Text
Kumpulan Nonton Film Drama Subtitle Indonesia Streaming Movie Online, Nonton Movie Bioskop indoxxi, Cinema21, LK21,Bioskop Keren Streaming Film Terlengkap dan Download Film HD terbaru Gratis.
#nonton film drama#nonton movie drama#nonton streaming drama#streaming film drama#streaming movie drama
0 notes
Text
Situs nonton Online Film Semi Terbaru dengan berbagai macam alur cerita menarik yang bisa di akses di mana saja dan bayak film terbaru 2024 seperti Film action Film Semi jepang Film semi thailand Film Semi Philippines Nonton online Film Bioksop 2024 sub indonesia Nonton Drama Korea #situsnontononline #filmonline #nontononline #filmsemi #dramakorea #filmsemijepang #filmsemi2024
#lk21#nonton film semi 2024#nonton online#film semi 2024#film semi jepang#film semi Philippines#Film semi thailand#nonton drama korea#nonton film semi terbaru#nonton film populer#situs nonton online#rekomendasi situs nonton online
1 note
·
View note
Text
Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa: Rating IMDb 9.2, Buat Kecanduan Nonton
Drama Korea Terbaik Sepanjang Masa: Rating IMDb 9.2, Buat Kecanduan Nonton
Drama Korea atau umum dimaksud drakor, menjadi satu tontonan yang banyak disenangi sekarang. Narasi yang tak biasa dan pemain yang oke, bikin drama Korea Selatan ramai ditonton. Berikut sederetan drama Korea terbaik sepanjang masa. Daftar drama Korea terbaik sepanjang masa di 2023 ini, dirangkum berdasarkan rating yang diperolehnya di IMDb (Internet Movie Database). Seperti diketahui, IMDb suatu…
View On WordPress
0 notes
Text
a long road
Pagi ini seperti biasa. Gue reading tentang game design bareng Farras sama Pengky. Sambil cerita ngalor ngidul tentang industri game di Indonesia. Gue merintis karir di game bareng mahasiswa semester 6. Jadi game writer dan di-lead sama Pengky yang sama-sama lagi belajar. Tiap weekend ngelihatin Pengky ngomel ke Farras sambil ceramah perkara level design. Dan Farras yang ketawa-ketawa pasrah buat ngerjain level.
Di usia segini beneran baru bisa merintis karir di dunia game. Gue ngerasa ini telat banget. Mengingat age gap gue sama partner gue aja belasan tahun. Tapi gue baru bisa ke arah sini ya setelah secara finansial mulai tenang. Bukan yang kaya banget sampai bisa DP rumah. Definisi tenang secara finansial buat gue adalah gue tuh udah nggak punya hutang. Sebenernya sekarang tuh gue punya dua pilihan. Mau berjuang naikin income pakai skill sebagai programmer atau gambling dan belajar storytelling lebih jauh lagi. Gue tuh suka banget nonton drama, nonton film, nonton video klip, main game story driven, baca webtoon dst. Intinya gue tuh suka banget sama cerita dalam media apapun. Makanya mumpung sekarang gue punya momen untuk mengejar karir di bidang storytelling, gue lakuin sekuat tenaga tanpa melepas karir sebagai dosen. Karena gue nggak yakin kalo misal nggak gue lakuin sekarang, nanti gue nggak punya kesempatan lagi. However, gue sendiripun juga punya impian punya keluarga kecil yang hidup dengan tenang. Dan karir gue nanti beneran di bidang yang gue nikmatin.
Tapi makin kesini, gue ngerasa jalannya terjal banget. Buat bertahan di dunia game tuh skill aja nggak cukup. Butuh endurance dan waktu buat riset. Butuh berjejaring dengan studio lain dan publisher dst dst. Meskipun berat, gue ngerasa udah pelan-pelan moving sih.
Gue happy banget bisa belajar bareng anak-anak. Meskipun gue nggak yakin kalau mereka lulus, apa masih bisa jalanin studio? Karena gue sendiri pas ngobrol sama Pengky pun lebih suggest dia buat belajar ke studio yang lebih besar biar skill design-nya yang bisa naik cepet. Sementara gue kalo pengen sukses, mungkin jalannya beda. Sekarang mumpung masih di tempat yang sama, gue cukup happy karena bisa saling support.
Yang bikin gue seneng banget selama belajar bikin game adalah karena gue ngerasa disupport. Sebelumnya, tiap kali gue belajar sesuatu yang baru, gue susah nemu temen ngobrol sefrekuensi. Ato kalo nggak gitu ya jadi diarahkan ke achievement ideal perempuan versi masyarakat. Sementara belakangan ini, gue sering banget denger kata-kata penyemangat:
"You deserve a supportive environment"
"Nanti kalo kamu sukses, posisiku mendorong kamu dari bawah atau narik kamu dari atas ya?"
"Aku janji bakal perform dengan baik. Biar kamu bisa explore topik ini lebih jauh"
Dengan medan yang kami hadapi, kami cukup paham bahwa kami sangat mungkin gagal. Tapi dengan encourage yang nggak pernah berhenti, gue jadi merasa tenaga yang gue curahkan nggak sia-sia.
