Tumgik
#nonton film horror
filmepik · 1 year
Text
Kumpulan Nonton Film Horror Subtitle Indonesia Streaming Movie Online, Nonton Movie Bioskop indoxxi, Cinema21, LK21,Bioskop Keren Streaming Film Terlengkap dan Download Film HD terbaru Gratis.
0 notes
mendekam · 26 days
Text
Many moments, many times, so much memories.
Tumblr media
Hey Dinda, let me tell you a story about all the days we’ve been trough.
2017, aku datang ke jogja dengan harapan, cita-cita, dan semua mimpi, serta sedikit trauma. aku masih pemuda pemalu yang datang dari desa, ingin menjadikan kota ini bagian dari hidupku. ya, walaupun aku lahir disini, kala itu aku merasa asing kembali.
Aksa, teman baikku dari kecil, dia yang menemaniku membangun memori di kota ini. aku nggak bisa bohong, memang impianku tinggal di kota ini. walau aku masih numpang di rumah paman, sampai aku menulis tulisan ini.
Sore itu, aksa mengabariku
“Bid, ayo kancani aku nonton film, karo pacarku”
Dengan rasa penasaran (jalan-jalan) aku ikut dengannya. kalau nggak salah, kita nonton film horror lokal. sampai di mal itu, kita terlambat. pacarnya sudah masuk ke ruangan, lalu kita menyusul masuk.
Film itu selesai, dan kita keluar mengobrol di depan bioskop. di waktu itu, pertama kalinya aku melihatmu. Dinda namamu. setelahnya, Aksa menawari untuk menonton film lagi, kali ini pilihannya adalah film sedih. Surat Kecil untuk Tuhan (2017).
Kita menonton film lagi, seperti remaja pada umumnya. setelah keluar aku lihat matamu sembab, kamu menangis, akupun juga. banyak basa-basi, kita pulang. lalu di jalan pulang, dengan pedenya aku bertanya ke Aksa.
“Sa, yang tadi itu siapa? aku boleh minta kontaknya?”
di malam itu juga, ponselku dapat kontakmu.
Tumblr media
tidak sadar, di malam itu, aku menanggalkan setengah hidupku.
Kita bercanda dan mengobrol di hari-hari selanjutnya. perihal hobi, sekolah dan hal kecil. Jepara, kampung halamanmu. Nama adik dan kakakmu. Tempat tinggalmu. Kesibukanmu.
Takdir, di hari ke 7 kita berkenalan, malam itu kita mengobrol terlalu asik. Sedang aku sudah melihatmu di hari-hari kedepanku. Di malam itu, aku mengambil gitar dan menyanyikan dua lagu untukmu. lalu, di hampir tengah malam, aku menelponmu. setengah menit, aku menyatakan kata-kata itu. lalu, kamu menjawabnya dengan ragu.
“Ini beneran?”
“Iya beneran, aku serius”
akhirnya, kita meyatakan untuk bersama. dengan segala keraguan dan pertimbangan. aku berani memanggilmu “Sya”. sebenarnya, aku nggak tau maksudnya apa, i thought that would be funny if call you with that instead of “Sayang”.
jujur, aku tidak romantis. kamu tahu itu.
Tahun pertama, semua berjalan dengan lancar. kita masuk sekolah yang bahkan berbeda. kamu selalu bercerita tentang kehidupan geng di sekolahmu yang terkenal mengerikan. aku bercerita tentang sekolahku yang tidak terlalu terkenal namun bersih dan asri.
Kamu selalu bercerita tentang kakak-kakak kelasmu yang tampan. jujur aku cemburu dengan mereka, dulu haha. aku masih menjadi Abid yang polos dan lemah.
Awal pacaran, kita masih mengajak Aksa untuk bertemu. karena aku malu untuk mengajakmu. setelahnya, kita sering keluar bersama di rumah makan jepang yang murah itu.
Tumblr media
Satu tahun berlalu, kita semakin dekat. dan tragisnya, Aksa berpisah dengan pacarnya, teman dekatmu. Kamu mengajakku ke ulang tahun temanmu, dan disana aku merasa aku dihargai sebagai teman hidupmu.
Kita sering menonton film, beli minuman favoritmu di depan bioskop kecil itu, dan makan di nasi goreng kesukaanmu. Kita selalu jalan-jalan keliling setelahnya. aku menjemputmu di rumah nenekmu, dingin malam, hujan, tak peduli.
Sepupumu lahir, Azlan. semua perkembangannya aku tahu, kamu selalu cerita. Es krim yang kamu suka, di malam itu kita habiskan sembari melihat ramainya jalan. warna baju kita selalu sama, meski tidak berniat sebelumnya.
Petit Biscuit, kamu suka kan? lagunya enak memang, menenangkan. walau aku kadang meracunimu dengan musik-ku yang nggak jelas itu. salah satunya porter robinson.
Tumblr media
Abid yang cuek itu, ketahuan merokok. maaf, ya. di tahun selanjutnya, banyak yang terjadi. Ensyclomordia kan, namanya? aku datang menemanimu jadi panitia. senang melihatmu bahagia.
aku selalu rindu kamu, ketika jauh. mungkin kamu juga. seringkali aku menyakitimu, maafkan aku ya.
Tumblr media
kamu inget ketika kita main ke taman rekreasi dan menaiki komidi putar itu? rasanya, saat-saat itu dunia sedang bahagia ya.
Tumblr media
ulang tahunmu yang ke 17, aku datang. aku bertemu keluargamu, aku sangat senang sekali. kita yang remaja ini, akhirnya bisa menikmati masa itu. kamu tersenyum sangat lebar.
dulu, kalau aku mau traktir kamu harus nabung dulu, sisain uang jajan kiriman mama. sedikit-sedikit buat makan enak. atau beli barang yang kamu inginkan. biar kamu senyum.
Tumblr media
dari tempat makan yang murah, ke coffeeshop. lambat laun sepertinya tempat favorit kita berganti. Jeeva, kamu inget nama itu ngga? ya, segelas kopi susu kesukaanmu. kalau lagi nggak mood, aku biasa belikan kamu itu.
mie yang pedas, kamu suka pedas, aku suka pedas (dulu). di depan sekolahmu, biasa kita makan setelah pulang sekolah. dengan obrolan kecil sebelum tempat itu penuh dengan manusia.
kita berjanji, kalau nanti sudah kaya, kita akan punya rumah dengan warna pastel, pekarangan yang luas, dan interior model terkini. kita juga berjanji, akan masuk ke kampus impian kita. walau di masa itu, sepertinya aku terlalu sibuk mikirin kamu, jadi ga bisa masuk UGM, haha.
Tumblr media
ketika kamu sedang sedih, atau sedang dalam kondisi tidak baik-baik saja. aku kadang membelikanmu coklat, dan mogu-mogu. berharap dengannya kamu merasa sedikit senang.
aku mulai suka mendaki gunung, kamu selalu mencariku. maaf ya, kepergianku buat kamu cemas. aku hampir mati beberapa kali. aku bertemu teman-teman baru di sekolah, mungkin banyak kepergianku yang menyakitimu.
kala itu, kamu selalu tidak percaya diri. tetang badanmu, dan hal lain. aku selalu menyukaimu, menyayangimu. maaf, aku tidak romantis. semua perlakuanku mungkin membuatmu tersinggung. tapi, percayalah aku selalu menanggapmu wanita paling cantik di muka bumi.
akhir masa sekolah, marisini? ingat nggak? sebuah tempat yang merubah semuanya. atau mungkin sebelas? laju? di semua tempat itu kita belajar sebelum ujian masuk kampus. kamu selalu mengingatkanku untuk membuat catatan. hal kecil, pulpen kokoro, kita selalu beli bersama.
banyak tangis yang kita lalui, banyak tawa yang kita lalui. di malam hari, aku selalu menanyakan kabarmu, bagaimana harimu, begitupun juga kamu.
aku minta maaf sudah jadi Abid yang selalu cuek. tapi, aku selalu membanggakanmu di semua orang yang aku temui. kamu bisa selalu rajin, pandai bicara, dan selalu peduli terhadapku. terima kasih.
akhirnya kita kuliah! walau tidak di kampus yang sama :(
aku bertemu teman-teman baru, kamupun juga. kamu memutuskan untuk bekerja paruh waktu, di kafe dekat kampusmu.
kalau aku tidak bisa menemanimu, kamu selalu marah dan kesal, maaf ya, sayang. tapi percayalah aku berusaha selalu ada dan mendukungmu.
kuliahmu susah, aku tahu itu. kamu adalah wanita yang hebat, siapapun yang melihatmu pasti ingin sepertimu. aku selalu memujimu.
semua tugas-tugasmu, keluhan kecilmu di kampus atau ditempat kerja, aku selalu dengarkan. aku mengenal teman-temanmu, akrab. you found yourself.
tanggal 7, dulu selalu kita rayakan.
Tumblr media
bahkan ketika aku jauh, kamu selalu peduli kepadaku. obrolan kecil yang kita selalu beri, dua kali sebelum tidur.
lucunya, yang mungkin kamu tidak tahu. seringkali aku cerita ke teman-temanku betapa uniknya kita bertemu. dan betapa beruntungnya aku memilikimu.
akhirnya kamu sampai ke titik ini, dimana, kamu selalu bahagia dan tersenyum. percayalah, aku selalu senang melihatmu tersenyum.
maaf kalau aku cuma punya motor butut yang sering bocor ketika kita jalan-jalan. maaf aku cuma bisa membelikanmu makanan pinggir jalan yang kotor dan nggak sehat. maaf kalau lelucon yang aku bicarakan ke kamu di jalan keliling jogja itu terlalu garing dan nggak masuk akal. maaf kalau aku sering terlambat menjemputmu.
you are a big fan of The 1975. you love them.
kala itu, kamu selalu bercerita bagaimana kamu sangat suka dengan band itu. pertama kali, aku tidak banyak dengar tentang mereka. tapi kamu selalu mendengarkannya.
sampai suatu waktu, mereka datang kesini dan kamu ingin melihatnya, dan Porter Robinson juga. aku seperti disambar petir, dua band ini artis favorit kita! ya! favorit kita!
kejadian ditipu tiket, lalu kamu ada jadwal kuliah, sampai kita jalan jalan di jakarta. semua itu tidak akan pernah hilang di memoriku. senyum dan tangismu kala itu, warna di perjalanan kita. makanya jangan ngeyeeeell tooo.
we’re just a teenager, who falling in love with all of our differences.
dikala itu, kita punya banyak mimpi. mulai dari pergi ke swiss, punya rumah yang warnanya pastel, dan mesin kopi dirumah. kamu juga selalu bilang pengen ke menara eiffel.
aku selalu ingat mimpi itu, dan aku akan selalu berusaha mewujudkannya.
sampai, kita nonton konser bareng, lalu mereka batal manggung. kamu menangis, aku merasakan sedihmu. lalu aku menjanjikanmu,
“besok nontonnya di luar negeri aja ya”
maybe it’s all just about us. setelahnya aku selalu dengar The 1975, sampai sekarang. aku tahu kenapa kamu sangat suka band ini. terimakasih sudah mengenalkannya kepadaku. aku suka band ini.
akhirnya, 2023. aku mendapat pekerjaan, sambil kuliah. kamu selalu mengingatkanku untuk menabung. hei, sekarang aku sudah menabung!
aku selalu bersyukur dengan apa yang terjadi, semua hal yang ada di hidup kita. aku sudah memimpikan masa depan yang kita impikan, didepan mata.
sedikit demi sedikit, aku menata hidupku dan satu persatu bisa aku gapai, bersamamu.
lalu, kita banyak merangkai memori di jakarta. kota kedua dengan memori kita. aku ingat kamu selalu ingin beli kopi tuku. ya, aku selalu suka kopi itu setelah kita membelinya. aku selalu mampir kesana setiap berangkat kerja.
