Tumgik
#rumah kecil sederhana
kontrakkan99 · 6 months
Text
Tumblr media
KLIK http://wa.me/628125297388, Rumah Disewakan Area Korpri CSULFINANCE Malang, Rumah Di Sewakan Lingkungan Kantor Bersama LASAMalang, Rumah Direntalkan Dekat PDAM Lama Malang, Rumah Di Rentalkan Sebelah PT Buana Finance Tbk Malang, Rumah Hoki Dikontrakkan Belakang Kantor Kelurahan Polowijen Malang.
Fasilitas Rumah :
Kamar Tidur 3
Kamar Mandi 1
Dapur
Tempat Cuci Jemur
Ruang Tamu
Ruang Keluarga
Garasi Carport
Perumahan Ahmad Yani Residence Jl Sumpil II No. 4 Jl. Ahmad Yani - Sumpil Gg II (Utara Alfamart, Jalan Menuju Terminal Arjosari) Kec. Blimbing Kota Malang, Jawa Timur 65126
Pemilik Langsung : 0812-5297-388
RumahMinimalisDikontrakkanSampingKantorapimalang, #RumahSederhanaDikontrakkanDaerahKantorPelayananZisMalang, #RumahKecilDikontrakkanSekitarKantorCabangBrawijayaMalang, #RumahNyamanDikontrakkanAreaKantorKecamatanBlimbingMalang, #RumahImpianDikontrakkanLingkunganKantorKelurahanPurwodadiMalang, #RumahDikontrakkanDaerahKantorBakesbangpolKotaMalang, #RumahDiKontrakkanSekitarPosPolisiMalang, #RumahDisewakanAreaKopegtelMalangPaymentPointA.YaniMalang, #RumahDiSewakanLingkunganTANAHBANGUNANGARUDAAYANIMalang,RumahDirentalkanDekatKantorMalang,
1 note · View note
epry-creative-crafts · 8 months
Text
youtube
See you on my YouTube channel: https://studio.youtube.com/channel/UCHAK-mJVfRr95EtVn4kVTEQ
0 notes
sketsagriya · 2 years
Text
Uniknya Desain Rumah Tipe 21 dengan Plafon Tinggi: Loft Ruang Tidur dan Ruang Keluarga Terbuka
Saat ini, desain rumah tipe 21 sedang menjadi tren di kalangan masyarakat. Namun, ada satu desain unik yang sedang menarik perhatian para pencinta desain rumah, yaitu desain rumah tipe 21 dengan plafon tinggi. Plafon yang tinggi ini tidak hanya membuat rumah terlihat lebih luas dan lapang, tapi juga dapat digunakan sebagai ruang vertikal yang unik. Dengan plafon tinggi ini, Anda dapat menciptakan…
Tumblr media
View On WordPress
0 notes
rumahminimalis23 · 2 years
Text
Tumblr media
KLIK https://wa.me/6287883639007, Bentuk rumah cantik 2 lantai, Model atap rumah 2 lantai klasik modern, Arsitektur Rumah idaman 2 lantai, Inspirasi denah rumah 2 lantai, Bentuk Rumah 2 lantai minimalis
Rumah Baru desain Minimalis dalam Cluster lokasi strategis dekat Tol dan MRT di Cinere, Depok DISKON HINGGA 19% DAN BONUS KANOPI DAN AC
DIAH Cinere, Depok
Fast Respon : 0878-8363-9007
Info lengkap kunjungi : linktr.ee/diahpru Ig : @rumah_minimalis2lantai
rumah2lantai #rumah2lantaiminimalis #rumah2lantaimurah #rumah2lantaidepok #rumah2lantaia #rumah2lantaiasri #rumah2lantaididepok #rumah2lantaidibogor #rumah2lantaidepokmurah #rumah2lantaiexclusive
Properti
0 notes
Text
Tumblr media
DIJUAL CEPAT, Hubungi 0812–1244–2489, Rumah Bagus Dijual Murah Di Ciseeng Parung Bogor Winata Properti
KLIKhttps://wa.me/6281212442489, Rumah Bagus Dijual Cepat Di Ciseeng Parung Bogor, Rumah Bagus Dijual Cepat Butuh Uang Di Ciseeng Bogor, Rumah Bagus Murah Butuh Uang Di Sekitar Ciseeng Bogor, Rumah Bagus Dijual Murah Di Ciseeng Bogor Butuh Uang, Rumah Bagus Dijual Butuh Uang Di Ciseeng Parung Bogor
Winata Properti
Kota Wisata, Ruko Boston Blok RK 2 Nomor 38 Cibubur
Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor
( Dekat Starbuck Kota Wisata )
Langsung Owner
0819–9925–0870
Kunjungi Juga :
#perumahanbagus, #perumahanbagusciseeng, #perumahanbagusbogor, #perumahanbagusdibogor, #perumahanbagusgodean, #perumahanbagusmurahbogor, #perumahanbagusmewah, #perumahanbagusresidence, #perumahanbagussda, #perumahanbagus2021
0 notes
Tumblr media
KLIK https://wa.me/6281286070919 Tanaman Monstera Harga, Tanaman Hias Daun Floranuendah,Jenis Tanaman Hias Floranuendah, Janda Bolong Tanaman Hias Floranuendah, Tanaman Hias Bunga Floranuendah
Tanaman hias gantung merupakan jenis tanaman hias yang cara meletakkannya digantung. Tanaman hias ini ditanam pada pot kecil kemudian digantung dengan menggunakan tali.
Floranuendah Menjual Tanaman Hias yg Cantik dan Indah. Selain itu, tanaman hias floranuendah dilakukan pengecekan terlebih dahulu sebelum dilakukan packing sehinga tanaman bebas dari hama dan penyakit
Langsung Owner WA 0896-2861-6147 (Ibu Endah/Ibu Nia)
Informasi Lainnya https://www.instagram.com/floranuendah.official/ https://www.youtube.com/channel/UClUlMg5PDs8etiTHBRGncHw
Toko Tanaman Hias Floranuendah Jl.KH.R ABDULLAH Bin Nuh, No 16 Kel Semplak, Kec.Bogor Barat, Kota Bogor Jawa Barat, 16114 (Seberang SMK YKTB 1 Bogor) htpps://goo.gl/maps/Uo6X3pJYg5WweyWR8)
tanamanterangbulan #tanamanteratai #tanamanterasatas #tanamanterapi #tanamanterasdepanrumah #tanamanterasmurah #tanamanterasdepankakak
tanamankarnivora #tanamankeladi #tanamankekinian🌱🌱 #tanamankantor #tanamankalimantan
0 notes
lanmaxtremesblog · 5 months
Text
Seks Dengan Janda
Beberapa tahun yg lepas, aku ada berkenalan dgn seorang janda beranak satu yang berumur lebih kurang 30 tahun dan pada waktu itu aku berumur kurang 5 tahun daripadanya. Janda tersebut aku gelarkan sebagai Ana sahaja dan beliau berasal dari negeri Cik Siti Wan Kembang. Kami berdua telah berkenalan lebih kurang 3 bulan dan aku amat tertarik dengan penampilan Ana. Dia mengusahakan sebuah saloon kecantikan dan tinggal berseorangan di sebuah apartment di kawasan Lembah Kelang. Tinggi Ana ni hampir sama dgn aku (lebih kurang separas telinga aku yang mempunyai ketinggian 170cm). Kulitnya putih, berbadan kurus lansing dengan punggung sedikit tonggek dan tetek yang mekar sederhana besar. Ana berambut hitam lebat dan lurus melepasi sedikit paras bahu. Pendek kata, walau apa jenis pakaian yg dia pakai pasti benar-benar membuatkan aku stim gila, cuma selama itu aku ni tak berapa berani nak ayat seks dengan dia walaupun dia ni jenis yang betul2 sporting dan open minded.
Satu malam Sabtu, Ana menelefon aku untuk meminta pertolongan aku membaiki lampu dapurnya yang terbakar. Aku berjanji dengan Ana yang aku akan ke apartmentnya pada keesokan paginya kerana malam tersebut aku ada urusan lain dan Ana bersetuju. Esoknya, aku pun pergi ke apartmentnya bersendirian. Sampai di rumah Ana tepat pukul 9:00 pagi, begitu bersemangat aku ketika itu. Aku disambut Ana yang berpakaian kebaya ketat dgn mesra. Keanggunan Ana pada pagi itu benar2 terserlah dengan bau aroma yang enak dicium dan mekap nipis beserta bibir yang bergincu merah yang menaikkan lagi seri wajahnya. Pagi itu Ana benar2 menyeksa nafsu berahi aku terhadapnya selama ini. Mata aku tak lepas daripada menatap Ana yang menyambut aku ketika itu, dari hujung rambut hingga ke hujung kaki aku menatapnya. Aku sedikit tertegun bila mata aku menatap bahagian dada Ana yang benar2 menonjol di sebalik kebaya ketat yang dipakainya. Sebahagian dadanya yang putih jelas kelihatan.
