Tumgik
#piring anak
ajinurafifah · 12 days
Text
Memakai ART Di Rumah Bukanlah Aib
Dulu aku sempat berpikir, memiliki asisten rumah tangga (ART) di rumah adalah sebuah kekurangan sebagai istri. Aku merasa bukan istri yang satset dan telaten. Di berbagai konten sosial media, banyak yang memuji ibu-ibu tanpa ART sebagai ibu yang hebat seakan-akan yang menggunakan ART menjadi berbeda nilainya..
Nasihat Rasulullah pada anaknya, Fatimah menjadi penyemangatku saat benar-benar keteteran.
“Wahai Fatimah, tiada istri yang menggiling tepung untuk suami dan anaknya kecuali Allah mencatatkan kebaikan baginya pada setiap biji dari gandum, meleburkan dosa-nya, dan meninggikan derajat-nya.”
Di tahun-tahun pertama pernikahan aku stress dengan segala beban kerja domestik ditambah aku sedang hamil anak kedua. Sesuatu yang menjadi pengalaman pertama bagiku karena dari aku kecil, ayahku selalu menyediakan ART untuk ibu di rumah.
Baik orangtua maupun mertua menyarankan untuk mempekerjakan ART di rumah. Tapi aku masih keukeuh untuk menggarap semuanya sendiri, karena standar ibu yang keren bagiku masih ibu-ibu yang mengurus rumahnya sendiri tanpa ART. Sebenarnya aku nggak sesendirian itu mengerjakan pekerjaan rumah karena suami selalu terlibat. Suamiku yang mencuci dan menjemur baju, sering juga ikut mencuci piring. Cuma bagiku, semuanya tetap tanggung jawab istri. HAHAHA definisi mempersulit diri sendiri.
Sampai satu ketika aku sudah kewalahan dan berimbas ke emosi yang tidak stabil ke anak maupun suamiku. Kamipun sepakat mempekerjakan ART di rumah, dan berkali-kali suamiku menekankan bahwa ini bukan sebuah dosa, bukan sebuah kekurangan, toh kita juga malah membantu ART untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
Terlalu lama di stereotype bahwa semua tugas domestik rumah tangga adalah tanggungjawab istri, membentuk pikiranku jadi seperti ini. Padahal yang diajarkan Rasulullah berbeda. Rasulullah sangat suka mengerjakan pekerjaan rumah tangga. Rasulullah bahkan tidak membebankan pekerjaan rumah tangga kepada istrinya.
Dalam sebuah hadits, Aisyah Ra. pernah ditanya, "Apakah yang dilakukan Rasulullah SAW di rumah?"
"Beliau ialah seorang manusia biasa. Beliau menambal pakaian sendiri, memerah susu, dan melayani diri beliau sendiri," jawab Aisyah Ra. (HR. Ahmad dan Tirmidzi).
Mayoritas ulama sepakat bahwa mengerjakan pekerjaan rumah termasuk kewajiban suami. Empat mazhab besar termasuk yang berpendapat demikian. Ulama dari empat mazhab besar, yaitu Al-Hanafiyah, Al-Malikiyah, Asy Syafi'iyah, Al-Hanabilah dan ditambah Mazhab Adz-Dzahihiri, semua sepakat mengatakan bahwa para istri sebenarnya tidak punya kewajiban untuk berkhidmat kepada suaminya. Kewajiban istri lebih dibebankan kepada melayani suaminya dalam urusan 'ranjang'.
Jadi, secara umum jumhur ulama cenderung sepakat bahwa tugas istri bukan mengerjakan urusan rumah tangga. Kalau pun ingin dikerjakan sendiri, maka itu menjadi sebuah ibadah sunah yang akan menambah nilai pahala bagi istri.
Sebuah plot twist yang kemudian banyak menyadarkanku. Tapi ini nggak menjadikan kita sebagai istri berhak semena-mena ke suami. Jadi validasi supaya bisa malas-malasan di rumah. Lebih kepada, rumah tangga ini sebaiknya dibangun atas dasar saling menghargai dan saling cinta...
If we love some one, we could do anything for him/her, ya nggak sih? wkwk. Saling bantu membantu, saling backup, akan sangat menambah rasa cinta kita kepada pasangan.
Jadi casenya, buat istri yang disediakan ART oleh suaminya, jadi makin cinta karena suami melakukan kewajibannya..
Istri yang nggak ada ART, tapi suaminya terlibat dalam domestik , dan saling bantu, jadi semakin cinta karena kerja sama tim yang luar biasa.
Suami yang istrinya sanggup mengerjakan kerjaan domestik, jadi makin cinta karena kewajibannya sudah dibantu diringankan oleh istrinya.
Suami yang tidak sanggup menyediakan ART untuk istrinya, secara sadar menunaikan kewajibannya mengurus rumah tangga, dan sangat berterimakasih kepada istrinya karena sudah mau membantu meringankan pundaknya.
Suami yang sibuk bekerja, dan tidak banyak mengerjakan domestik, sangat menyayangi dan menghormati istrinya karena sudah banyak dibantu. Sehingga, dia memuliakan istrinya dengan cara yang lain, yang dia bisa.
Alhamdulillah, alhamdulillaaah..
Islam begitu indah mengaturnya :)
77 notes · View notes
prawitamutia · 7 months
Text
menyembuhkan
beberapa waktu lalu ngetren istilah "healing". hmm katanya sih, healing ini maksudnya kegiatan yang bisa menyembuhkan luka atau trauma hati. ada yang melakukannya dengan jalan-jalan, makan-makan, leyeh-leyeh sebentar--eh ini tuh self reward bukan healing nggak sih?
saya nggak punya latar belakang psikologi dan nggak tahu healing yang sebenarnya itu apa. saya pernah beberapa kali ke psikolog, mungkin saat itu psikolog yang saya temui nggak cocok jadi saya nggak merasa healed. saya coba juga tuh melakukan jalan-jalan makan-makan dan leyeh-leyeh tapi yang ada boros bukan healing. jadi sebenarnya healing itu ngapain?
hal-hal sederhana seperti nyuci piring, ngosek kamar mandi, merapikan kamar, mandi, atau minum teh katanya juga bisa menjadi ajang healing. menulis juga katanya bisa menjadi media untuk healing. tapi... rasanya belum deh. belum dan bukan itu semua.
sampai suatu ketika, saya baca buku-buku parenting dalam rangka memperbaiki cara mengasuh Mbak Yuna dan sekaligus menyongsong lahirnya anak kedua (Mas Yasa). saya kaget banget menemui diri saya nangis sesenggukan karena baca buku parenting--saat itu yang paling membuat air mata tumpah ruah adalah The Book You Wish Your Parents Had Read. suatu waktu lain, saya baca buku Nicole Lepera, ternyata mbak ini juga mengalami yang saya alami wkwk nangis sampai kamiseseken karena buku parenting.
ternyata menyembuhkan diri itu perjalanan hati ya? hanya bisa dilakukan oleh diri kita sendiri dan caranya adalah dengan menemui diri kita sendiri, anak kecil dalam diri kita, inner child kita. cung yang kalau dengar lagu Satu Satu nya IDGITAF meleleh! nah.
saya bersyukur meskipun agak menyesal mengapa perjalanan menyembuhkan hati ini baru benar-benar terasa dimulai ketika saya baca buku yang seharusnya saya baca bertahun sebelumnya. tapi, ah saya bersyukur sekali sudah akhirnya berani menemui diri saya di masa kecil. memaafkan semuanya.
karena buku-buku parenting itu, sekarang saya hampir selalu rindu membaca. semacam bahagia sekali ada seseorang di luar sana yang bisa mengartikulasikan yang kita rasakan dengan lebih baik, membuat benang kusut di kepala ini terurai.
prompt 3.
apakah ada momen dalam hidupmu yang membuatmu merasa perjalanan menyembuhkan dirimu dengan sadar dimulai? momen apa? apa kegiatan healing favoritmu?
88 notes · View notes
rumelihisari · 4 months
Text
Aku sering merhatiin gimana cara suamiku selalu memastikan tangki cintaku sebagai pasangan dan ibu selalu full supaya saat menjalankan peran berjalan dengan baik.
Seperti akhir-akhir ini ketika beliau sering lembur sehingga nggak selalu bisa bantu urusan rumah dan mengasuh, beliau mengapresiasi melalui kata-kata,
“Bunda capek banget, ya? Makasih, ya, udah cuciin baju abi, mandiin shanum, masak, dll. Semoga semua hal yang bunda kerjaim bernilai pahala.
Tumblr media
Ini saat main ke pelabuhan Merak, cuma 5 menit dari rumah. Biasanya selalu bepergian bareng, tapi kali ini nggak bisa. Walau begitu beliau ngizinin istri buat main, karena ngerti banget kalo istri butuh recharge energi. Dan beliau nggak pernah takut uangnya habis dipake jajan istri anak.