Oktober, 2023. aku pulang ke jakarta, tapi aku tidak mau pulang ke rumah. setelahnya aku dipaksa pulang oleh ibu, karena ada suatu hal yang ingin diceritakan.
hidupku hancur.
rumah itu, sudah tidak ada bentuknya.
hancur semuanya.
ibu menangis dipelukanku, aku tidak tau harus bagaimana. lalu, setelahnya aku benci pulang ke rumah.
aku jadi abid yang pendiam, menutup diri, dan jarang bercerita. masa sulit dirumah, pekerjaan, kuliah membuatku selalu sulit dalam menata kembali jalan ini. aku selalu menangis tiap malam, ibu… ibu… mungkin kamu sadar akan itu.
banyak kegiatan akhir kampus yang berlalu, aku tetap tidak bisa menjadi abid yang biasanya. aku tidak bisa cerita ke siapapun, apapun.
you still called me “sayang”
desember, aku pulang lagi. kali ini aku dipaksa pulang. aku sudah cerita ke kamu.
but, i feel something is missing. aku nggak tau kenapa (mungkin aku tau). ketika aku sedang sensitif, aku hanya ingin menemanimu bekerja dan ditemanimu ketika ngobrol.
aku belum siap untuk cerita.
sampai suatu hari, perasaanku tidak enak. banyak teman-teman yang mengejekku, tapi aku selalu membanggakan kamu.
aku berusaha memperbaiki diriku, mungkin dengannya kamu lebih siap mendengar ceritaku. tapi kamu mulai tidak mendengar kata-kataku.
di suatu waktu, aku selalu merasa “apa ada yang salah dengan diriku” atau “apa dia sudah berbeda”. malam itu, kita mempunyai kesempatan bercerita, namun kurasa kamu belum siap.
kamu terburu-buru, bahkan ketika momen setelah makan di meja itu, kamu asik main game dengan aku masih berbicara didepanmu tentang nasihatku. jujur, aku sakit hati.
yang ada dipikiranku cuma masa depan kita bersama.
setelahnya, aku berusaha selalu ada untukmu. di hari itu, kita membeli roti untuk berbuka puasa. aku menemanimu sambil meeting kerja. lalu kamu bekerja dengan semangat.
namun, mungkin takdir berkata lain, di tempat itu aku merasa lemah dan tidak bisa apa-apa. yang aku pikirkan hanya, kenapa?
kamu tidak memberikan jawaban. aku berusaha melindungimu, aku berlutut aku memohon kepadamu. dan kamu masih ingin melanjutkan jalan kita bersama. namun aku tidak tahu kenapa, mungkin aku terlalu shock dan emosi, aku menanyakan kepastian kepadamu.
sebab dan akibat.
aku jadi protektif, aku takut kehilanganmu. lalu aku beri waktu kamu sendiri, karena, kamu ingin melanjutkan jalan kita bersama.
naas, abid yang sudah mati ini, ternyata diinjak-injak lagi. tidak semua bunga berarti indah dilihat, terutama bunga dikamarmu.
aku berusaha berbuat baik kepadamu, keluargamu dan semuanya. namun, mungkin belum waktunya. aku beberapa kali ingin bunuh diri, namun selalu dihalangi. dunia terlalu kejam.
you’ve changed, and i dont know why. aku tahu semua hal yang kamu bicarakan ke aku, aku tahu hal yang kamu lakukan dibelakangnya.
akhirnya, kamu memilih jalan mengakhiri hubungan ini dan kita udahan. aku anggap semuanya nyata. we’ve parting our ways. kamu bilang lagi nggak mau cinta-cintaan (sama aku). dan kita harus jadi lebih dewasa, yang mana menurutku dewasa itu tidak lari dari masalah.
aku cuma mau minta maaf, lahir bathin, mumpung masih suasana lebaran (kamu belum hehe) tapi aku udah maafkan kok, tenang.
maaf atas semuanya, yang belum kamu maafkan.
and thank you for the memories, juga luka yang kamu berikan, yang hanya kamu yang bisa mengobatinya.
aku sekarang jadi abid yang lebih pemalu lagi, aku takut melihat perempuan. nggak tau sampe kapan. aku rasa aku nggak layak buat dicintai lagi. selama aku masih hidup aja udah syukur.
after all, thank you for being Dinda i know.
kadang kalau lagi senang, banyak sedih yang harus dilalui. aku baru menata karir, aku udah menabung buat beliin kamu handphone baru yang kamu impikan itu, lalu entahlah bagaimana sekarang. aku jadi boros beli apa-apa buat menyenangkan diriku (nggak bisa senang).
salam buat Mamamu, Papamu, dan semua saudaramu. Jaga mereka ya, jangan rusak kaya keluargaku. Terima kasih buat semua kepercayaan mereka padaku, juga terima kasih buat teman-temanmu walau banyak yang aku tidak suka.
maaf atas kejadian oleh-oleh. aku nggak bilang apa-apa ke kamu, juga ke Mama mu. aku cuman mau ngasih titipan buat keluargamu. dan aku pesan untuk bungkusan yang didalam jangan dibuka, buat kamu. sudah itu aja.
mungkin aku akan menghilang dari hidupmu, tidak mengganggumu lagi. selamat menempuh hidup baru tanpa aku, diganti dengan pria yang menurutmu lebih dari aku. 3636, twin flame atau apalah.
aku izin buat pergi.
sekali lagi, terima kasih sudah mencintaiku seperti Mama.
terima kasih, Dinda.
Semangat❤️
Tumblr media
2 notes · View notes
lamyaasfaraini · 3 months
Text
Finally, movie date! Yeay~
Tumblr media
Udah ngikutin spill2 film Exhuma dari bulan januari, yg akhirnya tayang februari. Karena ada lee dohyun siganteng kesukaan kami (aku dan adik), tadinya pgn nonton sama adik di ubertos tp kami jadi ragu soalnya pas diliat2 ko ya horror aman ngga yah kami kan penakut wkwkwk. Genre film yg jarang kutonton tp dulu ko ya sering bgt nonton horror jaman SMA dari hantu jepang, western, indo pun jadi. Gataulah skrg kureng gt..
Eh taunya ni film makin rame aja yg nonton, malah yg tadinya cuma di cgv jadi di XXI jg ada beuhhh.. Adik jadinya nonton sama suaminya kemarin2 pas aku dtg ke rumah uber, anak mah aman bnyk yg ngasuh. Trus riviu2 kata adik nonton aja seru wlpn ngga wah bgt tp ya seru aja cenah dan ngga bnyk jumpscare. Wah kalo kata adik gt percaya deh wkwk. Akhirnya kungajak suamiku, kalo ttg horror/thriller suamiku suka mau, malah kan sukanya ngajak nobar horror kalo di netflix w yg ogah huft. Kita planning lah semalaman, beli tix nya lsg via online aja biar bisa milih kursinya dan biar satset jg lah yaa, kita putusin nonton di summarecon, pdhl di ubertos jg ada tp kita penasaran mall summarecon kek apa sih gt, lagian jam nya lebih cocok disana dibanding di ubertos terlalu sore, jam 1 soalnya suami kudu zoom meeting dulu.
Summarecon dkt bgt sih memang yg bikin lama macetnya, biasanya kesana pake mobil selalu kejebak macet. Kalo pake motor sih ya satset bgt. Tadi jg nyampe sana cepet bgt.. Pas liat mall nya ohh iya emg vibesnya kek luar nagreg bgt yaa kalo outdoornya pas masuk indoor ya kitu weh mall teu aneh ah wkwk. Cuma kabitanya itu jogging disitu nakeun keknya, tp kudu pagi, kalo ada matahari pasti serab bgt huft oiya dan anginnya super kenceng!
Jam nonton kami kagok bgt 15.15 jam baru masuk solat ashar jadi pas nyampe kita lsg nyari mushola. Oiya jalan2 skalian ngabuburit yg lagi puasa hihi.. Setelah nanya satpam dan diarahkan ke lantai atas, nemu deh tuh mushola. Bagus musholanya ihh, bersih, rapi, wangi..
Tumblr media
Alhasil nontonnya agak telat karena tadi adzan ashar aja jam 15.09 mepet bgt bukan? Bapak slesei solat jam 15.26 lsg jalan cpt untungnya 1 lantai dan ngga jauh fiuuhh~ tinggal print tiket lalu masuk deh, udah penuh bgttt gustiii. Telat 15 menitan deh tapi yaa gpp da mau gmn lagi..
Filmnya, seru sih yaa terhibur tp memang ngga luar biasa bgt jg yg bnyk plot twistnya. Dan iya wlpn sepanjang nonton ada tutup mata sama senderan ke pundak bapak karena takut tp emg seremnya ngga bikin traumatis jg sih wkwk.
Finally yah kita berdua bisa movie date, mumpung lg dirumah uber dan ads film inceran wlpn bapak lg puasa jg ngga beli popcorn ah tp ttp prefer popcorn cgv sih dibanding XXI. Jadi inget dulu pas pacaran kita berdua pernah movie date pas bulan puasa lupa nonton apayah, terminator atau batman vs superman yah lupa. Jaman bapak tergila gila sama ibuk itu eaaaaa~.. Kami memang tipe pasangan yg jrg nonton dr pacaran jg keitung jari, kami lebih suka nyari tempat makan enak sama kopi enak wkwk. Jadi setelah menikah ini baru pertama kali lg ke bioskop cuy edan sih.. Soalnya lsg hamil, punya bayi lalu pandemi ah sepertinya no time gt buat kamimah. Skrg ada kesempatan setelah brp tahun lamanya, yaa balik lg ke bioskop juga wkwkwk. Setelah filmnya slesei kita buru2 plg, biar bisa buka dirumah bareng keluarga. Alhamdulillah pas nyampe pas adzan.. Selamat berbukaaaa~
3 notes · View notes
olyviahulda · 1 year
Text
Review The Pope’s Exorcist – Sebuah Ritual Membawa Makna
dibalik perjuangan sang romo dalam mengusir iblis, ada sebuah ritual yang memiliki makna yang lebih dalam dari ritual pengusiran belaka.
Disclaimer : 1) Tulisan ini untuk kalangan sendiri, berkaitan dengan kekristenan yang dianut penulis. 2)Tulisan ini hanya OPINI PRIBADI PENULIS dan tidak mewakili organisasi/denominasi mana pun. 3) Waspada, karena mengandung banyak spoiler. ——————– “Ce, ayok nonton film horror,” ajak adik saya minggu malam itu. “Nggak, aku nggak suka horror,” ujar saya dengan malas. “Ayoo ce, ini horrornya…
Tumblr media
View On WordPress
2 notes · View notes
lavienlilac · 2 years
Text
Rini
Kemarin gue nonton Pengabdi Setan 2. Sendiri.
Sebenernya gak seharusnya sendiri, tapi temen gue mendadak sakit pas tiket udah keburu dibeli. Dan sebenernya gapapa juga sih sendiri, cuma setelah diinget... kayaknya gue emang belum pernah nonton horror sendiri.
Tapi daripada buang-buang duit, yaudah akhirnya gue milih buat nonton aja.
Filmnya bagus. Meski lebih suka yang pertama, understandable bahwa film kedua ini mungkin hanya akan menjadi bridge untuk sekuel berikutnya. Jadi ya... masih banyak yang belum terjawab.