“Hei Razlan, mata tu jaga2 sikit, nanti Ana cucuk…. buta.” Ana menegur aku kerana melihat aku terpegun lama menatap dadanya. “Oppps sori Ana, asyik sangat tadi.” Jawab aku selamba. “Gatal….” sambut Ana sambil mencubit manja lengan aku. Aduhhhhh…. lembut sungguh jari Ana apabila mencubit lengan aku. “Jom masuk, Ana dan belikan lampu yang baru, Razlan tolong tukarkan aje. Tinggi sangat la lampu tu, Ana tak berani nak memanjat sangat,” kata Ana sambil mengunci pintu selepas aku masuk ke dalam apartmentnya.
Ana berjalan terus ke dapur sementara aku mengekorinya dari belakang. Sambil berjalan mata aku asyik menatapi lenggok punggung Ana yang berbuai lembut dan mengairahkan. Rasa2 macam nak terkam terus ke punggungnya dan terus tekapkan muka aku kat situ.
Kemudian aku memanjat kerusi dan menukarkan lampu dapurnya sambil berbual2 dangan Ana perkara biasa. Sambil berbual tu mata aku tak henti2 menjeling ke arah dada Ana yang benar2 membuatkan batang kote aku rasa tak tentu arah. Sengaja aku lengah2kan kerja menggantikan lampu dapurnya. Sambil itu aku rasa Ana perasan apa yang aku perhatikan pada dirinya dan aku lihat Ana seperti tidak kisah sangat dengan perlakuan aku itu. Sebabnya ialah aku lihat Ana hanya tersenyum kepada aku setiap kali aku cuba berpaling ke arah lain bila dia memandang aku.
Selesai menggantikan lampu dapurnya, Ana mempersilakan aku ke ruang tamu untuk menonton TV sementara Ana membuatkan minuman. Aku duduk di atas sofa ruang tamunya sementara menunggu Ana. Jam pada ketika menunjukkan baru pukul 9:30 pagi. Seketika kemudian, Ana datang ke ruang tamu sambil membawa hidangan air.
“Eh! buat susah2 pulak Ana,” kata aku kepada Ana. “Ala tak apa, teh bujang je. Buat sedapkan tekak sambil menonton,” jawab Ana seraya menghidangkan hidangan air di atas meja kecil di hadapan aku.
Ketika itu Ana membongkokkan badannya untuk menghidangkan air dan kesempatan itu aku gunakan untuk mengintai lurah dadanya. Ana dengan selamba membiarkan sahaja dadanya terdedah untuk aku tatapi dengan senang. Keputihan dan kehalusan kulit Ana ditambah dengan sebahagian bra berwarna hitam yang dipakainya dan rambut yang terurai lembut benar2 membuatkan aku menjadi tidak keruan. Ana bangun selepas menghidangkan minuman sambil tersenyum ke arah aku. Kemudian Ana terus sahaja duduk betul2 bersebelahan kiri aku.
“Razlan ni betul2 nakal la…….. tak habis2 renung Ana,” kata Ana sambi mencubit peha aku yang sedar apa yang aku perhatikan selama waktu itu. “Ala…… sikit2 je, bukan boleh luak pun,” jawab aku pula.
Kemudian kami berdua tertawa gembira. Ketawa yang membawa makna amat besar buat aku. Kami berdua menyambung semula perbualan kami sambil TV terus menayangkan cerita yang langsung aku tak ambil pusing. Daripada perbualan biasa sehingga membawa kepada cerita yang sikit2 berbaur seks. Ana benar2 sporting pada pagi itu dan itulah yang membuatkan kami berdua bertambah seronok berbual. Sambil itu juga beberapa kali tangan Ana mencubit manja peha aku.
Seketika kemudian kami berdua terdiam dan jam ketika itu sudah menunjukkan pukul 10:30 pagi. Tak sedar aku masa berlalu begitu pantas. “Rileks la dulu Lan, balik awal2 pun bukan ada apa kat rumah,” kata Ana yang perasan aku memerhatikan jam dinding ruang tamunya. Sememangnya itulah kata2 yang aku nak dengar dari mulut Ana. “Kalau boleh Lan memang tak nak balik, nak tinggal di sini dengan Ana,” selorohku bersahaja. Ana hanya tersenyum manja sambil sekali lagi mencubit manja peha aku. Ini petanda baik, kata hati aku.
Aku mengiringkan sedikit badanku menghadap Ana yang masih berada benar2 hampir di sisi kiri aku. Ana memandang ke arah aku dan ketika itu mata kami berdua bertentangan. Ana tetap terus tersenyum manja ke arah aku dan aku membalas kembali senyumannya itu. Aku beranikan diri menaikkan tangan kiriku ke atas bahunya sambil memain2kan rambut Ana. Ana membiarkan sahaja perlakuan aku itu. Oleh kerana itu, aku terus memberanikan tangan kanan aku untuk mengambil tangan kanannya sambil terus mengelus2 manja jari-jemari Ana. Ana tetap sporting dan tetap terus tersenyum tanda dia bersetuju dengan perlakuanku itu.
Kini aku benar2 merasakan bahawa peluang untuk aku menikmati hubungan seks dengan wanita idaman aku ini sudah benar2 terbuka, cuma aku sahaja yang perlu pandai memulakan. Aku beranikan diri dengan berkata, “Ana, Razlan nak mintak satu perkara sikit dengan Ana boleh tak?” Tanya aku kepada Ana. Ana mengiringkan sedikit badannya ke arah aku dan ini membuatkan muka kami berdua terus hampir berhadapan antara satu sama lain. “Mintak la, kalau boleh Ana penuhi, Ana akan penuhi, kalau tak, tak dapatlah,” jawab Ana penuh manja sambil dia terus membiarkan jari-jemarinya dielus2 oleh aku. “Tapi Ana kena janji tak marah Razlan OK,” balas aku semula. “Emmmm….. takkan Ana nak marah kot,” jawab Ana bertambah manja. Bibir ghairah Ana yang disapu nipis dengan lipstick merah pagi itu benar2 membuatkan gelora nafsu seks aku ketika itu betul2 tak tertahan lagi.
“Razlan nak mintak cium Ana boleh tak?” Tanya aku perlahan tapi dengan penuh pengharapan. Ana tetap terus tersenyum sambil memandang tepat ke arah aku dan berkata, “Razlan nak cium kat mana?” “Kat mana2 saja yang Ana benarkan,” jawab aku pula. Aku dapat rasakan kini jari-jemari Ana mula memberi respon yang baik dengan elusan2 manja yang aku lakukan pada jari-jemarinya. “Kalau Ana izinkan, kat mana yang Razlan nak cium dulu?” Tanya Ana kembali kepada aku. Aku benar2 yakin kini akan dapat menikmati batang tubuh Ana pagi itu sambil berkata selamba, “Kalau Ana izinkan, setiap inci batang tubuh Ana Lan nak cium. Dari luar hingga ke dalam dan dari hujung rambut hingga ke hujung kaki.” “Auwww…. ganas la Lan ni, ngeri Ana,” jawab Ana tertawa sambil tangan kirinya menampar manja lengan kanan aku.
Ketika itu, tangan kiri aku masih lagi aktif membelai2 rambut Ana yang aku lihat sudah mula menampakkan keresahannya. “Macamana Ana, boleh ke?” Tanya aku kembali setelah Ana tidak menjawab soalan aku tadi. Ana tetap terus tersenyum ke arah aku tanda dia memberikan respon yang baik untuk aku meneruskan tindakan aku.
Perlahan2 aku merapatkan muka aku ke arah mukanya. Perlahan2 juga aku merapatkan bibir aku ke arah bibir ghairah Ana dan Ana hanya membiarkan sahaja perlakuan aku itu. Bibir kami mula bertaut rapat buat beberapa ketika. Kemudian aku melepaskan tautan bibir tu dan ketika itu aku lihat Ana mula mendesah sedikit kekecewaan. Aku lihat Ana masih membiarkan bibirnya bersedia untuk aku nikmati sambil matanya sedikit terpejam keenakan.
