Tumgik
#makin menarik
abidahsy · 1 year
Text
Cerita Perjalanan Mencari yang Ke-12 ini menjadi Semakin Menarik saja
Sebelumnya aku minta maaf atas judul tulisan ini yang cukup panjang. Kedua, aku juga minta maaf karena seharusnya yang muncul adalah tulisan tentang Seorang Kakak Kelas SMA yang Tidak Biasa tapi mendadak tulisan ini harus muncul lebih dulu.
Entah ini menarik di mata kalian atau sebenarnya biasa saja hehe.
Jadi gini,
Ingat 5 cabang jalan yang aku ceritakan di tulisan Bantuan Bertubi-tubi? Salah satu cabangnya bahkan menawarkan lebih dari yang aku bayangkan yaitu seseorang di warung kopi. Dia dengan rendah hatinya menawarkan untuk mencarikan aku yang ke-12 jika sewaktu waktu ada kenalannya yang mungkin akan cocok denganku. Hal itu sekaligus menjadi offer yang menghasilkan win-win solution antara kami.
Tapi bukan hanya itu poinnya,
Poin yang membuat cerita perjalanan ini menjadi semakin menarik dimulai pada akhir pekan lalu. Aku bertemu teman mbakku pada suatu acara seminar, sebut saja N, dan seketika kami nyambung. Bahkan bisa dibilang, beberapa poin obrolan kami bagi terasa seperti konten yang cukup personal dan tidak mudah diceritakan pada siapa saja. Sebenarnya, aku merasa overshared ngobrol sama temannya mbakku ini.
Hanya selisih beberapa hari, N menghubungiku dan bilang bahwa ada seorang temannya yang mau berkenalan denganku. Mereka berdua terlibat dalam beberapa plan project bisnis bersama. "Orangnya santun bid, tapi aku gak tau sisi gelap di baliknya ya," begitu tambahnya.
Karena memang lagi gak mau pusing, aku pun menawarkan ide bahwa orangnya menghubungi ayah terlebih dahulu sehingga tidak langsung dikenalkan padaku. Kalau ayah acc, baru kita bisa ngobrol.
Ide itu pun disampaikan dan menariknya orangnya mengiyakan. Dia tidak keberatan untuk menghubungi ayah. Bahkan langsung menghubungi via text saat itu juga padahal sudah larut malam.
Menariknya lagi, keesokan harinya setelah orang ini menghubungi ayah, tepatnya hari ini pukul 4 sore, dia langsung mengajakku berkenalan melalui chat. Itu artinya ayah sudah memberikan nomorku padanya, lengkap dengan izinnya.
"Waduh, kok bisa?" menjadi respon pertamaku.
Apa yang terjadi dengan ayah dan segenap filternya? Mengapa secepat ini? Si Super Aneh saja membutuhkan waktu berminggu-minggu berkomunikasi dengan ayah baru dapat izin untuk mengontakku secara langsung. Itupun karena aku berinisiatif untuk mengenalnya secara personal selama sebulan.
Ngomong-ngomong tentang Si Super Aneh, setelah lama kami tidak lagi mengobrol, tiba-tiba sore ini dia juga mengirimkan pesan. Entah mengapa sore ini semesta kompak menghubungiku.
Terakhir di obrolan kami, aku menegaskan bahwa aku hanya ingin bicara hal-hal penting dan fundamental, bukan hal ringan seperti 'lagi apa?' atau 'boleh kirimkan foto?' karena yang kami lakukan adalah berkenalan bukan pacaran. Dan dia pun menghilang beberapa hari, lalu muncul dengan pertanyaan seperti ini: maaf mau tanya yg penting 1. apakah abidah sehat? ayah ibu mu gimana keadaan nya? Seketika aku tertawa dibuatnya.
Dia menambahkan kata penting dalam kalimatnya sebelum menanyakan sesuatu padaku. Lalu lihatlah, dia memberikan angka 1. seakan-akan dia punya banyak pertanyaan berikutnya, padahal nyatanya tidak ada. Orang ini memang unik dan selalu berhasil membuat aku dan seisi rumahku ceria saat aku membagikan cerita tentangnya.
Baik, kembali pada cerita tentang temannya N:
Menariknya, saat aku tanya beberapa pertanyaan tentang kebingunganku soal proses yang begitu cepat, jawaban ayah adalah "Ya, gapapa jalani aja. Orangnya akan kirim CV malam ini kok". Sebuah jawaban yang bagiku malah menimbulkan pertanyaan-pertanyaan berikutnya.
Intinya, aku bisa bilang orang ini (temannya N) adalah Si Beruntung. Dia beruntung karena ayah dengan mudahnya bilang gapapa. Beruntung karena dengan sukarela ayah mengirimkan CV ku lebih dulu padanya baru setelahnya menerima CV yang dia kirimkan. Beruntung karena obrolan kami sejauh ini bisa dibilang cukup lancar. Bahkan, saat aku tanya pada ayah apakah boleh Si Beruntung ini meneleponku karena ada hal yang mau dia jelaskan, ayah serta merta mengizinkan.
Hari ini isi kepalaku penuh dengan informasi sekaligus pertanyaan-pertanyaan baru tentang Si Beruntung yang satu ini. Semoga pintu yang kuketuk kali ini bukan pintu tidak bergeming seperti pintu-pintu sebelumnya. Atau bukan pula pintu yang terbuka tepat ketika aku sudah pergi, hilang di ujung jalan. Semoga yang terbaik jika memang yang terbaik menurut Allah.
Oh iya, terakhir, aku juga minta maaf karena ternyata bukan hanya judul tulisan ini saja yang panjang, tetapi juga isinya.
4 notes · View notes
ceritamelayuboleh · 5 months
Text
Tumblr media
DOKTOR SWASTA PT 1
"Encik, kami ada berita kurang baik," wanita disebalik telefon memberitahu ku sebaik sahaja selepas dia memperkenalkan diri dia.
"Isteri encik perlu ditidurkan buat sementara waktu. Ini kerana keadaan Isteri encik agak tenat sedikit," kata wanita tersebut. Aku terkejut dan terkedu. Minda ku bagaikan tepu dan tidak dapat berfikir apa-apa.
"Tapi encik jangan risau, kami sering memberikan isteri encik antibiotik, cuma akan mengambil masa beberapa hari untuk sembuh seperti sediakala," kata wanita tersebut. Sebaik sahaja wanita tersebut habis bercakap, aku terus meletakkan telefon dan bergegas ke hospital. Majikan aku dengan baik hatinya memahami perasaan aku dan memberikan aku seminggu cuti dan menyuruh ku bertenang.
Sebaik sahaja sampai di hospital, aku dibawa ke bilik VIP dimana isteriku sedang dirawat. Luluh hatiku apabila melihat isteriku terlantar dan bersambung dengan semua jenis mesin yang membantu kehidupannya.
"Salam encik, nama saya Dr Hani," kata seorang doktor wanita sambil menyapa ku. Doktor tersebut menerangkan panjang lebar tentang apa yang berlaku dan apa yang akan mereka lakukan serta pelan mereka jika ada kecemasan. Aku mendengar tapi hatiku dan mindaku tidak mampu untuk fokus dan hanya sedih melihat isteriku.
"Baik encik, antibiotik akan diberi 6 jam sekali ya, bermula dari 12 malam hari ini," kata doktor tersebut sambil meninggalkan ku bersama isteriku. Aku hanya mampu melihat dan membelai rambut isteriku sekali sekala sehinggalah aku tertidur.
"Encik, encik..," terdengar suara wanita mengejutkan ku. Terkebil-kebil aku bangun dan menyapa suara tersebut. Rupa-rupanya, Dr Hani datang untuk memberikan rawatan.
"Doktor, s..sekarang pukul 11, bukan doktor beritau rawatan mula pukul 12 malam?" tanya aku apabila Dr Hani memberitahu tentang rawatan antibiotik.
"Betul encik, tapi rawatan ni bersyarat sedikit," kata Dr Hani sambil menunjukkan picagari yang dipenuhi antibiotik.
"Saya tak faham," aku menanya.
"Beginilah encik, isteri encik ini perlukan rawatan antibiotik ni. Tapi encik kena ikut sepenuhnya cakap saya, kalau tak saya takkan beri rawatan kepada isteri encik," kata Dr Hani . Aku masih tidak faham akan apa yang Dr beritahu.
"Encik curanglah dengan saya kalau nak selamatkan isteri encik," bisik Dr Hani di telinga ku. Muka ku merah padam dan aku berasa sungguh marah dan menolak Dr Hani dari diriku dan bergegas keluar untuk memanggil jururawat lain. Apabila aku mengadu kepada jururawat, mereka hanya tertawa dengan aduan ku.
"Ala, Dr suruh curang je, takkan itu pun tak boleh. ke kau nak curang lepas bini kau mati," kata salah seorang jururawat. Terkejut aku mendengar gelak tawa dan ejekan jururawat-jururawat di situ.
"Encikkk, cepatla, nanti isteri encik tak dapat antibiotik ni," Dr Hani mengejek ku dari bilik VIP. Aku kehilangan arah dan amat kecewa. Aku berjalan kembali ke bilik dengan perlahan-lahan, semangatku makin rendah dan makin pudar.
Sebaik sahaja aku masuk bilik, Dr Hani menarik ku masuk dan mengunci pintu.Dengan pantas dia memaksa dirinya ke atas ku. Aku dicumbu tanpa persetujuan diriku. Makin lama Dr Hani bercumbu, makin agresif kelakuannya. Bajuku ditanggalkan, tubuh serta leherku dijilat, dicium dan digigit oleh Dr Hani. Tepat pada pukul 12 tengah malam, Dr Hani berhenti dan memberi antibiotik kepada isteriku. Aku ditinggalkan di bilik bersama isteriku yang masih lagi tidur. Aku berasa sungguh bersalah namun aku terpaksa dan tiada jalan lain untuk menyelamatkan isteriku. Selang beberapa lama, aku membaringkan diri aku di sofa didalam bilik VIP tersebut dan merehatkan diri.
5.00 Pagi
Aku terkejut bangun akibat merasa sesuatu basah di kawasan kemaluan ku. Yang lebih mengejutkan adalah seluarku ditanggalkan dan aku dibogelkan dari pusat ke bawah. Aku nampak kepala Dr Hani bergerak atas bawah, menjilat dan menghisap batang aku. Aku dengan segera menutup muka ku dan mula menangis sedikit. Aku berasa pilu kerana perkara ini sedang berlaku dihadapan isteriku yang ditidurkan. Batangku di hisap, dilancap, di jilat berulang kali dari separa tegang ke tegang sepenuhnya dan sehinggalah aku terpancut.
"Ala encik, air mata buaya ke tu. Dah sampai terpancut dah. Encik tak sayang pun bini encik ni kan. Kalau tak mengapa tegang dan terpancut encik," ejek Dr Hani, tertawa sambil merawat isteriku dan meninggalkan ku seperti biasa.
11 Pagi
"Encik, tanggalkan seluar dan masuk ke tandas ye," arah Dr Hani sebaik sahaja masuk ke dalam bilik. Aku dengan perlahan bangun dan menanggalkan seluar aku.
"Ala Encik, cepat la sikit, kita nak berseronok ni," kata Dr Hani sambil merentap dan menarik seluar ku sehingga tertanggal. Aku pun masuk ke dalam tandas dan menunggu untuk Dr Hani. Dr Hani memeluk ku dari belakang dan meraba-raba batang aku. Aku dapat rasakan ada cecair di tangan Dr Hani yang diratakan ke batang aku.
"Encik kita bubuh sabun sikit ye, baru seronok Encik," kata Dr Hani sambil mula melancap aku dengan kedua-dua tangannya. Walaupun aku berasa sedih dan hiba, namun batangku tetap memberi respon yang elok kepada lancapan Dr Hani.
"Encik ni lelaki yang tak guna tahu? Isteri encik sedang tenat, encik sedang curang didalam tandas bilik dia," bisik Dr Hani sambil melancap laju. Aku hampir menangis mendengar tomahan Dr Hani.
"Encik seronok kan macam ni. Encik harap isteri kesayangan encik tu tidur lama-lama kan, baru encik rasa kurang bersalah nak seronok macam ni," sambung Dr Hani sambil melancapku.
"T..Tak," kata aku dengan tergagap-gagap.
"Kalau tak, mengapa batang encik menegang macam ni? Tak malu ke menipu encik? Kalau isteri encik dengar, macamana perasaan dia," kata Dr Hani.
"Kalau isteri encik tengok encik kena lancap ni, agaknya dia sendiri nak ditidurkan," kata Dr Hani sambil tertawa sedikit. Aku hanya mampu menangis mendengar bisikan durjana Dr Hani. Dr Hani melajukan lancapannya dan batangku mula berdenyut-denyut. Aku cuba menahan seberapa banyak yang boleh tapi apakan daya, aku hanya lelaki biasa.
"Ha kan dah terpancut. Air mani lelaki tak guna macam encik ni memang patut disumbangkan ke dalam jamban," ejek Dr Hani sambil memerhatikan batang aku yang berdenyut memancut air mani ke dalam jamban. Selepas memerhati, aku sekali lagi ditinggalkan bersendirian dengan perasaan kecewa kepada diriku sendiri.
6 Petang
"Asyik encik saja yang melepas, sekarang encik kena puaskan saya pula," kata Dr Hani sambil memasuki bilik.
"Encik nak isteri kesayang encik ni selamatkan?" kata Dr Hani sambil duduk di atas katil pesakit dibahagian kaki isteriku sedang terbaring.
"Encik rasa saya lagi cantik atau isteri encik lagi cantik," kata Dr Hani sambil mengisyaratkan aku duduk di hadapannya.
"D..Doktor," aku jawab dengan nada rendah dengan harapan dapat memuaskan hati Dr Hani.
"Encik ni memang lelaki tak guna. Isteri hidup lagi dah memuji orang lain," kata Dr Hani sambil meletakkan kakinya di atas bahu ku. Kaki kirinya di bahu kananku dan kaki kanannya di bahu kiriku. Aku terdiam mendengar kata-kata Dr Hani.
"Takkan encik tak tahu nak buat apa," kata Dr Hani sambil tersenyum sinis melihatku. Aku melondehkan seluar dan seluar dalam Dr Hani.
"Waaah, encik memang keji betul. Encik nak jilat pantat saya sambil saya duduk disebelah isteri encik," kata Dr Hani tertawa sambil menarik kepala ku rapat ke cipapnya menggunakan kakinya.
Dengan rasa sedikit pilu, aku mula menjilat cipap Dr Hani. Lidahku berusaha bersungguh-sungguh untuk memuaskan nafsu Dr Hani. Teknik yang aku gunakan kepada isteriku, aku gunakan kepada Dr Hani. Dr Hani pulak sibuk menikmati jilatan aku sehingga dia klimaks dua kali dalam masa sejam.
Selepas puas, seperti biasa Dr Hani merawat isteriku dan meninggalkan aku sendirian.
11 Malam
"Malam-malam macam ni rasa sunyi pulak tanpa encik," kata Dr Hani sambil memasuki bilik. Dengan cepat Dr Hani menerkam aku dan menanggalkan pakaian aku. Aku dicumbu berkali-kali dan dibaringkan di atas sofa. Seluar dan baju ku dicampak ke atas lantai.
"Dah lama ke encik terpacak macam ni" ejek Dr Hani sambil menanggalkan seluarnya. Dengan cepat Dr Hani mula menunggang batang aku. Cipapnya mencengkam kuat batangku dan mula terkemut-kemut sebaik sahaja dia mula menunggang.
"Sedap tak encik, lagi sedap dari isteri encik tak?" kata Dr Hani tercungap-cungap sambil menunggang aku. Aku hanya dia dan cuba untuk tidak menikmati pengalaman ku. Namun, tunggangan Dr Hani memang sedap dan aku tidak dapat menahan perasaan aku.
"Muka encik seronok saja, tak ingat isteri ke," kata Dr Hani sambil melajukan tunggangannya. Aku mula merengek akibat berasa terlalu sedap. Aku mula hanyut dalam kesedapan cipap Dr Hani.
Sejam dihabiskan Dr Hani menunggang ku. Di penghujung sejam tersebut aku dan Dr Hani klimaks bersama-sama. Nikmatnya sungguh lain. Aku berasa sungguh bersalah kerana sanggup terlupa akan isteriku ketika ditunggangi Dr Hani. Dr Hani pulak mengejek-ejek aku dan meremehkan aku sambil merawat isteriku.
*Korang nak tak cerita ini disambung. I ada plan beberapa sambungan cerita, agak sadis di sambungan2 seterusnya, mungkin keterlaluan sikit tapi korang cakaplah nak sambung ke tak*
2K notes · View notes
cikguazmi · 5 months
Text
Percutian ke Langkawi berakhir Tragedi
Seperti yang dirancang kami berangkat dengan bas hingga ke Kuala Kedah. Dari sana kami menaiki feri hingga ke Jeti Kuah. Dengan teksi kami bertiga dibawa langsung ke hotel yang kami tempah di Pantai Chenang dekat Padang Mat Sirat. Petang itu kami hanya bersantai di tepi pantai menikmati suasana pantai berpasir putih yang sungguh nyaman.
Seperti tak sabar-sabar besoknya pagi-pagi kami ke pantai untuk bermandi-manda. Keadaan air yang jernih dan sejuk sungguh menyegarkan. Ramai orang bersukaria di pantai tersebut. Bermula dari bayi dalam buaian hingga nenek-nenek. Semuanya kelihatan gembira dan ceria.
Aku, Nor dan Nora memilih kawasan yang sedikit jauh dari orang ramai. Sengaja kami berbuat demikian agar lebih santai. Boleh tungging terbalik dan bercakap apa saja tanpa menjadi perhatian orang ramai. Dari kejauhan nampak kapal-kapal layar sedang berlabuh. Kapal layar milik pribadi tersebut kelihatan amat mewah. Aku berkhayal, kalaulah aku memiliki kapal layar mewah seperti itu alangkah seronoknya.
Sedang kami kami manda dari jauh kelihatan sebuah bot bergerak laju ke arah kami. Ada tiga orang lelaki di dalamnya. Bila menghampiri kami bot itu memperlahankan kelajuannya hingga benar-benar rapat ke kami. Pemandu bot tersebut seperti ingin menanyakan sesuatu dan kami tidak mengesayaki apa-apa.
Bot tersebut makin menghampiri kami. Aku boleh menyentuh badan bot tersebut. Injinnya masih berbunyi, cuma bot saja tidak bergerak.
“Dik... sini sekejap. Kami nak tanya.” Kata pemandu bot.
Aku menghampiri bot tersebut. Bila aku benar-benar rapat tiba-tiba kedua lelaki di bahagian belakang memegang kedua tanganku dan menarik aku naik ke dalam bot. Aku cuba meronta tetapi kedua lelaki tersebut memegangku kuat. Pemandu bot memecut bot tersebut dengan pantas meninggal jauh Nor dan Nora tercengang-cengang tanpa mampu berbuat apa-apa.
Aku hanya mampu meronta. Setengah jam kemudian bot tersebut berhenti di sebuah pulau kecil. Aku dibawa ke sebuah pondok kecil kira-kira 150 meter dari pantai. Sekarang muka ketiga-tiga lelaki ini jelas di hadapanku. Aku rasa umur mereka tidak lebih dari 30 tahun. Berkulit sawo matang macam melayu tetapi mereka bercakap bahasa siam sesama mereka. Mungkinkah mereka ini warga siam berasal dari pulau berdekatan sempadan Malaysia.
Mungkin juga mereka ini adalah lanun-lanun yang merompak dan mengganas di laut. Bila terfikirkan semua ini aku menjadi ngeri dan takut. Nyawaku mungkin terancam bila aku bertindak yang bukan-bukan.
Dua orang lanun itu mendekatiku. Mereka tersenyum sinis melihat diriku yang dibaluti seluar dan t-shirt yang basah dan melekat ke badanku. Seorang dari lanun tersebut memegang bahuku dan aku cuba menepis. Secepat kilat tangan lanun tersebut mendarat di pipiku dan aku rasa amat pedih.
“Awak jangan melawan. Lebih baik awak ikut saja kehendak kami,” perintah seorang lanun tersebut dalam bahasa melayu pelat siam.
“Tak ada sesiapa di pulau ini. Kalau kami bunuh awak pun tiada siapa yang tahu.” Lanun yang seorang lagi bersuara.
“Buka baju dan seluar kamu. Jangan sampai kami paksa.”
Dengan tangan yang menggigil ketakutan aku membuka pakaian yang melekat di tubuhku. Aku teramat malu kerana belum ada lelaki yang melihat keadaan tubuhku seperti ini.
“Cantik badan awak. Barang awak juga cantik. Bertuah kami hari ini.”
Aku ditarik dan dibaringkan di atas tikar yang sedia ada di luar pondok tersebut. Aku tak berdaya. Demi keselamatan diriku lebih baik aku patuh arahan mereka. Aku sedar yang bencana akan menimpa diriku. Aku menutup mataku dan mula terfikir supaya tidak melawan dan akan cuba sedaya upayaku untuk melayani kehendak mereka untuk menyelamatkan diri dari dikasari oleh lanun-lanun ganas itu.