Secapek-secapeknya beliau kerja, selalu menyempatkan buat ngobrol sama istri. Pernah satu waktu beliau pulang kerja langsung pergi halaqah, setelah halaqah dan nyampe rumah sekitar jam 8 malam, beliau langsung ngajak main shanum ke rumah uti nya dan membiarkan istri me time sebentar. Setelahmemastikan istrinya cukup dengan me timenya walau cuma 1 jam, beliau ngajak ngobrol.
“Bun, ngobrol, yuk, tapi nggak apa-apa, ya, cuma satu jam. Soalnya kan besok masuk pagi.”
Apalagi akhir-akhir ini beliau sering pulang larut, tapi tetap menyempatkan ngobrol dan menjadi pendengar walau random entah cerita tentang aktivitas hari ini, dll.
Di waktu libur dan enggak bepergian, beliau menegaskan kalo beberapa urusan rumah seperti mencuci baju dan piring dia yang ngerjain. Dan dia bikin waktu khusus berdua sama shanum saat dia libur, Supaya bunda bisa me time dan olahraga tanpa diganggu katanya~ maasyaaAllah
“Eh, bun, ini malam senin, ya? Ku kira malam minggu, tadinya aku mau ngajak evaluasi mingguan kurikulum aktivitas kita”
Setelah menikah dan jadi ibu, ternyata ini yang kita butuhkan dari sosok laki-laki, kepemimpinannya dan tanggungjawabnya. Maka menikah memang harus diawali dengan visi yang sama. karena Cantik, tampan, dll akan pudar bersama waktu, sedangkan tujuan yang sama, menghadirkan kekuataan perjuangan dalam pernikahan.
Hanya berharap semoga kami sebagai pasangan gen Z ini Allah ridhoi pernikahannya dan dimampukan menebar kebaikan✨
20 notes · View notes
yonarida · 5 months
Text
Cara Membuat RAB Keluarga
Penting untuk mempelajari dan menerapkan budgeting keluarga untuk kondisi finansial yang sehat. Tujuan: tidak ada yang namanya tanggal tua tidak punya uang. Semua tanggal sama saja. Karna dari awal kita sudah membuat pos-pos anggarannya. Selebihnya adalah pengendalian diri kita. Teknis: 1. Catat total income bulanan 2. Catat pengeluaran bulanan *tulis masing2 berapa rupiah anggarannya Kaidah ideal: Pos need: 50% Pos want: 15% Pos debt: - Pos saving: 15% Post Invest: 20% or Pos need: 50% Pos want: 10% Pos debt: 30% Pos saving: 10% Pos invest: - Rancangan Anggaran Belanja Bulanan: 1) Saving simpan di tabungan sendiri2 - tabungan pendikan anak - dana darurat - tabungan hari tua 2) Pengeluaran rutin, misal: - listrik - wifi - ke ortu - sedekah - gas LPG - transportasi - belanja mingguan - belanja bulanan - SPP anak - jajan anak Jumlah: 3) Pengeluaran tidak rutin, misal: - belanja online - hiburan/ jajan/ jalan-jalan - dana tak terduga - dana sosial Detailkan: Belanja Mingguan, misal: 1. Konsumsi: buah-buahan, bahan makanan dan minuman Belanja Bulanan, misal: 1. Kebersihan: body care (sabun, shampo, pembersih gigi, dll) 2. Home care (pembersih lantai, sabun cuci piring, deterjen, pewangi pakaian, pembersih kaca Masukkan uang per pos ke dalam wadah tertentu/ dompet organizer keuangan/ amlop2 yang berbeda. Jika ada pengeluaran yang lebih dari anggaran, maka bisa subsidi silang dari anggaran pengeluaran pos lain/ untuk menutupi kekurangan. Ref: https://www.youtube.com/watch?v=Npy4HiP44BE
18 notes · View notes
coklatmaniss · 3 months
Text
Perpisahan kali ini justru menenangkan,
Kemarin temen se asrama pulang kampung & ngga bakal balik ke sini, yaa kami sudah tinggal bareng hampir 4th. Rasa sedih dan kehilangan tentu ada, tapi rasanya aku udah pengen nerapin feminine energi dalam hidup ini. Yaps, berusaha melihat segala sesuatu dari sisi baiknya dan meraup hikmah dari episode kehidupan yang sedang kita jalani saat ini.
Okay, kembali ke temen yang udah pulang. Selama tinggal bareng tentu kita juga pernah berantem, diem-dieman, dan berbagai konflik lain yang ngga bisa aku ceritain satu persatu. Tapi juga ada banyak hal menyenangkan yang kita lalui bareng.
Kita memang sama-sama terlahir sebagai anak perempuan pertama, bedanya adikku 1 adik dia 4. Tentu di awal ketemu aku sempat berpikir kita akan gampang nyambung karena sama-sama anak perempuan pertama, maksudnya karakternya ngga jauh beda. Ternyata, pola asuh juga sangat berpengaruh dalam membentuk karakter kita sebagai seorang anak. Temenku dari kecil di rawat oleh neneknya.
Selama kami tinggal bareng dan hanya berdua. Aku berusaha bagi tugas untuk beres-beres rumah, karena kami tinggal juga ngga bayar jadi harusnya bisa lebih amanah lagi. Entah berapa kali ku rombak jadwal piket dengan pembagian tugas & waktu yang tepat agar semua bisa efektif, dan pada akhirnya zonk.
Aku capek, kadang sebel, dan sempat sakit juga karena stress dan ngurusin semuanya sendiri. Aku emang terbiasa apa-apa sendiri, tapi kalo jam kerjaku lebih padat daripada dia dan harus handle semuanya sendiri juga akhirnya tumbang.
Dan yang lebih parah, tiap aku bersih-bersih dia malah ngotori, nimbun sampah, piring kotor sampe sering banget rumah berantakan gara-gara dia. Anehnya dia selalu merasa baik-baik saja.
Sekedar matiin lampu kamar mandi juga sering lupa, nyalain air di mesin cuci juga sering lupa sampe pernah air setandon habis. Kayak gitu kalo sekali dua kali maklum lah, tapi kalo tiap nyuci kayak gitu kan jadi mubadzir ;(
Kadang aku sampe bingung, harus gimana cara ngajarinnya, cara ngasih taunya. Biar bisa ngga lalai dan belajar tanggung jawab. Sampe di titik aku nyerah, dan biarin semuanya. Kalo rumah berantakan yaa udah, nanti kalo aku ngga capek baru beres-beres.
Ngga bermaksud mengumbar aib seseorang, tapi harusnya dimanapun kita berada & dengan siapapun kita bertemu. Di sanalah kita harus banyak belajar, mengambil hal baik yang bermanfaat bagi hidup kita. Belajar empati, karena kita makhluk sosial.
Bukan malah egois dan selalu memikirkan diri sendiri. Apalagi kalo udah usia 20 ke atas, kan juga harus mikir nanti kalo jadi istri gimana, ngurus suami gimana.
Makanya pas dia pamitan, ngga tau kenapa rasanya ngga sedih-sedih banget, tapi lebih ke tenang. It's oke aku tinggal di rumah ini sendirian dulu, justru ini waktuku merenung, menata kembali hubungan ku dengan Allah agar lebih dekat. Bergegas beres-beres rumah dan menata barang-barang dengan rapi.
Semoga Allah berikan dia hidayah dan nanti bisa jadi perempuan yang lebih baik, lebih bertanggungjawab lagi dimanapun dia berada.
8 notes · View notes
tulisanmimi · 1 month
Text
Sedang ingin merayakan anak-anak ku. Barakallah crayoniq dan lilin aromaterapiku. Se sayang itu karena kalian bantu mamak untuk bertumbuh dan produknya beneran jadiiii. Terharu. Barakallah.
Semua ini karena atas izin Allah. Barakallah barakallah nak. Ini juga karena mamak dibersamai pasukan-pasukan keren, kelompok 2 yang brainstorm ide, bantu proses pembuatan, hingga pencetakan. Ga bisa bayangin kalau mamak harus ngerjain sendiri 12 warna bolak balik nyuci piring, masak.
Mamak bahagia membuat dan menakar formulasimu, walau sambil nangis nangis sama berdoa terus, harap-harap juga cemas apa yang akan terjadi.
Mamak bertumbuh nak.
Ya Allah, terharu. Tanggal 19 Agustus 2024 nanti bakal launching dan uji coba skala besar di sekolah dasar tujuan. Bismillah bissmillah bersamai mamak dan kawan kawan ya nak.