Sekali lagi aku terus mencium bibir ghairah Ana dan kali ini aku menjulurkan sedikit lidahku ke dalam mulutnya yang sengaja dibiarkan terbuka. Aku memain2kan lidahku di dalam mulut Ana, berpusing2 lidah aku menjilat segala apa yang mampu tercapai oleh lidahku di dalam mulut Ana. Ana pula terus merelakan kenakalan lidah aku itu sambil tangan kirinya kini mula merangkul kuat ke arah leher aku. Mulut kami masih bertaut rapat dan setelah respon baik diberikan Ana tangan kiriku yang sedari tadi membelai2 rambut Ana terus kuat merangkul lehernya. Kini kami berdua sudah benar2 tenggelam dalam titik awal permainan seks yang aku rasakan kami berdua memang idam2kan.
Setelah puas aku memainkan lidahku di dalam mulut Ana, aku cuba menarik mulutku daripada terus mencium Ana. Namun, dengan rangkulan kuat tangan kirinya, membuatkan aku tidak berdaya untuk menariknya kembali ditambah pula kini Ana mengambil alih peranan lidah aku tadi. Kini Ana pula aktif memainkan lidahnya di dalam mulut aku. Aku benar2 asyik dilayan sebegitu rupa oleh Ana. Air liur kami kini sudah mula dinikmati pasangan masing2.
Setelah beberapa lama kemudian, kami menarik kembali mulut kami. Ana menampakkan wajah ayunya yang kini benar2 mengharapkan aksi2 seks seterusnya daripada aku. Aku tersenyum riang kepada Ana. Ana membalas kembali senyumanku itu seraya merengek manja, “Tak cukup setakat tu Razlan…..” Aku yang mendengar kata2 mengharap Ana itu faham apa yang harus aku lakukan untuk memenuhi kegersangan seorang janda cantik seperti Ana.
Tangan kiri aku yang sedari tadi merangkul leher Ana kini aku lepaskan dan mula merangkul pinggang Ana pula. Genggaman jari-jemari kami berdua tadi turut aku lepaskan dan kini mengiringi tangan kiriku dengan merangkul pinggang Ana. Aku tegakkan badan kami berdua dan aku terus memeluk rapat batang tubuh Ana yang hangat dan perlukan tuntutan seks itu. Ana yang kelihatan seronok dengan layanan aku mula menggunakan kedua2 tangannya untuk merangkul kuat leher aku. Kini sebelah kaki kami memijak lantai dan sebelah lagi berlipat di atas sofa.
Kini tubuh kami berdua mula bersatu dan tetek yang sedari awal tadi asyik aku perhatikan sudah mula melekap mesra di dada aku. Alangkah enak rasanya bila dapat menikmati tetek mengkal Ana yang melekap rapat ke dada aku. Ana tersenyum melihat aku sambil terus merelakan segala perlakuan aku itu. Aku menatap wajah ayu Ana buat seketika sambil mencium kening kiri dan kanan Ana. “Ana terlalu cantik hari ni,” puji aku kepada Ana. Sememangnya aku memang gemar memuji mana2 perempuan yang berhubungan seks dengan aku kerana itulah satu2nya cara untuk aku menghargai pengorbanan mereka kepada aku dan aku sukakan suasana romantik seperti itu sebab aku rasa dengan cara itu aku akan dapat terus menikmati seks dengan perempuan yang berkenaan.
“Terima kasih Razlan,” jawab Ana sambil terus mempamerkan matanya yang sedikit terpejam nikmat itu. Aku terus melakukan aksi seperti awal tadi iaitu bercium mulut dan bermain2 lidah. Sudah tiada halangan lagi di antara kami berdua untuk aksi2 seperti itu. Kami bergilir2 memainkan peranan lidah masing2. Setelah lama begitu, aku menarik mulutku daripada bertaut dengan mulut Ana dan kini bibir dan lidahku mula memainkan peranan di sekitar batang leher Ana. Kedua2 tangan aku yang dari tadi kuat merangkul pinggang Ana mula bermain2 dan meramas2 punggung gebu Ana. Saat itu nafas Ana sudah mula kencang tanda kesedapan dan batang tubuhnya melenting2 kenikmatan sementara rengekan2 serta erangan2nya mula berterusan.
Aku mahu Ana terus berkeadaan seperti itu sebab sememangnya aku cukup bahagia bila dapat mendengarkan erangan2 dan rengekan2 nikmat seorang perempuan. Maka oleh sebab itu, lidah dan bibir aku tidak putus2 melingkari seluruh batang leher Ana yang jinjang itu. Sekali sekala tangan kiri dan kanan aku bergilir2 menepuk manja punggung Ana. “Auw……” jerit Ana kesedapan setiap kali aku menepuk punggungnya. Itulah yang membuatkan aku semakin ghairah terhadap Ana.
Setelah beberapa lama berkeadaan begitu, aku naikkan kedua2 tangan aku ke arah tetek Ana yang kini berombak amat kencang. Sambil mulutku masih terus berkeliaran di batang leher Ana, kedua2 tangan aku pula kini perlahan2 merayap di bahagian tetek Ana. Ana terus merangkul kuat leher aku tanda dia setuju dengan tindakan kedua2 tanganku itu. Perlahan2 juga kedua2 tangan aku itu meramas2 mesra kedua2 tetek Ana yang terpacak mengkal di dadanya itu. Masih lagi gebu, masih lagi mekar dan masih lagi segar tetek Ana yang dapat aku rasakan di sebalik kebaya dan bra hitam yang dipakainya. Aku benar2 geram dengan tetek Ana ketika dan itulah yang membuatkan ramasan2 dan genggaman2 tangan aku ke atas teteknya bertambah hebat.
Sambil itu aku kembalikan semula bibir dan lidahku ke arah bibir dan lidah Ana yang terus disambut rakus oleh Ana. Kesedapan yang sedang dirasai Ana ketika itu membuatkan dia menyambut sedikit ganas mulut aku. Sekali lagi mulut kami bermain2 nikmat sambil tetek Ana terus menjadi mangsa ramasan2 geram tangan aku. Kemudian itu Ana melepaskan mulutnya daripada mulut aku sambil berkata penuh manja, “Razlan, kita masuk ke bilik Ana ye, kat sini tak berapa selesa la.” “OK Ana, mana saja yang Ana mahu, Lan turutkan Sayang,” jawab aku yang seperti orang mengantuk disorongkan bantal. Ana mencapai tangan aku lalu memimpin aku terus masuk ke dalam bilik tidurnya.
Sampai di dalam bilik tidurnya, aku dapati Ana sememangnya sudah merancang segalanya untuk kami berdua. Dengan katil kelaminnya yang rapi, penghawa dingin yang sudah tersedia terpasang dan langsir yang ditutup untuk hanya membenarkan cahaya matahari pagi menyinar suram ke dalam biliknya, benar2 mengambarkan kepada aku yang Ana memang mendambakan layanan seks dari seorang lelaki seperti aku dan aku rasa amat bertuah kerana dipilih oleh Ana.
“Semuanya untuk kita berdua pagi ini Razlan,” kata Ana manja sambil terus merangkul leher dan merapatkan badannya kepada aku. “Ana perlukan seorang lelaki seperti Razlan hari ini, temankan Ana sepanjang hari ni ye Razlan. Ana relakan segala2nya untuk Razlan.” Begitulah bunyi pujuk rayu yang penuh kemanjaan dan pengharapan Ana kepada aku ketika itu. “Razlan akan buat apa saja untuk penuhi kehendak Ana bukan setakat hari ni, tapi sampai bila2 pun,” balasku pula yang sememangnya sudah lama bersedia untuk meratah batang tubuh Ana.
Kami berpelukan penuh ghairah ketika itu dan mula bermain kembali adegan2 mulut seperti tadi. Kini Ana semakin berani memainkan peranannya. Dilepaskan tangan kirinya lalu diturunkan perlahan2 ke arah dada aku dan seterusnya pergi ke bahagian koteku yang masih ditutupi dengan seluar jeans. Perlahan2 jari-jari tangannya itu bermain mesra dengan batang kote aku dari bahagian luar. Aku merasa nikmat bilamana jari2 halus dan runcing Ana melakukan begitu kepada kote aku. Kote aku yang sememangnya sedari awal tadi keras menggila kini rasanya bagai nak meletup keluar dari sarang yang membungkusinya.
