below — a blood splatter design and an 11” x 11” art print, capturing some (but far from all!) of the film’s creepy imagery. The 18 tracks also feature extra tunes that didn’t make the film’s final cut. Immerse yourself in the horror with a sample trio of tracks, which TMT is pround/terrified to premiere down below. And for you horror fans, check out the trailer to Pesce’s debut feature (preferably right before bed). The Eyes of My Mother vinyl release features: • 180 Gram Double LP Half White, Half Crystal Clear Vinyl with Black Splatter or Blood Red Burst • Old Style Tip On Gatefold Jacket with Satin Coating • Liner Notes By Composer Ariel Loh • Artwork By Nikita Kaun • 11”x11” Art Print The Eyes of My Mother tracklisting: A1. Meet Charlie A2. Almost Dead A3. Unsettled A4. Conversation Piece B1. Eternal B2. Dreaming B3. String Loop 1 B4. Meet Kimiko B5. Preparation C1. Pub Rock C2. Rising C3. Before Someone Dies C4. String Loop 2 D1. String Loop 3 D2. String Loop 4 D3. After Someone Dies D4. String Loop 5 D5. Closing Theme​ http://j.mp/2D8qEz4
0 notes
arrokh · 8 years ago
Photo
Tumblr media
GDL #0 – Announcement for Gem Dev Log Series
Halo semua! Setelah sekian lama ndak ngemong blog ini, kali ini saya bermaksud ngasih announcement tentang series baru yang berjudul “Gem Dev Log” (yeah!). Rencananya, series ini akan berisi tentang sharing pengalaman dan sedikit pengetahuan yang saya dapat sejak memutuskan jadi Game Developer (ea~~~). Jadi mohon maklumi kalau kontennya kadang melebar, Sebenarnya udah lama kepingin nyusun series dengan topik ini, tapi ndak pernah sempet. Sekarang, mumpung lagi liburan (baca: magang), dan punya cukup banyak waktu luang, akhirnya saya putuskan sekarang lah saatnya. Hehe.
Dalam series ini, kita akan belajar membuat game menggunakan Unity3D sebagai engine gamenya, dan C# sebagai bahasa pemrogramannya. Tapi, bagi kalian yang merasa belum cukup jago codingnya, tenang aja, series ini akan di mulai dengan pengenalan C# dari awal hingga ke tahap yang saya rasa cukup untuk basic membuat logic di game yang akan kita buat nantinya :)
Kenapa menggunakan Unity3D?
Tumblr media
So far, Unity3D merupakan game engine yang paling pas untuk belajar mengembangankan game atau bahkan untuk kalian yang berminat masuk ke industri game (at least in my opinion :p). Sebenarnya ada banyak sekali game engine yang bisa kita digunakan, seperti: Adobe Animate (Flash), Unreal Engine, GameMaker, Haxe, Phaser.JS, Construct, dan lain lain. Lalu kenapa kok pakai Unity3D? Selain 2 hal diatas, Unity3D punya banyak keunggulan, diantaranya :
Gratis
Yap, game engine ini gratis...tis, walaupun ada juga versi berbayarnya. Tapi dengan free version pun, kita sudah bisa membuat game sekelas AAA Game loh (Syarat dan ketentuan berlaku).
Didukung pengembang maupun komunitas
Pengembangnya Unity3D ini loman (baca: baik) banget ke game developer. Di situsnya ada banyak resource baik berupa video, asset dan blog yang dapat kita gunakan untuk belajar. Kalian wajib lah ya belajar-belajar dari sana. Nah, kalao bedanya sama series ini, series ini pakai bahasa Indonesia dan dibumbuhi pengalaman penulis :p. Ya, carilah ilmu dari mana saja, bahkan dari blog reot ini, hhe. Selain itu Unity3D juga menyediakan forum buat penggunanya, mantep betul. Oh iya, kamu juga bisa masuk group Facebook UNITY 3D Developers Indonesia loh, group ini termasuk yang paling aktif berdiskusi terkait game development pake Unity3D.
Sangat terdokumentasi
Masih di situs Unity3D, kamu bisa baca dokumentasi yang lengkap banget, mulai dari manual penggunaanya sampai dokumentasi classnya.
Multi-platform
Dengan Unity3D, kalian bisa dengan mudah (Syarat dan ketentuan berlaku, lagi :p) me-deploy game kalian ke PC (Windows atau Mac), Web, Android, IOS bahkan console. Unity3D terbaru juga support platform VR dan Hololens nya Microsoft. 
Integrasi dengan software lain
Unity3D juga terintegrasi dengan software-software semacam Blender, Photoshop. Jadi kamu bisa mengolah model 3d atau file psd, dan setelah di save, Unity3D akan mengenalinya. Selain itu Unity3D support macam-macam format image, audio, video dan text. 
Editor yang (super duper) powerfull
Ini salah satu keunggulannya yang jarang ada di Game Engine lain. Jadi Editornya Unity3D ini bisa kita rancang sedemikian rupa sehingga dapat meningkatkan produktivitas selama ngembangin game. Hal ini sangat berfungsi saat kalian ingin membuat level editor atau item editor yang ada di game kalian. 
Asset Store
Atau bisa disebut Pasarnya Unity3D. Di sini kamu bisa cari assets dengan berbagai macam rupa dan harga. Unity3D juga menyediakan assets gratis (+ keren) buat kita gunakan selama belajar atau membuat prototype game. Jadi programmer bisa fokus sama mekanik game sembari menunggur artis membuat art game. 
C#!