Moga Allah memudahkan hari-hari kami dan kalaupun ketemu hal-hal yang sulit, semoga kami bisa survive dengan baik :D
Tahun ini gue mau ngejar game design sambil nyicil portofolio untuk PhD. Kalau sudah cukup bagus di game design, gue mau nyoba mendalami Unity buat level design sama game mekanik.
20 notes
·
View notes
Text
🎬 Drama : Tell Me That You Love Me (2023) - Ep.1
Menutup tahun 2023, akhirnya ada drama slow pace yang bisa aku ikutin! 🙌🏻
Nonton ini vibesnya berasa kaya nonton film dengan genre slice of life-nya jepang. Setelah aku cek di asianwiki, ternyata (kebetulan) drama ini adaptasi dari drama jepang tahun 1995. Tanpa tau karya aslinya, versi korea ini cukup bagus sih.
Genre melodrama dengan less konflik, sinematografi cantik dan naskah yang rapi kaya gini pastinya aku suka. Tiap ada scene estetik akan aku unggah disini deh! 😗🫶🏻
14 notes
·
View notes
Text
Review Drama - Marry My Husband
Marry My Husband mungkin adalah salah satu drama yang dinantikan banyak orang di awal tahun 2024 ini, termasuk aku.
Terlepas dari semua desas-desus yang ada, aku tetap memilih untuk menonton drama ini, bahkan secara on-going dan merelakan diri ini untuk penasaran setiap minggunya.
Benar-bener drama yang jangan sampek di skip kalau kamu juga pecinta drama genre fantasy-romance. Apalagi kalau kamu juga penggemar Na Inwoo, kayak aku hehe.
Pada saat review ini ditulis, drama ini sudah tayang sebanyak 6 dari 16 episode yang direncakan untuk tayang.
Sejauh 6 episode ini, aku cukup bisa menikmati alur yang ada dan selalu merasa tidak sabar untuk menonton episode berikutnya. Derita nonton on-going, penasaran mingguan tiada akhir, bahkan sampek tergoda 'apa gue baca komiknya juga aja ya biar gak penasaran-penasan banget'. Tapi berujung gak jadi hehe.
Selain kekagumanku sama alur cerita, akting nya Park Minyoung yang gak pernah gagal bikin aku ikut nangis, dan Na Inwoo yang wah aura mahalnya bisa kelihatan juga ya ternyata haha, ada satu episode yang sering ku skip, yaitu episode satu, dimana Kang Jiwon mengalami semua kesialannya dari mulai penyakit, perselingkuhan, hingga part dimana dia bersimbah d*r*h dilantai rumahnya. Jujur aku gak tega. Siapa yang tega yaa lihat kisah orang lain yang sudah jatuh malah tertimpa tangga, terlebih karena orang-orang terdekatnya.
Mungkin itu juga yang membuatku jadi benci dengan si pick me (Jung Sumin) dan suami tidak tahu diri (Park Minhwan). Karakter mereka berdua di dalam film itu benar-benar jenis dua manusia yang paling ku benci, apalagi si Park Minhwan, yang B aja tapi banyak tingkah. Duh kalian bisa nonton sendiri dan rasakan sensasi pengen nampar dia deh pokoknya haha.
Sejak awal nonton, tanpa membaca sinopsis, komik, dan lain sebagainya, aku sudah menebak bahwa Na Inwoo, atau dalam drama itu bernama Yoo Jihyuk, cinta mati ke Kang Jiwoon. Bagi pecinta drakor, lihat dari poster pasti juga sudah bisa nebak sih ya akan seperti apa dia di dalam drama. Tapi di episode 4 ke 5 ada sesuatu mengejutkan dan membuat ku merasa kayak... "ah, plot twist satu ada disini ternyata." dan ini membuatku mulai bisa menebak bagaimana kira-kira akhir dari drama ini akan dibawa.
Tentu seperti harapan dari semua penonton jika drama ini akan berakhir 'bahagia'. Tapi semoga kita tidak lupa dengan ada yang namanya 'open ending' dimana kebanyakan drama fantasi selalu memilih untuk mengakhiri ceritanya dengan seperti itu. Tapi mari kita berdoa yang baik-baik saja, semoga drama ini berakhir bahagia seperti yang penonton inginkan. Jebal author-nim🙏🏻
Selain karakter yang bagiku nyebelin, ada juga karakter yang menurutku keren dan aku suka banget, Yoo Heeyeon yang diperankan oleh Cha Gyuri. Karakternya yang ceria, talkative, dan pemakan segala adalah karakter yang selalu menjadi favoritku, bahkan disemua cerita yang pernah ku baca.
Sekarang hari Sabtu, dan aku sangat tidak sabar untuk menyambut hari ini, sesuatu yang tidak biasa dilakukan manusia.
Tapi baiknya begitu bukan?
Bertahan hiduplah, setidaknya untuk lanjutan episode drama yang sedang kamu tonton.
Bersemangatlah menjalani hari, setidaknya untuk menyambut episode baru drama favoritmu yang akan tayang pada hari itu.
Sekian.