Aku yang sudah benar2 asyik itu mula merangkul pinggang Ana dengan lebih kuat lagi dan perlahan2 mengangkat tubuh badannya. Ana sedikit menjerit bila aku mula mahu mengangkat tubuhnya. Ditarik kembali tangan kirinya yang bermain2 dengan kote aku tadi lantas kembali merangkul batang leher aku.
Perlahan2 aku membawa Ana ke sisi ranjangnya dan perlahan2 juga aku merebahkan tubuh Ana. Kini kami berdua sudah rebah di atas ranjang pelayaran seks kami berdua dengan tubuh aku menindih tubuh Ana. Aku menolak sedikit tubuh Ana lebih ke atas supaya keseluruhan tubuhnya berada di atas ranjang itu. Kemudian aku bangkit semula di sisi katil untuk menanggalkan baju dan seluar aku.
Sambil menanggalkan pakaian aku, aku tetap terus merenung ghairah batang tubuh Ana yang sudah terlentang menantikan tindakan2 aku seterusnya. Aku benar2 terhibur dan seronok dengan hidangan ikhlas Ana itu. Nafsu yang sudah lama bergelora di dalam diri aku telah membuatkan aku sudah tidak hiraukan apa2 lagi. Akhir sekali seluar dalam aku juga aku tanggalkan tanpa ada rasa segan silu lagi kepada Ana. Ana yang sedang berbaring sambil memerhatikan aku dari tadi sedikit terpegun melihatkan kemantapan batang kote aku. Dengan ukur lilit lebih kurang 3 inci dan panjang lebih kurang 6 inci benar2 membuatkan Ana menjadi bertambah tidak keruan.
Aku renung sepuas2nya Ana yang masih berbaring dari hujung rambut hingga ke hujung kakinya. Kain yang dipakai Ana terselak luas hingga menampakkan sebahagian daripada sepasang betis dan peha yang penuh gebu itu. Aku cuba mengawal kerakusan nafsu seks aku kerana aku mahu menikmati batang tubuhh Ana sepuas2nya dan supaya Ana juga dapat menikmati kehebatan perkhidmatan aku.
Aku yang sudah bertelanjang bulat itu perlahan2 merangkak di atas tubuh Ana dan dengan selamba Ana mencapai batang kote aku dengan kedua2 tangannya. Ana menyambut aku dengan senyuman penuh bermakna buat aku. Ana memain2kan jari-jemarinya dengan koteku yang kini sudah terlepas bebas dan bersedia untuk menyelesaikan tanggungjawabnya. Aku merasa kegelian dengan permainan Ana itu, namun kenikmatan yang aku rasakan melebihi segala2nya.
“Besar dan panjang betul anu Razlan ni, mau menjerit Ana kena tikam nanti,” komen Ana tertawa kecil dan manja sambil matanya tak lepas memandang ke arah batang kote aku. “Special untuk Ana ni,” balas aku sambil terus mencium bibir ghairah Ana. Aku membelai2 rambut Ana sambil mencium2 seluruh wajahnya. Aku mencium seluruh wajah Ana bertubu-tubi dengan penuh mesra sambil tangan kanan aku terus membelai rambut Ana. Tangan kiri aku pula sibuk meramas-ramas lembut tetek Ana yang masih lengkap berpakaian. Sementara itu batang kote dan kantung mani aku yang terlepas bebas itu terus dimain2kan Ana dengan kedua2 belah tangannya.
Beberapa lama berkeadaan begitu, perlahan2 aku menurunkan tangan kanan aku untuk membantu tangan kiri aku meramas2 kedua belah tetek Ana. Kemudian aku sendiri melurutkan badan aku turun ke bahagian dada Ana. Kini muka aku berada tepat di antara kedua tetek Ana sementara kedua2 tangan Ana yang tadi sibuk bermain2 dengan batang kote dan kantung mani aku terlepas kerana kedudukan badan aku yang telah aku turunkan dari badannya.
Aku benamkan muka aku di celah kedua tetek Ana yang sederhana besar itu sambil kedua2 tangan aku terus meramas2 teteknya. Tangan Ana yang telah terlepas bebas tadi merangkul kepala aku dengan kuat sambil Ana terus mendengus kesedapan. Aku menggesel2kan muka aku ke seluruh bahagian tetek Ana, dari pangkal hingga ke puncak dan begitulah juga sebaliknya. Aku tidak terus membuka pakaian Ana kerana aku ingin buat seperti yang aku hajatkan kepadanya sebentar tadi……. “cium dari luar hingga dalam, dari hujung rambut hingga hujung kaki.”
Aku merangkak perlahan lagi menuruni tubuh badan Ana sambil kedua2 tangan aku masih tetap meramas2 tetek Ana. Aku menggesel2kan muka aku dibahagian perut dan pinggang Ana. Ana mengelinjang nikmat bila aku perlakukan dia seperti itu. Kemudian perlahan2 juga aku menurunkan muka aku hingga ke celahan kangkangnya. Aku terus sembamkan muka aku ke bahagian tundun Ana. Ana terus mengelinjang nikmat sambil mulutnya terus-menerus mengerang2 kesedapan. Kedua2 tangan Ana semakin kuat meramas2 kepala aku. Aku terus menggesel2kan muka aku di celahan kangkang Ana sambil terus turun lagi hingga ke kedua2 kakinya.
“Razlan……… sedapnya Razlan…” Rengekan berbisik Ana jelas kedengaran dalam keadaan matanya yang masih terpejam. Kini tugasan luaran yang aku hajatkan sudah selesai. Tiba pula tugasan dalaman yang sangat2 aku nantikan sedari tadi. Aku benar2 mahu meleraikan kegersangan Ana pada pagi ini dan untuk itu aku juga mahu Ana turut sama meleraikan segala hajat seks aku terhadapnya selama ini.
Aku merangkak naik kembali hingga muka aku dan muka Ana bertentangan semula. “Sedap ke Ana.?” Soal aku kepada Ana dengan penuh lembut. “Sedap Razlan….. teruskan lagi, dah terlalu lama Ana tak dapat permainan macam ni, tolong Razlan, tolong puaskan Ana, Ana rela buat apa saja untuk Razlan pagi ni…” rengek Ana dengan penuh mengharap. Lesen besar aku untuk menikmati batang tubuh Ana ini telah mendapat kelulusan tanpa sebarang spekulasi lagi dari tuan punya tanah. Aku benar2 gembira ketika itu.
Kini aku mahu melihat Ana pula bertelanjang bulat tanpa seurat benang pun. Perlahan2 kedua tangan aku membuka butang baju kebaya Ana satu persatu. Aku selak baju kebaya Ana hingga kini jelas menampakkan batang tubuh Ana walaupun belum sepenuhnya lagi. Perut Ana kelihatan masih lagi kempis, putih bersih dan gebu lagi. Tetek Ana yang masih ditutupi bra hitamnya menambahkan lagi keinginan aku untuk melihat sepuas2nya isi yang berada di dalamnya. Aku menjadi asyik dengan pemandangan indah itu. Ana tersenyum melihatkan perlakuan aku itu tanpa ada sebarang bantahan. “Seksi Ana,” kata aku lembut kepada Ana. “Semuanya untuk Razlan,” jawab Ana.
Aku memain2kan jari2 tangan aku di sekitar bra hitam Ana. Ana mengangkatkan sedikit tubuh badannya untuk membantu aku menanggalkan baju kebayanya. Aku melingkarkan tangan kanan aku ke bahagian belakang Ana untuk membantu Ana menanggalkan kancing branya. Selesai itu, Ana tersenyum lagi ke arah aku sambil berkata, “Jangan tunggu lama2 Razlan, Ana tengah sedap ni.” Aku tersenyum ke arah Ana dan faham akan maksudnya itu.
Aku melurutkan tali bra yang tersangkut di bahu Ana perlahan2 hingga melepasi kedua2 belah tangannya. Kini, kedua2 tetek Ana hanya menunggu masa untuk didedahkan bebas kepada aku dan aku yang sedari tadi mengawal kerakusan nafsu aku, menarik perlahan2 bra hitam Ana. Ana memandang kepada aku dengan wajah yang penuh mengharap agar teteknya itu akan dikerjakan oleh aku. Aku benar2 berahi melihatkan kedua2 belah tetek yang aku ramas2 dari luaran tadi kini sudah berada bebas sebebasnya untuk tatapan dan mainan aku. Aku terus terpegun melihatkan keindahan kedua2 tetek Ana yang masih lagi tegak megah berdiri dan putih bersih dengan puting teteknya yang kelihatan sedikit kemerah-merahan.