💐🔥🫶
5 notes · View notes
manifestasi-rasa · 6 months
Text
Momen lebaran dan kumpul bareng saudara-saudara adalah salah satu momen aku ngerasa bahwa i'm being older. Keponakan" dari sepupu sepupuku ada 14, banyak betul ya. Tiap lebaran rumah budhe ramai sekali. Beberapa tahun belakangan aku menyadari bahwa peranku saat lebaran jauh berbeda dengan lebaranku di tahun tahun lalu.
Dulu kami adalah anak-anak yang tiap lebaran tidak membawa beban pikiran, tertawa dan bermain riang bersama para sepupu, menanti berapa banyak thr yang didapat di hari raya, main ke timezone bareng", hingga tidur macam pindang bersama.
Sekarang, di antara sepupuku yang berjumlah 15, tersisa 6 yang belum berkeluarga, tapi semuanya udh menginjak dewasa. Sekarang, lebaran tiba artinya kita tdk bisa cuma ikut leha-leha, beban moral menjadi perempuan dewasa adalah ikut ke dapur 😂 entah bantu masak apa, mencuci piring, menyiapkan makan, bikin kudapan. Pokonya adaa saja ya kerjaan di dapur selama lebaran tuh.
Kadang kalo lagi mencuci dan membilas piring, bikin aku menghela napas cukup dalam karena "wah, siklusnya sudah berubah ya. Sekarang keponakan-keponakan kami yang ramai bermain dengan riang, giliran mereka yang panen thr saat hari raya" Dalam tanda kutip juga: YAAMPUN, AKU UDH BENERAN GEDE, YA?! yaiyalah, tahun ini lu 23 thn, hedeh~ dahlah, menulis ini bikin aku semakin denial ttg menuju dewasa ini fufufufu. Met lebaran oll, taqabbalallahu minna wa minkum shoolihul a'maal, semoga kita disampaikan di ramadhan yg akan datang, ya ✨
17 notes · View notes
ummumukhbita · 8 months
Text
Rezeki Istri
Hari itu aku lelah sekali. Sebenarnya tak banyak hal yang kulakukan. Hanya saja mood sedari pagi memang sudah berantakan. Tak tau pasti penyebabnya. Belakangan ini kondisi hatiku terasa mudah sekali berubah.
Satu hal yang kusadari, aku sepertinya belum terbiasa jika mas Qowwam pulang selepas isya. Dan di setiap Selasa Kamis, beliau mengajar privat yang mengharuskan beliau pulang paling cepat jam 20.20 WIB. Sehingga aku terasa gelisah dan tidak tenang di hari ketika mas harus pulang malam.
Kelelahan itu memuncak tatkala perut yang keroncongan tak bisa segera makan karena lauk yang dimasak belum rampung dimasak sebab anak-anak mengaji sudah hadir sebakda maghrib. Ya, ada rumah Qur’an kecil-kecilan milik suami yang kini aku juga terlibat di dalamnya. Anak-anaknya semakin ramai. Semoga menjadi pertanda berkahnya ilmu yang mas miliki.
Setelah selesai mengajar, di pikiranku tentu aku akan segera makan karena aku sadar ketika lapat aku akan jadi manusia yang menyebalkan. Tapi keinginan itu tiba-tiba harus ditunda kembali karena ternyata anak dari ayuk pertama membawa piring dari rumah yang tak jauh dari rumah kami. Yang rupanya bermaksud meminta nasi.
Aku tau betul, nasi di rumah hanya cukup untuk kami berempat —aku, mas, papa dan mama. Dan semua nasi itu diberikan. Benar-benar ujian ikhlas di kala sempit bukanlah hal yang mudah.
“Mama masak nasi dulu, faza. Nasi tadi dipinta Acik.”ujar mama saat mendapatiku melihat ke dapur.
Aku mengiykan dan memutuskan untuk langsung sholat isya. Aku tak peduli rasa lapar yang semakin menjadi-jadi. Aku merasa butuh mengadu kepada Allah saat itu juga.
Maka selepas sholat isya, aku menangis sejadi-jadinya. Sebuah hal yang lucu sebenarnya. Padahal aku bisa saja makan yang lain sembari menunggu nasi yang masak. Biskuit misalnya. Tapi rasanya, ah.. aku tak peduli. Yang penting aku tumpahkan semua keluh kesah yang kurasa kepada Allah yang pasti memahami segala isi hati.
Saking asyiknya menangis, aku sampai tidak sadar mas Qowwam sudah menuju kamar. Padahal biasanya aku bisa mendengar derap langkahnya menaiki tangga yang berdecit saat diinjak. Tapi hari itu beliau pulang dan langsung mendapati aku sedang menangis sesenggukan.
“Ay, kenapa???”Tanyanya sambil tersenyum. Padahal aku tau betapa capeknya mas hari itu. Tapi tetap dipersembahkan senyum terbaiknya saat pulang.
Aku hanya geleng-geleng. Aku paham mas pasti jauh lebih capek. Mengeluh padanya hanya membuatnya semakin capek.
“Hey, kenapa istriku? Ay rindu mas ya?”Selalu mas berhasil menggodaku.
Aku iyakan saja karena memang sebenarnya aku memang rindu. Tapi kemudian aku tak bisa berdusta.
“Ay laper massss😭😭😭”
“Ya Allah, ay belum makan?”
“Belum..” dan aku ceritakan semua sebab kenapa aku kelaparan dan belum makan di hari itu.
“Masya Allah. Jadi ini ya hikmahnya. Tau ga ay? Mas tadi dapet nasi kotak karena ada anak ulang tahun di kelas. Tadinya, mas mau makan di antara peralihan ngajar Uwais ke Zhea. Tapi qodarullah Uwais baru pulang jam setengah 5 dan sebelumnya ga pernah begitu. Alhasil, mas ga sempet untuk makan nasinya karena sudah harus beralih ke rumah Zhea. Dan ternyata ini. Allah ga pengen mas makan sendiri sebab ada rezeki istri di sana.”
Aku terbelalak. Masya Allah. Betapa hatiku langsung meleleh dengan cara Allah menjawab keluh kesahku. Ya Allah.. begitu pas dan rasanya seperti mendapat rezeki dari langit.
Tumblr media
Dan ketika sampai di meja makan, aku semakin terbelalak karena ada aneka kue, buah manggis dan juga dua susu coklat di sana.
Berkah sekali, masya Allah.
Bahkan, nasi yang terlihat sedikit itu, ternyata cukup dan terasa banyak sekali untuk kami berdua. Lauknya pun lezat. Alhamdulillah. Rasanya ini nikmat yang luar biasa. Aku memeluk mas kembali. Sambil menangis seraya mengucapkan terima kasih.
Setelah memeluknya aku kemudian bertanya,
“Mas, apa mas ga capek? Pulang kerja sudah sore, lanjut lagi ngajar sampe malem. Dan mas pulang dengan senyum yang masih sama kayak mas berangkat kerja. Kok bisa sih mas?”
Beliau tertawa mendengar pertanyaanku dan kemudian menjawab,
“Ay, kalo tujuan kita dunia, pasti capek dan berat. Kalo cuma karena dunia, mungkin juga mas udah lama nyerah. Dunia terlalu murah kalo cuma itu yang jadi tujuan kita. Tapi setiap inget niatnya karena Allah, ya terasa mudah aja gitu. Dan mas inget juga minggu lalu ada seorang ustadzah nasihatin murid-muridnya jangan lupa untuk terus meluruskan niat. Karna niat itu menjadi awal sekaligus akhir yang menentukan amal kita.”
Aku menangis lagi. Sambil tertawa juga karena ustadzah yang dimaksud beliau itu adalah aku. Terkadang bahkan sering, aku memang perlu dinasihati dengan nasihatku sendiri.
Ya Allah..
Semoga Engkau berkahi pernikahan kami. Semoga Engkau jadikan kami sepasang suami istri yang senantiasa pandai bersyukur dan bersabar dalam menjalani lika-liku kehidupan.
Tumblr media
Roghibtu fiik maas❤️
In frame: bersama Al Fath, ponakan yang menggemaskan.
Palembang, 1 Februari 2024 || 18.29 || menjelang kumandang maghrib~
13 notes · View notes
asrisgratitudejournal · 10 months
Text
Mbak
Jadi kemarin ceritanya aku reshared/reposted reels in instastori kan. Menurutku kontennya harmless yah, dari akun bodor phd meme gitu captionnya (ga verbatim): “girls when asked for marriage after getting doctoral degree” terus her life flashes before her eyes gitu yang dia gendong bayi sambil telponan, nyuci piring, ngelipet baju, ngelap kaca(???). Terus di-reply salah satu mutualku: “untungnya di Indo ada mbak (laugh emoji)”. Which is TRUE AF. Bersyukurlah kita semua wanita-wanita Indo yang hidup berkecukupan sampai bisa nge-hire mbak/ART di rumah untuk bantu-bantu pekerjaan rumah tangga seperti yang di video. Cuma ku jadi mikir: “iya kalo di Indo, lah kalau wanita-wanita di luar Indo gimana? Mangnya cukup gaji buat nge-hire nanny dengan proper UMR???”. Di sini nursery yang orang nitip naroh anak jam 9 pagi terus pickup jam 17 aja mahalnya minta ampun.