Terima kasih yang sudah membaca tulisan asbun ku sampek bawah dan sampai jumpa di review drama yang ku tonton lainnya <3
5 notes
·
View notes
Text
Releasing Emotion
Seorang rekan kerja pernah wondering gimana caraku mengeluarkan luapan emosi atau ketidaksukaan? Karena beliau melihatku sebagai seorang yang memendam rasa, tidak pernah ngedumel, dan oke oke aja. Lempeng aja kerjakan tugas-tugas yang ada. Meresponnya aku hanya bisa hahahahahahahahaha (cuma bisa ketawa menangisi diri). Awal-awal aku jawab dengan penuh percaya dirinya, yaa gimana kerjain aja mau sesedih atau sekesal kondisi kita. Bisa nonton film/drama untuk alihin sementara dan lanjut kerja. Disini kayaknya aku denial sama perasaan-perasaan tersebut.
Lambat laut dengan pengalaman yang sudah dilalui, ternyata hal-hal tersebut sungguhlah tidak baik. Nggak baik. Ketika rasa itu udah numpuk dan ketemu momen sedih yang kayaknya gak seberapa sama sebelumnya atau bahkan tanpa alasan apapun, aku bisa nangis tersedu sendiri. Kayaknya awal tahun kemarin di tengah gempuran amanah, jadi sesuatu yang memorable buatku. Kali pertama aku nangis di depan 2 rekan kerja/asramaku. Padahal, dia cuma memantik dengan nanya hal sepele. Tapi, akunya udah keburu sesenggukan. Dia kayaknya paham, saat itu aku lagi release semua hal yang kupendam. Terus? Lebih legaaaaalah. Walaupun gak serta merta masalah selesai, tapi seenggaknya hati nggak seberat sebelumnya.
Jadi, gak baik yaa kita mendam-mendem perasaan. Akui dan ekspresikan kalau kita lagi sedih dan kecewa. Kalau kata ustadz Sonny Abi Kim, pakai rumus ABC (Akui, Beri Jeda, dan Curhat sama orang yang tepat atau Dzat yang selalu paling tepat).
Sebetulnya, pernah konsul juga sama seorang psikolog di Sahabatku (you should download it on PlayStore, karena selain free konsultasi, it helps me with self-knowledge), "Apakah seseorang itu harus punya seorang teman untuk sekedar curhat masalah, untuk release emosi?".
Jawaban beliau sangat melegakan bagi kaum yang tidak nyaman curhat/ngedumel sama teman kayak aku ini. Hehe. Release emosi itu banyak caranya. Bisa cerita ke orang-orang yang kita percaya, curhat ke Allah di malam hari (yang ini sangat powerful saat hidup sedang terhimpitt), lakuin hobi, olahraga, coret-coret acak di kertas, menulis ekspresif, dan lainnya. Nah, ibu psikolognya kayaknya udah tahu dari tulisanku yang panjang karena beliau lebih jabarin menulis ekspresif. Semacam menulis sesuai apa yang kita rasa. Bebas aja. Namai tulisan tersebut sesuai perasaan kita, lagi kesel sedih dst supaya kita bisa lebih mengenali dan menyadari emosi yang dirasakan. Setelah diberi waktu, akan lebih baik kalau terjadi pemaknaan ulang dari tulisannya. Karena disitulah kuncinya. Memaknai ulang setiap rasa dan peristiwa, jadi ada perubahan cara berpikir dan berujung merespon masalah dengan cara yang berbeda. Huhuu.. baru tahu ilmunya.
Jadi, kalau aku lagi curhat via tulisan dimanapun itu, itulah caraku release emosi yaaa. Walau yang dishare kebanyakan hasil pemaknaan ulangnya aja. Haha. #ytta
Selamat mengenali dan menyelami diri! 🌱
6 notes
·
View notes
Text
youtube
Liriknya so true sekaliii 😃
Yang lain sudah ini itu, aku masih santai santai 😃
Teman teman ku sedang sibuk bahas sekolah anak, cara handle tantrum, drama LDR, ini itu
Aku menikmati hidup dengan nonton film kartun ✨
Setiap orang punya kesibukan dan kesulitannya masing masing.
Meski ku capek bosan ditanyain kapan nikah dari keluarga besar, bersyukur sekali diberi kelebihan lain. Awet muda 🤣
Jadi orangtua itu berat. Jadi mbak-mbak yang belum menikah juga berat karena harus ngadepin pertanyaan yang itu itu lagi dan drama dikenal-kenalkan ke anak/ponakan/kenalan/teman dari kerabat.
Duh beberapa saat terakhir ini, ku harus ngadepin drama drama dikenal-kenalkan yang sungguh bikin kesel.
Apalagi ditambah dengan drama drama,
“Apalagi sih yang mau dikejar. Kerjaan udah ada, tinggal nikah aja ini”
“Jangan pilih pilih, udah usia berapa ini”
Seolah olah cari pasangan itu tinggal comot dan nikah 😃
Respon emosinya udah melewati fase biasa aja- - kesel - pengen marah - sedih - nangis - capek- lalu akhirnya dahlah senyumin aja.