Perlahan2 aku melekapkan kedua2 tapak tangan aku ke arah kedua2 tetek Ana. Tetek Ana yang masih mengkal dan sederhana besar itu hanya cukup-cukup berada di dalam genggaman tangan aku sahaja. Aku sememangnya amat suka dengan saiz tetek yang seperti ini. Perlahan2 aku menguli dan meramas2 kedua2 belah tetek Ana sambil jari2 tangan aku menguis2 serta menggentel2 puting teteknya. Ana semakin kuat mendesah dan mengerang sambil mata aku tak lepas dari terus menatapi kedua belah tetek Ana yang selama ini aku idam2kan sangat. Ana mengeliat2 kesedapan diselang seli pula dengan erangan2 keenakannya. Aku tak sanggup lagi menanti lama untuk mengerjakan tetek Ana yang sungguh indah menurut pandangan mata aku. Tetek yang tersergam mekar dan cantik itu sememangnya telah benar2 bersedia untuk membiarkan aku meratahnya sepuas2 hatiku.
Aku mula mencium setiap inci kedua tetek Ana dari puncak hingga ke pangkal, dari pangkal hingga ke puncak, dari kiri ke kanan dan dari kanan hingga ke kiri. Pendek kata tiada seinci pun kedua2 bahagian tetek Ana yang terlepas dari ciuman bibir aku. Kemudian aku menggantikan pula aksi2 tadi dengan jilatan2 lidah aku. Sesekali aku selang selikan adegan2 itu dengan menggigit geram tetek Ana hingga membuatkan Ana menjerit kecil kesakitan yang dicampur dengan kenikmatan. Memang betul2 lama aku memainkan aksi2 ciuman dan jilatan di kedua2 bahagian tetek Ana sehinggakan Ana benar2 tidak keruan aku kerjakan.
Puas dengan aksi2 tersebut, aku mula memberikan tumpuan ke arah puting tetek Ana yang indah menawan terpacak di puncak teteknya. Bermula di sebelah kiri teteknya dahulu, perlahan2 aku memasukkan puting tersebut ke dalam mulut aku. Aku menyonyot dan menghisap puting tersebut dengan penuh kelazatan sementara tangan kiri aku sibuk menguli tetek sebelah kanan Ana. Aku melakukannya lama2 dan ini membuatkan batang tubuh Ana mengeliat tak henti2 akibat keenakan yang aku berikan kepadanya. Dalam masa menghisap dan menyonyot puting tetek Ana, lidah aku juga turut sama memainkan peranannya dengan memainkan hujung puting tersebut perlahan2.
Puas di sebelah kiri, aku beralih pula ke sebelah tetek kanan Ana. Aku lakukan perkara yang serupa sambil kini tangan kanan aku pula meramas2 lembut tetek kiri Ana. Aku lihat Ana terus memejamkan matanya sambil mulutnya sedikit terbuka mengeluarkan rengekan manja yang menandakan kepada aku yang kini Ana sudah benar2 “melayang” dan membuktikan kepada aku yang dia benar2 rela dengan segala perlakuan aku. Aku melurutkan tubuh aku ke bahagian perut Ana pula selepas agak lama dan puas dengan permainan aku terhadap kedua2 tetek Ana yang benar2 memberahikan aku. Aku terus mencium2 dan menjilat2 seluruh perut Ana hingga ke pinggangnya. Sesekali Ana tertawa kegelian dengan perlakuan aku itu.
Kini aku mahu menumpukan pula tumpuan aku ke bahagian kelangkang Ana yang dapat aku rasakan sedikit kebasahan dengan tangan aku. Aku menanggalkan perlahan2 kain Ana yang tadi sudah terselak lebar. Aku campakkan kain Ana ke lantai dan kini aku menatap batang tubuh Ana yang hanya dilitupi dengan underwear hitamnya.
Sememangnya Ana adalah seorang perempuan yang benar2 menawan dari segi luaran dan dalamannya juga. Bukan setakat cantik pada raut wajah dan bentuk tubuhnya, tapi kecantikan dan kehalusan serta kebersihan kulitnya benar2 memikat sesiapa sahaja yang dapat melihat Ana dalam keadaan begitu. Ana masih tetap terus berbaring dalam keadaan mata yang masih terpejam menantikan dengan penuh rela akan tindakan2 aku seterusnya.
Perlahan2 aku memainkan jari2 aku di bahagian kelangkangnya. Underwear Ana aku rasakan telah benar2 basah akibat dari air mazinya. Kini aku melutut betul di celahan kakinya yang telah aku kangkangkan. Jari2 tangan kiri aku terus bermain2 di sekitar underwear Ana sementara jari2 tangan kanan aku pula mengelus2 lembut ke bahagian pangkal peha hingga ke hujung kaki kirinya. Ana terus membiarkan saja perlakuan aku itu sambil matanya tetap terus terpejam keenakan.
By_lanmaxtremesblog
493 notes · View notes
nalza73 · 1 year
Text
KaK LiaH
Ianya bermula semasa aku berumur 20 tahun. Semasa itu aku masih dalam menjalani perkhidmatan negara. Ketika itu, aku baru saja habis berkerja dan terus pulang ke rumah. Sampai sahaja di bawah block, aku bertemu dengan kak Liah yang berumur 38 tahun. Dia seorang janda yang tinggal di sebelah rumah aku. Kak liah mempunyai sepotong badan yang seksi dengan mempunyai dua belah tetek yang besar dan tegang. Bontot kak Liah sangat bulat dan sederhana besarnya. Aku jadi tidak menentu bila melihat potongan yang indah ini. Apalagi, setelah melihat potongan badan kak Liah, butoh aku terus berdiri dengan tegap.
Aku mempunyai butoh yang agak besar dan keras, lebih kurang 8 inch. Kak Liah dapat merasakan kelainnan dari diri aku dan sempat ia melihat butoh aku yang sedang tegang dan menolak-nolak seluar tentera yang aku pakai. Aku pun senyum dengan muka merah apabila kak Liah melihat sinar mataku.
Anyway, akupun tegur dia dan bertanya dari mana dan hendak ke mana. Kak Liah memberi tahu yang ia baru pulang dari kerja dan sangat kepenatan. Kami pun sama-sama naik lift untuk ke rumah masing-masing. Sampai saja di pintu aku terus ketuk berkali-kali. Sementara itu kak Liah sudah pun masuk ke dalam rumah, tinggal aku yang masih lagi ketuk pintu. Setelah 10 minit menunggu, aku bercadang untuk tumpang saja di rumah kak Liah sehingga keluarga aku pulang. Lagi pun, aku masih ingin melihat potongan kak Liah yang montok itu.
Apalagi aku terus ke rumah kak Liah dan terus ketuk. Lebih kurang 5 minit, kak liah pun buka pintu. Aku amat terkejut apabila melihat kak Liah hanya menutupi badan dia dengan sehelai tuala kecil. Ianya sangat kecil sehingga aku dapat lihat kebesaran dan keputihan kedua bukit kecil kak Liah itu. Peha kak liah sangat gebu dan sejuk mata memandang.
Aku beritahu kak Liah yang keluarga aku keluar dan tidak ada orang di dalam untuk buka pintu dan beritahu dia yang aku ingin menumpang di rumahnya. Dengan senyum ia menjemput aku masuk dan tutup pintu. Kak Liah suruh aku duduk di sofa sementara ia membuat air kopi. Aku dapat melihat kak liah dengan sahaja memasuki dapur dengan berjalan mengelek gelekkan bontotnya yang padat. Dengan itu butoh aku terus tegang dengan gagah.
Aku merasa sangat susah hendak duduk diam, lantas aku ikut kak Liah ke dapur. Aku berdiri di pintu sambil berbual-bual dengan kak Liah. Sementara itu pula mata aku tidak pernah lepas dari melihat bontot dan teteknya yang cantik itu. Butoh aku terus tegang dan aku dapat merasakan yang kak Liah sedang jeling-jeling ke arah seluar tentera aku yang sedang mengembang besar akibat dari ketegangan butoh aku itu.