Tapi yang membuat gue mikir selama di dalam bioskop adalah betapa sangat relate-nya posisi Rini dan gue sebagai seorang anak sulung.
We always have to decide. Dan pilihan yang dihadapi pun sama: pendidikan atau keluarga.
It's really hard for me to write about this. But I've always been wanting to go back to college again. Gue masih sangat ingin belajar lagi, masih ada banyak hal yang belum gue pahami. I really want to take a master's.
Tapi permasalahan Rini dan gue juga sama. Kalau kita kuliah lagi, lalu gimana adik kita? Keluarga?
Not that I hate being the oldest daughter, but really, these days, there are so many things on my shoulder that I have to carry in each and every single day. I rarely have time to think about me. And I think I have already accepted that, but deep down inside, I do still want more.
Am I selfish? Am I asking for too much?
I'm only hoping a better day would come. Soon.
7 notes · View notes
juicy-moonrose · 1 year
Text
Tumblr media
Chapter [ 3 ]
Flash Back On - 2017
Teras Rumah Jeff
Sore itu Dylan dan Jeff terlihat sedang berbincang di teras rumah Jeff, sambil menatap layar ponsel masing-masing. Sejak masuk kuliah Dylan diizinkan oleh Orang Tuanya untuk tinggal di rumah Jeff, karena saat ini Jeff tinggal sendiri dirumahnya, sementara kedua orang tua Jeff kembali pindah ke Bandung.
"Aah, teu hayang urang nonton horror!"* Jeff menolak ajakan Dylan untuk menonton film horror yang sedang booming dunia perfilman Indonesia.
“Nonton sorangan we ditu.”**  Sambungnya. 
“Yeu cupu!” Ledek Dylan.
Ternyata mereka sedang memperdebatkan tentang film yang akan ditonton besok sabtu, Jeff berencana mengajak Dylan berkeliling Jakarta. Jeff memasang wajah kesalnya, mendengar ledekan Dylan, dia pun berdiri dari duduknya.
"Rek kamana?"*** Tanya Dylan.
“Boker!” jawab Jeff ketus, padahal dia hanya berniat berdiri saja.
*Ahh ogah gue nonton horror! **Lo nonton sendiri aja. *** Mau kemana?
Saat Jeff berdiri, dia melihat Letta sedang berjalan didepan rumahnya, kemudian memanggilnya.
“Oii Letta!!” Jeff berteriak memanggil Letta, tapi Letta tidak menghiraukan panggilan Jeff. Dylan pun melihat Letta yang berjalan melewati rumah Jeff, terlihat Letta seperti sedang asik mendengarkan lagu.
“Pake earphone pasti tuh anak.” gumam Jeff, kemudian mengambil salah satu sandalnya, lalu berjalan ke arah pagar rumahnya, dan mengambil ancang-ancang untuk melempar sandalnya.
Dylan melihat apa yang akan dilakukan oleh Jeff, “Lo mau ngapain Letta?”
“Mancing! Manggil lah!”
“Ga usah lo lempar sendal juga.” kata Dylan. Jeff tidak menggubris perkataan Dylan, dia pun melempar Letta dengan sandalnya.
“WOII LAMPIR!!” Jeff pun berteriak dan lemparan sandalnya.
Plak!! Lemparan Jeff tepat mengenai kepala Letta.
Letta pun terkejut dan berbalik, lalu melihat wajah Jeff yang sedang tertawa. Dia langsung mengambil sendal tadi dan berlari mengejar Jeff.
“JEFF SIALAN!! SAKIT BEGOO!!!” teriak Letta sambil mengejar Jeff, Jeff pun berlari ke halaman rumahnya, Letta pun mengikuti arah lari Jeff.
Mereka kejar-kejaran di halaman rumah, Dylan hanya bergeleng-geleng dan tersenyum melihat kelakuan kedua temannya yang seperti anak-anak.
“Hahaha udah Jeff, kasian Letta.” Dylan tertawa memperlihatkan eyes smile-nya.
Jeff berlari kebelakang Dylan untuk melindungi diri dari amukan Letta.
“EH TIANG!! JANGAN NGUMPET!!” ucap Letta, karena dipikirnya tinggi Dylan tidak setinggi Jeff, dia pun melempar sandal yang ada di tangannya ke arah Jeff yang berdiri di belakang Dylan. 
Plak!! Lemparan Letta tidak sampai ke Jeff, sandal yang di lempar Letta malah mengenai wajah Dylan.
Suasana yang tadinya gaduh menjadi hening seketika, memperlihatkan wajah Dylan yang memerah menahan marah.
“Untung Letta.” gumam Dylan dalam hati.
Letta pun berjalan mendekati Dylan dan meminta maaf, “Dylan sorry.” katanya dengan rasa bersalah. Letta membersihkan wajah Dylan yang terkena lemparan sendal tadi, dengan mata tertutup Dylan merasakan sentuhan tangan Letta di wajahnya. Muncul getaran aneh di dalam diri Dylan saat tangan Letta menyentuh wajahnya.
“Lo sih Jeff!!” Tuduh Letta ke Jeff.
“Lah kok gue? Lo yang lempar sendalnya.” Elak Jeff.
“Kan lo yang mulai!” Kata Letta tidak mau kalah, sekarang dia mengusap pipi Dylan.
“Udah-udah!” Dylan pun akhirnya bersuara untuk menghentikan pertengkaran mereka dan berusaha mengalihkan getaran aneh yang muncul tadi. Letta pun menjauhkan kedua tangannya dari wajah Dylan.
Dylan membuka kedua matanya dan langsung melihat wajah Letta di depan wajahnya. Satu detik, dua detik, tiga detik, hingga sekian detik, mata Dylan tidak berkedip dan menahan nafasnya saat melihat wajah Letta yang terlihat khawatir dan merasa bersalah.
“Kamu gapapa Lan?” Tanya Letta yang menyadari keterdiaman Dylan.
“Haah— gu— aku, gapapa.” Jawab Dylan tergagap.
“Cihh! Aku-kamu, dulu lo sama gue ga gitu Lett!!” Protes Jeff ke Letta.
“Suka-suka gue, sirik ajee!! Bwekk!!”
“Berisik!” Kata Dylan sambil menoyor kepala Jeff, kemudian tanpa berkata-kata dia masuk kedalam rumah.
“Kan Dylan ngambek, lo sih Jeff!!” Letta menyalahkan Jeff karena Dylan tiba-tiba masuk ke dalam rumah.
Padahal yang terjadi sebenarnya adalah Dylan hanya ingin menghindari Letta sementara, entah kenapa tadi tiba-tiba saja muncul getaran aneh dalam diri Dylan saat Letta menyentuh wajahnya.
“Huft! Gue kenapa ya?” tanyanya pada diri sendiri. Dia pun mengambil segelas air minum untuk dirinya. Sebelum kembali, dia mengambil segelas air minum lagi untuk dibawa ke teras.
Setelah Dylan merasa sedikit tenang, dia pun kembali ke teras menghampiri kedua manusia yang jarang akur jika bertemu. Dylan melihat Letta yang duduk di lantai teras sambil melihat ponselnya, sedang Jeff duduk dikursi yang tak jauh dari Letta.
“Nih minum.” Dylan memberikan Letta segelas air minum yang diambilnya tadi.
“Wuihh makasih Dylan, tau aja aku haus.” Ucap Letta tersenyum, Dylan ikut tersenyum dan tanpa sadar mengelus pucuk kepala Letta.
Jeff yang melihat Dylan memberikan segelas air minum hanya ke Letta pun protes, “Letta doang? Buat gue mana?”
“Ambil sendiri.” kata Dylan sambil tersenyum menatap Letta yang menegak minuman yang dia berikan tadi sampai habis. Jeff menyadari tatapan Dylan yang berbeda ke Letta, muncul ide cemerlang di otaknya.
“Eh Lett, lo bukannya mau nonton film Pengabdi Iblis?” Tanya Jeff tiba-tiba.
“Iya, belom ada temennya nihh. Temenin yukk—” Letta menoleh ke Jeff.
“Noh sama Dylan, dia pengen nonton juga.” Kata Jeff sambil menunjuk Dylan dengan dagunya.
Letta pun berbalik ke Dylan yang duduk disebelahnya, “Serius Lan, kamu mau nonton juga?” tanya Letta dengan mata yang berbinar. Dylan mengangguk menjawab pertanyaan Letta.
“Yes!! Akhirnya ada temen nonton.” Ucap Letta senang.
“Emang temen-temen kamu ga ada yang mau nonton?” Tanya Dylan.
“Hahaha, ya ada tapi— pada nonton sama pasangan masing-masing.” Jawab Letta manyun.
“Kamu ga punya pasangan?” Tanya Dylan menyelidik. Letta menggeleng lesu, tanpa Letta sadari Dylan tersenyum tipis mendengar jawaban Letta.
Matahari senja pun digantikan oleh rembulan yang menyinari kegelapan dimalam itu dan menemani tiga remaja yang sedang bermain kartu di teras rumah Jeff.
“Hahaha! Kalah terus Lett!” Ledek Jeff ketika Letta kalah bermain kartu untuk yang kesekian kalinya. Sejak permainan pertama di mulai, Letta hanya sekali menang. Letta memasang wajah cemberutnya mendengar ledekan Jeff, Dylan hanya menghela nafas karena sejak tadi melihat Letta dan Jeff saling meledek.
Tidak terasa malam pun semakin larut, akhirnya Letta pamit untuk pulang dan Dylan mengantar Letta dengan berjalan kaki sampai kerumahnya.
“Harusnya kamu ga usah repot-repot anter aku.” Kata Letta sambil berjalan berdampingan dengan Dylan.
“Gapapa, sekalian beli nasi goreng ke pertigaan sana.” Kata Dylan.
“Sampai!!” ucap Letta saat berhenti di pagar kayu bercat putih.
“Makasih Dylan, see you tomorrow.”
“Oh iya besok mau dijemput jam berapa?” Tanya Dylan.
“Hmm, sebelum maksi kali yah, jam sebelasan? Jadi maksi di deket-deket bioskop aja.” Usul Letta.
“Okk!!” Dylan setuju dengan usulan Letta.
“Oiya, besok aku jemput pakai motor ya.” Kata Dylan sekedar memberi informasi agar Letta memakai pakaian yang nyaman.
“Sipp, thanks Dylan.” kata Letta dan dia membuka pagar kayu tersebut.
“Aku masuk dulu ya, udah sana, nanti kehabisan nasgornya, hehe.” Kata Letta saat badannya sudah masuk setengah.
“Tadi udah pesen lewat chat kok, jadi tinggal ambil. Kamu masuk duluan aja, nanti aku baru pergi.” Ucap Dylan.
“Okk, bye Dylan see you Tomorrow.” Letta pun masuk dan menutup pagarnya.
Dylan tersenyum setelah melihat Letta masuk, dia pun melangkah menjauh dari rumah Letta untuk mengambil Nasi Goreng pesanannya. Dylan bertanya-tanya pada dirinya sendiri, kenapa saat disisi Letta, seperti ada kupu-kupu yang menggelitik perutnya. Dia pun mengacak-acak rambutnya, tidak mengerti yang terjadi kepada dirinya.
***
Keesokan harinya tepat pukul sebelas siang, Dylan sudah di depan rumah Letta dengan motornya. Dylan mengirim pesan ke Letta kalau dirinya sudah sampai depan rumah Letta.
Tidak lama dari Dylan mengirim pesan, terdengar suara pagar kayu putih terbuka dan muncul Letta memakai celana jeans, kaos putih dengan outer kemeja kotak-kotak berwarna biru, dan tidak lupa dia membawa tas selempang kanvasnya.