🫶
Sementara teman teman ku sibuk jadi orangtua yang baik atau jadi pasangan yang baik,
Aku sibuk mikir,
“Gimana ya cara minta izin untuk lanjut sekolah lagi”
Dahlah hidup emang gak pernah habis pertanyaannya ✨🫶
14 notes
·
View notes
Text
Banyak yang bertanya, suka nonton apa?
Padahal tipikal yang jarang banget bahas apapun yang berkenaan soal hobi satu ini pada sembarang orang. Tapi kebanyakan dari mereka yang aku temui penasaran dengan tontonan favoritku.
Mungkin mereka ingin tau apakah aku mengikui KDrama seperti mereka? Atau mereka ingin tau apakah mereka bisa menebak apa yang menjadi santapan tontonanku? Atau mereka ingin tau siapa aktor drama favoritku (mungkin ini lebih mengarah ke K-idol?)
Tapi mohon maaf, bukan penikmat drama korea apapu jenisnya. Pernah nonton korea itu pun hanya beberapa kali dan hanya pada drama tertentu saja. Demi apa, drama korea tidak berhasil dicerna oleh pikiranku. Daripada Kdrama, aku lebih menikmati Dorama. Atau drama Thai, dan jarang sekali rindu sama film Indonesia. Walau pernah ada tahun di mana, drama Indonesia yang paling dinanti.
Kalau ada yang masih penasaran sama apa yang aku tonton dan menjadi favoritku. Jawabannya adalah dokumenter netflix!
Sudah sejak 2018 aku berlangganan netflix, dari yang rela bikin kredit card Jenius hanya agar bisa berlangganan netflix, dan sejak kenal netflix aku sejatuh cinta itu padanya. Aku berhenti nonton diplatform apapun selain netflix. Dokumenter netflix berhasil membuatku jatuh cinta. Terkadang membosankan memang. Ada beberapa dokumenter yang menyebalkan dan mengerikan (bahkan tidak layak dikonsumsi publik). Untuk itu aku juga memiliki kecenderungan atas dokumenter yang aku konsumsi.
Btw, bukan tipikal yang gila nonton. Aku hanya menghabiskan beberapa waktu hanya fokus untuk menonton.
Netflix sangat membantu untuk efisiensi waktu terhadap apa yang disaksikan. Seringnya dokumenter netflix tidak memiliki episode yang panjang. Tidak hanya terfokus pada draka korea yang belasan bahkan puluhan episode. Kenapa ada orang yang bisa menghabiskan waktunya sepanjang itu hanya untuk nonton????
Aku senang mempelajari sesuatu, aku senang menjadi tahu perihal motif lain dari sebuah kejadian. Dokumenter netflix seringnya memberi tahu akan hal-hal yang tidak didapatkan dari membaca buku. Walau setiap kali nonton dokumenter netfix rasanya seperti sedang membaca buku.
Tidak mudah menghabiskan waktu untuk menonton suatu yang mengajak berfikir, tidak ada kesan glamor yang ditampilkan, dan tidak memberi ruang fantasi yang diharapkan banyak orang. Diajak melihat realitas nyata, yang bahkan penuh kekejian. Siapa yang betah??
Ya, begitulah aku.
4 notes
·
View notes
Text
Review (dan Pelajaran) Film – Marry My Husband
youtube
Sebetulnya saya pribadi bukan penggemar film yang diwarnai dengan adegan atau tema perselingkuhan, apalagi kalau nonton dengan pasangan, takut malah jadi curiga-curigaan. Film yang tayang di platform Prime Video ini menempati peringkat No.1 di Indonesia beberapa waktu belakangan ini, dan menurut saya pribadi, dari segi cerita dan filmnya sendiri cukup bagus, meskipun plot yang diusung juga tidak baru-baru amat, semacam kesempatan atau kehidupan kedua dan perjalanan waktu, walaupun untuk sisi perjalanan waktunya ini agak berbeda dengan film lain, disini digambarkan si tokoh utama bisa kembali ke masa lalu untuk memperbaiki hidupnya, setelah sebelumnya ia meninggal dengan naas dan tentunya dengan membawa ingatannya dari masa depan, menarik ya..
Terlepas dari hal lainnya yang terdapat di film ini (Sisi drama, romansa, kejahatan, sadis, tipu daya dan lainnya), saya menemukan beberapa hal yang bisa kita pelajari untuk kehidupan kita masing-masing, antara lain:
Sebagai manusia biasa dan normal, kita tentu tidak bisa melihat masa depan (Kecuali anda kebetulan seorang paranormal), tapi mengutip dari beberapa buku yang saya baca, ada beberapa ajaran yang menganjurkan kita membayangkan tujuan akhir di kepala kita atau “Picture the End in Mind”, bisa untuk kehidupan, pekerjaan atau yang lainnya, Kita ini mau jadi apa sih? Yang lebih ekstrim, ada juga yang menyarankan kita membayangkan saat kita meninggal, kita mau dikenang sebagai sosok yang seperti apa? Seperti yang kita ketahui, kematian tidak akan pernah bisa kita hindari (di luar kendali kita), tapi kehidupan kita saat ini masih berada dalam kendali kita, pikirkan skenario terbaik yang bisa kita jalanin dalam hidup ini dengan membayangkan tujuan akhirnya.