Kak Liah tahu yang aku sedang melihat tubuh badannya. Tapi dia bersahaja aje berjalan ulang alik di depan aku. Kadang-kadang dengan sengaja ia membongkokkan badan untuk mengambil sesuatu supaya tuala yang ia pakai akan terselak naik hingga ke pangkal bontot. Apa lagi, terbeliak biji mata aku bila melihat bulu hitam yang lebat di pukinya. Aku juga boleh nampak dengan jelasnya lubang puki kak Liah yang merekah tersenyum.
Kak Liah melihat mata aku tertumpu tajam pada pukinya yang sedang basah menggeluarkan air maninya yang sungguh lazat. Dengan tak tunggu-tunggu lagi, aku terus mendekati kak Liah dan terus benamkan muka aku di pukinya yang sedang tunggeng tunggeng. Dengan lahapnya aku jilat di sekeliling puki itu sambil menggigit-gigit bibir merekah di situ. Kak Liah menjerit- jerit kesedapan sambil mendorong aku menjilat dengan lebih pantas. Air maninya tak henti-henti keluar dari lubang pukinya. Namun habis air puki kak Liah aku minum. Sementara lidah aku pula tak henti-henti keluar masuk di sekeliling puki.
Tak lama kemudian dengan ganas pula aku menarik tuala kak Liah dan melontarkannya ke atas meja. Maka berdirilah kak Liah di situ dengan keadaan bertelanjang bogel. Aku membawa dia ke meja dan menyuruh dia baring meniarap sementara aku menjilat kedua puki dan jubornya yang lazat itu. Kak liah merengik-rengik kesedapan, “ah…! aah…! Sedap sayang…! Ah.. oh.. oh…!” Begitulah bunyi yang keluar dari mulutnya.
Setelah puas menbaham puki kak Liah, aku terus junamkan mulut ku kepada kedua teteknya yang tegang itu. Sementara aku hisap tetek kak Liah, jari tangan kanan aku terus mengentil-gentil biji kelentiknya dengan enak. Tangan kak Liah terus mencari sasaran yang ia idamkan dengan membuka baju dan seluar tentera yang aku pakai.
Apabila tangan kak Liah dah dapat apa yang ia cari, ia meramas-ramas dengan kemas supaya ia tidak terlepas dari gengamman. Naik syok butoh aku bila kak Liah goncang turun naik dengan berkata “keras…! Besar…! Panjang…! Sedap… panas.. oh.. ah…!!! Kak Liah dah tak sabar lagi dan terus ia tarik butoh aku ke mulutnya. Dijilatnya disekeliling kepala butuh aku. Sekali-kali ia memasukkan semua butoh aku ke dalam mulutnya. Aku tak sangka yang kak Liah pandai sunggoh dengan permainnan karaoka ataupun oral sex. Aku lantas terus naik ke atas kak Liah dengan posisi 69 dan kami masing masing menikmatinya sehingga puas.
Setelah enak merasa kesedapan, kak Liah suruh aku memasukkan butoh aku yang besar keras ke dalam pukinya yang sudah berair lecak itu. Kaki kak Liah aku kangkangkan dan kakinya aku letak di atas bahu aku. Sementara butoh besar aku tu dihalakan ke arah puki dan mengosok-gosokkan kepalanya di sekeliling bibir.
“Ah…. ah…! Sedap sayang…! Cepat sayang…! Oh… sedap…! Cepatlah masukkan ke dalam puki. Kak Liah sedang gatal sangat ni…! Kak nak rasa sangat butoh besar kamu tu.” Kata rayunya itu amatlah membangkitkan nafsu berahi aku. Maka dengan geramnya aku junamkan keseluruh butoh aku ke dalam puki kak Liah. Sambil itu jari aku pula bermain-main di lubang jubor dia. Sambil aku pam butoh keluar masuk ke dalam puki kak Liah, sambil itu jugalah aku masukkan jari aku ke dalam lubang jubornya.
Kak Liah meronta kesedapan sambil menjerit, “Oh… oh…! Oh.. ah.. sedap….! Sedap sayang….! Oh sunggoh besar butoh kamu ni sehingga terasa di ulu hati kak Liah…!” Aku dengan ganasnya pam keluar masuk dengan kuat sambil jari aku terus bermain di jubornya. Terpekik kesedapan kak Liah apabila air maninya keluar membasahi butoh aku. Lalu aku suruh kak Liah pusing tunggeng doggie stail, supaya aku dapat junam butoh aku dari arah belakang pula. Sambil itu aku dapat penumpuan yang lebih baik pada bontot kak Liah yang padat itu.
Aku sondol dan aku hayunkan berkali-kali butoh aku keluar masuk ke puki kak Liah sambil memuji-muji kesedapan pukinya. Sedang kami kesedapan menghenjutkan persetubuhan, aku dengan tidak segajanya terbenamkan butoh aku masuk ke dalam lubang jubor kak Liah. Apa lagi… tepekiklah kak Liah kesakitan kerana belum pernah ada butoh yang memasuki jubornya itu. Kena kena pulak tu dirasmikan oleh butoh aku yang bersais besar…!
Aku pun pamlah dengan perlahan-lahan supaya kak Liah dapat menikmati kesedapannya. Aku memang tak berhajat nak cabut keluar butoh aku walaupun sudah tersalah masuk. Apatah lagi apabila aku rasakan lubang jubor kak Liah sungguh sedap rasanya. Setelah keluar masuk beberapa minit, barulah kak Liah rasa sedap. Dia mula menggelek-gelekkan bontotnya dengan keadaan lubang jubornya yang sedang kena tikam dengan butoh aku . Punyalah sedap aku rasakan bila kak Liah buat begitu. Semakin kemas butoh aku terbenam di situ.
Sambil itu jemari tangan kak Liah bermain dengan buah pelir aku. Berdenyut denyut butuh aku dilimpahi kenikmatannya. Tindakkan kak Liah itu telah mengheret hawa nafsu aku sampai ke kemuncaknya. Aku pun lepaskanlah segala air mani ke dalam lubang jubor kak Liah. Sambil itu jari-jari aku meramas-ramas tetek kak Liah dengan kuat dan ganas. Kak Liah meronta-ronta kesedapan bila dia merasakan air mani aku mula mengalir masuk ke dalam jubornya.
Kami sama-sama kepenatan lalu baring bogel bersama-sama. Kak Liah mengucapkan terima kasih kerana aku telah memenuhi tuntuan hawa nafsunya. Dia mempelawa aku supaya datang lagi ke rumahnya pada bila-bila masa saja. Menurut kak Liah sudah 5 tahun dia tidak merasa butoh di dalam pukinya setelah kematian suami dulu. Tambahnya lagi bahawa akulah teruna pertama yang telah menikmati tubuh badannya sejak sekian lama.
Setelah adengan itu, aku selalu ke rumah kak Liah apabila ada masa lapang dan kadang-kadang aku tidur di sana. Berbagai stye telah kami lakukan dan kak Liah pun mula pakai pakaian seksi apabila aku bersama dia.
976 notes · View notes
ibnufir · 7 months
Text
Memudahkan orang lain, memudahkan hidup kita juga
Pernah engga sih bantuin ceritain jualannya teman? Bukan kita ikut jualan. Tapi sekdar mengenalkan aja.
Cerita ke orang-orang, sekadar posting, rekomendasiin. Nunjukin jasanya sodara, jasanya teman ke orang lain.
Mungkin kita juga pernah sekadar nunjukin jalan ke orang yang lagi kebingungan, mengantar ke alamat tujuan.
Atau mungkin pernah menemukan dompet yang terjatuh, lalu mengembalikannya.
Mungkin juga meminjamkan payung kepada orang yang sedang kehujanan.
Dan barangkali memberikan minum kepada siapapun yang mampir di rumah kita.
Sederhana yah keliahatannya?
Kebaikan-kebaikan kecil yang memudahkan orang lain, sebetulnya sedang memudahkan hidup kita juga.
Meskipun balasannya tidak selalu langsung dari orang yang kita beri kebaikan.
Bisa jadi dalam bentuk bantuan disaat motor kita mogok, ban motor kita bocor. Atau saat kita kehabisan bensin di perjalanan.
Saat kita butuh pertolongan, tau-tau ada saja bantuannya entah dari mana.
Jika hidup ini memang seperti roda berputar. Maka jangan bikin rodanya macet.
Memudahkan orang lain, berati sedang membuat roda hidup kita berputar sebagaimana mestinya.
Kalau ada yang mandek di hidup kita, kalau ada yang bikin kita berhenti di situ-situ aja.