Letta tersenyum saat melihat Dylan dan langsung menyapanya, “Hei,” Dylan menoleh ke Letta.
Dylan terpana melihat rambut panjang Letta yang di gerai begitu saja, mungkin jika Dylan tidak memakai helm, kuping Dylan akan terlihat merah, tapi untungnya saat ini dia sedang memakai helm.
“On time banget, untung aku cepet siap-siapnya,” kata Letta.
“Hello— ” Letta mengibas-ngibaskan tangannya didepan wajah Dylan karena melihat Dylan hanya terdiam.
“Oh iya, pake helm dulu nih.” Kata Dylan setelah sadar dari lamunannya dan memakaikan helm yang dia bawanya untuk Letta.
“Berangkat!!” Kata Letta dengan ceria sambil naik ke kursi penumpang.
***
Akhirnya mereka pun tiba di sebuah Mall Jakarta, tempat Letta selalu hangout dengan teman-temannya atau pun me time. Letta menunggu Dylan untuk parkir motornya didepan pintu masuk Mall yang ada didekat parkiran motor Basement.
Dylan menahan senyumnya saat sudah ada di hadapan Letta, “Kalo mau ketawa, ketawa aja.” Ucap Letta.
“Hahaha,” Dylan tidak tahan untuk tidak tertawa “Katanya tau jalan kesini, tapi malah salah kasih arah.” Ucap Dylan.
“Ya maklum, otak aku limit kalo buat inget jalan.” Ucap Letta.
“Hahaha iya-iya, kita beli tiket nonton dulu kan?” Tanya Dylan.
“Iya, habis itu makan siang sekalian nunggu jam tayangnya.” Jawab Letta.
Mereka melangkah masuk ke dalam Mall dan menaiki lift disana, saat di dalam lift Dylan iseng bertanya ke Letta, “Ini— kamu inget jalan ke Bioskop?”
“INGET DYLAAAN!!!” teriak Letta, untungnya di dalam lift tersebut hanya mereka berdua saja.
Dylan pun tertawa, “Hahahahaha, ga heran kalo Jeff suka gangguin kamu, seru juga gangguin kamu.”
“Jangan nyebelin kayak Jeff!” Kesal Letta.
***
“Ga nyasar kan,” ucap Letta bangga saat mereka sampai didepan Bioskop.
“Yuk, keburu kehabisan tiket.” Kata Letta sambil menarik Dylan ke dalam Bioskop dan Dylan pun mengekori Letta.
Setelah mengantri cukup panjang, Letta dan Dylan melangkah menjauh dari loket, dengan wajah Letta yang murung.
“Udah jangan cemberut.” Kata Dylan berusaha menghibur Letta.
“Coba tadi ga nyasar dulu, pasti ga kehabisan tiket.” Kata Letta menyesal karena saat perjalanan kesini tadi, mereka sempat kesasar.
“Kalau besok gimana? Kamu bisa?” Tanya Dylan.
“Hmm ga tau. Besok rencana mau pergi sama Bunda sama Nando.” Jawab Letta lesu.
“Kalau besok bisa kabarin aku aja, kita langsung janjian disini, gimana?” Dylan berusaha memberikan saran, agar mood Letta kembali membaik.
“Liat besok ya.” Kata Letta dan dia berjalan pelan menjauhi Dylan.
Karena moodnya yang memburuk, dia hanya diam selama berjalan menelusuri lantai Mall. Dylan pun ikut terdiam juga, hanya mengikuti Letta dari belakang. Dia berpikir keras, bagaimana caranya mengembalikan mood Letta.
Kemudian Dylan pun teringat tempat makan yang disarankan oleh Jeff sebelum dia berangkat tadi. Dia pun menyusul Letta, menyamai langkahnya dengan Letta.
“Lett—“ Dylan memanggil Letta saat langkahnya sejajar dengannya.
“Hmm.” Letta hanya bergumam menjawab panggilan Dylan.
“Kamu ga laper?” tanya Dylan, Letta menggeleng menjawab pertanyaan Dylan.
“Yakin?” Tanya Dylan lagi.
“Yakin.” Jawab Letta, tapi ga berapa lama terdengar suara dari perut Letta.
Kruyukk…
Mereka pun berhenti melangkah, Letta menatap Dylan dengan cengiran. Mulut bisa berbohong, tapi perut tidak bisa berbohong.
“Hehe, kedengeran ya?” Tanya Letta malu.
Dylan tersenyum, “Makan yuk, aku juga laper,” ajak Dylan. “Sebelum jemput kamu tadi, Jeff kasih rekomen tempat makan.” Kata Dylan.
“Oiyah? Dimana?” Tanya Letta penasaran, karena kalau Jeff yang kasih saran pasti aneh-aneh.
“Kalau ga salah nama tempatnya Soto Gebrak.” Jawab Dylan dengan semangat.
“Ohh aku tau, itu tempat langganan aku sama yang lain. Ayokk!!” Kata Letta dengan semangat, kemudian merangkul lengan Dylan untuk segera menuju tempat Parkir Motor. Dylan pun tersenyum senang melihat mood Letta perlahan kembali membaik.
***
Soto Gebrak
Akhirnya mereka pun sampai ke tempat makan atas rekomendasi Jeff. Letaknya ga jauh dari Mall yang mereka datangi tadi, warung soto tersebut terletak disebuah ruko dipinggir jalan.
“Halo Bang!!” saat masuk ke tempat tersebut Letta menyapa penjual Soto yang sudah dikenal.
“Eh mbak Letta, apa kabare? Udah lama ga kesini.” Kata penjual Soto itu.
“Sibuk kuliah bang, maklum baru masuk, banyak tugas. Hehehehe, pesen dua kayak biasa ya bang.” Kata Letta sambil mengajak Dylan duduk, ga jauh dari gerobak soto yang terletak didepan.
“Tumben si Jeff nyaranin tempat yang bener.” Gumam Dylan, saat mereka sudah duduk dan menunggu hidangan soto disajikan.
“Emang selain kesini, dia nyaranin kemana?” Tanya Letta.
“Halfway.” Jawab Dylan singkat.
“Hahaha, emang kamu tau itu tempat apa?”
“Bar kan?”
“Hahaha, tau juga kamu?”
“Aku langsung searching di Internet, makanya tau.”
Letta tertawa hingga ingin menangis, melihat kepolosan Dylan.
“Kamu pernah kesana?” Tanya Dylan.
“Belom pernah, Leo sama Kak Sammy yang sering kesana,” Jawab Letta. “Pernah pengen ikut, tapi ga dikasih sama Leo, katanya bocah ingusan kayak lo ga usah coba-coba ke bar.” Lanjutnya sambil meniru gaya bicara Leo.
Dylan tersenyum mendengar jawaban Letta dan tiba-tiba terdengar suara gebrakan dari gerobak soto.
BRAKK!!!
Dylan pun terlonjak kaget, “Astaga!!”
“Abangnya kenapa marah-marah?” Tanya Dylan.
“Ga marah-marah, emang gitu khasnya. Gebrakin botol kecapnya ke papan itu.” Jelas Letta sambil menahan tawanya melihat ekspresi Dylan.
“Ohh makanya namanya Soto Gebrak?!!”
BRAKK!! Bunyi botol yang dibanting terdengar lagi dan Dylan pun terlonjak kaget lagi.
“Hahahhaha.” Akhirnya Letta pun tidak tahan untuk tidak tertawa.
“Nyesel aku bilang Jeff nyaranin tempat yang bener.” sesal Dylan.
Dylan terdiam melirik Letta yang masih menertawainya, “Kamu tau?”
“Ya tau lah, aku sering kesini sama Jeff, Leo, Kak Sammy. Hahahaha.” Letta tertawa lepas dan sudah melupakan acara nontonnya yang gagal.
Dylan merasa dibodohi oleh Letta dan Jeff, ingin rasanya marah, tapi ditepisnya amarah itu ketika melihat tawa Letta yang lepas.
“Sotonya enak kok, makanya aku sering kesini,” kata Letta setelah menormalkan nafasnya karena tertawa tadi. “Jeff ga salah rekomendasiin tempat ini.” Lanjutnya.
“Silahkan sotonya.” Akhirnya pesanan mereka jadi dan langsung diantar oleh Abang Sotonya.
“Pacarnya mbak?” Tanya Abang Soto penasaran setelah menaruh kedua mangkuk di meja tempat Letta dan Dylan.
“Temen bang, jangan ngadi-ngadi.” Jawab Letta.
Entah mengapa perasaan Dylan sedikit kecewa mendengar jawaban Letta barusan. Perasaannya seperti ingin dianggap lebih dari sekedar teman oleh Letta, “Mikir apa sih lo Lan!” Pikirnya.
“Kalian—“ Si Abang mengambil jeda, “Bakal jadi nih, tapi lamaaaa banget.” Lanjut Abangnya seperti bisa melihat masa depan mereka.
“Yaelah bang, jangan mulai,” kata Letta dengan wajah memelas, lalu sekilas melirik ke Dylan, “Tuh temen saya jadi diemkan.” Lanjutnya.
“Haha, mas—“
“Dylan.” Ucap Dylan pelan.
“Mas Dylan harus sabar sama mbak Letta,” kata si Abang.
“Sama ikhlas juga.” Lanjut abangnya, kemudian dia langsung berlalu, karena ada pengunjung yang datang.
Dylan tidak mengerti maksud perkataan abangnya barusan dan bertanya ke Letta, “Maksudnya?”
“Ga usah dipikirin, emang suka gitu abangnya,” jawab Letta.
“Di coba Sotonya, pasti ketagihan.” Kata Letta.
Dylan pun akan menyuap kuah soto tersebut, namun—
BRAKKK!!!
Lagi-lagi suara gebrakan botol kecap terdengar lagi, membuat Dylan terlonjak kaget dan kuah sotonya terciprat ke wajah Dylan.
“Hahahhahaha.” Letta tertawa melihat Dylan dan mengambil selembar tisu untuk mengelap wajah Dylan yang kecipratan kuah soto.
“Gimana, enak?” Letta tersenyum melihat ekspresi wajah Dylan.
“Belom sempet nyuap, udah dikagetin Lett.” Jawab Dylan dengan wajah cemberutnya dan Letta pun kembali tertawa.
Tak terasa waktu pun cepat berlalu, setelah makan siang di Soto Gebrak tadi, Letta mengajak Dylan untuk keliling Kota Jakarta hingga malam pun tiba.
Tepat pukul 8 malam, mereka sampai di depan rumah Letta.
“Makasi Dylan.” Ucap Letta setelah dia turun dari boncengan sambil memberikan helmnya ke Dylan.
“Harusnya aku yang makasih sama kamu, udah ngajak aku jalan-jalan,” kata Dylan sambil turun dari motornya dan bersandar di kursi motor. “Oh iya, jadi mau coba nonton besok?” Tanya Dylan.
Letta berpikir sejenak, “Hmm, kayaknya minggu depan aja deh,” jawab Letta. “Aku ga enak sama Bunda kalau besok qtime kita keganggu. Gapapa kan?” Lanjutnya.
“Gapapa, santai aja kok,” jawab Dylan. “Sebenernya kalau mau nonton film yang lain aku ga masalah juga sih.” Lanjutnya.
Tiba-tiba muncul ide dibenak Letta, “Ahh gimana kalau setiap ada film baru, kita nonton sambil hangout bareng?” Usul Letta.
“Kita berdua aja gitu?” Tanya Dylan.
Letta mengangguk, menjawab pertanyaan Dylan. Dalam hati, Dylan bersorak kegirangan, “Yes!!”