Kemudian, ku jadi mikirin lagi: konsep “Mbak” aka ART itu ternyata cukup messed up ya. Aku pun nggak yang innocent dan clean dengan hal ini juga karena aku tumbuh di keluarga yang ber-ART karena mama papaku dua-duanya kerja kan dulu. Dan nggak dipungkiri lagi bahwa proses urbanisasi: orang Jakarta ngebawa orang dari desa di Jawa ini ya long term impact bagi si keluarga ART-nya bisa jadi bagus banget. Salah satu mbak-ku sekarang jadi orang Jakarta seutuhnya, ngontrak rumah di RT sebelah, anaknya udah SMK di Jakarta, intinya hidup mereka berubah lah. Cuma ya gitu, jadinya nggak ada kontrol laju urbanisasi karena literally gaada yang ngecek dan ngatur??? Terus yaudah desa mereka ya ga kebangun lagi aja. Duitnya berhenti muter di Jakarta.
Itu baru dari sisi governancenya ya. Mungkin masih banyak aspek lain yang aku ga terlalu ngerti karena aku bukan anak governance. Tapi ya betulan mereka mendingan dibayar 1,5 juta/bulan dibandingkan stay di desa dengan income 0 rupiah dan jadi child bride aja.
Kemudian masuklah kita ke sini: pay rate atau upah atau gaji. Kerja dibayar 1,5 juta/bulan inhumane banget gaksi??? I mean, dulu aku pernah sebagai dosen PKWT di Universitas Indonesia (UI) (gak kusensor ye karena emang kenyataannya gitu) dapet upah 1,7 juta/bulan, ku baru lulus S2 dari Perancis. Terus aku betul-betul merasa GAADA, REPEAT, GAADA orang di dunia ini yang deserved untuk dibayar 1,7 juta rupiah/bulan, apapun pekerjaannya. APALAGI, apalagi ini adalah cleaning up your dirty dishes??, doing laundry???, nyapu dan ngepel?? Those are very taxing tasks??? Terus ada juga kan yang nginep which means mereka ga punya working hour aka harus keep working all the time 17hours (selain tidur 7 jam)/24?? Dan gajinya ga UMR???
Belom lagi bahas insurance ya. Kerja-kerja informal gini tuh betulan ku bingung banget gaada asuransi kepegawaiannya. Terus kalau mereka mengalami kecelakaan kerja gimana?? Iya kalau bos/majikannya mau ngover, lah kalau nggak? Seram.
Ku juga belum lama habis nonton filem tentang ART gitu kan dalam rangka Black Month History gitu lah, ada festival film temanya “Decolonisation in Motion”, bagus deh (salah satu perk sekolah di luar: ter-edukasi banget hal-hal kaya gini). Filmnya judulnya Black Girl tahun 1966 keluarnya. Jadi dulu tuh apparently di Perancis juga common orang-orang putih bule bawa “Mbak” ART dari Dakar, Senegal.buat bantu-bantu bersih-bersih rumah di Perancis. Long story short, dibahaslah masalah si cewek ini ngerasa ga punya freedom, harus mau disuruh-suruh, gabisa act on her own will (yah tipikal value-value yang dijunjung negara barat lah ya, apalagi Perancis sendiri konsep negaranya kan liberte egalite fraternite). Terus, duh ini akan spoiler tapi intinya ceritanya tidak berakhir dengan baik lah ya, dan mayan sedih.
Aku nonton ini sama ada orang Indo juga, yang pas kecil di rumahnya ada Mbak juga, dan beres nonton filem ini, kami berdua jadi bahas how fucked up konsep “Mbak” is. “And how come it only comes in girl, as in ONLY in ‘MBAK’? And there is no boy version which is a ‘MAS’??? Apakah bersih-bersih itu solely kerjaan yang bisa dilakukan oleh cewek???”, we said.
Kemudian datang juga idealisme aku sebagai orang yang believe that both men and women deserved equal opportunity in education and pay. Ngelihat konsep Mbak ini sebetulnya suka sedih karena ya mereka betulan di usia yang masih super ideal buat sekolah?? Sometimes they are as young as 17 or 18, betul-betul baru selesai SMA (BAHKAN ada yang baru lulus SMP??). They should be in Uni learning SO MANY THINGSSS. Tapi ya balik lagi ke atas kan. Pilihannya bukan uni vs jadi ART buat mereka, melainkan jadi ART vs child bride…. Sad tapi emang reality-nya gitu mau gimana lagi…
Yah… Yaudah gitu ajasih. Intinya apa gatau juga, cuma mau ngeluarin unek-unek aja. What do you guys think about ART/Mbak? Setuju-kah kalian? Apa nggak? I leave the podium to you:
8 notes · View notes
nadyagifary · 4 months
Text
Bagasi Berkah
Yaitu, program bagasi berkah, aku menamainya. Program untuk diri sendiri yang bermaksud untuk mempersiapkan semisal bertemu dengan saudara kita yang membutuhkan juga kucing kelaparan di jalan.
Tumblr media
Bukan untuk maksud atau niat apapun, dipostingnya hal ini adalah sebagai bentuk pengingat juga motivasi. Bahwa, di riuh kesibukan sebagai DM, yang mobilisasinya hanya RS-Kos-RS, kadang merasa tidak punya waktu cukup untuk bershodaqoh, mungkin bagasi berkah menjadi alternatif, yaitu dengan mempersiapkan terlebih dahulu. Walaupun, bagasi Vario 150 terbatas, tidak sebesar PCX, tapi ndak papa, mereka berdesak-desakan insyaAllah untuk kebaikan hehe.
Sebagai pengingat, bahwa dalam rezeki yang kita dapat, terdapat bagian mereka. Walaupun tidak seberapa, ukuran per itemnya pun kecil, barangkali hanya bisa dipakai 2-3 kali masak atau makan, apalagi kalau digunakan untuk keluarga besar, sepertinya paket ini tidak terlalu bermakna hehe. Tapi semoga bisa menjadi manfaat untuk mereka, bisa menjadi tambah-tambah stok bahan makanan di dapur. Produknya pun insyaAllah sudah disortir dari produk-produk yang terafiliasi zionis.
Juga memberi makan bagi kucing-kucing jalanan yang kelaparan, barangkali mereka belum pernah merasakan lezatnya wet food rasa salmon. Sengaja menambahi piring (piring ultah anak sebenarnya), agar makanan mereka tidak kotor dan bercampur tanah. Sengaja juga untuk disimpan di botol, agar dry foodnya tetap renyah saat dimakan hewan kesayangan Rasulullah itu. Pun dengan produknya, insyaAllah selalu memakai produk LifeCat (yang iklannya Baim Wong), jauh dari produk terkenal W*iskas atau R*yal C*nnin yang se-israel itu.
Sebagai motivasi pula, dalam Buku Tazkiyatun Nafs oleh Prof. Ibrahim bin 'Amir Ar-Ruhaily pun, kata tazkiyah ada dalam mashdar yang sama dengan zakka-yuzakki-tazkiyatan, dan kata Az-Zakka yang bermakna An-Namaa' juga Az Ziyadah, yang artinya bertambah juga berkembang. Maka, dalam syariat, dinamakan zakat karena menjadikan harta semakin bertambah, barakah, dan bekembang. Sehingga, dengan zakat justru menambah bukan berkurang, apanya? Keberkahan nya hehe. Juga sebagai bentuk motivasi tazkiyah, penyucian, penyucian atas rezeki yang didapatkan, agar tumbuh lapis demi lapis keberkahan yang ada di dalamnya.
Bagai potongan bawang bombay, tiap membuka lapisannya, maka akan kita akan menemukan keberkahan. Karena memang, keberkahan itu tumbuh dan berkembang karena keberkahan yang sebelumnya, artinya keberkahan itu saling berkesinambungan.