Setelah mengetahui apa yang kita inginkan, kita bisa “bertindak” atau melangkah kearah tujuan kita tersebut, lagi-lagi saya ingin mengutip kata-kata orang lain “Fake It Till You Make It”, palsukan sesuatu sampai pada akhirnya kita bisa mendapatkan yang kita inginkan, Jikalau saat ini kita memiliki mimpi atau tujuan yang besar, dan kita melihat diri kita masih jauh dari tujuan tersebut, kita bisa “meniru” dulu, perbaiki diri kita sedikit demi sedikit, misal membuat kebiasaan baru, jikalau ternyata “Sosok” yang kita ingin capai merupakan pengusaha ternama, mungkin bisa “meniru” kebiasaan dari para pengusaha sukses apa saja, bergaul dengan orang-orang yang sama, dan lain sebagainya, sampai kita benar-benar bisa mencapai tujuan yang kita inginkan tersebut.
“Dress for Success”, mungkin kita sering mendengar “Don’t judge a book by its cover”, tapi menurut saya pribadi sih itu omong kosong, kenyataannya selama ini mereka yang memiliki penampilang yang menarik pasti lebih diutamakan dalam berbagai bidang dan mereka juga biasanya mendapatkan kesempatan yang lebih baik dibandingkan orang lain, oleh karena itu penting bagi kita untuk memperhatikan penampilan, tidak perlu tampil mentereng dengan pakaian dan aksesori branded dari atas kepala sampai kaki, tetapi dengan tampilan rapi untuk laki-laki dan make up secukupnya untuk perempuan, membuat kita bisa lebih percaya diri dan lebih enak untuk dilihat oleh orang lain, pada ujungnya kita bisa mendapatkan kepercayaan dari orang lain.
Perlu diingat, hidup ini singkat dan hidup merupakan serangkaian pilihan yang kita pilih sendiri, pilihan kecil yang kita buat hari ini, mungkin akan merubah masa depan kita. Jadi, buatlah pilihan yang bijaksana dan jalani kehidupan kita ini dengan sebaik-baiknya. Selamat mencapai mimpi kita dan selamat menonton !
#review#film#review film#marry my husband#pengembangan diri#renungan#tips#kehidupan#tips kehidupan#karir#Youtube
2 notes
·
View notes
Text
0 notes
Text
Saling mempengaruhi?
Judulnya kek apa gitu~ haha. Kami sebagai pasangan 9 tahun bersama, 6 thn sebagai pasutri tentunya ada hal hal yang bisa saling mempengaruhi, entah yang baik2nya atau yg buruk2nya mudah2an yg buruknya mah bisa di filter ya eh kudu deng harus di filter! Kalo ini ttg pengaruh baik dong, karena selalu bareng secara ngga sadar misal bicara ttg selera yg tadinya beda jadi sama, yg tadinya ngga suka jadi suka. Banyak lah macamnya. Itulah yang di maksud saling mempengaruhi..
Yg aku bakal tulis disini lebih spesifik lagi, tentang nonton series. Suamiku bilang nonton series krn terpengaruh olehku.. Haha skrg jd kecanduan yakaaan! Kalo itu jadi hiburan buat blio berarti pengaruh positif lah yaa. Dulu mah ngga usum netflix dll atuh, ngedonlot jalur harom via torrent haha, jaman punya WiFi unlimited dirumah hobinya donlotin series, sama lagu2 fav. Awal2 mah, selayaknya pria karena belom tau seleranya aku suruh nonton series Sherlock yang limited bgt dikit2 tiap seasonnya. Yang pendek aja dulu yaa pemanasan haha, udah mulai enjoy ku kasih Game of Thrones lupa udah brp season ya saat itu 4/5 gt, jujurly kami ngikutin GOT emg telat. Dan surprisingly blio suka bgt bgt bgt wkwk. Pas season baru kan ada di HBO dulu msh pasang tv kabel, blio pundung gaboleh spoiler cenah sampe nonton jg wkwk. Akhirnya terbiasa aja nonton series apalagi skrg mah segala genre lah, cuma drakor euy yg belom aku cekokin, kalo perkoreaan mah mentok di filmnya aja, series cuma diitung jari itu jg gapernah tamat wey.
Series yg sering kita tonton hampir sefrekuensi lah dari thriller, detektif2an, kolosal, romcom, pencurian, bahkan drama cinta bbrp kali kami nonton biasalah kerandoman kalo lg dirasa ngga ada yg seru. Horror aja nih yg gabisa nonton aku, beberapa kali suami bujuk ttp gamau hahaha monmaap gk dl~
Kalo ke bioskop gmn? Wah ini.. Semasa pacaran 3 tahun itu kita movie date cuma 5x lebih gt ada. Entah knp kita berdua ngga terlalu sering ke bioskop ya apalagi skrg udah ada netflix dll makin ngga ada niatan kesana. Wlpn kali2 pengen sih ntarlah pankapan. Padahal wkt aku SMP dan SMA itu kaya nomat (senin/selasa) sering bgt karena tiketnya murah haha. Tapi popcorn caramel cgv selalu kuidam2kan sih haha. Ayoklah pankapan movie date, oiya ajak nemo jg dia penasaran belom pernah ke bioskop. Ntar deh kalo ada film yg cocok utk dia..