“Ok, mulai sekarang sampai seterusnya kita selalu nonton bareng kalau ada film baru yang menurut aku atau kamu yang recomended.” Dylan menyetujui usulan Letta.
“Ok janji ya.” Tanpa mereka sadari, mereka membuat janji, janji yang sangat sederhana, tapi disuatu hari nanti salah satu dari mereka akan mengingkari janji tersebut dan dapat melukai perasaan salah satu dari mereka juga.
Flash Back Off
—tbc
6 notes · View notes
ramengir · 2 years
Text
Aku tuh penakut dan visually parah akan sesuatu termasuk makhluk tak kasat mata. Jadi memang selalu menghindari film horror plus ga suka aja tapi memang kalo jurnal rissa beda karena banyak pelajarannya dan ga sextreme diarysara sih.
Ya ga suka juga jumpscarenya sih kalo nonton film horror tuh. Melelahkan
Hidup aja melelahkan bestie ngapain nambah beban hidup dengan nonton jumpscare
Dan memang ada aja bis aktivitas kecil cem nonton yutub jurnal risa jadi rada sensitif.
Rumah yang ditinggali kebetulan di pojok yang di mana samping rumah tuh kuburan wakaf keluarga tetangga. So, pas kemaren ada suara aneh aneh ya udah deh pergi keluar dulu ke rumah bibi yang ngewarung tapi ya ga bisa lama-lama dan alhasil setengah 7 keluar jam 7 udah deh balik lagi ke rumah.
2 notes · View notes
jgndibuka · 2 years
Text
Movie Review #9
Review film walaupun sotoy: Mencuri Raden Saleh (2022)
Tumblr media
Film ini nyeritain tentang sekelompok anak muda yang dijebak sm salah 1 org yg punya kekuasaan di pemerintahan. Jadi, mereka terpaksa buat malsuin lukisan penangkapan pangeran diponegoro karya raden saleh yg ada di istana negara dan nuker lukisan yg asli dengan yg palsu.
Gua suka dengan ide ceritanya yang unik karena ngangkat tema pencurian. Dari yang gua tau dan selama ini banyak kita liat biasanya film-film Indo kan banyak bahas tentang drama keluarga, drama cinta2an, horror, kayanya genre2 itu udah berseliweran di mana mana (apalagi yg tayang di bioskop) dan jarang ada yg bawain tema heist ini. hal ini jadi salah satu penyebab yg bikin gua tertarik dan pensaran untuk nonton.
Gua juga seneng karna ada sedikit bagian film yang jelasin sepotong tentang interpretasi lukisannya raden saleh. Emang cuma dikit banget si dan penjelasannya juga umum aja, tapi lumayan bgt asli buat edukasi skaligus jd sarana apresiasi karya seni. At least, yg tadinya gatau ttg tu lukisan ato siapa itu raden saleh jadi tau dan bisa aja jadi kepo trus searching di google, baca2 ttg lukisan itu, liat2 karyanya yang lain atopun karya pelukis indonesia yg lainnya.
Lagi-lagi gua suka dengan adanya karakter yang beragam di film ini, masing2 punya ciri dan gaya khasnya sendiri. Unfortunately, gaada pendalaman karakter yang gimana-gimana. Jadi sayang aja gitu karakter sebegitu unik dan kerennya tp role mereka ga signifikan di film, paling yg dominan cuma piko sama ucup aja. sisanya ya yaudah cuma numpang lewat doang. Fella menarik tp kurang dibahas, Gofar sama Tuktuk juga, padahal mereka kece bgt di sini. Si Ari (Tuktuk) udh ampe belajar ngedrift tp kok di film ga disorot bgt, ujung2nya semuanya nyetir trus spesialnya dia di mana :(
Dari segi cerita, iya sih idenya unik, tapi ga terlalu didalemin gitu. ada beberapa kejadian di film yang bikin bertanya-tanya, pokoknya kayak ada alur yg bolong aja gt, kayak ada yg kuraaaaaaang tapi apa????!?!? (BINGUNG JELASINNYA GMN TP COBA TONTON DEH) Abis itu, gua ngerasa dialognya ada yang ganjel gituu, terlalu cringe dan kaku untuk jadi bahasa yang kita pake di obrolan sehari-hari.
Tapiiii despite segala kelebihan dan kekurangannya, gua mengapresiasi bgt film ini sih. Beberapa hari sebelum nonton filmnya, gua sempet nonton blueprint proses pembuatannya. Gua kagum banget dengan usaha yang dilakuin buat bikin film ini, sumpah. Apalagi ngeliat mereka shooting nabrak-nabrak mobil di SCBD, balapan di kota tua, iqbaal lompat dari atep, aghniny berantem sm orang2 di pesta pake dress + heels!!! gua seneng bgt ngeliat mereka persiapin semuanya dgn mateng dan bener2 kasi effort + put their ideas + creativity + imagination disitu gitu loh. BTW, shotnya juga kece deh gua suka!! BTW lagiii, outfit castnya juga bagus2 dah, enak bgt diliatnya.
Pokoknya, gua ksh tepuk tangan yg banyak buat proses pembuatannya terutama buat bapak angga dwimas sasongko selaku sutradara yang sgt amat passionate dlm mengerjakan film ini. Satu closing statement dia di blueprint yg keren adalah pas dia bilang kurang lebih gini, dia pengen pas mencuri raden saleh udh tayang nanti, kita yg nonton jd punya keyakinan bahwa everything is possible. kita mau bikin karya kyk gimana pun, mau berimajinasi seperti apa pun ya bisa aja kejadian karna sebenernya batesannya ada di diri kita sendiri. VERY INSPIRING!!
Akhir kata, mencuri raden saleh tu tipe film yg cocok ditonton buat hiburan di kala kemumetan duniawi ini. Meskipun emg ada beberapa hal yg kurang realistis dan “membumi”, tapi gua pastiin lo bakal tetep bisa keseret dan nikmatin keseruan filmnya. Pokoknya, mencuri raden saleh cukup ok utk dijadiin patokan kalo mau bikin film sejenis. thxxx bgt buat piko n friendz utk hiburannya, selamat menikmati uang hasil jualan lukisan curian xixixixi
2 notes · View notes
theevanthe · 3 days
Text
Tumblr media
Interview the Soulmates!
soulmates, what are your hobbies?
gaeouI : Hobi aku baca novel sama nonton (horror)👻
donghzyn : pelihara ikan dan rebahan!! ga bisa bernapas.... IM dying.... tanpa ikan...tanpa corydoras.....tanpa rebahan.... aku juga suka dance dan gangguin memberku terutama woonagi!!
RPKARlNA : membaca buku
sunghanbinr : aku suka bangeeeeet nonton film!
Seongmhwa : aku paling suka rebahan sambil dipeluk pacarku. :p
laoirei : Hobi aku itu menggambar dan menulis diary! Aku suka banget menulis diary sambil kertasnya dihias-hias.
jouhyoun : Hobiku dengerin lagu, bersih-bersih rumah, dan tidur!
Jeehyuk : Making nickname for TREASURE's member! Aku banyak banget bikin nickname buat member Treasure 😭😭 kayak Jeongwoo aku bikin JeongJeong 😭
belsle : Hobiku banyak.. aku suka dengerin musik. Aku suka shopping dan window shopping, scrolling e-commerce juga suka. 😂 Aku suka baca webtoon! Aku suka main Sudoku. ^___^
jangkyuajin : aku suka dengerin musik!
zjhanghao : food your and travelling
Wonyuoung : menulis!!!! aku lagi suka menulis sih walaupun sekarang udah jarang sekaliii
Heueseung : Main games dan Nonton film dan tidur!
Jnaay : Playing my games and sleeping all day long 🙂��↕️🙂‍↔️
curious about your representative emoji & why did you choose it?
gaeouI : representative emoji aku (🐿🍁) kalau squirrel karena smolie kaya aku🫳🏻 maple leaf karena represent autumn (gaeul)
donghzyn : 🦁 singa aum rawr *kesurupan* krna suka ajaa! HEY AKU TUH SINGA BANGET TAU NINA NOONA
RPKARlNA : 😾 kucing bijos aku suka kucing kak
sunghanbinr : hmmm aku hamster! karena orang-orang banyak yang bilang kalau aku mirip banget sama hamster
Seongmhwa : 🐰 soalnya katanya aku mirip sama kelinci? :o
laoirei : 🐥 & 🐹 kalau bebek karena DIVE pernah bilang kalau aku mirip bebek. Quack! Dan itu hamster itu memang sebenernya pilihan aku sendiri karena sangat lucu, dan aku suka karakter hamtaro. Tapi, aku udah official pake pilihan DIVE yaitu bebek.
jouhyoun : 🐰💗 ini dia! Soalnya aku mirip bunny dan pink juga salah satu warna kesukaanku.
Jeehyuk : 🦁, because Teume says my energy is like a baby lion!
belsle : Representative emojiku 🧚🏼‍♀️ karena namaku itu Belle jadi keinget Tinkerbelle kan?! Tapi kadang Kissy pakai 🐣 ini juga karena mereka bilang aku mirip Twetty!
jangkyuajin : 🐈 kucing!! soalnya aku sendiri udah mirip kucing, terus suka banget niruin suara kucing
zjhanghao :🎻, soalnya violin udah lekat banget sama aku
Wonyuoung : 🐰 karenaa aku mirip kelinci!!
Heueseung : ini deh 💜 borahaeeee! Kenapa ya soalnya lucu aja deh ungu.
Jnaay : 🐈‍⬛, the reasons is I looks like a cat, rawr 🤭
what keeps you doing your best until now?
gaeouI : my parents, members and DIVE!
donghzyn : gala! becanda. memberku, karena aku ngeliat kerja keras mereka selama ini. dari masa trainee, awal debut, sampe sekarang udah setahun aja ga kerasa waktu berjalan cepet bgt. mau bareng memberku sampe 400years kek lagu yang kami ciptain untuk onedoor
RPKARlNA : OHHH YG BUAT AKU BERJUANG ADALAH teman terdekatku dan museku sendjri sih kak
sunghanbinr :ayam goreng masih exist di dunia 😭
Seongmhwa : jujur kadang juga aku engga tau.. tapi aku berusaha buat tetep ngejalanin apa yang harus aku jalanin demi anabul-ku yang gembrot itu.
laoirei : Karena banyaknya dukungan dari orang terdekatku, that’s why I’m doing my best until now. Aku nggak mau meskipun mereka udah dukung aku sebisa mereka, tapi aku memilih untuk berhenti di tengah jalan. 🥺
jouhyoun :  Motivasi yang kuat dan dukungan dari orang sekitar itu faktor yang membuatku melakukan segala sesuatu dengan baik.
Jeehyuk : The motivation from Teume and the desire to always improve.
belsle : Hmmmmmm I want to live my life without regret sih Kak, jadi I want to do my best at least in my field.
jangkyuajin : damn susah banget,, the challenge, the potential of the future (kata ai)
zjhanghao :my parents, zb1 and ze_rose as motivation
Wonyuoung : karena akuu mau bikin orang di sekitar ku bangga!! jadi aku mau memberikan semua yg terbaik
Heueseung : karena banyak orang-orang yang sayang sama aku jadinya aku harus ngelakuin yang terbaik buat diri aku sendiri dan semuanya.
Jnaay : My own expectations the one who keeps me for always doing my best!
choose your favorite season(s)! and why?
gaeouI : aku suka spring nnie!
donghzyn : spring, I love seeing the flowers bloom from the freezing cold snow that has covered them for several weeks
RPKARlNA : DINGIN DINGIN karena bisa main salju
sunghanbinr : aku suka musik semi karena warna di musim itu soft dan cantik banget!