Tiba-tiba aku merasakan sesuatu yang basah dan lembut mula menerokai seluruh tubuhku. Ternyata aku telah dijilat seluruh badanku. Paha dan celah kelangkangku juga diteroka dan dikucup dengan berselera oleh lanun tersebut. Aku membiarkan lanun-lanun itu menerokai seluruh pelusuk tubuhku dan mendiamkan diri. Aku tak berdaya. Kudratku tak setimpal dengan kudrat ketiga lelaki kekar yang menawanku.
Aku pasrah. Ketika itu barulah aku tahu bertapa nikmatnya jikalau dijilat seluruh badan. Tanpa kerelaan aku cuba menikmatinya bila kedua belah tetekku dijilat rakus oleh dua orang lanun. Dengan kasr mereka meramas dan menghisap puting buah dadaku. Leherku dan mulutku juga dicium oleh mereka sepuas-puasnya dan aku melalui saat-saat itu dengan mata terpejam.
Kedua lanun itu makin mengganas. Yang satu terus mengomoli kedua belah tetekku yang mula menegang dan yang lainnya berada di celah kelangkangku sambil menghisap buritku yang mula basah. Disedut air maziku dan disertai dengan jilatan lidahnya yang panas dan kasar. Aku mengeliat kegelian yang amat sangat namun aku khayal dalam kenikmatan. Terasa seperti aku akan sampai ke penghujung. Tak ku sangka begitu cepat aku akan klimaks. Seluruh ototku kejang, tetekku bertambah tegang, mataku mula berpinar dan nafasku tersekat-sekat apabila rasa geli yang teramat sangat.
Kedua-dua lanun tersebut masih meneruskan kerja mereka menggomoliku dengan berselera dan aku hanya mengikut rentak permainan mereka. Setelah beberapa ketika menikmati keenakan terasa seluruh otot kaki dan badanku mula kejang dan seterusnya melepaskan air nikmatku itu apabila kenikmatan itu tiba ke puncaknya. Aku membiarkan air nikmatku mengalir keluar dari rekahan cipapku lantas disedut pula oleh lanun yang tengah mengomoli cipapku.
Badanku terasa begitu lemah dan tidak bertenaga namun lanun-lanun itu tetap terus mengomoliku dengan penuh berselera. Aku merelakannya sahaja dan setelah beberapa minit berterusan digomol oleh mereka aku mula mendapat tenaga kembali dan nafsuku mula bangkit semula. Puting tetekku terasa sakit dihisap oleh mereka tetapi aku cuba menahannya seberapa yang terdaya. Lanun yang berhadapan dengan cipapku itu berhenti dari menjilat dan mula memasukkan dua jarinya ke dalam cipapku, terasa lanun itu cuba mengorek-ngorek sesuatu di dalam cipapku.
Aku merasakan ianya sesuatu yang sakit dan geli, setelah beberapa lama lanun itu memainkan jarinya di dalam cipapku rasa sakit pada pintu cipapku itu mula hilang dan bertukar kepada rasa nikmat yang selama ini tidak pernah aku rasakan. Sentuhan kedua-dua jari lanun itu pada otot-otot pintu buritku itu amat mengasyikkan. Tanpa sedar aku mengerang kenikmatan dan aku mula membayangkan bagaimanakah rasa nya jikalau batang pelir pula yang menerokainya. Aku mengelengkan kepala ku ke kiri dan ke kanan disertai dengan kemutan kemas dicipapku. Eranganku makin kuat bila lanun itu mula mempercepatkan rentak jarinya keluar masuk di dalam cipapku dan buat kali kedua aku klimaks.
Air nikmatku kembali meleleh keluar. Kulihat jari-jari lanun tersebut basah lencun. Otot-ototku kembali mengejang dan aku menjadi lemah longlai. Tenagaku terkuras habis dan aku terasa tidak bermaya. Lanun tersebut menghentikan aktivitinya sambil menjilat jarinya yang basah dan berlendir. Kemudian dia membongkokkan badannya dan menjilat sisa-sisa air maniku pada belahan alur cipapku.
Lanun-lanun itu mula menanggalkan seluarnya dan terserlahlah batang lanun itu menegak tegang. Jelas di hadapanku batang coklat tua itu masih berkulup. Sekarang aku pasti mereka ini adalah siam beragama budha kerana mereka tidak bersunat. Perlahan-lahan lanun itu mengusap batang kotenya yang panjangnya kira-kira sejengkal setengah sambil melurut kulit kulup. Kepalanya yang agak kemerahan terkeluar bila kulit kulup ditarik ke pangkal. Dia meletakkan kepala kotenya yang sebesar jambu air itu ke lurah buritku. Terasa bagaikan sesuatu benda yang lembut dan panas menyentuh bibir cipapku. Lanun itu memain-mainkan kepala kotenya pada belahan alur cipapku dan mengeselkan kepala kotenya mengikuti alur kelentitku menuruni ke pintu buritku.
Aku kegelian. Belum pernah aku merasainya sebelum ini di mana sesuatu yang lembut dan suam bermain-main di pintu syurgaku. Aku tersentak dari khayalanku apabila lanun itu mula memasukkan kepala kotenya ke dalam lubuk nikmatku. Aku cuba memerhatikan cipapku di mana jelas kelihatan kepala kote lanun itu sedikit demi sedikit tengelam ke dalam lubuk daraku. Aku mula resah apabila batang lanun itu mula menyelami lubang cipapku yang sempit. Dinding vaginaku terasa seperti hendak koyak disondol kepala sebesar jambu air itu. Lanun itu memberhentikan penerokaan kepala kotenya ke dalam lubuk sempitku apabila satu pertiga daripada batang kotenya tengelam.
Lanun itu kemudiannya mula menarik keluar batang kotenya dari dalam lubukku dan secara perlahan-lahan menengelamkan batangnya kembali apabila kepala kotenya yang merah itu mula kelihatan. Aku dapat merrasakan sesuatu yang begitu nikmat apabila lanun itu memulakan rentak sorong tariknya. Begitu indah rasanya apabila otot dalaman cipapku bersentuhan dengan kulit kepala kote lanun itu dan ia sesuatu kenikmatan yang tak dapat aku gambarkan. Lanun itu meneruskan rentaknya sehingga kadang kala aku terasa selaput daraku disentuh oleh sesuatu yang lembut dan bertenaga. Aku membiarkan lanun itu dengan cara dayungannya dimana kadang-kala aku cuba memberi tindak balas dengan cuba mengemut kemas batang kote lanun itu. Lanun yang lain masih duduk di tepiku sambil mengurut-ngurut kote yang juga berkulup seolah-olah menunggu giliran untuk menikmati tubuhku.
Beberapa minit kemudian dia lanun tersebut membenamkan pelirnya lebih dalam dan musnahlah selaput daraku. Terasa pedih di vaginaku. Air mataku meleleh keluar. Aku cuba menahan lanun tersebut dari meneruskan tikamannya dengan merapatkan kedua-dua pahaku. Tapi tindakanku sia-sia saja, malah lanun tersebut makin memperhebatkan dayungannya dan beberapa ketika kemudian aku dapat merasakan satu pancutan hangat menerpa ke rahimku. Lanun tersebut menggigil dan aku dapat merasakan batang pelirnya mengecil dalam lubang buritku.
Lanun pertama menarik keluar batang kotenya dan terlihat batangnya berlendir warna putih kemerahan. Benteng pertahananku musnah dan selaput dara yang kupertahan selama 22 tahun dirampas oleh lanun siam. Aku hanya mampu menangis dalam hati. Percutianku ke Langkawi berakhir dengan tragedi.
Lanun kedua mengambil giliran. Kote berkulup itu mula membelah lurah merekahku yang teramat banjir. Bercampur aduk air mani lanun pertama dan air nikmatku yang bercampur darah. Sekali hentakan seluruh batang pelir coklat tua yang berurat terbenam dalam rongga buritku. Lanun itu kemudian memegang pinggangku dan menarik pinggangku kepadanya sehingga tundun cipapku yang tidak berbulu itu menyentuh bulu-bulu kasar di pangkal batang kote. Pedih akibat selaput daraku yang telah ditembusi itu mulai reda tetapi kini pangkal rahimku pula terasa senak akibat diceroboh melebihi batasan. Lanun itu membiarkan batang kotenya terendam di dalam lubukku selama beberapa minit seolah-olah mahu merasakan kehangatan buritku. Aku cuba membiasakan otot-otot vaginaku dengan saiz zakar yang besar panjang.
Semasa batang kote lanun itu terendam, otot-otot cipapku tidak henti-henti mengemut kerana mula terasa nikmat. Tiada lagi rasa sakit dan pedih. Puas berendam, batang kote itu mula ditarik keluar. Aku dapat merasakan dinding-dinding kemaluanku seperti tidak mahu berpisah dengan kepala kote lanun itu apabila ku kemaskan kemutanku. Lanun itu tetap terus menarik batangnya keluar dari dalam cipapku sehingga melepasi selaput daraku yang telah koyak dan apabila dua pertiga batangnya berada di luar cipapku lanun itu menekan batang kotenya masuk kembali dengan rentak yang laju. Gerakan maju mundur itu berlangsung beberapa ketika. Lazat dan nikmat aku rasakan. Nikmatnya berganda-ganda bila bulu-bulu kasar lanun tersebut menyentuh dan menyapu-nyapu bahagian kepala kelentitku yang sensitif.
Air nikmatku makin banyak keluar. Tiap kali lanun membenamkan batang butuhnya maka terpancut keluar air nikmatku membasahi bulu-bulunya. Kakiku yang mengangkang menendang-nendang angin bila perasaan lazat memenuhi rongga buritku. Setelah beberapa saat menikmati keindahan itu aku pun menurunkan kakiku yang terangkat tadi dan membuka kelangkang pehaku seluas yang terdaya supaya lanun itu boleh terus menikmati seluruh rongga cipapku. Aku sudah tidak berdaya melayani lanun itu kerana seluruh tubuhku terasa begitu lemah dan tidak bermaya namun ku cuba bertahan untuk membiarkan lanun itu terus menikmati diriku.
Lebih kurang lima minit menikmati tubuhku maka lanun tersebut akan sampai ke garis penamatnya. Ditekan habis batang kotenya dan aku dapat merasai beberapa das pancutan air mani hangat menerpa pangkal rahimku. Beberapa saat kemudian lanun tersebut terkulai layu dan jatuh tergolek di sebelahku.
Lanun ketiga menghampiriku dan menarikku hingga aku terduduk. Dia menyuakan batang berkulupnya menghala ke mukaku. Disuruhnya aku menghidu kepada butuhnya itu. Kepala butuh tak bersunat itu aku cium. Bau aneh menerpa rongga hidungku. Kemudian disuruhnya aku melancapkan batang pelirnya. Gerakan tanganku membuatkan kepala pelirnya terbuka dan tertutup oleh kulit kulup. Diperintah pula aku menjilat kepala coklat kemerahan. Puas menjilat diarahkannya pula aku menghisap kotenya. Rambutku ditarik kasar sambil menyumbatkan kotenya yang sederhana besar itu ke dalam mulutku. Sukar aku hendak bernafas apabila lanun itu memasukkan keseluruhan kotenya ke dalam mulutku.
Setelah beberapa minit menyumbat batang kotenya ke mulutku lanun itu pun sampai ke kemuncaknya dan menekan rapat punggungnya ke mulutku sehingga biji kotenya mencecah daguku. Kepala kote lanun itu melepasi kerongkongku dan terasa cairan pekat dan suam memancut-mancut di dalam rongga kerongkongku. Terasa loya tekakku apabila aku cuba menelan keseluruhan air mani lanun itu kerana rasanya yang begitu kelat dan sedikit manis masin.
Selepas beberapa jam aku dikerjakan lagi oleh ketiga lanun tersebut. Selepas mereka puas menikmati tubuhku mereka mengarahkanku mengenakan kembali pakaianku dan diperintah mengikut mereka ke bot. Setengah jam kemudian aku telah berada di pantai tempat aku diculik tadi. Mereka mencampak aku ke laut dan memecut laju bot mereka meninggalku terkapai-kapai.
Dengan lemah longlai aku kembali ke bilik hotel. Kawan-kawanku menyerbu ke arahku dengan puluhan pertanyaan yang tak berdaya aku menjawabnya. Kepalaku kosong, tak mampu aku berfikir. Yang terbayang di benakku ialah percutianku di Langkawi berakhir dengan tragedi yang amat mengerikan. Langkawi bagiku hanyalah kenangan pahit....
1K notes · View notes
zam-jb · 9 months
Text
Ini adalah pengalaman seks ku dengan cikgu sendiri. Nama cikgu tu, Cikgu Alinda (bukan sepenuhnya nama sebenar dia). Cikgu Alinda ialah seorang isteri yang dah beranak tiga. Suami dia bisnes. Umur dia Cikgu Alinda dalam lingkungan 25 tahun. Anak dia kecil lagi.
Aku dah lama target nak buat seks dengan cikgu ni. Cuma masa dan keadaan saja belum mengizinkan. Kalau di sekolah, murid-murid cukup syok tengok kat teteknya yang begitu mantap tertonjol. Aku selalu membayangkan aku tengah nyonyot tetek dia yang besar tu. Punggungnya yang melentik tu pulak berdenyut-denyut ke kiri dan ke kanan semasa dia berjalan. Manalah tak gila murid-muridnya bila dapat modal melancap yang sebegitu menarik.
Satu hari aku mula beranikan diri kerana aku dicabar oleh rakan ku agar buat seks dengan cikgu Cikgu Alinda. Mereka cabar aku kalau aku berjaya buat seks dengan Cikgu Alinda, diaorang akan bagi awek mereka kat aku.
Aku pun setuju. Aku mula rancang strategi. Mula mula aku cakap nak tuisyen dengan dia sebab nak PMR. Lagipun dia mengajar mata pelajaran sains. Dia kata boleh dengan kadar bayaran RM30 sebulan. Dia tidak tahu lagi bahawa itu hanya alasan untuk aku pantat pukinya.
Aku senyum terangguk-angguk bila dia mengatakannya pada ku. Bagi aku, itu hanyalah bermakna dia telah bersetuju menyewakan pukinya pada ku dengan harga RM30 sebulan. Tak ku sangka begitu murahnya nilai pantat cikgu aku tu. Jalang kelas tiga pun taklah semurah itu harganya.
Pada pagi Sabtu, bermulalah tuiysen aku dengan dia. Aku datang kat rumah dia. Biasa lah…. first time masa tu. Masa tuisyen pun tak betul. Dia suruh datang pukul sembilan tapi masa tu dia pun belum mandi lagi. Kerana dah tak bersabar nak dapat pantat, aku ni pulak awal awal lagi dah datang. Pukul 8.45 aku dah sampai. Dia jemput aku masuk. Aku pun masuklah. Aku tinjau tinjau kat dalam rumah dan tengok anak dia tak ada.
“Cikgu Alinda baik ni,” bisik hati kecil ku.
Aku tanya dia kenapa anak dia tak ada. Dia cakap dia tak suka ada ramai orang.
“Nanti bising,” katanya.
“Sebab itulah kau seorang jer tuisyen dengan cikgu,” ujarnya lagi.
Aku hanya mengangguk jer. Dia kata, dia nak mandi dulu. Jadi aku pun duduk ajelah kat sofa. Hampir lima minit dia mandi. Aku dah dapat membayangkan macam mana cikgu Cikgu Alinda mandi. Sambil tunggu aku urut-urut adik aku yang dalam seluar ni.
Tiba-tiba ku dengar air dalam bilik mandi ditutup. Dia keluar bilik air dengan hanya berkemban tuala jer. Nampaknya jejak awal perancangan ku dah mula nak menjadi. Aku dapat lihat betapa putihnya peha Cikgu Alinda. Dia pun berlari lari anak sambil bergerak masuk ke dalam bilik tidurnya.
Bila dah selesai mengenakan pakaian, barulah dia keluar dari bilik. Dia cuma pakai skirt pendek atas paras lutut dengan berbaju “T” yang boleh aku nampak akan coli hitam yang dipakainya.
Dia pun mulalah mengajar aku. Apa lagi, mata aku tak lekang dari memandang teteknya itu. Mana tidaknya, punat dia pun aku boleh nampak. Giler habis adik aku tu! Tercacak bukan main keras lagi.
Apabila dah tak tahan rasanya, aku beritahu Cikgu Alinda (dia yang suruh panggil Cikgu Lin kerana lebih manja) yang aku nak ke tandas kejap. Tujuan aku ke bilik air tu sebab aku dah tak boleh kontrol lagi. Wajib mesti melancap dulu.
Aku pun masuklah ke dalam bilik air. Tapi sengaja aku tak tutupkan pintunya. Malahan aku biarkan pintu tersebut ternganga seluas yang mungkin.
Aku mula melucutkan pakaian ku satu persatu. Akhirnya aku berkeadaan telanjang bulat tanpa seurat benang pun pada tubuh ku. Aku kutip semua pakaian aku dan sorokkan di luar bilik air tu. Lepas tu aku masuk semula ke dalam bilik air.
Apa lagi, batang aku yang dah lama terpacak tu mulalah aku hayunkan dengan tangan. Sambil melancap aku mengadap tepat ke muka pintu. Bila dah cukup stim, aku pun melaung laung nama Cikgu Alinda. Aku tau Cikgu Alinda pasti datang kerana dia risaukan ada apa-apa yang dah terjadi.
Apabila muncul saja dia di depan aku, jawabnya makin sedaplah aku melancapkan konek. Cikgu Alinda pula bukan main terperanjat lagi bila melihat aku berkeadaan serba bogel sambil tangan ku rancak menghayun konek ku yang keras. Dengan mulutnya yang ternganga-nganga dia tercegat berdiri di depan aku.
Aku tahu dia telah dilanda satu macam kejutan. Masa tu kewarasan akalnya seolah-olah jadi buntu. Dia tercegat kaku sambil berdiri melihatkan keadaan aku.
Dari reaksinya yang macam tu, nampaknya tak perlulah aku melancap sampai terpancut air mani. Sebab aku rasa sudah ada peluang air mani tu boleh aku pancutkan kat dalam pantat cikgu. Tapi aku perlu bijak mempergunakan kebingungannya itu bagi mencapai tujuan tersebut.
Pantas aku menghampiri Cikgu Alinda dan mencapai tangannya. Puhhh… punyalah lembut jari dia. Memang sedap kalau disalutkankan pada konek aku. Apa lagi, aku pun buatlah macam tu. Berdenyut denyut konek aku bila jari jemari Cikgu Alinda melingkari konek aku.
Kemudian dia seolah-olah cuba nak lepaskan jarinya dari situ. Tapi…. cubaannya tu terlalu lemah. Mudah saja hasrat itu aku menafikan. Lama kelamaan dia nampak macam sudah mengaku kalah. Berjaya juga aku memukau ketaatannya.
Lepas tu barulah aku berani suruh dia jilat konek aku. Pada mulanya dia mengeleng-gelengkan kepala sebagai isyarat tak nak. Pada masa tu Cikgu Alinda sedang berdiri.
Perlahan-lahan aku pun tekan bahunya ke bawah sampai dia terpaksa melutut di depan kangkang aku. Masa tu mulutnya betul-betul separas dengan konek aku. Jaraknya pula tak sampai 10 cm.
Aku pegang kepalanya kemas kemas. Kemudian aku tarik kepala Cikgu Alinda merapati konek aku. Bibirnya ku gesel geselkan pada konek aku. Semakin lama semakin kasar ku lakukan.
Cikgu Alinda cuba membuka mulutnya sedikit untuk mengatakan sesuatu. Tapi tak sempat suaranya keluar, aku dah sumbatkan kepala konek aku ke dalam mulutnya yang terbuka itu. Bila kepala konek dah masuk, jawabnya senanglah aku membenamkan keseluruhan konek aku tu ke dalam mulutnya. Pipi Cikgu Alinda nampak terkemut-kemut kerana mulutnya terpaksa menerima muatan konek aku.
Mula-mula tu dia nampak macam kena paksa aje. Kadang-kadang dia cuba tertindak untuk bebaskan mulutnya dari terpaksa kulum konek aku. Tapi cubaannya tu memanglah gagal sebab kepala Cikgu Alinda memang dah aku pegang kemas. Cukup seronok tengok muka cikgu yang paling cantik kat sekolah tu terpaksa berputingkan konek aku kat mulutnya.
Lama kelamaan barulah aku rasakan ada respon yang terbit dari kerelaannya sendiri. Agaknya rasa konek aku tu dah mula serasi dengan selera mulutnya. Maka aku pun perlahan-lahanlah melepaskan kepala Cikgu Alinda yang kemas aku pegang tadi. Tapi mulutnya masih juga setia pada konek aku.
Aku mengorak senyum bangga. Cikgu Alinda kini sudah sangat menyukai konek aku. Bercerup cerap bunyi kerakusan Cikgu Alinda menghisap konek aku.
“Pandainya Cikgu kulum! Cikgu suka ke?”
Cikgu Alinda pun terangguk angguk mengakuinya. Aku pun ceritakan yang aku dah lama stim sejak dari tadi. Cikgu Alinda hanya mampu tersenyum kerana sibuk menjilat tempat keluar air kencing aku tu. Stim gila aku dibuatnya.
“Cikgu ni jenis yang suka seks. Betul tak?” Tanya ku lagi.
Pantas dia menganggukkan jawapan. Sambil itu tangan aku mula meraba bajunya untuk dilucutkan. Cikgu Alinda tidak membantah. Malahan memberikan kerjasama bagi memudahkan kerja aku. Lepas tu colinya pulak aku lucutkan. Maka terlambaklah sepasang tetek dan puting yang menghiasai kemuncaknya.