Seru memang punya pasangan sefrekuensi walaupun kita pengaruhi, ngga maksa jg kan sebetulnya. Suruh nyoba doang kalo gasuka kan masa dipaksa wkwk. Ya alhamdulillah blio suka jg, nambah2 bahan diskusi pasutri bgt yekan.. Lari jg kami saling mempengaruhi, start kami emg bareng disaat suami udah mulai tertarik tp belom gerak, aku duluan dan di support bgt bgt sama blio. Barulah semangat blio ini sampe rajin strength training dan join duluan, parah semangatnya.. Aku yg msh maju mundur jd terpengaruh, selalu disupport kalo mau lari, ganti2an jaga anak dan mulai join ST bareng blio. Mudah2an semangat olahraganya berkobar lagi yaa, berbulan2 rajinnya lariku ternyata ngga berpengaruh untuk blio nih.
Semoga kita berdua selalu saling mempengaruhi dalam hal kebaikan yaa yang @sagarmatha13 yang ada benefitnya, yang bikin kita jadi lebih baik lg tentunya~
3 notes
·
View notes
Text
Film Korea Terbaik Sepanjang Masa Sangat Banyak, 20 Ini Paling Tinggi Peringkatnya
Film Korea Terbaik Sepanjang Masa Sangat Banyak, 20 Ini Paling Tinggi Peringkatnya
Industri perfilman Korea Selatan tidak kalah popular dengan kisah serialnya. Bila kamu sedang cari tontotan sengit untuk mengisi liburan, film Korea terbaik sepanjang masa ini menjadi alternatifnya. Tidak bisa disangkal, film Korea terbaik sepanjang masa sangatlah banyak. Beberapa pelaku hiburan di Korea, banyak menghadirkan film untuk melipur penggilanya. Dari dimulai film layar lebar, sampai…
View On WordPress
0 notes
Text
Update Kabar
Rasanya udah lama banget nggak nulis panjang di tumblr. Biasanya cuma screenshot percakapan gue sama temen gue yang agak-agak psikopat. Habis itu gue private karena banyak yang berpikir yang tidak-tidak. Soalnya gue nggak pernah heboh banget kayak gitu ke orang lain.
Gue udah beberapa tahun sering terlihat bijak di banyak tempat. Sebenernya karakter manusia tuh ya berwarna. Nggak se-flat itu. Ada sisi childish dan rame dalam diri gue yang memang nggak bisa keluar ke semua orang.
Bertemunya dua kepribadian itu kayak reaksi kimia. Ketika bertemu dengan orang yang berbeda, reaksi kita bakal beda juga. Gue, kalo ketemu orang yang bisa nangkap imajinasi gue secara langsung, bakal jadi rame dan heboh banget.
Terakhir kayak gini tuh pas masih ada Ibu. Karena selama ini, gue sama Ibu tuh mengkonsumsi bacaan, film dan dongeng yang hampir sama. Jadi kami selalu ramai bercerita. Istilahnya nge-geek bareng.
Ya mungkin ini memang spesial. Tapi tidak semua yang spesial bakal mengarah ke romansa wkwk. Gue tuh kadang pengen sharing percakapan-percakapan lucu kami karena memang lucu. Tapi nggak enak juga kalo misal di-ship. Jadi yhaaa lupain aja.
....Anyway, gue tuh lama nggak muncul di sini karena lagi sibuk produksi game di lab. Ini tuh udah lama banget gue impikan. Pelan-pelan merintis karir lagi di dunia storywriting. Kebetulan gue berencana ambil dua role. Sebagai programmer dan sebagai storywriter.
Nah, setelah cukup lama mencari arah tentang skill menulis gue enaknya dikembangin kemana......akhirnya gue jatuh cinta banget sama Narrative Design di game. Kebetulan gue tuh nemu temen diskusi yang pas banget. Gue tuh cukup lama nggak nemu temen diskusi yang pas. Beberapa kali gue tuh ambil kelas dari penulis-penulis terkenal. tapi dunia gue nggak di sana. Kursus yang gue ambil itu kebanyakan cuma membahas plot, dan perancangan karakter. Sementara di game tuh ternyata persis kayak yang gue bayangin selama ini. Ada world building, karakter, lore, baru ke plot. Dengan model penulisan kayak gini, cerita yang kita tulis tuh bisa ditransfer ke media apa aja.
Jangan tanya gue selama ini kemana aja....10 tahun ngajar baru beneran fokus ke game setahun ini. Balik lagi ke cerita sebelumnya, gue tuh habis ada masalah finansial. Jadi dari 2017 sampe 2022 tuh beneran cuma fokus nyari duit. Nggak fokus ngembangin karir ke arah mana. Sekarang berasa nemu momen buat punya cita-cita lagi.
Sorry ya cerita gue ngalor ngidul banget. Gue nulis di tumblr lagi tuh beneran berasa kayak nemu temen lama wkwk. Pengen cerita buanyaak.