Seongmhwa : aku paling suka autumn, vibesnya nenangin aja gitu. ngebayangin aja kalo duduk bengong di kursi taman ditemenin sama daun-daun yang berguguran.
laoirei :  I love spring! Aku suka banget sama hangatnya musim semi apalagi kalau habis melalui musim hujan.
jouhyoun :  Musim semi! Soalnya dimusim ini colorful banget karrna banyak bunga & tumbuhan yang bermekaran.
Jeehyuk : Winter, because of the cozy atmosphere and beautiful snow.
belsle : Aku suka musim gugur karena aku suka daun yang berjatuhan.. rasain transisi udara yang dari panas ke dingin.. fallin’ leaves are beautiful too.
jangkyuajin : hujan, enak buat bobo
zjhanghao : spring, karena spring bisa liat bungs bermekaran
Wonyuoung : winter! karena aku suka bikin cokelat panas + marshmellow
Heueseung : Musim semi! Soalnya cantik..
Jnaay : Summer, when I met my boyfie!
do you know your MBTI? mind to tell me?
gaeouI : aku ISTJ hohoh
donghzyn : ESFJ
RPKARlNA : akuuu estj dehhh seingetku kak
sunghanbinr : enfj 😎✊🏻 karena aku orangnya super duper ekstrovert dan juga perasa banget
Seongmhwa : ini sering ganti-ganti sih yaa, tapi terakhir itu ENFJ!
laoirei : I‘m an INFJ. :D
jouhyoun : ISFJ.
Jeehyuk : INFP!
belsle : MBTIku ENFP! ❤
jangkyuajin : mbti nya kyu ESFJ
zjhanghao : isfp
Wonyuoung : INFP!! 
Heueseung : MBTI aku INFJ!
Jnaay : Well, it's ENTP/ENFJ. Fun fact, I share the same MBTI like my muse, Jay
[more questions nanti lagi, mau ngerjain mission kelompok dulu U___U]
0 notes
hannasulastri-blog · 2 months
Text
Tentangmu yang tak pernah hilang
Tumblr media
hari ini 17 April 2024.
Setelah lama menghilang,
Aku harus kembali menulis tulisan tentang manusia-manusia yang datang dihidupku.
Aku yang pernah merasa diistimewakan, namun harus kembali terabaikan.
Setahun berselang, tentangmu tak pernah benar-benar hilang dari ingatanku
Mungkin memang benar, manusia tidak dilahirkan untuk melupakan sebuah kenangan. Kita hanya mengubahnya menjadi sebuah pengalaman yang harus kita sikapi sebagai hal yang biasa
Tentangmu yang pernah hadir,
Kamu pernah menjadi orang yang selalu aku ingin ucapkan betapa bahagia aku bisa mengenalmu.
Aku bahagia setiap kali mengingat kenangan dan moment-moment bersamamu.
Perkenalan lewat Instagram, lalu bertemu di dunia nyata.
Hal-hal yang tak pernah benar-benar kusangka.
Sejak notif darimu menjadi pengisi hari-hariku, setiap hari aku merasa hari melelahkan tak pernah ada. Aku selalu ingin cepat-cepat pulang sehabis lelah bekerja, hanya karna tak sabar ingin berkabar darimu.
Malam-malamku selalu kulewati dengan sapaan hangat, senyum manis yang menghiasi layar ponsel, lelucon yang kadang garing. Selalu mampu membuat penatnya hariku hilang.
Aku bahkan mampu bercerita membahas hal yang itu-itu saja setiap harinya denganmu, dan tak pernah terasa membosankan.
Semua hanya kenangan...
tau tidak, betapa bahagia dan antusiasnya aku saat kau ingin menjumpaiku untuk pertama kalinya? Aku bahkan melaju motorku dengan kencang, hanya karna agar kau bisa datang kerumah tak larut malam.
Waktu itu kau selalu sakit, kondisi tubuhmu lemah. Tapi masih kau sempatkan untuk mengunjungiku. Aku bahagia, walau hanya sebentar
Pertemuan kedua, setelah berbulan-bulan dan komunikasi yang naik turun. Akhirnya kau datang lagi menemui ku.
7 jam perjalanan kau tempuh tanpa memberitahu orangtuamu, setelahnya bergegas langsung menemuiku. Aku merasa seperti duniaku penuh. Ada orang yang begitu memprioritaskan aku. Bertemu hingga larut malam, aku ingat saat itu kau sedikit kesal karena aku tak mengajakmu berfoto sesuai janjiku saat chatingan di WhatsApp. Aku bilang, ya sudah besok kita berfoto. Padahal sebenarnya aku ingat, hanya saja aku malu dan terkesan gengsi untuk mengajakmu berfoto bersama.
Kau tau? Diperjalan naik motor malam itu denganmu, aku selalu tersenyum dan mengabadikan moment pertama kali aku bergoncengan denganmu. Aku bahkan mengunggah nya di story' WhatsApp ku, tanpa malu. Semua temanku menjadi saksi bahwa aku bahagia.
Besoknya kau masih menyempatkan untuk mengajakku menonton film bersama, walau setelah drama kau membatalkan janji padaku. Namun tiba-tiba kamu sudah menunggu di depan pagar rumah. Walaupun sepertinya kita salah film, harusnya kita nonton film horror saja hehe. Tapi siang hingga sore bercengkrama dan menghabiskan waktu denganmu benar-benar hal yang menyenangkan.
Akhirnya kita punya foto bersama, yang kau upload di status WhatsApp mu juga dengan emot monyet bergantung disertai emoticon love. Aku bahagia, hingga mengunggah foto itu juga. Semua orang tau, itu dirimu. Orang yang pertama kali muncul di postingan status sosial media ku. Hanya kamu, ya cuma kamu.
Namun ternyata semua hanya sesaat,
Entah sejak kapan semua mulai berubah, aku yang berusaha menghilangkan sikap egoisku. Mulai berani memulai percakapan, aku geram jika kau tidak mengirimi ku pesan. Aku yang biasa hanya menghubungimu jika malam, kini kuberanikan menghubungimu di siang hari, walau harus melalui WhatsApp web dari laptop ku. Namun apa, jawabanmu mulai singkat. Aku hanya mendapati pesan sebagai jawaban dari pertanyaan yang kuajukan.
Tak ada pertanyaan balik,
Akhirnya kuputuskan untuk menghubungimu karna merasa sia-sia.
Seminggu berselang, kau bahkan sama sekali tak menghubungiku kembali. Aku bertanya-tanya apa yg sebenarnya terjadi. Setiap kali aku bercerita tentangmu pada temanku, mereka selalu bilang "mungkin dia sedang dekat dengan wanita lain" kujawab dengan kata "gak mungkin, dia gak gitu orangnya". mencoba berpikir positif bahwa kau tak sama seperti apa yg dipikirkan orang-orang.
Malam Minggu, Sabtu. Setelah pulang ibadah PA di gereja. Setelah curhat dengan temanku, kuputuskan untuk bertanya langsung denganmu.
Setelah pesan singkat yg kukirimkan, kau langsung menelpon ku. Aku yang tadinya ingin marah, rasanya bahagia kembali bisa mendengar suaramu.
Tapi setelah kebimbangan yang panjang, kuputuskan untuk bertanya kepastian, mengapa dan apa sebenarnya yang terjadi. Aku mengatakan bahwa aku gak punya kapasitas untuk bertanya kabarmu setiap hari, bahkan dengan balasan singkat yg sungguh menyakitkan itu.
Hampir sejam lebih aku mengungkapkan perasaanku, hanya ingin menegaskan bahwa aku mengkhawatirkan mu tapi tak punya hak untuk menanyakanmu, karna nyatanya aku bukan siapa-siapamu.
Namun apa, jawabanmu hanya "aku takut mengecewakanmu Han".
Sungguh jawaban yang tidak sesuai dengan apa yg kuharap. Kulapangkan dada untuk tersenyum dan menjawab "gapapa, gak semua harus sesuai dengan apa yg kita harapkan kok".
Aku mengakhiri percakapan, karna kau merasa bersalah dan terkesan bingung ingin mengakhirinya.
Setelah telepon terputus, kau kembali mengirim pesan singkat "maaf ya han, nyesal ya kenal samaku?"
Jujur, aku gak pernah menyesal bisa mengenalmu. Aku hanya menyesal menaruh harapan yang terlalu tinggi padamu. Bukan kamu yang salah, Aku.
Setelah malam itu, seminggu kemudian kau kembali mengirim pesan "Selamat hari Minggu Hanna". Kau bilang, kalau kau sedang pulang hari itu. Aku yang berharap bisa bertemu denganmu harus berhadapan dengan kenyataan bahwa kau ternyata hanya ingin menyudahi apa yang terjadi antara Kita, dan meng-unfollow semua akun sosial mediaku. Kau tau, aku sangat bersedih hari itu. Aku ingat kau menutup pesan "Semoga bahagia terus, ini yang terakhir. Gak akan lagi Han. Nomorku dihapus aja".
Aku sebenarnya membaca chatmu, tapi maaf aku bahkan gak punya energi lagi untuk membalasnya. Air mataku menetes membacanya, ya... Sepertinya memang yang terakhir.
aku bahkan tak pernah sanggup menghapus nomormu, semua percakapan dan foto-foto random darimu masih tersimpan rapi dalam roomchat kita.
setelah berminggu-minggu kau menghilang dari penonton storyku, tiba-tiba namaku hadir kembali. Aku bergumam " kenapa tiba-tiba kamu melihat storyku lagi, apa nomorku belum kau hapus? Atau nomor ku kau simpan lagi?"
Aku mulai memposting story' galau, atau bahkan fotoku seakan pura-pura bahagia. Haha malu sekali rasanya. Kadang storyku hanya kubagikan untukmu, hanya ingin tau kau masih melihatnya atau tidak.
Aku mulai terbiasa, hingga akhirnya sebulan berselang. Kau mulai membagikan story' WhatsApp mu padaku, isinya cukup mengagetkan "foto makanan rendang yg dikirimkan untukmu, dan kau tulis caption terimakasih Pace".
Aku tak menghiraukannya, mungkin dari temanmu pikirku.
Namun beberapa lama kemudian, tengah malam disaat aku belum bisa tertidur. Aku melihatmu kembali membagikan story' WhatsApp. Kali ini foto hasil postingan ulang dari story' seorang wanita.
Benar, tenyata kau sudah bersama wanita lain.
Malam itu juga aku menghubungi sahabatku, dan menangis sejadi-jadinya. Tertampar sebuah kenyataan bahwa kamu benar-benar sudah tidak membutuhkanku.
Malam itu juga, aku menghapus semua pesan dan foto kita yang masih tersimpan rapi.
Membiarkan kenangan tentangmu terbang dan hilang, walau tak pernah benar-benar hilang.
Aku masih sering melihat postingan ulang tiktokmu, kau benar-benar seperti sedang berbunga-bunga. Akhirnya kuputuskan untuk memblokir akun tiktokmu yg masih sering mengunjungi profilku.
Aku mulai terbiasa,
Namun selang setahun pun, aku masih belum bisa berani untuk kembali mempercayai orang baru. Mungkin karnamu, aku takut mereka akan sama sepertimu...
0 notes
lovedefinedbyme · 2 months
Text
Hi, prettiest and loveliest lady I’ve ever met.
Tumblr media Tumblr media
Pas baca ini, gimana perasaannya Inka? Lagi baik kan? Gak ada yang bikin sebel kamu, kan? Kalau ada, lapor ke Kara ya. Nanti kita basmi satu-satu yang nyebelin itu, tapi kita julidin bareng dulu (kayak biasa hahaha).