Tak lama kemudian skirt dan seluar dalamnya pun aku pisahkan dari tubuh Cikgu Alinda. Dengan itu bertelanjang bulatlah cikgu idaman aku tu. Aku nampak pantat dia yang tembam dan ada bulu-bulu halus yang sangat sedikit jumlahnya. Memang berselera aku tengok pantat Cikgu Alinda.
Tangan aku pun mulalah meraba pantat dia. Cikgu Alinda merestui tindakkan aku tu dengan memperhebatkankan kuluman ke atas konek aku. Masa tu konek aku bagaikan menjerit-jerit kerana dah tak larat lagi nak tanggung didihan air mani yang dah membuak-buak.
Namun sempat juga aku memasukkan dua batang jari aku ke dalam pantat Cikgu Alinda. Aku benamkan jari aku tu sambil korek korek lubang pantat dia. Air dia punyalah banyak. Sampai meleleh kat jari aku dibasahi air pantatnya.
Entah bila air mani aku keluar, aku sendiri pun tak sedar. Tau tau saja, tekak Cikgu Alinda dah berdegup-degup menelan air mani ku. Dah dua minggu aku tak melancap. Jadi memanglah likat dan pekat air mani aku tu. Banyaknya jangan katalah lagi. Dalam tempoh seminit tu, entah berbelas kali Cikgu Alinda terpaksa meneguk air mani aku tu!
Bila dah selesai, Cikgu Alinda pun berdiri semula. Bibirnya yang merah merkah tu aku kucup bertalu talu. Cikgu Alinda pun turut sama menyambutnya dengan penuh kerelaan. Di dalam keadaan bertelanjang bulat, kami ghairah berkulum lidah di antara satu sama lain. Selama beberapa minit kami leka beromen sebegitu rupa.
Bayangkanlah bertuahnya aku bila dapat romen muka idaman para lelaki di sekolah aku tu. Muka Cikgu Alinda yang cantik tu aku cium dan jilat dengan sesuka hati. Lepas muka, kat tengkok pula aku kerjakan. Terkuyu-kuyu mata Cikgu Alinda. Mulutnya tercunggap cunggap. Nampaknya dia memang suka dikerjakan macam tu.
Tau tau saja konek aku pun dah tercacak semula. Betullah kata kata kawan aku kat sekolah. Muka Cikgu Alinda ni memang muka yang senang buat konek keras.
Bila konek dah keras, aku mulalah berhajat nak celapak kangkang dia pulak. Memang itu pun hayalan semua lelaki kat sekolah aku tu. Selagi konek aku tak ceret dalam pantat Cikgu Alinda, selagi itulah hati aku tak senang. Bagi aku itulah mercu kejayaan usaha aku mengheret Cikgu Alinda ke lembah kecurangan.
Perlahan-lahan ku tarik tangan Cikgu Alinda. Sambil melangkah, aku pimpin pergelangan tangannya sehinggalah masuk ke dalam bilik tidurnya sendiri. Bila tiba di sisi katil, aku tolak Cikgu Alinda sampai terlentang di atas tilam. Terkangkang dia terbaring di situ.
Mata aku terpukau pada ketembaman pantat Cikgu Alinda. Ianya nampak sungguh bersih dan cantik kerana belum pernah diduakan penghuninya.
“Hari ini lubang mulia kamu tu akan ku cemari dengan konek aku ni,” bisik hati kecil ku.
Masa tu gelodak syahwat aku dah mula naik ke kepala. Aku pun pantas meniarap di atas badan Cikgu Alinda. Tak sedikit pun dia menyuarakan bantahan. Mulut aku bertaut dengan mulut Cikgu Alinda. Bersiut-siut bunyi permainan mulut kami berdua. Ianya lantang bergema di dalam kamar tidur berkenaan.
Bila ku lepaskan mulut aku, lidah Cikgu Alinda yang kemerahan tu terjulur-julur melewati bibirnya sendiri. Amat geram ku lihatkan keadaan lidahnya yang sebegitu lembut dan bersih. Aku pun layanlah geram aku tu. Aku cium dan kucup lidah yang terjulur itu. Aku jilat dan sedut di situ semahu hati ku. Cikgu Alinda mengeliat bagai nak gila bila kena penangan rakus aku tu.
Lepas tu aku duduk di sisi Cikgu Alinda. Mata aku ghairah menikmati hidangan sekujur tubuhnya. Dada aku berdetup kencang melihatkan kegebuan tubuh Cikgu Alinda yang putih melepak.
Aku angkat kedua dua belah lutut Cikgu Alinda dan biarkan ianya sedikit mengangkang. Aku tumpukan sepenuh perhatian pada celah kangkangnya. Punyalah cantik alur pantat Cikgu Alinda yang berwarna kemerah-merahan. Persekitaran kulit yang putih melepak di situ menyebabkan kemerahan pada alur berkenaan begitu jelas tertonjol.
Aku pun sembamkan muka aku ke bibir pantat Cikgu Alinda. Memang pantat itulah yang dah lama aku berahikan. Mula-mula aku jilat kat bibir yang lembab tu. Kemudian aku turun sikit sampai kat luruh pantat. Bila aku jilat jer bibir lurah tu, secara automatik punggung Cikgu Alinda terangkat-angkat. Bahkan siap dengan mengerang sekali.
“Arghhh arghhhhh… arghhhhhhhhh….!!”.
Punyalah puas hati aku bila Cikgu Alinda cetuskan respon yang macam tu. Aku pun naik syok dan tambah cenderong nak pergiatkan usaha aku. Aku bukak pantat dia lebih luas. Kemudian aku jilat kat situ dengan jilatan yang amat rakus.
“Urghh rghhhhhhhh…..” macam bunyi nak terberakkan tahi keras Cikgu Alinda mengerang.
“Sedapnya,” kata dia kat aku.
Aku gosok-gosokkan lidah aku pada lubang pantat dia. Aku jolok-jolokkan lidah aku tu sedalam yang mungkin. Bila sampai kat dalam, aku kisar-kisarkan lidah aku di situ. Air mazi yang terpancar dari pantat Cikgu Alinda jangan katalah banyaknya. Lidah aku bagaikan bermandi di dalam kolam air mazi yang melimpah ruah. Ianya rata memaliti lidah, bibir dan memenuhi ruang di dalam mulut aku. Air yang keluar itu aku hirup sampai habis! Sedap! Memang sedap!
“Arkkkkkkkkk!!!” tetiba Cikgu Alinda menjerit kecil. Jeritannya itu berbau sakit bercampur sedap.
Oleh kerana terlampau geram, rupa-rupanya aku tergigit kat biji kelentit dia. Tapi aku rasa seronok pulak pekena Cikgu Alinda macam tu. Jadi aku terus mengulanginya. Aku jilat-jilat kelentitnya. Kemudian aku gigit-gigit manja. Begitulah bersilih ganti ku pekenakan biji kelentit Cikgu Alinda. Setiap kali aku gigit, Cikgu Alinda mengelupur dan mengerang macam kena kejutan letrik. Aku layan dia macam tu sampailah puas hati aku.
“Kai…. Please Fuck cikgu! Cikgu dah tak tahan lagi ni….”
Masa tu dia dah tidak lagi kenal akan soal harga diri dan erti kesetiaan pada suami. Unsur unsur kehormatan sudah diketepikan sama sekali. Malahan dia pula yang berusaha menghasut aku untuk melakukan perbuatan yang amat dikeji oleh masyarakat. Sebegitu sanggup Cikgu Alinda merelakan aku mencemari kemurnian martabatnya sebagai seorang guru.
Tapi aku juga amat faham akan keadaannya pada masa tu. Memang aku tau Cikgu Alinda amat perlukan sebatang konek di dalam pantatnya. Tapi aku saja je buat tak dengar sebab nakkan dia merayu lagi. Aku pun terus lagi jilat jilat pantat dia.
“Kaiiiii please… please fuck cikgu!” Sekali lagi Cikgu Alinda merayu.
Kali ini nada penyampaiannya begitu nazak sekali. Rayuan sebegitu telah buatkan konek aku terhangguk-hangguk untuk menerima lamarannya. Aku pun bangun melutut. Batang aku yang keras seperti batu itu ku gesel-geselkan pada biji kelentit Cikgu Alinda.
“Ooooohhhhhh… Masukkan Kai… Ohhh… please darling,” Cikgu Alinda berteriak rayu dengan penuh manja.
Aku pun ketuk-ketukkan konek aku kat pantat dia dua tiga kali. Kemudian aku letakkan ia betul-betul kat pintu masuk lubang pantat Cikgu Alinda. Dengan itu dah bersedialah konek aku untuk dijunamkan ke dalam lubang pantat tersebut.
“Menjadi sungguh plan aku!” kata hati ku.
“Kejap lagi, menduakan suamilah jawabnya kamu ni Cikgu Alinda!” sambung kati ku lagi.
“Zzuuuuppppp……!!!”
Dengan sekali henjut saja, separuh konek aku sudah pun terjolok masuk ke dalam lubang pantat Cikgu Alinda.
“Ketat betul pantat Cikgu Alinda, walaupun dah anak tiga!” kata hati ku. Tapi yang ketat itu lah yang memang aku suka.
“Ooohhhh…!!!!” Aku dengan Cikgu Alinda sama sama mengeluh.
Dalam masa yang sama, Cikgu Alinda telah merapatkan kedua belah pehanya. Tindakan Cikgu Alinda telah merencatkan kemaraan konek aku. Itu pasal hanya separuh saja yang berjaya aku jolok masuk.
“Kenapa Cikgu kepit?” Tanya ku.
“Be… be… besar sangat Kai!” Terketar ketar suaranya menjawab pertanyaan aku.
“Sakit! Kena masukkan slow…. slow,” sambungnya lagi.
“Ok! Kai make it slowly,” jawab ku pula.
Barulah Cikgu Alinda buka semula kangkangnya. Bila rasa dah cukup selesa aku mulalah jolok konek aku masuk pantat Cikgu Alinda secara perlahan-lahan. Punyalah sempit dan punyalah sedap pantat Cikgu Alinda tu. Tapi yang lecehnya, kepuasan aku jadi amat terbatas kerana teknik yang sebegitu perlahan.
Terlalu sukar bagi ku untuk melanjutkan kesabaran. Jadi aku mulalah mengatur posisi yang memastikan Cikgu Alinda tak berpeluang merapatkan kangkangnya. Kali ini aku tak akan benarkan dia menghalang kemaraan deras konek aku.
Bila semua dah ready, aku pun rodoklah konek aku selagi mau. Jawabnya sampai tersantak bibir pantat Cikgu Alinda bila kena penangan aku tu. Memang terkedik kedik kaki Cikgu Alinda cuba nak rapatkan kangkangnya. Tapi usahanya kali ni sia sia. Sepanjang panjang konek aku tu berjaya juga aku benamkan ke dalam pantat Cikgu Alinda.
Aku pun meniarap atas badan Cikgu Alinda. Posisi begini memudahkan aku untuk mengawal keadaan. Maka bermulalah sesi sorong tarik batang aku in and out.
“Kaiii……. Yours is too big and too long,” Cikgu Alinda bisik kat telinga aku.
“Please…. make it slow. Cikgu takut koyak nanti!” Bersungguh sungguh dia merayu.
Tapi tak sedikit pun keluh sakitnya dapat meraih simpati aku. Aku terlalu asyik menikmati kesedapan pantat Cikgu Alinda. Punggung aku pun tetap juga terus mengepam. Kali ni aku laju sikit rentak henjutan sebab aku rasa ada sikit kelicinan pada lubang pantat Cikgu Alinda. Mungkin air dah banyak keluar, sebab aku rasa bulu-bulu aku pun dah basah berlendir dan melekit lekit.
Dah puas cara tu aku tiarapkan dia, aku pusingkan Cikgu Alinda untuk buat cara doggy. Nampaknya Cikgu Alinda pun tidak lagi menyuarakan sebarang keluhan. Mungkin pantatnya dah mula serasi dengan konek aku. Malahan Cikgu Alinda sendiri macam dah faham faham yang aku nak buat cara doggie. Dia sendiri adjust punggung menaik tinggi sikit.
Sebelum aku cocok pantat dia, aku jilat dulu lendir lendir yang ada kat pantat tu. Lepas tu lubang jubur dia pun aku jilat sekali kasi bersih. Tak lama kemudian, aku pun masukkan konek aku kat pantat dia melalui jalan belakang.
Fuhhhhh….!!!!! Ketat main ikut belakang ni. Namun kali ini mudah aje dapat aku sarangkan seluruh konek kat dalam pantat Cikgu Alinda. Ishhh….. rasa macam bergigi gigi pulak! Itulah yang menambahkan rasa ngilu kat kepala takuk aku tu.
“Aaaaahhh….!!! Aaaahhhhhh…!!!! Sedap Kai! Push lagi Kai… push it as deep as you can,” pinta Cikgu Alinda.
“Emmmmmmm… Nampaknye dia dah boleh tahan dengan kebesaran batang aku ni,” kata hati ku.
Aku pun hayunlah dengan lebih ganas. Bunyi cupppp… capppp…….cuppp! jelas bergema di dalam bilik itu. Semakin ganas aku menghenjut, semakin kuat bunyi Plup! Plap! apabila peha aku berlaga dengan punggung Cikgu Alinda.
Aku lihat Cikgu Alinda mula meramas-ramas tetek kanannya sendiri. Semakin diramas, aku lihat semakin membesar tetek tu. Pantat Cikgu Alinda pula dari masa ke masa mengemut-ngemut konek aku. Memang berasap kepala aku bila Cikgu Alinda lakukan kemut yang sebegitu rakus.
Kemut punya kemut akhirnya berjaya juga pantat Cikgu Alinda memerah hasil dari konek aku. Masa tu aku dan Cikgu Alinda sama-sama terpancut! Sambil aku memancut sambil itu jugalah Cikgu Alinda terkemut-kemut ganas. Naik juling biji mata aku menghirup kenikmatan yang maha sedap itu.
Setiap kali dia kemut, setiap kali jugalah air mani aku bersembur di dalam pantat Cikgu Alinda. Punyalah banyak dan punyalah pekat setiap pancutan tersebut. Entah berapa kali ianya berlaku, aku pun dah terlupa nak kira. Tau tau saja aku dah tersepuk dengan keletihan yang amat sangat.
Lutut aku berasa lemah sekali. Aku terus terduduk pada posisi mengadap bontot Cikgu Alinda yang masih bersujud menonggeng. Aku perhatikan pada keadaan pantat yang baru saja mempuaskan konek aku. Aku amat tertarik dengan aku yang ku lihat itu. Hasil kerja dosa kami berdua, jelas meninggalkan kesan yang amat ku banggakan.
Kelikatan air mani aku bagaikan bertasik di dalam pantat Cikgu Alinda. Limpahan cecair yang serba putih itu sedikit demi sedikit meleleh keluar dari lubang pantat Cikgu Alinda. Palitan air mani aku juga cukup banyak menselaputi bibir pantat serta jutaian kelentitnya. Aku benar benar puas dan bangga dengan rezeki yang telah konek aku perolehi.
Aku ucapkan terima kasih kepada Cikgu Alinda kerana konek aku telah dapat creet dalam pantat dia. Dengan raut mukanya yang kepenatan, Cikgu Alinda tersenyum sambil ketawa kecil bila mendengarkan penghargaan aku tu. Aku tanya kat dia, “boleh tak buat seks dengan cikgu lagi.”
Dia kata, “masa tuisyen ajer bolehlah.”
Keizinan Cikgu Alinda itu aku sambut dengan hati yang sungguh gembira. Kami pun berpeluk-pelukan meraikan kejayaan tersebut. Sambil bercium, aku berkali kali mengucapkan terima kasih sambil memuji muji kesedapan pantat Cikgu Alinda.
Sejak hari itu, setiap kali aku pergi tuisyen, aku pasti lakukan seks dengan Cikgu Alinda. Pembaziran air mani melalui kerja kerja melancap, sudah jadi perkara asing bagi ku.
1K notes · View notes
nalza73 · 2 months
Text
Terkulai dalam Pelukan Ayah Tiri
– Nama aku Suzana.. Nama manja aku Sue. Dari kecil lagi Mama dan Papa aku bercerai. Aku dijaga dengan penuh kasih sayang oleh Mama yang bergelar usahawan berjaya. Setahun lepas, ketika aku baru menginjak umur 17 tahun Mama berkahwin untuk kali keduanya dengan seorang duda tak ber anak.Nama bapa tiri aku namanya Rafie.. Aku panggil Uncle Rafie jer.. Dia ni ada iras-iras Yusuf Haslam, cuma bedanya dia ni kurus skit dan badannya tegap walaupun sudah umur 42 tahun. Sexy pokoknya pengen aku peluk badannya dan aku jilat – jilat kontolnya. Aku hairan sebab aper la Uncle Rafie ni tergila-gila nak kahwin dengan Mama aku yang lapan tahun lebih tua dari dia. Agaknya sebab Mama ni banyak duit kot.. Tu yang dia terikat dengan Mama. Hai.. Nasib dia lah tak der anak dengan Mama sebab buat pengetahuan korang semua, Mama aku sudah monopos pun. Tak der redeki lar nak menimang anak. Aku pun tak ingin dapat adik. Aku lebih senang jadi anak tungal dalam keluarga. Inilah yang memulai ada kejadian cerita ngentot terkini.
Hubungan aku dengan uncle Rafie pun bukannyer rapat sangat. Kalau aku tak nak tengok muka dia kat rumah waktu cuti minggu, aku pergilah lepak dengan kawan aku kat rumah diorang.. Tak pun aku kunci bilik dan senyapkan diri aku. Memang aku jarang bercakap dengan dia ni. Tak tahu lah sebab apa.. Mungkin aku rasa dia agak muda dari Mama. Uncle Rafie ni memang hensem.. Macho, orang kata makin sudah injak umur 40-an.. Makin tu diorang hebat. Entah lah.. Pada aku tak pun. Makin sudah 40 tu, makin tua lah..
Nak dipendekkan ceritanya.. Suatu hari, Mama terpaksa pergi ke Switdeland sebab ada urusan kat sana yang melibatkan cawangan syarikat Mama kat sana. Aku memang tak penah ditinggalkan Mama lagipun waktu tu aku masih menghadapi SPM kertas terakhir. Aku bukannyer apa.. Tak der orang nak temankan.. Lagipun rumah aku mana ada pembantu rumah. Takkan aku kena tinggal dengan Uncle Rafie kot. Ish! Nak muntah aku bila mengenangkan laki tu.. Last Mama pujuk aku.. Tiga empat hari lagi dia balik lah.. Bukannyer lama pun. Akhirnyer aku termakan pujuk Mama. Pagi tu Mama berangkat ke Switdeland dengan ditemani Unce Rafie ke airport. Aku pula cepat2 pegi ke perpustakaan negeri nak study sebelum last paper SPM petang nanti.
Bila sudah habis exam tu, aku pun lepak kejap kat shopping complex dengan member aku. sudah nak dekat senja baru aku balik. Aku tengok tak der kereta uncle Rafie.. So aku pun lega lah. Terus masuk rumah guna kunci spare dan masuk bilik aku utk mandi. Habis bersihkan badan aku, aku pun lap2 badan aku. Then, aku pun sarungkan baju tidur nipis aku warna merah jambu kegemaran aku. sudah malam kan.. Malas aku nak pakai coli. Cuma aku pakai panti warna pink jer.. Takut jadi apa-apa, naya aku nanti.
Aku tutup lampu utama bilik aku dan buka lampu meja bagi cerah skit bilik aku. Hawa dingin dari aircond bilik aku menyebabkan aku kedinginan. Aku rebahkan badan aku kat katil aku sambil menarik selimut tebal membaluti tubuh aku. Dalam samar-samar dari lampu meja, aku mula menguap dan mataku antara pejam dan tak pejam. Telingakuseakan mendengar pintu bilikku diselak. Terkejut dengan bunyi tu, aku terus bangkit mendadak. Tersembul muka Uncle Rafie di balik pintu. Dia sudah siap pakai pijama warna biru laut. Perlahan, dia hampiri aku dan duduk di tepi katil ku bersebelahan denganku yang terduduk di birai katil. Aku jadi tergamam bila dia masuk macam tu jer ke bilik aku.
“Sudana sudah makan ker?,” tanya uncle Rafie. Suara dia.. Alahai, romantik nyer tanya aku macam aku ni bini dia plak. Aku angguk. Malas nak jawab.
“Mama ada telefon uncle tadi.. Bagi tahu yang dia sudah selamat sampai kat sana,” beritahunya lagi. Aku angguk lagi.
“Erm.. Cam mana dengan last paper tadi? Susah tak?” tanya uncle rafie lagi, membuatkan aku sudah tak senang duduk. Ni sudah melampau lah tanya macam2.. Aku sudah ngantuk giler ni. Penat seharian kat luar.
“Susah tu susah lah. Kalau senang cam kacang, bukan exam nama nyer..” aku menjawab selamba.
Aku ingat dia nak marah lah aku sebab aku macam kurang ajar kat dia. Alih-alih, dia ketawa kecil. Menyampah aku tengok dia cam tu. Mengada-ada.. Nak tunjuk dia tu macho lah tu.. Jangan harap!!, bentak aku dalam hati.
“Kalau cam tu.. Keluar result nanti.. Memang boleh lulus lah ni..” katanya lagi.