Unity3D menggunakan bahasa C# dan JavaScript (serta Boo, dulu) sebagai bahasa scripting untuk membuat logic dalam game engine ini. Kita akan fokus ke C# yang keunggulannya akan dijelas di bagian berikutnya. Yang jelas ini jadi keunggulan Unity3D :v. #wkwkwkLand 
Kenapa menggunakan C#? 
Tumblr media
Dulu, waktu memutuskan menjadi Game Developer dan fokus di role Game Programmer, hal yangpertama kali kulalukan adalah mencari bahasa pemrograman yang biasa di gunakan oleh Game Programmer. Maklumin ya, :v programmer mencari jati diri. Dan tebak bahasa apakah itu? Yap, C++. Bahasa ini umum digunakan oleh hardcore Game Programmer yang target platformnya untuk console (Seperti Playstatsion dan X-Box). Kenapa menggunakan C++? Jadi, bisa disebut, secara de facto, C++ sudah jadi bahasa yang umum digunakan dalam industri game. Selain itu, tidak seperti aplikasi umumnya, game atau aplikasi permainan punya struktur pengembangan perangkat lunak yang berbeda. Grafis ciamik baik 2D/3D, manajemen memory, update logic, AI dan sebagainya menuntut program harus memberikan performa yang baik saat game dijalankan. Artinya, game dapat berjalan dengan batas minimal fps atau frame per second, dulu di Flash 30 fps, tapi game-game modern biasanya mengambil standar 60 fps.
C++ ini bahasa yang ampuh dalam hal memaksimalkan perform hardware. Namun, belajar C++ tidak mudah. Ada banyak topik-topik yang perlu dipelajari hingga mendalam. Selain itu, pesatnya perkembangan teknologi di era modern ini (:v macam pembukaan paragraf tugas makalah right?), menjadikan Game Developer mencari cara yang lebih efisien dan efektif untuk sekedar menggerakkan objek. Developer ndak perlu menuliskan koding yang njelimet (baca: rumit) dengan C++ untuk menjalan operasi seperti percakapan NPC (Non-Playable Character, karakter di game yang tidak bisa dimainin, eaaa), menggerakkan karakter atau logic-logic game yang ternyata dapat dikerjakan dengan lebih mudah, baik saat di baca manusia maupun di tulis manusia bila menggunakan bahasa scripting. Sehingga dalam Game Development, peran programmer bisa dipecah menjadi Game Programmer Logic dan Game Programmer Engine/Architectur, dengan peran untuk membuat game logic dan satunya mengembangkan engine dan memastikan dapat berjalan dengan baik dalam proses pengembangan game. Perlu diketahui kalau role game programmer sebenarnya ndak cuma itu aja, masih ada banyak lagi yang lainnya. Mungkin akan dibahas di post lainnya.
Tumblr media
Jadi, pada dasarnya C# dan JavaScript (also know as UnityScript) dalam Unity3D adalah bahasa pemrograman yang berperan sebagai bahasa scripting, sehingga developer dapat fokus dalam membuat game keren, ketimbang mengantisipasi pengembangan game engine itu sendiri. 
Kembali ke pertanyaan diatas, C# merupakan bahasa yang dikembangkan oleh Microsoft yang memiliki paradigma object oriented atau berorientasi objek. Paradigma ini sangat lumrah dalam pengembangan game. C# juga relatif jauh lebih mudah dipelajari bila dibandungkan dengan C++. Syntax penulisannya mirip dengan C++, Java). Jadi kalau kalian punya dasar dengan C++, Java, AS3, atau bahasa dengan style penulisan tuturan dari C++, pasti ndak akan kesulitan belajar bahasa ini. Untuk teknisnya, C# ini punya nullable value types, enumerations, delegats, ekspresi lambda dan akses langsung ke memory. Oh iya, dalam penggunakan C# ini, kita ndak perlu pusing dengan manajemen memori seperti saat kita menggunakan C++, karena C# memiliki manajemen memory sendiri yang namanya GC atau Garbage Collector, yang fungsinya membersihkan memory yang sudah ndak digunakan. Selain itu belajar C# juga memudahkan kita bila ingin belajar teknologi lain, karena pada dasarnya, C# punya konsep pemrograman yang umumnya dimiliki bahasa pemrograman yang lain. 
Oke, sekian dulu untuk post hari ini. Semoga dengan adanya series ini, dapat meningkatkan motivasi kita untuk belajar pemrograman atau bahkan menjadi game developer. Jangan pernah berhenti belajar! 
Tumblr media
Referensi
https://www.quora.com/Is-C-good-for-game-development
https://www.quora.com/Is-C-better-than-C++-in-game-development
https://mva.microsoft.com/en-US/training-courses/developing-2d-3d-games-with-unity-for-windows-jump-start-8350?l=gA67AvEz_8104984382
https://unity3d.com/unity
/****** READ ME ******/
Ada kritik dan saran? Silahkan isi komentar dibawah ya! Terimakasih telah berkunjung!
/****** BACA YA ******/
0 notes
azyrayringee · 3 months ago
Text
Hello, hello!
I am participating in the LOH event.
So... my most memorable moment from the "My First Light" music video, would have to be this one.
Tumblr media Tumblr media
It's just Kartis meeting Lambda for the first time, and his reaction is priceless. He is so confused. I loved this whole scene, but his face stuck with me.
To add on:
Tumblr media
I absolutely love this Lambda extending her hand. The colors are so beautiful. She is so pretty. I would definitely take her hand.
5 notes · View notes
baguette-the-baguette · 4 years ago
Text
So I’m back? With more memes?
Yes.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Original:
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
+ Look sad!Nine (or Neuf in French) :(
Tumblr media
Bye
39 notes · View notes