"Makanya dek, mari kita usahakan lapis lapis keberkahan itu dengan cara kita sendiri"- Ngendikanipun Murobbi tercinta. Barakallah dokter~
3 notes · View notes
mayantimay · 6 months
Text
Surat cintaNya
"Allah ternyata seromantis dan sesayang itu pada hamba-hambaNya"
Waktu hari Sabtu pekan lalu, aku insecure sama diri aku dan merasa ngga berguna banget jadi anak. Awal mula ceritanya begini, mama aku menerima jahitan dari para tetangga. Tapi, berhubung udah mau habis bulan Ramadhan jadi setelah lebaran baru mamaku bisa menerima orderan jahitan lagi. Sudah beberapa tetangga yang jadi langganan mama datang terpaksa harus ditolak dengan alasan mama mau fokus ibadah dan mau buat kue lebaran sehingga ngga ada waktu buat menjahit.
Karena kejadian ini sering berulang beberapa kali sejak mama menerima orderan jahitan, akhirnya kalimat yang digaungkan di rumah oleh bapak, "Seandainya kamu udah bisa menjahit, kalo mamamu sibuk kamulah yang menerima jahitan. Kalo sering nolak jahitan kayak gini malah seperti nolak rejeki". Kadang wajah bapak tersenyum jahil atau bisa juga terlihat serius saat mengatakannya.
Aku tau maksud bapak baik ngomong kayak gitu supaya aku jadi punya keinginan buat belajar menjahit. Tapi, aku belum berani belajar menjahit karena aku merasa ngga pede buat pake mesin jahit, takut mesinnya rusak. Toh, kalaupun aku pintar menjahit aku rasa aku juga ngga bisa nerima orderan jahitan akhir-akhir ini karena aku juga sibuk penelitian dari pagi sampai sore dan biasanya pulang malam.
Menjelang buka puasa, mama masak dan aku nyuci piring. Lalu, mama bilang "Mama ngga bisa nerima jahitan dulu karena mau fokus tadarrusan sampai tamat, belum lagi bikin kue sama badan mama kadang pegal-pegal jadi ngga ada waktu buat menjahit dulu. Seandainya kamu pintar menjahit, kamu aja yang terima jahitan hehehe".
Dari situ aku jadi kepikiran dan aku pun bilang, "Maaf ya ma, aku ini jadi anak bukan pembawa rejeki malah jadi penghalang rezeki. Aku belum bisa bantu mama menjahit."
Mama yang mendengarnya sontak saja bilang, "Jangan bilang gitu, nak. Ngga ada loh anak yang menjadi penghalang rezeki buat orang tuanya. Tiap orang bahkan anak sekalipun punya rezekinya masing-masing. Misalnya, mama rezekinya bisa melalui jahitan Mama dan kamu dapat rezeki dari orang tua kamu yaitu Mama sama papa. Mama ngga mau dengar kayak gitu lagi, ok?"
Aku sempat meneteskan air mata saat mendengar mama bilang begitu dan aku sembunyi-sembunyi buat hapus air mataku. Malamnya, saat pulang dari mesjid aku tadarrusan. Entah mengapa, sebelum ngaji aku kepikiran buat nyari irama ngaji dan bacaan yang benar dari bacaan yang saat ini aku baca di al-Qur'an. Kayaknya ada sekitar sepuluh menit aku berkutat dengan YouTube dan al-Qur'an. Lalu aku pun mulai mengaji. Setelah ngaji, aku pun baca terjemahan dari ayat yang aku baca. Terjemahnya kayak begini:
Tumblr media
Seketika itu juga aku beristigfar dan merasa Allah menunjukkan aku kuasanya bahwa ini teguran dariNya karena berkata yang tidak-tidak waktu sebelum buka puasa. Aku merasa seperti dikirimkan surat cinta dariNya dan bukti kasih sayangNya untukku. Ternyata Allah seromantis dan sesayang itu sama hamba-hambaNya.
Pasti ada deh, di antara kita pernah melakukan sesuatu hal yang negatif atau lagi merasa sedih atau bahkan saat merasa senang juga. Lalu tiba-tiba ada semacam peringatan, teguran atau kalimat motivasi yang secara tidak langsung menjadi jawaban atas apa yang kita alami saat itu. Entah itu lewat video pendek dari tiktok, postingan Instagram, video-video dakwah dari YouTube atau bisa juga dari perkataan orang lain yang bahkan tidak kita kenal.
Dari kalian pernah ngalamin juga, kan?
|04.04.2024|
4 notes · View notes
taufandays · 6 months
Text
Tumblr media
Kebersamaan
Pair : Solar x Reader (f)
Genre : kinda angsty, marriage life au
Summary : Solar sadar bahwa ia telah mengabaikanmu akhir-akhir ini. Ia tidak begitu memperhatikan bahwa kamu protes soal kebersamaan kalian yang hilang. Jadi Solar terus menganggap kamu baik-baik saja sampai suatu malam, ada sesuatu yang ganjil dari perilakumu.
Tumblr media
Solar berprofesi sebagai chemical engineer, yang tahun ini sedang merancang salah satu proyek besar; memproduksi biodegradable—dalam rangka mengkampanyekan program GO GREEN untuk meningkatkan dampak yang lebih positif bagi lingkungan.
Tanggung jawabnya sebagai kepala proyek membuatnya harus mengeluarkan tenaga dan pikirannya secara ekstra. Ia jadi sering berangkat pagi dan pulang malam. Menghabiskan waktu seharian berada di tempat kerja.
Solar memeriksa sebuah pesan teks online yang masuk melalui ponselnya.
Solar, pulang jam berapa?
Itu kamu, si pengirim pesan sekaligus perempuan yang sudah berstatus sah sebagai istrinya. Kamu selalu mengabarinya seperti ini akhir-akhir ini. Padahal menurutnya itu adalah hal yang tidak perlu. Karena kamu secara teknis sudah mengetahui jam pulang kerja Solar, jadi untuk apa bertanya lagi? Tapi Solar tetap membalasnya seperti biasa.
Balasan lainnya muncul.
Hari ini aku masak rendang kesukaanmu.
Solar tidak mengerti apa urgensimu untuk repot-repot memasak makanan yang tidak bisa ia makan untuk malam ini. Solar selalu pulang larut malam, tak bisa menemanimu. Tapi ia mengerti, kamu menyayanginya. Ia harus menghargai usahamu itu.
Terimakasih, aku akan memakannya saat sahur nanti.
Solar meletakkan ponselnya ke dalam sakunya setelah berbalas pesan denganmu.
Kini ia sedang mengantri makanan prasmanan yang disediakan secara gratis untuk makan malam di tempat kerjanya. Terkhusus pada bulan Ramadan, ada tambahan takjil gratis bagi yang berpuasa. Hal inilah yang membuatnya tak ingin pulang dan berbuka puasa di rumah.
Solar tak ingin menyia-nyiakan jatah makannya. Menurutnya adalah hal yang mubadzir makanan mewah mewah ini dianggurin. Ini kan makanan jatahnya—yang dipotong dari uang gajinya.
Namun, ada satu hal lain yang tidak kamu ketahui. Solar selalu terlambat pulang larut malam bukan karena kerja, tapi karena mengikuti pesta kecil-kecilan yang diadakan selepas tarawih. Acara itu semacam perkumpulan pergaulan kelas atas yang dimana para hadirin hanya berhaha-hihi sambil menikmati kudapan mewah untuk melepas penat.
Itu adalah kegiatan yang Solar senangi. Ia cukup menyukai acara sosialita kelas atas. Acara-acara semacam itu mampu membuat harga dirinya melonjak naik. Dan ia sering mengikutinya tanpa memberitahukannya kepadamu.
"Mau kemana Pak? Buru-buru amat." Solar menegur seseorang yang akrab dengannya—manajer HRD perusahaan, Taufan.
"Oh itu, hari ini saya ingin buka puasa rumah." Taufan tersenyum lebar. "Saya kangen istri.. Istri juga sudah masak banyak katanya. Hehe, saya jadi nggak sabar mau pulang."
Solar bergumam sebagai tanggapan sambil berjalan maju. Ia mengambil piring dan sendok, kemudian mengambil lauk-pauk yang tampak menggugah selera.
"Oh, Bapak juga mau pulang toh? Saya juga. Anak-istri sampai ngambek karena sering saya tinggal. Saya sampai diancam tidur luar hohoho... Tapi saya bersyukur karena punya keluarga. Rumah jadi terasa lengkap." Bapak tim marketing yang lagi mengantri ikut nimbrung.
"Bapak beruntung. Putriku satu-satunya adalah harta saya yang paling berharga. Ramadan tahun lalu, kami masih berpuasa bersama, tapi sekarang kami hanya bisa berkomunikasi lewat video call karena dia sedang kuliah di luar negeri. Saya kangen.." Ibu-ibu bergincu tebal—tim produksi—di belakang Solar menyahut.
Solar mendadak gugup ketika mereka membahas keluarga. Ia jadi teringat padamu yang akhir-akhir ia abaikan. Sementara itu, Taufan sudah pergi sedari tadi setelah berhasil membungkus pulang jatah makannya.