“Bukan setakat lulus.. Lulus dengan cemerlang punya,”jawabku.
Tanpa aku sedar, tangan aku tersentuh tangannya yang kasar. Uncle Rafie terus menggenggam erat tanganku. Aku rasa bila tangannya genggam tangan aku yang kesejukkan tu, aku rasa selesa. Tangan dia yang suam-suam panas tu, memberi keselesaan pada aku yang memang kesejukkan. Aku cuba tarik balik tangan aku dari dipegang uncle Rafie. Tapi, aku tak berdaya melawan kudratnya yang lebih kuat.
“Tangan Sudana sejuk.. Selesa tak bila uncle pegang?” tanya uncle Rafie.
Aku geleng kepala, pada hal aku mmang selesa dengan genggaman tangan dia tu. Tapi, uncle Rafie masih boleh senyum lagi. Walau pun dia memang hensem dan gentleman.. Tapi aku rasa menyampah sangat tengok muda dia. Mungkin sebab aku cemburu bila uncle Rafie jadi milik Mama yang memang tak sepadan dengan dia yang jauh lebih muda.
“Uncle.. Lepas kan tangan Sue..” rayuku bila makin kuat genggaman tanganku hinggakan dari rasa selesa, aku rasa sakit sebab genggaman dia terlalu kuat bagi diriku yang hanya gadis yang lemah. Perlahan, dia melonggarkan genggaman tangan ku tapi masih memegang tanganku, tak ingin dilepaskan. Aku sendiri tak tahu apa yang bermain di fikiran uncle Rafie sekarang ni.
Uncle Rafie mula menginjak ke arahku. Dari tepi katil, dia kini duduk berhadapan dengan ku. Dari cahaya lampu meja, aku tengok dia sedang mengamati aku. Hairan nyer.. Aku tak halang pun dia dari berada bersama aku di atas katil. Dalam aku menolak, aku merelakan perbuatannya itu.
Uncle Rafie mendekatkan bibirnya ke telingaku dan aku dapat rasa dadanya yang bidang itu tersentuh buah dadaku yang tak memakai coli.
“Uncle tahu Sudana perlukan uncle malam ni..” bisiknya dengan nada seksi. Baru lah aku faham maksud dia kini.
“Eh! Mana ada.. Sue tak takut pun.. Dan tak perlukan uncle sampai bila-bila..” aku menjawab sombong.
Uncle Rafie tenang dengan jawapan aku yang kasar itu. Aku hairan dengan perangai dia yang begitu tenang menghadapi telatah ku yang nakal.
Tiba-tiba, dia memegang pehaku. Baju tidur nipis aku sudah terselak ke pangkal peha waktu dia datang tadi. Aku tersentak bila dia mengusap lembut pehaku. Aku mengetap bibirku menahan godaannya. Mata aku dan mata dia bertentangan sambil tangannya menjalar ke celahan pehaku yang putih gebu itu. Kaki ku tergerak ke atas akibat usapan yang merangsang aku. Tak pernah aku mengalami keadaan begini. Memang aku agak jahil dalam bab ni walaupun aku sudah menginjak remaja.
Melihat aku yang tak menolak sentuhannya, tangan ku yang digenggamnya dilepaskan lalu badannya cuba rapat pada badanku. Muka kami agak rapat bertentangan. Dadanya bersentuhan sekali lagi dengan dadaku. Aku rasa ada sesuatu sedang menusuk ke perutku. Aku pegang benda panjang itu dan wajah uncle Rafie serta merta berubah. Dia tundukkan kepalanya bila aku usap benda tu. Dia kelihatan menahan kesedapan yang amat sangat.
“Ooohh!!” dia berbisik kesedapan.
Rupanya, aku telah memegang batangnya yang telah lama menegang sejak dia bersentuhan dengan dadaku. Cepat-cepat aku lepaskan, dan wajahnya mendongak semula menatap wajahku yang betul-betul dekat dengan muka dia. Aku yang bersandar di birai katil tertolak ke belakang akibat ditindih badannya yang besar. Pinggangku yang ramping dipegang kemas oleh tangannya lalu dia mengucup bibirku.
Aku betul-betul terkejut dengan tindakkannya itu. Seumur hidup aku inilah pertama kali dicium oleh lelaki. Tanpa aku sedari, aku menendang perutya. Dia tertolak ke belakang, dan kesempatan inilah yang aku gunakan untuk melarikan diri. Aku tak sanggup menyerahkan tubuhku kepada lelaki yang bukan milikku. Lagipun, bukan kah aku memang membenci dia?
Pintu yang terbuka memudahkan aku melarikan diri dari cengkaman bapa tiriku. Entah bilik mana yang kumasuk pun, aku sudah tak ingat. Uncle Rafie mengejar ku ke bilik yang aku masuk. Pintu bilik sudah ku kunci. Air mata bergenang di kelopak mataku. Aku ketakutan bila pintu bilik diketuk berkali-kali. Aku mendiamkan diri di atas katil. Tiba-tiba, pintu itu terbuka. Uncle Rafie memeluk tubuhnya sambil merenungku yang ketakutan. Aku bangkit semula bila dia cuba mendekati aku. Macam mana aku nak lepaskan diri dari dia?
“Kalau Sue nak lari pun.. Takkan lari ke bilik uncle dan Mama?” soalnya sambil tersenyum. Aku baru perasan yang bilik ini adalah bilik Mama dan uncle.
“Please uncle.. Jangan buat Sue macam ni..” aku mula menangis.
Dia mula bergerak ke arah ku, sedang aku cuba menjauhkan diri darinya. Bila dia semakin jauh dari pintu bilik cepat2 aku cuba keluar dari bilik itu. Tapi, kali ni tubuhku cepat disambar oleh ayah tiriku. Aku meronta-ronta minta dilepaskan. Pelukkan nya erat, agar ku tak terlepas seperti tadi. Dengan mudah dia mengendong badanku. Aku semakin liar cuba untuk melepaskan diri. Baju tidur ku terkoyak tanpa ku sedari. payudara kiriku terkeluar dari baju tidurku yang nipis, sedangkan tangan kasar ayah tiriku tersentuh putingku yang tiba-tiba menjadi kejang.
Badanku dihumban ke atas katil Mama dan uncle Rafie. Aku cuba menutup payudara kiriku yang jelas memuncak, teransang dengan sentuhan ayah tiriku itu. Uncle Rafie membuka baju pijamanya. Di hadapan ku kini, tubuh sasa seorang lelaki yang bernama Rafie.
Dia cuba menindih tubuhku yang dua kali ganda kecil darinya. Aku meronta-ronta bila baju tidurku direntap rakus.
“Uncle.. Jangan..” rayuku, namun tidak diendahkannya.
Tubuhku digomol semahu-mahunya. Terasa satu benda panjang menyucuk di celah pehaku yang kebasahan. Aku sudah tak sanggup menghadapi sitiasi itu lagi. Katil tempat tidur Mama ku dan ayah tiriku kini menjadi medan peperangan kami. Bibirku dikucup rakus. Tangannya memegang erat tanganku yang meronta-ronta minta dilepaskan.
Lidahnya cuba membolosi mulutku yang terbuka sedikit. Dijolok2 nya lidahnya dengan melagakan lidahku membuatkan aku kegelian sekejap. Permainan lidah uncle Rafie membuatkan aku semakin layu dalam pelukkannya. Penolakkanku bertukar kepada penerimaan. Aku memegang pinggangnya sambil cuba mengulum lidahnya bagi membalas serangannya terhadap lidah ku. Kami bermain-main lidah hampir lima minit. Ternyata unce Rafie hebat ketika di ranjang. Dari mulut, dia menjalarkan lidahnya ke leherku.
“Aaarhh..” aku mendesis kesedapan.
Dicium nya leherku bertalu-talu membuatkan aku kegelian dalam keenakkan sambil mendongak kepalaku bagi memudahkan dia memainkan peranannya. Leher ku seakan dijerut oleh tali bila dia mengulum kuat isi kulitku pada leher. Mungkin ini lah yang selalu orang panggil “love bite”. Aku mengerang kesedapan yang amat sangat. Kucupan hangat dari bibir nya memberi satu kepuasan yang tak terhingga. Ketika dia mula menjalarkan mulut nya ke dadaku, aku mula rebah perlahan lahan. Badanku yang tadi meronta-rota inta dilepaskan, kini aku terbaring lemah.
Aku rasa macam ada cecair yang keluar dari kemaluanku. Aku berada di celahan kaki Uncle rafie yang sedang berlutut. Dia memandang ku. Aku dapat rasakan.. Dia seorang romantik org nya. Dia menghadiahkan ciuman pada dahiku dengan penuh kasih sayang. Rambut depanku diselak ke tepi sambil mengusap lembut pipiku. Aku usap lembut dadanya yang berbulu nipis itu. Agak kebasahan dek peluh walaupun bilik Mama berhawa dingin. Dia cuba merapatkan badannya ke badanku, dan aku rasa tertindih dek kerana badannya yang sasa dan besar itu. Ciuman di jalarkan ke pangkal dadaku yang separuh terselak.
“Hemm.. Puting Sue sudah menegang..” katanya bila dia menyentuh buah dadaku yang melonjak naik bila tersentuh tapak tangan uncle Rafie.
Aku menggeliat bersama erangan berbaur nikmat itu. Tak tahan dengan erangan aku itu, uncle Rafie terus menjilat putingku hinggakan kebasahan buah dadaku. Aku memegang erat besi katil sambil kepalaku bergoyang kanan dan kiri. Eranganku bertambah bila dia cuba menggigit putingku. Rambutnya kuramas kuat sambil menekan-nekan kepalanya pada buah dadaku yang pejal dan tegang itu.
“Ooohh.. So good..!! Eeerrmmpphh.. Please uncle..” rayuku meminta agar dia meneruskan gigitannya itu. Pengalaman pertama dijilat dan digigit pada putingku menjadikan aku tak keruan dibuatnya.
“So.. Please make me feel so good Rafiee..!!” jeritku bila dia mengentel-gentel putingku dan meramas-ramas buah dadaku yang bagaikan buah betik itu.
Aku kelemasan dan lemah longlai diperlakukan begini buat pertama kalinya seumur hidup aku. Tanganku terkulai layu. Uncle Rafie pegang tanganku dan meletakkan kedua-dua tanganku ke atas bagi memudahkan dia menanggalkan baju tidurku. Aku hanya menurut saja keinginan lelaki itu.
Bila tali baju tidurku direntap sekali, maka terlerailah baju tidur ku dari tubuhku yang selama ini aku tatang bagai minyak yang penuh. Entah kemana dia melontar baju tidur aku pun, aku tak pasti. Kini aku menjadi perhatian matanya yang agak terkejut dengan rupa buah dadaku. Diramasnya perlahan-lahan, sambil membuat pusaran pada buah dadaku yang melentik ke atas. Bila dia memusarkan usapan ada buah dadaku, aku meronta-ronta kesedapan sambil meracau-racau tak sedarkan diri akibat terlalu nikmat. Aku agak, pantiku sudah tak dapat menampung kebasahan yang membanjiri celah kangkangku. Malu pun ada bila lutut uncle Rafie tersentuh pehaku yang sudah basah dek air nikmatku.
Uncle Rafie mula menjilat putingku kiriku dengan hujung lidahnya. Aku tergerak ke atas sambil mengeliat sehabis-habisan. Kepuasannya hanya aku dan dia yang mengerti. Buah dada sebelah kanan ku diramas-ramas sambil mengentel-gentel putingku. Batangnya terasa tercucuk-cucuk pada celahan pehaku.
“Uncle.. Uuuhh!! Noo.. Uncle.. Eeerrmmss.. Hhhaa..” aku memanggil-manggil nya diiringi dengan erangan yang mengasyikkan. Aku mula terasa kesemua air nikmatku seakan-akan menghambur keluar dari lubang cipapku yang berbalut panti itu. Uncle Rafie melepaskan buah dada kananku lalu merayap ke taman laranganku. Usapan lembut menyentuh cipapku kemudian dia merasa di lurah cipapu yang banjir teruk.
“Hmm.. Tat”s mean, u already climax,” bisik uncle Rafie.
Dalam sedar tak sedar akibat menghamburkan air nikmat tadi, aku bertanya.
“Climax tu apa Uncle?” tanyaku kebodohan. Uncle Rafie mencium bibirku.
“Tandanya.. Sue sudah mengalami puncak nikmat hubungan kita ni.. Bila rasa macam sudah terkeluar, bagi tahu lah kat Uncle yang Sue sudah cumming atau climax..” ajar uncle Rafie sambil meraba-raba cipapku.
Antara dengar tak dengar aku angguk jer.. Nikmat yang dberikan oleh uncle Rafie kepadaku malam ini membuatkan aku khayal sekejap. Kemudian, aku dapat rasakan pehaku dikuak perlahan-lahan oleh uncle Rafie. Sedikit demi sedikit aku terkangkang luas yang mana memberi kemudahan pada uncle Rafie untuk becelapak di tengah. Malu dengan renungan nya, aku merapatkan kembali pehaku.
“Kenapa ni..? don’t do this to me..” pujuk Uncle Rafie sambil menguak kembali pehaku seluas yang mungkin. Dirapat kepalanya ke arah celah kangkangku.
Dia menjilat-jilat cipapku yang masih berbalut panties pink. Lidahnya menjolok-jolok lurah cipapku.
“Usshh aarrgghh..” erangku sambil tanganku mulai meramas buah dadaku sendiri dan sebelah lagi mencapai kepala uncle Rafie. Dia mulai menarik seluar dalamku sambil terus mengucup ari ari kepunyaanku.
Dan bila mana terbuka saja panties maka terserlahlah cipapku yang nampak timbul tembam dengan bulu yang sedikit sekitar cipapku. Aku lihat uncle Rafie tersenyum melihat keindahan lurah cipapku yang kebasahan. Tanpa melengahkan masa, dia terus membenamkan muka nya kecelah kelangkangku dan mulai menjilat biji kelentitku.
“Argghh ishhs sisshh uuoohh..” aku mengerang lagi serentak dengan mengangkat punggungku. Terasa air ku bertambah banyak yang keluar sehingga seluruh mulut dan hidung uncle Rafie telah cukup basah.
“Hmm.. Taste really good..” katanya sambil menjilat-jilat baki lendir ku yang melekat di tepi bibirnya. Agaknya, bau airku menyegarkan uncle Rafie serta menyelerakan membuat dia tambah kuat ingin menjilat cipapku. Ini lah pertama kali seumur hidupku cipapku di jilat oleh seorang lelaki dan aku tak menyangka lelaki yang pertama medapat tubuhku ialah ayah tiriku sendiri..
Dia teruskan jilatannya sambil tangannya terus meramas tetekku yang asyik berlaga antara satu sama lain bila badanku menggigil kenikmatan setiap kali biji kelentitku di hisap dan disedut berkali-kali. Nikmat tak terhingga.. Aku puas dengan layanan istimewa uncle Rafie. Dari perasaan benci, timbul perasaan sayang kepada lelaki yang 14 tahun tua dari aku.
Akhirnya..
“Aaabbngg unncllee.. Aaarrgghh..” serentak itu aku mengepit kepalanya dengan kuat dan tangan ku menekan-nekan kepala nya kuat ke cipapku sehingga aku rasakan hidungnya terbenam dalam lubang cipapku membuat uncle Rafie agak sukar bernafas, tanganku sebelah lagi memegang tangan nya yang meramas buah dadaku dan menekan dengan kuat disitu.
Aku dapat merasakan air hangat seakan-akan melimpah keluar dari lubang cipapku. Lama aku mengepit uncle rafie sehingga aku mengangkat tinggi punggungku. Tetiba aku menjatuh punggung ku dan membuka kelangkangku semula.. Sempatlah uncle Rafie bernafas seketika namun belum sempat dia menarik nafas sekali lagi aku terkepit dan punggungku terangkat tinggi dan menjerit..
“Uuunnccllee!! Help mee!!”
Setelah beberapa saat baru aku menjatuhkan punggungku dan melepaskan kepala uncle Rafie dari sepitan pehaku. Satu keluhan berat keluar dari mulutku “hhaarrhh”. Air nikmatku mengalir lagi dari lubang cipapku. Aku klimaks kali kedua. Aku terkulai layu. Uncle Rafie memelukku unuk mententeramkan perasaan ku yang sudah keletihan. Tak sanggup rasanya untuk meneruskan perjuangan yang entah bila akan selesai. Aku mencium lehernya dan meraba-raba punggungnya yang pejal.
“I love you..” bisiknya padaku. Aku tersentuh dengan ucapan nya itu. Ku usap belakangnya lalu kubisikkan ke telinganya.
“I love you too..” tanpa kusedar aku mengaku yang aku memang menyintainya sejak mula dia sah menjadi suami Mamaku. Rambutku yang serabut diusap penuh kasih sayang.
Dalam itu uncle Rafie menindih tubuhku, kedua lututku dibengkukkan ke atas dan uncle Rafie berada ditengah-tengahnya, taman milikku ternganga menghadap uncle Rafie yang mengacu batangnya ke arah lubang cipapku.
Aku yang tiba-tiba tersedar kehendak sebenar uncle Rafie mula merayu minta jangan dimasukkan batangnya yang panjang 7 inci itu ke dalam lubang cipapku. Aku masih belum sedia menyerahkan mahkotaku kepada lelaki yang bergelar bapa tiriku. Aku takut aku benih uncle Rafie dan aku akan bercambah dalam rahimku yang subur. Kalau itu terjadi, macam mana aku nak terangkan pada Mama? Sanggupkah dia menerima yang suaminya mempunyai anak bersama anak gadisnya sendiri? Aku mula menangis merayu pada uncle Rafie. Perlahan, uncle Rafie merangkak ke atasku dan mengucup pangkal dadaku yang putih melepak.
“Oohh.. Uncle.. No.. Please..” aku menangis di hadapannya. Jelas sekali aku dalam ketakutan dengan tindakkan yang aku lakukan ini. Uncle Rafie mengesat air mata yang mengalir di pipiku. Aku tahu dia tak akan memaksaku melakukan perkara yang aku tak suka.
“Why Sue? Tadi Sue kelihatan bahagia bersama abang. Kenapa menolak permintaan uncle? Please.. Uncle perlukan Sue untuk melengkapkan saat bahagia kita ni, “pujuk uncle Rafie sambil membelai pipiku. Pujukkan uncle Rafie membuatkan aku terleka.
“Sue takut.. Uncle suami Mama.. Kalau benih uncle tersemai dalam rahim Sue.. Macam mana sue nanti?” tanyaku tersesak-esak.
Sebenarnya aku memang ingin merasai kenikmatan bila batang uncle Rafie masuk ke dalam lubangku dan kami mencapai klimaks bersama. Tapi, aku tak cukup yakin dengan tindakkan ku meniduri uncle Rafie.
“Then.. Uncle akan bertanggung jawab. Mama sue tak kan tahu perkara ini.. Abang akan carikan ikhtiar untuk sue. Uncle akan beri nama abang kepada anak kita nanti..” pujuk uncle Rafie. Aku yang termakan pujuk rayunya mengangguk dalam terpaksa. Uncle Rafie kemudiannya merangkak menuruni celah kangkangku yang terbuka luas.
Taman larangan ku ternganga menadah batang yang mengacu ke arahnya, uncle Rafie sengaja menggesel kepala batangnya yang berkilat itu ke arah celah yang terbuka supaya kepala tersebut bertambah licin akibat cecair yang melilih dari rongga ku yang keghairahan, geselan tersebut menimbulkan rasa semakin sedap buat ku. Erangan kuat terkeluar dari mulutku. Uncle Rafie tidak gelojoh untuk menghunuskan senjatanya ke dalam alat sulit ku. Aku mula hilang sabar untuk menikmati nikmat bila dia cuba melengah-lengahkan tujahan berbisa batangnya itu.
“Unncllee.. Pleasee.. Hurryy.. Let it come in my pussyy..” rayuku tanpa sedar meminta bapa tiriku sendiri segerakan menyetubuhinya.
“Come down honey.. We play our game slowly and smooth.. ” bisik uncle Rafie ditelinga ku dengan nada yang berahi.
“Hold on Sue.. Abang nak masukkan” bisik uncle Rafie sambil menggomol payudaraku.
Tanpa lengah-lengah lagi aku menggemgam alat kelakiannya dengan mengarahkan kelubukku yang telah sedia menanti, dengan perlahan uncle Rafie menekan senjatanya ke dalam. Lantas bibir ku dikulumnya serentak buah dadaku diramas diikuti menambah tekanan ke arah lubang yang sempit. Uncle Rafie ketika itu berkerut dahinya bila dia dapat merasakan kehangatan lubuk yang telah sebahagian ditembusi senjatanya walaupun sempit tetapi dapat ditembusi kerana ruang tersebut berlendir dan bengkak, uncle Rafie cuba menambah tusukan, sesuatu telah ditembusi membuatkan aku mengaduh.
“Aduh.. Sakit.. Uncle.. Please.. You hurt me..” lantas aku menolak tubuh uncle Rafie yang menindihku serta merapatkan peha agar tidak ditikam lagi.
“Please open it.. Honey.. You will not feel hurt anymore..” rengek uncle Rafie membujukku.
“Sakit uncle..” balas ku yang sudah tidak dapat menikmati keenakan dibelai lelaki sebagaimana tadi.