Bisa jadi memang ada sesuatu yang kita tahan-tahan.
Sesuatu yang semestinya kita mudahkan. Sesuatu yang semestinya kita percepat. Sesuatu yang semestinya kita segerakan.
Tetapi tidak pernah kita lakukan kebaikannya. Kebaikan yang selalu kita tunda-tunda.
—ibnufir
257 notes · View notes
kafabillahisyahida · 8 months
Text
Ada orang ekonominya nampak biasa saja, tapi kehidupannya penuh makna. Rumah tangganya sederhana tapi bahagia, keluarganya faham agama, berkah hartanya, soleh anak anaknya, setiap waktunya berpahala tak pernah terbuang percuma. Diibaratkan pohon kecil yang berbuah lebat dan manis
Sebaliknya ada orang yang nampak mapan, punya jabatan dan kekuasaan, dunia dalam genggaman. Tapi rumah tangganya berantakan, hartanya sumber kegelisahan, Anak-anaknya urakan. Kerja keras tanpa tujuan berkekalan, waktunya dia sia-siakaan, akhirat dia lalaikkan. Ibarat pohon besar yang buahnya sedikit lagi masam
"Hidup manusia itu memang seperti buku ada yang menipu kita dengan covernya ada yang mengejutkam kita dengan isiinya" (bangga menjadi muslim)
213 notes · View notes
andromedanisa · 9 months
Text
Bagian dari cinta..
Ini tentang pernikahan. Dua orang yang Allaah tetapkan menjadi satu ikatan bernama pernikahan. Allaah pasangkan dua orang dalam kebaikan dan menjalani hari demi hari dengan berpasang-pasangan.
Namun teruslah ingat, bahwa Allaah menyatukan kedua hati tak lantas keduanya harus terus sempurna tidak ada cela. Tidak, tidak demikian. Rumah tangga Rasulullaah Shallaahu alaihi wassalam pun tak luput dari ketidaksempurnaan.
Oleh karenanya jika setiap rumah tangga nanti engkau menemukan kekurangan ada pada pasanganmu. Nasihat Al-Quran begitu tinggi, yaitu "Sabar". Jangan mudah marah, jangan membesarkan hal-hal sepele. sebab boleh jadi dibalik apa yang tidak engkau sukai, Allaah telah menyiapkan hikmah besar yang tidak pernah engkau sangka-sangka untuk melengkapi kekurangan yang didapatkan di setiap pasanganmu, dan itu bagian dari "taqwa".
Nasihat Syaikh Utsman Al-khamis hafidzhahullaah ta'ala :
"Demi Allaah, ada banyak nasihat tentang rumah tangga. Tapi saya katakan, nasihat terbaik untuk para pasangan suami istri adalah mengabaikan hal-hal sepele. Tidak perlu mempermasalahkan hal-hal sepele. Abaikan dan jalani saja. Tidak ada manusia yang sempurna. Jikalau dalam segala hal engkau selalu menyalahkan pasanganmu. Maka semua yang dia lakukan akan selalu salah dimatamu. Dan siapalah yang hanya memiliki kebaikan saja? Tidak ada sama sekali. Kecuali Rasulullah Shallaahu alaihi wassalam."
Barangkali memang benar ya, dalam rumah tangga itu hal yang kita kira besar akan menjadi ringan bila meminta pertolongan Allaah. Dan hal kita kira kecil, bisa menjadi rumit dan besar tanpa meminta pertolongan Allaah. Maka rumah tangga yang bahagia adalah keduanya saling memberi udzur untuk satu sama lain. Bahwa keduanya adalah manusia biasa yang jauh dari kata sempurna.
Dijadikan menjadi satu sama lain tidak lain tidak bukan untuk melengkapi kekurangan dan kelebihan yang telah dimiliki. Memahami bahwasanya rumah tangga adalah ibadah terlama yang mana untuk menjalankannya dibutuhkan sabar. Sabar tidak hanya dilakukan ketika ditempat ujian, namun juga kala menjalankan ibadah kepada Allaah. Itulah mengapa sabar tidak hanya berdiam diri saja tidak melakukan apapun. Sabar ridho dengan apapun yang telah ditetapkan namun terus berikhtiar hingga selesai.
Sabar itu adalah upaya, jika hari ini engkau menemukan sabar itu ada pada pasanganmu. Maka banyaklah bersyukur. Bersyukurlah kepada Allaah bila hari ini pasanganmu begitu berupaya ingin membahagiakan mu dengan cara-caranya yang untuk ukuranmu mungkin terlihat sederhana. Sebab kau tidak akan pernah tahu semaksimal apa upaya yang telah ia lakukan untuk memberikanmu sebuah kebahagiaan.
Tidak ada pasangan yang saling bertemu karena Allaah yang tidak saling berupaya untuk memberikan yang terbaik. Maka bila hari ini kau mendapati pasanganmu begitu berupaya sekali untuk memberikanmu kehidupan yang layak. Maka cara terbaik untuk membalas kebaikannya adalah dengan mendoakan kebaikan untuknya, bersyukur kepadaNya dan berupaya semaksimal mungkin untuk mengupayakan hal yang sama kepadanya. Dengan cara melakukan yang terbaik pada perannya masing-masing.
Sabar, saling memberi udzur dan memaafkan pada hal-hal sepele. Akan mendatangkan ketenangan dan kebahagian bagi satu sama lain. Allaah akan hadirkan rasa itu kepada rumah tangga yang menahan dirinya untuk marah sekalipun ia sangat mampu untuk melakukannya namun ia tahan dan bersabar sebab Allaah yang perintahkan.
Tidak pernah ku lihat sebuah cinta yang lebih indah dari sebuah pernikahan yang dilandasi rasa takut dan cinta karena Allaah. Sebab sekecil apapun yang diupayakan dalam sebuah biduk rumah tangga akan selalu bernilai ibadah disisiNya.
Ya Allaah berkahilah setiap rumah tangga yang didalamnya saling mengupayakan kebahagian satu sama lain. Labuhkanlah cinta diantara keduanya di surgaMu nanti. Sebuah tempat yang tidak lagi menemukan rasa sakit dan sedih. Aamiin..
Mendoakan bagian dari cinta, dalam perjalanan menuju rumah || 10.45
301 notes · View notes
maitsafatharani · 1 year
Text
Ridha
Dulu, jauh sebelum menikah, aku punya banyak keinginan. Melihat berbagai teori idealnya rumah tangga bersliweran di media sosial, tak urung juga memunculkan bersit-bersit imajinasi.
"Ah semoga nanti aku dan pasanganku bisa..."
Titik-titik yg diisi dengan berbagai idealisme pernikahan.
Bukan, bukan hal seperti: harus sering keluar bareng, gandengan tangan terus, mengucapkan cinta setiap hari, dll. Aku sadar diri juga aku bukan tipe orang yg seperti itu hehe.
Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya visi misi pernikahan dan menuliskannya. Aku kira, rumah tangga yg baik harus punya target keluarga yg tercatat rapi. Dan banyak aku kira aku kira lainnya.
Namun semakin mendekati hari pernikahan, kesemua ingin itu tidak lagi terasa begitu menggebu. Sebelum hari H pernikahan, doaku semakin sederhana.
Semoga kami menjadi pasangan yang ridha satu sama lain. Membangun keluarga yg di dalamnya dipenuhi keridhaan dan kebersyukuran.
Entah berapa kali aku termenung-menung sendiri saat berdoa. Kadangkala meneteskan air mata. Ada rasa takut, kuatir diri ini tidak bisa memerankan peran barunya dengan baik. Apalagi dengan kekurangan yg berserakan disana-sini.
Apakah suamiku, mertuaku nanti bisa dengan mudah ridha atasku?
Pertanyaan yg seringkali mengganggu pikiranku saat itu. Terlebih kata orang, 5 tahun pertama adalah yg tersulit. Sesulit apa kira-kira?
Dan tanpa terasa, sekarang sudah hampir 1 tahun usia pernikahan kami.
Satu tahun yg bagi satu sama lain adalah satu tahun penuh pembelajaran baru. Saling menyesuaikan diri, membenahi diri, saling menambal kurang satu sama lain.
Sampai hari ini, aku tidak pernah benar-benar tahu apa jawaban pasti dari pertanyaanku. Apakah suamiku ridha? Apakah mertuaku ridha? Dan seluruh keluarganya pun ridha?