Si Bapak bertanya ke Solar. "Bagaimana dengan Bapak? Bapak tidak ingin buka puasa di rumah juga?"
Solar tersentak, gelagapan. "A-itu besok saja—"
"Oh begitu.. Apa tidak apa-apa meninggalkan istri sendirian di rumah?"
Solar keringat dingin. "Itu.."
Ia menghela nafas lega saat antrian berakhir yang berarti percakapannya pun akan terhenti juga. "Tidak apa-apa. Saya permisi duluan, Pak." Solar lekas kabur dari pembicaraan yang membuatnya canggung itu.
Solar mengambil meja dekat dinding, membaur dengan orang-orang perusahaan lainnya. Ia melakoni dirinya sebagaimana biasanya ia membangun citra dirinya di hadapan orang-orang. Di tengah-tengah cengkrama sebelum buka puasa, mendadak ia kepikiran kamu.
Percakapan mengenai keluarga tadi sukses mempengaruhi pikirannya. Ia akhir-akhir ini sadar bahwa ia cukup mengabaikanmu. Ia terlalu dibuai oleh kesenangan disini. Kamu sekarang sedang buka puasa sendirian, tapi tidak apa-apa kan? Kamu tidak pernah protes soal ini.
Sementara itu, waktu buka puasa telah tiba.
Setelah kepikiran kamu, tiba-tiba Solar ingin cepat pulang ke rumah. Ia ingin tahu keadaanmu. Ia tidak bisa mengingat—percakapan apa yang ia lakukan denganmu terakhir kali saat tatap muka? Atau kapan terakhir ia mengusap kepalamu sebelum tidur? Ia bahkan tidak ingat bagaimana kondisi kamu terakhir kali sebelum berangkat kerja.
Padahal tinggal serumah, tapi bagaimana bisa ia tidak tahu kabarmu akhir-akhir ini?
Solar cepat-cepat menghabiskan makanannya. Setelah kepikiran kamu, ia jadi tak berminat untuk mengikuti acara haha-hihi yang sebenarnya hanya membuang-buang waktu.
Solar mendecak kesal ketika mobilnya terjebak macet panjang yang ternyata disebabkan oleh kecelakaan motor terlindas truk. Sebenarnya itu berita besar, namun Solar akan mencari tahu detail beritanya nanti.
Sampai rumah ternyata lebih lambat dari yang diharapkan. Jam sudah menunjukkan pukul setengah sebelas. Kamu pasti sudah tidur.
Solar membuka pintu sambil mengucap salam. Ia menemukanmu sedang terbaring di sofa tengah. Kenapa kamu tidur disini? Solar mendekatimu untuk memeriksa dan kemudian mengangkat tubuhmu untuk dipindahkan ke kasur. Kamu harus tidur dengan nyaman.
"Hngg.. Solar?" Kamu terbangun, membuka mata sedikit untuk mengintip.
"Pindah ke kamar. Jangan tidur disini." katanya sambil berjalan membawa tubuhmu. Kamu mengalungkan tanganmu di leher Solar sambil memejamkan mata.
Sesampainya di kamar, Solar membaringkanmu dengan hati-hati. Ia hendak bangkit, tapi tanganmu masih mengunci lehernya. Solar reflek menahan tubuhnya dengan topangan tangan di kasur untuk mencegah badannya jatuh menimpamu.
"(Nama)..." Solar melepaskan tanganmu. Ia harus ganti baju sebelum tidur. Tanganmu berhasil lepas, namun sedetik kemudian kembali melingkari lehernya lagi.
"Kamu mau pergi lagi..?" Kamu berdengung. Matamu masih terpejam.
Solar memproses sebentar. Kamu mengigau?
"Sebentar (Nama)." Solar kembali melepaskan tanganmu, namun ia kaget saat kamu tiba-tiba merengek.
"Mau kemana lagi..?"
Solar menggenggam kedua pergelangan tanganmu. "Aku mau ganti baju dulu."
"Gak usah. Kamu pasti bakal lama lagi datangnya..."
Solar menatap wajahmu. Alismu mengerut, terlihat gelisah. Perilakumu tampak ganjil. Belum lagi Solar hendak melepaskan diri, kamu menarik tubuh Solar mendekat. Solar panik—tapi ia tak menolak. Kepalanya mendarat di dadamu. Kamu memeluknya erat.
"Aku kesepian.." lirihmu persis di atas kepalanya. "Kita.. udah jarang ngobrol. Kamu bahkan tidak pernah melihatku dengan benar.. Kamu selalu sibuk. Pulang larut, berangkat pagi-pagi sekali. Aku sampai berpikir apakah kamu bosan padaku dan punya cewek baru.."
Suaramu bergetar seperti ingin menangis.
"Aku bingung... Setiap aku tanya, kamu diam. Setiap aku memulai obrolan, kamu jawabnya irit kata kayak lagi hemat tenaga banget. Apakah proyeknya seberat itu sampai-sampai kamu merasa kalau bicara denganku jadi buang-buang waktu dan tenagamu?—Solar.. Aku sudah tak menarik lagi ya? Masakanku kurang enak? Atau aku terlalu menuntut ini itu? Tolong beritahu aku.."
Hati Solar bergetar. Ia tidak tahu kalau kamu sampai sesakit ini. Kamu yang Solar tahu itu—perempuan yang lebih mengedepankan rasionalitas dibandingkan perasaan. Jadi melihat sisi rentanmu seperti ini membuatnya tersadar bahwa perilaku yang ia lakukan sudah keterlaluan.
Ia kira kamu tidak ada masalah karena tidak bertanya, tapi itu ternyata karena dirinya sendiri yang tidak mendengarkanmu. Ia terlalu memikirkan kesenangannya sendiri, sampai lupa kalau ia punya kamu—istrinya—yang juga mempunyai hak untuk dibahagiakan.
Kamu mengeratkan pelukan. "... Solar, aku kangen.."
"Maaf.." Solar berbisik lirih. Ia membenarkan posisi tidurnya di sampingmu, kemudian mengusap-ngusap pipimu dengan penuh penyesalan.
Ia tidak tahu kamu dalam kondisi sadar atau tidak. Tapi bahkan walaupun kamu mengigau, Solar akan menganggapnya serius.
Malam ini ia langsung menemanimu tidur tanpa mengganti baju kerjanya.
-
Solar cepat-cepat pamit setelah pekerjaannya selesai.
Kejadian semalam tentu saja tak mungkin tak menganggu Solar. Sepanjang bekerja, konsentrasinya beberapa kali terpecah karena teringat denganmu.
Sahur tadi, kamu tidak mengatakan apa-apa. Hanya terjadi keheningan seperti biasa. Solar juga tidak mengungkitnya—ia menunggumu mengatakannya. Namun, yang terjadi hanyalah keheningan. Dan keheningan yang sebelumnya terasa biasa saja, kini terasa canggung dan menyesakkan. Kamu sudah tak peduli lagi kah padanya?
Solar telah sampai di parkiran.
Sebelum menghidupkan mesin mobil, sekali lagi ia memeriksa ponselnya. Tidak ada notif darimu yang masuk. Aneh, biasanya kamu selalu menanyakannya, 'pulang jam berapa?' atau memberitahu bahwa kamu memasak makanan kesukaannya. Namun, kali ini sepi.
Apa terjadi sesuatu padamu? Solar segera menancapkan gas mobilnya dengan cepat menuju rumah.
Bertepatan itu, waktu buka puasa telah tiba ketika sampai di rumah. Solar masuk ke dalam rumah dengan agak terburu-buru. Daripada lekas berbuka puasa, hal yang pertama yang ia lakukan adalah menemuimu. Ia langsung mencarimu ke dapur—tempat yang memungkinkan kamu berada ketika buka puasa—namun ternyata kosong.
"(Nama)!" Solar memanggilmu dengan khawatir. Ia mencari ke seluruh ruangan yang ada di lantai satu ini. Ruang tamu, tidak ada. Ruang cuci, kamar mandi, jemuran, tidak ada. Kamu tidak ada dimana pun di lantai satu yang luas ini.
Kekhawatirannya muncul semakin besar. Ia bergegas naik ke lantai dua.
Solar memanggilmu sekali lagi sambil membuka pintu kamarnya.
"Solar?" Matamu terlihat kaget melihat presensi Solar di ujung pintu kamar dengan tampang ngos-ngosan.
Kamu sedang menyantap makanan di depan televisi yang menyiarkan acara hiburan.
"Kamu pulang?!" Kamu memekik tak percaya sambil menghampiri Solar.
Solar mengusap wajahmu sambil mengucapkan syukur berkali-kali dalam hatinya. Ia sempat cemas kamu terjadi sesuatu yang tidak-tidak hari ini. Tapi syukurlah, kamu baik-baik saja.