Pedih celah kelengkangku direjah oleh senjata bapa tiriku masih dirasainya tapi aku cuba juga membukakan kelengkangku untuk uncle Rafie menambah benamannya ke dalam lubukku walaupn kesakitan dirasai akibat rayuan dan pujukan uncle Rafie.
Kulihat uncle Rafie begitu bersemangat tapi berhati-hati menghunus senjatanya supaya aku tidak terlalu sakit. Dia melakukan aktiviti menyorong tarik perlahan cuma setakat separuh sahaja, sementara itu punggung aku diramasnya manakala kedua buah dadaku menjadi uliannya, mulut ku dikucupnya membuatkan aku bagaikan tak bernafas membiarkan diriku digomol dan dipaku oleh uncle Rafie. Uncle Rafie merasa terlalu nikmat walaupun senjatanya tidak sepenuh meneroka lubang kemaluan anak tirinya ini, nafsu membuak-buak. Aku tidak merasa nikmat sebalik menahan kepedihan celah kelangkang yang dicucuk, walaupun uncle Rafie begitu lancar mencucuk kelangkangku.
Daripada merasa sakit, aku kembali ke keadaan normal orang bersetubuh. Kenikmatan yang dirasai akibat tujahan batang uncle Rafie yang panjangnya 7 inci itu membuatkan aku hilang pedoman, hilang kewarasan ku selama ini dan juga aku lupa yang kini aku sedang bermadu kasih dengan bapa tiriku sendiri. Farajku terasa sengal bila batang uncle Rafie ku kemut dengan rakus, aku harap uncle Rafie faham yang aku tak ingin batangnya dicabut keluar waktu itu.
Mungkin menyedari aku masih berupaya mengemut batang nya, uncle Rafie kembang-kembangkan kelopak cendawannya agar batangnya itu membengkak dalam farajku. Aku menahan kesedapan yang diterima dari uncle Rafie. Aku pejam mata kuat-kuat sambil badanku menggigil-gigil bila kelopak cendawan uncle Rafie mengembang dan mengucup dalam farajku. Aku kegelian. Bahuku dipegang kuat oleh uncle Rafie, cuba menahan aku daripada terus menggigil yang menyebabkan dia hilang rentak. Tapi, aku tak peduli, apa yang kurasakan ini lebih membuatkan aku lebih bertenaga untuk melawan pegangannya yang memang kuat itu.
Perbuatan uncle Rafie itu itu membuatkan faraj ku kian bertambah kuat kuncupannya. Dan kemutan itu semakin kerap dan berulang laju. Kini aku dapat merasa yang uncle Rafie mengeluh kesedapan bila batangnya ku kemut kuat-kuat. Aku takkan benarkan ia tercabut dari tubuhku. Aku dapat melihat wajah hensem uncle Rafie berkerut menahan nikmat yang aku berikan padanya. Kadang-kadang, dia mengetap bibirnya. Akhirnya tubuhnya turut menggigil penuh nafsu sepertiku tadi. Aku sempat tersenyum melihat uncle Rafie kian lemah dengan perbuatan aku mengemut batangnya. Kemudian aku menutup mataku. Kami mengayuh dengan penuh bertenaga. Aku peluk dpinggangnya dan aku menggerakkan tubuh kami atas bawah agar batangnya tak lari dariku. Nafasku semakin cemas. Tapi, orang berpengalaman seperti uncle Rafie membuatkan aku kagum dengan sikapnya yang lebih matang dalam menangani situasiku kini. Lalu, biji kelentitku digentel dengan laju dalam keadaan batangnya masih terendam kuat dan padat dalam lubang farajku yang kian rakus kemutannya.
Tak semena-mena kemudian aku melonjak sedikit. Nafasku terhenti helaan. Kemutku menyepit. Aklu dapat rasa basahnya batangnya uncle Rafie di dalam lubangku. Aku mengetap bibirku. Dahiku berkerut merasakan kemuncak berahi yang amat ladat. Lama.. Hampir tiga empat minit, mencecah lima minit. Dan sudahnya, gelinjatku tenang semula. Dadaku mulai berombak semula. Nafasku terhela lesu. Dan bibirku tak diketap lagi tapi aku ingin membicarakan sesuatu dengan uncle Rafie. Farajku berdenyut perlahan dan basah. Perlahan-lahan aku membuka kelopak mataku dengan perasaan malu. Tadi aku menolak, sekarang lain yang jadinya.
“Got it.. Honey?” Tanya uncle Rafie.
“Yes honey.. I got it.. Ooohh..!! I”m feel so horny..” balasku dengan suaraku yang serak akibat terlalu lama menjerit kesedapan. Kakiku terdampar luas menguak selepas tadinya sewaktu mencapai tahap berahi, ianya terkancing rapat.
Tiba-tiba uncle Rafie mendakapku erat dan dalam keadaan batangnya masih terbenam rapat dalam faraj ku, dia berpaling posisi dengan susah payah sehinggakan akhirnya, kini uncle Rafie pula berada terlentang di bawah dan aku duduk di atas. Posisi itu membuatkan batang uncle Rafie makin terasa menyucuk dan menyenak di dalam farajku sehingga menganjak pintu rahimku yang berbonggol pejal.
Tiba-tiba aku rasa begitu malu sekali ketika itu kerana bapa tiriku dapat melihat buah dadaku yang subur gebu, perutku yang slim, pinggangku yang ramping, dan semak halus di bawah perutku yang kini menelan sepenuhnya tongkol keras batang bapa tiriku ini. Aku sentuh perut uncle Rafie yang berotot pejal itu. Aku usap dengan rahimku masih bersatu dengan batang uncle Rafie yang tajam dan keras itu. Uncle Rafie merenungku dalam. Aku tahu dia begitu kagum dengan keindahan tubuhku yang kini menghadapnya yang sedang berbaring.
“How do you feel rite now? If you really want to give up.. Terserah lah.. Uncle tak ingin memaksa Sue..” katanya perlahan.
Kami bagaikan pasangan suami isteri yang bahagia. Memang aku amat bahagia sekarang ni. Uncle Rafie memenuhinya dengan perasaan yang tulus ikhlas.
“Kalau Sue tak suka, terserah pada Sue.. Uncle tahu Sue memang inginkan perhatian daripada uncle selama ini. Cuma uncle tak berkesempatan bersama dengan Sue.. Kalau Sue tak suka, uncle tak layak menghalang kehendak Sue sebab uncle sudah berada di bawah..” Uncle Rafie sengaja mahu menguji emosiku ketika ini.
Dia tahu yang aku mula menerima keindahan yang kami kecapai tadi. Mungkin dia inginkan kepastian samada ingin meneruskan lagi atau berundur dari medan perang ini. Ku lihat, uncle Rafie mendepangkan tangannya dan meluruskan kakinya sambil merenung tepat ke mata ayu ku.
Dia terus meneran mengembangkan kelopak cendawannya supaya meregang memadatkan ruang dalaman faraj ku supaya aku terus merasakan tekanan yang memberangsangkan. Perlahan-lahan aku mengangkat pinggulnya melepaskan batang pelir yang ditelan oleh farajku. Kelihatan licin kulit batang uncle Rafie itu diselaputi benih ku tadi. Keruh dan lendir. dat yang menikmatkan. Dan aku benar-benar terasa kecundang sebab terpaksa juga aku melepaskan batang Uncle Rafie itu dalam keadaan yang begitu berat melepaskan kepala cendawan bapa tirku yang kejang membesar itu. PLOP! Terlepas dari farajku dan aku terus berbaring meniarap dengan kepala terteleng ke arah yang bertentangan dari bapa tirku ini.
Uncle Rafie tersenyum. Aku nekad untuk mengharungi malam ini bersamanya. Melihat aku berbaring disebelahnya, uncle Rafie dapat mengagak yang aku telah mengambil keputusan yang nekad berhubung hubungan kami berdua. Aku ingin meneruskan perjuangan kami yang belum selesai. Diambilnya minyak baby oil Johnson yang terletak di meja sebelah katil.
Lalu dituangkannya minyak itu ke pinggulku sehingga mengalir turun ke alur farajku. Kemudian digosokkannya minyak itu penuh menyelaputi pinggul ku yang keras dan pejal itu. Dan sekali sekala dia melajakkan jarinya itu ke faraj ku yang masih menginginkan tusukan tumpul batangnya yang setongkol 7 inci itu.
Perlahan-lahan dan berhati-hati dia naik merangkak memanjat ke belakang ku lalu menindih. Batang pelirnya diletakkan di alur pinggul ku yang pejal itu. Aku berdiam membiarkan. Aku ingin dia meneruskan dengan membiarkannya tanpa bantahan. Uncle Rafie gesel dari bawah ke atas. Bila pelirnya mengena celah peha ku, ianya kurasa memukul sedikit pintu dubur dan pintu faraj ku secara bergilir sebelum dilayangkan semula naik ke alur pinggul ku.
Lama juga uncle Rafie berbuat macam tu. Aku menahan kesedapan. Mataku terpejam rapat setiap kali batang pelirnya digesel atas bawah dan memukul duburku dan pintu farajku. Tanpa di suruh, aku tertonggek pinggulku kepada uncle Rafie yang menindih tubuhku. Aku tunjukkan kepadanya rekahan pintu farajku yang sudah basah diminyakkan olehnya tadi dengan baby oil Johnson tadi.
Dengan agak gelojoh, pantas uncle Rafie merendamkan kembali kepala cendawannya masuk melalui liangku yang indah lagi nikmat itu. Berdesup masuk dengan lebih mudah dari pertama kalinya. Aku pegang dengan kuat-kuat birai besi katilku. Aku memberikan tindak balas berlawanan bagi membantu uncle Rafie menelan batang nya supaya tertujah lebih jauh lagi ke dalam farajku.
Uncle Rafie sorong perlahan-lahan, kemudian tarik sedikit, kemudian sorong lagi dan tarik lagi. Pada setiap kali sorongan masuk, aku melonjak ke belakang ke arah uncle Rafie, pada masa sorongan tarik keluar, aku makin menganjak ke arahnya kerana tidak mahu batangnya terkeluar dariku
299 notes · View notes
semutmerahlagi · 3 months
Text
Tumblr media
Pak Su ku Sayang
.
Peristiwa itu masih menghantui diriku.. Aku confuse dan tak tahu kepada siapa aku harus mengadu. Sejak peristiwa itu aku sering tak dapat tidur dan sakit kepala memikirkan nya.. Ianya berlaku semasa cuti sekolah yang lalu. Aku pergi ke rumah Pak Su ku di Kuantan untuk berjumpa sepupuku Atie. Aku dan Atie adalah sebaya memang kawan baik sejak kecil. Setelah keluargaku berpindah ke Temerloh aku jarang berjumpa Atie. Apabila tiba cuti sekolah aku gunakan peluang itu untuk bertandang ke rumah Atie.
Aku dan Atie sama-sama dalam tingkatan dua. Dalam usia 14 tahun ini aku mengalami perubahan badan yang amat ketara. Malah ibuku sering menegurku bila aku tidak memakai bra dirumah. Kewanitaanku amat terserlah. Aku mula mengenakan bra 33 B. Dgn ketinggianku 160 cm dan berat badanku 43 kg, aku mampu menarik perhatian setiap lelaki yang memandangku. Biasalah anak dara sunti yang baru tengah naik, semuanya segar dan montok. Terutamanya buah dada aku ni..
Aku pun rasa malu dengan kawan-kawan sekelasku bila aku dianggap simbol seks.
Tapi Nak buat cammana bukannya aku boleh mengawal kesuburan tubuh badanku.. Aku mewarisi kecantikan rupa paras ibuku dengan kulit yang putih halus serta susuk tubuh yang montok. Ibuku saling tak tumpah seperti pembaca berita TV tu.. Aku ni lain sikit. Ada iras-iras saja. Berbalik kepada cerita aku tadi, bila aku tiba kat rumah Atie lebih kurang pukul 10 pagi.. Pak Su ada kat rumah kerana hari tu Hari Sabtu. Pak Su bagitau Maksu dan Atie pegi ke bandar Kuantan shopping katanya. Pak Su suruh aku masuk dan tunggu dalam rumah manakala dia ada kat laman tengah basuh kereta. Aku kata takpalah baik aku duduk kat laman boleh bual-bual dengan Pak Su.
Pak Su masa tu hanya mengenakan seluar pendek tak berbaju.. Nampakla bulu dada dia dan bulu kat bawah pusat dia. Aku memang minat lelaki berbulu dada seperti hero hindustan tu.. Naik syok pula aku tengok badan Pak Su aku ni.. Orangnya tinggi lampai.. Tak kurus tak gemuk.. Ada lebih kurang badan pelakon terkenal badan dia.. Nampak tegap juga..
Umur baru 35. Habis badan Pak Su aku aku tengok dari dada, perut, peha, betis, belakang.. Asyik betul aku sampai bila Pak Su tegur pun aku tak dengar.. Malu juga aku bila dia sedar aku asyik perhatikan dia. Dia kata.
“Wanie berangan kat pakwe ke..”
Aku tersipu-sipu malu.. Aku ni tengah dara sunti.. Keinginan pada lelaki sudah mula tumbuh selari dengan tumbuhnya bulu-bulu halus disekitar bibir cipapku.. Aku kata.
“Tak adalah Pak Su, mana Wanie ada Pak we”.
“Takkan dah besar macam ni pun tak ada pakwe”.
Aku bertambah malu bila Pak Su kata aku ni dah besar.. Mesti dia imply kat buah dada aku ni.. Yelah badan aku bukannya besar sangat.. Figure aku cuma 33-23-33. Cuma bra aku ajelah dan saiz B cup.. Agak besarlah bagi gadis seusia ku ni.. Atie baru pakai saiz 32A. Aku masa tu pakai kemeja ketat pendek dengan seluar jeans. Memang nampak terbonjol juga dada aku ni.. Aku memang suka pakai macam tu.. Biar budak lelaki terliur tengok aku.. Nak dijadikan cerita, Pak Su tiba-tiba ajak aku masuk dalam rumah kerana dia Nak tunjukkan sesuatu pada aku. Aku ikut saja.. Aku tidak mengesyaki apa-apa bila dia bawa aku masuk bilik dia. Bila dia kata dia Nak cium aku.. Aku terkejut dan terpinga-pinga..
Zass.. Satu ciuman hinggap kat pipi aku.. Kemudian dia peluk aku.. Aku bagaikan terpukau dan membiarkan dia memelukku. Semasa dia memelukku aku merasa benda keras tertancak katperut aku ni.. Memang sah la batang Pak Su aku ni dah keras dan tegang.. Aku mula takut bila terbayang kes kes rogol yang aku baca kat paper.. Aku mula cuba membebaskan diri aku dari pelukan Pak Su. Kemudian membisikkan ke telinga ku.. Dia kata ‘Jangan takut Pak Su cuma Nak cium Wanie aje.. Pelukannya makin erat.. Aku mula lemas dalam rangkulannya. Ciumannya mula mengganas.. Dari pipi ke mulut, leher dan dada.. Pendek kata habisla aku dicumbuinya. Kemeja aku dibuka dan tinggallah dadaku berbalut bra saja.. Buah dada aku yang baru Nak membesar ni terus diramas-ramas dari luar bra..
Aku mula asyik dan seronok.. Tak pernah aku diperlakukan begitu.. Terasa sedap dan mengasyikkan. Aku mula merengek-rengek kegelian bila lidah Pak Su mula menjilat-jilat buah dadaku.. Aku sendiri tak sedar bila bra ditanggalkan kerana aku pejam mata sepanjang dicumbui oleh Pak Su.. Aku sedar aku dah tak pakai bra bila terasa puting buah dadaku dihisap dan dijilat.. Ketika itu aku dah tak boleh fikir secara rasional.. Cipap aku mula berair.. Daripada dada ciuman Pak Su turun ke perut dan pusat aku dijilat.. Aku bertambah geli.. Aku cipapku semakin banyak keluar.. Bila Pak Su menaggalkan seluar jeans aku, aku bagaikan menyerah sahaja.. Dah dapat dapat mengawal nafsu aku ni.. Lepastu habisla cipapku diterokai..
Habis basah lencun cipap aku kena jilat kat Pak Su aku. Ditambah pula dengan air aku tak henti-henti keluar.. Terus banjir kilat. Aku mengecapi orgasm pertama aku selepas beberapa minit kelentit aku kena jilat kat Pak Su. Aku terus mengerang-ngerang tanpa rasa malu lagi.. Pak Su terus meneroka cipap aku yang sebelum ini belum pernah diterokai mana-mana lelaki.. Jari aku pun tak pernah meneroka sejauh itu.. Habis la dijilatnya seluruh bibir kelentit aku yang selama ini asyik menggatal bila tengok lelaki. Malah punggung dan lubang dubur aku pun kena jilat kat Pak Su.. Tak senonoh betul orang tua ni. Masa tu aku rasa aku terkangkang macam katak kena pijak kat lori.
Tilam bawah punggung aku dah basah dengan air aku. Kemudian aku rasa benda keras menujah masuk ke alur cipap aku.. Aku terus pejam mata.. Aku dah tak fikir apa Nak terjadi. Walaupun masa tu aku tahu akan dijolok oleh Pak Su aku, aku biarkan saja kerana dah tak mampu Nak mengawal keadaan. Tusukan pertamanya terhalang oleh selaput dara aku.. Aku tersentak sambil mengaduh sakit tapi Pak Su tak mempedulikan aku dan terus menekan masuk.. Srett.. Aku rasa kangkangku ngilu dan benda keras terus menembus masuk ke celah kangkangku.. Aku rasa macam cipap mengembang ketahap maksima bila batang tu masuk semakin dalam. Bila Pak Su tarik batang dia aku rasa macam cipap aku melekat kat batang Pak Su. Pak Su menyorok tarik batangnya keluar masuk cipap aku..
Rasa sakit pada mula-mula tadi mula bertukar dengan rasa sedap. Aku terus menahan tusukan demi tusukan Pak Su dengan penuh nikmat. Bukan senang Nak dapat benda macam ni. Berdecap-decup bunyi cipap aku kena tikam. Lazatnya tak dapat Nak cerita. Tak lama kemudian aku rasa cairan panas memancut memenuhi liang faraj aku.. Pak Su dan pancut dam cipap aku.. Lebih kurang 2 minit Pak Su tak bergerak-gerak atas badan aku dengan batang dia terendam dalam cipap aku. Aku ingat dia dah pengsan.. Rupa-rupa dia kumpul energy semula.. Lepas tu 3 round lagi dia belasah cipap aku.. Aku sendiri pun tak tahu berapa kali aku orgasm. Ada 5-6 kali rasanya. Lebih kurang pukul 1 tengah hari baru habis.
Hampir 2 jam Pak Su memantat aku.. Habis sengal-sengal seluruh badan aku.. Cipap aku tak yah cerita la.. Rasa kembang semacam aje.. Jalan pun rasa lain aje lepas tu.. Rasa menyesal ada juga pasal aku dah tak virgin lagi. Dah kena robek kat Pak Su aku. Tapi rasa menyesal tu rasa berbaloi juga dengan nikmat yang aku kecapi. Aku tak sangka sex begitu sedap. Patutla orang Nak kahwin sangat. Bagi aku at least aku dah rasa, Nak tunggu kahwin lambat lagi, paling awal pun ayah aku bagi kahwin umur 21. Tak sanggup rasanya Nak tunggu 7 tahun lagi. Cipap aku ni asyik terkemut-kemut aje bila tengok balak hensem. Last sekali sebagai upacara penutup Pak Su suruh aku kulum batang dia.. Aku mengikut aje walaupun tak pandai aku cuba juga. Separuh aje batang Pak Su dapat aku kulum. Kira okay jugaklah untuk yang tak ada pengalaman macam aku ni.
Itulah first time aku tengok batang lelaki dewasa, selalunya aku tengok konek adik aku yang sebesar ibu jari je. Terkejut juga aku bila tengok batang Pak Su yang hampir sebesar lengan aku. Panjangnya lebih kurang 6 inci saja tapi agak besar. Kepala batangnya pun besar macam cendawan.. Suka betul aku bila tengok kepala batang Pak Su mengembang dan berkilat bila kena kulum. Masa aku kulum batang Pak Su ramas-ramas buah dada aku.. Sekali-sekali jari jahat dia korek lubang dubur aku. Pengotor betul Pak Su aku ni. Ada ka dia kata lubang dubur aku cute. Kalau kata cipap aku cute logik juga.. Pasal cipap aku belum ada banyak bulu.. Ada bulu pahat saja.. Nipis dan halus. Nampak bersih dan cute.. Lebih kurang pukul 2 barulah Mak Su dan Atie balik.. Sempatlah aku aku mandi dan berehat lepas kena kongkek kat Pak Su.
Lepas mandi aku tengok cadar bilik Pak Su berterabur macam tempat kucing beranak. Aku kemaskan sikit. Ada beberapa tompokan basah tu.. Bila aku cium ada bau macam air aku je. Tompokan darah pun ada juga. Dah sah darah dara aku. Cadar tu warna pink dan tompokan tu nampak jelas. Bila aku tanya Pak Su macam mana ni.. Dia suruh aku buka balik cadar tu dan rendam dalam besin biar MakSu basuh. Bila diaorang balik aku control aje bila depan Pak Su.. Macam tak ada apa-apa berlaku. Pak Su tersenyum aje tengok aku. Dia tahu aku tak kan bagitau sesiapa pasal upacara pecah tanah hari tu. Malam tu aku tidur awal dengan Atie dalam bilik dia. Atie pun penat katanya pasa lbanyak jalan-jalan shopping. Aku pun penat jugak kena kongkek kat Pak Su. Besoknya aku balik rumah aku kat Temerloh.