Anyway, Kara di sini mau kasih list hal-hal yang mau dilakuin sama kamu. Sesuai janji kemarin, kamu pengen dibuatin list panjangnya. We have accomplished some of them, I know, tapi ada beberapa poin lain yang mau diomongin. Intinya, biar kamu tahu, oh, ini yang Kara mau dari kita. Gak sekedar ngobrol terus udah.
Rulesnya cuma sedikit. Bacanya pelan-pelan, ya? Jangan scroll sampai ke poin terakhir. Harus baca dari poin 1 sampai 10. Gak ada jumpscare, gak ada plot twist, isinya beneran harmless buat bayi kucing kesayangan Kara ini (mana coba ngeong lucunya? Hehe).
Yuk mulai, bacanya boleh sambil makan sama minum, ya. Tapi gak boleh sambil ngantuk. Kalau ngantuk nanti pak gurunya marah. 🫵
1. Mau ajak kamu jalan-jalan.
I know this sounds so cliche, tapi kita pernah planning mau jalan-jalan ke Praha kan? Nanti kita juga sekalian ke Edinburgh, Budapest, atau ke mana lagi yang kamu mau? Aku jabanin. Kita sambil dengerin musik lokalnya, lihat view kotanya dari atas bukit, atau malah melipir ke cafe-cafe cantik di sana. Kalau perlu kita tinggal di sana sekalian gimana? Haha.
2. Mau nonton banyak film sama kamu.
I’ve listed a lot of good movies for us to watch together someday, most of them would be non-horrors (bcs I’m a scaredy-cat wkwk). Tapi apa pun itu filmnya, kalau kamu pengen nonton bareng, bilang aja ya? Let’s watch a lot of nice movies and discuss each of them after that. Nanti kita rate dari tiap film yang kita tonton, siapa karakter paling memorable sama paling nyebelin (kamu pasti jago ngelist yang ini HAHAHA). Kita juga bisa nonton anime bareng, atau pornoan bareng? Boleh. Gak ada yang engga buat kamu. :p
3. Mau dengerin lagu bareng kamu.
Sesekali mau coba spotify session? Tapi kalau kamu gak bisa jangan dipaksa ya, we have tons of activities we can do together other than that. Kalau bisa, aku pengen dengerin lagu-lagu yang kamu suka. Pas kita konser bareng di rave, selera musik kamu gak beda jauh sama aku. The Weeknd, Lesserafim, itu aku juga suka. Kadang juga dengerin taylor swift, tapi aku bukan swiftie jadi cuma dengerin yang populernya aja. Kita dengerin lagu jelek juga ayo, gak cuma kamu yang bisa bikin aku sebel sama meme jelek kamu. Aku juga punya list lagu jelek biar kamu terngiang-ngiang.
4. Mau bikin cerita sama kamu.
You know well how I really love writing, right? Walaupun gaya penulisan aku masih kentang, ide nulisnya juga kentang, penulisnya juga kentang. Tapi sekali-kali kita nulis bareng, yuk? Bukan yang asal-asalan, tapi kita atur alurnya juga. Mau drama-dramaan di timeline juga ayo, selagi ada temennya aku bisa ikutin. ☺️ Minusnya aku gak bisa plotting nsfw di ranah publik, karena: 1. Kosakata porno aku di plotting gak bisa seluwes di imagine; 2. Nanti ada yang naksir sama kamu, bisa-bisa aku amukin orangnya.
5. Mau jadi reliable personnya kamu.
Katanya, kalau kita dibutuhin orang lain, rasanya kalau gak ngerepotin ya nyenengin. Setiap sama kamu, konteksnya nyenengin. Aku seneng kalau kamu mau cerita banyak ke aku. Tentang kamu, temen kamu, cerita sial kamu hari itu, bahkan cerita happy kamu yang simpel aja aku gak masalah. I love knowing that you have either a good day or a bad one, and am willing to know every single thing you’ve encountered every day.
6. Mau melihara kucing atau pet bareng kamu.
Haha ini sebenernya sama aja sih kayak nulis bareng kamu, kan kita berandai juga ya? Tapi aku kepikiran, lucu kali ya melihara kucing sama Inka? Nanti kita caritau jenis atau ras kucing yang gak nyebelin kayak meng oren, terus kita pelihara, sayang-sayang, kita bawa jalan-jalan bareng. Aku tugasnya ajak main, kamu yang mandiin. ☺️ Haha canda. Tapi gak cuma kucing. Banyak opsi lain kayak anjing, kelinci, hamster, bahkan kura-kura. Nanti aku namain Imol, Inka smol. Biar keinget kamu terus. 🤏
7. Mau sering dikasih pap cantik kamu.
Hehe. Heheheheheh. Hehehehe. Ini sih mintanya tiap hari gak sih? Tapi boleh deh, sekalian. Kamu kalau pap tuh cantiknya awur-awuran, mengguncang dunia, rasanya pengen bilang “woi secakep ini seriusan dikasih ke aku? Secantik-cantik ini fotonya eksklusif buat aku?” saking excitednya. Artinya apa? Iya, keep on showing off your beauty exclusively to me, ya? Lebih sering lebih baik. Aku pun pasti kasih pap ke kamu kalau minta, kalau engga.. pasti aku kasih juga (kalau inget ahahaha).
8. Mau dapet petnames lucu terus dari kamu.
Asli, kamu jago banget ya bikin aku salting? Ini kadar salting aku yang terlalu receh apa emang kamu semanis itu tiap sama aku? Emang serba bisa wanita sangar dan pamberani yang satu ini. Dipanggil sayang sama kamu bahkan masih bikin aku mesem-mesem sendiri, apalagi kalau udah dikangenin pas aku laterep (disclaimer dulu, aku gak ada niatan sengaja bales lama biar kamu spam). Sekalinya dipanggil selain sayang, lucunya malah kebangetan. Entah dipanggil bubbu, hubby, apa pun itu yang kamu sebut kayaknya aku bakal gemes sendiri bacanya. Please don’t ever stop calling me that way, ya? Aku seneng kok kamu panggil pakai nama (asal bukan Bas atau Aska), tapi to be called as something cute from you is another thing for me. Rasanya kok dunia baik banget ya ngasih kamu yang sebaik, semanis, selucu, bahkan seasik ini buat aku?
9. Mau jadi penampung meme kamu.
Kayaknya, aku udah sekebal ini sama meme-meme kamu yang aneh bin ajaib itu. Tapi gapapa, aku suka kalau kamu kirim meme (biarpun jelek). Artinya kamu lagi baik-baik aja, lagi seneng, atau lagi misuh-misuh jadi sekalian keluarin uneg-uneg kamu sampai lega. Mungkin bakal drained out dikit lihat hal traumatis (becanda muah). Nanti aku akan lawan kamu pake meme yang baik dan benar, gak jelek, lucu (kayak kamu).
10. Mau jadi... baca dulu deh.
Gini, pernah gak, kamu sesayang itu sama orang sampe kamu pengen bareng dia terus? Mau nonton bareng dia, ngobrol ngalor ngidul sama dia, sedih bareng dia, seneng juga bareng dia, mau apa-apa ke dia? Itu aku ke kamu sekarang. I fully understand I should make it clear about us, and this is the time I realized I have to do something about it. Aku cerita sedikit, ya? Bukan sekali dua kali kayaknya aku ngegantungin orang di hubungan tanpa status, dan kebanyakan emang gak berakhir bagus kecuali aku yang emang pengen pertahanin dia.
Terakhir kali aku begini, orangnya udah capek nunggu kepastian sampe setahun. Meskipun dari awal aku udah jujur gak bisa jadian, karena status kita beneran cuma kayak fwb, dateng pas “butuh” doang. So that also... didn’t end well at all. Until I met you. Entah di awal aku emang denial atau gimana, tapi aku udah wanti-wanti ke diri sendiri, jangan suka orang di sini. Berulang kali ngomong gitu.
Pas ketemu kamu, aku juga gak kepikiran apa pun selain kamu itu asik diajak ngobrol, bahasannya luas banget, gak pernah mutus obrolan, dan ada aja yang bikin ketawa omongannya. Dari situ, aku udah ngerasa nyaman. Nyaman buat temenan, tepatnya. I see you as an amiable person, someone I’m lucky enough I can meet through very nice environment and the right time. I was unstable and not that ready for any kind of commitment back then because I rarely can express myself.
But when I’m with you, I feel like it is more than easy to become myself. Kadang kalau ngobrol sama orang, aku susah buat gak jaim. Karena mereka juga jaga jarak, alhasil aku juga jaga jarak ke mereka. Tapi, sama kamu rasanya beda. Mungkin kamu gak ngerasa, tapi aku lebih sering cerita segala macem, lapor ini itu, bahkan ngetawain video receh sama kamu doang.
Sekarang, nyamannya aku udah lebih dari sekedar temen. I don’t think being friends with you is enough. I’m starting to crave for more. Mau jadi tempat curhat pertama kamu, mau jadi tempat kamu ngeluh apa pun, mau jadi tempat julid bareng kamu, mau jadi tempat ketawa bareng kalau kamu nemu hal lucu di sekitar kamu, mau jadi tempat gemesan bareng kalau kita ketemu foto kucing lucu, mau jadi tempat angenya kamu (hehe). To become all of them, I have to be your boyfriend first, right?
Then, without any further ado, am I allowed to fill that position, specifically, your one and only boyfriend? Can I have you as my girlfriend, my princess, my queen, my long-term sweetheart and sunshine, Lavinka Jovana?
Kamu bisa jawab kapan aja kamu mau, tapi jangan beda hari ya? (Orangnya gak sabaran) I really hope your answer is the one I’ve been waiting for.
Oh iya. Ada satu lagu yang aku suka puter akhir-akhir ini, terus tiba-tiba keinget kamu. Have a listen first before responding to my confession, okay? This song suits you so well. The only constant thing in my world.
— G, B (2024).
1 note · View note
myplace-mymind · 4 months
Text
Baru aja selesai nonton Wonka, sebuah film tentang perjalanan the famous chocolate magician Willy Wonka.
Tumblr media
Dulu yang gua tau, film Charlie and The Chocolate Factory adalah film horror untuk anak-anak yang sama horornya dengan Alice in Wonderland. I love fantasy, I love adventures, tapi gak suka kalo petualangannya tak berujung dengan kejadian-kejadian aneh yang bikin panik di setiap momennya.
Dibalik ketidaksukaan gua terhadap Charlie and The Chocolate Factory, gua sangat suka dengan kesederhanaan Charlie dan keanehan Willy Wonka di setiap petualangannya. Gua bertahan nonton ini demi melihat ending yang baik buat Charlie.
Ternyata dari kecil udah mencoba bertahan demi melihat ending ya 🤣
Tahun 2024 ini, gua baru saja nonton Wonka. Perlu diketahui gua sangat jarang nonton film. Kebanyakan film yang gua tonton beberapa tahun ini rasanya hambar banget, terasa singkat, atau malah terasa banget diada-adain. Film Wonka ini film fantasi yang gak terasa dibuat-buat. Aneh memang. Padahal gak mungkin orang makan cokelat bisa terbang, tapi entah gimana ceritanya gua berhasil masuk ke cerita dan menikmatinya.
Film ini seakan-akan menampar gua yang lagi jenuh banget sama dunia dewasa. Gua... masih suka menolak kalau di usia saat ini udah bukan anak-anak lagi. Anak-anak seusia gua udah pada jadi bapak-ibu.