Kamu meneliti tampang Solar dari atas sampai bawah. "Kamu kenapa?" tanyamu dengan tampang heran.
Solar tak bergeming. Ia masih berdiri di depanmu tanpa kata-kata.
"Ah, udah buka puasa belum? Aku bikinin teh dulu ya." Kamu beranjak meninggalkan Solar turun ke dapur.
Tanpa berganti baju dulu, Solar mengikutimu. Di dapur tampak kosong melompong. Kamu sepertinya tak memasak apapun.
"Maaf.. Aku gatau kalo kamu bakal pulang. Kirain buka puasa disana kayak biasanya, jadi aku ga masak apa-apa. Aku cuma goreng telur dadar tadi buat makan malam." katamu sambil menuang air panas ke dalam teko yang berisi teh celup dan gula pasir.
"Nggak apa-apa.." jawab Solar pelan. Ini salahnya. Kamu jadi mulai terbiasa di fase kesendirian, sampai kamu tak mengharapkan kedatangannya lagi. Ia mengambil tempat duduk di meja makan, lalu menenggak air putih untuk membatalkan puasa.
Kamu menaruh teko yang beruap-uap—berisi teh panas yang baru selesai dibuat, kemudian menuangkannya ke cangkir untuk Solar.
"Terimakasih." ucap Solar sambil menerimanya. Kamu duduk di kursi seberang Solar.
"Kenapa tiba-tiba pulang? Apa ada yang tertinggal?" tanyamu.
Solar termenung sejenak sebelum menjawab. "Iya, ada yang tertinggal. Aku meninggalkan kebersamaan kita di suatu tempat dan aku ingin mengambilnya kembali."
Kamu membuat ekspresi tanda tanya.
"—Jadi mulai besok, aku akan buka puasa di rumah."
Kamu menutup mulut dengan tampang tidak percaya. "Solar..." Matamu berbinar-binar, namun sedetik kemudian berkaca-kaca.
Solar bangkit menuju ke arahmu. Ia meraih tubuhmu ke dalam pelukannya.
"Maaf.. karena mengabaikanmu. Selama ini kamu pasti kesepian ya?" ucap Solar sambil mengusap-ngusap punggungmu.
Digituin Solar, dadamu semakin sesak dan air matamu semakin ingin keluar dari tempatnya.
"Jangan begitu lagi.. Aku jadi bingung banget. Kalau tak bisa bicara langsung, bisa lewat tulisan.. Biar akunya juga nggak berspekulasi yang aneh-aneh." balasmu dalam pelukannya.
"Aku mengerti. Aku minta maaf.." Solar memelukmu lebih erat lagi.
Saat ini ia mulai menyadari bahwa ia rindu pelukan hangat dan harum tubuhmu. Seiring dengan pelukan yang semakin erat, hatinya semakin diliputi rasa kangen yang teramat sangat. Ternyata ia sudah jauh denganmu sampai sekangen ini.
Solar melepaskan pelukannya, lalu menatap wajahmu. "Ohiya (Nama), gimana kalau nambah anggota baru di rumah ini? Biar kamu gak kesepian amat pas aku tinggal kerja."
Solar bertanya tanpa maksud jahil sebenarnya, tapi pipimu merona.
"Heh." Kamu meninju lengannya pelan. "Kalau sudah ada anak dan kamu masih mengabaikanku seperti ini pun, aku tetap akan sedih. Bukannya aku tidak mau. Aku juga sudah memikirkan ide itu—tapi untuk sekarang, aku masih pengen puas-puasin pacaran denganmu dulu tanpa ada yang ganggu." Kamu menunduk untuk menyembunyikan senyummu.
Hati Solar meleleh melihat sisi manjamu yang seperti ini. Yaampun, kamu imut banget. Solar ingin menerkammu, tapi ia tahan-tahan sampai akhirnya ia memilih untuk memelukmu ala beruang—super erat sampai kamu protes minta dilepaskan karena sesak nafas.
Solar tertawa kecil, menikmati gerutuan dan wajah merahmu. Pesta memang menyenangkan, namun tidak sehangat kamu. Solar tak akan melepaskanmu lagi kali ini.
Pelan-pelan, ia mengembalikan kebersamaannya denganmu yang sempat hilang.
Tumblr media
5 notes · View notes
dearneptunus · 1 year
Text
Tentang Bisa Makan Enak
Tadi pagi aku ngga sarapan, ngga ngebekel juga, padahal udah ada niatan mengolah kangkung yang dikasih sama tetangga dan ternyata di kulkas ada ikan bakar pemberian orang. Biasanya aku mengurungkan membawa bekal kalau tahu ngga ada nasi baru termasak. Yep, bukannya masak nasi tapi ya berharap ada aja gitu. Kalau ada, lauk seada-adanya aku bekel ((jika sedang ingin)). Diluar bekel-bekel yang di plan.
Menjagakan Kak Lel untuk cari sarapan ternyata setelah ditunggu agak siangan, kakak bawa bekel. Begitu juga Mbak Anik. Jadi karena aku ngga laper-laper amat dan ngga tahu juga sih kayaknya jarang berasa laper. Hehe. Aku tahan aja sampai agak siang baru cari makan.
Aku ke warung nasi rames. Aku bisa memilih 3-4 lauk, bahkan masih bisa nomboki Mas Yudha ataupun minum dingin titipan Kak Lel. Aku ngga tahu kenapa aku menengok isi piring pak gojek sekilas banget, selintas aja, kayaknya cuman ada sayur dan lauk atau 2 jenis. Setelah itu aku melewati mbah-mbah yang makannya sama sayur aja nasinya dibanyakin. Aku sedih aja. Gatahu muasalnya apa.
Mungkin, aku keinget pernah beli nasi sayur minum 7000 setelah bayar sendiri uang kuliah karena tambah semester dan pernah ngepress banget punya uang sampai ngga beli lauk waktu di kantin YIA sampai beli es teh aja cemas walaupun akhirnya di bayarin. Atau dalam gerakan penghematan aku milih menu hemat 20 ribu di Warung Steak saat sama Nabila dan Mas Nabhan.
Mungkin gajiku sekarang dan segenap tambahannya belum yang banyak banget, tapi aku bener-bener bisa memilih makan. Kondisi-kondisi ngga bisa milih makan apa dan harga berapapun itu bisa di hitung jari dewasa ini. Mungkin dulu ya, beli nasi olive aja mewah banget waktu siaran radio anak Jogja. Dan aku bayarin anak yang uang sakunya udah 50 ribu lebih, sedangkan aku punya pecahan 20 sama 10 kayaknya.
Kayak soal beli makan ini, aku jarang sih beli yang mahal banget sekali makan, tapi sebenernya kalau dijumlah dalam sehari ya jumlah uang buat makan lumayan besar, dan masih cukup. Walaupun kadang jajan zonk. Kadang bayarin dulu. Dan lain-lain uangku masih cukup. Nulisnya mau nangis tapi yaudah karena udah mau bimbingan jurnal jadi cukup dulu ya. Hehehe
8 notes · View notes
produsenbajumuslim · 11 months
Text
Membuat Makanan Menjadi Petualangan Menyenangkan Untuk Balita
Memberi makanan kepada balita seringkali bisa menjadi tugas yang menantang, terutama jika mereka memiliki selera yang picky. Namun, dengan sedikit kreativitas, Anda bisa membuat makanan menjadi petualangan yang menyenangkan. Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa ide kreatif makanan untuk balita yang akan memikat selera mereka dan memberikan nutrisi yang dibutuhkan.
1. Makanan Wajah Lucu:
Membuat wajah lucu dari makanan adalah salah satu cara yang bagus untuk memikat balita. Anda bisa menggunakan potongan buah, sayuran, dan roti untuk membuat wajah-wajah lucu seperti "smiley face" dengan mata dari blueberry dan hidung dari potongan wortel.
2. Keju Berbentuk Hewan:
Gunakan potongan keju untuk membuat hewan-hewan lucu seperti tikus, bebek, atau kelinci. Balita akan senang mencoba "hewan" yang lucu ini.
3. Sandwich Berbentuk Karakter:
Buat sandwich dengan bentuk karakter favorit balita, seperti Elmo atau Mickey Mouse. Anda dapat menggunakan piring berbentuk karakter atau membentuk roti dengan pemotong bentuk.
4. Pancake Kreatif:
Pancake bisa menjadi kanvas untuk kreativitas kuliner. Buat pancake berbentuk binatang, angka, atau huruf yang akan menghibur dan mendidik anak Anda.