Sepanjang jalan atas bas ke Temerloh aku asyik terbayang pengalaman aku dengan Pak Su aku.. Best juga. Bila ada peluang aku akan dapatkan lagi batang Pak Su yang besar dan gemuk tu. Aku rasa aku ni silap-silap akan jadi bohsia memandangkan selera aku pada zakar lelaki amat kuat sekali. Kalau boleh aku nak setiap masa batang zakar ada dalam cipap aku. Kepada sesiapa yang berminat utk mengenaliku boleh hubungi aku. Aku hanya berminat dengan lelaki berbulu dada dan berbatang besar spt Pak Su aku.
Peristiwa ini berlaku 3 minggu yang lalu dan selepas itu aku sentiasa menginginkan lagi dan lagi tapi aku tak mempunyai peluang kerana ayah dan ibuku mengawal pergaulanku. Lelaki nak telefon aku kena marah kat ayah aku. Untuk melepaskan gian aku, aku hanya melancap sambil membayangkan pengalaman aku dengan Pak Su aku.
193 notes · View notes
paomungbeans · 2 months
Text
Was she really trustworthy?: urging you to squeeze your brain with me in this case. 
The one and only rule: To maintain a respectful environment, I expect all discussions to be constructive and healthy. Suspicion and inappropriate language are strictly prohibited. It is essential to renavigate our intentions accordingly. May Allah always guide us closer to what is right! 
The story will be delivered in Bahasa Indonesia. 
Halo. Assalamualaikum.
Saya akan mencoba memberikan POV saya, yaa, mengenai akun sedekah di lamanbiru ini. Untuk selanjutnya, saya akan menyebut akun tersebut dengan kata-kata “Ma-eum” (bahasa korea dari “hati”). Kita sebut dengan Mbak Ma-eum.
Saya memulai perjalanan saya dengan tumblr tahun 2021 (kalau nggak salah ingat) di akun @khaylillahtahzanu. Akunnya deactive sekarang. Yuk baca sampai akhir kenapa bisa deactive. Padahal saya aktif share tulisan saya dan branding writing saya disana. Buktinya, akun instagram saya dengan nama @khaylillatahzanu, masih menyimpan history tulisan itu. Kalau mau di-stalk, ada satu foto yang saya pin, captionnya berisi alasan kenapa saya deact tumblr itu. In essence, tumblr itu adalah dunianya saya dalam nulis!
Tahun 2022, Mbak Ma-eum DM saya di akun TUMBLR @khaylillahtahzanu (selanjutnya saya sebut akun K), meminta sedekah untuk adik-adik. Saya saat itu nggak gubris. Perasaan saya justru malah, “Lho, kok dia berani ya nge-DM orang asing untuk minta uang?”. Lobus frontal saya masih dikuasai akal sehat dan butuh bukti untuk dukung keputusan saya. Karena tiba-tiba di DM meminta sedekah, siapa yang nggak kaget, sih?
Tahun 2023, saya buka tumblr lagi. Saya buka lagi history DM itu. Ceritanya saya tergerak untuk sedekah. Wah, kata-kata Mbak Ma-eum tuh manis sekali dan lembut. Akhirnya saya tergerak untuk sedekah rutin (subuh) melalui dia. Semoga ini bukan riya yaa.
Selama 2023 berjalan, saya kadang gak rutin sedekah subuh ke dia juga sih. Tapi saya mulai melihat pola. Kalau saya udah berhenti transfer, dia akan nanya, apakah ada intensi saya untuk sedekah bagi adik-adik lagi. Awalnya saya risih karena “Kok sedekah tuh semacam ditagih ya?” tapi saya hilangkan perasaan itu. Salah saya. Saya nggak acknowledge perasaan saya. May Allah forgive. Tapi selanjutnya, saya mulai merasa nggak nyaman. Baca sampai akhir yaa, ketika saya akhirnya overwhelmed dengan chat dari dia setiap bulan/minggu soal pertanyaan intensi sedekah ini.
CERITA SAYA
Nah, ini dia skenario itu dimulai. Mbak Ma-eum DM saya dan meminjam uang. Iya. Meminjam uang. Ini terjadi di bulan July 2023. Beliau minta ke akun K. Karena akun K saya kan sudah deact, jadi bukti ini saya minta ke mbak @andromedanisa (untuk jelasnya kenapa aku SEMPAT kirim bukti ini ke Kak Nisa waktu itu, baca sampai akhir ya!). Jadi masih ada bukti tertinggal. Terlampir:
Tumblr media
Awalnya saya bingung juga. “Kok berani banget nih? Makin menjadi-jadi? Malah mau minjem uang? Apa sangking susahnya ya hidupnya?” Waktu itu narasinya adalah anaknya (aisha, kalau tidak salah), mau kontrol terapi tumbuh kembang. Suaminya qadarullah sakit. Waktu itu dia bersumpah bahwa dia telah malu meminjam uang kemanapun dan cara dia meminjam uang ke saya adalah cara yang dia akhirnya putuskan. Tadinya sih Mbak Ma-eum katanya malu minjem, tapi dipaksain muka tebel gitu istilahnya.
Yang menarik, disini dia menegaskan bahwa akadnya BUKANlah meminta. Melainkan pinjam. Gini narasinya more or less, “Mbak (saya maksudnya), ini akadnya saya pinjam ya. Saya akan balikin.” berkali-kali dia sebutin soal akad dalam pinjam-meminjam. Walau saya bukan orang finansial, saya paham bahwa akad yang jelas itu merupakan hal yang penting. Salah satu perintah Allah pertama kali juga kan di Surah An-Nisa ayat 29. Surah Madaniyah. Perintah pertama ke muslim at its infancy. (reference: buku Revive Your Heart by Nouman Ali Khan).
“Berarti amanah yaa. Beliau mengerti mengenai akad.” pikir saya. Sampai bulan-bulan selanjutnya pun saya tidak menagih kembali. Saya yakin dia amanah dan akan kembalikan uangnya.
Agustus 2023, saya mulai curiga dan merasa sedikit nggak nyaman. Kenapa? Karena beliau ingin meminjam uang lagi. Nominalnya 900.000. Wow. Sangat besar menurut saya. Walau yang juli 2023 lebih kecil dari itu ya, saya merasa bahwa ini sudah tidak benar. Disini perasaan saya sudah nggak nyaman, tapi saya tetep meminta pertolongan Allah buat nggak cuekin dan say indecency words ke saudara seiman saya saat dia meminta sedekah (salah satu anjuran di Quran juga kalau nggak salah inget).
“Waduh, pinjeman juli 2023 aja belum dibalikin, punya audacity banget kok ya orang ini untuk minjem lagi. 900.000 pula”. Nominal 900.000 itu yang saya ingat ya. Ya justru saya tolak meminjamkan. Saya bener-bener jadi merasa penuh tiap ada DM dari Mbak Ma-eum. Seakan-akan kok jadinya bergantung ya? Astaghfirullah.
Desember 2023, saya akhirnya kirim uang lagi (yaa lagi ada. Buat sedekah). Waktu itu narasinya bahwa ada adek Naya yang ingin paket C atau ingin berangkat les karena ujian. Untuk penjelasan narasi-narasi, saya akan ceritakan di section beda ya.
Lalu, 2024 pun datang. Saya gerah banget nih. Mulai gerah. Mbak Ma-eum kok masih punya audacity untuk chat saya minta sedekah ya? Tapi nggak ada omongan soal akad pinjem uangnya dia? Waduh, disini saya pikir udah nggak bener.
Januari 2024, saya akhirnya minta dia balikin dengan cara cicil. Sudah terlalu lama menurut saya. Juli 2023 sampai januari 2024, hitung aja deh. Dia kirim 50.000 dulu. Dia bilang mumpung uangnya belum kepake apa-apa. Oke, gapapa. 50.000 diterima (nanti section bukti mutasi rekening dan cerita dibaliknya, akan saya tulis dibawah).
Februari, Maret 2024… saya nungguin… kok nggak ada ya kabar lagi? Mbak Ma-eum masih sama. Masih setia ngirim pesan menanyakan kesediaan saya sedekah. Yang saya ingat di Februari, ada adik siapa gitu namanya, butuh sepatu. Yaudah saya gerah. Saya tanyain alamatnya buat kirim sepatu. Ya pada akhirnya ya gak saya kirim sih. Soalnya ternyata gaada sepatu yang sesuai HAHAHA.
Kemudian, saya diemin tuh.. Tapi kayaknya ada lah ya 1-2 hari saya kirim untuk transfer sedekah.
Di maret 2024 juga ada kejadian menarik. Ini dia. Tahan ya bacanya. Saya DM mbak Ma-eum untuk izin.. bahwa saya mau block dia! Kejam? Menurut saya nggak. Soalnya latar belakang keputusan saya tuh gini: 1. Saya udah capek secara hati karena ditagih sedekah terus. 2. Tidak ada itikad untuk bayar hutangnya. 3. Saya merasa takut buka tumblr karena capek liat DM dia yang menanyakan perihal sedekah terus.
Saya overwhelmed.
April 2024, saya memutuskan untuk menagih hak saya. Selain ya karena saya butuh uangnya.. Saya merasa bahwa saya harus nagih hak saya yang ini. Karena akad di awal itu meminjam. Saya gabisa mengkhlaskan gitu aja. Saya buka block tumblr saya ke dia. Eh eh, kok saya nggak bisa check profile dia ya? Apakah saya di-block juga? Ini ceritanya kepanjangan, tapi langsung intinya… saya saat itu akhirnya meminta bantuan Kak Yasir Mukhtar dan Kak Nisa. Saya jelaskan kronologinya dan meminta tolong mereka untuk bantu chat Mbak Ma-eum. Saya sertakan juga bukti Mbak Ma-eum meminjam uang ke saya. Nah, ini menjelaskan alasan yaa, kenapa Kak Nisa masih punya bukti SS diatas.
Kenapa kak yasir dan kak nisa? Ketika kamu search “rumahati” di tumblr, ada interaksi anonim nanya ke akun kak yasir serta ada interaksi antara Mbak Ma-eum dengan Kak Nisa.
Tumblr media Tumblr media
Waktu itu Kak Yasir yang respon saya, dan dia bantu up soal tagihan utang saya ini ke Mbak Ma-eum.
Alhamdulillah, saat itu, 2 April 2024. Saya harap 2 april 2024 ini diingat ya. Karena akan jadi kunci penjelasan selanjutnya. 2 april 2024 itu akhirnya kami (saya dan Mbak Ma-eum) pindah obrolan ke WA. Saya disitu bilang bahwa tolong balikin uang saya dsb. Saya ingatkan baik-baik bahwa itu akad meminjam.
EH, sebelum itu.. Tentu saya sudah tagih yaa di februari-maret 2024 itu (kalau ga salah ingat). Jawabannya? Suaminya sakit dan baru kecelakaan, sedang tinggal di rumah mertua. Jadi dia bilang untuk makan pun, mertua yang menanggung. Keadaannya tidak memungkinkan, jadi mohon maaf belum bisa menggantikan. Nggak persis sih seperti redaksi kata dia. Tapi di period tersebut, dia punya alasan untuk nggak ngirim sisa pelunasan. Semuanya kisah sedih.
Di 2 APRIL 2024 ini, saya udah menegakkan hati. Bahwa apapun alasannya, saya gak peduli. Uang saya harus balik. Kejam? Menurut saya nggak. Karena saya merasa udah gak kuat punya urusan lagi dengan Mbak Ma-eum. It’s better to cut-off someone who drains your energy. You will be in the same room with me for this one.
Akhirnya, dilunasi. Ini bukti MUTASI nya di rekening BSI saya. Dari rekening BSI dia (a.n Sri Wahyuni 7083952778) ke rekening BSI saya:
Tumblr media Tumblr media
Sebelum dilunasi 450.000 nya. Ada yang ngebuat saya curiga dengan Mbak Ma-eum ini. Dia bilang, “Iya mbak, kami lunasi ya. Kebetulan ada uang sedekah tadi.”
Saya gak bisa kasih buktinya. Itu chat yang dia kirim ke WA pribadi saya. History chatnya saya hapus. Kenapa saya hapus? Karena sebelumnya dia guilt-trip saya (well, from my side, I took that as a gaslight or guilt-trip. manipulative!). Salah saya memang... seharusnya saya berpikir jernih waktu itu... seharusnya saya tetep keep chatnya. Tapi ya gimana... sebelumnya aja udah digaslight kayak gitu :((( Sedikit FYI, beneran kaget banget. Sampe beneran kaget. Nangis. (nanti saya lampirkan konsistensi cerita saya ini. Buktinya berupa LIVE CHAT saya 2 april yg reach out ke teman-teman saya. Ada voice note juga pada tanggal 2 april itu, sepertinya mau saya up di file cloud).
Oke, baca sampai akhir ya.
Jadi setelah dia melunasi Rp450.000, saya segera hapus history chat, deact akun TUMBLR khaylillahtahzanu. Kenapa? Saya beneran trauma liat akun itu. Trauma. Saya trauma liat tulisannya yang cenderung akan meng-expose kesedihan adik-adik asuhnya, dsb. Saya pun trauma karena gaslight-nya sangat menyakiti hati saya. Terlebih itu keluar dari jari dirinya. Jari yang ia pakai untuk menulis kalimat-kalimat Allah juga di page tumblr-nya beliau.
Adapun gaslight yang dia kirimkan ke saya melalui chat adalah:
“Mba, maaf banget kalau kami belum bisa bayar. Tapi tolong Mba jangan perlakukan kami seolah2 mencuri uang. Kami tidak tahu apa yang udah menimpa Mba Ervine. Tapi seolah2 kami juga ikut andil atas apa yang menimpa Mba.”
Buktinya? Memang tidak ada bukti chat dia ke saya. Karena history chat WA dia ke saya telah saya hapus. Saya sedih sampai ga sudi lagi untuk liat chatnya, makanya saya hapus (iya saya tau waktu itu langkah saya beneran nggak tepat untuk hapus history chat). Tapi waktu itu saya LIVE CHAT soal penagihan utang ini ke grup yang berisi kakak-kakak saya. Tanggal 2 april 2024. Harap dilihat time-stampnya ya!
Tumblr media
Jam 15.33 itu beneran saya nge-copy langsung dari chat Mbak Ma-eum ke grup. Saya gemeteran. Sangat gemeteran. Sangat-sangat gemeteran. Sampai saya ketik ini, saya masih inget perasaan saya kala itu. Lalu, jam 15.36, dia kirimkan pelunasan 450.000.
Bersambung. Pasti masih banyak pertanyaan mengenai kebenaran cerita saya. Saya akan coba jelaskan di section tulisan terpisah. Yang berisi LIVE CHAT saya dan VOICE NOTE saya ke teman dan kakak-kakak kenalan saya. Saya waktu itu beneran sangat shock, jadi meminta banyak orang untuk mewaraskan diri saya.
Jadi, menurut teman-teman, adab sedekah (yang memberikan ataupun pihak yang diamanahi sedekah) dan meminjam uang itu sebaiknya seperti apa?
58 notes · View notes
mylancap1 · 10 months
Text
CELEB'S WIFE DARKSIDE: TASHA (Part I)
TASHA
Sebagai fapper tegar, tentu la aku ada taste & preferences tersendiri. Antara taste yang aku sangat susah nak move on... isteri orang atau lagi best disebut hot wifey. Dulu masa aku mula-mula fapping, aku susah nak brain kenapa kawan aku boleh turn on dengan orang yang dah kena lenjan berkali-kali oleh partner dia. Tapi bila ada beberapa peristiwa melibatkan isteri orang ni, aku boleh letakkan 100% keyakinan isteri orang berkali ganda mengghairahkan dari semua sudut.
Aku nak reveal dulu beberapa hot wifey yang aku layan. Kali ni aku share wife selebriti. Menarik benda ni sebab sebagai wife selebriti tentu tak lepas dari daya tarikan public. So yeahhh, perkenalkan Tasha isteri kepada penyanyi.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Tasha bagi aku sangat underrated. Kawan-kawan aku even tak pernah kenal siapa dia. Tapi bagi aku, Tasha ada daya penarik tersendiri. Muka dia memang bagi aku tak sangat menaikkan nafsu. Muka jenis plain. Tapi kalau aku tengok body dia, fuhhh dia memang ada pakej hot wifey. Body bini orang tak perlu perfect. Chubby, montok, sedap ditampar-tampar. Pakej ni masa dia anak dara lagi dah ada. Lagi satu, perwatakan Tasha ni agak bitchy. Dia bawa karakter macam ala cikaro sikit, suka ride motor, sport, etc. Benda macam ni buatkan kita tau sexual level dia macam mana. Dia jenis yang akan biarkan partner dominate dia kaw kaw. Tasha tak kisah kalau partner dia cuckold atau gangbang dengan cara paling extreme. Outfit dia pun menunjukkan dia suka macam tu. Animal prints antara favourite Tasha pakai. Nampak sangat slutty bila dia pakai leapord atau zebra print. Tapi Tasha masih cover jugak aura sexual dia. Dia cuma tunjuk kepada sapa yang berminat. Aku personally cuma follow dia masa Tasha anak dara. Belum sampai tahap maximum turn on.
Tumblr media
Bila Tasha dah married, ni la turning point sebenar. Anak dara transform to hot wifey. Masa dia pakai dress kawin pun, aku dah nampak bayangan tu. Muka dia dah nampak aura sex. Walaupun boobs dia tak terlalu besar, Tasha ada asset utama iaitu bontot. Bontot Tasha memang power. Memang gedabak besar. Dekat sini semua benda boleh try. Macam-macam skills boleh cuba.
Tumblr media Tumblr media
Tasha dah jadi makin slut. Tudung dah on off. Rambut panjang dia memang antara yang aku turn on. Masa doggy atau Tasha ride dekat atas, boleh bayangkan dia layan rambut panjang dia mengurai sampai la dia rasa tak selesa terus dia ikat ke atas. Masa nak doggy balik, aku akan buka balik ikatan sanggul tu dan pull her hair. Doggy sambil pull the hair memang nikmat yang maximum.
Tumblr media Tumblr media Tumblr media
Bila semua bitchy yang ada dalam diri keluar lepas married, Tasha rasa selesa untuk show off dekat public. Lepas kawin kejap je tak sampai berapa bulan, sperm dah lekat sampai la Tasha preggy. Hari hari fucking mesti la lekat. Cuma dalam keadaan make love yang kinky dan extreme macam gang bang & threesome, sperm sapa yang lekat tu menjadi persoalan.
Tumblr media
Disebabkan circle Tasha yang ramai wife selebriti jugak menjadikan sex macam gangbang & orgy jadi pilihan. Memang sebenarnya lenjan isteri sendiri belum sampai level ultimate. Sampai la berjaya fucking isteri member & skandal dengan mana-mana hotwife. Tu puncak tertinggi make love.
Gangbang, cuckold, swinging, orgy, soft & full swapping memang jadi kegilaan dorang. Mereka akan berada dalam tempat yang best dan habis habisan lenjan. Mula-mula fucking wife sendiri lepas tu beralih kepada yang lain. Mish lepas tu doggy lepas tu wife yang ride dan paling gila dorang boleh sampai tahap double & triple anal. Damnnn. Fucking hot. Position pulak boleh maximum level tahap standing position & pile driver. Berdas-das sperm akan mencurah masuk ke dalam pussy. Arghhhh...
Sampai la semua bunting. Cuma tak tau sperm siapa. Bila Tasha preggy, ni la kemuncak aku turn on. Memang muka dia aku tak turn on sangat. Tapi bentuk body dia especially bila dia preggy boleh buat dick aku mencanak 100% tak turun-turun sampai berjam-jam. Tetek dia yang medium size akan membengkak dan paling best bontot dia tu omg aku paling tak tahan sial. Perfect butt for hotwife. Besar, pejal, lentik. Memang anal sex jadi pilihan kalau fucking Tasha. Apa lagi masa dia tengah preggy. Arghhhhh...
RATING
Face 4/10
Aku terpaksa jujur. Aku tak suka muka Tasha. Apa lagi kalau dia make up. Nampak fake. Tapi tak la sampai aku turn off. Masih berjaya buat aku terangsang. Cuma belum sampai level aku akan cum teruk dekat muka dia.
Boobs 6/10
Boobs dia medium size yang menghampiri besar. Cuma to be honest, boobs dia tak sepadan sangat dengan body dia yang chubby. Patut lagi busty. Saggy sikit tak apa. Sebab dia akan jadi hot MILF nanti. Tapi aku masih turn on tengok boobs dia especially kalau show off dengan pakai baju ketat.
Butt 10/10
Kelebihan Tasha. Bontot dia sangat padu. Besar, lebar, lentik. Semua ada dalam pakej bontot dia. Memang stok untuk doggy habis habisan dan anal sex. Bukan senang mahu cari butt macam Tasha.
Body Cutting 6.5/10
Tasha tak ada body cutting yang nice sangat. Tapi markah dia lebih separuh sebab aku sangat geram dengan body cutting dia masa preggy. Ahhhh masa tu memang sumpahhhh mengalahkan turn on aku terhadap body anak dara. Dengan tetek membengkak, perut membesar, bontot pejal. Speechless.