Namun yang pasti, satu tahun yg berlalu telah mengurangi banyak ketakutanku. Satu tahun yg berlalu ini telah membuatku begitu banyak bersyukur. Satu tahun yg membuatku tahu, pasangan dan keluargaku memiliki hati yg lapang untuk menerimaku dalam kehidupannya.
Dan aku pun, menemukan apa yang aku cari.
"Semoga Allah mempertemukanku, dg siapa pun yg saat aku melihatnya, hanya doa-doa baik yg terbesit dalam hati."
Semoga keluarga kecil ini, senantiasa dilimpahi keridhaan Allah di sepanjang jalannya.
Alhamdulillahilladzi bini'matihi tatimmush shaalihaat.
417 notes · View notes
penaalmujahidah · 4 months
Text
Di usia yang hampir kepala tiga ini, rasanya ambisi untuk mencapai mimpi-mimpi sudah memudar. Tapi bukan berarti mimpi-mimpi itu hilang, dia tetap ada. Hanya saja usaha untuk mewujudkannya tak sesemangat dulu.
Saat ini hanya ingin hidup dengan tenang, ibadah yang khusyuk dan konsisten, merawat kesehatan diri, membahagiakan diri dengan hobi, membaca banyak buku yang disukai, mendengarkan cerita harian ibu, dan menikmati perasaan cukup atas karunia yang Allah beri.
Perasaan ingin menikah pun sudah tak semenggebu dulu. Takdir yang tidak sesuai harapan mengajarkanku banyak hal. Terutama tentang pandanganku terhadap pernikahan. Seandainya dulu takdirku sesuai inginku, aku mungkin tidak bisa mengupgrade diri sejauh ini. Tapi memang skenario Allah lebih indah, sehingga aku bisa memaknai pernikahan dengan lebih luas karena aku bisa ikut kelas-kelas pra nikah, kesehatan mental, belajar parenting, dan banyak hal. Meskipun saat ini aku belum menikah, tapi aku merasa lebih bahagia bisa menikmati hidup dengan tenang. Tak lagi dihantui bayang-bayang masa lalu. Justru dari kegagalan yang aku alami, banyak hal yang dapat dipelajari.
Sepertinya kutipan "Dari pada sibuk mencari, lebih baik sibuk menjadi" itu ada benarnya. Biarlah saat ini aku menjadikan diriku lebih baik dari sebelumnya. Bukan agar aku menemukan pasangan yang baik pula, tapi yang lebih dulu diutamakan adalah agar Allah ridho. Saat Allah sudah ridho, Allah akan hadirkan seseorang yang juga baik untuk menjadi partner agar aku bisa lebih dekat kepada-Nya.
Rentetan takdir yang telah aku lalui membuatku bisa memandang hidup ini dengan lebih baik, meskipun belum sepenuhnya, tetapi setidaknya lebih baik dari sebelumnya. Aku belajar untuk tidak menaruh ekspektasi berlebihan terhadap sesuatu. Belajar menyediakan ruangan kosong untuk diisi penerimaan jika kenyataan tidak sesuai harapan. Mengukur kesuksesan dan kebahagiaan hidup dengan sederhana, tidak seperti kebanyakan orang yang membuat standar sukses dan bahagia dengan muluk. Katanya bahagia itu kalo kita punya pekerjaan yang wah, gaji yang besar, rumah yang mewah, followers sosmed yang banyak, menikah dengan yang good looking, punya anak, dan lain-lain. Memang itu semua menyenangkan, tetapi hal-hal yang membuat senang tidak selalu membuat tenang bukan? Maka makna kebahagiaan aku sederhanakan, yang penting aku bisa untuk terus memupuk syukur agar bahagia itu tumbuh subur meskipun dari hal-hal yang dianggap kecil oleh orang lain.
Saat ini bukan lagi waktunya aku merasa tertinggal dari teman-teman yang lebih dulu menikah, atau yang lebih dulu sukses dalam standar kebanyakan orang, aku hanya sedang berusaha untuk hidup lebih meaningful. Menikmati setiap inci aktivitasku tanpa harus membanding-bandingkan dengan orang lain. Karena aku memahami bahwa setiap kita memiliki ranah masing-masing untuk bertumbuh.
Aku tak perlu lagi risau tentang masa depan, karena yang harus aku lakukan adalah mempersiapkan diri untuk mati, karena kata guruku, mati juga perlu seni. Semoga saat masanya tiba, aku dapat menutup hidupku dengan indah. Allah mengampuni semua dosaku, dan ridho terhadapku. Aamiin.
51 notes · View notes
penaimaji · 1 year
Text
Membangun Narasi Indah Pernikahan
Dibalik narasi-narasi indah pernikahan, tentu berawal dari ketidaksempurnaan kita—manusia yang juga banyak salahnya. Jangan denial, manusia juga memiliki kekurangan
Kesalahan bukanlah sebuah masalah, selama kita mau memberi ruang kepada pasangan untuk upgrade diri menjadi lebih baik. Melihat potensi dan sisi baik pasangan yang jaaauuhhh lebih banyak
Dua manusia yang hidup dari sisi berbeda. Masing-masing membawa dampak dari luka-luka selama dua puluh lima tahun silam, yang kini berubah menjadi cerita perenungan dan pembelajaran. Ruang-ruang itu tertata lebih baik; bertahap melalui ruang validasi-penerimaan-melakukan perbaikan-melakukan perubahan
Melihat kilas diriku yang sekarang amat jauh berbeda. Sampai di titik ini, keberadaan anak membuat kami semakin dekat, meski tidak selalu mulus jalannya. Hal-hal sederhana seperti beres-beres rumah, memasak, mengurus anak, yang dilakukan bergantian juga kerjasama. Menemani tumbuhkembangnya, berdiskusi, menceritakan hal-hal kecil satu sama lain
Hidup sederhana, apa adanya, tanpa banyak drama. Memprioritaskan kebutuhan yang penting-penting saja. Tidak perlu berisik ketika bertemu banyak prahara, dan tetap menjaga hubungan dengan Yang Maha
Melewati satu persatu masalah yang dihadapi, mengembalikan semuanya pada diri sendiri supaya tidak mudah menyalahkan orang lain. Kuncinya ialah bersyukur, menikmati yang indah hingga yang pahit sekalipun
Terimakasih sudah mau menjadi tempat, dimana aku merasa diterima tanpa takut dihakimi. Terimakasih sudah membantu banyak hal untuk lebih memahami diri sendiri; juga saling memaklumi
Semoga Allah mampukan menjalani skenario kehidupan ini yang muaranya tentu kembali pada Ia—Pencipta Alam Semesta
Jakarta, 6 September 2023 | Pena Imaji
214 notes · View notes
akarcerita · 8 months
Text
Manifestasi yang baik - baik aja dulu. Semoga bisa punya rumah yang belinya cash keras. Rumah impiannya sederhana aja, ada halaman buat berkebun kecil-kecilan. Tetangganya baik, lingkungannya sehat, dan lokasinya manusiawi. Tidak seperti iklan properti yang klaimnya lima menit dari stasiun (tapi berangkatnya subuh).
85 notes · View notes
Text
Tumblr media
DIJUAL CEPAT, Hubungi 0812–1244–2489, Rumah Bagus Dijual Murah Di Ciseeng Parung Bogor Winata Properti
KLIKhttps://wa.me/6281212442489, Rumah Bagus Dijual Cepat Di Ciseeng Parung Bogor, Rumah Bagus Dijual Cepat Butuh Uang Di Ciseeng Bogor, Rumah Bagus Murah Butuh Uang Di Sekitar Ciseeng Bogor, Rumah Bagus Dijual Murah Di Ciseeng Bogor Butuh Uang, Rumah Bagus Dijual Butuh Uang Di Ciseeng Parung Bogor
Winata Properti
Kota Wisata, Ruko Boston Blok RK 2 Nomor 38 Cibubur
Kelurahan Ciangsana, Kecamatan Gunung Putri, Kabupaten Bogor
( Dekat Starbuck Kota Wisata )
Langsung Owner
0819–9925–0870
Kunjungi Juga :
https://goo.gl/maps/MV2Te4tUgxpzG12w6
https://www.facebook.com/JualPropertiRumah/
#perumahanbagus, #perumahanbagusciseeng, #perumahanbagusbogor, #perumahanbagusdibogor, #perumahanbagusgodean, #perumahanbagusmurahbogor, #perumahanbagusmewah, #perumahanbagusresidence, #perumahanbagussda, #perumahanbagus2021
0 notes