5. Makanan Berlapis:
Makanan berlapis adalah cara yang baik untuk menggabungkan beberapa bahan yang sehat. Misalnya, Anda dapat membuat lapisan yoghurt, granola, dan potongan buah dalam gelas atau mangkuk.
6. Sajikan Makanan dengan Saus:
Balita seringkali suka saus. Sajikan potongan sayuran atau potongan daging dengan saus tomat, saus kacang, atau saus yogurt sebagai penggantinya. Ini akan membuat makanan terasa lebih menyenangkan.
7. Buat Salad Buah Berwarna-warni:
Salad buah dengan berbagai warna adalah cara yang baik untuk membuat makanan terlihat menarik. Campur buah-buahan dengan berbagai warna seperti stroberi merah, jeruk kuning, kiwi hijau, dan biru blueberry.
8. Topping Kreatif:
Tumblr media
Tambahkan topping kreatif pada makanan favorit balita. Misalnya, Anda bisa menambahkan potongan almond atau cokelat serut pada oatmeal, atau parutan keju pada brokoli kukus.
9. Es Krim Buah Sendiri:
Buat es krim buah sendiri dengan menggunakan buah-buahan yang dicampur dengan yogurt. Anda bisa memasukkan es krim ini ke dalam cetakan es loli yang lucu.
10. Keju Kacang Kepiting:
Buat "keju kacang kepiting" dengan mencampurkan keju krim dengan selai kacang dan membentuknya menjadi bola. Balita akan senang mencelupkannya dengan potongan wortel atau apel.
11. Makanan Sarapan Berbentuk Hewan:
Buah-buahan dan sarapan lainnya bisa diubah menjadi bentuk hewan yang lucu. Cobalah membuat cerpeleng dari pisang dan stroberi, atau beruang dari oatmeal dan potongan almond.
12. Keju Celengan:
Buat keju celengan dengan potongan keju yang dibentuk menjadi celengan. Balita dapat memasukkan potongan roti ke dalam mulut celengan.
13. Smoothie Berlapis:
Buat smoothie berlapis dengan berbagai lapisan warna yang menarik. Misalnya, lapisan pertama bisa berwarna hijau dengan bayam, lapisan kedua berwarna kuning dengan pisang, dan lapisan ketiga berwarna merah dengan stroberi.
14. Muffin Sayuran:
Tambahkan sayuran ke dalam muffin atau kue kecil. Cobalah memasukkan zucchini, wortel, atau bayam ke dalam resep muffin favorit Anda.
15. Sajikan dalam Bento Box:
Bento box adalah cara yang bagus untuk membuat makanan terlihat menarik. Anda bisa menyusun potongan makanan dalam wadah bento box dengan berbagai sekat dan kompartemen.
Menghidangkan makanan yang kreatif untuk balita bukan hanya tentang memikat selera mereka, tetapi juga tentang memberikan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan mereka. Dengan sedikit kreativitas dan usaha, Anda dapat membuat makanan menjadi petualangan yang menyenangkan, mengajar anak Anda tentang berbagai rasa dan bentuk, serta memastikan bahwa mereka mendapatkan nutrisi yang mereka butuhkan. Jadi, jadikan waktu makan sebagai waktu yang menyenangkan dan bermanfaat untuk Anda dan balita Anda.
5 notes · View notes
piecesofmylife · 8 months
Text
Tumblr media
Punya rumah deket kantor itu masuknya previlege banget masyaAllah. Ga deket2 bgt si tp ya setengah jam sampe.
Tp ya namanya emak2 pasti ada huru hara pagi hari, masak, nyiapin bekal suami, anak dan diri sendiri, sarapan, bangunin anak, mandiin smp siap sekolah dan tak lupa menyiapkan diri sendiri juga. Kadang burn out pagi2 krn bocil kurang bisa diajak kerja sama. Bangunnya udh siang, pake acara ngambek2 dulu. Wkwk. Ya namanya hidup. Jd ttp aja ke kantor telat:") blm kebayang kalo nanti tiba2 dpt SK mutasi. Tp semoga Allah berikan di waktu yg tepat.
Pagi ini bisa bangun cukup pagi dan bikin bebekalan lumayan proper. Tentu dg didahulu foodpreaparation sebelumnya.
Sebenernya aku bukan food prep person, krn buay foofprep ngabisin waktu dan energi, blm nyuci piring, beresin dapur yg ga berhenti. Capek shay. Moga2 bisa segera hire ART nanti. Aamiin. Tp jujur, saya akui foodprep sangat membantu mamak2 pekerja macam saya.
Ohiya, dua hari ini lg buruk bgt pola makannya, pdhl udh hampir 4 bulan konsisten menjaga kalori masuk, perbanyak buah dan sayur serta olahraga.
Tp minggu kemarin rasanya malas sekali. Pdhl ada kesempatan olahraga, tp ga aku lakukan. Makan siang juga pake ayam tepung huhu plus makan malam ketoprak. Minim bgt sayur buahnya.
Setelah aku refleksi, kayanya ini salah satu imbas krn mulai ngerasa sepi lagi, suami saya udh hampir balik mode awal masuk ppds, sibuk bgt. Ada, tp sibuk zoom atau tidur sepanjang hari. Saya sampe cape liatnya. Ya tp mau gimana, udh h-1bulan ujian. Moga2 bisa lulus aja. Sabar2 dulu aja ya sil.
Cuma ya, kita kan gabisq menggantungkan hidup kpd orang lain. Gaperlu cari alasan pola makan berantakan krn suami. Krn pd akhirnya ya kendali ada di diri kita.
Bismillah yuk susun lagi rencana dietnya, kalau sehat kan juga nikmat. Semoga Allah mudahkan.
4 notes · View notes
aliblablabla · 9 months
Text
Magang Jadi Ibu-ibu
Ada yang masih menyepelekan pekerjaan "ibu rumah tangga"? Semoga udah nggak ada ya. Udah 2024 nih coy masih aja nyepelein perempuan yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
Aku belum jadi wibu-wibu eh maksudnya ibu-ibu, cuma beberapa bulan ini lagi magang jadi ibu-ibu, ibu rumah tangga lebih tepatnya dengan anak 1 (baca: anak kocheng :p). Capeknya jadi ibu ruta anak 1 MasyaAllah Bund capek betol, padahal baru magang ini woy. Pekerjaan rumah (PR) zaman sekolah dulu nggak ada apa-apanya dibandingkan mengerjakan pekerjaan rumah yang literally pekerjaan rumah.
Pagi dimulai dengan nyapu halaman dan sebagian jalan depan rumah. Cukup melelahkan kalau halamanmu luas. Sambil memegang sapu di tangan, jangan lupa nyalakan kran supaya ember penuh dan siap digunakan untuk menyiram tanaman. Percayalah menunggu ember penuh air juga melatih kesabaran apalagi kalau PDAM di tempatmu nyala airnya itir-itir.
Nyapu dan nyiram selesai, bisa lanjut pergi ke pasar kalau memang isi kulkas kosong atau bisa lanjut masak (kalau nggak mager). Sebelum masak pun kadang bingung, "Masak apa ya kira-kira hari ini?". Di sela-sela memilah bahan masakan, jangan lupa untuk memberi makan anabul agar supaya kegiatan masak-memasak berjalan lancar tanpa gangguan anabul ndusel sikil. Beres memasak terbitlah korah-korahan, kalau masakmu pagi itu agak ribet harus sabar nyuci piring dkk yang menggunung. Lagipula seringkali habis masak nggak langsung makan, butuh jeda beberapa menit sampai akhirnya muncul rasa lapar.
Lanjut ke nyapu dalam rumah. Dan bersabarlah bagi kalian yang rumahnya luas seluas Malfoy Manor. Makin kerasa capeknya kalau nyapu mu dilanjut ngepel wkwkwkwk. Nah setelah lantai rumah terasa adem kayak iklan obat pel, sebaiknya gegoleran sebentar. Ibaratnya, kayak anak SD yang istirahat minum es setelah pelajaran matematika alias sweger pol.
Kalau ada cucian di bak, air bisa diajak kerjasama, dan nggak hujan ya nyuci dong. Tapi masalahnya air di rumah seringnya sulit diajak kerjasama, jam sekian baru nyala bahkan pernah malam baru nyala.
Dan pekerjaan rumah paling melelahkan jatuh kepada nyetrika! Mungkin karena panas yang timbul dari setrika kali ya jadi ikut sumuk belum lagi kalau baju susah licin padahal udah disemprot rapika juga.
Cukup melelahkan bukan? Belum lagi kalau si ibu juga harus mengurus suami dan anaknya. Belum lagi kalau si ibu juga nyambi kerjaan sampingan. Dan belum lagi kalu si ibu juga merangkap wanita karir. Semangat Ibu-ibu!! (^_^)9
2 notes · View notes