Sexual Attractiveness 7/10
Tasha punya sexual taste lain daripada lain. Macam aku cakap dia punya style macam cikaro & rempit yang akan benarkan member laki dia lenjan habis-habisan. So yes for gangbang, orgy, semua yang kinky beramai-ramai. Bukakke pun nice. Makin banyak dick makin cepat Tasha orgasm. Ni la kemuncak taste Tasha.
Others
Aku masuk kepada benda yang paling aku suka pasal Tasha. Sebab aku bra fetish, so paling aku turn on sebab Tasha suka show off bra hitam dia. Aku betul-betul kalah bila dia tayang tali bra hitam dia tu. Sini aku terpaksa bagi markah lebih. Too sexy.
OVERALL RATING
8/10
352 notes · View notes
lostcontrolxxx · 4 months
Text
Cerita Dewasa Panas
DIROGOL KAWAN SUAMI
aku nak citerkan kat korang fasal pengalaman aku kena rogol dgn kawan kawan suami aku. aku nie baru kawin, tapi tak ada anak masa tu,ntah camana masa hari ulangtahun perkawinan aku yg pertama kami diraikan dlm satu majlis sederhana oleh kawan pejabat suami aku.
kawan suami aku pulak ada yg bujang dan ada yg dah kawin. aku nie pulak dikategori dlm wanita yg ada rupa dan bodylah, walau tak secantik ratu dunia tapi kalau lelaki tengok mesti menoleh 2 kali, bukan perasan tapi kenyataan kerana aku selalu mendapat pujian dr kawan-kawan suami aku sebab itu aku tahu malah ada yg berani ajak bergurau cara lucah dgn aku, tambah lagi kami laki bini open minded dan taklah terlalu kolot sgt, setakat nak ucap konek dan nonok tu biasalah terpacul dr mulut aku, tapi aku ni setakat berani cakap je, kalau ada yg cuba-cuba nak peluk aku atau ambil kesempatan aku melawan juga, bagi aku, nonok aku tu hanya utk lelaki bernama suami.
so malam tu aku pakai baju seksi sikitlah...dengan tali halus dan leher lebar menampakkan pangkal tetek aku yg gebu dan padat ni, skirt pendek sampai pangkal peha...warna hitam lagi..lepas tu aku biarkan rambut aku yg paras bahu ni mengerbang..dgn make up yg simple nampaklah keayuan semulajadi aku walaupun dah bersuami tapi disebabkan kami jarang dpt bersama kerana suami selalu keluar negara kerana tugasnya jadi kira bontot dan tetek aku nie taklah jatuh sgt sebab tak selalu ditenyeh laki tapi aku tetap bahagia dengannya. 
jadi sampai saja kami kerumah kawan yg organise majlis tu, aku bersalam dgn kawan2 suami tapi aku heran sikit sebab tiada wanita lain selain aku, bila aku tanya mereka kata isetri masing-masing tak free, kena jaga anak demamlah, ada yg kata gf takdalah, so aku tak kisahlah memandangkan majlis ni aku hadiri bersama suami, so acara makan dan potong kek pun bermula, aku tak sangka mereka hidangkan minuman keras...utk pengetahuan suami aku ni muallaf, india masuk islam dan most of his friend indialah...tapi aku tak kisah...cinta punya fasal.
so malam tu laki aku pun mabuk jugalah termasuk juga aku..kononnya tak mahu minum tapi setelah dipaksa kawan2 suami dan demi menjaga hati mereka dan suami [nanti dikata aku tak sporting pula] so aku pun minumlah benda tu...aku ingat cognac ke...ntah apalah aku tak tahu..yg aku tahu banyak botol minuman keras kat atas meja tu...kawan laki aku tu adalah dlm 7-8 org...legih kurang pukul 11 malam aku rasa aku dah mula mabuk sebab rasa pening semacam dan aku rasa nak gelak aje...aku minum tak banyak,,,rasanya 2 gelas je kott tapi disebabkan tak biasa minum jadi cepatlah aku ni mabuk, manakala laki aku pula aku tengok dah terlentok kat kerusi sambil tengok cerita apa ntah [video blue kalau tak silap] 
so salah sorang kawan laki aku tu..nathan kalau tak silap aku, tanya aku nak baring ke? aku kata takpa, biar aku duduk sebelah laki aku..so aku pun duduk..ntah macamana aku hampir terjatuh betul-betul depan nathan, secara spontan nathan menarik tgn aku langsung tertarik tali baju aku yg halus tu..dahlah putus tali baju tu sebelah, so terlondehlah sikit dan menampakkan terus tetek aku yg sebelah tu...
agaknya si nathan tu stim tengok tetek aku, maklumlah aku rasa malam tu semua org mabuk, so aku kata takapalah sambil menarik baju tu utk cover tetek aku yg terdedah tapi si nathan insist nak tolok aku...aku rasa dia sengaja ambil kesempatan utk memeluk aku,
so aku tepis tgnnya sayangnya dia makin berahi pula bila aku melawan, dimasa yg sama kawan2nya yg lain tergelak melihat kelakuannya dan menggalakkan nathan supaya memeluk aku sekali lagi, aku minta pertolongan dr suami tapi dia dah terlalu mabuk, malah dah tertidur pun dikerusi tu [aku tahu dia minum dr awal majlis
tadi lebih kurang kol 7mlm , dia minum tak henti-henti, agaknya dia lepas gian kott sebab sejak kawin dia tak minum lagi arak] bila tiada jawapan dr suami aku bergegas lari dan cuba masuk kebilik tapi kawan2nya yg lain mengepung aku keliling, aku menjerit tapi siapalah nak dengar sebab suara radio membatasi jeritan aku...
dlm hati aku dpt rasa sesuatu yg burukpasti berlaku...lalu aku merayu kepada mereka supaya jgn mengapakan aku dan mengingatkan mereka bahawa suami ku adalah kawan mereka tapi dek kerana terlalu mabuk mereka tidak mengendahkan rayuan aku...nathan terus memeluk aku dr belakang manakala 2-3 org kawannya yg lain menangkap kaki dan memegang tgn aku...
lalu mereka baringkan aku kat lantai yg berkapet tebal tu...sakit juga kepala aku terhentak kat lantai...mereka terus memegang tgn aku kiri dan kanan serta kedua kaki aku...mereka kangkangkan kaki aku...nathan pula terus bertindak ganas dan menyentap pakaian aku..hingga
koyak rabak, 
aku menjerit tapi seorg dr mereka terus menekup mulut aku dgn tuala...aku jadi makin sesak nafas...dan aku dpt rasakan seluar dlm aku dibuka org...aku rasa ada tangan2 kasar mula meraba dan meramas tubuh badan aku, tetek aku menjadi sasaran mereka...aku meronta tapi tidak berdaya sebab 4 org dr mereka memegang aku, kemudian aku dengar mereka bersorak menmanggil nathan..nathan..nathan...
aku lihat nathan mula terseyum sambil memandang tubuh aku yg terlantar berbogel tanpa seurat bbenangpun. dlm hati aku tahu apa yg mereka akan buat....aku masih cuba meronta dan menjerit sayangnya mulut aku tersumbat kain dan anggota badan aku dipegang kejab oleh mereka,
seketika kemudian aku rasa nonok aku panas dan basah...aku cuba bgn dan aku dpt lihat nathan sedang menjilat nonok aku dng rakus, manakala kawannya yg 2 lagi sedang membuka pakaan mereka masing-masing... menampakkan btg konek mereka yg semuanya sedang tegang dan kerasss...aku makin takutt..
aku menangis tapi tangisan aku sedikitpun tidak mereka hiraukan malah mereka terus mengusap konek masing-masing supaya ketegangannya berterusan, kemudian aku dpt rasakan nathan telah memasukkan btg koneknya kedlm nonok aku...akku rasa  sakit sgt keran dia merodok dgn rakus sekali...
tersentak aku dibuatnya kerana koneknya agak besar dan panjang berbanding dgn suami aku...nathan tak henti2 memuji nonok aku ketat dan sedap serta sbgnya, kawan2nya yg lain tak sabar nak menjolok sama...ada yg terus menghisap dan menggentel tetek aku...tubuh badan aku digomol mereka bergilir-gilir...dlm masa yg sama nathan terus menerus menusukkan btg koneknya kedlm nonok aku selaju dan sekuat hatinya...berdecap-decap jugaklah bunyi air nonok aku tu, 
walaupun aku tahu aku dirogol mereka tapi kerana mabuk aku juga rasa steam dan sedap dilakukan begitu, lama-kelamaan rontaan aku makin lemah...malah aku membiarkan mereka melakukan apa saja ketubuh badan aku..dlm 20 minit kemudian nathan menjerit kessedapan..dia melepaskan air maninya dlm nonok aku sambil menghentakkan kuat koneknya kat nonok aku tu...dlm hati aku...sedaaappp juga keling nie punya konekk....
kemudian tiba-tiba seorg dr kawannya terus menarik nathan dan dgn cepat menjolokkan koneknya pula kedlm nonok aku yg sedang basah dng air mani nathan...dia terus menghayunkan konekknya berkali-kali dan tak sampai 10 minit dia pun terpancutkan air maninya dlm nonok aku...kemudian seorg demi seorang merodok nonok aku dgn konek mereka yg tegang dan keras itu, aku jadi lemah dan tak bermaya...
selepas lelaki ke3 melepaskan air maninya kedlm nonok aku, lelaki ke4 tidak merodok terus, tapi dia lapkan sisa air mani tu dan menjilat semula nonok aku...dan spt yg lain dia juga melepaskan airmaninya kedlm nonok aku tu , seterusnya lelaki ke5,ke6, ke7 dan ke8 melakukan perkara yg sama...
malah masa lelaki ke 6 merogol aku, aku bukan setakat steam aje, malah aku minta dia berbaring dan aku diatas...aku tunggang lelaki tu selaju yg boleh hingga aku climax berkali-kali...lelaki yg lain [yg dah sudah merogol aku] menjerit gembira sebab aku beri respon tanpa diduga...malah sambil aku menunggang lelaki tadi, aku hisap konek salah seorg lelaki yg masih menunggu giliran utk menjunamkan konekknya ke sarang nonok aku...
aku makin ghairah dan bertindak liar...meraea makin suka dan gamat...terus ada yg menjilat bontot aku dna memasukkan jari kedlm lubang jubur aku...aku rasa makin sedap dan climax ntah berapa kali...adegan seterusnya berlangsung hingga kesemua lelaki merasa puas dgn layanan aku dan tak disangka nathan sekali lagi merangkul dan merodokkan koneknya yg tegang semula...
aku main dgn nathan hampir 1 jam berikutnya...seingat aku dr pukul 11 mlm sampai 2 pagi rasanya nonok aku dikerjakan oleh 8 org lelaki india/china dan melayu...aku betul-betul teruk dikerjakan mereka, tapi nasib baik jubur aku tak dirodok dgnkonek mereka...kalau tidak lagi teruk aku kena...
mereka setakat jolok dgn jari jemari saja. selepas aku dirogol bergilir-gilir, mereka pun keletihan termasuk aku sendiri dan kami terlelap disitu juga dgn keadaan berbogel hingga kepagi kira-kira jam 10 pagi baru aku tersedar itupun setelah dikejut suami..
aku menangis dlm pelukan suami dan ceritakan kat dia apa yg dah berlaku, sayangnya suami aku buat dono aje seolah-olah dia merestui kawan2nya merogol aku...
seketika kemudian seorg demi seorg bgn dan bergegas mengenakan pakaian masing-masing, aku tengok nathan sudah siapkan minuman pagi, lepas minum pagi baru aku tahu bahawa suami aku berpakat dgn nathan dan suami aku kata kejadian itu adalah hadiah bagi hari ulangtahun perkawinan kami yg pertama kerana aku dulu pernah menceritakan pd suami tentang imiginasi nakal aku..iaitu kena rogol oleh lebih dr 5 lelaki dlm satu masa...rupanya imiginasi aku itu dipenuhi oleh suami aku sendiri dan kawan2nya yg bersetuju utk mengambil bahagian bila dia ceritakan pd nathan,...patutlah dia mabuk sakan malam tu...
dan sekali lagi hari tu aku dikerjakan oleh 9 lelaki termasuk suami aku sendiri, kali ini aku yg merelakan diri aku di tenyeh oleh lelaki2 tu ...bermacam aksi aku diperlakukan, dan acara mainan tu berlangsung hampir 4 jam berikutnya kerana masing-masing melanyak nonok aku sepuasnya dan selama yg mereka mampu bertahan...dan nathan is the best amongs them...hari tu aku tak kemana-mana selain kena fuck dgn lelaki tu bergilir-gilir, sementara menanti lelaki ke 9 menghabiskan permainan,
lelaki pertama kembali tegang semula dan mahu menyetubuhi aku sekali lagi...pendek kata hari tu seharian tubuh badan dan nonok aku bermandi air mani lelaki...dan suami aku org yg paling gembira melihat impian aku jadi kenyataan..dan aku jugaturut gembira kerana dpt merasa konek lain selain dr suami aku...keesokannya aku demam...hampir seminggu baru aku kembali pulih...
mana tidaknya 9 lelaki lanyak nonok aku berkali-kali, rasanya setiap sorang tu fuck aku 3 kali...bayangkan betapa penatnya aku dan sampai bengkak juga nonok aku kena kerjakan dek mereka...mau tak demam seminggu...nasib baik tak memudaratkan dan tak mengandung..kalau tidak, aku tak tahu anak sapa yg aku kandungkan tu...sebulan dr kejadian tu aku teruskan hubungan dgn nathan..
setiap kali suami aku keluar negara, kehendak seks aku dipenuhi oleh nathan tanpa berselindung dr suami aku...dan perkara tu berlarutan hingga nathan berkahwin. sekarang masing-masing dah ada keluarga sendiri, aku ada 2 anak, tapi aku tak tahu anak sapa sebenarnya..sebab selain nathan dan suami ada juga 2-3 dr lelaki tu yg dtg fuck aku dgn rela aku sendiri....
untill now aku masih berhubung dgn salah seorg dr mereka tapi bukan nathan...suami aku seolah merestui perbuatan aku itu..malah kekadang dia jadi penonton dikala aku di kongkek jantan lain....aku tak tahu sampai bila perkara ini berlanjutan......
76 notes · View notes
dinisuciyanti · 4 months
Text
Untuk diri sendiri (part 2)
Keknya baru kemarin ya nulis soal "apapun yang dilakukan perempuan itu buat diri sendiri" bukan untuk menarik perhatian laki-laki (bisa dilihat disini).
Siang tadi, melihat lagi twit seorang mas-mas, yang patut untuk diantemi,
Sekarang itu jamannya cewe ng-gym, kalo boleh tau tujuan nya itu biar pasangannya makin suka atau biar orang lain suka? Serius nanya?
Heh, kaum yang dirindukan pedang abu bakar, kurang-kurangin merasa dunia hanya berputar untuk dirimu saja. Gausah kegeeran tiap ada perempuan masak, olahraga, skinkeran, belajar parenting itu buat narik pasangan atau biar orang lain suka. Hehhh, lu sapeeee. Sadar.
Kayaknya jarang yah narasi sebaliknya, misal cewek komen ke cowok yang hobi jalan-jalan, "ngapain lu jalan-jalan mulu, biar keliatan keren yak di mata cewek?". Kek, apasih pertanyaan lu sangat unfaedah. Hadeh.
19 Mei 2024
55 notes · View notes
ceritamelayuboleh · 5 months
Text
Tumblr media
BERBUKA PUASA BERSAMA CIKGU NURIZAN PT 2
"Alaaa Ammar, mari la berbuka dengan cikgu hari ni," pujuk Cikgu Nurizan sambil mengusap rambutku. Aku trauma dengan upacara Cikgu Nurizan berbuka puasa. Beberapa kali aku enggan untuk mengikutinya.
"Ammar, kalau Ammar tak ikut, cikgu akan gagalkan Ammar dalam peperiksaan dan kelas," kata Cikgu Nurizan dengan tegas. Aku berasa takut apabila Cikgu Nurizan berkata sebegitu. Dengan cepat aku bersetuju untuk tidak naikkan amarahnya.
"Ammar tunggu ye, Cikgu bawakkan kereta, kali ni kita berdua je," kata Cikgu Nurizan sambil tersenyum melihat ku. Dalam 15 minit kemudian, kereta Cikgu Nurizan berada di luar asrama dan aku menaiki kenderaannya.
Jam menunjukkan pukul 5 petang apabila kami sampai di motel yang sama kami berbuka pada waktu lalu. Dan seperti biasa Cikgu Nurizan membayar juruwang dan dapat memasuki bilik yang sama.
"Marilah duduk di sebelah cikgu Ammar, tak perlu takut-takut," kata Cikgu Nurizan sambil mengajak ku duduk di sebelahnya di atas katil. Aku duduk kaku dan malu-malu manakala Cikgu Nurizan mula merapatkan mukanya ke leher dan muka ku. Aku dapat merasa nafasnya membelai leher ku. Aku cuba mengelak tapi Cikgu Nurizan merangkul tubuhku dan merapatkan aku kepadanya.
"Ala Ammar nak pergi mana, dah duduk sekatil dah, takkan Ammar nak lari," bisik Cikgu Nurizan ke telinga ku. Dengan perlahan Cikgu Nurizan mula menjilat leher ku. Meremang bulu roma ku apabila lidah cikgu bergerak seperti menjilat aiskrim. Daripada leher dengan perlahan cikgu bergerak ke telinga ku, kali ni, Cikgu Nurizan bergerak perlahan, Cikgu Nurizan meluangkan masa yang banyak dalam merasa tubuhku. Cikgu Nurizan meluangkan hampir 15 minit merasa leher ku, 10 minit untuk setiap telinga ku, hampir 30 minit merasa puting dan dada ku.
"Ammar kena tahan ye, jangan batalkan puasa Ammar tahu, sejam lagi nak berbuka dah," kata Cikgu Nurizan sambil menanggalkan seluar aku dan meraba-raba batang ku yang sudah tegang sejak leherku dijilat cikgu. Cikgu Nurizan mula melancapkan batang aku dengan tangannya, pergerakannya bermula dengan perlahan sebelum menjadi laju. Aku pada ketika ini tidak dapat berfikir, malahan aku berasa enak dengan kesedapan nikmat lancapan Cikgu Nurizan.
Setiap kali batangku berdenyut, Cikgu Nurizan akan berhenti melancap dan beralih ke mencium dan menjilat puting ku. Cikgu Nurizan mengulang melancapku apabila batangku sudah berhenti berdenyut dan berhenti apabila aku hampir memancut. Berkali-kali aku diperlakukan seperti ini sehinggakan batangku merasa sakit kerana menegang hampir sejam lamanya. Aku berpeluh begitu banyak sehingga tilam katil basah kuyup dan nafasku sentiasa tercungap-cungap untuk hampir 30 minit.
Waktu berbuka hampir tiba, Cikgu Nurizan memberhentikan lancapan dan mula menanggalkan pakaiannya. Bermula dari tudung sehingga ke seluar dalamnya, satu demi satu pakaian jatuh ke lantai. Tanpa seurat benang untuk melindungi aurat dirinya, Cikgu Nurizan duduk diatas meja makan bersebelahan dengan katil.
"Ammaaaar, bawa kerusi tu dan duduk depan cikgu," kata Cikgu Nurizan dengan manjanya. Aku pun mengikut arahan Cikgu Nurizan, kerusi diletakkan ditengah kangkangan Cikgu Nurizan dan aku mendudukinya.
"Rapat lagi Ammar," kata Cikgu Nurizan sambil mengankang luas. Kaki kiri dan kanannya diletakkan di atas kerusi. Aku merapatkan kepala ku ke cipap Cikgu Nurizan.
"Ammaaaar, kita nak berbuka dah, Ammar buka mulut luas-luas ye, nanti boleh berbuka dengan senang," kata Cikgu Nurizan dengan ayu. Cipap Cikgu Nurizan terpampang jelas di hadapan muka ku. Cikgu Nurizan mula mengurut bahagian atas cipapnya. Melajukan urutannya sedikit demi sedikit. Suara rengekan kesedapannya makin menguat seiring dengan kelajuan urutannya. Pahanya makin berpeluh dan kekadang bergetar-getar semasa mengurut.
Laungan azan menandakan masuk waktu berbuka. Mulutku sudah tersedia melopong menunggu juadah berbuka puasa. Tiba-tiba tangan kiri Cikgu Nurizan mengenggam rambutku dan menarik kepalaku sehingga terhempap di cipapnya. Tangan kanannya pulak makin laju dan laju mengurut cipapnya. Tak sampai beberapa saat, Cikgu Nurizan klimaks, air jus cipapnya mula memancut keluar membasahi tekak dan muka ku. Walaupun rasa sedikit kelat, aku menelan dan meneguk seberapa banyak jus cipap Cikgu Nurizan yang aku boleh.
Tak sempat aku menikmati rasa jus Cikgu Nurizan, cikgu menolak ku terbaring di atas katil. Dengan laju, Cikgu Nurizan menduduki batang aku, dan mula menunggangi ku. Nafasnya masih lagi tercungap-cungap tapi cukup untuk merengek sambil menunggang batang aku. Aku pulak turut serta merengek kerana cipap Cikgu Nurizan berasa agak ketat dan mengapit batang ku setiap kali CIkgu Nurizan bergerak. Tak sampai 10 minit aku ditunggangi, aku terpancut. Dengan satu nafas yang kuat, aku melepaskan segala nafsuku yang terpendam sejak aku masuk bilik ini. Aku dapat merasa air maniku mula mengisi ruang cipap Cikgu Nurizan. Badanku terasa seperti renjatan elektrik, tangan dan kakiku merenggang merasai nikmat. Pancutan yang tak sampai 15 saat berasa seperti 15 minit.