Nah, karena sekarang gue punya temen diskusi, gue jadi happy karena yang dibahas tuh jadi banyak. Kalo ditanya soal cerita, kiblat gue tuh kan K-Drama. Penokohan dalam K-Drama tuh jarak dekat banget. Dalam arti kita banyak menemukan orang-orang yang berhubungan dekat dengan emosi-emosi yang tidak ekstrim tapi variasinya banyak banget. Makanya di K-Drama kita bisa nemu orang-orang trauma tapi hidup dengan baik dan punya social skill yang baik kayak Choi Ung sama Choi Ji Ung di Our Beloved Summer atau Im Eun Seob di When The Weather is Fine.
Sementara temen gue tuh kiblatnya anime. Gue beberapa kali nonton anime yang dia rekomendasiin. Dari situ tuh gue ngelihat bahwa jarak antar tokoh dalam anime tuh banyak yang jauh. Emosi-emosinya ekstrim. Ceritanya pun banyak yang nggak berkaitan dengan mundane life. Alias di Jepang tuh banyak banget genre-genre yang ekstrim.
Gue nggak pengen ngebandingin mana yang lebih baik. Tapi ternyata referensi yang pernah kita lihat tuh ya sangat berpengaruh banget ke cara kita menempatkan perspektif pada cerita.
Contohnya kalo misal kita bicara tentang cinta dalam diam.....
Orang yang terbiasa mengkonsumsi cerita dengan hubungan antar karakter yang jauh mungkin akan berpikir bahwa mencintai dalam diam adalah dengan melihat orang yang kita cintai dari jauh. Tanpa melakukan apapun.
Sementara yang terbiasa mengkonsumsi cerita dengan hubungan antar karakter yang lebih dekat akan berpikir bahwa mencintai dalam diam ya menemani orang yang kita cintai di kehidupan sehari-harinya, ngasih afirmasi, dengerin curhat, tetep ngelakuin act of service cuman nggak pernah confess.
Begitupun dengan konflik. Temen gue tuh lebih suka drama-drama dengan konflik rumit yang membuat penonton penasaran. Sementara gue sejauh ini malah sebaliknya. Gue kelak pengen bikin satu aja cerita yang endingnya udah terspill duluan di depan kayak Drama Thirty-Nine. Karena buat gue, letak kenikmatan cerita bukan dari rasa penasaran. Tapi dari gimana kita ikut merasa hangat dan bahagia melihat perjalanan karakter.
Setiap orang punya style masing-masing. Tapi gue happy banget ketemu orang yang bisa sefrekuensi pas diajak bahas cerita meskipun style kami jauh berbeda.
72 notes
·
View notes
Text
Minggu lalu, dibantu ibu kosnya dia akhirnya bisa masuk kosannya. Sulit buat diterima, tapi setidaknya dia akhirnya bukain pintu. Kalau bukan karena aku nangis depan pintunya, mungkin dia masih bakal keras kepala.
Setidaknya hari itu dia udah mau nerima kita di kamarnya. Mungkin sedikit terpaksa. Atau, mungkin dia juga menyimpan perasaan yang sulit dijelaskan karena ada kita disana.
Hari itu aku berusaha ngga bahas hal yang mungkin dia ngga suka. Dengan egois, aku dan temanku yang satu bercerita tentang hidup kita yang entah sedang bagaimana. Dan tentu, aku bilang juga sama dia kalau aku pergi dari rumah ke Bandung buat ambil jeda dari rumah dan percobaan OD yang gagal.
Hari ini, mamingan bersama. Tanpa mas. Dan tanpa pacarnya. Drama ke ciwalk salah jalan sampe harus muter lagi. Bahkan nonton filmnya telat mulai. Tapi, yaudah gpp. Sepanjang film kita sempet curi bercanda kaya biasa. Tentu ngga berisik. Aku senang dia "kembali." Mungkin.
Walau disaat yang bersamaan, aku juga ngerasa hampa, kesepian, terluka juga, lelah sudah tapi 2023 belum habis dan serangkaian dramanya juga belum mereda.
Pas selesai, dan pulang aku buka hadiah dari dia. Lagi dan lagi. Sedang aku, belum sempet ngasih yang sebanding harganya. Hadiahnya ada dua. Yang satu, ada buku ini. Pas liat judulnya, menangis. Huhu
Makasih yaaa ...
Jangan pergi lagi. Jangan menghilang lagi. Walaupun aku sekarang punya mas, tapi kamu tetep ngga tergantikan. Bahkan, kalian bisa jadi duo yang seringnya nyebelin kalau lagi bersama but i love you both.
Ayok sembuh pelan-pelan, walau susah. Sampai ketemu lagi di Bandung. Semoga aku januari langsung balik Bandung karena dapet kerjaan tetap yak ❤️✨
5 notes
·
View notes
Text
Orang Tua yang Baik
Saat kecil, aku heran kenapa ibuku suka nonton ceramah atau kajian Islam di TV. Apa sih serunya nonton ceramah? Aku juga heran kenapa setelah melakukan salat wajib, ibu menambahnya dengan salat rawatib. Kenapa ibu mau capek-capek menambahkan lagi salat sunah setelah melakukan salat wajib?