I don't want to get old. Sialnya gua menua karena keadaan, karena lingkungan yang semakin lama lebih butuh ketekunan yang solid dibanding kekreatifan yang penuh inovasi.
dan Mr.Wonka membuat gua teringat tentang masa-masa ketika kreatif, inovasi, dan imajinasi masih dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Hanya orang-orang tertentu yang bisa sukses walau tetap jadi anak-anak di usia tua. Dengan kekuatan magic, Mr.Wonka bisa meraihnya. How about us? Hehe.. hehehehe... HEHEHEHEHEHEHEHEHE....
bisa,
but not for me.
"Kenapa udah pesimis duluan sih?"
Sebenernya bukan pesimis, hanya saja gua yang pemikir ini sekarang lebih banyak memikirkan resiko sebab-akibat, daripada memikirkan impian tak masuk akal yang bisa aja tiba-tiba jadi nyata.
Gua masih tetap melakukan maintenance imajinasi dengan menulis cerpen dan main game. Kalo soal fantasi, lebih ke main game sih. Cerpen sekarang lebih banyak mikir logisnya daripada bikin dunia baru.
0 notes
asy-ah · 4 months
Text
Movies night! 🍿
Tumblr media
1. Any horror movies, tapi buat sekarang kayaknya bakal pilih The Conjuring, karena aku suka banget sama film horror soalnya lebih menegangkan, kurang suka sama cerita romance gitu :(
2. Agak Laen Kau. Aku sendiri kan kurang suka romance jadi kayaknya safe option kalo pacarku gak suka film horror mau nonton ini aja yang comedy.
3. Upin & Ipin. Kalo masih takut nonton itu 2 film emang udah saatnya kita stay nonton kartun aja.
0 notes
lamyaasfaraini · 5 months
Text
Saling mempengaruhi?
Tumblr media
Judulnya kek apa gitu~ haha. Kami sebagai pasangan 9 tahun bersama, 6 thn sebagai pasutri tentunya ada hal hal yang bisa saling mempengaruhi, entah yang baik2nya atau yg buruk2nya mudah2an yg buruknya mah bisa di filter ya eh kudu deng harus di filter! Kalo ini ttg pengaruh baik dong, karena selalu bareng secara ngga sadar misal bicara ttg selera yg tadinya beda jadi sama, yg tadinya ngga suka jadi suka. Banyak lah macamnya. Itulah yang di maksud saling mempengaruhi..
Yg aku bakal tulis disini lebih spesifik lagi, tentang nonton series. Suamiku bilang nonton series krn terpengaruh olehku.. Haha skrg jd kecanduan yakaaan! Kalo itu jadi hiburan buat blio berarti pengaruh positif lah yaa. Dulu mah ngga usum netflix dll atuh, ngedonlot jalur harom via torrent haha, jaman punya WiFi unlimited dirumah hobinya donlotin series, sama lagu2 fav. Awal2 mah, selayaknya pria karena belom tau seleranya aku suruh nonton series Sherlock yang limited bgt dikit2 tiap seasonnya. Yang pendek aja dulu yaa pemanasan haha, udah mulai enjoy ku kasih Game of Thrones lupa udah brp season ya saat itu 4/5 gt, jujurly kami ngikutin GOT emg telat. Dan surprisingly blio suka bgt bgt bgt wkwk. Pas season baru kan ada di HBO dulu msh pasang tv kabel, blio pundung gaboleh spoiler cenah sampe nonton jg wkwk. Akhirnya terbiasa aja nonton series apalagi skrg mah segala genre lah, cuma drakor euy yg belom aku cekokin, kalo perkoreaan mah mentok di filmnya aja, series cuma diitung jari itu jg gapernah tamat wey.
Series yg sering kita tonton hampir sefrekuensi lah dari thriller, detektif2an, kolosal, romcom, pencurian, bahkan drama cinta bbrp kali kami nonton biasalah kerandoman kalo lg dirasa ngga ada yg seru. Horror aja nih yg gabisa nonton aku, beberapa kali suami bujuk ttp gamau hahaha monmaap gk dl~
Kalo ke bioskop gmn? Wah ini.. Semasa pacaran 3 tahun itu kita movie date cuma 5x lebih gt ada. Entah knp kita berdua ngga terlalu sering ke bioskop ya apalagi skrg udah ada netflix dll makin ngga ada niatan kesana. Wlpn kali2 pengen sih ntarlah pankapan. Padahal wkt aku SMP dan SMA itu kaya nomat (senin/selasa) sering bgt karena tiketnya murah haha. Tapi popcorn caramel cgv selalu kuidam2kan sih haha. Ayoklah pankapan movie date, oiya ajak nemo jg dia penasaran belom pernah ke bioskop. Ntar deh kalo ada film yg cocok utk dia..
Seru memang punya pasangan sefrekuensi walaupun kita pengaruhi, ngga maksa jg kan sebetulnya. Suruh nyoba doang kalo gasuka kan masa dipaksa wkwk. Ya alhamdulillah blio suka jg, nambah2 bahan diskusi pasutri bgt yekan.. Lari jg kami saling mempengaruhi, start kami emg bareng disaat suami udah mulai tertarik tp belom gerak, aku duluan dan di support bgt bgt sama blio. Barulah semangat blio ini sampe rajin strength training dan join duluan, parah semangatnya.. Aku yg msh maju mundur jd terpengaruh, selalu disupport kalo mau lari, ganti2an jaga anak dan mulai join ST bareng blio. Mudah2an semangat olahraganya berkobar lagi yaa, berbulan2 rajinnya lariku ternyata ngga berpengaruh untuk blio nih.
Semoga kita berdua selalu saling mempengaruhi dalam hal kebaikan yaa yang @sagarmatha13 yang ada benefitnya, yang bikin kita jadi lebih baik lg tentunya~
3 notes · View notes
a-gaon · 4 months
Text
GIGGLES' ALIGNMENT MEME CHART
This post was made to fulfill @Mischiefoile's mission on Prankster Paradise.
Tumblr media
GIGGLES NONTON FILM HORROR!
Sydney: Bisa diliat mukanya mangap gitu, kaya traumatis liat setan. Sepanjang nonton film cuma teriak-teriak sambil nepukin pundak yang duduk disebelahnya.
Moshe: Apa perlu dijelasin seberapa beratnya cobaan hidup bang Moshe disuruh nonton film horror? Itu pegangin dada pasti jantungnya kaya abis disko, kepala pusing kunang kunang ngeliat saudara nya 'mba k' dalam film.
Arel: Sok-sokan ga takut, padahal pas nonton langsung melotot kaget kalo setan nya muncul. Gitu deh, namanya juga bocah banyak gaya ya bun.
Emma: Yang ini emang beneran ga takut sama sekali lihat film setan, tapi tetep melotot soalnya ditepukin terus pundak nya sama teh Sydney. Yang sabar ya, Emma.
Gideon: Film setan nya ga nyeremin buat Gideon soalnya sepanjang film matanya ditutupin sama tangan, melotot juga, tapi ya ga liat apa apa. Kan matanya ditutupin???
Bia: Cengeng tapi maksa ikut nonton horror. Akhirnya nangis sampe gemeteran, abistu jajan es krim biar lupa sama setan nya.
Jorish: Satu-satunya yang fokus sama alur cerita horror. Selesai nonton langsung jd buzzer film alias semua orang direkomenin buat nonton. Digaji berapa kalo boleh tau?
0 notes
farever · 5 months
Text
Kali ini akan merangkap tulisan tiga prompt. Tadinya cuma mau sampai dua, tapi ternyata kemarin lusa malamnya habis nangis, seperti biasa, malah ketiduran. Terus turns out merangkap empat karena kemarin malam (riil inimah udh tinggal upload) mati lampu DARI habis ashar dalam keadaan hp lowbat yaa Rabb emosi
7th: Favorite Movie
Aku sendiri ga begitu sering nonton film, lebih sering drama/series kayaknya, dan film yang ku tonton tuh ga spesifik dari suatu genre aja sejauh ini. Dari action, romance, sampe horror akan ku tonton kalau mau dan bagus. Tapi kalo dari preferensi kayanya aku lebih suka film kalo ga yang slice of life kayak our beloved summer, little forest, & my liberation notes (iya dua di situ drama, tapi tetep mau ku masukin wkwk), adventure/mystery kayak enola holmes, atau sci-fi kayak inception. Horror sebisa mungkin ga akan ku tonton karena kurang suka degdegan nontonnya, capek.
Kalo kata adikku, selera filmku banyak yang boring. Dan kerasa sedikit bener sih, tipe2 kalo ga yang slow pace gitu ya yang mikir, tapi gatau kenapa suka aja ngikutinnya.
8th: The Power of Music
Buatku dengerin musik itu biasanya ampuh untuk menghindar dari pikiran yang penuh. Apalagi kalo lagi naik transportasi umum, kadang tuh ada aja yang dipikirin padahal pengen duduk diem tenang aja sambil liatin jendela. Aku sendiri kayaknya ga termasuk penikmat musik yang suka musik banget, but I kinda have a soft spot for some classics and most of Laufey's. Tapi seringkali yang membuatku tertarik untuk mendengarkan musik itu lirik dari lagunya juga sih. Kadang takjub aja sama lirik lagu yang rhyme nya dan artinya bagus. Ya, apalagi kalau relate sama kondisi terkini. Atau lirik lagu yang terdengar eksplisit membuat menerka-nerka maksudnya apa.
9th: Write About Happiness
Sebenernya udah kebahas sih di prompt ke-6. Tapi mau nulis dikit tentang yang terjadi kemarin. Jadi setelah mulai kerja aku ternyata baru sadar kalau emang proses belajar itu gak akan berhenti sampai kapanpun. Dulu berniat mau jadi dosen tapi habis itu mikir kayaknya capek ya belajar terus? lah dalah sekarang melihat kenyataan apapun posisinya kayaknya belajar adalah suatu proses yang niscaya. Apalagi buat pemula kayak aku. Nah senengnya adalah kemarin habis diskusi sama temen yang kerjaannya serupa sama aku, meski kayaknya dia lebih advance sih karena di company yang udah established. Kenapa seneng? karena temenku ini baik banget mau berbagi ilmu dan ngajarin tanpa membuat kita merasa bodoh :") Karena menjadi asisten riset tuh banyak juga ternyata yang harus dikuasai, jadi kalo ga punya temen untuk nanya tuh akan kerasa banget cluelessnya. Dah gitu aja sih secuil happiness yang ada kemarin.
10th: My Best Friend
Sebagai orang yang introvert dan lumayan tertutup, aku bisa bilang teman baikku gak banyak, mungkin bisa dihitung pake jari tangan atau kaki? tapi intinya memang ga banyak. Dan bisa diakui kalo yang bener-bener "best friend" itu temen-temen rumah, lebih dari sekadar best friend kayaknya, lebih ke saksi hidup haha. Aku beruntung sih dari kecil temenan sama mereka dan bener-bener gapernah ada yang pindah rumah di antara kami, jadi sampe sekarang banget kami masih berteman. Bahkan salah satunya udah ada yang menikah dan kebetulan masih tinggal di komplek ini juga. Kalo mau flashback, rasanya banyak banget yang bisa diceritain dari pertemanan kami. Dari masa main role play jadi apapun--termasuk karakter anime tontonan masa kecil, terus marahan, baikan, berantem sama geng sebelah, masuk boarding school masing-masing, dan akhirnya ketemu lagi setelah masuk SMA, lalu kuliah, skripsi, pusing cari kerja dan....... wow beneran banyak banget. Cepat atau lambat, hampir pasti nantinya akan ada waktu kami berpisah juga, terlebih kalau mengingat tujuan hidup masing-masing ke depannya. The days are long but the years are short, indeed.
wkwk semoga besok-besok bisa back on track nulisnya ya
0 notes