"Ammar ok ke berbuka macam ni, letih nampak Ammar, kita ulang lagi bila Ammar dah bersedia ok? Ada lagi dua jam untuk Ammar," kata Cikgu Nurizan sambil membaringkan dirinya disebelahku. membelai tubuh dan mula meraba batangku kembali...
985 notes · View notes
deeply4u · 1 year
Text
꧁. ͡์‾❦้้ͼ𝕯𝖆𝖗𝖐𝖑𝖔𝖛𝖊 โ္ৡั ًً꧂:
Cerita Lucah Melayu:
Kerana Seluar Track
Aku Lina. Aku masih belajar di sebuah kolej swasta. Aku suka memakai seluar track dan paling best kalau tak pakai seluar dalam. Semuanya sebab ada cerita sebenarnya kenapa aku suka pakai seluar track. Macam ni ceritanya bermula.
Aku tinggal bersama mak bapak aku dan adik beradik aku di sebuah taman perumahan. Masa tu aku masih sekolah Tingkatan 4. Walau pun masih sekolah tapi body aku memang mengancam. Bentuk body aku yang macam orang dewasa menarik minat ramai lelaki terutamanya peha dengan bontot.
Masa tu aku masih tak matang sangat jadi tak tahu sangat nafsu lelaki ni macam mana. Budak-budak lagi la katakan. Sampai la satu hari tu aku pergi la ke kedai beli kelapa parut. Tengah tunggu akak mamak tu parut kelapa, datang la sorang brader ni nak beli rokok.
Bila aku tengok dia, dia pun tengok aku. Bila dia tengok aku aku pun tengok dia. Kami senyum. Lepas tu dia datang dan tegur aku. Kami pun berkenalan. Namanya Zack. Kerja kat kilang elektronik sebagai tecnician.
Kami lama-lama jadi couple. Dia selalu bawak aku keluar naik motor dia. Apa yang aku perasan bila aku bonceng motor dia mesti ramai driver yang tengok aku. Rupanya gaya aku naik motor tu memang daring habis. Melentik lebih-lebih lagi kalau aku pakai kain uniform sekolah. Memang nampak gebu la peha dengan bontot aku yang montok ni. Tapi Zack ni biasa-biasa je bila kita orang jumpa.
Sampai la satu hari ni aku balik dari hari sukan sekolah. Pakai t-shirt dengan seluar track je, untuk Zack ambik aku balik dari sekolah dan kita orang lepak kat taman tasik. Masa lepak-lepak tu Zack asyik tengok je peha aku. Lepas tu dia asyik tenung je kelengkang aku. Lepas tu lama-lama dia dah mula usap-usap peha aku. Makin lama makin lain macam. Aku tak kisah sangat sebab aku pun suka.
Lama-lama Zack pegang cipap aku. Dia gosok-gosok tangan dia kat cipap aku sampai aku stim. Aku memula tu malu tapi stim punya pasal lama-lama aku sendiri cum. Aku peluk Zack sebab sedap sangat.
Lepas tu aku tanya Zack kenapa suka tengok peha aku. Zack cakap sebab cantik dan seksi. Aku tak faham sebab takkan la pakai seluar track pun boleh kira seksi. Aku pun tak kisah sangat la. Tapi lepas tu aku sengaja nak test Zack.
Kami jumpa lagi pada hari yang lain dan aku sengaja pakai seluar track lagi. Sekali lagi Zack asyik tengok je peha dan cipap aku. Lepas tu Zack asyik suruh aku jalan ke sana la ke situ la. Rupa-rupanya dia nak tengok bontot aku. Aku pun sengaja la mengada-ngada la kat Zack supaya dia gosok cipap aku lagi macam hari tu sampai cum.
Zack macam faham. Cipap aku pun digosok-gosok tangan Zack sampai la aku terkangkang-kangkang cum dalam seluar track. Basah kelengkang aku. Lepas tu Zack mintak aku berdiri depan dia. Lepas tu Zack menyangkung belakang aku. Dia pegang-pegang bontot aku. Lepas tu dia cium bontot aku. Lepas tu dia sembam muka dia kat bontot aku. Aku dengar Zack sedut nafas kuat-kuat. Aku tunduk biar bontot lagi tonggek.
Zack buka zip seluar. Dia tunjuk aku konek dia. Dah keras. Dia berdiri belakang aku. Dia lancap sambil tengok bontot aku. Lepas tu dia peluk aku dari belakang. Zack letak konek dia kat celah bontot aku. Dia suruh aku tonggeng.
Lepas tu dia geselkan konek dia kat celah bontot aku. Bila aku toleh kat konek dia ada air jernih dah keluar dan basahkan seluar track aku. Aku lentikkan lagi bontot aku. Zack tampar manja bontot aku berkali-kali. Sedap jugak. Bergegar bontot aku dalam seluar track yang sendat tu. Zack tekan konek dia lepas tu dia mengerang sambil paut pinggang aku.
Aku lepas tu rasa konek dia bergerak-gerak kat celah bontot aku. Aku pun toleh. Terkejut aku bila tengok dia dah terpancut air mani yang putih dan pekat kat bontot aku. Banyak gila yang berpalit atas seluar track aku. Zack tekan-tekan lagi sampai la dia puas.
215 notes · View notes
kayyishwr · 6 months
Text
"Kalau saja uswatun hasanah, ditambahkan al, menjadi al uswatun al hasanah, maka maknanya tidak lagi menjadi teladan untuk semua"
Cuplikan perkataan Ustadz Talqis tadi malam di Masjid Kampus UGM. Awalnya tidak ada rencana kesana, hanya saja, klo kata adik saya "kita terlalu agile" wkwk sat set langsung berubah rencana, dan mampirlah ke masjid dengan nuansa akademis yg lebih terasa (ya ini jika dibanding masjid kampus saya akhir akhir ini heheh)
Memang belum takdirnya, seharusnya malam ini Prof Hamid yang mengisi untuk public lecturenya, tapi kemudian sepertinya berhalangan hadir, sehingga digantikan oleh Ustadz Talqis, dengan pembahasan yang tidak kalah menarik "Universalitas Al Quran, dalam perspektik linguistik" gampangnya, kupas al quran dari segi bahasa
Pas banget! Ini salah satu topik yang menjadi favorit, selain kisah-kisah atau ayat ayat kauniyah yang ada di Quran. Membedah kaidah dalam al Quran, jadi bikin makin tau, cinta, dan paham sama Al Quran
Walaupun tidak semua dibedah, tapi paling tidak ada ilmu baru yang bisa diambil tadi malam, ya salah satunya kalimat pembuka tulisan ini, bahwa ternyata Allah menghendaki, Rasulullah itu bisa menjadi teladan bagi semua manusia, tidak hanya orang yang mengimaninya saja
"Hudallinnas" dan ini sejalan dengan tujuan diturunkannya Al Quran, petunjuk buat semua manusia, yaps semua, bukan org yg beriman saja
Bahkan, ada beberapa ayat yang menyerunya itu untuk manusia secara umum dengan kalimat "ya Ayyuhannas" bahkan ustadz talqis memberi contoh pada ayat yg berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari; soal makan
Ada ayat yg menggunakan panggilan secara universal untuk manusia, dengan konteks yg halal lagi baik
Ah iya, rasa-rasanya kita perlu mendalami quran lebih dalam lagi, jika ruwet soal hukum fiqhnya, pilihannya coba dalami lewat linguistiknya; keindahan bahasanya, tatanan kata serta pilihan konteksnya
Sudah dulu tulisannya, seminggu pertama ramadhan sebenernya banyak pengalaman baru dan berkesan, tapi kita cerita lain kali lagi, selamat senin, jangan lupa baca quran!😁🤝
64 notes · View notes
nalza73 · 1 year
Text
Aku Dirogol Akak Tipah
Tanggal 14hb oktober jam 2.30petang hari rabu itulah yang bersejarah dalam hidupku,buat pertama kali aku menjamah tubuh seorang perempuan dan aku kehilangan teruna secara paksa.
Ceritanya bermula ketika aku balik kampung halaman kerana aku disuruh oleh ayah untuk mengambil geran tanah di rumah pak cikku.sesampai saja aku di kampung hujan turun dengan lebat jadi seluruh tubuh serta bag pakaianku basah kuyup,lalu memanggil nama pak cikku lantas pintu dibuka oleh kak tipah dan menyuruh masuk, kak tipah lantas memberi aku towel selepas itu aku terus mandi,aku mandi bogel macam biasalah maklumlah rumah kampung bilik air berlobang lobang semasa aku mandi aku terlihat sepasang mata sedang mengitip aku mandi,jadi aku buat tak tau aja, aku tahu itu adalah kak tipah bini nombor 2 pak cikku umurnya dalam linkungan 32 tahun masih belum ada anak dan pak cikku umurnya dalam 58tahun.
Selepas mandi aku terus bertanyakan pak cikku, kak tipah hanya menjawab pak cik tak ada dia pergi singapura dengan kawannya balik malam besok.jadi aku menceritakan kedatangan aku disuruh oleh untuk menganbil geran tanah ayahku.kak tipah hanya mengiya-iyakan sahaja dalam aku tak sedar kak tipah sempat memandang zakarku yang masih lagi memakai towel.aku meminta kak tipah meminjamka kain atau seluar pendek untuk aku pakai.
Sampai dibilik kak tipah terus menarik towel yang aku pakai dan menolak aku diatas tilam, dengan rakusnya kak tipah menghisap zakarku yang keras lagi panjang,kak tipah macam orang hilang akal,aku tak terdaya lagi kerana zakarku dilancap serta dihisap dengan kuat hampir aku nak terpancut lantas kak tipah memaksa aku menjilat lubang pukinya yang berserabut dengan bulu tangan kak tipah nenarik rambutku dan meletakkan bibirku di pukinya, baunya hancing sekali lantas kak tipah marah pada aku katanya ;jilat cepat akak dah lama tak kena jilat nak tak nak terpaksa aku jilat sampai cecair putih melimpah kedalam mulutku kak tipah mengerang sedap sedapnya ohhh lagi sayang oohh
Dengan cepat kak tipah nenarik rambutku menyuruh naik ditilam kak tipah terus menghisap zakarku sehingga keras lalu naik diatasku bercelupak dan membuka kangkangannya dan memegang zakarku masuk kedalam lubang pukinya aduuuuh sedapnya panjang batang kau adduuh sedapnya kak tipah terus mengenjut zakarku kedalam lubuk yang lama tidak berpenhuni aku diperalatkan macam kak tipah sedang menungang kuda makin lama makin laju kak tipah menahan nafas nafsu serakahnya puki kak tipah sempit sekali naik melecet zakar aku dibuatnya aku tengok dah nak sampai airnya dan air mani aku pun dah hampir terpancut lalu kak tipah melajukan lagi permainannya supaya sama sama puas tiba tiba lebih kurang 45minit permainan hampir tamat kak tipah menjerit AAAAAAHHHHHHHHH OOHHHHH AAAHHHHHHHHHHHHHHH
Dan tak sampai seminit aku nak terpancut aku cakap kak tipah saya nak terpancut lantas kak tipah menyuruh aku pancut di dalam lubang pukinya lantas terpancutlah sperma teruna ku yang suci
dilubang puki kak tipah.selepas saja adengan itu berlalu kak tipah memberi amaran kepada aku katanya kalau aku bagi tahu pada suaminya atau femilyku dia akan naya aku dengan ilmu hitam aku hanya diam aje lantas kak tipah kebilik air untuk mandi sebelum turun dari katil sempat kak tipah menghisap batang zakarku katanya dia puas dengan batang panjang dan besar macam aku punya dan terus pergi mandi aku masih keletihan maklumlah penat baru sampai dikampung pun belum hilang lagi dah penat lain
604 notes · View notes
herricahyadi · 1 year
Text
IKUT-IKUTAN
Dulu, sewaktu mencoba untuk rutin bersepeda, saya beli road bike seharga 7 jutaan. Pertimbangannya karena secara fungsi yang saya beli ini sudah cukup. Alhamdulillah, sering saya pakai, terutama saat Cov-19 kemarin. Mungkin tiga kali seminggu saya tempuh Kebagusan sampai Bundaran HI. Jalanan sepi dan Jakarta cukup asik pada masa itu.
Lalu, lama-kelamaan mulailah memperhatikan ke hal-hal yang lebih “pro” seperti kualitas sepeda, uniform, sepatu, helm, sampai GPS. Ikutan grup komunitas road bike. Seminggu dua minggu, yang saya temukan sangat menarik: kebanyakan dari mereka membicarakan merek apa yang dipakai dengan segala komparasi harga yang fantastis. Makin lama, komunitas ini jadi sangat elitis dan penuh dengan gengsi. Saya pun sempat terpikir untuk hanyut ke dalam style mereka. Nampak keren. Apalagi saat itu lagi hype-nya musim sepedaan ini. Tapi, keburu saya setop. Tujuan saya bersepeda agar terbiasa dengan hidup sehat, bukan untuk fancy style. Ditambah Jakarta kini sudah new normal, tidak ada lagi ruang untuk pesepeda jalanan yang aman dan ramah. Saya berhenti total dan pindah ke gym.
Kemudian, belakangan mulailah rutin untuk lari. Lagi, saya mulai memperhatikan beberapa hal terkait olah raga—yang seharusnya—murah meriah ini. Lalu sampailah menemukan komunitas-komunitas lari yang ternyata tidak jauh berbeda dari komunitas sepeda di atas. Syok sekali saya di komunitas olah raga yang seharusnya cukup mudah, murah, dan fokus kepada gaya hidup sehat, justru lagi-lagi bicaraannya tentang outfit. Sepatu harus berbahan karbon seharga 5 jutaan; device Garmin 9 jutaan; kaos lari khusus 4 jutaan; celana lari 3 jutaan; kaos kaki 500 ribuan; dan segala perintilan yang kalau ditotal bisa beli kulkas dua pintu plus mesin cuci tabung depan. Jadi berpikir, kenapa, sih, orang-orang ini, ya?
Agak susah menemukan komunitas sehat yang benar-benar fokus pada kesehatan. Bukan pada lomba-lomba gaya. Sepeda karbon itu mahal, sangat mahal 30-70 juta. Buat apa? Karena enteng. Enteng berarti mereduksi massa dan bisa fokus pada speed. Speed itu harusnya soal kompetisi: pada perlombaan, juara-juaraan. Begitu juga dengan sepatu lari, kaos dan celana lari. Semua yang mahal-mahal itu dibuat untuk meningkatkan performa. Tapi komunitas-komunitas ini justru berlomba-lomba dalam gaya yang mentok-mentok sekadar ikut maraton dan jadi finisher semata. Outfit yang mahal-mahal itu apakah berdampak? Tidak. Pace mereka juga tidak terlalu signifikan. Jadi, buat apa itu semua?
Baiknya memang kita tetap pada tujuan melakukan sesuatu. Jangan sekadar ikut-ikutan. Apalagi hanya sekadar gaya-gayaan. Kita akan lelah sendiri.
80 notes · View notes
kikokiosstuff · 19 days
Text
Tumblr media
Makin banyak gesek kartunya, makin om gesek memeknya.
🚷
“Tadi kamu gesek kartu saya berapa kali, ky?” Tanya gyuvin yang tengah tiduran menatap ricky diatasnya bertelanjang menggesek gesek memek sendiri ke kontol ngaceng gyuvin.
Si pongo yang udah mabok pengen dikontolin itu jadi tolol susah mikir.
“Eunghh?? Berapa yah? 5 kali om..”
“Berati gesekinnya sampai saya keluar lima kali.”
Sinting. Kalau gyuvin bolehkan ricky untuk langsung melahap keseluruhan kontol itu di memek beceknya sekarang, lima kali muncrat bukan hal yang susah, tapi aturannya sekarang berbeda.
Cuma boleh gesek gesek kayak kartu yang asal ricky gesek sewaktu mereka pergi dinner dan shoping keluar.
Ricky sudah telanjang berpeluh sedangkan gyuvin masih rapi dengan polo shirt hitam, kacamata rabun dan celana katun senada yang dibuka sedikit supaya kontolnya bisa keluar.
“Om.. gak mau dimasukin aja?” Ricky merengek, dia ingin cepat menelasak ‘kan benda tumpul itu supaya menghantam dinding rahimnya dan bisa teler seperti biasanya. Gyuvin menggeleng, justru menepuk nepuk liang memek ricky dan sedikit menggesek klitorisnya.
“Kartu saya udah kamu gesek, masa kontol aja gabisa? Atau perlu saya gesekin kartunya ke memek kamu?”
Ricky menggeleng lagi, jadi pinggul rampingnya kembali ia goyangkan di atas tubuh gyuvin sembari bibirnya ditekuk merasakan rangsangan setengah yang membuatnya tak nyaman. Tubuhnya seakan kesemutan ingin cepat melahap yang mengacung tepat di depannya.
Jadi ricky pegang kontol gyuvin lalu menggesekannya lagi ke klitoris, menggoyangkan pinggul maju mundur dan tangannya memijat penis sang om pelan.
“Eungh… om huhuhu, please masukin aja, aku udah gak tahan.” Ricky merengek sekali lagi. Gyuvin hanya diam menikmati lonte diatasnya masih berusaha memuaskan diri. Gyuvin bisa saja langsung mendorong ricky dan masuk kedalamnya mengejar ejakulasi, tapi menurutnya wajah tersiksa ricky kini menjadi hiburan paling menarik yang ia tonton.
“Saya belum keluar loh? Masa udah dimasukin?”
Ricky masa bodo, mengangkat lagi pinggulnya dan mengarahkan ujung kontol gyuvin kearah liang kawin yang sudah kedutan itu.
Gyuvin yang memperhatikan lantas mendorong tubuh ricky hingga jatuh berbaring di kasur, pria yang lebih tua menindih ya sambil menutup resleting hingga penis tegang tadi masuk lagi ke celana.
“Saya belum ngizinin kamu tapi kamu malah gegabah. Emang itu sopan ricky?”
Ricky menggeleng, wajahnya makin memerah saat gyuvin mencekik di bagian leher. “Jawab.”
“E-enggak om.” Ujarnya terbata merasakan sesak karena lehernya tercekik.
Memeknya ditampar oleh gyuvin, paha miliknya makin dilebarkan hingga mengangkang di hadapan sang om.
Jemari jari berurat itu turun menyapa klitorisnya yang tegang sedikit membengkak, menguceknya kasar hingga ricky mengerang desah tertahan di sana.
Gyuvin makin kenceng ngobelin memek lomte ricky, bunyi kecipak becek saling balapan sama ricky yang terus terusan ngedesah sama kakinya gak mau diem nendang ke segala arah.
“Om, udah om, ahhh.. om aku mau.. pipis om.”
“Dasar lonte, diamainin bentar udah becek, memek pecun murah.” Gyuvin mengeluarkan jemarinya dan menampar memek ricky lagi hingga dada ricky membusur. Puting sama klentitnya semuanya tegang, ditambah lagi gyuvin yang ngeremes pantat dia kasar dan bikkn keduanya merah.
Ricky mengelap liur yang keluar di ujung bilah bibirnya, baru narik nafas, Gyuvin udah bikin ricky tahan nafas lagi karena kontolnya masuk tanpa permisi bikin ricky kaget di bagian bawah.
Kedua kaki ricky dilebarin, memek yang udah banjir basah itu gak lupa klentitnya gyuvin mainin juga sampai tegang lagi dan gyuvin tampar sampai sekitar memeknya ricky merah.
Ricky udah gak bisa nanggepin, matanya juling dan mulutnya kebuka setengah buat ngerapalin desah. Gyuvin nunduk narik ricky supaya duduk di pangkuannya dan susunya bisa gyuvin sedot sambil pentilnya digigit.
“Akhh om, sakit.” Ricky mengeluh, gyuvin sih gak perduli, justru sedotannya makin kenceng sampe bikin dada ricky perih.
Bagian bawah masih gerak gyuvin gejot. Rambut ricky udah basah sama keringet sendiri sambil badannya naik turun ngikutin ritme kontol gyuvin di bawah.
“Omhh.. omhh ahhh, enak banget om, aku mau muncrat.” Keluh ricky makin gencar goyangin pinggulnya numbuk bagian bawah ricky.
Gyuvin juga mengerang tertahan, goyangan ricky emang selalu bikin dia makin tegang sampai dia juga mau ikutan keluar.
“Om keluar di dalem, ya?” Ujar Gyuvin sambil megang rahang ricky kasar pake satu tangan. Ricky ngangguk, matanya juling lagi waktu dia duluan yang keluar dan pipisin kontol gyuvin sampe kencingnya meleber kemana mana.
“Om.. ahhh..” ricky ngedesah lagi waktu makin kencengin gejotannya. Pinggul ricky diremat gyuvin dan pejunya keluar, gyuvin pelanin gerakannya dan diem sejenak nanem benihnya di perut ricky.
“Om kalo aku hamil, gimana?”
“Saya entot lagi sampe keguguran.”
11 notes · View notes