Bacaan Quran ibuku bagus. Ibu pernah menang lomba MTQ saat SMA. Ibu seringkali diminta untuk membaca Al-Quran saat ada acara keluarga atau acara pernikahan keluarga. Ibu juga pernah mengajar mengaji ibu-ibu lainnya, walaupun memang bukan di lembaga profesional. Kalau untuk yang ini, perasaanku lebih kepada kagum, kok bisa ya ibu membaca Quran dengan tartil dan enak didengar?
Kemudian di masa SMA, entah kenapa, perasaan untuk belajar agama lebih dalam tiba-tiba muncul dalam diriku. Aku jadi suka mendengar kajian, mulai menjalankan salat yang sunah-sunah, juga mulai belajar tahsin. Di masa kuliah, aku pun ikut organisasi keislaman di Salman yang membuatku pada akhirnya harus mengajarkan Al-Quran.
Jika dulu aku heran kenapa ibu suka nonton kajian di TV, sekarang aku merasakan bahwa mendengarkan kajian adalah hal yang menenangkan dan menjadi hiburan bagiku.
Di masa dewasa aku banyak melakukan apa yang dulu ibu lakukan. Dorongan untuk melakukan itu datang begitu saja. Lalu aku berpikir, bisa jadi berbagai kebiasaan baik yang mudah kita lakukan, bersebab dari orang tua kita yang dulu membiasakan diri melakukan kebaikan-kebaikan tersebut. Kita sebagai anak yang melihatnya setiap hari, kemudian merekam di alam bawah sadar, lalu kebiasaan itu akan muncul suatu saat.
Aku juga ingat, saat SMP aku selalu ingin mengikuti hal-hal yang sedang tren di kalangan remaja. Mulai dari gaya berpakaian, gadget, tempat jalan-jalan, film, lagu, hingga ingin juga merasakan punya teman dekat laki-laki (pacaran, ewh). Tapi saat SMA, tiba-tiba keinginan-keinginan itu hilang. Aku juga jadi tidak berminat punya pacar karena aku tidak mau ribet dengan drama percintaan remaja yang menguras emosi dan menghabiskan waktu. Kemudian suatu hari, ibu bilang padaku bahwa saat aku SMA, ibu sering mendoakan agar pergaulanku terjaga dan aku tidak pacaran. Ternyata, ketidakminatanku pada pacaran dan menganggap bahwa pacaran itu merepotkan, disebabkan oleh doa-doa ibu yang menjagaku.
Sekarang aku sudah menjadi seorang ibu. Ada banyak sekali teori parenting yang mendefinisikan bagaimana menjadi orang tua yang baik. Tapi dari berbagai teori parenting yang berbeda-beda itu, aku kini paham bahwa orang tua yang baik adalah orang tua yang taat pada Allah, yang banyak mendoakan anaknya, dan yang banyak bertaubat.
Pun sebagai orang tua, kita harus ingat bahwa kebiasaan buruk kita juga akan berdampak pada anak-anak kita. Maka jika suatu saat ada sikap anak yang tidak sesuai harapan, yang pertama-tama dikoreksi adalah diri kita sendiri. Yang pertama ditaubati adalah dosa-dosa kita sendiri.
Pada akhirnya, teladan dari orang tua yang ikhlas dalam beribadah dan penjagaan dari Allah-lah yang akan menjaga seorang anak agar selalu dimudahkan dalam menjalankan kebaikan dan ketaatan pada Allah.
---
"Bagaimana cara mendidik anak? Ibunya terus berusaha jadi baik dulu untuk Allah, karena anak-anak sangat membutuhkan doa ibunya. Anak tidak butuh ibu yang keren, cantik, gaul, famous. Anak butuh ibu yang mustajab doanya. Tapi kalau ibunya suka maksiat seperti masih suka ngomongin orang, kepo sama urusan orang lain, seneng kalau lihat orang berantem, suka ngomporin bukan ngademin, lisannya yang keluar kata-kata yang tidak baik, apa iya Allah mau mengabulkan doa dari lisan yg tidak baik? Ibu juga harus jadi seseorang yang bisa dipercaya oleh anaknya, yang selalu ada di setiap keadaan, agar anak menjadi cinta. Sebab bukankah kita akan mudah mengikuti siapapun yang kita cintai?" (Umi Tavi Alhasani)
"Sesungguhnya dosa orang tua itu sangat berefek kepada anaknya. Maka kita kembalikan lagi pada surat Al Ahqaf ayat 15, kita menjumpai ketika kita memohon pada Allah wa aslih li fi zurriyyati, maka kata setelahnya adalah inni tubtu ilaika 'saya bertaubat ya Allah'. Orang tua yang hebat itu bukan yang tidak melakukan kesalahan, tapi yang banyak bertaubat kepada Allah terhadap dosa dan kemaksiatan yang pernah dilakukan. Karena taubat itulah yang akan memutus mata rantai kemungkinan dosa yang pernah dilakukan orang tua menurun pada anaknya. Karena tidak ada yang mampu memutuskan mata rantai dosa dan kemaksiatan yang dilakukan orang tua untuk tidak turun kepada anaknya kecuali atas kehendak Allah. Dan itu tidak bisa kita dapatkan sampai kita bertaubat kepada Allah." (Ust. Oemar Mitta)
7 notes
·
View notes